Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

27
LAPORAN R-LAB Calori Work Nama : Marius Kevin P NPM : 1306405603 Fakultas : Teknik Departemen : Teknik Mesin Kode Praktikum : KR02 Tanggal Praktikum : 14 Oktober 2013 Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP- IPD) Universitas Indonesia Depok

description

laprak fisdas tentang calory work

Transcript of Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

Page 1: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

LAPORAN R-LAB

Calori Work

Nama : Marius Kevin P

NPM : 1306405603

Fakultas : Teknik

Departemen : Teknik Mesin

Kode Praktikum : KR02

Tanggal Praktikum : 14 Oktober 2013

Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD)

Universitas Indonesia

Depok

Calori Work

I. Tujuan Praktikum

Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor

Page 2: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

II. Peralatan

1. Kawat konduktor ( bermassa 2 gram )

2. Sumber tegangan yang dapat divariasikan

3. Power supply

4. Voltmeter dan Ampermeter

5. Termometer

6. Camcorder

7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

III. Landasan Teori

Energi Listrik

Energi adalah kemampuan untuk melakukan sebuah usaha. Maka, energi

listrik dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan atau

menghasilkan usaha listrik (kemampuan yang diperlukan untuk

memindahkan muatan dari satu titik ke titik yang lain). Energi listrik

dilambangkan dengan W. Perumusan yang digunakan untuk menentukan

besar energi listrik adalah :

W = Q.V...........( Q = I . t ) Joule

W = V . I . t

keterangan :

W = Energi listrik ( Joule)

Q = Muatan listrik ( Coulomb)

V =  Beda potensial ( Volt )

I = Arus listrik ( Ampere )

t = Waktu ( s )

Apabila persamaan tersebut dihubungkan dengan hukum Ohm ( V = I.R)

maka persamaan diatas akan berbentuk :

Page 3: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

W = I . R . I . t

Satuan energi listrik lain yang sering digunakan adalah kalori, dimana 1

kalori setara dengan 0,24 Joule.

Kalor

Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat.

Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu

benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi

maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar, begitu juga

sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.

Dari hasil percobaan, besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda

(zat) akan bergantung pada 3 faktor, yaitu :

1. massa zat

2. jenis zat (kalor jenis)

3. perubahan suhu

Sehingga secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.

Q = m.c.∆T...........( ∆T=¿ Ti – T0 )

Dimana :

Q adalah kalor yang dibutuhkan (J)

m adalah massa benda (kg)

c adalah kalor jenis (J/kgoC)

∆Tadalah perubahan suhu (OC)

Hubungan antara Energi Listrik dengan Energi Kalor

Page 4: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

Seperti yang dikatakan dalam hukum kekekalan energi, “energi tak dapat

dimusnahkan atau dihilangkan, energi hanya dapat diubah dari suatu

bentuk ke bentuk lainnya.” Energi listrik dapat diubah menjadi energi

kalor dan juga sebaliknya. Di bawah ini adalah hubungan antara energi

listrik dengan energi kalor.

W = Q

V . I . t = m . c . ∆T

I . R . I . t = m . c . ∆T

Keterangan:

I = Kuat arus listrik (A)

V = Tegangan (Volt)

R = Hambatan (ohm)

t = Waktu yang dibutuhkan (sekon)

m = Massa (kg)

c = Kalor jenis (J/ kg oC)

∆T= Perubahan Suhu ( oC )

Pada praktikum ini, diterapkan hukum kekekalan energi, yaitu dengan mengkonversikan energi listrik menjadi energi kalor. Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai resistansi dinyatakan dengan persamaan :

W = V .I . t ….. (1)

Dimana :

W = Energi listrik ( joule )V = Tegangan listrik ( volt )I = Arus listrik ( Ampere )t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )

Page 5: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam bentuk kenaikan temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan :

Q = m . c . ∆T ..….(2)

Dimana :

Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori atau joule )m = Massa zat ( gram atau kg )c = Kalor jenis zat ( kal/gr0C atau J/kg0C)∆T = Perubahan suhu ( 0C )

Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut

akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan

temperatur yang terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh

sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat dirubah

sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan

yang diberikan.

Dibawah ini adalah tabel nilai kapasitas kalor dari beberapa benda.

Tabel Nilai-nilai Cp untuk beberapa benda padat (pada temperatur kamar

dan p = 1,0 atm)

ZatKalor Jenis

(kal/goC)

Kalor Jenis

(J/goC)

Berat

Molekul

g/mol

Kapasitas

kalor molar

(kal/moloC)

Kapasitas

kalor

molar

(J/moloC)

Aluminium 0,215 0,900 27,0 5,82 24,4

Karbon 0,121 0,507 12,0 1,46 6,11

Tembaga 0,0923 0,386 63,5 5,85 24,5

Timbal 0,0305 0,128 207 6,32 26,5

Perak 0,0564 0,236 108 6,09 25,5

Tungsten 0,0321 0,134 184 5,92 24,8

IV. Prosedur Percobaan

1. Mengktifkan web cam (meng-klik icon video pada halaman web

r-Lab).

Page 6: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor.

3. Menghidupkan power supply dengan meng’klik’ radio button di

sebelahnya.

4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan dan arus

listrik pada kawat konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan

cara meng’klik”   icon “ukur”.

5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam,

menunggu hingga mendekati temperatur awal saat diberikan V0.

6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3.

V. Hasil dan Evaluasi

Pengolahan Data

Untuk V0 ( Voltase = 0 V)

t (s) I (mA) V (V) T (oC)3 23.84 0.00 16.5

6 23.84 0.00 16.5

9 23.84 0.00 16.5

12 23.84 0.00 16.5

15 23.84 0.00 16.6

18 23.84 0.00 16.5

21 23.84 0.00 16.5

24 23.84 0.00 16.6

27 23.84 0.00 16.6

30 23.84 0.00 16.6

Pada Vo ini, didapatkan suhu awal yang nantinya akan dipergunakan

dalam perhitungan, baik kalor jenis maupun kapasitas kalor. Suhu awal

yang tertera pada pembacaan termometer yang tertera pada perangkat

menunjukkan 19,8oC. Inilah yang dipergunakan sebagai suhu awal

To = 16,5 oC

Page 7: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

Dibawah ini adalah grafik hubungan antara Temperatur (T) terhadap

waktu (t) untuk Vo

0 5 10 15 20 25 30 3518.20

18.40

18.60

18.80

19.00

19.20

19.40

19.60

T terhadap t (V0)

T terhadap t

t waktu (s)

T tem

pera

tur (

oC)

Untuk V1 (Voltase = 0,67 V)

t (s) I (mA) V (V) T (oC)3 35.48 0.67 16.5

6 35.48 0.67 16.6

9 35.48 0.67 16.8

12 35.48 0.67 16.9

15 35.48 0.67 17.1

18 35.48 0.67 17.3

21 35.48 0.67 17.4

24 35.48 0.67 17.6

27 35.48 0.67 17.6

30 35.48 0.67 17.7

Page 8: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

Pada percobaan ini, digunakan voltase sebesar 0,71 V. Diketahui bahwa

massa kawat adalah 2 gram ( 2x10-3 kg) dan suhu awal yaitu 19,8 oC .

m kawat = 2x10-3 kg

To = 19,8oC

Dibawah ini adalah grafik hubungan antara Temperatur (T) terhadap

waktu (t) untuk V1

0 5 10 15 20 25 30 3519.00

19.50

20.00

20.50

21.00

21.50

f(x) = 0.0525252525252525 x + 19.7933333333333

T terhadap t (V1)

T terhadap tLinear (T terhadap t)

t waktu (s)

T suh

u (oC

)

Perhitungan nilai kalor jenis (c) dan kapasitas kalor (C) untuk V1

W = V x I x t.......( J )

Q = m x c x ΔT...(J)

W = Q

V x I x t = m x c x ΔT

C=V x I x tΔT

..........( C kapasitas kalor = m x c )

Page 9: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

c=V x I x tm x Δ T

....... J/KgoC

t (s)

I (mA) V (V)

T (oC)

ΔT (oC)

V x I x t( J)

m x ΔT (kg oC)

C kalor jenis

C kapasitas kalor

335,9

3 0,7119,9

00,1

00,07653

10,000

2 382,65450,765309

635,9

3 0,7120,1

00,3

00,15306

20,000

6 255,1030,510206

935,9

3 0,7120,3

00,5

00,22959

3 0,001 229,59270,4591854

12

35,93 0,71

20,40

0,60

0,306124

0,0012 255,103

0,510206

15

35,93 0,71

20,60

0,80

0,382655

0,0016

239,1590625

0,478318125

18

35,93 0,71

20,80

1,00

0,459185 0,002 229,5927

0,459184

21

35,93 0,71

20,90

1,10

0,535716

0,0022

243,5074091

0,487014818

24

35,93 0,71

21,10

1,30

0,612247

0,0026

235,4796923

0,470595385

27

35,93 0,71

21,20

1,40

0,688778

0,0028

245,9921786

0,491984357

30

35,93 0,71

21,30

1,50

0,765309 0,003 255,103

0,510206

Nilai rata-rata

Kalor jenis

c1=∑ ci

n=2571,28710

= 257,129 J/kgoC

Kapasitas kalor

C1= ∑ Ci

n =

5,14257410

= 0,5143 J/oC

Page 10: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

Untuk V2 (Voltase = 1,62V)

t (s) I (mA) V (V) T (oC)3 51.79 1.62 17.7

6 51.79 1.62 18.0

9 51.79 1.62 18.9

12 51.79 1.62 19.8

15 51.79 1.62 20.8

18 51.79 1.62 21.6

21 51.79 1.62 22.4

24 51.67 1.62 23.1

27 51.79 1.62 23.7

30 51.90 1.62 24.2

Pada percobaan ini, digunakan voltase sebesar 1,13-1,14 V. Diketahui

bahwa massa kawat adalah 2 gram ( 2x10-3 kg) dan suhu awal yaitu 19,8 oC .

m kawat = 2x10-3 kg

To = 19,8oC

Dibawah ini adalah grafik hubungan antara Temperatur (T) terhadap

waktu (t) untuk V2

Page 11: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

0 5 10 15 20 25 30 3518.00

19.00

20.00

21.00

22.00

23.00

24.00

f(x) = 0.132929292929293 x + 19.3866666666667

T terhadap t (V2)

T terhadap tLinear (T terhadap t)

t waktu (s)

T suh

u (oC

)

Perhitungan nilai kalor jenis (c) dan kapasitas kalor (C) untuk V1

W = V x I x t.......( J )

Q = m x c x ΔT...(J)

W = Q

V x I x t = m x c x ΔT

C=V x I x tΔT

..........( C kapasitas kalor = m x c )

c=V x I x tm x Δ T

....... J/KgoC

t (s

I (mA)

V (V) T (oC)

ΔT (oC)

V x I x t( J)

m x ΔT (kg

C kalor jenis

C kapasitas

Page 12: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

) oC) kalor

3 43,23 1,1319,9

00,1

0 0,14655 0,0002 732,7485 1,465497

6 43,23 1,1320,0

00,2

0 0,293099 0,0004 732,7485 1,465497

9 43,12 1,1420,5

00,7

0 0,442411 0,0014 316,008 0,632016

12 43,12 1,1421,0

01,2

0 0,589882 0,0024 245,784 0,491568

15 43,12 1,1421,4

01,6

0 0,737352 0,0032 230,4225 0,460845

18 43,12 1,1421,9

02,1

0 0,884822 0,0042 210,672 0,421344

21 43,12 1,1422,3

02,5

0 1,032293 0,005 206,458560,4129171

2

24 43,12 1,1422,6

02,8

0 1,179763 0,0056 210,672 0,421344

27 43,12 1,1422,9

03,1

0 1,327234 0,0062214,06993

550,4281398

71

30 43,23 1,1323,3

03,5

0 1,465497 0,007209,35671

430,4187134

29

Nilai rata-rata

Kalor jenis

c2=∑ ci

n=3308,94110

= 330,894 J/kgoC

Kapasitas kalor

C2= ∑ Ci

n =

6,61788110

= 0,662 J/oC

Untuk V3 ( Voltase = 1,70V)

t (s) I (mA) V (V) T (oC)3 42.43 1.08 23.8

6 42.43 1.08 23.3

Page 13: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

9 42.43 1.08 23.1

12 42.55 1.08 23.1

15 42.55 1.08 23.1

18 42.55 1.08 23.0

21 42.55 1.08 23.0

24 42.43 1.08 23.0

27 42.55 1.08 23.0

30 42.55 1.08 23.0

Pada percobaan ini, digunakan voltase sebesar 1,70 V. Diketahui bahwa

massa kawat adalah 2 gram ( 2x10-3 kg) dan suhu awal yaitu 19,8 oC .

m kawat = 2x10-3 kg

To = 19,8oC

Dibawah ini adalah grafik hubungan antara Temperatur (T) terhadap

waktu (t) untuk V3

0 5 10 15 20 25 30 3519.50

20.50

21.50

22.50

23.50

24.50

25.50

26.50

27.50

28.50

f(x) = 0.292929292929293 x + 18.8866666666667

T terhadap t (V3)

T terhadap tLinear (T terhadap t)

t waktu (s)

T suh

u (o

C)

Page 14: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

Perhitungan nilai kalor jenis (c) dan kapasitas kalor (C) untuk V3

W = V x I x t.......( J )

Q = m x c x ΔT...( J )

W = Q

V x I x t = m x c x ΔT

C=V x I x tΔT

..........( C kapasitas kalor = m x c )

c=V x I x tm x Δ T

....... J/KgoC

t (s)

I (mA) V (V)

T (oC)

ΔT (oC)

V x I x t( J)

m x ΔT (kg

oC)C kalor jenis

C kapasitas

kalor

3 52,70 1,7019,9

00,1

0 0,26877 0,0002 1343,85 2,6877

6 52,70 1,7020,3

00,5

0 0,53754 0,001 537,54 1,07508

9 52,70 1,7021,3

01,5

0 0,80631 0,003 268,77 0,53754

12 52,70 1,70

22,40

2,60 1,07508 0,0052

206,7461538

0,413492308

15 52,70 1,70

23,50

3,70 1,34385 0,0074

181,6013514

0,363202703

18 52,70 1,70

24,40

4,60 1,61262 0,0092

175,2847826

0,350569565

21 52,70 1,70

25,30

5,50 1,88139 0,011

171,0354545

0,342070909

24 52,70 1,70

26,10

6,30 2,15016 0,0126

170,647619

0,341295238

27 52,70 1,70

26,70

6,90 2,41893 0,0138

175,2847826

0,350569565

3 52,70 1,70 27,3 7,5 2,6877 0,015 179,18 0,35836

Page 15: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

0 0 0

Nilai rata-rata

Kalor jenis

c3=∑ ci

n=3409,9410

= 340,994 J/kgoC

Kapasitas kalor

C3= ∑ Ci

n =

6,8198810

= 0,6819 J/oC

Nilai kalor jenis dan kapasitas kalor rata-rata

c (kalor jenis) rata-rata = c1+c2+c3

n =

(257,129+330,894+340,994 ) J /kgC3

=

309,672 J/kgoC

C (kapasitas kalor) rata-rata = C1+C2+C3

n =

(0,514+0,662+0,682 ) J /C3

= 0,619

J/oC

Dalam menentukan jenis kawat konduktor yang digunakan, praktikan

menggunakan hasil pernghitungan kalor jenis untuk melakukan

pendekatan angka. Setelah diperoleh nilai kalor jenis pada perhitungan

percobaan, praktikan mendapatkan pendekatan nilai kalor jenis tembaga

sebesar 386 J/kgoC, hal ini dikarenakan kalor jenis percobaan 309,672

J/kgoC mendekati 386 J/kgoC.

Analisa

1. Analisa Percobaan

Percobaan bertujuan untuk mengetahui besar dari nilai kapasitas kalor

dari kawat konduktor. Besaran ini didapatkan dengan mengkonversikan

energi listrik menjadi energi panas. Pada awal melakukan percobaan,

praktikan terlebih dahulu diharuskan untuk mengaktifkan web cam yang

akan memantau nilai dari perubahan arus listrik dan temperatur.

Page 16: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

Percobaan r-lab mengenai calori work dilakukan dengan memberikan

tegangan yang berbeda pada alat laboratorium fisika dengan mengklik

tombol power supply sehingga tegangan langsung diberikan secara

otomatis, hal ini dilakukan agar diperoleh data yang bervariasi sehingga

hasil perhitungan menjadi lebih akurat.

Diketahui bahwa kawat konduktor tersebut memiliki massa 2 gr, dimana

dalam perhitungan dikonversi menjadi satuan SI, yaitu menjadi 2.10 -3 kg.

Praktikan mengklik tombol ukur untuk mendapatkan data, berupa arus,

tegangan, dan suhu yang bervariasi setiap 3 detik (hingga 10 data).

Percobaan dilakukan hingga 4 kali percobaan, masing-masing untuk Vo

( voltase = 0 V), V1 ( voltase = 0,71 V), V2 (voltase = 1,13-1,14 V), dan V3

(voltase = 1,70 V). Dari percobaan pada Vo, kita akan mendapatkan besar

dari suhu awal (To) adalah 19,8oC, dimana akan digunakan dalam

perhitungan.

2. Analisa Hasil dan Pengolahan Data

Dari data pengamatan yang kita dapatkan, kita dapat memperoleh besar

dari kalor jenis dan kapasitas kalor dari kawat konduktor, dengan jalan

menasukkan data-data tersebut ke dalam persamaan energi listrik dan

energi kalor. Praktikan menghitung ketiga puluh data (didapatkan pada

V1, V2, dan V3) sehingga didapatkan 30 data, baik kalor jenis maupun

kapasitas kalor. Hasil ini kemudia kita ambil rata-rata untuk dijadikan

sebagai hasil dari perhitungan untuk kalor jenis dan kapasitas kalor dari

kawat konduktor.

Untuk mencari besar kapasitas kalor dan kalor jenis, praktikan

menggunakan hukum kekekalan energi, yaitu

W = V x I x t.......( J )

Q = m x c x ΔT...( J )

W = Q

V x I x t = m x c x ΔT ........... ( ΔT = Ti – T0 )

Page 17: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

Kapasitas kalor ( C )

C=V x I x tΔT

.....J/oC ( C kapasitas kalor = m x c)

Kalor jenis ( c )

c=V x I x tm x Δ T

....... J/KgoC

Setelah memasukkan data pengamatan ke dalam perhitungan, maka

diperoleh besar kapasitas kalor rata-rata adalah 0,619 J/oC dan kalor jenis

rata-rata adalah 309,672 J/kgoC . hasil ini diperoleh dengan menghitung

rata-rata kapasitas kalor dan kelor jenis pada masing-masing tegangan,

agar data yang bervariasi tersebut dapat menghasilkan nilai kapasitas

kalor dan kalor jenis yang akurat.

Dalam menentukan jenis dari kawat konduktor yang digunakan, hal ini

dilakekan dengan melakukan pendekatan terhadap nilai dari kalor jenis

yang terdapat pada literatur. Sehingga, dapat ditarik suatu kesimpulan

(berdasarkan hasil perhitungan) bahwa kawat konduktor yang digunakan

adalah berbahan dari tembaga (dengan nilai kalor jenis 386 J/kgoC ).

3. Analisa Kesalahan

Kalor jenis yang didapatkan dari hasil perhitungan data pengamatan

mengalami penyimpangan nilai dari nilai kalor jenis pada literatur. Dari ini

kita dapat menentukan besar dari kesalahan literatur, yaitu sebagai

berikut.

% Kesalahan Literatur = |cliteratur−c percobaanc literatur | x 100%

= |386−309,672J / kgC386J /kgC | x 100%

= 19,77%

Dari hasil perhitungan diatas, didapatkan besar kesalahan literatur yaitu

sebesar 19,77%. Kesalahan ini terjadi dikarenakan kesensitifan alat

Page 18: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

praktikum. Suhu pada alat praktikum berubah dalam tempo yang cepat,

sehingga dalam praktikum tidak dapat dimulai pada suhu awal yang

sama, namun hanya mendekati nilai suhu awal (T0).

Selain itu, kesalahan terjadi dikarenakan akses internet yang kurang

sempurna, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap perintah pada alat

praktikum di laboratirium. Kesalahan dapat pula terjadi dikarenakan pada

saat perhitungan dilakukan pembulatan hingga 3 angka dibelakang koma.

4. Anlisa Grafik

Grafik ini menggambarkan hubungan antara besaran Temperatur (T)

terhadap waktu (t). Grafik-grafik ini dibuat berdasarkan data-data

pengamatan, yaitu pada saat V0, V1, V2, dan V3, yang didapatkan pada

saat praktikum dilaksanakan. Grafik-grafik nya adalah sebagai berikut.

0 5 10 15 20 25 30 3518.20

18.40

18.60

18.80

19.00

19.20

19.40

19.60

T terhadap t (V0)

T terhadap t

t waktu (s)

T te

mpe

ratu

r (oC

)

0 5 10 15 20 25 30 3519.00

19.50

20.00

20.50

21.00

21.50

f(x) = 0.0525252525252525 x + 19.7933333333333

T terhadap t (V1)

T terhadap tLinear (T terhadap t)

t waktu (s)

T su

hu (o

C)

Page 19: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

0 5 10 15 20 25 30 3518.00

19.00

20.00

21.00

22.00

23.00

24.00

f(x) = 0.132929292929293 x + 19.3866666666667

T terhadap t (V2)

T terhadap tLinear (T terhadap t)

t waktu (s)

T su

hu (o

C)

0 5 10 15 20 25 30 3519.50

20.50

21.50

22.50

23.50

24.50

25.50

26.50

27.50

28.50

f(x) = 0.292929292929293 x + 18.8866666666667

T terhadap t (V3)

T terhadap tLinear (T terhadap t)

t waktu (s)

T su

hu (o

C)

0 5 10 15 20 25 30 3519.00

19.50

20.00

20.50

21.00

21.50

f(x) = 0.0525252525252525 x + 19.7933333333333

T terhadap t (V1)

T terhadap tLinear (T terhadap t)

t waktu (s)

T su

hu (o

C)

Page 20: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

Grafik-grafik ini menggambarkan tentang hubungan antara temperatur (T)

terhadap waktu (t). Dari hasil perhitungan least square grafik, kita

dapatkan persamaan linear grafik untuk V1, V2, dan V3 adalah sebagai

beriku.

V1 y = 0,052x + 19,79

V2 y = 0,132x + 19,38

V3 y = 0,292x + 18,88

Menurut persamaan hukum kekekalan energi,

V x I x t = m x c x ΔT

Karena grafik merupakan hubungan Temperatur (T) terhadap waktu (t),

maka persamaan diatas dapat ditulis sebagai

∆T=V x Im x c

t

y = b x + a

Dari penjelasan diatas, dapat dilihat bahwa “nilai b” pada persamaan

grafik melambangkan hasil dari perhitungan V x Imx c

. Oleh karena itu, dari

persamaan grafik tersebut kita dapat pula mencari besarnya nilai dari ,

baik kapasitas kalor maupun kalor jenis dari kawat konduktor dengan

persamaan sebagai berikut.

b=V x Im x c

0 5 10 15 20 25 30 3519.50

20.50

21.50

22.50

23.50

24.50

25.50

26.50

27.50

28.50

f(x) = 0.292929292929293 x + 18.8866666666667

T terhadap t (V3)

T terhadap tLinear (T terhadap t)

t waktu (s)

T su

hu (o

C)

Page 21: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

c kalor jenis=V x Im xb

J/kgoC

C kapasitaskalor=V x Ib

J/oC

Dari pengamatan terhadap grafik-grafik yang didapatkan, terlihat bahwa

suhu T terhadap waktu t memberikan hubungan yang seharusnya linear.

Namun, dari data pengamatan yang didapatkan, terdapat beberapa

penyimpangan yang terjadi. Hal ini disebabkan oleh kesesitifan dari alat

praktikum terhadap perubahan suhu yang terjadi. Alat tersebut amat

sensitif terhadap perubahan suhu pada lingkungan sekitar, sehingga

berpengaruh terhadap pembacaan suhu T pada alat praktikum tersebut.

VI. Kesimpulan

Dari praktikum ini, dapat di tarik kesimpulan beberapa hal sebagai

berikut.

1. Waktu t berbanding lurus terhadap suhu T

2. Hukum kekekalan energy berlaku juga untuk energy kalor

3. Besarnya nilai kalor jenis dan kapasitas kalor dapat dicari dengan

dua cara, yaitu perhitungan manual atau dengan menggunakan

besarnya “nilai b” sebagai hasil dari V x Imx c

4. Jenis bahan yang digunakan sebagai kawat konduktor adalah

tembaga.

VII. Referensi

Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice

Hall, NJ, 2000.

Page 22: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta :

Penebit Erlangga

VIII. Lampiran

Data Pengamatan

Waktu I V Temp

3 23.84 0.00 16.5

6 23.84 0.00 16.5

9 23.84 0.00 16.5

12 23.84 0.00 16.5

15 23.84 0.00 16.6

18 23.84 0.00 16.5

21 23.84 0.00 16.5

24 23.84 0.00 16.6

27 23.84 0.00 16.6

30 23.84 0.00 16.6

3 35.48 0.67 16.5

6 35.48 0.67 16.6

9 35.48 0.67 16.8

12 35.48 0.67 16.9

15 35.48 0.67 17.1

18 35.48 0.67 17.3

21 35.48 0.67 17.4

24 35.48 0.67 17.6

27 35.48 0.67 17.6

30 35.48 0.67 17.7

3 51.79 1.62 17.7

Page 23: Laporan Praktikum Fisika Dasar Calory Work

6 51.79 1.62 18.0

9 51.79 1.62 18.9

12 51.79 1.62 19.8

15 51.79 1.62 20.8

18 51.79 1.62 21.6

21 51.79 1.62 22.4

24 51.67 1.62 23.1

27 51.79 1.62 23.7

30 51.90 1.62 24.2

3 42.43 1.08 23.8

6 42.43 1.08 23.3

9 42.43 1.08 23.1

12 42.55 1.08 23.1

15 42.55 1.08 23.1

18 42.55 1.08 23.0

21 42.55 1.08 23.0

24 42.43 1.08 23.0

27 42.55 1.08 23.0

30 42.55 1.08 23.0