Laporan Tahunan ITJEN Tahun 2012
-
Upload
hoangthien -
Category
Documents
-
view
266 -
download
5
Transcript of Laporan Tahunan ITJEN Tahun 2012
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
untutan masyarakat atas terwujudnya good governance telah mendorong
adanya konsekuensi logis perlunya berbagai upaya dan kerja keras dari semua
jajaran penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka memperbaiki dan
meningkatkan kinerjanya secara profesional termasuk didalamnya jajaran
Kementerian Perhubungan. Inspektorat Jenderal sebagai instansi yang
melakukan pengawasan internal Pemerintahan memiliki peranan yang sangat
strategis dalam mewujudkan good governance di lingkungan Kementerian
Perhubungan.
Penyusunan Laporan Tahunan dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk
menyampaikan kinerja Inspektorat Jenderal yang telah dicapai secara
transparan dan optimal melalui pemanfaatan sumber daya Inspektorat Jenderal
secara efektif dan efisien. Laporan diharapkan akan menjadi wahana informasi
yang dapat memahami secara utuh mengenai Inspektorat Jenderal dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada tahun 2012 melalui penyajian
kondisi dan perkembangan masing-masing unsur Inspektorat Jenderal yang
terdiri dari sub unit kerja Inspektorat I, II, III, IV dan V serta Sekretariat
Inspektorat Jenderal yang merupakan satu kesatuan yang utuh.
Hasil Pengawasan dan pekembangan tindak lanjutnya disajikan dalam Laporan
Tahunan serta analisis dan evaluasi atas pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi
dimaksudkan agar diperoleh informasi mengenai kendala dan keberhasilan yang
telah dicapai serta saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan kinerja dan hasil
yang akan dicapai pada tahun yang akan datang.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penyusunan Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2012
adalah :
1. Memberikan informasi mengenai pelaksanaan program kerja dan kegiatan
Inspektorat Jenderal selama Tahun 2012;
T
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
2
2. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja dan kegiatan
Inspektorat Jenderal selama Tahun 2012 sebagai bahan penyempurnaan
untuk pelaksanaan program kerja pada tahun yang akan datang;
3. Mendapatkan umpan balik (feed back) untuk merumuskan strategi dalam
pelaksanaan program kerja tahun yang akan datang.
C. Ruang Lingkup
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan Semester II Tahun
2012 Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan mencakup hasil-hasil
kegiatan yang telah dilaksanakan oleh semua unsur di lingkungan Inspektorat
Jenderal Kementerian Perhubungan yang mengacu pada Tugas Pokok dan
Fungsi (Tupoksi) sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun
2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan.
D. Visi dan Misi
Penyusunan Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan Tahun
Anggaran berpedoman pada visi dan misi Inspektorat Jenderal, yaitu :
Visi Inspektorat Jenderal:
“Terwujudnya pengawasan intern yang professional dan handal untuk
mendorong pelayanan transportasi yang handal, bersaing dan member nilai
tambah”
Misi Inspektorat Jenderal:
Meningkatkan penyelenggaraan pengawasan fungsional di bidang tranportasi,
meliputi:
1. Mewujudkan Aparatur Perhubungan yang bersih dari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN);
2. Meningkatkan kinerja Aparatur perhubungan melalui ketaatan dalam
penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan, penerapan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) serta peningkatan akuntabilitas
kinerja Aparatur Perhubungan;
3. Meningkatkan kualitas, efektivitas dan peran APIP;
4. Meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM Pengawasan serta
pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
3
BAB II SUMBER DAYA
MANUSIA
ampai dengan tanggal 31 Desember 2012, jumlah pegawai Inspektorat
Jenderal adalah sebanyak 270 orang yang tersebar pada unit - unit kerja
yang ada di lingkungan Inspektorat Jenderal. Sebagian besar pegawai berada
pada unit kerja Sekretariat Inspektorat Jenderal yaitu sebanyak 99 pegawai
(36,67 %), distribusi pegawai Inspektorat berdasarkan bagian adalah :
Keterangan : Posisi 31-12-2012
Penjelasan secara lebih lengkap mengenai Sumber Daya Manusia (SDM)
Inspektorat Jenderal adalah :
A. Total Pegawai
1. Berdasarkan Jabatan
Sebagai aparat pengawasan intern di lingkungan Kementerian Perhubungan
sebagian besar pegawai Inspektorat Jenderal adalah Pejabat Fungsional
Auditor yang bertugas untuk melaksanakan pengawasan pada seluruh unit
kerja Inspektorat Jenderal. Pejabat Fungsional Auditor tersebar pada 5
Irjen Sesitjen Perencanaan
Kepeg&Hukum
Keu & TU
Analisa & TL LHA IR I IR II
IR III
IR IV
IR V
PEGAWAI ITJEN
S
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
4
Inspektorat dengan jumlah keseluruhan 117 Auditor. Distribusi pegawai
Inspektorat Jenderal berdasarkan jabatan adalah :
2. Berdasarkan Golongan dan Pendidikan
Berdasarkan golongan sebagian besar pegawai Inspektorat Jenderal adalah
golongan III sebanyak 159 pegawai (58,89%) sedangkan berdasarkan tingkat
pendidikan pegawai dengan ijazah S-1/D-IV adalah yang terbanyak dengan
jumlah 145 pegawai (53,70%). Untuk tingkat pendidikan terendah, masih
terdapat pegawai Inspektorat Jenderal yang memiliki ijazah Sekolah Dasar
sebanyak 2 pegawai (0,74%) dan ijazah SLTP sebanyak 2 pegawai (0,74%).
Struktural 8%
Auditor 43%
Fungsional Lainnya
3%
Staf 46%
PEGAWAI ITJEN
1%
18%
59%
22%
Berdasarkan Golongan
Gol I
Gol II
Gol III
Gol IV
1%
20%
53%
11%
13%
1% 1%
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
S-3
S-2
S-1/D-4
D-3
SLTA
SLTP
SD
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
5
3. Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin dari total 270 pegawai Inspektorat Jenderal, 175
pegawai (69,63 %) adalah pegawai laki-laki.
B. Fungsional Auditor
Jika dibandingkan dengan jumlah Auditor tahun 2011 yaitu sebanyak 114 orang,
pada tahun 2012 jumlah Auditor mengalami kenaikan sebanyak 3 orang
(2,63%). Berdasarkan jabatan, Auditor terbagi menjadi Auditor Utama, Madya,
Muda, Pertama, Penyelia, Pelaksana Lanjutan, dan Pelaksana. Sebagian besar
auditor Inspektorat Jenderal adalah Auditor Pertama dengan jumlah 41 orang
(35,04%). Rincian komposisi Auditor adalah sebagai berikut :
Perempuan 30%
Laki-Laki 70%
Berdasarkan Jenis Kelamin
0%
34%
17%
35%
4% 0% 10%
Auditor
Utama
Madya
Muda
Pertama
Penyelia
Pelaksana Lanjutan
Pelaksana
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
6
BAB III ANGGARAN
ada Tahun Anggaran 2012, alokasi anggaran untuk Inspektorat
Jenderal sebesar Rp. 78.279.226.000,- jumlah ini mengalami kenaikan
sebesar 3,66 % jika dibandingkan dengan alokasi anggaran Tahun
2011. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2012 tentang
Pemberian Penghargaan dan Pengenaan Sanksi Atas Pelaksanaan
Anggaran Belanja Kementerian/Lembaga, Kementerian/Lembaga yang
melakukan hasil optimalisasi anggaran belanja dapat menggunakan hasil
optimalisasi anggaran belanja tersebut pada tahun anggaran berikutnya. Pada tahun
2011 Inspektorat Jenderal telah melakukan optimalisasi anggaran belanja, yakni ada
sisa dana yang diperoleh setelah pelaksanaan kontrak dari suatu kegiatan dengan
target sasarannya yang tercapai sehingga Inspektorat Jenderal mendapatkan
reward atau penghargaan. Penghargaan tersebut berupa sisa dana tahun anggaran
2011 yang dapat digunakan pada tahun anggaran 2012, yakni sebesar Rp.
500.000.000,- menjadi Rp. 78.779.226.000,-.
Salah satu Intruksi Presiden yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun
2012 tentang Langkah-Langkah Pengendalian Belanja Pemerintah Pusat Dalam
Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran
adalah agar para Kementerian atau Lembaga melakukan penghematan anggaran
belanja dengan besaran sesuai dengan hasil sidang kabinet paripurna tanggal 31
Maret 2012. Dalam rangka menindaklanjuti Instruksi Presiden tersebut, Inspektorat
Jenderal melakukan revisi DIPA. Sesuai dengan Surat Menteri Keuangan Nomor
S.163/MK.02/2012 tanggal 7 Maret 2012 tentang Pemotongan Anggaran
Kementerian/Lembaga dalam RAPBN Pembangunan Tahun Anggaran 2012, pagu
Inspektorat Jenderal mengalami pemotongan sebesar Rp. 9.680.181.000,- atau
12,37 % menjadi Rp. 69.099.045.000,-.
TABEL ANGGARAN TAHUN 2012
No Jenis Belanja Pagu Awal (Rp) Pagu Setelah Revisi (Rp)
1. Pegawai 14.336.336.000 14.322.515.000
2. Barang 61.485.890.000 52.319.530.00
3. Modal 2.457.000.000 2.457.000.000
TOTAL 78.279.226.000 69.099.045.000
P
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
7
Penjelasan secara lengkap mengenai anggaran Inspektorat Jenderal Tahun 2012
adalah sebagai berikut:
A. Jenis Belanja
Inspektorat Jenderal pada tahun 2012 mengalokasikan belanja pegawai
sebanyak Rp. 14.322.515.000,-; belanja barang sebanyak Rp. 52.319.530.000,-
dan belanja modal sebanyak Rp. 2.457.000.000,- dengan total anggaran Rp.
69.099.045.000,-
B. Realisasi Anggaran per 31 Desember 2012
1. Realisasi DIPA Itjen Tahun 2012
Realisasi Anggaran Itjen per 31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp.59.178.343.209,- (85,64 %) dari total anggaran sebesar
Rp.69.099.045.000,-
Pegawai 21%
Barang 76%
Modal 3%
Rp0,00
Rp10.000.000.000,00
Rp20.000.000.000,00
Rp30.000.000.000,00
Rp40.000.000.000,00
Rp50.000.000.000,00
Rp60.000.000.000,00
Rp70.000.000.000,00
Pegawai Barang Modal Total
Anggaran Rp14.322.51 Rp52.319.53 Rp2.457.000 Rp69.099.04
Realisasi Rp13.547.75 Rp43.589.65 Rp2.040.932 Rp59.178.34
Axi
s Ti
tle
ANGGARAN TAHUN 2012
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
8
2. Realisasi Anggaran Perjalanan Dinas PKPT per Inspektorat
3. Realisasi Belanja Modal
Rp0,00
Rp1.000.000.000,00
Rp2.000.000.000,00
Rp3.000.000.000,00
Rp4.000.000.000,00
Rp5.000.000.000,00
Rp6.000.000.000,00
Rp7.000.000.000,00
IR I IR II IR III IR IV IR V
Anggaran Rp6.015.144 Rp5.680.085 Rp5.820.814 Rp5.470.322 Rp5.990.626
Realisasi Rp5.588.562 Rp5.433.948 Rp4.789.837 Rp4.552.185 Rp4.996.885
Axi
s Ti
tle
Anggaran dan Realisasi 2012
Rp0
Rp200.000.000
Rp400.000.000
Rp600.000.000
Rp800.000.000
Rp1.000.000.000
Rp1.200.000.000
Rp1.400.000.000
Rp1.600.000.000
Alat Bantu Audit AplikasiPerkantoran
KendaraanOperasional
Anggaran Rp250.000.000 Rp1.500.000.000 Rp707.000.000
Realisasi Rp213.174.876 Rp1.162.041.700 Rp665.715.500
Axi
s Ti
tle
Anggaran & Realisasi
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
9
BAB IV SARANA DAN PRASARANA
ntuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal
Kementerian Perhubungan ketersediaan sarana dan prasarana
merupakan salah satu hal yang penting. Berikut adalah sarana dan
prasarana Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan yang
mengalami perkembangan selama tahun 2012 sampai dengan posisi
31 Desember 2012 :
No Jenis Barang 2011 2012 Perubahan
1 Komputer (PC) 128 128 0
2 Printer 169 171 +2
3 TV 10 12 +2
4 Alat penghancur kertas 30 30 0
5 Kursi besi/metal 900 914 +14
6 Meja rapat 7 7 0
7 Mesin Absensi 0 5 +5
8 LCD Projector/Infocus 18 19 +1
9 Laptop 207 207 0
10 Scanner 26 26 0
Untuk mendukung mobilisasi di lingkungan Inspektorat Jenderal, sampai dengan 31
Desember 2012 aset kendaraan bermotor yang dimiliki adalah berupa sepeda motor
sebanyak 15 buah dan mobil sebanyak 25 buah (dua buah diantaranya rusak berat).
U
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
10
BAB V PELAKSANAAN
PROGRAM KERJA
alam rangka mewujudkan aparatur pemerintahan yang baik dan
bertanggung jawab serta bersih dari KKN yang mampu mendorong
peningkatan kinerja yang akuntabel Inspektorat Jenderal pada tahun
2012 telah melaksanakan seluruh program dan kegiatan yang
direncanakan yaitu sejumlah 5 (lima) kegiatan yang terbagi menjadi 35
(tiga puluh lima) sub kegiatan.
Berikut adalah hasil pencapaian kinerja, permasalahan dan upaya mengatasi
permasalahan dalam pelaksanaan program kerja Inspektorat Jenderal :
A. Program dan Realisasi
1. Audit Kinerja dan Pengadaan Barang/Jasa
Audit Kinerja merupakan audit atas pengelolaan keuangan Negara dan pelaksanaan tugas dan fungsi instansi Pemerintah yang terdiri atas aspek kehematan, efisiensi, dan efektifitas. Sedangkan Audit Pengadaan Barang dan Jasa merupakan audit untuk memperoleh kenyakinan bahwa pengadaan barang dan jasa telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pada tahun 2012 Inspektorat Jenderal memprogramkan Audit Kinerja dan Pengadaan Barang/Jasa terhadap 604 Auditi (91,79%) dari total 658 Auditi di lingkungan Kementerian Perhubungan. Dalam realisasinya teraudit sebanyak 602 Auditi (99,97%), realisasi audit tidak mencapai 100% karena ada 2 (dua) auditi yang tidak dilaksanakan audit kinerja atau audit pengadaan barang/jasa, yakni Perwakilan Kementerian Perhubungan di Washington DC dan Tokyo.
Rincian realisasi pelaksanaan audit adalah sebagai berikut:
0
50
100
150
IR IIR II
IR IIIIR IV
IR V
112 113 126 137
116
112 113 126 137 114
Program Realisasi
D
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
11
Keterangan :
IR I (Inspektorat I) dengan lingkup pengawasan : Kantor Pusat Itjen, Ditjen
Perhubungan Darat, dan UPT Direktorat Jenderal/Badan di Provinsi NAD,
Sumut, DKI Jaya, DIY, NTB, Kalsel, dan Sulut.
IR II (Inspektorat II) dengan lingkup pengawasan : Kantor Pusat Ditjen
Perhubungan Laut, Mahkamah Pelayaran, dan UPT Direktorat Jenderal/Badan di
Provinsi Jatim, Bali, Kalbar, Sulteng, dan Papua.
IR III (Inspektorat III) dengan lingkup pengawasan : Kantor Pusat Ditjen
Perhubungan Udara, UPT Direktorat Jenderal/Badan di Provinsi Jambi,
Bengkulu, Lampung, Babel, Jabar, Kalteng, Sulsel, dan Maluku.
IR IV (Inspektorat IV) denganlingkup pengawasan : Kantor Pusat Badan Litbang,
PSDM Perhubungan, dan UPT Direktorat Jenderal/Badan di Provinsi Sumsel,
Jateng, Kaltim, NTT, Sultra dan Malut.
IR V (Inspektorat V) dengan lingkup pengawasan : Sekretariat Jenderal, Ditjen
Perkeretaapian, dan Direktorat Jenderal/Badan di Provinsi Sumbar, Riau, Kepri,
Banten, Gorontalo, Sulbar, dan Papua Barat.
Realisasi pelaksanaan audit berdasarkan sub sektor adalah :
Pelaksanaan hari audit pada tahun 2012, mencapai 81 % atau 16.180 hari dari
total rencana 19.875. Realisasi hari audit terendah adalah pada Inspektorat III
yaitu hanya 79,37 %, yang direncanakan sebanyak 3975 hari audit, terealisasi
sebanyak 3155 hari audit dan yang tertinggi yaitu Inspektorat II dan IV yaitu
82,89 % yang direncanakan sebanyak 3975 hari audit dan teralisasi sebanyak
3295 hari audit, Rekapitulasi hari audit selama tahun 2012 adalah sebagai
berikut:
Program
Realisasi
0
100
200
300
400
Program
Realisasi
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
12
2. Audit dengan Tujuan Tertentu
Audit Dengan Tujuan Tertentu (ADTT) mencakup audit yang tidak termasuk dalam Audit Kinerja, meliputi antara lain Audit Perencanaan dan Manfaat, Audit Pelayanan Publik, Audit Investigasi, Audit Khusus, Audit terhadap masalah yang menjadi fokus perhatian Kementerian Perhubungan. Pada tahun 2012 Inspektorat Jenderal memprogramkan 3 (tiga) ADTT yaitu: Audit Keselamatan Transportasi, Audit Perencanaan dan Manfaat, serta Audit Pelayanan Publik, dengan rincian sebagai berikut :
NO JENIS AUDIT FOKUS AUDIT
1. Audit Keselamatan
Transportasi
Transportasi Darat
Transportasi Laut
Transportasi Udara
Transportasi Perkeretaapian
2. Audit Perencanaan
dan Manfaat
Pengadaan Pengujian Kendaraan Bermotor
Pengoperasian Jembatan Timbang
Pengadaan Kapal Laut Ditjen Perhubungan Laut
Angkutan Laut Perintis
Prasarana Diklat (METI PROJECT)
3. Audit Pelayanan
Publik Perijinan pada Ditjen Perhubungan Udara
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
IR I IR II IR III IR IV IR V
3975 3975 3975 3975 3975
3230 3295 3155 3295 3220
Program Realisasi
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
13
Pelaksanaan ADTT tahun 2012 adalah sebagai berikut :
NO PENANGGUNG
JAWAB AUDIT KESELAMATAN
TRANSPORTASI
AUDIT PERENCANAAN DAN MANFAAT
AUDIT PELAYANAN
PUBLIK
1. Inspektorat I 3 1
2. Inspektorat II 2
3. Inspektorat III 1 1
4. Inspektorat IV 1
5. Inspektorat V 1
Jumlah 7 2 1
Rincian pelaksanaan Audit Dengan Tujuan Tertentu (ADTT) di atas adalah sebagai berikut :
NO JENIS AUDIT NAMA ADTT WAKTU
PELAKSANAAN
1. Audit Keselamatan Transportasi Darat
Audit terhadap Layanan Penerbitan Sertifikasi Registrasi Uji Tipe (SRUT) pada Dinas Perhubungan provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten.
12 – 16 Maret 2012
Audit terhadap Layanan Penerbitan Buku Uji pada : Dinas Perhubungan Kota Mojokerto, Kota Bekasi, Kota Serang, Kota Tangerang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Garut, UPT PKB Wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
12 – 16 Maret 2012
Audit terhadap Prosedur Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) Pelabuhan Penyeberangan pada Lintas Penyeberangan : Merak-Bakauheni, Ujung-Kamal, Ketapang-Gilimanuk, Lembar-Padangbai
6 – 10 Juni 2012
2. Audit Keselamatan Transportasi Laut
Audit Keselamatan Pelayaran pada : Kantor Pusat Ditjen Hubla (Setditjen, Direktorat Perkapalan & Kepelautan, Direktorat KPLP, Direktorat Kenavigasian, Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan, Direktorat Lalin dan Angkutan Laut), Mahkamah Pelayaran, KNKT, Syahbandar Tanjung Perak, Syahbandar Tanjung Priok, Syahbandar Belawan Medan, Syahbandar Makassar, Adpel Palembang, Adpel Bitung, Adpel Pontianak, Adpel Banten dan Kanpel Batam.
27 April, 29 Mei, 26 Juni, dan 13 Agustus 2012
3 Audit Keselamatan Transportasi Udara
Audit Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, yang meliputi : GSE (Ground Support Equipment), X-Ray (Cabin dan Cargo)/ PK-PPK License Personil, Sterilisasi area bandara, Ram check yang dilaksanakan oleh Direktorat KUPPU dan Otoritas Bandara Peralatan pada 20 Bandar Udara.
3 – 7 Juli 2012
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
14
4. Audit Keselamatan Transportasi Perkeretaapian
Audit Keselamatan Perkeretaapian pada Kantor Pusat Direktorat Keselamatan dan Uji petik pada 9 Daerah Operasi PT. KAI di Jawa dan Divisi Regional II PT. KAI Sumatera Barat.
27 April 2012
5. Audit Perencanaan dan Manfaat
Audit Pengadaan Maritime Education & Training Improvementpada : Kantor Pusat BPSDM, Ditjen Perhubungan Laut, BP3IP Jakarta, STIP Jakarta, BP2IP Surabaya, BP2IP Barombong, PIP Semarang, dan PIP Makasar.
19 Januari – 3 Pebruari 2012
6. Audit Perencanaan dan Manfaat
Audit terhadap Pembangunan Terminal Penumpang dan Manajemen PO pada : Terminal type A Kuningan Jawa Barat, Kabupaten Bandung, Banjarbaru Kalimantan Selatan, Simbuang Sulawesi Barat; Terminal type B Kabupaten Ogan Ilir; Perusahaan Otobus di Propinsi Jawa Barat, Sumatera Selatan, Bali, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat
4 – 8 September 2012
7. Audit Pelayanan Publik
Audit tentang Perijinan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, yang mencakup: perijinan di bidang kebandarudaraan, keamanan penerbangan, kenavigasian, angkutan udara, kelaikan udara dan pengoperasian pesawat udara; Direktorat Bandar Udara, Kantor Otoritas Bandar Udara, Direktorat Keamanan Penerbangan, Direktorat Navigasi Penerbangan, Direktorat Angkutan Udara dan Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara.
4 – 9 September 2012
Selain 3 (tiga) ADTT diatas, juga diprogramkan Audit Khusus, yakni audit yang dilakukan atas lingkup audit yang bersifat khusus terhadap indikasi penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang unit kerja atau pegawai, yang pelaksanaannya dilakukan berdasarkan pengaduan masyarakat, pengembangan dari temuan audit, permintaan tertulis dari unit kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan. Pelaksanaan Audit Khusus bersifat pre memory (PM). Realisasi pelaksanaan Audit Khusus tahun 2012 adalah sebagai berikut :
NO. NAMA AUDIT KHUSUS WAKTU
PELAKSANAAN
1. Audit terhadap Pembangunan Jalan Railbus Solo (Purwosari – Wonogiri) pada Satker Peningkatan Jalan Kereta Api Lintas Selatan Jawa
4 s.d. 5 Januari 2012
2. Audit terhadap Pengaduan Adanya Pungutan Liar tentang Pelayanan Perpanjangan Tanda Daftar Perusahaan pada Kantor Otoritas Pelabuhan I Belawan Propinsi Sumatera Utara
11 s.d. 12 Juni 2012
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
15
3. Pelaksanaan Belanja Modal 2011 pada Bandara Wamena dan Balai Diklat Penerbangan Jayapura.
29 Pebruari s.d. 7 Maret 2012
4. Dugaan Pelanggaran Izin Operasi Kapal Asing AHTS Posh Healer dan AHTS Towing Vessel pada Kantor Pusat Ditjen Perhubungan Laut dan Kantor UPP Sanggata Kalimantan Timur.
5 s.d. 14 Maret 2012
5. Dugaan Pungutan Liar/KKN pada Kantor Pusat Ditjen Perhubungan Laut.
1 s.d. 14 Maret 2012
6. Dugaan Penyimpangan Biaya Wajib Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepelautan pada Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Perhubungan Laut dan Biwi Maritime Training Center Bali.
27 September s.d. 5 Oktober 2012
7. Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Carocok Painan
29 Oktober s.d. 4 Nopember 2012
8. Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Pasean (Madura) UPP Branta untuk TA 2009, 2011 dan 2012.
29 Oktober s.d. 4 Nopember 2012
9. Pembangunan Kenavigasian pada Pulau Soibus dan Mamburat dan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Tg. Tembaga pada Disnav kelas I Surabaya dan Adpel Probolinggo.
29 Oktober s.d. 7 Nopember 2012
10. Proses Pengangkatan Kuasa Pengguna Anggaran / Pejabat Pembuat Komitmen (KPA/PPK) pada Satker Pengembangan LLASDP Kalimantan Tengah.
7 s.d. 11 Mei 2012
11. Proses Lelang Pengadaan Peralatan Salvage pada Bandar Udara Hang Nadim yang Berindikasi Kerugian Negara (joint dengan BPKP) pada Direktorat Keamanan Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara.
12 s.d. 20 Juni 2012
12. Pengaduan masyarakat terkait dugaan KKN dalam seleksi penerimaan calon taruna 2012, jabatan rangkap dan pungutan liar yang dilakukan oleh oknum pejabat pada Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
8 s.d. 12 Oktober 2012
13. Pengaduan Masyarakat Tentang BPSDM Perhubungan pada : Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, BP3IPJakarta, PIP Semarang, BP2IP Surabaya, Adpel Tanjung Priok Jakarta, Adpel Tanjung Emas Semarang dan Adpel Tanjung Perak Surabaya.
19 Januari s.d. 3 Pebruari 2012
14. Pengadaan 18 Unit Pesawat Latih dan 2 Unit Simulator Jenis Sayap Tetap TA. 2007 s.d 2009 pada STPI Curug.
9 s.d. 14 Maret 2012
15. Penerimaan PNBP pada Kantor Adpel Kelas II Tanjung Balai Karimun dan Kantor Adpel Kelas III Sungai Pakning
10 s.d. 16 April 2012
16. Dugaan Korupsi Pembangunan Terminal dari Type B Ke Type A pada Terminal Regional Simbuang Provinsi Sulawesi Barat.
9 s.d. 14 Maret 2012
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
16
3. Reviu
Reviu dilaksanakan dalam rangka memberikan keyakinan terbatas bahwa
akuntansi telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
dan Laporan Keuangan Kementerian Perhubungan telah disajikan sesuai
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Hasil reviu dituangkan dalam
“Pernyataan Telah Direviu” (Statement of Reviu) yang digunakan sebagai
dasar pembuatan “Pernyataan Tanggung Jawab“ (Statement of Responsibility)
oleh Menteri Perhubungan yang berisi pernyataan bahwa pengelolaan
anggaran telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern (SPI)
yang memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai SAP.
Pada TA. 2012 diprogramkan reviu Laporan Keuangan Triwulan I, Semester I
dan Triwulan III di Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran/Barang
(UAKPA/B), Laporan Keuangan Semester I di Unit Akuntansi Pembantu
Pengguna Anggaran/Barang Eselon I (UAPPA/B-E1) dan Laporan Keuangan
Semester I dan Tahunan di Unit Akuntansi Pembantu Pengguna
Anggaran/Barang (UAPA/B).
Rincian kegiatan reviu yang telah dilaksanakan pada tahun 2012 adalah
sebagai berikut :
No Kegiatan Bulan Lokasi Keterangan
1. Reviu LK Tahunan 2011
Tingkat UAKPA/B
Januari,
Februari
Surabaya, Semarang
3. Reviu LK Tahunan 2011
Tingkat UAPA/B
(Kementerian Perhubungan)
Februari
Bandung
SOR LK tahun 2011 tanpa
paragraf penjelas
4. Reviu LK Triwulan I Tahun
2012 Tingkat UAKPA/B
April
NTB, NTT
6. Reviu LK Semester I Tahun
2012 Tingkat UAKPA/B
Juli
DKI Jakarta
8. Reviu LK Semester I TA. 2012
Tingkat UAPPA/B -E1
Semester I TA. 2012
Juli
Bogor, DKI Jakarta,
Surabaya, Bandung dan DI
Yogyakarta
9. Reviu LK Semester I TA.
2012 Tingkat UAPA/B
(Kementerian Perhubungan)
Juli
Bogor
SOR dengan paragraf
penjelas, diketahui adanya
ketidaksesuaian jumlah aset
menurut LK dengan LBMN
10. Reviu LK Triwulan III Tahun
2012 Tingkat UAKPA/B
Oktober Makassar, Pekanbaru,
Manokwari & Palangkaraya
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
17
4. Evaluasi
Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan hasil atau prestasi suatu
kegiatan dengan standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan, dan
menentukan factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan
suatu kegiatan dalam mencapai tujuan. Evaluasi yang dilaksanakan pada
tahun 2012 terdiri atas :
a. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
Penyelenggaraan SPIP baik di tingkat instansi maupun tingkat aktivitas,
secara menyeluruh dapat dibagi dalam 3 (tiga) tahapan besar yaitu :
Persiapan (penyusunan peraturan/kebijakan penyelenggaran SPIP,
pembentukan Satgas, sosialisasi bagi seluruh pegawai, Diklat bagi Satgas,
dan pemetaan); Pelaksanaan (pembangunan infrastruktur, internalisasi dan
pengembangan berkelanjutan); dan Pelaporan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 78 Tahun 2011
tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di
lingkungan Kementerian Perhubungan, Inspektorat Jenderal melakukan
pengawas intern dalam penyelenggaran SPIP di lingkungan Kementerian
Perhubungan.
Penyelenggaraan SPIP di lingkungan Kementerian Perhubungan masih
berada tahap Persiapan yaitu telah ditetapkannya Berdasarkan Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 78 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
SPIP di Lingkungan Kementerian Perhubungan, Pembentukan Satgas
Penyelenggaraan SPIP di Unit Eselon I, sosialisasi kepada sebagian
pegawai, dan Diklat bagi Satgas Penyelenggaraan SPIP.
Pada Tahun 2012, Inspektorat Jenderal memprogramkan untuk melakukan
sosialisasi tentang kriteria evaluasi SPIP di lingkungan Kementerian
Perhubungan serta melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan SPIP pada
seluruh Unit Kerja Eselon I di Lingkungan Kementerian Perhubungan.
Mengingat belum semua tahapan penyelenggaraan SPIP di Kementerian
Perhubungan terlaksana, Inspektorat Jenderal belum dapat melakukan
evaluasi terhadap penyelenggaraan SPIP di Unit Kerja Eselon I di
Lingkungan Kementerian Perhubungan. Inspektorat Jenderal berupaya
mendorong seluruh Unit Kerja Entitas Eselon I dapat secara bertahap
melaksanakan SPIP.
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
18
b. Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Evalusi LAKIP dilakukan terhadap 3 (tiga) komponen manajemen kinerja
yaitu Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja dan Pelaporan Kinerja.
Pada Tahun 2012, Inspektorat Jenderal menjadualkan pelaksanaan
evaluasi terhadap LAKIP tahun 2011 dan Penetapan Kinerja (PK) Tahun
2012 Unit Kerja Eselon I di Lingkungan Kementerian Perhubungan setelah
penyampaian LAKIP 2011 dan PK 2012 (Maret 2012) ke Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi melalui Biro
Perencanaan dan sebelum Kementerian PAN dan RB melakukan Evaluasi
LAKIP dan PK di lingkungan Kementerian Perhubungan.
Inspektorat Jenderal telah melakukan Evaluasi LAKIP 2011 dan PK 2012
Unit Kerja Eselon I di Lingkungan Kementerian Perhubungan pada bulan
Oktober dan Desember 2012 yang hasilnya dilaporkan kepada Menteri
Perhubungan, sebagaimana tabel berikut:
NO. KEGIATAN PELAKSANA
1. Evaluasi LAKIP 2011 dan PK 2012 Inspektorat
Jenderal dan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Inspektorat I
2. Evaluasi LAKIP 2011 dan PK 2012 Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut Inspektorat II
3. Evaluasi LAKIP 2011 dan PK 2012 Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara Inspektorat III
4.
Evaluasi LAKIP 2011 dan PK 2012 Badan Penelitian
dan Pengembangan serta Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Perhubungan
Inspektorat IV
5. Evaluasi LAKIP 2011 dan PK 2012 Sekretariat
Jenderal dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Inspektorat V
Berdasarkan kriteria diatas, diperoleh Hasil Evaluasi LAKIP masing-masing unit kerja eselon I di lingkungan Kementerian Perhubungan sebagai berikut :
No. UNIT KERJA
Nilai Per Komponen
NILAI (100%) Perencanaan
Kinerja (45%) Pengukuran
Kinerja (30%)
Pelaporan Kinerja (25%)
1 Sekretariat Jenderal 40,04 24,68 20,42 85,14
2 Inspektorat Jenderal 35,02 27,48 19,58 82,08
3 Ditjen. Perhubungan Darat 38,38 23,85 20,83 83,07
4 Ditjen. Perhubungan Laut 37,20 21,78 19,17 78,14
5 Ditjen. Perhubungan Udara 38,29 23,82 21,25 83,36
6 Ditjen. Perkeretaapian 38,81 22,95 20,42 82,17
7 Badan Pengembangan SDM Perhubungan 43,07 26,02 20,42 89,50
8 Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan 38,50 21,45 20,00 79,95
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
19
5. Pemantauan Hasil Audit
Pemantauan adalah proses penilaian kemajuan pelaksanaan rekomendasi
dalam LHA. Jenis kegiatan pemantauan hasil audit yang dilaksanakan pada
tahun 2012 meliputi :
a. Pemantauan Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Audit Inspektorat
Jenderal
Pelaksanaan Pemantauan Tindak Lanjut Laporan Hasil Audit dilaksanakan
dengan aktif yaitu melalui program pemantauan langsung kepada Obyek
Audit yang telah melewati batas waktu pelaksanaan tindak lanjut (2 bulan
setelah tanggal SPT Inspektorat Jenderal). Posisi 31 Desember 2012 dari
hasil audit Inspektorat Jenderal pada UPT/Satker dan Kantor Pusat
Kementerian perhubungan secara total terdapat sebanyak 3.826 temuan,
dimana telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 366 temuan, dalam proses
sebanyak 1640 temuan, dan sisa temuan yang belum ditindaklanjuti
sebanyak 1.820 temuan, dengan rincian sebagai berikut :
b. Pemantauan dan Koordinasi Tindak Lanjut Temuan Hasil
Pemeriksaan BPK-RI dan BPKP di Lingkungan Kementerian
Perhubungan
Audit terhadap auditi di Lingkungan Kementerian Perhubungan tidak hanya
dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan, namun
dilakukan juga oleh Aparat Pengawasan Fungsional diluar Kementerian
Perhubungan, seperti BPK-RI dan BPKP. Pemantauan terhadap hasil
pemeriksaan BPK-RI dan BPKP di Lingkungan Kementerian Perhubungan
dilakukan melalui koordinasi dengan BPK-RI dan BPKP. Pada tahun 2012,
telah dilakukan pada Semester I dan Semester II.
0
500
1000
1500
2000
Sekjen Itjen Darat Laut Udara Keretaapi
Diklat Litbang
0 2 89 116 64 48 23 24 14 3 99
885
519 36 83 1
37 0 202
940
464
75 102 0
Tuntas Proses belum di TL
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
20
Pelaksanaan Pemantauan tindak lanjut terhadap hasil audit dari Aparat
Pengawasan Fungsional diluar Kementerian Perhubungan pada tahun
2012 adalah sebagai berikut :
1) Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI) posisi s.d
HAPSEM II Tahun 2012 di lingkungan Kementerian Perhubungan
terdapat sebanyak 432 rekomendasi, telah ditindaklanjuti dan
dinyatakan selesai sebanyak 256 rekomendasi, sedangkan sebanyak
103 rekomendasi telah ditindaklanjuti namun belum dinyatakan selesai,
serta sebanyak 73 rekomendasi belum ditindaklanjuti, dengan rincian
sebagai berikut :
2) Koordinasi yang dilakukan dengan Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) adalah mengenai tindak lanjut temuan hasil
pemeriksaan BPKP di lingkungan Kementerian Perhubungan. Posisi
sampai dengan triwulan III Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
0
20
40
60
80
100
120
140
Sekjen Itjen Darat Laut Udara KeretaApi
Diklat StimulusFiskal
44
0 5 41
111
37
5 13
64
0 2
7
21
0
0 9
15
0 1
54
0
2
0 1
Selesai Belum Selesai Belum di TL
0102030405060
Darat Laut Kereta Api
Sisa 3 43 1
Tuntas 7 15 0
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
21
6. Pengawasan Lainnya dan Kegiatan Lainnya
a. Sosialisasi Preventif KKN dan Pembangunan Zona Integritas Menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM)
Sosialisasi Preventif KKN dan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK
dan WBBM dilaksanakan dalam rangka memberikan pemahaman dan
pengetahuan mengenai peraturan terbaru yang berkaitan dengan
pemberantasan tindak pidana korupsi (TIPIKOR) dan pembangunan ZI
menuju WBK kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT)/ Satker di
Lingkungan Kementerian Perhubungan. Pada tahun 2012, Inspektorat
Jenderal telah melaksanakan kegiatan Sosialisasi Preventif KKN dan
Pembangunan ZI mnuju WBK dan WBBM di 5 provinsi yaitu Sumatera
Utara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Kalimantan Barat dan Sumatera
Barat.
Dengan rincian sebagai berikut:
NO Nama Provinsi Jumlah Peserta Tempat & Tanggal pelaksanaan
1 Sumatera Utara 71 Orang Hotel Grand Swiss-Belhotel Medan
17 Oktober 2012
2 Sulawesi Selatan 67 Orang Hotel Aston Makassar
13 Nopember 2012
3 Maluku Utara 45 Orang Bela International Hotel Ternate
22 Nopember 2012
4 Sumatera Barat 31 Orang Hotel Pangeran Beach Padang
13 Desember 2012
5 Kalimantan Barat 37 Orang Hotel Kapuas Palace Pontianak
20 Desember 2012
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
22
Zona Integritas adalah sebutan atau predikat yang diberikan kepada
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang pimpinan dan
jajarannya mempunyai niat (komitmen) untuk mewujudkan Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)
melalui pencegahan korupsi, reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas
pelayanan publik.
Bertepatan dengan acara Rapat Koordinasi Kementerian Perhubungan
Tahun 2012, Kementerian Perhubungan telah melakukan Pencanangan
Zona Integritas. Pencanangan Zona Integritas dilaksanakan oleh Menteri
Perhubungan pada tanggal 12 Desember 2012, disaksikan oleh Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, serta
perwakilan dari KPK dan Ombudsman. Pencanangan tersebut menjadikan
Kementerian Perhubungan urutan ke-14 yang mencanangkan
Pembangunan Zona Integritas dari 34 Kementerian yang ada.
Pencanangan Zona Integritas yang dilaksanakan pada 12 Desember 2012
merupakan seremoni yang penting untuk mengumumkan kepada
masyarakat bahwa Kementerian Perhubungan telah siap untuk
menerapkan prinsip-prinsip integritas secara transparan, dalam rangka
meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan
publik.
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
23
b. Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Aksi Pencegahan KKN
(Kormonev AP-KKN) Kementerian Perhubungan
Sebagai salah satu implementasi Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN dan
Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang (2012-2025)
dan Jangka Menengah (2012-2014) adalah membentuk Kelompok Kerja
Strategi Nasional Pemberantasan Korupsi (STRANAS-PK) yang
beranggotakan seluruh Unit Kerja Eselon I di Lingkungan Kementerian
Perhubungan. Kelompok kerja tersebut bertugas untuk melakukan kegiatan
koordinasi, monitoring, dan evaluasi (kormonev) aksi pencegahan KKN
(AP-KKN) Kementerian Perhubungan.
Kegiatan kormonev AP-KKN Kementerian Perhubungan yang
direncanakan pada tahun 2012 antara lain meliputi koordinasi, monitoring
dan evaluasi pelaksaaan AP-KKN Unit Kerja Eselon I, uji petik terhadap
pelaksanaan Inpres 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi serta Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK) Kementerian
Perhubungan.
Pelaksanaan kegiatan Kormonev AP-KKN Kementerian Perhubungan
Tahun 2012 antara lain adalah:
1) Melakukan koordinasi, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan AP-KKN
Unit Kerja Eselon I (Juli 2012), dengan hasil sebagai berikut:
a) Pada posisi Oktober 2012 pejabat yang telah melaksanakan
Pelaporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) di
lingkungan Kementerian Perhubungan kepada KPK sebagai
berikut : jumlah wajib lapor 1.275 orang : telah melapor 968 orang
(75,9%); jumlah dalam pengolahan 134 orang (10,5%); dan belum
melaporkan dan belum diproses 307 orang (24,07%); dan telah
diumumkan dalam Berita Negara 834 orang (65,4%).
b) Adanya peningkatan terhadap hasil penilaian LAKIP tahun 2011
dan Penetapan Kinerja tahun 2012 Kementerian Perhubungan.
Berdasarkan penilaian dari Menteri PAN dan RB melalui surat No.
B/3331/M.PAN-RB/11/2012 tanggal 30 November 2012 perihal
hasil evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,
LAKIP tahun 2011 Kementerian Perhubungan telah memperoleh
nilai sebesar 65,5 dengan kategori Akuntabilitas Kinerja “B”.
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
24
c) Program Penyempurnaan sistem pelayanan publik sektor
perhubungan, dengan rencana aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi (PPK) antara lain :
(1) Berdasarkan hasil penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK)
tahun 2012 yang dilaksanakan oleh KPK, Kementerian
Perhubungan memperoleh peringkat tertinggi dari 5 (lima)
besar dengan nilai 7,65 dengan urutan sebagai berikut :
Tabel peringkat Penilaian PIAK
PERINGKAT KEMENTERIAN/LEMBAGA NILAI PIAK
1 Kementerian Perhubungan 7,65
2 Kementerian Perdagangan 7,49
3 Kementerian ESDM 7,23
4 Kementerian Dalam Negeri 6,99
5 Kementerian Kehutanan 6,99
Sumber : Komisi Pemberantasan Korupsi
(2) Pejabat Eselon I sampai dengan Eselon IV di lingkungan
Kementerian Perhubungan dan Pengelola Anggaran
seluruhnya telah menandatangani Pakta Integritas.
(3) Pada tanggal 17 September 2012 telah dilaksanakan
penganugrahan penghargaan terhadap Unit Pelaksana
Teknis (UPT) dengan kinerja terbaik di lingkungan
Kementerian Perhubungan yaitu : Kantor Syahbandar
Pelabuhan Belawan, Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP)
Makassar dan Bandar Udara Cilik Riwut Palangkaraya
Kalimantan Tengah.
(4) Penyempurnaan Sistem seleksi penerimaan Calon Taruna
Pendidikan pembentukan Kementerian Perhubungan.
Pendaftaran dan pengumuman penerimaan Calon Taruna di
BPSDM Perhubungan berbasis online sistem.
(5) Telah dilaksanakan Assesment terhadap seluruh pejabat
Eselon II dan Eselon III dan di lingkungan Kementerian
Perhubungan dalam rangka seleksi dan Promosi Jabatan.
(6) Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat telah
disusun Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 61
Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan SOP di
lingkungan Kementerian Perhubungan.
d) Kegiatan Dalam rangka Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi, sebagai berikut :
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
25
(1) Pada tanggal 12 Desember 2012 telah dicanangkan ZONA
INTEGRITAS menuju WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK)
di lingkungan Kementerian Perhubungan oleh Menteri
Perhubungan, disaksikan oleh perwakilan dari KPK RI,
MENPAN dan RB serta OMBUSDMAN RI (ORI);
(2) Dalam rangka melaksanakan INPRES 17 Tahun 2011
tentang Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi dan
Rencana Aksi Implementasi Keterbukaan Pemerintah/ Open
Government (OG), Ditjen Kereta Api telah melaporkan
pelaksanaan Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas
Transportasi Kereta Api (S1P1A13) kepada UKP4.
e) Terkait dengan pelaksanaan Perpres 54 Tahun 2010 jo Perpres
70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah,
pada tahun 2012 Kementerian Perhubungan telah memperoleh
penghargaan Organisation Transformer dari LKPP sebagai Unit
Kerja yang melayani E-Procurement dengan akselerasi tinggi
(senilai Rp. 9 Triliun).
f) Terkait dengan pelaksanaan Inpres Nomor I tahun 2012 tentang
Program Prioritas Percepatan Pembangunan Nasional Yang
dipantau oleh TIM UKP4, Kementerian Perhubungan bertanggung
jawab terhadap 3 (tiga) prioritas Nasional, yaitu:
Prioritas Nasional 6 (PN6) : Infrastruktur;
Prioritas Nasional 7 (PN7) : Iklim Usaha dan Iklim Investasi;
Prioritas Nasional 10 (PN10) : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca Konflik.
Penilaian Evaluasi Inpres Nomor I Tahun 2012 menurut UKP4
adalah sebagai berikut :
27 ( dua puluh tujuh) Renaksi memuaskan, yaitu8 (delapan) Renaksi Perhubungan Darat, 7 (tujuh) Renaksi Perhubungan Laut, 3 (tiga) Renaksi Perhubungan Udara, 8 (delapan) Renaksi Perkeretaapian, dan 1 (satu) Renaksi BPSDMP.
9 (Sembilan) Renaksi mengecewakan, yaitu 4 (empat) Renaksi Perhubungan Laut, 3 (tiga) Renaksi Perhubungan Udara, dan 2 (dua) Renaksi Perkeretaapian.
g) Terkait dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi, penilaian
terhadap dokumen usulan dan Road Map Reformasi Birokrasi,
Kementerian Perhubungan menduduki peringkat 11 dari 25
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
26
Kementerian dan Lembaga yang dinilai oleh Tim Teknis Unit
Pengelola Reformasi Birokrasi Nasional (UPRBN).
h) Implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
Kementerian Perhubungan dengan melaksanakan aksi :
(1) Sosialisasi SPIP di lingkungan Kementerian Perhubungan;
(2) Melaksanakan Bimbingan Teknis SPIP di lingkungan
Kementerian Perhubungan;
(3) Membentuk satgas pelaksanaan SPIP di lingkungan
Kementerian Perhubungan.
2) Melakukan Uji Petik Pelaksanaan Inpres 5 Tahun 2004 (Oktober 2012);
3) Menetapkan dan mengirimkan pengisian PIAK tahun 2012 ke KPK
yang diwakili 3 Unit Utama (setingkat Eselon I) yaitu Sekretariat
Jenderal, BPSDM Perhubungan dan Direktorat Jenderal
Perkeretaapian. PIAK bertujuan untuk mengukur apakah instansi telah
menerapkan sistem dan mekanisme yang efektif untuk mencegah dan
mengurangi korupsi.
Sesuai hasil penilaian KPK, sebagai peringkat pertama PIAK adalah
Kementerian Perhubungan dengan nilai 7,65 dengan rincian penilaian
Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan (8,23), BPSDM
Perhubungan (7,36), Direktorat Jenderal Perkeretaapian (7,36).
c. AP-KKN Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan
Sebagai tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2011 tentang
Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2012, setiap unit
kerja Eselon I wajib melaksanakan upaya pencegahan dan pemberantasan
korupsi. Inspektorat Jenderal sebagai unit kerja Eselon I telah melakukan
upaya tersebut melalui Kelompok Kerja AP-KKN Inspektorat Jenderal.
Program kerja dan Realisasi AP-KKN Inspektorat Jenderal tahun 2012
adalah sebagai berikut :
1) Strategi pertama (pencegahan), terdiri dari program kerja :
(a) Peningkatan kinerja layanan kepemerintahan, dengan realisasi
kegiatan adalah :
Penandatangan Pakta Integritas bagi para pejabat dan
seluruh Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian
Perhubungan sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) pegawai;
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
27
Penyusunan LAKIP 2011 dan Penetapan Kinerja 2012
Eselon I dan II Inspektorat Jenderal;
Penerapan Sistem Informasi Pengawasan (SIP) di lingkungan
ITJEN;
Pembuatan SOP Manajemen Kinerja (pelayanan internal)
sebanyak 8 (delapan) SOP dengan 1 (satu) SOP yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Inspektur Jenderal No.
SK.68/KP.802/ITJEN-2012 tanggal 15 Juni 2012 tentang
Standar Operasional Prosedur Usulan Perjalanan Dinas
Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan dan 7 (tujuh)
SOP yang masih dalam tahap finalisasi yaitu SOP BMN,
penilaian dan penetapan angka kredit, PNS dan DUK,
pengumpulan dan pengukuran data kinerja di lingkungan
Itjen, analisis laporan hasil pemeriksaan BPK-RI dan BPKP,
penyusunan RKA/KL, serta pengelolaan surat masuk, surat
keluar, dan takah;
Uji petik terhadap pelaksanaan audit sebagai masukan untuk
perbaikan kinerja organisasi yang dilaksanakan di 6 (enam)
Propinsi yaitu Propinsi Maluku, Propinsi Gorontalo, Propinsi
Banten, Propinsi Papua, Propinsi Sumatera Utara dan
Propinsi Maluku Utara dengan jumlah total responden
sebanyak 142 orang.
Rincian pelaksanaan uji petik terhadap pelaksanaan audit adalah
sebagai berikut :
NO TANGGAL UPT/SATKER
1. 29 Oktober s.d. 2 Nopember 2012 Bandara Udara sentani
Adpel Jayapura
Distrik Navigasi Jayapura
ATKP Jayapura
Adpel Ambon
Distrik Navigasi Ambon
UPP Tulehu
Satker LLAJ Prop. Maluku
Syahbandar Pelabuhan Belawan
Otbandara Polonia Medan
Satker Pengembangan Perkeretaapian
Sumatera Utara
Distrik Navigasi Belawan
ATKP Medan
Bandara Jalaluddin Gorontalo
Adpel Gorontalo
UPP Anggrek
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
28
UPT Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo
Satker Pengembangan LLAJ Gorontalo
2. 5 s.d. 9 Nopember 2012 KSOP Banten
BP2IP Tangerang
Balai Kalibrasi
Otoritas Bandara Soekarno Hatta
STPI Curug
Bandara Babullah
Adpel Ternate
Satker Pengembangan LLASDP Maluku
Utara
Satker Pengembangan LLASDP Maluku
Utara
(b) Akses publik terhadap informasi penanganan pengaduan
masyarakat yang telah dilaporkan, dengan realisasi kegiatan:
Penerapan fasilitas SMS pengaduan berbasis WEB melalui
e-mail pengaduan Itjen ([email protected]);
Pemberian pelayanan informasi kepada publik dengan
mengirimkan surat Inspektur Jenderal No. HM.006/1/3/Itjen-
2012 tanggal 15 Pebruari 2012 perihal Penyampaian
Permohonan Buku/Peraturan Perundang-Undangan tentang
kebijakan di bidang perhubungan, guna menjawab
permohonan dari Inspektorat Pemprov Jawa Barat yang
menyampaikan surat permohonan buku/peraturan
perundang-undangan tentang kebijakan di bidang
perhubungan kepada Inspektur Jenderal Kementerian
Perhubungan melalui surat Nomor 188/1747/Inspt tanggal 30
Desember 2011.
(c) Pelaporan laporan harta kekayaan pejabat Negara (LHKPN)
sesuai Kepmenhub Nomor KM. 23 Tahun 2006, dengan realisasi
kegiatan :
Pengisian dan pelaporan LHKPN (Form A) oleh 16 (enam
belas) pejabat;
Monitoring Pejabat dan Auditor yang belum dan telah
menyampaikan LHKPN kepada Biro Kepegawaian dan
Organisasi untuk diteruskan ke KPK;
Pemberian peringatan terhadap Pejabat di lingkungan Itjen
Kemenhub yang belum melaporkan LHKPN.
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
29
(d) Penyempurnaan sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah
termasuk memperkuat mekanisme pengawasan, dengan realisasi
kegiatan melaksanakan 4 (empat) paket pekerjaan pengadaan
barang dan jasa secara elektronik.
(e) Reformasi birokrasi, dengan realisasi kegiatan :
Pemantauan pelaksanaan kegiatan Reformasi Birokrasi di
lingkungan Inspektorat Jenderal melalui Tim Manajemen
Perubahan dalam rangka Reformasi Birokrasi di lingkungan
Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan;
Pelaporan Implementasi SPIP di lingkungan Kementerian
Perhubungan dan disampaikan kepada Menteri Perhubungan
sesuai surat No. UM.007/28/4/ITJEN-2012tanggal 11 April
2012 perihal Laporan Hasil Evaluasi SPIP di lingkungan
Kementerian Perhubungan Tahun 2012;
Kampanye anti korupsi melalui media banner dan stiker, di
Kantor Pusat Kementerian Perhubungan dan beberapa
Bandara dan Kantor Administrator Pelabuhan di beberapa
Propinsi di Indonesia.
(f) Kerjasama dengan Lembaga Anti korupsi dengan melakukan
evaluasi dan penyampaian PIAK Unit Kerja Eselon I kepada KPK
pada bulan April tahun 2012.
2) Strategi kedua (penegakan hukum), terdiri dari program kerja :
a) Peningkatan kinerja layanan kepemerintahan, dengan realisasi
kegiatan pemberian reward and punishment, reward
Satyalancana Karya Satya 30 (tiga puluh) tahun diberikan untuk 4
(empat) pegawai dan Satyalancana Karya Satya 20 (dua puluh)
tahun untuk 5 (lima) pegawai. Pemberian punishment berupa
pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri
Sipil dilakukan kepada 1 (satu) pegawai Inspektorat Jenderal
sesuai Keputusan Menteri Perhubungan No. SK 249 Tahun 2012
tanggal 31 Juli 2012 tentang pemberhentian tidak dengan hormat
sebagai Pegawai Negeri Sipil atas nama saudara DS, NIP.
19620828 198203 1 001 TMT 12 September 2012;
b) Meningkatkan koordinasi dan persamaan persepsi antara
lembaga audit/pengawasan internal dan eksternal belum dapat
terealisasi.
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
30
3) Strategi ketiga (peraturan perundang-undangan), strategi ini tidak
dilaksanakan oleh kelompok kerja AP-KKN Inspektorat Jenderal
dikarenakan bukan merupakan tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal,
melainkan Biro Hukum dan KSLN Sekretariat Jenderal.
4) Strategi keempat (kerjasama internasional dan penyelematan asset
hasil korupsi), terdiri dari program kerja :
a) Kerjasama dengan Lembaga Anti Korupsi, yakni dengan
melaksanakan MoU antara Itjen dengan PPATK belum dapat
terealisasi;
b) Meningkatkan koordinasi dan persamaan persepsi antara
Lembaga Audit/Pengawasan Internal dan Eksternal dengan
Lembaga Penegak Hukum, dengan melakukan tindaklanjut
terhadap hasil audit BPK, BPKP, dan Itjen.
5) Strategi kelima (pendidikan dan budaya anti korupsi), terdiri dari
program kerja :
a) Penyempurnaan sistem pengadaan barang dan jasa
pemerintahan termasuk memperkuat mekanisme pengawasan,
dengan melaksanakan kegiatan Pelatihan Kantor Sendiri (PKS)
“Audit Pengadaan Barang/Jasa secara Elektronik melalui E-
Procurement” yang diikuti 113 (seratus tiga belas) peserta;
b) Melaksanakan pelatihan SDM dalam rangka penyelamatan asset
hasil korupsi melalui kegiatan kerjasama dengan institusi terkait
dalam rangka pelatihan SDM, realisasi pelaksanaan kegiatan
adalah 4 (empat) MoU, terdiri dari :
Perjanjian kerjasama antara Itjen Kemenhub dengan
Pusdiklat Pengawasan BPKP No. SM. 108/1/6/Itjen-2012 dan
No. KEP-215/DL/4/2012 tanggal 24 Januari 2012 tentang
Penyelenggaraan Diklat SPIP dan Audit Pengadaan Barang
dan Jasa Bagi Pegawai di lingkungan Itjen Kemenhub;
Keputusan Bersama Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan
Keuangan Kementerian Keuangan RI dengan Sekretaris
Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan No. KEP-
095/PP/2012 dan No. SM.50/SM.107/ITJEN/2012 tanggal 05
April 2012 tentang Penyelenggaraan Diklat Akuntansi
Kementerian Negara/Lembaga Kelas Kerjasama Diklat di
lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan
TA. 2012;
Surat Keputusan Bersama antara Sekretaris Inspektorat
Jenderal Kementerian Perhubungan dengan Kepala Pusat
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
31
Pengembangan SDM Perhubungan Darat Kementerian
Perhubungan No. SK.70/SM.107/ITJEN-2012 dan No.
SM.001/9/SK.12 PPSDMPD 2012 tanggal 25 Juni 2012
tentang Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Audit Angkutan
Sungai, Danau, dan Penyeberangan;
Surat Keputusan Bersama antara Inspektorat Jenderal
Kementerian Perhubungan dengan Badan Pengembangan
SDM Perhubungan No. SK.87/SM.107/ITJEN-2012 dan No.
SM.101/SM.108/ PPSDML-2012 tanggal 16 Agustus 2012
tentang Penyelenggaraan Pelatihan Teknis Audit
Pengukuran, Pendaftaran, dan Kebangsaan Kapal.
6) Strategi keenam (mekanisme pelaporan), yaitu akses publik terhadap
Informasi Penanganan Aduan yang telah dilaporkan, dengan realisasi
berupa Penerapan Fasilitas SMS Pengaduan berbasis WEB sehingga
pengaduan via portal sudah diintegrasikan ke dalam email :
d. Koordinasi Pengawasan
Pada Tahun 2012, Inspektorat Jenderal telah melakukan koordinasi
dengan:
1) Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri :
Koordinasi dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri
dimaksudkan untuk menyelaraskan jadwal pengawasan yang
dituangkan dalam peta pengawasan yang merupakan kesepakatan
bersama antara Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri,
Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan dan Bawasda/
Inspektorat Provinsi, untuk menghindari pengawasan yang berulang
maupun tumpang tindih pada TA 2012. Koordinasi dengan Inspektorat
Jenderal Kementerian Dalam Negeri dilaksanakan pada tanggal 17 –
19 September 2012 di Jakarta
2) Koordinasi dengan Pemerintah Daerah (Inspektorat Provinsi/Badan
Pengawas Daerah) dengan menghadiri Rakorwasda (Rapat Koordinasi
Pengawasan Daerah) di Nusa Tenggara Timur pada tanggal 5 - 7
September 2012 dan di Propinsi Banten pada tanggal 31 Desember –
1 November 2012. Rakorwasda bertujuan untuk menghindari terjadinya
tumpang tindih pemeriksaan maupun pemeriksaan yang berulang-
ulang terhadap obyek audit yang sama oleh beberapa Aparat
Pengawas Intern Pemerintah (APIP) di daerah.
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
32
e. Bimbingan Teknis (Bimtek)
Dalam rangka berbagi ilmu teknis audit sektor perhubungan, menyamakan
persepsi tentang tata cara pengawasan di bidang Perhubungan, serta
terbentuknya sinergi pengawasan antara APIP Pusat dan daerah, pada
tahun 2012, Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan
melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Audit Sektor Perhubungan di 5
(lima) provinsi yaitu provinsi Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat,
Maluku, Maluku Utara dan Irian Jaya Barat. Bimtek Audit Sektor
Perhubungan tersebut terdiri dari Perhubungan Darat, Laut, dan Udara.
Rincian pelaksanaannya sebagai berikut :
No Nama Provinsi Jumlah Peserta Tanggal
pelaksanaan
1 Nusa Tenggara Barat 52 Orang 7-9 Februari 2012
2 Kalimantan Barat 53 Orang 5-7 Maret 2012
3 Maluku 48 Orang 9-11 April 2012
4 Maluku Utara 52 Orang 8-10 Mei 2012
5 Irian Jaya Barat 48 Orang 4-6 Juni 2012
Selain pelaksanaan Bimtek sesuai program kerja, pada tahun 2012 ini telah
dilaksanakan Bimtek Audit Sektor Perhubungan Darat di satu Kabupaten,
yakni Kabupaten Tasikmalaya. Bimtek Audit Sektor Perhubungan Darat di
Kabupaten Tasikmalaya dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2012
dengan jumlah peserta 42 (empat puluh dua) orang.
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
33
f. Pembinaan Pengawasan
Kegiatan Pembinaan Pengawasan bertujuan untuk memberikan
penghargaan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang telah
menunjukkan kinerja terbaik dengan tetap mengutamakan prinsip-prinsip
3E+ 1K (Efektif, Efisien, Ekonomis dan Ketaatan). Kegiatan ini merupakan
upaya Inspektorat Jenderal untuk merubah paradigma yang selama ini
terkesan sebagai watchdog menjadi konsultan dan quality assurance.
Melalui kegiatan ini diharapkan UPT yang terpilih sebagai UPT dengan
Kinerja Terbaik dapat menjadi contoh bagi seluruh UPT di Lingkungan
Kementerian Perhubungan untuk selalu memberikan kinerja yang terbaik.
Kegiatan Penilaian UPT dengan Kinerja Terbaik dilakukan oleh tim terpadu
yang melibatkan Inspektorat Jenderal, Biro Perencanaan, Biro Keuangan
dan Perlengkapan serta Biro Kepegawaian dan Organisasi terhadap
seluruh UPT di Lingkungan Kementerian Perhubungan. Indikator penilaian
yang digunakan meliputi Laporan Hasil Audit dan Tindak Lanjut Hasil Audit,
Aspek Kinerja (Tugas dan Fungsi, Keuangan dan SDM) serta Aspek
Pelayanan Publik (Visi, Misi dan Motto Pelayanan, Sistem, Standar dan
Prosedur Pelayanan, SDM Pelayanan, Sarana dan Prasarana Pelayanan).
Penilaian dilakukan dalam 4 tahapan, meliputi :
Tahap I :
Analisis terhadap Laporan Hasil Audit Tahun 2010 dan 2012 dan
selanjutnya dipilih 15 UPT dengan nilai teratas.
Tahap II :
Dari 15 UPT yang telah lolos pada Tahap I selanjutnya dilakukan
analisis terhadap Tindak Lanjut Laporan Hasil Audit. Dari hasil analisis
tersebut ditetapkan 9 UPT teratas. 9 UPT yang lolos Tahap II yaitu :
BP2TD Palembang, PIP Makassar, Bandara Tjilik Riwut, Otoritas
Bandara Wilayah I Soekarno Hatta, Otoritas Bandara Wilayah III
Surabaya, Otoritas Bandara Wilayah IV Bali, Syahbandar Pelabuhan
Belawan, Distrik Navigasi Tanjung Priok dan Distrik Navigasi Benoa
Tahap III :
Terhadap 9 UPT tersebut, dilakukan peninjauan lapangan / On the spot
oleh Tim terpadu. Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai bulan juni s.d
Juli 2012
Tahap IV :
Penetapan UPT dengan Kinerja Terbaik. Penetapan dilakukan
berdasarkan hasil penilaian oleh tim terpadu sesuai kriteria yang telah
ditetapkan
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
34
Berikut adalah peringkat UPT dengan Kinerja Terbaik :
NO NAMA UPT PERINGKAT
1. Syahbandar Pelabuhan Belawan I
2. Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar II
3. Bandara Tjilik Riwut III
4. BP2TD Palembang Nominasi
5. Otoritas Bandara Wilayah I Soekarno Hatta Nominasi
6. Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya Nominasi
7. Otoritas Bandara Wilayah IV Bali Nominasi
8. Distrik Navigasi Benoa Nominasi
9. Distrik Navigasi Tanjung Priuk Nominasi
Penyerahan penghargaan kepada UPT dengan Kinerja Terbaik bertepatan
dengan perayaan Hari Perhubungan Nasional tanggal 17 September 2012.
Peringkat I, II dan III diberikan langsung oleh Bapak Menteri Perhubungan
pada Upacara Peringatan Hari Perhubungan Nasional. Sedangkan
Nominasi UPT dengan Kinerja Terbaik diberikan langsung oleh Bapak
Wakil Menteri Perhubungan setelah Upacara Peringatan Hari Perhubungan
Nasional di Ruang Brawijaya Gedung Karsa Lantai VI Kementerian
Perhubungan.
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
35
g. Pengawasan Percepatan Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api Lintas
Utara Jawa
Kegiatan pengawasan percepatan pembangunan jalur ganda kereta api
lintas utara jawa dilakukan untuk memantau dan mendorong percepatan
pembangunan jalur ganda kereta api lintas utara jawa dapat dilaksanakan
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan
target yang ditetapkan. Percepatan pembangunan jalur ganda kereta api
lintas utara jawa ini dimaksudkan untuk meningkatan pelayanan moda
transportasi kereta api.
Pelaksanaan kegiatan pengawasan tersebut, pada tahun 2012 terdiri atas :
1) Melakukan pemantauan terhadap proses percepatan pembangunan
jalur ganda kereta api lintas utara jawa;
2) Menjadi mitra bagi Satuan Kerja (Satker) terkait pembangunan jalur
ganda tersebut, khususnya untuk konsultasu pelaksanaan pekerjaan;
3) Melakukan kerjasama/koordinasi dengan BPKP/LKPP;
4) Melakukan pengawasan pada setiap pekerjaan fisik;
5) Melaporkan hasil pengawasan secara berkala.
h. Rapat Dinas Inspektorat Jenderal
Setiap awal tahun anggaran Inspektorat Jenderal Kementerian
Perhubungan menyelenggarakan kegiatan Rapat Dinas dalam rangka
penetapan Kebijakan Pengawasan dan Program Kerja Pengawasan
Tahunan, serta Materi Pembahasan Komisi terkait dengan penyempurnaan
beberapa peraturan intern sebagai dasar pelaksanaan kegiatan
pengawasan serta dalam rangka meningkatkan kinerja Inspektorat
Jenderal selama tahun 2012. Rapat Dinas Inspektorat Jenderal tahun 2012
diselenggarakan pada bulan Januari 2012 dengan agenda kegiatan
pemaparan program kerja masing-masing Unit Kerja Eselon II (Sekretariat
Inspektorat Jenderal, Inspektorat I, II, III, IV, dan V) di lingkungan
Inspektorat Jenderal, penetapan kebijakan pengawasan tahun 2012, PKPT
dan materi pembahasan komisi. Materi komisi meliputi :
1) Kebijakan Pengawasan dan Penetapan Auditi berdasarkan Risk Based
Audit;
2) Penyusunan Petunjuk Teknis Pendampingan Penyusunan RKA-KL;
3) Pedoman Penyusunan SOP di Lingkungan Itjen;
4) Penyusunan Juklak Permenhub Nomor KM.60 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kemenhub;
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
36
5) Penyempurnaan Peraturan Irjen tentang Standar Audit, Penyusunan
PKA, KKA, NHA, dan LHA, Pemantauan TL LHA, Pelaksanaan Audit
Khusus dan Pedoman Perjalanan Dinas;
6) Penyempurnaan Indikator Kinerja Utama (IKU).
Selain paparan tersebut di atas, kegiatan Rapat Dinas tahun 2012
Inspektorat jenderal dilaksanakan melalui paparan dari beberapa
narasumber sebagai pembekalan dan tambahan wawasan bagi seluruh
pegawai Inspektorat Jenderal. Materi dari narasumber adalah :
1) Kebijakan, Sasaran dan Program Kerja Kementerian (Sekretaris
Jenderal Kementerian Perhubungan)
2) Penerapan Manajemen Risiko dalam Pelasanaan Pengawasan
(Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan)
3) Penerapan Pajak Pertambahan Nilai Terhadap kegiatan pembangunan
di Lingkungan Kementerian Perhubungan (Direktur Jenderal Pajak
Kementerian Keuangan)
4) Peningkatan Efektivitas Pengawasan dan Pendampingan Bantuan
Hukum terhadap Indikasi Terjadinya Penyimpangan dalam pengelolaan
Keuangan Negara (BPKP)
5) Sistem Penilaian Kinerja Pegawai (Deputi SDM Aparatur MENPAN RB)
i. Evaluasi Pengawasan
Untuk menilai efektifitas pelaksanaan program kerja dan kegiatan semester I Tahun 2012, Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan menyelenggarakan Evaluasi Program Kerja Inspektorat Jenderal Semester I Tahun 2012 pada tanggal 25 s.d. 27 Juli 2012 di Hotel Lor In Sentul, Bogor. Pelaksanaan Evaluasi terdiri atas : 1) Pembekalan dari Narasumber : Sosialisasi Permenpan dan RB Nomor
20 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pembangunan Zona
Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi oleh Asisten Deputi
Pengawasan Masyarakat dan Pemberantasan Korupsi Kementerian
Pan dan RB, Penerapan Zona Integritas dan Wilayah Bebas Korupsi di
Kementerian Hukum dan HAM oleh Sekretaris Inspektorat Jenderal
Kemenhum dan HAM, serta audit e-procurement oleh Kepala Pusat
Data dan Informasi Kemenhub
2) Hasil evaluasi kinerja semester I tiap-tiap unit kerja Eselon II
3) Mapping kegiatan semester II agar tidak terjadi tumpang tindih dan
terdapat peningkatan kinerja pada semester II
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
37
j. Pra Rapat Dinas Inspektorat Jenderal
Dalam rangka evaluasi pelaksanaan program kerja dan kegiatan Tahun
2012 dan penyusunan Kebijakan Pengawasan tahun anggaran 2013 serta
pembahasan materi-materi lain yang dapat menunjang tugas dan fungsi
organisasi, Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan
menyelenggarakan Pra Rapat Dinas Inspektorat Jenderal Tahun 2012
pada tanggal 6 s.d. 8 Desember 2012 di Hotel Arion Swiss-Belhotel,
Bandung. Pra Rapat Dinas diikuti 98 (sembilah puluh delapan) orang
peserta, yang terdiri dari Inspektur Jenderal, Sekretaris Inspektorat
Jenderal, Para Inspektur dan Kapok, Perwakilan Auditor dari masing-
masing Inspektorat, Para Kabag dan Kasubag, serta Perwakilan Staf dari
Inspektorat dan Sekretariat Itjen.
Kegiatan Pra Radin ini meliputi pemaparan hasil evaluasi kinerja tahun
2012 (posisi per 30 Nopember 2012) dari tiap-tiap unit kerja Eselon II dan
rencana kegiatan untuk untuk tahun 2013. Selain itu, terdapat pembahasan
materi-materi penunjang tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal sebagai
pengawas intern Kementerian Perhubungan. Pembahasan materi
dilakukan melalui sidang komisi. Materi tersebut meliputi:
1) Kebijakan Pengawasan dan Pedoman Pertanggungjawaban
Perjalanan Dinas TA 2013;
2) Penyempurnaan Peraturan Irjen tentang Standar Penyusunan PKA,
KKA, dan NHA Itjen Kemenhub;
3) Pedoman Telaahan Sejawat di Lingkungan Itjen Kemenhub;
4) Penyempurnaan Peraturan Irjen tentang Mekanisme Penanganan
Audit Khusus;
5) Penyempurnaan Peraturan Irjen tentang Juklak Permenhub Nomor
KM. 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kemenhub.
k. Pemantauan Angkutan Lebaran, Haji, Natal dan Tahun Baru
Pemantauan angkutan bertujuan untuk memberikan masukan serta umpan
balik (feed back) sehingga dapat dilakukan langkah-langkah perbaikan dan
optimalisasi pada pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Disamping itu,
monitoring juga diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelaksanaan
kegiatan berjalan.
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
38
1) Pemantauan Angkutan Lebaran
Pemantauan Angkutan Lebaran Tahun 2012 (1433 H) oleh Inspektorat
Jenderal dilaksanakan di 7 (tujuh) provinsi, yang terbagi menjadi 38
(tiga puluh delapan) titik simpul, yaitu:
a) Sebelum Lebaran
No. Provinsi Lokasi Pelaksanaan
1. DKI Jakarta
Terminal Bus Kampung Rambutan
13-18 Agustus 2012 Stasiun KA Gambir
Banten Pelabuhan Penyeberangan Merak
2. DKI Jakarta
Terminal Bus Pulo Gadung 13-18 Agustus 2012
Stasiun KA Pasar Senen
Banten Bandara Soekarno Hatta
3. DKI Jakarta
Terminal Bus Bekasi
13-18 Agustus 2012 Pelabuhan Tanjung Priok
Jawa Barat Terminal Bus Baranangsiang
Stasiun KA Bandung
4.
Jawa Tengah
Stasiun KA Tawang 13-17 Agustus 2012
Pelabuhan Tanjung Emas
Bandara Ahmad Yani
5. Jawa Timur Stasiun Pasar Turi 13-17 Agustus 2012
Pelabuhan Tanjung Perak
b) Setelah Lebaran
No. Provinsi Lokasi Pelaksanaan
1. Lampung
Terminal Bus Rajabasa
21-25 Agustus 2012 Pel.Penyeberangan Bakauheni
Bandara Radin Inten II
2. Jawa Barat Terminal Bus Leuwi Panjang
21-25 Agustus 2012 Terminal Bus Cicaheum
3. Jawa Barat Stasiun KA Bandung
21-25 Agustus 2012 Terminal Bus Cileunyi
4. Jawa Barat Terminal Bus Harjamukti
21-25 Agustus 2012 Stasiun KA Cirebon
5. Jawa Tengah Terminal Bus Terboyo
21-25 Agustus 2012 Stasiun KA Poncol
6. Jawa Tengah
Terminal Bus Tirtonadi
21-25 Agustus 2012 Stasiun KA Solo Balapan
Bandara Adi Sumarmo
7. Jawa Tengah Terminal Bus Purwokerto
21-25 Agustus 2012 Stasiun KA Purwokerto
8. D.I. Yogyakarta
Terminal Bus Jombor
21-25 Agustus 2012 Stasiun KA Lempuyangan
Bandara Adi Sucipto
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
39
9. D.I. Yogyakarta
Terminal Bus Giwangan
21-25 Agustus 2012 Terminal Bus Wonosari
Stasiun KA Tugu
10. Jawa Timur Terminal Bus Purabaya Bungurasih
21-25 Agustus 2012 Bandara Juanda
2) Pemantauan Angkutan Lebaran Haji
Pemantauan Angkutan Lebaran Haji Tahun 2012 (1433 H) oleh
Inspektorat Jenderal dilaksanakan di 12 (dua belas) provinsi, yang
terbagi menjadi 12 (dua belas) titik simpul, yaitu:
No. Embarkasi Asal Jemaah Jml Kloter Jml Jemaah
1. Banda Aceh NAD 13 4.216
2. Medan Sumut 19 8.234
3. Batam Riau, Kepri, Jambi, Kalbar 23 9.778
4. Padang Jambi, Bengkulu, Sumbar 20 7.343
5. Palembang Sumsel, Babel 21 7.273
6. Jakarta Lampung, DKI, Banten, Jabar 136 59.982
7. Solo Jateng, DIY, Kalteng 89 32.912
8. Surabaya Jatim, Bali, NTT 80 36.104
9. Banjarmasin Kalsel, Kalteng 16 4.993
10. Balikpapan Kaltim, Sulteng, Sulut 15 5.277
11. Makassar Sulsel, Gorontalo, Sultra, Maluku,
Maluta, Sulbar, Papua, Papua
Barat
40 14.788
12. Lombok NTB 15 4.494
Jumlah 487 195.394
3) Pemantauan Angkutan Natal 2012 dan Tahun Baru Tahun 2013
Pemantauan Angkutan Natal 2012 dan Tahun Baru Tahun 2013 oleh
Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan dilaksanakan di 6
(enam) Provinsi yaitu Maluku, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur,
Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, yang
terbagi menjadi 9 (sembilan) titik simpul, yaitu :
a) Angkutan Natal 2012
No. Provinsi Terminal Tanggal Pelaksanaan
1. Maluku Bandara Pattimura 21-25 Desember 2012
Adpel Ambon
2. Sulawesi Utara Bandara Sam Ratulangi 21-25 Desember 2012
Adpel Manado
3. Nusa Tenggara Timur Bandara Eltari Kupang 21-25 Desember 2012
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
40
b) Angkutan Tahun Baru 2013
No. Provinsi Terminal Tanggal Pelaksanaan
1. Bali Bandara Ngurah Rai Denpasar 27 -30 Desember 2012
2. Nusa Tenggara Barat Bandara Internasional Lombok 27 -30 Desember 2012
3. Daerah Istimewa
Yogyakarta
Bandara Adi Sucipto 27 -30 Desember 2012
Stasiun Tugu
l. Penyusunan Peraturan Perundang-undangan
Pada Tahun 2012 telah ditetapkan 11 (sebelas) Peraturan yang telah
ditetapkan yaitu:
No Nama Peraturan Perihal
1. Peraturan Inspektur Jenderal
No.SK.22/KP.803/Itjen-2012
Program Kerja Pengawasan Tahunan
Inspektorat Jenderal Kemenhub TA 2012
2. Peraturan Inspektur Jenderal
No.SK.19/PS.317/Itjen-2012
Mekanisme Audit Khusus
3. Peraturan Inspektur Jenderal
No.SK.17/UM/001/Itjen-2012
Pedoman , Penyusunan, dan Penyimpanan
Laporan Hasil Audit Inspektorat Jendral
Kementerian Perhubungan
4. Peraturan Inspektur Jenderal
No.SK.24/KP.801/Itjen-2012
Pedoman Pertanggungjawaban Perjalanan
Dinas di Lingkungan Inspektorat Jenderal
Kemenhub
5. Peraturan Inspektur Jenderal
No. SK.16/KP.80p1/Itjen-
2012
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri
Perhubungan KM. 60 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kemenhub
6. Peraturan InspekturJenderal
No. SK.21/KU.001/Itjen-2012
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengawasan
Dini Dalam Rangka Penelaahan Rencana
Kerja Dan Anggaran Unit Kerja Kementerian
Perhubungan
7. Peraturan InspekturJenderal
No. SK.18/PS.316/Itjen-2012
Petunjuk Pelaksanaan Pengolahan dan
Pemantauan Tindak Lanjut Laporan Hasil
Audit di Lingkungan Itjen Kemenhub
8. Peraturan InspekturJenderal
No.SK.20/KP.802/Itjen-2012
Standart Audit Itjen Kemenhub
9. Peraturan InspekturJenderal
No. SK.23/KP.803/Itjen-2012
Pedoman Penyusunan SOP Pada Itjen
Kemenhub
10. Peraturan Inspektur Jenderal
No. 224/UM.104/Itjen-2012
Penertiban Kendaraan Dinas Operasional di
Lingkungan Inspektorat Jenderal
11. Peraturan Inspektur Jenderal
No. SK. 68/KP.802/Itjen-2012
Standar Operasional Prosedur Operasional
Usulan Perjalanan Dinas Itjen Kemenhub
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
41
m. SOP Inspektorat Jenderal
Pada Tahun 2012, Inspektorat Jenderal membuat 8 (delapan) SOP,
dengan 1 (satu) SOP yang telah ditetapkan dengan Peraturan Inspektur
Jenderal Nomor SK.68/KP.802/ITJEN-2012 tanggal 15 Juni 2012 tentang
SOP Usulan Perjalanan Dinas Inspektorat Jenderal Kementerian
Perhubungan dan 7 (tujuh) SOP masih dlam finalisasi, yakni :
1) SOP BMN
2) SOP penilaian dan penetapan Angka Kredit
3) SOP Pegawai Negeri Sipil dan Daftar Urut Kepegawaian
4) SOP pengumpulan dan pengukuran data kinerja di Lingkungan
Inspektorat Jenderal
5) SOP analisis laporan hasil pemeriksaan BPK-RI dan hasil Pemeriksaan
BPKP
6) SOP Penyusunan RKAKL
7) SOP pengelolaan surat masuk, surat keluar dan takkah.
n. Reformasi Birokrasi Inspektorat Jenderal
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Inspektorat Jenderal diadakan sebagai
tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand
Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 serta agar tercipta peningkatan
kapabilitas, akuntabilitas, serta efektifitas dan efisiensi pengelolaan
kebijakan di Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan. Berdasarkan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 38 Tahun 2011 tentang Road
Map Reformasi Birokrasi 2010-2014 di Lingkungan Kementerian
Perhubungan, Tim Reformasi Birokrasi Inspektorat Jenderal memiliki tugas
antara lain :
1) Menetapkan kebijakan reformasi birokrasi Inspektorat Jenderal;
2) Menyampaikan usulan dokumen dan road map Reformasi Birokrasi
Inspektorat Jenderal kepada Tim Reformasi Birokrasi Kementerian
perhubungan;
3) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Inspektorat Jenderal;
4) Melaporkan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Inspektorat Jenderal
kepada Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Perhubungan.
Pada tahun 2012, pelaksanaan Reformasi Birokrasi Inspektorat Jenderal
antara lain :
1) Program manajemen perubahan dengan kegiatan :
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
42
a) Pembentukan Tim Manajemen Perubahan yang berdasarkan Keputusan Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan Nomor SK.85/KP.801/ITJEN-2012 tentang Tim Manajemen Perubahan Dalam Rangka Reformasi Birokrasi di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
b) Sosialisasi dan Internalisasi manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi melalui pelaksanaan Sosialisasi Kendali Mutu Audit APIP, dan Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya kepada seluruh pegawai Inspektorat Jenderal.
2) Program Penataan Tata Laksana dengan kegiatan : a) Menyusun SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi; b) Membangun dan mengembangkan e-government, antara lain
melalui pembangunan Master Plan dan Blue print (Teknologi, Informasi dan Komunikasi) Itjen Kemenhub, membangun aplikasi peta audit online Itjen Kemenhub; dan mengembangkan aplikasi tindak lanjut hasil audit Itjen Kemenhub.
3) Program Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, dengan kegiatan : a) Analisis jabatan dan evaluasi jabatan; b) Assessment individu berdasarkan kompetensi; c) Pembangunan/pengembangan database pegawai meallui
pemutakhiran SIK; d) Pengembangan pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis
kompetensi melalui diklat fungsional dan teknis serta pelatihan kantor sendiri.
4) Program penguatan pengawasan dengan kegiatan peningkatan peran APIP sebagai quality assurance dan consulting melalui pelaksanaan Reviu laporan keuangan Unit Eselon I dan monitoring;
5) Program Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan PMPRB online yang meliputi : a) Masing-masing Eselon I telah menunjuk Assesor;
b) Telah dilaksanakan Pendampingan oleh Kemenpan-RB,
pembuatan dan pembagian password kepada Assesor pada
tanggal 17 Desember 2012;
c) Telah ditentukan Jumlah Responden masing-masing Eselon I
dengan total sebanyak 416 (empat ratus enam belas) responden;
d) Inspektur Jenderal telah mengirimkan permohonan akun
responden ke Deputi Bidang Program dan Reformasi
Birokrasi/Ketua UPRBN Kementerian Perhubungan sesuai surat
Nomor : KP. 805/1/1/ITJEN-2012 tanggal 19 Desember 2012
perihal Permohonan Akun Responden
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
43
o. Kajian Analisis dan Evaluasi Jabatan Inspektorat Jenderal
Kajian analisis dan evaluasi jabatan Inspektorat Jenderal merupakan salah
satu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka reformasi birokrasi, yang
bertujuan untuk meningkatkan efektivitas manajemen sumber daya
manusia (SDM) Inspektorat Jenderal. Kegiatan analisis dimaksudkan untuk
mendapatkan uraian jabatan guna memberikan kepastian bagi seluruh
pegawai atau pemangku jabatan terhadap pelaksanaan tugas dan
fungsinya sehingga dapat diketahui apa yang dikerjakan,dihasilkan, dan
berapa lama waktu yang dibutuhkan, serta kinerja pegawai dapat terukur
dengan jelas. Sedangkan kegiatan evaluasi dimaksudkan untuk
mengetahui nilai atau bobot tanggung jawab dari suatu jabatannya
sehingga dapat menentukan SDM yang tepat untuk menduduki jabatan
tersebut sekaligus menjadi salah satu sumber dalam menentukan job
grading di Inspektorat Jenderal.
Pelaksanaan kegiatan analisis jabatan dan evaluasi jabatan dilakukan
melalui beberapa tahap, yakni :
1) Persiapan, yang meliputi :
a) Pembentukan tim, tim ini bertanggungjawab sebagai pelaksana
kegiatan dan sebelum melaksanakan tugasnya anggota tim
dibekali dengan pelatihan atau pembekali analisis jabatan sehingga
memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai untuk
melakukan kegiatan analisis jabatan;
b) Koordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam analisis dan evaluasi
jabatan, termasuk para pimpinan yang unit kerjanya akan
dianalisis;
c) Mendapatkan gambaran tentang fungsi, arus proses, dan struktur
organisasi yang akan dianalisis;
d) Inventarisasi pekerjaan dan tenaga kerja yang ada sekarang.
2) Pelaksanaan lapangan, yang meliputi :
a) Pengumpulan data, dilakukan melalui kuesioner, wawancara,
pengamatan langsung, dan referensi.
b) Pengolahan data dilakukan berdasarkan data yang telah
dikumpulkan untuk menghasikan rumusan analisis jabatan serta
uraian bobot masing-masing jabatan dan peringkat jabatan.
c) Verifikasi data, yang merupakan pengujian kembali hasil olahan
data, untuk memastikan kelengkapan, kebenaran, dan kesesuaian
dengan realitas pekerjaan di unit organisasi yang dianalisis.
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
44
d) Penyempurnaan hasil olahan, merupakan perbaikan berdasarkan
masukan yang diperoleh dari unit organisasi yang dianalisis
berdasarkan verifikasi data, termasuk juga editing olahan data.
3) Pengesahan hasil analisis jabatan dan evaluasi jabatan di lingkungan
Inspektorat Jenderal.
Pada tahun 2012, Inspektorat Jenderal telah melaksanakan tahapan dari
kegiatan Analis dan Evaluasi Jabatan, antara lain :
1) Tahapan persiapan dilakukan dengan membentuk tim berdasarkan Keputusan Inspektur Jenderal Nomor : SK. 52/KP.804/ITJEN-2012 tentang Tim Analisi dan Evaluasi Jabatan Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan. Tim tersebut melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan gambaran dan inventarisasi pekerjaan dan tenaga kerja;
2) Tahapan pelaksanaan lapangan dilakukan terhadap 24 Jabatan Struktural, 7 Jabatan Fungsional Auditor, 2 Jabatan Fungsional Arsiparis, 38 Jabatan Fungsional Umum, dengan hasil sebagai berikut :
Uraian jabatan;
Nomenklatur organisasi yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;
Titelatur jabatan struktural, fungsional tertentu dan fungsional umum;
Rumusan tugas, fungsi dan uraian jenis kegiatan;
Satuan hasil kerja dan waktu penyelesaian;
Spesifikasi jabatan (job specification) atau persyaratan jabatan;
Peta jabatan.
p. Seminar Pengawasan
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan
kompetensi pegawai Inspektorat Jenderal dalam bidang Pengawasan
sebagai Aparat Pengawasan Internal Pemerintahan (APIP). Seminar
Pengawasan pada tahun 2012 dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2012 di
Aula Fatahillah Hotel Jayakarta Jakarta Pusat dengan judul seminar
Sosialisasi Kendali Mutu Aparat Pengawasan interen Pemerintah dan
Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kredit.
q. Peningkatan SDM Inspektorat Jenderal
Dalam rangka meningkatan kompetensi aparat pengawasan, pada tahun
2012 Inspektorat Jenderal menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
yang terdiri atas :
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
45
No PROGRAM REALISASI PELAKSANAAN
1. Pelatihan Teknis Audit
ASDP
Pelatihan Teknis Audit ASDP
dengan 30 Peserta
2 – 7 Juni 2012
2. Pelatihan Teknis Audit
Perkapalan dan
Kepelautan
Pelatihan Teknis Audit
Pengukuran, Pendaftaran dan
Kebangsaan Kapal
3 – 12 September
2012
3. Pelatihan Program
Percepatan
Akuntabilitas Keuangan
Pemerintah
Pelatihan Akuntansi
Kementerian Negara/Lembaga
Kelas Kerjasama
9 – 13 April 2012
4. Pelatihan Teknis Audit
Pengadaan Barang dan
Jasa
Pelatihan Teknis Audit
Pengadaan Barang dan Jasa
1 – 7 Maret 2012
5. Pelatihan Fungsional
SPIP
Pelatihan Fungsional SPIP 30 Januari – 3
Pebruari 2012
6. Pelatihan dan
Sosialisasi Sistem
Administrasi
Perkantoran
Pelatihan dan Sosialisasi
Sistem Administrasi
Perkantoran dengan 35
peserta
30 Mei – 2 Juni
2012
7. Pelatihan Kantor
Sendiri
Penerbitan Sertifikasi
Registrasi Uji Tipe
6 Maret 2012
Layanan Penerbitan Buku Uji 7 Maret 2012
Audit Perencanaan dan
Manfaat Prasarana Diklat
Maritime Education Training
Improvment
5 Juni 2012
Keamanan dan Keselamatan
Penerbang
2 Juli 2012
Perijinan di Lingkungan
Perhubungan Udara
2 Juli 2012
Pembangunan Terminal
Penumpang dan Manajemen
Otobus (PO)
30 Agustus 2012
Pelatihan E-Procurement 28, 29 Agustus &
8 Oktober 2012
Teknik Audit Perkeretaapian
dan Petunjuk Teknis
Pembahsan RKA-KL (4 PKS)
2 - 5 Oktober
2012
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
46
Selain itu, Inspektorat Jenderal juga telah melaksanakan Assesment
Pegawai untuk mengukur kompentensi pegawai dalam menduduki suatu
jabatan/posisi dalam Organisasi kerja. Inspektorat Jenderal melaksanakan
dua kegiatan assesment yang terdiri dari :
1) Fit and Proper Test Pegawai Inspektorat Jenderal diselenggarakan
bagi pegawai Inspektorat Jenderal yang akan mengikuti Diklat
pembentukan Auditor Ahli dan Terampil pada tanggal 17 – 19 Januari
2012, diikuti oleh 57 (lima puluh tujuh) Pegawai.
2) Assesment bagi Pejabat Fungsional Auditor Inspektorat Jenderal
Kementerian Perhubungan diselenggarakan melalui Kerjasama dengan
Management Assesment Centre (MAC) BPKP tentang Jabatan
Fungsional Auditor Peran Ketua Tim dan Pengendali Teknis Di
Lingkungan Kementerian Perhubungan yang dilaksanakan,
dilaksanakan pada tanggal 30 April s.d. 9 Mei 2012, diikuti oleh 50
(lima puluh) Pegawai.
l. Penerbitan Jurnal
Penerbitan jurnal tahun 2012 telah dilaksanakan sesuai dengan rencana,
yakni sebanyak 2 (dua) kali. Jurnal yang pertama di terbitkan dengan tema
pembangunan Zona Integritas menuju pelayanan Publik yang prima
kemudian tema jurnal yang kedua adalah UPT Kinerja Terbaik.
m. Penunjang Kegiatan Pengawasan
Sebagai salah satu upaya penerapan teknologi informasi dalam
pelaksanaan pengawasan yang dilakukan Inspektorat Jenderal, pada tahun
2012 telah dilakukan pengembangan terhadap aplikasi Penunjang Sistem
Informasi Pengawasan (SIP), yang terdiri antara lain :
1) SIP (Sistem Informasi Pengawasan), merupakan suatu Sistem
Informasi Induk yang berfungsi mengintegrasikan seluruh aplikasi
pengawasan baik aplikasi utama maupun aplikasi pendukung yang
dimiliki oleh Inspektorat Jenderal.
2) SIAU (Sistem Informasi Audit), merupakan Aplikasi Utama dari Sistem
Informasi Pengawasan pada Inspektorat Jenderal Kementerian
Perhubungan.
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
47
3) Multimedia Data Content, berfungsi sebagai pendukung terpusat
terhadap kebutuhan aplikasi lain yang membutuhkan layanan data-data
multimedia untuk peraturan terkait pelaksanaan tugas, berita dan
kegiatan pada Inspektorat Jenderal.
4) SIMKEU (Sistem Informasi Keuangan), merupakan aplikasi pendukung
proses penggunaan keuangan negara terkait dengan anggaran internal
Inspektorat Jenderal.
5) Peta Audit Online, merupakan aplikasi yang menyajikan proses dan
hasil audit yang telah dilakukan sesuai dengan target dan capaian
rencana audit sesuai Jakwas berdasarkan wilayah audit dalam bentuk
peta.
6) SMS Gateway, merupakan aplikasi pendukung yang berfungsi untuk
koordinasi internal dan eksternal.
7) Website Itjen, berfungsi sebagai aplikasi pendukung dalam
memberikan Informasi kepada publik terhadap kegiatan yang telah
dilaksanakan.
B. Permasalahan dan Upaya Pemecahan
1. Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi Inspektorat Jenderal selama melaksanakan program kerja dan kegiatan tahun 2012, antara lain :
a. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM) Pengawasan masih
kurang, kegiatan pengawasan yang cukup banyak tidak seimbang dengan
SDM yang dimiliki sementara dalam 2 (dua) tahun terakhir tidak diadakan
penambahan pegawai (rekruitmeen pegawai) serta kualitas SDM yang ada
juga masih perlu ditingkatkan agar kualitas hasil audit dapat optimal.
b. Komposisi auditor belum ideal dikarenakan jumlah Auditor Ahli Madya (40
orang) lebih besar dari Auditor Ahli Muda (20 orang) menyebabkan terjadi
penurunan peran dalam pembentukan tim audit, seperti yang semestinya
berperan sebagai Dalnis turun menjadi Ketua Tim, dan yang seharusnya
menjadi Ketua Tim berperan sebagai anggota.
c. Pelaksanaan Laporan Hasil Audit (LHA) Inspektorat Jenderal di lingkungan
Kementerian Perhubungan masih memiliki kendala, antara lain :
1) Terjadi keterlambatan penyelesaian LHA (lebih dari 14 hari kalender
yang telah ditetapkan) sehingga LHA juga terlambat diterima oleh
Auditi.
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
48
2) Masih terdapat Auditi yang belum memahami proses pelaksanaan
tindak lanjut ataupun Auditi yang kurang memperdulikan pelaksanaan
tindak lanjut LHA.
3) Kewenangan penyelesaian rekomendasi berada di Kantor Pusat
Direktorat/Badan terkait sehingga memerlukan waktu dalam proses
penuntasan rekomendasi LHA.
d. Terdapat hambatan dalam mencapai lokasi Auditi, seperti terbatasnya
sarana transportasi, dan jadwal transportasi padat pada hari tertentu/tidak
ada jadwal transportasi, serta adanya kondisi cuaca burun pada bulan
tertentu di lokasi tertentu.
e. Ruang kerja belum memadai sehingga mengurangi optimalisasi kerja.
f. Ada kegiatan yang belum dapat terlaksana secara optimal, yakni
pelaksanaan evaluasi SPIP di lingkungan Kementerian Perhubungan. Hal
tersebut dikarenakan belum semua Unit Kerja Eselon I menerapkan SPIP.
2. Upaya Pemecahan
Upaya pemecahan masalah yang dilakukan Inspektorat Jenderal, antara lain: a. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM dilakukan dengan beberapa cara,
yakni :
1) Merencanakan penambahan tenaga auditor, baik pengangkatan
auditor dari tenaga secretariat ataupun penambahan pegawai melalui
rekruitmen pegawai pada tahun 2013 mendatang.
2) Melakukan assessment terhadap auditor untuk mengetahui kebutuhan
pelatihan dan pendidikan sehingga dapat diprogramkan pelatihan dan
pendidikan sesuai kebutuhan.
b. Sosialisasi kebijakan senantiasa dilakukan dan disesuaikan dengan setiap
kebijakan terbaru, termasuk juga sosialisasi berkenaan dengan
pelaksanaan SPIP dan Kormonev AP-KKN.
c. Penyusunan laporan setiap kegiatan, termasuk juga laporan hasil audit
dilakukan tepat waktu dan dikenakan sanksi jika terjadi keterlambatan.
Laporan kegiatan yang dilakukan akurat, akuntabel dan tepat waktu sangat bermanfaat untuk mengidentifikasi kemungkinan permasalahan yang akan dihadapi.
d. Renovasi ruang kerja telah diprogramkan untuk menambah kapasitas
ruang kerja yang memadai sehingga diharapkan dapat meningkatkan
kenyamanan bekerja dan kinerja pegawai secara menyeluruh.
Laporan Pelaksanaan Program Kerja dan Kegiatan TA. 2012
49
BAB VI KESIMPULAN
aporan Tahunan Inspektorat Jenderal Tahun 2012 merupakan laporan
pencapaian kinerja Inspektorat Jenderal selama 1 (satu) tahun anggaran
yang berisikan program dan kegiatan pelaksanaan tugas dan fungsi
Inspektorat Jenderal sebagai Aparat Pengawasan Intern di Kementerian
Perhubungan. Selama Tahun 2012, Inspektorat Jenderal telah melaksanakan
seluruh kegiatan yang direncanakan dengan realisasi angggaran mencapai
Rp.59.178.343.209,- (85,64 %). Hasil dari kegiatan utama Inspektorat Jenderal
adalah berupa kegiatan audit di lingkungan Kementerian Perhubungan dengan
temuan sebanyak 3.826 temuan, selesai ditindaklanjuti sebanyak 366 temuan,
dalam proses sebanyak 1.640 temuan, dan sisa temuan yang belum ditindaklanjuti
sebanyak 1.820 temuan.
Laporan tahunan ini diharapkan dapat dijadikan salah satu alat untuk menilai kinerja
Inspektorat Jenderal yang menggambarkan pelaksanaan keseluruhan kegiatan
Inspektorat Jenderal Tahun 2012. Dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan
Inspektorat Jenderal didukung dengan Sumber daya Manusia yang selalu
berkembang baik secara kuantitatif dan kualitatif, sarana dan prasarana yang prima,
dukungan dana yang mencukupi serta sistem dan kebijakan yang mendukung.
Keseluruhan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan tidak semuanya sesuai
dengan target yang telah ditetapkan dikarenakan adanya berbagai permasalahan
yang dihadapi. Akan tetapi permasalahan tersebut, sudah dan sedang diupayakan
untuk penyelesaiannya sehingga diharapkan terdapat peningkatan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan target yang telah ditetapkan pada tahun depan.
L L