laporan pre planning penyuluhan kesehatan hipertensi

13
PRE PLANNING PENYULUHAN HIPERTENSI 1. Latar Belakang Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi memang bukan pembunuh sejati. Tetapi penyakit ini digolongkan sebagai the silent killer (pembunuh diam-diam) (Myrank, 2009). Penyakit darah tinggi atau hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan terpadu (Yundini, 2006). Contoh dampak yang ditimbulkan dari penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi yaitu angina dan serangan jantung, stroke, gagal jantung, kerusakan ginjal dan lain-lain (Palmer, 2007). Seseorang dinyatakan mengidap hipertensi bila tekanan sistoliknya mencapai di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Tekanan sistolik adalah tekanan maksimum dimana jantung berkontraksi dan memompa darah ke luar, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan dimana jantung sedang mengalami relaksasi, menerima curahan darah dari pembuluh darah perifer (Myrank, 2009). Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbilitas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) yang tinggi.

description

laporan perencanaan untuk kegiatan penyuluhan kesehatan di puskesmas

Transcript of laporan pre planning penyuluhan kesehatan hipertensi

Page 1: laporan pre planning penyuluhan kesehatan hipertensi

PRE PLANNING PENYULUHAN

HIPERTENSI

1. Latar Belakang

Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi memang bukan

pembunuh sejati. Tetapi penyakit ini digolongkan sebagai the silent killer

(pembunuh diam-diam) (Myrank, 2009). Penyakit darah tinggi atau hipertensi

merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat,

mengingat dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka

panjang sehingga membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang

menyeluruh dan terpadu (Yundini, 2006). Contoh dampak yang ditimbulkan dari

penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi yaitu angina dan serangan jantung,

stroke, gagal jantung, kerusakan ginjal dan lain-lain (Palmer, 2007).

Seseorang dinyatakan mengidap hipertensi bila tekanan sistoliknya

mencapai di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Tekanan

sistolik adalah tekanan maksimum dimana jantung berkontraksi dan memompa

darah ke luar, sedangkan tekanan diastolik adalah tekanan dimana jantung sedang

mengalami relaksasi, menerima curahan darah dari pembuluh darah perifer

(Myrank, 2009).

Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbilitas (kesakitan) dan

mortalitas (kematian) yang tinggi. Secara umum, prevalensi hipertensi pada usia

lebih dari 50 tahun berkisar antara 15%-20% (Infokes, 2007).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Kedai Medan Johor

selama tahun 2010 terdapat 1654 orang lansia menderita penyakit Hipertensi.

Oleh karena itu perlu dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai penyakit

Hipertensi, guna meningkatkan pengetahuan dan peningkatan kesehatan

masyarakat.

Page 2: laporan pre planning penyuluhan kesehatan hipertensi

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Pokok Pembahasan

Hipertensi

2. Sub Pokok Bahasan

a. Pengertian Hipertensi

b. Penyebab Hipertensi

c. Tanda dan Gejala Hipertensi

d. Penatalaksanaan Hipertensi

e. Komplikasi

f. Obat Tradisional untuk Mengatasi Hipertensi

3. Tujuan

a. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan pada lansia diharapkan dapat mengerti dan

memahami tentang pengetahuan akan Hipertensi.

b. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan pada lansia, diharapkan lansia mampu:

menyebutkan pengertian hipertensi, penyebab, tanda dan gejala,

penatalaksanaan, komplikasi dan obat tradisional untuk mengatasi

Hipertensi.

4. Sasaran

Lansia yang ada di Posyandu

5. Metode

Ceramah

Diskusi

6. Media

Leaflet

Flipchart

Page 3: laporan pre planning penyuluhan kesehatan hipertensi

7. Waktu dan Tempat Penyuluhan

Hari/Tanggal : Selasa, 15 Maret 2011

Waktu : 09.30-10.00

Tempat : Jl. Karya Jaya Lingkungan VII

8. Pengorganisasian

Moderator : Murniati A Simanjuntak

Penyuluh : Fauziah Rahmah Karim

9. Kegiatan Penyuluhan

N

O

KEGIATAN PENYULUHAN PESERTA MEDIA WAKTU

1 Pembukaan 1. Memberi salam

2. Menjelaskan

tujuan, manfaat dan

cakupan materi

1. Menjawab

salam

2. Mendengarkan

dan

memperhatikan

3 Menit

2 Kegiatan inti 1. Menyebutkan

pengertian

Hipertensi

2. Menyebutkan

penyebab

Hipertensi

3. Menyebutkan tanda

dan gejala

hipertensi

4. Menyebutkan

penatalaksanaan

hipertensi

5. Menyebutkan

komplikasi

hipertensi

6. Menyebutkan obat

tradisional untuk

1. Mendengarkan

dan

memperhatikan

2. Mendengarkan

dan

memperhatikan

3. Mendengarkan

dan

memperhatikan

4. Mendengarkan

dan

memperhatikan

5. Mendengarkan

dan

memperhatikan

6. Mendengarkan

dan

Leaflet

dan

Flipchart

20 menit

Page 4: laporan pre planning penyuluhan kesehatan hipertensi

hipertensi memperhatika

3 Penutup 1. Melakukan tanya

jawab

2. Menyimpulkan

materi penyuluhan

3. Menutup dan

memberi leaflet

4. Memberi salam

1. Bertanya dan

menjawab

2. Mendengarkan

dan

memperhatikan

3. Menerima

leaflet

4. Menjawab

salam

Leaflet 7 Menit

10. EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

a) Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan

b) Media dan alat memadai

c) Waktu dan tempat penyuluhan sesuai dengan rencana kegiatan

2. Evaluasi Proses

a) Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan alokasi waktu

b) Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan aktif

c) Peserta penyuluhan menanyakan tentang hal-hal yang diajukan oleh

penyuluh pada saat evaluasi

3. Evaluasi Hasil

Peserta mampu menjawab 80% pertanyaan yang diajukan oleh perawat

saat evaluasi.

Page 5: laporan pre planning penyuluhan kesehatan hipertensi

11. Materi

HIPERTENSI

(Darah Tinggi)

a. Defenisi

Hipertensi dapat didefenisikan sebagai tekanan darah tinggi persisten

dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas

90 mmHg.

b. Penyebab

Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :

1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum

diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh

hipertensi).

2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat

dari adanya penyakit lain.

Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa

perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama

menyebabkan meningkatnya tekanan darah.

Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada

sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada

sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat

tertentu (misalnya pil KB).

Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu

tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin)

atau norepinefrin (noradrenalin).

Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga),

stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi

pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung

menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah

berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.

Page 6: laporan pre planning penyuluhan kesehatan hipertensi

Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder:

1. Penyakit Ginjal

* Stenosis arteri renalis

* Pielonefritis

* Glomerulonefritis

* Tumor-tumor ginjal

* Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)

* Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)

* Terapi penyinaran yang mengenai ginjal

2. Kelainan Hormonal

* Hiperaldosteronisme

* Sindroma Cushing

* Feokromositoma

3. Obat-obatan

* Pil KB

* Kortikosteroid

* Siklosporin

* Eritropoietin

* Kokain

* Penyalahgunaan alkohol

* Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)

4. Penyebab Lainnya

* Koartasio aorta

* Preeklamsi pada kehamilan

* Porfiria intermiten akut

* Keracunan timbal akut.

c. Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi hipertensi dilihat berdasarkan tekanan darah sistolik dan

tekanan darah diastolik dalam satuan mmHg dibagi menjadi beberapa

stadium.

Page 7: laporan pre planning penyuluhan kesehatan hipertensi

Tabel 1. Klasifikasi tekanan darah pada penderita hipertensi

Kategori Tekanan Darah

Sistolik

Tekanan Darah

Diastolik

Normal Di bawah 130 mmHg Di bawah 85 mmHg

Hipertensi perbatasan 130-139 mmHg 85-89 mmHg

Hipertensi Ringan

(stadium 1)

140-159 mmHg 90-99 mmHg

Hipertensi Sedang

(stadium 2)

160-179 mmHg 100-109 mmHg

Hipertensi Berat (stadium

3)

180-209 mmHg 110-119 mmHg

Hipertensi Maligna

(stadium 4)

210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih

d. Tanda dan Gejala

Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala;

meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan

dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya

tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung,

pusing, wajah kemerahan dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik pada

penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang

normal.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala

berikut:

* sakit kepala

* kelelahan

* mual

* muntah

Page 8: laporan pre planning penyuluhan kesehatan hipertensi

* sesak nafas

* gelisah

* pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada

otak, mata, jantung dan ginjal.

Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan

bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut

ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

e. Pengobatan hipertensi

Pengobatan hipertensi yang paling baik adalah :

* Selalu mengontrol tekanan darah secara teratur dengan memeriksakan

diri ke dokter

* Selalu minum obat teratur meskipun tanpa keluhan

* Mengurangi konsumsi garam

* Perbanyak konsumsi sayur dan buah

* Mematuhi nasihat dokter.

f. Pencegahan hipertensi

Resiko seseorang untuk mendapatkan hipertensi (kecuali yang esensial),

dapat dikurangi dengan cara :

• Memeriksa tekanan darah secara teratur

• Menjaga berat badan ideal

• Mengurangi konsumsi garam

• Jangan merokok

• Berolahraga secara teratur

• Hidup secara teratur

• Mengurangi stress

• Jangan terburu-buru

• Menghindari makanan berlemak

g. Akibat-akibat hipertensiHipertensi bila tidak dikontrol dapat menimbulkan komplikasi serius, antara

lain : Kerusakan ginjal Kerusakan pembuluh darah Pendarahan otak/ stroke Kelumpuhan Pembesaran jantung/ payah jantung

Page 9: laporan pre planning penyuluhan kesehatan hipertensi

Penyempitan pembuluh darah koroner/ serangan jantung.

h. Obat tradisional yang dapat digunakan

Buah belimbing

Cara pembuatan dan penggunaan :

Ambil buah yang cukup besar dan sudah agak matang, diparut halus, kemudian air parutan di peras sebanyak 1 gelas, air perasan ini diminum setiap pagi. Lakukan selama 3 minggu sampai 1 bulan, setelah 1 bulan, bisa dikurangi minumnya 2 hari sekali saja. Tidak perlu menambahkan gula pasir atau sirup pada air perasannya.

Daun seledri

Cara pembuatan dan penggunaan :

Ambil segenggam daun seledri di tumbuk sampai halus, saring, dan peras dengan memakai kain halus, air saringan usahakan 1 gelas, diamkan selama lebih kurang 1 jam, kemudian diminum pagi hari dan sore dengan sedikit ampasnya yang ada di dasar gelas

Mentimun

Cara pembuatan dan penggunaan :

Mentimun bisa dimakan atau diambil airnya (dijus) 2-3 kali, 2 buah

sehari.

12. Referensi

Dalimartha, S. (2008). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3. Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI

Dalimartha, S. et al, (2008). Care Your Self Hipertensi. Jakarta: Penebar

Plus +

Dekker, E. (1996). Hidup dengan Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: CV.

Mulia Sari

Hayens, B. et al, (2003). Buku Pintar Menaklukkan Hipertensi. Jakarta:

Ladang Pustaka

Infokes. (2007). Menyokong Penuh Penanggulangan Hipertensi. Diambil

dari http://www.depkes.go.id

Page 10: laporan pre planning penyuluhan kesehatan hipertensi