PRE-PLANNING PENGELOLAHAN SAMPAH.doc

17
LAPORAN PENDAHULUAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENGELOLAHAN SAMPAH DI DUSUN KRAJAN DESA SUMBERJAMBE KABUPATEN JEMBER disusun guna memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Ners (P3N) Stase Keperawatan Komunitas Oleh: KELOMPOK 3 Faradila Risk S !"#$3"""#"#"%& Dia' N(ra'i O)*a+ia !"#$3"""#"#",& -hris*i'a N.+ari' !"#$3"""#"#/3& Da'iel K(s(0a D !"#$3"""#"#//& Pe'a'11('1 Ja2a Ke1ia*a' Faradila Risk S !"#$3"""#"#"%& KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA4AAN UNI5ERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERA6ATAN Alamat : Jl. Kalimantan No. 37 elp.!"a# ($33%) 3&3' $ Jem er

Transcript of PRE-PLANNING PENGELOLAHAN SAMPAH.doc

__Laporan P3N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Universitas Jember

Laporan P3N Stase Keperawatan Komunitas-PSIK Universitas Jember2015

LAPORAN PENDAHULUAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENGELOLAHAN SAMPAH DI DUSUN KRAJAN DESA SUMBERJAMBE KABUPATEN JEMBERdisusun guna memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Ners (P3N)

Stase Keperawatan KomunitasOleh:

KELOMPOK 3

Faradila Risky S (102311101018)

Dian Nurani Octavia

(102311101019)

Christina Novarin(102311101073)

Daniel Kusuma D (102311101077)Penanggung Jawab Kegiatan

Faradila Risky S (102311101018)KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No. 37 Telp./Fax (0331) 323450 Jember

BAB 1. PENDAHULUAN1.1 Analisis Situasi

Sampah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan (manusia) yang berwujud padat (baik berupa zat organik maupun anorganik yang bersifat dapat terurai maupun tidak terurai) dan dianggap sudah tidak berguna lagi (sehingga dibuang ke lingkungan) (Yuwono, 2010). Sampah merupakan bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga sebagai hasil dari aktivitas manusia maupun proses alam yang belum mempunyai nilai ekonomisi. Banyaknya barang habis pakai yang telah digunakan oleh masyarakat mengakibatkan penambahan barang yang tidak terpakai. Pertambahan jumlah sampah yang tidak diimbangi dengan pengelolaan yang ramah lingkungan akan menyebabkan terjadinya perusakan dan pencemaran lingkungan (Tuti Kustiah, 2005). Kemampuan Pemerintah untuk mengelola sampah hanya mencapai 40,09% di perkotaan dan 1.02% di perdesaan (Tuti Kustiah, 200).

Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Jember, Jawa Timur, mencatat volume sampah di kabupaten setempat cukup banyak yakni mencapai 1.300 meter kubik per hari. Dari 1.300 meter kubik sampah itu, sebanyak 750 meter kubik di antaranya dibuang petugas ke tempat pembuangan akhir (TPA) Pakusari. Sedangkan 550 meter kubik sampah sisanya dikelola sendiri oleh masyarakat dan dihancurkan secara swadaya, namun ada juga sampah tersebut dibuang ke sembarang tempat, salah satunya di sungai. (antarajatim.com).

Masih ada masyarakat yang membuang sampah disungai. Dampak yang terjadi yaitu air sungai tidak dapat mengalir secara normal karena pada aliran sungai terhambat oleh tumpukan sampah, pada musim hujan banjir terjadi karena sungai tidak berfungsi dengan baik, iIkan-ikan pada spesies tertentu banyak yang punah karena jenis sampah tertentu mengandung zat kimia yang dapat merusak ekosistem di sungai, kualitas air menjadi buruk disertai dengan bau yang tak sedap. Pencemaran lingkungan umumnya berasal dari sampah yang melonggok pada suatu tempat penampungan atau pembuangan. Perombakan sampah organik dalam suasana anaerob (miskin oksigen) akan menimbulkan bau tak sedap. Makin tinggi kandungan protein dalam sampah, makin tak sedap bau yang ditimbulkan. Dampak lain karena timbunan sampah dalam jumlah besar adalah lingkungan yang kotor dan pemandangan yang kumuh. Timbunan sampah menjadi sarang bagi vektor dan penyakit. Tikus, lalat, nyamuk akan berkembang biak dengan pesat. Ruang yang ada dicelah-celah sampah dapat berupa ban, kaleng bekas, kardus, dan lain-lain merupakan hunian yang ideal bagi tikus. Lalat pada umumnya berkembangbiak pada sampah organik, terutama pada sampah yang banyak mengandung protein, seperti sisa makanan. Suasana yang lembab dan hangat sangat cocokHasil pengkajian langsung yang dilakukan oleh Mahasiswa Profesi PSIK UNEJ masyarakat Dusun Krajan berdasarkan jumlah KK 60 (10%) dari jumlah total KK 628, masyarakat yang membuang sampah dengan cara ditimbun sebanyak 31,67% (19 KK), dengan cara dibakar sebanyak 41,67% (25 KK), dan dibuang kesungai sebanyak 26,66% (16 KK). Berdasarkan data yang telah diperoleh, terdapat jumlah keluarga yang masih mempunyai kebiasaan membuang sampah tidak tepat. Oleh karena itu, dilakukan pendidikan kesehatan tentang pengolahan sampah agar masyarakat dapat memahami dan mengetahui tentang pengelolahan sampah yang baik dan benar sehingga jumlah sampah yang dibuang dapat diminimalisir serta sistem pembungannya dilakukan dengan ramah lingkungan.1.2 Perumusan MasalahKetidakefektifan koping komunitas Dusun Krajan Desa Sumberjambe Jember dalam hal kebersihan lingkungan dalam pengelolahan sampah.BAB 2. TUJUAN DAN MANFAAT2.1 Tujuan UmumSetelah diberikan pendidikan kesehatan tentang pengolahan sampah, masyarakat Dusun Krajan Desa Sumberjambe dapat mengetahui dan melakukan sistem pengelolahan sampah dengan baik dan benar.2.2 Tujuan Khusus

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang pengelolahan sampah, warga Dusun Krajan akan mampu:

a. Menjelaskan pengertian dari sampah;b. Menjelaskan jenis-jenis sampah;c. Menjelaskan cara pengolahan sampah;d. Menjelaskan manfaat pengolahan sampah;e. Menjelaskan dampak buruk bila sampah tidak diolah;f. Menerapkan cara pengolahan sampah.2.1 Manfaat2.2.1 Bagi Penulis

Mendapatkan pengetahuan, informasi dan wawasan mengenai manfaat pengelolaan sampah.

2.2.2 Bagi Masyarakat

Memberi informasi kepada warga tentang pentingnya mengelolah sampah dengan baik dan benar..

2.2.3 Bagi Praktik Keperawatan

Memberi informasi bagi praktik keperawatan khususnya keperawatan komunitas untuk dapat memberikan promosi kesehatan kepada masyarakat mengenai manfaat pengolahan sampah dan dampak yang terjadi bila sampah diolah. 2.2.6 Bagi Pemerintah

Pemerintah dapat membantu pelaksanaan pengelolaan sampah guna menambah lapangan pekerjaan bagi warga dan menjadikan lingkungan dusun menjadi lebih bersih, indah, nyaman, dan asri.BAB 3. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH3.1 Dasar Pemikiran

Sampah merupakan bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga sebagai hasil dari aktivitas manusia maupun proses alam yang belum mempunyai nilai ekonomis. Pengolahan sampah bila tidak dilakukan secara baik dapat menyebabkan dampak buruk baik bagi lingkungan, kesehatan, dan sosial ekonomi. Sampah yang diolah dapat memberikan dampak positif teruatama bagi kesejahteraan lingkungan, suasana lingkungan menjadi bersih, indah, nyaman, dan asri. Pengelohan sampah yang dilakukan bermulai dari pemilahan sampah organik (dapat diurai) dan sampah anorganik (tidak dapat diurai). Penerapan prinsip hidup sehat dapat dimulai dari kebersihan lingkungan, sehingga derajat kesehatan warga dapat lebih optimal.Visi pengembangan sistem pengelolaan persampahan Departemen Kimpraswil, yaitu Permukiman Sehat Yang Bersih Dari Sampah menggambarkan keinginan terwujudnya suatu kondisi lingkungan yang baik dan

sehat. Secara umum, menurut Peraturan Menteri PU nomor: 21/PRT/M/2006, daerah yang mendapatkan pelayanan persampahan yang baik akan dapat ditunjukkan memiliki kondisi sebagai berikut:

a. Seluruh masyarakat memiliki akses untuk penanganan sampah yang dihasilkan dari aktifitas sehari-hari, baik di lingkungan perumahan, perdagangan, perkantoran, maupun tempat-tempat umum lainnya. b. Masyarakat memiliki lingkungan permukiman yang bersih karena sampah yang dihasilkan dapat ditangani secara benar. c. Masyarakat mampu memelihara kesehatannya karena tidak terdapat sampah yang berpotensi menjadi bahan penularan penyakit seperti diare, tipus, disentri, dan lain-lain; serta gangguan lingkungan baik berupa pencemaran udara, air atau tanah.

d. Masyarakat dan dunia usaha/swasta memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengelolaan persampahan sehingga memperoleh manfaat bagi kesejahteraannya.

.3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah

Pendidikan kesehatan tentang pengolahan sampah dapat memberikan pengertian dan pemahaman kepada warga tentang bagaimana sistem pengolahan sampah yang baik dan benar, sehingga sampah yang akan dibuang dapat dikurangi, dan dapat berfungsi kembali sebagai mana mestinya yang nantinya akan dapat memberikan manfaat bagi warga. Hal tersebut dapat menimimalisir pembuangan sampah yang dilakukan dengan dibakar maupun dibuang ke sungai oleh sebagian warga, sehingga dampak buruk yang diakibatkan oleh pencemaran lingkungan karena pembuangan sampah yang tidak baik dapat dikurangi dan derajat kesehatan masyarakat desa juga dapat ditingkatkan kembali.BAB 4. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN4.1 Realisasi Penyelesaian MasalahPenyelesaian masalah masyarakat Dusun Krajan terkait pengelohan sampah yang kurang baik akan diberikan informasi dan pengetahuan melalui pendidikan kesehatan terkait pengolahan sampah dan demonstrasi pengelolaan sampah yang di dilakukan dengan kerja sama lintas sektor dengan dinas pertanian maupun industri rumah tangga dalam pendaur ulangan sampah. Kegiatan akan dilakukan pada tanggal 15 Februari 2015 jam 13.30 WIB disalah satu kediaman warga.4.2 Khalayak SasaranTarget sasaran pendidikan kesehatan pengelolahan sampah yaitu masyarakat yang tinggal di Dusun Krajan Desa Sumberjambe terutama yang membuang sampah disungai dan dibakar.4.3 Metode yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan terkait pengelolahan sampah yaitu dengan melakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat mengenai pengertian sampah, jenis-jenis sampah, cara pengolahan sampah, manfaat pengolahan sampah, dan dampak buruk yang terjadi bila sampah tidak diolah dengan baik serta dengan melakukan praktik ataupun demonstrasi dalam pengelolahan sampah.DAFTAR PUSTAKASolicha, Zumrotun. 2014. Vulume Sampah di Jember Capai 1.300 Meter Kubik. [serial online]. http://www.antarajatim.com/lihat/berita/147441/volume-sampah-di-jember-capai-1300-meter-kubik. [diakses tanggal 05 Februari 2015].

Yuwono, Nasih Widya. 2010. Pengelolaan Sampah yang Ramah Lingkungan di Sekolah. Yogyakarta: UGMTuti Kustiah. 2005. Kajian Kebijakan Pengelolaan Sanitasi Berbasis Masyarakat, Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum: Bandung.

Daftar Lampiran:

Lampiran 1: Berita Acara

Lampiran 2: Daftar Hadir

Lampiran 3: SAP

Lampiran 4: Materi

Lampiran 5: Media (leaflet)Lampiran 1: Berita AcaraKEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2014/2015BERITA ACARA

Pada hari ini Minggu, Tanggal 15 Februari 2015 Pukul 13.30 s.d 15.30 WIB Bertempat di Dusun Krajan telah dilakukan pendidikan kesehatan tentang pengelolahan sampah oleh Kelompok I. Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners PSIK Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh .. orang (daftar terlampir).

Jember, 15 Februari 2015

Mengetahui,

Lampiran 2: Daftar Hadir

DAFTAR HADIR

Kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang pengelolahan sampah: Hari Minggu, Tanggal 15 Februari 2015 Pukul 13.30 WIB s.d 15.30 WIB bertempat di Dusun Krajan Desa Sumberjambe Kabupaten Jember.NO.NAMAALAMATTANDATANGAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Jember, 15 Februari 2015

Mengetahui,

Lampiran 3: SAPSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik/materi: Pengelolahan Sampah Sasaran: Warga Dusun KrajanWaktu

: 13.30 15.30 WIB

Hari/Tanggal: Minggu, 15 Februari 2015

Tempat: Kediaman warga Dusun Krajan1. Standar Kompetensi

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan terkait pengelolahan sampah diharapkan warga Dusun Krajan dapat menerapkan pengolahan sampah dengan baik dan benar.

2. Kompetensi Dasar

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan diharapkan warga mampu:a. Menjelaskan pengertian sampah;

b. Menjelaskan jenis-jenis sampah;

c. Menjelaskan cara pengolahan sampah;d. Menjelaskan manfaat pengolahan sampah;

e. Menjelaskan dampak buruk bila tidak melakukan pengolahan sampah;

f. Menerapkan pengolahan sampah.3. Pokok Bahasan

Pengolahan sampah4. Subpokok Bahasan

a. pengertian sampah;

b. jenis-jenis sampah;

c. cara pengolahan sampah;

d. manfaat pengolahan sampah;

e. dampak buruk bila tidak melakukan pengolahan sampah;

f. menerapkan pengolahan sampah.g. Waktu

1 x 30 menith. Bahan/Alat yang digunakan

a. Leafletb. Lembar balik

7. Model Pembelajaran

a. Jenis model pembelajaran

: Ceramah dan demonstrasib. Landasan Teori

: Konstruktivisme

c. Landasan Pokok

:

1) Menciptakan suasana ruangan yang nyaman

2) Mengajukan masalah

3) Membuat keputusan nilai personal

4) Mengidentifikasi pilihan tindakan

5) Memberi komentar

6) Menetapkan tindak lanjut8. Persiapan

Penyuluh mencari referensi (buku, jurnal dan lain-lain) tentang pengolahan sampah dan membuat media penyuluhan (leaflet).

.9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

ProsesTindakanWaktu

Kegiatan PelatihKegiatan lansia

Pendahuluana. Memberikan salam, memperkenalkan diri, dan membuka pelatihan.

b. Menjelaskan secara umum pelatihan dan manfaat bagi klien

c. Menjelaskan TIU dan TIK.

d. Memberikan kesempatan kepada klien untuk bertanya.Memperhatikan dan menjawab salam.

Memperhatikan

Memperhatikan

Bertanya dan menanggapi.5 menit

Penyajiana. Warga siap untuk mengikuti pendidikan kesehatan

b. Jelaskan pada warga tentang:

1. Definisi sampah

2. Jenis-jenis sampah

3. Cara pengolahan sampah

4. Manfaat pengolahan sampah

5. Dampak buruk bila sampah tidak diolahc. Memberikan kesempatan kepada warga untuk bertanya.Mengikuti instruksi

Memperhatikan

Bertanya dan menanggapi.

20 menit

Penutup a. Menutup pertemuan dengan memberi kesimpulan dari mahasiswa yang disampaikan.

b. Mendiskusikan bersama hasil yang dirasakan oleh wargac. Menutup pertemuan dengan memberi salam.Memperhatikan

Mengungkapkan perasaannya

Memperhatikan dan membalas salam5 menit

10. Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

1) Penyelenggaraan pendidikan kesehatan tentang pengelolahan sampah Dusun Krajan Desa Sumberjambe.

2) Pengorganisasian penyelenggaraan kegiatan dilakukan sebelum pelaksanaan.

3) Tersedia lingkungan yang nyaman.

b. Evaluasi Proses

1) Penyuluh dapat menfasilitasi dan meningkatkan warga dalam melakukan pengolahan sampah2) Peserta dapat mengikuti pendidikan kesehatan pengelolahan sampah dari awal sampai selesai.

3) Peserta antusias terhadap kegiatan yang dilakukan.

4) Peserta berpartisipasi dalam kegiatan dengan mengajukan dan menjawab pertanyaan dengan benar.

5) Proses pendidikan kesehatan pengelolahan sampah berjalan secara sistematis.

c. Evaluasi Hasil

1) Peserta memahami materi yang telah disampaikan.

2) Peserta dapat merasakan manfaat pendidikan kesehatan tentang pengelolahan sampah.3) Kegiatan pendidikan kesehatan pengolahan sampah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.a. Lampiran

1. Materi

2. Madia yang digunakan (leaflet)PemateriKelompok ILampiran 4: Materi

Pengelolahan Sampah

1. Definisi

Sampah merupakan bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga sebagai hasil dari aktivitas manusia maupun proses alam yang belum mempunyai nilai ekonomis.

2. Jenis jenis sampahBerdasarkan sumbernya sampah dibagi menjadi enam jenis, yaitu:

1. sampah alam

sampah alam yaitu sampah yang diproduksi dari kehidupan liar, seperti daun kering.

2. sampah manusia

sampah manusia merupakan sampah yang dihasilkan dari pencernaan manusia seperti feses dan urin (air seni).

3. sampah konsumsi

sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh manusia sebagai pengguna barang

4. sampah nuklir

sampah nuklir merupakan limbah radioaktif yang sangat berbahaya.

5. sampah industri

sampah industri merupakan sampah yang dihasilkan dari proses perindustrian seperti pabrik.

6. sampah pertambangan

sampah pertambangan merupakan sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan.

Berdasarkan sifatnya sampah terdiri dari dua jenis, yaitu sampah organik (dapat diurai) dan sampah anorganik (tidak dapat diurai).

3. Cara pengolahan sampah1. Pengelolahan sampah organik

a. Sampah organik untuk pakan ternak

Sampah organik khususnya sisa makanan dapat diolah lebih lanjut menjadi pakan ternak.

b. Kompos

Sampah organik bisa dimanfaatkan untuk sektor pertanian, melalui proses pengomposan. Kompos adalah hasil penguraian yang tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang terdiri dari berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan anaerobik atau aerobik.

Manfaat kompos dari berbagai aspek:

1). Aspek ekonomi

- menghemat biaya untuk tranportasi dan penimbunan limbah

- mengurangi volume/ukuran limbah

- meniliki nlai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya

- bahan yang dipakai tersedia, tidak perlu membeli

- masyarakat dapat membuatnya sendiri, tidak memerlukan peralatan dan instalasi yang mahal

2). Aspek lingkungan

- mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah

- mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

- merupakan jenis pupuk yang ekologi dan tidak merusak lingkungan

3). Aspek bagi tanah/tanaman

- meningkatkan kesuburan tanah

- memperbaiki struktur dan karakristik tanah

- mengingkatkan kapasitas jerap air tanah

- meningkatkan aktivitas mikroba tanah

- meningkatkan kualitas hasil panen

- menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman

- menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman

- meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah2. Pengelolahan sampah non organika. Reduce (mengurangi penggunaan)

Mengurangi sampah bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sederhana, seperti:

Menentukan prioritas sebelum membeli barang

Mengurangi atau menghindari konsumsi/penggunaan barang yang tidak dapat didaur ulang oleh alam

Membeli produk yang tahan lama

Menggunakan produk selama mungkin

Menggunakan kembali barang-barang yang masik layakb. Reuse (menggunakan ulang)

Banyak sekali barang-barang yang setelah digunakan bisa digunakan ulang dengan fungsi yang sama dengan fungsi awalnta tanpa melalui proses pengolahan. Sebagai contoh botol minuman ukuran besar dapat digunakan kembali sebagai tempat minuman, sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke lingkungan.c. Recycle (daur ulang)

Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilihan, pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian, dan pembuatan produk/material bekas pakai. Material yang dapat didaur ulang di antaranya:

Botol bekas wadah kecap, saos, sirup, krim kopi baik yang putih bening maupun yang berwarna terutama gelas atau kaca yang tebal.

Kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus, kecuali kertas yang berlapis (minyak atau plastik).

Plastik bekas wadah sampo, air mineral, jerigen, dan ember.4. Manfaat pengelolahan sampahPengelolahan sampah yang dilakukan secara baik dan benar akan memberikan manfaat yang baik untuk kehidupan, yaitu:

a. Menghemat sumber daya alamb. Menghemat energic. Mengurangi uang belanjad. Mengehemat lahan TPAe. Lingkungan asri (bersih, sehat, dan nyaman).5. Dampak buruk bila sampah tidak diolahSampah yang dibuang ke lingkungan menimbulkan dampak bagi manusia dan lingkungan. Adapun dampak buruk yang terjadi akibat pengolahan sampah yang tidak benar yaitu:

a. Dampak terhadap kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit yang ditimbulkan akibat penyebaran jamur (penyakit kulit). Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah. Sampah beracun, seperti adanya kejadian orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa.b. Dampak terhadap lingkungan

Cairan rembesan sampah (lindi) yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.

Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam

organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.

c. Dampak terhadap keadaan sosial dan ekonomi

Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan. Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas). Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengelolaan air. Jika sarana penampungan sampah yang kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaikiLampiran 5: Media

Penanggung Jawab P3N

Stase Keperawatan Komunitas

Hanny Rasni, S.Kp., M.Kep.

NIP.19761219 200212 2 003

Kepala Dusun Krajan

Desa Sumberjambe

MUHTADI

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JEMBER

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN2015/2016

Penanggung Jawab P3N

Stase Keperawatan Komunitas

Hanny Rasni, S.Kp., M.Kep.

NIP.19761219 200212 2 003

Kepala Dusun Krajan

Desa Sumberjambe

MUHTADI