Laporan Pendahuluan CA Mammae

28
LAPORAN PENDAHULUAN CA MAMMAE A. Pengertian Ca mammae adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, akibat adanya onkogen yang menyebabkan sel normal menjadi sel kanker pada jaringan payudara (Karsono, 2006). Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara (Wijaya, 2005). Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Ca mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. (Medicastore, 2011) B. Etiologi Sebab keganasan pada payudara masih belum jelas, tetpi ada beberapa faktor yang berkaitan erat dengan munculnya keganasan payudara yaitu: virus, faktor lingkungan , faktor hormonl dan familial 1. Wanita resiko tinggi dari pada pria (99:1) 2. Usia: resiko tertinggi pada usia diatas 30 tahun 3. Riwayat keluarga: ada riwayat keluarga Ca Mammae pada ibu/saudara perempuan

description

KULIAH MEDICAL BEDAH

Transcript of Laporan Pendahuluan CA Mammae

Page 1: Laporan Pendahuluan CA Mammae

LAPORAN PENDAHULUAN CA MAMMAE

A.    Pengertian

Ca mammae adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, akibat adanya

onkogen yang menyebabkan sel normal menjadi sel kanker pada jaringan

payudara (Karsono, 2006).

Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan

payudara. Kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan

lemak, maupun jaringan ikat pada payudara (Wijaya, 2005).

Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal dari sel

kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit

payudara. Ca mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan

payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu,

jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. (Medicastore, 2011)

B.     Etiologi

Sebab keganasan pada payudara masih belum jelas, tetpi ada beberapa

faktor yang berkaitan erat dengan munculnya keganasan payudara yaitu: virus,

faktor lingkungan , faktor hormonl dan familial

1. Wanita resiko tinggi dari pada pria (99:1)

2. Usia: resiko tertinggi pada usia diatas 30 tahun

3. Riwayat keluarga: ada riwayat keluarga Ca Mammae pada ibu/saudara

perempuan

4. Riwayat meastrual:

5. Early menarche (sebelum 12 thun)

6. Late menopouse (setelah 50 th)

7. Riwayat kesehatan: Pernah mengalami/ sedang menderita otipical

hiperplasia atau benign proliverative yang lain pada biopsy payudara, Ca.

endometrial.

8. Menikah tapi tidak melahirkan anak

9. Riwayat reproduksi: melahirkan anak  pertama diatas 35 tahun.

10. Tidak menyusui

Page 2: Laporan Pendahuluan CA Mammae

11. Menggunakan obat kontrasepsi oral yang lama, penggunaan therapy

estrogen

12. Mengalami trauma berulang kali pada payudara

13. Terapi radiasi; terpapar dari lingkungan yang terpapar karsinogen

14. Obesitas

C. ANATOMI DAN FISIOLOGI 

a.    Anatomi Payudara

LAPORAN PENDAHULUAN CA MAMMAE (CARSINOMA MAMMAE)/

KANKER PAYUDARA

Payudara normal mengandung jaringan kelenjar, duktus, jaringan otot

penyokong lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe. Pada bagian lateral

ats kelenjr payudara, jaringan kelenjar ini keluar dari bulatannya kearah aksila,

disebut penonjolan Spence atau ekor payudara. Setiap payudara terdiri atas 12-20

lobulus kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran ke papilla mammae,

Page 3: Laporan Pendahuluan CA Mammae

yang disebut duktus lactiferous. Diantara kelenjar susu dan fasia pectoralis, juga

diantara kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat jaringan lemak. Diantara

lobules tersebut ada jaringan ikat yang disebut ligamnetum cooper yang memberi

rangka untuk payudara.

Perdarahan payudara terutama berasal dari cabang a. perforantes

anterior dan a. mammaria interna, a. torakalis lateralis yang bercabang dari a.

aksilaris, dan beberapa a. interkostalis.

Persarafan kulit payudara diurus oleh cabang pleksus servikalis dan n.

interkostalis. Jaringan kelenjar payudara sendiri diurus saraf simpatik. Ada

beberapa saraf lagi yang perlu diingat sehubungan dengan penyulit paralisis dan

mati rasa pasca bedah, yakni  n. intercostalis dan n. kutaneus brakius

medialis yang mengurus sensibilitas daerah aksila dan bagian medial lengan atas.

Penyaliran limfe dari payudara kurang lebih 75% ke aksila, sebagian lagi

ke kelenjar parasternal, terutama dari bagian yang sentral dan medial dan adapula

penyaliran yang ke kelenjar interpectoralis. Pada aksila terdapat rata-rata 50 buah

kelenjar getah bening yang berada disepanjang arteri dan vena brakialis.

Jalur limfe lainnya berasal dari daerah sentral dan medial yang selain

menuju ke kelenjar sepanjang pembuluh mammaria interna, juga menuju

ke aksila kontralateral, ke m. rectus abdominis lewat ligamentum falsiparum

hepatis ke hati, pleura dan payudara kontralateral.

b.    Fisiologi Payudara

Payudara merupakan kelenjar tubuloalveolar yang bercabang-cabang,

terdiri atas 15-20 lobus yang dikelilingi oleh jaringan ikat dan lemak. Tiap lobus

mempunyai duktus ekskretorius masing-masing yang akan bermuara pada puting

susu, disebut duktus laktiferus, yang dilapisi epitel kuboid selapis yang rendah,

lalu ke duktus alveolaris yang dilapisi epitel kuboid berlapis, kemudian bermuara

ke duktus laktiferus yang berakhir pada putting susu.

Ada 3 hal fisiologik yang mempengaruhi payudara, yaitu :

a)     Pertumbuhan dan involusi berhubungan dengan usia

b)     Pertumbuhan berhubungan dengan siklus haid

c)      Perubahan karena kehamilan dan laktasi.

Page 4: Laporan Pendahuluan CA Mammae

D.    Stadium

Tahap 0 Tis N0 M0

Tahap I T1 N0 M0

Tahap IIA T0 N1 M0

T1 N1 M0

T2 N0 M0

Tahap IIB T2 N1 M0

T3 N1 M0

Tahap IIIA T0 N2 M0

T1 N2 M0

T2 N2 M0

T3 N1 M0

Tahap IIIB T4 Sembarang N M0

Semabarang T N3 M0

Tahap IV Semabarang T Sembarang N M1

Ket:

Tumor Primer (T)

a) T0: Tidak ada bukti tumor primer

b) Tis: Karsinoma insitu: karsinoma intraduktal, karsinoma lobular insitu,

atau penyakit paget puting susu dengan atau tanpa tumor

c) T1: Tumor ≤ 2 cm dalam dimensi terbesarnya

d) T2: Tumor > 2 cm tetapi tidak > 5 cm dalam dimensi terbesarnya

e) T3: Tumor > 5 cm dalam dimensi terbesarnya

f) T4: Tumor sembarang ukuran dengan arah perluasan ke dinding dada atau

kulit.

Nodus Limfe Regional (N)

g) N0: Tidak ada metastasis nodus limfe regional

h) N1: Metastasis ke nodus limfe aksillaris ipsilateral (s) yang dapat

ditegakkan

i) N2: Metastasis ke nodus limfe aksillaris ipsilateral (s) terfiksasi pada satu

sama lain atau pada struktur lainnya

Page 5: Laporan Pendahuluan CA Mammae

j) N3: Metastasis ke nodus limfe mamaria internal ipsilateral

Metastasis Jauh

k) M0: Tidak ada metastasis yang jauh

l) M1: Metastasis jauh (termasuk metastasis ke nodus limfe supraklavikular

ipsilateral)

E.    Stadium

1. Stadium 0   : kanker insitu dimana sel-sel kanker berada pada tempatnya

didalam payudara yang normal

2. Stadium I    : tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm dan belum

menyebar keluar payudara

3. Stadium IIa : tumor dengan garis tengah 2-5 cm dan belum menyebar ke

kelenjar getah bening ketiak.

4. Stadium IIb : tumor dengan garis tengah lebih besar dari 5 cm dan belum

menyebar ke kelenjar getah bening ketiak

5. Stadium IIIa : tumor dengan garis tengah kurang dari 5 cm dan menyebar ke

kelenjar getah bening ketiak disertai perlekatan satu sama lain

6. Stadium IIIb : tumor telah menyusup  keluar payudara, yaitu ke dalam kulit

payudara atau dinding dada

7. Stadium IV   : tumor telah menyebar keluar daerah payudara dan dinding

dada.

F.     Patofisiologi

Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang

disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi:

1.      Fase Inisiasi

Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang

memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan

oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus,

radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan

yang sama terhadap suatu karsinogen. kelainan genetik dalam sel atau bahan

lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu

Page 6: Laporan Pendahuluan CA Mammae

karsinogen. bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih

peka untuk mengalami suatu keganasan.

2.      Fase Promosi

Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah

menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh

oleh promosi. karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan

(gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).

G.     Manifestasi Klinis

1. Adanya massa atau benjolan pada buah dada

2. Perubahan simetri pada buah dada

3. Perubahan kulit pada buah dada, penebalan, cekungan, kulit pucat sekitr

puting susu, adanya mengkerut seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus.

4. Perubahan temperatur kulit (hangat, panas, kemerahan)

5. Adanya cairan yang keluar dari puting susu

6. Perubahan pada puting susu, seperti gatal, terbakar, adanya erosi dan

terjadi retraksi.

7. Rasa sakit

8. Penyebaran kanker ke tulang sehingga tulang mudah rapuh dan terjadi

peningkatan kalsium di dalam darah

9. Pembengkakan di daerah lengan.

H.    Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan mammografi

2. Pemeriksaan dengan sinar X pada payudara.

3. Pemeriksaan biopsi

4. Mengangkat jaringan kelenjar susu sedikit.

5. Ultra sonound

6. Untuk membedakan antara kista dan tumor.

7. Scan tulang, CT Scan, menghitung ubtausi alkali fos ftase fungsi hati,

biopsi hati dapat digunakan sebagai deteksi penyebar kanker buah dada.

8. Tes hurmanal receptor assay

Page 7: Laporan Pendahuluan CA Mammae

9. Dipergunakan untuk mengetahui apakah tumor tergantung pada estrogen

atau progesteron.

I. KOMPLIKASI

1. Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke

paru,pleura, tulang dan hati.

2. Selain itu Komplikasi Ca Mammae yaitu:

a. Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe dan pembuluh

darahkapiler ( penyebaran limfogen dan hematogen0, penyebarab

hematogen dan limfogen dapat mengenai hati, paru, tulang, sum-sum

tulang ,otak ,syaraf.

b. Gangguan neuro varkuler

c. Faktor patologi

d. Fibrosis payudara

e. Kematian

J.    Penatalaksanaan

1.      Pembedahan

a.       Mastectomy radikal yang dimodifikasi

Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila sampai otot pectoralis

mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak diangkat namun otot pectoralis minor

bisa jadi diangkat atau tidak diangkat.

b.      Mastectomy total

Semua jaringan payudara termasuk puting dan areola dan lapisan otot

pectoralis mayor diangkat. Nodus axila tidak disayat dan lapisan otot dinding dada

tidak diangkat.

c.       Lumpectomy/tumor

Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dri payudara tidak turut

diangkat. Exsisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan payudara normal yang

berada di sekitar tumor tersebut.

d.      Wide excision/mastektomy parsial.

Exisisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.

Page 8: Laporan Pendahuluan CA Mammae

e.       Ouadranectomy.

Pengangkatan dan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot

pectoralis mayor.

2.      Radiotherapy

Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula

merupakan therapi tunggal. Adapun efek samping: kerusakan kulit di sekitarnya,

kelelahan, nyeri karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radang

tenggorokan.

3.      Chemotherapy

Pemberian obat-obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran

darah. Efek samping: lelah, mual, muntah, hilang nafsu makan, kerontokan

membuat, mudah terserang penyakit.

4.      Manipulasi hormonal.

Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah

bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral oophorectomy. Dapat juga

digabung dengan therapi endokrin lainnya.\

Page 9: Laporan Pendahuluan CA Mammae

K. PATHWAY

Page 10: Laporan Pendahuluan CA Mammae

ASUHAN KEPERAWATAN CA MAMMAE

A.     Pengkajian Ca Mammae (Carsinoma Mammae)/ Kanker Payudara

1.      Riwayat Kesehatan Sekarang

Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan yang

menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak

dan nyeri.

2.      Riwayat Kesehatan Dahulu

Adanya riwayat ca mammae sebelumnya atau ada kelainan pada mammae,

kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami sakit pada bagian dada

sehingga pernah mendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupun mengidap

penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks.

3.      Riwayat Kesehatan Keluarga

Adanya keluarga yang mengalami ca mammae berpengaruh pada kemungkinan

klien mengalami ca mammae atau pun keluarga klien pernah mengidap penyakit

kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks.

4.      Pemeriksaan Fisik

a. Kepala       : normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulat

dengan tonjolan frontal di bagian anterior dan oksipital dibagian posterior.

b. Rambut     : biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak terlalu

berminyak.

c. Mata          : biasanya tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata. Mata

anemis, tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan.

d. Telinga      : normalnya bentuk dan posisi simetris. Tidak ada tanda-tanda

infeksi dan tidak ada gangguan fungsi pendengaran.

e. Hidung      : bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri tekan.

f. Mulut        : mukosa bibir kering, tidak ada gangguan perasa.

g. Leher         : biasanya terjadi pembesaran KGB.

h. Dada         : adanya kelainan kulit berupa peau d’orange, dumpling,

ulserasi atau tanda-tanda radang.

i. Hepar        : biasanya tidak ada pembesaran hepar.

j. Ekstremitas: biasanya tidak ada gangguan pada ektremitas.

Page 11: Laporan Pendahuluan CA Mammae

5.      Pengkajian 11 Pola Fungsional Gordon

a.     Persepsi dan Manajemen

Biasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang terasa pada

payudaranya kerumah sakit karena menganggap itu hanya benjolan biasa.

b.     Nutrisi – Metabolik

Kebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia, muntah dan

terjadi penurunan berat badan, klien juga ada riwayat mengkonsumsi makanan

mengandung MSG.

c.      Eliminasi

Biasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami melena, nyeri

saat defekasi, distensi abdomen dan konstipasi.

d.     Aktivitas dan Latihan

Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan lathan klien terganggu

karena terjadi kelemahan dan nyeri.

e.     Kognitif dan Persepsi

Biasanya klien akan mengalami pusing pasca bedah sehingga kemungkinan ada

komplikasi pada kognitif, sensorik maupun motorik.

f.       Istirahat dan Tidur

Biasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.

g.     Persepsi dan Konsep Diri

Payudara merupakan alat vital bagi wanita. Kelainan atau kehilangan akibat

operasi akan membuat klien tidak percaya diri, malu, dan kehilangan haknya

sebagai wanita normal.

h.     Peran dan Hubungan

Biasanya pada sebagian besar klien akan mengalami gangguan dalam melakukan

perannya dalam berinteraksi social.

i.       Reproduksi dan Seksual

Biasanya aka nada gangguan seksualitas klien dan perubahan pada tingkat

kepuasan.

j.       Koping dan Toleransi Stress

Biasanya klien akan mengalami stress yang berlebihan, denial dan keputus asaan.

Page 12: Laporan Pendahuluan CA Mammae

k.      Nilai dan Keyakinan

Diperlukan pendekatan agama supaya klien menerima kondisinya dengan lapang

dada.

Pemeriksaan Diagnostik

1. Scan (mis, MRI, CT, gallium) dan ultrasound. Dilakukan untuk diagnostik,

identifikasi metastatik dan evaluasi.

2. biopsi : untuk mendiagnosis adanya BRCA1 dan BRCA2

3. Penanda tumor

4. Mammografi

5. sinar X dada

B.    Diagnosa Keperawatan Ca Mammae (Carsinoma Mammae)/ Kanker

Payudara

1. Nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa tumor.

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu.

3. Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.

4. Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah

5. Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.

6. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan

penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.

7. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake tidak

adekuat.

C.       Intervensi Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa

tumor

a.       Ditandai dengan :

DS :

Klien mengeluh nyeri pada sekitar payudara sebelah kiri menjalar ke

kanan

DO :

Page 13: Laporan Pendahuluan CA Mammae

1) Klien nampak meringis

2) Klien nampak sesak

3) Nampak luka di verban pada payudara sebelah kiri

b.      Tujuan :

Nyeri teratasi

c.       Kriteria Hasil :

1)      Klien mengatakan nyeri berkurang atau hilang

2)      Nyeri tekan tidak ada

3)      Ekspresi wajah tenang

4)      Luka sembuh dengan baik

d.      Intervensi :

1) Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan penyebaran.

Rasional : Untuk mengetahui sejauhmana perkembangan rasa nyeri yang

dirasakan oleh klien sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk

intervensi selanjutnya.

2) Beri posisi yang menyenangkan.

Rasional : Dapat mempengaruhi kemampuan klien untuk rileks/istirahat

secara efektif dan dapat mengurangi nyeri.

3) Anjurkan teknik relaksasi napas dalam.

Rasional : Relaksasi napas dalam dapat mengurangi rasa nyeri dan

memperlancar sirkulasi O2 ke seluruh jaringan.

4) Ukur tanda-tanda vital

Rasional : Peningkatan tanda-tanda vital dapat menjadi acuan adanya

peningkatan nyeri.

5) Penatalaksanaan pemberian analgetik

Rasional : Analgetik dapat memblok rangsangan nyeri sehingga dapat

nyeri tidak dipersepsikan.

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu.

a.       Ditandai dengan :

DS :

1)      Klien mengeluh sakit jika lengan digerakkan.

Page 14: Laporan Pendahuluan CA Mammae

2)      Klien mengeluh badan terasa lemah.

3)      Klien tidak mau banyak bergerak.

DO :

Klien tampak takut bergerak.

b.      Tujuan :

Klien dapat beraktivitas

c.       Kriteria Hasil :

1)      Klien dapat beraktivitas sehari-hari.

2)      Peningkatan kekuatan bagi tubuh yang sakit.

d.      Intervensi :

1) Latihan rentang gerak pasif sesegera mungkin.

Rasional : Untuk mencegah kekakuan sendi yang dapat berlanjut pada

keterbatasan gerak.

2) Bantu dalam aktivitas perawatan diri sesuai keperluan

Rasional : Menghemat energi pasien dan mencegah kelelahan.

3) Bantu ambulasi dan dorong memperbaiki postur.

Rasional : Untuk menghindari ketidakseimbangan dan keterbatasan dalam

gerakan dan postur.

3.      Kecemasan berhubungan dengan perubahan gambaran tubuh.

a.       Ditandai dengan :

DS :

1)      Klien mengatakan takut ditolak oleh orang lain.

2)      Ekspresi wajah tampak murung.

3)      Tidak mau melihat tubuhnya.

DO :

Klien tampak takut melihat anggota tubuhnya.

b.      Tujuan :

Kecemasan dapat berkurang.

c.       Kriteria Hasil :

1)      Klien tampak tenang

2)      Mau berpartisipasi dalam program terapi

Page 15: Laporan Pendahuluan CA Mammae

d.      Intervensi :

1) Dorong klien untuk mengekspresikan perasaannya.

Rasional : Proses kehilangan bagian tubuh membutuhkan penerimaan,

sehingga pasien dapat membuat rencana untuk masa depannya.

2) Diskusikan tanda dan gejala depresi.

Rasional : Reaksi umum terhadap tipe prosedur dan kebutuhan dapat

dikenali dan diukur.

3) Diskusikan tanda dan gejala depresi

Rasional : Kehilangan payudara dapat menyebabkan perubahan gambaran

diri, takut jaringan parut, dan takut reaksi pasangan terhadap perubahan

tubuh.

4) Diskusikan kemungkinan untuk bedah rekonstruksi atau pemakaian

prostetik.

Rasional : Rekonstruksi memberikan sedikit penampilan yang lengkap,

mendekati normal.

4.      Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah

a.       Ditandai dengan :

DS :

Klien mengatakan malu dengan keadaan dirinya

DO :

1)      Klien jarang bicara dengan pasien lain

2)      Klien nampak murung.

b.      Tujuan :

Klien dapat menerima keadaan dirinya.

c.       Kriteria Hasil :

1)      Klien tidak malu dengan keadaan dirinya.

2)      Klien dapat menerima efek pembedahan.

d.      Intervensi :

1) Diskusikan dengan klien atau orang terdekat respon klien terhadap

penyakitnya.

Page 16: Laporan Pendahuluan CA Mammae

Rasional : membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses

pemecahan masalah

2) Tinjau ulang efek pembedahan

Rasional : bimbingan antisipasi dapat membantu pasien memulai proses

adaptasi.

3) Berikan dukungan emosi klien.

Rasional : klien bisa menerima keadaan dirinya.

4) Anjurkan keluarga klien untuk selalu mendampingi klien.

Rasional : klien dapat merasa masih ada orang yang memperhatikannya.

5.      Resiko infeksi berhubungan dengan luka operasi.

a.       Ditandai dengan :

DS :

Klien mengeluh nyeri pada daerah sekitar operasi.

DO :

1)      Adanya balutan pada luka operasi.

2)      Terpasang drainase

3)      Warna drainase merah muda

b.      Tujuan :

Tidak terjadi infeksi.

c.       Kriteria Hasil :

1)      Tidak ada tanda – tanda infeksi.

2)      Luka dapat sembuh dengan sempurna.

d.      Intervensi :

1) Kaji adanya tanda – tanda infeksi

Rasional : Untuk mengetahui secara dini adanya tanda – tanda infeksi

sehingga dapat segera diberikan tindakan yang tepat.

2) Lakukan pencucian tangan sebelum dan sesudah prosedur tindakan.

Rasional : Menghindari resiko penyebaran kuman penyebab infeksi.

3) Lakukan prosedur invasif secara aseptik dan antiseptik.

Rasional : Untuk menghindari kontaminasi dengan kuman penyebab

infeksi.

Page 17: Laporan Pendahuluan CA Mammae

4) Penatalaksanaan pemberian antibiotik.

Rasional : Menghambat perkembangan kuman sehingga tidak terjadi

proses infeksi.

6. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan

penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.

a.       Ditandai dengan :

DS :

Klien sering menanyakan tentang penyakitnya.

DO :

Ekspresi wajah murung/bingung.

b.      Tujuan :

Klien mengerti tentang penyakitnya.

c.       Kriteria Hasil :

1)      Klien tidak menanyakan tentang penyakitnya.

2)      Klien dapat memahami tentang proses penyakitnya dan pengobatannya.

d.      Intervensi :

1) Jelaskan tentang proses penyakit, prosedur pembedahan dan harapan yang

akan datang.

Rasional : Memberikan pengetahuan dasar, dimana pasien dapat membuat

pilihan berdasarkan informasi, dan dapat berpartisipasi dalam program

terapi.

2) Diskusikan perlunya keseimbangan kesehatan, nutrisi, makanan dan

pemasukan cairan yang adekuat.

Rasional : Memberikan nutrisi yang optimal dan mempertahankan volume

sirkulasi untuk mengingatkan regenerasi jaringan atau proses

penyembuhan.

3) Anjurkan untuk banyak beristirahat dan membatasi aktifitas yang berat.

Rasional : Mencegah membatasi kelelahan, meningkatkan penyembuhan,

dan meningkatkan perasaan sehat.

4) Anjurkan untuk pijatan lembut pada insisi/luka yang sembuh dengan

minyak.

Page 18: Laporan Pendahuluan CA Mammae

Rasional : Merangsang sirkulasi, meningkatkan elastisitas kulit, dan

menurunkan ketidaknyamanan sehubungan dengan rasa pantom payudara.

5) Dorong pemeriksaan diri sendiri secara teratur pada payudara yang masih

ada. Anjurkan untuk Mammografi.

Rasional : Mengidentifikasi perubahan jaringan payudara yang

mengindikasikan terjadinya / berulangnya tumor baru.

7. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang

tidak adekuat

a.       Ditandai dengan :

DS :

1)      Klien mengeluh nafsu makan menurunØ

2)      Klien mengeluh lemah.

DO :

1)      Setengah porsi makan tidak dihabiskan

2)      Klien nampak lemah.

3)      Nampak terpasang cairan infus 32 tetes/menit.

4)      Hb 10,7 gr %.

b.      Tujuan :

Kebutuhan nutrisi terpenuhi

c.       Kriteria Hasil :

1)      Nafsu makan meningkat

2)      Klien tidak lemah

3)      Hb normal (12 – 14 gr/dl)

d.      Intervensi :

1) Kaji pola makan klien

Rasional : Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi klien dan merupakan

asupan dalam tindakan selanjutnya.

2) Anjurkan klien untuk makan dalam porsi kecil tapi sering

Rasional : dapat mengurangi rasa kebosanan dan memenuhi kebutuhan

nutrisi sedikit demi sedikit.

3) Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi.

Page 19: Laporan Pendahuluan CA Mammae

Rasional : agar menambah nafsu makan pada waktu makan.

4) Anjurkan untuk banyak makan sayuran yang berwarna hijau.

Rasional : sayuran yang berwarna hijau banyak mengandung zat besi

penambah tenaga.

5) Libatkan keluarga dalam pemenuhan nutrisi klien

Rasional : partisipasi keluarga dpat meningkatkan asupan nutrisi untuk

kebutuhan energi.

Page 20: Laporan Pendahuluan CA Mammae

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media

Aesculapius

Carpenito Lynda Juall.2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. jakarta : EGC

Marilyan, Doenges E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk

perencanaan dan  pendokumentasian perawatyan px) Jakarta : EGC