laporan tutorial minggu 2

25
Step 1. Mengklarifikasi terminology dan konsep Absorbsi : penyerapan prosduk hasil pencernaan dari lumen ke dalam sirkulasi darah. Enzim : biomolekul protein yang berfungsi sebagai katalisator dalam proses biokimia. Saliva : air ludah Step 2. Menentukan masalah 1. Bagaimana proses absorbsi di usus halus? 2. Apa sajakah yang mempengaruhi keluarnya saliva? 3. Apakah peranan enzim dalam proses pencernaan? 4. Apakah peranan bakteri pada usus besar? 5. Apa komposisi yang terdapat dalam saliva dan bagaimana peranannya? 6. Bagaimana proses pembentukan feses dan komposisinya? 7. Bagaimana makanan diproses dalam saluran pencernaan? 8. Apakah penyebab asam lambung meningkat? 9. Bagaimana klasifikasi enzim berdasarkan lokasinya? 10. Mengapa asam lambung yang meningkat bisa menyebabkan muntah dan mual? 11. Apakah penyebab lapar? Step 3. Menganalisis masalah 1. Proses absorbs di usus halus Terjadi di ileum : Asam amino,glukosa,vitamin.B dan C (larut dalam air) dan mineral akan masuk ke kapiler darah Asam lemak gliserol dan vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K) akan masuk ke pembuluh Chil Pada lambung juga terjadi pengabsorbsian tetapi sangat sedikit terjadi. Sedangkan pada colon terjadi pembusukan makanan oleh bakteri E.Coli

Transcript of laporan tutorial minggu 2

Page 1: laporan tutorial minggu 2

Step 1. Mengklarifikasi terminology dan konsep

Absorbsi : penyerapan prosduk hasil pencernaan dari lumen ke dalam sirkulasi darah.

Enzim : biomolekul protein yang berfungsi sebagai katalisator dalam proses biokimia.

Saliva : air ludah

Step 2. Menentukan masalah

1. Bagaimana proses absorbsi di usus halus?2. Apa sajakah yang mempengaruhi keluarnya saliva?3. Apakah peranan enzim dalam proses pencernaan?4. Apakah peranan bakteri pada usus besar?5. Apa komposisi yang terdapat dalam saliva dan bagaimana peranannya?6. Bagaimana proses pembentukan feses dan komposisinya?7. Bagaimana makanan diproses dalam saluran pencernaan?8. Apakah penyebab asam lambung meningkat?9. Bagaimana klasifikasi enzim berdasarkan lokasinya?10. Mengapa asam lambung yang meningkat bisa menyebabkan muntah dan mual?11. Apakah penyebab lapar?

Step 3. Menganalisis masalah

1. Proses absorbs di usus halusTerjadi di ileum :

Asam amino,glukosa,vitamin.B dan C (larut dalam air) dan mineral akan masuk ke kapiler darah

Asam lemak gliserol dan vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K) akan masuk ke pembuluh Chil

Pada lambung juga terjadi pengabsorbsian tetapi sangat sedikit terjadi. Sedangkan pada colon terjadi pembusukan makanan oleh bakteri E.Coli

Sekresi dan ekskresi :

Proses pembentukan makanan Menahan absorbs air berlebihan Mencerna selulosa Produksi vitamin K, tiamin, dan berbagai jenis gas< serta mempengaruhi bau

Page 2: laporan tutorial minggu 2

2. Yang mempengaruhi keluarnya saliva adalah rendahnya kadar glukosa dalam darah, selain itu ada yag dikenal dengan fase sefalik, fase gastrik, dan fase intestinal. Dimana kasus di skenario adalah fase sefalik, yaitu terjadinya sekresi kelenjer ketika kita masih membayangkan, membau, atau pun dengan melihat saja.

3. Peranan enzim dalam proses pencernaanFungsi enzim : memecah molekul makanan dan mempercepat reaksi dengan menurunkan energy aktivasi.Di dalam mulut terdapat enzim amylase yang berfungdi untuk mengubah anilum menjadi disakarida. Sedangkan pada lambung terdapat pepsinogen yang akan merubah potein menjadi pepton.Di dalam usus halus terdapat 3 enzim yaitu,- Amylase yang akan merubah disakarida menjadi monosakarida- Lipase merubah lemak menjadi asam dan gliserol- Tripsin merubah pepton menjadi protein

4. Bakteri Eschereria coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.

5. Komposisi saliva:

Komposisi dari saliva meliputi komponen organik dan anorganik. Namun demikian, kadar tersebut masih terhitung rendah dibandingkan dengan serum karena pada saliva penyusun utamanya adalah air. Komponen anorganik terbanyak adalah sodium, potassium (sebagai kation), khlorida, dan bikarbonat (sebagai anion-nya).

Sedangkan komponen organik pada saliva meliputi protein yang berupa enzim amilase, maltase, serum albumin, asam urat, kretinin, mucin, vitamin C, beberapa asam amino, lisosim, laktat, dan beberapa hormon seperti testosteron dan kortisol.

Selain itu, saliva juga mengandung gas CO2, O2, dan N2. Saliva juga mengandung immunoglobin, seperti IgA dan IgG dengan konsentrasi rata-rata 9,4 dan 0,32 mg%

Fungsi saliva:

- Menghaluskan makanan- Membentuk makanan menjadi bolus-bolus sehingga dapat ditelan dengan mudah.- Memecah karbohidrat menjadi maltosa dan dextrin ( Karena adanya enzim amilase

dalam saliva).- Mencegah kerusakan dan erosi pada gigi.

Page 3: laporan tutorial minggu 2

- Meminimalisir keasaman rongga mulut dan mencegah kerusakan struktur gigi saat terjadi muntah.

- Ion-ion seperti Ca, P, dan F yang terkandung dalam saliva berperan penting pada proses remineralisasi.

- Mempertahankan mulut tetap lembap.- Membantu proses bicara dengan memudahkan gerakan bibir dan lidah.- Mempertahankan mulut dan gigi tetap bersih.- Mekanisme pertahanan tubuh (mempunyai daya anti-bakteri) dan sebagai anti

oksidan.

6. Proses pembentukan feses dan komposisinya

Digesti makanan berakhir dalam usus kecil kita. Sisa dari usus kecil terutama air, makanan tercerna, lendir dan jus pencernaan. Dari sini, bergerak residu berair ke bagian terakhir dari usus-saluran pencernaan yang besar. residu tetap di usus besar selama 12-24 jam. Sebagai residu melewati usus besar, banyak air, bersama-sama dengan mineral terlarut dan vitamin, diserap ke dalam darah yhe. Sebanyak 6 liter air diserap per hari. Saat diare, kurang air diserap kembali. Hal ini dapat mengakibatkan dehydration. Beberapa dehidrasi dapat menyebabkan tekanan darah rendah, syok atau bahkan kematian. Bahan yang tidak dapat digunakan akan menjadi limbah hampir padat disebut feses. Mereka disimpan dalam bagian terakhir dari usus besar. Otot berkontraksi dari dinding usus besar mendorong kotoran keluar dari tubuh melalui anus. Perpindahan tinja disebut buang air besar atau defekasi.

Komposisi feses

Feses yang normal terdiri dari ¾ bagian air dan ¼ bagian bahan solid yang mengandung 30% bakteri yang telah mati, 10-30% lemak yang sebagian besar lemak yang dibentuk bakteri dan lemak yang berasal dari sel epitel yang sudah mati. 10-20% bahan-bahan inorganic, 2-3% protein dan 30% makanan yang tak tercernan konstituen cairan pencernaan seperti empedu dan sel-sel epitel yang sudah mati. Warna coklat disebabkan oleh sterkobilin dan urobilin.

7. Makanan diproses dalam saluran pencernaan

Proses awal dalam pencernaan makanan ialah ingesti, yakni proises memasukkan makanan ke dalam mulutn kemudian dilanjutkan dengan proses mengunyah lalu mnelan. Setelah itu makanan diteruskan ke lambung dengan gerakan peristaltik dari esofagus. Sampai dilambung makanan dicerna oleh berbagai enzim dan dilanjutkan di usus halus yang juga mendapat sekresi dari pankreas. Dengan peristaltik usus, makanan dibawa ke colon, di colon terjadi penyerapan air dan elektrolit-elektrolit. Terakhir sisa pencernaan akan dikeluarkan melalui proses defekasi.

Page 4: laporan tutorial minggu 2

8. Penyebab asam lambung meningkat adalah rendahnya kadar glukosa dalam darah. Selain itu juga dipengaruhi oleh rangsangan dari hormon gastrin dan sekretin.

9. Klasifikasi enzim

1. Hidrolase

Hidrolase merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu zat dengan pertolongan air. Hidrolase dibagi atas kelompok kecil berdasarkan substratnya yaitu :

A. Karbohidrase, yaitu enzim-enzim yang menguraikan golongan karbohidrat.

Kelompok ini masih dipecah lagi menurut karbohidrat yang diuraikannya, misal :

a. Amilase, yaitu enzim yang menguraikan amilum (suatu polisakarida) menjadi maltosa 9 suatu disakarida).

b. Maltase, yaitu enzim yang menguraikan maltosa menjadi glukosa

c. Sukrase, yaitu enzim yang mengubah sukrosa (gula tebu) menjadi glukosa dan fruktosa.

d. Laktase, yaitu enzim yang mengubah laktase menjadi glukosa dan galaktosa.

e. Selulase, emzim yang menguraikan selulosa ( suatu polisakarida) menjadi selobiosa ( suatu disakarida)

f. Pektinase, yaitu enzim yang menguraikan pektin menjadi asam-pektin.

B. Esterase, yaitu enzim-enzim yang memecah golongan ester.

Contoh-contohnya :

a. Lipase, yaitu enzim yang menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak.

b. Fosfatase, yaitu enzim yang menguraikan suatu ester hingga terlepas asam fosfat.

C. Proteinase atau Protease, yaitu enzim enzim yang menguraikan golongan protein.

Contoh-contohnya:

a. Peptidase, yaitu enzim yang menguraikan peptida menjadi asam amino.

b. Gelatinase, yaitu enzim yang menguraikan gelatin.

c. Renin, yaitu enzim yang menguraikan kasein dari susu.

Page 5: laporan tutorial minggu 2

2. Oksidase dan reduktase , yaitu enzime yang menolong dalam proses oksidasi dan reduksi.

Enzim Oksidase dibagi lagi menjadi;

a. Dehidrogenase : enzim ini memegang peranan penting dalam mengubah zat-zat organik menjadi hasil-hasil oksidasi.

b. Katalase : enzim yang menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.

3. Desmolase , yaitu enzim-enzim yang memutuskan ikatan-ikatan C-C, C-N dan beberapa ikatan lainnya.

Enzim Desmolase dibagi lagi menjadi :

a. Karboksilase : yaitu enzim yang mengubah asam piruyat menjadi asetaldehida.

b. Transaminase : yaitu enzim yang memindahkan gugusan amine dari suatu asam amino ke suatu asam organik sehingga yang terakhir ini berubah menjadi suatu asam amino.

Enzim juga dapat dibedakan menjadi eksoenzim dan endoenzim berdasarkan tempat kerjanya, ditinjau dari sel yang membentuknya.Eksoenzim ialah enzim yang aktivitasnya diluar sel. Endoenzim ialah enzim yang aktivitasnya didalam sel.

11. Penyebab rasa lapar adalah kurangya kadar glukosa daraah sehingga mempengaruhi pusat lapar di hipotalamus. Hal ini akan mengakibatkan nervus vagus utntuk meningkatkan motilitas lambung dan usus sehingga terciptalah persepsi lapar.

Page 6: laporan tutorial minggu 2

Step 4. Membuat pengkajian sistematik

Rasa lapar makan mulut

mengunyah

menelan

lambung

usus halus

Usus besar

absorbsi

ekskresi

Page 7: laporan tutorial minggu 2

Step 5. Membuat tujuan pembelajaran

LO :

1. Proses pencernaan mulai dari mengunyah hingga defekasi2. Proses mengunyah dan menelan3. Proses absorbsi pada system pencernaan4. Fungsi sekresi enzim dan cairan pada system pencernaan5. Proses ekskresi pada system pencernaan6. Korelasi klinis tentang system pencernaan

Step 6. Mengumpulkan informasi

Step 7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh

1. Proses pencernaan mulai dari mengunyah hingga defekasi

1.  Mulut

Mulut atau rongga oral adalah jalan masuk menuju systempencernaan dan berisi organ aksesori yang berfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga vestibulum (bukal) terletak di antara gigi dan biir dan pipi sebagai batas luarnya. Organ oral utama dibatasi gigi dan gusi di bagian depan, palatum lunak dank eras di bagian atas, lidah di bagian bawah, dan orofaring di bagian belakang.

Page 8: laporan tutorial minggu 2

a) Bibir

Bibir tersusun dari otot rangka (orbikularis mulut) dan jaringan ikat. Organ ini berfungsi untuk menerima makanan dan produksi wicara.

Permukaan luar bibir dilapisi kulit yang mengandung folikel rambut, kelenjar keringat, serta kelenjar sebasea.

Area transisional memiliki epidermis transparan. Bagian ini tampak merah karena dilewati oleh banyak kapiler yang dapat terlihat.

Permukaan dalam bibir adalah membrane mukosa. Bagianfrenulum labia melekatkan membrane mukosa pada gusi di garis tengah.

b) Pipi

Pipi mengandung otot buksinator maksikasi. Lapisan epitel pipi merupakan subjek abrasi dan sel secara konstan terlepas untuk kemudian diganti dengan sel-sel baru yang membelah dengan cepat.

c) Lidah

Lidah dilekatkan pada dasar mulkut oleh frenulum lingua. Lidah berfungsi untuk menggerakkan makanan saat dikunyah atau ditelan, untuk pengecapan, dan dalam produksi wicara.

Otot-otot ekstrinsik lidahberawal pada tulang dan jaringan di luar lidah serta berfungsi dalam pergerakan lidah secara keseluruhan.

Otot-otot intrinsik lidah memiliki serabut yang menghadap ke berbagai arah untuk membentuk sudut satu sama lain, ini memberikan mobilitas yang besar pada lidah.

Papila adalah elevasi jaringan mukosa dan jaringan ikat pada permukaan dorsal lidah. Papila-papila ini menyebabkan tekstur lidah menjadi kasar.

(1) Papila fungiformis dan papilla sirkumvalata memiliki kuncup-kuncup pengecap.

(2) Sekresi berair dari kelenjar Von Ebner, terletak di otot lidah, bercampur dengan makanan pada permukaan lidah dan membantu pengecapan rasa.

Tonsil-tonsil lingua adalah agregasi jaringan limfoid pada sepertiga bagian belakang lidah.

d) Kelenjar saliva

Page 9: laporan tutorial minggu 2

Kelenjar saliva mensekresi saliva ke dalam rongga oral. Saliva terdiri dari cairan encer yang mengandung enzim dan cairan kental yang mengandung mukus.

Ada tiga pasang kelenjar saliva, yaitu:

(1) Kelenjar parotid adalah kelenjar saliva terbesar, terletak agak ke bawah dan di depan telinga dan membuka melalui duktus parotid (Stensen) menuju suatu elevasi kecil (papilla) yang terletak berhadapa dengan gigi molar kedua pada kedua sisi.

(2) Kelenjar submaksilar (submandibular) kurang lebih sebesar kacang kenari dan terletak di permukaan dalam pada mandibula serta membuka melalui duktus Wharton menuju ke dasar mulut pada kedua sisi frenulum lingua.

(3) Kelenjar sublingual terletak di dasar mulut dan membuka melalui duktus sublingual kecil menuju ke dasar mulut.

Saliva terutama terdiri dari sekresi serosa, yaitu 98% air dan mengandung enzim amilase serta berbagai jenis ion (natrium, klorida, bikarbonat, dan kalium), juga sekresi mukus yang lebih kental dan lebih sedikit yang mengandung glikoprotein (musin), ion, dan air.

Saliva memiliki fungsi sebagai berikut.

(1) Saliva melarutkan makanan secara kimia untuk pengecapan rasa.

(2) Saliva melembabkan dan melumasi makanan sehingga dapat ditelan. Saliva juga memberikan kelembaban pada bibir dan lidah.

(3) Amilase pada saliva mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltosa.

(4) Zat buangan seperti asam urat dan urea serta berbagai zat lain seperti obat, virus, dan logam diekskresi ke dalam saliva.

(5) Zat antibakteri dan antibody dalam saliva berfungsi untuk membersihkan rongga oral dan membantu memelihara kesehatan oral serta mencegah keruakan gigi.

Kendali saraf pada sekresi saliva.

(1) Aliran saliva dapat dipicu melalui stimulus psikis (pikiran akan makanan), mekanis (keberadaan makanan), atau kimiawi (jenis makanan).

(2) Stimulus dibawa melalui serabut aferen dalam saraf cranial V, VII,IX, dan X menuju nuklei salivatori inferior dan superior dalam medulla. Semua kelenjar saliva dipersarafi serabut simpatis dan parasimpatis.

Page 10: laporan tutorial minggu 2

(3) Volume dan komposisi saliva bervariasi sesuai jenis stimulus dan jenis inervasinya (system simpatis atau parasimpatis).

a) Stimulus parasimpatis mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah dan sekresi serosa yang banyak sekali.

b) Stimulus simpatis mengakibatkan vasokontrinksi pembuluh darah dan sekresi mukus yang lebih kental dan lengket.

c) Pada manusia normal, saliva yang disekresi permenit adalah sebanyak 1ml. Saliva yang disekresi dapat mencapai 1 L sampai 1,5 L dalam 24 jam.

e) Gigi

Gigi tersusun dalam kantong-kantong (alveoli) pada mandibula dan maksila.

Anatomi gigi

a) Setiap lengkung barisan gigi pada rahang membentuk lengkung gigi. Lengkung bagian atas lebih besar dari bagian bawah sehingga gigi-gigi atas secara normal akan menutup gigi bawah.

b) Manusia memiliki 2 susunan gigi ; gigi primer (desiduous, gigi susu) dan gigi sekunder (permanen).

a(1). Gigi primer dalam setengah lengkung gigi (dimulai dariruang antara dua gigi depan) terdiri dari 2gigi seri, satu taring dan dua graham, untuk total keseluruhan 20 gigi.

b(1). Gigi sekunder mulai keluar pada usia 5 sampai 6 tahun. Setengah dari lengkung gigi terdiri dari 2gigi seri, satu taring, dua remolar dan tiga geraham, untuk total keseluruhan 32 buah. Geraham ketiga disebut gigi bungsu.

c) Komponen gigi

c(1). Mahkota adalah bagian gigi yang terlihat. Satu sampai tiga akar yang tertanam terdir dari bagian gigi yang tertanam ke dalam prosesus (kantong) alveolar tulang rahang.

c(2). Mahkota dan akar beertemu pada leher yang diselubungi gingival (gusi).

Membran periodontal merupakan jaringan ikat yang melapisi kantong alveolar dan melekatpada sementum di akar. Membran ini menahan gigi di rahang.

Page 11: laporan tutorial minggu 2

c(3). Rongga pulpa dalam mahkota melebar ke dalam saluran akar, berisi pulpa gigi yang mengandung pembuluh darah dan saraf. Saluran akar membuka ke tulang melalui foramen apical.

c(4) Dentin menyelubungi rongga pulpa dan membentuk bagian terbesar gigi. Dentin pada mahkota gigi tertutup oleh email dan di bagian akar oleh sementum. Email terdiri dari 97% bahan anorganik (terutama kalsium fosfat) dan merupakan zat terkeras dalam tubuh. Zat ini berfungsi untuk melindungi,tetapi dapat tererosi oleh enzim dan asam yang diproduksi bakteri mulut dan mengakibatkan karies gigi. Fluoride dalam air minum atau yang sengaja dikenakan pada gigi dapat memperkuat email.

Fungsi gigi. Gigi berfungsi dalam proses mastikasi (pengunyahan). Makanan yang masuk dalam mulut dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan bercampur dengansaliva untuk membentuk bolus makanan yang dapat ditelan.

2. Faring

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Ada tiga pembagian faring, yaitu:

1. Epifaring (nasofaring)

2. Mesofaring (orofaring)

3. Hipofaring (faringofaring)

Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari; Bagian superior =bagian yang sangat tinggi dengan hidung, bagian media = bagian yang

Page 12: laporan tutorial minggu 2

sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior = bagian yang sama tinggi dengan laring. Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga,Bagian media disebut orofaring,bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut laring gofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring.

3. Esofagus

Esofagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 9 sampai 10 inci (25 cm) dan berdiameter 1 inci (2,54 cm). Esofagus berawal pada area laringofaring, melewati diafragma dan hiatus esophagus(lubang) pada area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan membuka kea rah lambung.

Esofagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak peristalsis. Mukosa esophagus memproduksi sejumlah besar mucus untuk melumasi dan melindungi esophagus. Esofagus tidak memproduksi enzim pencernaan.

2. Proses mengunyah dan menelan

Pada umunya mengunyah dilakukan oleh otot-otot pengunyah yang dipersyarafi oleh cabang motorik Nervus V dan proses mengunyah dikontrol nucleus dalam batang otak. Sebagian besar proses mengunyah disebabkan oleh suatu refleks mengunyah, yang dapat diterangkan sebagai berikut: bolus makanan di mulut pada mulanya menimbulkan

Page 13: laporan tutorial minggu 2

penghambatan refleks otot mengunyah, yang menyebabkan rahang yang bawah turun ke bawah. Penurunan ini menimbulkan suatu refleks peregangan otot rahang yang menimbulkan kontraksi rebound. Keadaan secara otomatis mengangkat rahang menjadikan pengatupan gigi, tetapi juga menekan bolus melawan dinding mulut, yang menghambat otot rahang bawah sekali lagi, menyebabakan rahang turun dan kembali rebound pada saat yang lain, dan ini berulang terus menerus. Proses mengunyah dibantu oleh kelenjar ludah yang mensekresikan saliva.

Setelah proses mengunyah bolus mengalami proses menelan. Menelan adalah mekanisme yang kompleks, terutama Karena faring hamper setiap saat melakukan beberapa fungsi lain disamping menelan dan hanya diubah dalam beberapa detik ke dalam traktus untuk mendorong makanan. Secara umum, menelan dapat dibagi menjadi: tahaf volunter, tahaf faringeal, dan tahap esophageal.

Tahap volunteer dari penelanan. Ketika makanan adalah siap untuk ditelan, “ secara sadar” makanan digulung atau ditekan kearah posterior kedalam

faring oleh tekanan dari lidah ke atas dan ke belakang terhadap langit-langit mulut, menelan menjadi otomatis biasanya tidak bisa dihentikan. Tahap faringeal. Ketika bolus makanan masuk ke bagian posterior mulut dan faring, bolus merangsang daerah reseptor menelan didaerah pintu faring, terutama pada tiang-tyang tonsillar, dan impuls-impuls dari sini berjalan ke batang otak. untuk mencentuskan serangkaian kontraksi otot faringeal secara otomatis. Tahaf Esofageal. Ketika peristaltic dari esophagus dimulai, otot sfingter bawah dari esophagus berelaksasi, sfingter membuka dan bolus makanan masuk ke lambung. Otot dari sfingter bawah esophageal berkontraksi. Lalu menutup apabila gerakan peristaltic tidak ada, serta mencegah refluks dari lambung berupa asam lambung.

Page 14: laporan tutorial minggu 2

3. Proses absorbsi

Di usus halus terjadi proses absorpsi melalui transfor aktif dan melalui difusi beberapa ratus gram karbohidrat, 100 gram lemak, 50-100 protein yang telah disederhanakan, serta 7-8 liter air. Air ditransfor melalui membran usus dengan proses difusi. Absorpsi ion dilakukan melalui transfor aktif 20-30 gram natrium disekresikan melalui usus halus. Gambar 2.9 Absorpsi Natrium

Permukaan absorpsi mukosa usus yaitu villi. Terdapat jonjot-jonjot yang disebut valvulae conniventes, yang dapat meningkat/kan area permukaan absorpsi menjadi sekitar tiga kali lipat. Lipatan ini meluas secara lingkar kebanyakan di sekitar usus dan terutama dengan baik berkembang baik di duodenum dan jejunum, di mana sering menonjol ke dalam dalam lumen 8 milimeter.

Setelah melalui proses absorpsi di usus halus kimus masuk kedalam usus besar atau kolon, sebelumnya melewati katup ileosaekal yang mempunyai fungsi mencegah aliran balikisi fekal dari kolon ke dalam usus halus. Didalam kolon kimus mengalami proses absorpsi lagi, dimana fungsi dari kolon diantaranya absorpsi air dan elektrolit dari kimus dan penimbunan bahan feces sampai dapat dikeluarkan. Kira-kira 1500 ml kimus setiap harinya ke dalam kolon. Sebagian besar absorpsi dalam usus besar terjadi pada pertengahan proksimal kolon

Page 15: laporan tutorial minggu 2

sehingga disebut bagian ini kolon absorpsi. Dalam kolon terdapat juga bakteri yang berguna dalam mencerna selulosa, pembentukan vitamin k, vitaqmin B12, riboflavin, macam gas. Terjadi gerakan-gerakan dalam kolon diantaranya gerakan mencampur dalam kolon lebih dikenal haustrasi yaitu kontraksi gabungan dari pita otot sirkuler dan longitudinal menyebabkan usus besar yang tidak terangsang menonjol keluar menyerupai kantung. Selain gerakan mencampur kolon juga melakukan gerakan mendorong.

4. Fungsi sekresi enzim dan cairan

PROSES PENCERNAAN DI DALAM RONGGA MULUT

Rongga mulut mengandung saliva yang disekresi oleh 3 pasang kelenjar saliva:

• Kelenjar parotis

• Kelenjar sub mandibularis

• Kelenjar sub lingual

Saliva terdiri dari kira-kira 95,5% air, dan 0,5% : protein(terdiri dari amilase, mukus, dan lisosim) dan elektrolit.

pH saliva =6,8.

Amilase pada liur dapat membuat pati dan glikogen dihidrolisis menjadi maltosa dan oligosakarida lain dengan menyerang ikatan glikosidat. Amilase liur akan segera terinaktivasi pada pH 4.0 atau kurang, sehingga kerja pencernaan makanan di dalam mulut akan terhenti begitu lingkungan lambung yang bersifat asam menembus partikel makanan. Fungsi lain saliva adalah :

• mempermudah proses menelan

• memiliki sifat anti bakteri

• sebagai pelarut molekul yang merangsang papil mengecap

• membantu bicara

• untuk ekskresi obat

• mencegah karies gigi

PROSES PENCERNAAN DALAM LAMBUNG

Page 16: laporan tutorial minggu 2

Dalam mukosa dinding lambung ditemukan 2 jenis kelenjar sekresi: kelenjar yang memiliki satu lapis sel untik sekresi (chief sel) dan kelenjar dengan sel-sel yang susunannya berlapis-lapis (sel parietal), yang mengeluarkan sekret langsung kedalam kelenjar lambung.

Sekret lambung dikenal sebagai getah lambung. Getah lambung merupakan cairan bening berwarna kuning pucat yang mengandung HCL 0.2-0.5% dengan pH sekitar 1.0. getah lambung terdiri dari 97-99% air. Sisanya terdiri atas musin serta garam anorganik, enzim pencernaan (pepsin serta renin) dan lipase.

Fakto-faktor yang merangsang sekresi lambung adalah :

• mekanisme refleks dan saraf

• hormonal

• histamin dan asetilkolin

sel-sel parietal merupakan sumber asam klorida lambung satu-satunya

Proses pembentukan HCL dalam sel parietal

CO2 dalam plasma berdifusi ke dalam sel parietal, dalam sel parietal terdapat air(H2O)/cairan interasel.

CO2 + H2O ca (carbonat anhidarse) H2CO3

H2CO3 ca (carbonat anhidarse) H+ + HCO3-

Ion H+ akan keluar dari sel parietal dan ion K+ akan masuk dengan bantuan enzim K+ -ATPase. HCO3- berdifusi kedalam plasma, sehingga CL- akan berdifusi masuk kedalam sel parietal dan selanjut CL- keluar dari sel parietal dan menyeimbangkan dengan ion H+, jadi terbentuklah HCL.

Fungsi HCL antara lain:

Denaturasi protein dan menghancurkan sebagian mikroorganisme.

Sel parietal juga mengeluarkan faktor intrinsik yaotu suatu glikoprotein penting untuk penyerapan vit b.12.

Enzim-enzim lain lambung:

a. Pepsin

Page 17: laporan tutorial minggu 2

b. Renin

c. Lipase

PROSES PENCERNAAN DALAM USUS

Isi lambung, atau kimus dimasukan secara terputus-putus melalui katub pilorus ke dalam duodenum selama proses pencernaan. Kandungan sekret pankreas dan biliaris yang alkalis menetralkan kimus yang asam dan mengubah nilai pH bahan ini menjadi alkalis: pergeseran pH tersebut diperlukan bagi kerja enzim yang terdapat didalam getah pankreas dan usus tetapi menghambat kerja pepsin lebih lanjut.

PANKREAS

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.

Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh sel-sel asini dan mengalir melalui berbagai saluran dalam duktus pankreatikus. Dktus pankreatikus akan bergabung dengan saluran empedu pada sfinger oddi,dimana keduanya akan masuk ke dalam duodenum.

Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat, dan lemak.

3 jenis enzim pankreas

• enzim proteolitik

• enzim amilase pankreas

• enzim lipase pankreas

Pengaturan hormonal: Setelah makanan masuk usus halus, sekresi pankreas menjadi banyak, terutama akibat respon hormon sekretin. Dan kolesistokinin menyebabkan peningkatan sekresi enzim dalam jumlah besar.

Sekretin memiliki peranan yang penting karena dua alasan : pertama, sekretin khususnya dikeluarkan dalam mukosa usus halus setiap saat di mana pH duodenum di bawah 4,0 sampai 5,0. hal ini menyebabkan getah pankreas yang mengandung banyak natrium bikarbonat dalam jumlah besar disekresi yang mengakibatkan reaksi di duodenum, Kedua, sekresi bikarbonat oleh pankreas adalah untuk memberikan pH yang sesuai bagi kerja-kerja enzim pankreas. semua fungsi optimal enzim pankreas bekerja pada medium yang sedikit alkali atau netral. pH sekresi hidrelatik sekitar 8,0.

PENCERNAAN DALAM USUS

Page 18: laporan tutorial minggu 2

Di lumen oleh enzim pankreas pencernaan lemak selesai, pencernaan karbohirat dan protein belum selesai.

Disini terdapat enzim-enzim:

1. enterokinase fungsinya mengaktifkan tripsinogen

2. disakaridase fungsinya menghidrolisis disakarida

3. aminopeptida fungsinya menghidrolisis fragmen peptida kecil menjadi asam amino

Enzim usus halus disekresi oleh kelenjar bruner dan kelenjar liberkhun akibat pengaruh enterokinin.

KANTUNG EMPEDU

Kantung kecil, dapat menyimpan 15-60 ml empedu, disini empedu mengalami proses pemekatan

Asam empedu primer disintesis dalam hati dari kolesterol melalui beberapa langkah antara. Asam kolat adalah asam empedu yang terbanyak dalam empedu. asam dan asam kenodeoksikolat keduanya berasal dari kolesterol.

Fungsi empedu

Membantu pencernaan dan penyerapan lemak

Menetralkan asam: menetralkan kimus lambung

Produk utama pencernaan

Hasil akhir kerja enzim-enzim pencernaan yang dijelaskan adalah mereduksi bahan makanan menjadi bentuk yang dapat diserap dan diasimilasi. Produk akhir ini adalah

• Karbohidrat : monosakarida

• Protein : asam amino

• Triasilgliserol : asam lemak gliserol dan monogliserol

• Asam nukleat : nukleobasa, nukleosida, dan pentose

Page 19: laporan tutorial minggu 2

6. Korelasi klinis

1. Gastritis, adalah suatu radang yang akut atau kronis pada lapisan mukosa dinding lambung. Radang yang akut dapat disebabkan oleh makanan yang kotor, dan radang yang kronis disebabkan oleh kelebihan asam dalam lambung.

2. Radang hati yang menular (Hepatitis), merupakan infeksi virus pada hati, sering meluas melalui air atau makanan yang terkontaminasi oleh virus.

3. Diare, dapat ditimbulkan karena adanya iritasi pada selaput dinding kolon oleh bakteri disentri, diet yang jelek, zat-zat beracun, rasa gelisah, atau makanan yang dapat menimbulkan iritasi pada dinding usus.

4. Sembelit yang kronis bila defekasi terlambat, usus besar mengabsorpsi air secara berlebihan dari feses dan menyebabkan feses menjadi kering dan keras. Bila hal ini terjadi, pengeluaran feses menjadi sulit. Menahan buang air besar pada waktu-waktu yang normal dapat menyebabkan sembelit. Semebleit dapat juga disebabkan emosi seperti rasa gelisah, cemas, takut atau stress.

5. Kanker lambung, yaitu gejala-gejala permulaan dari kanker lambung hampir sama dengan gejala-gejala yang disebabkan gangguan lain pada alat pencernaan, antara lain merasa panas, kehilangan nafsu makan, ketidaksanggupan mencerna (salah cerna) berlangsung terus menerus, sedikit rasa muak, rasa gembung dan rasa gelisah sesudah makan, dan kadang-kadang timbul rasa nyeri pada lambung.

6. Radang usus buntu, bila usus buntu (umbai cacing) meradang, membengkak dan terisi oleh nanah. Kondisi ini disebut radang usus buntu atau apendistis.

7. Hemaroid, adalah pembengkakkan vena didaerah anus. Hemaroid cenderung berkembang pada orang-orang yang terlalu lama duduk terus menerus atau pada orang yang menderita sembelit. Hemaroid juga sering terjadi pada wanita hamil dan orang-orang yang terlalu gemuk. Gejala-gejala hemaroid meliputi rasa gatal-gatal, nyeri dan pendarahan.

8. Keracunan makanan, umumnya disebabkan oleh bakteri yang terdapat dalam makanan. Bakteri dalam makanan dapat membahayakan atau menghasilkan racun yang membahayakan tubuh. Geajala-gejala keracunan makanan meliputi muntah-muntah, diare, nyeri (sakit) rongga dada dan perut serta demam.

Page 20: laporan tutorial minggu 2