LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5....

39
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH PERAN KOPERASI WANITA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN ANGGOTA (Studi Kasus Pada Koperasi Wanita Melati di Desa Jati Dowo Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Oleh : DLIYA ULHAQ ATIKA PUTRI NIM. 12406173107 Dosen Pembimbing Lapangan Hj. Amalia Nuril Hidayati, SE.,M.Sy. JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG OKTOBER 2020

Transcript of LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5....

Page 1: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

PERAN KOPERASI WANITA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN

ANGGOTA

(Studi Kasus Pada Koperasi Wanita Melati di Desa Jati Dowo Kecamatan Rejotangan

Kabupaten Tulungagung)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir

Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Keuangan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

Oleh :

DLIYA ULHAQ ATIKA PUTRI

NIM. 12406173107

Dosen Pembimbing Lapangan

Hj. Amalia Nuril Hidayati, SE.,M.Sy.

JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

OKTOBER 2020

Page 2: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

Laporan akir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Keuangan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Isalam IAIN Tulungagung ini telah disetujui dan

disahkan pada:

Hari : Sabtu

Tanggal : 07 November 2020

Di : Tulungagung

Judul : Peran Koperasi Wanita Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota

(Studi Kasus Pada Koperasi Wanita Melati di Desa Jati Dowo Kecamatan Rejotangan

Kabupaten Tulungagung)

MENYETUJUI

DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN

HJ.AMALIA NURIL HIDAYATI, SE.,M.SY

NIP. 198407132014032002

MENGESAHKAN

A.N DEKAN

KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

SISWAHYUDIANTO

NIDN. 2015068402

Page 3: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

berkat, rahmat, karunia dan ridhonya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL) selesai selama 1 bulan yakni tanggal 5 Oktober sampai 6

November 2020 dengan lancar. Karena dengan hanya kepada-Nya kita memuji dan

memohon pertolongan.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Agung Muhammad SAW. yang telah membawa umatnya dari jaman jahiliyah menuju

jaman yang terang benderang, yakni agama Islam, yang pastinya kita nanti-nantikan

syafaatnya di yaumul qiyamah nanti.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu bentuk

implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di kampus

dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara

langsung di lapangan untuk menjadi tenaga yang professional.

Melalui laporan ini penulisan mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

Tulungagung.

2. Bapak Dr. Dede Nurrohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam.

3. Ibu Hj. Amalia Nuril Hidayati, SE.M.Sy. selaku Dosen Pembimbing Lapangan

yang telah memberikan bimbingan, arahan kepada saya selama menjalani PPL.

4. Ibu Bayati S.pd selaku ketua Koperasi Wanita Melati yang selalu sabar

memberikan pembelajaran serta informasi kepada saya mengenai koperasi wanita.

5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman

baru kepada saya.

6. Orang tua dan juga keluarga yang selalu mendoakan dan mendukung.

7. Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam kegiatan PPL ini.

Page 4: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

iii

Saya selaku mahasiswa PPL meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh

pihak dalam melaksanakan program maupun penyusunan laporan banyak terhadap

kesalahan. Oleh karena itu, penyusunan sangat mengharapkan kritik dan saran yang

akan membangun guna untuk semua pihak.

Tulungagung, 7 November 2020

Penulis,

DLIYA ULHAQ ATIKA PUTRI

NIM. 12406173107

Page 5: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ i

KATA PENGANTAR .............................................................................................ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………

A. Dasar Pemikiran .......................................................................... 1

B. Tujuan Dan Kegunaan.................................................................. 3

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................. 4

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK………………………………………………..

A. Profil

Lembaga ..................................................................................... 5

B. Pelaksanaan Praktik .................................................................... 5

C. Permasalah di Lapangan.............................................................. 6

D. Tanggapan dari Pihak Lembaga .................................................. 6

BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………..

A. Terori Peran ............................................................................... 7

B. Konsep Koperas… ...................................................................... 9

C. Konsep Kesejahteraan ............................................................... 13

D. Peran Koperasi Wanita Dalam Meningkatkan Kesejahteraan

Anggota Di Desa Jatidowo Kecamatan Rejotangan Kabupaten

Tulungagung .............................................................................. 15

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………..

A. Kesimpulan ................................................................................ 21

B. Saran.......................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 6: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Koperasi merupakan badan usaha yang di pilih sebagian masyarakat dalam rangka

meningkatkan tarif hidup. Koperasi bersumber dari kata Cooperation yang artinya “kerja

sama”. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dengan melandaskan kegiatannya pada prinsip-prinsip koperasi.

Sebagai gerakan koperasi yang menjujung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan kerja sama

antar anggotanya yang sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan utamanya, yaitu

meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan kemakmuran masyarakatnya. Menurut

Undang-undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoprasian pasal 1 ayat

1 menyatakan bahwa koperasi adalah badan hukum yang didirika oleh perseorangan atau

badan hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk

menjalankan suatu usaha yang memenuhi keputuhan dan aspirasi bersama di bidang sosial,

ekonomi dan budaya sesuai dengan prinsip dan nilai dalam koperasi. Sedangkan pasal 2

menyatakan Koperasi didirikan dengan tujuan utamanya untuk mempersejahterakan rakyat

Indonesia serta ikut membangun tetang ekonomi nasional. Peran koperasi Indonesia sangat

dibutuhkan, karena koperasi memiliki karakteristik yang hampir sama dengan kondisi

masyarakat Indonesia yang bersahaja, adanya koperasi di tengah masyarakat akan

memberika dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, dengan adanya unit-unit usaha

yang dijalankan oleh koperasi otomatis roda perekonomian pun akan meningkat, sehingga

koperasi sangat besar sekali peranannya dalam sektor kehidupan perekonomian bangsa

Indonesia. 1

Kemiskinan menjadi permasalah di setiap Negara terutama di Indonesia,

kemiskinan sampai saat ini merupakan masalah yang berkepanjangan. Pemerintah

Indonesia telah menerapkan sebagai program penanggulangan kemiskinan beroperasi sesui

dengan kebijakan departemen. Salah satu mengatasi kemiskinan adalah dengan

menjadikan masyarakat menjadi produktif maka diperlukan usaha-usaha salah satunya

1 Anang Rakhmad., “ Peran Koperasi Wanita Terhadap Keberdayaan Perempuan Di Koperasi Wanita

Bunda Pertiwi ” Desa Kraton Yosowilangun Kabupaten Lumajang, Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Jember 2016.

Page 7: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

2

dengan diberdayakan masyarakat khususnya perempuan. Pergeseran waktu perkembangan

teknologi dan pendidikan serta tuntunan zaman membuat tidak hanya laki-laki yang

menjadi mencari nafkah dan dengan adanya persaingan yang ketat dalam bidang ekonomi,

seorang suami saja tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga sehingga seorang ibu

dituntut untuk mendukung penghasilan keluaraga. Hal ini membuat wanita sangat rentan

juka sesuatu jika sesuatu terjadi kepada suami atau pernikahan mereka. Kodisi perempuan

akan membaik ada dua hal yaitu ketika perempuan ketika kemiskinan berkurang, dapat

meningkatkan kondisi semua orang termasuk perempuan, dan ketidaksetaraan gender

menurun karena penurunan kemiskinan maka dari perempuan diharapkan dapat memiliki

peran dalam membantu perekonomian keluarga.2

Pemberdayaan perempuan dapat dilakukan melalui kegiatan koperasi. Koperasi

selama ini dijadikan pilar perekonomian bangsa sehingga menjadi tempat untuk kaum

perempuan guna untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga maupun kelompok.

Pemerintah saat ini memiliki peranan untuk melindungi koperasi dari hambatan kekuatan

yang besar dan jaringan yang kokoh, sehingga dapat dipastikan koperasi dan anggotanya

bisa hidup sejahtera.3

Koperasi Wanita yaitu sebagai wadah yang mampu memfasilitasi segala persoalan

yang dihadapi perempuan yang dapat dimanfaatkan untuk peluang ekonomi. Koperasi

wanita mempunyai potensi yang cukup besar dalam melaksanakan pemberdayaan

perempuan, yang kebanyakan anggotanya adalah para ibu rumah tangga. Dimana nantinya

koperasi tersebut dapat menjadi wadah untuk perempuan dalam hal pendidikan dan

pelatihan yang gunanya untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan. Keberadaan

koperasi wanita cukup menarik bila dilihat dari perkembangannya yang pesat di beberapa

koperasi seperti peningkatan jumlah anggota, volume usaha dan peningkatan SHU

sedangkan jika dilihat dari kualitas pengelolaan, koperasi wanita lebih konsisten dan

memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Salah satu

contonya yaitu diadakannya kegiatan simpan pinjam yang dikelola oleh wanita di beberapa

Propinsi

2 Nofita I. S. et. al.,Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan

Kantor Kelurahan Jember. Jurnal Ilmu Administrasi Negara Universitas Jember 2015, I (1): 1-13 3 Gemari, Penguatan Dana Koperasi Wanita. http://www.gemari.or.id/ file/edisi85/gemari8509.pdf.

Diunduh tanggal 27 bulan 5 tahun 2016.

Page 8: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

3

Kesejahteraan anggota yang lebih terfokus pada suatu koperasi yang dapat

meningkatkan kesejahteraan anggotanya, maka dapat dikatakan koperasi itu berhasil atau

sukses. Untuk dapat mensejahterakan anggotannya koperasi harus bisa menciptakan nilai

tambah dari usaha mereka. Anggota akan memperoleh nilai tambah jika mereka mau

berpartisipasi dalam koperasinya. Semakin sering dan semakin aktif anggota berpartisipasi

maka semakin besar pula nilai tambah yang akan mereka dapatkan. Agar koperasi dapat

memberikan nilai tambah kepada anggota, maka koperasi itu sendiri harus baik kinerjanya.

Semakin baik kinerja suatu koperasi, maka semakin besar kemampuan koperasi dalam

mensejahterakan anggotanya. Semakin besar peran koperasi memperbaiki kesejahteraan

anggota, maka semakin tinggi pula partisipasi anggota dalam kegiatan koperasi. Jadi,

hubungan antara kinerja koperasi, pertisipasi anggota dan kesejahteraan anggota adalah

sebuah hubungan yang saling terkait dan saling mempengaruhi4.

Koperasi Wanita di Desa Jati Dowo adalah koperasi yang berdiri pada tahun 2010.

Pada awalnya berdirinya koperasi di bentuk oleh 27 anggota perempuan. Yang mempunyai

suatu pencapaian atau tujuan peningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan

meningkatkan kualitas hidup perempuan melalui dukungan pembiayaan. Koperasi wanita

di desa jati dowo adalah koperasi yang berkembang dan memliki kinerja yang sangat baik

di kecamatan Rejotangan.

Bedasarkan pemaparan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membuat

Laporan Kerja Praktik dengan judul “Peran Koperasi Wanita Dalam Meningkatkan

Kesejahteraan Aanggota (Studi Kasus Pada Koperasi Wanita Melati di Desa Jati Dowo

Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung).

B. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dan Kegunaan Laporan ini adalah :

1. Untuk pengetahui peran koperasi wanita dalam meningkatkan kesejahteraan anggota

di Desa Jati Dowo Kecamatan Rejotangan Kapubaten Tulungagung.

2. Agar masyarakat bisa meningkatkan kesejahteraan anngota di Desa Jati Dowo

Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.

4 Babun Suharto dan Fathorrozi, Ekonomi Koperasi, 274-279.

Page 9: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

4

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan di

lakukan diluar perkuliahan yang mana praktik pengalaman lapangan ini salah satu kegiatan

yang wajib dipenuhi atau diikuti guna untuk menempuh strata 1. Kegiatan ini dilakukan

dengan daring. PPL ini dilaksanakan pada :

Waktu : 05 Oktober – 06 November 2020

Tempat : Koperasi Wanita Melati

Alamat : Ds. Jati Dowo, Kec. Rejotangan, Kab. Tulungagung

Page 10: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

5

A. Profil Lembaga

1. Letak Greografis

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK

Wilayah Desa Jatidowo terletak di Kecamatan Rejotangan, Desa ini berbatasan

langsung dengan bagian Utara Desa Tenggur dan Banjarejo, bagian Timur Desa Tanen dan

Desa Banjarejo, bagian Selatan Desa Sukorejo Wetan, bagian Barat Desa Tenggur. Desa

ini memiliki wilayah 93.733 hektar. Jumlah penduduknya sebanyak 1.328 jiwa, terdiri dari

660 laki-laki dan 668 perempuan. Jumlah kepala keluarga 376 jiwa. Kepadatan penduduk

139 jiwa per kilometer persegi. Desa Jati Dowo Terdiri dari 4 Dusun yaitu Dusu Wadang,

Dusun Jabon, Dusun Jabung, dan Dusun Jatidowo. Terdapat Secara administratif, Desa

Jatidowo terbagi menjadi 4 Rukun Warga, 10 Rukun Tetangga.

2. Visi dan Misi Koperasi Wanita Melati Desa Jatidowo Kecamatan Rejotangan

Kabupaten Tulungagung

Visi : Peningkatan kesejahteraan Ekonomi masyarakat.

Misi : Meningkatkan kualiatas hidup perempuan melalui dukungan

pembiayaan.

Motto : Terus bekarya untuk menggapai anggota sejahtera.

3. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi pada Koperasi Wanita Melati adalah sebagai berikut:

a. Ketua : Triasih

b. Sekretaris : Sri Munawaroh

c. Bedahara : Siti Muyasaroh

d. Pengawas : Nasakom

B. Pelaksanaan Praktik di Koperasi Wanita Melati Desa Jatidowo Kecamatan

Rejotangan Kabupaten Tulungagung

Pelaksanaan Praktik Lapangan (PPL) ini dilaksanakan oleh mahasiswa semester 7

yang bernama Dliya Ulhaq Atika Putri di Koperasi Wanita Melati di Desa Jatidowo

Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. Pelaksanaan PPL ini dilakukan pada

tanggal 05 Oktober – 06 November 2020.

Page 11: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

6

Selama menjalankan PPL ini di Koperasi Wanita Melati inisaya selalu mentaati peraturan

yang sudah ditetapkan oleh lembaga. Saya juga selalu aktif dalam menjalankan tugas yang

telah diberikan lembaga dan juga mendengarkan apapun penjalasan dari para anggota

koperasi. Tugas yang saya peroleh selama PPL di Koperasi Wanita Melati ini adalah:

1. Melayani anggota untuk melakukan pinjaman koperasi.

2. Melakukan penghitungan data keuangan atau slip gaji peminjam.

3. Melakukan perekapan data anggota.

4. Melakukan interviu terhadap peminjam.

C. Permasalahan Dilapangan

Permasalahan yang ditemukan dan dihadapi selama kegiatan praktik pengalaman

lapangan (PPL) berlangsung adalah terdapat anggota yang terlambat dalam melakukan

pembayaran karena adanya pandemi covid-19 ini, sehingga kesejahteraan anggota dan

aktivitas yang ada dilapangan ataupun di kantor jadi terhambat.

D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik

Dari permasalahan diatas, berikut tanggapan dari pihak Koperasi Wanita Melati

Desa Jatidowo mengenai keterlambatan dalam pemabayaran adalah merupakan hal yang

sangat wajar dikarenakan dimasa pandemi covid-19 menghambat perekonomian para

anggota Koperasi Wanita Melati.

Page 12: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

7

A. Terori Peran

1. Pengertian Peran

BAB III

PEMBAHASAN

Pengertian peran merupakan suatu rangkaian perilaku yang diharapkan dari

seseorang dengan berdasarkan posisi sosial, baik itu dengan secara formal maupun

informal. Terdapat juga yang mengatakan bahwa arti peran ini ialah suatu tindakan

yang dilakukan individu atau sekelompok orang dalam suatu kejadian atau peristiwa,

dan merupakan suatu pembentuk tingkah laku yang diharapkan dari seseorang yang

mempunyai kedudukan di masyarakat. Peran merupakan suatu aspek dinamis dari

status sosial atau kedudukan. Artinya, Pada saat seseorang itu dapat melaksanakan

kewajiban serta juga mendapatkan haknya maka orang tersebut sudah menjalankan

sebuah peran.5

Menurut Abu Ahmadi mendefinisikan peran sebagai suatu kompleks pengharapan

manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu

berdasarkan status dan fungsi sosialnya. Peran adalah deskripsi sosial tentang siapa

kita dan kita siapa. Peran menjadi bermakna ketika dikaitkan dengan orang lain,

komunitas sosial atau politik. Peran adalah kombinasi adalah posisi dan pengaruh.

Anda di posisi mana dalam suatu strata sosial dan sejauh mana pengaruh Anda.

Peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang

melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia

menjalankan suatu peranan. Setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang

berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya. Hal itu sekaligus berarti bahwa peranan

menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatankesempatan apa

yang diberikan oleh masyarakat kepadanya. Pentingnya peranan adalah karena ia

mengatur perilaku seseorang. Peran menurut Udai Pareek dapat didefinisikan sebagai

sekumpulan fungsi yang dilakukan oleh seseorang sebagai tanggapan terhadap

harapan-harapan dari para anggota penting sistem sosial yang bersangkutan dan

harapan-harapannya sendiri dari jabatan yang ia duduki dalam sistem sosial itu.

Sedangkan Gross, Mason dan Mc-Eachern dalam David Berry yang diterjemahkan

Page 13: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

8

5 Sthepen Robbin, Perilaku Organisasi (Jakarta: Erlangga, 2002), 109.

Page 14: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

9

oleh Paulus mendefinisikan peranan sebagai seperangkat harapan-harapan yang

dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu. tujuan tertentu.

Di sisi lain, capacity building sebagai proses untuk melakukan sesuatu atau

serangkaian gerakan, perubahan multilevel di dalam individu, kelompok, organisasi,

dan sistem dalam rangka untuk memperkuat kemampuan penyesuaian individu dan

organisasi sehingga dapat tanggap terhadap perubahan lingkungan yang ada.6

Dari penjelasan di atas kita sudah mengetahui bahwa peran serta status sosial

merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Terdapat konsep peran diantaranya

sebagai berikut:

1. Persepsi Peran

Persepsi Peran merupakan sebuah pandangan kita terhadap tindakan yang

seharusnya dilakukan pada situasi tertentu. Persepsi tersebut berdasarkan

interpretasi atas sesuatu yang diyakini mengenai bagaimana seharusnya kita

dalam berperilaku.

2. Ekspektasi Peran

Ekspektasi peran ini ialah sesuatu yang telah diyakini orang lain bagaimana

seseorang harus bertindak dalam situasi tertentu. Sebagian besar perilaku

seseorang tersebut ditentukan oleh peran yang didefinisikan dalam konteks

yang mana orang tersebut bertindak.

3. Konflik Peran

Saat seseorang berhadapan dengan ekspektasi peran yang berbeda, maka

akan menimbulkan konflik peran. Konflik tersebut akan muncul disaat

seseorang menyadari bahwa syarat satu peran lebih berat untuk dipenuhi

ketimbang peran lain.7

2. Jenis-jenis peran

6 Ratnasari, Deasy Dwi.dkk.2013.Optimalisasi Peran Koperasi Wanita Dalam Meningkatkan Kesejahteraan

Anggota (Studi pada Koperasi Wanita Potre Koneng Kabupaten Sumenep). Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.

1, No. 3, h. 51-60. 7 Sendy Octaviani Putri Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jember tahun 2008, Peran Aktif

Anggota Koperasi Terhadap Kontribusi Kesejahteraan Anggota. Skripsi “Peran Koperasi Dalam Meningkatkan

Kesejahteraan Anggota”.

Page 15: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

10

Dari penjelasan diatas maka, peran dapat dibagi menjadi tiga jenis. Menurut Soerjono

Soekamto, adapun jenis-jenis peran ini diantaranya sebagai berikut:

1. Peran Aktif

Peran aktif merupakan suatu peran seseorang seutuhnya selalu aktif dalam

tindakannya pada suatu organisasi. Hal tersebut bisa dilihat atau diukur dari

kehadirannya serta juga kontribusinya terhadap suatu organisasi.

2. Peran Partisipasif

Peran partisipasif merupakan suatu peran yang dilakukan seseorang dengan

berdasarkan kebutuhan atau hanya pada saat tertentu saja.

3. Peran Pasif

Peran pasif merupakan suatu peran yang tidak dilaksanakan oleh individu.

Artinya, peran pasif ini hanya dipakai sebagai simbol dalam situasi tertentu di

dalam kehidupan masyarakat.

3. Ruang Lingkup Peran

Peran ini lebih mengedepankan fungsi penyesuaian diri dan sebagai suatu proses.

Peran seseorang tersebut mencakup tiga hal, diantaranya :

a. Peran ini adalah bagian dari peraturan (norma-norma) yang membimbing

seseorang di dalam masyarakat.

b. Peran merupakan sesuatu yang seharusnya dilakukan individu di dalam

suatu masyarakat.

c. Peran tersebut juga merupakan perilaku individu yang memiliki peranan

penting di dalam struktur sosial masyarakat.8

B. Konsep Koperasi

1. Pengertian Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum

koperasi dengan melandaskan kegiatannya berlandaskan prinsip koperasi sekaligus

sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan. Berdasarkan

8 https://pendidikan.co.id/pengertian-peran-konsep-dan-jenisnya-menurut-para-ahli. Diakses pada tanggal

21 Oktober 2020, pukul 20:00 WIB.

Page 16: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

11

Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pada Pasal 1

dijelaskan, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau

badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi,

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat atas asas kekeluargaan. Sedangkan

perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut kehidupan koperasi.

Disempurnakan lagi Undang-Undang No. 17 tahun 2012 pasal 1, koperasi adalah

badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi,

dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan

usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama.9

Koperasi merupakan wadah demokrasi ekonomi dan sosial, dimana harus betul-

betul sesuai dengan tujuannya untuk mengabdi kepada kepentingan bersama bukan

individu. Kerjasama dalam koperasi didasarkan pada rasa persamaan derajat, dan

kesadaran para anggotanya. Koperasi adalah milik bersama para anggota, pengurus

maupun pengelola. Usaha tersebut diatur sesuai dengan keinginan para anggota

melalui musyawarah rapat anggota10.Dalam konteks kemiskinan dan peningkatan

kesejahteraan keluarga, peranan wanita menjadi sangat penting karena koperasi dapat

menjadi salah satu wadah yang sangat strategis untuk meningkatkan kesejahteraan

keluarga, di samping kegiatan koperasi juga dapat dijadikan sebagai media aktualisasi

diri wanita

Koperasi wanita memiliki peranan yang cukup berarti dilihat dari beberapa hasil

studi kasus tentang koperasi yang menunjukkan bahwa keberadaan koperasi tidak saja

menguntungkan pada anggota koperasi tetapi juga telah berperan dalam penyerapan

tenaga kerja dan memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik. Koperasi wanita

adalah jenis dari koperasi yang bergerak dalam hal perencanaan, organisasi dan

manajemen yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga dan

meningkatkan status sosial mereka.11

9 Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian Sejarah, Teori, dan Praktek, (Bogor: Ghalia

Indonesia,2004) cet. Ke-2. Hal. 70-71 10 Hendrojogi, Koperasi: Asas-asas, Teori, dan Praktik, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), ed- 4,

hal. 20 11 Koutsou, S. Women’s Cooperatives in Greece: An On-going Story of Battles, Successes and Problems.

Journal of Rural Cooperation, 31(1) 2003:47-57.

Page 17: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

11

Koperasi telah menyediakan kesetaraan kesempatan untuk banyak pekerja

perempuan dalam memanfaatkan potensi mereka sehingga perempuan dapat

berpartisipasi secara aktif dalam proses pengambilan keputusan dan pemerintahan.

Koperasi juga menjadi perwujudan dari nilai-nilai dan prinsip-prinsip dalam

mengemban pemberdayaan perempuan. Dengan membentuk diri menjadi koperasi,

mereka bisa mendapatkan keuntungan dari skala ekonomi dan meningkatkan akses

mereka ke pasar kerja.12

Keberadaan koperasi wanita cukup menarik bila dilihat dari perkembangannya

yang pesat di beberapa koperasi seperti peningkatan jumlah anggota, volume usaha

dan peningkatan SHU sedangkan jika dilihat dari kualitas pengelolaan, koperasi

wanita lebih konsisten dan memberikan dampak positif dalam meningkatkan

kesejahteraan keluarga. Salah satu contonya yaitu diadakannya kegiatan simpan

pinjam yang dikelola oleh wanita di beberapa Propinsi.13

Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, koperasi

dibentuk menjadi 2 jenis yaitu:

1. Koperasi Primer

Koperasi ini jenis koperasi yang anggotanya terdiri dari minimal 20 orang.

Selain harus memenuhi syarat anggaran dasar, dalam koperasi primer masing-

masing anggota juga harus memiliki tujuan yang sama.

2. Koperasi Sekunder

Koperasi Sekunder adalah jenis koperasi yang anggotanya terdiri dari gabungan

badan-badan koperasi primer serta memiliki cakupan daerah kerja yang lebih

luas. Sama seperti koperasi primer dimana setiap anggota harus memiliki tujuan

yang sama, disini tiap koperasi juga harus memiliki kepentingan dan tujuan

yang sama pula. Dengan begitu, kegiatan yang dilakukan akan bisa lebih

efisien.

12 Aregawi, Tesfay ,Haileslasie Tadele. The Role of Cooperatives in Promoting Socio-Economic Empowerment of Women: Evidence from Multipurpose Cooperative Societies in South-Eastern Zone of Tigray,

Ethiopia. International Journal of Community Development.Vol. 1, No. 1, 2013, 1-11. 13 Deasy Dwi, Ratnasari dkk. Optimalisasi Peran Koperasi Wanita Dalam Meningkatkan Kesejahteraan

Anggota (Studi pada Koperasi Wanita Potre Koneng Kabupaten Sumenep). Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.

1, No. 3, h. 51-60.

Page 18: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

12

Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Pasal 16, jenis koperasi di

dasarkan pada kesamaan kegiatan usaha dan kepentingan ekonomi anggota. Jenis

koperasi sebagaimana yang di maksud dalam pasal 16terdiri dari lima jenis yaitu:

1. Koperasi konsumen

Koperasi konsumen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha

pelayanan dibidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan non anggota.

2. Koperasi produsen

Koperasi Produsen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha

pelayanan dibidang pengadaan saranaproduksi barang dengan tujuan

memperlancar dan meningkatkan hasil produksi mereka.

3. Koperasi jasa

Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha

pelayanan jasa non-simpan pinjam yang diperlukan oleh anggota dan non-

anggota.

4. Koperasi simpan pinjam

Koperasi simpan pinjam menjalankan usaha simpan pijam sebagai melayani

anggota dalam proses kredit dan simpan atau tabungan anggota koperasi.

5. Koperasi pemasaran

Koperasi pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan dan

pemasaran produk atau jasa anggota koperasi tersebut.14

Pasal 4 Undang-Undang No. 25 tahun 1992 menjelaskan tentang fungsi

Koperasi yaitu:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi pada

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan

kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia

dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

14 Bernhard Limbong, Pengusaha Koperasi Memperkokoh Fondasi Ekonomi Rakyat, (Jakarta: Margaretha

Pustaka, 2010), h. 75-76

Page 19: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

13

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekluargaan dan demokrasi

ekonomi.

Ditinjau dari UU No. 12 Tahun 1967 mengenai jenis-jenis koperasi yang

tercantum di dalam pasal 17 bagian 6 yang isinya memuat jenis-jenis koperasi

berdasarkan golongan masyarakat yang mendirikannya, yaitu:

1. Koperasi Pegawai Negeri Koperasi yang anggotanya terdiri dari para pegawai

negeri dalam suatu daerah kerja.

2. Koperasi di Lingkungan Angkatan Bersenjata (PRIMKOPAD, PRIMKOPAL,

PRIKOPARADA, PROMKOPOL) Koperasi yang merupakan wadah

penampungan kegiatan-kegiatan kekaryaan anggota angkatan untuk

meningkatkan kesejahteraan para anggota beserta keluarganya.

3. Koperasi Wanita, Koperasi Guru, Koperasi Kaum Veteran, Koperasi Kaum

Pensiun dan sebagainya Koperasi yang berusaha meningkatkan kesejahteraan

ekonomi para anggotanya dalam golongan masing-masing.15

C. Kosep Kesejahteraan

Kesejahteraan adalah suatu sistem yang terorganisasi dari layanan layanan sosial

dan lembaga-lembaga yang bermaksud untuk mencapai standar-standar kehidupan dan

kesehatan yang memuaskan, serta hubungan-hubungan perorangan dan sosial yang

memungkinkan mereka mengembangkan segenap kemampuan dan meningkatkan

kesejahteraan mereka selaras dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga maupun masyarakat.

Tujuan kesejahteraan adalah untuk menjamin kebutuhan ekonomi manusia, standar

kesehatan dan kondisi kehidupan yang layak, mendapatkan kesempatan yang sama dengan

warga lainnya, peningkatan derajat harga diri setinggi mungkin, kebebasan berfikir

melakukan kegiatan tanpa gangguan sesuai dengan hak asasi manusia

Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 Sebagai indikator tercapainya Ketahanan

Ekonomi Anggota yaitu kondisi kehidupan perekonomian anggota sudah mampu untuk

berdaya saing, dan bisa mewujudkan kemakmuran bersama secara merata dan

15 http://aristafaoziyanti16.blogspot.com/2015/10/jenis-jenis-koperasi-menurut-uukoperasi.html?M=1.

Diakses pada tanggal 21 Oktober 2020, pikul 23:32 WIB.

Page 20: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

14

berkesinambungan. Dengan terwujudnya Ekonomi yang makmur, ketahanan Ekonomi

tidak akan mudah terguncang oleh faktor internal maupun ekternal.16

Kesejahteraan hidup seseorang dalam realitanya, memiliki banyak indikator

keberhasilan yang dapat diukur. Dalam hal ini Suyatno menyampaikan bahwa

kesejahteraan masyarakat dapat ditandai dengan berkurangnya tingkat kemiskinan,

kesehatan menjadi lebih baik, dapat memperoleh tingkat pendidikan yang tinggi, dan

peningkatan produktivitas masyarakat. Kesemuanya itu merupakan cerminan dari

peningkatan tingkat pendapatan masyarakat. Pendapatan adalah suatu bentuk dari balas

karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap

proses produksi. Pendapatan adalah sejumlah uang yang diberikan kepada subyek

ekonomi berdasarkan prestasi-prestasi yang diserahkan yaitu berupa pendapatan dari

profesi yang dilakukan sendiri atau usaha perorangan dan pendapatan dari kekayaan.

Pemberdayaan menunjukkan suatu proses dari memperoleh atau memberikan sumber daya

dan sarana atau memungkinkan akses dan kontrol. Ini berarti bahwa individu memiliki

potensi untuk mendapatkan kekuatan pada inisiatif sendiri atau pihak lain bisa

membuatnya untuk memiliki kekuatan. Pemberdayaan memungkinkan orang untuk

mendapatkan wawasan dan memiliki kesadaran dalam mencapai dan mewujudkan kondisi

yang lebih baik.

Dalam memahami realitas tingkat kesejahteraan, pada dasarnya terdapat beberapa

faktor yang menyebabkan terjadiinya kesenjangan tingat kesejahteraan anatra lain :

1. Dosial ekonomi rumah tangga atau masyarakat

2. Struktur kegiatan ekonomi sectoral yang menjadi dasar kegiatan produksi rumah

tangga atau masyarakat.

3. Potensi regional (sumber daya alam, lingkungan dan infrastruktur) yang mempengaruhi

perkembangan struktur kegiatan produksi dan kondisi kelembagaan yang

mempengaruhi perkembangan struktur kegiatan produksi skala lokal, regional dan

global17.

16 Santoso, Edi. 2011. “Pemberdayaan Koperasi Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Anggota Dalam

Mendukung Ketahanan Ekonomi Wilayah (studi kasus di Koperasi Pasar Pondok Labu. Cilandak, Jakarta

Selatan)”.Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Jurnal Studi Ekonomi Dan Bisnis Islam. Vol. 3, No. 1 Juni 2018. 17 Ninik Widyanti dan Sunindhia. Koperasi dan Perekonomian Indonesia (Jakarta: PT. Bina Adiaksara,

2003), 201-202.

Page 21: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

15

D. Peran Koperasi Wanita Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota Di Desa

Jatidowo Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung

Menurut pimpinan Koperasi KOPWAN MELATI mengatakan bahwa pencapaian

peningkatan kesejahteran adalah tujuan usaha yang bermanfaat dalam usaha koperasi serta

merupakan karya kegiatan dalam rangka tanggung jawab moral dan sosial. Serta yang

penting juga adalah mempertinggi taraf hidup anggotanya, meningkatkan produksi dan

mewujudkan pendapatan yang adil dan kemakmuran yang merata. Selanjutnya, koperasi

Indonesia wajib memiliki dan berlandaskan nilai-nilai menolong diri-sendiri, bertanggung

jawab kepada diri-sendiri, demokrasi, persamaan, keadilan dan solidaritas.

Koperasi Wanita Melati di Desa Jatidowo , koperasi yang sangat berkembang dan

masih berjalan di antara koperasi wanita yang ada di Kecamatan Rejotangan, Koperasi

Melati ini berhasil menarik minat masyarakat khususnya kaum wanita untuk bersedia

menjadi anggota koperasi dalam bidang usaha simpan pinjam dan unit perdagangan, dan

unit usaha lainnya yang sedang di kembangkan. Koperasi ini telah berhasil mengajak

kaum wanita ikut serta dalam rangka pembangunan nasional berdasarkan asas

kekeluargaan. Sejalan dengan jumlah anngota Koperasi Wanita Melati saat ini mencapai

117 anggota tidak sebanding dengan jumlah pendududk perempuan di desa Jati dowo pada

Tahun 2019 sebanyak 668 jiwa. Data data tersebut, dapat di ketahui bahwa keberadaan

Koperasi Wanita Melati masih belum optimal. Dalam artian belum mencakup semua

penduduk perempuan di Desa Jatidowo untuk berorganisasi di koperasi wanita tersebut.

Koperasi wanita melati juga mensejahterakan anggota dengan cara memfasilitasi

segala aktifitas yang akan dilakukan oleh sebuah lembaga termasuk memudahkan dalam

masyarakat untuk meningkatkan pendapatan untuk kesejahteraan lembaga. Koperasi

melati menyediakan dana Simpan Pinjam untuk membantu mengembangkan modal usaha

masyarakat. Peminjaman yang dilakukan juga menggunakan syarat syarat seperti mengisi

formulir atau membuat Proposal, NPWP, Kartu Keluarga (KK), dan BPKB. Tergantung

nominal dana pinjaman yang di butuhkan.

Mengadakan program PERKASSA (Perempuan Keluarga Sehat dan Sejahtera)

oleh Menteri Koperasi dan UKM pada bulan November tahun 2007. Pada saat

diresmikannya program perkasa, Ibu Ani Yudhoyono mengatakan bahwa program

tersebut akan mampu mengangkat perempuan dan ekonomi keluarga. Perempuan tidak

Page 22: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

16

harus pasrah terhadap kemiskinan dan dapat ikut terlibat dalam upaya meningkatkan taraf

hidup serta sebagai penopang ekonomi keluarga.

Melalui program Perkasa (Peningkatan Program Perempuan Keluarga Sehat dan

Sejahtera) tahun 2006 dan 2007 misalnya, pihaknya telah memberikan penguatan

permodalam kepada 450 Koperasi Wanita yang tersebar di seluruh Indonesia.

Rencananya, tahun 2008 ini, jumlah penerima Program Perkasa ditingkatkan menjadi

seribu Koperasi Wanita atau meningkat 400 persen dibanding 2007. Membangun sinergi

Pemerintah dalam hal ini, Kementerian Koperasi dan UKM dalam melakukan upaya

memberi dukungan penguatan kepada kaum perempuan melalui koperasi, mengajak

berbagai pihak untuk bersinergi. Yakni dengan mengundang lembagalembaga non

pemerintah, salah satunya Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri). Sedangkan

fungsi Kementerian Koperasi dan UKM melalui Perkassa, menyalurkan dana perkuatan

permodalan bagi pengusaha wanita (perempuan) yang bergabung dalam koperasi wanita

di daerahnya, menyalurkan kredit usaha dengan persyaratan ringan dan terjangkau,

membantu mewujudkan peran koperasi wanita dalam kancah pengembangan ekonomi

kerakyatan sekaligus untuk mengentaskan kemiskinan.

Peran Koperasi Wanita Melati Dalam Meningkatkan kesejahteraan Anggota di

Desa Jatidowo Kecamatan Rejotangan. Yaitu sebagai berikut :

a. Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Sumber daya manusia sendiri adalah kemampuan terpadu dari daya pikir

dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh

keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh

keinginan untuk memenuhi kepuasannya. Jadi, manusia adalah salah satu faktor

paling penting untuk mendukung maju dan berkembangnya suatu organisasi.

Pengembangan kapasitas melalui SDM pada Koperasi Wanita Melati sejauh ini

sudah ada pengembangan, yaitu melalui upaya pelatihan atau diklat, seminar,

workshop dan sebagainya pada pengurus, pengawas, dan karyawan. Pelatihan

tersebut bertujuan untuk menambah wawasan, pengalaman serta meningkatkan

keterampilan dan potensi yang dimiliki oleh pengurus, pengawas, dan

karyawan, agar ke depannya nanti kegiatan tersebut bisa bermanfaat untuk

kemajuan koperasi. Hal ini di contohkan melakukan pelatihan computer di

Page 23: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

17

Tulungagung, workshop pengembangan jaringan usaha koperasi perdagangan

di Kecamatan Rejotangan. Di tahun 2011, Koperasi Wanita Melati ini

menghabiskan anggaran untuk kegiatan studi banding atau diklat sebesar Rp.

10.380.500,-. Anggaran ini merupakan unsur pendukung dari terlaksananya

pelatihan atau studi banding. Hal ini ditujukan agar pengembangan kapasitas di

Koperasi Wanita Melati bisa menjadikan koperasi lebih berkembang dan

meningkatkan perannya untuk membantu mensejahterakan anggotanya.

Sejauh pengamatan di lapangan, menunjukkan bahwa Koperasi Wanita

Melati telah melakukan perannya sebagai organisasi yang berupaya

melaksanakan dan mengikuti serta menerapkan hasil dari pelatihan yang

diadakan oleh koperasi sendiri maupun dinas atau lembaga lainnya. Koperasi

Wanita Melati dengan ide kreatifnya juga sering mengadakan studi banding ke

koperasi wanita lainnya untuk meninjau atau mengamati sistem koperasi yang

diterapkan oleh koperasi tersebut sehingga menghasilkan suatu hasil yang baik.

Proses yang dijalankan oleh koperasi wanita tersebut nantinya bisa menjadi

referensi bagi koperasi wanita melati untuk mengikuti jejak Koperasi Wanita

tersebut sehingga koperasi wanita ini menjadi lebih maju dan berkembang. Jadi,

melalui pengembangan kapasitas pada SDM di koperasi wanita melati dapat

menjadikan SDM-nya lebih kompeten dalam kinerjanya dan

mengaplikaskannya kembali kepada anggota melalui kelompok.

b. Penguatan Organisasi

Penguatan organisasi pada koperasi wanita melati ini meliputi komunikasi,

gaji atau bonus untuk karyawan yang semuanya terkandung dalam sistem

manajerial. Manajemen ini menunjuk kepada proses, maka manajemen dapat

diberi batasan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,

dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan lain-lain

sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah

ditetapkan. Keempat fungsi tersebut merupakan kunci bagi keberhasilan suatu

manajemen. Pengertian manajemen itu dapat menunjuk kepada orang atau

sekelompok orang atau bisa kepada proses. Dalam hal yang disebut pertama,

manajemen koperasi itu terdiri dari rapat anggota, pengurus, dan karyawan.

Page 24: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

18

Ada hubungan timbal balik antara ketiga unsur tersebut, dalam arti bahwa tidak

satu unsur pun akan bisa bekerja secara efektif tanpa dibantu atau didukung oleh

unsur-unsur lainnya. Di dalam Koperasi Wanita ini unsur komunikasi ini tidak

lepas dari penguatan organisasi. Komunikasi dilakukan tidak hanya dengan

pihak eksternal saja yaitu anggota akan tetapi penting untuk komunikasi dengan

pihak internal yang meliputi Rapat Pengurus, Pengawas, dan Karyawan. Perlu

dicatat bahwa pengorganisasian adalah proses managerial yang berkelanjutan.

Sebagaimana kita ketahui kronologi selalu berkembang, lingkungan organisasi

dapat berubah, yang mana manajer harus menyesuaikan strategi yang telah

disusunnya, sehingga tujuan dari organisasi tetap dapat dicapai secara efektif

dan efisien.

c. Reformasi Kelembagaan

Reformasi dalam Koperasi Wanita Melati ini meliputi perubahan peraturan

dan struktur komponen Koperasi Wanita Melati seperti peraturan AD atau ART

yang berubah mengikuti peraturan tentang koperasi yang baru dan perubahan

susunan komponen koperasi yang disesuaikan dengan kemampuan, melihat

regenerasi penting dalam sebuah organisasi. Anggaran dasar dari suatu

perkumpulan termasuk koperasi adalah merupakan kumpulan dari aturan-

aturan main yang dibuat oleh para pendiri perkumpulan itu, mengatur

hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan perkumpulan itu baik secara

internal maupun eksternal. Di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah

tangga, di samping berisi aturan-aturan main berkoperasi juga dicantumkan

secara jelas mengenai aturanaturan tentang pengawasan dan sanksisanksi

terhadap pelanggaran yang terjadi, baik terhadap akibat dari pelanggaran yang

dilakukan oleh para anggota maupun para pengurus. Sanksi tersebut mulai dari

sanksi yang bersifat administratif, perdata maupun pidana sesuai dengan bentuk

kesalahan yang dilakukan. Pergeseran kedudukan anggaran dasar koperasi dari

statusnya semula sebagai kumpulan aturan-aturan menjadi undang-undang

yang berlaku bagi semua anggota koperasi, terjadi setelah anggaran dasar

tersebut mendapat persetujuan dari otoritas yang berwenang. Karena itu, di sini

letak pentingnya fungsi otoritas yang berwenang terhadap perjanjian atau

Page 25: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

19

kesepakatan yang dibuat oleh para pendiri koperasi yaitu memberikan legalitas

sebagai badan hukum kepada koperasi dan anggaran dasarnya. Jadi, reformasi

kelembagaan itu perlu dilakukan apabila jabatan yang diduduki sudah tidak

sesuai dengan perannya. Karena hal itu, akan berdampak kepada organisasi dan

anggota. Komitmen anggota terbentuk atas kesepakatan bersama yang

ditentukan dalam rapat anggota, mengingat kekuasaan tertinggi di tangan

anggota. Hal ini termasuk dalam proses pemilihan, pemberhentian dan

pergantian pengurus, pengawas, dan karyawan koperasi.

d. Partisipasi Anggota

Partisipasi memegang peranan yang penting dalam pembangunan dan

perkembangan koperasi. Tanpa partisipasi anggota kemungkinan atas

rendahnya efisiensi dan efektifitas koperasi akan lebih besar dan akan

mempengaruhi kinerja koperasi. Kontribusi anggota terhadap kegiatan usaha

koperasi dapat berbentuk kewajiban anggota dalam membayar harga atas

pelayanan koperasi, kegiatan pendidikan, dan kehadiran dalam acara koperasi.

Partisipasi anggota dalam Koperasi Wanita Melati dapat dilihat dari bagaimana

mereka berperan serta dalam masalah pembiayaan yang digunakan untuk

pembangunan koperasi. Partisipasi bruto anggota sama dengan pendapatan

koperasi yang diperoleh dari hasil usaha (penjualan) koperasi. Partisipasi neto

ini adalah hasil usaha kotor misalnya biaya distribusi dan transportasi, gaji dan

upah, penyusutan, pemeliharaan aktiva tetap dan lain sebagainya. Melihat

partisipasi anggota di Koperasi Wanita Melati masih kurang, hal ini disebabkan

karena untuk mengupayakan partisipasi tersebut kekurangan modal, misalnya

untuk mengikutsertakan anggota dalam kegiatan diklat/seminar/studi banding

dan sebagainya. Dalam hal ini, diperlukan peran dari koperasi sendiri untuk

lebih bekerja keras meningkatkan atau mengembalikan partisipasi anggota.

Akan tetapi, partisipasi anggota meningkat dalam hal kehadiran di RAT,

pertemuan kelompok setiap bulan, partisipasi belanja di toko juga merupakan

hal wajib bagi anggota. Partisipasi ini diperlukan untuk mengurangi kinerja

yang minim. Sehingga nantinya partisipasi anggota diharapkan mampu

menciptakan pembangunan koperasi yang lebih baik.

Page 26: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

20

e. Diversifikasi Usaha

Diversifikasi usaha adalah strategi klasik dalam mempertahankan

pertumbuhan dan semua usaha yang sukses selalu mempertimbangkan untuk

melakukannya. Hal ini dibertujuan untuk mengembangkan usaha menjadi lebih

besar dan pendapatan tambahan. Diversifikasi ini dilakukan oleh Koperasi

Wanita untuk menambah pendapatan yang digunakan sebagai modal tambahan,

meningkatkan pelayanan kepada anggota dan memenuhi kebutuhan anggota.

Diversifikasi unit usaha di dalam koperasi ini bersifat otonom yaitu unit usaha

yang diberi tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan ruang

lingkup usahanya sehingga unit usaha tersebut dapat memberikan pelayanan

ekonomi maksimal kepada para anggota. Jenis-jenis simpanan, meliputi

simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela yang diberi nama

simpanan potre. Selain itu, terdapat pula usaha pengadaan barang, usaha, kredit

mitra usaha yang meliputi: toko elektronik, toko bahan bangunan, toko mebel,

toko sembako, toko konveksi/butik, optik. Ditambah lagi kredit kupon lebaran

dan kredit sepeda motor. Kreatifitas pengurus koperasi mendiversifikasikan

usaha merupakan suatu peningkatan kapasitas kinerja yang lebih baik.

Keinginan mengadakan perluasan usaha menjadi pendorong utama. Kegiatan

menjadi serba besar, kemungkinan mendapatkan keuntungan juga akan lebih

besar dan kerugian menjual barang yang satu dapat ditutup dengan keuntungan

menjual barang yang lain. Jadi, usaha koperasi lebih berkembang dan semakin

memikat anggota untuk lebih aktif memanfaatkan fasilitas yang disediakan

maupun masyarakat luar untuk bergabung menjadi anggota Koperasi Wanita

Melati. Melihat diversifikasi usaha di Koperasi Wanita Melati, dapat dilihat

bahwa koperasi tersebut telah melakukan perannya sebagai organisasi yang

mengutamakan pelayanan untuk menciptakan kesejahteraan anggota.

Page 27: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

21

A. Kesimpulan

BAB IV

PENUTUP

Berdasarkan kerja praktik yang telah penulis lakukan seperti yang dibahas dalam

pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan kesejahteran

adalah tujuan usaha yang bermanfaat dalam usaha koperasi serta merupakan karya

kegiatan dalam rangka tanggung jawab moral dan sosial. Serta yang penting juga adalah

mempertinggi taraf hidup anggotanya, meningkatkan produksi dan mewujudkan

pendapatan yang adil dan kemakmuran yang merata. Koperasi wanita melati juga

mensejahterakan anggota dengan cara memfasilitasi segala aktifitas yang akan dilakukan

oleh sebuah lembaga termasuk memudahkan dalam masyarakat untuk meningkatkan

pendapatan untuk kesejahteraan lembaga. Koperasi melati menyediakan dana Simpan

Pinjam untuk membantu mengembangkan modal usaha masyarakat. Peminjaman yang

dilakukan juga menggunakan syarat syarat seperti mengisi formulir atau membuat

Proposal, NPWP, Kartu Keluarga (KK), dan BPKB. Tergantung nominal dana pinjaman

yang di butuhkan.

Mengadakan program PERKASSA (Perempuan Keluarga Sehat dan Sejahtera)

oleh Menteri Koperasi dan UKM pada bulan November tahun 2007. Pada saat

diresmikannya program perkasa, Ibu Ani Yudhoyono mengatakan bahwa program tersebut

akan mampu mengangkat perempuan dan ekonomi keluarga. Perempuan tidak harus pasrah

terhadap kemiskinan dan dapat ikut terlibat dalam upaya meningkatkan taraf hidup serta

sebagai penopang ekonomi keluarga.

Peran Koperasi Wanita Melati Dalam Meningkatkan kesejahteraan Anggota di

Desa Jatidowo Kecamatan Rejotangan. Yaitu sebagai berikut :

a. Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Sumber daya manusia sendiri adalah kemampuan terpadu dari daya pikir

dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh

keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh

keinginan untuk memenuhi kepuasannya. Jadi, manusia adalah salah satu faktor

paling penting untuk mendukung maju dan berkembangnya suatu organisasi.

b. Penguatan Organisasi

Page 28: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

22

Penguatan organisasi pada koperasi wanita melati ini meliputi komunikasi,

gaji atau bonus untuk karyawan yang semuanya terkandung dalam sistem

manajerial.

c. Reformasi Kelembagaan

Reformasi dalam Koperasi Wanita Melati ini meliputi perubahan peraturan

dan struktur komponen Koperasi Wanita Melati seperti peraturan AD atau ART

yang berubah mengikuti peraturan tentang koperasi yang baru dan perubahan

susunan komponen koperasi yang disesuaikan dengan kemampuan, melihat

regenerasi penting dalam sebuah organisasi.

d. Partisipasi Anggota

Partisipasi memegang peranan yang penting dalam pembangunan dan

perkembangan koperasi. Tanpa partisipasi anggota kemungkinan atas rendahnya

efisiensi dan efektifitas koperasi akan lebih besar dan akan mempengaruhi kinerja

koperasi.

e. Diversifikasi Usaha

Diversifikasi usaha adalah strategi klasik dalam mempertahankan

pertumbuhan dan semua usaha yang sukses selalu mempertimbangkan untuk

melakukannya. Hal ini dibertujuan untuk mengembangkan usaha menjadi lebih

besar dan pendapatan tambahan.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas dapat dikemukakan pemasukan atau saran yaitu

koperasi wanita selain bergerak dalam simpan pinjam dapat memiliki usaha yang dikelola

oleh seluruh anggotanya sehingga akan dapat memberdayakan perempuan dan membantu

meningkatkan tingkat kesejahteraannya, adanya evaluasi yang rutin dilaksanakan oleh

pengurus koperasi wanita, dan , memberikan pelatihan maupun pembinaan kepada anggota

secara rutin sehingga akan menambah kemampuan yang dimilik

Page 29: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

23

DAFTAR PUSTAKA

Rakhmad Anang. 2016. Peran Koperasi Wanita Terhadap Keberdayaan Perempuan Di Koperasi

Wanita “Bunda Pertiwi” Desa Kraton Yosowilangun Kabupaten Lumajang,

Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Jember .

Nofita I. S. et. al.2015. Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita

Wetan Kantor Kelurahan Jember. Jurnal Ilmu Administrasi Negara Universitas

Jember.

Suharto, H. Babun dan Fathorrazi. 2013. Ekonomi Koperasi. Jember: STAIN Press. Hl. 274-279

Robbin Sthepen .2002. Perilaku Organisasi .Jakarta: Erlangga. Hlm. 109

Deasy Dw, Ratnasari.dkk.2013.Optimalisasi Peran Koperasi Wanita Dalam Meningkatkan.

Kesejahteraan Anggota (Studi pada Koperasi Wanita Potre Koneng Kabupaten

Sumenep).

Octaviani Sendy Putri. 2018. Peran Aktif Anggota Koperasi Terhadap Kontribusi Kesejahteraan

Anggot. Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

https://pendidikan.co.id/pengertian-peran-konsep-dan-jenisnya-menurut-para-ahli. Diakses pada

tanggal 21 Oktober 2020, pukul 20:00 WIB.

Firdaus Muhammad dan Agus Edhi Susanto. 2004. Perkoperasian Sejarah, Teori, dan Praktek.

Bogor: Ghalia Indonesia cet. Ke-2. Hal. 70-71

Hendrojogi. 2007 Koperasi: Asas-asas, Teori, dan Praktik .Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.ed-

4. Hlm. 20

Koutsou, S.2003. Women’s Cooperatives in Greece: An On-going Story of Battles, Successes and

Problems. Journal of Rural Cooperation, 31(1) :47-57.

Tesfay, Aregawi.,Haileslasie Tadele.2013. The Role of Cooperatives in Promoting Socio-

Economic Empowerment of Women: Evidence from Multipurpose Cooperative

Societies in South-Eastern Zone of Tigray, Ethiopia. International Journal of

Community Development.Vol. 1, No. 1, 2013, 1-11

Ratnasari, Deasy Dwi.dkk.2013.Optimalisasi Peran Koperasi Wanita Dalam Meningkatkan

Kesejahteraan Anggota (Studi pada Koperasi Wanita Potre Koneng Kabupaten

Sumenep). Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 3, h. 51-60

Page 30: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

24

http://aristafaoziyanti16.blogspot.com/2015/10/jenis-jenis-koperasi-menurut-

uukoperasi.html?M=1. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2020, pikul 23:32 WIB.

Limbong Bernhar. 2010 .Pengusaha Koperasi Memperkokoh Fondasi Ekonomi Rakyat,

(Jakarta: Margaretha Pustaka. Hlm 75-76.

Edi, Susanto . 2011. “Pemberdayaan Koperasi Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Anggota

Dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi Wilayah (studi kasus di Koperasi Pasar

Pondok Labu. Cilandak, Jakarta Selatan)”.Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Widyanti Ninik dan Sunindhia2003.. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Jakarta: PT. Bina

Adiaksara. Hlm 201-202.

Gemari.(2008). Penguatan Dana Koperasi Wanita. http://www.gemari.or.id/

file/edisi85/gemari8509.pdf.

Page 31: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

25

Berita Acara Harian PPL Jurusan Manajemen Keuangan Syariah Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Islam Iain Tulungagung Gelombang II Tahun 2020

Pada tanggal 05 Oktuber Sampai tanggal 06 bulan November Tahun 2020, bertempat di

Lembaga Koperasi Wanita Melati tela dilaksanakan PPL Jurusan Manajemen Keuangan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang III Tahun 2020 oleh

mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :

Nama : Dliya Ulhaq Atika Putri

NIM : 12406173107

Jurusan: Manajemen Keuangan Syariah

No. Hari/Tgl Pukul Kegiatan

1. Senin,05-10-2020 09:00 Berkunjung di Desa dan Lembaga untuk mengantar

surat observasi Izin PPL dari Kampus. Surve tempat.

2. Selasa,06-10-

2020

10:00 Berkunjung kerumah Ibu Triasih sebagai Ketua

Koperasi Wanita Melati untuk menanyakan struktur

lembaga dan kegiatan apa saja yang dilakukan anggota,

setelah itu berkunjung ke pengurus koperasi lainnya.

3. Rabo, 07-10-2020 14:00 Mengikuti kegiatan Koperasi Melati melayani simpan

pinjam di Balai Desa Jati Dowo samapai selesai.

4. Kamis, 08-10-

2020

19:20 Mengerjakan review Pendalaman PPL.

5. Jumat, 09-10-

2020

13:00 Mendatangi rumah salah satu anggota Koperasi Melati

untuk berbincang mengenai Koperasi Melati.

6. Sabtu, 10-11-

2020

18:45 Mencari reverensi Judul.

Page 32: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

26

7. Minggu, 11-10-

2020

09:34 Berdiskusi dengan teman satu DPL secara online via

WhatsApp untuk membicarakan tugas dan laporan.

8. Senin, 12-10-

2020

08:29 Konsul judul di Grub WhatsApp PPL DPL Bu Amalia

9. Selasa, 13-10-

2020

17:00 Membuat pertanyaan untuk wawancara dan observasi di

lembaga.

10. Rabo, 14-10-2020 09:00 Mengunjungi lembaga koperasi untuk mengamati proses

kegiatan para anggota.

11. Kamis, 15-10-

2020

09:00 Mengunjungi Lembaga Koperasi untuk mengamati

proses kegiatan yang dilakukan para Anggota Koperasi

Melati.

12. Jumat,16-10-2020 14:45 Mengerjakan laporan PPL.

14. Sabtu, 17-10-

2020

17:00 Mengerjakan Laporan PPL.

15. Minggu, 18- 10-

2020

08:00 Berkomunikasi dengan salah satu anggota koperasi via

WhatsApp untuk menanyakan visi misi Koperasi

Melati.

16. Senin, 19-10-

2020

14:00 Membantu kinerja karyawan koperasi mengenai simpan

pinjam koperasi melati.

17. Selasa,20-10-

2020

14:00 Membantu mencatat data pembayaran Anggota

Koperasi Melati.

18. Rabo, 21-10-2020 14:00 membantu mencatat data pembayaran dan pinjaman

Anggota Koperasi Melati.

Page 33: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

27

19. Kamis,22-10-

2020

14:00 Membantu mencatat anggota yang sudah tidak aktif di

koperasi Melati dan membantu menghitung data

pembayaran anggota koperasi.

20. Jumat, 23-10-

2020

14:00 membantu mencatat data pembayaran dan pinjaman

Anggota Koperasi Melati.

21. Sabtu, 24-10-

2020

09:00 Mengerjakan laporan PPL.

22. Minggu, 25-10-

2020

13:00 Mengerjakan laporan PPL.

23. Senin, 26-10-

2020

17:00 Mengerjakan laporan PPL.

24. Selasa, 27-10-

2020

14:00 Membantu kinerja karyawan koperasi mengenai simpan

pinjam koperasi melati.

25. Rabu, 28-10-2020 14:00 Membantu mencatat data pembayaran Anggota

Koperasi Melati.

26. Kamis, 29-10-

2020

14:00 Membantu kinerja karyawan koperasi mengenai simpan

pinjam koperasi melati.

27. Jumat, 30-10-

2020

14:00 Membantu mencatat anggota yang sudah tidak aktif di

koperasi Melati dan membantu menghitung data

pembayaran anggota koperasi.

28. Sabtu, 31-10-

2020

10-34 Mengerjakan Laporan PPL

29. Minggu, 01-11-

2020

20:00 Mengerjakan Laporan PPL

Page 34: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

28

30. Senin, 02-11-

2020

17:12 Mengerjakan Laporan PPL

31.

32.

33.

34.

Selasa, 03-11-

2020

Rabu, 04-11-2020

Kamis, 05-11-

2020

Jumat, 06_11-

2020

22:00

13:33

15:46

10:00

Mengerjakan Laporan PPL

Mengerjakan Laporan PPL

Mengerjakan Laporan PPL

Mengirim Laporan Tugas PPL

Tulungagung, 7 November 2020

DLIYA ULHAQ ATIKA PUTRI

NIM. 12406173107

Page 35: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

29

BUKTI BIMBINGAN MAHASISWA PPL GELOMBANG III

“JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH”

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pelaksanaan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) Jurusan Manajemen Keuangan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang III Tahun 2020 oleh

mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :

Nama : Dliya Ulhaq Atika Putri

NIM 12406173107

Nama DPL : Hj. Amalia Nuril Hidayati, M. Sy

Lokasi PPL : Koperasi Perempuan Melati

Alamat Lokasi PPL : Desa Jatidowo Rejotangan Tulungagung

No TANGGAL LAPORAN

MAHASISWA PPL

BIMBINGAN DPL TANDA

TANGAN DPL

1 11-10-2020 Judul Konsultasi judul

2 18-10-2020 BAB I Konsultasi BAB I

3 25-10-2020 BAB II Konsultasi BAB II

4 01-11-2020 BAB III Dan BAB IV Konsultasi BAB III

dan BAB IV

Tulungagung, 7 November 2020

HJ.AMALIA NURIL HIDAYATI, SE.,M.SY

NIP. 198407132014032002

Page 36: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

30

DOKUMENTASI KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

Page 37: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

31

Page 38: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

32

Page 39: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ...blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/uploads/...5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman baru

33