Laporan LiveIn 2012

3
Laporan Live-In UKRIDA Gelombang II Chatrine wijanarko(102012158) Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) 563- 1731 [email protected] Live-in gelombang II diadakan tanggal 27-31 Agustus 2014 di desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Bandung selatan. Selama berada di desa tersebut, saya tinggal di RT/RW 02/16 tepatnya di rumah bu dewi yang berkerja sebagai penjahit, Bu. dewi Beliau tinggal bersama suaminya, pak rohim adalah seorang kuli bangunan , dan anaknya herman, serta santika cucunya, Abang. Namun setiap harinya anaknya bang herman dan Ibu dewi menjahit di rumahnya Setiap harinya mereka melakukan kegiatan masing-masing, baik menjahit pesanan atau border dari pabrik, warga desa, menjaga warung, memasak, mengurus anak, dan selalu ada waktu dimana mereka berkumpul bersama. Disini menunjukkan bahwa mereka memiliki komunikasi dan relasi yang baik satu dengan yang lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bp.rohim setiap paginya selalu berangkat bekerja pagi-pagi dan pulangnya sekitar jam 7an Sedangkan Ibu dewi pagi-pagi mengurus cucunya yang bernama santika untuk pergi kesekolah, setelah mengurusi santika bu dewi mulai berkerja yaitu menjahit di bantu dengan bang herman. Ada beberapa masalah yang bisa saya lihat di RW tempat saya tinggal, salah satunya pada sektor ekonomi. Banyak sekali

description

laporan

Transcript of Laporan LiveIn 2012

Laporan Live-In UKRIDA Gelombang IIChatrine wijanarko(102012158)Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana, JakartaJln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 5694-2061, fax : (021) [email protected]

Live-in gelombang II diadakan tanggal 27-31 Agustus 2014 di desa Lamajang, Kecamatan Pangalengan, Bandung selatan. Selama berada di desa tersebut, saya tinggal di RT/RW 02/16 tepatnya di rumah bu dewi yang berkerja sebagai penjahit, Bu. dewi Beliau tinggal bersama suaminya, pak rohim adalah seorang kuli bangunan , dan anaknya herman, serta santika cucunya, Abang. Namun setiap harinya anaknya bang herman dan Ibu dewi menjahit di rumahnya Setiap harinya mereka melakukan kegiatan masing-masing, baik menjahit pesanan atau border dari pabrik, warga desa, menjaga warung, memasak, mengurus anak, dan selalu ada waktu dimana mereka berkumpul bersama. Disini menunjukkan bahwa mereka memiliki komunikasi dan relasi yang baik satu dengan yang lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bp.rohim setiap paginya selalu berangkat bekerja pagi-pagi dan pulangnya sekitar jam 7an Sedangkan Ibu dewi pagi-pagi mengurus cucunya yang bernama santika untuk pergi kesekolah, setelah mengurusi santika bu dewi mulai berkerja yaitu menjahit di bantu dengan bang herman. Ada beberapa masalah yang bisa saya lihat di RW tempat saya tinggal, salah satunya pada sektor ekonomi. Banyak sekali rumah-rumah yang tidak memiliki kamar mandi ataupun dapur yang layak alasannya karena tidak memiliki cukup biaya. Selain itu, banyak juga anak yang berhenti sekolah dan ada yang tidak dapat melanjutkan sampai kuliah karena biaya juga. Sebenarnya pemerintah sudah memberi beberapa bantuan, seperti biaya sekolah, keperluan sekolah, kebutuhan sehari-hari, dsb. namun belum mencukupi kebutuhan warga di daerah tersebut. Pak rohim dan bu dewi merupakan keluarga yang kurang , karena usaha bu dewi agak sulit dijalani, terkadang tidak ada orderan jahitan sehingga bu dewi dan bang herman harus mengambil bordiran yang belum jadi atau masih berupa potongan-potongan baju dari pabrik .Kekayaan alam yang ada di desa ini sebenarnya cukup banyak. Banyaknya ladang yang bisa ditanami padi, berbagai macam sayur, dan buah-buahan, sungai, bendungan, dan gunung. Selain itu banyaknya produksi rumah tangga, seperti keripik ataupun produksi sandal. Hal-hal ini setidaknya bisa mencukupi kebutuhan hidup warga di desa tersebut namun mungkin butuh dikembangkan lebih lagi.Mayoritas masyarakat RW 16 beragama Islam, namun ada beberapa pendatang dengan kepercayaan lain. Relasi antara masyarakat umat beragama tiap generasinya cukup baik. Salah satunya terlihat pada waktu adanya lomba (tok tak, tarik tambang, memasukkan paku ke botol, dsb) dan resepsi pada hari Sabtu, 30 Agustus 2014. Setiap harinya mereka berlatih baik dari anak-anak sampai orang tua untuk berusaha menampilkan yang terbaik. Pada acara tersebut,banyak sekali penampilan, seperti tari-tarian, menyanyi, lipsing, dangdut, dsb. Selain itu, ada permainan calung (seperti angklung) yang menjadi kesenian dari desa tersebut. Yang bisa saya lihat adalah kekompakan mereka, kebersamaan, dan kebahagiaan yang mereka rasakan yang bisa mereka dapatkan hanya dari hal kecil seperti itu. Ada beberapa mitos yang saya ketahui di desa tersebut, seperti adanya batu di PLTA yang dapat berpindah sendiri, neng gelis yang dikubur di tembok, batu di tengah kolam/bendungan yang sudah ada sejak dahulu dan tidak dapat dipindah/dirusak, dan beberapa mitos yang lain.Kesehatan masyarakat cukup baik di RW tersebut. Terlihat dari adanya respon yang baik dan keinginan untuk mengikuti acara penyuluhan dan pengobatan gratis yang dilaksanakan oleh kampus UKRIDA. Selain itu, banyak juga upaya pemerintah dalam bidang kesehatan, terutama vaksin untuk anak-anak di daerah itu. Sebagai mahasiswa kedokteran, yang bisa saya pikirkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang ada dengan cara meningkatkan kerja dan fungsi dari puskesmas yang ada, serta menambah standart sarana dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan di daerah tersebut.Dari kegiatan ini, sangat bermanfaat yang bisa saya petik adalah saya harus mensyukuri apa yang sudah saya miliki sekarang dan lebih menghargai orang lain. Langkah konkritnya dimulai dengan tidak mengeluh, tidak boros, hargai pendapat orang lain, dan lebih serius dalam kuliah karena masih banyak yang ingin melanjutkan pendidikan namun tidak memiliki biaya.