Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

42
LAPORAN KETIK PRAKTIKUM OCEANOGRAFI Disusun Oleh : Kelompok 5 1. ENDAH DHAMAYANTI 0810810010 2. DADANG SUMANTRI 0810813012 3. IMAM SYAFI’I 0810810043 4. MAULIDHINA DWI J 0810810052 5. WAHYU TRI ANGGARA 0810810030 3

Transcript of Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

Page 1: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

LAPORAN KETIK PRAKTIKUM

OCEANOGRAFI

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. ENDAH DHAMAYANTI 0810810010

2. DADANG SUMANTRI 0810813012

3. IMAM SYAFI’I 0810810043

4. MAULIDHINA DWI J 0810810052

5. WAHYU TRI ANGGARA 0810810030

3

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

Page 2: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

2009

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum

Oceanografi

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. ENDAH DHAMAYANTI 0810810010

2. DADANG SUMANTRI 0810813012

3. IMAM SYAFI’I 0810810043

4. MAULIDHINA DWI J 0810810052

5.WAHYU TRI ANGGARA 0810810030

Menyetujui, Mengetahui,

Koordinator Asisten Asisten Laporan

Titis S. Ardhina Miftah Diputra

NIM. 0610810073 NIM. 0610820052

Page 3: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Laut adalah bagian dari bumi kita yang tertutup oleh air asin. Laut lepas

yang luas yang di batasi oleh benua-benua yang kita kenal sebagai Samudra.

Bangsa Eropa mempunyai cerita tersendiri tentang asal-asul kata samudra ini.

Mereka menamakannya the oceans yang berasal dari kata Yunani kuno

oceanus. Nama oceanus, atau anak surga dan bumi, diberikan untuk sebuah

sungai yang dikira selalu mengalir mengelilingi bumi yang dulu dianggap rata,

jadi tidak bundar seperti yang kita ketahui sekarang. Kemudian nama ini berlaku

untuk perairan yang terletak jauh dari jangkauan daratan. Kita menamakan laut

lepas atau samudra. Nama-nama ini pertama-tama diberikan kepada samudra

Atlantik (Atlantik Ocean) (Romihmotarto dan Juwana, 2001).

Oseanografi dapat didefinisikan secara sederhana sebagai suatu ilmu

yang mempelajari lautan. Ilmu-ilmu yang termasuk di dalamnya adalah ilmu

tanah (geology), ilmu bumi (geography), ilmu fisika (physics), ilmu kimia

(chemistry), ilmu hayati (bioloby) dan ilmu iklim (meteorology). Namun biasanya

ilmu oseanografi dibagi empat cabang, yaitu :

Fisika Oceanografi : ilmu yang mempelajari hubungan antara sifat-sifat

fisika yang terjadi dalam lautan sendiri dan yang terjadi diantara lautan dengan

atmosfer dan daratan.

Geoilogi Oceanografi : mempelajari lautan yang telah berubah lebih dari

berjuta-juta tahun yang lalu.

Kimia Oceanografi : ilmu yang berhubungan dengan reaksi-reaksi

kimia yang terjadi di dalam dan di dasar laut dan juga menganalisa sifat-sifat dari

air laut itu sendiri.

Biologi Oceanografi : ilmu yang mempelajari semua organism-

organisme laut, termasuk plankton, hewan berukuran besar dan tumbuhan air

(Hutabarat dan Evans, 1985).

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari praktikum oceanografi ini adalah untuk mengetahui kualitas

air laut di pelabuhan Probolinggo dan juga meningkatkan pemahaman

Page 4: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

mahasiswa (praktikan) tentang cara pengukuran parameter fisika dan kimia air

laut Probolinggo.

Tujuan dari praktikum oceanografi ini adalah agar praktikan (mahasiswa)

dapat mengetahui serta memahami secara langsung tentang ilmu oceanografi

serta mampu melakukan pengukuran parameter-parameter fisika dan kimia air

laut.

1.3 Waktu dan Tempat

Praktikum oceanografi ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 20 Mei 2009

pada pukul 11.00 – 16.10 WIB di pelabuhan Probolinggo, Jawa Timur.

Page 5: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perairan Laut.

Laut adalah bagian dari bumi kita yang tertutup oleh air asin. Laut lepas

yang luas yang di batasi oleh benua-benua yang kita kenal sebagai Samudra.

Bangsa Eropa mempunyai cerita tersendiri tentang asal-asul kata samudra ini.

Mereka menamakannya the oceans yang berasal dari kata Yunani kuno

oceanus. Nama oceanus, atau anak surga dan bumi, diberikan untuk sebuah

sungai yang dikira selalu mengalir mengelilingi bumi yang dulu dianggap rata,

jadi tidak bundar seperti yang kita ketahui sekarang. Kemudian nama ini berlaku

untuk perairan yang terletak jauh dari jangkauan daratan. Kita menamakan laut

lepas atau samudra. Dipermukaan bumi terdapat 3 samudra yakni :

1. Samudra Atlantik, merupakan kuburan

Atlantis, sebuah pulau legendaries di dekat pulau Gilbraltar yang indah, produktif

dan kaya.

2. Samudra Pasifik, dinamakan EL Mar

Pacifico oleh Ferdinan Magellan (kira-kira 1480 – 1521), penjelajahan seorang

Portugis yang pertama kali mengarungi samudra mengelilingi dunia dan pertama

kali melintasi samudra Pasifik. Keadaan samudra ini sangat teduh sehingga

disebut sebagai samudra Teduh (Pacific Ocean).

3. Samurda HIndia (India), diberi nama sesuai dengan

Negara yang membatasi samudra ini sebelah utara yakni India.

Faktor lingkungan yang banyak mempengaruhi kehidupan laut antara lain :

a) Gerakan air,

b) Suhu,

c) Salinitas, dan

d) Cahaya.

Air laut selalu dalam keadaan bergerak. Gerakan air laut disebabkan oleh

beberapa faktor antara lain :

a) Angin yang berhembus di permukaan air.

b) Pengadukan karena perbedaan suhu air dua lapisan.

c) Perbedaan tinggi permukaan laut, pasut dan lain-lain

(Romihmotarto dan Juwana, 2001).

Page 6: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

2.2 Parameter Fisika.

2.2.1 Suhu.

Suhu adalah besaran yang menyatakan panas

dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah

thermometer (Anonymous, 2009).

Faktor-faktor yang mem- pengaruhi suhu :

1. Cahaya matahari,

2. Salinitas,

3. Densitas, dan

4. Sirkulasi (Romihmotarto dan Juwana, 2001).

2.2.2 Kecepatan Arus

Arus merupakan gerakan air yang sangat luas yang

terjadi pada seluruh lautan di dunia. Arus-arus ini mempunyai arti yang sangat

penting dalam menentukan arah pelayaran bagi kapal-kapal. Peta arus telah

dibuat oleh para pelaut berabad-abad yang lalu. Kita dapat mengetahui adanya

arus-arus ini terutama didasarkan atas pekerjaan seorang ahli oceanografi

kebangsaan Amerika, Matthew Fontaine yang telah memulai pekerjaan tersebut

sejak tahun 1840. Ia membuat gambar dari arus-arus dunia berdasarkan atas

pengamatan dan pengukuran terhadap besarnya pengaruh arus yang

mempengaruhi pembelokan arah kapal dari lintasan jalan yang seharusnya

dikehendaki dari satu pelayaran yang panjang dan memakan waktu yang lama.

Pada waktu ini teknik yang lebih rumit telah dapat dilakukan dalam mengukur

arus-arus ini, sehingga memungkinkan untuk mengukur kecepatan dan arah arus

di seluruh lapisan perairan. Aibatnya gembaranyang lengkap tentang arus-arus

ini sudah dapat dibuat pada waktu ini. Dimana gambarnya sudah tentu menjadi

sangat kompleks (Hutabarat, 1985).

Gerakan air di permukaan laut terutama disebebkan

oleh adanya angin yang bertiup di atasnya. Hubungan ini kenyataan tidaklah

demikiansederhananya, sekalipun dilihat dari perbandingan singkat antara angin

utama bertiup dan arah dari arus-arus permukaan. Alasannya adalah bahwa

arus-arus dipengaruhi oleh paling tidak tiga faktor lain selain angin. Akibatnya

Page 7: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

arus yang mengalir di permukaan lautan merupakan hasil kerja gabungan dari

mereka ini (Hutabarat, 1985).

Angin dapat juga menyebabkan timbulnya arus air

laut vertikal yang dikenal sebagai upwelling dan sinking pada beberapa daerah

pantai. Hal ini terjadi dalam keadaan dimana arah angin sejajar dengan garis

pantai. Proses upwelling adalah suatu proses dimana massa air didorong kearah

atas dari kedalaman sekitar 100 sampai 200 meter yang terjadi di sepanjang

pantai barat di banyak benua (Hutabarat, 1985).

2.2.3 Kecerahan & Sifat Optis Air

Kecerahan

Kecerahan adalah sebagian cahaya yang diteruskan kedalam peraiaran

dan dinyatakan dengan persen (%), dari beberapa panjang gelombang di daerah

sprektum yang terlihat cahaya yang melalui lapisan sekitar satu meter jatuh agak

lurus pada permukaan air. Kemampuan cahaya matahari untuk menembus ke

dasar perairan dipengaruhi oleh kekeruhan (turbidity) air. Kekeruhan dipengaruhi

oleh :

1. Benda-benda halus yang disuspensi (lumpur),

2. Adanya jasad-jasad renik (plankton), dan

3. Warna air (Ghufron, M. et al, 2007).

Kecerahan merupakan ukuran transpransi

perairan, yang ditemukan secara visual dengan menggunakan secchi disk. Nilai

kecerahan dinyatakan dalam satuan meter. Nilai kecerahan dipengaruhi oleh :

1. Keadaan cuaca,

2. Waktu pengukuran,

3. Kekeruhan,

4. Padatan tersuspensi, dan

5. Ketelitian seseorang yang melakukan

pengukuran.

Untuk budidaya perikanan laut, kekeruhan air yang

dipersyaratkan adalah > 3 m (Akbar, 2001).

Sifat Optis Air

Sifat optis air sangat berhubungan dengan intensitas

Page 8: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

matahari. Semakin lama matahari beras, sifat optis air yang dimiliki semakin

besar karena sudut dating semakin besar. Intensitas matahari semakin besar

maka sifat optis air akan bervariasi.

Sifat optis air merupakan suatu sifat-sifat suatu

perairan yang berhubungan dengan intensitas matahari dan juga kekeruhan

dimana kekeruhan menggambarkan sifat-sifat air yang ditentukan berdasrkan

banyaknya cahaya yang diserap dan dipantulkan oleh bagian-bagian yang

terdapat di dalam air (Anonymous, 2009).

2.2.4 Pasang surut.

Pasang surut merupakan salah satu gejala laut

yang pengaruhnya terhadap kehidupan biota-biota laut, khusunya wilayah pantai.

Pasut terjadi pertama-tama karena gaya tarik (gaya gravitasi) bulan. Bumi

berputar bersama kolom air di permukaanya dan menghasilkan dua kali pasang

dan dua kali surut dalam 24 jam.

Ada 4 jenis pasang surut di laut kita, yaitu :

1. Pasut semi-diurnal atau pasut harian ganda (dua kali

pasang dan surut dalam 24 jam),

2. Pasut diurnal atau pasut harian tunggal (satu kali

pasang dan satu kali surut dalam 24 jam,

3. Campuran keduanya dengan jenis ganda dominan,

4. Campuran keduanya dengan jenis tunggal dominan

(Romihmotarto dan Juwana, 2001).

2.2.5 Gelombang

Gelombang sebagian ditimbulkan oleh dorongan

angin di atas permukaan laut dan sebagian lagi oleh tekanan tangensial pada

partikel air. Angin yang bertiup di permukaan laut mula-mula menimbulkan riak

gelombang (ripples). Jika kemudian angin berhenti bertiup maka riak gelombang

akan hilang dan permukaan laut merata kembali. Tetapi jika angin ini bertiup

lama maka gelombang membesar terus walaupun kemudian angin berhenti

bertiup. Setelah meninggalkan daerah asal bermulanya tiupan angin, maka

gelombang merata menjadi ombak sederhana. Ombak yang sederhana dapat

dilihat sebagai alun (swell) yang terjadi pada keadaan laut yang tenang. Jika

diperhatikan, alun ini mempunyai puncak-puncah (crests) dan lembah-lembah

Page 9: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

(troughs). Selagi gelombang bergerak di air, jarak antara dua titik serupa yang

berurutan, yakni antara satu puncak dan puncak berikutnya atau antara satu

lembah dan lembah berikutnya dinamakan panjang gelombang. Jarak menengah

antara titik puncak dan titik lembah menempuh jarak dari satu titik serupa dari

satu gelombang berikutnya dinamakan periode gelombang (Romimohtarto dan

Juwana, 2001).

Besarnya gelombang dan kecepatannya tergantung

pada kecepatan angin yang menyebabkannya. Lama hembusan angin dan jarak

yang ditempun angin itu (Brotowidjoyo, 1999).

Gelombang lautan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

a. Gelombang panjang (long waves), terjadi di lautan

dangkal dan disebut gelombang air dangkal (shallow water waves) dengan

panjang gelombang kurang lebih 25 kali kedalaman air.

b. Gelombang pendek (short waves), terjadi di lautan

yang dalam dan disebut gelombang air dalam (deep water waves) dan panjang

gelombang kurang dari 2 kali kedalaman air.

c. Gelombang antara (intermediate waves), terjadi

diantara dua macam gelombang tersebut diatas (Brotowidjoyo, 1999).

2.3 Parameter Kimia

2.3.1 pH

pH merupakan suatu pernyataan dari konsentrasi ion

hidrogen (H+) di dalam air, besarnya dinyatakan dalam minus logaritma dari

konsentrasi ion H. Besaran pH berkisar antara 0-14, nilai pH kurang dari 7

menunjukkan lingkungan yang masam, sedangkan nilai diatas 7 menunjukkan

lingkungan yang basa, untuk pH = 7 disebut sebagai netral (Hardjojo dan

Djokosetiyanto, 2005).

Perairan dengan pH < 4 merupakan perairan yang

sangat asam dan dapat menyebabkan kematian makhluk hidup, sedangkan pH >

9,5 merupakan perairan yang sangat basa yang dapat menyebabkan kematian

danmengurangi produksivitas perairan. Perairan laut meupun pesisir memiliki pH

relative lebih stabil dan berada slam kisaran yang sempit, biasanya berkisar

antara 7,7 – 8,4. pH dipengaruhi oleh kapasitas penyangga (buffer), yaitu adanya

garam-garam karbonat dan bikarbonat yang dikandungnya (Nybakken, 1992).

2.3.2 Salinitas

Page 10: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

Salinitas merupakan takaran bagi keasinan air laut.

Satuannya pro mil (o/oo) dan symbol yang dipakai adalah S o/oo. Salinitas

didefinisikan sebagai berat zat padat terlarut dalam gram per kilogram air laut.

Jika zat padat telah dikeringkan sempai beratnya tetap pada 480ºC, danjumlah

klorida dan bromide yang hilang diganti dengan sejumlah klor yang ekivalen

dengan berat kedua halide yang hilang. Singkatnya salinitas adalah berat garam

dalam gram per kilogram air laut. Salinitas ditentukan dengan mengukur klor

yang takarannya adalah klorinitas, dengan rumus S o/oo = 0,03 + 1,805 Cl o/oo

(Romimohtarto dan Juwana, 2001).

2.3.3 DO (Oksigen Terlarut)

Oksigen terlarut merupakan faktor pembatas bagi

kehidupan organism. Perubahan konsentrasi oksigen terlarut dan dapat

menimbulkan efek langsung yang berakibat pada kematian arganisme perairan.

Sedangkan pengaruh yang tidak langsung adalah meningkatkan toksisitas bahan

pencemar yang pada akhirnya dapat membahayakan organism itu sendiri. Hal ini

disebabkan oksigen terlarut digunakan untuk proses metabolisme dalam tubuh

dan berkembang biak (Rahayu, 1991).

Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen = DO)

dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernafasan, proses metabolisme atau

pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk oksidasi dan

pembiakan. Dismping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan

organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sember utama oksigen dalam

auatu perairan berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil

fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut (Salmin, 2000).

Page 11: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

3. METODOLOGI

3.1 Alat dan fungsi

3.1.1 Parameter Fisika

Alat yang digunakan dalam prakikum oseanografi serta fungsinya adalah:

a.Suhu.

Thermometer Hg : untuk mengukur suhu perairan.

b.Kecepatan Arus.

1. Stopwatch : untuk mengukur waktu.

2. Kompas : untuk menunjukkan arah.

3. Botol bekas air mineral (600 ml) 2 buah : sebagai

pemberat (yang berisi air lokal) dan

sebagai pelampung (yang kosong).

4. Tali rafia : sebagai penghubung antara kedua

botol.

c.Kecerahan dan Sifat Optis Air

Kecerahan

1. Secchi disk : untuk mengukur kecerahan perairan.

2. Penggaris : untuk mengukur panjang.

3. Tali rafia : untuk menandai.

Sifat Optik Air.

1. Secchi disk : untuk mengukur kecerahan

perairan.

2. Penggaris : untuk mengukur panjang.

3. Tali rafia : untuk menandai antara d1 dan d2.

d. Pasang Surut

1. Tide Staff : untuk mengukur pasang surut.

e.Gelombang

1. Tongkat berskala 2 m : untuk mengukur tinggi

gelombang.

Page 12: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

2. Stopwatch : untuk mengukur waktu.

3.1.2 Parameter Kimia

Alat yang digunakan dalam prakikum oseanografi serta fungsinya adalah:

a. pH

1. Kotak standart : untuk mengrtahui nilai pH suatu

perairan.

b. Salinitas

1. Refraktometer : untuk mengukur salinitas air laut

2. Pipet tetes : untuk mengambil preparat

c. Oksigen terlarut (DO)

1. Water sampler : sebagai wadah untuk mengambil

air laut.

2. Botol DO : sebagai tempat air laut.

3. Buret : sebagai tempat Na2S2O3.

4. Statif : sebagai tempat menggantungkan

buret.

5. Pipet tetes : untuk mengambil larutan dalam

hitungan tetes.

6. Corong : untuk menolong memasukkan

cairan kedalam wadah.

7. Pipet volume : untuk memindahkan secara tepat

suatu volume tertentu sesuai

kapasitas alat.

3.2 Bahan dan Fungsi

3.2.1 Parameter Fisika

Bahan tan digunakan dalam praktkum oseanografi serta fungsinya adalah :

a. suhu

1. sampel air perairan :

sebagai perairan yang

Page 13: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

diukur suhunya.

b. Kecepatan Arus

1. Air lokal : sebagai bahan penisi botol.

c. Kecerahan dan Sifat Optis Air

Kecerahan

1. sampel air perairan : sebagai perairan yang

diukur kecerahannya.

2. karet gelang : sebagai pemberi tanda antara d1

dan d2.

Sifat optis air

1. sampel air perairan : sebagai perairan yang

diukur sifat optik air.

d. Pasang Surut

1. sampel air perairan : sebagai perairan yang

diukur pasang surutnya.

e. gelombang

1. sampel air perairan : sebagai perairan yang

diukur gelombangnya.

3.2.2 Parameter Kimia

Bahan tan digunakan dalam praktkum oseanografi

serta fungsinya adalah:

a. pH

1. pH paper : sebagai indikator asam basa.

2. Air laut : sebagai bahan yang akan diuji.

b. Salinitas

1. Aquades : untuk membersihkan membran

Refraktometer.

2. Air laut : sebagai bahan uji.

3. Tissue : untuk mengelap membrane

Refraktometer.

c. Oksigen Terlarut (DO)

Page 14: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

1. MnSO4 : untuk mengikat O2.

2. NaOH + KI : melepas I2 membentuk endapan coklat.

3. H2SO4 : melarutkan endapan coklat.

4. Amylum : sebagai indikator warna ungu.

5. Na2S2O3 : mengikat I2 dengan membentuk 2NaI.

6. Air laut : sebagai bahan yang di uji.

3.3 Skema Kerja

3.3.2 Parameter Fisika

a. Pengukuran Suhu

Dicelupkan kedalam air selama ± 2-3 menit.

Dilakukan membelakangi matahari.

Diangkat thermometer.

Dibaca nilai suhu pada skala dengan cepat.

b. Pengukuran Kecepatan Arus

- Diisi air lokal pada botol diujung.

- Dihitung waktu dengan stopwatch mulai

botol dijatuhkan ke dalam perairan.

- Dicatat waktu yang ditempuh selama botol dijatuhkan hingga tali

tergantung sempurna.

c. Pengukuran Kecerahan dan Sifat Optis Air

Kecerahan

Diturunkan kedalam perairan.

Dilihat sampai tidak terlihat sama sekali (d1).

Thermometer

Hasil

Rangkaian Botol ar mineral + Tali Rafia

Hasil

Secchi disk

Hasil

Page 15: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

Dimasukkan kedalam perairan hingga benar-benar tidak terlihat.

Ditarik pelan-pelan hingga pertama kali terlihat (d2).

Dicatat kedalamannya.

Dihitung dengan rumus : D =

Sifat Optis Air

Diturunkan kedalam perairan.

Dilihat sampai tidak terlihat sama sekali (d1).

Dimasukkan kedalam perairan hingga benar-benar tidak terlihat.

Ditarik pelan-pelan hingga pertama kali terlihat (d2).

Dicatat kedalamannya.

Dihitung dengan rumus : D =

Diukur Sudut terbentuk.

Ditunggu Selama 1 jam.

Dilakukan / diulang lagi langkah-langkah di atas.

d. Pasang Surut

- Dipasang pada tiang di daerah pasang surut yang masih terendam

air.

- Dicatat tinggi permukaan air mula-mula t0 (cm)

- Dicatat tinggi permukaan air t1 (cm) setelah 1-2 jam.

- Dihitung kecepatan pasang surut sebagai selisih dari kedua hasli

pengukuran tersebut (cm/jam).

Secchi disk

Hasil

Tide Staff

Hasil

Page 16: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

e. Gelombang

- Ditancapkan dalam air.

- Diukur tinggi gelombang dengan cara dilihat.

- Dilakukan pengukuran sampai 3 kali.

- Diukur lamanya waktu yang diperlukan Antara puncak gelombang 1

dan puncak gelombang 2 dengan stopwatch.

3.3.3 Parameter Kimia

a. Pengukuran pH

Dimasukkan pH paper kedalam air.

Diangkat pH paper.

Dikibas-kibaskan hingga setengah kering.

kemudian dicocokkan peerubahan warnanya. dengan kotak standar

pH.

b. Pengukuran Salinitas

- Dibersihkan dengan tisu pada bagian optiknya,dengan searah.

- Diambil air sampel dengan pipet tetes.

- Diteteskan pada optik refraktometer sebanyak 1 tetes.

pH paper

Hasil

Tongkat berskala 2 m

Hasil

Refraktometer

Hasil

Page 17: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

- Ditentukan salinitas perairan dengan melihat skala pada sisi

kanan atas.

c.Pengukuran Oksigen Terlarut (DO).

- Disiapkan water sampler yang didalamnya terdapat botol DO

yang telah dihubungkan dengan selang.

- Disumbat selang yang telah dihubungkan dengan botol DO.

- Dimasukkan water sampler ke dalam air (zona estuari).

- Diletakkan selang (ujung) ditelinga hingga terdengar bunyi

“blup” pertanda botol DO telah terisi penuh.

- Diangkat water sampler.

- Dibuka tutup water sampler, dikeluarkan botol DO yang terisi

penuh dengan air.

- Ditutup botol DO, dibolak-balik, jika masih terdapat gelembung

udara, percobaan diulangi.

Water Sampler

Hasil

Page 18: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Praktikum

Kecepatan arus Kecerahan Suhu Salinitas pH

0,23 m/s 261 cm 31oC 34 ppt 8

Sifat optis air Gelombang Pasang

surut

Oksigen

terlarut

Pukul 10.30 : 261 cm

Pukul 11.00 : 211 cm

Pukul 11.30 : 288 cm

TG : 17,67 cm

Periode : 7,5 cm 14 cm/jam 6,91 mg/l

Kecepatan arus

Panjang tali yang dipakai = 5 m

Lama waktu = 21 detik

Kecepatan arus = 0,23 m/detik

Arus = dari timur laut menuju barat daya

Kecerahan dan Sifat Optis Air

Kecerahan

Kedalaman secchi disk (mulai tidak tampak)

= 208 cm

Kedalaman secchi disk (mulai tampak)

= 314 cm

Nilai kecerahan (rata-rata pengukuran)

Sifat Optis Air

Page 19: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

Kedalaman sechhi disk pada pukul 10.30 WIB = 261 cm

Kedalaman sechhi disk pada pukul 11.00 WIB = 211 cm.

Kedalaman sechhi disk pada pukul 11.30 WIB = 288 cm

= 261 cm

Suhu

Suhu air laut = 310C

Salinitas

Nilai salinitas = 34 ppt

Derajat keasaman

Nilai pH = 9

Gelombang

Tinggi GR= Selisih = 20+11+22

3 3

= 17,67 cm

Periode gelombang

Pengukuran ke- I II III Rata-rata

Periode

gelombang3 4 8 7,5

Pasang surut

Skala awal pada tide staf = 25 cm

Skala akhir pada tide staf = 95 cm

Selang waktu pengukuran = 5 jam

Kecepatan pasang surut = 14 cm/jam

Lebar pasang surut maksimal= 60 m

Oksigen terlarut

Tinggi

gelombangI II III

Puncak (cm)

Lembah (cm)

Selisih (cm)

85

65

20

80

69

11

85

63

22

Page 20: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

Nilai kandungan O2 di perairan = 6,91 mg/l

DO = Vtitran x N titran x 8 x 1000

V botol DO- 4

= 8,5 x 0,025 x 8 x 1000

250-4

= 6,91 mg/l.

4.2 Analisa Prosedur

4.2.1 Parameter Fisika

a.Suhu

Cara pengukuran suhu pertama yang mesti dilakukan adalah

mempersiapkan alatnya yaitu Thermometer Hg, setelah mempersiapkan

thermometer Hg kemudian dicelupkan langsung kedalam laut, biarkan beberapa

saat kemudian diangkat dan secepatnya dibaca nilai suhu pada skala

Thermometer Hg sebelum terpengaruh oleh suhu sekitar. Hal yang perlu

diperhatikan dalam pengukuran suhu yaitu membelakangi sinar matahari, badan

thermometer tidak tersentuh oleh tangan pembaca skala dengan cepat dan

waktu perendaman dalam air selama 2 – 3 menit.

b.Kecepatan Arus

Pada pengukuran kecepatan arus hal pertama yang dilakukan adalah

Menyiapkan alat dan bahan seperti botol bekas air mineral 600ml 2 buah,

stopwatch dan kompas sedangkan bahannya adalah tali plastic dan perairan

laut. Setelah Menyiapkan alat dan bahan, kemudian ambil 1 botol air mineral,

kemudian isi dengan air laut dan dihubungkan dengan botol kosong

menggunakan tali. Kemudian diikatkan lagi pada tali dan kemudian dihanyutkan

mengikuti arus tidak lupa dicatat waktu yang ditempuh pada panjang tali 10

meter dan dihitung dengan menggunakan rumus V = . Sebelum dihanyutkan

harus mengetahui arus-arus air laut. Setelah itu dicatat hasil pengamatannya.

c.Kecerahan dan Sifat Optis Air

Kecerahan

Nilai kecerahan dinyatakan dengan satuan meter. Dengan mengetahui

kecerahan suatu perairan kita dapat mengetahui sampai dimana masih ada

kemungkinan terjadi proses asimilasi dalam air, lapisan-lapisan manakah yang

Page 21: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

tidak keruh, yang agak keruh dan paling keruh. Pengukuran kecerahan

sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah. Bila kecerahan (angka secchi disk)

menunjukkan angka 24 – 35 cm, berarti cukup baik keadaanya. Bila kurang dari

25 m, phytoplankton terlalu pekat. Alat yang digunakan pada praktikum

kecerahan adalah secchi disk, penggaris dan karet gelang. Cara pengukuran

praktikum kecerahan secchi disk diturunkan pelan-pelan hingga batas tampak

dan tidak tampak (sesaat sebelum tidak tampak) dihitung sebagai D1 dan dicatat

kedalamnya, lalu secchi disk diturunkan lebih dalam lagi hingga benar-benar

tidak tampak kemudian ditarik pelan-pelan hingga pertama kali terlihat (dihitung

sebagai D2) dan dicatat kedalamnya. Rata-rata hasil pengukuran tersebut

merupakan nilai kecerahan perairan dihitung dengan rumus :

D =

Sifat Optis Air

Mula-mula disiapkan alat dan bahan. Kemudian diturunkan pelan-pelan

secchi disk. Diamati sampai tidak tampak pertama kali, lalu diberi tanda pada tali

secchi disk dengan karet gelang, selanjutnya ditarik pelan-pelan secchi disk

sampai batas pertama kali tampak. Kemudian diberi tanda pada tali secchi disk

dengan karet gelang, lalu diangkat secchi disk. Bersamaan dengan pencelupan

secchi disk ini tadi dicatat juga waktu saat untuk pencelupan. Setelah secchi disk

diangkat, lalu diukur panjang dari pangkal secchi disk sampai pada batas tanda

karet gelang pertama kali tidak tampak dan dicatat sebagai D1. selanjutnya diukur

panjang tali dari pangkal secchi disk sampai pada batas tanda karet gelang

pertama kali tampak dan dicatat sebagai D2. kemudian dihitung rata-rata hasil

pengukuran dengan rumus : D = , dan dicatat.

Dihitung waktu pengukuran pertama α dan waktu pengukuran kedua β,

setelah itu diukur sudut yang dibentuk

β α

12.00 13.00

06.00 18.00 . Setiap jamnya derajat

bertambah 150 setelah itu dicatat hasilnya.

d.Pasang Surut

Pada pengukuran pasang surut alat yang digunakan yaitu tide staff. Tide

staff disiapkan. Tide staff dipasang pada daerah pasang surut yang masih

terendam air pada surut rendah kira-kira 50 m dari daratan. Kemudian catat

Page 22: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

tinggi permukaan air pada tide staff sebanyak T0 (cm) kemudian tunggu 1 -2 jam.

Setelah 2 jam catat lagi tinggi permukaan air sebagai T1 (cm) dan kemudian

dihitung kecepatan pasang surut sebagai selisih kedua hasil pengukuran

tersebut dengan menggunakan rumus : dan dicatat didalam

data.

e.Gelombang

Tinggi Gelombang

Pada pengukuran tinggi gelombang alat yang digunakan yaitu tingkat

berskala. Setelah tingkat disiapkan, bawa tingkat skala di tepi pantai kemudian

tancapkan,amati gelombang yang datang catat berapa tinggi gelombang saat

menyentuh tingkat skala. Cara pengukuran harus dengan hati-hati dan cermat

karena gelombang datang dengan cepat. Pengukuran ini diulangi sebanyak 3x

kemudian catat hasilnya.

4.2.2 Parameter Kimia

a.pH

Mula-mula disiapkan alat dan bahan diantaranya pH meter dan sampel air

laut. Setelah diambil sampai air dari laut dengan wadah botol bekas air mineral.

Selanjutnya dicelupkan pH paper kedalam sampel air. Lalu dikibas-kibaskan

sampai setengah kering, supaya tepat mendapatkan warna akhirnya. Kemudian

dicocokkan perubahan warnanya dengan kotak standar. Selanjutnya dicatat

warna apa yang sama dengan warna kotak standar kemudian dilihat berapa pH

tersebut dan dicatat hasilnya.

b.Salinitas

Pada pengukuran salinitas, hal pertama yang dilakukan adalah

Menyiapkan alat dan bahan seperti refraktometer adalah alat yang digunakan

untuk mengukur salinitas air, sampel air laut. Tisu digunakan untuk

membersihkan lensa refraktometer setelah ditetesi aquades, aquades sendiri

digunakan untuk mengkalibrasi refraktometer dan pipet tetes digunakan untuk

meneteskan aquades ke lensa refraktometer. Diambil sampel air laut dengan

menggunakan pipet tetes dan diteteskan 2 tetes pada membran refraktometer.

Setelah itu ditutup membran dengan penutupnya diusahakan tidak terdapat

Page 23: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

gelembung karena akan mempengaruhi pengukuran salinitas. Kemudian

diarahkan refraktometer menuju sumber cahaya agar terlihat dengan jelas, lalu

dilihat langsung nilai salinitasnya yang tertera pada lensa refraktometer (ppt) dan

catat hasilnya.

c.Do

Pada pengukuran Do, disiapkan terlebih dahulu alat dan bahan. Alat yang

digunakan pada pengukuran Do adalah water sampler yang berfungsi sebagai

tempat botol Do, kemudian botol Do yang berfungsi sebagai tempat sampel air.

Buret sebagai tempat titrasi larutan, statistik sebagai penyangga buret, pipet

tetes sebagai alat pengambil larutan dengan volume kecil, corong berfungsi

untuk memasukkan larutan Na-thiosulfat kedalam buret. Setelah Menyiapkan

alat, disiapkan juga bahan. Bahan yang digunakan antara lain NaOH + KI yang

berfungsi untuk membentuk endapat coklat. Alumilum untuk pengkondisian

suasana basa. Na – thiosulfat sebagai lauratn titran dan aquades untuk

membersihkan alat-alat.

Setelah Menyiapkan alat dan bahan tersebut, hal pertama yang perlu

dilakukan adalah dibuka tutup water sampler dan selanjutnya dimasukkan botol

DO yang telah dibuka tutupnya sebelumnya kedalam water sampler. Kemudian

disambung selang desator pada tutup water sampler dan selanjutnya

dimasukkan botol DO yang telah dibuka tutupnya. Sebelumnya kedalam water

sampler, kemudian disambung ke selang aerator pada tutup water sampler dan

dimasukkan dalam perairan, lalu diletakkan selang aerator didekat lelingan dan

ditunggu sampai berbunyi “blub”. Kemudian ditutup yang ujung selang diangkat

dari perairan, dibuka tutup water sampler, kemudian ditutup, botol DO diangkat

dan dihomogenkan. Kemudian ditetesi 2ml larutan MnSo4 untuk mengikat O2 dan

dihomogenkan. Setelah itu ditetesi 2ml N2SO4 untuk mengkondisikan basa dan

dihomogenkan. Ditunggu setelah cairan bening pertama kali dan dilihat volume

titran yang digunakan. Kemudian hitung DO dengan rumus :

DO = , dan dicatat hasilnya.

Page 24: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

4.3. Analisa hasil

4.3.1. Parameter fisika

a. Suhu

Dari hasil praktikum tentang pengukuran suhu hasil pengukurannya yaitu,

suhu air laut adalah 310C. Menurut cholik (2009) di Indonesia suhu rata-

rata pada siang hari di berbagai tempat berkisar antara 28,20C- 34,60C,

dan pada malam hari berkisar antara 12,80C-300C.

b. Kecepatan arus

Dari data hasil perhitungan kecepatan arus didapatkan nilai yaitu 0,23

m/detik, dengan arah arus dari barat menuju timur. Menurut hutabarat

(1985) daerah tropis adalah suatu area yang mempunyai tekanan air

yang lebih tinggi dan dari sana terdapat sebuah aliran besar down hill

yang mengalir ke daerah-daerah tekanan lebih rendah daerah kutub.

c. Kecerahan dan Sifat Optis Air

Kecerahan

Dari hasil data perhitungan nilai kecerahan (rata-rata) yaitu 261 cm. Nilai

tersebut diperoleh dari nilai kedalaman secchi disk yang mulai tidak

tampak 203 cm dan mulai tampak 314 cm.Menurut akbar (2001),

pengukuran kecerahan sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah pada

budidaya perikanan laut, kecerahan air yang dipersyaratkan adalah > 3m.

Sifat Optis Air

Berdasarkan pengukuran sifat optis air pada pukul 10.30 WIB yaitu 261

cm, pukul 11.00 yaitu 211 cm, pukul 11.30 yaitu 288. Kondisi optis air

dalam perairan tersebut mengalami kenaikan berarti dalam perairan

tersebut mengalami kecerahan. Menurut anonymous (2009) faktor

Page 25: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

cahaya matahari yang masuk ke dalam air akan mempengaruhi sifat optis

air. Kondisi optis dalam air dipengaruhi oleh cahaya matahari juga

dipengaruhi oleh substrat dan benda lain yang terdapat di dalam air

misalnya plankton.

d. Pasang surut

Dari data perhitungan didapat nilai pasang surut adalah 14 cm/jam.

Pengukuran ini didapatkan pada tidal staf skala awal yaitu 25 cm dan

skala akhir 95 cm dengan selang waktu 5 jam dan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa kondisi pasang surut pada praktikum ini adalah semi

diurnal yaitu dua pasang dua surut. Menurut Brotowidjojo (1999) air

pasang dan air surut nampak jelas di panatai oleh adanya permukaan air

laut yang naik yang turun secara teratur biasanya 2 kali sehari secara

vertikal naiknya air permukaan lautmungkin kurang dari 1 m.

e. Gelombang

Pada praktikum hasil pengamatan yang dilakukan sebanyak 3 kali yaitu

puncak I = 85 cm, puncak II = 80 cm, puncak III = 85 cm sedangkan

lembah I = 65 cm, lembah II = 69 cm, lembah III = 63 cm. Menurut

hutabarat (1985) angin yang bertiup diatas permukaan laut merupakan

pembangkit utama gelombang. Bentuk gelombang yang dihasilkan disini

cenderung tidak tentu yang tergantung kepada bermacam-macam sifat

seperti tinggi, periode, di daerah mana mereka dibentuk.

4.3.2. Parameter kimia

a. pH

Dari hasil data dan perhitungan pH didapatkan nilai pH perairan adalah 8.

ini berarti kondisi perairan di lokasi praktikum adalah basa. Menurut

nybakken (1992) perairan dengan nilai pH < 4 merupakan peraiaran yang

asam dan dapat menyebabkan kematian mahluk hidup sedangkan pH >

9,5 merupakan perairan yang sangat basa yang dapat menyebabkan

kematian dan mengurangi produktivitas perairan.

Page 26: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

b. Salinitas

Dari hasil pengamatan diperoleh nilai salinitas yaitu 34 ppt. Dari kondisi

ini dapat disimpulkan bahwa salinitas perairan adalah normal. Menurut

holiday (1962) salinitas mempunyai peranan penting untuk kelangsungan

hidup dan unutk metabolisme ikan, disamping faktor lingkungan maupun

faktor genetik.

c. DO

Dari hasil perhitungan didapatkan nilai DO yaitu 6,91 mg/l. Dan kondisi ini

dapat dsimpulkan bahwa kondisi perairan adalah ideal. Menurut

anonymous (2009) kandungan oksigen terlarut minimum adalah 2 ppm

dalam keadaan normal dan tidak tercemar dan senyaawa beracun.

Kandungan oksigen terlarut ini sudah cukup mendukung kehidupan

organisme, kandungan DO tifak boleh kurang dari 1,7 ppm selama waktu

8 jam dengan sedikitnya pada tingkat kekeruhan sebesar 70%.KLH

menetapkan bahwa kandungan oksigen terlarut adalah 5 ppm untuk

kepentingan bahan dan biota laut.

4.4. Manfaat di Bidang Perikanan

4.4.1. Parameter Fisika

a. Suhu

Manfaat suhu di bidang perikanan yaitu dengan dengan suhu yang baik

bagi perikanan maka dapat memperbanyak populasi ikan yang ada di perairan

dan memperbanyak penangkapan ikan.

Peningkatan suhu mengakibatkan peningkatan viskositas, reaksi kimia, evapor,

dan volatilasi. Selain itu peningkatan suhu juga menyebabkan penurunan

kelarutan gas dalam air (wikipedia,2009).

b. Kecepatan Arus

Kecepatan arus dapat dimanfaatkan bagi perikanan yaitu untuk mengetahui

arah arus pada perairan sehingga saat mencari ikan alat tangkap yang

digunakan tidak rusak atau terbelit.

Dalam budidaya ikan perlu diperhatikan arah dan kekuatan arus air dimana arus

kuat akan menimbulkan gelombang yang tinggi akan mengganggu dan merusak

keramba jaring apung yang dipakai (wikipedia,2009).

c. Kecerahan dan Sifat Optis Air

Kecerahan

Page 27: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

Kecerahan suatu perairan dapat bermanfaat bagi perikanan yaitu apabila

suatu kecerahan pada perairan cukup, maka dapat melakukan proses

fotosintesis pada tumbuhan laut dan menjadi sumber makanan bagi ikan,

sehingga populasi ikan meningkat.

Kekeruhan yang tinggi dan kecerahan yang rendah dapat mengakibatkan

terganggunya proses fotosintesis (wikipedia,2009).

Sifat Optis Air

Sifat optis air dapat dimanfaatkan untuk penyebaran plankton yang terlarut

dalam air, dapat mengidentifikasi banyaknya ikan yang hidup di suatu perairan.

Seperti halnya kecerahan, pengukuran optis air ini juga merupakan faktor penting

dalam hubungan dengan perpindahan populasi hewan laut (Anonymous,2009).

d. Pasang surut

Pasang surut dapat dimanfaatkan untuk pemberangkatan para nelayan

untuk mencari ikan pada saat surut para nelayan mencari ikan di laut, sedangkan

pada saat pasang kapal nelayan kembali ke daratan.

Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut sebagai fungsi waktu karena adanya

gaya tarik menarik benda-benda di langit, terutama matahari dan bulan terhadap

massa air laut di bumi (Anonymous,2009).

e. Gelombang

Gelombang air laut dapat dimanfaatkan untuk berangkat dan pulangnya

para nelayan dalam mencari ikan, selain itu para nelayan dapat memprediksikan

keadaan baik buruknya cuaca di laut sebelum nelayan pergi berlayar.

Gelombang lautan itu disebabkan oleh angin, biasanya sebagai campuran yang

bergerak searah angin Brotowidjojo,1999).

4.4.2. Parameter Kimia

a. Ph

Manfaat pengukuran pH dalam perairan yaitu dapat mengidentifikasi

perairan yang baik bagi kehidupan biota laut.

Menurut kadi dan Atmadja (1998) dalam wikipedia (2009) bahwa pH merupakan

faktor lingkungan kimiawi air yang dapat menentukan baik buruknya rumput laut.

b. Salinitas

Page 28: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

Manfaat salinitas bagi perikanan yaitu banyak sedikitnya kandungan

salinitas air terdiri dari garam-garam mineral untuk kehidupan organisme air laut

sehingga dapat mengetahui kualitas air tersebut.

Kandungan salinitas air terdiri dari garam-garam mineral yang banyak

manfaatnya untuk kehidupan organisme air laut atau payau (wikipedia,2009).

c. DO

Manfaat DO bagi perikanan yaitu dapat mengidentifikasi kualitas air suatu

perairan dan baik buruknya kehidupan biota laut.

Oksigen terlarut merupakan faktor pembatas bagi kehidupan organisme.

Perubahan konversi oksigen terlarut dapat menimbulkan efek langsung yang

berakibat dalam kematian perairan (Rahayu,1991).

Page 29: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

5. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan,

maka diperoleh beberapa kesimpulan yaitu :

Laut adalah bagian dari permukaan bumi yang airnya memiliki kadar

garam tinggi sehingga rasanya asin.

Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam yang terlarut dalam

air.

pH adalah kepekatan ion-ion yang terlepas dalam suatu perairan.

suhu mempengaruhi aktivitas metabolisme organisme, karena

penyebaran organisme baik di lautan maupun perairan tawar dibatasi oleh

suatu perairan tersebut.

Kecerahan adalah sebagian cahaya yang diteruskan ke dalam air dan

dinyatakan dalam persen.

Arus adalah pergerkan massa air secara vertikal dan horizontal sehingga

menuju keseimbangan.

Gelombang adalah pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegsk

lurus permukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinosidal.

Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya

permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya

gravitasi dan gaya tarik menarik benda-benda astronomi.

Dari hasil pengamatan didapatkan hasil bahwa kecepatan arus sebesar

0,23 m/detik, kecerahan sebesar 261 cm dan suhu sebesar 310C, salinitas

sebesar 34 ppt, pH sebesar 8, sifat optis air pada pukul 10.30 WIB yaitu

261 cm, pukul 11.00 yaitu 211 cm, pukul 11.30 yaitu 288. Kondisi optis air

dalam perairan tersebut mengalami kenaikan berarti dalam perairan

tersebut mengalami kecerahan.

5.2 Saran

Dari praktikum oceanografi yang telah dilakukan diharapkan para

praktikan untuk berhati-hati dalam melaksanakan praktikum karena para

praktikan langsung berada di tengah lautan juga berhati-hati dalam

menggunakan alat praktikum karena kebanyakan alat terbuat dari bahan pecah

belah.

Page 30: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

DAFTAR PUSTAKA

Akbar.2001 (Kutipan dari Anonymous. 2009). Kecerahan. http://www.perikanan-

budidaya.go.id. Diakses tanggal 24 Mei 2009 pukul 07.00 WIB

Anonymousa. 2009. Analisa Pasang Surut. http://en.word press.com/tag/analisa-

pasang-surut/. Diakses tanggal 26 Mei 2009 pukul 19.30 WIB

______b. 2009. SIfat Optis Air. http://comank.blogspot.com/. DIakses tanggal 3

Juni 2009 pukul 20.00 WIB

Brotowidjoyo et all. 1999. Pengantar Lingkungan Perairan dan Budidaya Air.

Liberty. Yogyakarta.

Cholik. 2005 (Kutipan dari Anonymous. 2009). Suhu.

http://alljabbar.wordpress.com/2008/04/07/suhu/. Diakses tanggal 24 Mei

2009 pukul 07.00 WIB

Hardjojo dan Djokosetiyanto. 2005 (Kutipan dari Anonymous. 2009). Suhu.

http://alljabbar.wordpress.com/ 2008/04/07/suhu/. DIakses tanggal 24 Mei

2009 pukul 07.00 WIB

Holiday. 1967 (Kutipan dari Anonymous. 2009). Salinitas.

http://alljabbar.wordpress.com/2008/04/07/suhu/. Diakses tanggal 24 Mei

2009 pukul 07.00 WIB

Hutabarat and Evans. 1985. Pengantar Eseanografi. Penerbit Universitas

Indonesia. Jakarta

Nybbaken. 1992 (Kutipan dari Anonymous. 2009). pH.

http://alljabbar.wordpress.com/2008/04/07/pH/. Diakses tanggal 24 Mei

2009 pukul 07.00 WIB

Page 31: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)

Rahayu. 1991 (Kutipan dari Anonymous. 2009). Oksigen Terlarut.

http://id.wikipedia.org/wiki/oksigen-terlarut/. Diakses tanggal 14 Mei 2009

pukul 07.00 WIB

Romimohtarto dan Juwana. 2001. Biologi Laut Tropis – Ilmu Pengetahuan

tentang Biologi. Djambatan. Jakarta

Salmin. 2000 (Kutipan dari Anonymous. 2009). Oksigen Terlarut.

http://id.wikipedia.org/wiki/oksigen-terlarut/. Diakses tanggal 14 Mei 2009

pukul 07.00 WIB

4.4.6 Sifat Optis Air

Cahaya matahari merupakan salah satu parameter utama yang berpengaruh

dalam pembentukan terumbu karang. Penetrasi cahaya matahari merangsang

terjadinya fototaksis oleh zoo xantheliae simbiotik dalam jaringan karang. Tanpa

cahaya yang cukup, laju fotosintesis akan berkurang dan bersamaan dengan itu

kemampuan karang untuk membentuk terumbu (CaC03) akan berkurang dan

pula.

Page 32: Laporan Ketik Oceanografi My Grup 5(Fix)