Lapsus DHF - Apri amalia.docx

download Lapsus DHF - Apri amalia.docx

of 21

description

Pediatri

Transcript of Lapsus DHF - Apri amalia.docx

LAPORAN KASUS Nama: Apri AmaliaNIM: 14710044

I. IDENTITAS PASIEN Nama : An. FR Umur: 7 tahun Jenis kelamin: Laki-laki Alamat : Mawar XV/ 17 Jemberlor Patrang, Jember Suku: Jawa Agama : Islam Tanggal MRS: 16 Februari 2015 Tanggal Pemeriksaan: 17 Februari 2015, pukul 14.30 WIB No RM: 065824

II. IDENTITAS ORANGTUA PASIENIdentitas Ayah Nama Ayah: Tn. R Umur : 38 tahun Alamat : Mawar XV/ 17 Jemberlor Patrang, Jember Suku : Jawa Agama : Islam Pendidikan : S1 Pekerjaan : Guru SMK

Identitas Ibu Nama Ibu: Ny. K Umur : 34 tahun Alamat : Mawar XV/ 17 Jemberlor Patrang, Jember Suku : Jawa Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : wiraswasta

III. ANAMNESISHeteroanamnesis dilakukan kepada nenek pasien 1 hari setelah pasien MRS di Ruang Kanak-Kanak RSD. dr. Soebandi Jember.

Riwayat Penyakita) Keluhan Utama : Demam 5 hari

b) Riwayat Penyakit Sekarang :H-5 SMRS : Nenek pasien mengatakan bahwa pasien (An. FR, laki-laki, 7 tahun) mengalami demam yang secara tiba-tiba dan suhu tubuh mendadak tinggi sebelum pasien beranjak ke sekolah pada pagi hari pukul 06.30 WIB. Saat itu nenek pasien mengukur suhu tubuh pasien dengan termometer yang diletakkan pada ketiak pasien dan terbaca suhu pada termometer 39,5 oC. Nenek pasien memutuskan agar cucunya tidak masuk sekolah, mengirimkan surat ijin untuk tidak mengikuti pelajaran di sekolah. Demam kemudian dirasakan sepanjang hari, pasien juga mengeluhkan badannya pegal-pegal terutama di sekitar siku dan lutut serta punggung, pasien merasa lebih enak bila dipijit dan dielus-elus pada bagian yang pegal-pegal tersebut, demam tidak disertai menggigil, pasien tidak kejang, pasien juga tidak mengigau pada saat tidur, dan tidak mengalami penurunan kesadaran. Pasien tidak mengeluh batuk maupun pilek, tidak ada nyeri telan, suaranya tidak serak dan pasien tidak tampak sesak nafas. Pasien juga tidak mengeluhkan telinganya sakit dan tidak terdapat cairan yang keluar dari telinga pasien. Buang air besar pasien normal seperti biasanya, berwarna kuning kecoklatan dengan frekuensi 2x/hari, konsistensinya padat, tidak berlendir dan tidak bercampur darah. Pasien juga tidak ada keluhan dalam hal buang air kecil, buang air kecil normal seperti biasanya, tidak nyeri saat buang air kecil, frekuensi 3-5 kali dalam sehari, berwarna kuning jernih, tidak berbau menyengat, tidak berbuih dan setiap kali BAK 1 gelas aqua. Nenek pasien mengatakan nafsu makan pasien menurun, pasien makan sebanyak 3x/hari namun tidak dihabiskan (hanya porsi). Makanan pasien berupa nasi dan lauk-pauk (tahu, tempe, ayam, sayur) sama seperti menu anggota keluarga yang lain. Pada waktu malam hari pukul 20.00 WIB, pasien mengeluhkan badannya terasa lemas, ada rasa tidak nyaman di perutnya. Kemudian pasien muntah sebanyak 2x, didahului mual. Muntah sekitar 1 gelas aqua berupa nasi halus bercampur air. Nenek pasien mengatakan pasien tidak pernah berpergian ke luar kota beberapa minggu terakhir, mata pasien tidak kuning, pasien tidak pucat, tidak muncul bercak kemerahan pada kulit pasien, tidak mimisan, dan tidak terdapat gusi berdarah.

H-4 SMRS : Pada keesokan harinya, Nenek pasien mengatakan bahwa pasien tetap saja demam tinggi, demam dirasakan sepanjang hari, dan tidak naik turun, demam tidak dipengaruhi waktu (baik pagi, siang maupun malam, suhu tubuh pasien tetap tinggi), demam tidak disertai menggigil. Pasien juga masih mengeluhkan badannya pegal-pegal. Nenek mengatakan nafsu makan pasien masih menurun, pasien mengeluhkan mual namun tidak sampai muntah, nyeri perut kadang terasa. Nenek pasien mengukur kembali suhu tubuh pasien dengan termometer yang diletakkan pada ketiak pasien dan terbaca suhu pada hari itu 39,2 oC. Dikarenakan demam cucunya tidak kunjung menurun, nenek pasien dan orang tua pasien memutuskan untuk membawa pasien ke Puskesmas. Sesampainya di Puskesmas, pasien diberikan obat penurun panas (Parasetamol) dalam bentuk sirup yang diminum 3x sehari. Setelah minum obat tersebut, pada malam harinya suhu tubuh pasien mulai sedikit menurun namun masih ada rasa sumer-sumer.

H-2 SMRS : Pasien tidak minum obat parasetamol itu lagi karena habis, pasien kembali mengalami demam tinggi. Nenek pasien mengukur kembali suhu tubuh pasien dan terbaca suhu saat itu 39oC. Pasien juga masih mengeluhkan badannya pegal-pegal. Nenek pasien mengatakan nafsu makan pasien masih malas makan, pasien sudah tidak mengeluhkan mual ataupun muntah. Nenek pasien mengatakan mulai muncul bintik-bintik merah pada kulit pasien yaitu pada bagian kaki, lengan bawah, pasien tidak mimisan, dan tidak terdapat gusi berdarah. Dikarenakan demam pada pasien kembali tinggi, Nenek dan Ibu pasien memutuskan untuk membawa kembali pasien ke Puskesmas. Oleh dokter Puskesmas, pasien kembali di beri obat penurun panas.

H MRS : Demam sedikit menurun saat pasien diberikan obat pereda demam, namun hanya beberapa jam kemudian demam naik kembali, pasien tidak menggigil. Nenek pasien mengatakan suhu tubuh pasien mencapai 39,0 oC yang diukur pada pukul 08.00 WIB di hari itu. Pasien juga mengeluhkan mual namun tidak muntah, masih mengeluhkan badannya pegal-pegal. Bintik-bintik merah pada kulit pasien masih tampak pada bagian kaki, lengan bawah serta pada beberapa bagian wajah, pasien tidak mimisan, tidak BAB hitam dan tidak terdapat gusi berdarah. Karena Ibu pasien merasa kondisi anaknya tidak membaik hanya dengan obat penurun panas yang dari Puskesmas, pada siang harinya nenek dan ibu pasien membawa pasien ke dokter spesialis anak. Kemudian pasien disarankan oleh dokter spesialis anak tersebut untuk MRS di RSD dr. Soebandi Jember karena kemungkinan pasien menderita demam berdarah. Saat di RSD dr. Soebandi pada pukul 15.00 WIB suhu tubuh pasien kembali diukur dengan termometer yang di letakkan di ketiak pasien dan terbaca suhu 36,3 oC. Kemudian diambil sampel darah pasien untuk keperluan pemeriksaan dan pasien diinfus.

H1 MRS : Nenek pasien mengatakan bahwa kemarin sore demam menurun saat pertama kali masuk dirawat di RSD dr. Soebandi. Sekarang nafsu makan pasien mulai membaik dan tidak lagi malas makan walaupun nafsu makannya tidak sebaik saat pasien sehat. Pasien sudah tidak mengeluhkan pegal-pegal badan. Pasien juga tidak mengeluhkan mual maupun muntah, nyeri perut juga tidak ada. Pasien didapatkan mimisan sedikit, tidak BAB hitam dan tidak terdapat gusi berdarah. Saat diperiksa, pasien dalam perawatan hari ke-1 di RKK RSD dr. Soebandi Jember, suhu tubuh 36,4 oC, tampak bintik-bintik merah pada kedua lengan bawah, kaki kanan-kiri dan pada beberapa bagian wajah pasien. Bintik merah tidak menghilang saat ditekan/diregangkan.

PERJALANAN PENYAKIT

c) Riwayat Pemberian Obat : Paracetamol sirup, 3x1 sendok takar/hari selama 3 hari saat demam

d) Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat demam berdarah sebelumnya (-) Riwayat demam thypoid sebelumnya (-) Riwayat hepatitis sebelumnya (-) Riwayat malaria sebelumnya (-)

e) Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat demam berdarah (-) Riwayat demam thypoid (-) Riwayat hepatitis (-) Riwayat malaria (-)

f) Riwayat Lingkungan Sekitar Tempat Tinggal : Tetangga di sebelah rumah pasien ada yang menderita demam berdarah 2 minggu yang lalu.

Silsilah Keluarga

Kesan: Tidak ada penyakit yang diturunkan dan risiko penyakit yang ditularkan

Riwayat Pribadia) Riwayat Kehamilan : Pasien merupakan anak kedua dari kehamilan kedua. Saat ini, Ibu berusia 34 tahun dan pada saat hamil ibu berusia 27 tahun. Tidak ada riwayat keguguran sebelumnya (G2P1A0). Usia kehamilan hingga 9 bulan. Ibu pasien rutin memeriksakan kehamilannya sebulan sekali ke bidan dan posyandu sejak usia kehamilan 6 minggu. Selama kehamilan ibu pasien tidak pernah mengalami tekanan darah tinggi, tidak kejang, tidak muntah berlebih, tidak ada demam, tidak pernah mengalami pendarahan melalui jalan lahir, tidak meminum jamu, tidak merokok dan tidak pernah minum minuman yang mengandung alkohol. Kuantitas dan kualitas makanan yang dikonsumsi baik, makan 3-4 kali sehari, seporsi lengkap dengan nasi, lauk dan sayur.

b) Riwayat Persalinan : Anak lahir dari ibu G2P1A0 secara spontan ditolong bidan, usia kehamilan cukup bulan, lahir kepala dulu, air ketuban jernih, bayi langsung menangis kuat, berat badan 3400 gram, panjang badan lahir 52 cm, tidak terdapat trauma saat kelahiran, tidak cacat dan perawatan tali pusat dilakukan baik oleh bidan.

c) Riwayat Pasca Persalinan : Tali pusat dirawat dengan baik oleh bidan. ASI ibu lancar dan bayi diberikan asupan ASI setelah dilahirkan, tidak terjadi pendarahan pada tali pusat, dan bayi tidak kuning, tidak ada demam, tidak kejang. Ibu rutin membawa pasien ke posyandu.

Kesan : Riwayat kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan baik.

Riwayat Imunisasi a) Imunisasi PPI : Di berikan di Posyandu Hepatitis B 3x, usia : 0, 1, 6 bulan Polio 4x, usia : 0, 2, 4, 6 bulan BCG 1x, usia : 2 bulan DPT 3x, usia : 2, 4, 6 bulan Campak 2x, usia : 9 bulan dan 6 tahun

b) Imunisasi non PPI : HIB: tidak dilakukan PCV: tidak dilakukan Rotavirus: tidak dilakukan Varisela: tidak dilakukan MMR: tidak dilakukan HPV: tidak dilakukan Tifoid: tidak dilakukan Hepatitis A: tidak dilakukan

c) BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) Kelas I : Campak

Kesan: Imunisasi baik sesuai PPI ditambah dengan BIAS.

Riwayat Makan Minuma) 0 - 6 bulan : ASI. Pasien minum ASI dengan baik, setiap 3 jam sekali.b) 6 - 12 bulan : ASI + Bubur susu. Pasien minum ASI setiap pasien ingin minum dan bubur susu diberikan 3x/hari dan selalu habis (+ 8-9 sdm). c) 12 - 18 bulan : ASI + Bubur kasar. Pasien minum ASI setiap pasien ingin minum dan bubur kasar (nasi tim yang dihaluskan dengan tambahan lauk dan sayur) diberikan 3x/hari dan selalu habis (+ 8-9 sdm). d) 18 bln - Sekarang : Menu keluarga. Menu keluarga berupa nasi + lauk lengkap (tempe / telur / tahu / ayam / sayur) diberikan 3x/hari dan selalu habis.

Kesan : Kualitas dan kuantitas makanan baik

Riwayat Tumbuh Kembanga) Riwayat Pertumbuhan : Menurut nenek pasien, seiring dengan bertambahnya usia, berat badan dan tinggi badan pasien meningkat sesuai dengan berat badan dan tinggi badan anak seusianya. KMS tidak pernah melewati batas garis merah.

Kesan : Riwayat pertumbuhan baik sesuai anak seusianya.

b) Riwayat Perkembangan : Motorik Kasar 1. Mengangkat kepala: 3 bulan 2. Tengkurap/telentang sendiri: 5 bulan 3. Duduk tanpa dibantu: 8 bulan 4. Berdiri tanpa dibantu: 11 bulan 5. Berjalan mengelilingi rumah: 12 bulan 6. Naik turun tangga: 2 tahun 7. Melompat dan memanjat: 3 tahun 8. Berjalan sendiri mengunjungi tetangga: 4 tahun 9. Berlari-lari, Menari, Bersepeda: 5 7 tahun

Motorik Halus 1. Mata mengikuti gerakan objek: 3 bulan 2. Meraih benda di depannya: 4 bulan 3. Menaruh benda di mulut: 5 bulan 4. Merangkak meraih benda: 6 bulan 5. Menggambar garis: 18 bulan 6. Menunjuk mata dan hidung: 20 bulan 7. Menggambar orang sederhana: 3 tahun 8. Menghitung jari: 4 tahun 9. Menulis halus: 5 7 tahun

Bahasa 1. Mengoceh spontan: 3 bulan 2. Tertawa dan menjerit saat diajak bermain : 4 bulan 3. Berkata-kata tanpa arti: 6 bulan 4. Menirukan suara: 8 bulan 5. Memahami perintah sederhana: 11 bulan 6. Mengucapkan 5-10 kata: 16 bulan 7. Memahami kata-kata: 3 tahun 8. Berbicara dengan baik: 4 tahun 9. Pandai berbicara dan bernyanyi: 5 tahun sekarang

Sosial Kemandirian 1. Mengenal wajah ibunya: 4 bulan 2. Mengenal wajah anggota keluarga: 6 bulan 3. Berpartisipasi saat diajak bermain: 12 bulan 4. Bermain dengan teman lainnya: 2-3 tahun 5. Belajar berpakaian: 3,5 tahun 6. Melaksanakan tugas sederhana: 4 tahun 7. Melakukan aktivitas secara mandiri (mandi, makan, memakai baju, berangkat sekolah) : 6 tahun - sekarang

Kesan: Riwayat perkembangan baik sesuai anak seusianya.

Riwayat Sosial Ekonomi dan Lingkungana) Sosial Ekonomi : Ayah bekerja sebagai guru dan ibu seorang wiraswasta. Penghasilan sebulan Rp. 3.400.000 untuk menghidupi 3 orang anggota keluarga (3 orang anak).

b) Lingkungan : Pasien lebih sering tinggal bersama nenek dan kakeknya di kecamatan Tanggul, Jember. Kakak laki-laki dan adik perempuan yang berusia 9 dan 5 tahun. Ukuran rumah 20m x 10m x 4m, terdiri dari 4 kamar tidur dengan ukuran 3m x 4m. Memiliki 6 buah jendela tanpa menggunakan kelambu, dinding permanen tembok, lantai semen, atap genteng, ventilasi dan pencahayaan cukup baik, sumber air minum dari sumur tetapi dimasak dulu sebelum diminum, memiliki kamar mandi/WC di rumah, bak mandi dikuras setiap 2 minggu sekali, memiliki dapur di dalam rumah dan menggunakan bahan bakar kompor LPG. Rumah berdekatan dengan sawah dan sungai. Pasien sering bermain di sawah saat siang menjelang sore hari bersama teman-temannya. Nenek pasien tidak biasa mengoleskan lotion anti-nyamuk pada pasien sesaat sebelum pasien tidur.

Kesan: Riwayat sosial, ekonomi baik dan Riwayat lingkungan tidak baik.

Riwayat Perkembangana) Sistem Serebrospinal: demam (+), kejang (-), kesadaran baik.b) Sistem Kardiovaskular: tidak berdebar-debarc) Sistem Respirasi: batuk (-), pilek (-), sesak (-)d) Sistem Gastrointestinal: BAB (+) normal 2x/hari, berwarna kuning kecoklatan, konsistensi padat, tidak bercampur darah, tidak BAB hitam, tidak berlendir, mual (+), muntah (+), nyeri telan (-), nafsu makan menurun, rasa tidak nyaman di perut (+) e) Sistem Muskuloskeletal: nyeri otot dan sendi (+)f) Sistem Urogenital: BAK (+) normal 3-4x/hari, volumenya 1 gelas aqua, tidak ada nyeri, berwarna kuning jernih, tidak berbuih, bau tidak menyengat.g) Sistem Integumentum: Tidak kuning, bintik-bintik merah (+) sedikit menonjol dari permukaan kulit pada kedua tungkai bawah, lengan bawah dan sekitar wajah, mimisan sedikit & gusi tidak berdarah.

IV. PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan Umum a) Keadaan umum: Cukup b) Kesadaran: Kualitatif: Kompos mentis Kuantitatif: PCS 4-5-6 c) Tanda-Tanda Vital: Tekanan Darah: 100/60 mmHg Frekuensi Nadi: 96 x/menit, reguler, kuat angkat Frekuensi Pernapasan: 20 x/menit, reguler, tipe thorakal Suhu: 36,4 0C suhu aksila Waktu pengisian kapiler: < 2 detik d) Status Gizi : Umur: 7 tahun BB Sekarang: 23 kg TB: 125 cm BB Ideal CDC: 28 kg Status gizi: Baik e) Kulit: Turgor kulit normal, tidak sianosis, tidak ikterik, petekia (+) f) Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening g) Otot : Tidak ditemukan atrofi otot dan tanda-tanda peradangan h) Tulang : Tidak ada deformitas dan tanda-tanda peradangani) Sendi : Tidak ada deformitas dan tanda-tanda peradangan

Kesan: Keadaan umum pasien cukup, kesadaran baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, status gizi baik, terdapat petekia pada kedua kaki, lengan bawah dan sekitar wajah yang tidak menghilang ketika ditekan/diregangkan.

Pemeriksaan Khusus a) Kepala Bentuk: Normocephal Rambut: Lurus warna hitam, tidak mudah dicabut Muka : Petekia (+) Mata: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, tidak ada edema palpebra, reflek cahaya +/+, mata tidak cowong, perdarahan subkonjungtiva -/- Hidung: Sekret -/-, darah +/+ epistaksis minimal, mukosa tidak hiperemis, tidak ada pernafasan cuping hidung Telinga: Sekret -/-, darah -/- Mulut: Sianosis (-), perdarahan gusi (-), mukosa tidak edema, bibir tidak kering, lidah tidak kotor Faring: Tidak hiperemi Tonsil: Tidak hiperemi, tidak tampak pembesaran Leher: Bentuk simetris, pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-), pembesaran tiroid (-), deviasi trakea (-)

b) Thorax Bentuk normal, simetris, tidak ada ketertinggalan gerak, tidak terdapat retraksi. Jantung Inspeksi: Iktus kordis tidak tampak Palpasi: Iktus kordis tidak teraba Perkusi: Redup Batas kanan atas : ICS II garis parasternal kanan.Batas kanan bawah : ICS IV garis parasternal kanan Batas kiri atas : ICS II garis parasternal kiri Batas kiri bawah : ICS IV garis midklavikula kiri. Auskultasi: S1S2 tunggal reguler, tidak ada suara tambahan.

Paru-ParuDepanKananKiri

Insp : Simetris, Retraksi (-) Insp : Simetris, Retraksi (-)

Perk : Fremitus raba (+), dBN Perk : Fremitus raba (+), dBN

Palp : Sonor Palp : Sonor

Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-) Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-)

BelakangInsp : Simetris, Retraksi (-) Insp : Simetris, Retraksi (-)

Perk : Fremitus raba (+), dBN Perk : Fremitus raba (+), dBN

Palp : Sonor Palp : Sonor

Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-) Ausk : Ves (+), Rho (-), Whe (-)

Tanda efusi pleura (-)

c) Abdomen Inspeksi: permukaan dinding perut datar Auskultasi: bising usus positif normal (9x/menit) Perkusi: timpani Palpasi: soepel, turgor kulit cepat kembali, nyeri tekan (-), nyeri ketok costovertebra (-), tidak terdapat pembesaran hati (2 cm dibawah arcus costae), tidak ada pembesaran lien, tidak ada tanda ascites (undulation, shifting dullness, puddle sign).

d) Anggota gerak Atas: akral hangat +/+, edema -/-, petekia (+), sianosis (-), atrofi (-) Bawah : akral hangat +/+, edema -/-, petekia (+), sianosis (-), atrofi (-)

e) Anus dan Kelamin Anus: dalam batas normal, tidak ada kelainan Kelamin: jenis kelamin laki-laki, dalam batas normal, tidak ada kelainan fimosis (-), parafimosis (-), hipospadia (-), testis sudah turun.

Pemeriksaan Neurologisa) Kesadaran : Kualitatif: Kompos mentis Kuantitatif: PCS 4-5-6

b) Tanda Rangsangan Meningeal : Kaku kuduk : (-) Kernig : (-) Brudzinski I : (-) Brudzinski II : (-) Lasegue : (-)

c) Nervus Kranialis : N. III: Isokor, 4/4 mm, Refleks cahaya +/+ N. VII: Diam/Gerak = Simetris dextra et sinistra N. XII: Diam/Gerak = Simetris dextra et sinistra

d) Motorik : Kekuatan Otot: Tonus Otot :

Ref. Fisiologis: Bisep +/+ N, Trisep +/+ N, Knee +/+ N, Achilles +/+ N Ref. Patologis: Hoffman -/-, Tromner -/-, Babinski -/-,Chaddock -/-, Openheim -/-, Schafer -/-, Gonda -/-

e) Sensorik : dalam batas normalf) Otonom : BAK dan BAB dalam batas normalg) Kolumna Vertebra : dalam batas normal

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Penunjang 16 Februari 2015

HEMATOLOGI LENGKAP

Jenis PemeriksaanHasil PemeriksaanNormal

Hemoglobin 14,211,5 15,5 gr/dl

Leukosit 3.3104,5 13 x 109 / L

Hematokrit48 %35-45 %

Trombosit 85150 450 x 109 /L

Pemeriksaan Penunjang 17 Februari 2015

HEMATOLOGI LENGKAP

Jenis PemeriksaanHasil PemeriksaanNormal

Hemoglobin 12,611,5 15,5 gr/dl

Leukosit 9,44,5 13 x 109 / L

Hematokrit38,3 %35-45 %

Trombosit 51150 450 x 109 /L

SEROLOGI-IMUNOLOGI

DENGUE BLOOD

Dengue Blood IgMNegativeNegative

Dengue Blood IgGPositiveNegative

VI. RESUMEAnamnesis a) RPS : An. FR, laki-laki, usia 7 tahun, datang dengan keluhan demam sejak 5 hari yang lalu, demam secara tiba-tiba dan suhu tubuh mendadak meningkat, demam tinggi sepanjang hari, demam tidak disertai menggigil, demam tidak naik turun dan tidak dipengaruhi waktu (baik pagi, siang maupun malam, suhu tubuh pasien tetap tinggi), demam sedikit menurun bila diberi obat penurun panas, namun demam tinggi kembali saat obat habis, badan pegal-pegal terutama di siku, lutut, betis dan punggung, badan terasa lemas, nafsu makan menurun, rasa tidak nyaman di perut, muntah 1x yang didahului oleh rasa mual, timbul bintik-bintik merah pada kulit.Tidak kejang, tidak mengigau, tidak mengalami penurunan kesadaran, tidak mengeluhkan batuk maupun pilek, tidak terdapat nyeri saat menelan, suara tidak serak, tidak sesak nafas, tidak mengeluhkan telinga sakit, tidak terdapat cairan yang keluar dari telinga, tidak mengeluhkan gangguan BAB dan BAK, tidak pernah berpergian ke luar kota beberapa minggu terakhir, mata tidak kuning, tidak pucat, mimisan sedikit pada hari pertama MRS, dan tidak terdapat gusi berdarah.b) RPO : Parasetamol sirup, diminum 3x1 sendok takar/hari selama 3 hari.c) RPD : Tidak ada riwayat penyakit dahulu yang menjadi kausa, kekambuhan maupun komplikasi untuk penyakit sekarang.d) RPK : Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang ditularkan dan diturunkan.e) Riwayat Lingkungan Sekitar Tempat Tinggal : Tetangga di sebelah rumah pasien ada yang menderita demam berdarah 2 minggu lalu.Pemeriksaan Fisika) Keadaan umum: Cukup b) Kesadaran: Kompos mentis, PCS 4-5-6 c) Tanda-tanda vital: Tanda syok (-), febris(-)d) Status gizi: Baik e) Kepala/leher : Petekia (+) yang tidak menghilang saat ditekan/diregangkan, epistaksis minimal, perdarahan gusi (-)f) Thorax: dalam batas normal, tanda efusi pleura (-) g) Abdomen : dalam batas normal, hepatomegali (+), splenomegali (-), tanda ascites (-) h) Anggota gerak: Akral hangat di keempat ekstremitas, petekia (+) yang tidak menghilang saat ditekan/diregangkan i) Anus dan kelamin: dalam batas normal

Pemeriksaan Penunjang a) Pemeriksaan DL pada 16/02/2015 : Leukopenia, Hct , Trombositopeniab) Pemeriksaan DL pada 17/02/2015 : Leukosit meningkat dari yang kemarin, Trombositopenia, Hct 20% setelah terapi cairan c) Pemeriksaan Dengue Blood tanggal 17/02/2015 : IgM (-) dan IgG (+)

VII. DIAGNOSIS KERJADHF grade II

VIII. DIAGNOSIS BANDING Dengue Fever Typhoid fever

IX. TATALAKSANAa) Cairan :Kebutuhan Cairan= 1610 cc/hariUntuk DHF grade II, cairan = 7 cc/kgBB/jam = 7 x 23 kg = 161 cc/ jam

Untuk 6 jam = 161 cc x 6 = 966 cc/ 6 jamInfus RL 966 cc / 6 jam = 54 tpm (makro) Bila setelah 6 jam, klinis membaik, cairan diturunkan menjadi5 cc/kgBB/jam = 5 x 23 kg = 115 cc/ jamUntuk 6 jam = 115 cc x 6 = 690 cc/ 6 jamInfus RL 690 cc / 6 jam = 38 tpm (makro) Bila setelah 6 jam, klinis membaik, cairan diturunkan lagi menjadi3 cc/kgBB/jam = 3 x 23 kg = 69 cc/ jamUntuk 6 jam = 69 cc x 6 = 414 cc/ 6 jamInfus RL 414 cc / 6 jam = 23 tpm (makro)

b) Nutrisi :Kebutuhan Kalori (RDA) : 1610 kkal/hari Kebutuhan Protein (RDA) : 23 gr/hari Gizi seimbang : Nasi Lengkap (TKTP)2 x porsi nasi lengkap = 2 x 620 kkal = 1240 kkalDan 1 buah pisang = 1 x 240 kkal.

c) Medikamentosa: Paracetamol syr 4-5 x 3 sendok takar (120mg/5ml)/hari(bila demam > 38oC) .

X. RENCANA Diagnosis : Foto Thorax, USG Abdomen (atas indikasi) Monitoring : Kesadaran, keadaan umum, tanda-tanda vital, tanda syok, respon terapi, efek samping, komplikasi, DL serial Edukasi : Menjelaskan kepada orangtua dan nenek pasien tentang penyakit yang diderita pasien: penyebab, perjalanan penyakit, perawatan, prognosis, komplikasi, serta usaha pencegahan dan penularan. Menjelaskan kepada orangtua dan nenek bahwa penyakit demam berdarah dapat ditularkan melalui perantara nyamuk, sehingga segera melapor kepada RT agar dapat dilakukan usaha pencegahan bersama seperti fogging, abatisasi, dan kerja bakti bersih lingkungan (mengubur sampah di dekat rumah yang bisa menjadi sarang nyamuk, menutup sumber-sumber kubangan air, menguras bak penampungan air minimal 1 minggu sekali, menjaga kebersihan lingkungan rumah, tidak menggantung pakaian di rumah).

XI. PROGNOSISAd Bonam20