LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN...

62
LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Transcript of LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN...

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL

TAHUN 2015

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

i

RINGKASAN

Dalam Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (Itjen KKP) Tahun 2015-2019, Itjen KKP telah menetapkan visinya untuk Menjadi Katalisator Pembaharuan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan misi Memberikan Pengawasan Terbaik untuk Peningkatan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan. Rencana tersebut bertujuan untuk “Peningkatan Efektifitas Peran Pengawasan Internal”. Sesuai PermenKP No. PER.23/MEN/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, peran pengawas intern terutama untuk mengawal program-program strategis nasional dan kementerian, di antaranya Quick Wins, Program Lanjutan, Direktif Menteri dan Program Prioritas Lainnya.

Untuk lebih memfokuskan rencana kerja Itjen KKP dalam mendukung kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan, maka disusunlah Sasaran Kinerja (SS) Tahunan yang dirumuskan kedalam Perjanjian Kinerja. Dalam perkembangannya pada tahun 2015 Itjen KKP melakukan penyesuaian dan penajaman Indikator Kinerja sejalan dengan adanya perubahan Indikator Kinerja level 0. Setelah penyesuaian, terdapat 9 sasaran yang harus dicapai Itjen KKP pada tahun 2015 sebagaimana dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) 2015. Sasaran tersebut adalah 1) Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel; 2) Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima; 3) Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko; 4) Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien; 5)

Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Internal yang efektif; 6) Tersedianya ASN Itjen KKP yang kompeten dan profesional; 7) Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses Lingkup Itjen; 8)

Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima; dan 9) Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup Itjen KKP secara efisien.

Keberhasilan capaian kesembilan sasaran tersebut diukur oleh 23 (dua puluh tiga) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang terbagi ke dalam 3 (tiga) perspektif, yaitu, Customer Perspective merupakan sasaran utama organisasi yang harus dicapai sebagai bentuk pelayanan kepada pengguna jasa, dalam hal ini Menteri Kelautan dan Perikanan serta eselon I lingkup KKP, yang terdiri dari 2 SS dengan 6 IKU. Perspektif kedua adalah Internal Process, yaitu suatu proses kunci yang dilaksanakan organisasi untuk memberikan kontribusi kepada

ii

pengguna jasa sesuai dengan sasaran kinerja pada Customer Perspective. Perspektif ini terdiri dari 3 SS dengan 8 IKU. Perspektif yang terakhir adalah Learning & Growth yaitu langkah yang harus dilakukan dalam hal pengembangan organisasi, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), Sistem Informasi, fasilitas dan anggaran yang digunakan didalam melaksanakan pencapaian sasaran kinerja organisasi. Perspektif ini terdiri dari 4 SS dan 9 IKU.

Dari hasil pengukuran kinerja Itjen tahun 2015, sebagian besar target Indikator Kinerja Utama yang diperjanjikan dapat tercapai, hal yang menggembirakan adalah kualitas AKIP dan implementasi RB KKP mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun demikian, terdapat 4 IKU yang tidak mencapai target yaitu, Jumlah unit kerja berstatus WBK (kumulatif) dengan capaian kinerja 75%, Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP dengan capaian kinerja 86,05%, Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan RB (SPI, RB, SAKIP, Yanblik) untuk perbaikan kinerja KKP dengan capaian kinerja 74,35% dan Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen dengan capaian 88%. Dalam hal akuntabilitas keuangan, Itjen KKP mengelola anggaran senilai Rp75.156.000.000,00 dengan realisasi senilai Rp74.442.423.836,00 atau 99,05%. Dengan realisasi anggaran tersebut capaian sasaran kinerja (NPSS) mencapai 104,36 dan output kegiatan Itjen tahun 2015 dapat tercapai 100%, sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar 0,95% atau Rp713.576.164,00 dalam pelaksanaan kinerja tahun 2015.

Perlu diakui bahwa di dalam pengelolaan kinerja Itjen KKP terdapat beberapa kendala yang dihadapi, untuk itu perlu dilakukan beberapa langkah perbaikan dalam hal efektivitas peran petugas pengelola kinerja, penerapan sistem informasi dalam peningkatan mutu pengawasan, serta meningkatkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Road Map RB secara berkala.

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan mengucap Puji Syukur ke hadirat Allah SWT atas segala berkat dan ridhonya, Inspektorat Jenderal (Itjen) KKP dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 ini, yang merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Perlu kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini. Kami menyadari, bahwa dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2015, masih terdapat rencana-rencana yang belum berujung implementasi. Kemudian masih ada juga kegiatan dengan rencana yang kurang matang. Begitu pula dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Namun demikian, kami mencoba agar substansi akuntabilitas kinerja yang disampaikan sesuai dengan koridor yang ditetapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB). Perlu kami syukuri pula, bahwa sumbangsih Itjen KKP dalam melaksanakan pengawasan akuntabilitas kinerja di tahun 2015 yang lalu berujung positif, dimana Kementerian PAN dan RB di tahun 2015 kembali memberikan predikat A atas Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2015.

Untuk itu, kami berharap adanya kritik membangun demi kesempurnaan LAKIP ini dan demi kemajuan Itjen KKP dalam mengawal KKP.

Jakarta, Februari 2016 Inspektur Jenderal

ANDHA FAUZIE MIRAZA

iv

DAFTAR ISI

IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................. i KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................................ iv DAFTAR TABEL ........................................................................................... v DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang ........................................................................................ 1 B. Dasar Hukum .......................................................................................... 2 C. Tugas dan Fungsi .................................................................................... 2 D. Agenda Inspektorat Jenderal KKP ............................................................ 4

BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................... 6 A. Rencana Strategis Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2015 – 2019 ............... 6 B. Rencana Kinerja Tahunan ........................................................................ 9 C. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ................................................................. 12 D. Program dan Kegiatan Pengawasan ......................................................... 16

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................... 17 A. Pengelolaan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP ........................................... 17 B. Capaian Kinerja ....................................................................................... 17

C. Akuntabilitas Keuangan ........................................................................... 47

BAB 4 PENUTUP ....................................................................................... 54

LAMPIRAN

v

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 1. Sasaran Strategis Inspektorat Jenderal Tahun 2015-2019 8 Tabel 2. Penetapan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2015 Sebelum

Revisi 13

Tabel 3. Penetapan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2015 Setelah Revisi 14 Tabel 4. Rentang Penilaian Capaian Kinerja 17 Tabel 5. Capaian Kinerja SS-1 “Terkelolanya anggaran pembangunan secara

efisien dan akuntabel” 18

Tabel 6. Perbandingan Temuan Eksternal dan Realisasi Anggaran KKP Tahun 2014

19

Tabel 7. Perkembangan Temuan Materialitas Pengawas Eksternal Pada KKP 20 Tabel 8. Capaian Kinerja SS-2 "Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien,

dan berorientasi pada layanan prima" 21

Tabel 9. Perkembangan Indeks Integritas KKP 22 Tabel 10. Unit Layanan Publik KKP yang disurvei oleh KPK 20 Tabel 11. Perkembangan Nilai Evaluasi AKIP KKP Tahun 2011 – 2015 24 Tabel 12. Perkembangan Nilai Reformasi Birokrasi KKP 26 Tabel 13. Target Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK lingkup KKP Tahun 2015-

2019 27

Tabel 14. Capaian Kinerja SS-3 “Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko”

29

Tabel 15. Peta Risiko Program/Kegiatan KP Tahun 2015 30 Tabel 16. Capaian Kinerja SS-4 “Terselenggaranya pengawasan internal KKP

yang efektif dan efisien” 31

Tabel 17. Target IKU-9 Tahun 2015-2019 32 Tabel 18. Target IKU-10 Tahun 2015-2019 33 Tabel 19. Capaian Kinerja SS-5 “Terselenggaranya Pengendalian Pengawasan

Internal yang efektif” 35

Tabel 20. Perkembangan Pelaksanaan Penugasan yang Memenuhi Standar Pelaksanaan Pengawasan

36

Tabel 21. Capaian Kinerja SS-6 “Terwujudnya ASN Itjen KKP yang kompeten dan berkepribadian”

37

vi

Tabel 22. Capaian Kinerja SS-7 “Tersedianya Informasi yang Valid, Handal, dan Mudah Diakses lingkup Itjen KKP”

39

Tabel 23. Capaian Kinerja SS-8 “Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima”

40

Tabel 24. Perkembangan Nilai Implementasi RB Inspektorat Jenderal KKP 41 Tabel 25. Perkembangan Tingkat Kualitas Akuntabilitas Itjenl KKP 42 Tabel 26. Target IKU-21 Tahun 2015-2019 44 Tabel 27. Capaian Kinerja SS-9 “Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup

Itjen KKP secara efisien Tahun 2015” 44

Tabel 28. Capaian Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2015 46 Tabel 29. Realisasi Anggaran dan Keluaran Itjen KKP Tahun 2015 47 Tabel 30. Rincian anggaran dan realisasi belanja tahun 2015 52 Tabel 31. Perbandingan realisasi belanja tahun 2015 dengan tahun 2014 53 Tabel 32. Perbandingan Realisasi Anggaran tahun 2010 – 2015 53

vii

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 1. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal KKP 4 Gambar 2. Proses Cascading dan Alignment Sasaran Strategis Itjen

KKP 7

Gambar 3. Peta Strategi Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2015-2019

8

Gambar 4. Perkembangan Opini LK KKP 20 Gambar 5. Perbandingan Komponen Integritas Tahun 2011-2014 23 Gambar 6. Perkembangan Nilai AKIP KKP 24 Gambar 7. Perkembangan Nilai RB Itjen KKP 26 Gambar 8. Perkembangan Nilai Implementasi RB unit Eselon I KKP

Tahun 2015 41

Gambar 9. Grafik hasil Evaluasi AKIP pada Unit Eselon I KKP Tahun 2015

43

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dari lima agenda pembangunan nasional yang dicanangkan oleh Bappenas, setidaknya terdapat dua agenda yang terkait langsung dengan peran Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (Itjen KKP). Agenda tersebut adalah terkait “Perbaikan tata kelola pemerintahan” (agenda kedua) dan terkait “Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi” (agenda kelima).

Agenda pertama, perbaikan tata kelola pemerintahan menjadi isu penting dan Pemerintah secara terus menerus telah melakukan perubahan sistem dan kebijakan dalam rangka mewujudkan hal tersebut. Wujud dari perbaikan tata kelola pemerintahan ini antara lain dapat dilihat dari penurunan tingkat korupsi, perbaikan pelayanan publik, dan pengurangan ekonomi biaya tinggi.

Agenda kedua terkait penegakan hukum dan pemberantasan korupsi juga merupakan isu strategis karena dampak negatif dari korupsi berpengaruh terhadap pencapaian kesejahteraan masyarakat.

Namun demikian, hal tersebut belum optimal. Masih terdapat permasalahan pada tatanan birokrasi, seperti: pelanggaran disiplin, penyalahgunaan wewenang dan maraknya praktek KKN, rendahnya kinerja sumber daya manusia aparatur, sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang belum memadai, rendahnya efisiensi dan efektivitas kerja, serta masih rendahnya kualitas pelayanan umum.

Untuk itu, diperlukan upaya keras dan sistematis untuk memperbaikinya. Pembangunan birokrasi yang kuat merupakan elemen penting. Diperlukan juga terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan. Hal-hal tersebut penting karena bermuara pada pencapaian cita-cita pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015-2019 antara lain ditujukan demi terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat.

2

Selaras dengan fungsinya sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), Itjen KKP berkewajiban untuk memberikan kontribusi dan kinerja terbaik untuk mewujudkan dua dari lima agenda pembangunan nasional dalam RPJM 2010-2015, yaitu perbaikan tata kelola pemerintahan serta pemberantasan korupsi.

B. DASAR HUKUM

Inspektorat Jenderal melaksanakan tugas dan fungsi, antara lain berdasarkan: 1. PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah; 2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.23/MEN/2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan. 3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.29/MEN/2014

tentang Pedoman Pengawasan Intern Lingkup KKP.

C. TUGAS DAN FUNGSI Sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.23/ MEN/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, Itjen menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern di lingkungan KKP; 2. Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan KKP terhadap kinerja dan

keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;

3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Kelautan dan Perikanan;

4. Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan KKP; dan 5. Pelaksanaan administrasi Itjen KKP.

Sesuai PermenKP tersebut, struktur Organisasi Itjen KKP terdiri atas enam unit kerja Eselon II, yaitu:

1. Sekretariat

Sekretariat Inspektorat Jenderal KKP mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Itjen KKP.

3

2. Inspektorat I

Inspektorat I KKP mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern terhadap pelaksanaan kebijakan, peraturan perundang-undangan, dan administrasi di lingkungan Setjen, Ditjen PRL, Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), serta seluruh unit pelaksana teknis di lingkungan Ditjen PRL dan BKIPM.

3. Inspektorat II

Inspektorat II mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan, peraturan perundang-undangan, dan administrasi di lingkungan Ditjen Perikanan Tangkap, Ditjen PSDKP, serta seluruh Unit Pelaksana Teknis lingkup Ditjen Perikanan Tangkap dan Ditjen PSDKP.

4. Inspektorat III

Inspektorat III mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Ditjen Perikanan Budidaya, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat KP (BPSDMP KP), serta seluruh Unit Pelaksana Teknis lingkup Ditjen Perikanan Budidaya dan BPSDMP KP.

5. Inspektorat IV

Inspektorat IV mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Ditjen PDSPKP, dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP), serta seluruh Unit Pelaksana Teknis lingkup Ditjen PDSPKP dan Balitbang KP

6. Inspektorat V

Inspektorat V mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan pengawasan dan pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri, serta pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan, dan administrasi di lingkungan Inspektorat Jenderal

Struktur Organisasi Itjen KKP secara lebih terperinci disajikan pada Gambar berikut ini:

4

Gambar 1. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal KKP

D. AGENDA INSPEKTORAT JENDERAL KKP

Salah satu agenda pembangunan nasional adalah perbaikan tata kelola pemerintahan. Perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik menjadi isu yang penting dalam konteks nasional dan internasional.

Seiring perjalanan waktu, melalui agenda reformasi yang dimulai sejak 1998, pemerintah secara terus menerus melakukan perubahan sistem dan kebijakan dalam rangka mencapai tata kelola pemerintah yang baik. Wujud dari perbaikan tata kelola pemerintahan ini antara lain dapat dilihat dari penurunan tingkat korupsi, perbaikan pelayanan publik, dan pengurangan ekonomi biaya tinggi. Tantangan di masa mendatang, perlu upaya yang lebih keras dan sistematis untuk memperbaiki praktik tata kelola pemerintahan.

Pembangunan birokrasi yang kuat merupakan elemen penting dalam pemantapan tata kelola pemerintahan untuk menjaga agar kelangsungan pembangunan tetap berkelanjutan. Pemantapan tata kelola pemerintahan yang lebih baik dilaksanakan melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan. Selama ini, terdapat permasalahan pada tatanan birokrasi, seperti: pelanggaran disiplin, penyalahgunaan wewenang dan maraknya praktek KKN, rendahnya kinerja sumber daya manusia aparatur, sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan yang belum memadai, rendahnya efisiensi dan efektivitas kerja, serta masih rendahnya kualitas pelayanan umum.

5

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Inspektorat Jenderal KKP melaksanakan agenda pembangunan nasional yang berupa Tata Kelola Pemerintahan yang baik melalui Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara, dengan melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja Sekretariat Jenderal, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan serta pelaksana pembangunan KP;

2. Pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Direktorat Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan serta pelaksana pembangunan KP;

3. Pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil serta pelaksana pembangunan KP;

4. Pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan dan Badan Riset Kelautan dan Perikanan serta pelaksana pembangunan KP;

5. Pengawasan akuntabilitas aparatur dengan tujuan tertentu pada pelaksana pembangunan KP dan pengawasan pada unit kerja Inspektorat Jenderal.

6. Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya.

6

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS ITJEN KKP TAHUN 2015 - 2019

Rencana Strategis Itjen KKP mengalami beberapa perubahan disesuaikan dinamika organisasi. Perubahan terakhir, terkait penajaman Indikator Kinerja Utama (IKU) sejalan dengan diterapkannya pengelolaan kinerja berbasis Balanced Scorecard (BSC) di lingkungan KKP. Adapun Visi-Misi Itjen KKP Renstra 2015 – 2019 dapat disampaikan sebagai berikut:

1. Visi Itjen KKP Keadaan yang ingin dicapai oleh Itjen KKP selama 5 (lima) tahun serta gambaran menyeluruh mengenai peranan dan fungsi Itjen KKP adalah:

Visi tersebut dilatarbelakangi oleh adanya keinginan seluruh pegawai Itjen KKP dan komitmen pimpinan yang kuat terhadap pelaksanaan tata pemerintahan yang bersih dan berwibawa dengan menjunjung tinggi prinsip good governance dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi KKP.

Pernyataan visi tersebut merupakan idealisme, cita-cita, dan harapan dari segenap personil Itjen KKP. Disamping komitmen dan profesionalitas, juga diperlukan dukungan dan kerjasama yang konstruktif dari mitra kerja lingkup KKP.

2. Misi Itjen KKP

Rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi Itjen KKP adalah:

Dalam misi tersebut, semakin jelas komitmen Itjen dalam mengawal pelaksanaan program-program KKP antara lain: Peningkatan Kehidupan Nelayan, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan, serta Industrialisasi Kelautan dan Perikanan. Hal tersebut diperlukan demi meningkatkan kinerja KKP yang memiliki visi

“Menjadi katalisator pembaharuan kinerja KKP”

“Memberikan Pengawasan Terbaik untuk Peningkatan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan”

7

Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat.

3. Tujuan Itjen KKP

Tujuan strategis disusun berdasarkan hasil identifikasi potensi dan permasalahan yang dihadapi dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi Itjen KKP. Adapun tujuan strategis Itjen KKP adalah:

Tujuan yang ingin diwujudkan sudah pada tahapan yang tinggi yaitu efektifitas peran pengawasan internal. Keberhasilan capaian tujuan tersebut di indikasikan dengan capaian Sasaran Strategis (SS).

4. Sasaran Strategis Itjen KKP Sebagai bagian dari unit kerja di lingkup KKP, Itjen KKP harus mendukung sasaran strategis pada tingkat Kementerian. Sesuai dengan tugas dan fungsi Itjen KKP sebagai pengawasan internal KKP, sasaran kinerja utama Itjen KKP pada Customer Perspective mengacu kepada SS ke 9 dan ke 10 pada tingkat kementerian. Selanjutnya, Sasaran Kinerja tersebut di-cascading ke level di bawahnya dan di-alignment antar Inspektorat I-V dan Sekretariat Inspektorat Jenderal sebagaimana ditunjukan pada Gambar berikut.

Gambar 2. Proses Cascading dan Alignment Sasaran Strategis Itjen KKP

“ Peningkatan Efektifitas Peran Pengawasan Internal”

8

Secara keseluruhan, Itjen KKP memiliki 9 (sembilan) SS seperti disajikan pada Gambar berikut.

Tabel 1. Sasaran Strategis Inspektorat Jenderal Tahun 2015-2019

SASARAN STRATEGIS

1 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel 2 Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan

prima 3 Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis

Risiko 4 Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien 5 Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Internal yang efektif 6 Tersedianya ASN Itjen KKP yang kompeten dan profesional 7 Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses Lingkup

Itjen 8 Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan

prima 9 Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup Itjen secara efisien

Adapun keterkaitan antara 9 (sembilan) SS tersebut pada tiap perspektif (customer, internal process, dan learning and growth) disajikan pada Gambar berikut.

Gambar 3. Peta Strategi Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2015-2019

9

B. RENCANA KINERJA TAHUNAN Sebagai wujud pelaksanaan Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur KKP pada tahun 2015 Itjen KKP melaksanakan enam kegiatan utama dengan alokasi anggaran sebesar Rp73.209.000.000,00, keenam kegiatan tersebut antara lain: 1. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat I

dan Pelaksana Pembangunan KP dengan alokasi anggaran senilai Rp5.588.789.000,00 dengan rencana output 10 Laporan Hasil Pengawasan sebagai berikut: a. Laporan perumusan kebijakan pengawasan internal yang berbasis

risiko dan implementatif lingkup Mitra Inspektorat I b. Laporan hasil pengawasan kinerja teknis pada mitra Inspektorat I c. Laporan hasil pengawasan kinerja manajerial pada mitra Inspektorat I d. Laporan pemutakhiran nilai temuan BPK ppada mitra Inspektorat I e. Laporan pelaksanaan kendali mutu hasil pengawasan pada mitra

Inspektorat I f. Laporan evaluasi pelaksanaan standar pelaporan hasil pengawasan

pada Inspektorat I g. Laporan realisasi penyerapan anggaran Inspektorat I h. Laporan pelaksanaan implementasi SPI lingkup Inspektorat I i. Laporan pelaksanaan penganggaran, program kerja pengawasan, dan

pengukuran kinerja Inspektorat I j. Laporan pengawasan pelaksanaan Quick Wins pada Mitra Inspektorat

I

2. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat II dan Pelaksana Pembangunan KP dengan alokasi anggaran senilai Rp5.801.392.000,00 dengan rencana output 10 Laporan Hasil Pengawasan sebagai berikut: a. Laporan perumusan kebijakan pengawasan internal yang berbasis

risiko dan implementatif lingkup Mitra Inspektorat II b. Laporan hasil pengawasan kinerja teknis pada mitra Inspektorat II c. Laporan hasil pengawasan kinerja manajerial pada mitra Inspektorat

II d. Laporan pemutakhiran nilai temuan BPK ppada mitra Inspektorat II

10

e. Laporan pelaksanaan kendali mutu hasil pengawasan pada mitra Inspektorat II

f. Laporan evaluasi pelaksanaan standar pelaporan hasil pengawasan pada Inspektorat II

g. Laporan realisasi penyerapan anggaran Inspektorat II h. Laporan pelaksanaan implementasi SPI lingkup Inspektorat II i. Laporan pelaksanaan penganggaran, program kerja pengawasan, dan

pengukuran kinerja Inspektorat II j. Laporan pengawasan pelaksanaan Quick Wins pada Mitra Inspektorat

II

3. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat III dan Pelaksana Pembangunan KP dengan alokasi anggaran senilai Rp5.580.489.000,00 dengan rencana output 10 Laporan Hasil Pengawasan sebagai berikut: a. Laporan perumusan kebijakan pengawasan internal yang berbasis

risiko dan implementatif lingkup Mitra Inspektorat III b. Laporan hasil pengawasan kinerja teknis pada mitra Inspektorat III c. Laporan hasil pengawasan kinerja manajerial pada mitra Inspektorat

III d. Laporan pemutakhiran nilai temuan BPK ppada mitra Inspektorat III e. Laporan pelaksanaan kendali mutu hasil pengawasan pada mitra

Inspektorat III f. Laporan evaluasi pelaksanaan standar pelaporan hasil pengawasan

pada Inspektorat III g. Laporan realisasi penyerapan anggaran Inspektorat III h. Laporan pelaksanaan implementasi SPI lingkup Inspektorat III i. Laporan pelaksanaan penganggaran, program kerja pengawasan, dan

pengukuran kinerja Inspektorat III j. Laporan pengawasan pelaksanaan Quick Wins pada Mitra Inspektorat

III

4. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat IV dan Pelaksana Pembangunan KP dengan alokasi anggaran senilai Rp5.481.298.000,00 dengan rencana output 10 Laporan Hasil Pengawasan sebagai berikut: a. Laporan perumusan kebijakan pengawasan internal yang berbasis

risiko dan implementatif lingkup Mitra Inspektorat IV

11

b. Laporan hasil pengawasan kinerja teknis pada mitra Inspektorat IV c. Laporan hasil pengawasan kinerja manajerial pada mitra Inspektorat

IV d. Laporan pemutakhiran nilai temuan BPK pada mitra Inspektorat IV e. Laporan pelaksanaan kendali mutu hasil pengawasan pada mitra

Inspektorat IV f. Laporan evaluasi pelaksanaan standar pelaporan hasil pengawasan

pada Inspektorat IV g. Laporan realisasi penyerapan anggaran Inspektorat IV h. Laporan pelaksanaan implementasi SPI lingkup Inspektorat IV i. Laporan pelaksanaan penganggaran, program kerja pengawasan, dan

pengukuran kinerja Inspektorat IV j. Laporan pengawasan pelaksanaan Quick Wins pada Mitra Inspektorat

IV

5. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur Dengan Tujuan Tertentu pada Pelaksana Pembangunan KP dan Pengawasan pada Unit Kerja Mitra Inspektorat V dengan alokasi anggaran senilai Rp5.764.679.000,00 dengan rencana output 10 Laporan Hasil Pengawasan sebagai berikut: a. Laporan perumusan kebijakan pengawasan internal yang berbasis

risiko dan implementatif lingkup Mitra Inspektorat V b. Laporan hasil pengawasan kinerja teknis pada mitra Inspektorat IV c. Laporan hasil pengawasan dengan tujuan tertentu lingkup KKP d. Laporan penyelesaian rekomendasi hasil pengawasan internal yang

tidak dapat ditindaklanjuti e. Laporan hasil pengawasan kinerja manajerial pada mitra Inspektorat

V f. Laporan pemutakhiran nilai temuan BPK ppada mitra Inspektorat V g. Laporan pelaksanaan kendali mutu hasil pengawasan pada mitra

Inspektorat V h. Laporan evaluasi pelaksanaan standar pelaporan hasil pengawasan

pada Inspektorat IV i. Laporan realisasi penyerapan anggaran Inspektorat V j. Laporan pelaksanaan implementasi SPI lingkup Inspektorat V k. Laporan pelaksanaan penganggaran, program kerja pengawasan, dan

pengukuran kinerja Inspektorat V l. Laporan pengawasan pelaksanaan program prioritas lingkup KKP

12

6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Itjen Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan alokasi anggaran senilai Rp44.992.353.000,00 dengan rencana output sebagai berikut: a. Laporan SAKIP Itjen KKP b. Laporan penerapan RB Itjen KKP c. Laporan penyerapan anggaran Itjen KKP d. Laporan pelaksanaan SAP Itjen KKP e. Laporan evalluasi SPI Itjen KKP f. Laporan keuangan Itjen KKP g. Lapporan Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan h. Laporan Analisa Hasil Pengawasan dan Pemeriksaan i. Laporan penilaian kesenjangan kompetensi pegawai lingkup Itjen KKP j. Laporan suvei persepsi user terhadap kemudahan akses informasi k. Laporan survei persepsi pegawai KKP terhadap Itjen KKP l. Laporan analisis peraturan perundangan bidang pengawasan internal m. Laporan hasil sinergi pengawasan n. Laporan Bimbingan Teknis Pengawasan Bidang KP o. Laporan implementasi Sistem Informasi Pengawasan p. Laporan implementasi IACM q. Layanan perkantoran selama 12 bulan r. Kendaraan bermotor sebanyak 2 unit s. Perangkat pengolah data dan komunikasi sebanyak 291 unit t. Peralatan dan fasilitas perkantoran sebanyak 150 unit

C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

Untuk lebih memfokuskan rencana kerja Inspektorat Jenderal KKP maka disusunlah Sasaran Kinerja Tahunan yang dirumuskan kedalam Perjanjian Kinerja. Dalam perkembangannya pada tahun 2015 Inspektorat Jenderal melakukan penyesuaian dan penajaman Indikator Kinerja sejalan dengan adanya perubahan Indikator Kinerja level 0 KKP. Perjanjian Kinerja setelah dilakukan perubahan dapat dilihat tabel 2 berikut.

13

Tabel 2. Penetapan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2015 Sebelum Revisi

NO SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

STAKEHOLDERS PERSPECTIVE 1 Terwujudnya Pranata dan

kelembagaan birokrasi KKP yang berkepribadian

1 Batas toleransi materialitas temuan Pengawas Eksternal dan Internal dari total anggaran lingkup KKP

< 1%

2 Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja KKP A 3 Indeks integritas pelayanan publik KKP 8 4 Nilai inisiatif anti korupsi KKP 8 5 Nilai Evaluasi atas Implementasi RB KKP A 6 Jumlah Unit Kerja berstatus Wilayah

Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih melayani (WBBM)

8

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

2 Tersedianya rumusan kebijakan pengawasan internal berbasis risiko

7 Persentase kegiatan pengawasan internal berbasis risiko

100%

3 Terselenggaranya Pengawasan internal KKP yang efektif dan efisien

8 Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang dimafaatkan untuk perbaikan kinerja KKP

82,25

9 Jumlah Rekomendasi Perbaikan Kebijakan yang strategis (per tahun)

20

10 Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan RB (SPI/Manajemen Risiko, Pelayanan Publik, SAKIP, LK, dan PBJ ) untuk perbaikan kinerja KKP

82%

11 Persentase cakupan lokasi pelaksanaan Quick Wins KKP yang diawasi

30%

4 Terselenggaranya pengendalian pengawasan internal yang efektif

12 Persentase pelaksanaan penugasan pengawasan dan pelaporan hasil pengawasan yang memenuhi standard

81%

13 Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT

80%

LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE

5 Terwujudnya ASN Itjen yang kompeten dan berkepribadian

14 Indeks Kesenjangan Kompetensi pegawai Itjen

≤15%

15 Persentase pegawai Itjen yang memenuhi standard diklat

55%

6 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses lingkup Itjen

16 Persentase penggunaan informasi pengawasan berbasis IT lingkup Itjen

55%

7 Terwujudnya Pranata dan Kelembagaan Birokrasi Inspektorat Jenderal yang berkepribadian

17 Indeks RB Itjen BB 18 Persentase jumlah rekomendasi aparat

pengawas eksternal dan internal yang ditindaklanjuti dibandingkan total rekomendasi yang diberikan lingkup Itjen

100%

19 Nilai/Skor SAKIP Itjen A 20 Nilai integritas Itjen 8

14

NO SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 21 Nilai evaluasi SPI Itjen 82 22 Level Kapabilitas Itjen (IACM) 2

8 Terkelolanya Anggaran Pembangunan secara Efisien

23 Opini atas Laporan Keuangan Itjen WTP 24 Nilai Efisiensi Anggaran Itjen 80-90%

Pada Perjanjian Kinerja awal atau sebelum perubahan, Kinerja Inspektorat Jenderal yang diperjanjikan terdiri dari 8 Sasaran Kinerja yang diukur pencapaiannya melalui 24 Indikator Kinerja Utama. Selanjutnya setelah dilakukan penajaman dan penyesuaian dengan IKU KKP yang baru, struktur Sasaran Kinerja dan IKU Inspektorat Jenderal mengalami beberapa perubahan baik pada Sasaran Strategis maupun Indikator Kinerjanya. Perjanjian Kinerja Inspektorat Jenderal setelah perubahan disajikan pada Tabel berikut:

Tabel 3. Penetapan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2015 Setelah Revisi

SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET CUSTOMER PERSPECTIVE

1 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel

1 Batas toleransi materialitas temuan Pengawas Eksternal dari total anggaran KKP (%)

< 1

2 Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

2 Nilai Integrity Assessment KKP 8 3 Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja KKP A 4 Nilai Evaluasi atas implementasi Reformasi

Birokrasi KKP BB

5 Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (kumulatif)

4

6 Level Kapabilitas Itjen (IACM) 2 INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

3 Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko

7 Indeks efektifitas kebijakan pemerintah 6 8 Persentase perencanaan pengawasan

internal berbasis risiko lingkup KKP (%) 100

4 Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien

9 Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP (%)

82,25

10 Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan RB untuk perbaikan kinerja KKP

82,25

11 Jumlah rekomendasi perbaikan kebijakan yang strategis lingkup KKP (per tahun)

10

12 Persentase cakupan lokasi Pengawasan Pelaksanaan Quick Wins KKP (%)

30

15

SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 5 Terselenggaranya

Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Internal yang efektif

13 Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP (%)

81

14 Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT (%)

81

LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE 6 Tersedianya ASN Itjen

KKP yang kompeten dan profesional

15 Indeks kompetensi dan integritas 65 16 Persentase pegawai Itjen yang memenuhi

standar diklat (%) 55

7 Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses Lingkup Itjen

17 Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Lingkup Itjen (%)

40

18 Persentase penggunaan informasi pengawasan berbasis IT Lingkup Itjen (%)

55

8 Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

19 Nilai Kinerja RB Itjen BB 20 Nilai SAKIP Itjen A 21 Indeks persepsi pegawai KKP terhadap

Itjen 4,25

9 Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup Itjen secara efisien

22 Nilai Kinerja Anggaran Itjen 80-90 23 Persentase kepatuhan terhadap SAP

lingkup Itjen (%) 100

Pada Perjanjian Kinerja yang baru, dapat kita lihat sebagaimana disajikan pada Tabel 3 di atas terjadi perubahan nomenklatur Sasaran Kinerja, IKU dan Target. Pada Customer Perspective terjadi perubahan nomenklatur dan jumlah Sasaran Kinerja. Sebagai penajaman dan aktualisasi dengan kondisi KKP saat ini, IKU “Inisiatif Anti Korupsi KKP” dihilangkan dan IKU Integritas Pelayanan Publik KKP dirubah menjadi “Integrity Assessment”. Pada Internal Process Perspective terdapat penambahan satu buah IKU yaitu “Indeks efektifitas kebijakan pemerintah”. Sedangkan pada Learn and Growth Perspective terdapat penajaman pada IKU Indeks Kesenjangan Kompetensi menjadi Indeks Kesenjangan Kompetensi dan Integritas, dan penambahan beberapa IKU baru yaitu, Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Lingkup Itjen KKP, Nilai Kinerja Anggaran Itjen KKP, dan Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen KKP. Sementara untuk IKU yang dirubah yaitu, Nilai integritas Itjen KKP dan Nilai evaluasi SPI Itjen KKP sedangkan untuk IKU Level Kapabilitas Itjen KKP (IACM) semula di Learn and Growth Perspective menjadi di bagian Customer Perspective.

16

D. PROGRAM DAN KEGIATAN PENGAWASAN

Itjen KKP, sebagai unsur pengawasan intern lingkup KKP, melaksanakan “Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Negara”. Program tersebut dilaksanakan demi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik lingkup KKP.

Kegiatan yang direncanakan Itjen KKP pada tahun 2015 adalah: a. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat I

dan Pelaksana Pembangunan KP; b. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat II

dan Pelaksana Pembangunan KP; c. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat III

dan Pelaksana Pembangunan KP; d. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat IV

dan Pelaksana Pembangunan KP; e. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur Dengan Tujuan Tertentu pada

Pelaksana Pembangunan KP dan Pengawasan pada Unit Kerja Mitra Inspektorat V.

f. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Itjen KKP.

Terhadap kegiatan yang telah ditetapkan di atas, dijabarkan lagi dalam beberapa komponen kegiatan, yaitu: a. Audit (Kinerja dan Tujuan Tertentu); b. Reviu Laporan Keuangan; c. Inspeksi Pimpinan; d. Pemantauan Tindak Lanjut; e. Pembinaan Pengelolaan Keuangan dan BMN; f. Pembinaan Sistem Pengendalian Intern; g. Penilaian Inisiatif Anti Korupsi h. Evaluasi Pelayanan Publik; i. Reviu Perencanaan Program/Kegiatan Mitra; j. Reviu LAKIP Mitra; k. Evaluasi Sistem Pengukuran Kinerja; l. Pemantauan implementasi Reformasi Birokrasi; m. Penanganan Pengaduan Masyarakat; n. Pendampingan Program Pembangunan KP; o. Pemantauan Program Strategis bidang KP; p. Pengawalan Pengadaan Barang dan Jasa Bidang KP.

17

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGELOLAAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL

Pengelolaan kinerja merupakan sebuah sistem manajemen yang perlu dilakukan organisasi didalam mencapai sasaran kinerja yang diharapkan. Dalam hal ini Itjen KKP membentuk tim pengelola kinerja dari perwakilan masing-masing unit kerja lingkup Itjen untuk melaksanakan pengumpulan data kinerja, kemudian mengukur dan mengevaluasi perkembangan capaian kinerja secara berkala setiap 3 bulan. Hasil pengukuran tersebut akan memberikan gambaran tingkat keberhasilan dan hambatan dalam pencapaian seluruh sasaran kinerja yang telah diperjanjikan. Data capaian kinerja diolah dan disajikan dalam aplikasi manajemen kinerja kinerjaku.kkp.go.id dengan kategorisasi (penentuan posisi) tingkat capaian kinerja berdasarkan warna Hijau/Baik (>90%), Kuning/kurang (70%<X<90%) dan Merah/Buruk (<70%), sebagaimana disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4. Rentang Penilaian Capaian Kinerja

No Kode Warna Rentang 1. Hijau > 90%

2. Kuning 70% < x < 90%

3. Merah <70% Sesuai dengan pendekatan BSC, Sasaran Kinerja Itjen tahun 2015 terdiri dari 9 (sembilan) SS yang terbagi dalam 3 (tiga) perspektif yaitu Customer, Internal Process dan Learning & Growth, yang diukur keberhasilannya melalui capaian 23 IKU dengan target tertentu.

B. CAPAIAN KINERJA Capaian kinerja merupakan hasil yang diraih dari pelaksanaan program/kegiatan Itjen KKP pada tahun 2015, sesuai dengan tugas dan fungsi Itjen KKP sebagai pengawas internal, Itjen KKP melaksanakan program “Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Negara”. Dari hasil pengukuran kinerja sampai dengan Triwulan IV, berikut disampaikan capaian kinerja Itjen KKP pada tahun 2015 sebagai berikut:

18

Customer Perspective adalah apa yang seharusnya dihasilkan untuk pengguna jasa Itjen KKP, dalam hal ini Menteri Kelautan dan Perikanan serta pimpinan Unit Kerja lingkup KKP merupakan pengguna jasa (customer) langsung dari Itjen KKP. Sasaran Kinerja pada perspektif ini diambil dari SS level 0 yang sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai pengawas internal dan menjadi sasaran kinerja utama Itjen KKP. Perspektif ini terdiri dari 2 (dua) SS dan 6 (enam) IKU dengan capaian sebagai berikut.

Pencapaian SS-1 digambarkan dengan sebuah IKU “Batas toleransi materialitas temuan Pengawas Eksternal dari total anggaran KKP” yang merupakan dukungan Itjen KKP di dalam mewujudkan Laporan Keuangan KKP yang handal dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI). Opini WTP atas Laporan Keuangan KKP merupakan salah satu IKU pada level 0 yang di-cascading dengan metode komponen pembentuk. Dalam pencapaiannya, Itjen KKP berbagi tugas dengan Setjen dan eselon I lain dimana sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai pengawas Internal Itjen KKP berperan untuk mengawal pengelolaan anggaran secara efisien dan akuntabel.

Tabel 5. Capaian Kinerja SS-1 “Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel”

Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real % Capaian

Bobot IKU (%)

Skor SS Per IKU

(%) Status

IKU1 Batas toleransi materialitas temuan pengawasan eksternal dari total anggaran KKP

% <1% Minimize 0.15 120 100 120,00 Baik

NSS: SS 1 - Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel

120,00 Baik

Tabel 5 diatas menunjukan temuan pengawas ekternal (BPK-RI) dibandingkan dengan realisasi belanja KKP tahun 2014 sebesar 0.15%, dengan demikian target batas toleransi materialitas temuan pengawas eksternal <1% dari total realisasi anggaran KKP dapat tercapai. Sebagai satu-satunya IKU pendukung SS-1, maka secara langsung capaian IKU-1

SS-1 : Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel

CUSTOMER PERSPECTIVE

19

digambarkan sebagai capaian dari SS-1 sebagaimana ditunjukan pada tabel x diatas dengan status capaian "Baik". Secara lebih rinci, realisasi dari IKU-1 disampaikan sebagai berikut.

IKU-1: Batas toleransi materialitas temuan pengawas eksternal (BPK RI) dari total realisasi anggaran KKP

Batas toleransi materialitas temuan pengawas eksternal (BPK RI) dari total realisasi anggaran KKP adalah, jumlah nilai temuan keuangan (Tuntutan Ganti Rugi) KKP dari BPK Tahun 2014 dibandingkan dengan realisasi anggaran KKP tahun 2014.

Dengan menggunakan polarisasi Minimize (semakin kecil lebih baik), capaian IKU ke-1 ini pada Tahun 2015 melebihi target yang diharapkan, seperti disajikan pada tabel berikut.

Tabel 6. Perbandingan Temuan Eksternal dan Realisasi Anggaran KKP Tahun 2014

Pengawas Temuan (Rp) Realisasi Anggaran (Rp) %

Badan Pemeriksa Keuangan

8.838.747.152 5.866.683.583.367 0.15

Dari tabel tersebut dapat disampaikan bahwa temuan keuangan dari BPK-RI sebesar Rp8.838.747.152 dari total belanja KKP Rp5.866.683.583.367 sehingga diperoleh realisasi 0.15 atau <1%. Realisasi tersebut diambil dari data hasil pengawasan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Semester II Tahun 2014 yang disampaikan pada Semester I Tahun 2015.

Upaya yang telah dilakukan Itjen untuk pencapaian IKU ke-1 tersebut antara lain dengan melasanakan kegiatan Reviu Penganggaran, Pengawasan Pengadaan Barang/Jasa, Audit Kinerja Pelaksanaan Program/Kegiatan, Evaluasi SPI, Pengawasan Pengelolaan Aset, Evaluasi PNBP, Evaluasi Penyerapana Anggaran, Sinergi Pengawasan dengan BPKP, Pengawasan Program Strategis KP, Pengawasan Lainnya, Asistensi Penyusunan LK, Reviu LK, Audit dengan Tujuan Tertentu, Inspeksi Pimpinan dan Koordinasi dengan BPK.

Bila dibandingkan dengan periode tahun-tahun sebelumnya, nilai temuan materialitas pengawas eksternal pada KKP mengalami fluktuasi seperti disajikan pada tabel berikut.

20

Tabel 7. Perkembangan Temuan Materialitas Pengawas Eksternal Pada KKP

Indikator Kinerja Capaian Kinerja

2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Batas toleransi

materialitas temuan pengawas eksternal dari total realisasi anggaran

0,09757% 0,12608% 0,15666% 0,06296% 0,0908% 0.15066%

Sebagaimana disampaikan sebelumnya, IKU ini merupakan hasil cascading dan pendukung dari IKU level 0 yaitu, Opini BPK atas Laporan Keuangan KKP dengan target Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), sehingga capaian IKU ini akan mempengaruhi kualitas dari Laporan Keuangan KKP. Perkembangan capaian opini BPK atas Laporan Keuangan KKP dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4. Perkembangan Kualitas Laporan Keuangan KKP

Gambar 4. Perkembangan Opini Laporan Keuangan KKP

Gambar diatas menunjukan peningkatan kualitas Laporan Keuangan terjadi pada tahun 2010, namun selanjutnya opini LK sampai dengan tahun 2014 bertahan pada level WTP Dengan Paragraf Penjelas. Untuk mendapatkan opini Laporan Keuangan dengan opini WTP tanpa catatan, Itjen melakukan berbagai kegiatan seperti Asistensi Penyusunan dan Reviu Laporan Keuangan, Evaluasi/ Audit Pemanfaatan Aset, dan Pengawasan pengadaan Barang Jasa.

SS ke-2 terdiri dari 5 (lima) buah IKU, SS ini merupakan adopsi langsung dari SS yang sama pada level 0. Gambaran dari capaian kinerja kelima IKU tersebut disajikan pada tabel berikut.

SS-2 : Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

2009 2010 2011 2012 2013 2014

WTP DPP 2014

WTP DPP 2011

WTP DPP 2010

WTP DPP 2012

WTP DPP 2013

WDP 2009

21

Tabel 8. Capaian Kinerja SS-2 "Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima"

Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real % Capaian

Bobot IKU (%)

Skor SS Per

IKU (%)

Status

IK2 Nilai Integrity Assessment KKP

Nilai 8 Maximize - - 21 - *)

IK3 Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja KKP

Nilai A (80)

Maximize A (80.76)

100,95 21 21,20 Baik

IK4 Nilai Evaluasi atas implementasi Reformasi Birokrasi KKP

Nilai BB (70)

Maximize BB (70.51)

100,729 21 21,15 Baik

IK5 Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (kumulatif)

Satker 4 Maximize 3 75 21 15,75 Kurang

IK6 Level Kapabilitas Itjen (IACM)

Level 2 Maximize 2 100 16 16,00 Baik

NSS: SS 2 - Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima 74,10 Kurang

*) Menunggu hasil penilaian KPK

Capaian kinerja Sasaran Strategis (SS) ke-2 sebagaimana dalam tabel 5, menunjukan bahwa dari 5 IKU pada SS-2, sebanyak 3 IKU dapat mencapai target, 1 IKU (IKU-2) menunggu hasil penilaian KPK dan 1 IKU lainnya yaitu IKU-5 tidak mencapai target. Tabel tersebut menunjukan, keberhasilan capaian SS-2 ditunjukan dengan capaian IKU-2, IKU-3, IKU-4, IKU-5 dan IKU-6, dari penjumlahan kontribusi masing-masing IKU dengan bobot tertentu, dapat disampaikan bahwa capaian kinerja SS-2 masih dibawah harapan dengan capaian 74,10%. Secara lebih rinci capaian SS-2 ini dapat disampaikan sebagai berikut:

IKU ke 2 : Nilai Integrity Assessment

Nilai Integrity Assessment adalah nilai kualitas pelayanan publik KKP atas persepsi internal dan pengguna layanan terhadap kondisi integritas pada lingkungan layanan, nilai tersebut diperoleh dari hasil penilaian integritas (Integrity Assessment) terhadap unit Pelayanan Publik KKP oleh KPK, kemudian hasil penilaian tersebut diadopsi langsung oleh Itjen KKP. Pada tahun 2015 KPK belum menyampaikan hasil penilainnya terhadap KKP, sehingga capaian IKU ke-2 ini belum dapat disampaikan. Integrity Assessment merupakan penyempurnaan dari Penilaian Integritas Pelayanan Publik yang menjadi IKU Itjen KKP pada tahun-tahun sebelumnya.

22

Sebagai gambaran yang hampir serupa dalam hal gambaran kondisi Integritas Pelayanan Publik lingkup KKP, pada tahun 2014 KPK melakukan Survei Integritas pada layanan: 1) Izin Penangkapan Ikan; 2) Pengadaan Barang dan Jasa. Dari hasil Survei tersebut, KKP mendapatkan nilai 7,46, atau dibawah target 8, namun demikian nilai tersebut masih berada di atas nilai rata-rata nasional sebesar 7,22 dan dalam urutan Instansi Pusat yang disurvei KPK menempatkan KKP pada urutan ke 8 dari 20 Instansi Pusat. Beberapa hal yang masih menjadi catatan KPK untuk perbaikan layanan publik pada Kementerian/Lembaga antara lain: a. Perlunya edukasi anti korupsi dan pengelolaan pengaduan masyarakat

yang lebih serius b. Mengkomunikasikan kepada pengguna layanan untuk memanfaatkan

sarana media yang ada baik saran dan pengaduan serta mensosialisasikan anti korupsi dengan cara diucapkan oleh petugas kepada pengguna layanan sebagai bentuk kampanye anti korupsi.

c. Meningkatkan upaya pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka menciptakan pelayanan yang transparan, cepat dan adil bagi pengguna layanan.

d. Melakukan upaya yang lebih serius dalam menghilangkan pemberian/ penerimaan gratifikasi dalam layanan publik.

e. Sosialisasi kepada pemberi dan pengguna layanan sebaiknya dilakukan dengan lebih intensif

f. Bagi unit layanan yang layanannya belum disurvei agar tetap melakukan upaya-upaya pencegahan korupsi dalam memberi kepada masyarakat.

Perkembangan nilai integritas KKP dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.

Tabel 9. Perkembangan Indeks Integritas KKP

Indikator Kinerja Capaian Kinerja 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Nilai Integritas KKP 5,3 7,46 6,89 7,12 7,46 *)

*) Menunggu hasil penilaian KPK

Nilai pada tabel di atas berasal dari survey KPK atas unit layanan publik yang ada di KKP sebagaimana pada Tabel berikut ini.

23

Tabel 10. Unit Layanan Publik KKP yang disurvei oleh KPK

NO UNIT LAYANAN YANG DISURVEI

TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014

1. a. Surat Izin Penangkapan Ikan b. Surat Izin Impor Obat Ikan 5,3 - - -

2. a. Surat Izin Penangkapan Ikan b. Surat Keterangan Aktivasi Transmitter

- 7,46 - -

3. a. Surat Izin Usaha Perikanan b. Sertifikasi Hasil Tangkapan Ikan

- - 6,89 -

4. a. Surat Izin Penangkapan Ikan b. Pengadaan Barang dan Jasa - - - 7,12

5. a. Surat Izin Kapal Angkut Ikan b. Surat Izin Penangkapan Ikan - - - -

7,34 7,58

Rerata 7,46

Keterangan: KPK, 2010-2013

Dalam survey KPK tersebut, komponen yang digunakan adalah “pengalaman integritas” dan “potensi integritas” dengan perkembangan sebagaimana gambar berikut ini.

Gambar 5. Perbandingan Komponen Integritas Tahun 2011-2014

Upaya yang telah dilakukan Itjen untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik KKP sampai dengan Tahun 2015 yaitu, Koordinasi dengan KPK, Sinergi dengan PPATK dalam pemantauan rekening pejabat lingkup KKP, berbagai pengawasan atas pelaksanaan pelayanan publik dan mendorong pemberian penghargaan kepada unit kerja dengan pelayanan publik terbaik.

24

IKU 3 : Nilai Evaluasi AKIP KKP

Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja adalah nilai yang mencerminkan implementasi sistem akuntabilitas kinerja di lingkungan KKP pada periode evaluasi. Evaluasi dilaksanakan oleh Kementerian PAN dan RB melalui penilaian lima komponen sistem akuntabilitas kinerja, yaitu perencanaan, pengukuran, pelaporan, evaluasi, dan capaian kinerja. Pada tahun 2015, KKP kembali mendapatkan nilai AKIP kriteria A atau Baik dengan nilai 80,76 meningkat dari capaian tahun sebelumnya dimana KKP mendapat kriteria A dengan nilai 79,65. Perkembangan nilai evaluasi AKIP KKP dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 11. Perkembangan Nilai Evaluasi AKIP KKP Tahun 2011 - 2015

Indikator Kinerja Capaian Kinerja

2011 2012 2013 2014 2015

Nilai Evaluasi AKIP KKP B 65,52

B 69,95

A 75,54

A 79,65

A 80,76

Dalam perkembangan dari tahun 2011, nilai evaluasi AKIP KKP terus mengalami perbaikan, hal tersebut tidak terlepas dari peran Itjen KKP di dalam mendorong percepatan perbaikan kualitas AKIP melalui berbagai kegiatan seperti, Reviu Perencanaan, Evaluasi AKIP unit Eselon I dan UPT terpilih, Evaluasi pengukuran kinerja, Reviu LAKIP dan Gelar pengawasan hasil evaluasi AKIP. Perkembangan nilai AKIP KKP dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 6. Perkembangan Nilai AKIP KKP

25

Secara nasional dapat disampaikan bahwa KKP merupakan satu-satunya Kementerian bidang teknis yang dapat mencapai Akuntabiitas Kinerja dengan kriteria "A". Dari hasil evaluasi Kementerian PAN dan RB pada tahun 2015, Kementerian Kelautan dan Perikanan berada pada posisi ketiga setelah Kementerian Keuangan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). IKU 4: Nilai Evaluasi Reformasi Birokrasi KKP

Nilai penerapan Reformasi Birokrasi KKP adalah tingkat proses pelaksanaan reformasi birokrasi lingkup KKP untuk mewujudkan birokrasi yang lebih baik sehingga aparatur KKP mampu bekerja secara lebihprofesional, efektif, dan akuntabel di dalam memberikan pelayanan dan melaksanakan program pembangunan bidang KP.

Nilai Reformasi Birokrasi KKP diperoleh dari hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) online Tahun 2015 yang disampaikan secara online ke Kementerian PAN dan RB pada bulan November 2015 dimana nilai RB Itjen KKP mencapai 70,51 atau masuk dalam kategori BB. Dengan demikian target nilai RB KKP dengan kriteria BB tercapai. Dari hasil PMPRB online tahun 2013 KKP mendapatkan nilai 77,29. Nilai tersebut melebihi target nilai yang ditetapkan Itjen sebesar 75. Sedangkan pada tahun 2014 mendapat nilai 63,29 dengan target 80. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mencapai sasaran Reformasi Birokrasi antara lain: 1. Menerapkan penetapan kinerja individu yang mendukung indikator kinerja

organisasi. 2. Menata kembali sistem manajemen SDM baik pengembangan kompetensi

maupun promosi jabatan pegawai. 3. Melakukan evaluasi terhadap implementasi kebijakan gratifikasi, whistle

blowing system dan penanganan benturan kepentingan secara berkala. 4. Menetapkan unit kerja yang akan dikembangkan menuju Wilayah Bebas

dari Korupsi. 5. Memperhatikan proses kegiatan utama agar dapat dipetakan seluruhnya

sesuai dengan tugas dan fungsi kemudian dijabarkan dalam prosedur operasional tetap.

6. Membuka akses terhadap hasil survei kepuasan masyarakat dan pengaduan pelayanan dari masyarakat.

Perkembangan implementasi Reformasi Birokrasi KKP dapat dilihat pada tabel berikut:

26

Tabel 12. Perkembangan Nilai Reformasi Birokrasi KKP

Indikator Kinerja Capaian Kinerja

2011 2012 2013 2014 2015

Nilai Evaluasi RB KKP - 69,95 70,81 63,29 70,51

Dalam perkembangannya nilai RB itjen mengalami fluktuasi, hal tersebut tidak terlepas dari berbagai kondisi dan kendala sebagaimana disampaikan sebelumya untuk kita perbaiki secara berkelanjutan. Upaya yang telah dilaksanakan oleh Itjen KKP dalam mendorong Reformasi Birokrasi lingkup KKP, yaitu:

1. Reviu Pengisian Kertas Kerja Pengungkit dan Hasil pada 10 Eselon I. 2. Reviu Pelaksanaan Survey Internal dan Eksternal pada 10 Eselon I. 3. Simulasi Penilaian Kertas Kerja PMPRB secara Manual atau Online. 4. Reviu Penilaian dengan Relevansi Bukti/Evidence (Panel I dan II). 5. Pendampingan Tim Verikator Kementerian PAN dan RB. Perkembangan nilai RB Itjen KKP dalam grafik disajikan sebagai berikut:

Gambar 7. Perkembangan Nilai RB Itjen KKP

IKU 5: Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK

Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah sebutan atau predikat yang diberikan oleh Kementerian PAN dan RB kepada suatu unit kerja yang memenuhi syarat indikator hasil WBK dan memperoleh hasil penilaian indikator proses di atas 75 poin pada Zona Integritas (ZI) yang telah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WDP) dari BPK atas laporan keuangannya. Data Kemenpan RB menunjukkan hingga akhir 2015 sudah terdapat 14 unit kerja berpredikat WBK dari seluruh instansi kepemerintahan yang ada.

27

Pada tahun 2015 Itjen KKP menargetkan unit kerja lingkup KKP yang ditetapkan sebagai WBK sebanyak 4 unit kerja, jumlah tersebut merupakan akumulasi dari jumlah WBK yang telah dicapai pada tahun sebelumnya sebanyak 2 unit kerja, sehingga pada tahun 2015 ditargetkan dapat bertambah sebanyak 2 unit kerja berstatus WBK untuk mencapai 4 unit kerja berstatus WBK. Pada tahun 2015, Itjen KKP melakukan asistensi dan pengawalan terhadap 13 unit kerja calon WBK. Dari jumlah tersebut, Itjen KKP menilai dan mengusulkan 8 unit kerja untuk dinilai menjadi WBK, namun pada tahun 2015 Kementerian Pan dan RB hanya dapat melakukan penilaian terhadap 2 unit kerja yang diusulkan KKP yaitu Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pemangkat dan Akademi Perikanan Sidoarjo karena keterbatasan sumber daya. Dari 2 unit kerja tersebut, hanya PPN Pemangkat yang dinilai memenuhi syarat sebagai WBK, dengan demikian target Unit Kerja berstatus WBK pada tahun 2015 sebanyak 4 Unit tidak tercapai. Tidak tercapainya target disebabkan oleh adanya perbedaan persepsi dan standar penilaian Tim Kementerian PAN dan RB pada unit kerja yang dinilai. Dengan tidak tercapainya target tahun 2015, maka untuk memenuhi target WBK tahun 2016, Itjen KKP harus dapat mendorong 3 unit kerja ditetapkan menjadi WBK pada tahun 2016. Target unit kerja berstatus WBK sampai dengan tahun 2019 disampaikan pada tabel berikut.

Tabel 13. Target Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK lingkup KKP Tahun 2015-2019

Indikator Kinerja 2015 Target

T R 2016 2017 2018 2019 Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (kumulatif)

4 3 6 8 10 12

Tabel X diatas menunjukan kondisi perkembangan capaian dibandingkan dengan target jangka menengah sampai dengan tahun 2019, dimana target yang ditetapkan untuk tahun-tahun selanjutnya terus bertambah sebanyak dua unit kerja setiap tahun. Untuk mencapai harapan tersebut, Itjen KKP akan lebih mengintensifkan koordinasi dan konsultasi dengan Kementerian PAN dan RB terkait penilaian WBK, juga akan lebih selektif dan fokus pada unit kerja yang akan diusulkan menjadi WBK. Adapun upaya yang telah dilakukan Itjen KKP untuk mendorong pembangunan WBK yaitu melaksanakan Sosialisasi, Asistensi, Pengawalan dan Penilaian pada unit kerja calon WBK.

28

IKU 6: Level Kapabilitas Itjen (IACM)

Merupakan gambaran kondisi tata kelola organisasi dan langkah-langkah yang dilakukan oleh APIP untuk mengembangkan pengawasan intern yang efektif dan profesional. Level Kapabilitas APIP (IACM) diperoleh dari hasil evaluasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Pada tahun 2015 Itjen KKP menargetkan level kapabilitas pada level 2 dan telah dilakukan evaluasi oleh BPKP pada bulan November 2015, namun hingga diterbitkannya laporan ini, BPKP belum menyampaikan hasil evaluasinya secara resmi. Dari hasil koordinasi dengan BPKP, proyeksi level kapabilitas Itjen KKP tahun 2015 masih berada pada level 2 dengan catatan. BPKP menilai dari 6 elemen model kapabilitas terdapat 2 elemen yang perlu dilakukan fokus perbaikan yaitu Elemen 1 (Peran dan Layanan APIP) dan Elemen 3 (Praktik Profesional). Dari hasil evaluasi BPKP sampai dengan tahun 2014, APIP Pusat yang mendapatkan kategori Kapabilitas Level 2 sebanyak 19 Instansi atau 33,33% (termasuk KKP), APIP dengan Kapabilitas Level 1 sebanyak 37 instansi atau 64,91% dan hanya 1 APIP yaitu Kementerian Keuangan yang mammpu mendapatkan Kapabilitas Level 3. Beberapa catatan perbaikan bagi Itjen KKP untuk mendapatkan Level 2 secara utuh sebagai langkah menuju Level 3 antara lain: 1. Konsisten terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang

penyelenggaraan pengawasan intern pemerintah; 2. Pemenuhan dokumen yang valid sebagaimana yang dipersyaratkan seperti:

Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dan Surat Tugas yang jelas mencantumkan posisi dan nama auditor termasuk Pengendali Mutu dalam 1 gugus tugas, KKA yang menunjukkan bahwa seluruh prosedur audit yang disusun dalam PKA sudah diterapkan, dan dokumen lainnya

3. Melaksanakan kendali mutu sesuai standar dalam setiap penugasan, dan peer review antar Inspektorat;

4. Mendorong pelaksanaan tindak lanjut yang efektif; 5. Peningkatan kualitas SDM pengawasan melalui pelaksanaan Diklat

sertifikasi profesi internal auditor.

29

Internal Process Perspective adalah suatu proses kunci yang dilaksanakan organisasi unutk memberikan kontribusi kepada pengguna jasa sesuai dengan sasaran kinerja pada Customer Perspective. Perspektif ini terdiri dari 3 (tiga) SS dan didukung oleh 8 (delapan) IKU. Capaian kinerja dari masing-masing SS dan IKU pada perspektif ini disampaikan sebagai berikut:

SS ke-3 “Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko”, merupakan proses yang menjadi fokus Itjen KKP pada tahap perencanaan dalam menjaga kualias mutu pengawasan. Untuk mencapai hal tersebut, Itjen melakukan pengukuran atas efektifitas kebijakan pemerintah (KKP) dan penilaian risiko program/kegiatan bidang KP sebagai dasar perumusan kebijakan pengawasan tahun 2015. Gambaran dari 2 buah IKU pendukung SS ke-3 ini disajikan pada tabel berikut.

Tabel 14. Capaian Kinerja SS-3 “Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko”

Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real % Capaian

Bobot IKU (%)

Skor SS Per

IKU (%)

Status

IK7 Indeks efektifitas kebijakan pemerintah

Nilai 6 Maximize 8,1 120,00 50 60,00 Baik

IK8 Persentase perencanaan pengawasan internal berbasis risiko lingkup KKP

% 100 Maximize 100 100 50 50,00 Baik

NSS: SS 3 - Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko 110,00 Baik

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kedua IKU pendukung SS ke-3 dapat mencapai target dan dengan bobot yang sama memberikan kontribusi keberhasilan SS-3. Secara lebih rinci capain kinerja dari masing-masing IKU pendukung SS ke-3 disampaikan sebagai berikut.

IKU 7: Indeks Efektifitas Kebijakan Pemerintah

Suatu ukuran untuk menilai sejauh mana kebijakan yang diterbitkan oleh KKP dapat diterima oleh stakeholders KP, serta mampu menyelesaikan masalah

SS-3: Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

30

sesuai dengan tujuan pembuatan kebijakan tersebut. Efektifitas kebijakan tersebut diukur dari Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dari hasil survei yang dilakukan oleh Pusat Data dan Informasi KKP kemudian diadopsi langsung menjadai capaian seluruh unit eselon I. Dari hasil survei tahun 2015, Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap kinerja KKP sebesar 8,1 dari target 6, dengan demikian target IKU ke-7 dapat tercapai. IKU ini digunakan pada tahun 2015 sehingga tidak dapat dilakukan perbandingan dengan capaian tahun sebelumnya.

IKU 8: Persentase perencanaan pengawasan internal berbasis risiko lingkup KKP

Merupakan persentase kegiatan pengawasan Itjen dalam PKPT yang mengacu pada penilaian risiko dengan didasarkan pada anggaran, program prioritas dan hasil pengawasan APIP maupun faktor lainnya yang dapat menjadi dasar penilaian risiko pada seluruh unit eselon I lingkup KKP. Ukuran yang diambil untuk perencanaan pengawasan internal yang telah berbasis risiko adalah apabila sebanyak 100% tema pengawasan unggulan dan unit Eselon I juga provinsi pelaksana program/kegiatan KKP yang berisiko tinggi telah dimasukkan dalam PKPT. Berdasarkan penilaian risiko yang dilakukan oleh Itjen diperoleh ringkasan pemetaan risiko sebagai berikut.

Tabel 15. Peta Risiko Program/Kegiatan KP Tahun 2015

No. Kategori Populasi Kategori risiko

Tinggi Sedang Rendah 1 Tema Pengawasan

Unggulan 104 14 13,46% 80 76,92% 10 9,62%

2 Uji Substansi - Dinas KP Provinsi 34 27 79% 5 15% 2 6% - Dinas KP

Kab./kota 465 130 28% 135 29% 200 43%

Dari hasil penilaian risiko tersebut, seluruh objek baik berdasarkan tema maupun pelaksana program yang berisiko tinggi telah masuk kedalam PKPT Itjen KKP Tahun 2015, dengan demikian perencanaan pengawasan internal berbasis risiko lingkup KKP dengan target 100% telah tercapai.

31

Setelah melaksanakan proses perencanaan pengawasan yang berbasis risiko, selanjutnya Itjen KKP berupaya mewujudkan “Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang Efektif dan Efisien” yang menjadi Sasaran Strategis (SS) ke-4. Pada SS ini, hal tersebut diukur dengan 4 IKU yang dapat mencerminkan pelaksanaan pengawasan yang efektif dan efisien. Gambaran IKU tersebut dan realisasinya disajikan pada tabel berikut.

Tabel 16. Capaian Kinerja SS-4 “Terselenggaranya pengawasan internal KKP yang efektif dan efisien”

Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real % Capaian

Bobot IKU (%)

Skor SS Per

IKU (%)

Status

IK9 Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP

% 82,25 Maximize 70,87 86,16 30 25,85 Kurang

IK10 Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan RB (SPI, RB, SAKIP, Yanblik) untuk perbaikan kinerja KKP

% 82,25 Maximize 61,16 74,36 30 22,31 Kurang

IK11 Jumlah rekomendasi perbaikan kebijakan yang strategis lingkup KKP

Rekom 10 Maximize 12 120,00 20 24,00 Baik

IK12 Persentase cakupan lokasi Pengawasan Pelaksanaan Quick Wins KKP

% 30 Maximize 70,67 120,00 20 24,00 Baik

NSS: SS 4 - Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien 96,16 Kurang Dari Tabel 14 dapat disampaikan bahwa dari 4 IKU yang mendukung SS-4, sebanyak 2 IKU yaitu IKU 9 dan IKU 10 tidak mencapai target sedangkan 2 IKU lainnya yaitu IKU 11 dan IKU 12 dapat mencapai target. Dengan adanya dua IKU yang tidak mencapai target menyebabkan capaian kinerja SS-4 sedikit kurang dari harapan dengan capaian 96,16%. Rincian kinerja pada masing-masing IKU tersebut disampaikan sebagai berikut:

SS-4 : Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien

32

IKU 9: Persentase Jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja

Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja adalah jumlah rekomendasi hasil Audit (LHA) Itjen KKP yang ditindaklanjuti (proses dan/atau tuntas) oleh seluruh mitra kerja yang menjadi objek pengawasan. Pada tahun 2015 jumlah rekomendasi yang telah ditindaklanjuti atau dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja oleh mitra kerja Itjen sebanyak 70,78% dari target 82,25%. Dengan demikian capaian kinerja IKU 8 tidak mencapai target yang ditetapkan, hal tersebut disebabkan oleh kurangnya komitmen mitra kerja didalam percepatan penyelesaian tindak lanjut hasil audit dari Itjen KKP. Kondisi perkembangan capaian IKU-9 pada posisi target tahunan jangka menengah 2015-2019 disampaikan pada tabel berikut.

Tabel 17. Target IKU-9 Tahun 2015-2019

Indikator Kinerja 2015 Target

T R 2016 2017 2018 2019 Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP

82,25% 70,87% 82,50% 83% 83,50% 84%

Dilihat dari angka capaian tahun 2015, dibutuhkan peningkatan sekitar 12% untuk mencapai target tahun 2016 sebesar 82,50%. Untuk mencapai target tersebut, Itjen akan meningkatkan pemantauan penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan oleh seluruh Inspektorat pada tahun 2016. Adapun upaya yang telah dilaksanakan Itjen KKP pada tahun 2015 dalam hal percepatan penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan antara lain melaksanakan Pemutakhiran Data Hasil Pengawasan dan Koordinasi/Pemantauan Tindak Lanjut. IKU 10: Persentase Jumlah rekomendasi hasil pengawasan RB

untuk Perbaikan Kinerja KKP

Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan RB yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja adalah jumlah rekomendasi hasil pengawasan SPIP, Pelayanan Publik, SAKIP dan RB dari Itjen KKP yang telah ditindaklanjuti (proses dan/atau tuntas) oleh seluruh mitra kerja yang menjadi objek pengawasan. Pada tahun 2015 jumlah rekomendasi yang telah ditindaklanjuti sebesaar 61,16% dari target 82,25%. Dengan demikian target IKU ke-10 ini

33

tidak tercapai, oleh faktor penyebab yang sama pada IKU ke-9 yaitu dikarenakan kurangnya komitmen mitra kerja didalam percepatan penyelesaian tindak lanjut hasil audit dari Itjen KKP. Kondisi perkembangan capaian IKU-10 pada posisi target tahunan jangka menengah 2015-2019 disampaikan pada tabel berikut.

Tabel 18. Target IKU-10 Tahun 2015-2019

Indikator Kinerja 2015 Target

T R 2016 2017 2018 2019 Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan RB (manajerial) untuk perbaikan kinerja KKP

82,25% 61,16% 82,50% 83% 83,50% 84%

Dari angka capaian tahun 2015, dibutuhkan peningkatan lebih dari 21% untuk mencapai target tahun 2016 sebesar 82,50%. Untuk mencapai target tersebut, Itjen KKP akan melaksanakan upaya perbaikan yang sama dengan IKU ke-9 yaitu meningkatkan koordinasi dan pemantauan penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan oleh seluruh Inspektorat pada tahun 2016. Lebih lanjut lagi, Itjen KKP akan membuat mekanisme tindak lanjut hasil pengawasan yang lebih mudah dengan menggunakan Sistem Informasi. IKU 11: Jumlah Rekomendasi Perbaikan Kebijakan yang Strategis

Jumlah rekomendasi perbaikan kebijakan yang strategis adalah Rekomendasi yang diberikan oleh Itjen KKP kepada seluruh mitra kerja yang menjadi objek pengawasan untuk melakukan perubahan, penambahan dan/atau penyempurnaan peraturan, kebijakan, maupun sistem dan prosedur administrasi/operasi. Dari hasil pengumpulan dan pengukuran data kinerja, jumlah rekomendasi perbaikan atas kebijakan lingkup KKP yang dihasilkan Itjen KKP pada periode tahun 2015 sebanyak 12 rekomendasi dari target 10 rekomendasi. Rincian 12 rekomendasi Kebijakan tersebut yaitu: 1. Rancangan Pemen KP tentang Penataan Pengalihan dan/atau

Penggantian Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela dan Pukat Tarik; 2. Perbaikan kebijakan strategis tentang, Peraturan Menteri KP Nomor

Per.20/Men/2011 tentang Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan KKP;

3. Perbaikan kebijakan strategis tentang, Peraturan Menteri KP Nomor PER.21/MEN/2011 tentang Penerapan Manajemen Risiko di lingkungan KKP;

34

4. Hasil evaluasi persiapan Quick Wins Program Lanjutan dan Direktif Menteri pada Ditjen PSDKP TA 2015 Nomor LHE 3254/ITJ/HP.110/VII/2015, yaitu Sekretaris DItjen PSDKP untuk merevisi atau tidak mencairkan anggaran oprasional kapal SKIPI TA 2015 senilai RP13 milyar;

5. Hasil FGD Pelayanan Publik yaitu agar Eselon I mereviu kembali jumlah jenis dan produk Layanan Publik;

6. Manajemen Risiko Ditjen Perikanan Budidaya; 7. Manajemen Risiko Badan Pengembangan SDM KP 8. Penyempurnaan Rancangan Rencana Strategis Pembangunan KP Tahun

2015-2019; 9. Rancangan Peraturan Menteri KP tentang Penggunaan Tenaga Kerja

Bersertifikat Kompetensi di Bidang KP 10. Masukan Penyempurnaan Rancangan Pedoman Kerjasa Luar Negeri di

lingkungan KKP; 11. Masukan/Saran Pengelolaan Pasar Ikan Higienis; 12. Penyelenggaraan Pengendalian dan Pengawasan Kegiatan Secara

ELektronik di lingkungan KKP. Pada kebijakan pengawasan tahun 2016, selain sebagai penjamin mutu (Quality Assurance), Itjen menitikberatkan perannya sebagai konsultan yang akan memberikan jasa konsultasi serta saran perbaikan (Advisory Services) dalam proses pelaksanaan program/kegiatan juga pada tataran kebijakan.

IKU 12: Persentase cakupan lokasi Pengawasan Pelaksanaan Quick Wins KKP

Persentase cakupan lokasi Pengawasan Pelaksanaan Quick Wins KKP adalah jumlah lokasi pelaksanaan Quick Wins KKP yang dapat diawasi oleh Itjen KKP pada tahun 2015. Dari hasil pengumpulan dan pengukuran data kinerja, jumlah lokasi pelaksanaan Quick Wins KKP pada tahun 2015 mencapai 70,67%, dengan demikian target IKU ke-11 dapat tercapai. Adapun upaya yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 didalam mencapai target IKU-12 adalah, melaksanakan pengawasan program Quick Wins mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan pengelolaan hasil. Pada tahun 2016, IKU ini akan dilakukan penyesuaian sehubungan pada tahun 2016 tidak ada lagi program Quick Wins, sehingga Itjen akan memfokuskan pada pelaksanaan program Prioritas Lainnya.

35

Pelaksanaan pengawasan yang efektif dan efisien tidak terlepas dari adanya pengendalian pengawasan internal yang efektif, pengendalian dimaksud menjadi SS ke-5 yang dilaksanakan melalui dua buah IKU yaitu IKU ke-13 “Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP” dan IKU ke-14 “Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT”. Gambaran capaian kinerja SS-5 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 19. Capaian Kinerja SS-5 “Terselenggaranya Pengendalian Pengawasan Internal yang efektif”

Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real % Capaian

Bobot IKU (%)

Skor SS Per IKU

(%) Status

IK13 Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP

% 81 Maximize 94,8 117,04 50 58,52 Baik

IK14 Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT

% 81 Maximize 86 106,17 50 53,09 Baik

NSS: SS 5 - Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Internal yang efektif

111,60 Baik

Dari Tabel 15 dapat disampaikan bahwa kedua IKU pendukung SS ke-5 dapat mencapai target dan dengan bobot yang sama (50%) memberikan kontribusi atas pencapaian SS-5. Rincian kinerja pada masing-masing IKU tersebut disampaikan sebagai berikut:

IKU-13: Persentase pelaksanaan penugasan pengawasan dan pelaporan hasil pengawasan yang memenuhi standar

Persentase pelaksanaan penugasan pengawasan dan pelaporan hasil pengawasan yang memenuhi standar pelaksanaan pengawasan adalah jumlah penugasan dan pelaporan hasil audit oleh Itjen KKP pada mitra kerja yang memenuhi standar mutu pengawasan pada tahun 2015.

Dari hasil pengukuran, pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan yang memenuhi standar selama Tahun 2015 tahun 2015 sebanyak 94,8% dari target 81%, dengan demikian IKU ke-13 dapat mencapai target.

SS-5 : Terselenggaranya Pengendalian Pengawasan Internal yang efektif

36

Perkembangan pelaksanaan penugasan dan pelaporan yang memenuhi standar pelaksanaan pengawasan dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 20. Perkembangan Pelaksanaan Penugasan yang Memenuhi Standar Pelaksanaan Pengawasan

Indikator Kinerja Utama 2013 2014 2015

Persentase pelaksanaan penugasan yang memenuhi standar pelaksanaan pengawasan 73,69% 88,69% 94,18%

Dari data yang disampaikan pada tabel 16 diketahui bahwa dari tahun ke tahun jumlah pelaksanaan penugasan Itjen KKP yang memenuhi standar semakin meningkat. Di dalam memastikan pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan sesuai dengan standar, Itjen KKP melakukan pengendalian berjenjang pada setiap tahapan pengawasan dan pengendalian penerbitan surat penugasan pengawasan. IKU 14 : Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT

Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT adalah persentase kesesuaian pelaksanaan penugasan pengawasan dengan PKPT pada periode pengukuran.

Dari hasil pengukuran pada Tahun 2015, jumlah penugasan pengawasan yang sesuai dengan PKPT sebanyak 86% dari target 80%. Dengan demikian IKU ke-14 pada SS ke-4 ini dapat mencapai target. Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai IKU 14 yaitu monitoring pelaksanaan PKPT dan diukur setiap 3 bulan.

37

Learning anda Growth Perspective adalah langkah yang harus dilakukan dalam hal pengembangan organisasi, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), Sistem Informasi, fasilitas dan anggaran yang digunakan didalam melaksanakan pencapaian sasaran kinerja organisasi. Perspektif ini terdiri dari 4 SS dan 9 IKU dengan capaian kinerja sebagai berikut.

SS ke-6 terdiri dari 2 buah IKU yaitu IKU-14 “Indeks kompetensi dan integritas pegawai Itjen KKP” dan IKU-15 “Persentase pegawai Itjen KKP yang memenuhi standard diklat”. Gambaran capaian kedua IKU tersebut disajikan pada tabel berikut.

Tabel 21. Capaian Kinerja SS-6 “Terwujudnya ASN Itjen KKP yang kompeten dan berkepribadian”

Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real % Capaian

Bobot IKU (%)

Skor SS Per IKU

(%) Status

IK15 Indeks kompetensi dan integritas

Indeks 65 Maximize 90,52 120 50 60,00 Baik

IK16 Persentase pegawai Itjen yang memenuhi standar diklat

% 55 Maximize 100 120 50 60,00 Baik

NSS: SS 6 - Tersedianya ASN Itjen KKP yang kompeten dan profesional 120,00 Baik

Sebagaimana disajikan pada tabel di atas, SS-6 didukung oleh dua buah IKU yang menunjukan bahwa didalam meningkatkan kinerja pengawasan Itjen KKP tidak hanya melakukan upaya perbaikan tata kelola dan mutu pengawasan namun juga meningkatkan kualitas aparatur pengawasan. Tabel tersebut juga menunjukan bahwa kedua IKU pendukung SS ke-6 dapat mencapai target secara maksimal sehingga SS-6 dapat tercapai secara maksimal dengan capaian 120%. Secara lebih jelas capaian kinerja dari kedua IKU tersebut disampaikan sebagai berikut.

IKU 15 : Indeks Kompetensi dan Integritas Pegawai Itjen Indeks Kompetensi dan Integritas Pegawai Itjen KKP adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kemampuan untuk melaksanakan tugas sesuai

SS-6: Tersedianya ASN Itjen KKP yang kompeten dan profesional

LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE

38

dengan kemampuan dan pengetahuan juga kecenderungan untuk patuh pada aturan dan norma pegawai lingkup KKP. Dasar penentuan Indeks Kompetensi dan Integritas diambil dari Kompetensi Hasil Asesmen, Kehadiran Pegawai, Capaian Kinerja (SKP) dan LHKASN/LHKPN, terhadap Pejabat yang telah dilakukan asesmen. Dari hasil pengukuran, indeks kompetensi dan integritas pegawai Itjen KKP pada tahun 2015 mencapai 80% dari target <65% dengan demikian target IKU ke-15 dapat tercapai. Upaya yang dilakukan Itjen dalam meningkatkan kompetensi dan integritas pegawainya antara lain, memberikan pendidikan dan pelatihan, mengadakan Pelatihan Kantor Sendiri, mengadakan Coaching Clinic, Internalisasi nilai integritas dan profesionalisme, penerapan kode etik, pengisian LHKASN/LHKPN, pengukuran SKP, Asesmen Pegawai dan monitoring kehadiran pegawai.

IKU 16 : Persentase Pegawai Itjen yang Memenuhi Standard Diklat Persentase pegawai Itjen KKP yang memenuhi standard Diklat adalah jumlah jumlah pegawai (fungsional) Itjen KKP yang telah mengikuti pendidikan/ pelatihan sesuai dengan standar pada jabatannya dibandingkan dengan jumlah seluruh pegawai fungsional Itjen KKP. Dari hasil pengukuran, realisasi pegawai Itjen KKP yang telah memenuhi standar diklat mencapai 100%, dengan demikian target IKU ke-16 pada tahun 2015 tercapai. Upaya yang dilakukan Itjen KKP di dalam memenuhi standar diklat bagi pegawai adalah dengan menyusun peta pegawai, peta kebutuhan diklat pegawai dan melaksanakan diklat sesuai kebutuhan pegawai.

Sasaran Strategis ke 7 menunjukan upaya yang dilakukan oleh Itjen KKP di dalam mengembangkan sistem informasi didalam mendukung tugas dan fungsinya sebagai pengawas internal. SS-7 ini didukung oleh 2 buah IKU dengan gambaran realisasi sebagai berikut.

SS-7: Tersedianya Informasi yang Valid, Handal, dan Mudah Diakses lingkup Itjen KKP

39

Tabel 22. Capaian Kinerja SS-7 “Tersedianya Informasi yang Valid, Handal, dan Mudah Diakses lingkup Itjen KKP”

Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real % Capaian

Bobot IKU (%)

Skor SS Per IKU

(%) Status

IK17 Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Lingkup Itjen

Indeks 40 Maximize 100 120 50 60,00 Baik

IK18 Persentase penggunaan informasi pengawasan berbasis IT Lingkup Itjen

% 55 Maximize 94,05 120 50 60,00 Baik

NSS: SS 7 - Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses Lingkup Itjen 120,00

Baik

Sebagaimana disajikan pada tabel 18 di atas dapat disampaikan bahwa kedua IKU pendukung SS-7 dapat mencapai target sehingga SS-7 dapat tercapai dengan skor SS mencapai 120%. Secara lebih jelas capaian kinerja dari kedua IKU tersebut disampaikan sebagai berikut.

IKU 17 : Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Lingkup Itjen

Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari, dalam hal ini sistem manajemen pengetahuan dimaksud menggunakan aplikasi KIFI dan ditargetkan dapat digunakan oleh minimal unit eselon II. Dari hasil pengukuran, jumlah unit eselon II lingkup Itjen yang telah menggunakan aplikasi KIFI sebanyak 6 unit kerja atau 100% dari target 40%, dengan demikian target IKU ke-17 ini dapat tercapai.

IKU 18 : Persentase penggunaan informasi pengawasan berbasis IT Lingkup Itjen KKP

Merupakan sebuah ukuran dari implementasi penggunaan Sistem Informasi dalam pelaksanaan pengawasan oleh unit kerja lingkup Itjen KKP. Penggunaan sistem informasi tersebut diukur dari rata-rata dari jumlah persentase implementasi aplikasi dukungan pengawasan yang terdiri dari Aplikasi e-dalwas, Aplikasi Penugasan Pengawasan dan Aplikasi Simwas BPK. Dari hasil pengukuran, pada tahun 2015 persentase penggunaan informasi

40

pengawasan berbasis Sistem Informasi lingkup Itjen KKP mencapai 94,05 dari target 55%. Dengan demikian target IKU ke-18 telah tercapai.

Sasaran Strategis ke-8 menunjukan upaya yang dilakukan oleh Itjen KKP di dalam membangun tata kelola lingkup Itjen KKP yang handal dan berorientasi pada pelayanan prima. SS-8 ini didukung oleh 3 buah IKU dengan gambaran realisasi sebagai berikut:

Tabel 23. Capaian Kinerja SS-8 “Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima”

Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real % Capaian

Bobot IKU (%)

Skor SS Per IKU

(%) Status

IK19 Nilai Kinerja RB Itjen

Nilai BB Maximize A (83.26)

120 40 48,00 Baik

IK20 Nilai SAKIP Itjen Nilai A (80)

Maximize A (89.06)

111 40 44,53 Baik

IK21 Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen

Indeks 4,25 Maximize 3,74 88 20 17,60 Kurang

NSS: SS 8 - Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima 110,13

Baik

Sebagaimana ditunjukan pada tabel diatas, dapat disampaikan bahwa dari 3 IKU yang mendukung SS-8, dua IKU dapat mencapai target dan 1 IKU lainnya tidak mencapai target, namum demikian jumlah kontribusi dari ketiga IKU terhadap capaian SS-8 cukup baik dengan capaian sebesar 110,13%. Secara lebih rinci, capaian kinerja masing-masing IKU pada SS ke-8 dapat dijelaskan sebagai berikut:

IKU 19 : Nilai Kinerja RB Itjen KKP Indeks RB Reformasi Birokrasi Itjen adalah tingkat proses pelaksanaan reformasi birokrasi di Itjen KKP untuk merubah bentuk birokrasi yang lama dengan bentuk birokrasi yang lebih baik sehingga aparatur mampu bekerja secara lebih profesional, efektif, dan akuntabel dalam melaksanakan perannya sebagai pengawas internal KKP. Dari hasil penilaian mandiri melalui evaluasi implementasi RB oleh Itjen KKP pada Tahun 2015, Itjen KKP mendapat nilai RB sebesar 83,26 atau kriteria A dari target BB, dengan demikian target IKU

SS- 8: Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

41

ke-19 dapat tercapai. Perkembangan Nilai Implementasi RB Itjen KKP dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 24. Perkembangan Nilai Implementasi RB Itjen KKP

Indikator Kinerja Utama 2011 2012 2013 2014 2015

Nilai Implementasi RB Itjen KKP - - 65,29 78,88 83,26

Dari tabel di atas dapat disampaikan bahwa nilai implementasi Itjen semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal tersebut menunjukan Itjen KKP sangat serius didalam melaksanakan proses reformasi birokrasi dilingkungannya. Namun demikian, bila dibandingkan dengan unit eseon I lain lingkup KKP, nilai RB Itjen berada pada urutan ke-8 sebagaimana ditunjukan pada gambar berikut.

Gambar 8. Nilai Implementasi RB Unit Eselon I KKP Tahun 2015

Sebagai unit kerja terkecil diantara unit eselon I lainnya, nilai RB Itjen diharapkan dapat lebih baik dari capaian saat ini. Beberapa hal yang harus menjadi fokus Itjen didalam upaya peningkatan nilai RB antara lain: a. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Road Map dan Rencana

Aksi RB secara berkala kemudian melaporkan hasilnya kepada pimpinan Itjen;

42

b. Memperbaiki sistem dokumentasi dan sistem pengarsipan khususnya dalam hal kegiatan strategis termasuk kebijakan dan arahan pimpinan;

c. Menyempurnakan mekanisme dan penerapan pemberian Reward and Punishment pegawai;

d. Mengoptimalkan peran tim Reformasi Birokrasi Itjen. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan untuk mendukung peningkatan kualitas implementasi RB Itjen yaitu, Evaluasi kinerja RB Itjen dan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan RB.

IKU 20 : Nilai SAKIP Itjen KKP

Akuntabilitas kinerja Itjen adalah perwujudan kewajiban Itjen untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran kinerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan penilaian internal yang dilaksanakan oleh Itjen KKP pada tahun 2015, SAKIP Itjen KKP mendapatkan nilai 89,06 atau kriteria A dari target BB, dengan demikian target IKU ke-20 dapat tercapai.

Keberhasilan capaian tersebut didukung oleh berbagai upaya yang dilakukan Itjen yaitu, Penyusunan rencana kinerja yang memenuhi unsur SMART, Pengukuran kinerja berbasis IT, Pelaporan pengukuran kinerja baik triwulan maupun Tahunan, Penyusunan dan pengukuran Sasaran Kerja Pegawai (SKP), Menetapkan Petugas Pemantau dan Pengukur Kinerja, Menyusun Prosedur Operasional Standar (POS), membangun pengelolaan kinerja berbasis Teknologi Informasi, melengkapi bukti dukung data kinerja dan menerapkan reward and punishment. Perkembangan tingkat kualitas akuntabilitas Itjen KKP dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 25. Perkembangan Tingkat Kualitas Akuntabilitas Itjen KKP

Indikator Kinerja Utama 2011 2012 2013 2014 2015

Tingkat Kualitas Akuntabilitas Itjen KKP

B (67,36)

A (79,47)

A (81,01)

A (84,17)

A (89,06)

Sebagaimana ditunjukan pada tabel diatas, perkembangan nilai AKIP Itjen cukup baik dari tahun ke tahun, namun demikian untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi peran pengelola kinerja perlu dioptimalkan dalam hal pengumpulan data kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja dan pengisian aplikasi manajemen kinerja. Sebagai langkah peningkatan capaian

43

kinerja, selain memantau perkembangan capaian kinerja dari tahun ke tahun, perlu juga dilakukan perbandingan capaian dengan unit eselon I lain lingkup KKP. Perbandingan tersebut dapat dilihat pada Gambar 7 berikut.

Gambar 9. Grafik hasil Evaluasi AKIP pada Unit Eselon I KKP Tahun 2015

Gambar diatas menunjukan perbandingan nilai AKIP diantara unit Eselon I lingkup KKP, dimana seluruh unit eselon I mendapat kriteria A dengan nilai tertinggi diraih oleh Itjen.

IKU 21 : Indeks Persepsi Pegawai KKP terhadap Itjen KKP Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen KKP adalah suatu penilaian/persepsi pegawai lingkup KKP terhadap pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Itjen pada suatu unit kerja yang menjadi obejek pengawasan. Indeks persepsi pegawai KKP diperoleh dari kegiatan survei dengan perangkat kuesioner yang berisi parameter untuk mengukur tingkat kepuasan pegawai KKP terhadap pelaksanaan pengawasan Itjen KKP. Dari hasil survei pada tahun 2015, Itjen KKP mendapat niai indeks sebesar 3,74 dari target 4,25 (skala likert), dengan demikian target IKU ke-21 tidak tercapai. Hasil survei menyatakan, mitra kerja menilai peran Itjen KKP masih kurang dalam hal pendampingan pelaksanaan program/kegiatan mitra kerja. Kondisi perkembangan capaian IKU-21 dalam target jangka menengan 2015-2019 disampaikan pada tabel berikut.

44

Tabel 26. Target IKU-21 Tahun 2015-2019

Indikator Kinerja 2015 Target

T R 2016 2017 2018 2019 Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen

4,25 3.74 4,35 4,45 4,55 4,60

Dari angka capaian tahun 2016, dibutuhkan peningkatan lebih dari 0,50 poin skala likert untuk mencapai target tahun 2016 sebesar 4,35. Target IKU-21 ini meningkat sebesar 0.10 poin skala likert setiap tahunnya, dan hal tersebut bukan lah hal mudah mengingat angka tersebut diperoleh dari persepsi pegawai atas kinerja pengawasan Itjen. Menindaklanjuti hasil survei tahun 2015, pada tahun 2016 Itjen KKP meningkatkan perannya sebagai Consulting Partner melalui berbagai kegiatan pengawasan yang menghasilkan saran perbaikan pada saat pelaksanaan program/kegiatan (Advisory Services) seperti pengawalan, pendampingan dan asistensi.

Sasaran kesembilan terdiri dari 2 (dua) IKU yaitu: IKU 22 “Nilai Kinerja Anggaran Itjen” dan IKU 23 “Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen”. Gambaran capaian kinerja SS-9 disampaikan pada tabel berikut.

Tabel 27. Capaian Kinerja SS-9 “Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup Itjen KKP secara efisien Tahun 2015”

Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real % Capaian

Bobot IKU (%)

Skor SS Per

IKU (%)

Status

IK22 Nilai Kinerja Anggaran Itjen

Nilai 80-90 Maximize 86,29 100 50 50,00 Baik

IK23 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen

% 100 Maximize 100 100 50 50,00 Baik

NSS: SS 9 - Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup Itjen secara efisien 100,00 Baik

Dari tabel diatas dapat disampaikan bahwa kedua IKU yang mendukung SS ke 9 dapat mencapai target dan masinng-masing memberikan kontribusi yang sama sebesar 50% terhadap keberhasilan capaian SS-9 yang mencapai 100%, secara lebih jelas capaian kinerja kedua IKU tersebut disampaikan sebagai berikut.

SS-9: Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup Itjen secara efisien

45

IKU 22 : Nilai Kinerja Anggaran Itjen

Nilai kinerja anggaran adalah suatu ukuran dari hasil pelaksanaan anggaran yang diukur melalui aspek implementasi, aspek manfaat dan aspek konteks untuk menghasilkan informasi mengenai relevansi masukan (input), kegiatan, keluaran (output) dan hasil yang masih relevan dengan dinamika perkembangan kondisi, termasuk kebijakan pemerintah. Nilai kinerja anggaran diperoleh dari hasil pengukuran dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan No.249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan RKA-K/L. Dari hasil pengukuran, Nilai Kinerja Anggaran Itjen KKP tahun 2015 sebesar 86,29 dari target 80 – 90 poin, dengan demikian target IKU ke-22 tercapai. Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai IKU ke-22 antara lain, penyusunan Rencana Operasional Kegiatan (ROK) bulanan, verifikai keuangan, Monitoring pelaksanaan DIPA dan Evaluasi penyerapan anggaran.

IKU 23 : Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen

Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen KKP merupakan salah satau upaya untuk menghasilkan Laporan Keuangan Itjen KKP Tahun 2015 yang baik dan benar. Persentase kepatuhan terhadap SAP diukur dengan jumlah penyajian informasi seluruh komponen SAP berbasis Akrual. Dari hasil penilaian, Laporan Keuangan Itjen KKP telah menyajikan seluruh informasi berbasis akrual atau 100%, dengan demikian target IKU ke-23 tercapai. Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung IKU ke-23 antara lain, Inventarisasi aset, Reviu LK, Penyelesaian catatan reviu LK, dan rekonsiliasi data BMN.

Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, pengelolaan kinerja Itjen disusun dengan menggunakan metode Balanced Scorecard dimana Sasaran Kinerja dibagi dalam tiga perspektif dan keberhasilannya diukur dengan menggunakan Indikator Kinerja yang memilikii target tertentu. Dari uraian kinerja diatas dapat disampaikan bahwa capaian kinerja Itjen KKP tahun 2015 dicapai melalui pencapaian SS pada masing-masing perpektif, sebagaimana disajikan pada tabel berikut:

Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS)

46

Tabel 28. Capaian Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2015

Perspektif Bobot (%)

Kode SS Nama SS Jml

IKU NSS Status NSS

Skor SS NKP Status

NKP

Customer 40

SS1 Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel

1 120 Baik

97,05 38,82 Baik SS2 Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

5 74,10 Kurang

Internal Process 30

SS3 Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko

2 110 Baik

105,92 31,78 Baik

SS4 Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien

4 96,16 Kurang

SS5 Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Internal yang efektif

2 111,6 Baik

Learning & Growth 30

SS6 Tersedianya ASN Itjen KKP yang kompeten dan profesional

2 120 Baik

112,53 33,76 Baik

SS7 Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses Lingkup Itjen

2 120 Baik

SS8 Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

3 110,13 Baik

SS9 Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup Itjen secara efisien

2 100 Baik

Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) 104,36 Baik

Keterangan: NSS (Nilai Sasaran Strategis) : Nilai capaian kinerja suatu SS yang diperoleh

dari kontribusi capaian IKU pendukung Skor SS (Sasaran Strategis) : Nilai rata-rata capaian SS per perpektif NKP (Nilai Kinerja Perpektif) : Nilai capaian kinerja masing-masing perpektif NPSS (Nilai Pencapaian Sasaran Strategis)

: Nilai capaian kinerja organisasi pada periode waktu tertentu

Tabel X diatas menunjukan bahwa secara keseluruhan kinerja Itjen pada tahun 2015 cukup baik dengan angka capaian sebesar 104,36%, namun demikian dari sembilan sasaran kinerja yang harus dicapai, terdapat dua SS yang capaiannya belum optimal yaitu SS-2 dan SS-4. Kurang optimalnya

47

capain kinerja SS-2 disebabkan oleh belum adanya hasil Integrity Assessment dari KPK yang menjadi data realisasi IKU-1 dan target WBK pada IKU-5 tidak tercapai. Sedangkan untuk penyebab tidak optimalnya capaian SS-4 karena rendahnya penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan Itjen KKP oleh mitra kerja. Kendala yang telah diidentifikasi pada masing-masing SS selanjutnya akan dilakukan perbaikan pada periode TA. 2016.

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Itjen KKP antara lain tercermin pada: 1. Laporan realisasi Anggaran; 2. Neraca; dan 3. Catatan Atas Laporan Keuangan. Realisasi anggaran dan keluaran kegiatan Itjen KKP Tahun 2015, dapat dilihat pada Tabel 9 berikut:

Tabel 29. Realisasi Anggaran dan Keluaran Itjen Tahun 2015

KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % KELUARAN JML REAL

2331 - Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat I dan Pelaksana Pembangunan KP

5.588.789.000 5.587.804.205 99,98 1 Laporan perumusan kebijakan pengawasan internal yang berbasis risiko dan implementatif lingkup Mitra Inspektorat I

1 1

2 Laporan hasil pengawasan kinerja teknis pada mitra Inspektorat I

1 1

3 Laporan hasil pengawasan kinerja manajerial pada mitra Inspektorat I

1 1

4 Laporan pemutakhiran nilai temuan BPK pada mitra Inspektorat I

1 1

5 Laporan pelaksanaan kendali mutu hasil pengawasan pada mitra Inspektorat I

1 1

6 Laporan evaluasi pelaksanaan standar pelaporan hasil pengawasan pada Inspektorat I

1 1

7 Laporan realisasi penyerapan anggaran Inspektorat I

1 1

8 Laporan pelaksanaan implementasi SPI lingkup Inspektorat I

1 1

48

KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % KELUARAN JML REAL

9 Laporan pelaksanaan penganggaran, program kerja pengawasan, dan pengukuran kinerja Inspektorat I

1 1

10 Laporan pengawasan pelaksanaan Quick Wins pada Mitra Inspektorat I

1 1

2332 - Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat II dan Pelaksana Pembangunan KP

5.801.392.000 5.800.794.933 99,99 1 Laporan perumusan kebijakan pengawasan internal yang berbasis risiko dan implementatif lingkup Mitra Inspektorat II

1 1

2 Laporan hasil pengawasan kinerja teknis pada mitra Inspektorat II

1 1

3 Laporan hasil pengawasan kinerja manajerial pada mitra Inspektorat II

1 1

4 Laporan pemutakhiran nilai temuan BPK pada mitra Inspektorat II

1 1

5 Laporan pelaksanaan kendali mutu hasil pengawasan pada mitra Inspektorat II

1 1

6 Laporan evaluasi pelaksanaan standar pelaporan hasil pengawasan padaInspektorat II

1 1

7 Laporan realisasi penyerapan anggaran Inspektorat II

1 1

8 Laporan pelaksanaan implementasi SPI lingkup Inspektorat II

1 1

9 Laporan pelaksanaan penganggaran, program kerja pengawasan, dan pengukuran kinerja Inspektorat II

3 3

10 Laporan pengawasan pelaksanaan Quick Wins pada Mitra Inspektorat II

1 1

2333 - Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat III dan Pelaksana Pembangunan KP

5.580.489.000 5.575.907.226 99,92 1 Laporan perumusan kebijakan pengawasan internal yang berbasis risiko dan implementatif lingkup Mitra Inspektorat III

1 1

2 Laporan hasil pengawasan kinerja teknis pada mitra Inspektorat III

1 1

3 Laporan hasil pengawasan kinerja manajerial pada mitra Inspektorat III

1 1

49

KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % KELUARAN JML REAL

4 Laporan pemutakhiran nilai temuan BPK pada mitra Inspektorat III

1 1

5 Laporan pelaksanaan kendali mutu hasil pengawasan pada mitra Inspektorat III

1 1

6 Laporan evaluasi pelaksanaan standar pelaporan hasil pengawasan pada nspektorat III

1 1

7 Laporan realisasi penyerapan anggaran Inspektorat III

1 1

8 Laporan pelaksanaan implementasi SPI lingkup Inspektorat III

1 1

9 Laporan pelaksanaan penganggaran, program kerja pengawasan, dan pengukuran kinerja Inspektorat III

3 3

10 Laporan pengawasan pelaksanaan Quick Wins pada Mitra Inspektorat III

1 1

2334 - Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat IV dan Pelaksana Pembangunan KP

5.481.298.000 5.447.162.131 99,38 1 Laporan perumusan kebijakan pengawasan internal yang berbasis risiko dan implementatif lingkup Mitra Inspektorat IV

1 1

2 Laporan hasil pengawasan kinerja teknis pada mitra Inspektorat IV

1 1

3 Laporan hasil pengawasan kinerja manajerial pada mitra Inspektorat IV

1 1

4 Laporan pemutakhiran nilai temuan BPK pada mitra Inspektorat IV

1 1

5 Laporan pelaksanaan kendali mutu hasil pengawasan pada mitra Inspektorat IV

1 1

6 Laporan evaluasi pelaksanaan standar pelaporan hasil pengawasan pada Inspektorat IV

1 1

7 Laporan realisasi penyerapan anggaran Inspektorat IV

1 1

8 Laporan pelaksanaan implementasi SPI lingkup Inspektorat IV

1 1

9 Laporan pelaksanaan penganggaran, program kerja pengawasan, dan pengukuran kinerja Inspektorat IV

3 3

50

KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % KELUARAN JML REAL

10 Laporan pengawasan pelaksanaan Quick Wins pada Mitra Inspektorat IV

1 1

2335 - Pengawasan Akuntabilitas Aparatur Dengan Tujuan Tertentu pada Pelaksana Pembangunan KP dan Pengawasan pada Unit Kerja Mitra Inspektorat V

5.764.679.000 5.493.699.434 95,30 1 Laporan perumusan kebijakan pengawasan internal yang berbasis risiko dan implementatif lingkup Mitra Inspektorat V

1 1

2 Laporan hasil pengawasan kinerja teknis pada mitra Inspektorat IV

1 1

3 Laporan hasil pengawasan dengan tujuan tertentu lingkup KKP

1 1

4 Laporan penyelesaian rekomendasi hasil pengawasan internal yang tidak dapat ditindaklanjuti

1 1

5 Laporan hasil pengawasan kinerja manajerial pada mitra Inspektorat V

1 1

6 Laporan pemutakhiran nilai temuan BPK pada mitra Inspektorat V

1 1

7 Laporan pelaksanaan kendali mutu hasil pengawasan pada mitra Inspektorat V

1 1

8 Laporan evaluasi pelaksanaan standar pelaporan hasil pengawasan pada Inspektorat IV

1 1

9 Laporan realisasi penyerapan anggaran Inspektorat V

1 1

10 Laporan pelaksanaan implementasi SPI lingkup Inspektorat V

1 1

11 Laporan pelaksanaan penganggaran, program kerja pengawasan, dan pengukuran kinerja Inspektorat V

3 3

12 Laporan pengawasan pelaksanaan program prioritas lingkup KKP

1 1

2336 - Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Itjen Kementerian Kelautan dan Perikanan

46.939.353.000 46.537.055.907 99,14 1 Laporan SAKIP Itjen 1 1 2 Laporan penerapan RB Itjen 1 1 3 Laporan penyerapan

anggaran Itjen 1 1

4 Laporan pelaksanaan SAP Itjen

1 1

5 Laporan evalluasi SPI Itjen 1 1 6 Laporan keuangan Itjen 1 1

51

KEGIATAN ANGGARAN REALISASI % KELUARAN JML REAL

7 Lapporan Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

1 1

8 Laporan Analisa Hasil Pengawasan dan Pemeriksaan

1 1

9 Laporan penilaian kesenjangan kompetensi pegawai lingkup Itjen

1 1

10 Laporan suvei persepsi user terhadap kemudahan akses informasi

1 1

11 Laporan survei persepsi pegawai KKP terhadap Itjen

1 1

12 Laporan analisis peraturan perundangan bidang pengawasan internal

1 1

13 Laporan hasil sinergi pengawasan

1 1

14 Laporan Bimbingan Teknis Pengawasan Bidang KP

1 1

15 Laporan implementasi Sistem Informasi Pengawasan

1 1

16 Laporan implementasi IACM 1 1 17 Layanan perkantoran

(layanan) 12 12

18 Kendaraan bermotor (unit) 1 2 19 Perangkat pengolah data

dan komunikasi (unit) 291 291

20 Peralatan dan fasilitas perkantoran (unit)

150 150

Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Itjen Tahun 2015, pagu anggaran Itjen sebesar Rp75.156.000.000,00 dimana dalam rencana penarikan dana dan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) seluruh anggaran akan dilaksanakan/diserap 100%. Namun demikian dalam pelaksanaannya, realisasi anggaran Itjen Tahun 2015 adalah senilai Rp74.442.423.836,00 atau 99,05% dari pagu. Dengan realisasi anggaran tersebut Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) dapat mencapai 104,36% dan seluruh keluaran (output) Itjen tahun 2015 tercapai 100%. Hal tersebut menunjukan adanya efisiensi anggaran sebesar 0,95% atau Rp713.576.164,00 dan efisiensi sumberdaya lainnya dalam pelaksanaan kinerja tahun 2015. Efisiensi tersebut berasal dari sisa belanja pegawai, sisa belanja modal, sisa belanja barang dan sisa pelaksanaan kegiatan karena adanya penghematan.

52

Adapun Ikhtisar Laporan Keuangan yang merupakan akuntabilitas keuangan dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan Catatan Atas Laporan Keuangan Itjen KKP, diketahui bahwa

Pendapatan Itjen dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp251.795.112,00,00 yang berasal dari pendapatan dari pemindahtanganan BMN lainnya Rp86.100.000,00, pendapatan pelunasan piutang non bendahara Rp88.500.000,00, dan penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL Rp77.195.112,00. Realisasi PendapatanTA 2015 mengalami kenaikan sebesar lebih dari 100,00% dibandingkan 2014. Hal ini disebabkan bertambahnya Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya, Pendapatan Pelunasan Piutang Non Bendahara, Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL.

2. Jumlah anggaran yang dikelola oleh Itjen KKP untuk mendukung pelaksanaan program “Pengawasan dan peningkatan Akuntabilitas Aparatur KKP” adalah senilai Rp75.156.000.000,00 (tujuh puluh lima milyar seratus lima puluh enam juga rupiah). Hingga 31 Desember 2015, dari anggaran tersebut telah direalisasikan senilai Rp74.442.423.836,00 atau 99,05%. Dengan realisasi anggaran tersebut capaian sasaran kinerja (NPSS) mencapai 104,36 dan output kegiatan Itjen tahun 2015 dapat tercapai 100%, sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar 0,95% atau Rp713.576.164,00 dalam pelaksanaan kinerja tahun 2015.

3. Rincian anggaran dan realisasi belanja tahun 2015 disampaikan sebagai berikut.

Tabel 30. Rincian anggaran dan realisasi belanja tahun 2015

Uraian Jenis Belanja Anggaran Realisasi %

Belanja Pegawai 23.534.879.000 23.388.411.138 99,38 Belanja Barang 47.574.302.000 47.018.044.576 98,83 Belanja Modal 4.046.819.000 4.035.968.122 99,73 Total Belanja Bruto 75.156.000.000 74.442.423.836 99,05 Pengembalian Belanja (608.210) 0,00 Total Belanja Neto 75.156.000.000 74.441.815.626 99,05

4. Dibandingkan dengan Tahun 2014, Realisasi Belanja TA 2015 mengalami kenaikan sebesar 28,93% dibandingkan realisasi belanja pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan antara lain : a. Pagu anggaran Itjen KKP meningkat. b. Pembayaran Tunjangan Kinerja telahdibayarkan kepada seluruh pegawai

pada setiap bulan. c. Pengadaan belanja modal telah terealisasi pada TA 2015.

53

5. Perbandingan realisasi belanja tahun 2015 dengan tahun 2014 disampaikan sebagai berikut:

Tabel 31. Perbandingan realisasi belanja tahun 2015 dengan tahun 2014

Uraian Jenis Belanja

Realisasi Belanja (Rp) Naik/ (Turun)

2015 2014 % Belanja Pegawai 23.387.802.928 20.249.554.056 15,50 Belanja Barang 47.018.044.576 37.489.946.036 25,42 Belanja Modal 4.035.968.122 - -

Jumlah 74.441.815.626 57.739.500.092 28,93

6. Realisasi Belanja Penambahan Nilai Aset Tetap Lainnya dan/atau Aset Lainnya TA 2015 dan TA 2014 adalah masing-masing sebesar Rp197.480.000 dan Rp0,00. Realisasi belanja modal mengalami kenaikan sebesar 100,00 persen bila dibandingkan dengan realisasi TA 2014 sebesar Rp0,00. Hal ini disebabkan adanya Renovasi Ruang Rapat Inspektorat Jenderal KKP, Gedung Mina Bahari III Lt.4 Jakarta Pusat.

7. Perbandingan jumlah dan realisasi anggaran tahun 2010-2015 disajikan pada tabel berikut:

Tabel 32. Perbandingan Realisasi Anggaran tahun 2010 - 2015

Tahun Pagu Realisasi % 2010 43.649.200.000,00 42.348.563.864,00 97,02 2011 61.139.000.000,00 61.970.824.361,00 101,36 2012 60.296.837.000,00 60.190.485.277,00 99,82 2013 59.118.512.000,00 58.515.408.549,00 98,98 2014 59.230.867.000,00 57.770.267.013,00 97,53 2015 75.156.000.000,00 74.442.423.836,00 99,05

54

BAB IV PENUTUP

Secara keseluruhan terdapat 23 IKU dari 9 Sasaran Strategis lingkup Itjen KKP, dari jumlah IKU tersebut terdapat 4 IKU yang tidak mencapai target yaitu, Jumlah unit kerja berstatus WBK (kumulatif) dengan capaian kinerja 75%, Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP dengan capaian kinerja 86,05%, Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan RB (SPI, RB, SAKIP, Yanblik) untuk perbaikan kinerja KKP dengan capaian kinerja 74,35% dan Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen dengan capaian 88%. Tidak tercapainya keempat IKU tersebut menyebabkan dua SS taitu SS-2 "Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima" dan SS-4 " Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien" tidak tercapai dengan optimal.

Untuk menyempurnakan arah sasaran kinerja yang mengacu kepada level di atasnya, pada bulan September 2015 Itjen KKP menyesuaikan Sasaran dan Indikator Kinerja dengan Rencana Strategis KKP Tahun 2015-2019 yang tertuang dalam Peraturan Menteri KP Nomor 25 Tahun 2015. Berbagai upaya perbaikan dalam pengelolaan kinerja terus dilakukan, namun demikian dalam implementasinya masih ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan dan pencapaian hasil. Beberapa langkah perbaikan yang perlu dilakukan pada tahun berikutnya antara lain: 1. Mengintensifkan peran petugas pengelola kinerja didalam pengumpulan data

dan pengukuran kinerja, kemudian mengisi aplikasi manajemen kinerja secara tertib dan menyampaikan laporan perkembangannya secara periodik kepada pimpinan Itjen;

2. Meningkatkan capaian kinerja terutama pada indikator kinerja yang belum mencapai target tahun 2015;

3. Meningkatkan kualitas mutu pelaksanaan dan pelaporan pengawasan Itjen KKP melalui penerapan manajemen pengawasan berbasis Sistem Informasi (Audit Manajemen System);

4. Meningkatkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Road Map RB secara berkala;

5. Menyusun dan menjalankan mekanisme pemberian Reward dan Punishment kepada pegawai yang memenuhi kriteria.