praktikum fisika 1

download praktikum fisika 1

of 23

description

Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.Dengan menggunakan kuesioner, analis berupaya mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara, selain itu juga untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu wawancara.

Transcript of praktikum fisika 1

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    1/23

    Page | 1

    PANDUAN PERCOBAAN

    FISIKA SEKOLAH MENENGAH UMUM

    Standar Kompetensi : Menerapkan konsep besaran fisika, menulis, dan menyatakan dalam

    system SI dengan benar (meliputi, nilai dan satuan).

    Kompetensi dasar : Mengukur besaran-besaran fisika dengan alat yang sesuai dan

    mengelolah data hasil dengan menggunakan aturan angka penting.

    Nomor percobaan : MU 1

    Topik Percobaan : Jangka Sorong

    Tujuan Percobaan : Mempelajari cara mempergunakan jangka sorong

    Alat dan bahan:

    Mistar Geser

    Micrometer Skrup

    Kotak Kubus

    Kotak Slinder

    Penutup pulpen atau Spidol

    Kartorn atau buku

    Sebelum anda melakukan percobaan, periksa keadaan alat apakah sudah layak

    digunakan:

    a) Keadaan titik nolnya

    b) Jumlah skala utama dn skala nonius pada mistar geser tersebut

    c) Ketelitian alat tersebut

    d) Jumlah skala mendatar dan berputar pada micrometer

    Cara Pengukuran

    1. Jangka SorongBenda yang akan diukur dalam posisi seperti pada gambar berikut!

    Jarak antara dua garis skala yang berurutan pada skala dasar (SD) adalah 0,1 cm,

    sedangkan jarak antara dua skala yang berurutan pada skala pembantu (SP) atau nonius

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    2/23

    Page | 2

    adalah 0,09 cm (perhatikan keadaan skala mistar geser yang akan digunakan). Skala geser

    dapat digerakkan maju mundur sesuai dengan yang dihendaki dalam pengukuran

    OA = ABOB

    = 0,4 cm4 X 0,09 cm

    = 0,4 cm0,36 cm = 0,04 cm

    Garis skala 4 darti nonius berimpit dengan garis skala dasar. Pengukuran dengan posisi

    tersebut di atas menunjukkan besaran (5,3 + 0,04) cm. angka 4 yang terletak dibelakang

    angka 3 tersebut juga menunjukkan garis skala nomor brapa dari SP (skala nonius) yang

    berinpit dangn garis skala pada skala dasar (SD).

    2. Mikrometer SekrupBenda yang akan diukur diletakkan seperti pada gambar berikut

    Seperti halnya dengan jangka sorong alat ini mempunyai skala dasar (SD) dan skala

    pembantu (SP) yang mempunyai 50 garis skala. Bila SP diputar satu kali putaran penuh

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    3/23

    Page | 3

    dalam gerakan mundur, besaran SD bertambah 0,5 mm. jadi jarak antara 2 garis skala

    yang berturut-turut pada skala pembantu (SP) adalah 0,5 : 50 = 0,01 mm. pada posisi

    seperti pada gambar diatas bacaan adalah 5,5 mm + 12 x 0,01 mm = 5,62 mm atau 0,562

    cm.

    Langkah Kegiatan :

    1. Dengan menggunakan mistar geser, ukurlah salah satu rusuk kubus logam berturut 3 kali

    dan tentukan rata-ratanya.

    Hasil Pengukuran :

    Rusuk Kubus Diameter Spidol Tutup Pulpen

    R1= 1,7 cm d1= 1,3 cm t1= 2,3 cmR2= 1,7 cm d2= 1,3 cm t2= 2,3 cm

    R3= 1,7 cm d3= 1,3 cm t3= 2,3 cm

    Rr= 1,7 cm dr = 1,3 cm tr= 2,3 cm

    2. Dengan menggunakan micrometer skrup, ukurlah diameter slinder sebanyak 3 kali

    berturut-turut dn tentukan ratanya :

    Hasil pengamatan :

    Diameter Spidol Tebal Kartond1= 1,5 cm t1= 0,07 cm

    d2= 1,5 cm t2= 0,07 cm

    d3= 1,5 cm t3= 0,07 cm

    dr= 1,5 cm tr= 0,07 cm

    Buat kesimpulan dari percobaan :

    a. Untuk mistar geserMistar geser memiliki ketelitian hingga satuan cm dan mampu menghitung kedalaman

    disbanding micrometer sekrup.

    b. Mikrometer skrupMicrometer sekrup memiliki ketelitian hingga satuan mm. Lebih mudah dalam pengukuran

    menggunakan alat ini. Alat ini kurang teliti jika dibandingkan dengan mistar geser.

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    4/23

    Page | 4

    PANDUAN PERCOBAAN

    FISIKA SEKOLAH MENENGAH UMUM

    Standar kompetensi : Mendemonstrasikan pengetahuan pada pengukuran gejala-gejala alam

    dalam melakukan kerja ilmia dalam pemecahan masalah sambil

    mengembangkan sikap ilmiah, dn berkomunikasi ilmiah dan

    mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik system

    diskrit (partikel).

    Kompetensi dasar : Mendiskripsikan karakteristik gerak melalui analisis vector.

    Indikator : Menerapkan konsep persamaan gerak melingkar beraturan dan mampu

    melaksanakan percobaan.

    Judul percobaan : Gerak Melingkar Beraturan

    Tujuan Percobaan : Mempelajari tim bulnya gaya sentripetal pada gerak melingkar

    beraturan.

    Alat dan bahan

    Alat gaya sentripetal 1 buah

    Arloji / stop watch 1 buah

    Mistar 1 meter 1 buah

    Neraca 1 buah

    Pelaksanaan Percobaan

    1. Susunlah alat sentripetal pada gambar berikut!

    2. Putarlah beban P dengan jejari (R) 75 cm (tanda x jaraknya dari ujung bawah pipa

    konstan)

    3. Timbanglah massa beban P (mp)

    4. Ukurlah waktu untuk 20 kali putaran ( =t)

    5.

    Hitunglah waktu untuk satu putaran / periode (T)

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    5/23

    Page | 5

    6.

    Hitunglah

    7. Timbanglah massa beban ()!8. Hitunglah berat beban 9. Hasil perhitungan nom or 8 selanjutnya diberi symbol .10.Untuk kelompok yang berbeda lakukan dengan massa beban Q yang berbeda dan jari-jari

    yang berbeda pula.

    11.Tuliskan semua hasil pengukuran dan perhitungan pada table di bawah ini !

    Perc. R (m) (kg) t (s) T (s)

    1. 15 0,852. 13,5 1,363. 13 1,35

    Rata-rata 78,6 x 10-2

    13,8 0,69 1,08 1,19

    Pertanyaan :

    a. Hasil pengukuran dan percobaan daribeberapa kelompok cenderung samakah

    nilai kolom 6 dan 7

    Secara teori nilainya sama. Tapi dalam

    percobaan ini mungkin terjadi kesalahan

    dalam perhitungan waktub. Selanjutnya gaya berat beban Q bekerja

    pula pada tali yang berputar, arahnya

    ke pusat perputaran. Gaya ini disebut ?

    Gaya sentripetal

    c. Kolom 7 selanjutnya disebut gaya ? Gaya Sentripetald. Samakah nilai kedua gaya tersebut ? Samae. Bagaimana arah kedua gaya tersebut ? Berlawanan

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    6/23

    Page | 6

    f. Menurut hukum II newton, bila adagaya pasti ada percepatan. Dengan

    demikian pada gerak melingkar

    beraturan juga timbul dua macam

    percepatan, yaitu :

    Percepatan anguler dan percepatan sentripetal

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    7/23

    Page | 7

    PANDUAN PERCOBAAN FISIKA

    SEKOLAH MENENGAH UMUM

    1. Nomor percobaan : MU 12

    2. Topic Percobaan : Getaran Pegas

    3. Tujuan Percobaan : Mencari hubungan antara periode pegas terhadap massa

    beban.

    4. Alat dan bahan

    Dasar statif 1 buah

    Kaki statif 1 buah

    Batang statif pendek 1 buah

    Batang statif panjang 1 buah Balok pendukung 1 buah

    Beban 50 gram 5 buah

    Pegas spiral 1 buah

    Jepitan penahan 1 buah

    Stopwatch 1 buah

    5. Persiapan Percobaan:

    Setelah seluruh alat dan bahan disiapkan sesuai daftar di atas, maka:

    a. Rakit statif sesuai gambar.

    b.

    Pasang balok penahan pada batang statif.

    c. Pasang pegas dengan jepitan penahan pada balok pendukung.

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    8/23

    Page | 8

    6. Langkah-langkah percobaan:

    a. Pasang 1 beban pada pegas

    b. Tarik beban kebawah sejauh 2cm dan siapkan stopwatch di tangan

    c. Lepaskan beban, bersamaan dengan menekan (menghidupkan) stopwatch

    d. Hitung sampai 10 getaran dan tepa pada saat itu matikan stopwatch. Catat hasil

    pengamatan kedalam table.

    e. Hitung waktu untuk satu getaran (periode T) dan lengkapi isian table.

    f. Ulangi langkah a sampai e dengan simpangan 3 cm

    g. Ualngi langkah a sampai f dengan setiap kali menambah satu beban

    7. Hasil Pengamatan

    a. Catat hasil pengamatan pada table di bawah dn selesaikan isian lainnya :

    Simpangan (m) 0,02 0,03 0,02 0,03 0,02 0,03 0,02 0,03

    Massa beban (kg) 0,05 0,05 0,10 0,10 0,15 0,15 0,20 0,20Waktu untuk 10 ayunan (t,s) 6,1 5,3 8,1 7,4 9,4 9,2 10,5 10,2

    Periode (T,s) 0,61 0,53 0,81 0,74 0,94 0,92 1,05 1,02

    0,37 0,28 0,66 0,55 0,88 0,85 1,10 1,04

    b. Gambarkan grafik hubungan T2 terhadap massa beban (m) untuk simpangan :

    a. 2 cm

    b. 3 cm

    c. Dari grafik berikut, tentukan tetapan pegas.

    8. Komentar dan Kesimpulan :

    Massa berbanding lurus dengan kuadrat periode. Dan simpangan tidak berpengaruh

    terhadap konstanta pegas. Semakin besar massa dan simpangan, maka semakin banyak

    waktu/periode yang diperlukan dalam 10 getaran.

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    9/23

    Page | 9

    MOMEN INERSIA BENDA HOMOGEN

    SILINDER PEJAL DAN BOLA PEJAL

    A. MOMEN INERSIA SILINDER PEJALa. Tujuan Kegiatan

    Menentukan besarnya momen inersia benda-benda homogen yang mempunyai bangun geometris

    yang teratur yakni silinder pejal dan bola pejal melalui percobaan.

    b. Alat dan peralatan

    Silinder pejal dan bola pejal masing-masing 2 buah dangan massa dan jari-jari berbeda

    Jangka sorong

    Rol meter/mistar 1 meter

    Stopwatch

    Papan yang dapat diatur kemiringan dan posisinya.

    c. Materi

    Untuk menentukan momen inersia benda yang menggelinding tersebut dapat menggunakan hukum

    kekekalan energi. Ketika menggelinding menuruni benda miring, silinder kehilangan tenaga

    potensial sebesar mgh, dengan hadalah bidang miring tersebut. Tenaga kinetik yang diperolehnya

    adalah sebesar,

    lw + m v2 (1)

    Dengan vadalah laju linier dari pusat massa dan wadalah laju sudut mengelilingi pusat massa padabidang miring. Sehingga diperoleh hubungan (hukum kekekalan energi),

    mgh = lw2+ m v2 (2)

    karena pusat massa silinder bergerak dengan percepatan linier tetap dan benda (pusat massa) mulai

    dari keadaan diam maka terdapat hubungan:

    s = a t2dan v2= 2 a s (3)

    jika persamaan v2= 2 a s disubsitusi kedalam persamaan hukum kekekalan energi didapat rumus

    momen inersia dalam persamaan h, s dan t yakni:

    I = ( ) m r2 (4)

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    10/23

    Page | 10

    d. Prosedur Kegiatan

    1. Siapkan alat-alat tersebut di atas, kemudian susunlah alat-alat seperti pada gambar.

    2. Lakukan percobaan dengan mengikuti langkah berikut;

    2.1 Lepaskan bola pejal dari posisi tertentu (h = menyatakan tinggi benda di ukur dari dasar),

    maka silinder akan menggelinding sepanjang bidang miring ( = s )

    2.2 Tepat pada saat bola pejal dilepas, stopwatch dihidupkan (on) dan ketika silinder sampai

    di ujung dasar bidang miring stopwatch di matikan (off). Maka akan diperoleh waktu

    yang diperlukan bola untuk menuruni (menggelinding) sepanjang bidang miring.

    Lakukan pencatatan waktu masing-masing lima kali untuk mendapatkan waktu rata-rata

    (t). Catat data-data percobaan ini pada tabel 3 dan hitung besarnya momen inersia.

    Tabel 3

    Silinder

    pejal

    S (m) h (m) t (detik) r (m) momen inersia

    (kgm2)

    I = ( ) mr2

    K = ( ) - 1

    1

    Besar

    1 m

    1,5 m

    0,12 m

    0,18 m

    1,51

    1,84

    0,032 3,4 x 10-2

    3,3 x 10-2

    0,4

    0,4

    2

    Kecil

    1 m

    1,5 m

    0,12 cm

    0,18 cm

    1,60

    1,91

    0,015 2,0025 x 10-3

    1,6 x 10-3

    0,5

    0,4

    3. Buatlah kesimpulan tentang hasil percobaanmu, dengan mengacu hasil yang diperlihatkan pada

    tabel 4

    Jawab: momen inersia sebuah benda dapat dicari dengan menggunakan hukum kekekalan

    energy.

    Momen inersia silinder pejal besarnya sangat dipengaruhi oleh panjangjari-jari, dan percepatan beban jatuh. Besar momen akan sebanding dengan besar

    jari-jari ( R ) dan berbanding terbalik terhadap besar percepatan.

    4. Mengingat rumus I= ( ) m r2 , apakah yang dapat kamu simpulkan tentang harga

    ( ) m r2 untuk silinder pejal dan bola pejal ?

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    11/23

    Page | 11

    Jawab: I = ( ) mr2 merupakan rumus turunan inersia yang diperoleh dari hokum

    kekekalan energy ( ) merupakan konstanta inersia suatu benda yang setara 0,4

    dengan bola pejal dan 0,5 dengan silinder pejal

    B.MOMEN INERSIA BOLA PEJALa. Tujuan Kegiatan

    menentukan besarnya momen inersia benda-benda homogeny yang mempunyai bangun geometris

    yang teratur yakni bola pejal melalui percobaan

    b. Alat dan bahan:

    bola pejal, 2 buah dengan massa dan jari-jari berbeda

    jangka sorong

    rol meter/ mistar 1 m

    stopwatch papan yang dapat diatur kemiringan dan posisinya

    c. Materi

    untuk menentukan momen inersia benda yang menggelinding tersebut dpaat menggunakan

    kekekalan energy. Ketika menggelinding menuruni bidang miring, bola kehilangan tenaga

    potensial sebesar mgh, dengan h adalah ketinggian bidang miring tersebut.tenaga kinetic yang

    diperolehnya adalah sebesar

    lw2+ m v

    2 (1)

    dengan v adalah laju linier dari pusat massa dan dan w adalah laju sudut menggelinding pusat

    massa pada dasar bidang miring. Sehingga diperoleh hubungan (hokum kekekalan energi),

    mgh = lw2+ m v2 (2)

    karena pusat massa silinder bergerak dengan percepatan linier tetap dan benda (pusat massa) mulai

    dari keadaan diam maka terdapat hubungan;

    s = a t2dan v2= 2 a s (3)

    jika persamaan V2= 2 a s disubsitusi ke dalam persamaan hokum kekekalan energi di dapat rumus

    momen inersia dalam persamaan h, s dan t yakni;

    I = ( ) m r2 (4)

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    12/23

    Page | 12

    d. Prosedur Kegiatan

    1. Siapkan alat-alat tersebut di atas, kemudian susunlah alat-alat seperti pada gambar.

    2. Lakukan percobaan dengan mengikuti langkah berikut;

    2.1Lepaskan silinder pejal dari posisi tertentu (h = menyatakan tinggi benda di ukur dari

    dasar), maka silinder akan menggelinding sepanjang bidang miring ( = s ).

    2.2Tepat pada saat silinder pejal dilepas, stopwatch dihidupkan (on) dan ketika silinder

    sampai di ujung dasar bidang miring stopwatch di matikan (off). Maka akan diperoleh

    waktu yang diperlukan silinder untuk menuruni (menggelinding) sepanjang bidang miring.

    Lakukan pencatatan waktu masing-masing lima kali untuk mendapatkan waktu rata-rata

    (t). Catat data-data percobaan ini pada tabel 3 dan hitung besarnya momen inersia.

    Tabel 4

    Bola

    pejalS (m) h (m) t (detik) r (m)

    momen inersia (kgm2)

    I = ( ) mr2

    k = (

    )

    1

    Besar

    1 m

    1,5 m

    0,12 m

    0,18 m

    1,53

    1,82

    0,0255,08 x 10-3

    4,08 x 10-3

    0,4

    0,32

    2

    kecil

    1 m

    1,5 m

    0,12 m

    0,18 m

    1,51

    1,78

    0,0155,58 x 10-4

    4,18 x 10-4

    0,4

    0,3

    3. Buatlah kesimpulan tentang hasil percobaanmu, dengan mengacu hasil yang diperlihatkan

    pada tabel 4!Jawab: momen inersia sebuah benda dapat dicari dengan menggunakan hukum kekekalan

    energy. Kemungkinan lintasan > 100 m karena lintasannya miring.

    4. Dari pencatatan waktu menggelinding untuk bola 1 dan 2, apakah yang dapat kamu

    simpulkan mengingat rumus: ( ) m r2?

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    13/23

    Page | 13

    Jawab: I = ( ) mr2 merupakan rumus turunan inersia yang diperoleh dari hukum

    kekekalan energy ( ) merupakan konstanta inersia suatu benda yang setara 0,4

    dengan bola pejal dan 0,5 dengan silinder pejal. Menurut hasil percobaan, yang

    mempengaruhi pada rumus diatas adalah h (cm) S (cm).

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    14/23

    Page | 14

    PANDUAN PERCOBAAN

    FISIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS

    Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip pada mekanika klasik sistem kontinu benda

    tegar dasar penyelesaian masalah.

    Kompetensi Dasar : Menjelaskan keadaan benda tegar akibat adanya torsi (momen gaya).

    Judul Percobaan : Menentukan letak titik berat benda

    Kegiatan 1

    Tujuan Percobaan : Menentukan bahwa titik berat pusat massa benda luasan terletak pada garis

    berat melalui pengamatan/percobaan.

    Alat/Bahan

    Benda luasan (tipis, terbuat dari plat karton). Benda ini ada yang bentuknya tidak beraturan.

    Benang halus dan kuat

    Alat ukur panjang/meteran/mistar

    Prosedur

    1. Siapkan benda yang bentuknya sembarang berikut benang dan statif sebagai tempat untuk

    menggantuk benda dalam berbagai posisi bebas (missal 5 posisi berbeda).

    2.

    Dengan menggunakan tali/benang, benda kita gantungkan pada sebuah titik A pada bagiantepinya. Jika benda dalam keadaan diam, pusat gravitasi harus terletak lurus ke bawah titik

    gantung A. Jadi, titik berat terletak pada Aa (garis Aa adalah perpanjangan tali penggantung

    benda).

    Gambar benda luasan

    3. Gantungkan benda itu lagi pada titik lain di B pada tepinya. Bagimanakah prediksi anda apakah

    pusat gravitasi harus terletak pada garis Bb (perpanjangan garis Bb) ?ya

    Mengapa? Berikan alasan anda!

    Jawab: Karena garis Bb akan berpotongan dengan Aa

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    15/23

    Page | 15

    4. Gantungkan benda itu pada sembarang titik lain pada bagian tepinya, misal C, maka apakah garis

    vertikal Cc juga melalui O ? jelaskan jawaban anda lengkap dengan alasannya?

    Jawab:Ya, karena ttik O merupakan titik berat yang di bentuk oleh Aa, Bb, dan Cc.

    5. Berdasarkan data yang telah diperoleh pada langkah 3 dan 4, buatlah kesimpulan yang mengarah

    pada definisi tentang pusat massa!Jawab; Pusat massa adalah pusat dimana digantungkan pada sebuah titik pada tepi benda maka

    garis yang terbentuk.

    Kegiatan 1b

    Tujuan Percobaan : bahwa garis berat membagi benda menjadi dua bagian dimana jumlah partikel

    sebelah menyebelah garis berat sama benyaknya. Untuk benda homogen, jika

    masing-masing bagian itu ditimbang diramalkan akan diperoleh berat yang sama.

    Prosedur

    1. Rangkuman materi kegiatan 1b di atas merupakan prediksi. Bagaimana pendapat anda lengkap

    dengan argumentasinya!

    2. Untuk menguji prediksi itu pertama-tama carilah garis berat bangun homogen itu dengan prosedur

    ditunjukkan pada kegiatan 1a!

    3. Potonglah benda/bangun tersebut menjadi dua bagian melalui garis berat tersebut!

    4. Timbanglah masing-masing bagian dengan neraca Ohaus dan catat hasil pertimbangan pada table 1.

    Tabel 1

    Massa bagian-1 (gram) Massa bagian-2 (gram)

    5,42 5,42

    5. Ulangi langkah 2, 3, dan 4 untuk benda yang lain dan hasilnya dicatat pada table 2.

    Tabel 2

    Massa bagian-1 (gram) Massa bagian-2 (gram)

    0,2 0,2

    6. Berdasarkan data pada table 1 dan 2, buatlah kesimpulan yang mengarah pada definisi tentang garis

    berat!

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    16/23

    Page | 16

    Jawab : Garis berat adalah adalah garis yang membagi benda menjadi 2 bagian dimana jumlah

    partikel sebelahmenyebelah sama banyaknya . Untuk benda homogen jika masing-masing

    bagian itu ditimbang diramalkan diperoleh berat yang sama.

    Kegiatan 2

    Tujuan Pengamatan : menentukan titik berat (titik pusat massa = tpm) benda luasan yang bentuknya

    beraturan (segitiga, bujur sangkar, persegi panjang) melalui pengamatan.

    Prosedur

    1. Cobalah kemukakan hipotesis atau dugaan sementara anda mengenai titik pusat massa. Apakah pusat

    massa terletak pada garis simetri?

    Titik berat adalah titik dimana resultan-resultan gaya gravitasi .iya, pusat massa terletak pada

    pusat simetri

    Bagaimanakah jika benda mempunyai lebih dari satu garis simetri?

    Jika benda mempunyai lebih dari 1 garis simetri maka titik massa terletak pada perpotongan

    garis simetri itu.

    2. Dengan langkah yang sama dengan kegiatan 1, tentukanlah titik pusat massa dari masing-masing

    bangun yang tersedia. Namakanlah titik pusat massa tersebut O. kemudian buatlah garis simetri

    bangun tersebut. Garis simetri adalah garis yang membagi bangun menjadi dua bagian yang sama,

    sedemikian sehingga jika bangun dilipat pada garis tersebut menempati bingkainya dengan pas.

    3. Apakah garis simetri tersebut melalui titik O? bagaimana dengan bangun yang mempunyai garis

    simetri lebih dari satu?

    Iya, jika bangun yang mempunyai garis simetri lebih dari satu maka apabila benda dilipatlagi mengikuti garis simetri yang lain, maka akan tetap melalui titik O yang terletak di

    tengah-tengah bangun.

    4. Lakukanlah untuk bangun yang lain, apakah diperoleh hasil yang sama?

    Tidak, diperoleh hasil yang berbeda , karena untuk semua yang memiliki bentukberaturan seperti segitiga , bujursangkar, dan persegi panjang , dan benda berukuran

    lainnya akan memeroleh luasan yang berbeda pula.

    5. Berdasarkan langkah 3 dan 4, buatlah kesimpulan yang mengarah pada definisi tentang titik pusat

    massa!

    Titik pusat adalah resultan gaya-gaya semua gaya gravitasi berarah vertical kebawah dan

    berpusat pada satu titik tunggal.

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    17/23

    Page | 17

    PANDUAN PERCOBAAN

    FISIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS

    Kompetensi dasar : Melakukan kajian ilmiah untuk mengamati gejala dan ciri-cirigelombang secara umum serta penerapannya

    1.Nomor percobaan : GU-7 + GU-8

    2.Topik percobaan : Gelombang tali (Melde)

    3.Tujuan percobaan : 1. Menunjukkan gelombang transfersal stasioner pada tali.

    2. Mempelajari hubungan antara cepat rambat gelombang (v) dengan

    tegangan tali (F) melalui grafik.

    4.Alat dan Bahan yang diperlukan :

    Nomor katalog Nama alat/ bahan Jumlah

    Papan atau meja 1FME 51.08/09 Tali pada roda 1

    FME 43 Katrol berpenjepit 1

    FAL 27.00 Beban bercelah 1

    KPK 87 Klem G 1

    5.Langkah kerja :

    a. Rangkailah seutas tali seperti padadengan sebuah ujung terikat pada vibrator dan ujung

    lainnya melalui katrol dengan beban tergantung. Lihat gambar

    b. Hidupkan vibrator dengan tegangan imput 3 volt ac (lihat spesifikasi teganagan yang

    tertera pada vibrator)

    c. Aturlah panjang benang AB dengan mengatur posisi vibrator, sehingga pada benang

    terbentuk gelombang stasioner

    d. Ukurlah 2 simpul berurutan (S1-S2) jarak ini merupakan panjang gelombang. Jarak

    e. Jika digunakan sumber daya listrik dari PLN, maka dianggap frekwensi sumber getaran

    60 Hz. Maka kecepatan rambat gelombang dalam tali adalah.

    f. Ulangi percobaan tersebut dengan menggunakan beban 20gr, 30gr, 40gr atau 50gr, 60gr.

    Nomor katalog Nama alat/ bahan Jumlah

    FAL 29 Pembangkit getaran 1KMS 15 Mistar 1 meter 1

    FLS 20,38/75-2 Kabel penghubung merah 1

    FLS 20,39/075-3 Kabel penghubung hitam 1

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    18/23

    Page | 18

    g. Masukkan data yang anda peroleh pada table berikut

    No.Massa

    beban (kg)

    Panjang

    gelombang

    ()

    Cepat rambat

    gelombang v

    = .f)(m/s)

    V2

    (m2/s

    2)

    Tegangan tali

    (berat badan)

    F=m.g (N)

    1. 0,02 kg 26,4 696,9 0,22. 0,03 kg 33 1089 0,33. 0,04 kg 43,8 1918,4 0,44. 0,05 kg 43,8 1918,4 0,5

    h. Buatlah grafik hubungan antara v2

    dengan F (v2 sebagai sumbu tegak dan F sebagai

    sumbu mendatar)! Grafik yang anda pernah bentuk dan grafik dapat

    disimpulkan bahwa v2berbanding (Lurus/terbalik) dengan F

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    19/23

    Page | 19

    PANDUAN PERCOBAAN

    FISIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS

    Standar Kompetensi:

    Mendemonstrasikan pengetahuannya pada pengukuran gejala-gejala alam dalam

    melakukan kerja ilmiah dalam pemecahan masalh sambil menembangkan sikap ilmiah,

    dan berkomunikasi ilmiah.

    Menerapkan konsep kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan dalam

    berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi

    Kompetensi Dasar:

    Memformulasikan hasil percobaan tentang gaya magnet yang terjadi pada muatan listrik/

    kawat berarus

    Indikator:

    Melakukan percobaan untuk mengamati gaya magnet pada kawat berarus.

    Kegiatan I :

    Tujuan Percobaan : Mengamati terjadinya gaya lorentz pada kawat berarus.

    Alat dan Bahan :

    Magnet ladam (tapal kuda ) 1 buah

    Pia (kertas tima)/ seutas kawat dari kabel serabut +50 cm

    Baterai 2-4 buah

    Saklar 1 buah

    Aperemeter 1 buah

    Rhestat 1 buah

    Statif 2 buah

    Kabel tabung secukupnya.

    Kegiatan 1 :

    Susunlah alat seperti pada diagram dibawah ini (pita/timah) direntangkan agak kendur.Bila tidak ada rhestat dan amperemeter dapat dilakukan dengan menggunakan baterai.

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    20/23

    Page | 20

    Aturlah kedudukan rhestat, hubungkan saklar dan amati apa yang terjadi pada timah/

    kawat halus.

    Ulangi percobaan diatas dengan cara mengubah arah arus dan arah medan magnet.

    Masukkan data kedalam tabel1.

    Percobaan ke- Arah Arus Arah medan magnet Arah gaya

    1 baterai S-U T-B Atas

    1 baterai U-S T-B Bawah

    2 baterai S-U T-B Atas

    2 baterai U-S T-B Bawah

    Dari Tabel diatas dapat disimpulakan bahwa arah gaya tergantung pada :

    Buatlah suatu aturan untuk menentukan hubungan antara arah arus, arah medan dan arah gaya :

    Kegiatan 2:

    Ulangi kegiatan 1 (tanpa mengubah arah)

    1. Ubahlah besarnya arus, bagaimana besarnya gaya yang terjadi?

    Semakin besar arusnya, semakin besar pula gaya yang dihasilkan karena F=Bilsin .

    2. Ubahlah besarnya medan (letakkan medan magnet ladan agak jauh) bagaimana besarnya

    gaya yang terjadi?

    Maka besar gaya Lorentz juga akan semakin kecil.

    Arah arus

    Arah medan magnet

    Dapat digunakan kaidah tangan kiri yaitu apabila arah arus S-U dan

    arah magnet T-B maka arah gaya ke atas.

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    21/23

    Page | 21

    Dari kegiatan 2 dapat disimpulkan bahwa gaya persatuan panjang yang dialami kawat berarus

    listrik dan berada dalam medan magnet sebanding dengan Kuat arusdan Kuat medan magnet.

    Informasi : gaya yang terjadi pada kawat berarus listrik berada dalam medan magnet disebut

    gaya Lorentz. Besarnya gaya Lorentz dapat dinyatakan dengan persamaan :

    F = B.i.l sin

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    22/23

    Page | 22

    HUKUM KEKALAN ENERGI MEKANIK

    A. Tujuan Percobaan : Mempelajari Hukum Kekekalan Energi Mekanik

    B. Alat dan Bahan :

    -

    Statif 1 buah- Benang 1 meter

    - Mistar 1 meter 1 buah

    - Beban gantung 1 buah

    - Papan tripleks (40x50) cm 1 buah

    - Paku payung 4 buah

    - Kertas millimeter 1 lembar

    C.Informasi

    Dalam mekanika dikenal sebagai energi mekanik (Em) yang terdiri dari energy kinetic

    dan energy potensial yang dirumuskan masing-masing :

    Energi kinetik Ek= mv2

    Energi Potensial Ep= m.g.h

    Energi mekanik Em= Ek + Ep

    Ket :

    m = massa benda g = percepatan gravitasi

    v = kecepatan benda h = tinggi benda dari permukaan bumi

    D. Pelaksanaan Percobaan

    1. Susunlah alat-alat seperti gambar berikut

    2. Bila dalam keadaan diam bola berada di titik A

    3. Simpankan bola hingga di B ( = 10o)

    a. Ukurlah tinggi hB . hb = 3 cm = 3x10-2

    m

    b.Lepas bola hingga berayun dan berhenti di C, ukurlah hc!

    Hc= 3 cm = 3x10-2

    m

  • 5/22/2018 praktikum fisika 1

    23/23

    Page | 23

    Samakah besar hb dengan hc

    Sama / tidak sama

    c. Berapa besar energy di B?

    Ek = 0 joule

    d.Berapakah besar energy potensial di B?

    Ep = m.g.h = 0,02 x 10 x 0,03 = 6 x 10-3 joule

    e. Berapa besar energi mekanik di B?

    Em= Ek + Ep= 0 + 0,006 = 6 x 10-3

    joule

    f. Analog nomor 3d, 3e, 3f, berapa besar energy mekanik di C?

    Besar energy kinetic di C adalah

    Ek = 0 joule

    Besar energy potensial di C adalah

    Ep = m.g.h = 6 x 10-3joule

    Besar energy mekanik di C

    Em= Ek + Ep = 6 x 10-3

    joule

    g.Dimanakah energy potensial terbesar?

    Ep(max)= 6 x 10-3

    ( B & C)

    h.Dimanakah energy potensial terkecil?

    Ep(min)= 0 (Titik A)

    i. Energy apakah yang besarnya nol pada titik A?

    Ep atau Ek alasannya: Ep karena di titik A, h=0

    j. Energy kinetic di A adalah (terbesar / terkecil)

    k.Samakah energy mekanik di B dan di C?

    Sama / tidak sama, alasannya : karena hB sama dengan hhc

    l. Sama kah energy mekanik di B dan di A?

    Sama / tidak sama, alasannya karena hA tidak sama dengan hB

    4. Jawaban nomor 3I dan 3m selanjutnya dikenal sebagai hokum kekekalan energy

    mekanik

    a. Tulis bunyi hokum kekekalan energy mekanik secara lengkap

    energy mekanik adalah hasil jumlah dari energy kinetic ditambah

    energy potensial

    b.Tuliskan dalam bentuk persamaan

    Em= Ek + Ep