Laporan Proyek Ekfisiologi Hewan (Autosaved)

download Laporan Proyek Ekfisiologi Hewan (Autosaved)

of 15

Transcript of Laporan Proyek Ekfisiologi Hewan (Autosaved)

  • 8/17/2019 Laporan Proyek Ekfisiologi Hewan (Autosaved)

    1/15

    Laporan Proyek Ekofisiologi Hewan

    Pengaruh Alas Kandang terhadap Bobot Jangkrik  (Gryllus testaceus)

    Disusun oleh :

    Nur Hariris

    !!!"##$

    B%&L&'%

    (AK)L*A+ ,A*E,A*%KA DAN %L,) PEN'E*AH)AN ALA,

    )N%-E.+%*A+ NE'E.% +E,A.AN'

    "#!/BAB %

  • 8/17/2019 Laporan Proyek Ekfisiologi Hewan (Autosaved)

    2/15

    PENDAH)L)AN

    A0 Latar Belakang

    Jangkrik merupakan serangga lompat yang termasuk dalam family Gryllidae.

    Terdapat sekitar seribu spesies jangkrik yang hidup terutama di daerah tropis. Banyak juga

    spesies yang hidup di daerah yang beriklim sedang yaitu, dengan suhu 26 - 33   ! dan

    kelembaban "#-$%.

    Jangkrik memiliki berbagai manfaat, fiantaranya yaitu dapat dijadikan pakan burung

     berki&au, yeng menyebabkan burung tersebut akan rajin mengeluarkan suara yang merdu.

    'elain itu, jangkrik dapat pula dijadikan pakan ikan ar(ana, dimana apabila ikan ar(ana

    diberi pakan jangkrik (arna tubuh ikan tersebut akan semakin &emerlang. )engan

    memperhatikan keuntungan- keuntungan tersebut, banyak masyarakat yang membudidayakan

     jangkrik.

    *saha budidaya jangkrik di +egara kita sangat didukung oleh iklim, &ua&a,

    ketersediaan lahan, jenis jangkrik, dan alas kandang yang digunakan. *saha budidaya ini

    dilakukan untuk menghindari kelangkaan dan kepunahan akibat perburuan yang intensif dan

    habitat jangkrik yang semakin terdsak oleh modernisasi atau perluasan daerah perkotaan serta

    dampak penggunaan pestisida. 'eiring dengan meningkatnya kebutuhan jangkrik sebagai

     pakan he(an piaraan, maka sudah banyak yang melakukan budidaya jangkrik se&ara lebih

    intensif dan kontinyu, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar, akan tetapi, dalam

     pelaksanaanya, dalam kegiatan budidaya atau beternak jangkrik ini, para peternak kurang

    memperhatikan pemilihan alas kandang yang tepat bagi jangkrik, karena alas kandang

    mempengaruhi kondisi lingkungan jangkrik.

    enurut itruka et al /"60, biasanya bahan alas kandang yang &o&ok addalah hasilsisa limbah0 pertanian dan industry. enurut 1ane-etter /"60 penambahan lumut, sekam

     padi, bubur gula bit yang kering, selulose dan pangkal tongkol jagung sebagai baik unruk 

    dijadikan sebagai bahan alas kandang. 'edangkan Green /6$0 menambahkan bahan untuk 

    alas kandang yaitu jerami, tanah liat penyerap, dan potongan kertas.

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

     pengaruh ma&a-ma&am alas kandang terhadap pertumbuhan bobot jangkrik 

    .

    B0 .u1usan ,asalah

  • 8/17/2019 Laporan Proyek Ekfisiologi Hewan (Autosaved)

    3/15

    Bagaimana pengaruh alas kandang terhadap bobotberat jangkrik Gryllus sp)?

    20 *u3uan

    *ntuk mengetahui dan membandingkan pengaruh alas kandang terhadap bobotberat

     jangkrik Gryllus sp)D0 ,anfaat

    emberikan informasi kepada peternak jangkrik mengenai pemilihan alas kandang

    yang tepat untuk membudidayakan jangkrik, agar diperoleh jangkrik yang berkualitas

    dengan bobot yang optimal.

    BAB %%

    *%NJA)AN P)+*AKA

    Jangkrik merupakan jenis insekta yang hidup di semak-semak rerumputan

     pekarangan. enurut Borror //20 jangkrik dikelompokkan dalam 4

    5ingdom 4 nimalia

    hylum 4 rthropoda

    5las 4 7nse&ta

    8rdo 4 8rthoptera

    'ub 8rdo 4 9nsifera

  • 8/17/2019 Laporan Proyek Ekfisiologi Hewan (Autosaved)

    4/15

    :amili 4 Gryllidae

    'ub :amili 4 Gryllinae

    Genus 4 Gryllids

    'pesies 4 Gryllus mitratus Jangkrik &eliring0

      Gryllus testacius Jangkrik &enda(ang0

      Gryllus bimaculatus de gee; Jangkrik kalung0

    'umber 4 Jannah. 2

    enurut aimin et al. ///0, jangkrik-jangkrik yang hidup dan berkembang biak di

    7ndonesia sebanyak sekitar 23 jenis, dan belum diketahui dengan pasti asal usul bangsanya,

    karena belum terklarifikasi dengan baik da nada yang hanya nama daerahnya. Jangkrik ja(a

    Gryllus bimaculatus atau kalung karena pangkal sayap luarnya bergaris kuning menyerupai

    kalung0 memiliki panjang tubuh dari kepala hingga ujung perut0 kurang lebih 2-3 &m. (arna

    tubuh ber

  • 8/17/2019 Laporan Proyek Ekfisiologi Hewan (Autosaved)

    5/15

    reruntuhan pohon atau dalam tanah. ada malam hari jangkrik berkeliaran men&ari makanan

    dan pasangan.

    B0 ,akanan Jangkrik 

    Jangkrik makan sejumlah besar aneka ragam bahan anabti dan he(ani. Jenis pakan

    yang disukai oleh jangkrik adalah daun-daun muda yang banyak mengandung air sebagai

     pengganti minum seperti sa(i, kubis, bayam, daun papaya, dan lain-lain. *ntuk jangkrik 

    de(asa biasanya diberikan ketimun yang juga sebagai pengganti air minum. 5ebutuhan

     protein diperoleh dari penambahan pakan kering yang sudah dihaluskan Budi. ///0.

    Tipe dan jumlah pakan yang dimakan serangga ini dapat mempengaruhi pertumbuhan,

     perkembangan, reproduksi, kelakuan, dan seringkali berbagai sifat-sifat morfologik lainnya.

    20 Perke1bangbiakan Dan .eproduksi Jangkrik 

    *saha jangkrik untuk mempertahankan keturunannya dilakukan melalui siklus

    reproduksi. 7ni dimulai dengan proses kopulasi antara jangkrik de(asa jantan dan betina,

    yang di&apai pada usia sekitar "-$ hari. *sia jangkrik betina siap ka(in ditandai dengan

    keluarnya sayap terbang dan o

  • 8/17/2019 Laporan Proyek Ekfisiologi Hewan (Autosaved)

    6/15

    Gambar . =eproduksi Jangkrik 

    'aat perka(inan akan berlangsung, jangkrik jantan akan merayap dari belakang ke

     ba(ah jangkrik betina dan meletakkan kantong ke&il ber(arna putih berisi sperma, ketika

    mereka sudah tepat untuk berkopulasi, sperma tersebut akan masuk dan disimpan di ba(ah

    andomen jangkrik betina untuk bertemu dengan sel telur yang akan membuahi telurnya

    >asega(a dan 5ubo. //60. 'etelah terjadi pembuahan, jangkrik betina akan bunting dan

     bertelur se&ara bertahap. Jumlah tersebut mungkin lebih banyak lagi tergantung spe&iesnya

    'ridadi dan =ahmanto. ///0.

    BAB %%%

    ,E*&DE PENEL%*%AN

    A0 4aktu dan *e1pat Penelitian

    enelitian dilaksanakan di kos gang 7mam Bonjol pada tanggal " ei-6 Juni 2#.

    B0 Populasi dan +a1pel

    . opulasi

    'eluruh jangkrik yang terdapat di asar Burung Banaran Gunung ati.2. 'ampel

  • 8/17/2019 Laporan Proyek Ekfisiologi Hewan (Autosaved)

    7/15

    36 ekor jangkrik dengan bobot rata-rata .2/"/ g yang diperoleh dari asar 

    Burung Banaran Gunung ati.

    20 -ariabel Penelitian

    !0 -ariabel bebas

    Bahan alas kandang, meliputi pasir, daun pisang kering, kertas 5oran, serbuk 

    gergaji.

    "0 -ariabel terikat

    Bobot akhir jangkrik setelah dilakukan perlakuan.

    50 -ariabel terkendali

    akan jangkrik, berupa buah papaya.

    D0 .an6angan Per6obaan

    enelitian ini bersifat eksperimental dengan desain penelitian =1 =an&angan &ak 

    1engkap0 terdiri dari ? ma&am perlakuan dengan 3 kali ulangan, setiap ulangan terdiri dari 3

    ekor jangkrik 

     

    E0 Alat dan Bahan Penelitian

    lat-alat yang digunakan diantaranya yaitu 4

  • 8/17/2019 Laporan Proyek Ekfisiologi Hewan (Autosaved)

    8/15

    Bahan-bahan yang digunakan diantaranya yaitu 4

  • 8/17/2019 Laporan Proyek Ekfisiologi Hewan (Autosaved)

    9/15

    Jangkrik

  • 8/17/2019 Laporan Proyek Ekfisiologi Hewan (Autosaved)

    10/15

    (0 Prosedur Penelitian

    !0 Persiapan

    a0 enyiapkan alat dan bahan yang dipelrukan dalam penelitian.

     b0 emilihan jangkrik.

    &0 enimbangan a(al sampel jangkrik menggunakan timbangan analitik.

    d0 emberian labelkode jangkrik menggunakan angka yang dipasang dibagian dorsal

     jangkrik.

    "0 Perlakuan

    a7 engisi 2 buah toples dengan alas kandang yang berbeda, meliputi 3 toples diisi

     pasir, 3 toples diisi daun pisang kering, 3 toples diisi kertas koran, dan 3 toples diisi

    serbuk gergaji.

     b0 emasukkan jangkrik ke dalam toples masing-masing sebanyak 3 ekor jangkrik.

    &0 emasukkan pakan berupa potong papaya yang ukurannya sama ke dalam semua

    toples.d0 enutup toples dengan plasti& bening, dan diikat menggunakan karet, kemudian

     plastik dibolongi untuk pertukaran udara.

    e0 erlakuan dilakukan selama 3 minggu. 'etiap hari dilakukan penge&ekkan kondisi

     jangkrik, dan penggantian pakan.

    f0 'etelah 3 minggu, dilakukan penimbangan ulang jangkrik untuk diketahui bobot akhir 

     jangkrik setelah perlakuan.

    '0 Data dan Pengu1pulan Data

    !0 Data

    )ata yang diambil adalah bobot jangkrik yang dipengaruhi oleh kondisi alas

    kandang yang berbeda.

    "0 ,etode Pengu1pluan Data

    engumpulan data dilakukan setiap satu minggu sekali, dengan &ara menimbang

     jangkrik dan men&atat bobot setiap indi

  • 8/17/2019 Laporan Proyek Ekfisiologi Hewan (Autosaved)

    11/15

    A0 Bobot Jangkrik 

    *abel !0

    Data .ata8.ata Pertu1buhan Bobot Jangkrik

    Perlakuan )langan Bobot awal ,inggu ke8! " 5

    )aun isang

    kering .32"

    .?3#? .#2#2."/6

     -7 2 .2#$ .?$ .3/?2 .?"6

      3 .32# .?3$? .#/"3 .6?2?

      Total .$/22 .2$/ .#6" ."6/6

      .ata8rata #0"9$ #0"$5 #0/#//$ #0/9$

    'erbuk gergaji .22#2 .3"6 .3/6# .?$

     -77 2 .2?? .2$# .3 .3"2

      3 .263 .?63 .?#6 .?$2  Total .6/2" ./ .32 .2/2

      .ata8rata #0"5#9 #0559;$ #05;$$5 #0#5#$

    asir .3$6 .3"/ .?2#3 .?2$$

     -777 2 .3 .?? .?#"# .#$

      3 .3$2 .???" .?/3? .62"

      Total .$ .2##6 .3"62 .##"#

      .ata8rata #0555; #0!/5 #0/$5 #0/!9!$

    5ertas koran .2$"$ .3?$2 .3$ .?//

     -7@ 2 .32# .?3 .??" .??3

      3 .3"/? .#6 .#2"2 .#?6"

      Total .//22 .2#?6 .3# .?/6

      .ata8rata #055#$5555 #0!" #0/ #0;9$

    Berdasarkan table . dapat diketahui bah(a rata-rata pertumbuhan bobot jangkrik 

    tertinggi terjadi pada -, yaitu dengan rata-rata bobot akhir sebesar .#/ g, dan rata-rata

     bobot akhir terendah yaitu pada -7@ sebesar .?" g.

    *able "0

    La3u pertu1buhan bobot 3angkrik0

    erlakuan 1aju pertumbuhan bobot gminggu0

  • 8/17/2019 Laporan Proyek Ekfisiologi Hewan (Autosaved)

    12/15

    - .22$2

    -77 .$#"

    -777 .?"?

    -7@ ." 

    ada perhitungan laju pertumbuhan bobot jangkrik, diketahui bah(a laju

     pertumbuhan bobot jangkrik pada -7 sebesar .22$2 gramminggu, -77 .$#"

    gramminggu, -777 A .?"? gramminggu, -7@ A ." gramminggu table 20, 1aju

     pertumbuhan bobot jangkrik terbaik adalah pada -7 yaitu perlakuan alas daun pisang kering,

    disusul perlakuan alas serbuk gergaji -770, alas pasir -7770 dan terakhir alas kertas 5oran

    -7@0. >al ini bisa disebabkan karena alas daun pisang kering memiliki kondisi lingkungan

    yang hampir mendekati habitat asli jangkrik, sehingga jangkrik tidak mengalami stress dan

    dapat tumbuh se&ara optimal, karena jangkrik dapat makan dengan baik.

    las daun pisang kering digunakan sebagai tempat tinggal jangkrik yang optimal.

    'ebagaimana pendapat Green /6$, potongan jerami, tanah liat penyerap, dan daun kering

    dapat digunakan sebagai bahan untuk alas kandangsangkar. otongan jerami juga dapat

    digunakan sebagai sarangtempat tinggal dan isolasi panas. 'edangkan untuk persentase laju

     pertumbuhan bobot yang terendah terdapat pada perlakuan 7@ menggunakan alas kandang

    kertas koran yaitu sebesar ." g. >al ini karena kondisi suhu media kertas yang panas,

    sehingga tidak &o&ok untuk kondisi lingkungan jangkrik. enurut 'ukarno, /// dalam

    >utabarat, 2$, suhu dan kelembaban udara yang sesuai akan mendukung kehidupan

     jangkrik. enurut Borror et. l //20 suhu yang &o&ok untuk kehidupan jangkrik berkisar 

    antara 26 - 33!.

    BAB -

    PEN)*)P

    A0 Kesi1pulan

    Berdasar hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan 4

  • 8/17/2019 Laporan Proyek Ekfisiologi Hewan (Autosaved)

    13/15

    . =ata-rata pertumbuhan bobot jangkrik yang tertinggi di&apai pada perlakuan alas daun

     pisang kering.

    2. las daun pisang kering merupakan alas kandang yang sesuai dan hamper sama

    dengan habitat asli jangkrik.

    B0 +aran 

    *ntuk membudidayakan jangkrik perlu diadakan penelitian lanjutan diadakan

     penelitian lanjutan untuk meneliti pengaruh penggantian alas kandang pada periode tertentu

    terhadap pertumbuhan bobot jangkrik.

    DA(*A. P)+*AKA

    Borror, ).J., !.a. Triplehorn dan +.:. Johnson. //2. Pengenalan Pelajaran serangga. Edisi

    keenam. Gadjah ada *ni.C. ///. Rahasia Beternak Jangkrik . 'emarang.

    Green 91. /6$. Biology o the !aboratory "nimal. )oasega(a C D > 5ubo. //6. Jangkrik, 'ari isteri lam. Terjemahan '. handoko. Jakarta 4

    T. Ble; edia 5omputindo.

  • 8/17/2019 Laporan Proyek Ekfisiologi Hewan (Autosaved)

    14/15

    Jannah, =audatul. 2. #ptimalisasi $anajemen Pemeliharaan Jangkrik !okal %Gryllus

    bimaculatus de gree&) 'elama $asa reproduksi. Jurusan 7lmu roduksi ternak

    :akultas eternakan. 7nstitut ertanian Bogor. Bogor.

    1ane-etter E. /"6. The 1aboratory ouse di dalam npnymous The *:E >andbook of

    the &are and anagement of 1aboratory nimal. !hur&il 1i =a(nsley D )@ @adhera. /"6 animal for edi&al =esear&h, odels for

    the 'tudy of >uman )esease. John Eiley and 'ons 7n&. !anada

    aimin, :.B., 1.9. udjiastuti dan 9rni(ati. ///. 'ukses Beternak Jangkerik. (etakan .

    enebar '(adaya. Jakarta.

    'ridadi dan =a&hmanto. ///. *eknik Beternak jangkrik . enerbit kanisius. Jakarta.

    'ukarno, >. ///. Budidaya jangkrik . enerbit kanisius. Jakarta.

    'useno. ///. Beternak jangkrik +ntuk $ancing . Trubus. Bandung.

    1ampiran

    !0 Perhitungan La3u Pertu1buhan Bobot Jangkrik 

    t A .ek.t, rumus ini diturunkan menjadi k A

    ln  A t – ln   A 0

    t A bobot akhir rata-rata

     A bobot a(al

    t A lama pengamatan A 2 hari

    1aju pertumbuhan bobot 4

    a0 -7

    k Aln1 .7696−ln0.8922

    21

      A .326 gramhari ;"

      A .22$2 gramminggu

  • 8/17/2019 Laporan Proyek Ekfisiologi Hewan (Autosaved)

    15/15

     b0 -77

    k Aln1.2092−ln 0.6927

    21

      A .26#2/ gramhari ;"

      A .$#" gramminggu

    &0 - 777

    k Aln1.5575−ln1.0008

    21

      A .26 gramhari ;"

      A .?"? gramminggu

    d0 - 7@

    k Aln1.4096−ln0.9922

    21

      A .6"2 gramhari ;"

      A ." gramminggu