KONDISI OCEANOGRAFI PERAIRAN

45
KONDISI OCEANOGRAFI PERAIRAN (Laporan Praktikum Oseanografi) Kode Mata Kuliah: BDI612105 Disusun Oleh: Helpo Prayor 1414111030 PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

description

oki

Transcript of KONDISI OCEANOGRAFI PERAIRAN

KONDISI OCEANOGRAFI PERAIRAN

KONDISI OCEANOGRAFI PERAIRAN

(Laporan Praktikum Oseanografi)

Kode Mata Kuliah: BDI612105

Disusun Oleh:

Helpo Prayor

1414111030

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2015

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang mana telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya,sehingga kami dapat menyelesaikan laporan individu yang membahas tentang Kondisi Oseanografi Perairan dengan tepat waktunya. Laporan ini kami susun sebagai salah satu pelengkap tugas dari mata kuliah Oseanografi. Terimakasih kepada dosen pembimbing dan asisten kami yang telah membimbing hingga terselesainya laporan penelitian oseanografi ini. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun agar kedepan terdapat perbaikan kearah yang lebih baik.

Laporan ini berisikan tentang karakteristik-karakteristik diperairan air laut yang terdiri dari parameter kimia yang terdiri dari pH dan salinitas, parameter fisika yang terdiri dari gelombang, pasang surut, arus, suhu, kecerahan, dan parameter biologi terdiri dari makrobenthos, plankton, lamun, fraksi sedimen. Dengan adanya laporan ini diharapkan agar dapat membantu mempermudah proses belajar mengajar antara dosen dengan mahasiswa dan mahasiswa dengan mahasiswa.

Akhirnya penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusun nya laporan ini semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 1 Juni 2015

PenulisLEMBAR PENGESAHAN

Judul praktikum

: Kondisi Oseanografi Perairan

Tanggal praktikum

: 17-20 Mei 2013Tempat praktikum

: Pantai Ringgung,Pulau Tegal & LabNama

: Helpo PrayorNpm

: 1414111030Jurusan

: Budidaya Perairan

Fakultas

: Pertanian

Kelompok

: 2 (Dua)Bandar Lampung, 17-20 Mei 2013Mengetahui,

Asisten I

Asisten II

Dwinda Pangenta Sari

Acib Saputra Dwi Y

NPM. 1014111035

NPM. 1114111002DAFTAR ISI

HalamanLEMBAR PENGESAHAN............................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

PENDAHULUAN

Latar Belakang...........................................................................................1Tujuan Praktikum.......................................................................................2TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Lokasi...........................................................................Sifat Air Laut.............................................................................................Suhu....................................................................................................Salinitas..............................................................................................pH.......................................................................................................Arus....................................................................................................Gelombang.........................................................................................Pasang Surut.......................................................................................METODE

Waktu dan Lokasi....................................................................................Alat dan Bahan.........................................................................................Metode Kerja...........................................................................................Suhu...................................................................................................Arus...................................................................................................Tinggi Gelombang............................................................................Panjang Gelombang.........................................................................Periode Gelombang..........................................................................Refraksi Gelombang.........................................................................Kemiringan Pantai............................................................................Pasang Surut.....................................................................................Kecerahan.........................................................................................Salinitas.............................................................................................PH......................................................................................................Makrobentos.....................................................................................Plankton............................................................................................Lamun...............................................................................................Fraksi Sedimen.................................................................................HASIL DAN PEMBAHASAN

Parameter Fisika.......................................................................................Parameter Kimia......................................................................................Parameter Biologi....................................................................................Hubungan parameter Fisika dan Kimia...................................................Hubungan parameter Fisika dan Biologi.................................................Hubungan parameter Kimia dan Biologi.................................................Hubungan parameter Fisika, Kimia, dan Biologi....................................KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan..............................................................................................

5.2Saran........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKALAMPIRANPENDAHULUAN

Latar Belakang

Oseanografi berasal bahasa Yunani yang terdiri dari kata oceanos yang berarti laut dan graphos yang berarti gambaran atau deskripsi. Secara sederhana kita dapat mengartikan oseanografi sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut. Ilmu ini mencakup berbagai topik seperti organisme laut dan dinamika ekosistem, arus samudra, gelombang, dan dinamika cairan geofisika,tektonik lempeng dan geologi dasar laut, dan arus berbagai zat kimia dan fisika di dalam lautan dan perbatasannya. Topik-topik yang beragam ini menggambarkan berbagai macam disiplin ilmu yang digabungkan para oseanograf untuk mempelajari lautan dunia dan memahami proses di dalamnya, yaitu biologi, kimia,meteorologi, fisika, dan geografi.

.

Oceanografi dapat didefinisikan secara sederhana sebagai ilmu yang mempelajari lautan serta gejala yang terjadi didalamnya. Laut merupakan sumber kehidupan. Laut seperti halnya daratan dihuni oleh biota yakni tumbuh-tumbuhan, hewan dan mikroorganisme hidup. Oceanografi merupakan disiplin ilmu, karena pada dasarnya merupakan gabungan sebagai ilmu dasar seperti fisika, kimia, biologi. Kondisi oceanografi meliputi suhu, arus, gelombang, pasang surut, yang digambarkan oleh fenomena alam, sedangkan oceanografi kimia meliputi salinitas, pH, dan oksigen terlarut. Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti diketahui bahwa bumi terdiri dari bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut hidrosfer dan bagian gas yang disebut atmosfer. Sementara itu bagian yang berkaitan dengan sistem ekologi seluruh makhluk hidup penghuni planet Bumi dikelompokkan ke dalam biosfer.

Para ahli oseanografi mempelajari berbagai topik, termasuk organisme laut dan dinamika ekosistem; arus samudera, ombak, dan dinamika fluida geofisika; tektonik lempeng dan geologi dasar laut; dan aliran berbagai zat kimia dan sifat fisik didalam samudera dan pada batas-batasnya. Topik beragam ini menunjukkan berbagai disiplin yang digabungkan oleh ahli oceanografi untuk memperluas pengetahuan mengenai samudera dan memahami proses di dalamnya: biologi, kimia, geologi, meteorologi, dan fisika.

Dengan adanya kondisi tersebut menyebabkan kekhasan masing-masing wilayah diperairan laut. Oleh sebab itu perlu diadakannya pengamatan mengenai kondisi perairan tersebut sehingga dapat diketahui lautnya apakah stabil atau tidak. Pada praktikum kali ini lokasi yang digunakan dalam melakukan pengamatan berbagai parameter yaitu berlokasi di pulau tegal pantai ringgung.Pulau Tegal menjadi pilihan untuk melaksanakan Praktikum Oceanografi umum, karena memiliki kondisi asri dan alami yang dapat mewujudkan tujuan-tujuan dari praktikum ini. Faktor aktivitas aktivitas seperti budaya, penangkapan, pelayaran, dan aktivitas lainnya. Sehingga informasi yang didapatkan dari praktikum ini akan dapat menggambarkan kondisi oceanografi dikaitkan dengan bidang perikanan.

Praktikum kali ini akan mengukur beberapa parameter oceanografi seperti parameter fisika, parameter kimia, dan parameter biologi. Parameter fisika yang diukur adalah suhu, arus, gelombang, pasang surut kecerahan. Parameter kimia adalah salinitas dan pH sedangkan parameter biologi adalah makrobentos, plankton, lamun dan fraksi sedimen

Tujuan PraktikumSecara umum praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan fenomena oseanografi yang berkaitan dengan bidang keilmuan lainnya. Adapun tujuan khusus dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

Memperoleh gambaran kuantitatif dari parameter fisika, parameter kimia, dan parameter biologi.

Dapat mengetahui dan menjelaskan sebab dan akibat dari nilai kuantitatif parameter fisika dan kimia yang telah diukur.

Dapat memberikan kesimpulan dari data kuantitatif yang telah didapatkan.

Adapun tujuan diadakannya field trip oseanografi ini adalah sebagai berikut :

Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat dari perkuliahan.

Mahasiswa dapat membandingkan teori-teori yang didapatkan dari perkuliahan dengan kenyataan yang ada di alam.

Mahasiswa dapat membandingkan teori-teori yang didapatkan dari perkuliahan dengan kenyataan yang ada di alam.

Mahasiswa terampil dalam hal-hal yang bersifat aplikasi oseanografi.I.2 Tujuan praktikum

Tujuan dari diadakannya praktikum oseanografi ini adalah agar praktikan mampu melakukan pengukuran parameter kualitas air laut baik dari parameter fisika maupun parameter kimia dan dapat mengaplikasikannya di kehidupan mendatang.Dan dapat mengetahui serta menjelaskan fenomena oseanografi yang berkaitan dengan bidang keilmuan lainnya.

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Lokasi

Gambaran umum lokasi pada praktikum ini adalah lokasinya terletak di Pantai Ringgung, pulau Tegal kondisi perairannya kurang bersih banyak sampah dimana-mana. Di pantai Ketapang kondisinya banyak terdapat karang-karang dan banyak organisme yang hidup didalamnya. Sumber nutrien yang terkandung berasal dari bahan-bahan organik yang berasal dari daun-daun yang berjatuhan disekitar pantai serta cangkang-cangkang dari moluska dan porifera. Perbedaan dari masing-masing jenis pantai tersebut umumnya disebabkan oleh kegiatan gelombang dan arus laut.kondisi arusnya itu kurang kuat/deras disebabkan ada KJA(Keramba Jaring Apung) di sudut kiri dan kanan itu menghambat datangnya arus ,dan kondisi perairan gelombangnya pun kurang karena ada penghambat tersebut. Keramba yang terdapat disudut kanan kiri itu dapat menghambat gelombang sehingga dapat menurunkan aktivitas pasang surut air laut.

Secara administratif, Pulau Tegal merupakan salah satu pulau kecil yang berada di perairan Teluk Lampung dan masuk ke dalam Desa Gebang, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran. Pulau Tegal mempunyai luas sekitar 98 ha dengan jumlah penduduk sebesar 400 jiwa.Untuk mencapai pantai Pulau Tegal pun dapat menggunakan jasa penyeberangan dari dermaga pelelangan ikan Ujung Bom, Bandar Lampung, atau dari dermaga di kawasan Gudang Lelang Bandar Lampung atau juga dapat menyeberang melalui Pantai Ringgung Desa Sidodadi di Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung.2.2 Sifat Air Laut

2.2.1 Suhu

Suhu adalah salah satu faktor yang amat penting bagi kehidupan organisme di lautan, karena suhu mempengaruhi baik aktivitas metabolisme maupun perkembangbiakan diri organisme-organisme tersebut. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika banyak dijumpai berbagai macam jenis hewan di dunia. Sebagai contoh binatang karang dimana penyebarannya sangat dibatasi oleh perairan yang hangat yang terdapat di daerah tropik dan subtropik. Faktor yang mempengaruhi perbedaan pemanasan adalah sinar matahari yang merambat melalui dan perbedaan sudut datang sinar matahari ketika atmosfir mencapai permukaan bumi (Hutabarat dan evans, 2008).

Suhu dinyatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer.Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan pangan, sandang, pangan, tambang dan tempat dilaksanakannya beberapa aktifitas.Batas suhu yang layak bagi kehidupan makhluk hidup berkisar antara -350 dan 750C.akan tetapi kisaran suhu yang dikehendaki tanaman antara 150C 400C.pada suhu dibawah atau diatas kisaran tersebut, pertumbuhan tanaman sangat dihambat. Secara langsung, suhu mempengaruhi fotosintese, respirasi, permeabilitas dinding sel, kegiatan ensim, penyerapan air dan unsur hara, transpirasi dan koagulasi protein.Semua pengaruh ini tersimpul dalam pertumbuhan tanaman (Mashum, 2005).

Metabolismeorganismebiasanya berkisar pada suhiu antara 0-40 C. Semua organisme laut, kecuali burung-burung dan mamalia laut bersifat poikilotermik atau ektotermik, artinya suhu tubuhya dipengaruhi oleh suhu massa air di sekitarnya. Berdasarkan penyebaran suhu permukaan laut dan penyebaran organisme secara keseluruhan, dapat dibedakan empat zona biogeografik utama: kutub, tropik, beriklim sedang-panas, dan beriklim sedang dingin (Nybakken, 1985).

Suhu adalah ukuran derajat panas atau dingin suatu benda,alat yang digunakan untuk mengukur suhu disebut thermometer. Suhu air diperanguhi komposisi subtract, kecerahan, kekeruhan, air tanah, dan pertukaran air, panas udara akibat respirasi dan naungan dari kondisi perairan tersebut.Semakin tinggi suhu suatu benda,semakin panas benda tersebut. secara mikrokopis,suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda setiap atom.dalam suatu benda masing-masing bergerak,baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan ditempat berupa getaran.makin tingginya energi atom-atom penyusun benda,semakin tinggi suhu benda tersebut ( Sihotang, 2006 ).5

Suhu dinyatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer.Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan pangan, sandang, pangan, tambang dan tempat dilaksanakannya beberapa aktifitas.Batas suhu yang layak bagi kehidupan makhluk hidup berkisar antara -350 dan 750C.akan tetapi kisaran suhu yang dikehendaki tanaman antara 150C 400C.pada suhu dibawah atau diatas kisaran tersebut, pertumbuhan tanaman sangat dihambat. Secara langsung, suhu mempengaruhi fotosintese, respirasi, permeabilitas dinding sel, kegiatan ensim, penyerapan air dan unsur hara, transpirasi dan koagulasi protein.Semua pengaruh ini tersimpul dalam pertumbuhan tanaman (Mashum, 2005).

Mengingat pentingnya faktor suhu terhadap kehidupan dan aktifitas manusia, menyebabkan pengamatan suhu udara yang dilakukan oleh stasiun meteorology dan klimatologi memiliki kriteria diantaranya:

a.Suhu udara permukaan (suhu udara aktual, rata-rata, maksimum dan minimum).

b.Suhu udara di beberapa ketinggia/ lapisan atmosfer (hingga ketinggian km).

c.Suhu tanah di beberapa kedalaman tanah (hingga kedalaman 1 meter)

d.Suhu permukaan air dan suhu permukaan laut (Anonim, 2010).

Suhu didaerah equator lembab, tidak bervariasi dari pada suhu didaerah kering atau berlintang tinggi. Didaerah tropis yang berhujan cukup, suhu bukanlah merupakn suatu faktor pembatas pertumbuhan tanaman dan produksi dalam arti yang luas. Walaupun demikian masih terdapat 2 pengaruh yang dapat dicatat:

-Bila tanaman tropis disebar kedaerah subtropis, misalnya industri pisang di usahakan di subtropis walaupun keadaan itu dibawah optimum, karena pemasarannya mudah.

-Dengan bertambahnya penggunaan tanah, ekstensifikasi harus dilakukan ditempat-tempat yang tinggi (Dengel, G.O.F, 1956).

6

Beberapa faktor penyebaran yang mempengaruhi suhu antara lain:

- Jumlah radiasi yang diterima perhari, permusim, dan pertahun.

- Pengaruh daratan dan lautan.

- Pengaruh altitude.

- Pengaruh aspek.

- Pengaruh panas laten.

- Pengaruh angin (Karim Kormalis, Zailani Kadir, 1986).

2.2.2 Salinitas

Salinitas merupakan bagian dari sifat fisik-kimia suatu perairan, selain suhu, pH, substrat dan lain-lain. Salinitas dipengaruhi oleh pasang surut, curah hujan, penguapan, presipitasi dan topografi suatu perairan. Akibatnya, salinitas suatu perairan dapat sama atau berbeda dengan perairan lainnya, misalnya perairan darat, laut dan payau. Kisaran salinitas air laut adalah 30-35, estuari 5-35 dan air tawar 0,5-5 (Nybakken, 1992).

Salinitas atau kadar garam ialah banyaknya garam-garaman (dalam gram) yang terdapat dalam 1 Kg (1000 gr) air laut, yang dinyatakan dengan atau perseribu. Salinitas umumnya stabil, walaupun di beberapa tempat terjadi fluktuasi. Laut Mediterania dan Laut Merah dapat mencapai 39 40 yang disebabkan banyak penguapan, sebaliknya dapat turut dengan drastis jika turun hujan. Laut yang memiliki kadar garam yang rendah banyak dijumpai di daerah-daerah yang banyak muara sungainya. Tinggi rendahnya kadar garam (salinitas) sangat tergantung pada faktor-faktor sebagai berikut:

Penguapan, makin besar tingkat penguapan air laut di suatu wilayah, maka salinitasnya tinggi dan sebaliknya pada daerah yang rendah tingkat penguapan air lautnya, maka daerah itu rendah kadar garamnya.

Curah hujan, makin besar/banyak curah hujan di suatu wilayah laut maka salinitas air laut itu akan rendah dan sebaliknya makin sedikit/kecil curah hujan yang turun salinitas akan tinggi.

Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di laut tersebut, makin banyak sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitas laut tersebut akan rendah, dan sebaliknya makin sedikit sungai yang bermuara ke laut tersebut maka salinitasnya akan tinggi.

Salinitas 30 ppt adalah tingkat kadar garam normal pada air laut, pada salinitas andeng dipelihara dan dipijahkan. Salinitas 23 ppt adalah kisaran salinitasi media air laut - payau, di mana nener (stadium akhir larva bandeng) dipelihara di bak- bak hatchery bandeng. Sementara salinitas 16 ppt mewakili air payau, di alam kondisi ini dijumpai pada tambak-tambak dimana benih bandeng dipelihara atau dibesarkan mencapai ukuran konsumsi (Murtidjo,2002).

Salinitas suatu perairan dipengaruhi oleh adanya aliran air laut , dan daratan, curah hujan, evaporasi dan pasang surut (Anggoro, 1984).

Salinitas adalah jumlah garam yang dinyatakan dalam gram yang diperoleh dari beberapa kali penguapan, 1000 gram air sehingga diperoleh berat air yang konstan (Shuter, 1949).

Salinitas merupakan salah satu faktor lingkungan yang sangat membatasi kehidupan organisme dan dapat mengontrol pertumbuhan, reproduksi, dan distribusi organisme (Odum, 1971).

2.2.3 pH

Air laut mempunyai kemampuan menyangga yang sangat besar untuk mencegah perubahan pH. Perubahan pH yang sedikit saja dari pH alami akan memberikan petunjuk terganggunya sistem penyangga. Hal ini dapat menimbulkan perubahan dan ketidakseimbangan kadar CO2 yang dapat membahayakan kehidupan biota laut. pH air laut permukaan di Indonesia umumnya bervariasi dari lokasi ke lokasi antara 6.0 8,5. Perubahan pH dapat berakibat buruk terhadap kehidupan biota laut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Akibat langsung adalah kematian ikan, burayak, telur, dan lain-lainnya, serta mengurangi produktivitas primer. Akibat tidak langsung adalah perubahan toksisitas zat-zat yang ada dalam air, misalnya penurunan pH sebesar 1,5 dari nilai alami dapat memperbesar toksisitas NiCN sampai 1000 kali (Romimohtarto, K. dan Juwana, S.2007)

Derajat keasaman menunjukan aktifitas ion hidrogen dalam larutan tersebut dan dinyatakan sebagai konsentrasi ion hidrogen (mol/l) pada suhu tertentu atau pH = - log (H+). Konsentrasi pH mempengaruhi tingkat kesuburan perairan karena mempengaruhi kehidupan jazad renik. Perairan yang asam cenderung menyebabkan kematian pada ikan. Hal ini disebabkan konsentrasi oksigen akan rendah sehingga aktifitas pernapasan tinggi dan selera makan berkurang (Ghufron dan Kordi, 2005).Konsentrasi pH mempengaruhi tingkat kesuburan perairan karena mempengaruhi kehidupan jasad renik. Perairan yang asam cenderung menyebabkan kematian pada ikan. Hal ini disebabkan konsentrasi oksigen akan rendah sehingga aktifitas pernapasan tinggi dan selera makan berkurang (Ghufron dan Kordi, 2005).pH air laut umunya berkisar antara 7.6 8.3 dan berpengaruh terhadap ikan. Nilai pH biasanya dipengaruhi oleh laju fotosintesa, buangan industri serta limbah rumah tangga. Kisaran pH dalam perairan alami, sangat dipengaruhi oleh konsentrasi karbondioksida yang merupakan substansi asam. Fitoplankton dan vegetasi perairan lainya menyerap karbondioksida dari perairan selama proses fotosintesa berlangsung sehingga pH cenderung meningkat pada siang hari dan menurun pada malam hari. Tetapi menurunya pH oleh karbondioksida tidak lebih dari 4.5 (Boyd, 1982).

pH adalah tingkatan yang menunjukkan asam/basanya suatu larutan yang diukur pada skala 00 sampai dengan 14. Sebagian besar biota akuatik sensitive terhadap perubahan pH dan menyukai nilai pH 7-8,5. Nilai pH sangat memperanguhi nilai proses biokimia perairan misalnya proses nitrifikasi akan berakhir jika pH rendah. (Novotnydan Olem dalam Effendi, 2003).

2.2.4 Arus

Arus di laut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya arus yakni tiupan angin musim dan suhu permukaan laut yang berubah ubah Arus air laut juga dapat terjadi karena adanya perbedaan suhu air baik secara vertikal maupun horizontal, tinggi permukaan laut, dan pasang-surut (Wibisono, 2005).Arus merupakan gerakan yang sangat luas yang terjadi pada seluruh lautan di dunia. Arus permukaan dibangkitkan terutama oleh angin yang berhembus di permukaan laut. selain itu topografi muka air laut juga turut mempengaruhi gerakan arus permukaan. Angin dan topografi laut saat ini dapat diamati dengan menggunakan satelit Altimetri Jason1. Dengan bantuan data dari satelit ini, maka dapat dipetakan pola dari pergerakan arus laut permukaan secara global. (Rahma Widyastuti, 2010)Arus laut adalah gerakan masa air secara teratur dari suatu tempat ketempat lain. Sebagaian besararus laut bergerak dengan arah horinzontaldan hanya sebagian kecil bergerak dengan arah vertical. Gerakan masa air laut secara vertical disebut upwelling. (Mahammad, hamid. 2005).Menurut letaknya arus dibagi menjadi dua, yaitu arus atas dan arus bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut, bergerak dengan arah horizontal dan dipengaruhi oleh pola sebaran angin; Sedangkan arus bawah Deep-water Circulation) adalah arus yang bergerak dibawah permukaan laut arah pergerakannya tidak dipengaruhi oleh pola sebaran angin dan mambawa massa air dari daerah kutub ke daerah ekuator. Faktor utama yang mengendalikan gerakan massa air laut di kedalaman samudera adalah densitas air laut. Perbedaan densitas diantara dua massa air laut yang berdampingan menyebabkan gerakan vertikal air laut dan menciptakan gerakan massa air laut-dalam(deep-water masses) yang bergerak melintasi samudera secara perlahan. Gerakan massa air laut-dalam tersebut kadang mempengaruhi sirkulasi permukaan. Menurut suhunya kita mengenal adanya arus panas dan arus dingin. Arus panas adalah arus yang bila suhunya lebih panas dari daerah yang dilalui. Sedangkan arus dingin adalah arus yang suhunya lebih dingin dari daerah yang dilaluinya.(Gross, M.G.1990).Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke

tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping).Contoh-contoh gerakan itu seperti gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi. Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mangarah ke kiri di belahan bumi selatan.Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam (ke kanan) pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan. Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan spiral ekman (ilmukelautan, 2012).

Arus atau pola sirkulasi merupakan salah satu aspek dinamika air yang sangat penting karena berpengaruh terhadap lingkungan disekitarnya. Misalnya terdapat sebaran bilogi, kimia, polusi dan sedimen. Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas/pergerakan gelombang panjang. (Nontji, 1987)

2.2.5 Gelombang

Gelombang perairan dangkal bila panjang gelombang jauh lebih besar dari pada kedalaman perairan umumnya :

h/L