Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

86
Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun [Type text] Page 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prakerin merupakan perwujudan dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang mengharuskan siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan untuk melakukan Kerja Praktek (KP) sekaligus menimba ilmu baru di dunia industri. Pada kesempatan ini kami ditugaskan untuk melaksanakan praktek kerja industri di salah satu BUMN yang bergerak dalam Produksi Pupuk Nasional, yaitu PT. PETROKIMIA GRESIK, tepatnya di Proslab Pabrik II. Laporan Prakerin ini berjudul “ANALISIS KADAR AIR, NITROGEN, FOSFAT, KALIUM, DAN MOL RATIO PADA PUPUK PHONSKA DAN NPK GRANULASI” sesuai dengan analisa-analisa yang dilakukan di laboraturium.

Transcript of Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Page 1: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Prakerin merupakan perwujudan dari Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

yang mengharuskan siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan untuk

melakukan Kerja Praktek (KP) sekaligus menimba ilmu baru di dunia

industri. Pada kesempatan ini kami ditugaskan untuk melaksanakan praktek

kerja industri di salah satu BUMN yang bergerak dalam Produksi Pupuk

Nasional, yaitu PT. PETROKIMIA GRESIK, tepatnya di Proslab Pabrik II.

Laporan Prakerin ini berjudul “ANALISIS KADAR AIR, NITROGEN,

FOSFAT, KALIUM, DAN MOL RATIO PADA PUPUK PHONSKA DAN

NPK GRANULASI” sesuai dengan analisa-analisa yang dilakukan di

laboraturium.

Page 2: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 6

Dengan adanya Prakerin di PT. PETROKIMIA GRESIK ini kami

berharap mendapatkan banyak ilmu baru dan pengalaman-pengalaman

sebagai bekal untuk kerja yang sebenarnya di masa yang akan datang.

Dalam tugas praktek di Proslab Pabrik II ini, kami melakukan beberapa

macam analisa, yaitu: Analisa Nitrogen (N), Analisa Fosfat (P2O5), Logam

Kalium (K), Analisa kadar Air (H2O), dan Mol Ratio (MR).

Serangkain kegiatan di atas dilakukan sebagai kendali mutu/kontrol

dari produk yang di hasilkan supaya komposisi pupuk yang dihasilkan tidak

lebih dan tidak kurang, sehingga dapat di terima oleh petani dan perusahaan

tidak mengalami kerugian. Analisa sampel laboraturium dilaksanakan

berdasarkan Instruksi Kerja (IK) yang telah disusun oleh Kepala

Laboratorium pada tahun 2005.

Proses produksi pupuk di PT. PETROKIMIA GRESIK cukup

terhambat dengan kurangnya bahan baku yang di impor dari Aljazair, Turki,

Cina, dan Kanada. Hal ini disebabkan adanya masalah militer di kawasan

Timur Tengah. Namun untuk mengatasinya PT. PETROKIMIA GRESIK

terus memperluas jaringan ke negara-negara lain.

Page 3: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 7

Berdasarkan pembuatannya, pupuk dibagi menjadi dua, yaitu pupuk

alam (organik), dan pupuk buatan (anorganik) (Sutejo, 1992). Pupuk alam

yaitu pupuk yang berasal dari alam dan dicirikan dengan kelarutan unsur

haranya yang rendah di dalam tanah, misalnya pupuk kandang, pupuk hijau,

kompos, nightsoil (pupuk kotoran). Pupuk buatan yaitu pupuk yang dibuat

di pabrik. Umumnya kandungan unsur hara dan kelarutannya tinggi.

Berguna untuk memperbaiki sifat kimia tanah, misalnya urea, ZA, ZK, TSP,

DAP,NPK, dan lain-lain.

Petrokimia Gresik sebagai salah satu produsen pupuk dan bahan kimia

di Indonesia dalam rangka menunjang ketahanan pangan mempunyai

tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pupuk di Indonesia. Untuk

menjaga kualitas dan kuntitas pupuk, maka perlu adanya pengawasan mutu

pupuk agar memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Untuk

mempertahankan dan mengendalikan mutu, maka perlu dilakukan analisis

terhadap produk pupuk dan bahan kimia sebelum dipasarkan.

Suatu hasil uji mempunyai tingkat kepercayaan yang bergantung pada

beberapa faktor, antara lain kompetensi laboratorium dan bagian pendukung

yang lain. Bahan baku yang digunakan merupakan salah faktor yang

memberikan pengaruh cukup signifikan.

Page 4: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 8

Komposisi kadar komponen yang ada dalam produk-produk tersebut

apabila tidak memenuhi standar yang ditetapkan, maka kualitas produk yang

dioperoleh menjadi kurang baik.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah pokok yang dihadapi oleh PT. PETROKIMIA GRESIK yaitu

kurangnya bahan baku yang diimpor dari negara-negara kawasan Timur

Tengah, akibat adanya perang militer di Libya.

Bahan baku yang diimpor antara lain phospat rock yang berasal dari

Aljazair, Cina, dan Kanada. PT. PETROKIMIA GRESIK tidak

menggunakan phospat rock yang ada di Indonesia karena tingkat

kemurniannya terlalu rendah dibandingkan bahan baku yang diimpor.

Permasalahan strategis yang dapat menjadi hambatan pencapaian

sasaran PT Petrokimia Gresik seperti yang ditargetkan dalam RKAP Tahun

2009 adalah sebagai berikut :

Pasokan gas bumi sebagai bahan baku belum terpenuhi

Piutang pengembalian harga gas dan atau subsidi dari pemerintah relatif

lambat dicairkan sehingga mengganggu kondisi cash flow perusahaan

Page 5: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 9

Usia Pabrik dan sarana penunjang sudah tua dan keandalannya mulai

menurun

Pendapatan ± 90 % berupa mata uang rupiah, sedangkan pengeluaran ±

70 % berupa valuta asing, sehingga rentan terhadap fluktuasi nilai tukar

Struktur permodalan di dominasi hutang (> 60 %)

Kinerja karyawan individu maupun kelompok belum optimal

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah memenuhi salah satu syarat

untuk mengikuti Ujian Nasional di tingkat XII. Selain itu Laporan Prakerin

ini juga merupakan bentuk dokumentasi atau arsip dari pertanggungjawaban

siswa terhadap kegiatan yang telah dilakukan di dunia kerja.

Pada kegiatan ini siswa ditargetkan dapat:

Memperoleh bekal tentang sistem nilai, sikap, dan perilaku dalam

budaya kerja industri

Mengembangkan kemampuan yang didapatkan di sekolah dan

diterapkan sesuai dengan kondisi yang diberlakukan di dunia

kerja tempat melaksanakan praktik kerja industri

Mempertanggungjawabkan kegiatan Prakerin pada pekan Ujian

Prakerin di sekolah sesuai jadwal yang telah ditentukan

Page 6: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 10

1.4 Kegiatan Peserta Praktik Kerja di Industri

Praktek kerja lapangan ini di laksanakan pada PT. Petrokimia Gresik

selama 3 bulan sejak 4 Juli 2011 sampai dengan 30 september 2011. Adapun

kegiatan yang dilaksanakan saat praktek kerja lapangan meliputi pengenalan

perusahaan, pelaksanaan pengujian di laboraturium pabrik II pt. Petrokimia

gresik, serta penyusunan dan konsultasi laporan seperti pada table berikut :

Tanggal Kegiatan Unit Kerja Pengawasan

4-6 Juli 2011

7-8 Juli 2011

11 juli 2011

12 Juli – 28

September 2011

29 september

2011

Pembukaan PKL

penjelasan umum

Perusahaan

Pengenalan Praktik

di Lab pabrik 2.

Materi Proses

Produksi

Melaksanakan

Praktikum Analisa

Produk NPK,

Phonska, SP-36,

dan ZK.

Penyelesaian

Laporan

Pusdiklat

Bag lab Pabrik II

Bag lab Pabrik II

Bag lab Pabrik II

Bag lab Pabrik

II

Biro Diklat

Biro Diklat

Pembimbing

Bag lab Pabrik II

Bag lab Pabrik II

Bag lab Pabrik II

Biro Diklat

Page 7: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 11

30 September 2011 Penutup Pusdiklat

JADWAL PRAKTEK KERJA SMK NERGERI 3 MADIUN

JadwalJuli 2011 Agustus 2011 Sep-11

11-15 16-22 25-29 1-5 8-12 15-19 22-26 5-9 12-16 19-23 26-30

Prepara

tion1 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3

H2O 2 1 6 5 4 3 2 1 6 5 4

N 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6 5

P 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1 6

K 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2 1

MR 6 5 4 3 2 1 6 5 4 3 2

Keterangan : 1. Satya Ika Pradana 4. Yulsantfrid Nurchalimah

2. Adji Sukmana 5. Kristin Ari Fitria

3. Elsha Tiara Miayanta 6. Siti Nurjannah

Instruktur : P2O5 = Sursasa Budi Laksana

K = Kasiran

N = Saifuddin

H2O = Maulana

Page 8: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 12

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan

2.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan

Sebagai pabrik pupuk kedua yang dibangun setelah PT. PUSRI

PALEMBANG, pemerintah telah merancang keberadaan PT.

PETROKIMIA GRESIK sejak tahun 1956 melalui Biro Perancang

Negara (BPN). Pada mulanya, pabrik pupuk yang hendak dibangun

di Jawa Timur ini disebut Projek Petrokimia Soerabaja.

Berdasarkan hasil studi kelayakan pada tahun 1962 oleh Badan

Persiapan Proyek-Proyek Industri (BP3I) yang di koordinir oleh

Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan Gresik dipilih

sebagai lokasi pabrik pupuk. Gresik dinilai ideal dengan

pertimbangan sebagai berikut:

Page 9: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 13

a. Cukup tersedianya lahan yang kurang produktif

b. Cukup dekat tersedianya sumber air dari aliran Sungai

Brantas dan Sungai Bengawan Solo

c. Berdekatan dengan daerah konsumen pupuk terbesar, yaitu

perkebunan dan petani tebu

d. Dekat dengan pelabuhan sehingga memudahkan untuk

mengangkut peralatan selama masa konstruksi, pengadaan

bahan baku, maupun pendistribusian hasil produksi melalui

angkutan laut

e. Dekat dengan Surabaya yang memiliki kelengkapan

memadai, antara lain tersedianya tenga-tenaga terampil

Pabrik ini diresmikan penggunaannya pada tanggal 10 Juli

1972 oleh Presiden Republik Indonesia yang kemudian diabadikan

sebagai hari jadi PT. PETROKIMIA GRESIK.

Page 10: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 14

2.1.2 Arti Logo Perusahaan

Gambar 1: Logo PT. PETROKIMIA GRESIK

a. Dasar Pemilhan Logo

Logo kerbau dengan warna kuning emas dipilih sebagi logo

karena:

1) Penghormatan dan penghargaan kepada daerah kecamatan

Kebomas

2) Mengembangkan sikap yang suka bekerja keras, loyal dan

jujur

3) Dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sebagai sahabat

petani

b. Arti Logo

a) Kerbau warna kuning emas: melambangkan keagungan

b) Daun berujung lima: melambangkan kelima sila dari

Pancasila

Page 11: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 15

c) Daun berwarna hijau: melambangkan kesuburan dan

kesejahteraan

d) Huruf PG: Petrokimia Gresik

e) Warna putih pada huruf PG: melambangkan kesucian

Secara keseluruhan logo perusahaan tersebut mempunyai arti:

“Dengan hati yang bersih berdasarkan kelima sila Pancasila, PT.

Petrokimia Gresik berusaha mencapai masyarakat yang adil dan makmur

untuk menuju keagungan bangsa”.

2.2 Organisasi dan Manajemen Perusahaan

2.2.1 Struktur Organisasi PT. Petrokimia Gresik

a. Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Ir. Sumarjo Gatot Irianto

Komisaris : Romulo Robert Simbolon

: Musthofa

: Muhammad Zamkhani

: Imam Apriyanto Putro

: Julia Aldrin Pasha

Page 12: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 16

b. Direksi

Direktur Utama : Ir. Hidayat Nyakman, M.Sc

Direktur Komersil : T. Nugroho Purwanto, SE

Direktur Teknik dan Pengembangan: Firdaus Syahril

Direktur Produksi : Mulyono Prawiro

Direktur SDM Dan Umum : Koeshartono

2.2.2 Anak Perusahaan

a. PT. Petrokimia Kayaku (1997)

Merupakan formulator pestisida hasil kerja sama dengan

PT. Petrokimia Gresik yang memiliki saham 60 %, Nippon

Kayaku (20 %), dan Mitsubishi Corp. (20 %) dengan hasil

produksi berupa: Pestisida Cair (3600 KI/th), Peptisida Butiran

(12600 ton/th), dan Pestisida Tepung (1800 ton/th).

b. PT. Petrosida Gresik (1984)

Saham milik PT. Petrokimia Gresik (100 %) yang

menghasilkan bahan aktif pestisida untuk memasok bahan baku

PT. Petrokimia Kayaku, dengan jenis produksi: BPMC (2500

ton/th), MIPC (700 ton/th), Diazinon (2500 ton/th), Carbofuran

(900 ton/th), dan Carbonyl (200 ton/th).

Page 13: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 17

c. PT. Petronika (1985)

Perusahaan patungan PT. Petrokima Gresik (20 %) dan

Nippon Indonesia Kuzosai (80 %), denga hasil produksi berupa

DOP (Diocthyl Phthalate) dengan kapasitas 30.000 ton/th.

d. PT. Petrowidada (1988)

Merupakan perusahaan patungan dari PT. Petrokimia

Gresik (10,2 %), PT. Eterindo Wahana Tama (66,0 %), PT.

Witulan (5,10 %), Daewo Corp. (13,6 %), dan PT. Justus SC

(5,10 %). Hasil produksinya berupa Phthalic Anhydride

(Anhidrida Ptalat) 30.000 ton/th, dan Maleic Anhydride

(Anhidrida Maleat) 1200 ton/th.

e. PT. Petrosentral (1990)

Merupakan perusahaan patungan dari PT. Petrokimia

Gresik (9,80 %), PT. Kodel Jakarta (10,83 %), PT. Unggul I.C

(53,89 %), PT. Supra Veritas (6,37 %), PT. Salim Chemical C.

(6,37 %), dan PT. Fosfindo Surabaya (12,74 %). Hasil

produksinya berupa STTP (Sodium Tripoly Phosphate) dengan

kapasitas produksi 40.000 ton/th.

Page 14: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 18

f. PT. Kawasan Industri Gresik (1990)

Perusahaan patungan antara PT. Petrokimia Gresik (35 %)

dengan PT. Semen Gresik (65 %), yang bergerak di bidang

penyiapan kaveling industri siap pakai seluas 135 Ha, termasuk

Export Processing Zone (EPZ)

g. PT. Puspetindo (1992)

Perusahaan aptungan dari PT. Petrokimia Gresik (32,21

%), PT. Pupuk Sriwijaya (32,21 %), PT. Rekayasa Industri (7,43

%), PT. Mapindo Parama (12,30 %), dan Baljke Durr A.G

Jerman (15,76 %), yang bergerak di bidang pembuatan peralatan

pabrik, seperti bejana bertekanan, menara, alat penukar panas,

dan peralatan Cryogenic.

2.3 Status Kepemilikan

PT. Petrokimia Gresik merupakan Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) dalam lingkup Departemen Perindustrian dan Perdagangan

Republik Indonesia bernaung di bawah Holding Company PT. Pupuk

Sriwijaya (Pusri) Palembang, yang bergerak dalam bidang produksi pupuk,

bahan kimia, dan lain-lain. Petrokimia berasal dari kata “Petroleum

Chemical” yang disingkat menjadi “Petrochemical” yaitu bahan-bahan

kimia yang dibuat dari minyak bumi dan gas.

Page 15: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 19

2.4Visi Dan Misi Perusahaan

2.3.1 Visi Perusahaan

Menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya

saing tinggi dan produknya paling diminati oleh konsumen.

2.3.2 Misi Perusahaan

Mendukung penyediaan pupuk nasional untuk tercapainya

program swasembada pangan

Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran kegiatan

operasional dan perkembangan perusahaan

Mengembangkan potensi usaha untuk mendukung industri kimia

nasional dan berperan aktif dalam Community Development

2.5Ketenagakerjaan

Menurut data dari Biro Tenaga Kerja tanggal 31 Maret 2002 jumlah

tenaga kerja adalah 3.799 orang dengan klasifikasi menurut pendidikannya

yaitu: lulusan SD sebanyak 84 orang, lulusan SLTP sebanyak 319 orang,

lulusan SLTA sebanyak 2.755 orang, diploma III sebanyak 119 orang,

sarjana sebanyak 496 orang, dan pasca sarjana sebanyak 26 orang.

Page 16: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 20

2.6 Lokasi Perusahaan

2.5.1 Daerah-daerah yang ditempati:

a. Kecamatan Gresik

Desa Tlogo Pojok

Desa Sukorame

Desa Karang Turi

Desa Ngipik

Desa Tlogo Patut

c. Kecamatan Kebomas

Desa Kebomas

Desa Randu Agung

d. Kecamatan Manyar

Desa Tepen

Desa Romo Meduran

Desa Pojok Pesisir

2.5.2 Kawasan Industri

Luas 450 Ha area tanah yang dimiliki dan sudah ditangani

Page 17: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 21

2.7 Tugas dan Fungsi Unit Produksi PT. Petrokimia Gresik

a) Unit Produksi I, bertugas melakukan kegiatan berikut:

Udara yang mengandung ± 79 % nitrogen (N2), 20,8 % oksigen

(O2), dan 0,2 % gas lainnya dialirkan ke pabrik amoniak bereaksi

dengan gas CH4 dari gas alam agar membentuk amoniak (NH3).

Sebagian lagi dialirkan ke unit pemisah udara, diproses sehingga

nitrogen dan oksigen terpisah. Kemudian nitrogen dan oksigen ini

dipasarkan dalam bentuk gas dan cairan.

Produk dari pabrik ini adalah amoniak (NH3) dan karbon dioksida

(CO2). Amoniak kemudian dipasarkan, sebagian lagi dialirkan ke pabrik

pupuk urea, ZA I, dan ZA III di unit produksi I dan ZA II di unit

produksi III. Karbon dioksida dialirkan ke pabrik pupuk urea dan ZA II

di unit produksi III, sebagian lagi ke dalam unit pemurnian CO2, lalu

dipasarkan. Di pabrik urea amoniak bereaksi dengan CO2 membentuk

urea, sedangkan di pabrik ZA amoniak bereaksi dengan asam sulfat dari

pabrik asam sulfat di unit produksi III menghasilkan amonium sulfat.

Page 18: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 22

b) Unit Produksi II, bertugas melakukan kegiatan berikut:

Batuan Fosfat dari alam dimasukkan ke dalam pabrik pupuk

fosfat, direaksikan dengan asam fosfat dan asam sulfat (mix acid) dari

unit produksi III membentuk pupuk SP-36, sedangkan dengan asam

fosfat tanpa asam sulfat membentuk pupuk TSP. Di Pabrik NPK,

amoniak dari unit produksi I dan asam fosfat dari unit produksi III

bereaksi, dengan tambahan KCl, Urea, dan ZA membentuk pupuk NPK

yang diberi nama Phonska dengan formula tertentu.

c) Unit Produksi III, bertugas melakukan kegiatan berikut:

Udara dan sulfur dalam pabrik asam sulfat membentuk asam sulfat

yang sebagian dipasarkan dan sebagian lagi dialirkan ke pabrik pupuk

ZA I dan ZA III di unit produksi I, ke pabrik SP-36 di unit produksi II,

dan ke pabrik asam fosfat di unit produksi III. Dalam pabrik asam fosfat

ini, asam sulfat bereaksi dengan batuan fosfat menghasilkan asam fosfat

(H3PO4), dan asam flousilikat (H2SiF6). Asam fosfat yang dihasilkan

sebagian dijual, sebagian lagi dialirkan ke pabrik pupuk SP-36, dan

pabrik pupuk NPK di unit produksi II. Asam fluosilikat direaksikan

dengan Al(OH)3 di pabrik AlF3 menghasilkan AlF3. Kalsium sulfat

hemihidrat yang dihasilkan dari pabrik asam fosfat dialirkan ke pabrik

gipsum untuk diproses menjadi CaSO4.2H2O dan digunakan sebagai

bahan baku pembuatan ZA II dengan CO2 dan NH3 di unit produksi III.

Page 19: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 23

2.8 Dasar Pemilihan Kawasan Industri

a. Menempati tanah yang tidak subur untuk pertanian

b. Mudah mendapat tenaga terlatih

c. Di tengah-tengah daerah pemasaran pupuk

d. Dekat dengan sumber bahan konstruksi

e. Dekat dengan bengkel-bengkel besar untuk pemeliharaan peralatan

f. Dekat dengan pembangkit tenaga listrik

g. Dekat dengan sungai-sungai besar sebagai sarana pendukung

2.9 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan

2.9.1 Filosofi Dasar Penerapan K-3

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3), mutlak harus dilaksanakan di

dalam suatu perusahaan. Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja di PT.

Petrokimia Gresik berdasarkan UU No. 1 tahun 1970 tentang peraturan

keselamatan dan kesehatan kerja lainnya dalam melakukan perlindungan

terhadap semua asset perusahaan baik sumber daya manusia dan faktor

produksi lainnya.

Page 20: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 24

Adapun filosofi dasar penetapan K-3 yaitu:

a. Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan

dalam melakukan pekerjaan untuk meningkatkan produksi dan

produktivitas

b. Setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin

keselamatannya

c. Setiap sumber-sumber produksi harus digunakan secara aman dan

efisien

d. Pengurus/pemimpin perusahaan diwajibkan memenuhi dan menaati

semua syarat-syarat dan ketentuan keselamatan kerja yang berlaku bagi

usaha dan tempat kerja yang dijalankan

e. Setiap orang yang memasuki tempat kerja diwajibkan menaati semua

persyaratan keselamatan kerja

f. Tercapainya kecelakaan nihil

Sedangkan kebijakan PT. Petrokimia Gresik adalah bahwa semua

keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan merupakan tanggung jawab

setiap orang yang berada di lingkungan PT. Petrokimia Gresik.

Page 21: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 25

2.9.2 Dasar Pelaksanaan K-3

a. Masa Konstruksi (Tahun 1967-1972)

Dasar hukum : Veiligheids Reglement tahun 1910

Misi : Menerapkan sistem kerja aman

Tujuan : Memenuhi standar quality performance

Pada masa konstruksi control terhadap kualitas pekerjaan

dilakukan oleh Inspeksi Teknik terhadap sikap karyawan, mutu bahan

terhadap pekerjaannya agar senantiasa bersikap aman.

b. Masa Produksi (Tahun 1972-sekarang)

Dasar hukum:

­ UU No. 1 tahun 1970

­ Perundangan di bidang K-3

Misi:

­ Intregasi K-3 di dalam semua fungsi/bidang kegiatan di dalam

perusahaan

­ Menerapkan standart operating procedure disegala bidang

kegiatan perusahaan

Page 22: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 26

Tujuan:

­ Mencapai tujuan perusahaan dan mengembangkan usaha disertai

nihil kecelakaan

Dalam penerapannya dilandasi dengan komitmen dari Top

Management dalam bentuk “Kebijakan K-3” (Safety Policy), dimana

K-3 merupakan tanggung jawab seluruh karyawan dan harus

dilaksanakan.

2.9.3 Sasaran Keselamatan Kerja

Kemanusiaan, dengan berupaya mencegah terjadinya penderitaan bagi

tenaga kerja sehingga terwujud keamanan, gairah kerja dan kesejahteraan

karyawan.

Sosial, dengan berupaya menciptakan kesejahteraan sosial dan

memberikan perlindungan bagi masyarakat terhadap bahaya-bahaya yang

timbul akibat dari kegiatan perusahaan.

Hukum, dengan berupaya melaksanakan perundang-undangan yang telah

ditetapkan oleh pemerintah di perusahaan.

Ekonomi, dengan berupaya menghindari terjadinya kerugian bagi

perusahaan dari kegiatan produksi untuk meningkatkan efisiensi dan

produktifitas.

Page 23: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 27

2.9.4 Tugas-Tugas Bagian Keselamatan Kerja

a. Secara administratif bertanggung jawab kepada Karo inspeksi dan K-3

b. Yakin bahwa UU No. 1/1970 diterapkan secara efektif di perusahaan

c. Membuat dan melaksanakan program K-3 agar setiap tempat kerja

aman

d. Melakukan kontrol secara proaktif di pabrik dan kawasan perusahaan

untuk menghilangkan kondisi yang tidak aman

e. Melakukan penyidikan dan membuat laporan kecelakaan bila terjadi

kecelakaan serta mencegah agar kecelakaan serupa tidak terulang

kembali

f. Menyediakan alat pelindung diri serta mendistribusikan sesuai dengan

tingkat bahaya di unit kerja karyawan yang bersangkutan

g. Melakukan pengembangan K-3 sejalan dengan perkembangan

perusahaan

2.9.5 Alat Pelindung Diri (APD)

Alat pelindung diri bukan merupakan alat untuk melenyapkan bahaya

ditempat kerja, tetapi merupakan usaha pencegahan dan memperkecil kontak

antara bahaya dengan pekerja sesuai dengan standar kerja.

Page 24: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 28

Adapun jenis alat pelindung diri antara lain:

a. Safety head, digunakan selama jam kerja di daerah instalasi pabrik.

b. Eye goggle, digunakan di daerah berdebu saat menggerinda, mengebor,

memahat, membubut, memfrais, mengkraser, pengelasan, dan di

tempat penanganan bahan kimia berbahaya.

c. Face shield, digunakan di daerah tempat kerja yang terdapat pancaran

panas, sinar UV, dan Inframerah yang membahayakan karyawan.

d. Pelindung telinga, dibedakan menjadi ear plug (di daerah bising

dengan tingkat kebisingan sampai 95 desibel) dan ear muff (di daerah

bising dengan tingkat kebisingan lebih besar dari 95 desibel).

e. Pelindung pernafasan, dibedakan menjadi:

Masker kain, untuk daerah berdebu lebih dari 10 mikron

Masker dengan filter debu, untuk melindungi mulut dan hidung

dari debu yang berukuran rata-rata 0,6 mikron sebanyak 98 %

Masker dengan filter debu dan gas, untuk melindungi mulut dan

hidung dari debu, acid gas, uap orgnanik, fumes, asap dan kabut

Page 25: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 29

Masker gas dengan udara bertekanan dalam tabung (self containing

breathing apparatus), digunakan untuk melindungi mata, hidung

dan mulut dari gas, uap, dan fumes

Masker gas dengan tabung penyaring (canister filter), untuk

melindungi , mata, hidung dan mulut dari uap, gas, dan fumes yang

dapat menimbulkan gangguan pernafasan

Masker gas dengan udara bertekanan dibersihkan (supplied air

respirator)

Masker gas dengan udara dari blower yang digerakkan dengan

tangan (a hand operated blower)

f. Kerudung kepala (hood)

g. Kerudung kepala dengan alat pelindung pernafasan, digunakan di

daerah kerja berdebu, terdapat gas/uap/fumes yang tidak lebih dari 1%

volume atau 10 kali konsentrasi maksimum yang diizinkan

h. Kerudung kepala anti asam atau alkali

Page 26: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 30

i. Sarung tangan, dibedakan menjadi:

Sarung tangan kulit, digunakan apabila bekerja dengan benda yang

panas

Sarung tangan asbes, digunakan apabila bekerja dengan benda

yang panas

Sarung tangan katun, digunakan apabila bekerja dengan peralatan

untuk oksigen

Sarung tangan karet, digunakan apabila bekerja dengan bahan

kimia yang bahaya, korosif dan iritatif

Sarung tangan listrik, digunakan apabila bekerja dengan

kemungkinan terkena bahaya listrik

j. Sepatu pengaman, jenisnya:

Sepatu keselamatan (safety shoes), digunakan untuk melindungi

kaki dari benda tajam, keras, luka bakar karena bahan kimia

korosif, tertembus benda tajam, dan untuk menjaga agar seseorang

tidak terjatuh atau terpeleset oleh air maupun minyak

Sepatu karet, digunakan untuk melindungi kaki terhadap bahan

kimia yang berbahaya

Sepatu listrik, digunakan bila di mungkinkan ada bahaya listrik di

tempat kerja

Page 27: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 31

k. Baju pelindung, jenisnya:

Baju pelindung tahan asam atau alkali (warna kuning), digunakan

untuk melindungi seluruh bagian tubuh dari percikan bahan kimia

yang berbahaya baik asam maupun basa

Baju pelindung yang tahan terhadap percikan pasir, digunakan

untuk melindungi seluruh bagian tubuh terhadap percikan pasir

pada saat membersihkan logam dengan semprotan pasir

2.9.6 Organisasi K-3 PT.Petrokimia Gresik

Gambar 2. Struktur Orgnisasi K-3

KEPALA KOMPARTEMEN TEKNOLOGI

KEPALA BIRO LINGKUNGAN DAN K-3

KEPALA BAGIAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN

KEPALA PENGENDALIAN LINGKUNGAN

KEPALA BAGIAN K-3

KEPALA BAGIAN PEMADAM KEBAKARAN

STAF MADYA LINGKUNGAN DAN K-3

STAF MADYA

Page 28: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 32

Organisasi K-3 struktural dibentuk agar dapat menjamin penerapan K-

3 di PT. Petrokimia Gresik sesuai dengan UU No. 1/1970 serta peraturan K-

3 lainnya dan penerapan K-3 dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, sehingga

tercapai kondisi yang aman, nyaman, dan produktif.

Organisasi non struktural terdiri atas:

a. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan kerja (P2K3), dibentuk

sebagai pemenuhan Bab VI pasal 10 UU No. 1/1970

b. Sub Panitia Pembina Keselamatan Kerja (SP2K3), adalah organisasi

yang dibentuk di Unit Kerja untuk menangani aspek K-3 secara teknis

di Unit Kerja Kompartemen

c. Safety Representative, dibentuk sebagai usaha mempercepat

pembudayaan K-3 dan menjadi model K-3 di unit kerjanya.

Berikut ini merupakan bagan keberadaan bagian keselamatan kerja di

dalam struktur organisasi PT. Petrokimia Gresik:

Page 29: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 33

Gambar 3. Keberdaan Bagian Keselamatan Kerja di Dalam Struktur

Organisasi

DIREKTURPRODUKSI

KOMPARTEMEN

DEPARTEMENPRODUKSI I

DEPARTEMENPRODUKSI II

DEPARTEMENPRODUKSI III

KOORDINATORKEPALA SHIFT

BIRO PROSES DANLABORATORIUM

KOMPARTEMEN

DEPARTEMENHARI I

DEPARTEMENHARI II

DEPARTEMENHARI III

DEPARTEMENHARI IV

BIRO RIKSADAN

LABORATORIUM

BAGIAN RIKSA BAGIANBAGIAN RIKSASTAF

Page 30: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 34

BAB III

PROSES PRODUKSI UNIT II

3.1Unit Pupuk Sp-36

Gambar 4. Blok Diagram Pabrik Pupuk Fosfat (TSP)

MixerUnit/Sp-36

Asam sulfat Reaction unit Curing unit Granulalitas Unit

CrushingUnit Under size

Drying Unit

ScreentingUnit

Cooling Unit

Packing unit

Produk SP-36

Udara panas

Phosphat Rock

Asam fosfat

Asam sulfat

Over size

Page 31: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 35

a. Proses : “Tennese Valley Authority Process”.

b. Reaksi yang terjadi :

TSP : Ca3(PO4)2 + H3PO4 + 6H2O 3 CaHPO4.2H2O

Ca3(PO4)2 + 4H3PO4 + 3H2O 3 Ca(H2PO4).2H2O

SP-36 : Ca3(PO)4 + 4H3PO4 + 3H2O 3 Ca(H2PO4).2H2O

Ca3(PO4)2 + 2H2SO4 + H2O Ca(H2PO4).2H2O+CaSO4

Ca3(PO4)2 + H2SO4+2H2OCaSO4+2Ca(H2PO4).2H2O

c. Uraian proses :

Asam sulfat 98,5% dengan kandungan 40% dari campuran asam

direaksikan dengan asam fosfat 54% sebanyak 65% dari asam

campuran dicampurkan kedalam mixer. Fosfat rock yang telah

dihaluskan sampai 20 mesh di dalam grinder, dicampurkan atau

direaksikan dalam reaktor dengan campuran asam.

Produk yang diperoleh adalah SP-36. Produk ini kemudian

dialirkan kedalam granulator untuk pembutiran. Butiran pupuk fosfat

atau SP-36 yang terbentuk dikeringkan dalam dryer dan selanjutnya

dipisahkan dengan screen unit dengan ukuran tertentu (product size).

Page 32: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 36

Butiran yang lolos karena terlalu halus (under size)

dikembalikan lagi ke granulator untuk dilakukan pembutiran kembali

agar sesuai dengan ukuran yang diharapkan. Sedangkan butiran yang

terlalu besar (over size) dihancurkan terlebih dahulu didalam crushing

unit dikembalikan ke granulator.

Dari screen unit, butiran yang telah memenuhi spesifikasi

ukuran (product size) didinginkan di dalam cooling unit dan dikirim ke

bagian pengantongan. Sedangkan untuk pupuk TSP, prosesnya sama,

hanya asam yang digunakan adalah H3PO4.

3.2 Unit Produksi Phonska

Gambar 5. Proses Produksi Pupuk Phonska

Page 33: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 37

a. Spesifikasi produk :

1) Kandungan unsur hara

Kadar N : min 15,00%

Kadar P2O5 : min 15,00%

Kadar K2O : min 15,00%

2) Kadar air : max 1,00%

3) Bentuk : butiran

4) Warna : merah muda

b. Kapasitas produksi : 300.000 ton/thn

c. Teknologi proses : INCRO S.A, Spain

d. Bahan baku utama :

1) Amoniak

2) Asam sulfat

3) Asam fosfat

4) Za atau Urea

5) KCl

6) Dolomit

7) Filter

e. Produk yang dihasilkan :

a. NPK 15-15-15

Page 34: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 38

f. Uraian proses :

Bahan baku ZA atau Urea, KCl, Dolomit, dan Filter dicampur

dengan recycle solid dalam Pug Mill dan akan terjadi proses

pencampuran dan pregranulasi. Campuran dari Pug Mill kemudian

dilakukan proses Granulasi dalam granulator bersama dengan slurry

MAP/DAP dari pipa reaktor yang merupakan hasil reaksi antara

amonia dengan larutan asam fosfat dari unit scrubbing.

Selanjutnya dilakukan proses pengeringan di dalam dryer untuk

mengurangi kadar airnya. Produk dari dryer diayak dalam unit

pengayakan untuk memisahkan produk on size, over size, dan under

size. Produk under size dikembalikan bersama-sama dengan produk

over size yang telah dihancurkan dalam crusher, sedangkan produk on

size dikirim ke unit pengatur recycle.

Produk kemudian diayak lagi dalam polishing screen untuk

menghilangkan produk under size. Setelah itu dilakukan proses

pendinginan dalam fluid bed cooler dan dilanjutkan dengan proses

pelapisan dalam cuater. Produk akhir dari cuater kemudian dikirim ke

unit pengantongan. Gas dan debu dari semua peralatan diserap oleh

unit scrubbing dengan media penyerap larutan asam fosfat. Larutan

asam fosfat dari hasil penyerapan ini digunakan sebagai bahan

pembentukan slurry MAP/DAP dalam pipa reaktor.

Page 35: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 39

1. Rekasi yang terjadi adalah :

a. Pada proses Granulasi

Reaksi : NH3 + NH4H2PO4 (NH4)2HPO4

b.Pada proses Scrubbing

Reaksi : 8NH3 + 2H2SiF6 + 2H2O (NH4)2SiF6 + 6NH4F + SiO2

2NH3 + H2SO4 (NH4)2SO4

c. Reaksi antara Amonia dengan Asam Fosfat

Reaksi : NH3 + H3PO4 NH4H2PO4 + Q

NH3 + NH4H2PO4 (NH4)2HPO4 + Q

2. Spesifikasi produk Phonska menurut SNI phonska N. 02-2803-

2000 :

a. N : min 6% (ADBK)

b. P2O5 : min 6% (ADBK), larut sitrat 2%

c. K2O : min 6% (ADBK).

d. Jumlah N, P2O5 dan K2O : min 30%

e. H2O : maks 2%

Page 36: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 40

3. Kegunaan dalam pertanian adalah :

Senyawa fosfat dalam tanaman berperan dalam reaksi

transfer dan penyimpanan energi, fosfor juga sebagai komponen

pembentuk asam nukleat dalam sintesis protein, fosfor sangat

berperan dalam proses perkembangan awal, perakaran,

pembangunan, pembuahan dan pembentukan biji.

Unsur kalium dalam bentuk ion dalam cairan sel tanaman

berperan dalam mengendalikan kekenyalan sel, membantu

mekanisme transfer pati dan gula, berperan dalam sintesa protein

dan mengaktifkan enzim-enzim, unsur hara kalium memacu

pertumbuhan akar, batang tanaman sehat, kuat, tahan kekeringan,

tahan penyakit, dan meningkatkan kualitas hasil.

Page 37: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 41

BAB IV

METODE ANALISIS

4.1ANALISIS PUPUK SP-36

4.1.1 Uji kadar P2O5

a. Prinsip :

kadar P2O5 ditentukan secara kolorimetri. Ortofosfat yang terlarut

direaksikan dengan amonium molibdovanadat membentuk

senyawa komplek molibdovandat asam fosfat berwarna kuning.

Intensitas warna kuning yang terbentuk diukur pada panjang

gelombang 420 atau 440 nm.

b. Reaksi :

Fosfat organik + HNO3 + HClO4 ortofosfat

2H3PO4 + (NH4)6Mo7O42.4H2O + NH4VO3 + 42 H+

{(NH4)3 PO4}2.12 MoO3.12 VO324H2O (kuning) + 42 (NH4)+

c. Pereaksi :

1) Asam nitrat (HNO3) p.a

2) Asam perklorat (HCl) p.a

Page 38: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 42

3) Asam sitrat 20 %

Melarutkan 20 gram asam sitrat (C6H8C7.H2O) kristal dalam 1

liter air suling.

4) Amonium molibdat (8 %)

Melarutkan 80 gram ammonium molibdat tetrahidrat

(NH4)6Mo7O24.4H2O dalam 1 liter air suling

5) Amonium vanadat (0,4 %)

Melarutkan 4 gram amonium vanadat (NH4VO3) dengan 500

ml HclO4 p.a dalam 1 liter air suling

6) Standar fosfat P2O5 0,5 mg/ml

Menimbang dengan teliti 0,9587 gram kalium dihidrogen fosfat

(KH2PO4) yang telah dikeringkan selam 2 jam pada 105°C.

Kemudian melarutkan dengan air suling dalam labu ukur 1 liter

hingga tanda batas.

7) Pereaksi molibdovanadat.

Mencampurkan 1:1 bagian volume (M) dan satu bagian (V).

dihomogenkan (pencampuran dilakukan pada saat akan

dilakukan).

Page 39: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 43

d. Peralatan :

1) Spektrofotometer

2) Kraser

3) Erlenmeyer 100 ml

4) Pipet gondok 5 ml

5) Pipet ukur 10 ml

6) Gelas piala 100,500 dan 1000 ml

7) Pengaduk magnet

8) Neraca analitik

9) Kertas saring Whatman 40

10) Pemanas

e. Cara kerja :

1) Penyimpan larutan contoh

a) Menimbang dengan teliti 1 gram contoh halus,

memasukkan ke dalam labu ukur 500 ml, melarutkan

dengan 10 ml HCl p.a dan 5 ml HNO3 p.a, kemudian

memanaskan hingga timbul asap putih selama 5 menit,

mendinginkan, dan menambahkan dengan air suling hingga

tanda batas, mengaduk dengan stirer hingga homogen.

Menyaring dengan kertas saring Whatman 40 ke dalam

erlemeyer yang kering.

Page 40: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 44

b) P2O5 larut dalam asam sitrat 20 %

Menimbang dengan teliti 1 gram contoh halus,

memasukkan ke dalam labu ukur 500 ml. Menambahkan

asam sitrat 20 %, lalu menambahkan dengan air suling

hingga tanda batas, mengaduk dengan stirer selama 5

menit. Menyaring dengan kertas saring Whatman 40 ke

dalam tempat yang kering.

c) P2O5 larut dalam air

Menimbang dengan teliti 1 gram contoh halus, menuang ke

dalam labu ukur 500 ml. Menambahkan dengan air suling

hingga tanda batas, mengaduk dengan stirer selama 5

menit. Menyaring melalui kertas saring Whatman 40 ke

dalam erlenmeyer yang kering.

2) Penetapan

a) Memipet masing-masing 5 ml larutan contoh dan

memasukkan ke dalam labu ukur 100 ml

b) Menambah 5 ml pereaksi amonium molibdovanadat,

kemudian menambahkan dengan air suling hingga tanda

batas dan kocok

c) Melakukan pengerjaan larutan blanko, dengan meyiapkan

labu ukur kosong dan menambahkan 10 ml larutan

Page 41: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 45

molibdovanadat yang ditambahkan dengan air suling

sampai tanda batas

d) Membiarkan pengembangan warna selama 10 menit, lalu

membaca intensitas warna pada spektrofotometer pada

panjang gelombang 420 atau 440 nm. Mencatat pembacaan

absorbansi dan konsentrasinya

e) Menghitung kadar P2O5 dalam contoh

f. Perhitungan :

Kadar fosfor sebagai P2O5 = %Keterangan :

S = mg P2O5 dari pembacaan kurva

P = faktor pengenceran

W = berat contoh (mg)

4.1.2 Uji Kadar Air (H2O)

a. Prinsip:

kandungan air ditetapkan dengan pengeringan contoh pada 105°C.

Pengurangan berat pada pemanasan dihitung sebagai kadar air.

Page 42: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 46

b. Reaksi : -

c. Pereaksi : -

d. Peralatan :

1) Neraca analitik

2) Botol timbangan

3) Oven

4) Desikator

e. Cara kerja :

1) Contoh ditumbuk sampai halus

2) Menimbang teliti 2 gram contoh ke dalam botol timbang

yang sudah diketahui beratnya

3) Mengeringkan pada 105°C selama 2 jam, mendinginkan

dalam desikator dan menimbang

f. Perhitungan :

Kadar air, % = x 100%

Keterangan :

W1 = pengurangan berat sesudah pengeringan (gram)

W2 = berat contoh (gram)

Page 43: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 47

5.1 ANALISIS PUPUK NPK GRANULASI

5.2.1 Uji Kadar Nitrogen Total

a. Prinsip :

nitrogen dalam phonska didestruksi dengan asam sulfat dan

amonia yang terbentuk didestilasi dalam larutan alkali. Destilasi

ditampung dalam larutan asam sulfat dan kelebihan asam sulfat

dititrasi dengan larutan natrium hidroksida. Titik akhir titrasi

tercapai bila warna lembayung dari indikator campuran merah

metil-biru metilen berubah menjadi lembayung kehijauan.

b. Reaksi :

N organik + H2SO4 ⎯⎯⎯⎯⎯⎯ (NH4)2SO4

(NH4)2SO4 + 2NaOH(berlebih) ⎯⎯⎯⎯⎯ 2NH3 + Na2SO4 + 2H2O

2NH3 + H2SO4 berlebih (merah ungu) ⎯ (NH4)2SO4

H2SO4 (kelebihan) + 2NaOH Na2SO4 + 2N2O

c. Pereaksi :

1) H2SO4 pekat

2) H2SO4 0,5 N

3) NaOH 0,5 N

Page 44: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 48

Melarutkan 2 gram NaOH p.a dengan air suling dalam labu ukur

1000 ml hingga tanda batas

4) NaOH 40 % untuk destilasi

5) Indikator fenolftalin (pp) 0,1 % dalam alkohol

Melarutkan 10 gram fenolftalin dengan 600 ml etanol dalam labu

ukur 1000 ml, kemudian menambahkan dengan air suling hingga

tanda batas

6) Indikator campuran merah metil (MM) dan biru metilen (MB) :

campuran dari 1 bagian volume merah metil 0,2 % dalam alkohol

dan 1 bagian volume biru metilen 0,1 % dalam alkohol

d. Peralatan :

1) Labu Kjeldahl

2) Peralatan destilasi

3) Labu ukur 500 ml

4) Erlemeyer 5000 ml

5) Pipet volume 25 ml

e. Cara kerja :

1) Menimbang 0,5 gram contoh dan memasukkan ke dalam labu

Kjeldahl

2) Menambahkan 10 ml H2SO4 pekat menggoyangkan agar

tercampur rata, mendidihkan selama 15 menit

Page 45: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 49

3) Setelah dingin, menambahkan indicator pp 5 tetes, dan air suling

secukupnya

4) Memasang pada alat destilasi

5) Memasang erlenmeyer penampung destilat yang berisi 25 ml

H2SO4 0,5 N dan 3 tetes indikator campuran merah metil-biru

metilen (mix indicator). Ujung pendingin harus terendam larutan

penampung

6) Melakukan destilasi larutan tersebut dalam suasana alkali dengan

penambahan NaOH 40 % (sampai larutan berwarna merah)

7) Setelah destilasi selesai, menitrasi kelebihan H2SO4 dengan

larutan NaOH 0,5 N hingga titik akhir titrasi tercapai, dan

mencatat volume larutan NaOH 0,5 N yang dipakai

f. Perhitungan :

Kadar N Total =

( . ) ( . ) 100%Keterangan :

N H2SO4 : 0,5232 N

N NaOH : 0,5105 N

Ar N : 14,008

Page 46: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 50

4.2.2 Uji Kadar P2O5

a. Prinsip:

Kadar P2O5 ditentukan secara kolometri. Ortofosfat yang

terlarut direaksikan dengan amonium molibdovanadat

membentuk senyawa komplek molibdovanadat asam fosfat

berwarna kuning. Intensitas warna kuning yang terbentuk diukur

pada panjang gelombang 420 atau 440 nm.

b. Reaksi :

Fosfat organik + HNO3 + HCIO4 ortofosfat

2H3PO4 + (NH4)6Mo7O24.4H2O + NH4VO3 + 42H

{(NH4)3 PO4}2. 12MoO3.12 VO3.24H2O (kuning) + 42 (NH4)+

c. Pereaksi :

1) Asam nitrat (HNO3) p.a

2) Asam klorida (HCI) p.a

3) Asam sitrat 20 %

Melarutkan 200 gram asam sitrat (C6H8C7.H2O) kristal dalam

1 liter air suling

4) Amonium molibdat (8 %)

Page 47: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 51

Melarutkan 80 gram amonium molibdat tetrahidat

(NH4)6Mo7O24.4H2O dalam 1iter l air suling

5) Amonium vanadat (0,4 %)

Melarutkan 4 gram amonium vanadat (NH4VO3) dengan 500

ml HCl p.a dalam 1 liter air suling

6) Standar fosfat P2O5 0.5 mg/ml

Menimbang dengan teliti 0,9587 gram kalium dihidrogen

fosfat (KH2PO4) yang telah dikeringkan selama 2 jam pada

1050C. kemudian melarutkan dengan air suling dalam labu

ukur 1 liter hingga tanda batas

7) Pereaksi molibdovanadat

Mencampurkan 1:1 bagian volume molibdat dan satu bagian

vanadat, dihomogenkan (pencampuran dilakukan pada saat

akan dilakukan)

d. Peralatan :

1) Spektrofotometer

2) Erlenmeyer 100 ml

3) Pipet gondok 5 ml

4) Pipet ukur 10 ml

5) Gelas piala 100,

500, dan 1000 ml

6) Pengaduk magnet

7) Corong

8) Neraca analitik

9) Kertas saring

Whatman 40

10) Pemanas

Page 48: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 52

e. Cara Kerja

1) Penyiapan larutan contoh

a) P2O5 total

(a) Menimbang dengan teliti 1 gram contoh halus,

memasukkan ke dalam labu ukur 500 ml, melarutkan

dengan 10 ml HCl p.a dan 5 mL HNO3 p.a

(b) Memanaskan hingga timbul asap putih selama 5 menit,

mendinginkan, menambahkan dengan air suling hingga

tanda batas, dan mengaduk dengan stirer hingga homogen

(c) Menyaring dengan kertas saring Whatman 40 ke dalam

erlenmeyer yang kering

b) P2O5 larut dalam asam sitrat 20 %

(a) Menimbang dengan teliti 1 gram contoh halus, menambah

sedikit demi sedikit asam sitrat 20 %, bilas hingga bersih.

Menambahkan dengan air suling hingga tanda batas pada

labu ukur 500 ml, dan mengaduk dengan stirer selama 15

menit

(b) Menyaring dengan kertas saring Whatman 40 ke dalam

tempat yang kering

Page 49: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 53

Page 50: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 54

5.2.3 Uji Kadar Kalium (K2O)

a. Prinsip :

logam kalium yang terlarut diukur pada spektrofotometer serapan

atom

b. Reaksi : -

c. Pereaksi :

1) Asam klorida, HC1 p.a

2) Asam nitrat, HNO3 p.a

3) Larutan supresor

Melarutkan 1,0048 gram CsCl (Sesium Klorida) dan

mengencerkan dengan air suling hingga 1 liter.

4) Larutan baku kalium, mg/l

Melarutkan KC1 p.a dengan air suling sesuai kebutuhan.

d. Peralatan :

1) Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)

2) Hollow Cathode Lamp Kalium

3) Labu ukur 100 dan 250 ml

4) Pipet gondok 2, 5, 10 ml

5) Pipet ukur 5 ml

Page 51: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 55

Page 52: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 56

5.2.4 Uji Kadar Air (H2O)

a. Prinsip :

Mendeskripsikan contoh ke dalam metanol kemudian menitrasi

dengan pereaksi Karl Fisher yang telah diketahui ekivalen airnya

b. Reaksi : Karl Fisher (piridin)

SO2 + I2 + H2O + 3 C5H5N HI + C5H5N.SO3

C5H5N.SO + CH3OH C5H5N.SO4.CH3

c. Pereaksi :

1) Larutan KF A (dietanol amin, metil alkohol, dan SO2)

2) Larutan KF B (metanol)

3) Air suling

d. Peralatan

1) Neraca analitik

2) Karl Fisher

3) Botol timbang

Page 53: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 57

e. Cara Kerja :

1) Memipet 50 ml metanol dan memasukkan ke dalam gelas reaksi

titrator (ujung elektrode terendam)

2) Menitar dengan larutan Karl Fisher sampai titik akhir tercapai,

pelarut bebas air

3) Menimbang 0,2 gram asam oksalat, memasukkan ke dalam gelas

reaksi titrator, meneruskan titrasi sampai titik akhir tercapai

4) Menghitung angka ekivalen air dari pereaksi Karl Fisher (Faktor)

pereaksi

5) Perhitungan : F =

Keterangan:

Mr Asam oksalat : 132 Mr 2H2O : 36

6) Menitar dengan larutan Karl Fisher sampai titik akhir tercapai,

pelarut bebas air

7) Menimbang dengan teliti 2-3 gram lalu dimasukkan ke dalam gelas

reaksi titrator aduk sampai homogen

8) Titrasi dengan larutan Karl Fisher sampai titik tercapai dan dicatat

volume titran

f. Perhitungan :

Kadar H2O (%) = x 100%

Page 54: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 58

4.3ANALISIS PUPUK PHONSKA

4.3.1 Uji Kadar Nitrogen Total

a. Prinsip:

nitrogen dalam phonska didestruksi dengan asam sulfat dan

amonia yang terbentuk didetilasi dalam larutan alkali. Destilasi

ditampung dalam larutan asam sulfat dan kelebihan asam sulfat

dititrasi dengan larutan natrium hidroksida. Titik akhir titrasi

tercapai bila warna lembayung dari indikator campuran merah

metil-biru metilen berubah menjadi lembayung kehijauan.

b. Reaksi :

N organik + H2SO4 ⎯⎯⎯⎯⎯⎯ (NH4)2SO4

(NH4)2SO4 + 2NaOH(berlebih) ⎯⎯⎯⎯⎯ 2NH3 + Na2SO4 + 2H2O

2NH3 + H2SO4 berlebih (merah ungu) ⎯ (NH4)2SO4

H2SO4 (kelebihan) + 2NaOH Na2SO4 + 2N2O

c. Pereaksi :

1) H2SO4 pekat

2) H2SO4 0,5 N

3) NaOH 0,5 N

Page 55: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 59

Melarutkan 2 g NaOH p.a dengan air suling dalam labu

ukur 1000 ml hingga tanda batas

4) NaOH 40% untuk destilasi

5) Indikator fenolftalin (pp) 0,1 % dalam alkohol

Melarutkan 10 gram fenolftalin dengan 600 ml etanol dalam

labu ukur 1000 ml. kemudian menambahkan dengan air

suling hingga tanda batas

6) Indikator campuran merah metil (MM) dan biru metilen

(MB) : campuran dari 1 bagian volume merah metil 0,2 %

dalam alkohol dan 1 bagian volume biru metilen 0,1 % dalam

alkohol

d. Peralatan :

1) Labu Kjeldahl

2) Peralatan destilasi

3) Labu ukur 500 ml

4) Erlemeyer 5000 ml

5) Pipet volume 25 ml

e. Cara kerja :

1) Menimbang 0,5 gram contoh dan memasukkan ke dalam labu

Kjeldahl

Page 56: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 60

2) Menambahkan 10 ml H2SO4 pekat menggoyangkan agar

tercampur rata, mendidihkan selama 15 menit

3) Setelah dingin, menambahkan indikator pp 5 tetes, dan air suling

secukupnya

4) Memasang pada alat destilasi

5) Memasang erlenmeyer penampung destilat yang berisi 25 ml

H2SO4 0,5 N dan 3 tetes indikator campuran merah metil-biru

metilen (mix indicator). Ujung pendingin harus terendam larutan

penampung

6) Melakukan destilasi larutan tersebut dalam suasana alkali dengan

penambahan NaOH 40 % (sampai larutan berwarna merah)

7) Setelah destilasi selesai, menitrasi kelebihan H2SO4 dengan

larutan NaOH 0,5 N hingga titik akhir titrasi tercapai, dan

mencatat volume larutan NaOH 0,5 N yang dipakai

f. Perhitungan :

Kadar N Total=( . ) ( . ) 100%

Keterangan :

N H2SO4 : 0,5232 N

N NaOH : 0,5105 N

Ar N : 14,008

Page 57: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 61

4.3.2 Uji Kadar P2O5

a. Prinsip:

Kadar P2O5 ditentukan secara kolometri. Ortofosfat yang

terlarut direaksikan dengan amonium molibdovanadat

membentuk senyawa komplek molibdovanadat asam fosfat

berwarna kuning. Intensitas warna kuning yang terbentuk diukur

pada panjang gelombang 420 atau 440 nm.

b. Reaksi :

Fosfat organik + HNO3 + HCIO4 ortofosfat

2H3PO4 + (NH4)6Mo7O24.4H2O + NH4VO3 + 42H

{(NH4)3 PO4}2. 12MoO3.12 VO3.24H2O (kuning) + 42 (NH4)+

c. Pereaksi :

1) Asam nitrat (HNO3) p.a

2) Asam klorida (HCI) p.a

3) Asam sitrat 20 %

Melarutkan 200 gram asam sitrat (C6H8C7.H2O) kristal dalam 1

liter air suling

Page 58: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 62

4) Amonium molibdat (8 %)

Melarutkan 80 gram amonium molibdat tetrahidat

(NH4)6Mo7O24.4H2O dalam 1 liter air suling

5) Amonium vanadat (0,4 %)

Melarutkan 4 gram amonium vanadat (NH4VO3) dengan 500 ml

HCl p.a dalam 1 liter air suling

6) Standar fosfat P2O5 0,5 mg/ml

Menimbang dengan teliti 0,9587 gram kalium dihidrogen fosfat

(KH2PO4) yang telah dikeringkan selama 2 jam pada 1050C.

kemudian melarutkan dengan air suling dalam labu ukur 1 liter

hingga tanda batas

7) Pereaksi molibdovanadat

Mencampurkan 1:1 bagian volume molibdat dan satu bagian

vanadat, dihomogenkan (pencampuran dilakukan pada saat akan

dilakukan)

d. Peralatan :

1) Spektrofotometer

2) Erlenmeyer 100 ml

3) Pipet gondok 5 ml

4) Pipet ukur 10 ml

5) Gelas piala 100, 500,

dan 1000 ml

6) Pengaduk magnet

7) Corong

8) Neraca analitik

9) Kertas saring

Whatman 40

10) Pemanas

Page 59: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 63

e. Cara Kerja

1) Penyiapan larutan contoh

a. P2O5 total

(1) Menimbang dengan teliti 1 gram contoh halus,

memasukkan ke dalam labu ukur 500 ml, melarutkan

dengan 10 ml HCl p.a dan 5 mL HNO3 p.a

(2) Memanaskan hingga timbul asap putih selama 5 menit,

mendinginkan, menambahkan dengan air suling hingga

tanda batas, dan mengaduk dengan stirer hingga homogen

(3) Menyaring dengan kertas saring Whatman 40 ke dalam

erlenmeyer yang kering

b. P2O5 larut dalam asam sitrat 20 %

(1) Menimbang dengan teliti 1 gram contoh halus, menambah

sedikit demi sedikit asam sitrat 20 %, bilas hingga bersih.

Menambahkan dengan air suling hingga tanda batas pada

labu ukur 500 ml, dan mengaduk dengan stirer selama 15

menit

(2) Menyaring dengan kertas saring Whatman 40 ke dalam

tempat yang kering

2) Penetapan

a. Memipet masing-masing 5 ml larutan contoh dan memasukkan

ke dalam labu ukur 100 ml

Page 60: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 64

Page 61: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 65

c. Peraksi :

(1) Asam klorida (HC1) p.a

(2) Asam nitrat, (HNO3) p.a

(3) Larutan supresor

Melarutkan 1,0048 gram CsCl (Sesium Klorida) dan

mengencerkan dengan air suling hingga 1 liter.

(4) Larutan baku kalium, mg/l

Melarutkan KC1 p.a dengan air suling sesuai kebutuhan.

d. Peralatan :

(1) Spektrofotometer Serapan Atom (SSA)

(2) Hollow Cathode Lamp Kalium

(3) Labu ukur 100 dan 250 ml

(4) Pipet gondok 2, 5, dan 10 ml

(5) Pipet ukur 5 ml

e. Cara kerja :

(1) Menimbang dengan teliti 1 gram contoh halus dan memasukkan

dalam labu ukur 500 ml

(2) Menambahkan 10 ml HC1 p.a dan 5 ml HNO3 p.a, memanaskan

hingga timbul asap putih selama 5 menit

(3) Mendinginkan dan menambahkan dengan air suling sampai

tanda batas, mengaduk dengan stirer

Page 62: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 66

Page 63: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 67

b. Reaksi :

Karl Fisher (piridin)

SO2 + I2 + H2O + 3 C5H5N HI + C5H5N.SO3

C5H5N.SO + CH3OH C5H5N.SO4.CH3

c. Pereaksi :

(1) Larutan KF A (dietanol amin, metil alkohol, dan SO2)

(2) Larutan KF B (metanol)

(3) Air suling

d. Peralatan :

(1) Neraca analitik

(2) Karl Fisher

(3) Botol timbang

e. Cara Kerja :

(1) Memipet 50 ml metanol dan memasukkan ke dalam gelas

reaksi titrator (ujung elektroda terendam)

(2) Menitar dengan larutan Karl Fisher sampai titik akhir tercapai,

pelarut bebas air

Page 64: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 68

(3) Menimbang 0,2 gram asam oksalat, memasukkan ke dalam

gelas reaksi titrator, meneruskan titrasi sampai titik akhir

tercapai

(4) Menghitung angka ekuivalen air dari pereaksi Karl Fisher

(Faktor) pereaksi

Perhitungan :

F =

Keterangan

Mr Asam oksalat : 132

Mr 2H2O : 36

(5) Menitar dengan larutan Karl Fisher sampai titik akhir tercapai,

pelarut bebas air

(6) Menimbang dengan teliti 2-3 gram lalu dimasukkan ke dalam

gelas reaksi titrator aduk sampai homogen

(7) Titrasi dengan larutan Karl Fisher sampai titik tercapai dan

dicatat volume titran

f. Perhitungan :

Kadar H2O (%) = x 100%

Page 65: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 69

4.3.5 Uji Mol Rasio (MR)

a. Prinsip :

Membandingkan jumlah mol dari NH3 dan H3PO4 yang terkandung

dalam pupuk dengan melihat range pH yang telah diketahui.

b. Pereaksi :

(1) H2SO4 0,5 N

(2) NaOH 0,5 N

c. Peralatan :

(1) Buret

(2) Magnetic stirrer

(3) Gelas beker

(4) pH meter

d. Cara Kerja :

(1) Larutan sampel diukur pH nya

(2) Jika pH < 4,4 maka dititrasi dengan NaOH hingga pH mencapai

4,4, teruskan titrasi dengan NaOH hingga pH 8,2, catat volume

titran yang dipakai

danBiro limbah

dan K3

Page 66: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 70

(3) Jika pH > 4,4 maka dititrasi dengan H2SO4 hingga pH mencapai

8,2, teruskan titrasi dengan NaOH hingga pH 4,4, catat volume

titran yang dipakai

e. Perhitungan :

Jika pH awal < 4,4:

1 − (V. Titran I/V. Titran II)

1 – (3,6/4,5) = 0,2

Jika pH awal > 4,4 maka:

2 − (V. Titran I/V. Titran II)

2 – (8,5/9,6) = 1,12

Page 67: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 71

BAB V

HASIL ANALISIS DAN PERHITUNGAN

5.1Hasil Analisis Pupuk Sp-36

Berikut ini diberikan tabel 1 yang menunjukkan hasil perhitungan dan

penentuan kadar air pupuk Superphospat-36

W (gr) W1 (gr) W2 (gr) W3 (gr) W4 (gr)%

Air

2,0016 53,4454 55,447 53,3751 0,1609 3,59

1,9498 42,8102 44,76 44,6099 0,1501 7,7

Tabel 1. Hasil Perhitungan dan Penentuan Kadar H2O pada

Pupuk Superfosfat 36 (SP-36)

Keterangan :

W = berat contoh sebelum pengeringan (gram)

W1 = botol timbang kosong (gram)

Page 68: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 72

W2 = botol timbang kosong + contoh sebelum pengeringan (gram)

W3 = botol timbang kosong + contoh setelah pengeringan (gram)

W4 = berat contoh setelah pengeringan (gram)

Perhitungan :

Kadar air = 100%=( , , ),

= 3,59 %

5.2Hasil Analisis Pupuk NPK Granulasi

5.2.1 Hasil Analisa Kadar Nitrogen

Berikut ini diberikan tabel 2 yang menunjukkan hasil

perhitungan dan penentuan kadar nitrogen pada pupuk NPK

Granulasi.

Page 69: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 73

SampelBerat contoh

(mg)

V. titran

(ml)

H2O

(%)

Kadar Nitrogen

(%)

ADBB ADBK

G1 511,2 14,5 1,34 15,55 15,76

G2 510,6 13,5 0,85 16,97 17,16

G3 518,1 14,3 1,24 15,62 15,82

G4 506,6 15,75 1,35 13,93 14,12

Tabel 2. Hasil Perhitungan dan Penentuan Kadar N pada pupuk

NPK Granulasi

Kadar N Total =( . ) ( . ) 100%

Kadar N Total =( , ) ( , , ), 14 100%

= 15,55 %

Keterangan :

N H2SO4 : 0,5232 N

N NaOH : 0,5105 N

Ar N : 14,008

Page 70: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 74

Page 71: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 75

Berikut adalah kurva standar P2O5

Gambar 6. Kurva Standar P2O5

5.2.3 Hasil Analisis K2O

Berikut ini diberikan tabel 4 yang menunjukkan hasil

perhitungan dan penentuan kadar K2O pada pupuk NPK Granulasi

NoBerat contoh

(mg)Abs contoh

Abs

standar

Konsentrasi

Standar (mg/ml)

Kadar

P2O5 (%)

G3 1014,7 0,2789 0,3143 0,18077 15,80

G4 1010,8 0,3199 0,3143 0,18077 18,20

Tabel 4. perhitungan dan penentuan kadar K2O pada pupuk NPK

Granulasi.

y = 0.2428x - 0.0011R² = 0.9997

-0.10

0.10.20.30.40.50.60.70.80.9

1

0 1 2 3 4

Abso

rban

si St

anda

r

Konsentrasi Standar

Kurva Standar Fosfat

Kurva Standar Fosfat

Linear (Kurva StandarFosfat)

Page 72: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 76

Page 73: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 77

5.3 Hasil Analisa Pupuk Phonska

5.3.1 Hasil Analisa Kadar Air

Berikut ini diberikan Tabel 5 yang menunjukkan hasil perhitungan

dan penentuan kadar air pupuk Phonska.

Tabel 5 : Hasil perhitungan dan penentuan kadar air pupuk phonska

Keterangan :

Vc = volume titran pada titrasi contoh (ml)

f KF = faktor Karl Fisher (mg H2O/ml)

W = berat contoh (gram)

Perhitungan :

Kadar air, % = x 100 %

= , ,, x 100%

= 1,00%

W (mg) W (mg) W2 (mg) Vc (ml) Faktor % Air

1,8406 11,8912 13,7318 3,4 5,39 1

1,9582 12,017 13,9752 3,4 5,39 0,94

Page 74: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 78

5.3.2 Hasil Analisa Kadar Nitrogen Total

Berikut ini Tabel 6 yang menunjukkan hasil perhitungan dan

penentuan kadar nitrogen pupuk Phonska.

SampelBerat contoh

(mg)

V. titran

(ml)

H2O

(%)

Kadar Nitrogen

(%)

ADBB ADBK

P1 712,3 10,3 1,32 15,37 15,58

P2 719,8 10,5 1,51 15,01 15,24

P3 745,5 9,25 0,95 15,70 15,85

P4 674,7 10,45 0,51 16,07 16,15

Tabel 6 : Hasil Pehitungan dan Penentuan Kadar Nitrogen Pupuk

Phonska.

Page 75: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 79

Perhitungan:

Kadar N Total =( . ) ( . ) 100%

Kadar N Total =( , ) ( , , ), 14 100%

= 15,58 %

Keterangan :

N H2SO4 : 0,5232 N

N NaOH : 0,5105 N

Ar N : 14,008

5.3.3 Hasil Analisa Kadar P2O5

Berikut ini diberikan Tabel 7 yang menunjukkan hasil perhitungan

dan penentuan kadar P2O5 pupuk Phonska.

Page 76: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 80

Page 77: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 81

Page 78: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 82

5.3.5 Hasil Analisa MR (Mol Ratio)

Berikut ini diberikan Tabel 9 yang menunjukkan hasil perhitungan

dan penentuan MR (Mol Rasio) pupuk Phonska.

Tabel 9. Hasil dan Penentuan Mol Rasio Pada pupuk Phonska

Keterangan:

Jika pH < 4,4 dititrasi dengan NaOH sampai pH 4,4 lalu dilanjutkan

sampai pH 8,2

Jika pH > 4,4 dititrasi dengan NaOH lalu dengan H2SO4

Jika pH = 4,4 maka MR sama dengan 1

Jika pH = 8,2 maka MR sama dengan 2

Sampel

P1

Perhitungan

pH

V. Titran I (ml

NaOH 0,5 N)

V. Titran II (ml

NaOH 0,5 N)

Kadar

MR

R. 103 2,6 3,6 4,5 0,2

Sampel

P1pH

V. Titran I (ml

NaOH 0,5 N)

V. Titran II (ml

H2SO4 0,5 N)

Kadar

MR

T 103 6 8,5 9,6 1,12

Page 79: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 83

Perhitungan:

Jika pH awal < 4,4:

1 − (V. Titran I/V. Titran II)

1 – (3,6/4,5) = 0,2

Jika pH awal > 4,4 maka:

2− (V. Titran I/V. Titran II)

2– (8,5/9,6) = 1,12

Page 80: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 84

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1Uji Kadar Nitrogen

Pada uji kadar nitrogen ini hanya untuk menguji pupuk Amonium

Sulfat (ZA) dan pupuk Urea. Pada pengujian pupuk ZA ini diperlukan

formaldehida 37 %. Penambahan formaldehida 37 % pada larutan sampel

berfungsi untuk membebaskan asam sulfat karena asam yang dibebaskan

setara dengan jumlah ammonium yang terikat dan dititrasi dengan larutan

basa yang memakai indikator fenolftalin.

Dikarenakan larutan yang ditirasi dengan larutan basa yang memakai

indikator fenolftalin. Dikarenakan larutan yang dititrasi merupakan asam

kuat maka larutan larutan basa yang digunakan adalah NaOH 0,5 N. Selain

itu, larutan NaOH mudah didapat dan harganya relatif murah.

(NH4)2SO4 + HCOH (formaldehida) H2SO4 + (CH2)6N4 (urothropine)

H2SO4 + 2 NaOH NaSO4 (merah muda) + 2H2O

Page 81: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 85

Pada pupuk urea menggunakan cara destilasi. Sebelumnya sampel

yang telah dilarutkan dengan air suling ditambahkan dengan H2SO4 pekat

yang berfungsi untuk menghidrolisis nitrogen dalam larutan sampel.

Pada uji ini destilasi dilakukan menggunakan indikator pp sedangkan

destilatnya berisi H2SO4 0,5 N dan indikator campuran merah metal-biru

metilen (Mix). Destilasi ini dilakukan dalam suasana alkali dengan

penambahan NaOH 40% hingga larutan berwarna merah.

Selanjutnya destilat ditampung dalam larutan asam sulfat dan

kelebihan asam sulfat dititrasi dengan larutan NaOH hingga titik akhir

tercapai yaitu adanya perubahan warna dari lembayung menjadi warna

lembayung kehijauan.

Adapun reaksi yang terjadi :

(NH4)2SO4 + 2NaOH ⎯⎯⎯⎯⎯ 2NH3 + NaSO4 + 2H2O

merah berlebih

2NH3 + H2SO4 berlebih (merah ungu) ⎯ (NH4)2SO4

H2SO4 (kelebihan) + 2NaOH Na2SO4 + 2H2O

hijau

Page 82: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 86

6.2 Uji Kadar Air

Uji kadar air pada pupuk SP-36 menggunakan cara pengeringan dalam

oven dengan waktu tertentu. Pada pupuk Sp-36 menggunakan oven 105°C

selama 1 jam. Sedangkan uji kadar air pada pupuk urea dan phonska

menggunakan Karl Fisher karena urea dan phonska bersifat higroskopis.

Adapun prinsip dari Karl Fisher adalah mendispersikan contoh ke

dalam metanol dan dititrasi dengan pereaksi Karl Fischer yang telah

diketahui ekivalen airnya. Reaksi yang terjadi :

SO2 + I2 + H2O + 3C5H5N HI + C5H5N.SO3

C5H5N.SO3 + CH3OH C5H5N.HSO4.CH3

7.1 UJI KADAR P2O5

Uji kadar P2O5 digunakan untuk menguji pupuk SP-36 dan phonska

dikarenakan kedua pupuk tersebut mengandung unsur P. sampel yang telah

dipersiapkan ditambah HCl dan HNO3 untuk menghasilkan ortofosfat,

selanjutnya ditambah pereaksi amonium molibdovanadat membentuk

senyawa kompleks molibdovanadat asam fosfat yang berwarna kuning.

Page 83: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 87

Intensitas warna yang terbentuk diukur dengan menggunakan

spektrofotometer dengan panjang gelombang 420 nm/ 440 nm. Selain itu uji

P2O5 dilakukan pula pada batuan fosfat dengan prinsip kerja yang sama.

Reaksi yang terjadi :

Phosphat organik + HNO3 HCl ortofosfat

2H3PO4 + (NH4)6Mo7O24.4H2O + NH4VO3 + 42H+

{(NH4)3 PO4}2.12MoO3.12 VO3.24H2O (kuning) + 42(NH4)+

7.2 UJI KADAR KALIUM

Uji kadar kalium hanya dilakukan pada pupuk Phonska. Adapun

prinsip kerjanya sama dengan uji kadar P2O5 tetapi menggunakan larutan

pereaksi yaitu larutan supersor yang berfungsi untuk mengurangi

pengganggu terutama garam-garam Cl. Selanjutnya larutan yang terbentuk

ditirasi dengan larutan KMnO4 0,1 N sehingga tercapai titik akhir sampai

terbentuk larutan berwarna merah muda.

Reaksi yang terjadi :

Fosfat organik + NHO3 + HclO4 ortofosfat

2H3PO4 + (NH4)6Mo7O24.4H2O + NH4VO3 + 42H+

Page 84: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 88

7.3 UJI MOL RASIO (MR)

Mol Rasio adalah perbandingan mol NH3 dengan H3PO4 yang

menyatu membentuk ikatan biasa disebut MAP atau DAP tergantung

perbandingan bahan tersebut.

MAP (mono ammonium phospat) kandungan MR nya = 1 atau < 1,

sehingga dalam penetapannya apabila diukur dengan pH meter = 4.4 atau

kurang dari 4.4.

DAP (diammonium phospat) kandungan MR nya = 2 atau < 2 > 1,

sehingga dalam penetapannya apabila diukur dengan pH meter > 4,5 dan

kurang dari 8,2

Page 85: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 89

BAB VIII

P E N U T U P

8.1 Kesimpulan

Di Laboratorium Pabrik II melakukan analisa kadar Nitrogen, Fosfat,

dan Kalium pada pupuk phonska dan pupuk NPK Granulasi. Metode

analisis yang digunakan sudah tepat, cepat, dan rata-rata menghasilkan data

yang tidak jauh dari formulasi yang ditentukan. Jadi Laboratorium Pabrik II

merupakan quality control dari produk yang dihasilkan sebelum dianalisa

lebih lanjut di Laboratorium Uji Kimia (LUK).

8.2 Saran

Pada pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di PT.Petrokimia Gresik

penulis merasa pengetahuan tentang pengujian yang didapatkan pada

Praktek Kerja Lapangan tersebut masih sangat minim jika dibandingkan

dengan jumlah obyek pengujian yang cukup banyak terutama pada

Laboratorium Produksi I, III, dan Lab.Uji Kimia. Hal ini disebabkan

karena penempatan Praktek Kerja Lapangan hanya di satu tempat. Oleh

karena itu penulis menyarankan agar tempat pelaksanaan Praktek Kerja

Page 86: Laporan PSG (Prakerin) PT. PETROKIMIA GRESIK (ISI).pdf

Laporan Prakerin Pada PT. Petrokimia SMK Negeri 3 Madiun

[Type text] Page 90

Lapangan diperluas agar siswa dapat lebih banyak lagi mendapat

pengetahuan terutama pada Laboratorium Produksi I, III, dan Lab. Uji

Kimia.

Alat alat praktikum, terutama alat gelas, seperti pipet ukur sebaiknya

dilakukan pembaharuan, karena kondisinya kurang mendukung. Dan

jika sudah digunakan, sebaiknya dirawat dengan baik agar tidak cepat

rusak.

Dalam melakukan analisa, disamping memperhatikan faktor time

(dalam hal kecepatan), juga harus memperhatikan hal ketelitian, misal

kaidah penggunaan alat yang benar agar hasil analisa yang diperoleh

cukup akurat.

Demi keselamatan kerja, sebaiknya menggunakan alat pengaman diri,

seperti jas laboratorium, masker, dan sarung tangan dalam melakukan

praktikum.