LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
PERAN KOPERASI WANITA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
ANGGOTA
(Studi Kasus Pada Koperasi Wanita Melati di Desa Jati Dowo Kecamatan Rejotangan
Kabupaten Tulungagung)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh :
DLIYA ULHAQ ATIKA PUTRI
NIM. 12406173107
Dosen Pembimbing Lapangan
Hj. Amalia Nuril Hidayati, SE.,M.Sy.
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
OKTOBER 2020
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Keuangan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Isalam IAIN Tulungagung ini telah disetujui dan
disahkan pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 07 November 2020
Di : Tulungagung
Judul : Peran Koperasi Wanita Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota
(Studi Kasus Pada Koperasi Wanita Melati di Desa Jati Dowo Kecamatan Rejotangan
Kabupaten Tulungagung)
MENYETUJUI
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
HJ.AMALIA NURIL HIDAYATI, SE.,M.SY
NIP. 198407132014032002
MENGESAHKAN
A.N DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SISWAHYUDIANTO
NIDN. 2015068402
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
berkat, rahmat, karunia dan ridhonya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) selesai selama 1 bulan yakni tanggal 5 Oktober sampai 6
November 2020 dengan lancar. Karena dengan hanya kepada-Nya kita memuji dan
memohon pertolongan.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Agung Muhammad SAW. yang telah membawa umatnya dari jaman jahiliyah menuju
jaman yang terang benderang, yakni agama Islam, yang pastinya kita nanti-nantikan
syafaatnya di yaumul qiyamah nanti.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu bentuk
implementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di kampus
dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara
langsung di lapangan untuk menjadi tenaga yang professional.
Melalui laporan ini penulisan mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung.
2. Bapak Dr. Dede Nurrohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Ibu Hj. Amalia Nuril Hidayati, SE.M.Sy. selaku Dosen Pembimbing Lapangan
yang telah memberikan bimbingan, arahan kepada saya selama menjalani PPL.
4. Ibu Bayati S.pd selaku ketua Koperasi Wanita Melati yang selalu sabar
memberikan pembelajaran serta informasi kepada saya mengenai koperasi wanita.
5. Seluruh anggota Koperasi Wanita Melati yang memberikan ilmu serta pengalaman
baru kepada saya.
6. Orang tua dan juga keluarga yang selalu mendoakan dan mendukung.
7. Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam kegiatan PPL ini.
iii
Saya selaku mahasiswa PPL meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh
pihak dalam melaksanakan program maupun penyusunan laporan banyak terhadap
kesalahan. Oleh karena itu, penyusunan sangat mengharapkan kritik dan saran yang
akan membangun guna untuk semua pihak.
Tulungagung, 7 November 2020
Penulis,
DLIYA ULHAQ ATIKA PUTRI
NIM. 12406173107
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………
A. Dasar Pemikiran .......................................................................... 1
B. Tujuan Dan Kegunaan.................................................................. 3
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................. 4
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK………………………………………………..
A. Profil
Lembaga ..................................................................................... 5
B. Pelaksanaan Praktik .................................................................... 5
C. Permasalah di Lapangan.............................................................. 6
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga .................................................. 6
BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………..
A. Terori Peran ............................................................................... 7
B. Konsep Koperas… ...................................................................... 9
C. Konsep Kesejahteraan ............................................................... 13
D. Peran Koperasi Wanita Dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Anggota Di Desa Jatidowo Kecamatan Rejotangan Kabupaten
Tulungagung .............................................................................. 15
BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………..
A. Kesimpulan ................................................................................ 21
B. Saran.......................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 23
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Koperasi merupakan badan usaha yang di pilih sebagian masyarakat dalam rangka
meningkatkan tarif hidup. Koperasi bersumber dari kata Cooperation yang artinya “kerja
sama”. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan melandaskan kegiatannya pada prinsip-prinsip koperasi.
Sebagai gerakan koperasi yang menjujung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan kerja sama
antar anggotanya yang sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan utamanya, yaitu
meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan kemakmuran masyarakatnya. Menurut
Undang-undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoprasian pasal 1 ayat
1 menyatakan bahwa koperasi adalah badan hukum yang didirika oleh perseorangan atau
badan hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk
menjalankan suatu usaha yang memenuhi keputuhan dan aspirasi bersama di bidang sosial,
ekonomi dan budaya sesuai dengan prinsip dan nilai dalam koperasi. Sedangkan pasal 2
menyatakan Koperasi didirikan dengan tujuan utamanya untuk mempersejahterakan rakyat
Indonesia serta ikut membangun tetang ekonomi nasional. Peran koperasi Indonesia sangat
dibutuhkan, karena koperasi memiliki karakteristik yang hampir sama dengan kondisi
masyarakat Indonesia yang bersahaja, adanya koperasi di tengah masyarakat akan
memberika dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, dengan adanya unit-unit usaha
yang dijalankan oleh koperasi otomatis roda perekonomian pun akan meningkat, sehingga
koperasi sangat besar sekali peranannya dalam sektor kehidupan perekonomian bangsa
Indonesia. 1
Kemiskinan menjadi permasalah di setiap Negara terutama di Indonesia,
kemiskinan sampai saat ini merupakan masalah yang berkepanjangan. Pemerintah
Indonesia telah menerapkan sebagai program penanggulangan kemiskinan beroperasi sesui
dengan kebijakan departemen. Salah satu mengatasi kemiskinan adalah dengan
menjadikan masyarakat menjadi produktif maka diperlukan usaha-usaha salah satunya
1 Anang Rakhmad., “ Peran Koperasi Wanita Terhadap Keberdayaan Perempuan Di Koperasi Wanita
Bunda Pertiwi ” Desa Kraton Yosowilangun Kabupaten Lumajang, Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Jember 2016.
2
dengan diberdayakan masyarakat khususnya perempuan. Pergeseran waktu perkembangan
teknologi dan pendidikan serta tuntunan zaman membuat tidak hanya laki-laki yang
menjadi mencari nafkah dan dengan adanya persaingan yang ketat dalam bidang ekonomi,
seorang suami saja tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga sehingga seorang ibu
dituntut untuk mendukung penghasilan keluaraga. Hal ini membuat wanita sangat rentan
juka sesuatu jika sesuatu terjadi kepada suami atau pernikahan mereka. Kodisi perempuan
akan membaik ada dua hal yaitu ketika perempuan ketika kemiskinan berkurang, dapat
meningkatkan kondisi semua orang termasuk perempuan, dan ketidaksetaraan gender
menurun karena penurunan kemiskinan maka dari perempuan diharapkan dapat memiliki
peran dalam membantu perekonomian keluarga.2
Pemberdayaan perempuan dapat dilakukan melalui kegiatan koperasi. Koperasi
selama ini dijadikan pilar perekonomian bangsa sehingga menjadi tempat untuk kaum
perempuan guna untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga maupun kelompok.
Pemerintah saat ini memiliki peranan untuk melindungi koperasi dari hambatan kekuatan
yang besar dan jaringan yang kokoh, sehingga dapat dipastikan koperasi dan anggotanya
bisa hidup sejahtera.3
Koperasi Wanita yaitu sebagai wadah yang mampu memfasilitasi segala persoalan
yang dihadapi perempuan yang dapat dimanfaatkan untuk peluang ekonomi. Koperasi
wanita mempunyai potensi yang cukup besar dalam melaksanakan pemberdayaan
perempuan, yang kebanyakan anggotanya adalah para ibu rumah tangga. Dimana nantinya
koperasi tersebut dapat menjadi wadah untuk perempuan dalam hal pendidikan dan
pelatihan yang gunanya untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan. Keberadaan
koperasi wanita cukup menarik bila dilihat dari perkembangannya yang pesat di beberapa
koperasi seperti peningkatan jumlah anggota, volume usaha dan peningkatan SHU
sedangkan jika dilihat dari kualitas pengelolaan, koperasi wanita lebih konsisten dan
memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Salah satu
contonya yaitu diadakannya kegiatan simpan pinjam yang dikelola oleh wanita di beberapa
Propinsi
2 Nofita I. S. et. al.,Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita Wetan
Kantor Kelurahan Jember. Jurnal Ilmu Administrasi Negara Universitas Jember 2015, I (1): 1-13 3 Gemari, Penguatan Dana Koperasi Wanita. http://www.gemari.or.id/ file/edisi85/gemari8509.pdf.
Diunduh tanggal 27 bulan 5 tahun 2016.
3
Kesejahteraan anggota yang lebih terfokus pada suatu koperasi yang dapat
meningkatkan kesejahteraan anggotanya, maka dapat dikatakan koperasi itu berhasil atau
sukses. Untuk dapat mensejahterakan anggotannya koperasi harus bisa menciptakan nilai
tambah dari usaha mereka. Anggota akan memperoleh nilai tambah jika mereka mau
berpartisipasi dalam koperasinya. Semakin sering dan semakin aktif anggota berpartisipasi
maka semakin besar pula nilai tambah yang akan mereka dapatkan. Agar koperasi dapat
memberikan nilai tambah kepada anggota, maka koperasi itu sendiri harus baik kinerjanya.
Semakin baik kinerja suatu koperasi, maka semakin besar kemampuan koperasi dalam
mensejahterakan anggotanya. Semakin besar peran koperasi memperbaiki kesejahteraan
anggota, maka semakin tinggi pula partisipasi anggota dalam kegiatan koperasi. Jadi,
hubungan antara kinerja koperasi, pertisipasi anggota dan kesejahteraan anggota adalah
sebuah hubungan yang saling terkait dan saling mempengaruhi4.
Koperasi Wanita di Desa Jati Dowo adalah koperasi yang berdiri pada tahun 2010.
Pada awalnya berdirinya koperasi di bentuk oleh 27 anggota perempuan. Yang mempunyai
suatu pencapaian atau tujuan peningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan
meningkatkan kualitas hidup perempuan melalui dukungan pembiayaan. Koperasi wanita
di desa jati dowo adalah koperasi yang berkembang dan memliki kinerja yang sangat baik
di kecamatan Rejotangan.
Bedasarkan pemaparan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membuat
Laporan Kerja Praktik dengan judul “Peran Koperasi Wanita Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Aanggota (Studi Kasus Pada Koperasi Wanita Melati di Desa Jati Dowo
Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung).
B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dan Kegunaan Laporan ini adalah :
1. Untuk pengetahui peran koperasi wanita dalam meningkatkan kesejahteraan anggota
di Desa Jati Dowo Kecamatan Rejotangan Kapubaten Tulungagung.
2. Agar masyarakat bisa meningkatkan kesejahteraan anngota di Desa Jati Dowo
Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung.
4 Babun Suharto dan Fathorrozi, Ekonomi Koperasi, 274-279.
4
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan di
lakukan diluar perkuliahan yang mana praktik pengalaman lapangan ini salah satu kegiatan
yang wajib dipenuhi atau diikuti guna untuk menempuh strata 1. Kegiatan ini dilakukan
dengan daring. PPL ini dilaksanakan pada :
Waktu : 05 Oktober – 06 November 2020
Tempat : Koperasi Wanita Melati
Alamat : Ds. Jati Dowo, Kec. Rejotangan, Kab. Tulungagung
5
A. Profil Lembaga
1. Letak Greografis
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
Wilayah Desa Jatidowo terletak di Kecamatan Rejotangan, Desa ini berbatasan
langsung dengan bagian Utara Desa Tenggur dan Banjarejo, bagian Timur Desa Tanen dan
Desa Banjarejo, bagian Selatan Desa Sukorejo Wetan, bagian Barat Desa Tenggur. Desa
ini memiliki wilayah 93.733 hektar. Jumlah penduduknya sebanyak 1.328 jiwa, terdiri dari
660 laki-laki dan 668 perempuan. Jumlah kepala keluarga 376 jiwa. Kepadatan penduduk
139 jiwa per kilometer persegi. Desa Jati Dowo Terdiri dari 4 Dusun yaitu Dusu Wadang,
Dusun Jabon, Dusun Jabung, dan Dusun Jatidowo. Terdapat Secara administratif, Desa
Jatidowo terbagi menjadi 4 Rukun Warga, 10 Rukun Tetangga.
2. Visi dan Misi Koperasi Wanita Melati Desa Jatidowo Kecamatan Rejotangan
Kabupaten Tulungagung
Visi : Peningkatan kesejahteraan Ekonomi masyarakat.
Misi : Meningkatkan kualiatas hidup perempuan melalui dukungan
pembiayaan.
Motto : Terus bekarya untuk menggapai anggota sejahtera.
3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi pada Koperasi Wanita Melati adalah sebagai berikut:
a. Ketua : Triasih
b. Sekretaris : Sri Munawaroh
c. Bedahara : Siti Muyasaroh
d. Pengawas : Nasakom
B. Pelaksanaan Praktik di Koperasi Wanita Melati Desa Jatidowo Kecamatan
Rejotangan Kabupaten Tulungagung
Pelaksanaan Praktik Lapangan (PPL) ini dilaksanakan oleh mahasiswa semester 7
yang bernama Dliya Ulhaq Atika Putri di Koperasi Wanita Melati di Desa Jatidowo
Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung. Pelaksanaan PPL ini dilakukan pada
tanggal 05 Oktober – 06 November 2020.
6
Selama menjalankan PPL ini di Koperasi Wanita Melati inisaya selalu mentaati peraturan
yang sudah ditetapkan oleh lembaga. Saya juga selalu aktif dalam menjalankan tugas yang
telah diberikan lembaga dan juga mendengarkan apapun penjalasan dari para anggota
koperasi. Tugas yang saya peroleh selama PPL di Koperasi Wanita Melati ini adalah:
1. Melayani anggota untuk melakukan pinjaman koperasi.
2. Melakukan penghitungan data keuangan atau slip gaji peminjam.
3. Melakukan perekapan data anggota.
4. Melakukan interviu terhadap peminjam.
C. Permasalahan Dilapangan
Permasalahan yang ditemukan dan dihadapi selama kegiatan praktik pengalaman
lapangan (PPL) berlangsung adalah terdapat anggota yang terlambat dalam melakukan
pembayaran karena adanya pandemi covid-19 ini, sehingga kesejahteraan anggota dan
aktivitas yang ada dilapangan ataupun di kantor jadi terhambat.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Dari permasalahan diatas, berikut tanggapan dari pihak Koperasi Wanita Melati
Desa Jatidowo mengenai keterlambatan dalam pemabayaran adalah merupakan hal yang
sangat wajar dikarenakan dimasa pandemi covid-19 menghambat perekonomian para
anggota Koperasi Wanita Melati.
7
A. Terori Peran
1. Pengertian Peran
BAB III
PEMBAHASAN
Pengertian peran merupakan suatu rangkaian perilaku yang diharapkan dari
seseorang dengan berdasarkan posisi sosial, baik itu dengan secara formal maupun
informal. Terdapat juga yang mengatakan bahwa arti peran ini ialah suatu tindakan
yang dilakukan individu atau sekelompok orang dalam suatu kejadian atau peristiwa,
dan merupakan suatu pembentuk tingkah laku yang diharapkan dari seseorang yang
mempunyai kedudukan di masyarakat. Peran merupakan suatu aspek dinamis dari
status sosial atau kedudukan. Artinya, Pada saat seseorang itu dapat melaksanakan
kewajiban serta juga mendapatkan haknya maka orang tersebut sudah menjalankan
sebuah peran.5
Menurut Abu Ahmadi mendefinisikan peran sebagai suatu kompleks pengharapan
manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu
berdasarkan status dan fungsi sosialnya. Peran adalah deskripsi sosial tentang siapa
kita dan kita siapa. Peran menjadi bermakna ketika dikaitkan dengan orang lain,
komunitas sosial atau politik. Peran adalah kombinasi adalah posisi dan pengaruh.
Anda di posisi mana dalam suatu strata sosial dan sejauh mana pengaruh Anda.
Peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang
melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka dia
menjalankan suatu peranan. Setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang
berasal dari pola-pola pergaulan hidupnya. Hal itu sekaligus berarti bahwa peranan
menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatankesempatan apa
yang diberikan oleh masyarakat kepadanya. Pentingnya peranan adalah karena ia
mengatur perilaku seseorang. Peran menurut Udai Pareek dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan fungsi yang dilakukan oleh seseorang sebagai tanggapan terhadap
harapan-harapan dari para anggota penting sistem sosial yang bersangkutan dan
harapan-harapannya sendiri dari jabatan yang ia duduki dalam sistem sosial itu.
Sedangkan Gross, Mason dan Mc-Eachern dalam David Berry yang diterjemahkan
8
5 Sthepen Robbin, Perilaku Organisasi (Jakarta: Erlangga, 2002), 109.
9
oleh Paulus mendefinisikan peranan sebagai seperangkat harapan-harapan yang
dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu. tujuan tertentu.
Di sisi lain, capacity building sebagai proses untuk melakukan sesuatu atau
serangkaian gerakan, perubahan multilevel di dalam individu, kelompok, organisasi,
dan sistem dalam rangka untuk memperkuat kemampuan penyesuaian individu dan
organisasi sehingga dapat tanggap terhadap perubahan lingkungan yang ada.6
Dari penjelasan di atas kita sudah mengetahui bahwa peran serta status sosial
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Terdapat konsep peran diantaranya
sebagai berikut:
1. Persepsi Peran
Persepsi Peran merupakan sebuah pandangan kita terhadap tindakan yang
seharusnya dilakukan pada situasi tertentu. Persepsi tersebut berdasarkan
interpretasi atas sesuatu yang diyakini mengenai bagaimana seharusnya kita
dalam berperilaku.
2. Ekspektasi Peran
Ekspektasi peran ini ialah sesuatu yang telah diyakini orang lain bagaimana
seseorang harus bertindak dalam situasi tertentu. Sebagian besar perilaku
seseorang tersebut ditentukan oleh peran yang didefinisikan dalam konteks
yang mana orang tersebut bertindak.
3. Konflik Peran
Saat seseorang berhadapan dengan ekspektasi peran yang berbeda, maka
akan menimbulkan konflik peran. Konflik tersebut akan muncul disaat
seseorang menyadari bahwa syarat satu peran lebih berat untuk dipenuhi
ketimbang peran lain.7
2. Jenis-jenis peran
6 Ratnasari, Deasy Dwi.dkk.2013.Optimalisasi Peran Koperasi Wanita Dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Anggota (Studi pada Koperasi Wanita Potre Koneng Kabupaten Sumenep). Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.
1, No. 3, h. 51-60. 7 Sendy Octaviani Putri Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jember tahun 2008, Peran Aktif
Anggota Koperasi Terhadap Kontribusi Kesejahteraan Anggota. Skripsi “Peran Koperasi Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Anggota”.
10
Dari penjelasan diatas maka, peran dapat dibagi menjadi tiga jenis. Menurut Soerjono
Soekamto, adapun jenis-jenis peran ini diantaranya sebagai berikut:
1. Peran Aktif
Peran aktif merupakan suatu peran seseorang seutuhnya selalu aktif dalam
tindakannya pada suatu organisasi. Hal tersebut bisa dilihat atau diukur dari
kehadirannya serta juga kontribusinya terhadap suatu organisasi.
2. Peran Partisipasif
Peran partisipasif merupakan suatu peran yang dilakukan seseorang dengan
berdasarkan kebutuhan atau hanya pada saat tertentu saja.
3. Peran Pasif
Peran pasif merupakan suatu peran yang tidak dilaksanakan oleh individu.
Artinya, peran pasif ini hanya dipakai sebagai simbol dalam situasi tertentu di
dalam kehidupan masyarakat.
3. Ruang Lingkup Peran
Peran ini lebih mengedepankan fungsi penyesuaian diri dan sebagai suatu proses.
Peran seseorang tersebut mencakup tiga hal, diantaranya :
a. Peran ini adalah bagian dari peraturan (norma-norma) yang membimbing
seseorang di dalam masyarakat.
b. Peran merupakan sesuatu yang seharusnya dilakukan individu di dalam
suatu masyarakat.
c. Peran tersebut juga merupakan perilaku individu yang memiliki peranan
penting di dalam struktur sosial masyarakat.8
B. Konsep Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berlandaskan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan. Berdasarkan
8 https://pendidikan.co.id/pengertian-peran-konsep-dan-jenisnya-menurut-para-ahli. Diakses pada tanggal
21 Oktober 2020, pukul 20:00 WIB.
11
Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pada Pasal 1
dijelaskan, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi,
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat atas asas kekeluargaan. Sedangkan
perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut kehidupan koperasi.
Disempurnakan lagi Undang-Undang No. 17 tahun 2012 pasal 1, koperasi adalah
badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi,
dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan
usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama.9
Koperasi merupakan wadah demokrasi ekonomi dan sosial, dimana harus betul-
betul sesuai dengan tujuannya untuk mengabdi kepada kepentingan bersama bukan
individu. Kerjasama dalam koperasi didasarkan pada rasa persamaan derajat, dan
kesadaran para anggotanya. Koperasi adalah milik bersama para anggota, pengurus
maupun pengelola. Usaha tersebut diatur sesuai dengan keinginan para anggota
melalui musyawarah rapat anggota10.Dalam konteks kemiskinan dan peningkatan
kesejahteraan keluarga, peranan wanita menjadi sangat penting karena koperasi dapat
menjadi salah satu wadah yang sangat strategis untuk meningkatkan kesejahteraan
keluarga, di samping kegiatan koperasi juga dapat dijadikan sebagai media aktualisasi
diri wanita
Koperasi wanita memiliki peranan yang cukup berarti dilihat dari beberapa hasil
studi kasus tentang koperasi yang menunjukkan bahwa keberadaan koperasi tidak saja
menguntungkan pada anggota koperasi tetapi juga telah berperan dalam penyerapan
tenaga kerja dan memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik. Koperasi wanita
adalah jenis dari koperasi yang bergerak dalam hal perencanaan, organisasi dan
manajemen yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga dan
meningkatkan status sosial mereka.11
9 Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian Sejarah, Teori, dan Praktek, (Bogor: Ghalia
Indonesia,2004) cet. Ke-2. Hal. 70-71 10 Hendrojogi, Koperasi: Asas-asas, Teori, dan Praktik, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), ed- 4,
hal. 20 11 Koutsou, S. Women’s Cooperatives in Greece: An On-going Story of Battles, Successes and Problems.
Journal of Rural Cooperation, 31(1) 2003:47-57.
11
Koperasi telah menyediakan kesetaraan kesempatan untuk banyak pekerja
perempuan dalam memanfaatkan potensi mereka sehingga perempuan dapat
berpartisipasi secara aktif dalam proses pengambilan keputusan dan pemerintahan.
Koperasi juga menjadi perwujudan dari nilai-nilai dan prinsip-prinsip dalam
mengemban pemberdayaan perempuan. Dengan membentuk diri menjadi koperasi,
mereka bisa mendapatkan keuntungan dari skala ekonomi dan meningkatkan akses
mereka ke pasar kerja.12
Keberadaan koperasi wanita cukup menarik bila dilihat dari perkembangannya
yang pesat di beberapa koperasi seperti peningkatan jumlah anggota, volume usaha
dan peningkatan SHU sedangkan jika dilihat dari kualitas pengelolaan, koperasi
wanita lebih konsisten dan memberikan dampak positif dalam meningkatkan
kesejahteraan keluarga. Salah satu contonya yaitu diadakannya kegiatan simpan
pinjam yang dikelola oleh wanita di beberapa Propinsi.13
Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, koperasi
dibentuk menjadi 2 jenis yaitu:
1. Koperasi Primer
Koperasi ini jenis koperasi yang anggotanya terdiri dari minimal 20 orang.
Selain harus memenuhi syarat anggaran dasar, dalam koperasi primer masing-
masing anggota juga harus memiliki tujuan yang sama.
2. Koperasi Sekunder
Koperasi Sekunder adalah jenis koperasi yang anggotanya terdiri dari gabungan
badan-badan koperasi primer serta memiliki cakupan daerah kerja yang lebih
luas. Sama seperti koperasi primer dimana setiap anggota harus memiliki tujuan
yang sama, disini tiap koperasi juga harus memiliki kepentingan dan tujuan
yang sama pula. Dengan begitu, kegiatan yang dilakukan akan bisa lebih
efisien.
12 Aregawi, Tesfay ,Haileslasie Tadele. The Role of Cooperatives in Promoting Socio-Economic Empowerment of Women: Evidence from Multipurpose Cooperative Societies in South-Eastern Zone of Tigray,
Ethiopia. International Journal of Community Development.Vol. 1, No. 1, 2013, 1-11. 13 Deasy Dwi, Ratnasari dkk. Optimalisasi Peran Koperasi Wanita Dalam Meningkatkan Kesejahteraan
Anggota (Studi pada Koperasi Wanita Potre Koneng Kabupaten Sumenep). Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol.
1, No. 3, h. 51-60.
12
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Pasal 16, jenis koperasi di
dasarkan pada kesamaan kegiatan usaha dan kepentingan ekonomi anggota. Jenis
koperasi sebagaimana yang di maksud dalam pasal 16terdiri dari lima jenis yaitu:
1. Koperasi konsumen
Koperasi konsumen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha
pelayanan dibidang penyediaan barang kebutuhan anggota dan non anggota.
2. Koperasi produsen
Koperasi Produsen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha
pelayanan dibidang pengadaan saranaproduksi barang dengan tujuan
memperlancar dan meningkatkan hasil produksi mereka.
3. Koperasi jasa
Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha
pelayanan jasa non-simpan pinjam yang diperlukan oleh anggota dan non-
anggota.
4. Koperasi simpan pinjam
Koperasi simpan pinjam menjalankan usaha simpan pijam sebagai melayani
anggota dalam proses kredit dan simpan atau tabungan anggota koperasi.
5. Koperasi pemasaran
Koperasi pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan dan
pemasaran produk atau jasa anggota koperasi tersebut.14
Pasal 4 Undang-Undang No. 25 tahun 1992 menjelaskan tentang fungsi
Koperasi yaitu:
1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi pada
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia
dan masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.
14 Bernhard Limbong, Pengusaha Koperasi Memperkokoh Fondasi Ekonomi Rakyat, (Jakarta: Margaretha
Pustaka, 2010), h. 75-76
13
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekluargaan dan demokrasi
ekonomi.
Ditinjau dari UU No. 12 Tahun 1967 mengenai jenis-jenis koperasi yang
tercantum di dalam pasal 17 bagian 6 yang isinya memuat jenis-jenis koperasi
berdasarkan golongan masyarakat yang mendirikannya, yaitu:
1. Koperasi Pegawai Negeri Koperasi yang anggotanya terdiri dari para pegawai
negeri dalam suatu daerah kerja.
2. Koperasi di Lingkungan Angkatan Bersenjata (PRIMKOPAD, PRIMKOPAL,
PRIKOPARADA, PROMKOPOL) Koperasi yang merupakan wadah
penampungan kegiatan-kegiatan kekaryaan anggota angkatan untuk
meningkatkan kesejahteraan para anggota beserta keluarganya.
3. Koperasi Wanita, Koperasi Guru, Koperasi Kaum Veteran, Koperasi Kaum
Pensiun dan sebagainya Koperasi yang berusaha meningkatkan kesejahteraan
ekonomi para anggotanya dalam golongan masing-masing.15
C. Kosep Kesejahteraan
Kesejahteraan adalah suatu sistem yang terorganisasi dari layanan layanan sosial
dan lembaga-lembaga yang bermaksud untuk mencapai standar-standar kehidupan dan
kesehatan yang memuaskan, serta hubungan-hubungan perorangan dan sosial yang
memungkinkan mereka mengembangkan segenap kemampuan dan meningkatkan
kesejahteraan mereka selaras dengan kebutuhan-kebutuhan keluarga maupun masyarakat.
Tujuan kesejahteraan adalah untuk menjamin kebutuhan ekonomi manusia, standar
kesehatan dan kondisi kehidupan yang layak, mendapatkan kesempatan yang sama dengan
warga lainnya, peningkatan derajat harga diri setinggi mungkin, kebebasan berfikir
melakukan kegiatan tanpa gangguan sesuai dengan hak asasi manusia
Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 Sebagai indikator tercapainya Ketahanan
Ekonomi Anggota yaitu kondisi kehidupan perekonomian anggota sudah mampu untuk
berdaya saing, dan bisa mewujudkan kemakmuran bersama secara merata dan
15 http://aristafaoziyanti16.blogspot.com/2015/10/jenis-jenis-koperasi-menurut-uukoperasi.html?M=1.
Diakses pada tanggal 21 Oktober 2020, pikul 23:32 WIB.
14
berkesinambungan. Dengan terwujudnya Ekonomi yang makmur, ketahanan Ekonomi
tidak akan mudah terguncang oleh faktor internal maupun ekternal.16
Kesejahteraan hidup seseorang dalam realitanya, memiliki banyak indikator
keberhasilan yang dapat diukur. Dalam hal ini Suyatno menyampaikan bahwa
kesejahteraan masyarakat dapat ditandai dengan berkurangnya tingkat kemiskinan,
kesehatan menjadi lebih baik, dapat memperoleh tingkat pendidikan yang tinggi, dan
peningkatan produktivitas masyarakat. Kesemuanya itu merupakan cerminan dari
peningkatan tingkat pendapatan masyarakat. Pendapatan adalah suatu bentuk dari balas
karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap
proses produksi. Pendapatan adalah sejumlah uang yang diberikan kepada subyek
ekonomi berdasarkan prestasi-prestasi yang diserahkan yaitu berupa pendapatan dari
profesi yang dilakukan sendiri atau usaha perorangan dan pendapatan dari kekayaan.
Pemberdayaan menunjukkan suatu proses dari memperoleh atau memberikan sumber daya
dan sarana atau memungkinkan akses dan kontrol. Ini berarti bahwa individu memiliki
potensi untuk mendapatkan kekuatan pada inisiatif sendiri atau pihak lain bisa
membuatnya untuk memiliki kekuatan. Pemberdayaan memungkinkan orang untuk
mendapatkan wawasan dan memiliki kesadaran dalam mencapai dan mewujudkan kondisi
yang lebih baik.
Dalam memahami realitas tingkat kesejahteraan, pada dasarnya terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan terjadiinya kesenjangan tingat kesejahteraan anatra lain :
1. Dosial ekonomi rumah tangga atau masyarakat
2. Struktur kegiatan ekonomi sectoral yang menjadi dasar kegiatan produksi rumah
tangga atau masyarakat.
3. Potensi regional (sumber daya alam, lingkungan dan infrastruktur) yang mempengaruhi
perkembangan struktur kegiatan produksi dan kondisi kelembagaan yang
mempengaruhi perkembangan struktur kegiatan produksi skala lokal, regional dan
global17.
16 Santoso, Edi. 2011. “Pemberdayaan Koperasi Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Anggota Dalam
Mendukung Ketahanan Ekonomi Wilayah (studi kasus di Koperasi Pasar Pondok Labu. Cilandak, Jakarta
Selatan)”.Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Jurnal Studi Ekonomi Dan Bisnis Islam. Vol. 3, No. 1 Juni 2018. 17 Ninik Widyanti dan Sunindhia. Koperasi dan Perekonomian Indonesia (Jakarta: PT. Bina Adiaksara,
2003), 201-202.
15
D. Peran Koperasi Wanita Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota Di Desa
Jatidowo Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung
Menurut pimpinan Koperasi KOPWAN MELATI mengatakan bahwa pencapaian
peningkatan kesejahteran adalah tujuan usaha yang bermanfaat dalam usaha koperasi serta
merupakan karya kegiatan dalam rangka tanggung jawab moral dan sosial. Serta yang
penting juga adalah mempertinggi taraf hidup anggotanya, meningkatkan produksi dan
mewujudkan pendapatan yang adil dan kemakmuran yang merata. Selanjutnya, koperasi
Indonesia wajib memiliki dan berlandaskan nilai-nilai menolong diri-sendiri, bertanggung
jawab kepada diri-sendiri, demokrasi, persamaan, keadilan dan solidaritas.
Koperasi Wanita Melati di Desa Jatidowo , koperasi yang sangat berkembang dan
masih berjalan di antara koperasi wanita yang ada di Kecamatan Rejotangan, Koperasi
Melati ini berhasil menarik minat masyarakat khususnya kaum wanita untuk bersedia
menjadi anggota koperasi dalam bidang usaha simpan pinjam dan unit perdagangan, dan
unit usaha lainnya yang sedang di kembangkan. Koperasi ini telah berhasil mengajak
kaum wanita ikut serta dalam rangka pembangunan nasional berdasarkan asas
kekeluargaan. Sejalan dengan jumlah anngota Koperasi Wanita Melati saat ini mencapai
117 anggota tidak sebanding dengan jumlah pendududk perempuan di desa Jati dowo pada
Tahun 2019 sebanyak 668 jiwa. Data data tersebut, dapat di ketahui bahwa keberadaan
Koperasi Wanita Melati masih belum optimal. Dalam artian belum mencakup semua
penduduk perempuan di Desa Jatidowo untuk berorganisasi di koperasi wanita tersebut.
Koperasi wanita melati juga mensejahterakan anggota dengan cara memfasilitasi
segala aktifitas yang akan dilakukan oleh sebuah lembaga termasuk memudahkan dalam
masyarakat untuk meningkatkan pendapatan untuk kesejahteraan lembaga. Koperasi
melati menyediakan dana Simpan Pinjam untuk membantu mengembangkan modal usaha
masyarakat. Peminjaman yang dilakukan juga menggunakan syarat syarat seperti mengisi
formulir atau membuat Proposal, NPWP, Kartu Keluarga (KK), dan BPKB. Tergantung
nominal dana pinjaman yang di butuhkan.
Mengadakan program PERKASSA (Perempuan Keluarga Sehat dan Sejahtera)
oleh Menteri Koperasi dan UKM pada bulan November tahun 2007. Pada saat
diresmikannya program perkasa, Ibu Ani Yudhoyono mengatakan bahwa program
tersebut akan mampu mengangkat perempuan dan ekonomi keluarga. Perempuan tidak
16
harus pasrah terhadap kemiskinan dan dapat ikut terlibat dalam upaya meningkatkan taraf
hidup serta sebagai penopang ekonomi keluarga.
Melalui program Perkasa (Peningkatan Program Perempuan Keluarga Sehat dan
Sejahtera) tahun 2006 dan 2007 misalnya, pihaknya telah memberikan penguatan
permodalam kepada 450 Koperasi Wanita yang tersebar di seluruh Indonesia.
Rencananya, tahun 2008 ini, jumlah penerima Program Perkasa ditingkatkan menjadi
seribu Koperasi Wanita atau meningkat 400 persen dibanding 2007. Membangun sinergi
Pemerintah dalam hal ini, Kementerian Koperasi dan UKM dalam melakukan upaya
memberi dukungan penguatan kepada kaum perempuan melalui koperasi, mengajak
berbagai pihak untuk bersinergi. Yakni dengan mengundang lembagalembaga non
pemerintah, salah satunya Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri). Sedangkan
fungsi Kementerian Koperasi dan UKM melalui Perkassa, menyalurkan dana perkuatan
permodalan bagi pengusaha wanita (perempuan) yang bergabung dalam koperasi wanita
di daerahnya, menyalurkan kredit usaha dengan persyaratan ringan dan terjangkau,
membantu mewujudkan peran koperasi wanita dalam kancah pengembangan ekonomi
kerakyatan sekaligus untuk mengentaskan kemiskinan.
Peran Koperasi Wanita Melati Dalam Meningkatkan kesejahteraan Anggota di
Desa Jatidowo Kecamatan Rejotangan. Yaitu sebagai berikut :
a. Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Sumber daya manusia sendiri adalah kemampuan terpadu dari daya pikir
dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh
keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh
keinginan untuk memenuhi kepuasannya. Jadi, manusia adalah salah satu faktor
paling penting untuk mendukung maju dan berkembangnya suatu organisasi.
Pengembangan kapasitas melalui SDM pada Koperasi Wanita Melati sejauh ini
sudah ada pengembangan, yaitu melalui upaya pelatihan atau diklat, seminar,
workshop dan sebagainya pada pengurus, pengawas, dan karyawan. Pelatihan
tersebut bertujuan untuk menambah wawasan, pengalaman serta meningkatkan
keterampilan dan potensi yang dimiliki oleh pengurus, pengawas, dan
karyawan, agar ke depannya nanti kegiatan tersebut bisa bermanfaat untuk
kemajuan koperasi. Hal ini di contohkan melakukan pelatihan computer di
17
Tulungagung, workshop pengembangan jaringan usaha koperasi perdagangan
di Kecamatan Rejotangan. Di tahun 2011, Koperasi Wanita Melati ini
menghabiskan anggaran untuk kegiatan studi banding atau diklat sebesar Rp.
10.380.500,-. Anggaran ini merupakan unsur pendukung dari terlaksananya
pelatihan atau studi banding. Hal ini ditujukan agar pengembangan kapasitas di
Koperasi Wanita Melati bisa menjadikan koperasi lebih berkembang dan
meningkatkan perannya untuk membantu mensejahterakan anggotanya.
Sejauh pengamatan di lapangan, menunjukkan bahwa Koperasi Wanita
Melati telah melakukan perannya sebagai organisasi yang berupaya
melaksanakan dan mengikuti serta menerapkan hasil dari pelatihan yang
diadakan oleh koperasi sendiri maupun dinas atau lembaga lainnya. Koperasi
Wanita Melati dengan ide kreatifnya juga sering mengadakan studi banding ke
koperasi wanita lainnya untuk meninjau atau mengamati sistem koperasi yang
diterapkan oleh koperasi tersebut sehingga menghasilkan suatu hasil yang baik.
Proses yang dijalankan oleh koperasi wanita tersebut nantinya bisa menjadi
referensi bagi koperasi wanita melati untuk mengikuti jejak Koperasi Wanita
tersebut sehingga koperasi wanita ini menjadi lebih maju dan berkembang. Jadi,
melalui pengembangan kapasitas pada SDM di koperasi wanita melati dapat
menjadikan SDM-nya lebih kompeten dalam kinerjanya dan
mengaplikaskannya kembali kepada anggota melalui kelompok.
b. Penguatan Organisasi
Penguatan organisasi pada koperasi wanita melati ini meliputi komunikasi,
gaji atau bonus untuk karyawan yang semuanya terkandung dalam sistem
manajerial. Manajemen ini menunjuk kepada proses, maka manajemen dapat
diberi batasan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
dan pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan lain-lain
sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Keempat fungsi tersebut merupakan kunci bagi keberhasilan suatu
manajemen. Pengertian manajemen itu dapat menunjuk kepada orang atau
sekelompok orang atau bisa kepada proses. Dalam hal yang disebut pertama,
manajemen koperasi itu terdiri dari rapat anggota, pengurus, dan karyawan.
18
Ada hubungan timbal balik antara ketiga unsur tersebut, dalam arti bahwa tidak
satu unsur pun akan bisa bekerja secara efektif tanpa dibantu atau didukung oleh
unsur-unsur lainnya. Di dalam Koperasi Wanita ini unsur komunikasi ini tidak
lepas dari penguatan organisasi. Komunikasi dilakukan tidak hanya dengan
pihak eksternal saja yaitu anggota akan tetapi penting untuk komunikasi dengan
pihak internal yang meliputi Rapat Pengurus, Pengawas, dan Karyawan. Perlu
dicatat bahwa pengorganisasian adalah proses managerial yang berkelanjutan.
Sebagaimana kita ketahui kronologi selalu berkembang, lingkungan organisasi
dapat berubah, yang mana manajer harus menyesuaikan strategi yang telah
disusunnya, sehingga tujuan dari organisasi tetap dapat dicapai secara efektif
dan efisien.
c. Reformasi Kelembagaan
Reformasi dalam Koperasi Wanita Melati ini meliputi perubahan peraturan
dan struktur komponen Koperasi Wanita Melati seperti peraturan AD atau ART
yang berubah mengikuti peraturan tentang koperasi yang baru dan perubahan
susunan komponen koperasi yang disesuaikan dengan kemampuan, melihat
regenerasi penting dalam sebuah organisasi. Anggaran dasar dari suatu
perkumpulan termasuk koperasi adalah merupakan kumpulan dari aturan-
aturan main yang dibuat oleh para pendiri perkumpulan itu, mengatur
hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan perkumpulan itu baik secara
internal maupun eksternal. Di dalam anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga, di samping berisi aturan-aturan main berkoperasi juga dicantumkan
secara jelas mengenai aturanaturan tentang pengawasan dan sanksisanksi
terhadap pelanggaran yang terjadi, baik terhadap akibat dari pelanggaran yang
dilakukan oleh para anggota maupun para pengurus. Sanksi tersebut mulai dari
sanksi yang bersifat administratif, perdata maupun pidana sesuai dengan bentuk
kesalahan yang dilakukan. Pergeseran kedudukan anggaran dasar koperasi dari
statusnya semula sebagai kumpulan aturan-aturan menjadi undang-undang
yang berlaku bagi semua anggota koperasi, terjadi setelah anggaran dasar
tersebut mendapat persetujuan dari otoritas yang berwenang. Karena itu, di sini
letak pentingnya fungsi otoritas yang berwenang terhadap perjanjian atau
19
kesepakatan yang dibuat oleh para pendiri koperasi yaitu memberikan legalitas
sebagai badan hukum kepada koperasi dan anggaran dasarnya. Jadi, reformasi
kelembagaan itu perlu dilakukan apabila jabatan yang diduduki sudah tidak
sesuai dengan perannya. Karena hal itu, akan berdampak kepada organisasi dan
anggota. Komitmen anggota terbentuk atas kesepakatan bersama yang
ditentukan dalam rapat anggota, mengingat kekuasaan tertinggi di tangan
anggota. Hal ini termasuk dalam proses pemilihan, pemberhentian dan
pergantian pengurus, pengawas, dan karyawan koperasi.
d. Partisipasi Anggota
Partisipasi memegang peranan yang penting dalam pembangunan dan
perkembangan koperasi. Tanpa partisipasi anggota kemungkinan atas
rendahnya efisiensi dan efektifitas koperasi akan lebih besar dan akan
mempengaruhi kinerja koperasi. Kontribusi anggota terhadap kegiatan usaha
koperasi dapat berbentuk kewajiban anggota dalam membayar harga atas
pelayanan koperasi, kegiatan pendidikan, dan kehadiran dalam acara koperasi.
Partisipasi anggota dalam Koperasi Wanita Melati dapat dilihat dari bagaimana
mereka berperan serta dalam masalah pembiayaan yang digunakan untuk
pembangunan koperasi. Partisipasi bruto anggota sama dengan pendapatan
koperasi yang diperoleh dari hasil usaha (penjualan) koperasi. Partisipasi neto
ini adalah hasil usaha kotor misalnya biaya distribusi dan transportasi, gaji dan
upah, penyusutan, pemeliharaan aktiva tetap dan lain sebagainya. Melihat
partisipasi anggota di Koperasi Wanita Melati masih kurang, hal ini disebabkan
karena untuk mengupayakan partisipasi tersebut kekurangan modal, misalnya
untuk mengikutsertakan anggota dalam kegiatan diklat/seminar/studi banding
dan sebagainya. Dalam hal ini, diperlukan peran dari koperasi sendiri untuk
lebih bekerja keras meningkatkan atau mengembalikan partisipasi anggota.
Akan tetapi, partisipasi anggota meningkat dalam hal kehadiran di RAT,
pertemuan kelompok setiap bulan, partisipasi belanja di toko juga merupakan
hal wajib bagi anggota. Partisipasi ini diperlukan untuk mengurangi kinerja
yang minim. Sehingga nantinya partisipasi anggota diharapkan mampu
menciptakan pembangunan koperasi yang lebih baik.
20
e. Diversifikasi Usaha
Diversifikasi usaha adalah strategi klasik dalam mempertahankan
pertumbuhan dan semua usaha yang sukses selalu mempertimbangkan untuk
melakukannya. Hal ini dibertujuan untuk mengembangkan usaha menjadi lebih
besar dan pendapatan tambahan. Diversifikasi ini dilakukan oleh Koperasi
Wanita untuk menambah pendapatan yang digunakan sebagai modal tambahan,
meningkatkan pelayanan kepada anggota dan memenuhi kebutuhan anggota.
Diversifikasi unit usaha di dalam koperasi ini bersifat otonom yaitu unit usaha
yang diberi tugas, hak, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan ruang
lingkup usahanya sehingga unit usaha tersebut dapat memberikan pelayanan
ekonomi maksimal kepada para anggota. Jenis-jenis simpanan, meliputi
simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela yang diberi nama
simpanan potre. Selain itu, terdapat pula usaha pengadaan barang, usaha, kredit
mitra usaha yang meliputi: toko elektronik, toko bahan bangunan, toko mebel,
toko sembako, toko konveksi/butik, optik. Ditambah lagi kredit kupon lebaran
dan kredit sepeda motor. Kreatifitas pengurus koperasi mendiversifikasikan
usaha merupakan suatu peningkatan kapasitas kinerja yang lebih baik.
Keinginan mengadakan perluasan usaha menjadi pendorong utama. Kegiatan
menjadi serba besar, kemungkinan mendapatkan keuntungan juga akan lebih
besar dan kerugian menjual barang yang satu dapat ditutup dengan keuntungan
menjual barang yang lain. Jadi, usaha koperasi lebih berkembang dan semakin
memikat anggota untuk lebih aktif memanfaatkan fasilitas yang disediakan
maupun masyarakat luar untuk bergabung menjadi anggota Koperasi Wanita
Melati. Melihat diversifikasi usaha di Koperasi Wanita Melati, dapat dilihat
bahwa koperasi tersebut telah melakukan perannya sebagai organisasi yang
mengutamakan pelayanan untuk menciptakan kesejahteraan anggota.
21
A. Kesimpulan
BAB IV
PENUTUP
Berdasarkan kerja praktik yang telah penulis lakukan seperti yang dibahas dalam
pembahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan kesejahteran
adalah tujuan usaha yang bermanfaat dalam usaha koperasi serta merupakan karya
kegiatan dalam rangka tanggung jawab moral dan sosial. Serta yang penting juga adalah
mempertinggi taraf hidup anggotanya, meningkatkan produksi dan mewujudkan
pendapatan yang adil dan kemakmuran yang merata. Koperasi wanita melati juga
mensejahterakan anggota dengan cara memfasilitasi segala aktifitas yang akan dilakukan
oleh sebuah lembaga termasuk memudahkan dalam masyarakat untuk meningkatkan
pendapatan untuk kesejahteraan lembaga. Koperasi melati menyediakan dana Simpan
Pinjam untuk membantu mengembangkan modal usaha masyarakat. Peminjaman yang
dilakukan juga menggunakan syarat syarat seperti mengisi formulir atau membuat
Proposal, NPWP, Kartu Keluarga (KK), dan BPKB. Tergantung nominal dana pinjaman
yang di butuhkan.
Mengadakan program PERKASSA (Perempuan Keluarga Sehat dan Sejahtera)
oleh Menteri Koperasi dan UKM pada bulan November tahun 2007. Pada saat
diresmikannya program perkasa, Ibu Ani Yudhoyono mengatakan bahwa program tersebut
akan mampu mengangkat perempuan dan ekonomi keluarga. Perempuan tidak harus pasrah
terhadap kemiskinan dan dapat ikut terlibat dalam upaya meningkatkan taraf hidup serta
sebagai penopang ekonomi keluarga.
Peran Koperasi Wanita Melati Dalam Meningkatkan kesejahteraan Anggota di
Desa Jatidowo Kecamatan Rejotangan. Yaitu sebagai berikut :
a. Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Sumber daya manusia sendiri adalah kemampuan terpadu dari daya pikir
dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan sifatnya ditentukan oleh
keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh
keinginan untuk memenuhi kepuasannya. Jadi, manusia adalah salah satu faktor
paling penting untuk mendukung maju dan berkembangnya suatu organisasi.
b. Penguatan Organisasi
22
Penguatan organisasi pada koperasi wanita melati ini meliputi komunikasi,
gaji atau bonus untuk karyawan yang semuanya terkandung dalam sistem
manajerial.
c. Reformasi Kelembagaan
Reformasi dalam Koperasi Wanita Melati ini meliputi perubahan peraturan
dan struktur komponen Koperasi Wanita Melati seperti peraturan AD atau ART
yang berubah mengikuti peraturan tentang koperasi yang baru dan perubahan
susunan komponen koperasi yang disesuaikan dengan kemampuan, melihat
regenerasi penting dalam sebuah organisasi.
d. Partisipasi Anggota
Partisipasi memegang peranan yang penting dalam pembangunan dan
perkembangan koperasi. Tanpa partisipasi anggota kemungkinan atas rendahnya
efisiensi dan efektifitas koperasi akan lebih besar dan akan mempengaruhi kinerja
koperasi.
e. Diversifikasi Usaha
Diversifikasi usaha adalah strategi klasik dalam mempertahankan
pertumbuhan dan semua usaha yang sukses selalu mempertimbangkan untuk
melakukannya. Hal ini dibertujuan untuk mengembangkan usaha menjadi lebih
besar dan pendapatan tambahan.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas dapat dikemukakan pemasukan atau saran yaitu
koperasi wanita selain bergerak dalam simpan pinjam dapat memiliki usaha yang dikelola
oleh seluruh anggotanya sehingga akan dapat memberdayakan perempuan dan membantu
meningkatkan tingkat kesejahteraannya, adanya evaluasi yang rutin dilaksanakan oleh
pengurus koperasi wanita, dan , memberikan pelatihan maupun pembinaan kepada anggota
secara rutin sehingga akan menambah kemampuan yang dimilik
23
DAFTAR PUSTAKA
Rakhmad Anang. 2016. Peran Koperasi Wanita Terhadap Keberdayaan Perempuan Di Koperasi
Wanita “Bunda Pertiwi” Desa Kraton Yosowilangun Kabupaten Lumajang,
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Jember .
Nofita I. S. et. al.2015. Efektivitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh Koperasi Wanita
Wetan Kantor Kelurahan Jember. Jurnal Ilmu Administrasi Negara Universitas
Jember.
Suharto, H. Babun dan Fathorrazi. 2013. Ekonomi Koperasi. Jember: STAIN Press. Hl. 274-279
Robbin Sthepen .2002. Perilaku Organisasi .Jakarta: Erlangga. Hlm. 109
Deasy Dw, Ratnasari.dkk.2013.Optimalisasi Peran Koperasi Wanita Dalam Meningkatkan.
Kesejahteraan Anggota (Studi pada Koperasi Wanita Potre Koneng Kabupaten
Sumenep).
Octaviani Sendy Putri. 2018. Peran Aktif Anggota Koperasi Terhadap Kontribusi Kesejahteraan
Anggot. Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jember.
https://pendidikan.co.id/pengertian-peran-konsep-dan-jenisnya-menurut-para-ahli. Diakses pada
tanggal 21 Oktober 2020, pukul 20:00 WIB.
Firdaus Muhammad dan Agus Edhi Susanto. 2004. Perkoperasian Sejarah, Teori, dan Praktek.
Bogor: Ghalia Indonesia cet. Ke-2. Hal. 70-71
Hendrojogi. 2007 Koperasi: Asas-asas, Teori, dan Praktik .Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.ed-
4. Hlm. 20
Koutsou, S.2003. Women’s Cooperatives in Greece: An On-going Story of Battles, Successes and
Problems. Journal of Rural Cooperation, 31(1) :47-57.
Tesfay, Aregawi.,Haileslasie Tadele.2013. The Role of Cooperatives in Promoting Socio-
Economic Empowerment of Women: Evidence from Multipurpose Cooperative
Societies in South-Eastern Zone of Tigray, Ethiopia. International Journal of
Community Development.Vol. 1, No. 1, 2013, 1-11
Ratnasari, Deasy Dwi.dkk.2013.Optimalisasi Peran Koperasi Wanita Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Anggota (Studi pada Koperasi Wanita Potre Koneng Kabupaten
Sumenep). Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 3, h. 51-60
24
http://aristafaoziyanti16.blogspot.com/2015/10/jenis-jenis-koperasi-menurut-
uukoperasi.html?M=1. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2020, pikul 23:32 WIB.
Limbong Bernhar. 2010 .Pengusaha Koperasi Memperkokoh Fondasi Ekonomi Rakyat,
(Jakarta: Margaretha Pustaka. Hlm 75-76.
Edi, Susanto . 2011. “Pemberdayaan Koperasi Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Anggota
Dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi Wilayah (studi kasus di Koperasi Pasar
Pondok Labu. Cilandak, Jakarta Selatan)”.Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Widyanti Ninik dan Sunindhia2003.. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Jakarta: PT. Bina
Adiaksara. Hlm 201-202.
Gemari.(2008). Penguatan Dana Koperasi Wanita. http://www.gemari.or.id/
file/edisi85/gemari8509.pdf.
25
Berita Acara Harian PPL Jurusan Manajemen Keuangan Syariah Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam Iain Tulungagung Gelombang II Tahun 2020
Pada tanggal 05 Oktuber Sampai tanggal 06 bulan November Tahun 2020, bertempat di
Lembaga Koperasi Wanita Melati tela dilaksanakan PPL Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang III Tahun 2020 oleh
mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama : Dliya Ulhaq Atika Putri
NIM : 12406173107
Jurusan: Manajemen Keuangan Syariah
No. Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1. Senin,05-10-2020 09:00 Berkunjung di Desa dan Lembaga untuk mengantar
surat observasi Izin PPL dari Kampus. Surve tempat.
2. Selasa,06-10-
2020
10:00 Berkunjung kerumah Ibu Triasih sebagai Ketua
Koperasi Wanita Melati untuk menanyakan struktur
lembaga dan kegiatan apa saja yang dilakukan anggota,
setelah itu berkunjung ke pengurus koperasi lainnya.
3. Rabo, 07-10-2020 14:00 Mengikuti kegiatan Koperasi Melati melayani simpan
pinjam di Balai Desa Jati Dowo samapai selesai.
4. Kamis, 08-10-
2020
19:20 Mengerjakan review Pendalaman PPL.
5. Jumat, 09-10-
2020
13:00 Mendatangi rumah salah satu anggota Koperasi Melati
untuk berbincang mengenai Koperasi Melati.
6. Sabtu, 10-11-
2020
18:45 Mencari reverensi Judul.
26
7. Minggu, 11-10-
2020
09:34 Berdiskusi dengan teman satu DPL secara online via
WhatsApp untuk membicarakan tugas dan laporan.
8. Senin, 12-10-
2020
08:29 Konsul judul di Grub WhatsApp PPL DPL Bu Amalia
9. Selasa, 13-10-
2020
17:00 Membuat pertanyaan untuk wawancara dan observasi di
lembaga.
10. Rabo, 14-10-2020 09:00 Mengunjungi lembaga koperasi untuk mengamati proses
kegiatan para anggota.
11. Kamis, 15-10-
2020
09:00 Mengunjungi Lembaga Koperasi untuk mengamati
proses kegiatan yang dilakukan para Anggota Koperasi
Melati.
12. Jumat,16-10-2020 14:45 Mengerjakan laporan PPL.
14. Sabtu, 17-10-
2020
17:00 Mengerjakan Laporan PPL.
15. Minggu, 18- 10-
2020
08:00 Berkomunikasi dengan salah satu anggota koperasi via
WhatsApp untuk menanyakan visi misi Koperasi
Melati.
16. Senin, 19-10-
2020
14:00 Membantu kinerja karyawan koperasi mengenai simpan
pinjam koperasi melati.
17. Selasa,20-10-
2020
14:00 Membantu mencatat data pembayaran Anggota
Koperasi Melati.
18. Rabo, 21-10-2020 14:00 membantu mencatat data pembayaran dan pinjaman
Anggota Koperasi Melati.
27
19. Kamis,22-10-
2020
14:00 Membantu mencatat anggota yang sudah tidak aktif di
koperasi Melati dan membantu menghitung data
pembayaran anggota koperasi.
20. Jumat, 23-10-
2020
14:00 membantu mencatat data pembayaran dan pinjaman
Anggota Koperasi Melati.
21. Sabtu, 24-10-
2020
09:00 Mengerjakan laporan PPL.
22. Minggu, 25-10-
2020
13:00 Mengerjakan laporan PPL.
23. Senin, 26-10-
2020
17:00 Mengerjakan laporan PPL.
24. Selasa, 27-10-
2020
14:00 Membantu kinerja karyawan koperasi mengenai simpan
pinjam koperasi melati.
25. Rabu, 28-10-2020 14:00 Membantu mencatat data pembayaran Anggota
Koperasi Melati.
26. Kamis, 29-10-
2020
14:00 Membantu kinerja karyawan koperasi mengenai simpan
pinjam koperasi melati.
27. Jumat, 30-10-
2020
14:00 Membantu mencatat anggota yang sudah tidak aktif di
koperasi Melati dan membantu menghitung data
pembayaran anggota koperasi.
28. Sabtu, 31-10-
2020
10-34 Mengerjakan Laporan PPL
29. Minggu, 01-11-
2020
20:00 Mengerjakan Laporan PPL
28
30. Senin, 02-11-
2020
17:12 Mengerjakan Laporan PPL
31.
32.
33.
34.
Selasa, 03-11-
2020
Rabu, 04-11-2020
Kamis, 05-11-
2020
Jumat, 06_11-
2020
22:00
13:33
15:46
10:00
Mengerjakan Laporan PPL
Mengerjakan Laporan PPL
Mengerjakan Laporan PPL
Mengirim Laporan Tugas PPL
Tulungagung, 7 November 2020
DLIYA ULHAQ ATIKA PUTRI
NIM. 12406173107
29
BUKTI BIMBINGAN MAHASISWA PPL GELOMBANG III
“JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH”
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Pelaksanaan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang III Tahun 2020 oleh
mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama : Dliya Ulhaq Atika Putri
NIM 12406173107
Nama DPL : Hj. Amalia Nuril Hidayati, M. Sy
Lokasi PPL : Koperasi Perempuan Melati
Alamat Lokasi PPL : Desa Jatidowo Rejotangan Tulungagung
No TANGGAL LAPORAN
MAHASISWA PPL
BIMBINGAN DPL TANDA
TANGAN DPL
1 11-10-2020 Judul Konsultasi judul
2 18-10-2020 BAB I Konsultasi BAB I
3 25-10-2020 BAB II Konsultasi BAB II
4 01-11-2020 BAB III Dan BAB IV Konsultasi BAB III
dan BAB IV
Tulungagung, 7 November 2020
HJ.AMALIA NURIL HIDAYATI, SE.,M.SY
NIP. 198407132014032002
30
DOKUMENTASI KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
31
32
33
Top Related