Laporan PSG
-
Upload
citraandrieyani -
Category
Documents
-
view
55 -
download
3
description
Transcript of Laporan PSG
INSTALASI DAN KONFIGURASI PROXMOX VIRTUAL
ENVIRONMENT 2.3
A. Gambaran Umum Perusahaan
PT. Netsindo Sentra Computama adalah perusahaan yang
bergerak di bidang Teknologi Informasi, Jaringan Komputer dan Solusi IT
untuk bisnis, Korporasi Perusahaan dan Pendidikan. PT. Netsindo Sentra
Computama Distributor dan Partner resmi ClearCenter, Inc untuk
penjualan, implementasi dan penanganan pemeliharaan server ClaerOS
Profesional di Indonesia.
B. Pekerjaan yang dilakukan
1. Pengertian Proxmox Virtual Environment
Proxmox Virtual Environment adalah proyek open source
yang dikembangkan oleh Proxmox Server Solution di Jerman.
Proxmox Virtual Environment merupakan Distro Linux berbasis
debian (x86_64) yang di buat khusus sebagai hypervisor atau disebut
juga Virtual Machine Manager (VMM) tipe 1 (bare-metal). Tipe 1
bare-metal berarti hypervisor yang berjalan lansgung diatas perangkat
keras yang kita miliki.
Proxmox berbasis debian etch x86_64, jadi proxmox dapat
dijalankan hanya pada mesin berbasis 64 bit, proxmox tidak akan bisa
dijalankan pada mesin i386. Proxmox Virtual Environment merupakan
platform virtualisasi yang bersifat open sourcw yang mendukung untuk
menjalankan virtual mesin berbasis KVM atau Kernel-based Virtual
Machine dan OpenVZ. Proxmox Virtual Environment mendukung dua
jenis metode virtualisasi, yaitu :
a. Metode Conteiner-base menggunakan OpenVZ
Pada metode Conteiner-base Virtualization ini sistem akan
membuat replika dari sistem operasi host namun tidak seluruhnya
yang akan di replika, hanya elemen yang di butuhkan saja yang
akan di virtualisasi. Virtual mesin dengan OpenVZ hanya dapat
18
19
dijalankan pada sistem operasi berbasis Linux, karena sistem
pengoperasiannya berbagi kernel antara host (proxmox) dengan
guest (VM), namun hal tersebut justru menjadikan VM OpenVZ
berjalan lebih ringan.
b. Metode Full Virtualization (KVM)
Kernel-base Virtual Machine (KVM) merupakan salah satu
teknologi virtualisasi yang dikembangkan oleh Linux untuk
perangkat keras x86. KVM diimplementasikan sebagai modul
kernel loadable yang mengubah kernel Linux menjadi bare-metal
hypervisor. Metode Full Virtualization adalah solusi virtualisasi
penuh untuk hardware berbasis x86 yang memiliki ekstensi
virtualisasi. Full Virtualization berarti sistem akan membuat
sebuah replika dari server yang digunakan. Setiap hardware yang
ada di server host atau menjalankan virtualisasi, maka akan
muncul di server guest. Jika metode Conteiner-based
menggunakan OpenVZ hanya dapat dijalankan pada sistem
berbasis Linux, tetapi KVM dapat menjalankan sistem operasi
apapun termasuk Windows.
2. Fitur-fitur pada Proxmox Virtual Environment
a. Bare-metal ISO installer
Proxmox Virtual Environment menginstal sistem lengkap dan alat
manajemen dalam kurun waktu 3 sampai 5 menit tergantung
perangkat keras yang digunakan. Bare-metal artinya server yang
kosong yang belum berisi sistem operasi apapun.
b. Central Web-based management
Pada fitur ini, kita tidak perlu menginstal alat manajemen yang
terpisah, kita dapat lakukan melauli web browser.
c. Backup – Restore – Live Migration
Salah satu fitur terintegrasi terpenting pada Proxmox Virtual
Environment ialah dengan menggunakan VZDump. VZDump
merupakan sebuah utilitas untuk membuat snapshot yang
20
konsisten dalam menjalankan Virtual Machine OpenVZ
Conteiners dan KVM).
d. Proxmox Virtual Environment Cluster
Fitur ini memungkinkan untuk manajemen pusat beberapa server
fisik, dimana sebuah Proxmox Virtual Environment Cluster terdiri
dari satu master dan beberapa node.
3. Spesifikasi hardware dalam instalasi Proxmox
Kebutuhan spesifikasi server pada dasarnya tergantung
pada perangkat keras yang akan digunakan. Semakin tinggi spesifikasi
yang akan kita jalankan, maka semakin tinggi juga spesifikasi
hardware yang diperlukan. Berikut spesifikasi hardware yang
diperlukan saat dalam instalasi Proxmox Virtual Environment :
a. Rekomendasi Hardware
1) Dual Socket, Qoad Core CPU.
2) CPU : 64 bit (Intel EMT64 atau AMD64).
3) Intel VT/AMD-V CPU Mainboard (untuk KVM Full
Virtualization support).
4) 8 GB RAM, lebih tinggi akan lebih baik.
5) Fast Harddrive, hasil terbaik dengan 15K rpm SAS, RAID
10
6) 2 GB NIC, NIC tambahan yang tergantung pada teknologi
penyimpanan yang diinginkan dan cluster setup.
7) Hardware RAID dengan baterai dilindungi menulis cache
(BBU) atau perlindungan flash.
8) Fencing Hardware.
21
b. Minimum Hardware (hanya untuk pengujian)
1) CPU : 64 bit (Intel EMT64 atau AMD64).
2) Intel VT/AMD-V CPU Mainboard (untuk KVM Full
Virtualization support).
3) Minimal 1 GB RAM
4) Kapasitas harddisk minimal 20 GB
5) Satu NIC (Network Interface Card).
4. Kelebihan Proxmox Virtual Environment
a. Optimasi instalasi yang sempurna.
b. Kinerja terbaik karena Conteiner Virtualization.
c. Manajemen yang mudah.
d. Produk pilihan untuk penggunaan dalam perusahaan.
e. Mendukung Live Migration.
5. Prosedur Kerja
Dalam prosedur kerja ini, penulis akan membahas instalasi
Proxmox Virtual Environment 2.3, melakukan remote ke web browser
proxmox, Upload ISO ke dalam Proxmox serta Instalasi ClearOS 6.5
di dalam Proxmox Virtual Environment 2.3.
Alat dan bahan yang harus disediakan sebelum kita
melakukan instalasi Proxmox Virtual Enironment :
1. Sediakan 1 buah CD/DVD untuk mem-burning file ISO Proxmox
Virtual Environment 2.3
Gambar 3.1 CD Proxmox 2.3
22
2. 1 buah DVD Portable untuk meletakkan CD/DVD yang telah
terisi ISO Proxmox Virtual Environment 2.3
Gambar 3.2 CD/DVD Portable
3. 1 buah server, 1 buah PC, 1 buah Keyboard dan satu buah mouse.
Gambar 3.3 Server, PC, Keyboard dan Mouse
Setalah alat dan bahan telah disiapkan, saatnya melakukan
instalasi Proxmox Virtual Environment versi 2.3.
23
1. Sambungkan DVD Portable ke server. Tekan F2 sampai muncul
tampilan awal instalasi proxmox, lalu tekan enter. Jika ingin
melihat proses apa saja yang akan di instal proxmox maka tekan
F2.
Gambar 3.4 Booting Proxmox
2. Ketika muncul Proxmox License Agreement, klik I Agree.
Gambar 3.5 Proxmox License Agreement
24
3. Selanjutnya pada tahap ini, jika hanya ada 1 Disk, maka Proxmox
akan langsung memilih disk tersebut untuk melakukan instalasi.
Klik next untuk melanjutkan.
Gambar 3.6 Proxmox Virtualization Environment
4. Pilih Location and TimeZone. Pilih sesuai kota dimana kita
berada. Lalu klik next.
Gambar 3.7 Location and TimeZone
25
5. Isikan Password dan Email untuk login ke Proxmox saat proses
instalasi telah selesai.
Gambar 3.8 Masukkan password dan Email
6. Selanjutnya, pada Network Configuration lakukan pengisian
Hostname, IP, Gateway dan DNS Server. Sesuaikan dengan
jaringan yang kita miliki. Pada tahap ini, penulis mengisikan :
hostname : proxmox.net
IP Address : 192.168.18.25 di dapat berdasarkan jaringan yang
dimiliki penulis saat melakukan praktek
Netmask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.18.1
DNS Server : 192.168.18.10
Gambar 3.9 Network Configuration
26
7. Setelah semuanya telah selesai di setting, maka Proxmox akan
melakukan proses instalasi.
Gambar 3.10 Proses Instalasi
8. Jika tidak ada masalah dalam proses peng-instalan, maka
Proxmox akan meminta untuk di Reboot untuk me-restart PC.
Gambar 3.11 Reboot
27
9. Selanjutnya buka web browser untuk Login ke dalam proxmox.
Ketikkan alamat IP yang telah kita buat sebelumnya,
https://192.168.18.25:8006/. Masukkan Username dan Password
dengan Username-nya root.
Gambar 3.12 Proxmox Login
Instalasi proxmox virtual environment 2.3 telah selesai.
Proxmox Virtual Environment 2.3 siap untuk digunakan. Selanjutnya,
penulis akan membahas cara Upload ISO ClearOS 6.5 ke dalam
proxmox.
1. Login ke proxmox terlebih dahulu dengan mengetikkan IP yang
telah kita buat sebelumnya.
Gambar 3.13 Proxmox Login
28
2. Selanjutnya menuju directory tree Proxmox, klik local (proxmox),
dalam praktek ini, penulis memberi nama proxmox. Klik pada tab
menu Content lalu klik Upload.
Gambar 3.14 Upload ISO
3. Klik select file untuk mencari letak ISO yang ingin kita Upload.
Gambar 3.15 Mencari file ISO
4. Cari file ISO yang ingin kita Upload lalu klik Open. Dalam
praktek ini penulis ingin meng-upload file ISO ClearOS.
Gambar 3.16 ISO ClearOS
29
5. Selanjutnya, klik Upload. Tunggu hingga proses selesai.
Gambar 3.17 Upload
Gambar 3.18 Proses Upload
6. Untuk mengecek apakah ISO yang telah kita Upload tadi ada,
klik pada menu directory tree proxmox lalu pilih local(proxmox).
Gambar 3.19 Cek file ISO
Upload file ISO ke dalam Proxmox Virtual Environment
teleh selesai. Selanjutnya, kita bisa meng-instal ClearOS 6.5 yang
telah kita upload.
30
Sebelum menuju tahap instalasi ClearOS, kita akan
melakukan setting pada file ISO ClearOS yang telah kita upload
sebelumnya.
1. Pastikan Proxmox telah ter-instal. Buka web browser untuk Login
ke Proxmox. Masukkan username dan password.
Gambar 3.20 Proxmox Login
2. Menuju directory tree proxmox, lalu klik local(proxmox). Lalu
klik ISO ClearOS yang ingin kita instal.
Gambar 3.21 Memilih ISO ClearOS 6.5
31
3. Selanjutnya klik CreatVM.
Gambar 3.22 CreatVM
4. Isikan nama node server sesuai keinginan kita
Gambar 3.23 Nama node server
5. Selanjutnya, pilih OS Linux 3.x/2.6 Kernel(l26).
Gambar 3.24 Memilih OS
32
6. Pilih ISO Image yang ingin kita instal, yaitu ISO ClearOS yang
telah di upload.
Gambar 3.25 Memilih ISO Image
7. Selanjutnya pada menu hardisk, arahkan pada space hardisk yang
kita inginkan.
Gambar 3.26 space hardisk
8. CPU Type pilih core2duo.
Gambar 3.27 CPU Type
33
9. Pada menu Memory, ukuran RAM pada proxmox dihitung dengan
satuan Mega Byte (MB). Kita beri ukuran RAM sebesar 1024 MB
atau 1 GB.
Gambar 3.28 Memory RAM
10. Selanjutnya pada menu Network, kita bisa memilih diantara
model RTL8139, IntelE100 atau yang lainnya. Pada praktek ini,
penulis memilih IntelE100.
Gambar 3.29 Model Network
Gambar 3.30 Model Network
34
11. Ini hasil dari yang telah kita setting, periksa kembali sebelum di
instal.
Gambar 3.31 Hasil setting ClearOS
12. Inilah settingan ClearOS 6.5 pada Proxmox.
Gambar 3.32 Setting ClearOS
13. Sampai tahap diatas, sebenarnya ClearOS siap untuk di instal,
namun alangkah baiknya jika kita melakukan proses tunning pada
node VPS. Salah satu keunggulan dari proxmox dapat kita rasakan
pada proses ini, yaitu kita bisa bebas menambahkan hardware apa
saja yang kita inginkan. Penulis ingin menginstal ClearOS dengan
mode Gateway, yang membutuhkan 2 LAN Card.
Gambar 3.33 Proses tunning
35
14. Kik Add lalu pilih Network device.
Gambar 3.34 Menambahkan 1 buah LAN Card
15. Jika kita menginginkan VPS jalan bersamaan di saat proxmox
reboot/StartUp, kita bisa mengubah pada bagian Start at boot
menjadi Yes.
Gambar 3.35 Start at boot
16. Ini adalah tampilan Tab Monitor. Fungsi Tab Monitor ialah untuk
monitoring healty, performance, condition dari node proxmox.
Jika merasa kesulitan, kita bisa ketikkan help pada tab
monitoring.
Gambar 3.36 Tab Monitoring
36
17. Proxmox menyediakan fitur backup yang powerfull.
Gambar 3.37 Fitur Backup pada Proxmox
18. Selanjutnya pada menu Backup, pilih snapshot untuk modenya.
Pada compression pilih LZO (fast).
Gambar 3.38 Backup VM 107
19. Proxmox juga menyediakan fitur manajement user.
Gambar 3.39 Fitur manajement user
37
20. Selanjutnya klik Console untuk memulai instalasi ClearOS.
Gambar 3.40 Memulai Instalasi ClearOS
21. Setelah kita memulai start console, kita akan ditujukan untuk
menginstal Java Runtime Environment, karena Tiger VNC pada
proxmox memerlukan Java Runtime Environment tersebut.
Gambar 3.41 Instal Java Runtime Environment
Gambar 3.42 Warning
38
Gambar 3.43 Confirm
22. Klik reload agar menu console keluar.
Gambar 3.44 Reload
23. Tahap selanjutnya, pada menu Instal ClearOS pilih Instal System
with small screen (800x600).
Gambar 3.45 Menu Instal ClearOS
39
24. Halaman awal Instalasi ClearOS, tekan next untuk melanjutkan.
Gambar 3.46 Tampilan Instalasi ClearOS
25. Selanjutnya, pilih bahasa yang akan kita gunakan.
Gambar 3.47 Pilih Bahasa
26. Pilih jenis papan ketik/keyboard yang akan kita gunakan.
Gambar 3.48 Pilih jenis keyboard
40
27. Selanjutnya, memilih perangkat penyimpanan. Pada tahap ini, kita
pilih Basic Storage Device untuk tipe perangkat penyimpanan
yang umum seperti HDD. Sedangkan untuk perangkat
penyimpanan khusus seperti Storage Area Network, kita bisa
memilih pada pilihan Specialized Storage Device.
Gambar 3.49 Memilih perangkat penyimpanan
28. Klik pada pilihan Yes, discary and data untuk melanjutkan.
Gambar 3.50 Storage Device Warning
41
29. Isikan hostname sesuai dengan yang kita inginkan.
Gambar 3.51 Mengisi Hostname
30. Selanjutnya, klik Configure Network, untuk setting IP, Gateway
dan DNS Server. Klik system eth0.
Gambar 3.52 Configure Network
42
31. Selanjutnya, klik pada Ipv4 Settings, isikan Addrees, Netmask,
Gateway dan DNS Server sesuai dengan jaringan yang kita miliki.
Dan centanglah pada Connected Automatically agar network
terkoneksi setiap sistem startup.
Gambar 3.53 Ipv4 Settings
32. Lakukan hal yang sama pada system eth1. Klik next untuk
melanjutkan.
33. Selanjutnya, setting zona waktu. Pilih Asia/Jakarta. Setelah itu
klik next.
Gambar 3.54 Zona waktu
43
34. Isikan root password. User root adalah user tertinggi dalam
sejarah linux, dan mampu merubah seluruh konfigurasi sistem
linux termasuk melakukan instalasi program, menghapus program
dan adiministrasi pengguna lainnya. Klik next untuk tahap
selanjutnya.
Gambar 3.55 Mengisi Root Password
35. Selanjutnya, pilihan jenis partisi. Pada tahap ini, kita pilih Use All
Space saja, artinya kita akan mengapus semua partisi yang ada di
hardisk dan akan menggantinya dengan partisi Linux ClearOS.
Pada pilihan Replace Existing Linux System(s), artinya yang akan
dihapus hanyalah semua partisi linux yang ada di hardisk tapi
tidak akan menghapus partisi dari OS lain, misalnya NTFS
Windows dan FAT. Selanjutnya, pada pilihan Shrink current
system, artinya menyusutkan partisi yang ada, dengan tujuan
untuk memberikan ruang kosong bagi partisi Linux ClearOS. Use
Free Space, artinya menggunakan ruang kosong yang belum
terpartisi untuk partisi Linux ClearOS. Pada jenis partisi ini, kita
harus memiliki free space yang cukup untuk instalasi Linux
ClearOS. Jenis partisi yang terakhir, Creat Custom Layout,
44
membuat partisi secara manual menggunakan tools partisi yang
tersedia di Linux ClearOS.
Gambar 3.56 Jenis partisi
36. Pada tahap selanjutnya akan muncul konfirmasi, lalu klik write
change to disk. Lalu klik next.
Gambar 3.57 Write change to disk
45
37. Proses format dan partisi sedang berlansung. Klik next untuk
tahap selanjutnya.
Gambar 3.58 Proses format dan partisi
Gambar 3.59 Proses instalasi
46
38. Jika telah selesai, klik reboot. Dengan begitu, proxmox kita telah
terinstal ClearOS 6.3. Selanjutnya, kita akan instalasi paket-paket
dasar dari Linux ClearOS.
Gambar 3.60 proses reboot
ClearOS 6.3 telah berhasil di instal. Selanjutnya, kita bisa
meremote melalui web browser dengan mengetikkan alamat IP yang
telah kita setting sebelumnya.
6. Permasalahan yang dihadapi
Selama melakukan praktek, penulis mempunyai beberapa
masalah yang dihadapai, berikut masalah yang dihadapi penulis
selama melakukan pekerjaan yang dilakukan :
1. Setelah selesai meng-instal Proxmox, tidak bisa me-remote ke
dalam proxmox.
2. Pada saat hendak meng-instal ClearOS, proses terhenti karena
Java Runtime Environment tidak bisa terinstal di Laptop/PC.
3. File ISO yang di Upload tidak dapat digunakan saat instalasi
ClearOs.
47
7. Pemecahan masalah
Setelah di telaah kembali, penulis menemukan solusi dari
beberapa masalah yang di hadapi penulis selama melakukan pekerjaan
yang dilakukan, berikut solusi yang didapat oleh penulis :
1. Pada saat instalasi proxmox, ketika memasukkan IP Address,
Gateway dan DNS Server, karena dalam praktek ini penulis
memakai jaringan mikrotik, maka gateway harus mengikuti IP
Porth 1 pada settingan mikrotik juga yaitu 192.168.18.1.
2. PC atau Laptop harus ter-instal Java Runtime Environment
terlebih dahulu, karena Proxmox Virtual Environment
membutuhkan Java wuntuk menampilkan VNC sistem pada
browser.
3. Sebelum meng-upload file ISO, periksa terlebih dahulu apakah
ISO bisa digunakan. Pada saat membuka file ISO di PC, file
ISO tersebut tidak bisa dibuka dan muncul pesan error, ketika
di cek di laptop dimana file ISO tersebut di download, file ISO
tersebut bisa digunakan. Jadi intinya, ketika meng-upload file
ISO, kita harus meng-upload langsung dari tempat pertama file
ISO tersebut di download.