Lapsus
description
Transcript of Lapsus
DEMENSIA
OLEH: ANDY KHALIDA LEMBAH. S.Ked
PEMBIMBING KLINIKdr. Joko Maharjo. Sp.KJ
Page 2
DEFINISI
Page 3
EPIDEMIOLOGI
Pasien di Amerika yang berusia lebih dari 65 tahun hampir 5% mengalami demensia berat, 15 % mengalami demensia ringan. Populasi lanjut usia yang
berusia lebih dari 80 tahun, 20% menderita demensia berat 3
Departemen Kesehatan tahun 1998, populasi usia lanjut diatas 60 tahun adalah 7,2 % (populasi usia lanjut kurang lebih 15 juta).
Kira-kira 5 % usia lanjut 65 – 70 tahun menderita demensia dan meningkat dua kali lipat setiap 5 tahun mencapai lebih 45 % pada
usia diatas 85 tahun.
Page 4
KLASIFIKASI
Page 5
ETIOLOGI
Page 6
Demensia Tipe Alzheimer Memiliki awitan yang lambat dan progresif Ditandai dengan:
Penurunan Memori Gangguan pada aktivitas sehari-hari Deteriorasi bertahap (tidak ada keadaan fisik yang menjelaskan
kedaan) Secara patalogi: Penumpukan amiloid beta protein yang berbentuk plak neuritik Pembentukan tangles-tangles neurofibrilar intraseluler dan sel yang mati
Page 7
Gambar 1. Penyakit Alzheimer. Tampak secara jelas plak senilis disebelah kiri. Beberapa serabut neuron tampak kusut disebelah kanan. Menjadi catatan tentang adanya kekacauan hantaran listrik pada sistem kortikal
Page 8
Gambar 2. Sel otak pada Penyakit Alzheimer dibandingkan dengan sel otak normal
Page 9
DEMENSIA VASKULER DISEBABKAN OLEH:
STROKE yang multipel Iskemik Otak Ditandai dengan: Refleks tendon berlebih Respon plantar ekstensor Gangguan cara berjalan Kelemahan ekstermitas Awitan Mendadak Dicegah dengan menghindari faktor resiko: Hipertensi, Diabetes,
merokok. Terdapat gangguan di pembuluh darah serebral berukuran kecil dan
sedang yang mengalami infark menghasilkan lesi parenkim multipel yang menyebar pada daerah otak yang luas.
Page 10
Degenerasi Lobus Frontotemporal
menunjukan perubahan prilaku yang apatis disinhibisi dan mood yang meningkat
perilaku yang berulang dan sterotipik seperti pada gangguan bicara, obsesi kompulsif, banyak bicara dan perubahan pada prilaku makanan.
3 buah sindrom klinis yaitu: Demensia Semantik yang memperlihatkan afasia semantik dan
agnosia visual Afasia primer yang progresif dengan gangguan berbahasa yang
progresif Demensia frontotemporal dengan perubahan prilaku yang
menonjol
Page 11
Penyakit Pick
5 % dari semua jenis demensia Demensia yang berkembang lambat\
Ditandai adanya atrofi yang lebih banyak dalam daerah frontotemporal.
Lesi didaerah kortikal vokal utamanya dilobus frontal
ditandai oleh perubahan kepribadian, berbahasa, apraksia, dan perilaku, dengan fungsi kognitif lain yang relatif bertahan
Page 12
Penyakit Huntington
Tipe demensia subkortikal
ditandai oleh kelainan motorik yang lebih banyak dan kelainan bicara yang lebih sedikit
perlambatan psikomotor
kesulitan melakukan tugas yang kompleks
Tetapi ingatan, bahasa, dan tilikan tetap relatif utuh pada stadium awal dan menengah
Page 13
Penyakit Parkinson
Tipe demensia subkortikal Gangguan pada ganglia basalis yang sering disertai dengan
demensia dan depresi Jarang gangguan kognitif Pergerakan yang lambat pada pasien dengan penyakit
Parkinson adalah disertai dengan berpikir yang lambat pada beberapa pasien yang terkena
Page 14
Demensia yang berhubungan dengan HIV
Pasien yang terinfeksi dengan HIV mengalami demensia dengan angka tahunan kira-kira 14 %
keterlibatan pada sistem saraf pusat saat ditandai dengan adanya gangguan fungsi kognitif.
Page 15
FAKTOR RESIKO
Page 16
Gambaran Klinik Gambaran utama demensia adalah mengganggu fungsi luhur
munculnya defisit kognitif multipleks, termasuk gangguan memori Lupa akan hal yang baru dipelajari Tidak mampu belajar hal- hal baru Lupa akan pekerjaan, sekolah, tanggal lahir, anggota keluarga
Gangguan Orientasi Orientasi terhadap waktu, tempat, dan orang
setidak-tidaknya satu di antara gangguan gangguan kognitif berikut ini: Afasia ApraksiaAgnosiaGangguan dalam hal fungsi eksekutif.
Page 17
Defisit kognitif mengganggu fungsi sosial atau okupasional Gangguan di Lobus Frontalis Kemampuan untuk berpikir, merencanakan, mengambil
inisiatif pergi ke sekolah, bekerja, berbelanja, berpakaian, mandi,
mengurus uang, dan kehidupan sehari-hari lainnya
Page 18
DIAGNOSIS
Demensia ditandai oleh adanya: gangguan kognisi, fungsional dan perilaku.
sehingga terjadi gangguan pada pekerjaan, aktivitas harian dan sosial.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan: Anamnesis, Wawancara mengenai penyakit sebaiknya dilakukan pada
penderita dan mereka yang sehari-hari berhubungan langsung dengan penderita (pengasuh).
Pemeriksaan fisik dan neuropsikologis
Page 19
Penatalaksanaan
Non medikamentosa Pendekatan pengobatan umum pada pasien demensia adalah
untuk memberikan perawatan medis suportif, bantuan emosional untuk pasien dan keluargany
Medikamentosa Cholinergic-enhancing agents Choline dan lecithin Neuropeptide, vasopressin dan ACTH Nootropic agents Dihydropyridine
Page 20
Prognosis
Nilai prognostik tergantung pada 3 faktor yaitu 1. Derajat beratnya penyakit 2. Variabilitas gambaran klinis 3. Perbedaan individual seperti usia,
keluarga demensia dan jenis kelamin
21
Thank You !!!