LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

27
LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN OKSIGENASI A. KONSEP OKSIGENASI 1. Definisi Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen O2 ke dalam sistem (kimia atau fisika).Oksigenasi merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya, terbentuklah karbon dioksida, energi, dan air. Akan tetapi penambahan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktifitas sel. (Wahit Iqbal Mubarak, 2007) Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 ruangan setiap kali bernapas. (Wartonah Tarwanto, 2006) 2. Anatomi Dan Fisiologi Sistem Cardiopulmunal Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh system respirasi, kardiovaskuler, dan keadaan hematologi. a. Sistem respirasi/pernapasan Sistem pernapasan terdiri atas organ pertukaran gas yaitu paru-paru dan sebuah pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot pernapasan, diafragma, isi abdomen, dinding abdomen, dan pusat

description

4

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

LAPORAN PENDAHULUAN

GANGGUAN PEMENUHAN OKSIGENASI

A. KONSEP OKSIGENASI

1. Definisi

Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen O2 ke dalam sistem (kimia atau

fisika).Oksigenasi merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat

dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya, terbentuklah karbon

dioksida, energi, dan air. Akan tetapi penambahan CO2 yang melebihi batas normal

pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktifitas sel.

(Wahit Iqbal Mubarak, 2007)

Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses

metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Secara

normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 ruangan setiap kali bernapas.

(Wartonah Tarwanto, 2006)

2. Anatomi Dan Fisiologi Sistem Cardiopulmunal

Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh system respirasi,

kardiovaskuler, dan keadaan hematologi.

a. Sistem respirasi/pernapasan

Sistem pernapasan terdiri atas organ pertukaran gas yaitu paru-paru

dan sebuah pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-otot

pernapasan, diafragma, isi abdomen, dinding abdomen, dan pusat pernapasan

di otak. Pada keadaan istirahat frekuensi pernapasan antara 12-15 kali per

menit.

Ada tiga langkah dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru,

dan difusi.

1). Ventilasi

Ventilasi adalah proses keluar masuknya udara dari dan ke paru-

paru, jumlahnya sekitar 500 ml. Udara yang masuk dan keluar terjadi

karena adanya perbedaan tekanan antara intrapleural lebih negative (752

mmHg) daripada tekanan atmofer (760 mmHg) sehingga udara akan

masuk ke alveoli.

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

2). Perfusi paru

Perfusi paru adalah gerakan darah yang melewati sirkulasi paru

untuk dioksigenasi, di mana pada sirkulasi paru adalah darah dioksigenasi

yang mengalir dalam arteri pulmonaris dri ventrikel kanan jantung. Darah

ini memperfusi paru bagian respirasi dan ikut serta dalam proses

pertukaran oksigen dan karbon dioksida di kapiler dan alveolus. Sirkulasi

paru merupakan 8-9% dari curah jantung. Sirkulasi paru bersifat fleksibel

dan dapat mengakodasi variasi volume darah yang besar sehingga dapat

dipergunakan jika sewaktu-waktu terjadi penurunan volume atau tekanan

darah sistemik.

3). Difusi

Oksigen terus- menerus berdifusi dari udara dalam alveoli ke

dalam aliran darah dan karbon dioksida (CO2) terus berdifusi dari darah

ke dalam alveoli. Difusi adalah pergerakan molekul dari area dengan

konsentrasi tinggi ke area konsentrasi rendah. Difusi udara respirasi

terjadi antara alveolus dengan membrane kapiler. Perbedaan tekanan pada

area membrane respirasi akan memengaruhi proses difusi. Misalnya pasa

tekanan parsial (P) O2 di alveoli sekitar 100 mmHg sedangkan tekanan

parsial pada kapiler pulmonal 60 mmHg sehingga oksigen akan berdifusi

masuk dalam darah. Berbeda halnya dengan CO2 dengan PCO2 akan

dalam kapiler 45 mmHg sedangkan pada alveoli 40 mmHg maka CO2

dengan maka CO2 akan berdifusi keluar alveoli.

Perubahan Fungsi pernapasan yang dapat mempengaruhi

pemenuhan kebutuhan oksigen antara lain :

1). Hiperventilasi

Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jumlah O2 dalam

paru-paru agar pernapasan lebih cepat dan dalam.

Hiperventilasi dapat disebabkan karena :

a) Kecemasan

b) Infeksi/sepsis

c) Keracunan obat-obatan

d) Ketidakseimbangan asam basa seperti pada asidosis metabolic.

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

Tanda-tanda dan gejala hoperventilasi adalah takikardia, napas

pendek, nyeri dada (chest pain), menurunkan konsentrasi, disorientasi ,

tinnitus.

2). Hipoventilasi

Hivoventilasi terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk

memenuhi penggunaan O2 tubuh atau untuk mengeluarkan CO2 dengan

cukup. Biasanya terjadi pada keadaan atelektasis (kolaps paru).

Tanda-tanda dan gejala pada keadaan hipoventilasi adalah nyeri

kepala, penurunan kesadaran, disorientasi, kardiakdistritmia,

ketidakseimbangan elektrolit, kejang dan kardiak arrest.

3). Hipoksia

Tidak adekuatnya pemenuhan O2 seluler akibat dari defisiensi O2

yang diinspirasi atau meningkatkan penggunaan O2 pada tingkat seluler.

Hipoksia dapat disebabkan oleh :

a) Menurunnya hemoglobin

b) Berkurangnya konsentrasi O2 jika berada di puncak gunung.

c) Ketidakmampuan jaringan mengikat O2 seperti pada keracunan

sianida.

d) Menurunnya difusi O2 dari alveoli ke dalam darah seperti

pneumonia.

e) Menurunnya perfusi jaringan seperti pada syok.

f) Kerusakan/gangguan ventilasi.

g) Tanda-tanda hipoksia antara lain : kelelahan, kecemasan,

menurunnya kemampuan konsentrasi, nadi meningkat,

pernapasan cepat dan dalam, sianosis, sesak napas, dan clubbing.

b. Sistem kardiovaskuler

Kemampuan oksigenasi pada jaringan sangat dipengaruhi oleh fungsi

jantung untuk memompa darah sebagai transport oksigen. Darah masuk ke

atrium kiri dari vena pulmonaris. Aliran darah keluar dari ventrikel kiri

menuju aorta melalui katup aorta. Kemudian dari aorta darah disalurkan ke

seluruh sirkulasi sistemik melalui arteri, arteriol, dan kapiler serta menyatu

kembali membentuk vena yang kemudian dialirkan ke jantung melalui atrium

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

kanan. Darah dari atrium kanan masuk dalam ventrikel kanan melalui katup

pulmonalis untuk kemudian dialirkan ke paru-paru kanan dan kiri untuk

berdifusi. Darah mengalir di dalam vena pulmonalis kembali ke atrium kiri

dan bersikulasi secara sistemik berdampak pada kemampuan transport gas

oksigen dan karbon dioksida.

Perubahan-perubahan fungsi jantung yang memengaruhi kebutuhan

oksigenasi :

1) Gangguan kondiksi seperti distritmia (takikardia/bradikardia).

2) Perubahan cardiac output, menurunnya cardiac output seoerti pada

pasien dekom menimbulkan hipoksia jaringan.

3) Kerusakan fungsi katup seperti pada stenosis, obstruksi, regurgitasi

darah yang mengakibatkan ventrikel bekerja lebih keras.

4) Myocardial iskhemial infark mengakibatkan kekurangan pasokan

darah dari arteri koroner ke miokardium

c. Hematologi

Oksigen membutuhkan transport dari paru-paru ke jaringan dan karbon

dioksia dari jaringan ke paru-paru. Sekitar 97% oksigen dalam darah dibawa

eritrosit yang telah berikatan dengan hemoglobin (Hb) dan 3 % oksigen larut

dalam plasma. Setiap sel darah merah mengandung 280 juta molekul Hb dan

setiap molekul dari keempat molekul besi dalam hemoglobin berikatan

dengan satu molekul oksigenasi membentuk oksihemoglobin (HbO2). Afinitas

atau ikatan Hb dengan O2 dipengaruhi oleh suhu, ph, konsentrasi 2,3

difosfogliserat dalam darah merah. Dengan demikian besarnya Hb dan jumlah

eritrosit akan memengaruhi transport gas.

3. Etiologi

a. Faktor Fisiologi

1) Menurunnya kapasitas pengingatan O2 seperti pada anemia.

2) Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi

saluran napas bagian atas.

3) Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan

transport O2 terganggu.

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

4) Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil,

luka, dan lain-lain.

5) Kondisi yang memengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada

kehamilan, obesitas, muskulus skeleton yang abnormal, penyalit

kronik seperti TBC paru.

b. Faktor Perkembangan

1) Bayi prematur yang disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan.

2) Bayi dan toddler adanya risiko infeksi saluran pernapasan akut.

3) Anak usia sekolah dan remaja, risiko infeksi saluran pernapasan dan

merokok.

4) Dewasa muda dan pertengahan : diet yang tidak sehat, kurang

aktivitas, stress yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru.

5) Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan

kemungkinan arteriosklerosis, elastisitas menurun, ekspansi paru

menurun.

c. Faktor Perilaku

1) Nutrisi : misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi

paru, gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen

berkurang, diet yang tinggi lemak menimbulkan arterioklerosis.

2) Exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigen.

3) Merokok : nikotin menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah

perifer dan koroner.

4) Substansi abuse (alcohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake

nutrisi/Fe menurun mengakibatkan penurunan hemoglobin, alcohol,

menyebabkan depresi pusat pernapasan.

5) Kecemasan : menyebabkan metabolism meningkat

d. Faktor Lingkungan

1). Tempat kerja

2). Suhu lingkungan

3). Ketinggian tempat dan permukaan laut.

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

4. Manifestasi Klinis

a. Suara napas tidak normal.

b. Perubahan jumlah pernapasan. Batuk disertai dahak.

c. Penggunaan otot tambahan pernapasan.

d. Dispnea.

e. Penurunan haluaran urin

f. Penurunan ekspansi paru.

g. Takhipnea

5. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Oksigenasi

a. Patologi

1) Penyakit pernafasan menahun (TBC, Asma, Bronkhitis)

2) Infeksi, Fibrosis kritik, Influensa

3) Penyakit sistem syaraf (sindrom guillain barre, sklerosis, multipel

miastania gravis)

4) Depresi SSP / Trauma kepala

5) Cedera serebrovaskuler (stroke)

b. Maturasional

1). Bayi prematur yang disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan

2). Bayi dan taddler, adanya resiko infeksi saluran pernafasa dan merokok

3). Anak usia sekolah dan remaja, resiko infeksi saluran pernafasan dan

merokok

4). Dewasa muda dan pertengahan. Diet yang tidak sehat, kurang aktifitas

stress

yang mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru

5). Dewasa tua, adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan

arterios klerosis, elastisitasi menurun, ekspansi pann menurun.

c. Situasional (Personal, Lingkungan)

1) Berhubungan dengan mobilitas sekunder akibat : pembedahan atau

trauma

nyeri, ketakutan, ancietas, keletihan.

2) Berhubungan dengan kelembaban yang sangat tinggi atau kelembaban

rendah

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

3) Berhubungan dengan menghilangnya mekanisme pembersihan siliar,

respons inflamasi, dan peningkatan pembentukan lendir sekunder akibat

rokok, pernafasan mulut.

6. Pemeriksaan Diagnostik

a. Pemeriksaan fungsi paru

Untuk mengetahui kemampuan paru dalam melakukan pertukaran gas secara

efisien.

b. Pemeriksaan Gas Darah Arteri

Untuk memberikan informasi tentang difusi gas melalui membrane kapiler

alveolar dan keadekuatan oksigenasi.

c. Oksimetri

Untuk mengukur saturasi oksigen kapiler

d. Pemeriksaan sinar x dada

Untuk pemeriksaan adanya cairan, massa, fraktur, dan proses-proses abnormal.

e. Bronkoskopi

Untuk memperoleh sampel biopsy dan cairan atau sampel sputum/benda asing

yang menghambat jalan nafas.

f. Endoskopi

Untuk melihat lokasi kerusakan dan adanya lesi.

g. Fluoroskopi

Untuk mengetahui mekanisme radiopulmonal, misal: kerja jantung dan

kontraksi paru.

h. Ct-scan

Untuk mengintifikasi adanya massa abnormal.

7. Penatalaksanaan Medis Dan Keperawatan

a. Penatalaksanaan medis

1) Pemantauan Hemodinamika

2) Pengobatan bronkodilator

3) Melakukan tindakan delegatif dalam pemberian medikasi oleh dokter, misal:

nebulizer, kanula nasal, masker untuk membantu pemberian oksigen jika

diperlukan.

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

4) Penggunaan ventilator mekanik

5) Fisoterapi dada

b. Penatalaksanaan keperawatan

1). Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif

a) Pembersihan jalan nafas

b) Latihan batuk efektif

c) Pengisafan lender

d) Jalan nafas buatan

2).  Pola Nafas Tidak Efektif

a) Atur posisi pasien ( semi fowler )

b) Pemberian oksigen

c) Teknik bernafas dan relaksasi

3). Gangguan Pertukaran Gas

a) Atur posisi pasien ( posisi fowler )

b) Pemberian oksigen

c) Pengisapan lender

B. KONSEP ASKEP DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN OKSIGENASI

1. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu

proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk

mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien. Adapun yang perlu

diperhatikan dalam pengkajian adalah :

a. Identitas klien

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, no.

register, diagnosa medis.

b. Keluhan.

c. Alergi terhadap obat, makanan tertentu.

d. Pengobatan terakhir.

e. Pengalaman pembedahan.

f.  Riwayat penyakit sekarang.

g.  Riwayat penyakit dahulu.

h.  Riwayat penyakit keluarga

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

i.   Pemeriksaan Fisik

1).  Sistem Pernapasan :

Sesak napas , Nyeri , batuk-batuk , terdapat retraksi ,

klavikula / dada , pengambangan paru tidak simetris, fremitus

menurun dibandingkan dengan sisi yang lain , pada perkusi

ditemukan adanya suara sonor / hipersonor / timpani , hematotrax

( redup ) pada asukultasi suara nafas , menurun , bising napas yang

berkurang / menghilang Pekak dengan batas seperti , garis miring /

tidak jelas. Dispnea dengan aktivitas ataupun istirahat.  Gerakan

dada tidak sama waktu bernapas.

2). Sistem Kardiovaskuler :

Nyeri dada meningkat karena pernapasan dan

batuk.Takhikardia , lemah , Pucat , Hbturun / normal .Hipotensi.

3). Sistem Persyarafan :

Tidak ada kelainan.

4). Sistem Perkemihan.

Tidak ada kelainan.

5). Sistem Pencernaan :

Tidak ada kelainan.

6). Sistem Muskuloskeletal – Integumen.

Kemampuan sendi terbatas . Ada luka bekas tusukan benda

tajam. Terdapat kelemahan.Kulit pucat, sianosis, berkeringat, atau

adanya kripitasi sub kutan.

7). Sistem Endokrine :

Terjadi peningkatan metabolisme. Kelemahan.

8). Sistem Sosial / Interaksi.

Tidak ada hambatan.

9). Spiritual :

Ansietas, gelisah, bingung, pingsan.

Page 10: LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan pernyataan/kesimpulan yang diambil dan

pengkajian tentang situasi kesehatan pasien yang dapat diatasi dengan tindakan

keperawatan secara teoritis diagnosa keperawatan yang dapat diatasi dengan

tindakan keperawatan dengan cara teoritis . Diagnosa keperawatan yang dapat

ditegakkan pada klien dengan gangguan pemenuhan oksigenasi adalah :

a. Bersihan jalan napas tidak efektif

Kondisi di mana pasien tidak mampu membersihkan secret/slem

sehingga menimbulkan obstruksi saluran pernapasan dalam rangka

mempertahankan saluran napas. Kemungkinan berhubungan dengan :

1). Menurunnya energy dan kelelahan

2). Infeksi

3). Gangguan kognitif dan persepsi

4). Trauma

5). Bedah toraks

6). Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

a) ARDS, cystic fibrosis

b) Pneumonia, injuri dada

c) Ca. paru, gangguan neuromuskuler

d) COPD

e) Bronkiolitis akut

b. Pola napas tidak efektif

Kondisi di mana pola inhalasi dan ekshalasi pasien tidak mampu karena

adanya gangguan fungsi paru. Kemungkinan berhubungan dengan:

1). Obstruksi tracheal

2).Perdarahan aktif

3). Menurunnya ekspansi paru

4). Insfeksi paru

5). Depresi pusat pernapasan

6). Kelemahan otot pernapasan

7). Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

a). Penyakit kanker, infeksi pada dada

b). Penggunaan obat dan keracunan alcohol

Page 11: LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

c). Trauma dada

d). Myasthenia gravis, Guillian Barre Syndrome

c. Penurunan perfusi jaringan tubuh

Kondisi di mana tidak adekuatnya pasokan oksigen akibat menurunnya

nutrisi dan oksigen pada tingkat seluler. Kemungkinan berhubungan dengan :

1). Vasokontriksi

2). Hipovolemia

3). Thrombosis vena

4). Menurunnya aliran darah

5). Edema

6). Pendarahan

7). Immobilisasi

8). Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

a). CHF

b). Infark miokardial

c). Peradangan pada jantung

d). Hipertensi

e). Syok

f). COPD

d. Gangguan pertukaran gas

Suatu kondisi di mana pasien mengalami penurunan pengiriman oksigen

dan karbon dioksida di antara alveoli paru dan system vaskuler. Kemungkinan

berhubungan dengan :

1). Penumpukan cairan dalam paru

2). Gangguan pasokan oksigen

3). Obstruksi saluran pernapasan

4). Bronkhospasme

5). Edema paru

6). Pembedahan paru

7). Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

a). COPD

b). CHF

c). Asma

Page 12: LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

3. Intervensi

Rencana keperawatan atau intervensi adalah tindakan keperawatan

yang akan dilaksanakan untuk menangulangi masalah keperawatan yang telah

ditentukan. Langkah dalam tahap intervensi ini dilaksanakan setelah menentukan

tujuan dan criteria hasil yang diharapkan dengan menentukan rencana tindakan apa

yang akan dilaksanakan dalam mengatasi masalah klien. Dalam membuat rencana

tindakan perawata harus mengetahui juga tentang instruksi tentang tindakan

keperawatan apa yang akan dilakukan dari perawat primer (pembuat asuhan

keperawatan).

No

.

Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

1 Bersihan jalan napas

tidak efektif.

Kemungkinan

berhubungan dengan :

a. Menurunnya energy

dan kelelahan

b. Infeksi

c. Gangguan kognitif

dan persepsi

d. Trauma

e. Bedah toraks

Setelah diberikan

asuhan

keperawatan . . .x24

jam diharapkan

bersihan jalan napas

klien efektif dengan

kriteria hasil :

Saluran napas klien

menjadi bersih.

Klien dapat

mengeluarkan

secret.

Suara napas klien

dan keadaan kulit

klien menjadi

normal.

Sediakan alat suction

dalam kondisi baik.

Monitor jumlah, bunyi

napas, AGD, efek

pengobatan

bronchodilator.

Terapi inhalasi dan

latihan pernapasan

dalam dan batuk

efektif.

Bantu oral hygiene

setiap 4 jam.

Mobilisasi pasien 2

jam

Berikan pendidikan

kesehatan (efek

merokok, alcohol,

menghindari alergen,

Peralatan dalam

keadaan siap.

Indikasi dasar

kepatenan /

gangguan saluran

pernapasan.

Mengeluarkan secret.

Memberikan rasa

nyaman

Mempertahankan

sirkulasi

Mencegah

komplikasi paru-paru

Page 13: LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

latihan bernapas).

2 Pola napas tidak efektif

Kemungkinan

berhubungan dengan:

a. Obstruksi tracheal

b. Perdarahan aktif

c. Menurunnya

ekspansi paru

d. Insfeksi paru

e. Depresi pusat

pernapasan

f. Kelemahan otot

pernapas

Setelah diberikan

asuhan

keperawatan . . .x24

jam diharapkan pola

napas klien efektif

dengan kriteria hasil :

Irama pernapasan

dan jumlah

pernapasan klien

normal.

Pasien tidak

mengeluh sesak

napas.

Klien tidak terlihat

menggunakan otot

tambahan

Klien tidak terlihat

cemas

Berikan oksigen sesuai

program

Monitor jumlah

pernapasan,

penggunaan otot bantu

pernapasan, batuk,

bunyi paru, tanda

vital, warna kulit,

AGD.

Melaksanakan

program pengobatan

Posisi pasien fowler

Bantu dalam terapi

inhalasi.

Alat-alat emergensi

disiapkan dalam

kondisi baik.

Pendidikan kesehatan :

Perubahan gaya hidup.

Menghindari allergen

Teknik bernapas

Teknik relaksasi

Mempertahankan

oksigen arteri

Mengetahui status

pernapasan.

Meningkatkan

pernapasan.

Meningkatkan

pengembangan paru.

Membantu

mengeluarkan secret.

Kemungkinan terjadi

kesulitan bernapas

yang akut.

Perlu adaptasi baru

dengan kondisi

sekarang.

3 Penurunan perfusi

jaringan tubuh.

Kemungkinan

berhubungan dengan :

a. Vasokontriksi

Setelah diberikan

asuhan

keperawatan . . .x24

jam diharapkan

perfusi jaringan tubuh

Monitor denyut

jantung dan irama.

Monitor tanda vital,

bunyi jantung, CVP,

edema, tingkat

Mengetahui kelainan

jantung.

Data dasar untuk

mengetahui

perkembangan

Page 14: LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

b. Hipovolemia

c. Thrombosis vena

d. Menurunnya aliran

darah

e. Edema

f. Pendarahan

g. Immobilisasi

klien normal dengan

kriteria hasil :

Menurunnya

insufisiensi

jantung klien.

Suara pernapasan

klien normal.

kesadaran.

Kolaborasi dengan

dokter dalam

pemeriksaan AGD,

elektrolit, darah

lengkap.

Jelaskan semua

prosedur yang akan

dilakukan.

Berikan oksigen sesuai

kebutuhan

Ukur intake dan

outtake cairan.

Lakukan perawatan

kulit, seperti

pemberian losion

Hindari terjadinya

palsava maneuver

seperti mengedan,

menahan napas, dan

batuk.

Batasi pengunjung.

Berikan pendidikan

kesehatan :

proses terapi

perubahan gaya

hidup

pasien.

Mengetahui keadaan

umum pasien.

Mengurangi

kecemasan dan lebih

kooperatif.

Meningkatkan

perfusi.

Mengetahui

kelebihan atau

kekurangan.

Menghindari

gangguan integritas

kulit.

Mempertahankan

pasokan oksigen.

Mengurangi stress

dan energy bicara.

Meningkatkan

pengetahuan dan

mencegah terjadinya

kambuh dan

komplikasi.

Page 15: LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

teknik relaksasi

program latihan

diet

efek obat

4 Gangguan pertukaran

gas.

Kemungkinan

berhubungan dengan :

a. Penumpukan cairan

dalam paru

b. Gangguan pasokan

oksigen

c. Obstruksi saluran

pernapasan

d. Bronkhospasme

e. Edema paru

f. Pembedahan paru

Setelah diberikan

asuhan

keperawatan . . .x24

jam diharapkan

pertukaran gas klien

adekuat dengan

kriteria hasil :

Klien tidak

mengeluh sesak

napas.

Klien tidak

mengalami

penurunan

kesadaran

Nilai AGD klien

normal

Tidak terdapat

perubahan tanda-

tanda vital pada

klien

Klien tidak

mengalami

sianosis

Monitor/kaji kembali

adanya, nyeri,

kesulitan bernapas,

hasil laboratorium,

retraksi sternal,

penggunaan otot bantu

pernapasan

penggunaan oksigen,

X-ray, catat tanda

vital.

Jaga alat emergensi

dan pengobatan tetap

tersedia seperti ambu

bag, ET tube, suction,

oksigen.

Suction jika ada

indikasi.

Monitor intake dan

output cairan.

Berikan terapi

inhalasi.

Berikan posisi

fowler/semi fowler.

Batasi pengunjung.

Data dasar untuk

pengkajian lebih.

Persiapan emergensi

terjadinya masalah

akut pernapasan.

Meningkatkan

pertukaran gas.

Menjaga

keseimbangan cairan.

Melonggarkan sluran

pernapasan.

Mengurangi tingkat

kecemasan.

Menurunkan

kebutuhan energy

pencernaan.

Membantu mencegah

hemat energy.

Dapat mengerjakan

sendiri di rumah jika

memungkinkan.

Page 16: LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

Berikan nutrisi tinggi

protein, rendah lemak.

Pendidikan kesehatan

tentang.

napas dalam

latihan bernapas

mobilisasi

kebutuhan istirahat

efek merokok

Jelaskan tentang

teknik suction pada

keluarga.

4. Evaluasi

Setelah dilakukan implementasi sesuai dengan batas waktu ditetapkan dan

situasi kondisi klien, maka diharapkan klien :

a. Bersihan jalan napas klien dapat efektif dengan kriteria hasil sebagai

berikut :

1) Saluran napas klien menjadi bersih.

2) Klien dapat mengeluarkan secret.

3) Suara napas klien dan keadaan kulit klien menjadi normal

b. Pola napas klien dapat efektif dengan kriteria hasil sebagai berikut :

1) Irama pernapasan dan jumlah pernapasan klien normal.

2) Pasien tidak mengeluh sesak napas.

3) Klien tidak terlihat menggunakan otot tambahan

4) Klien tidak terlihat cemas

c. Perfusi jaringan tubuh klien dapat normal dengan kriteria hasil sebagai

berikut :

1) Menurunnya insufisiensi jantung klien.

2) Suara pernapasan klien normal

d. Pertukaran gas klien dapat adekuat dengan kriteria hasil :

Page 17: LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

1) Klien tidak mengeluh sesak napas.

2) Klien tidak mengalami penurunan kesadaran

3) Nilai AGD klien normal

4) Tidak terdapat perubahan tanda-tanda vital pada klien

5) Klien tidak mengalami sianosis

LEMBAR PENGESAHAN

Page 18: LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

Laporan Pendahuluan dan laporan kasus ini telah disahkan dan disetujui oleh pembimbing lahan

dan pembimbing akademik pada :

Hari/Tanggal :

Bangsal/Ruangan :

Mengetahui,

Pembimbing Lahan, Pembimbing Akademik

( Sana’ah A.md.Kep ) ( Rusmini, S.Kep. Ns, MM )

Kepala Ruangan

(Hj. Eni Sukawati, s. Kep )

ASUHAN KEPERAWATAN

Page 19: LAPORAN PENDAHULUAN oksigenasi

GANGGUAN PEMENUHAN OKSIGENASI PADA Tn “D”

DENGAN DIAGNOSA MEDIS HEMATOTHORAX

DI RUANG SERUNI RSUP NTB

TANGGAL 23-25 JUNI 2014

OLEH

MUHAMMAD ROSYIDI

P07120113074

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES MATARAM

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI DIII KEPERAWATAN MATARAM

TAHUN 2013/2014