LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...repository.starki.id/id/eprint/127/1/FInal Tugas...
Transcript of LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI ...repository.starki.id/id/eprint/127/1/FInal Tugas...
LAPORAN PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
Oleh Febri Yanti Nur Rahmawati
2017130060
PROGRAM STUDI SEKRETARI PROGRAM DIPLOMA TIGA (D-3)
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI DAN SEKRETARI TARAKANITA
JAKARTA 2020
i
LAPORAN PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
Oleh
Febri Yanti Nur Rahmawati 2017130060
PROGRAM STUDI SEKRETARI PROGRAM DIPLOMA TIGA (D-3)
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI DAN SEKRETARI TARAKANITA
JAKARTA 2020
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI PT SURVEYOR INDONESIA (PERSERO)
Oleh : Febri Yanti Nur Rahmawati
2017130060
Program Studi Sekretari Program Diploma Tiga (D-3)
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita
Jakarta, 30 Mei 2020
Pembimbing Materi
Yoseph H. Maturbongs, S.Kom., M.T.I
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Industri
(Prakerin) ini. Shalawat serta salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga,
sahabat, serta para pihak yang terlibat dalam Prakerin ini.
Tujuan dari pembuatan laporan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi
persyaratan dalam kelulusan Diploma Tiga (D-3) Sekolah Tinggi Ilmu Komunikas i
dan Sekretari Tarakanita.
Selama menyelesaikan laporan tugas akhir ini, penulis telah banyak
menerima dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung atau tidak langsung.
Oleh karena itu itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya untuk dukungan yang diberikan kepada:
1. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita (STARKI)
Sr. Brigitta Veronica Raimundawati CB, S.Pd, M.T.Pd.
2. Dra. Bertha Reni Pudji Mawarti, P.M., M.M, selaku Ketua Program Studi
Diploma Tiga (D-3) Sekretari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari
Tarakanita
iv
3. Yoseph H. Maturbongs, S.Kom., M.T.I., selaku Pembimbing Materi yang
telah memberikan panduan dan ajaran untuk mengerjakan laporan tugas akhir
ini dengan baik dan benar.
4. Firza Mahdar dan Abubakar Alhadar, selaku Kepala Divisi dan Sektor
Penguatan Institusi dan Kelembagaan (PIK) di PT Surveyor Indonesia
(Persero)
5. Deslya Bintari Ambar Kati, selaku sekretaris Divisi Bisnis PIK di PT
Surveyor Indonesia (Persero)
6. Kedua orang tua dan kakak terkasih Mbak Ellen yang telah memberikan
dukungan selama mengerjakan Tugas Akhir dan Prakerin
7. Para teman dan sahabat STARKI khususnya kepada Marseylla, Kemala,
Marjorie, Febrianta, Josefina, dan Samantha, yang telah memberikan
semangat dan masukan selama penulisan laporan tugas akhir ini
Penulis berharap laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat untuk STARKI dan
juga kepada para adik tingkat untuk dijadikan referensi dan bermanfaat untuk
persiapan penulisan laporan selanjutnya.
Jakarta, 30 Mei 2020
Febri Yanti Nur Rahmawati
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... ix
BAB I PROFIL PERUSAHAAN .................................................................... 1
1.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................................................ 1
1.1.1 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan.................................................. 2
1.1.2 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan .......................................... 3
1.1.3 Bidang Usaha .................................................................................. 4
1.1.4 Struktur Organisasi dan Komposisi Pegawai .................................. 7
1.2 Gambaran Unit Kerja ........................................................................... 11
1.2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Divisi .................................................... 11
1.2.2 Visi, Misi, dan Tujuan Unit Kerja................................................. 12
1.2.3 Struktur Organisasi dan Personalia Divisi PIK ............................. 13
1.2.4 Hubungan Kerja dengan Bagian Lain ........................................... 13
BAB II PELAKSANAAN TUGAS KESEKRETARISAN ....................... 17
2.1 Gambaran Tugas Kesekretarisan .......................................................... 18
2.2 Aktivitas dan Pembahasan.................................................................... 23
2.2.1 Menangani Surat Masuk dan Surat Keluar ................................... 24
2.2.2 Membuat Surat dalam Bahasa Indonesia ...................................... 27
2.2.3 Melakukan tugas-tugas kesekretarisan .......................................... 28
2.2.4 Membantu menangani arsip .......................................................... 29
2.2.5 Menangani Telepon Masuk dan Telepon Keluar .......................... 30
2.2.6 Membantu menyelenggarakan rapat ............................................. 32
2.2.7 Membantu pimpinan dalam menangani administrasi.................... 34
2.2.8 Membantu mengatur persiapan perjalanan dinas pimpinan .......... 34
2.2.9 Memesan akomodasi untuk tamu pimpinan.................................. 35
2.2.10 Penggunaan Peralatan Kantor ....................................................... 36
vi
2.3 Temuan-Temuan................................................................................... 38
2.3.1 Penggunaan Peralatan Kantor ....................................................... 38
2.3.2 Menangani Surat Masuk dan Surat Keluar ................................... 40
2.3.3 Membantu Menangani Arsip......................................................... 42
BAB III PENUTUP........................................................................................ 44
3.1 Evaluasi ................................................................................................ 44
3.2 Rekomendasi ........................................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 48
LEMBAR PENGESAHAN KEASLIAN............................................................ 49
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................ 50
LAMPIRAN - LAMPIRAN................................................................................ 51
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Uraian Tugas Kesekretarisan ..................................................................18
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Logo PT Surveyor Indonesia................................................................ 2
Gambar 2 : Hubungan Internal Divisi Bisnis PIK................................................. 15
Gambar 3 : Hubungan Eksternal Divisi Bisnis PIK .............................................. 16
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Struktur Organisasi PT Surveyor Indonesia .................................... 51
Lampiran 2 : Struktur Organisasi Divisi Bisnis PIK ............................................. 51
Lampiran 3 : Daftar Hadir Peserta Prakerin Minggu I & II .................................. 51
Lampiran 4 : Daftar Hadir Peserta Prakerin Minggu III & IV.............................. 51
Lampiran 5 : Catatan Kegiatan Harian Minggu I.................................................. 51
Lampiran 6 : Catatan Kegiatan Harian Minggu II ................................................ 51
Lampiran 7 : Lembar Konsultasi Pembimbing Materi.......................................... 51
Lampiran 8 : Lembar Konsultasi Pembimbing Lapangan .................................... 51
1
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN
1.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT Surveyor Indonesia merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang bergerak dalam bidang Jasa Survei, Inspeksi, dan Konsultasi.
Perusahaan yang berlokasi di Gedung Graha Surveyor Indonesia, Jl. Jend. Gatot
Subroto Kavling 56, Jakarta Selatan ini resmi didirikan pada tanggal 1 Agustus
1990 sebagai usaha patungan antara pemerintah Indonesia dengan PT Sucofindo
dan Societe Generale de Surveillance (SGS).
Misi awal dari Surveyor Indonesia adalah untuk membantu Pemerintah
Republik Indonesia dalam memperlancar aliran barang modal dan peralatan ke
Indonesia dari seluruh dunia melalui jasa pemeriksaan pra-pengapalan yang
bertaraf internasional.
Saat ini, Surveyor Indonesia mengganti nama perusahaan menjadi PT
Surveyor Indonesia (Persero). Oleh karena itu, PT Surveyor Indonesia (Persero)
semakin mantap mencapai visi sebagai perusahaan pemberi jaminan kepastian yang
tidak memihak dalam setiap transaksi. Kekuatan utama yang didukung oleh sumber
daya manusia yang memiliki pengalaman dan kompetensi sumber daya manusia
2
yang kuat dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan menjadi
dasar terbentuknya pengalaman dalam melayani pasar jasa.
Dengan didukung teknologi yang semakin canggih, perusahaan terus
melakukan inovasi jasa-jasa baru sehingga memberi nilai tambah bagi para
pelanggan. Jasa-jasa tersebut mempunyai manfaat yang sesuai dan memberi
kontribusi yang strategis bagi kepentingan nasional jangka panjang.
PT Surveyor Indonesia (Persero) berkantor pusat di Jakarta dan memiliki 12
kantor cabang dan beberapa unit wilayah kerja di seluruh Indonesia.
1.1.1 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki visi dan misi sebagai tujuan yang ingin dicapai
oleh perusahaan. Berikut visi, misi dan tujuan perusahaan PT Surveyor Indonesia
(Persero) yaitu:
a. Visi
Menjadi perusahaan Independent Assurance National yang diakui
dunia dalam memberikan solusi menyeluruh kepada pelanggan.
Gambar 1 : Logo PT Surveyor Indonesia
3
b. Misi
Mendorong pelanggan untuk mampu memenuhi persyaratan pelanggan
global sehingga memiliki daya saing global, menyediakan sumber daya
manusia yang memiliki kompetensi nasinal dan atau internasional dan
teknologi terkini untuk memnuhi tuntutan pasar.
c. Tujuan
Menjadi pemain utama dalam bisnis Independent Assurance, disamping
menjalankan kegiatan lainnya yang mendukung kegiatan utama sebagai
Independent Assurance.
1.1.2 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Menurut Buku Company Profile PT Surveyor Indonesia (Persero) Oktober
2016 didapatkan data bahwa sejak bulan April 1997 dengan berakhirnya masa
kontrak Pre-Shipment Inspection (PSI), PT Surveyor Indonesia (Persero)
merumuskan kembali misinya sebagai perusahaan jasa survei dalam arti luas dan
tidak terbatas pada pekerjaan PSI. (PT Surveyor Indonesia (Persero), 2016)
Pada tahun 2006, melalui rekomendasi dari Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BPKM), PT Surveyor Indonesia (Persero) memperoleh Surat Izin Usaha
Jasa Survei (SIUJS) Nomor SIUJS 12/SIUJS/PDN.2/7/2006 pada tanggal 17 Juli
2006. Pada tanggal 16 Mei 2007 PT Surveyor Indonesia (Persero) memperoleh
Surat Izin Tetap Usaha Perdagangan (SITUP) yang dikeluarkan oleh BKPM
No.19/T/PERDAGANGAN/1997 pada tanggal 8 Januari 1997 dan memperoleh
izin perluasam BKPM No.412/T/PERDAGANGAN/2007.
4
Pada tahun 2010 tujuan utama usaha PT Surveyor Indonesia (Persero) adalah
menjadi pemain utama dalam bisnis Independent Assurance, disamping
menjalankan bisnis lainnya yang mendukung kegiatan utamanya sebagai
Independent Assurance.
PT Surveyor Indonesia (Persero) sudah banyak mengembangkan dan
memberikan berbagai jasa survei, inspeksi dan konsultasi kepada para
pelanggannya baik pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) dan juga perusahaan swasta. PT Surveyor Indonesia
(Persero) terus melakukan inovasi melalui jasa-jasa baru dengan dukungan
teknologi sehingga memberi nilai tambah kepada pelanggan. Jasa-jasa inovasi ini
memberikan manfaat yang sesuai dan berkontribusi strategis bagi kepentingan
nasional dalam jangka panjang.
1.1.3 Bidang Usaha
PT Surveyor Indonesia merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dalam
bidang jasa survei, inspeksi, dan konsultasi yang meliputi berbagai bidang sebagai
berikut:
a. Penguatan Institusi dan Kelembagaan
PT Surveyor Indonesia (Persero) memberi fasilitas bagi pemerintah dan
Industri dalam menerapkan kebijakan yang telah diatur, dengan melakukan
verifikasi terhadap pemanfaatan fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah,
meliputi:
5
1) Verifikasi Fasilitas Perdagangan
Merupakan layanan jasa verifikasi untuk memastikan komoditi
perdagangan telah mematuhi peraturan perundangan terkait.
2) Konsultasi dan Pelatihan
Konsultasi dan Pelatihan mencakup jasa layanan konsultansi dan
pelatihan Sistem Manajemen dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
berdasarkan standar nasional dan internasional.
3) Jasa Lingkungan, Pertanian dan Perdaganan
Merupakan layanan jasa dalam membantu kebutuhan pelanggan
untuk berbagai kepentingan diantaranya pemenuhan persyaratan regulas i,
pasar serta kepentingan peningkatan keamanan lingkungan hidup dan
konsumen.
4) Konsultasi dan Monitoring Program Pemerintahan
Merupakan layanan jasa dalam memberikan dukungan verifikas i,
survei dan konsultansi yang proyeknya ditugaskan oleh pemerintahan
melalui APBN
b. Infrastruktur
PT Surveyor Indonesia (Persero) adalah perusahaan surveyor
independen dengan reputasi yang baik sebagai pihak ketiga yang tidak
memihak dan selalu mengutamakan kepuasan pelanggan. Divisi Bisnis
Infrastruktur telah banyak berkembang dalam memberikan jasa survei,
inspeksi, konsultasi dan telah lama berpengalaman dalam berbagai bidang
6
pemerintahan kepada pelanggan baik pemerintah, BUMN, perusahaan swasta
serta perusahaan asing, meliputi:
(1) Keandalan Infrastruktur
(2) Engineering & Supervision Services
(3) Tingkat Keandalan dalam Negeri
(4) Jasa Layanan Sertifikasi
(5) Jasa Survei, Konsultasi dan Implementasi Teknologi Ecobust dan
Polymer untuk Proyek Infrastruktur
c. Mineral dan Batu Bara
PT Surveyor Indonesia (Persero) mendukung industri pertambangan
mineral dan batubara melalui penyediaan jasa pengujian produk dengan
mendirikan laboratorium, baik di lokasi tambang maupun di kantor cabang
kami terdekat dengan lokasi tambang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Adapun pekerjaannya sebagai berikut:
(1) Eksplorasi dan Eksploitasi Tambang
(2) Survei Kualitas
(3) Survei Kuantitas
(4) Supervision, Process Safety, and Environmental Management
(5) Verifkasi
d. Migas dan Sistem Pembangkit
Reputasi Divisi Bisnis Migas dan Sistem Pembangkit telah banyak
berkembang dalam memberikan jasa survei, inspeksi, dan konsultas i.
Surveyor Indonesia telah lama berpengalaman dalam berbagai bidang
7
pemerintahan kepada pelanggan baik pemerintah, BUMN, perusahaan asing,
Migas dan Sistem Pembangkit, meliputi:
(1) Engineering and Supervision Services
(2) Geotechnical and Offshores Services
(3) Energy Conservation Services
(4) Asset Integrity Management Services
(5) Process Safety Management Services
(6) Supply Chain Management Services
(7) Oil and Gas Exploration and Production Services
1.1.4 Struktur Organisasi dan Komposisi Pegawai
PT Surveyor Indonesia (Persero) dikepalai oleh Direktur Komisaris yang
membawahi Direktur Utama yang mengawasi kegiatan di perusahaan. Direktur
Utama membawahi 2 Direktur Komisaris yang berfungsi untuk mendelegas ikan
tugas kepada Sektor Bisnis dan Divisi Bisnis di PT Surveyor Indonesia (Persero)
melalui Sekretaris Perusahaan yang menjadi jembatan antara Direktur Komisaris I
dan Direktur Komisaris II dengan seluruh Sektor Bisnis dan Divisi Bisnis di PT
Surveyor Indonesia. Berikut struktur organisasi dan komposisi pegawai tersebut:
a. Struktur Organisasi
Berikut penjelasan lengkap mengenai struktur organisasi dari PT
Surveyor Indonesia (Persero):
1) Direktur Utama
Direktur Utama membawahi langsung unit-unit kerja sebagai berikut:
8
a) Sekretaris Perusahaan
Mengelola kebijakan, panduan, pedoman dan ketentuan yang
berkaitan dengan komunikasi perusahaan, administrasi perusahaan dan
legal perusahaan serta memastikan pemahaman dan kepatuhan
penerapannya di seluruh jajaran perusahaan.
b) Satuan Pengawas Intern
Mengelola kebijakan, panduan, pedoman dan ketentuan yang
berkaitan dengan pengawas internal perusahaan serta memastikan
pemahaman dan kepatuhan penerapannya di seluruh jajaran
perusahaan.
c) Divisi Keuangan dan Akuntansi
Menyusun dan menelola kebijakan, panduan pedoman dan
ketentuan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan, anggara dan
pelaporan, akuntansi dan perpajakan serta memastikan pemahaman dan
kepatuhan penerapan di seluruh jajaran perusahaan.
d) Divisi Human Capital
Mengelola kebijakan, panduan, pedoman dan ketentuan yang
berkaitan dengan pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) serta memastikan pemahaman dan kepatuhan
penetapan jajaran perusahaan.
e) Divisi Manajemen Fasilitas
Mengelola kebijakan, pedoman, panduan dan ketentuan yang
berkaitan dengan pengadaan, pengelolaan aset serta memastikan
9
pemahaman dan kepatuhan penerapannya di seluruh jajaran
perusahaan.
f) Divisi Teknologi Informasi
Mengelola kebijakan, panduan, pedoman, dan ketentuan yang
berkaitan dengan pengelolaan teknologi informasi yang meliputi
infrastruktur jaringan dan sistem aplikasi koorporasi secara menyeluruh
serta memastikan pemahaman dan kepatuhan penerapannya di seluruh
jajaran perusahaan.
g) Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Mengelola kebijakan, panduan, pedoman dan ketentuan yang
berkaitan dengan program kemitraan dan bina lingkungan (Community
Development) serta memastikan pemahaman dan kepatuhan
penerapannya diseluruh jajaan perusahaan.
2) Direktur
Direktur membawahi langsung unit-unit kerja sebagai berikut:
(1) Sektor Bisnis Migas & Sistem Pembangkit (Oil, Gas and Power Plant
Business & Sector)
(2) Sektor Bisis Penguatan Institusi & Kelembagaan (Empowerment
Institution Business & Sector)
(3) Sektor Bisnis Mineral & Batu Bara (Mineral and Coal Business
Sector)
(4) Sektor Infrastruktur (Infrastructure Business Sector)
10
3) Sektor Bisnis membawahi Divisi Bisnis dan cabang-cabang sebagai
berikut:
(1) Sektor Bisnis Migas & Sistem Pembangkit, membawahi langsung
Divisi Bisnis Migas & Sistem Pembangkit, Cabang Pekanbaru,
Palembang, Semarang, dan Aceh. Sedangkan matrik Sektor Bisnis ini
dapat melakukan kegiatan koordinasi, kerjasama, pembinaan kepada
cabang-cabang terkait berdasarkan kompetensi/jasa yang dijual.
(2) Sektor Bisnis Penguatan Institusi & Kelembagaan membawahi
langsung Divisi Bisnis Penguatan Institusi & Kelembagaan diberikan
tanggung-jawab untuk membina secara teknis PT Synerga Tata
Internasional dan kerja sama Operasi PT Surveyor Indonesia&
Sucofindo. Rincian dan ruang lingkup pembinaan akan diatur dalam
ketentuan tersendiri.
(3) Sektor Bisnis Mineral & Batubara diberikan tanggung jawab dan
kewenangan untuk membina secara teknis Sektor Mineral & Batubara
yang membina PT Surveyor Carbon Consulting Indonesia (PT
SCCI).Rincian dan ruang lingkup pembinaan yang dimaksud akan
diatur dalam ketentuan tersendiri.
(4) Sektor Bisnis Infrastruktur membawahi langsung Divisi Bisnis
Infrastruktur, Cabang Surabaya, Makasar, Batam dan Padang.
b. Komposisi Pegawai
Pegawai di PT Surveyor Indonesia (Persero) berjumlah 3,991 yang
terdiri dari 456 pegawai tetap dan 3.535 pegawai kontrak.
11
1.2 Gambaran Unit Kerja
Selama melaksanakan Praktik Kerja Industri penulis mendapat kesempatan
untuk menjalankan tugas-tugas administrasi di PT Surveyor Indonesia (Persero)
ditempatkan di Divisi Penguatan Institusi dan Kelembagaan (PIK) di Gedung Graha
Surveyor Indonesia lantai 7.
1.2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Divisi
Tugas-tugas pokok dan fungsi Unit Bisnis Penguatan Institusi dan
Kelembagaan (PIK) dibagi menjadi 2 yaitu Divisi Bisnis dan Sektor Bisnis. Adapun
tugas dan fungsi yaitu terdiri dari:
a. Tugas Pokok Sektor Bisnis
Beberapa tugas pokok Sektor Bisnis PIK diantaranya:
(1) Melakukan kajian dan eksekusi pengembangan bisnis.
(2) Melakukan pengembangan produk GMS (Government Mandatory
Scheme) berkoordinasi dengan Divisi Marketing Koorporasi.
(3) Merencanakan dan mengembangkan bisnis perusahaan sesuai RJPP yang
meliputi potensi pasar, analisa risiko, dan analisa kelayakan finansial.
(4) Mengembangkan strategi pemasaran dan menjalankan serta
mengevaluasi manajemen pemasaran di sektornya.
(5) Mereview dan menyetujui usulan kemitraan bisnis dari Bisnis dan
Cabang.
12
(6) Meningkatkan pertumbuhan market share perusahaa melalui
peningkatan market share sektor.
b. Tugas Pokok Divisi Bisnis
Beberapa tugas pokok Divisi Bisnis PIK diantaranya:
(1) Menjalankan, mengevaluasi dan mendokumentasikan manajemen
keuangan dan akuntansi unit sesuai lingkup kewenangannya dan sesuai
peraturan dan prosedur perusahaan yang berlaku.
(2) Menyusun laporan kemajuan dan laporan akhir proyek melalui aplikasi
yang sudah ditetapkan.
(3) Mendokumentasikan hasil pembelajaran terkait pengelolaan dan evaluasi
proyek.
(4) Memantau pengeluaran proyek berdasarkan Rencana Anggaran Biaya
(RAB) dan verifikasi dokumen pengeluaran proyek.
(5) Mengusulkan kemitraan bisnis kepada Kepala Sektor Bisnis.
(6) Menyusun dan menandatangani usulan pendanaan proyek kepada Kepala
Sektor Bisnis atau menyetujui pendaan proyek yang sesuai lingkup
kewenangannya.
1.2.2 Visi, Misi, dan Tujuan Unit Kerja
Visi, misi dan tujuan Divisi PIK mengacu pada visi, misi dan tujuan
perusahaan sehingga tidak jauh berbeda. Berikut adalah visi, misi dan tujuan unit
kerja Divisi Bisnis PIK:
13
a. Visi
Membantu perusahaan dalam mendorong perkembangan dunia
industry, infrastruktur dan lainnya.
b. Misi
Membuat PT Surveyor Indonesia (Persero) menjadi perusahaan
surveyor independent bereputasi baik sebagai pihak ketiga yang tidak
memihak dan selalu mengutamakan kepuasan pelanggan.
c. Tujuan Unit Kerja
Unit Kerja Penguatan Institusi dan Kelembagaan bertujuan untuk
membantu PT Surveyor Indonesia (Persero) menarik investasi yang lebih
besar yang terkait dengan jasa survei, inspeksi dan konsultansi.
1.2.3 Struktur Organisasi dan Personalia Divisi PIK
Kepala Divisi PIK membawahi 3 Kepala Bagian, yaitu Kepala Bagian
Penjualan, Kepala Bagian Operasi, dan Kepala Bagian Keuangan, Akuntansi, SDM
dan Umum. Selain itu, Kepala Bagian Operasi menangani pekerjaannya bersama
Manajemen Proyek dan Laboratorium.
1.2.4 Hubungan Kerja dengan Bagian Lain
Dalam kegiatan perkantoran, hubungan kerja Divisi Bisnis PIK dibagi
menjadi dua bagian, yaitu:
14
a. Hubungan Internal
Berikut beberapa hubungan kerja Divisi Bisnis PIK dengan divis i
lainnya di PT Surveyor Indonesia:
1) Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan bertugas sebagai jembatan antara Direktur
Utama, Direktur Komisaris 1 dan Direktur Komisaris 2 dengan Divis i
Bisnis dan Sektor Bisnis di PT Surveyor Indonesia
2) Satuan Pengawas Intern
Satuan Pengawas Intern mengawasi audit dari seluruh Divisi Bisnis
di PT Surveyor Indonesia
3) Divisi Keuangan dan Akuntansi
Divisi Keuangan dan Akuntansi menangani permasalahan keuangan
di PT Surveyor Indonesia
4) Divisi Human Capital
Divisi Human Capital menangani permasalahan yang berhubungan
dengan kepegawaian di PT Surveyor Indonesia.
5) Divisi Manajemen Fasilitas
Divisi Manajamen Fasilitas menangani permasalahan yang
berhubungan dengan operasional, seperti logistik, pengadaan umum,
kontrak operasional, dan lain-lain.
15
6) Divisi Marketing Korporasi
Divisi Marketing Korporasi berkaitan dengan produk PT Surveyor
Indonesia.
b. Hubungan Eksternal
Berikut beberapa hubungan kerja Divisi Bisnis PIK dengan perusahaan
lainnya:
(1) Kementerian Perindustrian Republik Indonesia: berkaitan mengena i
pelaksanaan kegiatan monitoring program revitalisasi dan penumbuhan
industri melalui restrukturisasi mesin/ peralatan industry tekstil dan
produk tekstil.
(2) KSO Sucofindo: berkaitan mengenai, evaluasi jabatan dan kesetaraan
Job Grade Pegawai bagi pegawai PT Surveyor Indonesia (Persero) yang
ditempatkan di KSO SCISI.
Gambar 2 : Hubungan Internal Divisi Bisnis PIK
16
(3) KSO SCISI PETIKEMAS: berkaitan dengan laporan progress persiapan
pengembangan pekerjaan survei kondisi petikemas berbaris teknologi
informasi
.
Gambar 3 : Hubungan Eksternal Divisi Bisnis PIK
17
BAB II
PELAKSANAAN TUGAS KESEKRETARISAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai kegiatan kesekretarisan yang telah diamati
dan dilakukan saat melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di PT Surveyor
Indonesia (Persero) di Divisi Penguatan Institusi dan Kelembagaan (PIK) selama
tiga bulan. Dari tiga belas kegiatan yang telah ditentukan, setidaknya dapat
melakukan enam kegiatan dan sisanya disesuaikan dengan kondisi pekerjaan yang
terdapat di perusahaan.
Sekretaris dalam Bahasa Inggris yaitu secretary berasal dari bahasa latin
sectrum yang berarti rahasia. Kemudian, kata sectrum (bahasa latin) berkembang
menjadi kata secretarius yang berarti seseorang yang dipercaya memegang rahasia.
Sekretaris adalah pegawai kantor yang karena kedudukannya memiliki tanggung
jawab yang lebih daripada tanggung jawab seorang stenographer. (Wursanto, 2006)
Tugas-tugasnya meliputi pengambilan dan penyalinan dikte (menyalin apa
yang disampaikan oleh pimpinan ke dalam bentuk tulisan, biasanya yang didiktekan
adalah konsep surat) yang berurusan dengan publik, menjawab telepon,
mengundang pertemuan, membuat perjanjian, serta memelihara atau mengarsip
warkat dan surat.
18
Dalam melaksanakan kegiatan Prakerin, terdapat beberapa tugas
kesekretarisan yang diberikan sebagai acuan dalam penulisan laporan pelaksanaan
tugas kesekretarisan.
Tabel 1 : Uraian Tugas Kesekretarisan
No. Jenis Keterampilan Kesekretarisan
1. Melakukan tugas-tugas kesekretarisan/perkantoran untuk membantu
sekretaris dalam melayani pimpinan
2. Membuat surat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
3. Membantu menangani file
4. Membuat jadwal kegiatan pimpinan
5. Menangani surat-surat masuk dan keluar (mendaftarkan, mengagendakan,
mendistribusikan surat-surat, mengetik surat-surat keluar)
6. Membantu mengatur persiapan perjalanan dinas pimpinan
(mempersiapkan dokumen perjalanan, akomodasi, jadwal perjalanan
pimpinan)
7. Menerima dan mengendalikan tamu-tamu pimpinan
8. Menangani telepon untuk pimpinan
9. Mempersiapkan penyelenggaraan rapat atau pertemuan lainnya
10. Membuat ringkasan rapat (notula)
11. Mempersiapkan bahan-bahan untuk presentasi pimpinan
12. Membantu pimpinan dalam menangani masalah-masalah yang
berhubungan dengan administrasi pimpinan
13. Membantu pimpinan dalam penyusunan dan pengetikan laporan.
Sumber: Buku Panduan Prakerin 2020
2.1 Gambaran Tugas Kesekretarisan
Selama melaksanakan Prakerin di PT Surveyor Indonesia (Persero), tugas -
tugas yang dilakukan meliputi tugas kesekretarisan dan administrasi. Pada saat
mengerjakan tugas kesekretarisan yang dibantu oleh sekretaris Divisi PIK dan
19
sudah sesuai dengan instruksi yang telah diberikan melalui proses pengamatan,
mempraktikkan langsung, hingga membuat suatu produk.
Staf karyawan PT Surveyor Indonesia (Persero) tepatnya di Divisi Bisnis
Penguatan Institusi dan Kelembagaan (PIK) melakukan kegiatan yang berfokus
pada pelaksanaan pekerjaan tender atau rombongan pekerjaan lapangan yang
melibatkan antara PT Surveyor Indonesia (Persero) dengan pihak eksternal.
Kegiatan yang telah diamati selama melaksanakan Prakerin yaitu pelaksanaan
pengesahan dokumen perjanjian kerja sama dengan pihak eksternal, mulai dari
permohonan legal review atau proses perbaikan terhadap dokumen perjanjian kerja
sama, proses permohonan paraf dan tanda tangan dari para direksi, dan proses
pengesahan tanda tangan antara kedua belah pihak yang diwakilkan oleh Direktur
Utama.
Terlibat langsung dalam suatu proses dapat diartikan sebagai pelaksanakan
tugas-tugas kesekretarisan di Divisi Bisnis PIK. Tugas yang telah dilakukan
diantara lain:
(1) Menangani surat masuk dan surat keluar
(2) Membuat surat dalam Bahasa Indonesia
(3) Melakukan tugas-tugas kesekretarisan/perkantoran
(4) Membantu menangani arsip
(5) Menangani telepon masuk dan telepon keluar
(6) Membantu mempersiapkan penyelenggaraan rapat
(7) Membantu pimpinan dalam menangani masalah-masalah yang berhubungan
dengan administrasi
20
(8) Membantu mengatur persiapan perjalanan dinas pimpinan
(9) Memesan akomodasi untuk tamu pimpinan
(10) Penggunaan peralatan kantor
Di Divisi Bisnis PIK setiap harinya terdapat banyak surat masuk berupa
memorandum dari berbagai unit kerja lain. Setiap surat masuk tersebut harus
dituliskan ke dalam buku agenda, diberikan lembar disposisi untuk diberikan
kepada pimpinan, setelah itu digandakan untuk diberikan kepada Kepala Bagian
terkait agar dapat diproses. Setelah pekerjaan tersebut selesai dan ingin dikirimkan
kembali, harus dibuatkan memorandum keluar dan melampirkan dokumen terkait
sebelum tenggat waktu yang ditentukan.
Dalam buku Teori & Praktik Administrasi Kesekretariatan (Dr. Setianings ih
S.E, 2014), tugas sekretaris dikelompokkan menjadi 3 bagian, diantaranya:
Pertama, tugas rutin dan operasional. Tugas ini merupakan tugas umum yang
hampir setiap hari dihadapi, dilaksanakan tanpa menunggu perintah dari pimpinan
atau sesuai dengan job description sekretaris. Tugas ini mencakup:
(1) Menangani surat masuk untuk pimpinan
(2) Korespondensi
(3) Menerima tamu yang hendak menemui pimpinan
(4) Menerima telepon dan menelepon
(5) Menyusun, menempatkan, menemukan kembali arsip yang bersifat kedinasan
(6) Mengatur jadwal kegiatan/agenda pimpinan agar selalu tepat
(7) Pengaturan dan kerapihan ruangan kantor
(8) Menyiapkan pembuatan laporan
21
(9) Mengelola kas kecil (Petty cash)
Kedua, tugas individual atau sering disebut tugas insidental merupakan tugas
yang dilaksanakan apabila ada instruksi khusus dari pimpinan. Pemberian tugas
khusus ini berdasarkan unsur kepercayaan pimpinan kepada sekretaris. Tugas
individual ini antara lain:
(1) Mempersiapkan rapat
(2) Mengatur perjamuan makan dengan relasi perusahaan
(3) Menyusun makalah atau pidato
(4) Mengurus dokumen bank, asuransi, pajak dan lain-lain
(5) Menyusun surat-surat yang bersifat rahasia
(6) Mengurus perjalanan dinas pimpinan
(7) Mengikuti seminar, rapat, pertemuan yang terkait dengan perusahaan
(8) Tugas khusus lain sesuai dengan instruksi dan kewenangan dari pimpinan
Ketiga, tugas kreatif merupakan tugas yang tidak termasuk rutin, tetapi atas
inisiatif sekretaris sendiri atau tanpa diminta atau instruksi pimpinan, tetapi wajib
dilaksanakan dengan baik. Pada dasarnya tugas ini meliputi:
(1) Membuat perencanaan kerja
(2) Mempelajari pengetahuan bank
(3) Mempelajari pengetahuan tentang buku kas kecil (petty cash)
(4) Efisiensi kerja
(5) Pemantapan dan pengembangan diri sekretaris
(6) Mempersiapkan perabot kantor, perlengkapan, dan alat-alat penting bagi
sekretaris
22
(7) Memahami cara kerja mesin kantor
(8) Memahami peraturan atau keadaan organisasi tempat bekerja
Berdasarkan teori tugas sekretaris yang terdapat dalam buku (Dr. Setianings ih
S.E, 2014) terhadap pelaksanaan tugas kesekretarisan di PT Surveyor Indonesia
(Persero) di Divisi Bisnis Penguatan Institusi dan Kelembagaan tugas yang telah
dilakukan diantaranya:
Pertama, Tugas Rutin dan Operasional. Beberapa Tugas Rutin yang telah
dilaksanakan, yaitu:
(1) Menangani surat masuk untuk pimpinan
(2) Korespondensi
(3) Menerima tamu yang hendak menemui pimpinan
(4) Menerima telepon dan menelepon
(5) Menyusun, menempatkan, menemukan kembali arsip yang bersifat kedinasan
(6) Mengatur jadwal kegiatan/agenda pimpinan agar selalu tepat
(7) Pengaturan dan kerapihan ruangan kantor
(8) Menyiapkan pembuatan laporan
Kedua, Tugas Individual. Beberapa Tugas Individual yang telah
dilaksanakan, yaitu:
(1) Mempersiapkan rapat
(2) Mengurus dokumen bank, asuransi, pajak dan lain-lain
(3) Menyusun surat-surat yang bersifat rahasia
(4) Mengurus perjalanan dinas pimpinan
(5) Tugas khusus lain sesuai dengan instruksi dan kewenangan dari pimpinan
23
Ketiga, Tugas Kreatif atau Inisiatif. Beberapa Tugas Kreatif atau Inisiat if
yang telah dilaksanakan, yaitu:
(1) Membuat perencanaan kerja
(2) Mempelajari pengetahuan bank
(3) Efisiensi kerja
(4) Pemantapan dan pengembangan diri sekretaris
(5) Mempersiapkan perabot kantor, perlengkapan, dan alat-alat penting bagi
sekretaris
(6) Memahami cara kerja mesin kantor
(7) Memahami peraturan atau keadaan organisasi tempat bekerja
Setelah membandingkan antara teori tugas sekretaris yang terdapat dalam
buku (Dr. Setianingsih S.E, 2014) dengan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam
Praktik Kerja Industri di PT Surveyor Indonesia (Persero) tepatnya di Divisi Bisnis
Penguatan Institusi dan Kelembagaan, dapat disimpulkan pekerjaan yang telah
dilaksanakan sudah sangat baik karena mencakup lebih dari 80% teori yang terdapat
dari buku tersebut.
2.2 Aktivitas dan Pembahasan
Terdapat beberapa pekerjaan yang dilakukan pada saat Prakerin di PT
Surveyor Indonesia (Persero) di Divisi Bisnis Penguatan Institusi dan Kelembagaan
(PIK), diantaranya:
24
2.2.1 Menangani Surat Masuk dan Surat Keluar
Di setiap harinya, terdapat surat masuk dan surat keluar yang diterima
berupa hard copy dan soft copy yang dikirimkan dari rekan kerja internal dan
eksternal perusahaan.
Terdapat beberapa prosedur dalam menangani surat masuk dan keluar di
Divisi PIK adalah sebagai berikut:
a. Prosedur Penanganan Surat Masuk
Berikut beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam penanganan
surat masuk, yaitu:
(1) Membubuhkan cap received sesuai tanggal diterimanya dokumen
tersebut,
(2) Menulis identitas surat ke dalam buku agenda untuk di record,
(3) Setiap surat masuk harus diberikan lembar disposisi untuk ditindaklanjut i
oleh Pimpinan ke Kepala Bagian terkait,
(4) Setiap surat masuk yang diterima melalui eOffice perusahaan harus
dicetak sebagai bukti bahwa surat tersebut sudah diproses melalui
eOffice.
(5) Penulis menggandakan surat masuk dan lembar disposisi untuk
diedarkan ke Kepala Bagian terkait,
(6) Surat masuk dan lembar disposisi asli disimpan ke dalam ordner sebagai
arsip.
25
b. Prosedur Pengurusan Surat Keluar
Berikut beberapa prosedur yang harus dilakukan dalam penanganan
surat keluar, yaitu:
(1) Pemberian nomor surat setelah pengetikan surat dilaksanakan dan telah
dibubuhi tanda tangan oleh Pimpinan,
(2) Setiap surat keluar dari Divisi PIK harus di scan sebagai bukti surat telah
diserahkan,
(3) Menulis identitas surat ke dalam buku agenda untuk di record, dan
meminta paraf kepada sekretaris yang akan menangani surat keluar yang
dikirimkan sebagai bahan bukti bahwa surat tersebut telah dikirimkan,
(4) Setiap surat keluar yang dikirimkan melalui eOffice perusahaan harus
dicetak sebagai bukti bahwa surat tersebut sudah diproses melalui
eOffice.
(5) Setiap surat keluar yang bersifat rahasia harus dimasukan ke dalam
amplop coklat agar terjaga kerahasian surat tersebut.
Prosedur pengurusan surat masuk dan surat keluar ini dilakukan sesuai
dengan Standar Operasional Kerja (SOP) di PT Surveyor Indonesia (Persero) untuk
kepengurusan surat masuk dan keluar. Dan selain itu, dari buku (Nuraida, 2014)
terdapat teori tentang Prosedur Pengurusan Surat Masuk, yaitu:
26
c. Penerimaan Surat Masuk menurut Teori
Terdapat beberapa prosedur dalam penerimaan surat masuk, yaitu:
(1) Semua surat masuk yang diterima disortir terlebih dulu, kemudian dicatat
dalam buku agenda surat masuk
(2) Surat yang diteria dari pos atau caraka diperiksa kebenaran alamatnya
dan dikembalikan bila ternyata salah alamat
(3) Surat dipilah berdasarkan alamat yang dituju (unit pengolah/nama
pejabat)
(4) Dilakukan pengelomppokan surat terbuka atau surat tertutup
(5) Surat terbuka dibuka dan diperiksa kelengkapan dan lampirannya, bila
disertai lampiran
(6) Untuk surat rahasiam dibubuhkan stempel tanggal dan waktu surat
diterima di belakang surat
d. Pengurusan Surat Keluar menurut Teori
Terdapat beberapa prosedur dalam pengurusan surat keluar, yaitu:
(1) Surat keluar dicatat dalam buku agenda surat keluar yang terdiri atas
kolom-kolom: nomor agenda, tanggal surat, nomor surat, perihal,
keterangan, dan kepada atau tujuan
(2) Pemberian nomor dan tanggal dilakukan setelah pengetikan surat
dilaksanakan dan telah dibubuhi tanda tangan oleh yang berwenang serta
siap dikirim
(3) Pemberian nomor dan kode dilaksanakan menurut pola klasifikasi yang
telah ditetapkan
27
(4) Surat penting dicatat pada kartu kendali rangkap tiga
(5) Surat biasa dan surat rahasia dicatat pada lembar pengantar rangkap dua
Dari dua hal diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam menangani surat
masuk dan surat keluar yang sudah dilakukan selama melaksanakan Praktik Kerja
Industri, dapat dikatakan baik karena telah sesuai antara pelaksanaan dan teori yang
telah disebutkan.
2.2.2 Membuat Surat dalam Bahasa Indonesia
Dalam membuat surat dalam Bahasa Indonesia, terdapat draf surat pimpinan
maupun karyawan dalam Bahasa Indonesia seperti surat perjalanan dinas,
memorandum, nota dinas, dan surat keluar lainnya yang dibutuhkan.
Surat-surat tersebut dibuat berdasarkan format yang sudah ditentukan,
diantaranya:
(1) Bentuk surat Full Block Style
(2) Jenis font Tahoma
(3) Ukuran font: 14 untuk judul, 11 untuk isi surat, dan 9 untuk paraf
(4) Format paragraf justify
(5) Line spacing 1,5
Dalam pembuatan surat berbahasa Indonesia, PT Surveyor Indonesia
(Persero) mempunyai prinsip agar isi surat dibuat secara ringkas, tepat dan santun
agar penerima surat dapat langsung mengetahui inti surat tersebut. Selain itu, dalam
buku (Nuraida, 2014) dijelaskan bahwa terdapat beberapa Teknik dalam penulisan
sebuah surat, yaitu:
28
(1) Pendek, tidak kasar, menggunakan kalimat-kalimat yang singkat
(2) Sopan, merupakan suatu pertanda kemauan baik (positif)
(3) Jujur
(4) Positif
(5) Bijaksana, tidak menyinggung perasaan si penerima surat
Dari kedua keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa menangani
pembuatan surat dalam Bahasa Indonesia selama Praktik Kerja Industri sudah
dilaksanakan dengan baik karena tetap mengacu kepada teori yang telah dipelajari
agar surat dapat terlihat rapih, lengkap dan singkat.
2.2.3 Melakukan tugas-tugas kesekretarisan
Terdapat beberapa tugas-tugas kesekretarisan yang dilaksanakan untuk
menyelesaikan tugas-tugas pimpinan seperti menggandakan dokumen, meminda i
dokumen, meminta alat tulis kantor ke bagian logistik untuk keperluan Divisi Bisnis
PIK, mendistribusikan surat dan membuat jadwal pertemuan atau perjanjian
pimpinan dengan relasi. Selain itu, terdapat beberapa tugas insidental, seperti
memesan makan siang untuk pimpinan serta makanan ringan untuk pimpinan
maupun tamu pimpinan.
Dijelaskan dalam buku (Dr. Setianingsih S.E, 2014) bahwa sekretaris harus
mampu bekerja profesional, artinya harus memiliki pengetahuan yang mendalam,
ditunjang kemampuan, disertai attitude atau sikap, tingkah laku yang baik,
memegang teguh etika, serta mampu mengatur emosinya.
29
Dari kegiatan yang telah dilakukan dan teori dalam buku (Dr. Setianings ih
S.E, 2014) tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Praktik Kerja
Industri telah dilaksanakan dengan sangat baik.
2.2.4 Membantu menangani arsip
Dalam menangani arsip, setiap surat masuk harus dicatat dan diberikan surat
disposisi agar dapat diisi oleh pimpinan, lalu surat kedua surat tersebut digandakan
sebanyak disposisi yang diberikan, dan diedarkan sesuai disposisi pimpinan, lalu
setelah itu dokumen dapat dimasukkan ke ordner untuk di arsip.
Arsip di Divisi Bisnis PIK ditentukan berdasarkan beberapa ketentuan, untuk
dokumen internal, arsip ditentukan berdasarkan divisi. Untuk dokumen eksternal,
arsip ditentukan berdasarkan bulan. Terdapat 6 ordner untuk menyimpan arsip di
Divisi Bisnis PIK, diantaranya:
(1) Memorandum masuk
(2) Memorandum keluar
(3) Nota Dinas
(4) Surat masuk
(5) Surat keluar
(6) Surat masuk dari cabang PT Surveyor Indonesia
Selain itu, dalam buku (Nuraida, 2014) sistem arsip yang baik harus
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
(1) Mudah ditangani dan sederhana untuk diikuti
(2) System pengarsipan harus terjamin kearsipannya saat dibutuhkan
30
(3) Menggunakan kombinasi klasifikasi arsip yang memadai yang disesuaikan
dengan kebutuhan
(4) Menggunakan peralatan dan tempat penyimpanan yang optimal
(5) Menggunakan sistem pencatatan yang baik
(6) Isi arsip singkat, padat, lengkap dan jelas
(7) Sistem pengarsipan terjamin keamanannya
(8) Sistem rujukan silang (cross reference) jelas
Dari kedua keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa selama melakukan
Praktik Kerja Industri telah dilaksanakan dengan baik, karena di Divisi Bisnis PIK
juga menggunakan sistem rujukan silang dengan Sektor Bisnis PIK, hal ini
dilakukan agar dapat memudahkan proses pencarian arsip.
2.2.5 Menangani Telepon Masuk dan Telepon Keluar
Sekretaris di Divis Bisnis PIK menggunakan telepon digital yang dapat
digunakan untuk telepon internal dan eksternal. Untuk penggunaan interna l,
sekretaris hanya perlu menekan nomor eksternal penerima telepon, namun untuk
telepon eksternal seperti ke perusahaan lain, sekretaris harus menekan tombol “00”
terlebih dahulu sebelum nomor telepon penerima.
Dalam menagani telepon masuk, harus menyampaikan salam dan
menyebutkan nama agar si penerima telepon dapat mengetahui dengan siapa ia
berbicara. Informasi yang didapat hanya dituliskan di sebuah kertas post-it untuk
mencatat informasi penting saja.
31
Apabila penelepon ingin disambungkan kepada karyawan lain, sekretaris
dapat langsung menyambungkan ke karyawan tersebut. Namun, jika penelepon
ingin berbicara dengan pimpinan, sekretaris harus menanyakan ketersediaan
pimpinan untuk menerima telepon terlebih dahulu.
Dalam buku (Dr. Setianingsih S.E, 2014) terdapat beberapa persiapan yang
perlu diperhatikan dalam menerima telepon, yaitu:
(1) Mempersiapkan formulir penerimaan telepon dan alat tulis
(2) Membut daftar telepon yang sering dibutuhkan
(3) Memahami cara menyambung telepon interlokal baik dalam maupun luar
negeri
(4) Jangan banyak menggunakan telepon untuk kepentingan pribadi
(5) Dalam percakapan telepon hendaknya bersikap waspada/hati-hati, usahakan
jangan menyela atau memutuskan pembicaraan
(6) Bersikap seperti sedang bertatap muka, ramah, sewajarnya, gunakan kata yang
singkat, jelas dengan nada dan volume suara yang teratur
(7) Usahakan dapat cepat memahami maksud pembicara dan beri kesan bahwa
penelepon diperhatikan dan dibantu
(8) Jangan menampakkan kesan sibuk pada waktu sedang bertelepon
(9) Jangan terlalu cepat dalam berbicara
(10) Hindari penyampaian informasi rahasia, dan masalah yang bersifat pribadi
Dari kedua keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa selama melakukan
Praktik Kerja Industri telah dilaksanakan dengan baik, namun terdapat beberapa
perbedaan antara teori dan kegiatan saat Praktik Kerja Industri.
32
2.2.6 Membantu menyelenggarakan rapat
Selama melaksanakan Praktik Kerja Industri di Divisi Bisnis PIK, pimpinan
sering mengikuti rapat internal yang dilakukan dengan Direksi lainnya di setiap
bulannya, serta rapat internal bersama Kepala Bagian.
Setiap sebelum rapat dimulai, sekretaris perlu mengingatkan pimpinan
tentang agenda rapat yang akan dihadirinya, menyiapkan daftar hadir rapat, dan
mempersiapkan konsumsi untuk peserta rapat. Lalu, apabila rapat dilakukan secara
internal dengan Kepala Bagian Divisi Bisnis PIK atau dengan rekan bisnis Divis i
Bisnis PIK, sekretaris perlu membuatkan undangan rapat yang berisi keterangan
rapat yang meliputi:
(1) Mengenai apa agenda rapat tersebut
(2) Menginformasikan hari dan jam rapat
(3) Menginformasikan peserta rapat
Setelah rapat selesai, sekretaris perlu memastikan siapa saja yang tidak hadir
dalam rapat tersebut, memeriksa ulang ruangan rapat agar rapih kembali, dan
mengarsip laporan hadir rapat.
Dalam buku (Dr. Setianingsih S.E, 2014) dijelaskan bahwa dalam
mempersiapkan rapat diperlukan langkah-langkah seperti:
a. Persiapan ruangan
Persiapan ini seperti mempersiapkan ruangan mana yang akan
digunakan untuk rapat, ruangan tersebut harus dipastikan memiliki peralatan
dan perlengkapan yang lengkap agar rapat dapat berjalan dengan efektif dan
efisien, serta dapat menampung seluruh peserta rapat.
33
b. Persiapan administrasi
Persiapan administrasi ini adalah persiapan yang harus dilakukan
sebelum rapat dimulai, saat rapat dimulai, dan sesudah rapat selesai yang
meliputi:
(1) Menyusun agenda rapat
(2) Menyusun acara rapat
(3) Menentukan peserta rapat
(4) Membuat surat undangan atau pemberitahuan kepada anggota
(5) Mempersiapkan daftar hadir peserta
(6) Mempersiapkan bahan rapat
(7) Mempersiapkan peralatan rapat
(8) Membuat catatan rapat (notula)
(9) Mengirimkan hasil rapat
(10) Mengadakan tindak lanjut
Dari kedua keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa selama
melaksanakan Praktik Kerja Industri di Divisi Bisnis PIK telah dilaksanakan
dengan sangat baik, karena semua persiapan rapat mulai dari persiapan ruangan dan
persiapan administrasi telah dilakukan dengan baik, namun terdapat satu perbedaan
yaitu mengenai catatan rapat (notula).
Sekretaris di PT Surveyor Indonesia (Persero) tidak membuat notula karena
hal tersebut telah dilakukan oleh perwakilan peserta rapat yang ditunjuk oleh
pimpinan, lalu sekretaris hanya menerima hasil notula yang akan diarsip bersama
dengan daftar hadir rapat.
34
2.2.7 Membantu pimpinan dalam menangani administrasi
Sekretaris di Divisi Bisnis PIK juga menangani masalah-masalah yang
berhubungan dengan administrasi pimpinan seperti transfer bank, kepengurusan
klaim asuransi pimpinan ke rumah sakit, reimburse pimpinan, dan permasalahan
administrasi lainnya.
Menurut buku (Dr. Setianingsih S.E, 2014) disebutkan bahwa tugas yang
berhubungan dengan administrasi tersebut dikelompokkan dalam tugas incidenta l
atau berdasarkan instruksi pimpinan. Pemberian tugas khusus ini berdasarkan unsur
kepercayaan pimpinan kepada sekretaris, karena dapat dianggap mampu dan bisa
diandalkan untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa selama melaksanakan
Praktik Kerja Industri di Divisi Bisnis PIK untuk tugas membantu pimpinan dalam
menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan administrasi telah
dilaksanakan dengan baik, karena telah mampu membantu pimpinan dalam
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan administrasi dengan sangat
baik.
2.2.8 Membantu mengatur persiapan perjalanan dinas pimpinan
Dalam mengatur persiapan perjalanan dinas pimpinan, terdapat beberapa hal
yang harus dijadikan acuan oleh sekretaris, yaitu pada saaat menerima surat tentang
keikutsertaan pimpinan dalam perjalanan dinas ke suatu kota, surat ini berisi
tentang rincian perjalanan dinas yang akan dihadiri oleh pimpinan. Oleh karena itu,
sekretaris harus melihat agenda kerja pimpinan.
35
Selanjutnya, sekretaris harus membuat Surat Tugas Perjalanan Dinas (STPD)
untuk rincian mengenai akomodasi untuk pimpinan di luar kota, seperti harga
kamar hotel, uang bensin untuk supir, dan lain-lain.
Menurut teori dari buku (Dr. Setianingsih S.E, 2014) disebutkan bahwa dalam
menangani perjalanan dinas pimpinan, tugas sekretaris adalah:
(1) Mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan langsung dengan perjalanan
dinas pimpinan, terutama yang berhubungan dengan materi dan dokumen yang
diperlukan oleh pimpinan
(2) Mengurus keberangkatan sampai dengan kepulangan
(3) Menyiapkan tiket untuk keberangkatan maupun kepulangan
(4) Mengurus akomodasi selama dalam perjalanan dinas
(5) Apabila sekretaris ikut serta dalam perjalanan dinas itu, ia bertugas membuat
laporan perjalanan dinas pimpinan tersebut
(6) Dokumen perjalanan dinas yang harus dipersiapkan oleh sekretaris tergantung
pada jenis transportasi yang digunakan dalam perjalanan dinas.
Dari keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa selama
melaksanakan Praktik Kerja Industri di Divisi Bisnis PIK telah dilaksanakan
dengan sangat baik, karena telah menyelesaikan pekerjaan dengan teori tersebut.
2.2.9 Memesan akomodasi untuk tamu pimpinan
Agar tamu pimpinan lebih merasa nyaman dan aman, Divisi Bisnis PIK
memesankan akomodasi untuk tamu pimpinan yang berkunjung ke Jakarta, seperti
memesan hotel yang dekat dengan PT Surveyor Indonesia (Persero) dan supir untuk
36
tamu pimpinan. Hal ini dilakukan untuk tamu dari cabang PT Surveyor Indonesia
ataupun tamu eksternal
Dikarenakan oleh Divisi Bisnis PIK merupakan divisi bisnis yang bekerja
menangani tender atau rombongan pekerjaan dengan rekanan perusahaan, maka
Divisi Bisnis PIK sering kedatangan tamu dari pihak rekanan untuk tanda tangan
kontrak kerjasama atau hal lain yang berhubungan dengan pekerjaan tender. Oleh
karena itu, pimpinan menginginkan agar para tamu diperlakukan dengan sangat
nyaman agar citra perusahaan dapat dilihat baik oleh para tamu tersebut. Hal ini
membuat sekretaris harus memesan akomodasi seperti pemesanan kamar hotel,
supir dan akomodasi lain disaat tamu pimpinan sedang berkunjung.
Dari keterangan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa selama
melaksanakan Praktik Kerja Industri di Divisi Bisnis PIK dalam menagani tamu
telah dilaksanakan dengan sangat baik karena telah melayani tamu pimpinan
dengan baik agar tamu merasa aman dan nyaman.
2.2.10 Penggunaan Peralatan Kantor
Di setiap harinya, selalu menggunakan peralatan kantor untuk menunjang
tugas kesekretarisan, seperti menggunakan scanner, printer, mesin fotocopy, dan
paper shredder. Beberapa peralatan kantor yang digunakan di Divisi Bisnis PIK
terlihat usang.
Oleh karena itu, sekretaris diberikan printer yang dapat digabungkan dengan
scanner dan mesin fotocopy agar dapat mempercepat proses penggandaan dan
37
pengarsipan softcopy. Tetapi, kelebihan ini terkadang mempersulit sekretaris
karena hanya bisa digunakan untuk dokumen yang tidak terlalu banyak.
Dalam jurnal (Zakiah, 2018) dalam pemilihan mesin-mesin kantor ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
(1) Pilihlah mesin yang memang benar-benar diperlukan
(2) Mesin yang dipilih hendak mudah dioperasikan, mengurangi kesulitan
pekerjaan, dan mempercepat selesainya pekerjaan
(3) Pilihlah mesin yang multifungsi, dapat melaksanakan bermacam-macam
pekerjaan sehingga biaya pelaksanaan pekerjaan dapat berkurang
(4) Pastikan mesin sesuai dengan mutu pegawai dan ada pelatihan penggunaan
mesin agar pegawai mengetahui cara pengoperasian dan pemeliharaan mesin
(5) Pastikan ada ruangan yang tersedia untuk menyimpan mesin tersebut
Berdasarkan dua keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam
melaksanakan Praktik Kerja Industri di Divisi Bisnis PIK telah dilaksanakan
dengan baik, namun terdapat beberapa kekurangan dalam pemilihan mesin-mes in
kantor yang membutuhkan perhatian lebih.
38
2.3 Temuan-Temuan
Selama melakukan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di PT Surveyor
Indonesia (Persero) terdapat beberapa temuan-temuan yang tidak sesuai dengan
teori yang telah dipelajari di STIKS Tarakanita. Berikut penjelasan mengena i
temuan-temuan tersebut:
2.3.1 Penggunaan Peralatan Kantor
Di setiap harinya sekretaris sering menggunakan peralatan kantor untuk
menunjang pekerjaannya. Namun terdapat beberapa masalah dalam penggunaan
peralatan kantor di PT Surveyor Indonesia (Persero) terutama di Divisi Bisnis PIK,
yaitu:
a. Tenaga Kerja
Dari sisi tenaga kerja permasalahan mengenai penggunaan peralatan
kantor disebabkan oleh kecerobohan dari beberapa staf dalam menggunakan
peralatan kantor, seperti saat menggunakan paper shredder berukuran besar
yang digunakan oleh seluruh karyawan di Divisi Bisnis PIK sering macet
karena kertas yang dihancurkan belum seluruhnya hancur atau ada beberapa
bagian kertas yang terselip dan dibiarkan begitu saja di antara mesin paper
shredder tersebut. Hal tersebut jelas membuat staf lainnya kesulitan dalam
menggunakan mesin paper shredder.
Alternatifnya adalah meningkatkan kesadaran dalam menjaga peralatan
kantor yang telah disediakan agar dapat memudahkan pekerjaan semua staf
di Divisi Bisnis PIK berjalan dengan lancar.
39
b. Peralatan
Dari sisi peralatan permasalahan mengenai penggunaan peralatan
kantor disebabkan oleh mesin yang sudah usang atau tidak up to date. Seperti
mesin scan atau pemindai kertas yang hanya bisa memindai 10 lembar kertas
saja, sedangkan beberapa dokumen terdiri lebih dari 10 lembar kertas. Hal ini
mempersulit pekerjaan sekretaris karena harus menggunakan mesin scan
pegawai lain.
Alternatifnya adalah dengan mengganti mesin scan dengan mesin baru
yang memadai dan tidak mudah rusak, agar pekerjaan sekretaris dan staf
lainnya yang sering menggunakan mesin scan dapat berjalan dengan lancar.
c. Bahan Baku
Dari sisi bahan baku permasalahan mengenai penggunaan peralatan
kantor disebabkan oleh daya tampung paper shredder yang tidak dapat
memuat banyak. Namun, karena hal ini kurang dipahami oleh beberapa staf
membuat paper shredder mudah rusak dan tersendat saat menghancurkan
kertas.
Alternatifnya adalah dengan memberikan informasi tentang kapasitas
maksimum kertas yang dapat dihancurkan oleh paper shredder sehingga
dapat menjaga peralatan kantor seperti paper shredder tahan lama dan tidak
rusak.
d. Metode
Dari sisi metode permasalahan mengenai penggunaan peralatan kantor
disebabkan oleh prosedur kerja yang salah. Seperti disaat menggunakan
40
mesin printer untuk mencetak first page dengan logo perusahaan. Hal ini
sering menjadi permasalahan ketika beberapa staf kurang memahami
bagaimana posisi kertas yang benar untuk mencetak first page dan halaman
isi.
Alternatifnya adalah dengan berkomunikasi dengan staf yang sering
menggunakan mesin printer agar tidak boros kertas first page yang tercantum
logo perusahaan tersebut.
2.3.2 Menangani Surat Masuk dan Surat Keluar
Dalam menangani surat masuk dan surat keluar di PT Surveyor Indonesia
(Persero) telah menggunakan sistem online melalui aplikasi eOffice perusahaan
atau sistem aplikasi perusahaan. Sistem ini sangat membantu pekerjaan sekretaris
dan pimpinan saat harus mengirimkan surat jarak jauh terutama di saat Work From
Home (WFH) yang tengah dialami saat ini. Namun, terdapat beberapa masalah
dalam penggunaan eOffice ini, yaitu:
a. Tenaga Kerja
Dari sisi tenaga kerja permasalahan mengenai menangani surat masuk
dan surat keluar melalui eOffice dikarenakan oleh kurangnya pengetahuan
mengenai penggunaaan aplikasi surat menyurat ini.
Alternatifnya adalah dengan lebih mempelajari fitur- fitur yang terdapat
dalam aplikasi eOffice tersebut dan pastikan bahwa seluruh bagian surat,
lampiran surat telah diisi secara benar.
41
b. Peralatan
Dari sisi peralatan permasalahan mengenai menangani surat masuk dan
surat keluar melalui eOffice dikarenakan oleh aplikasi yang masih sering
error. Hal ini dikarenakan oleh aplikasi baru aktif digunakan sejak awal tahun
2020 sehingga masih membutuhkan perbaikan teknologi lanjutan.
c. Bahan Baku
Dari sisi bahan baku permasalahan mengenai surat masuk dan surat
keluar melalui eOffice dikarenakan oleh aplikasi yang tidak dapat
mengunggah dokumen lebih dari 5 Megabyte. Oleh karena itu, alternatif
untuk permasalahan ini adalah dokumen lampiran yang berukuran besar harus
dilampirkan melalui email atau dibuat di dalam zip.
d. Metode
Dari sisi metode permasalahan mengenai surat masuk dan surat keluar
melalui eOffice dikarenakan oleh tidak terdapatnya menu untuk menghapus
surat masuk maupun surat keluar yang salah di dalam eOffice yang
mengakibatkan surat keluar maupun surat masuk yang salah tersebut
tertumpuk di aplikasi eOffice.
Alternatifnya adalah dengan menambahkan menu “edit” atau “sortir”
untuk memudahkan pengguna eOffice jika melakukan kesalahan dalam
mengirimkan surat atau menerima surat.
42
2.3.3 Membantu Menangani Arsip
Dalam proses membantu menangani arsip di divisi bisnis PIK telah
dilaksanakan dengan baik karena telah memahami proses penanganan arsip mulai
dari proses penerimaan arsip, proses penyimpanan arsip, hingga proses penemuan
kembali arsip. Namun, terdapat beberapa masalah yang ditemukan dalam
menangani arsip, yaitu:
a. Tenaga Kerja
Dari sisi tenaga kerja permasalahan mengenai penanganan arsip
disebabkan oleh terdapat staf yang membantu menangani arsip namun harus
bekerja secara rangkap dalam menangani pekerjaan lainnya yang tidak terkait
dengan arsip. Hal ini menyebabkan terdapat banyak arsip baru yang
terbengkalai karena belum sempat disimpan yang menyebabkan arsip baru
agak sulit ditemukan kembali.
Alternatifnya adalah dengan mengalihkan tugas penanganan arsip
kepada pihak yang pekerjaannya tidak terlalu banyak dan sibuk, agar arsip
dapat tersimpan dengan baik dan tidak hilang.
b. Peralatan
Dari sisi peralatan permasalahan mengenai penanganan arsip
disebabkan oleh kuota ordner yang sempat tidak tersedia selama hampir dua
bulan lamanya di awal tahun 2020. Hal ini menyebabkan beberapa arsip di
awal tahun 2020 tidak dapat disimpan dengan rapih di dalam lemari arsip.
Alternatifnya adalah dengan menyediakan kuota ordner lebih banyak di
awal tahun dan pertengahan tahun, karena di waktu-waktu seperti itu arsip
43
dipisahkan dengan arsip sebelumnya agar memudahkan dalam proses
pencarian kembali.
c. Bahan Baku
Dari sisi bahan baku permasalahan mengenai penanganan arsip
disebabkan oleh terdapat dokumen tender atau perjanjian kerja yang
menggunakan hard cover dan memakan tempat di dalam lemari arsip.
Dokumen tender tersebut juga sering dipinjam oleh Bagian Operasi untuk
bahan tinjauan. Namun, hal ini mengakibatkan beberapa dokumen hilang.
Alternatifnya adalah dengan menyediakan tempat penyimpanan
tambahan untuk menyimpan dokumen tebal seperti dokumen tender dan
perjanjian kerja tersebut, serta dengan mencatat kapan dan siapa yang
meminjam dokumen tender agar dapat jelas diketahui dan dicari saat
dibutuhkan kembali oleh pimpinan.
d. Metode
Dari sisi metode permasalahan mengenai penanganan arsip disebabkan
oleh prosedur penyimpanan arsip yang kurang baik, karena lemari arsip
disimpan tidak di dekat sekretaris melainkan di dalam ruangan staf. Hal ini
dikarenakan oleh tata ruang kantor yang kurang memerhatikan lokasi
penyimpanan arsip.
Alternatifnya adalah dengan menyediakan ruangan atau tempat khusus
menyimpan arsip agar terlihat rapih dan teratur.
44
BAB III
PENUTUP
3.1 Evaluasi
Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) dilaksanakan di PT Surveyor
Indonesia (Persero) Lantai 7, tepatnya di Divisi Bisnis Penguatan Institusi dan
Kelembagaa (PIK). Pekerjaan di divisi bisnis PIK lebih banyak dilakukan untuk
pekerjaan lapangan, seperti tender atau pekerjaan proyek.
Dalam pelaksanaan tugas kesekretarisan di divisi bisnis PIK ditemukan dapat
dikatakan sudah baik, karena 70% dari 10 tugas kesekretarisan telah dilaksanakan
dengan sangat baik dan sesuai dengan teori yang diajarkan selama berkuliah di
STARKI dan referensi dari beberapa buku kesekretarisan.
Sebanyak 30% dari pelaksanaan tugas kesekretarisan tersebut ditemukan
beberapa temuan-temuan, yaitu permasalahan tentang penggunaan eOffice yang
kurang efisien karena para karyawan baru aktif menggunakan aplikasi tersebut sejak
awal tahun 2020, permasalahan tentang penggunaan peralatan kantor yang
disebabkan oleh kecerobohan tenaga kerja, dan permasalahan tentang tempat
penyimpanan arsip yang kurang baik dikarenakan tidak adanya ruang khusus untuk
arsip.
45
3.2 Rekomendasi
Setelah menyimpulkan kegiatan yang telah dilaksanakan selama
melaksanakan Prakerin tersebut, berikut saran-saran yang dapat Penulis berikan
untuk PT Surveyor Indonesia (Persero) dan STARKI, diantaranya:
a. Perusahaan Tempat Prakerin
Terdapat beberapa saran untuk PT Surveyor Indonesia (Persero) yang
harus ditingkatkan agar pelaksanaan kerja khususnya di Divisi Bisnis (PIK)
dapat berjalan dengan lancar, yaitu:
(1) Dikarenakan kelalaian beberapa pegawai dalam menggunakan peralatan
kantor, maka disarankan untuk mensosialisasikan cara penggunaan dan
pemeliharaan peralatan kantor agar peralatan kantor tersebut dapat
digunakan dalam jangka waktu yang lama.
(2) Dikarenakan sistem aplikasi eOffice yang masih sering error, maka
disarankan untuk memperbaiki sistem eOffice atau aplikasi tersebut agar
surat menyurat kantor menjadi lebih baik dan memastikan seluruh direksi
dapat menggunakan aplikasi eOffice tersebut.
(3) Dikarenakan penempatan lemari arsip yang kurang pas, maka disarankan
untuk mempersiapkan ruangan khusus agar arsip DB PIK dapat terjaga
keamanannya.
b. Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi & Sekretari Tarakanita (STARKI)
Setelah melaksanakan kegiatan Prakerin yang berdasarkan dengan teori
selama belajar di Kampus STARKI terdapat beberapa rekomendasi yang
dapat meningkatkan ajaran di STARKI, yaitu:
46
(1) Selama melaksanakan Prakerin, terdapat banyak pekerjaan yang
mengharuskan agar dapat membuat surat dengan instruksi singkat, padat,
dan jelas yang membuat sekretaris harus kreatif dalam membuat surat
tersebut, maka disarankan untuk menambah pengajaran tentang teknik
penulisan surat melalui Microsoft Office agar mahasiswa dapat lebih
memahami format penulisan surat yang baik dan benar.
(2) Selama melaksanakan Prakerin dan pelaksanaan kuliah di STARKI
dibutuhkan banyak buku teori kesekretarisan yang dapat menunjang
Laporan serta tugas kuliah, maka disarankan untuk menambah koleksi
buku di perpustakaan agar para mahasiswa dapat menggunakan buku
tersebut sebagai referensi saat mengerjakan tugas kuliah.
c. Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi & Sekretari Tarakanita
(STARKI) secara Umum
Setelah berkuliah di STARKI dan melaksanakan Prakerin, berikut
beberapa saran untuk mahasiswa STARKI secara umum:
(1) Selama melaksanakan Prakerin, terdapat beberapa pekerjaan kreatif yang
dapat menunjang pekerjaan sekretaris, maka disarankan agar para
mahasiswa STARKI untuk menambah wawasan mengenai tugas
kesekretarisan yang bersifat kreatif tersebut.
(2) Saat memasuki dunia perkantoran pengetahuan umum mengenai hal
yang sedang trendi di masa kini banyak dibahas dan didiskusikan oleh
rekan kerja, maka disarankan agar mahasiswa STARKI selalu mencari
pengetahuan umum yang sedang trendi di masa kini.
47
(3) Selama melaksanakan Prakerin, mengharuskan Penulis untuk
bersosialisasi dengan banyak rekan kerja kantor mulai dari Office Boy,
Staf, hingga Pimpinan, maka disarankan untuk memperbanyak
sosialisasi dengan teman, keluarga, sahabat, dosen, dan lingkungan
sekitar agar dapat menjadi seseorang yang berjiwa social tinggi.
48
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Setianingsih, S.E, M. A. 2014. Teori & Praktik Administrasi Perkantoran.
Jakarta: Prenada Media.
Nuraida, I. 2014. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: PT Kanisius.
PT Surveyor Indonesia (Persero).2016. Company Profile. Jakarta: PT Surveyor
Indonesia (Persero).
Wursanto, I.2006. Kompetensi Sekretaris Profesional. Yogyakarta: Andi.
Zakiah, J.2018. Perencanaan dalam Pemilihan Peralatan dan Mesin-Mesin Kantor.
49
LEMBAR PENGESAHAN KEASLIAN
50
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN - LAMPIRAN
51
Lampiran 1 : Struktur Organisasi PT Surveyor Indonesia
52
Lampiran 2 : Struktur Organisasi Divisi Bisnis PIK
53
Lampiran 3 : Daftar Hadir Peserta Prakerin Minggu I & II
54
Lampiran 4 : Daftar Hadir Peserta Prakerin Minggu III & IV
55
Lampiran 5 : Catatan Kegiatan Harian Minggu I
56
Lampiran 6 : Catatan Kegiatan Harian Minggu II
57
Lampiran 7 : Lembar Konsultasi Pembimbing Materi
58
Lampiran 8 : Lembar Konsultasi Pembimbing Lapangan