Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

download Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

of 18

Transcript of Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

  • 7/27/2019 Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

    1/18

    LAPORAN KASUS PSIKOTIK

    SKIZOFRENIA PARANOID (F20.0)

    IDENTITAS PASIEN

    Nama : Tn. S

    Jenis Kelamin : laki-laki

    Umur : 38 tahun

    Agama : Islam

    Status : Menikah

    Pekerjaan : Petani

    Alamat : Kajeppe Desa Matampae Kec. Ponre Kab. Bone

    Pendidikan : SD

    Masuk RSKD Provinsi Sulawesi Selatan ke-1 pada tanggal 25 Agustus 2012

    Alloanamnesis diperoleh dari :

    Nama : Ny.S

    Pendidikan : SD

    Pekerjaan : Petani

    Alamat : Kajeppe Desa

    Matampae Kec. Ponre Kab. Bone

    Hubungan : Kakak Kandung

    LAPORAN PSIKIATRIK

    I. RIWAYAT PENYAKIT

    A. Keluhan Utama dan Alasan MRSJ/terapi:

    Mengamuk

    B. Riwayat Gangguan Sekarang:

    a. Keluhan dan Gejala:

    Mengamuk dialami sejak bulan januari 2011 dan memberat

    pada tanggal 23 bulan agustus tahun 2012. Pasien mengamuk

    kalau ada keinginannya tidak terpenuhi, pasien sering mengancam

  • 7/27/2019 Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

    2/18

    melempar orang dengan barang dan pasien sering lari keluar

    rumah membawa parang, karena merasa ada yang ingin

    membunuhnya. Jika datang rasa takutnya (merasa terancam)

    pasien minta diantar ke kantor polisi. Pasien mengurung diri di

    kamar, tidak mau bicara, nafsu makan tidak menentu, sebelum

    sakit ada masalah dalam keluarga yaitu dengan istrinya misalnya

    masalah rumah. Menurut keluarga pasien mulai sakit sejak

    membangun rumahnya.

    b. Hendaya / Disfungsi :

    - Hendaya Sosial : (+)

    - Hendaya pekerjaan : (+)

    - Hendaya penggunaan waktu senggang : (+)

    c. Faktor stressor psikososial:

    Tidak jelas

    d. Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan

    psikis sebelumnya:

    Sebelumnya pasien pernah berobat jalan di RSUD Bone setahun

    yang lalu dengan keluhan yang sama dan mendapat pengobatan

    namun pasien tidak teratur minum obat. Obat yang diberikan yaitu

    haloperidol 0,5 mg.

    C. Riwayat Gangguan sebelumnya:

    Trauma kepala (-), Infeksi (-), Kejang (-),

    Alkohol (+), NAPZA (-), Rokok (+)

  • 7/27/2019 Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

    3/18

    D. Riwayat Kehidupan Pribadi:

    a. Riwayat Prenatal dan Perinatal

    Pasien lahir di Bone pada tanggal 1 juli 1974, Lahir normal, cukup

    bulan dan ditolong oleh dukun. Pada saat hamil ibu pasien tidak

    mengalami permasalahan dalam persalinan, cedera atau kecatatan

    kelahiran. Pasien merupakan anak yang diinginkan.

    b. Riwayat Masa Kanak-Kanak Awal (1-3) tahun

    Pasien mendapatkan ASI dari ibunya, tapi tidak diketahu dengan

    jelas berapa lama dan sampai kapan. Pertumbuhan dan

    perkembangan sama dengan anak seusianya.

    c. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)

    Pasien masuk SD di kampungnya. Semasa bersekolah di SD

    pasien dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Prestasi belajar

    cukup baik, pergaulan dengan teman-temanya baik.

    d. Riwayat Masa Kanak-kanak Akhir/Pubertas/Remaja(11-18 tahun)

    Pasien tidak menyelesaikan pendidikan SMP dan SMA, karena

    terbentur faktor biaya

    e. Riwayat Masa Dewasa (18 tahun keatas)

    Riwayat pekerjaan: Pasien bekerja sebagai petani

    Riwayat perkawinan : Pasien sudah menikah dan memiliki anak

    kelas 1 SD

    E. Riwayat Kehidupan Keluarga:

    Pasien anak ke 3 dari 3 bersaudara ( Lk,Pr,Lk, )

    Hubungan dengan keluarga baik

    Riwayat keluarga yang menderita keluhan yang sama tidak ada

    F. Situasi Sekarang :

    Saat ini pasien tinggal serumah dengan istri, anak dan kakaknya.

  • 7/27/2019 Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

    4/18

    G. Persepsi Pasien tentang Diri dan Kehidupannya:

    Saat ini pasien merasa dirinya tidak sakit dan tidak perlu mendapat

    pengobatan.

    AUTOANAMNESA

    DM : Assalamualaikum, nama saya Yusuf, saya dokter muda yang

    bertugas disini, boleh saya tau siapa nama ta ?

    P : Waalaikumsalam, nama saya S dok,

    DM : Bagaimana kabar ta hari ini?

    P : Baik dok.

    DM : Pak S maaf ini saya ganggu q, ada saya mau tanya ki beberapa

    pertanyaan ini pak S. Bisa j pak S ?

    P : iye dok, bosan ka juga di dalam terus

    DM : Berapa umur ta sekarang ?

    P : 36 tahun, eee 38 ka dok

    DM : Masih kita ingat tanggal lahir ta ?

    P : Juli dok

    DM : tanggal dan tahun lahir ta iya kita tahu ?

    P : tanggal 1, ee tahun 1974

    DM : Pak S tahu ki kenapa di bawa kesini ?

    P : Iya, pernah ka lari dari rumah

    DM : Kenapa ki lari dari rumah ?

    P : Karena ada yg mau bunuh ka

    DM : Ada yang mau bunuh ki d, terus siapa yang mau bunuh q ?

    P : banyak yang mau bunuh ka

    DM : Kita tahu siapa-siapa yang mau bunuh ki ?

    P : semua orang-orang di kampungku.

    DM : Dari mana ki tahu mau q dibunuh ?

    P : kudengar suaranya

  • 7/27/2019 Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

    5/18

    DM : Terus suaranya siapa itu yang kita dengar ?

    P : suaranya orang-orang di kampungku.

    DM : Dari kapan ki dengar itu suara-suara pak S ?

    P : Lama mi, mungkin satu tahun lalu mi.

    DM : Terus satu tahun yang lalu suaranya siapa yang paling pertama

    kita dengar ?

    P : banyak dok

    DM : banyak bagaimana maksud ta pak S ?

    P : Kudengar ki suara semua orang-orang di kampungku mau k di

    bunuh

    DM : Sering kita dengar itu pak S ?

    P : iye dok, selalu saya dengar dok

    DM : sampai sekarang masih kita dengar itu suara-suara pak S ?

    P : Masih dok tapi ndak terlalu kudengar m, karena lebih ribut ki

    teman-temanku di dalam

    DM : oh, masih kita dengar di. tapi teman-teman ta di dalam lebih

    ribut di

    P : iya dok, ada pencuri juga di dalam ini sendalku sampai hilang.

    DM : ada yang curi sandal ta di, saya Tanya ki lagi suara-suara yang

    kita dengar. Pak S jadi dulu kalau kita dengar itu suara mau

    bunuh ki, ada kita lihat orang yang mau bunuh ki ?

    P : Tidak ada dok, suara j kudengar. Tapi biasa juga kulihat kyak

    bayangan-bayangan dok

    DM : Sering qt liat itu bayangan pak S ?

    P : sering dok, tapi sekarang tidak ada mi.

    DM : Pak S menurut ta yakin ki mau memang ki dibunuh sama orang-

    orang di kampung ta ?

    P : iya dok

  • 7/27/2019 Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

    6/18

    DM : Dari mana ki tahu, ada yang berubah kah sifatnya orang-orang

    di kampung ta ?

    P : Iya dok berubah q, dulu ramah sekali biar ka ketemu di jalan.

    Setelah bikin k rumah, biar sapa saja tidak

    DM : Jadi dulu kalau kita dengar ada suara orang mau bunuh ki, apa

    mi kita bikin ?

    P : Itu mi dok kalau takut ka biasa ka lari ke kebun

    DM : Kenapa ki lari ke kebun pak S ?

    P : Aman kurasa dok

    DM : apalagi kita bikin biasanya pak S ?

    P : Tidak ada j dok

    DM : Waktu dulu iya pak S kalau takut q bukan ki mau dibawa ke

    kantor polisi ?

    P : iya pernah ka juga dok

    DM : Pak S kalau tidak salah katanya sering ki mengamuk dan keluar

    rumah bawa parang ?

    P : eee itumi dok, karena ada yang mau bunuh ka

    DM : Jadi ceritanya kita bawa parang untuk jaga-jaga di, terus kalau

    mengamuk ta iya ?

    P : Sama ji dok, karena ada yang mau bunuh ka

    DM : Mengamuk bagaimana ki dulu pak S ?

    P : Tidak ji dok, palingan biasa mau ji kulempari orang tapi tidak

    pernah jeka melempar

    DM : Jadi ceritanya kayak mengancam ji ki saja ?

    P : iya dok

    DM : Pak S kita tahu kenapa q mau dibunuh ?

    P : Iya dok karena bangun rumah ka

    DM : kenapa ki mau dibunuh karena bangun rumah ?

  • 7/27/2019 Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

    7/18

    P : iri mungkin karena bangun ka rumah, padahal kubangun itu

    rumah pakai uangku ji sendiri

    DM : Pak S menurut ta yakin ki mau memang ki dibunuh sama orang-

    orang di kampung ta ?

    P : iya dok

    DM : Dari mana ki tahu, kalau iri ki orang-orang di kampung ta ?

    P : Karena berubah ki semua dok, setelah bangun rumah ka

    DM : Jadi setelah kita bangun rumah, baru kita dengar itu suara-

    suara kalau mau d bunuh ki ?

    P : Iya dok

    DM : Jadi sama siapa ki tinggal itu di rumah pak S ?

    P : Sama istriku sama anakku, sama kakakku dok

    DM : Pak S istri ta iya kita ingat siapa namanya ?

    P : Y dok

    DM : Bagaimana iya hubungan ta sama istri ta, tidak sering ji ki

    bertengkar ?

    P : tidak j dok, biasa suami istri

    DM : Pak S kita ingat dulu siapa yang bawa ki kesini ?

    P : Iye dok, omku sama kakakku dok

    DM : Kita ingat siapa nama om sama kakak ta ?

    P : Iya dok, N sama S

    DM : Pak S kita tahu sekarang lagi ada dimana q ?

    P : Iya dok, di Makassar dok

    DM : Pak S kira-kira tempat kalau banyak orang pake seragam putih

    dan tempat dibawanya orang sakit itu dimana pak S ?

    P : Rumah Sakit dok

    DM : Pak S bagaimana m iya perasaan t sehat mq. Tidak sakit mq ?

    P : Iye baik mka, sehat mka ini dok

    DM : Pak S bisa tahu apa hobi t ?

  • 7/27/2019 Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

    8/18

    P : (pasien terdiam sejenak dan tertawa) menjual dok ?

    DM : Menjual apa q pak S ?

    P : Rokok, Baju dok

    DM : Jadi tidak ada hobi t selain menjual ?

    P : Tidak ada, oh iya suka k main takraw, voli

    DM : Jadi suka q menjual d tapi kalau tidak salah petani q juga

    P : Iya dok petani k tapi suka k juga menjual

    DM : Pak S bisa q ulangi apa yang saya bilang ini 2,4,6,7,8

    P : 2,4,6,7,8

    DM : Kalau panjang tangan iya kita tahu artinya ?

    P : pencuri itu

    DM : Kalau misalnya kita dapat dompet dijalan, apa yang kita

    lakukan ?

    P : Saya ambil iya dok

    DM : Pak S tidak ada rencana untuk kembalikan sama orangnya?

    P : Saya kembalikan kalau saya tahu orangnya, tapi kalau tidak

    saya ambil

    DM : Pak S tahu 100-7 berapa ?

    P : 93

    DM : 93-7 ?

    P : 86

    DM : 86-7 ?

    P : 79

    DM : Pak S kita tau ini pagi, siang, atau malam ?

    P : siang dok

    DM : Pak S masih kita ingat namaku ?

    P : Yusuf dok

    DM : Terima kasih ini pak S sudah bersedia saya tanya-tanya,

    istirahatmi q pde Pak S.

  • 7/27/2019 Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

    9/18

    II. STATUS MENTAL

    A. Deskripsi Umum:

    a. Penampilan :Tampak seorang laki-laki, berkulit sawo matang, memakai baju

    kaos lengan pendek berwarna hijau, celana jeans pendek warna

    abu-abu, perawakan sedang, wajah sesuai dengan umur pasien,

    kesan rapi.

    b. Kesadaran:

    berubah

    c. Perilaku dan aktivitas psikomotorSaat wawancara pasien duduk tenang dikursinya.

    d. Pembicaraan

    Spontan, lancar, intonasi biasa

    e. Sikap terhadap pemeriksa

    kooperatif

    B. Keadaan Afektif (mood), Perasaan dan Empati:

    a. Mood : sulit dinilai

    b. Afek : restriktif

    c. Empati : tidak dapat dirabarasakan

    d. Keserasian : tidak serasi

    C. Fungsi Intelektual (kognitif)

    a. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan: sesuai

    taraf pendidikannya

    b. Daya Konsentrasi : baik

    c. Orientasi :

    - Waktu : baik

    - Tempat : baik

    - Orang : baik

  • 7/27/2019 Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

    10/18

    d. Daya ingat:

    - Jangka panjang : baik

    - Jangka pendek : baik

    - Segera : baik

    e. Pikiran abstrak : baik

    f. Bakat kreatif : tidak ada

    g. Kemampuan menolong diri sendiri : cukup

    D. Gangguan Persepsi

    a. Halusinasi :

    Visual : Beberapa kali melihat bayangan lewat di depan

    pasien

    Auditorik : suara orang-orang di kampungnya yang ingin

    membunuhnya, terus-menerus.

    b. Ilusi : tidak ada

    c. Depersonalisasi : tidak ada

    d. Derealisasi : tidak ada

    E. Proses Berfikir

    a. Arus pikiran

    a. Produktivitas : cukup

    b. Kontinuitas : relevan, kadang asosiasi longgar

    c. Hendaya berbahasa : tidak ada

    b. Isi pikiran

    a. Preokupasi : tidak ada

    b. Gangguan isi pikiran : Waham curiga (pasien yakin ada orang

    yang mau membunuhnya)

    F. Pengendalian Impuls : Terganggu

  • 7/27/2019 Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

    11/18

    G. Daya Nilai

    a. Norma Sosial : Terganggu

    b. Uji daya Nilai : Terganggu

    c. Penilaian Realitas : Terganggu

    H. Tilikan (Insight) : Derajat 1 (pasien menyangkal penuh dirinya sakit)

    I. Taraf Dapat Dipercaya :

    Dapat dipercaya

    III. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

    A. Pemeriksaan Status Internus

    .Keadaan pasien tampak tidak sakit. Tingkat kesadaran penuh

    (composmentis), tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 72x/menit,

    pernapasan 24x/menit, suhu 36,7C.

    B. Pemeriksaan Status Neurologis

    GCS E4M6V5 , gejala rangsang selaput otak : kaku kuduk (-), kernig

    sign (-), pupil bulat isokor. Fungsi motorik dan sensorik pasien dalam

    batas normal dan tidak ditemukan tanda bermakna lainnya dalam

    pemeriksaan neurologis.

    IV. IKTISAR PENEMUAN BERMAKNA

    Seorang laki-laki, berumur 38 tahun masuk Rumah Sakit dengan keluhan

    utama mengamuk. Pasien sering mengancam melempar orang dengan

    barang dan keluar keluar rumah membawa parang, serta beberapa kali

    pasien melihat bayangan yang lewat di depan pasien dan mendengar

    suara bisikan dari orang-orang kampungnya yang ingin membunuhnya

    secara terus menerus.

  • 7/27/2019 Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

    12/18

    Pada pemeriksaan status mental tampak seorang laki-laki, perawakan

    sedang, memakai kaos lengan pendek warna hijau dan celana jeans

    pendek warna abu-abu, wajah sesuai dengan umur pasien, kesan rapi.

    Kesadaran berubah. Mood sulit dinilai. Afek restriktif, empati tidak dapat

    dirabarasakan, tidak serasi. Pikiran abstrak baik, produktivitas cukup,

    kontinuitas kadang relevan, kadang asosiasi longgar. Taraf pendidikan

    sesuai, orientasi waktu dan orang baik tapi tempat kurang, daya ingat

    jangka panjang baik, jangka pendek baik, jangka segera

    baik.pengendalian impuls terganggu. Daya nilai terganggu, tilikan 1

    (penyangkalan penuh dirinya sakit).dapat dipercaya.

    V. EVALUASI MULTI AKSIAL

    Aksis I :

    Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis serta

    pemeriksaan status mental ditemukan gejala klinis yang bermakna

    berupa mengamuk, mengancam melempar barang dan pasien sering

    keluar rumah membawa parang sehingga menimbulkan penderitaandalam kehidupan pribadi pasien dan orang disekitarnya, serta

    menimbulkan hendaya dalam fungsi sosial, pekerjaan, dan

    penggunaan waktu senggang, sehingga dapat disimpulkan bahwa

    pasien menderita gangguan jiwa.

    Pada pemeriksaan status mental ditemukan adanya hendaya

    berat dalam menilai realita berupa halusinasi visual dan halusinasi

    auditorik dan waham curiga sehingga didiagnosa gangguan jiwa

    psikotik.

    Pada pemeriksaan status internus dan neurologis tidak

    ditemukan adanya kelainan, sehingga kemungkinan adanya gangguan

  • 7/27/2019 Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

    13/18

    mental dapat disingkirkan dan didiagnosis gangguan jiwa psikotik

    non organik.

    Pemeriksaan status mental ditemukan afek restriktif, kontinuitas

    relevan, kadang asosiasi longgar. Halusinasi visual dan halusinasi

    auditorik yang berlangsung setiap hari serta adanya gangguan isi pikir

    berupa waham curiga yang berlangsung 1 tahun, sehingga

    memenuhi kriteria Skizofrenia. Pada pasien ini terdapat halusinasi

    visual dan auditorik dan waham yang menonjol sehingga berdasarkan

    pedoman penggolongan diagnosis jiwa (PPDGJ III) diagnosis

    diarahkan pada Skizofrenia Paranoid (F20.0).

    Aksis II :

    Kepribadian dari pasien tersebut adalah Skizoid.

    Aksis III :

    Tidak ditemukan kelainan organobiologik

    Aksis IV :

    Stressor psikososial dari gangguan yang dialami sekarang tidak jelas.

    Aksis V :

    GAF Scale 50-41 : gejala berat (serious), disabilitas berat.

  • 7/27/2019 Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

    14/18

    VI. DAFTAR PROBLEM

    A. Organobiologik : tidak ditemukan adanya kelainan fisik yang

    bermakna, tetapi diduga terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter,

    maka pasien memerlukan psikofarmakologi

    B. Psikologik : ditemukan hendaya berat dalam menilai realitas berupa

    halusinasi auditorik dan gangguan isi pikir berupa waham sehingga

    perlu psikoterapi.

    C. Sosiologik : ditemukan hendaya berat dalam bidang sosial pekerjaan

    dan waktu senggang sehingga pasien memerlukan sosioterapi.

    VII. PROGNOSIS

    Prognosis pada pasien ini adalah malam

    Faktor pendukung:

    Gejala yang menonjol adalah gejala positif

    Dukungan keluarga baik

    Tidak memiliki riwayat yang sama dalam keluarga

    Faktor penghambat:

    Onset yang lama

    Ketidakpatuhan minum obat

    Pendidikan yang kurang

    VIII. RENCANA TERAPI

    A. Farmakoterapi : Haloperidol 1,5 mg 3x1

    B. Psikoterapi :

    a. Ventilasi : memberikan kesempatan kepada pasien untuk

    menceritakan keluhan dan isi hati sehingga pasien menjadi lega

  • 7/27/2019 Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

    15/18

    b. Konseling : memberikan pengertian kepada pasien tentang

    penyakitnya dan memahami kondisi dirinya lebih baik dan

    menganjurkan untuk berobat teratur

    C. Sosioterapi : pasien diberikan dorongan dan menciptakan lingkungan

    yang kondusif

    IX. FOLLOW UP

    Memantau keadaan umum pasien dan menilai perkembangan

    penyakitnya serta menilai efektivitas pengobatan yang diberikan dan

    kemungkinan timbulnya efek samping obat yang diberikan.

    X. PEMBAHASAN/TINJAUAN PUSTAKA

    Menurut buku Pedoman Penggolongan dan Diagnostik Gangguan

    Jiwa (PPDGJ-III), skizofrenia paranoid (F20.0) pada umumnya ditandai

    dengan penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran

    dan persepsi serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul

    (blunted). Kesadaran jernih dan kemampuan intelektual biasanya tetap

    terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang

    kemudian.

    Pedoman diagnostik, harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang

    amat jelas (dan biasanya 2 gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang

    jelas):

    a. - Tought echo : isi pikirannya sendiri

    yang berulang/bergema dalam kepalanya.

    - Tought insertion : isi pikiran asing dari luar masuk ke dalam

    pikirannya.

    - Tought withdrawal : isi pikirannya diambil keluar oleh sesuatu

    dari luar dirinya.

  • 7/27/2019 Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

    16/18

    - Tought broadcasting : isi pikirannya tersiar keluar sehingga

    orang lain atau umum dapat mengetahuinya.

    b. - Delusion of control : waham tentang dirinya dikendalikan oleh

    sesuatu kekuatan tertentu dari luar.

    - Delusion of influence : waham tentang dirinya dipengaruhi oleh

    sesuatu kekuatan dari luar.

    - Delusion of passivity : waham tentang dirinya tidak berdaya dan

    pasien pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar.

    - Delusion of preseption : pengalaman indrawi yang tidak wajar

    yang bermakna sangat khas bagi dirinya, biasanya bersifat

    mistik atau mukjizat.

    c. Halusinasi auditorik :

    - Suara halusinasi yang berkomentar terus-menerus terhadap

    perilaku pasien

    - Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (diantara

    berbagai suara yang bicara), atau

    - Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian

    tubuh.

    d. Waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat

    dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil misalnya perihal

    keyakinan agama, politik, kekuatan dan kemampuan di atas

    manusia biasa ( mampu mengendalikan cuaca ).

    Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini harus ada secara jelas

    e. Hausinasi yang menetap dari panca-indera apa saja, apabila

    disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang

    setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas atau

    disertai ide-ide yang berlebihan yang menetap, terjadi setiap hari

    selama berminggu-minggu.atau berbulan-bulan terus-menerus.

  • 7/27/2019 Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

    17/18

    f. Arus pikiran yang terputus atau mengalami sisipan yang terputus

    atau mengalami sisipan yang berakibat inkohorensi atau

    pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme.

    g. Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement),

    posisi tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea,

    negativisme, mutisme, dan stupor.

    h. Gejala-gejala negatif, seperti sikap sangat apatis, bicara yang

    jarang, dab respon emosional yang menumpul atau tidak wajar,

    biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial

    dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal

    tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika.

    Adanya gejala-gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama

    kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase

    nonpsikotik atau prodromal)

    Harus ada satu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu

    keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi

    (personal behaviour), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hiduptak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self

    absorbed attitude), dan penarikan secara sosial.

    Sementara untuk mendiagnosis Skizofrenia Paranoid sesuai PPDGJ III

    yaitu harus memenuhi kriteria diagnosis untuk Skizofrenia, dan

    sebagai tambahan :

    - Halusinasi atau waham yang menonjol

    - Suara-suara yang mengancam pasien atau memerintah atau

    halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi peluit,

    mendengung, atau bunyi tawa.

  • 7/27/2019 Laporan Kasus Skizofrenia Paranoid (Potrait)

    18/18

    - Halusinasi pembauan dan pengecapan rasa, atau bersifat

    seksual, atau lain-lain perasaan tubuh, halusinasi visual mungkin

    ada tapi jarang menonjol.

    - Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tapi waham

    dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (delusion of

    influence), atau passivity dan keyakinan dikejar yang beraneka

    ragam adalah paling khas.

    Pada pasien ini, dari gejala maupun pemeriksaan status mental

    telah memenuhi kriteria umum Skizofrenia (F.20). Adanya halusinasi

    visual berupa bayangan dan halusinasi auditorik berupa suara-suara

    yang ingin membunuhnya dan waham (curiga) yang menonjol, maka

    pasien tersebut dapat didiagnosis sebagai Skizofrenia Paranoid

    (F20.0) sesuai dengan PPDGJ III.