Larutan untuk hidung

download Larutan untuk hidung

of 10

description

ssafdsgdsfsd

Transcript of Larutan untuk hidung

Larutan untuk hidung a. Collunarium (obat cuci hidung)Collunarium adalah larutan yang digunakan untuk obat cuci hidung. Biasanya berupa larutan dalam air yang ditujukan untuk membersihkan rongga hidung. Oleh karena itu, hendaknya diperhatikan pH dan isotonisitasnya karena dapat menimbulkan rasa pedih pada mukosa hidung.b. Guttae nasales/Nose drops (obat tetes hidung)Guttae nasales/Nose drops (obat tetes hidung) adalah obat tetes yang digunakan untuk hidung dengan cara meneteskan obat ke dalam rongga hidung, dapat mengandung zat pensuspensi, pendapar, dan pengawet.Cairan pembawa umumnya menggunakan air. Cairan pembawa sebaiknya mempunyai pH 5,5 7,5, kapasitas dapar sedang, isotonis atau hampir isotonis. Minyak lemak atau minyak mineral tidak boleh digunakan sebagai cairan pembawa karena dapat menimbulkan pneumonia.Zat pensuspensi yang umumnya digunakan adalah sorbitan, polisorbat, atau surfaktan lain yang cocok, dengan kadar tidak boleh lebih dari 0,01% b/v.Zat pendapar yang dapat digunakan adalah pendapar yang cocok dengan pH 6,5 dan dibuat isotonis menggunakan NaCl secukupnya. Zat pengawet yang dapat digunakan adalah benzalkolidum klorida 0,010,1% b/v.Penyimpanan : kecuali dinyatakan lain, disimpan dalam wadah tertutup rapat. c. Nebula/Inhalationes/Nose spray (obat semprot hidung)Inhalations adalah sediaan yang dimaksudkan untuk disedot melalui hidung atau muulut, atau disemprotkan (nose spray) dalam bentuk kabut ke dalam saluran pernapasan. Tetean atau butiran kabut harus seragam dan sangat halus sehingga dapaat mencapai bronkioli.Inhalasi juga meliputi sediaan mengandung obat yang mudah menguap atau serbuk sangat halus atau kabut yang digunakan memakai alat mekanik.Penandaan: jika mengandung bahan yang tidak larut, pada etiket juga harus tertera KOCOK DAHULU.Guttae Guttae atau obat tetes adalah sediaan cair berupa larutan, emulsi atau suspense yang jika tidak dinyatakan lain, dimaksudkan untuk obat dalam. Digunakan dengan cara meneteskan larutan tersebut dengan menggunakan penates yang menghasilkan tetesan yang setaara dengan tetesan yang dihasilkaan penates baku yang disebutkan dalam farmakope Indonesia (47,5-52,5mg air suling pada suhu 20oC). biasanya obat diteteskan ke dalam makanan atau minuman atau dapat langsung diteteskan ke dalam mulut. dalam perdagangan dikenal sediaan pediatric drop yaitu obat tetes yang digunakan untuk anak anak atau bayi. Obat tetes yang digunakan untuk obat luar, biasanya disebutkan tujuan pemakaiannya, misalnya eye drop untuk mata, ear drop untuk telinga, dan lain lain.(Syamsuni, A. 2006)Larutan Topikal GuttaeI. Resep Standar (FMS hal. 91)Natr Carb eryst1Glycerin 4Aquades 10M.D.S gtt aurie

II. Resep rancanganDr. RosinaSIP : 11/04/091/10SID : 012/04/094/10Jl. Arjuna no.80 A BatuPraktek Sore : 15.00 20.00

No.14 Malang, 10-12-2012

R/ Guttae Aurie Natrie Carb 10 mL See f.m.s S 3 dd 1 gtt aurie SPro : Rita Usia : Alamat : Jl. Progo10. Malang

I. Kelengkapan Resep1. Paraf dokter2. Usia PasienII. Monografi 1. Natrium Karbonat (FI III hal. 400) Pemerian : Serbuk hablur putih, tidak berwarna Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air mendidih Khasiat : Kerakolitikum2. Glycerin (FI III hal.271) Bj : 1,3 Pemerian : Cairan seperti sirup, jernih tidak berwarna, tidak berbau, manis diikuti rasa hangat Kelarutan : Dapat tercampur dengan air % dengan etanol (95 % P), praktis tidak larut, dalam kloroform, dalam eter P & dalam minyak lemak Khasiat : Pemanis & pembasah (wetting agent)III. Aturan pembuatan resepBila tidak dinyatakan lain, cairan pembawa yang digunakan adalah bukan air, cairan pembawa yang digunakan harus diperoleh kekentalan yang sesuai agar obat mudah menempel pada dinding telinga, biasanya digunakan glycerin.

IV. Perhitingan Dosis

V. Perhitungan Bahan1. Natrium Carbonat : x 10 mL = 1 g2. Glycerin : x 10 mL= 4 mL x 1,3 = 5,2 mL3. Aquadest = 5 mL

VI. Alat dan Bahan Alat :1. Mortir 2. Stemper3. Serbet 4. Tissue5. Batang pengaduk6. Sendok tanduk7. Sudip8. Anak timbangan9. Kertas perkamen10. Beaker glass11. Gelas ukur12. Botol Bahan1. Natr. Carbonat 2. Glycerin3. AquadestVII. Cara Pembuatan1. Disiapkan alat dan bahan2. Disetarakan timbanagn3. Dikalibrasi botol 10 mL4. Ditimbang natrium carbonat 3 g, dimasukan kedalam beaker glass, ditambah dengan aquadest secukupnya, dilarutkan ad larut5. Dimasukan dalam botol6. Diukur glycerin 5,2 mL, dimasukan kedalam botol no. 5 dikocok ad homogen7. Ditambahkan aquadest dimasukan kedalam botol ad tanda kalibrasi 8. Ditutup dan beri etiket biru (topikal)

IX. Evaluasi 15. Organoleptis: Warna : kuning jernihBau : 16. Kelarutan: larut sempurna17. Viskositas: encer18. Volume: 10 mL19. Homogenitas: homogen20. Etiket:- Tanggal : v - Paraf : v- Peraturan pakai : v- Label : v- Nama Pasien : v- No. Resep : v21. Tutup cup : tidak ada

X. Pembahasan Pada praktikum kali ini Natr.bicarbonat tidak dapat larut dalam air, sudah dicoba dengan cara dipanaskan diatas spiritus tetapi zat tetap tidak larut dalam air.TETES HIDUNG

I. Pengertian Tetes Hidung Hidung mempunyai tugas menyaring udara dari segala macam debu yang masuk ke dalam melalui hidung. Tanpa penyaringan ini mungkin debu ini dapat mencapai paru-paru. Bagian depan dari rongga hidung terdapat rambut hidung yang berfungsi menahan butiran debu kasar, sedangkan debu halus dan bakteri menempel pada mukosa hidung. Dalam rongga hidung udara dihangatkan sehingga terjadi kelembaban tertentu. Mukosa hidung tertutup oleh suatu lapisan yang disebut epitel respirateris yang terdiri dari sel-sel rambut getar dan sel leher. Sel-sel rambut getar inimengeluarkan lendir yang tersebar rata sehingga merupakan suatu lapisan tipis yang melapisi mukosa hidung dimana debu dan bakteri ditahan dan melekat. Debu dan bakteri melekat ini tiap kali dikeluarkan ke arah berlawanan dengan jurusan tenggorokan. Yang mendorong adalah rambut getar hidung dimana getarannya selalu mengarah keluar. Gerakannya speerti cambuk, jadi selalu mencambuk keluar, dengan demikian bagian yang lebih dalam dari lapisan bulu getar ini selalu bersih dan steril. Biasanya pada pagi hari hal ini dapat dicapai. Dengan penjelasan sepintas tersebut diatas dapat dengan mudah dipahami, bahwa segala sesuatu yang masuk (khusussnya obat) ke dalam hidung secara sengaja tidak bolehmenghalangi fungsidari rambut getar sebagaimana dijelaskan di atas. Harga pH lapisan lendir sekitar 5,5-5,6 pada orang dewasa, sedangkan pada anak-anak 5-6,7 pada pH kurang dari 6,5 biasanya tidak diketemukan bakteri dan bila lebih dari 6,5 mulai ada bakteri. Bila kedinginan pH lendir hidung akan cenderung naik, sebaliknya bila kepanasan cenderung pH menurun. Pada waktu pilek, pH lendir alkalis, sehingga teori sebenarnya dapat disembuhkan denan mudah dengan cara menurunkan pHnya, yaitu kearah asam. Jadi pemberian obat dengan tujuan mengembalikan kondisi normal dari rongga hidung akan menolong.Obat hidung biasanya diberikan dengan empat cara :1.Yang biasanya adalah dengan meneteskan pada bagian tiap lubang hidung dengan menggunakan pipet tetes.2.Dengan cara disemprotkan, alatnya ada yang jenis untuk mendapatkan hasil semprotan beruba kabut (atomizer) ada juga yang agak halus (neulizer) artinya lebih halus dari atomizer.3.Dengan cara mencucikan dengan alat nasal douche4.Dapat juga dengan cara inheler, diisap-isap.II. Absorbsi Obat Absorbsi obat lewat mucus hidung terkadang baik atau lebih baik dari oral. Rute intranasal nampaknya ideal karena menghasilkan efek langsung ke vascular dan mudah pemberiannya. Namun demikian cara ini jarangdijumpai sehari-hari. Tonndorf dan pembantunya mengkaji absorbsi hiosin dan atropin dari selaput lendir manusia. Mereka mengevaluasi denga cara mengamatihambatan produksi saliva sebagai cara untuk menguji absorbsi obat. Penemuan mereka didemonstrasikan sebagai pemberian obat melalui hidung. Untuk semua kasus, produksi saliva untuk kontrol berbeda nyata dengan yang mengandung obat, sediaan kapsul yang paling lambat responnya, diikuti larutan oral. Perlambatan respon nampaknya tergantung pada waktu yang diperlukan untuk melarutkan kapsul dan padatan garam alkalod.

Injeksi subkutan memberikan respon yang paling cepat dan tetes hidung menyusul sesudahnya. Pemberian hiosin dalam bentuk semprotan (spray) responnya tidak sebaik tetes hidung. Akan tetapi apabila 0,01 % Na-Laurilsulfat ditambahkan pada tempat absorbsi obat, maka responnya akan sebaik respon tetes hidung.

Pengkajian kelompok lain dengan rute pemberian sublingual (dibawah lidah), diperoleh hasil yang lebih rendah dibandingkan terhadapbaik subkutan maupun tetes hidung.Tidak dijumpai komplikasi loka. Monto dan Rebuck (DOM 915) melaporkan pemberian vitamin B 12 melalui rute hidung. Penulis ini menemukan bahwa inhalasi kristal vitamin B 12 dalam larutan NaCl isotonis dan dalam puder lactose menghasilkan respon klinik dan hematologis pada 12 penderita anemia pernisiosa, ada perbaikan.Obat yang sering diberikan untuk pengobatan hidung : -Antibiotik-Sulfasetamide-Vasokontriktor-Germisid-Antiseptik Yang perlu diperhatikan bahwa rambut getar dalam rongga hidung sangat peka terhadap beberapa macam obat misalnya obat yang mengandung Efedrin HCl, konsentrasi paling tinggi yang dapat ditahan adalah 3% lebih tinggi dari kadar tersebut akan mengerem kerja dari rambut getar. Larutan adrenalin yang asam (adrenalin 1 % pH 3) juga akan mengerem kerja dari rambut getar hidung. Larutan kokain HCl hanya dapat digunakan sampai konsentrasi paling tinggi 2,5 % Larutan protalgolmempunyai pengaruh yang nyata terhadap rambut getar hidung karena mengendapklan protein (padahal lendir yang diekskresikan di daerah rambut getar sebagian bersar terdiri dari protein) Parafin cairjika digunakan sebagai bahan pembawa (baik sebagai pelarut atau mengahsilkan suspensi) akan memberikan suatu lapisan pada mukosa hidung, hingga secara tidak langsung dapat mengurangi kerja rambut getar, jadi tetes hidung dengan paraffin cair sebaiknya dihindari. Reaksi alkali seperti misalnya garam sulfat, hendaknya juga dihindari karena biasanya pH larutan sulfat sangat alkali yaitu pHnya antara 10-11. sebagai pelarut bukan lagi air yang dipakai melainkan propilenglikol, larutan sulfat dalam propilen glikol tak perlu dialkalikan, jadi reaksinya sedikit asam (karena sulfa merupakan asam lemah) Obat tetes hidung harus isoosmotik dengan secret hidung atau isoosmotik dengan cairan tubuh lainnya yaitu sama denagn larutan NaCl 0,9% . pengisotonisan ini perlu sekail maksudnya agar tidak mengganggu fungsi rambut getar, epitel. Sedikit hipertoni masih diperkenankan. Sebagai bahan pengiisotoni digunakan NaCl atau glukosa Tetes hidung harus steril dan untuk untuk menjaga agar oabat terhindar dari kontaminasi, maka penambahan preservatif juga dilakukan misalnya dengan nipagin atau nipasol atau kombinasi keduanya. Nipagin dipakai 0,04-0,01 %; sedangkan campurannya dapat dibuat dengan kombinasi Nipagin (0.026%) + Nipasol (0.014%)Secara umum untuk obat (tetes) hidung harus diperhatikan :1.Sebaiknya digunakan pelarut air2.Jangan menggunakan obat yang cenderung akan mengerem fungsi rambut getar epitel3.pH larutan sebaiknya diatur sekitar 5,5-6,5 dan agar pH tersebut stabilhendaknya ditambahkan dapar (buffer)4.Usahakanagar larutan isotoni5.Agar supaya obat dapat tinggal lama dalam rongga hidung dapat diusahakan penambahan bahan yang menaikkan viskositasnya agar mendekati secret lendir hidung6.Hendaknya dihindari larutan obat (tetes) hidung yang bereaksi alkali7.Penting untuk diketahuijangan sampai bayi diberi tetes hidung yang mengandung menthol, karena dapat menyebabkan karam (kejang) pada jalan pernafasan8.Harus tetap stabil selama dalam pemakaian pasien9.Harus mengandung antibakteri untuk mereduksi pertumbuhan bakteri selama dan pada saat obat diteteskan. Dapar fosfat untuk obat tetes hidung (pH 6,5) dapat digunakan dan dibuat seperti tersebut dibawah ini NaH2PO4. H2O0,65 NaH2PO4. 7 H2O0,54 NaCl0,45 Benzalkonium klorida0.01-0,10% Air suling secukupnya100 ml Beberapa obat simpatomimetik (atropin, hiosin, skopolamin) karena mudah teroksidasi jadi perlu penambahan antioksidan dan juga kontrol pH.Obat Semprot HidungLangkah persiapan 1. Kocok dahulu obat, dengan penutup yang masih tertutup. Penutup alat semprot harus dalam keadaan tertutup ketika sedang dikocok.2. Lepaskan penutup dengan perlahan dengan ibu jari dan jari telunjuk anda lalu tarik penutup. 3. Jauhkan nozzle dari anda saat melakukan priming/pengetesan dengan menekan tombol aktuator sedikitnya 6 x. 4. Obat nasal spray anda siap untuk digunakan.Menggunakan Nasal SprayHembuskan napas dan bersihkan lendir & kotoran dari hidung anda sebelum menggunakan obat. Kocok obat terlebih dahulu dengan lembut sebelum penggunaan.1. Miringkan sedikit kiria-kira 10 derajat kepala anda ke depan.2. Pegang obat dengan tegak dan hati-hati, tempatkan nozzle di salah satu lubang hidung anda. 3. Tempatkan nozzle ke arah dalam pinggir luar lubang hidung anda. Jangan diarahkan ke bagian tengah hidung anda. Caranya gunakan tangan kanan untuk menyemprot lubang hidung kiri dan sebaliknya. Ini membantu penempatan obat ke bagian yang tepat.4. Bersamaan dengan Anda menarik napas melalui hidung, tekan tombol aktuator obat dengan kuat. Berhati-hatilah untuk tidak menyemprotkan obat ke mata anda. Jika anda melakukannya, bilas mata anda dengan air.5. Keluarkan nozzle dari hidung dan keluarkan napas melalui mulut.6. Ulangi langkah 1 - 5 untuk lubang hidung Anda yang lainnya.7. Jika dokter anda mengatakan kepada anda untuk melakukan 2 semprotan per lubang hidung, ulangi semua langkah 1 - 5 di atas untuk semprotan kedua.DDAVP semprot hidung biasanya diresepkan untuk anak-anak di atas usia enam tahun yang mengalami masalah dengan mengompol atau enuresis. Dosis yang tepat akan membutuhkan trial and error untuk mencapai hasil yang diinginkan dengan respon terhadap pengobatan yang diverifikasi dan diatur dengan jumlah malam pasien telah mampu tidur tanpa insiden atau dengan berapa kali dalam semalam individu harus bangun untuk menggunakan kamar kecil.Apa penggunaan DDAVP semprot hidung?

DDAVP semprot hidung sedang digunakan secara efektif sebagai manajemen untuk diabetes insipidus dan dokter anda dapat meresepkan dosis yang cocok untuk Anda setelah beberapa pengujian untuk melihat seberapa banyak obat tubuh Anda membutuhkan dan bagaimana tubuh Anda adalah responsif terhadap pengobatan. Dokter Anda mungkin akan membuat beberapa penyesuaian Anda sebelum benar-benar dosis mencapai hasil yang diinginkan karena setiap individu akan merespon secara berbeda terhadap perawatan.Hal ini digunakan dalam pengelolaan mengompol pada anak-anak, kehilangan air yang berlebihan pada pria dan wanita yang menderita Diabetes insipidus, dan untuk mengontrol rasa haus yang berlebihan dan buang air kecil pada pasien dengan cedera otak. Hal ini juga telah dipasarkan di bawah Stimate, nama, sebagai agen pembekuan darah untuk beberapa jenis penderita hemofilia.Your Ad HereBagi mereka yang tidak memerlukan banyak membantu, semprot akan memadai. Mereka dengan kesulitan yang lebih parah akan memerlukan obat yang lebih dan sehingga dokter akan sangat mungkin meresepkan tetes hidung.Penggunaan DDAVP semprot hidung, yang dikenal sebagai Stimate, juga digunakan dalam kasus penderita hemofilia sebagai agen pembekuan darah. Sekali lagi dosis akan dikendalikan oleh dokter Anda dan respon Anda sendiri tubuh terhadap obat tersebut.Apakah aman untuk saya?Sementara DDAVP aman untuk kebanyakan pria dan wanita, beberapa individu mungkin perlu berlatih hati-hati. Seperti obat apa pun, jika Anda memiliki alergi terhadap obat ini atau salah satu dari bagian-bagian yang berbeda, tidak mengambil obat ini. Juga, jika Anda menderita tekanan darah tinggi atau penyakit koroner, sangat berhati-hati dalam penggunaan obat ini karena dapat menyebabkan lonjakan yang tidak biasa atau tetes dalam tekanan darah, menciptakan kondisi berisiko.Kondisi yang melibatkan cairan dan ketidakseimbangan elektrolit, seperti Cystic Fibrosis, dapat menghasilkan bahaya tertentu untuk mengambil DDAVP individu sehingga memastikan dokter Anda tahu jika Anda memiliki kondisi ini sebelum memulai pengobatan DDAVP. DDAVP juga mungkin memiliki interaksi dengan obat obat yang berbeda sehingga Anda yakin Anda tahu dokter semua obat yang kita pakai. Obat yang meningkatkan tekanan darah menimbulkan risiko tertentu untuk interaksi dengan DDAVP seperti halnya obat-obatan, clofibrate, Glyburide dan Epinefrin.Jika Anda sedang hamil atau menyusui, pastikan dokter Anda mengetahui hal ini sebelum Anda mulai mengambil DDAVP. Meskipun tidak ada bukti klinis untuk membangun hubungan antara DDAVP dan cacat melahirkan, masih disarankan bahwa wanita hamil tidak minum obat kecuali ada alternatif lain. Juga tidak ada bukti bahwa obat dilewatkan melalui ASI tetapi dokter harus dikonsultasikan sebelum mengambil obat saat menyusui.Hal ini juga perlu dicatat bahwa toksisitas air, meskipun jarang, telah diketahui terjadi pada anak-anak dan orang tua saat menggunakan DDAVP semprot hidung. Toksisitas air adalah kondisi beresiko di mana air terlalu banyak dalam sistem yang meniadakan diperoleh natrium dalam darah menyebabkan korban untuk masuk ke kejang. Untuk menjaga dari memiliki komplikasi ini, membatasi asupan cairan hanya apa yang dibutuhkan untuk memuaskan dahaga.