LAPORAN PENGALENGAN - BAB. I. PENDAHULUAN
-
Upload
syafri-nurkhalish -
Category
Documents
-
view
114 -
download
0
description
Transcript of LAPORAN PENGALENGAN - BAB. I. PENDAHULUAN
BAB. I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki potensi yang sangat besar
pada sektor perikanan. Salah satu komoditas unggulan pada sektor ini adalah
udang. Produksi udang beberapa tahun belakangan ini menunjukkan laju
pertumbuhan yang pesat. Indonesia sendiri mempunyai potensi pengembangan
tambak udang terbesar di dunia yaitu sekitar 960.000 hektar. Dengan adanya
hal tersebut, maka Indonesia menjadi salah satu negara penghasil udang terbesar
di dunia.
Udang merupakan komuditas perikanan yang memiliki nilai gizi yang tinggi
dan cita rasa yang khas. Namun, seperti hasil perikanan lainnya, udang juga
merupakan jenis pangan yang mudah busuk sehingga membutuhkan pengolahan dan
pengawetan yang tepat agar dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Salah
satu bentuk pengolahan pangan yang memilik daya simpan lebih lama adalah
dengan pengalengan.
Pengalengan merupakan suatu cara pengawetan bahan pangan yang dipak
secara hermetis (kedap terhadap udara, air, mikroba, dan benda asing lainnya)
dalam suatu wadah, yang kemudian disterilkan secara komersial untuk membunuh
semua mikroba patogen (penyebab penyakit) dan pembusuk. Pengalengan secara
hermetis memungkinkan makanan dapat terhindar dan kebusukan, perubahan kadar
air, kerusakan akibat oksidasi, atau perubahan cita rasa.
Namun, karena dalam pengalengan makanan digunakan sterilisasi
komersial (bukan sterilisasi mutlak), mungkin saja masih terdapat spora atau
mikroba lain (terutama yang bersifat tahan terhadap panas) yang dapat merusak isi
apabila kondisinya memungkinkan. Itulah sebabnya makanan dalam kaleng harus
disimpan pada kondisi yang sesuai, segera setelah proses pengalengan selesai.
Dalam industri pengalengan makanan, yang diterapkan adalah sterilisasi
komersial (commercial sterility). Artinya, walaupun produk tersebut tidak 100
persen steril, tetap cukup bebas dari bakteri pembusuk dan patogen (penyebab
penyakit), sehingga tahan untuk disimpan selama satu tahun atau lebih dalam
keadaan yang masih layak untuk dikonsumsi.
Secara umum, masyarakat luas telah mengetahui produk pengalengan ikan,
seperti produk pengalengan ikan sardin, tuna dan rajungan. Namun, produk
pengalengan udang masih jarang ditemukan dipasaran. Oleh karena itu, pada
praktikum ini dilakukan praktikum pengalengan udang untuk mengetahui
bagaimana proses pengalengan udang dan hasil akhirnya dan bagaimana respon
masyarakat terhadap produk pengalengan udang tersebut.
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah: