makalah DHF

30
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami karena kami menyelesaikan makalah “Dengue Hemoragik Fever” pada mata kuliah Sistem Imun dan Hematologi yang tepat pada waktunya. Terima kasih kami sampaikan kepada Bu Windi, sebagai dosen tutor kami, juga kepada teman-teman kelompok tutor 3. Makalah ini berisi informasi tentang Dengue Hemoragik Fever. Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan dalam proses belajar kami sebagai calon perawat untuk menjadi perawat profesional. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa merestui segala usaha kita. Amin.

Transcript of makalah DHF

Page 1: makalah DHF

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

serta karunia-Nya kepada kami karena kami menyelesaikan makalah “Dengue

Hemoragik Fever” pada mata kuliah Sistem Imun dan Hematologi yang tepat pada

waktunya.

Terima kasih kami sampaikan kepada Bu Windi, sebagai dosen tutor kami, juga

kepada teman-teman kelompok tutor 3. Makalah ini berisi informasi tentang Dengue

Hemoragik Fever. Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat dan

pengetahuan dalam proses belajar kami sebagai calon perawat untuk menjadi

perawat profesional.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan yang

Maha Esa senantiasa merestui segala usaha kita. Amin.

Jatinangor, Oktober 2012

                                                        

Penulis

Page 2: makalah DHF

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengue Hemoragik Fever atau demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan

oleh virus DEN 1, DEN 2, DEN 3 ataupun DEN4 yang ditularkan oleh nyamuk

aedes aegypti yang sudah membawa salah satu virus tersebut.

Penyakit demam berdarah mungkin sering kita jumpai di lingkungan sekitar kita.

Akan tetapi masih banyak masyarakat yang tidak tahu tentang cara penularan dan

pengobatan penyakit ini disebabkan kurangnya pengetahuan tentang penyakit ini.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah supaya membaca dapat

mengetahui tentang:

- Definisi DHF

- Tanda dan Gejala DHF

- Faktor resiko DHF

- Pemeriksaan diagnostik yang berkaitan

- Pengobatan bagi pasien DHF

- Patofisiologi DHF

- Pengkajian hingga asuhan keperawatan bagi pasien DHF

Page 3: makalah DHF

Kasus 3

Klien anak N, perempuan, umur 8 tahun, BB 17,5 kg, TB 100 cm. Klien datang ke

RS dengan keluhan demam tinggi selama 3 hari dan nyeri sendi. Menurut ibu klien,

klien juga mengalami mual dan muntah, sekitar 3x/hari, muntah berupa makanan

yang belum dicerna. Hasil pengkajian menunjukkan tekanan darah klien 90/70

mmHg, nadi 96x/menit, pernafasan 28x/menit dan suhu 38,5° C. Pada pemeriksaan

fisik didapatkan nyeri tekan abdomen, pada ekstermitas bawah sinistra terdapat

roseola yang hilang dengan penekanan dan terdapat nyeri tekan pada tulang, Hasil

pemeriksaan uji torniquet positif, CRT ˂ 2 detik, akral hangat. Hasil pemeriksaan

seroimmunologis menunjukkan kadar anti dengue Ig G positif dan anti dengue Ig M

positif. Hasil pemeriksaan darah perifer lengkap didapatkan: kadar Hb 14,4 gr %,

Hematokrit 43 %, leukosit 2800/mm3, Trombosit 95.000/ mm3 . Hasil pemeriksaan

apus darah tepi di dapatkan kesan:

Leukosit: jumlah menurun, limfosit atifik (+)

Trombosit: jumlah menurun, morfologi normal

Kesan leucopenia dan trombositopenia suspect infeksi viral

Klien mendapatkan IVFD ringer laktat 16 tetes/menit melalui makrodrip,

paracetamol 3 x 15 ml per oral. Klien observasi ketat setiap 4 jam dan dilakukan

pemeriksaan darah perifer lengkap setiap 8 jam, klien mendapatkan diet makanan

biasa 1000 kkal dan 2 kali ekstra susu @ 200 ml

Page 4: makalah DHF

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi dan Fisiologi

Darah merupakan salah satu komponen penting yang ada di dalam tubuh manusia.

Sebab darah berfungsi, mengalirkan zat – zat atau nutrisi yang di butuhkan tubuh,

kemudian mengalirkan karbondioksida hasil metabolisme untuk di buang. Ada empat

fungsi utama darah, yaitu memberikan suplai oksigen keseluruh jaringan tubuh,

membawa nutrisi, membersihkan sisa-sisa metabolisme dan membawa zat antibody.

Komposisi darah

Darah kita mengandung beberapa jenis sel yang yang tersangkut di dalam cairan

kuning yang disebut plasma darah. Plasma darah tersusun atas 90% air yang

mengandung sari makanan, protein, hormone, dan endapan kotoran selain sel-sel

darah.

Ada 3 jenis sel darah yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan

keeping darah (trombosit).Sel darah merah dan sel darah putih di sebut juga

korpuskel

1. Sel darah merah

Sel darah merah berbentuk piringan pipih yang menyerupai donat. 45% darah

tersusun atas sel darah merah yang di hasilkan di sumsum tulang. Dalam setiap 1 cm

kubik darah terdapat 5,5 juta sel. Jumlah sel darah merah yang diproduksi setiap hari

mencapai 200.000 biliun, rata-rata umurnya hanya 120 hari. Semakin tua semakin

rapuh, kehilangan bentuk dan ukurannya menyusun menjadi sepertiga ukuran mula-

mula.

Sel darah merah mengandung hemoglobin yang kaya akan zat besi. Warnanya yang

merah cerah disebabkan oleh oksigen yang di serap dari paru-paru. Pada saat darah

mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen ke sel dan mengikat

karbondioksida.

Sel darah merah yang tua akhirnya akan pecah menjadi partikel-partikel kecil di

dalam hati dan limpa. Sebagian besar sel yang tua dihancurkan oleh limpa dan yang

lolos dihancurkan oleh hati. Hati mentimpan kandungan zat besi dari hemoglobin

yang kemudian di angkut oleh darah ke sumsum tulang untuk membentuk sel darah

merah yang baru. Persediaan sel darah merah di dalam tubuh diperbarui setiap empat

Page 5: makalah DHF

bulan sekali.

2. Sel darah putih

Sel darah putih jauh lebih besar dari pada sel darah merah jumlahnya dalam setiap 13

darah adalah 4000-10.000 sel. Tidak seperti sel darah merah, sel darah putih

memiliki inti (nucleus). Sebagian sel darah putih bisa bergerak di dalam aliran darah,

membuatnya dapat melaksanakan tugas sebagai system ketahanan tubuh.

Sel darah putih adalah bagian dari sistem ketahanan tubuh yang penting. Sel darah

putih yang terbanyak adalah neutrofil (+60%). Tugasnya adalah memerangi bakteri

pembawa penyakit yang memasuki tubuh. Mula mula bakteri dikepung, lalu butir-

butir didalam sel segera melepaskan zat kimia untuk menghancurkan dan mencegah

bakteri berkembang biak.

Sel darah putih mengandung +5% eosinofil. Fungsinya adalah memerangi bakteri,

mengatur pelepasan zat kimia saat pertempuran, dan membuang sisa-sisa sel yang

rusak.

Basofil yang menyusun 1% sel darah putih, melepaskan zat untuk mencegah

terjadinya penggumpalan darah di dalam pembuluhnya. 20 s\d 30% kadungan sel

darah putih adalah trombosit. Tugasnya adalah menghasilkan antibody, suatu protein

yang membantu tubuh memerangi penyakit.

Monosit bertugas mengepung bakteri. Kira-kira ada 5 sampai 10% di dalam sel darah

putih.

Tubuh mengatur banyak sel darah putih yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.

Jika kita kehilangan darah, tubuh akan segera membentuk sel-sel darah untuk

menggantinya. Jika kita mengalami infeksi, maka tubuh akan membentuk lebih

banyak sel darah putih untuk memeranginya.

Pembekuan darah

Proses yang mencegah kehilangan darah dari badan melalui luka disebut hemostasis

dan proses ini terdiri dari tiga stadium yang bekerja bersama-sama, yaitu :

Spasme vaskuler : penyempitan lumen pembuluh darah yang putus untuk

mengurangi aliran darah yang hilang.

1.Pembentukan sumbat trombosit : untuk menghentikan kebocoran darah.

2.Pembekuan fibrin disekitar sumbat trombosit dan reaksi fibrin: untuk merekat

pembuluh yang putus dan menarik sisi pinggirnya supaya merapat (Watson, 2001)

Fungsi darah

Fungsi darah dalam metabolisme tubuh kita antara lain sebagai alat pengangkut

Page 6: makalah DHF

(pengedar), pengatur suhu tubuh dan pertahanan tubuh. Peredaran oksigen pada

tubuh :

1.Oksigen diedarkan ke seluruh tubuh oleh sel darah merah

2.Darah yang di pompa dari bilik kanan jantung menuju paru-paru melepaskan CO2

dan mengambil O2 dibawa menuju serambi kiri.

3.O2 dari serambi kiri disalurkan ke bilik kiri

4.Dari bilik kiri O2 dibawa keseluruh tubuh oleh sel darah merah untuk pembakaran

(oksidasi)

5.Peredaran darah besar yaitu peredaran darah yang berasal dari jantung membawa

oksigen dan sari makanan ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung membawa

karbondioksida.

6.Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah dari jantung membawa karbondioksida

menuju paru-paru untuk dilepas dan mengambil oksigen dibawa ke jantung.

Page 7: makalah DHF

BAB III

PEMBAHASAN

Definisi

DHF ( dengue hemoragik fever) atau demam berdarah adalah penyakit

menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamus

Aedes Aegypti dan Aedes albopicyus, yang mana menyebabkan gangguan pada

pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan

perdarahan-perdarahan. Penyakit ini banyak ditemukan di daerah tropis seperti Asia

Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk seluruh pelosok Indonesia kecuali di

tempat-tempat dengan ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut.

Penyakit ini lebih banyak menyerang anak-anak dibawah umur 15 tahun dengan ciri-

ciri demam tinggi mendadak, disertai manifestasi perdarahan yang berpotensi

menimbulkan renjatan/ syok dan kematian. DHF ini menyebar secara epidemik.

Etiologi

Virus dengue sejenis arbovirus B, arthropod-borne virus atau virus yang disebabkan

oleh anthropoda. Vektor utama penyakit ini adalah nyamuk aedes aegypti dan Aedes

albopictus. Virus dengue termasuk dalam genus flavivirus, keluarga flaviviridae.

Terdapat 4 serotipe, yaitu DEN-1, DEN-2,DEN-3 dan DEN-4. Keempatnya

ditemukan di Indonesia tetapi yang dominan DEN-3. Di Thailand DEN-2 yang

paling dominan.

DEN-3 disebarkan melalui vektor host. Gejala baru muncul ketika seseorang pernah

terinfeksi salah satu virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue yang

berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk didalam tubuh saat infeksi pertama

justru akan mengakibatkan kemnuculan gejala penyakit yang lebih parah saat

terinfeksi untuk kedua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi 2 jenis virus dengue

selama hidupnya dan jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali. Jika

sudah 2x terinfeksi, maka klien dapat imunitas dari plasenta ibunya.

Manifestasi Klinis

Demam akut yang tetap tinggi selama 2-7 (grafik seperti pelana kuda),

Anoreksia, Malaise, Nyeri pada punggung, tulang, persendian, dan kepala,

Perdarahan gusi, Bintik-bintik merah pada kulit, Pembesaran hati dan nyeri tekan,

Kenaikan Ht sedikitnya 20%, kalau sudah mencapai derajat 3 atau 4 kardio akan

Page 8: makalah DHF

mengalami perdarahan konjungtiva, sistem kesadaran menurun, kencing sedikit/

tidak ada, meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah serta menurunnya

volume plasma, trombosit menurun sekitar 100.000.

Klasifikasi

DHF terdiri dari 4 derajat

Derajat I

Dema disertai gejala tidak khas, terdapat manifestasi perdarahan (uji

torniquet positif)

Derajat II

Derajat I ditambah gejala perdarahan spontan dikulit dan perdarahan lain.

Derajat III

Kegagalan sirkulasi darah, nadi cepat dan lemah, Tekanan nadi menurun (20

mmHg, kulit dingin, lembab, gelisah, hipotensi)

Derajat IV

Nadi tidak teraba, tekanan darah tidak dapat diukur

Menurut WHO tahun 1986

1. Derajat 1

Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. Panas 2-7 hari,

uji torniquet (+), trombositopenia, dan hemokonsentrasi.

2. Derajat 2

sama dengan derajat 1, dengan manifestasi klinis perdarahan spontan di

bawah kulit seperti peteki, hematoma, dan perdarahan dari lain tempat.

3. Derajat 3

Manifestasi klinis pada derajat 2 ditambah dengan ditemukan manifestasi kegagalan sistem sirkulasi berupa nadi yang cepat dan lemah, hipotensi, dan kulit lembab, dingin dan penderita gelisah, tekanan nadi sempit, tekanan nadi menurun.

4. Derajat 4Manifestasi klinis pada derajat 3 ditambah dengan ditemukan manifestasi renjatan yang berat dengan ditandai tensi yang tak tertukur dan nadi tidak teraba.

Menurut WHO tahun 2009

1. Dengue tanpa tanda bahaya (dengue wihout warning signs)

2. Dengue dengan tanda bahaya (dengue with warning signs) dan

3. Dengue berat (severe dengue)

Page 9: makalah DHF

Faktor Resiko

Ada 3 faktor resiko DHF

1. Vektor yang berupa nyamuk aedes aegypti meliputi perkembangbiakan

vektor, transportasi vektor dari satu tempat ke tempat lain.

2. Pejamu yaitu manusia baik sebagai penderita atau tidak, meliputi mobilisasi

dan paparan terhadap nyamuk, memperluas daerah epidemik.

3. Lingkungan meliputi sanitasi, curah hujan, suhu, dan kepadatan penduduk

Selain itu juga wanita lebih rentan terkena penyakit ini dibanding pria. Dan biasanya lebih sering menyerang anak di bawah usia 15 tahun.Infeksi sekunder Dengue merupakan faktor resiko untuk terkena penyakit dengue

Status imun setiap indivudu

Strain/ serotype virus yang menginfeksi Usia pasien Latar belakang genetik pasien Vektor nyamuk Perbedaan musim (tropis DHF meningkat selama musim hujan, menurun

beberapa bulan setelah hujan berhenti

Pemeriksaan Fisik

Derajat 1 : uji torniquet positif, merupakan satu-satunya manifestasi perdarahan

Derajat 2 : Ptekie, purpura, ekimosis dan perdarahan konjungtiva. Derajat 3 : kulit dingin pada daerah akral, nadi cepat, hipotensi, sakit kepala,

menurunnya volume plasma, meningginya dinding pembuluh darah, trombositopenia.

Derajat 4 : nadi tidak terba dan tidak terukur.

Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan Diagnostik ada 2 macam :

a) Uji serologi memakai serum gandaSerum yang diambil pada masa akut dan masa konvalegen menaikkan antibodi anti dengue sebanyak minimal 4 kali termasuk dalam uji ini pengikatan komplemen (PK). Uji neutralisasi (NT) dan uji dengue biot.

b) Uji serologi memakai serum tunggalAda tidaknya/titer tertentu antibodi anti dengue uji dengue yang mengukur antibodi antidengue tanpa memandang kelas antibodinya uji Ig M antidengue yang mengukur hanya antibodi dengue dan kelas Ig M

Uji III : dilakukan pengambilan bahan pada hari pertama serta saat pulang dari perawatan, uji ini digunakan untuk kepentingan surveilans

Page 10: makalah DHF

Pengobatan

Diberi paracetamol yaitu untuk menurunkan demam anak dengan dosis:

1. < 1 tahun = 60mg/dosis2. 1-3 tahun = 60-120 mg/dosis3. 3-6 tahun = 120 mg/dosis4. 6-12 tahun = 240 mg/dosis

Menurut Ngastiyah (2005, hal. 344) pada dasarnya pengobatan pada DHF bersifat simtomatis dan suppotif, meliputi:

1. DHF tanpa rejatan Tirah baring Beri anti konvulsan bila kejang Beri anti piretik bila demam tinggi dan berikan banyak cairan misalnya

minum 1,5-2 liter per hari Infus diberikan apabila muntah terus menerus

2. DHF dengan renjatanPasien DHF dengan renjatan harus dipasang infus sebagai pengganti cairan yang hilang akibat adanya kebocoran plasma. Mungkin pasien diberikan transfusi darah bila ada perdarahan gastrointestinal yang hebat.

Patofisiologi

arbovirus (melalui nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopiclus)↓

infeksi virus dengue (viremia)↓

mengaktivasi sistem komplemen↓

membentuk dan melepaskan zat C3a, C5a

↓ PGE2 Hipothalamus

↓ Hipertermi

↓peningkatan reabsorpsi Na+ dan H2O ↓

permeabilitas membran meningkat→resiko syok hipovolemik→renjatan hipovolemik&hipotensi ↓ ↓ ↓agregasi kerusakan endotel kebocoran plasma→ke ekstramedular

Page 11: makalah DHF

trombosit pembuluh darah ↓ ↓ | ↓ ↓ Kekurangan ke ektravaskuler |trombositopeni merangsang dan volume cairan | | | mengaktivasi faktor | pembesaran tulang | pembekuan darah |

sendi | | | ↓ ― ― ― ― ― ― ― ― | Gangguan rasa ↓ | nyaman: Nyeri Perdarahan ― ― ― ― ― ― ― ― ― ↓ ↓ ↓ ↓ ↓Resiko Resiko Paru-paru Hepar AbdomenInjury perfusi jaringan ↓ ↓ ↓ tidak efektif Efusi pleura hepatomegali ascites

↓ ↓ | | hipoksia jaringan Pola napas ― ― ― ― ― ―

↓ tidak efektif ↓ asidosis metabolic mual, muntah, anoreksia

↓ ↓ Kematian penurunan asupan nutrisi

↓Nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

Page 12: makalah DHF

Pengkajian

biodata:

Nama: N

Umur: 8 tahun

Jenis kelamin: perempuan

Keluhan utama:

Demam tinggi selama tiga hari dan nyeri sendi. Mual dan muntah sekitar tiga kali sehari. Muntah berupa makanan belum di cerna.

Pemeriksaan fisik:

TD 90/70 mmHg, nadi 96×/menit, nafas 28×/menit, suhu 38,5C, nyeri tekan pada abdomen, ekstremitas bawah sinistra terdapat roseola yang hilang dengan nyeri tekan pada tulang, uji torniquet (+), CRT <2 detik, akral hangat.

Pemeriksaan diagnostik:

Kadar anti dengue Ig G (+) dan anti dengue Ig M (+). Hb 14,4gr%. Hematokrit 43%. Leukosit 2800/mm3. Trombosit 95000/mm3. Jumlah leukosit menurun, limfosit atipik (+), jumlah trombosit menurun, morfologi normal, leucopenia dan trombositopenia.

Page 13: makalah DHF

Analisa data

Data yang menyimpang Etiologi MasalahDS Klien mengeluh

demam 3 hariDO TD 90/70 mmHg Nadi 96 */menit Pernapasan 28 */menit Suhu 38,50 c Klien mendapatkan

IVFD ringerlaktat 16 tetes/menit melalui macrodrip

Permeabilitas membrane meningkat

Kebocoran plasma

Hipovolemia

Syok hipovolemic dan hipotensi

Gangguan Volume Cairan : Kekurangan Volume Cairan

Gangguan Volume Cairan : Kekurangan Volume Cairan

DS: mual muntah sekitar 3x/ hari. Muntah berupa makanan yang belum dicernaDO: BB: 17,5 Kg, TB: 100cm

Infeksi↓

Virus mengeluarkan tosin↓

Pelepasan progen↓

Menstimulasi hipotalamus↓

Mengirim impuls ke vasomotor

↓Peningkatan suhu

↓Mukosa mulut/lidah kotor

dan tidak nyaman↓

Mulai aneroksia↓

Intake nutrisi tidak adekuat↓

Gangguan pemenuhan nutrisi

Gangguan Pemenuhan nutrisi

DS: demam tinggi selama 3 hariDO: suhu 38,5 ° C, akral hangat

Virus mengeluarkan toksin↓

Pelepasan pirogen ke darah↓

Menstimulasi hipotalamus↓

Mengirim impuls ke vasomotor

↓Peningkatan suhu tubuh

↓Gangguan termogulasi

Gangguan termogulasi

Page 14: makalah DHF

DS: -DO: pemeriksaan darah perifer Hb 14,4 %, HCT 3 %, leukosit: jumlah menurun, limfositikatifik (+), trombosit: jumlah menurun, morfologi normal, leukopenia, trompositopenia, suspek infeksi viral

Hipertermi↓

Peningkatan Na+ & H2O↓

Menurunnya permeabilitas dinding pembuluh darah

↓Agregasi trombosit

↓Gangguan fungsi trombosit

↓Penurunan jumlah trombosit

↓Trombositopenia

↓Perdarahan

↓Resiko cedera (perdarahan)

Resiko cedera (perdarahan)

DS: menurut bukti klien, klien mengeluh mual dan muntah sekitar 3x/ hari.DO: uji torniquet (+), CRT <2, trombosit 95000/mm3, HCT 43 %, Hb 14,4 %, nadi 96x/menit

Infeksi virus dengue (viremia)

↓Mengaktivasi sistem

komplemen↓

Komplek imun antibodi↓

Membentuk dan melepaskan (C3a, C5a, bradikini,

serotinin, thrombin,histamine)

↓PGE2 hipotalamus

↓Termogulasi in stabil

↓Hipertermi

↓Peningkatan Na+ dan H2O

↓Menurunnya permeabilitas dinding pembuluh darah

↓Resiko syok hipovolemik

Resiko syok hipovolemik

Page 15: makalah DHF

Asuhan keperawatan

Diagnosa Keperawatan Tujuan IntervensiGangguan Volume Cairan : Kekurangan Volume Cairan yang berhubungan dengan permeabilitas membrane meningkat yang ditandai dengan Klien mengeluh demam 3 hari, TD 90/70 mmHg, Nadi 96 */menit, Pernapasan 28 */menit, Suhu 38,50 c dan Klien mendapatkan IVFD ringerlaktat 16 tetes/menit melalui macrodrip

Tupen :Dalam jangka waktu 3 kali 24 jam TD klien mulai naik Nadi klien mulai naik RR klien mulai turun Suhu klien mulai

turunTupan :Dalam jangka waktu 7 kali 24 jam TD klien normal

120/80 mmHg Nadi klien normal

100 */menit RR klien normal 12-

20 */menit Suhu klien normal

370 c Volume cairan tubuh

adekuat

Mandiri :1. observasi TTV paling sedikit setiap 4 jam sekali2. monitor tanda tanda kekurangan volume cairan tubuh seperti : turgor kulit, kelembapan kulit, dan elastisitas kulit3. observasi dan catat intake dan output4. monitor pemberian cairan melalui IV setiap jam

Kolaborasi.1. pemberian IVFD ringer laktat 16 tetes per menit melalui macrodrip.

Gangguan pemenuhan nutrisi

yang berhubungan dengan

intake nutrisi yang tidak

adekuat yang ditandai dengan

klien mual, muntah sekittar

3x/hari, muntah berupa

makanan yang belum dicerna

BB 17,5 kg

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 3x

24 jam status nutrisi

intake makanan dan

cairan adekuat

Mangemen nutrisi

Kaji adanya alergi makanan

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.

Anjurkan pasien/keluarga untuk meningkatkan intake Fe

Anjurkan pasien atau keluarga untuk meningkatkan protein dan vitamin C

Yakinkan diet yang dimakan mengandung

Page 16: makalah DHF

tinggi serat untuk mencegah konstipasi

Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)

Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

Berikan makanan kesukaan

Kolaborasi:

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

Gangguan termogulasi yang

berhubungan dengan

peningkatan suhu tubuh yang

ditandai dengan klien demam

tinggi selama 3 hari T 38,5 c,

akral hangat

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama

6x24jam termogulasi

pada klien adekuat

Ukur suhu 4 jam sekali

Ukur IWL Ukur warna

dan suhu kulit Ukur tekanan

darah, nadi dan RR

Monitor penurunan tingkat kesadaran

Periksa WBC, Hb, dan Hct

Ukur intake dan output / balance cairan

Selimuti pasien Lakukan tapid

sponge atau kompers dengan air biasa

Kompres pasien pada lipat paha dan aksila dengan air hangat

Tingkatkan

Page 17: makalah DHF

sirkulasi udara

Kolaborasikan :

Kolaborasikan pemberian anti piretik jika perlu

Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian cairan intravena

Kolaborasi dengan tim medis pembuatan untuk mencegah terjadinya menggigil

Resikocedera (pendarahanb.dtrombositopeniaditandaidenganpemeriksaandarahperiferhb 14,4 %, HCT 43%, trombosit 95000/mm3, leukosit 2800/mm3, leukosit : jumlahmenurun, limfositikatifik (+), trombosit : jumlahmenurun, morfologi normal, leukopenia, trombositopenia, suspect infeksi viral.

- Nilaitrombosit normal.

- Pasienterhindardariresiko-resikoinfeksi

1. Siapkandanpantaupemeriksaanhb, hct, trombosit, leukosittiap 12 jam (sesuai program medic).

2. Observasi TTV secarateratur fan laporkansegeraadanyatandapendarahanspontan.

3. Anjurkanpasientirahbaring.

4. Monitor adanyapendarahanlebihlanjutseperti hematemesis, melena, epistaksis.

5. Cegahterjadinyaperlukaan& traumatic, gunakansikatgigilunak, lakukanpenekanan 5-10 menitselesaimengambildarah, tidakmemberikansuntikan IM.

Page 18: makalah DHF

Resikosyokhipovilemikb.dmenurunnyapermeabilitasdindingpembuluhdarahditandaidenganklienmuntahdanmualsekitar 3x/hari, uji tourniquet (+), CRT < 2, trombosit 95000/mm3, leukosit 2800/mm3 .

- Tidakterjaditanda-tandpendarahanlebihlanjut.

- Jumlahtrombositmeningkat.

- Tidakterdapattanda-tandasyok.

Kriteriahasil :- TTV normal.- Trombosit normal

(150.000 – 400.000 /mm3).

- HCT normal (L: 40-52 %, P: 35-47 %).

- Hb normal ( L:11,5 -16,5 g/dL, P:13-17,5 g/dL).

1. Observasi TTV.2. Monitor tanda-

tandapendarahan.3. Observasiperkemb

anganbintik-bintikmerahdikulit, keringatdingin, kulitlembabdandingindisertaitanda-tandasianosis.

4. Bilaterjadisyokhipovolemik, baringkanpasiendalamposisidatar.

5. Segerapuasakanpasienbilaterjadipendarahansaluranpencernaan.

6. Anjurkanpadapasiedankeluargauntuksegeramelaporjikaadatanda-tandapendarahan.

7. Kolabirasudengandokterdalampemberiantranfusidancairan parenteral.

8. Kolaborasidenganpetugaslaboratoriumdalampemeriksaantrombosit, HCT danHb.

BAB IV

Page 19: makalah DHF

KESIMPULAN

Penyakit DHF atau demam berdarah adalah penyakit menular yang bisa saja

menyerang semua orang. Tapi kalau kita tahu cara pencegahan sebelum

terjadinya penyakit ini dan cara pengobatan setelah penyakit ini kita bisa

meminimalkan resiko terjangkitnya penyakit ini.

Penanganan yang baik kepada pasien DHF tentu saja pasien akan sembuh dari

demam berdarah cepat, tetapi sebaliknya jika penanganan yang tidak sesuai

dengan yang seharusnya, akan memperburuk keadaan pasien DHF sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Page 20: makalah DHF

Corwin, Elizabeth J. 2009. Patofisiologi :BukuSaku Ed.3. Jakarta : EGC.

World Health Organization. 2004. PencegahandanPengendalianDengue :PaduanLengkap. Jakarta : EGC.

World health Organization. 2004. DemamBerdarahDengue : Diagnosis, Pengobatan, PencegahandanPengendalian Ed. 2. Jakarta : EGC.

Nadesul, Handrawan. 2007. Cara MudahMengalahkanDemamBerdarah. Jakarta : EGC.

Herdman, T. Heather. 2012.Diagnosis Keperawatan :Definisi Dan Klasifikasi 2012/2014. Jakarta : EGC.

Djaenudin, Natadisastra. 2009. Parasitology Kedokteran :Ditinjaudari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta : EGC.

Hastuti, Oktri. 2008. Demamberdarah Dengue. Yogyakarta :Kanisius

BIODATA PENULIS

Page 21: makalah DHF

Nama : Neni Afriani

NPM : 220110110062

Asal : Bandar Lampung

Alamat : Jalan Durian 1 gang waykanan 2 RT 017 waydadi sukarame Bandar

Lampung

Email : [email protected]

Page 22: makalah DHF