Laporan PSG

38
INSTALASI DAN KONFIGURASI PROXMOX VIRTUAL ENVIRONMENT 2.3 A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Netsindo Sentra Computama adalah perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi Informasi, Jaringan Komputer dan Solusi IT untuk bisnis, Korporasi Perusahaan dan Pendidikan. PT. Netsindo Sentra Computama Distributor dan Partner resmi ClearCenter, Inc untuk penjualan, implementasi dan penanganan pemeliharaan server ClaerOS Profesional di Indonesia. B. Pekerjaan yang dilakukan 1. Pengertian Proxmox Virtual Environment Proxmox Virtual Environment adalah proyek open source yang dikembangkan oleh Proxmox Server Solution di Jerman. Proxmox Virtual Environment merupakan Distro Linux berbasis debian (x86_64) yang di buat khusus sebagai hypervisor atau disebut juga Virtual Machine Manager (VMM) tipe 1 (bare-metal). Tipe 1 bare-metal berarti hypervisor yang berjalan lansgung diatas perangkat keras yang kita miliki. Proxmox berbasis debian etch x86_64, jadi proxmox dapat dijalankan hanya pada mesin berbasis 64 bit, proxmox tidak akan bisa dijalankan pada mesin i386. Proxmox Virtual 18

description

Laporan ini berisikan tentang instal Proxmox Virtual Environment 2.3, Upload ISO ke dalam Proxmox dan instal ClearOS 6.5 di Proxmox

Transcript of Laporan PSG

Page 1: Laporan PSG

INSTALASI DAN KONFIGURASI PROXMOX VIRTUAL

ENVIRONMENT 2.3

A. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Netsindo Sentra Computama adalah perusahaan yang

bergerak di bidang Teknologi Informasi, Jaringan Komputer dan Solusi IT

untuk bisnis, Korporasi Perusahaan dan Pendidikan. PT. Netsindo Sentra

Computama Distributor dan Partner resmi ClearCenter, Inc untuk

penjualan, implementasi dan penanganan pemeliharaan server ClaerOS

Profesional di Indonesia.

B. Pekerjaan yang dilakukan

1. Pengertian Proxmox Virtual Environment

Proxmox Virtual Environment adalah proyek open source

yang dikembangkan oleh Proxmox Server Solution di Jerman.

Proxmox Virtual Environment merupakan Distro Linux berbasis

debian (x86_64) yang di buat khusus sebagai hypervisor atau disebut

juga Virtual Machine Manager (VMM) tipe 1 (bare-metal). Tipe 1

bare-metal berarti hypervisor yang berjalan lansgung diatas perangkat

keras yang kita miliki.

Proxmox berbasis debian etch x86_64, jadi proxmox dapat

dijalankan hanya pada mesin berbasis 64 bit, proxmox tidak akan bisa

dijalankan pada mesin i386. Proxmox Virtual Environment merupakan

platform virtualisasi yang bersifat open sourcw yang mendukung untuk

menjalankan virtual mesin berbasis KVM atau Kernel-based Virtual

Machine dan OpenVZ. Proxmox Virtual Environment mendukung dua

jenis metode virtualisasi, yaitu :

a. Metode Conteiner-base menggunakan OpenVZ

Pada metode Conteiner-base Virtualization ini sistem akan

membuat replika dari sistem operasi host namun tidak seluruhnya

yang akan di replika, hanya elemen yang di butuhkan saja yang

akan di virtualisasi. Virtual mesin dengan OpenVZ hanya dapat

18

Page 2: Laporan PSG

19

dijalankan pada sistem operasi berbasis Linux, karena sistem

pengoperasiannya berbagi kernel antara host (proxmox) dengan

guest (VM), namun hal tersebut justru menjadikan VM OpenVZ

berjalan lebih ringan.

b. Metode Full Virtualization (KVM)

Kernel-base Virtual Machine (KVM) merupakan salah satu

teknologi virtualisasi yang dikembangkan oleh Linux untuk

perangkat keras x86. KVM diimplementasikan sebagai modul

kernel loadable yang mengubah kernel Linux menjadi bare-metal

hypervisor. Metode Full Virtualization adalah solusi virtualisasi

penuh untuk hardware berbasis x86 yang memiliki ekstensi

virtualisasi. Full Virtualization berarti sistem akan membuat

sebuah replika dari server yang digunakan. Setiap hardware yang

ada di server host atau menjalankan virtualisasi, maka akan

muncul di server guest. Jika metode Conteiner-based

menggunakan OpenVZ hanya dapat dijalankan pada sistem

berbasis Linux, tetapi KVM dapat menjalankan sistem operasi

apapun termasuk Windows.

2. Fitur-fitur pada Proxmox Virtual Environment

a. Bare-metal ISO installer

Proxmox Virtual Environment menginstal sistem lengkap dan alat

manajemen dalam kurun waktu 3 sampai 5 menit tergantung

perangkat keras yang digunakan. Bare-metal artinya server yang

kosong yang belum berisi sistem operasi apapun.

b. Central Web-based management

Pada fitur ini, kita tidak perlu menginstal alat manajemen yang

terpisah, kita dapat lakukan melauli web browser.

c. Backup – Restore – Live Migration

Salah satu fitur terintegrasi terpenting pada Proxmox Virtual

Environment ialah dengan menggunakan VZDump. VZDump

merupakan sebuah utilitas untuk membuat snapshot yang

Page 3: Laporan PSG

20

konsisten dalam menjalankan Virtual Machine OpenVZ

Conteiners dan KVM).

d. Proxmox Virtual Environment Cluster

Fitur ini memungkinkan untuk manajemen pusat beberapa server

fisik, dimana sebuah Proxmox Virtual Environment Cluster terdiri

dari satu master dan beberapa node.

3. Spesifikasi hardware dalam instalasi Proxmox

Kebutuhan spesifikasi server pada dasarnya tergantung

pada perangkat keras yang akan digunakan. Semakin tinggi spesifikasi

yang akan kita jalankan, maka semakin tinggi juga spesifikasi

hardware yang diperlukan. Berikut spesifikasi hardware yang

diperlukan saat dalam instalasi Proxmox Virtual Environment :

a. Rekomendasi Hardware

1) Dual Socket, Qoad Core CPU.

2) CPU : 64 bit (Intel EMT64 atau AMD64).

3) Intel VT/AMD-V CPU Mainboard (untuk KVM Full

Virtualization support).

4) 8 GB RAM, lebih tinggi akan lebih baik.

5) Fast Harddrive, hasil terbaik dengan 15K rpm SAS, RAID

10

6) 2 GB NIC, NIC tambahan yang tergantung pada teknologi

penyimpanan yang diinginkan dan cluster setup.

7) Hardware RAID dengan baterai dilindungi menulis cache

(BBU) atau perlindungan flash.

8) Fencing Hardware.

Page 4: Laporan PSG

21

b. Minimum Hardware (hanya untuk pengujian)

1) CPU : 64 bit (Intel EMT64 atau AMD64).

2) Intel VT/AMD-V CPU Mainboard (untuk KVM Full

Virtualization support).

3) Minimal 1 GB RAM

4) Kapasitas harddisk minimal 20 GB

5) Satu NIC (Network Interface Card).

4. Kelebihan Proxmox Virtual Environment

a. Optimasi instalasi yang sempurna.

b. Kinerja terbaik karena Conteiner Virtualization.

c. Manajemen yang mudah.

d. Produk pilihan untuk penggunaan dalam perusahaan.

e. Mendukung Live Migration.

5. Prosedur Kerja

Dalam prosedur kerja ini, penulis akan membahas instalasi

Proxmox Virtual Environment 2.3, melakukan remote ke web browser

proxmox, Upload ISO ke dalam Proxmox serta Instalasi ClearOS 6.5

di dalam Proxmox Virtual Environment 2.3.

Alat dan bahan yang harus disediakan sebelum kita

melakukan instalasi Proxmox Virtual Enironment :

1. Sediakan 1 buah CD/DVD untuk mem-burning file ISO Proxmox

Virtual Environment 2.3

Gambar 3.1 CD Proxmox 2.3

Page 5: Laporan PSG

22

2. 1 buah DVD Portable untuk meletakkan CD/DVD yang telah

terisi ISO Proxmox Virtual Environment 2.3

Gambar 3.2 CD/DVD Portable

3. 1 buah server, 1 buah PC, 1 buah Keyboard dan satu buah mouse.

Gambar 3.3 Server, PC, Keyboard dan Mouse

Setalah alat dan bahan telah disiapkan, saatnya melakukan

instalasi Proxmox Virtual Environment versi 2.3.

Page 6: Laporan PSG

23

1. Sambungkan DVD Portable ke server. Tekan F2 sampai muncul

tampilan awal instalasi proxmox, lalu tekan enter. Jika ingin

melihat proses apa saja yang akan di instal proxmox maka tekan

F2.

Gambar 3.4 Booting Proxmox

2. Ketika muncul Proxmox License Agreement, klik I Agree.

Gambar 3.5 Proxmox License Agreement

Page 7: Laporan PSG

24

3. Selanjutnya pada tahap ini, jika hanya ada 1 Disk, maka Proxmox

akan langsung memilih disk tersebut untuk melakukan instalasi.

Klik next untuk melanjutkan.

Gambar 3.6 Proxmox Virtualization Environment

4. Pilih Location and TimeZone. Pilih sesuai kota dimana kita

berada. Lalu klik next.

Gambar 3.7 Location and TimeZone

Page 8: Laporan PSG

25

5. Isikan Password dan Email untuk login ke Proxmox saat proses

instalasi telah selesai.

Gambar 3.8 Masukkan password dan Email

6. Selanjutnya, pada Network Configuration lakukan pengisian

Hostname, IP, Gateway dan DNS Server. Sesuaikan dengan

jaringan yang kita miliki. Pada tahap ini, penulis mengisikan :

hostname : proxmox.net

IP Address : 192.168.18.25 di dapat berdasarkan jaringan yang

dimiliki penulis saat melakukan praktek

Netmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.18.1

DNS Server : 192.168.18.10

Gambar 3.9 Network Configuration

Page 9: Laporan PSG

26

7. Setelah semuanya telah selesai di setting, maka Proxmox akan

melakukan proses instalasi.

Gambar 3.10 Proses Instalasi

8. Jika tidak ada masalah dalam proses peng-instalan, maka

Proxmox akan meminta untuk di Reboot untuk me-restart PC.

Gambar 3.11 Reboot

Page 10: Laporan PSG

27

9. Selanjutnya buka web browser untuk Login ke dalam proxmox.

Ketikkan alamat IP yang telah kita buat sebelumnya,

https://192.168.18.25:8006/. Masukkan Username dan Password

dengan Username-nya root.

Gambar 3.12 Proxmox Login

Instalasi proxmox virtual environment 2.3 telah selesai.

Proxmox Virtual Environment 2.3 siap untuk digunakan. Selanjutnya,

penulis akan membahas cara Upload ISO ClearOS 6.5 ke dalam

proxmox.

1. Login ke proxmox terlebih dahulu dengan mengetikkan IP yang

telah kita buat sebelumnya.

Gambar 3.13 Proxmox Login

Page 11: Laporan PSG

28

2. Selanjutnya menuju directory tree Proxmox, klik local (proxmox),

dalam praktek ini, penulis memberi nama proxmox. Klik pada tab

menu Content lalu klik Upload.

Gambar 3.14 Upload ISO

3. Klik select file untuk mencari letak ISO yang ingin kita Upload.

Gambar 3.15 Mencari file ISO

4. Cari file ISO yang ingin kita Upload lalu klik Open. Dalam

praktek ini penulis ingin meng-upload file ISO ClearOS.

Gambar 3.16 ISO ClearOS

Page 12: Laporan PSG

29

5. Selanjutnya, klik Upload. Tunggu hingga proses selesai.

Gambar 3.17 Upload

Gambar 3.18 Proses Upload

6. Untuk mengecek apakah ISO yang telah kita Upload tadi ada,

klik pada menu directory tree proxmox lalu pilih local(proxmox).

Gambar 3.19 Cek file ISO

Upload file ISO ke dalam Proxmox Virtual Environment

teleh selesai. Selanjutnya, kita bisa meng-instal ClearOS 6.5 yang

telah kita upload.

Page 13: Laporan PSG

30

Sebelum menuju tahap instalasi ClearOS, kita akan

melakukan setting pada file ISO ClearOS yang telah kita upload

sebelumnya.

1. Pastikan Proxmox telah ter-instal. Buka web browser untuk Login

ke Proxmox. Masukkan username dan password.

Gambar 3.20 Proxmox Login

2. Menuju directory tree proxmox, lalu klik local(proxmox). Lalu

klik ISO ClearOS yang ingin kita instal.

Gambar 3.21 Memilih ISO ClearOS 6.5

Page 14: Laporan PSG

31

3. Selanjutnya klik CreatVM.

Gambar 3.22 CreatVM

4. Isikan nama node server sesuai keinginan kita

Gambar 3.23 Nama node server

5. Selanjutnya, pilih OS Linux 3.x/2.6 Kernel(l26).

Gambar 3.24 Memilih OS

Page 15: Laporan PSG

32

6. Pilih ISO Image yang ingin kita instal, yaitu ISO ClearOS yang

telah di upload.

Gambar 3.25 Memilih ISO Image

7. Selanjutnya pada menu hardisk, arahkan pada space hardisk yang

kita inginkan.

Gambar 3.26 space hardisk

8. CPU Type pilih core2duo.

Gambar 3.27 CPU Type

Page 16: Laporan PSG

33

9. Pada menu Memory, ukuran RAM pada proxmox dihitung dengan

satuan Mega Byte (MB). Kita beri ukuran RAM sebesar 1024 MB

atau 1 GB.

Gambar 3.28 Memory RAM

10. Selanjutnya pada menu Network, kita bisa memilih diantara

model RTL8139, IntelE100 atau yang lainnya. Pada praktek ini,

penulis memilih IntelE100.

Gambar 3.29 Model Network

Gambar 3.30 Model Network

Page 17: Laporan PSG

34

11. Ini hasil dari yang telah kita setting, periksa kembali sebelum di

instal.

Gambar 3.31 Hasil setting ClearOS

12. Inilah settingan ClearOS 6.5 pada Proxmox.

Gambar 3.32 Setting ClearOS

13. Sampai tahap diatas, sebenarnya ClearOS siap untuk di instal,

namun alangkah baiknya jika kita melakukan proses tunning pada

node VPS. Salah satu keunggulan dari proxmox dapat kita rasakan

pada proses ini, yaitu kita bisa bebas menambahkan hardware apa

saja yang kita inginkan. Penulis ingin menginstal ClearOS dengan

mode Gateway, yang membutuhkan 2 LAN Card.

Gambar 3.33 Proses tunning

Page 18: Laporan PSG

35

14. Kik Add lalu pilih Network device.

Gambar 3.34 Menambahkan 1 buah LAN Card

15. Jika kita menginginkan VPS jalan bersamaan di saat proxmox

reboot/StartUp, kita bisa mengubah pada bagian Start at boot

menjadi Yes.

Gambar 3.35 Start at boot

16. Ini adalah tampilan Tab Monitor. Fungsi Tab Monitor ialah untuk

monitoring healty, performance, condition dari node proxmox.

Jika merasa kesulitan, kita bisa ketikkan help pada tab

monitoring.

Gambar 3.36 Tab Monitoring

Page 19: Laporan PSG

36

17. Proxmox menyediakan fitur backup yang powerfull.

Gambar 3.37 Fitur Backup pada Proxmox

18. Selanjutnya pada menu Backup, pilih snapshot untuk modenya.

Pada compression pilih LZO (fast).

Gambar 3.38 Backup VM 107

19. Proxmox juga menyediakan fitur manajement user.

Gambar 3.39 Fitur manajement user

Page 20: Laporan PSG

37

20. Selanjutnya klik Console untuk memulai instalasi ClearOS.

Gambar 3.40 Memulai Instalasi ClearOS

21. Setelah kita memulai start console, kita akan ditujukan untuk

menginstal Java Runtime Environment, karena Tiger VNC pada

proxmox memerlukan Java Runtime Environment tersebut.

Gambar 3.41 Instal Java Runtime Environment

Gambar 3.42 Warning

Page 21: Laporan PSG

38

Gambar 3.43 Confirm

22. Klik reload agar menu console keluar.

Gambar 3.44 Reload

23. Tahap selanjutnya, pada menu Instal ClearOS pilih Instal System

with small screen (800x600).

Gambar 3.45 Menu Instal ClearOS

Page 22: Laporan PSG

39

24. Halaman awal Instalasi ClearOS, tekan next untuk melanjutkan.

Gambar 3.46 Tampilan Instalasi ClearOS

25. Selanjutnya, pilih bahasa yang akan kita gunakan.

Gambar 3.47 Pilih Bahasa

26. Pilih jenis papan ketik/keyboard yang akan kita gunakan.

Gambar 3.48 Pilih jenis keyboard

Page 23: Laporan PSG

40

27. Selanjutnya, memilih perangkat penyimpanan. Pada tahap ini, kita

pilih Basic Storage Device untuk tipe perangkat penyimpanan

yang umum seperti HDD. Sedangkan untuk perangkat

penyimpanan khusus seperti Storage Area Network, kita bisa

memilih pada pilihan Specialized Storage Device.

Gambar 3.49 Memilih perangkat penyimpanan

28. Klik pada pilihan Yes, discary and data untuk melanjutkan.

Gambar 3.50 Storage Device Warning

Page 24: Laporan PSG

41

29. Isikan hostname sesuai dengan yang kita inginkan.

Gambar 3.51 Mengisi Hostname

30. Selanjutnya, klik Configure Network, untuk setting IP, Gateway

dan DNS Server. Klik system eth0.

Gambar 3.52 Configure Network

Page 25: Laporan PSG

42

31. Selanjutnya, klik pada Ipv4 Settings, isikan Addrees, Netmask,

Gateway dan DNS Server sesuai dengan jaringan yang kita miliki.

Dan centanglah pada Connected Automatically agar network

terkoneksi setiap sistem startup.

Gambar 3.53 Ipv4 Settings

32. Lakukan hal yang sama pada system eth1. Klik next untuk

melanjutkan.

33. Selanjutnya, setting zona waktu. Pilih Asia/Jakarta. Setelah itu

klik next.

Gambar 3.54 Zona waktu

Page 26: Laporan PSG

43

34. Isikan root password. User root adalah user tertinggi dalam

sejarah linux, dan mampu merubah seluruh konfigurasi sistem

linux termasuk melakukan instalasi program, menghapus program

dan adiministrasi pengguna lainnya. Klik next untuk tahap

selanjutnya.

Gambar 3.55 Mengisi Root Password

35. Selanjutnya, pilihan jenis partisi. Pada tahap ini, kita pilih Use All

Space saja, artinya kita akan mengapus semua partisi yang ada di

hardisk dan akan menggantinya dengan partisi Linux ClearOS.

Pada pilihan Replace Existing Linux System(s), artinya yang akan

dihapus hanyalah semua partisi linux yang ada di hardisk tapi

tidak akan menghapus partisi dari OS lain, misalnya NTFS

Windows dan FAT. Selanjutnya, pada pilihan Shrink current

system, artinya menyusutkan partisi yang ada, dengan tujuan

untuk memberikan ruang kosong bagi partisi Linux ClearOS. Use

Free Space, artinya menggunakan ruang kosong yang belum

terpartisi untuk partisi Linux ClearOS. Pada jenis partisi ini, kita

harus memiliki free space yang cukup untuk instalasi Linux

ClearOS. Jenis partisi yang terakhir, Creat Custom Layout,

Page 27: Laporan PSG

44

membuat partisi secara manual menggunakan tools partisi yang

tersedia di Linux ClearOS.

Gambar 3.56 Jenis partisi

36. Pada tahap selanjutnya akan muncul konfirmasi, lalu klik write

change to disk. Lalu klik next.

Gambar 3.57 Write change to disk

Page 28: Laporan PSG

45

37. Proses format dan partisi sedang berlansung. Klik next untuk

tahap selanjutnya.

Gambar 3.58 Proses format dan partisi

Gambar 3.59 Proses instalasi

Page 29: Laporan PSG

46

38. Jika telah selesai, klik reboot. Dengan begitu, proxmox kita telah

terinstal ClearOS 6.3. Selanjutnya, kita akan instalasi paket-paket

dasar dari Linux ClearOS.

Gambar 3.60 proses reboot

ClearOS 6.3 telah berhasil di instal. Selanjutnya, kita bisa

meremote melalui web browser dengan mengetikkan alamat IP yang

telah kita setting sebelumnya.

6. Permasalahan yang dihadapi

Selama melakukan praktek, penulis mempunyai beberapa

masalah yang dihadapai, berikut masalah yang dihadapi penulis

selama melakukan pekerjaan yang dilakukan :

1. Setelah selesai meng-instal Proxmox, tidak bisa me-remote ke

dalam proxmox.

2. Pada saat hendak meng-instal ClearOS, proses terhenti karena

Java Runtime Environment tidak bisa terinstal di Laptop/PC.

3. File ISO yang di Upload tidak dapat digunakan saat instalasi

ClearOs.

Page 30: Laporan PSG

47

7. Pemecahan masalah

Setelah di telaah kembali, penulis menemukan solusi dari

beberapa masalah yang di hadapi penulis selama melakukan pekerjaan

yang dilakukan, berikut solusi yang didapat oleh penulis :

1. Pada saat instalasi proxmox, ketika memasukkan IP Address,

Gateway dan DNS Server, karena dalam praktek ini penulis

memakai jaringan mikrotik, maka gateway harus mengikuti IP

Porth 1 pada settingan mikrotik juga yaitu 192.168.18.1.

2. PC atau Laptop harus ter-instal Java Runtime Environment

terlebih dahulu, karena Proxmox Virtual Environment

membutuhkan Java wuntuk menampilkan VNC sistem pada

browser.

3. Sebelum meng-upload file ISO, periksa terlebih dahulu apakah

ISO bisa digunakan. Pada saat membuka file ISO di PC, file

ISO tersebut tidak bisa dibuka dan muncul pesan error, ketika

di cek di laptop dimana file ISO tersebut di download, file ISO

tersebut bisa digunakan. Jadi intinya, ketika meng-upload file

ISO, kita harus meng-upload langsung dari tempat pertama file

ISO tersebut di download.