Laporan Tutorial 2 Biomolekular
-
Upload
parada-jiwanggana -
Category
Documents
-
view
241 -
download
17
description
Transcript of Laporan Tutorial 2 Biomolekular
BAB I
PENDAHULUAN
I. Skenario
Jangan Ambil Mamaku……..
Ibu dari Adinda dinyatakan menderita kanker darah. Adinda melewati hari-
harinya dengan penuh kegalauan. Salah satu sahabatnya yang dari Fakultas
Kedokteran tak bosan-bosannya memberikan semangat dengan selalu membagi
informasi tentang penyakit ibunya. Dari berbagai sumber Adinda akhirnya
mengetahui bahwa penyakit yang diderita ibunya terjadi karena mutasi genetic.
Salah satu sumber menyebutkan adanya translokasi gen PML pad
kromosom 15 dan gen RARA pada kromosom 17. Proses tersebut merupaka
mutasi somatic yang tidak diturunkan. Perubahan struktur gen akibat mutasi ini
menyebabkan sintesis protein yang disebut PML-RARa. Protein ini mengganggu
fungsi protein yang diekspresikan oleh gen PML dan RARA. Protein PML-RARa
inilah yang menyebabkan sel darah putih berproliferasi secara berlebihan.
Sahabatnya mengatakan bahwa penyakit ibunya memiliki beberapa alternative
terapi termasuk terapi gen dan sel punca.
II. Rumusan Masalah
1. Mengetahui proses dari sintesis protein
2. Mengetahui definisi dan macam-macam mutasi
3. Mengetahui cara pengobatan dengan terapi gen dan stem cell
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sintesis Protein
Gen merupakan suatu urutan nukleotida dalam molekul DNA yang
tiap urutan nukleotida mengkode rantai polipeptida yang spesifik. Rantai
polipeptida merupakan struktur dasar dari protein itu sendiri. Protein
disintesis di dalam ribosom, organela dalam sel. Ribosom dapat ditemukan
di dalam sitoplasma maupun Retikulum Endoplasma kasar.Dalam proses
sintesis protein, terdapat tiga macam RNA yaitu;
a. mRNA
Urutan nukleotida yang berbentuk linear yang membawa kode protein
yang akan ditranslasi di ribosom menjadi rantai polipeptida.
b. tRNA
Asam nukleat yang membawa asam amino tertentu yang akan
dicocokan dengan kodon pada mRNA.
c. rRNA
Asam nukleat yang menjadi protein tertentu untuk membentuk
ribosom.
Dalam pengubahan gen menjadi protein melibatkan dua proses
yaitu:
a. Transkripsi
Transkripsi merupakan sebuah proses pengkopian urutan basa
nukleotida dari sebuah template DNA. Transkripsi berlangsung di
nukleus dan enzim yang berperan adalah RNA polimerase. Hasil dari
transkripsi merupakan untai tunggal yang disebut mRNA.
Transkripsi dimulai dari promoter yang merupakan sebuah basa yang
memberi sinyal permulaan pada gen. RNA polimerase berjalan di
sepanjang untai DNA dan membuka untai DNA sehingga pasangan
basa nitrogen terputus dan selanjutnya dilakukanlah pengkopian
template DNA. Hal ini terjadi terus-menerus sampai pada bagian
2
terminator. Pada bagian terminator, pengkopian template DNA
dihentikan. Hasil awal dari proses ini adalah pre-mRNA yang terdiri
dari introns dan exons. Intron adalah bagian yang nantinya akan
dihilangkan melalui proses splicing. Sedangkan exon adalah urutan
nukleotida yang membawa informasi pembentukan protein. Ketika
intron dihilangkan, exon menyatu dan terbentuklah mRNA.
Selanjutnya mRNA meninggalkan nukleus menuju ribosom dalam
sitoplasma untuk melakukan translasi.
b. Translasi
Proses translasi terjadi di ribosom. Ketika mRNA selesai ditranskripsi,
mRNA akan menuju ke sitoplasma dan menempel pada ribosom untuk
ditranslasi. Dalam mRNA terdapat kodon yang merupakan triplet basa
yang mana triplet basa tersebut mengkode asam amino. Translasi
dimulai dari start codon. Start codon merupakan kodon yang
mengawali proses penerjemahan kodon dalam mRNA dengan asam
amino yang dibawa. Sebagai contoh start codon adalah AUG yang
mengekspresikan asam amino metionin. Dari kodon inilah urutan basa
di belakangnya akan diterjemahkan oleh ribosom.
Dalam translasi terdapat tiga urutan proses berlangsungnya
penerjemahan mRNA yaitu;
a. Inisiasi
mRNA menuju sitoplasma yang di dalamnya terdapat banyak asam
amino, tRNA, dan subunit ribosom. mRNA menempoel pada
subunit ribosom kemudan tRNA inisiasi mencari kodon start dalam
mRNA. Ketika kodon start sudah ditemukan, penerjemahan kodon
selanjutnya akan dilakukan.
b. Elongasi
Pada elongasi, terjadi penerjemahan kodon dengan asam amino
yang sesuai. Elongasi terjadi di sepanjang untai mRNA yang
nantinya akan dihentikan jika telah menemui kodon stop (UAA,
UAG, UGA)
3
c. Terminasi
Pada terminasi, mRNA dan rantai polipeptida baru yang
mengandung asam amino dilepaskan oleh ribosom. Proses
ttranslasi selesai (Cecie Starr, 2007).
B. Mutasi
Mutasi merupakan suatu perubahan permanen gen pada urutan nukleotida
DNA yang dapat merubah produk dari suatu gen. Gen merupakan suatu
urutan nukleotida dalam molekul DNA. Terdapat dua jenis mutasi, yaitu;
a. Mutasi gen ( point mutation)
Mutasi gen adalah perubahan kimiawi pada satu atau beberapa
pasangan basa dalam satu gen tunggal yang menyebabkan perubahan
sifat individu tanpa perubahan jumlah dan susunan kromosomnya.
Mutasi gen dapat terjadi melalui berbagai cara, diantaranya;
1. Substitusi/ penggantian pasangan basa
Terjadi karena penggantian satu nukleotida dengan pasangannya di
dalam untaian DNA komplomenter dengan pasanngann nukleotida
lain.
2. Insersi
Insersi merupakan penyisipan atau penambahan satu atau lebih
nukleotida dalam rantai polinukleotida.
3. Delesi
Delesi merupakan pengurangan satu atau lebih pasangan nukleotida
suatu gen saat replikasi DNA.
b. Mutasi kromosom
Mutasi kromosom merupakan perubahan yang terjadi pada kromosom
yang disertai dengan perubahan struktur dan jumlah kromosom. Jenis
mutasi kromosom;
1. Perubahan struktur kromosom
Perubahan struktur kromosom meliputi;
a. Translokasi, pemindahan sebagian dari segmen kromosom ke
kromosom lainnya yang bukan kromosom homolognya.
4
b. Duplikasi, adanya pertambahan segmen kromosom.
c. Delesi, adanya pelenyapan segmen kromosom.
d. Inversi, terjadi karena kromosom terpilin dan terjadi kiasma
saat meiosis sehingga terjadi perubahan letak/ kedudukan gen-
gen.
2. Perubahan jumlah kromosom
Ditandai dengan perubahan jumlah kromosom individual atau
dalam jumlah perangkat kromosom. Mutasi ini dibedakan menjadi
dua jenis yaitu euploid dan aneuploid.
C. Proses Perubahan Fungsi Protein dalam Sintesis Protein Akibat
Mutasi
Mutasi dapat menyebabkan hasil proses ekspresi gen tidak sesuai
dengan hasil yang seharusnya didapatkan. Hal ini terjadi karena adanya
mutasi dapat merubah susunan gen dalam DNA yang dapat terjadi karena
substitusi, delesi, insersi, maupun translokasi. Perubahan susunan gen akan
berdampak pada susunan asam amino. Asam amino juga mengalami
perubahan sehingga protein yang dihasilkan ikut berubah. Perubahan
protein ini diikuti pula dengan fungsinya sehingga dapat menyebabkan
kelainan pada sistem regulasi tubuh.
Pada skenario berhubungan dengan Protein PML-RARα yang
terjadi akibat mutasi, yakni terjadi translokasi gen PML pada kromosom
15 dengan gen RARA pada kromosom 17. Penyusunan kembali materi
genetic (translokasi) antara kromosom 15 dan 17 bersatu pada bagian gen
PML dng gen RARA. Protein dari hasil fusi ini disebut protein PML-
RARα. Protein ini mengganggu fungsi dari protein PLM dan RARα. Yang
mana gen RARA menghasilkan protein RARα yang berguna untuk
membantu mengontrol transkripsi gen penting dalam pematangan sel
darah putih saat tahap promielosit. Sedangkan gen PML menghasilkan
protein PML yang berguna sebagai penekan tumor dengan kata lain
mencegah sel-sel tumbuh dan membelah terlalu cepat atau dengan cara
5
yang tidak terkendali. Hasilnya sel darah terjebak dalam tahap
promyelocyte dan berprolifasi secara abnormal. Kelebihan sel darah putih
yang belum matang terakumulasi di sumsum tulang dan sel darah putih
normal tidak dapat terbentuk, menyebabkan Acute promyelocytic
leukemia. (http://ghr.nlm.nih.gov/condition/acute-promyelocytic-
leukemia, 2012)
D. Terapi Gen dan Sel Punca
1. Terapi gen
Terapi gen merupakan mekanisme transfer DNA rekombinan ke
dalam sel tubuh individu dalam upaya penanganan suatu penyakit yang
dapat dilakkukan dengan cara menggunakan vektor virus dengan
penambahan gen yang tidak termutasi (Cecie Starr, 2008). Secara
umum, terapi gen dilakukan dengan cara mengganti atau
menginaktifkan gen yang tidak berfungsi, menambahkan gen
fungsional, atau menyisipkan gen ke dalam sel untuk membuat sel
berfungsi normal.
Cara dari terapi gen pada umunya, yaitu dengan:
a. Dengan mengganti gen yang mutasi dengan gen yang sehat
(spindle transfer)
b. Menonaktifkan gen yang bermutasi
c. Memperkenalkan sel baru pada tubuh unutuk melawan penyakit
(http://ghr.nlm.nih.gov/handbook/therapy.pdf , 2012)
Sel kanker mempunyai tiga karakteristik yang dikontrol secara
genetis untk mempertahankan kelangsungan hidup dan pertumbuhan :
a. Sel-sel kanker mempunyai kecepatan pertumbuhan yang tidak
normal.
b. Sel-sel kanker tidak mati ketika tubuh mengisyaratkan hal itu.
c. Sel-sel kanker melawan kerja sistem imun tubuh.
Oleh karena itu terapi gen untuk mengobati kanker didasarkan pada
koreksi kecepatan pertumbuhan, kontrol kematian sel, dan membuat
6
sistem imun membuunuh sel-sel kanker tersebut. Pendekatan lain untuk
terapi gen kanker adalah dengan strategi bunuh diri.
Pengobatan dengan gen terapi meliputi
a) Imunoterapi Menggunakan sel yang telah dimodifikasi secara genetik dari
partikel virus untuk menstimulir sistem imun tubuh sehingga
mampu mengalahkan keganasan sel kanker.
b) Viro onkolitik Menggunakan partikel sel virus yang bereplikasi didalam sel
kanker dan menyebabkan sel kanker menjadi mati.
c) Transfer gen Teknik ini relatif baru, dengan cara memperkenalkan gen 2
baru yang dimasukan kedalam sel kanker atau mengelilingi
jaringan kanker sehingga dapat menghentikan pertumbuhan
dan menghancurkan sel kanker (Hasnar Hasjim, 2010)
Dalam terapi gen ini kita memerlukan satu molekul yang berfungsi
sebagai karier disebut sebagai vektor . Vektor inilah yang membawa
gen /DNA yang normal ke sel target pasien. Vektorterdiriatas virus dan
non virus. Virus, terdiriatasadenovirus,retrovirus,adeno associated
virus, herpes simplex. Cara kerja virus menggunakan gen-gen yang
terdiriatas gen A untukinsersi,gen B untukmengganggutranskripsi, dan
gen C untuklisissel host. Sedangkan non virus terdiriatas naked DNA
yang disuntikkansecara intra muscular danliposomyaitu lipid buatan
yang bersatudengan DNA untukdimasukkankedalamtubuh
(Paramasari,2011). ->kuliah
Metode pengiriman gen dapat dilakukan secara in vivo (pemasukan
gen-gen dalam sel-sel yang terdapat dalam tubuh) dan ex vivo
(pemasukan gen dalam sel yang dilakukan di luar tubuh). Metode
pengiriman gen melibatkan virus, liposom, penyuntikan DNA dan gene
gun (Teresa Liliana, 2005).
7
2. Sel punca (Stem Cell)
Sel punca atau sering disebut stem cell merupakan sel yang tidak/
belum terspesialisasi dan mempunyai kemampuan/ potensi untuk
berkembang menjadi berbagai jenis sel-sel yang spesifik yang dapat
membentuk berbagai jaringan tubuh. Sel punca mempunyai sifat yang
khas yaitu;
a. Diferentiate, kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel lain.
Sel punca mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel yan
khas/ spesifik. Berdasarkan kemampuan untuk berdiferensiasi, sel
punca dikelompokkan menjadi;
Totipoten, sel punca dapat berdiferensiasi menjadi semua
jenis sel.
Pluripoten, sel punca dapat berdiferensiasi menjadi 3
lapisan germinal (ektoderm, mesoderm, endoderm).
Multipoten, sel punca dapat berdiferensiasi menjadi
berbagai jenis sel misalnya sel punca hemopoetik yang
terdapat dalam sumsum tulang.
Unipoten, sel punca yang hanya dapat berdiferensiasi
menjadi satu jenis sel (Ahmad Aulia Yusuf, 2008).
b. Self regenerate/ self renew,
Kemampuan sel untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya
sendiri. Sel punca mampu membuat salinan sel yang persis sama
dengan dirinya melalui pembelahan sel.
Sel punca memiliki sifat,yaitu: mampu berdiferensiasi artinya sel
punca mampu membelah dirinya menjadi sel lain. Dan mempunyai
sifat lain yaitu self-renew yaitu untuk memperbaiki atau
memperbarui dirinya sendiri. Sumber sel punca adalah dari
zigot,embrio berupa blastosit (5-7 hari setelah pembuahan),fetus
adalah janin dari aborsi,sel punca dewasa berupa sel darah.
8
BAB III
KESIMPULAN
Dari skenario yang berjudul “Jangan Ambil Mmamaku” dengan
Learning Objective :
Mengetahui proses dari sintesis protein
Dalam pengubahan gen menjadi protein atau sintesis protein melibatkan
dua proses yaitu:
c. Transkripsi
Transkripsi merupakan sebuah proses pengkopian urutan basa
nukleotida dari sebuah template DNA. Transkripsi berlangsung di
nukleus dan enzim yang berperan adalah RNA polimerase. Hasil dari
transkripsi merupakan untai tunggal yang disebut mRNA.
d. Translasi
Proses translasi terjadi di ribosom. Ketika mRNA selesai ditranskripsi,
mRNA akan menuju ke sitoplasma dan menempel pada ribosom untuk
ditranslasi. Dalam mRNA terdapat kodon yang merupakan triplet basa
yang mana triplet basa tersebut mengkode asam amino.
Mengetahui definisi dan macam-macam mutasi
Mutasi merupakan suatu perubahan permanen gen pada urutan nukleotida
DNA yang dapat merubah produk dari suatu gen.. Terdapat dua jenis
mutasi berdasarka area terjadinya mutasi, yaitu;
a. Mutasi gen ( point mutation)
Mutasi gen adalah perubahan kimiawi pada satu atau beberapa
pasangan basa dalam satu gen tunggal yang menyebabkan perubahan
sifat individu tanpa perubahan jumlah dan susunan kromosomnya.
b. Mutasi kromosom
Mutasi kromosom merupakan perubahan yang terjadi pada kromosom
yang disertai dengan perubahan struktur dan jumlah kromosom.
9
Mengetahui cara pengobatan dengan terapi gen dan stem cell
Terapi gen merupakan mekanisme transfer DNA rekombinan ke dalam sel
tubuh individu dalam upaya penanganan suatu penyakit, sedangkan sel
punca atau sering disebut stem cell merupakan sel yang tidak/ belum
terspesialisasi dan mempunyai kemampuan/ potensi untuk berkembang
menjadi berbagai jenis sel-sel yang spesifik yang dapat membentuk
berbagai jaringan tubuh
10
BAB IV
SARAN
Setelah melakukan diskusi tutorial untuk skenario II blok Biologi
molekular, kami mengalami beberapa hambatan, antara lain :
1. Tidak semua anggota kelompok berpartisipasi secara aktif
2. Mengalami kendala dalam memahami artikel/referensi berbahasa Inggris
3. Kurang dapat mengatur waktu dalam diskusi tutorial
4. Perbedaan presepsi pada sumber yang didapat.
Oleh karena itu, kami memiliki beberapa saran agar dalam diskusi tutorial
selanjutnya hambatan-hambatan di atas dapat diperbaiki, antara lain :
1. Setiap anggota sebaiknya lebih aktif menyampaikan pendapat atau
pertanyaan
2. Membiasakan mencari arti kata-kata dalam Bahasa Inggris yang belum
diketahui artinya dalam kamus
3. Membuat batas-batas waktu pada setiap tahap dalam pelaksanaan diskusi
tutorial
4. Anggota dapat menarik garis besar untuk memecahkan perbedaan
referensi.
11
DAFTAR PUSTAKA
Jusuf, Ahmad Aulia dr. AHK,PhD. 2008. Aspek Dasar Sel Punca Embrionik
(Embryonic Stem Cell) dan Potensi Pengembangannya. Diskusi panel
Realitas baru dan prospek perkembangan seputar terapi sel punca(stem
cell), R. Rapat PB IDI, Jakarta, Sabtu 24 Mei 2008.
Starr, Cecie dan Beverly McMillan. 2007. Human Biology. Edisi 8. USA:
Brooks/Cole, Cengage Learning.
Wargasetia, Teresa Liliana. 2005. Terapi Gen pada Penyakit Kanker. Bandung:
Universitas Kristen Maranatha Bandung
Hasjim,Hasnar.2010.Dasar Terapi Gen. http://repository.unand.ac.id/4171/1/DASAR_TERAPI_GEN.ppt
diakses pada Senin, 5 November 2012
Rangkuman dari http://www.news-medical.net/health/Chromosomal-
Abnormalities-%28Indonesian%29.aspx . Kelainan Kromosom.
diakses pada Rabu, 7 November 2012
Warianto, Chaidar. 2011. Mutasi.
http://skp.unair.ac.id/repository/GuruIndonesia/
Mutasi_ChaidarWarianto_17.pdf, diakses pada Rabu, 7 November 2012
Universitas Sumatera Utara . 2005 . Mutasi ..
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32327/5/Chapter
%20I.pdfdiakses pada Rabu, 7 November 2012
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/IJCPML-12-2-10.pdf, 2010
http://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMra1110265
12