LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) JURUSAN...
Transcript of LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) JURUSAN...
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
PERAN TPI (TEMPAT PELELANGAN IKAN) DI BAWAH NAUNGAN
LPMK DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
(STUDI KASUS : TPI KELURAHAN LUMPUR, KECAMATAN GRESIK)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh:
BINTI FATICHATUN NAFI’AH
NIM. 12402173622
Dosen Pembimbing Lapangan
Dr. Muhammad Aswad, MA
NIP. 197506142008011009
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
ii
iii
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi
Syariah yang dilaksanakan di Lembaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kelurahan
Lumpur yang dimulai pada tanggal 05 Oktober 2020 sampai dengan tanggal 06
November 2020 dengan judul “ Peran TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Di Bawah
Naungan LPMK Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi
Kasus : TPI Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik) ”
Penyusunan laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas akhir Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung. Tentunya dalam penulisan laporan ini banyak
kendala yang dihadapi penulis, namun berkat bantuan yang diberikan oleh
berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini, oleh karena itu
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Maftukhin M.Ag selaku rektor IAIN Tulungagung
2. Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Tulungagung.
3. Dr. Muhammad Aswad, MA selaku ketua jurusan Ekonomi Syariah sekaligus
Dosen Pembimbing Lapangan di lembaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik
4. Siswahyudianto, M.M. selaku kepala laboratorium Fakutas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung sebagai leading sector pelaksanaan PPL.
5. Hj. Umar Dhani selaku ketua LPMK sekaligus pengelola lembaga TPI
(Tempat pelelangan Ikan) Kelurahan Lumpur yang sudah memberikan izin
dan kesempatan untuk melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
6. Seluruh staff yang berada di lembaga TPI (Tempat Pelelangan Ikan)
Kelurahan Lumpur yang telah membantu selama proses Praktik Pengalaman
lapangan (PPL).
7. Kedua orang tua yang selalu memberikan semangat, bimbingan, dukungan,
serta doa kepada penulis dalam melaksanakan hingga menyusun laporan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
iv
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu terselesaikannya penyusunan laporan Praktik Pengalaman
lapangan (PPL) ini.
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi berbagai pihak yang berkepentingan di masalah ini. Tidak ada
kesempurnaan kecuali milik Allah SWT. Penulis sadar laporan ini jauh dari kata
sempurna. Untuk itu penulis harapkan kritik dan saran yang membangun agar bisa
sama-sama menjadi manusia yang berilmu yang dapat menciptakan karya-karya
yang jauh lebih baik.
Segenap mahasiswa PPL mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak apabila dalam melaksanakan program maupun penyusunan laporan
banyak terdapat kesalahan. Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah
diberikan mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT.
Akhir kata, penulis berharap laporan pertanggung jawaban ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Tulungagung, 06 November 2020
BINTI FATICHATUN NAFI’AH
NIM. 12402173622
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ......................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan ................................................................................. 3
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................................. 4
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga ........................................................................................... 6
B. Pelaksanaan Praktik .................................................................................... 10
C. Permasalahan di Lapangan ......................................................................... 11
D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga Tempat Praktik ........................................ 12
BAB III PEMBAHASAN
A. TPI (Tempat Pelelangan Ikan) .................................................................... 14
B. LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) ........................... 15
C. Kesejahteraan Masyarakat .......................................................................... 16
D. Analisis Temuan Studi ............................................................................... 17
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 19
B. Saran .......................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Berita Acara Harian PPL ............................................................................ 23
vi
2. Form Bukti Konsultasi dengan PPL ............................................................ 28
3. Dokumentasi Kegiatan Selama PPL ........................................................... 31
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Indonesia merupakan suatu negara kepulauan terbesar di dunia
yang memiliki luas wilayah yang 2/3 wilayahnya terdiri dari wilayah
lautan. Hal ini diperkuat dengan fakta lain bahwa Indonesia adalah pemilik
garis pantai terpanjang kedua di dunia dengan kisaran perhitungan
mencapai 108 KM setelah Kanada. Dengan keunggulan tersebut maka
Indonesia mempunyai potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang
tinggi.1 Status Indonesia yang menyebutkan sebagai negara kepulauan
telah ditetapkan sejak deklarasi juanda tepat pada tahun 1957, sekaligus
diperkuat dengan adanya Konvensi Hukum Laut (United Nations
Convenstion On The Law Of The sea/ UNCLOS). Disebutkan bahwa
Indonesia memiliki sekitar 17.500 pulau, Sekitar 62% luas wilayah
Indonesia laut dan perairan. Hal ini dikonfirmasi dari data KPP
(Kementrian Kelautan dan Perikanan) yang juga menyebutkan bahwa
wilayah perairan mencapai 6,32 juta . 2 Melihat dari potensi wilayah
perairan yang lebih unggul, maka Indonesia memiliki potensi sumber daya
ikan cukup besar. Posisi Indonesia yang strategis menyebabkan hasil
perikanan di indonesia berkembang pesat, termasuk di dalamnya salah satu
daerah yang berada di Jawa Timur, Kabupaten Gresik.
Kabupaten Gresik memiliki kawasan pesisir yang secara geografis
terletak di pesisir pantai utara (Pantura) laut Jawa. Dengan panjang pantai
mencapai kisaran hingga 140 km. Dengan keunggulan ini maka bisa
dipastikan Kabupaten Gresik memiliki potensi laut sangat besar.
Disamping itu, Kabupaten Gresik sendiri mempunyai potensi perikanan
1 Jay Fajar, Seberapa Penting Penguasaan Data Kelautan Bagi Indonesia, 2020, Pada
http://www.mongabay.co.id/2020/09/11/seberapa-penting-penguasaan-data-kelautan-bagi-
indonesia/ diakses pada tanggal 26-10-2020 pada pukul 11.06 2 IndonesiabaikID, Indonesia Kaya Potensi Kelautan dan Perikanan, 2018, Pada
http://indonesiabaik.id/infografis/infografis-indonesia-kaya-potensi-kelautan-dan-perikanan/
diakses pada tanggal 26-10-2020 pada pukul 11.24
2
darat sangat besar dengan kisaran luas mencapai 16. 767, 95 Ha Tambak
air payau dan 8. 538,96 Ha Tambak air tawar. Selain itu, kabupaten Gresik
juga memiliki potensi pengolahan ikan dengan media kolam dengan luas
20, 07 Ha, serta waduk seluas 235, 78 Ha.3
Besarnya potensi dari pengolahan ikan di kabupaten Gresik,
terutama pada potensi pengolahan ikan darat, terlihat dari penjelasan
sebelumnya serta adanya konfirmasi dari data Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Jawa Timur yang menyebutkan bahwa dalam hitungan
ton, Kabupaten Gresik mampu memproduksi ikan dari jumlah keseluruhan
Sub Sektor Perikanan, meliputi hasil penangkapan serta budidaya sebesar
120. 828,5 dalam setahun. Menempati kedudukan kedua setelah Sumenep
Kota yang jumlah keseluruhan Sub Sektor Perikanan mencapai hingga 632.
278,1.4 Dari potensi yang besar ini, akan dikatakan optimal jika usaha
penangkapan ikan juga dioptimalkan. Untuk mengelola usaha
penangkapan ikan5 khususnya dari pengolahan ikan darat, maka salah satu
Kelurahan di Kabupaten Gresik, yakni Kelurahan Lumpur, dalam
sejarahnya pihak Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK)
Lumpur Kecamatan Gresik, menilai potensi ekonomi ini sangat
menguntungkan, dan menindaklanjuti hal ini dengan mendirikan sebuah
Tempat Pelelangan Ikan yang berfungsi untuk membantu memberdayakan
hasil tangkapan ikan darat (ikan tambak) bagi para petani ikan di
Kabupaten Gresik.
Tempat Pelelangan Ikan Kelurahan Lumpur ini langsung dikelola
di bawah naungan LPMK yang sejarahnya selain fungsi dan tujuannya
membantu memberdayakan hasil tangkapan ikan darat juga untuk
membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sesuai dengan
pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Hj. Umar Dhani selaku ketua
3 Retno susanti, Peran Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gresik Dalam
Pengembangan Potensi Perikanan Darat (Studi Petani Tambak Desa Semamper Kecamatan
Cerme Kabupaten Gresik), e-prints.umm.ac.id, 2007 4 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Produksi Ikan Menurut
Kabupaten/Kota dan Sub Sektor Perikanan (Ton), 2014 (update 2017) 5 Marsaulina N Nasuetion, Analisis Efesiensi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kelas I, II, III,
& IV, Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, 2011
3
LPMK yang menyampaikan bahwasannya tujuan didirikannya TPI
(Tempat Pelelangan Ikan) lebih fokus untuk tujuan sosial dan fokus pada
mekanisme kerja hanya pada bidang jasa. Sehubungan dengan ilmu
perekonomian, dan hubungan timbal balik, hadirnya Tempat Pelelangan
Ikan Kelurahan Lumpur ini dirasa sangat membantu bagi para petani ikan
tambak serta masyarakat sekitar.
Berdasarkan uraian di atas, menarik untuk diteliti lebih lanjut
mengenai peran TPI (Tempat Pelelangan Ikan) yang berada di bawah
naungan LPMK Kelurahan Lumpur dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Serta hadirnya TPI memiliki perananan cukup besar terhadap
pembangunan ekonomi, maka penulis tertarik untuk menyusun laporan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dengan judul “ Peran TPI (Tempat
Pelelangan Ikan) Di Bawah Naungan LPMK Dalam Upaya
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus : TPI
Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik) ”
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan Pelaksanaan
Tujuan dilaksanakannya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah di IAIN Tulungagung adalah :
a) Memenuhi tugas Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang
III Tahun 2020
b) Mengetahui seberapa jauh teori yang didapatkan di dalam kampus
dengan praktiknya di lapangan.
c) Mengetahui bagaimana struktur organisasi di lembaga TPI
(Tempat Pelelangan Ikan) yang berada di bawah naungan LPMK
d) Mengetahui bagaimana mekanisme kerja dari lembaga TPI
(Tempat Pelelangan Ikan) yang berada di bawah naungan LPMK
e) Serta tujuan dari laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini adalah
untuk mengetahui bagaimana Peran TPI (Tempat Pelelangan Ikan)
di bawah naungan LPMK dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar.
4
2. Kegunaan Pelaksanaan
Adapun kegunaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pada
lembaga TPI (Tempat Pelelangan Ikan) yaitu :
a) Bagi Akademik
1. Untuk memperkaya wawasan keilmuan dan pemahaman dalam
rangka pembentukan keahlian akademik pada bidang ekonomi
syariah pada perekonomian masyarakat.
2. Dapat disajikan sebagai salah satu bahan referensi para peneliti
selanjutnya yang membahas tentang tema yang sama.
b) Bagi Fakultas
1. Sebagai media sosialisasi karena perguruan tinggi memiliki
akses yang memadai untuk penyebar luasan informasi kepada
masyarakat.
2. Dapat memperluas jaringan kerja sama dengan lembaga TPI
(Tempat Pelelangan Ikan) Kelurahan Lumpur Kecamatan
Gresik, kabupaten Gresik.
3. Meningkatkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
c) Bagi Pihak Lain
Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini semoga dapat
menambah wawasan dan informasi bagi semua pihak tentang
bagaimana peran dan fungsi berdirinya lembaga terkait .
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilakukan oleh mahasiswa
jurusan Ekonomi Syariah mulai tanggal 05 Oktober 2020 sampai dengan
tanggal 06 November 2020. Tempat pelakasanaan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) ini adalah di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dibawah
naungan LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) Lumpur,
Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Dalam kondisi adanya COVID-19
mahasiswa hanya diperkenankan untuk melakukan observasi dan
wawancara ke pihak lembaga TPI (Tempat Pelelangan Ikan)
5
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Nama Lembaga : Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kelurahan
Lumpur
Alamat Lembaga : Jl. Sindujoyo X Gresik
Telepon : 0852-1111-1484
1. Sejarah TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kelurahan Lumpur
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kelurahan Lumpur, merupakan
tempat pelelangan ikan yang produk ikannya berasal dari petani
ikan berbagai daerah di wilayah Gresik. Awal mula pendirian
TPI (Tempat Pelelangan Ikan) ini berangkat dari sebuah
keresahan para orang tua terdahulu yang memikirkan bagaimana
kelanjutan dan masa depan Desa Lumpur yang pada saat itu
terbilang belum maju sehingga mereka memikirkan cara
bagaimana bisa menyokong perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat wilayah Lumpur. Dari inisiatif para orang tua
terdahulu dengan melihat kondisi kebutuhan sosial dan
perekonomian masyarakat di wilayah Kelurahan Lumpur
didirikanlah TPI (Tempat Pelelangan Ikan) dengan catatan hasil
dari distribusi, congokan, sewa gudang, parkir serta seluruh
perolehan pendapatnya untuk kepentingan masyarakat.
Diantaranya seperti :
a. Pembiayaan sekolah anak yatim
b. Pembiayaan pembangunan di wilayah Lumpur (sebelum
ditangani oleh pemerintah)
c. Pembiayaan untuk orang jompo
d. Memberikan subsidi listrik dan PDAM untuk seluruh
tempat ibadah Kelurahan Lumpur dengan jumlah total 1
masjid dan 10 mushola.
e. Sebagian diberikan ke pemerintah untuk retribusi.
6
TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kelurahan Lumpur berdiri
kurang lebih sejak tahun 1982 dengan dana awal dari iuran para
orang-orang berpengaruh terdahulu dari Desa Lumpur dan 2
daerah lainnya di wilayah Gresik yakni, Tumapel dan Kroman.
Dari dana tersebut dialokasikan untuk pemberdayaan TPI
(Tempat Pelelangan Ikan) yang berfokus pada budidaya ikan
tambak bukan ikan laut seperti TPI (Tempat Pelelangan Ikan)
pada umumnya. Berbeda dengan TPI-TPI yang tersebar di seluruh
Indonesia, dimana mereka berada di bawah naungan pemerintah,
TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kelurahan Lumpur secara khusus
berdiri di bawah naungan LPMK (Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Kelurahan) Lumpur, yang telah berubah nama
sebanyak tiga kali, dari yang menyandang dengan nama LSD
(Lembaga Swadya Desa) sebelum tahun 1990-an, kemudian
setelah masuk tahun 1990-an berubah nama menjadi LKMD
(Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa) dan terakhir pada tahun
1996 berubah status menjadi LPMK (Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Kelurahan) bertepatan dengan perubahan status desa
yang menjadi kelurahan.6
Berdirinya TPI (Tempat Pelelangan Ikan) berfokus hanya
pada pelayanan jasa. Mulai dari penyediaan alat timbang, hingga
gudang-gudang pengepakan. Dalam memfasilitasi gudang-
gudang pengepakan ini TPI bekerja sama dengan koperasi “Mina
Giri” untuk disewakan kepada para pelaku pasar (pedagang) atau
bisa dikenal dengan petani ikan. Kerja sama ini bertujuan untuk
memperkuat usaha dalam penanganan masalah tanah
pergudangan (pengadaan gudang). Karena TPI (Tempat
Pelelangan Ikan) Kelurahan Lumpur ini hanya menyediakan
masalah pekerja dan jasa, maka tidak ada sangkut paut dengan
permasalahan jual beli ikan para petani, sehingga permasalahan
6 Wawancara bersama Bapak Hj. Umar Dani selaku pengelola TPI serta ketua LPMK pada hari
Senin, 12 Oktober 2020 pada pukul 08.45 WIB
7
jual beli ikan tergantung dari pribadi pelaku pasar (pedagang) atau
bisa disebut dengan petani ikan. Tujuan dari didirikannya TPI ini
adalah untuk meminimalisir monopoli, serta agar harga bisa
bersaing.
TPI (Tempat Pelelangan Ikan) juga berfokus pada
pemberdayaan ikan tambak. Para petani ikan tambak ini berasal
dari berbagai daerah di wilayah Gresik seperti Sidayu, Dukun,
Manyar, Cerme, Duduk Sampeyan, ada juga sebagian dari
wilayah luar Gresik seperti Sidoarjo dan Lamongan. Ikan-ikan
yang ada di TPI ini juga hanya ikan tertentu, seperti Bandeng,
Fanani, Nila, Mas, serta Bader. Selain ikan-ikan yang disebutkan
maka tidak ada di TPI. Untuk jasa pengiriman yang dilakukan
oleh TPI bukan hanya dalam provinsi namun juga hingga seluruh
Indonesia, kota yang biasa menjadi kota pengiriman seperti Solo,
Jogja, Semarang, Bandung, Tasikmalaya dan beberapa daerah
lainnya.7
Omset yang diperoleh dari TPI (Tempat Pelelangan Ikan) ini
juga sangat menggiurkan dan pastinya juga musiman. Karena
untuk produk ikan sendiri dibagi 2 musim diantaranya :
a. Musim panen raya (tepat pada bulan Maret hingga bulan
Juli) maka penghasilan yang didapat oleh TPI bisa
mencapai 100 hingga 150 ton perhari.
b. Musim biasa (tepat pada bulan Agustus hingga Februari)
maka penghasilan yang didapat oleh TPI bisa mencapai
20 hingga 25 ton saja.
2. Visi TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kelurahan Lumpur
Dibangunnya lembaga TPI Kelurahan Lumpur di bawah
naungan LPMK ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Lembaga TPI ini berdiri di lingkungan sosial dan
mempraktekkan prinsip-prinsip sukarelawan dalam
pengelolaannya demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat
7 Ibid pada hari Jumat, 23 Oktober 2020 pada pukul 19.20 WIB
8
terutama kesejahteraan anak-anak yatim di lingkungan wilayah
Lumpur.
3. Misi TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kelurahan Lumpur
a) Mendorong terjadinya perubahan sosial untuk wujudkan
masyarakat Kelurahan Lumpur yang sejahtera. Terutama
dalam bidang pendidikan anak yatim.
b) Menjadikan lembaga TPI Kelurahan Lumpur sebagai
pemasok dana LPMK dalam menaungi kesejahteraan
masyarakat.
4. Struktur Organisasi TPI Kelurahan Lumpur
Tugas dan Tanggung Jawab8
a) LPMK
1. Menyusun rencana kerja TPI Kelurahan Lumpur
2. Sebagai lembaga yang menaungi TPI
8 Hasil wawancara bersama Bapak Iskandar Agung selaku pengawas / manajer TPI pada hari
jumat, 30 oktober 2020 pada pukul 08.00 WIB
LPMK {Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan }
Manajer / Pengawas
Kketua Kelompok
Mandor Lapangan
Karyawan
9
3. Mengelola dan membina kegiatan di TPI (Tempat Pelelangan
Ikan)
4. Bertanggung jawab terhadap semua yang berhubungan dengan
TPI (Tempat Pelelangan Ikan)
b) Manajer / Pengawas
1. Mengawasi setiap ikan datang yang masuk di TPI
2. Mengawasi kinerja seluruh anggota yang terlibat.
3. Mengkoordinasi seluruh anggota.
4. Menjalankan aturan yang sudah ditetapkan oleh pengurus LPMK
c) Ketua Kelompok
1. Mengawasi dan mengatur pelaksanaan kerja kelompoknya
2. Mengatur anggota yang izin mninggalkan tempat kerja dan
diharuskan meninggalkan kepleknya ke mandor.
3. Mengumpulkan catatan dan keplek kelompoknya bila kerja
selesai.
4. Segera menghubungi kelompok 7 atau pengawas kerja bila
mengalami kesulitan / permasalahan kerja.
d) Mandor Lapangan
1. Mengatur kendaraan yang menurunkan ikan pada lokasi TPI
2. Mengatur kegiatan bongkar muat.
3. Segera menghubungi kelompok 7 atau pengawas kerja bila
mengalami kesulitan / permasalahan kerja.
4. Membuat catatan dan laporan hasil kerja setiap hari kepada
pengawas.
e) Karyawan
Menaati aturan yang ditetapkan oleh lembaga, meliputi
keanggotaan serta kinerja di lapangan.
B. Pelaksanaan Praktik
Pelaksanaan Praktik Pengalaman lapangan (PPL) gelombang
III dimulai pada tanggal 05 Oktober 2020 hingga 06 November 2020.
Bertempat di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kelurahan Lumpur atau
biasa dikenal dengan Gadukan Lumpur. Bertempat di Jl. Sindujoyo X
10
Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik. Dalam pelaksanaan PPL ini
hanya dilakukan dengan melakukan wawancara dan observasi sesuai
dengan himbauan yang disampaikan karena saat melakukan PPL
masih dalam suasana Covid-19 (Pandemi).
Saat melakukan PPL penulis melakukan kenjungan ke tempat
PPL beberapa kali saja yakni empat kali kunjungan di tempat dengan
melakukan wawancara baik kepada pengelola TPI selaku ketua
LPMK juga kepada kepala manajer / pengawas TPI serta melakukan
observasi dengan melihat kegiatan yang ada di TPI. Selain itu juga
melakukan dua kali kunjungan ke rumah pengelola guna melakukan
wawancara.
Waktu operasional di TPI (Tempat Pelelangan Ikan) ini
berlaku setiap hari tanpa hari libur, mulai dari habisnya waktu subuh
yakni pukul 5 pagi hingga kegiatan sudah selesai dengan perkiraan
waktu yakni pukul 14.00 atau melihat sitausi kedatangan ikan, jika
sudah tidak ada ikan maka seluruh pekerja diperbolehkan pulang
tentunya sesuai kesepakatan bersama. Seluruh anggota (pekerja) yang
berada di bawah naungan TPI berasal dari 3 daerah yakni Lumpur,
Kroman dan Tumapel dan memang dikhususkan untuk 3 daerah
tersebut. Untuk jumlah keseluruhan pekerja di TPI mencapai 60-70
orang. Masing-masing kisaran usia mulai 45, 50, 77 hingga 80 tahun.
Namun rata-rata pekerja di TPI berusia 45-50 tahun.
C. Permasalahan di Lapangan
Berdasarkan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di TPI
(Tempat Pelelangan Ikan) Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik saat
berlangsung, bahwa ada beberapa kendala dan tantangan yang terjadi
di TPI. Karena TPI Kelurahan Lumpur ini hanya berfokus pada jasa
dan pekerja maka kendala yang dihadapi oleh TPI diantaranya:
Pertama, Keadaan alat timbang yang cepat rusak dikarenakan muatan
yang banyak dan dipergunakan setiap hari. Kedua, Karakteristik
produk perikanan yang musiman. Saat masuk pada bulan ke 3 hingga
bulan ke 7 maka TPI akan mengalami pelayanan kepada pedagang
11
secara membeludak dan tak terkendali, karena ikan pada saat musim
itu meningkat pesat sehingga dinamakan musim panen raya. Dan TPI
kuwalahan dan mengalami kekurangan pekerja.
Ketiga, Semakin berkurangnya petani ikan yang
menggunakan jasa di TPI disebabkan lahan untuk pemberdayaan
tambak semakin terkikis oleh beberapa bangunan yang semakin tahun
semakin padat. Keempat, Kurang efesiennya sistem congokan
(membayar dengan ikan secara sukarela dari masing-masing petani
ikan) yang diterapkan oleh pihak lembaga dalam menerapkan target
biaya kepada para petani. Karena bagaimanapun ikan yang dijual di
pagi hari akan lebih laku dengan harga yang lebih tinggi dibanding
dengan ikan yang datang di siang hari. Sehingga adanya ketimpangan
harga ini membuat kurang efesiennya sebuah sistem.
Atas dasar permasalahan dan tantangan yang dihadapi, penulis
tertarik untuk membahas mengenai Peran TPI (Tempat Pelelangan
Ikan) Di Bawah Naungan LPMK Dalam Upaya Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus : TPI Kelurahan Lumpur,
Kecamatan Gresik).
D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Dalam proses penyusunan laporan ini, pihak TPI Kelurahan
Lumpur sangat membantu dan menanggapi dengan baik ketika penulis
melakukan wawancara ataupun pada saat melakukan kunjungan ke TPI.
Pihak TPI menyampaikan bahwa dalam menangani kendala yang dihadapi
maka ada beberapa rencana dan strategi yang dilakukan. Untuk
permasalahan pertama, maka dari pihak TPI harus selalu melakukan
pengontrolan serta melakukan pergantian tiap 1 tahun sekali, biasanya
pergantian ini terjadi pada bulan ke sebelas. TPI Kelurahan lumpur juga
mengikuti layanan jasa tera timbangan dan alat ukur yang disediakan oleh
pemerintah, dalam menjamin kebenaran pengukuran sehingga konsumen
terlindungi. Karena untuk urusan timbangan pada TPI yang berfokus pada
jasa ini merupakan hal yang paling sensitive. Sehingga harus benar-benar
dijaga, dirawat dan diperhatikan. Permasalahan kedua, ketika ikan sampai
12
pada musim ini, maka pihak TPI menangani tantangan ini dengan
membuka pekerja tambahan dan pada saat panen raya tiba maka pekerja
tambahan akan mencapai hingga 200 pekerja agar pelayanan di TPI tetap
kondusif.
Permasalahan ketiga, karena semakin meningkatnya teknologi dan
perubahan zaman sehingga semakin berkurangnya lahan untuk petani
tambak namun dibalik itu semakin maraknya gedung-gedung tinggi, dan
kejadian ini di luar kendali, sehubungan dengan TPI yang termasuk
lembaga penyedia jasa dan pekerja maka dari TPI menanggulangi hal ini
dengan menerapkan beberapa kebijakan yakni dengan meningkatkan
tingkat pelayanan, memaksimalkan koordinasi pekerja, meningkatkan
tingkat keamanan dan kenyamanan, meningkatkan rasa kepercayaan
terhadap pedagang yang mempercayakan jasa kepada TPI. Permasalahan
keempat, dengan kurang efektifnya sistem congokan (membayar dengan
ikan secara sukarela dari masing-masing petani ikan) maka dari pihak TPI
mengganti sistem dari congokan menjadi sistem karcis. Dengan hal ini
maka sistem pembayaran akan tetap stabil karena pembiayaan di targetkan
pada biaya setiap keranjang, timbangan serta pengangkutan. Untuk per
satu keranjang akan dikenakan biaya Rp. 1.000,00. Untuk per satu
timbangan aakan dikenakan biaya Rp. 1.000,00. Serta untuk biaya
pengangkutan per kuli akan dikanakan biaya Rp. 5.000,00. Sehingga
dengan ini baik ikan datang di waktu siang maupun pagi biaya yang
dikenakan akan tetap stabil dan tidak mengurangi kadar dari aspek biaya.
13
BAB III
PEMBAHASAN
A. TPI (Tempat Pelelangan Ikan)
Petani ikan atau pengusaha perikanan yang telah
menghasilkan produk perikanan harus mengetahui tempat untuk
memasarkan produknya. Oleh karena itu, pembudi daya harus
mengenal karakteristik pasar yang akan dimasuki. Secara umum
pengertian pasar adalah suatu kondisi yang mempertemukan antara
penjual dan pembeli, baik secara fisik maupun non fisik. Bila pasar
secara fisik maka antara penjual dan pembeli bisa saling bertatap
muka dan melakukan transaksi secara langsung, sebaliknya pasar non
fisik antara penjual dan pembeli hanya berhubungan melalui alat
komunikasi.9
Tempat Pelelangan Ikan termasuk dalam jenis pasar seiring
dengan perkembangan zaman. Dimana TPI menjadi salah satu pasar
yang fokus transaksi yang digunakan sebagai tempat menyalurkan
produksi perikanan. Sehingga TPI (Tempat Pelelangan Ikan)
memiliki pengertian bahwa TPI merupakan pusat penampungan dan
pelelangan beberapa ikan. Transaksi penjualan biasanya dalam
jumlah besar. Umumnya, daerah-daerah sentra produksi ikan
mempunyai tempat pelelangan ikan sendiri.10
Pengertian lain dari TPI (Tempat Pelelangan Ikan) adalah
tempat yang secara khusus disediakan oleh pemerintah daerah untuk
melakukan pelelangan ikan termasuk jasa pelelangan bongkar muat
dan pasar ikan beserta fasilitas lainnya yang disediakan di tempat
pelelangan. Tempat Pelelangan Ikan ini disediakan untuk mewadai
cara penjualan ikan segar dari para nelayan sepulang dari melaut.11
9 Kholish Mahyudin, S.Pi. MM, Panduan Lengkap Agribisinis Patin, (Jakarta : Penebar
Swadya, 2010) Hal : 182 10
Tim Penebar Swadya, Agribisnis Peikanan (Edisi Revisi), (Jakarta : Penebar Swadya,
2008) Hal: 62 11 Wahab, Ensiklopedia Perdagangan Nasional, (Semarang Jawa Tengah : ALPRIN, 2019)
Hal : 15
14
B. LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan)
1. Pengertian LPMK
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK)
merupakan wadah yang dibentuk atas prakarsa masyarakat kelurahan
setempat sebagai mitra pemerintah kelurahan dalam menampung dan
mewujudkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat di bidang
pembangunan. Tujuan utama dibetuknya lembaga ini adalah untuk
meningkatkan prakarsa dan swadaya masyarakat dalam menjalankan
program pembangunan secara partisipatif. Partisipasi masyarakat
yang dikembangkan melalui LPMK bertugas pula untuk
menggerakkan swadya masyarakat secara langsung secara bergotong
royong dalam pelaksanaan pembangunan. Swadaya masyarakat
dalam hal ini dimaknai sebagai kemampuan masyarakat untuk
mengadakan usaha kearah pemenuhan kebutuhan jangka pendek
maupun jangka panjang yang dapat dirasakan sendiri oleh masyarakat
dengan kesadaran dan inisiatif sendiri.
2. Fungsi LPMK
a) Menanam dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan
masyarakat kelurahan serta melakukan koordinasi
perencanaan dan pembangunan di tingkat kelurahan.
b) Melakukan perencanaan kegiatan pembangunan partisipatif
dan terpadu untuk masyarakat serta memperjuangkan dan
mengawal aspirasi masyarakat ini dalam proses perencanaan
pembangunan pada tingkat kecamatan dan apabila
memungkinkan pada tingkat kabupaten.
c) Menggali dan memanfaatkan sumber daya kelembagaan untuk
menunjang keberhasilan pembangunan di tingkat kelurahan.
d) Perencanaan pembangunan dengan mengusulkan anggaran
pembangunan yang akan berlangsung.
3. Hubungan LPMK dengan lembaga lainnya
Terdapat tiga jenis hubungan kerja LPMK dengan lembaga
lainnya :
15
a) Hubungan dengan pemerintah kelurahan berupa kerja sama
dalam menggerakkan swadya masyarakat secara gotong
royong dalam pembangunan partisipatif dan berkelanjutan.
b) Hubungan kerja sama dengan organisasi lain dan RT serta
RW di lingkungan kelurahan setempat bersifat konsultatif dan
kerjasama lain yang bermanfaat bagi masyarakat.
c) Hubungan antar LPMK sewilayah kecamatan maupun kota.
Hubungan ini bersifat menjalin kerja sama dan saling
membantu dalam berbagai macam isu.12
C. Kesejahteraan Masyarakat
Kesejahteraan berasal dari kata “Sejahtera” yang
mengandung pengertian dari bahasa sansekerta “cetera” yang artinya
“payung”. Asal kata ini menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan
kesejahteraan yang terkandung dalam “cetera” adalah orang yang
sejahtera, yaitu orang yang dalam hidupnya bebas dari kemiskinan,
kebodohan, ketakutan, atau kekhawatiran sehingga hidupnya aman
tentram, baik lahir maupun batin. 13
Frilender (1980) mengatakan
bahwa kesejahteraan merupakan sistem yang terorganisasi yang
dilakukan melalui pelayanan-pelayanan dan lembaga-lembaga sosial
dengan tujuan untuk membantu individu dan kelompok agar
mencapai tingkat hidup dan kesehatan yang memuaskan serta
hubungan-hubungan personal dan sosial yang memberi kesempatan
kepada mereka untuk mengembangkan seluruh kemampuannya untuk
meningkatkan kesejahteraan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan
keluarga dan masyarakat.
Menurut Undang-undang No 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan masyarakat, Kesejahteraan masyarakat dapat
didefinisikan sebagai kondisi terpenuhinya kebutuhan material,
spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu
mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
12 Rispa Ngindana, APBD Partisipatif Sebuah Harapan Yang Terabaikan, (Malang: UB
Press, 2012) Hal: 19-20 13 Adi Fahrudin, Pengantar Kesejahteraan Sosial. (Bandung : Refika Adhitama, 2012)
16
Dari penjelasan undang-undang terkait dapat kita cermati bahwa
ukuran tingkat kesejahteraan dapat dinilai dari kemampuan seorang
individu atau kelompok dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan
material dan spiritual. Kebutuhan material dapat dihubungkan dengan
pendapatan yang nanti akan mewujudkan kebutuhan akan pangan,
sandang, papan dan kesehatan. Kemudian spiritual dihubungkan
dengan dengan pendidikan selanjutnya keamanan dan ketentraman
hidup.
Kesejahteraan pada intinya mencakup tiga konsepsi yaitu :
a) Kondisi kehidupan atau keadaan sejahtera, yakni terpenuhinya
kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial.
b) Institusi, arena atau bidang kegiatan yang melibatkan lembaga
kesejahteraan sosial dan berbagai profesi kemanusiaan yang
menyelenggarakan usaha kesejahteraan sosial pada pelayanan
sosial.
c) Aktivitas, yakni suatu kegiatan-kegiatan atau usaha yang
terorganisir untuk mencapai sejahtera.
D. Analisis Temuan Studi
Dari hasil analisis penulis, ditemukan bahwa :
TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kelurahan lumpur ini sistem
dan tujuannya berbeda daripada kebanyakan TPI yang berada di
daerah-daerah lainnya. Selain berdirinya TPI ini berada di bawah
naungan LPMK, bukan milik pemerintah. TPI ini juga dikhususkan
bagi para petani ikan tambak yang berada di seluruh penjuru wilayah
Gresik, dan beberapa ada juga yang berasal dari luar daerah Gresik
seperti Sidoarjo dan lamongan, sehingga fokus pelayanan ini bukan
petani ikan laut. TPI ini juga fokus hanya melayani pada bidang jasa,
mulai dari jasa timbang hingga gudang pengepakan yang sudah
bekerja sama dengan koperasi “Mina Giri” untuk menunjang
kenyamanan, keamanan dan kepercayaan pada para pelanggan yang
datang ke TPI. Ikan yang menjadi obyek di TPI Kelurahan Lumpur
17
ini hanya pada ikan tertentu yakni seperti Bandeng, Fanani, Nila,
Bader dan ikan mas.
Berdirinya TPI ini atas dasar kesukarelawanan berdasarkan
dengan melihat kondisi sosial masyarakat Lumpur. Walaupun TPI ini
sebuah program warisan dari para orang tua terdahulu di bawah
naungan LPMK namun untuk penerus dari pihak lembaga terkait
sangat mampu memegang amanah sehingga berdirinya TPI hingga
saat ini masih memegang prinsip dan tujuan para orang tua terdahulu.
Segala sistem yang berada di TPI ini sebagian besar bersifat
sukarelawan bagi pihak lembaga yang menaungi. Sama-sama saling
membangun, mensuport dan bekerja sama untuk terus memajukan
TPI dan mampu terus melaksanakan tujuan daripada didirikannya TPI.
TPI kelurahan Lumpur ini berperan aktif dalam mendongkrak
kesejahteraan masyarakat. Bahkan hasil pendapatan dari TPI sekitar
80% memang difokuskan sepenuhnya kepada masyarakat terlepas
dari kebutuhan inti lembaga dan retribusi pemerintah. Dengan adanya
TPI yang selalu memberikan suntikan bantuan terhadap Desa Lumpur,
maka masyarakat merasa sangat terbantu dan mampu memberikan
perubahan secara siginifikan pada kesejahteraan masyarakat Desa
Lumpur dari tahun ke tahun. Hal ini sesuai dengan peraturan
perundang-undangan No 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan
masyarakat, menyebutkan bahwa kesejahteraan masyarakat dapat
didefinisikan sebagai kondisi terpenuhinya kebutuhan material,
spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan
mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi
sosialnya. Seperti hal-hal yang sudah dipaparkan maka diketahui
bahwa saat ini TPI Kelurahan Lumpur memiliki peranan penting
dalam pembangunan, pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat
khususnya untuk Kelurahan Lumpur.
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
TPI (Tempat Pelelangan Ikan) merupakan sebuah lembaga
yang berfungsi sebagai wadah atau pusat penampungan dan
pelelangan beberapa ikan. Transaksi penjualan pada lembaga ini
bersifat grosir atau dalam jumlah besar. Umumnya, pada daerah-
daerah sentra produksi ikan mempunyai tempat pelelangan ikan
sendiri.
TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kelurahan Lumpur telah
berperan aktif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat
khususnya untuk Kelurahan Lumpur. Dibuktikan dengan adanya
bantuan atau subsidi yang diberikan oleh TPI (Tempat Pelelangan
Ikan) kepada masyarakat Lumpur khususnya bantuan yang mengarah
anak yatim, fakir miskin, orang jompo serta tempat ibadah yang
menyebar di seluruh Kelurahan Lumpur, sebagaimana fungsi dan
tujuan didirikannya TPI oleh para orang tua terdahulu yang fungsi
dan tujuannya masih berjalan dengan semestinya hingga sekarang.
B. Saran
Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap siapapun, khususnya
lembaga TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kelurahan Lumpur dan
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
Dengan segala kerendahan hati penulis, untuk kemajuan dan
keberhasilan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) dan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam untuk
meningkatkan kualitasnya, maka penulis menyampaikan saran:
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola praktik,
diharapkan selalu menjaga hubungan baik dengan
instansi/lembaga tempat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
umumnya, dan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kelurahan Lumpur
19
khususnya. Sehingga dapat terjalin kerjasama yang berkelanjutan,
memberikan pengarahan yang lebih jelas dan terstruktur kepada
mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dan berkenan
untuk menerima mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
yang selanjutnya.
2. Untuk TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kelurahan Lumpur
Saran untuk Instansi tempat PPL demi kemajuan Instansi antara
lain;
a) Memberi masukan agar TPI Kelurahan Lumpur harus selalu
fokus pada strategi yang sudah diterapkan dalam memberi
pelayanan kepada pelanggan dan terus meningkatkan
keunggulan bersaing yang sudah dimiliki agar mampu terus
bertahan dalam dunia industri.
b) Terus meningkatkan kegiatan evaluasi terhadap
perkembangan dari kinerja yang ada di TPI serta rutin
melakukan pengecekan terhadap sarana dan prasarana untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan.
c) Meneliti di TPI, penulis belum menemukan sebuah divisi
khusus yang selayaknya dibuat yang bertujuan agar setiap
tugas yang diemban sesuai porsi dan tidak tumpang tindih dan
tidak merangkap. Sehingga bisa fokus dalam mengemban
tugas yang ditetapkan. Divisi yang dimaksud di sini seperti
bendahara khusus di TPI. Sehingga tanggung jawab
bendahara disini sebagai pemangku masalah keuangan yang
nantinya mempertanggungjawabkan kepada LPMK. Karena
penulis melihat lembaga TPI termasuk sebuah lembaga yang
mengacu pada bidang jasa yang cukup besar.
d) Karena adanya keterbatasan penelitian yang dilakukan penulis,
yang hanya melakukan wawancara dan survey, maka
penelitian selanjutnya diharapkan mampu menggali lebih
banyak informasi sehingga analisis menjadi lebih tajam dan
komprehensif.
20
4. Untuk Mahasiswa Sebagai Peserta Praktik Pengalaman
Lapangan
a. Harus sungguh-sungguh dalam melaksanakan PPL.
b. Harus memanfaatkan waktu PPL dengan sebaik mungkin.
c. Lebih aktif dalam kegiatan PPL.
21
DAFTAR PUSTAKA
Fahrudin, Adi. 2012. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung : Refika
Adhitama.
Mahyudin, Kholish. 2010. Panduan Lengkap Agribisinis Patin. Jakarta : Penebar
Swadya.
Nasuetion, Marsaulina N. 2011. Analisis Efesiensi Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Kelas I, II, III, & IV, Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro
Ngindana, Rispa. 2012. APBD Partisipatif Sebuah Harapan Yang Terabaikan.
Malang: UB Press.
Susanti, Retno. 2007. Peran Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Gresik Dalam Pengembangan Potensi Perikanan Darat (Studi
Petani Tambak Desa Semamper Kecamatan Cerme Kabupaten
Gresik), e-prints.umm.ac.id.
Swadya, Tim Penebar. 2008. Agribisnis Peikanan (Edisi Revisi). Jakarta :
Penebar Swadya.
Wahab. 2019. Ensiklopedia Perdagangan Nasional. Semarang, Jawa
Tengah : ALPRIN.
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. 2014 (update 2017).
Produksi Ikan Menurut Kabupaten/Kota dan Sub Sektor Perikanan
(Ton).
Fajar, Jay. 2020. Seberapa Penting Penguasaan Data Kelautan Bagi
Indonesia, Pada http://www.mongabay.co.id/2020/09/11/seberapa-
penting-penguasaan-data-kelautan-bagi-indonesia/ diakses pada
tanggal 26-10-2020 pada pukul 11.06 WIB
IndonesiabaikID. 2018. Indonesia Kaya Potensi Kelautan dan Perikanan,
Pada http://indonesiabaik.id/infografis/infografis-indonesia-kaya-
potensi-kelautan-dan-perikanan/ diakses pada tanggal 26-10-2020
pada pukul 11.24 WIB
22
Hasil wawancara bersama Bapak Hj. Umar Dani selaku pengelola TPI serta
ketua LPMK pada hari Senin, 12 Oktober 2020 pada pukul 08.45
WIB
Hasil wawancara bersama Bapak Iskandar Agung selaku pengawas / manajer
TPI pada hari jumat, 30 oktober 2020 pada pukul 08.00 WIB
23
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
BERITA ACARA HARIAN INDIVIDUAL
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG III
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Pada tanggal 05 Oktober sampai 06 November 2020, bertempat di
Lembaga TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kelurahan Lumpur, telah dilaksanakan
PPL Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Tulungagung III Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut:
Nama : Binti Fatichatun Nafi’ah
NIM : 12402173622
Jurusan : Ekonomi Syariah
NO HARI / TANGGAL PUKUL KEGIATAN
1. Senin, 05-10-2020 12.57
Konsultasi kepada DPL terkait
arahan lebih lanjut tentang PPL via
2.
Selasa, 06-10-2020 13.00
Mengulas dan menonton ulang
webinar pendalaman materi PPL
gelombang III 2020 serta mencatat
poin-poin untuk membuat resume
laporan pendalaman
3. Rabu, 07-10-2020 08.00 Survey pribadi terkait keadaan
lembaga yang akan digunakan PPL,
24
dengan tujuan bisa melakukan
wawancara di waktu yang tepat.
4. Kamis, 08-10-2020 13.40
Mengerjakan tugas resume webinar
PPL gelombang III via zoom part I
dan membuat berita acara harian
PPL gelombang III
5. Jumat, 09-10-2020 15.40
Mengerjakan tugas resume webinar
PPL gelombang III via zoom part II
dan melanjutkan berita acara harian
PPL gelombang III
6. Sabtu, 10-10-2020 19.35
Menyusun beberapa pertanyaan
yang akan digunakan saat
wawancara tahap pertama.
7. Minggu, 11-10-2020 19.15
Datang kerumah salah satu ketua
lembaga LPMK yang juga pengurus
di lembaga TPI yang digunakan
sebagai tempat PPL untuk
memberikan konfirmasi
bahwasanya PPL gelombang III
sudah di mulai.
8. Senin, 12-10-2020 08.45
Melakukan wawancara pertama
bersama ketua LPMK sekaligus
pengurus dari lembaga TPI yakni
bapak HJ. Umar Dhani di lembaga
terkait.
9. Selasa, 13-10-2020 18.10
Mempelajari permasalahan yang ada
dari hasil wawancara untuk
membuat gambaran judul yang akan
di ajukan kepada DPL
10. Rabu, 14-10-2020 11.54
Konsultasi dengan DPL via
whatsapp mengenai judul yang akan
di ajukan sesuai dengan hasil
25
pengamatan serta penggalian
informasi dari pihak terkait.
11. Kamis, 15-10-2020 19.36 Evaluasi hasil dari tugas resume
webinar PPL gelombang III
12. Jumat, 16-10-2020 19.15
Meneruskan pencatatan laporan
harian PPL gelombang III serta
mencari referensi dokumen di
internet yang sefrekuensi dengan
judul laporan yang akan diangkat.
13. Sabtu, 17-10-2020 18.30 Membuat draft laporan untuk
dikumpulkan kepada DPL.
14. Minggu, 18-10-2020 16.00 Melanjutkan pencatatan laporan
harian PPL gelombang III
15. Senin, 19-10-2020 14.00
Menyusun beberapa pertanyaan
yang akan digunakan saat
wawancara tahap kedua.
16. Selasa, 20-10-2020 11.55
Konsultasi dengan dosen
pembimbing dalam memberikan
arahan lebih lanjut terkait
sistematika riset pendampingan PPL
daring
17. Rabu, 21-10-2020 08.00
Melakukan wawancara kedua
bersama ketua LPMK sekaligus
pengurus dari lembaga TPI yakni
bapak HJ. Umar Dhani di lembaga
terkait.
18. Kamis, 22-10-2020 17.15
Menyusun beberapa pertanyaan
yang akan digunakan saat
wawancara tahap ketiga.
19. Jumat, 23-10-2020 19.20
Melakukan wawancara ketiga
bersama ketua LPMK sekaligus
pengurus dari lembaga TPI yakni
26
bapak HJ. Umar Dhani di rumah
beliau.
20. Sabtu, 24-10-2020 16.00
Melakukan kegiatan dirumah
dengan mencari referensi dan
informasi dari jurnal terkait dengan
judul yang akan di bahas.
21. Minggu, 25-10-2020 13.00
Melanjutkan draft laporan ppl
gelombang III untuk dikumpulkan
kepada dpl.
22. Senin, 26-10-2020 07.00
Melakukan observasi pertama di
lembaga terkait yakni TPI (Tempat
Pelelangan Ikan) untuk mengetahui
kegiatan yang dilakukan di lokasi
lembaga.
23. Selasa, 27-10-2020 09.00
Melakukan observasi kedua di
lembaga terkait yakni TPI (Tempat
Pelelangan Ikan) untuk mengetahui
kegiatan yang dilakukan di lokasi
lembaga.
24. Rabu, 28-10-2020 16.00
Menyusun beberapa pertanyaan
yang akan digunakan saat
wawancara tahap keempat.
25. Kamis, 29-10-2020 20.00
Melakukan kegiatan dirumah
dengan mencari referensi dan
informasi dari jurnal terkait dengan
judul yang akan di bahas, sekaligus
mengevaluasi pertanyaan yang
diajukan.
26. Jumat, 30-10-2020 08.00
Melakukan wawancara keempat
bersama pengawas sekaligus ketua
manajer Bapak Iskandar Agung di
lembaga terkait.
27
27. Sabtu, 31-10-2020 09.01
Melakukan konsultasi dengan DPL
mengenai mekanisme pembuatan
laporan harian dengan tujuan
menyamakan presepsi.
28. Minggu, 01-11-2020 10.00
Melakukan kegiatan di rumah
dengan mengerjakan laporan PPL
gelombang III mulai dari cover
hingga BAB I. Serta melanjutkan
mengerjakan laporan harian.
29. Senin, 02-11-2020 13.00 Melanjutkan mengerjakan laporan
Gelombang III BAB II
30. Selasa, 03-11-2020 13.00
Melanjutkan mengerjakan laporan
Gelombang III BAB II sekaligus
menyicil BAB III
31. Rabu, 04-11-2020 16.00
Melanjutkan mengerjakan laporan
Gelombang III BAB III sekaligus
mengevaluasi hasil laporan.
32. Kamis, 05-11-2020 09.30 Evaluasi seluruh pengerjaan laporan
33. Jumat, 06-11-2020 19.30
Berpamitan dengan pengelola
lembaga dengan maksud untuk
mengakhiri kegiatan PPL
Gelombang III.
28
Lampiran 2
BUKTI KONSULTASI DPL
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG III
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Binti Fatichatun Nafi’ah
NIM : 12402173622
Jurusan : Ekonomi Syariah
DPL : Dr. Muhammad Aswad, MA
Tempat PPL : TPI (Tempat Pelelangan Ikan ) Kelurahan Lumpur
Judul Laporan : Peran TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Di Bawah Naungan LPMK
Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Studi Kasus :
TPI Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik)
No Tanggal Hal yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1 Sabtu, 03-10-2020 Arahan / teknis terkait PPL
Gelombang III pra start
PPL
Mahasiswa
bimbingan me-list
nama tempat PPL
terlebih dahulu.
2 Selasa, 05-10-
2020
Arahan dan bimbingan
lebih lanjut terkait PPL
PPL dengan pola
mini riset, observasi,
29
gelombang III studi dokument, dan
wawancara. serta tata
cara PPL virtual
dengan menjaga
etika dan citra
almamater
3 Kamis, 08-10-
2020
Konsultasi Judul Mahasiswa
bimbingan me-list
judul yang akan
dikaji terlebih
dahulu.
4 Selasa, 13-08-
2020
Konsultasi judul serta
sistematika penelitian PPL
a. Judul
disetujui
b. Melakuka
penelitian
PPL dengan
mengikuti
langkah-
langkah
sesuai dengan
petunjuk
yang kirim
oleh DPL
c. Melanjutkan
pengerjaan
laporan
sesuai dengan
judul yang
diambil.
5 Sabtu, 31 Oktober
2020
Konsultasi terkait
mekanisme laporan harian
30
6 Jumat, 6
November 2020
Pelaporan terkait laporan
PPL
Tulungagung, November 2020
Dr. Muhammad Aswad, MA
197506142008011009
31
Lampiran 3
DOKUMENTASI KEGIATAN SELAMA PPL
Gambar 1 : Wawancara dengan Bapak Hj. Dhani selaku ketua LPMK serta Pengelola TPI
(Tempat Pelelangan Ikan) Kelurahan Lumpur
Gambar 2 : Wawancara dengan Bapak Iskandar agung selaku ketua manajer serta
pengawas TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kelurahan Lumpur
32
Gambar 3 : Daftar kunci pokok pertanyaan untuk
wawancara
Gambar 4 : Mengulas kembali materi dari pendalaman PPL
Gelombang III
Gambar 5 : Tampak depan dari TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kelurahan Lumpur Gresik
33
Gambar 6 : Interaksi di lokasi TPI (Tempat Pelelnagan Ikan) Kelurahan Lumpur
Gambar 7: Bagian pergudangan sekaligus distribusi di (TPI) Tempat Pelelangan Ikan
Kelurahan Lumpur