lapran praktiksaddsa

4
II. Tujuan Mempelajari refleksi pada hewan spinal III. Alat dan bahan yang diperlukan 1. Alat diseksi 2. Papan fiksasi katak,penjepit dan statif 3. Induktorium lengkap 4. Bekerglas 5. Larutan cuka 1% 6. Se –ekor katak IV. Cara kerja I. Spinal shock 1. Kita pegang seekor katak dengan tangan kiri, lalu masukkan satu bagian dari sebuah gunting yang kuat didalam mulutnya dan bagian kedua di atas kepalanya, di bagian batas belakang tulang tengkorak. 2. Dengan mengunting yang kuat tulang tengkorak bagian atas bersama dengan otak dipisahkan . jadi rahang bawah tetap ada. Kami memperoleh suatu “Spinal Animal’ ( hewan bersumsum tulang belakang saja) kita juga dapat peroleh suatu “Spinal Animal” dengan cara merusak otak nya dengan cara memasukan sebatang jarum panjang (sonde) melalui foramen magnum ke dalam otak nya dan merusak otak itu sebaik-baiknya.

description

dsaasds

Transcript of lapran praktiksaddsa

Page 1: lapran praktiksaddsa

II. Tujuan

Mempelajari refleksi pada hewan spinal

III. Alat dan bahan yang diperlukan

1. Alat diseksi

2. Papan fiksasi katak,penjepit dan statif

3. Induktorium lengkap

4. Bekerglas

5. Larutan cuka 1%

6. Se –ekor katak

IV. Cara kerja

I. Spinal shock

1. Kita pegang seekor katak dengan tangan kiri, lalu masukkan satu bagian dari

sebuah gunting yang kuat didalam mulutnya dan bagian kedua di atas kepalanya, di

bagian batas belakang tulang tengkorak.

2. Dengan mengunting yang kuat tulang tengkorak bagian atas bersama dengan otak

dipisahkan . jadi rahang bawah tetap ada. Kami memperoleh suatu “Spinal Animal’

( hewan bersumsum tulang belakang saja) kita juga dapat peroleh suatu “Spinal Animal”

dengan cara merusak otak nya dengan cara memasukan sebatang jarum panjang

(sonde) melalui foramen magnum ke dalam otak nya dan merusak otak itu sebaik-

baiknya.

3. Hewan percobaan sekarang berada dalam keadaan “Spinal Shock” kita tunggu

beberapa menit sampai keadaan syok itu sudah lewat.

4. Kemudian “ Spinal Animal “ itu diletakkan di atas meja. Sikapnya tidak seperti biasa .

hewan tersebut berbaring tertelungkup mendatar diatas perutnya.tidak ada gerak-

gerakan spontan.

5. Bila katak ini diletakkan diatas punggungnya, ia tidak akan berputar ke perutnya

kembali seperti seekor katak biasa.refleks koreksi sikap tubuh telah hilang oleh karena

hubungan dengan labirint telah putus.

Page 2: lapran praktiksaddsa

III.kembalinya refleks

Selanjutnya rahang bawah katak tersebut dijepit dengan suatu jepitan dan katak tersebut digantung

pada suatu statif.

Setelah itu , dilakukan percobaan berikut:

Rangsangan mekanis

1. Kaki belakang kiri dijepit dengan pinset , bila “Spinal Shock” telah lewat, katak akan

menarik kakinya ke atas ke atas ke arah badannya ( refleks pelindung )

2. Bila kaki tidak turun ,jepitlah kaki belakang kanan. Maka kaki kiiri akan turun (penghambat

reflektorik)

3. Sekarang kaki kiri dijepit dengan kuat ,kami mengamati refleks yang timbul pada kaki

belakang kanan.

4. Bila dirangsang lebih kuat lagi, ada kemungkinan terjadi iradiasi.

5. Perhatikan bahwa refleks yang terjadi selalu menggunakan waktu yang lebih lama dari

pada lamanya rangsangan yang diberikan (After discharge).waktu antara saat pemberian

rangsangan sampai pada akhir gerakkan disebut “waktu refleks” tentukan waktu refleks ini

untuk kaki belakang itu dengan pertolongan arloji.

Rangsangan listrik

1. Rangsanglah telapak kaki belakang kiri dengan suatu rangsangan faradis,dengan

pertolongan suatu induktorium melalui elektroda perangsang.mulailah dengan member

rangsangan lemah, kemudian makin lama, makin kuat.tentukan letak kumparan sekunder

dimana terjadi refleks pada kaki belakang kiri.

2. Tentukan pula letak kumparan sekunder dimana terjadi refleksi pada kaki belakang kanan

karena rangsangan pada kaki kiri (crossed extension refleks)

3. Tentukan pula letak kumparan sekunder dimana terjadi refleksi juga pada kaki depan

4. Dalam percobaan-percobaan diatas harus dibedakan kontraksi otot yg terjadi oleh karena

rangsangan listrik langsung pada otot itu dengan gerakkan refleksi yg sebenarnya.

Rangsangan kimia

Page 3: lapran praktiksaddsa

1. Ambillah dua bekerglas, yang satu berisi air biasa,yang lain berisi asam cuka 1%

2. Celupkan kaki belakang kiri dari katak yg bergelantung itu ke dalam bekerglas berisi asam

cuka .sesaat kemudian kaki belakang kiri akan ditarik keluar dari gelas tersebut (refleks

pelindung/ withdrawal refleks)

3. kaki kanan akan berusaha menghapus asam dikaki kiri itu (refleks penghapus)

4. Bila refleks pelindung/penarikan diri tidak terjadi,celupkan kaki kiri lebih banyak ke dalam

asam cuka tersebut .janganlupa untuk tiap kali membersihkan kaki yang telah dicelup itu

dengan cara mencelupkannya ke dalam bekerglas berisi air biasa

5. Basahkan sekarang kulit tubuh yg lateral setinggi dada sebelah kiri dengan larutan cuka

(sesisi dgn kaki yang kena asam)perhatikan refleksi apa yg timbul.sesudah itu bersihkan lagi

kulit tubuh dengan air biasa.

Merusak medulla spinalis

1. Setelah percobaan-percobaan diatas selesai, perhatikan sekali lagi sikap kaki belakang dan

kaki depan katak itu. Kaki ini tidak tergantung lemas,masih mempunyai tonus otot-otot.

2. Masukan sonde kedalam medulla spinalis dari atas sampai sedalam ¾ dan rusakkan medulla

spinalis.

3. Rangsanglah secara mekanis,listrik,dan kimia .perhatikan bahwa masih ada/dapat

ditimbulkan refleks pada kaki belakang,akan tetapi tidak pada kaki depan.pusat refleks kaki

depan telah rusak.

4. Rusaklah sekarang sisa medula spinalis ,perhatikan sekarang tonus otot kaki belakang sudah

hilang (kaki tergantung lemas). Dan juga tidak dapat ditimbukan lagi refleks-refleks padanya.