LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN...
Transcript of LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN...
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT
BERMASALAH PARA PELAKU USAHA MIKRO KECIL DAN
MENENGAH TERHADAP PENINGKATAN KINERJA
KARYAWAN PADA PT. BPR TANAH BANDAR
KABUPATEN LUMAJANG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
TRIA AULIA FAHRIANI
NIM. 12401173180
Dosen Pembimbing Lapangan
SRI DWI ESTININGRUM, S.E.Ak.M.M
NIP.197209082007102001
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PENGESAHAN / PERSETUJAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan
disahkan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 14 September 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Bermasalah
Para Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah Terhadap Peningkatan Kinerja
Karyawan Pada PT BPR Tanah Bandar Kabupaten Lumajang.
MENYETUJUI
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
(SRI DWI ESTININGRUM, SE.Ak.,M.M)
NIP.197209082007102001
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
(SISWAHYUDIANTO, M.M.)
NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada hamba-Nya sehingga sampai saat ini kita masih mendapatkan
ketetapan Iman dan Islam. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW yang selalu kita harapkn syafaatnya. Tidak lepas dari
pertolongan dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikn laporn Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kredit Bermasalah Para Pelaku Umkm Terhadap Peningkatan
Kinerja Karyawan Pada PT. BPR Tanah Bandar Lumajang”. Penulisan Laporan
Ini Didasarkan Pada Praktik Lapangan (PPL) yang sudah penulis lakukan di BPR
Tanah Bandar Lumajang. Tujuan dari Praktik penglaman Lapangan(PPL) adalah
sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi jurusan perbankan syariah.
Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada :
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung beserta staffnya yang telah member
kesempatan kepada penyusun mempraktikkan hasil studi selama di bangku
perkuliahan.
3. Bapak M. Aqim Adlan, S.Ag., S.Pd., M.E.I., selaku Kepala Jurusan Perbankan
Syariah yang telah memberikan kesempatan kepada kepada penyusun
mempraktikkan hasil studi selama di bangku perkuliahan.
4. Bapak Siswahyudianto, M.M., selaku kepala laboratorium Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
4. Ibu Sri Dwi Estiningrum,S.E.,Ak.M.M., selaku Dosen Pembimbing Lapangan
kelompok kami yang telah memberikan arahan serta bimbingan dalam
melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan.
iv
5. Ibu Marliana dan Ibu Siti selaku Direktur BPR Tanah Bandar Lumajang yang
telah menyediakan tempat untuk digunakan Praktik Pengalaman Lapangan..
6. Kedua orang tua yang selalu memberi motivasi dalam bentuk material maupun
spiritual.
7. Seluruh pegawai di BPR Tanah Bandar Lumajang yang telah memberikan
kami ilmu dan materi, juga berbagai pengalaman baru kepada kami selama
PPL berlangsung.
8. Teman-teman PPL yang telah memberi kontribusi dalam penyusunn laporan
PPL ini.
Penulis meyakini bahwa penulisan laporan ini mempunyai banyak sekali
kekurangan dalam hal pembuatan laporan, sehingga masih jauh dari kata
sempurna. Penulis masih membutuhkan kritik dan saran yang daoat
membangun dan memperbaiki laporan berikutnya. Penulis meminta maaf yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak apabila dalam pelaksanaan program
maupun penyusunan laporan banyak terdapat kesalahan.
Oleh karena itu, penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan
mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Akhir kata, penulis berharap laporan pertanggung jawaban ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb
Tulungagung, 31 Agustus 2020
TRIA AULIA FAHRIANI
(NIM 1240117318)
v
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUN/PENGESAHAN ..................................................ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan .............................................................................2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ..........................................................….4
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga .....................................................................................5
B. Pelaksanaan selama PPL di BPR Tanah Bandar……………........................10
C. Permasalahan di Lapangan .....................................................................11
D. Tanggapan BPR Tanah Bandar…………… ..............................................12
BAB III PEMBAHASAN
A. Kredit .................................................................................................13
B. UMKM…………................................................................................. 18
C. Kinerja Karyawan Pada BPR .................................................................19
D. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Bermasalah
Para Pelaku terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Pada
PT BPR Tanah Bandar Lumajang............................................................21
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 24
B. Saran ....................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................26
LAMPIRAN – LAMPIRAN
vi
Berita Acara Harian Individual
Form Bukti Konsultasi dengan DPL
Foto – foto Kegiatan PPL
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Salah satu bentuk upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian nasional
adalah dengan cara penyaluran dana dalam bentuk kredit. Kredit tersebut dapat
diberikan kepada masyarakat atau para pelaku UMKM yang membutuhkan. Sistem
penyaluran dana tersebut dapat melalui lembaga keuangan baik lembaga keuangan
bank, lembaga keuangan non bank maupun lembaga keuangan lainnya. Lembaga
keuangan merupakan lembaga yang menjadi perantara keuangan dan jasa ekonomi
masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya adalah BPR
(Bank Perkreditan Rakyat).
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyatnya.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan salah satu lembaga keuangan bank
yang dikenal melayani golongan para pengusaha yang bergerak pada usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM) dengan lokasi yang pada umumnya cukup dekat
dengan tempat masyarakat yang membutuhkan. Salah satunya adalah PT. BPR
Tanah Bandar Lumajang yang dalam kegiatan operasionalnya telah diawasi oleh OJK
(Otoritas Jasa Keuangan) serta memberikan pelayanan kepada para pelaku UMKM
masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat banyak.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan suatu bentuk usaha kecil
masyarakat yang pendirianya milik perorangan dan atau badan usaha perorangan.
UMKM sangat berperan dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di
Indonesia. Selain itu, UMKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah
maupun pendapatan Negara Indonesia.
Bagi masyarakat kredit sangat diperlukan dalam mendukung dan
mengembangkan usahanya, dimana dengan menggunakan dana kredit bisa
2
dimanfaatkan untuk mengembangkan dan meningkatan berbagai faktor produksi, baik
berupa tambahan modal kerja, bahan baku, perluasan pasar, peningkatan kemampuan
sumber daya manusia, sumber daya alam, teknologi dan lain sebagainya. Setiap
penyaluran kredit oleh kreditur tentu mengandung resiko, karena adanya keterbatasan
kemampuan manusia dalam memprediksi masa yang akan datang, untuk itu bank
harus berusaha untuk meminimalisir resiko munculnya kredit bermasalah. Pihak bank
juga perlu menilai kelayakan usaha dari debitur dan juga diperlukan adanya
pengelolaan dan pengawasan, sehingga segala bentuk permasalahan perbankan akan
tetap terjaga.
Dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat tidak keseluruhan dana yang
disalurkan tersebut dapat dikembalikan seluruhnya atau sebagaimana mestinya, maka
hal inilah yang menjadi penyebab timbulnya kredit bermasalah. Kredit bermasalah
dapat diartikan sebagai ketidak sanggupan debitur untuk melunasi pinjamannya
kepada bank berupa angsuran pokok dari pinjaman beserta bunganya, serta biaya lain
dimana mengalami kegagalan karena deviasi (penyimpangan) sehingga tidak sesuai
dengan perjanjian yang telah disepakati yang akhirnya dapat membawa kerugian
kepada PT. BPR Tanah Bandar Lumajang
Kredit bermasalah timbul tidak dengan seketika melainkan secara bertahap
dimana terjadi penurunan berbagai aspek yang dimiliki debitur yang berakhir dengan
ketidak mampuan debitur membayar kreditnya. Salah satu pemicu adanya kredit
bermasalah pada PT BPR Tanah Bandar adalah menurunya tingkat penjualan para
pelaku UMKM, sehingga pendapatan yang didapatkan juga ikut menurun dan
kesulitan untuk membayar angsuran kreditnya. Akibatnya angsuran akan tertunggak
selama berbulan-bulan.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Tujuan diadakannya Praktik Pengalaman Lapangan mahasiswa jurusan
Perbankan Syariah di IAIN Tulungagung adalah:
3
a. Untuk mengetahui apakah adanya kesenjangan antara teori di perkuliahan
dengan praktik di BPR Tanah Bandar Lumajang..
b. Untuk mengetahui Peran BPR Tanah Bandar terhadap UMKM di sekitar
lokasi BPR tersebut.
c. Mahasiswa nantinya siap terjun di dunia kerja dengan terampil dan inovatif
serta profesional dalam mengemban tugas dan amanah yang berkaitan
dengan dunia perbankan
2. Kegunaan
a) Kegunaan Teoritis
Dengan adanya laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
pembaca, selain itu juga dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan, khususnya bagi akademisi yang ingin menganalisis mengenai
cara mengatasi kredit bermasalah.
b) Secara Praktis
1. Untuk Lembaga
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan atau evaluasi serta
bahan pertimbangan untuk lembaga, khususnya bagi lembaga keuangan
agar lebih mendalami lagi tentang cara meminimalisir kredit bermasalah.
2. Untuk Penelitian Selanjutnya
Penulisan laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini diharapkan
dapat menjadi bahan referensi dan juga kajian untuk penelitian selanjutnya
dengan menggunakan studi kasus yang lain sehingga lebih beragam.
4
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan di Kantor BPR Tanah
Bandar Lumajang. Berikut ini waktu dan informasi data Lembaga tempat
pelaksanaan PPL:
Nama Instansi : BPR Tanah Bandar Lumajang
Alamat : Jl. Mahakam No. 141 I Tukum Tekung
Lumajang.
No. Telp : (0355) 7799345
Tanggal Pelaksanaan : 01 Agustus – 31 Agustus 2020
Hari : Senin, Kamis, dan Sabtu
Waktu : Pukul. 10.00 – 12.00 WIB
5
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK\
A. Profil Lembaga
1. Sejarah Berdirinya PT. BPR Tanah Bandar
BPR (Bank Perkreditan Rakyat) Tanah Bandar berdiri sejak tanggal 21
Oktober 1991 oleh Drg. Sunarto dan Harsono Harto yang beralokasi di Jalan
Raya Kali Tengah 58 Pandaan. Kemudian sejak tanggal 15 Mei 2009 BPR Tanah
Bandar beralokasi di Jalan Mahakam No. 141 I Lumajang hingga saat ini. Lokasi
lembaga ini cukup strategis karena dekat dengan Jalan Raya dan dekat dengan
perkotaan. Selain itu, didekat lembaga tersebut juga ada Koperasi yang dikelola
oleh pimpinan yang sama.
BPR Tanah Bandar mempunyai mempunyai cabang juga yang beralokasi di
Jalan Raya Pasirian Lumajang. Namun, di BPR Cabang Pasirian hanya untuk
transaksi terima angsuran dan setor saja. Sehingga para karyawan menyebutnya
kantor BPR Cabang Pasirian ini sebagai Kantor Kas. Untuk Proses Pencairan
hanya bisa dilakukan di BPR Jalan Mahakam No. 141 I Lumajang. Karyawan
yang ada di Kantor Cabang Pasirian hanya Karyawan bagian tabungan deposito
dan para AO (Account Officer).
2. Struktur Organisasi PT. BPR Tanah Bandar
PT, BPR Tanah Bandar Lumajang dalam menjaiankan aktivitasnya, tidak
terlepas dari manajemen yang mempunyai tujuan dan komitmen bersama.
Adapun struktur organisasi PT. BPR BPR Tanah Bandar Lumajang. seperti
gambar 1.2 berikut :
6
1.1 Bagan Struktur Organisasi PT BPR Tanah Bandar Lumajang
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT BPR Tanah Bandar Lumajang
1.2 Job Manual Struktur Organisasi PT. BPR Tanah Bandar
1) Dewan Komisaris/Pengawas
1. Mewakili pemilik atau para pemegang saham untuk meiakukan
pengawasan terhadap kebijaksanaan direksi dan pelaksanaan tugas
direksi.
2. Membuat persetujuan atas rencana setiap kerja dan anggaran yang
telah disusun oleh direksiI.
3. Melaksanakan rapat rutin secara bulanan dengan direksi untuk
K KOMISARIS
Di DIREKSI
KABAG
KREDIT
KABAG
OPERASIONAL
L
KABAG
KEPATUHAN
AO ADMIN
tn TELLER tn TAB DEP tn ACCOUNTING H UMUM
7
4. Membahas hasil usaha serta menjadwalkan Rapat Umum Pemegang
Saham.
2) Direksi/Direktur Operasional
1. Bertanggungjawab sepenuhnya pada operasi bank. membantu direktur
utama dalam pelaksanaan kerja bidang operasi.
2. Memeriksa dan menyetujui laporan anggaran neraca harian dan laba
rugi dari bagian accounting
3. Menyetujui tiket pembukaan dan menandatangani bilyet deposito.
3) Kepala Bagian Kredit
Kasubag Kredit Umum bertanggung jawab atas pelayanan pemberian
kredit umum yang prima, administrasi kredit, penagihan kewajiban nasabah,
serta kebenaran, ketelitian, dan kerahasiaan atas nasabah pinjaman.
Sedangkan tugas dari Kasubag Kredit Umum dalam memberikan peiayanan
kredit, antara lain menerima permohonan kredit umum, memproses
permohonan kredit, pencairan kredit, administrasi kredit termasuk penagihan
bulanan.
4) Admin Kredit
1. Menjelaskan beberapa persyaratan Kredit
2. Menganalisa pengajuan Kredit
3. Mempersiapkan penandatanganan Akad Kredit
4. Penatausahaan Kredit
5. Penyimpanan Jaminan
6. Pengambilan Jaminan
7. Penerimaan Angsuran
5) Teller atau Kasir
1. Pembukaan Kas
2. Penutupan Kas
3. Penerimaan Setoran
8
4. Penarikan Tunai Rekening Tabungan
5. Memeriksa Selisih Kas
6. Mmeriksa Uang Palsu
6) Accounting
Melakukan Pengadministrasian Bukti – bukti transaksi dari kasir atau teller
7) Account Officer
1. Melakukan Pemasaran
Account Officer mendapatkan tugas dari atasanya berupa permohonan
kredit untuk dilakukan proses survey (analisis usaha) calon nasabah
mengenai persyaratan dan ketentuan pinjaman antara lain suku bunga ,
provisi, dan biaya – biaya lainya serta jangka waktu dan angsuranya.
2. Laporan Hasil Analisa
a. Account Officer meminta kepada debitur untuk mengisi formulir
permohonan kredit dan meminta data – data calon debitur dengan
ketentuan yang ada.
b. Account Officer menulis hasil analisa calon debitur yang menurut
AO permohonanya bisa diterima pada blanko survey yang telah
disediakan Bank. Laporan tersebut menjelaskan tentang
identifikasi calon nasabah, jaminan, analisa serta hasil usaha
usulan pemberian nominal kredit apabila dinyatakan ditolak maka
Account Officer harus menyatakan alasanya.1
1 Job Manual PT BPR Tanah Bandar, (Lumajang, 2016), Hlm. 20-27.
9
1.3 Daftar Nama Karyawan PT BPR Tanah Bandar Lumajang beserta
Jabatanya
NO NAMA JABATAN
1. Agus Hadiriyanto Selaku Komisaris 1
2. Wahyu Ari Wisaksono Selaku Komisaris 2
3. Marliawati Selaku Direktur Utama
4. Siti Aisyah Selaku Direktur Kedua
5. Wiwik Dwi Handayani Selaku Kabag Kredit
6. Titis Subijanto Selaku Kabag Kepatuhan
7. Rini Eka Yunitasari Selaku Teller
8. Rini Agustin Selaku Accounting
9. Isfatul Hasanah Selaku Admin Kredit
10. • Yusuf Sutanto
• Danar Suprianto
• Agus Fajar Arifin
• Sukiswanto
• Heri Purwanto
Selaku Account Officer
8) Visi dan Misi
Visi : “Membangun BPR Menjadi yang terdepan dan Terpercaya “
10
Misi : “Meningkatkan Kinerja BPR Yang Sehat , Proffesional, dan Mampu
bersaing dengan mengajak seluruh karyawan untuk memberikan yang
terbaik bagi Perusahaan”
Motto : “Setia Menemani Anda Melangkah Maju Bersama”
9) Produk PT. BPR Tanah Bandar
a) Tabungan
Tabungan adalah simpanan yang penarikanya hanya dapat dilakukan menurut
syarat tertentu yang telah di sepakati. Tetapi tidak dapat ditarik dengan cek,
bilyet giro, dan atau alat lainya yang dipersamakan dengan itu.
b) Deposito
Deposito adalah simpanan yang penarikanya hanya dapat dilakukan pada
waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan pihak
perbankan.2
c) Pinjaman atau Kredit
Pinjaman atau Kredit adalah Penyediaan uang atau tagihan berdasarkan
persetujuan kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan nasabah yang
mewajibkan nasabah melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga.3
B. Pelaksanaan Praktik
2 Ivalaina astarina, Angga Hapsila, Manajemen Perbankan, ( Yogayakarta: Deepublish, 2019),
Hlm. 51-52.
3 Brosur PT BPR Tanah Bandar
11
Praktik mulai dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus sampai 31 Agustus
2020 sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam. Dikarekan situasi dan kondisi masih dalam masa pandemic covid 19
dan masih pada tahap new normal. Maka kegiatan PPL gelombang II tahun ini
tidak dilakukan seperti gelombang sebelumnya. PPL gelombang II ini dilakukan
secara virtual, meski tidak semua kegiatan dilakukan secara virtual tetapi setiap
kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa harus sesuai dengan protokol kesehatan
yang telah ditetapkan oleh Pemerintah, yaitu wajib memakai masker, berjaga
jarak, dan sering mencuci tangan.
Mahasiswa yang melakukan kegiatan PPL tidak melakukan penuh selama 30
hari dilapangan, tetapi hanya boleh melakukan pertemuan atau ke lembaga tempat
PPL beberapa pertemuan saja. Mahasiswa hanya melakukan observasi dan
wawancara kepada beberapa karyawan yang ada pada lembaga tersebut
selebihnya mahasiswa harus menggali informasi melalui media sosial. Kemudian
dari hasil informasi yang telah di gali melalui wawancara, dianalisis temuan
masalahnya dan mahasiswa memberikan solusinya.
C. Permasalahan Di Lapangan
Berdasarkan hasil Observasi dan Wawancara yang saya dapatkan pada PT
BPR Tanah Bandar masalah yang sering terjadi adalah Kredit Bermasalah yang
pasti setiap tahunnya ada. Jika tidak dapat teratasi yang awalnya adalah Kredit
Bermasalah akan berubah menjadi Kredit Macet. Tetapi Kredit Macet masih
jarang terjadi. Meskipun begitu PT BPR Tanah Bandar sendiri selalu
mengusahakan agar Kredit Bermasalah dan Kredit Macet dapat di minimalisir
dengan baik Berikut adapun beberapa Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya
Kredit Bermasalah pada PT. BPR Tanah Bandar Lumajang :
1. Faktor Intern
12
• Misalnya saja pada karyawan sendiri, atau Account Officer yang dalam
melakukan survei di lapangan kurang jeli serta kekurangan informasi dari
calon debitur yang akan melakukan pinjaman pada lembaga.
• Misalnya dari Account Officer yang menggunakan uang debitur untuk
kepentingan pribadinya atau mungkin sedang kesulitan dalam
perekonomianya. Sehinga Account Officer tersebut menggelapkan atau
menggunakan angsuran dari nasabah yang telah membayar kepadanya.
Tetapi ketika ditanya soal tunggakan debitur, Account Officer tidak
berkata jujur kepada pimpinannya.
2. Faktor Ekstern
• Usaha yang dijalankan seorang debitur macet, sehingga si debitur tidak
sanggup untuk membayar kewajiban kreditnya.
• Karakter seorang debitur tersebut jelek dan tidak dapat dipercaya,
sehingga debitur lari dari tanggung jawabnya.
• Jaminan yang dijadikan jaminan untuk pinjamanya ternyata bukan milik
sendiri, sehingga menimbulkan masalah yang cukup sulit untuk
diselesaikan. Kasus yang pernah terjadi adalah jaminanya milik keluarga
yang lain misal kakaknya, sehingga ketika ditagih untuk membayar
angsuran, orang yang mempunyai jaminan tersebut tidak mau. Karena
tidak merasa menjaminkan barangnya, sehingga ia merasa tidak punya
tanggung jawab untuk membayar angsuran tersebut.
• Pinjam Nama, misal si calon debitur menggunakan KTP orang lain untuk
mngajukan pinjaman. Dan dengan tidak diketahui oleh pihak Bank.
• Debitur kabur ke luar kota, banyak terjadi kasus yang seperti ini. Jika
debitur tidak sanggup untuk membayar angsuran, mereka melarikan diri
kabur ke luar kota.
13
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Praktik
Tanggapan dari beberapa Karyawan, salah satunya dari Kabag Kredit yang
menjadi narasumber saya pada saat wawancara, beliau mengatakan bahwa
lembaga pada saat ini sedang memperbaiki proses persetujuan setiap nasabah
yang akan mengajukan permohonan kredit. Salah satunya dengan melihat kondisi
calon debitur dengan lebih jeli dan menilai calon nasabah yang akan mengajukan
pinjaman dengan menggunakan analisis 5C atau Character, Capacity, Capital,
Condition dan Collacteral dengan sebenar-benarnya sesuai dengan kondisi
nasabah, agar kedepanya permasalahan kredit bermasalah tidak akan terjadi atau
setidaknya bisa dikurangi.
14
BAB III
PEMBAHASAN
A. KREDIT
1. Pengertian Kredit
Menurut Kasmir mengemukakan bahwa Kredit berasal dari kata credere yang
artinya adalah kepercayaan, maksudnya adalah apabila seseorang memperoleh
kredit maka berarti mereka memperoleh kepercayaan kepada seseorang bahwa
uang yang dipinjamkan pasti kembali.4
Menurut Carolina M. Lasambouw yang dimaksud dengan kredit adalah
” Penyerahan sesuatu yang mempunyai nilai ekonomis pada saat sekarang ini
atas dasar kepercayaan sebagai pengganti sesuatu yang mempunyai nilai
ekonomis yang sepadan dengan yang diharapkan dikemudian hari.5
Menurut OP. simorangkir, kredit adalah pemberian prestasi (misalnya
uang, barang) dengan balas prestasi (kontraprestasi) yang akan terjadi pada
waktu yang akan datang. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit
berdasarkan tingkat pengembalian/kolektibilitasnya dapat dibedakan menjadi
empat golongan, diantaranya:
1. Kredit dengan kualitas lancar, diantaranya:
a) Pembayaran angsuran pokok dan bunga tepat waktu;
b) Memiliki mutasi rekening yang aktif;
4 Kasmir. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
5 Adam James, “Migrant and Local Entrepreneurial Net Works Development. (Jurnal
Management dan Kewirausahaan”. Vol. 6 No. 2, FE UKP 2004, Hlm. 93-104.
15
c) Bagian kredit yang dijamin dengan agunan tunai.
2. Kredit Kurang Lancar, diantaranya
a) Terdapat tunggakan 90 hari;
b) Sering terjadi cerukan;
c) Terdapat masalah keuangan yang dihadapi debitur;
3. Kredit yang diragukan, diragukan apabila kredit yang bersangkutan tidak
memenuhi kriteria lancar dan kurang lancar tetapi berdasarkan penilaian
dapat disimpulkan bahwa :
a) Kredit masih dapat diselamatkan dan agunananya bernilai sekurang-
kurangnya 75% dari utang peminjam termasuk bunganya ; atau
b) Kredit tidak dapat diselamatkan, tetapi agunanya masih senilai sekurang-
kurangnya 100% dari utang peminjam.
4. Kredit Macet ;
Kredit digolongkan macet apabila :
a) Tidak memenuhi kriteria lancar, kurang lancar, dan diragukan seperti
tersebut diatas; atau
b) Memenuhi kriteria diragukan, tetapi dalam waktu dua puluh satu
bulan sejak digolongkan diragukan, belum ada pelunasan atau usaha
penyelamatan kredit, atau
c) Kredit tersebut penyelesaianya telah diserahkan kepada pengadilan
negeri atau badan urusan piutang Negara (BUPN) atau Badan
16
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) atau telah diajukan
permintaan ganti rugi kepada perusahaan asuransi kredit.6
c) Tujuan Kredit
Menurut Rivai tujuan kredit adalah ”pada dasarnya terdapat dua fungsi yang
saling berkaitan dengan kredit, yaitu profitability dan safety”. Profitability yaitu,
tujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan dari bunga yang
harus dibayar nasabah. Sedangkan safety merupakan keamanan prestasi atau
fasilitas yang diberikan harus benar-benar terjamin sehingga tujuan profitability
dapat tercapai tanpa hambatan yang berarti.
d) Kredit Bermasalah
Pengertian kredit bermasalah menurut Kuncoro dan Suhardjono adalah suatu
keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh
kewajiban kreditnya. 7
Kredit bermasalah (non performing loan) dapat diartikan sebagai pinjaman
yang mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesengajaan seperti
penyimpangan yang dilakukan debitur maupun faktor ketidaksengajaan atau
faktor eksternal diluar kemampuan kendali debitur seperti kondisi ekonomi yang
buruk Terhadap kredit bermasalah, dibutuhkan suatu penyelesaian guna untuk
menyelamatkan kredit tersebut Kredit bermasalah dapat diukur dari
kolektibilitasnya, merupakan persentase jumlah kredit bermasalah (dengan
kriteria kurang lancar, diragukan dan macet) terhadap total kredit yang
dikeluarkan bank. Kredit bermasalah yang tinggi dapat menimbulkan keengganan
bank untuk menyalurkan kredit karena harus membentuk cadangan penghapusan
6 Gunarto Suhardi, Usaha Perbankan Dalam Prekspektif Hukum, (Yogyakarta: Kanisius, 2003),
Hlm. 104.
7 Denico Doly Lumban Tobing, Penyelesaian Kredit Bermasalah Pada PT.Bank Danamon, Tbk.
Cabang Semarang, Semarang: Universitas Diponegoro, 2009, Hlm. 98-100.
17
yang besar. Cara menangani Kredit Bermasalah menurut Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dengan cara antara lain:
1. Reschedulling
Reschedulling merupakan upaya yang dilakukan bank untuk menangani kredit
bermasalah dengan membuat penjadwalan kembali. Penjadwalan kembali
dapat dilakukan kepada debitur yang mempunyai itikad baik akan tetapi tidak
memiliki kemampuan untuk membayar angsuran pokok ataupun angsuran
bunga dengan jadwal yang telah diperjanjikan.
2. Reconditioning
Reconditioning merupakan upaya bank dalam menyelamatkan kredit
dengan mengubah seluruh atau sebagian perjanjian yang telah dilakukan oleh
bank dengan nasabah. Perubahan kondisi dan persyaratan tersebut harus
disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi oleh debitur dalam
menjalankan usahanya.
3. Restructuring
Restrucuring merupakan upaya yang dilakukan oleh bank dalam
menyelamatkan kredit bermasalah dengan cara mengubah struktur
pembiayaan yang mendasari pemberian kredit.
4. Penyitaan Jaminan
Penyitaan jaminan merupakan penjualan agunan yang diberikan debitur
kepada pihak bank sebagai salah satu syarat agar mendapatkan pinjaman
berupa kredit.8
e) Penyebab Kredit Bermasalah
Kredit Bermasalah dapat disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal.
Faktor internal penyebab kredit bermasalah yaitu, kebijakan perkreditan yang
ekspansif, penyimpangan dalam pelaksanaan prosedur perkreditan, iktikad
kurang baik dari pemilik pengurus atau pegawai bank, lemahnya sistem
8 Raymod P, Kredit Bank, (Jakarta : PT Grafindo Persada, 2001), Hlm. 23-26
18
informasi kredit bermasalah. Sedangkan factor eksternal penyebab kredit
bermasalah adalah kegagalan usaha debitur, pemanfaatan iklim persaingan
perbankan yang tidak sehat oleh debitur serta menurunya kegiatan ekonomi dan
tingginya suku bunga kredit.9
Menurut Kuncoro dan Suhardjono, secara umum dalam pemberian kredit
banyak menghadapi berbagai hambatan, yang terdiri dari hambatan intern dan
ekstern yang mengakibatkan kredit bermasalah. Hambatan intern merupakan
hambatan yang timbul dari pihak bank sebagai berikut :
1. Kurangnya pengecekan latar belakang calon nasabah.
2. Kurang tajam dalam menganalisis terhadap maksud dan tujuan
pengguanaan kredit dan sumber pembayaran kembali.
3. Kurang pemahaman terhadap kebutuhan keuangan yang sebenarnya dari
calon nasabah dan manfaat kredit yang diberikan.
4. Kurang mahir dalam mengalisis laporan keuangan calon nasabah.
5. Kurang lengkap mencantumkan syarat – syarat.
6. Pemberian kelonggaran terlalu banyak.
7. Pejabat kredit mudah dipengaruhi, intimidasi atau dipaksa oleh calon
nasabah.
Hambatan ektern merupakan hambatan yang timbul dari pihak nasabah yaitu:
1. Merosotnya perekonomian debitur
2. Terjadinya PHK mendadak di tempat kerja debitur
9 Iswi Hariyani, Rekstrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo Kompas Gramedia, 2010), Hlm. 65.
19
3. Penurunan onset usaha debitur
4. Usaha debitur mengalami kebangkrutan
5. Terjadinya konflik keluarga ( Bercerai ) 10
B. UMKM
1. Definisi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)
Definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 tahun 2008 tentang UMKM. UMKM sendiri adalah singkatan dari Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah. Usaha mikro didefinisikan sebagai usaha produktif
millik orang per-orangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi
kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU. Usaha kecil adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang per-orangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian, baik langsung maupun
tidak langsung, dari usaha mikro atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha
kecil sebagaimana dimaksud dalam UU.
Sedangkan usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung usaha
mikro, usaha kecil, atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha menengah
sebagaimana dimaksud dalam UU. Kredit UMKM hanya memasukkan kredit
untuk tujuan produktif sementara kredit MKM masih memasukkan kredit
konsumtif sesuai dengan pengelompokan plafon.
10 Baiya, Fernos J. (2019). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kredit Macet Pada Bank Nagari
Cabang Siteba. https://doi.org/10.31227/osf.io/4xuks
20
Usaha mikro adalah unit usaha yang memiliki nilai aset paling banyak Rp 50
juta atau dengan hasil penjualan tahunan paling besar Rp 300 juta. Usaha kecil
adalah unit usaha yang memiliki nilai aset lebih dari Rp 50 juta sampai dengan
paling banyak Rp 500 juta atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
500 juta hingga paling banyak Rp 2,5 milyar
Sedangkan usaha menengah adalah perusahaan dengan nilai kekayaan bersih
lebih dari Rp 500 juta hingga paling banyak Rp 10 milyar atau memiliki hasil
penjualan tahunan di atas Rp 2,5 milyar sampai paling tinggi Rp 50 milyar.11
2. Kredit Bermasalah Para Pelaku UMKM
Kredit Bermasalah pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah bisa disebabkan
oleh faktor intern dan faktor ekstern seperti halnya pada Lembaga Keuangan
Perbankan juga. Bilamana Lembaga keuangan telah sepenuhnya memperhatikan
dan mengamati kelancaran kredit dan mengikuti perkembangan si debitur secara
maksimal dan seksama, maka bila terjadi kredit bermasalah yang berakibat buruk,
sedikit banyaknya bisa disebabkan dari kesalahan-kesalahan pihak sektor
keuangan yang melakukan kurang melakukan pengawasan dan pembinaan.
Beberapa permasalahan yang menghambat berkembangnya usaha kecil
adalah terbatasnya permodalan, rendahnya kemampuan SDM dan akses pasar.
Kemudian Thompson yang menyebutkan risiko macetnya kredit bisa berbentuk
risiko langsung (pendapatan) dan risiko tidak langsung (meningkatnya biaya
produksi, kebijakan pemerintah) serta Glendoh menyebutkan berkembang
tidaknya pengusaha kecil dipengaruhi oleh faktor kondisi perekonomian,
kebijakan-kebijakan pemerintah dan manajemen pengusaha kecil dan penelitian
11 Muslim, “ Jurnal Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet (kurang lancar,
diragukan dan macet) pada UMKM Industri Mebel di Kabupaten Jepara Tahun 2012”.
Universitas Diponegoro : Semarang, 2012, Hlm. 88.
21
yang dilakukan oleh Katsikeas yang menemukan keunggulan bersaing industri
ditentukan oleh kemampuan mengkases pasar ekspor.12
C. Kriteria Kinerja Karyawan pada BPR
Menurut Mangkunegara Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dengan demikian,
kinerja mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam meningkatkan prestasi
kerja. Perusahaan perlu meningkatkan semangat kerja karyawannya guna
meningkatkan prestasi kerjanya. ada 6 (enam) faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya kinerja dalam suatu organisasi:
1) Hubungan yang harmonis antara pimpinan dengan bawahan terutama
antara pimpinan kerja yang sehari-hari langsung berhubungan dan
berhadapan dengan para pekerja yang ada di bawahnya.
2) Kepuasan para pekerja terhadap tugas dan pekerjaannya karena
memperoleh tugas yang disukai sepenuhnya.
3) Terdapatnya suasana dan iklim kerja yang bersahabal dengan anggota lain
dalam organisasi.
4) Rasa kemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi dan juga merupakan
tujuan bersama mereka yang harus diwujudkan secara bersama-sama.
Adanya tingkat kepuasan ekonomi dan kepuasan materi lainnya yang
memadai sebagai imbalan yang dirasakan adil terhadap jerih payah
yang telah diberikan terhadap organisasi.
5) Adanya kesenangan jiwa, jaminan kepuasan serta perlindungan segala
sesuatu yang dapat membahayakan diri pribadi dan karir dalam
pekerjaannya.13
12 Akyuwen, Roberto, Jurnal Efektifitas Kelembagaan Keuangan Dalam Penyaluran Kredit
Mikro: Kajian Pendekatan Ekonomi Kelembagaan Baru, Semarang: FE Undip, Hlm. 92-94.
22
BPR mempunyai kriteria untuk memimpin.kriteria pemimpin BPR
yang berhasil adalah memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas dalam
mencapai sasaran yang ditetapkan dan mendapatkan penilaian atau pendapat dari
bawahanya serta sejauh mana kualitas proses ketika bekerja sama dengan
kelompok. Masing-masing kriteria memiliki komponen sebagai berikut :
1. Kemampuan melaksanakan tugas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan,
antara lain :
1) Penyaluran dana
2) Penghimpunan dana
3) Peningkatan atau pertumbuhan asset
4) Penurunan kredit bermasalah (NPL)
5) ROE atau ROI
2. Penilaian atau pendapat bawahan antara lain :
1) Tingkat kepuasan
2) Komitmen terhadap aturan
3) Perlakuan yang sama terhadap pegawai
3. Kualitas proses dalam kelompok, antara lain :
1) Kerja sama
2) Keakraban
3) Penanganan konflik secara proporsional
13 Irawan, Ade. Pengaruh Lingkungan Terhadap Kmerja Pegawai Di Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Banten. Banten : Sekolah Tinggi Ilmu STIE, 2014, Hlm. 14-17.
23
4) Pertumbuhan kompetensi bawahan14
D. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Bermasalah Para
Pelaku Umkm Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Pada PT. BPR
Tanah Bandar Lumajang.
Berdasarkan Informasi dari wawancara di lapangan, analisis faktor-faktor
intern dan juga ekstern sangat berpengaruh atas adanya kredit bermasalah pada
PT BPR Tanah Bandar. Dimana Faktor Intern berasal dari dalam lembaga
perbankan sendiri yaitu berasal dari karyawan. Karyawan yang paling
berpengaruh atas adanya Kredit Bermasalah ialah Account Officer atau biasa
disebut AO. Account Officer atau AO Ini bertugas menawarkan jasa produk
perbankan berupa simpanan dan pinjaman yang ada, baik diperintah maupun tidak
karena sudah menjadi tugasnya secara rutin dan berkala melaksanakan fungsi
tersebut.
Faktor Intern yang mempengaruhi Kredit Bermasalah yang pernah terjadi di
PT BPR Tanah Bandar ini, adalah karyawan Account Officer lalai dalam
tugasnya. Yang pernah terjadi di BPR ini adalah angsuran dari nasabahnya telah
dibayar tetapi digelapkan atau dipakai untuk kepentingan pribadinya. Sehingga
akan menyebabkan permasalahan yang sangat besar dan akan menyebabkan
Account Officer tersebut harus kehilangan pekerjaanya,dikarekan tidak amanah
atau tidak jujur.
Selanjutnya, Faktor Ekstern atau berasal dari luar lembaga yaitu
permasalahan pada nasabahnya sendiri ini adalah terkait dengan Usaha yang
dijalankan para pelaku UMKM yang telah meminjam dana ke Bank sedang dalam
kondisi yang tidak normal. Misal bangkrut, apalagi dengan adanya kondisi
14 Sri Hayati, Manajemen Umum dan Sumber Daya Manusia: Bank Perkreditan Rakyat
dan Lembaga Keuangan Mikro, (Yogyakarta: Andi, 2017), Hlm. 80.
24
Indonesia yang sedang diserang oleh Virus Covid 19 ini. Meski belum bangkrut,
tetapi penurunan yang dirasakan oleh para pelaku UMKM sangat banyak.
Sehingga para pelaku UMKM harus menunggak angsuran dan terkena bunga
berjalan juga. Pihak Perbankan khususnya BPR Tanah Bandar telah memberi
keringanan kepada para pelaku UMKM yang terdampak oleh Covid 19.
Keringanan tersebut dinegoisasikan antara nasabah dengan lembaga
perbankan sendiri. Nasabah diberi kelonggaran pembayaran semampunya mereka.
Dan yang dikurangi itu adalah pokok pinjamanya, bisa sebesar 50% akan tetapi
bunganya tetap tidak diubah.
Dari hasil analisis diatas, solusi yang tepat agar tidak terjadi Kredit
Bermasalah Para Pelaku UMKM langkah pertama yang harus di ambil adalah
memperbaiki kinerja para karyawan terlebih dahulu khususnya karyawan pada
bagian Account Officer. Jika Account Officer telah bekerja dengan baik dalam
proses menganalisis calon nasabah (sebelum pinjaman disetujui) dan proses
penagihanya, (setelah pinjaman disetujui) maka kredit bermasalah akan dapat
diminimalisir.
25
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bank Perkreditan Rakyat Tanah Bandar Lumajang merupakan salah
satu lembaga keuangan bank yang dikenal melayani golongan para pengusaha
yang bergerak pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan lokasi
yang pada umumnya cukup dekat dengan tempat masyarakat yang
membutuhkan. Dalam kegiatan operasionalnya telah diawasi oleh OJK atau
Otoritas Jasa Keuangan serta memberikan pelayanan kepada para pelaku
UMKM masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan ekonomi
masyarakat banyak.
Salah satu peran BPR Tanah Bandar Lumajang tersebut adalah
membantu para pelaku usaha memberikan pinjaman danapada mereka yang
sedang kesulitan modal atau kekurangan modal, pinjaman yang diberikan atau
kredit yang diberikan pastinya tidak terlepas dari jaminan. BPR Tanah Bandar
akan memberikan pinjaman sebesar 50% dari harga jaminan mereka. Jika
disetujui maka nasabah akan mendapat pinjaman dan bulan berikutnya mereka
mempunyai tanggung jawab untujk membayar angsuran mereka.
Didalam proses Kredit, pihak bank pasti tidak akan pernah luput dari
yang namanya permasalahan dalam proses pengangsuran, sehingga akan
terjadi kredit bermasalah. Yang secara langsung akan memberikan dampak
juga bagi pihak perbankan. Kredit bermasalah tersebut disebabkan dari
beberapa factor baik factor intern maupun faktor ekstern.
Untuk meminimalisir adanya kredit bermasalah para pelaku UMKM
perlu adanya perbaikan dan juga peningkatatan dari sisi intern atau dari dalam
lembaga Perbankan terlebih dahulu, yaitu peningkatan kinerja karyawan nya.
Kinerja yang paling perlu ditingkatkan terlebih dahulu adalah Karyawan pada
26
bagian Account Officer yang bertugas mencari para calon nasabah yang
mempunyai usaha.
B. SARAN-SARAN
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL
a. Sebaiknya pihak pelaksana PPL Melakukan kerjasama dengan baik
kepada pihak Lembaga yang akan digunakan sebagai tempat kegiatan
PPL, agar program PPL di Lembaga tersebut dapat terus berkelanjutan
b. Seharusnya pihak pelaksana PPL dapat menambah kerjasama dengan
berbagai instansi terkait dan memberikan kesempatan bagi peserta
PPL untuk menempati lembaga atau instansi yang diinginkan dengan
memberikan fasilitas dengan sebaik mungkin. Sehingga dengan
kemudahan ini peserta PPL dapat berproses dengan sebaik mungkin.
2. Bagi Pihak BPR Tanah Bandar - Lumajang
a. Perlu adanya penambahan produk yang menarik sehingga dapat
meningkatkan minat masyarakat untuk menabung atau mengajukan
penjaman.
b. Menambah fasilitas kantor dan menambah papan tulisan lembaga di
dalam lembaga agar terlihat lebih menarik
3. Bagi Mahasiswa Sebagai Peserta Praktik Pengalaman Lapangan
a. Untuk mahasiswa sebagai peserta praktik sebaiknya lebih banyak
untuk bersosialisasi dengan teman dan juga instansi atau lembaga.
agar memudahkan dalam setiap pelaksanaan kegiatan PPL maupun
kegiatan bekerja di lokasi PPL.
b. Untuk penelitian berikutnya, laporan ini diharapkan dapat dijadikan
referensi dalam proses penulisan laporan yang berkaitan dengan cara
meminimalisir kredit bermasalah..
27
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Astarina Ivailana, Angga Hapsila. 2019. Manajemen Perbankan. Yogayakarta:
Deepublish
Brosur PT BPR Tanah Bandar
Job Manual PT BPR Tanah Bandar. 2016. Lumajang
Suhardi Gunarto. 2003. Usaha Perbankan Dalam Prekspektif Hukum,
Yogyakarta: Kanisius
Raymond P. 2001. Kredit Bank. Jakarta : PT Grafindo Persada,
Hariyani Iswi. 2010. Rekstrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macett. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia
Adam, James. 2004. Migrant and Local Entrepreneurial Net Works Development.
Jurnal Management & Kewirausahaan. Vol 6. No 2. FE.UKP
Muslim. 2012, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet
(kurang lancar, diragukan dan macet) pada UMKM Industri Mebel di
Kabupaten Jepara Tahun 2012”. Universitas Diponegoro Semarang
Akyuwen, Roberto. 2005. Efeketivitas Kelembagaan Keuangan Dalam
Penyaluran Kredit Mikro: kajian Pendekatan Ekonomi Kelembagaan
Baru. Semarang: FE Undip
Irawan, Ade. 2014. Pengaruh Lingkungan Terhadap Kmerja Pegawia Di Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Banten. Banten : Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi (STIE)
Sri Hayati, 2017. Manajemen Umum dan Sumber Daya Manusia: Bank Perkreditan
Rakyat dan Lembaga Keuangan Mikro, Yogyakarta: Andi,.
28
LAMPIRAN
29
1. Berita Acara Individual
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II TAHUN 2020
Pada tanggal 01 Sampai tanggal 31 bulan Agustus Tahun 2020 bertempat di Lembaga
BPR Tanah Bandar telah dilaksanakan PPL Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang II Tahun 2020 oleh
mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama : Tria Aulia Fahriani
NIM : 12401173180
Jurusan : Perbankan Syariah 7D
NO HARI / TANGGAL PUKUL KEGIATAN
1 Sabtu, 01 Agustus
2020
10.00-11.00 Pada hari pertama PPL Saya
melakukan kegiatan survei
pada lembaga yang akan
dijadikan tempat observasi dan
wawancara serta mengamati
kinerja para karyawan seperti
admin kredit dan Account
Officer, dikarekan para
karyawan pada hari itu sedang
sibuk dan banyak yang
dilapangan saya belum sempat
menanyakan perihal hal – hal
yang perlu saya tanyakan.
30
2 Minggu, 02 Agustus
2020
13.30-16.00 Dikarenakan hari kedua adalah
hari Minggu, Kegiatan saya
pada hari ini hanya
mempersiapkan daftar
pertanyaan untuk wawancara
sewaktu – waktu dengan
karyawan yang bisa saya
wawancarai di BPR tempat
saya PPL.
3 Senin, 03 Agustus
2020
09.00-12.00 Pada hari ketiga kembali saya
datang ke lembaga tempat saya
PPL untuk melakukan
Observasi dan wawancara
seputar Produk yang
ditawarkan pada lembaga
tersebut serta sembari saya
mengamati para karyawan
yang sedang menjalankan
tugas pada jam kerja.
4 Selasa, 04 Agustus
2020
09.00-10.30 Pada hari keempat saya tidak
hadir langsung di lembaga,
melainkan saya menanyakan
mengenai Produk yang
diunggulkan dalam lembaga
tersebut itu apa tetapi
percakapan atau tanya jawab
tersebut hanya via telepon
dengan salah satu karyawan di
BPR Tanah Bandar.
31
5 Rabu, 05 Agustus
2020
09.00-12.00 Pada hari kelima, saya datang
ke lembaga lagi untuk
melakukan observasi melihat
kegiatan di BPR Tanah
Bandar, yang pada saat itu
sedang melakukan pencatatan
pembayaran angsuran dan
pencatatan register kredit. Dan
saya sedikit di ajarkan cara
pencatatan tersebut.
6 Kamis, 06 Agustus
2020
14.00-15.00 Pada hari keenam saya
melakukan observasi di tempat
lagi mengamati kinerja para
karyawan dan sekalian
membantu menyiapkan
undangan peringatan kepada
nasabah yang menunggak
angsuran.
7 Jum’at, 07 Agustus
2020
11.00-13.00 Pada hari keenam saya tidak
hadir dalam lembaga tetapi
saya membaca berkas yang
dipinjamkan lembaga tempat
saya PPL dirumah. Buku
tersebut berjudul JOB
DESCRIPTION AND JOB
MANUAL yang berisikan
mengenai tugas dan wewenang
para karyawan dan beberapa
produk yang ada pada lembaga
32
tersebut.
8 Sabtu, 08 Agustus
2020
19.00-20.00 Membuat draft laporan yang
berisi tentang latar belakang,
siapa informan/narasumber,
dan cara menggali data dari
Judul yang telah saya buat dan
dikirimkan kepada DPL. Untuk
dikoreksi apakah Judul yang
saya ajukan bisa di ACC atau
ganti judul yang baru.
9 Minggu, 09 Agustus
2020
09.30-10.30 Pada hari ke Sembilan ini
adalah bertepatan dengan hari
Minggu, maka Saya
mengerjakan resume dari
pemateri saat pendalaman
materi sebelum terjun PPL di
Desa yang akan dikumpulkan
pada saat akhir PPL yang
paling sedikit 1000 words.
10 Senin, 10 Agustus
2020
10.00-11.00 Pada hari ini, saya datang ke
lembaga untuk melihat proses
pencairan kredit nasabah.
Berikut ada berkas-berkas yang
harus dipersiapkan lembaga
sebelum serah terima jaminan
dan uangnya. Nasabah harus
tanda tangan pada berkas yang
telah disediakan lembaga.
11 Selasa, 11 Agustus 10.00-10.30 Pada hari Selasa ini saya sudah
33
2020 ada janji dengan direktur
lembaga BPR Tanah Bandar
untuk mengambil catatan
berupa Sejarah Berdirinya BPR
Tanah Bandar dan Struktur
Organisasi pada lembaga ini.
Setelah saya baca ternyata
struktur organisasai tersebut
belum ada nama para
karyawan dilembaga tersebut.
Akhirnya saya menanyakan
kepada beberapa karyawan
yang ada di kantor.
12 Rabu, 12 Agustus
2020
17.00-18.00
Pada hari Rabu ini, Saya
melakukan kegiatan dirumah
yaitu mencicil tugas akhir PPL.
Yang saya kerjakan terlebih
dahulu adalah pada bagian
BAB II sub bab pertama yang
berisikan Profil Lembaga
tentang letak geografis, situasi
dan kondisi fisik baik dilokasi
maupun disekitar lokasi
praktik, serta struktur
organisasi dan nama nama
pejabat yang berada di
lembaga BPR Tanah Bandar
Lumajang tempat saya
melakukan observasi PPL.
34
Data tersebut saya dapat
kemarin yang saya dapatkan
langsung dari direkturnya.
13 Kamis, 13 Agustus
2020
18.30-19.30 Pada Hari Kamis malam ini
aktivitas saya adalah
meneruskan tugas yang saya
kerjakan kemarin yaitu struktur
organisasi yang ada di BPR
Tanah Bandar, saya ketik
beserta nama-nama karyawan
yang ada dalam lembaga
tersebut.
14 Jum’at, 14 Agustus
2020
13.30-14.20 Pada Hari Jum,at ini saya pergi
ke Lembaga setelah jum’atan.
Tepat ketika saya disana, ada
seorang nasabah yang
melakukan Pencairan Kredit.
Di sana saya mengamati proses
pencairan tersebut, Proses
pencairan tersebut berlangsung
sekitar 30 menitan. Admin
Kredit harus menyiapkan
beberapa dokumen yang akan
ditanda tangani diatas materai,
sebelum dokumen ditanda
tangani admin kredit
menjelaskan beberapa biaya
yang dikeluarkan dan jatuh
tempo pembayaranya kapan,
35
serta jika pembayaranya telat
akan dikenakan bunga yang
telah ditetapkan oleh BPR
tersebut, baru kemudian
Nasabah menanda tangani
berkas tersebut. itu adalah hasil
pengamatan yang saya lihat
hari ini.
15 Sabtu, 15 Agustus
2020
15.00-15.30 Pada hari ini, saya tidak datang
langsung ke Lembaga.
Melainkan saya menghubungi
salah satu karyawan PT. BPR
Tanah Bandar via whatsapp.
Saya menanyakan beberapa
faktor yang menyebabkan
adanya Kredit Bermasalah
kepada Kabag Kredit PT. BPR
Tanah Bandar. Dari beberapa
percakapan saya mendapatkan
jawaban dengan detail
kemudian saya catat dikertas
kecil untuk tambahan bahan
laporan akhir saya.
16 Minggu, 16 Agustus
2020
21.00-21.30 Pada hari ini, saya menyiapkan
beberapa pertanyaan yang akan
menjadi bahan wawancara saya
besok pagi dengan Ibu Wiwi
Dwi Handayani selaku Kabag
Kredit PT. BPR Tanah Bandar.
36
Beberapa pertanyaan yang saya
siapkan tidak jauh dari judul
yang akan saya jadikan
Laporan Akhir PPL yaitu
tentang Kredit Bermasalah atau
Kredit Macet.
17 Senin, 17 Agustus
2020
10.00-11.00 Pada Hari ini, tepat pada hari
kemerdekaan Indonesia. Saya
melakukan wawancara
langsung dirumah Ibu Wiwik
Dwi Handayani selaku Kabag
Kredit PT. BPR Tanah Bandar
bertempat di Ds. Dawuhan
Wetan Lumajang. Wawancara
berlangsung kurang lebih
hanya 5 menitan saja karena
saya hanya menanyakan
seputar Kredit Bermasalah.
18 Selasa, 18 Agustus
2020
18.00-18.30 Pada Hari ini saya mencari
beberapa jurnal sebagai bahan
yang akan saya jadikan
referensi untuk pembuatan
laporan akhir saya, yang
berkaitan dengan kredit
bermasalah. Apa saja penyebab
kredit bermasalah di BPR yang
lain dan bagaimana cara
menyelesaikan kredit
bermasalah tersebut di lembaga
37
lain. Dan hari ini saya
menemukan sumber referensi
mengenai analisis kredit
bermasalah pada BPR
Sarimadu Pekan Baru dan Pada
BPR Mitra dan Agung Padang.
19 Rabu, 19 Agustus
2020
19.00-20.00 Pada hari ini saya menuliskan
hasil wawancara saya pada
tanggal 17 kemarin, dengan
Ibu Wiwik selaku kabag
Kredit. Saya menanyakan
mengenai perbedaan Kredit
Macet dan Kredit Bermasalah.
Lalu di PT Tanah Bandar itu
lebih sering terjadi kredit
bermasalah daripada kredit
macet, dan Ibu Wiwik juga
memaparkan bahwa Kredit
Macet itu bersumber dari AO
yang terdahulu yang sudah
berhenti. Ibu Wiwik juga
menjawab pertanyaan
mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kredit
bermasalah itu ada faktor
intern dan juga ekstern.
20 Kamis, 20 Agustus
2020
11.06-11.25 Pada hari ini saya meneruskan
menuliskan hasil wawancara
saya pada tanggal 17 kemarin,
38
dengan Ibu Wiwik selaku
kabag Kredit. Mengenai
peningkatan kinerja karyawan
jika terjadi Kredit
Macet/Bermasalah. Bu Wiwik
sendiri menegaskan bahwa
pasti lembaga meningkatkan
kinerja para karyawan terutama
para AO (Account Officer).
Jika AO mempunyai
kredibilitasnya jelek pasti akan
berpengaruh pada Pihak
Perbankanya.
21 Jum’at, 21 Agustus
2020
18.04-18.34 Pada Hari ini saya bertemu
dengan mbak Isfatul Hasanah
selaku Admin Kredit di PT.
BPR Tanah Bandar, dan saya
diberikan selembar kertas
berupa laporan realisasai kredit
PT BPR Tanah Bandar per
tanggal 01 Agustus-21 Agustus
2020. Dalam laporan realisasi
Kredit tersebut pinjaman
dibagi menjadi 3 yaitu,
Pinjaman Angsuran, Pinjaman
Reguler, dan Pinjaman
Karyawan.
22 Sabtu, 22 Agustus
2020
19.20-20.18 Pada Sabtu malam ini, saya
mencicil kembali laporan akhir
39
saya pada bagian BAB II poin
C mengenai permasalahan
yang terjadi di lapangan. Saya
ketik, dari hasil wawancara
yang saya dapatkan informasi
mengenai factor-faktor yang
mempengaruhi kredit
bermasalah kemudian saya
jelaskan secara lebih detail.
23 Minggu, 23 Agustus
2020
13.00-13.30 Pada hari ini saya mencicil
kembali laporan akhir saya
pada bagian BAB II poin B
mengenai pelaksaan praktik.
Saya ketik beberapa
pelaksanaan praktik yang harus
menyesuaikan kondisi pada
saat ini yang masih pada era
new normal sehingga
mewajibkan kita untuk
mengikuti protokol kesehatan
serta kegiatan PPL yang hanya
boleh datang ke lembaga
beberapa pertemuan saja dan
selebihnya dilakukan dirumah
dan hanya berkomunikasi
lewat media sosial.
24 Senin, 24 Agustus
2020
17.45-18.39 Pada hari ini saya mencicil
kembali laporan akhir saya
pada bagian tujuan dan
40
kegunaan. Pada bagian ini saya
harus membahas tentang tujuan
dan kegunaan dengan
diadakanya praktik
pengalaman kerja ini.
25 Selasa, 25 Agustus
2020
18.05-19.16 Pada hari ini saya mencicil
kembali laporan akhir saya
pada bagian BAB III yaitu
mengenai pembahasan atau
analisis terhadap temuan yang
berangkat dari teori 5 W 1 H.
Pada saat ini saya belum
menganalisis semuanya, tetapi
masih sebagian saja.
26 Rabu, 26 Agustus
2020
18.00-19.05 Pada hari ini saya mencicil
kembali laporan akhir saya
pada bagian pendahuluan, kata
pengantar dan daftar isi. Serta
kekurangan kekurangan lainya.
27 Kamis, 27 Agustus
2020
19.30-21.14 Pada hari ini saya meneruskan
kembali laporan akhir saya
pada bagian BAB III bagian
pembahasan, saya mencari
tambahan referensi dari
beberapa buku di google book
dan juga jurnal-jurnal yang
berkaitan peningkatan kinerja
karyawan terhadap adanya
kredit bermasalah.
41
28 Jum’at 28 Agustus
2020
14.00-15.30 Pada hari ini kegiatan saya
adalah mengikuti meeting
bersama DPL Ibu Sri Dwi
Estiningrum, S.E,.Ak,M.M
menggunakan media ZOOM.
Ibu Esti menjelaskan dengan
sangat detail mengenai laporan
harian/berita acara, kegiatan di
lapangan serta laporan akhir
yang akan dikumpulkan pada
tanggal 04 September 2020.
Setelah dijelaskan, kami juga
diberi kesempatan untuk
bertanya, terkait dengan
kendala yang kami lakukan
baik dilapangan ataupun dip
roses pembuatan laporan.
29 Sabtu, 29 Agustus
2020
14.00-15.00 Pada hari ini kegiatan saya
adalah mencari beberapa
tambahan referensi dari jurnal
dan buku untuk mengisi teori-
teori yang akan saya masukkan
pada BAB III, Karena pada
pertemuan melewati media
zoom kemarin telah dijelaskan
oleh Ibu DPL kami yaitu Ibu
Esti mengenai referensi atau
pedomanya jangan hanya 5
buku.minimal 10 buku atau
42
lebih bagus lebih dari itu.
30 Minggu, 30 Agustus
2020
10-56-
11.56
Pada hari ini kegiatan saya
bertempat dirumah sedang
mengerjakan kembali laporan
PPL saya pada BAB III pada
bagian analisis atas judul yang
telah saya gunakan. Analisis
tersebut berkaitan dengan teori
dan dan praktek ppl yang
berkesinambungan.
31 Senin, 31 Agustus
2020
15.30-16.30 Untuk menyempurnakan
laporan akhir PPL saya, Pada
hari ini saya datang ke lembaga
BPR Tanah Bandar untuk
meminta dokumentasi didepan
papan nama lembaga, serta
meminta beberapa kekurangan
seperti visi misi dan job
description. Dan sesampai
dirumah saya melanjutkan
menyelesaikan laporan PPL
saya.
43
2. Form Konsultasi dengan DPL
Nama : Tria Aulia Fahriani
Nim : 12401173180
Jurusan : Perbankan Syariah
DPL : Sri Dwi Estiningrum, SE.Ak.,MM
Tempat PPL : Analisis Faktor – faktor yang mempengaruhi Kredit
Bermasalah Para Pelaku Usaha Miko Kecil dan Menengah Terhadap Peningkatan
Kinerja Karyawan PT BPR Tanah Bandar Kabupaten Lumajang
No. Tanggal Hal Yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1.
30-7-2020
Pengarahan pelaksanaan PPL
Tatacara PPL virtual
dengan menjaga etika
dan citra almamater
2.
4-8-2020
Konsultasi Judul
Judul lebih
mendekatkan dengan
permasalahan di
lapangan dan sesuai
jurusan
3. 12-8-2020 Judul Judul disetujui
4.
19-8-2020
Laporan harian
- Kerjakan setiap tugas
segera.
- Tugas harian
berdasarkan aktivitas
yang dilakukan.
- Tidak diperkenankan
tidak memiliki
kegiatan dalam satu
hari
44
5.
27-8-2020
Pelaporan tugas harian
Laporan harus disertai
dengan bukti
pendukung berupa foto,
video dan/atau
rekaman suara selama
kegiatan
6. 28-8-2020 Pengarahan penyusunan laporan
akhir PPL
Persamaan persepsi
akan laporan akhir
7.
7-9-2020
Pengumpulan laporan PPL
Penyempurnaan dan
pengecekan
kelengkapan. laporan
Tulungagung, 11 September 2020
Sri Dwi Estiningrum, S.E., Ak., M.M., C.A.
NIP. 197209082007102001
45
Foto Foto Kegiatan PPL
1. Rabu, 05 Agustus 2020 (Melakukan Pencatatan Pembayaran Angsuran)
2. Senin, 17 Agustus 2020 (Berkunjung ke rumah Ibu Wiwik Dwi
Handayani selaku Kabag Kredit PT BPR Tanah Bandar untuk melakukan
wawancara)
46
3. Jum’at 14 Agustus 2020 (Mengamati Proses Pencairan Pinjaman/Kredit)
4. Senin, 31 Agustus 2020 (Foto Bersama bersama Direktur dan Karyawan)
47