Laporan Kasus Pjb Laras

download Laporan Kasus Pjb Laras

of 44

Transcript of Laporan Kasus Pjb Laras

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    1/44

     KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK 

    RUMAH SAKIT UMUM KARDINAH TEGAL

    LAPORAN KASUS

    ANAK DENGAN DEXTOCARDIA SITUS SOLITUS DAN PENYAKIT JANTUNG

    BAWAAN SIANOTIK DISERTAI BRONKOPNEUMONIA

     

    Pembimbing: d! He" S#$%n&'( S)!A

    Di$#$#n '*e+: L%%$%"# Ci&% M

    ,-.-!/-!/012

    3AKULTAS KEDOKTERAN UNI4ERSITAS TRISAKTI

    PERIODE / 3EBRUARI 5-/6 7 APRIL 5-/6

    LEMBAR PERSETUJUAN

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    2/44

    Presentasi laporan kasus dengan judul

    8ANAK DENGAN DEXTROCARDIA SITUS SOLITUS DAN PENYAKIT JANTUNG

    BAWAAN SIANOTIK9

    Penyusun:

    Larasayu Citra M

    030.10.158

    Telah diterima dan disetujui oleh pemiming! seagai syarat untuk menyelesaikan kepaniteraan

    klinik "lmu #esehatan $nak di %&' #ardinah #ota Tegal periode 1 (eruari )01* + $pril )01*

    Tegal! 11 ,esemer )01-

    dr. erry &usanto! &p$

    1

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    3/44

    DA3TAR ISI

    L/M$% P//%&/T''$2 1

    ,$(T$% "&" .. )

    $ " &T$T'& P$&"/2

    $. "dentitas Pasien .. 3

    . $namnesis .. -C. Pemeriksaan (isik .. 4

    ,. Pemeriksaan #husus 11

    /. Pemeriksaan Penunjang ... 1)

    (. ,atar Masalah . 1-6. ,iagnosis anding ... 15

    . ,iagnosis #erja 15". Terapi ... 15. Prognosis .. 1*

    #. Pemeriksaan $njuran ... 1*

    L. Perjalanan Penyakit .. 1*

    $ "" $2$L"&"& #$&'& )1

    2

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    4/44

    BAB I

    STATUS PASIEN

    STATUS PASIEN LAPORAN KASUS

    KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK 

    RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH KOTA TEGAL

     2ama : Larasayu Citra M Pemiming : dr. erry &usanto! &p.$ 2"M : 030.10.158 Tanda tangan :

    A! IDENTITAS PASIEN

    DATA PASIEN AYAH IBU

    N%m% $n. $ Tn. & 2y. 7

    Um# 1 Tahun ulan 31 tahun )3 tahun

    Jeni$ Ke*%min Laki+laki Laki+laki Perempuan

    A*%m%& engle %T 14903 kelurahan engle #e Talan #aupaten Tegal

    Ag%m% "slam "slam "slam

    S## B%ng$% a;a a;a a;a

    Pendidi%n + &MP &MPPee;%%n + uruh "%T

    Peng+%$i*%n + %p ).500.000!+ +

    Ke&e%ng%n uungan orangtua dengan anak adalah anak kandung

    A$#%n$i 'mum

    N'! RM 818-)8

    B! ANAMNESIS

    $namnesis dilakukan seara alloanamnesis terhadap "u kandung pasien pada hari

    &elasa! 1 Maret )01* pukul 1).30

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    5/44

      Ri

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    6/44

     jantung! stroke disangkal ri;ayat adanya penyakit paru seperti asma! atuk+atuk lama

    atau pengoatan lek paru juga disangkal.

    Ri

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    7/44

    Ke$%n: Ri

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    8/44

      %i;ayat perkemangan terlamat. &aat ini pasien elum isa erjalan! duduk

    dengan antuan! tengkurap dan dapat mengangkat kepala sejak usia * ulan!

    tersenyum sejak ) ulan.  &enyum : ) ulan

     

    Tengkurap : * ulan  ,uduk : 1 tahun

      Merangkak : +

    erdiri : +

      erjalan : +

    eriara : 1) ulan @hanya 1 kataA

    Ke$%n : Ri#*&"

    &e&%)i K#%*i&%$ d%n #%n&i&%$ m%%n m%$i+ >##)

      Ri

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    9/44

      im#ni$%$i #*%ng%n!

     

    Si*$i*%+ Ke*#%g%

    C! PEMERIKSAAN 3ISIK 

    Pemeriksaan isik dilakukan pada hari &enin! )4 (eruari )01* pukul 13.00

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    10/44

    • Mata: #onjungtiBa anemis @+9+A! sklera ikterik @+9+A! edema palpera @+9+A!

    mata ekung @+9+A.

    • idung : entuk normal! simetris! sekret @+9+A uping hidung @+9+A

    Telinga : 2ormotia! discharge @+9+A• Mulut : iir kering @+A! iir sianosis @A! stomatitis @+A! mukosa

    hiperemis @+A! lidah normoglossia.

    • Leher : simetris! ! pemesaran #6 @+A

    • Thoraks : ,inding thoraks normothoraks dan simetris.

    o Paru:

      "nspeksi: Pergerakan dinding toraks kiri+kanan simetris! retraksi @+A.

    • Palpasi: situs remitus tidak dilakukan

    • Perkusi: sonor pada kedua lapang paru

    • $uskultasi: &uara napas Besikuler @9A! ronki asah halus @+9+A!

    ;heeFing @+9+A.

    o antung:

    • "nspeksi: "ktus kordis tampak. ,i "C& G lineal midlaBiula de=tra

    • Palpasi: "ktus kordis teraa di "C& G 1 m midklaBikula de=tra.

    • Perkusi: &ulit dilakukan pemeriksaan

    • $uskultasi: unyi jantung " dan "" reguler! murmur @+A! gallop @+A

    • $domen:

    "nspeksi: Tampak datar! simetris

    $uskultasi: ising usus @A normal.

      Palpasi : &upel! turgor kemali H ) detik! hepar lien tidak teraa memesar 

    Perkusi : timpani di ke - kuadran adomen. &hiting dullness @+A

    • 6enitalia : jenis kelamin laki+laki! idak ada kelainan

    • $norektal : tidak dilakukan pemeriksaan

    • /kstremitas:

    S#)ei' In@ei'

    A%* Dingin +9+ +9+

    9

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    11/44

    A%* Si%n'$i$ 9 9

    CRT I)J I)J

    C*#bbing

    @inge

    9

    Oedem +9+

    Re@! 3i$i'*'gi$

    Re@! P%&'*'gi$ + ?

    D! PEMERIKSAAN KHUSUS

    • #urBa Pertumuhan

    se

    10

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    12/44

    E! PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Pemeriksaan penunjang yang dilakukan selama pasien dira;at di %&' #ardinah Tegal:

    • %ontgen toraks $P

    Tanggal )*+)+)01*

    11

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    13/44

    ape= pulmo tenang

    iniltrate perironkial Cor CT% H0!5*

    #esan : ronhitis

    • Laoratorium ,arahTanggal )*+)+)01*

    Pemei$%%n H%$i* Ni*%i N'm%*

    DARAH LENGKAP

    Leukosit 4.1009uL -.500 K 13.5009uL

    /ritrosit !1 ;&#L .( 7 0( ;&#L

    emogloin /!/ gdL /.( 7 /( gdL

    Tromosit )-3.0009'l 150.000 + 5)1.000 9uL

    ematokrit 01!/ F .. ? /F

    %,< )5. D 11!5 + 1-!5 D

    MCG -.4 ' 3 + 101 '

    MC )).0 Pg )) + 3- Pg

    MCC )4.- g9dL )* + 3- g9dL

    itung enis

    Leukosit :

     2etroilLimosit

    55.8 D34.0 D

    50+0)5+-0

    12

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    14/44

    Monosit

    /osinophilasophil

    -.8 D

    0 D0.) D

    )+8

    )+-0+1

    KIMIA KLINIK 

    /lektrolit :

      2atrium  #alium

      #lorida

    1-1.13.*

    111.*

    13*+1-53.3+5.1

    48+10*

    6,& 138 mg9dl 0+1-0 mg9dl

    • /hoardiograi @1 maret )01*A

    13

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    15/44

    situs solitus! de=troardia $G+G$ Conordane! all PG to L$

    $&, " diameter 11 mm

    G&, inlet

    Common $G BalBe regurgitasiP,$ @+A

    #esan : + ,ekstroardia situs solitus + Complete $G&,

    3! DA3TAR MASALAH

    • &esak naas

    • &ianosis

    • #ejang

    • ,elayed ,eBelopment

    • &tatus 6iFi aik 

    G! DIAGNOSIS BANDING

    M%$%*%+ Hi)'&e$i$

    Se$% N%)%$ d%n

    $i%n'$i$

    •   Ekstrapulmoner 

    o  PJB sianotik (Tof, TGA )

    o  PJB Asianotik (ASD,SD)

    •   Pulmoner 

    o  !nfeksi

      Tu"erculosis

       Pneumonia

    o $spirasi enda asing

    Ke;%ng •  ipoksia

    •  "neksi

    •  Metaolik

    •  &?L

    Dem%m( b%&( )i*e    • %hinitis

    • (aringitis

    14

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    16/44

    • Tonsillitis

    S&%$ gii   • 6iFi kurang

    • 6iFi normal

    • 6iFi leih

    De*%"ed

    de=e*')men&

    • "ntrinsi @sktor genetiA

    • /kstrinsik @ator lingkunganA

    o  iopsikososial

    H! DIAGNOSIS KERJA

    De&'>%di% $i$ $'*i$

    ,iagnosa /tiologi : Penyakit jantung a;aan,iagnosa $natomis : omplete $G&,

    ,iagnosa ungsional : ompensated

    I! PENATALAKSANAANa. 2on medikamentosa

    • /dukasi keluarga pasien mengenai penyakit! terapi dan komplikasi yang mungkin

    • #nee hest potition pada ayi jika iru memerat

    • ,iet : lunak. #eutuhan kalori 1-50 kkal9hari #eutuhan protein 3* gram protein

     per hari 3 = 2asi! ) = &nak! ) = uah

     . Medikamentosa

      Perenteral

    • "G(, %L 10 tpm

    • Cetria=on ) = 500 mg

    • ,e=a 3 = 193amp

    P?

    • PCT -=1th

    • $mro=ol 3= th

    • Propranolol )= 5 mg

    • ,ilantin 3=1!5 mg

    J! PROGNOSIS

    uo ad Bitam : ,uia ad malam

    15

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    17/44

    uo ad ungsionam : ,uia ad malam

    uo ad sanationam : ,uia ad malam

    K! PEMERIKSAAN ANJURAN/C?C$%,"?6%$PN

    L! PERJALANAN PENYAKIT

    56 3eb#%i

    H%i )e%

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    18/44

    A

    /kstremitas a;ah: $, @+9+A! ?/ @+9+A!

    luing inger @9A! akrosianosis @9

    A

    (oto toraks: ronhitisasil laoratorium : 1.1 g9dl! t

    58.1 D! leukosit 4.100 9ul tromosit

    14).000 9ul

    A

    /kstremitas a;ah: $, @+9+A! ?/ @+9+A!

    luing inger @9A! akrosianosis @9

    A

    A P sianotik ,,9To(

    %P2

    ?s kejang

    A ,/ P &ianotik 

    ,$ &uspek To(

    ,( Compensated%P2

    P ?) - l9menit

    "G(, %L 15 tpm"nj Cetria=on )= 500mg

    "nj de=a 3 = 193 amp

    P?PCT -= 1 th

    $mro=ol 3= th

    Propranolol )=5 mg,ilantin 3=1!5 mg

    P ?) k9p

    "G(, %L 15 tpm"nj Cetria=on )= 500mg

    "nj de=a 3 = 193 amp

    P?PCT -= 1 th

    $mro=ol 3= th

    Propranolol )=5 mg,ilantin 3= 1!5 mg

    %enana :

    oto thoraks

    #onsul &pP

    Monitor #' dan Tanda Gital

    a;aan konsul &pP

    & : iru @A

    ? : Cor : &1) 2! M K 6 K

    Pulmo : &2G 9 %h +9+

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    19/44

    dan jari tangan kaki terutama saat

    menangis. #ejang +. re;el . atuk

     erkurang

    dan jari tangan kaki terutama saat

    menangis. #ejang +. re;el . atuk

     erkurang

    O #': sesak +! keiruan pada jari tangan

    kaki dan iir 

    TTG:

    % 1))=9m! %% )-=9m! & 3*.* C!

    11 #g

    #epala: Mesoseali!

    Mata: C$ @+9+A! &" @+9+A! oedem

     palperal @+9+A

    Toraks: &2G @9A! rh @+9+A! ;h @+9+A!

    retraksi @+A

    "+"" reguler! m @+A! g @+A! itus ordis

    teraa di "C& G linea midlaBikularis

    de=tra

    $domen: &upel! ' @A hepar lien

    tidak teraa memesar 

    /kstremitas atas: $, @+9+A! ?/ @+9+A!luing inger @9A! akrosianosis @9

    A

    /kstremitas a;ah: $, @+9+A! ?/ @+9+A!

    luing inger @9A! akrosianosis @9

    A

    O #': sesak +! keiruan pada jari tangan

    kaki dan iir 

    TTG:

    % 1)*=9m! %% )-=9m! & 3*.0 C!

    11 #g

    #epala: Mesoseali!

    Mata: C$ @+9+A! &" @+9+A! oedem

     palperal @+9+A

    Toraks: &2G @9A! rh @+9+A! ;h @+9+A!

    retraksi @+A

    "+"" reguler! m @+A! g @+A! itus ordis

    teraa di "C& G linea midlaBikularis

    de=tra

    $domen: &upel! ' @A hepar lien

    tidak teraa memesar 

    /kstremitas atas: $, @+9+A! ?/ @+9+A!luing inger @9A! akrosianosis @9

    A

    /kstremitas a;ah: $, @+9+A! ?/ @9A!

    luing inger @9A! akrosianosis @9

    A

    A ,/ P &ianotik 

    ,$ &uspek To(

    ,( Compensated%P2

    A ,/ P &ianotik 

    ,$ &uspek To(

    ,( Compensated%P2

    P Terapi lanjut P "G(, %L 10 tpmTerapi lanjut

    / M%e& 5-/6

    H%i )e%

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    20/44

    dan jari tangan kaki terutama saat

    menangis. atuk . #ejang +. re;el

    dan jari tangan kaki terutama saat

    menangis. atuk . #ejang +. re;el

    .makan minum mau

    O #': sesak ! keiruan pada jari tangan

    kaki dan iir 

    TTG:

    % 1-8=9m! %% 3)=9m! & 3*.8 C!

    11 #g

    #epala: Mesoseali!

    Mata: C$ @+9+A! &" @+9+A! oedem

     palperal @+9+A

    Toraks: &2G @9A! rh @+9+A! ;h @+9+A!

    retraksi interostae @A

    "+"" reguler! m @+A! g @+A! itus ordis

    teraa di "C& G linea midlaBikularis

    de=tra

    $domen: &upel! ' @A hepar lien

    tidak teraa memesar 

    /kstremitas atas: $, @+9+A! ?/ @+9+A!luing inger @9A! akrosianosis @9

    A

    /kstremitas a;ah: $, @+9+A! ?/

    @9A! luing inger @9A!

    akrosianosis @9A

    O #': sesak +! keiruan pada jari tangan

    kaki dan iir 

    TTG:

    % 1)-=9m! %% 3)=9m! & 3*. C!

    11 #g

    #epala: Mesoseali!

    Mata: C$ @+9+A! &" @+9+A! oedem

     palperal @+9+A

    Toraks: &2G @9A! rh @+9+A! ;h @+9+A!

    retraksi interostae @A

    "+"" reguler! m @+A! g @+A! itus ordis

    teraa di "C& G linea midlaBikularis

    de=tra

    $domen: &upel! ' @A hepar lien

    tidak teraa memesar 

    /kstremitas atas: $, @+9+A! ?/ @+9+A!luing inger @9A! akrosianosis @9

    A

    /kstremitas a;ah: $, @+9+A! ?/ @+9+A!

    luing inger @9A! akrosianosis @9

    A

    asil /ho :

    ,e=troardia situs solitus

    $&, 1

    G&, inlet#esan : de=troardia situs solitus!

    omplete $G&,

    A ,/ P &ianotik ,$ &uspek To(

    ,( Compensated

    %P2

    A ,e=troardia situs solitus,/ P &ianotik 

    ,$ omplete $G&,

    ,( Compensated%P2

    19

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    21/44

    P Terapi lanjut P Terapi lanjut

    . m%e& 5-/6

    H%i )e%

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    22/44

    P P?

    amro=ol 3= 19) Cth

    Propanolol )= 5 mg,ilantin 3= 1!5 mg

    %''# 

    21

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    23/44

    AB II

    ANALISIS KASUS

    Pasien anak laki+laki usia 1 tahun ulan didiagnosis P sianotik. ,asar diagnosis

    ditegakkan dari anamnesis! pemeriksaan isik! dan pemeriksaan penunjang.

    P/2N$#"T $2T'26 $

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    24/44

     peningkatan Baskularisasi ke paru atau tidak!

     pada pasien ini tidak ada nya peningkatan

    Baskularisasi ke paru ditandai dengan pada

    anamnesis karena adanya Basulari yg

    meningkat sehingga mudah terjadi ineksi tapi

     pada pasien ini tidak ada nya reurent

    respiratory trat inetion! tidak ada ri;yata

    ineksi paru erulang hanya mempunyai

    ri;ayat ispa erulang ditamah hasil rontgen

    orakan ronkoBaskular yang tidak meningkat.

    #emudian setelah ditentukan aliran darah ke

     paru tentukan disertai %G atau LG! Pada

     pasien ini pj sianotik dengan Baskularisasi

     paru erkurang dan disertai gamaran %G

    diagnosa yang mungkin ialah To( atau P$

    G&,. P$ G&, dapat disingkirkan karena

    sianosis yang didapat pada psien ini yaitu sejak 

    1 ulan sedangkan pada P$ G&, sianosis

    didapatkan sejak lahir. &ianosis karena Psendiri ada 3 penyea apakah ada %+L shunt!

    ommon mi=ing atau T6$. Pada To(

    terjadinya sianosis dikarenakan ada nya %+L

    shunt. &ianosis ertamah pada saat menangis

    atau melakukan aktiBitas isik! dikarenakan

    Baskularisasi darah ke paru semakin erkurang

    karena stenosis pulmonal yang semakin erat!

    tahan Basular sistemik yang menurun! Benous

    return yang meningkat dan laju jantung yang

    meningkat meningkatkan %+L shunt. Pada

    ri;ayat pasien saat pasien menangis lama

    disertai naas epat! gelisah! ertamah iru

    23

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    25/44

    dan kejang menandakan telah terjadi serangan

    Ospel hipoksikJ dan dapat kemali pulih seara

    spontan dalam ;aktu kurang dari 15+30 menit.

    &eelumnya sejak usia 8 ulan setiap menangis

     pasien akan ertamah iru dan sesak! dan saat

    istirahat iru tidak hilang sempurna.

    %i;ayat "&P$ erulang Pada P sianotik 

    dengan pirau kanan ke kiri sering ditemukan

    hipoksemia. Pasien juga akan mengalami

     penurunan Bolume paru! hipoplasia jalan napas

    serta gangguan Bentilasi perusi. &emuanya ini

    akan menyeakan kerusakan mukosa saluran

    napas! gangguan imunitas dan pada akhirnya

    meningkatkan risiko ineksi saluran

     pernapasan.

    ,itarik dari masa kehamilan! meminum

    oat+oatan saat hamil terutama pada ) ulan

     pertama@masa emriogenesisA kehamilan isa

    menjadi ator resiko terjadinya penyakit jantung a;aan.

    Pemei$%%n 3i$i 

    • #eadaan pasien saat datang pertama kali ke

    P?L" $2$# %&' #ardinah Tegal dalam

    keadaan sesak napas dan iru pada jari

    tangan kaki disertai ri;yaat kejang 1=.

    • #': tampak sianosis! tampak sesak!

    tampak oedem

    • TTG:

    % 1)=9m! %% 3*=9m! & 3!*   oC!&p?)

    5D

    Toraks:

    Pulmo: &2G @9A! rh @+9+A! ;h @+9+A! retraksi

    ,ari pemeriksaan isik didapatkan heart 

    rate  yang meningkat! iir serta jari tangan

    kaki iru! dan adanya usaha napas erupa

    retraksi yang menunjukkan meningkatnya

    keutuhan oksigen. Cluing inger 

    menandakan telah terjadi sianosis kronis.adanya akral yang sianotik menandakan P

    yang diderita pasien adalah P sianotik.

    Tanda+tanda kongesti Bena sistemik tidak ada

    yang menandakan elum terjadi gagal jantung

     paa pasien ini.

    24

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    26/44

    suostal dan interostal @A

    Cor: "+"" reguler! m @+A! g @+A! itus ordis

    teraa di "C& G linea midlaBikularis de=tra

    $domen: &upel! ' @A hepar lien tidak teraa memesar 

    /kstremitas atas: $, @+9+A! ?/ @+9+A! luing

    inger @9A! akrosianosis @9A

    /kstremitas a;ah: $, @+9+A! ?/ @+9+A!

    luing inger @9A! akrosianosis @9A

    "tus ordis yang terdapat pada "C& G

    linea midlaBiularis de=tra menunjukkan

    apeks jantung erada di seelah kanan

    sehingga harus dikonirmasi dengan oto

    thoraks ataupun ehoardigraphy

    Pemei$%%n Pen#n;%ng

    Laoratorium darah )*+0)+)01*:

    • 1.1 g9dl

    • t 58.1 D

    • leukosit 4.100 9ul

    • tromosit 14).000 9ul

    %ontgen toraks )*+0)+)01*:

    Corakan ronkoBaskular tidak meningkat

    #esan ronhitis

    Terdapat polisitemia dan hiperBiskositas

     pada P sianotik terjadi karena hipoksemia

    kronik akiat kondisi pirau kanan ke kiri. hal

    ini merupakan respon isiologik tuuh untuk 

    meningkatkan kemampuan mema;a oksigen

    dengan ara menstimulasi sumsum tulang

    melalui pelepasan eritropoitin ginjal untuk 

    meningkatkan produksi jumlah sel darah merah

    @eritrositosisA.

    ,ari gamaran rontgen thoraks dapat

    mengkonirmasi ah;a jantung erada di dada

    kanan hepar diseelah kanan dan lamung

    dikiri menandakan posisi jantung jantung

    terhadap organ dalam dalam posisi normal

    @situs solitusA dan orakan ronkoBaskular 

    yang normal serta gamaran apeks terangkat

    menggamarkan sudah terjadi %G.

    Pada pemeriksaan ehoardiography

    didapatkan de=troardia dengan komplit

    $G&,. ika murni $G&, akan terjadi

    25

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    27/44

     peningkatan dari aliran paru yang digamarkan

     plethora pada hasil rontgen tapi pada pasien

    oligemia. Maka dari itu perlu dilakukan

    ehoardiography ulang untuk melihat ada atau

    tidak pulmonal stenosis.

    T/%$P"

    PCT -1CT

    $M%??L

    P%?P$2?L?L

    ,"L$2T"2 3= 1!5mg

    Propranolol dierikan untuk menegah

    terjadinya spasme inundiulum Bentrikel

    kanan yang menyeakan stenosis pulmonal

     ertamah. ,osis 0!)+0!5 mg9kg9* jam.

    ,ilantin dierikan seagain rumatan

    kejang dengan dosis -+8 mg9kg9hari diagi

    menjadi ) atau 3 dosis.

    26

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    28/44

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    PENYAKIT JANTUNG BAWAAN SIANOTIK 

    Pada P sianotik didapatkan kelainan struktur dan ungsi jantung sedemikian rupa

    sehinggaseagian atau seluruh darah alik Bena sistemik yang mengandung darah rendah

    oksigenkemali eredar ke sirkulasi sistemik. Terdapat aliran pirau dari kanan ke kiri atau

    terdapatperampuran darah alik Bena sistemik dan Bena pulmonalis. &ianosis pada mukosa iir 

    danmulut serta kuku jari tangan kaki dalah penampilan utama pada golongan P ini dan akan

    terlihat ila redue haemogloin yang eredar dalam darah leih dari 5 gram D.ila dilihat dari

     penampilan klinisnya! seara garis esar terdapat ) golongan P sianotik! yaitu @1A yang dengan

    gejala aliran darah ke paru yang erkurang! misalnya Tetralogi o (allot @T(A dan Pulmonal

    $tresia @P$A dengan G&,! dan @)A yang dengan gejala aliran darah ke paru yangertamah!

    misalnya Transposition o the 6reat $rteries @T6$A dan Common Mi=ing

    Penyakit jantung a;aan sianotik dengan gejala aliran ke paru yang erkurang

    Pada P sianotik golongan ini iasanya sianosis terjadi akiat seagian atau seluruh

    alirandarah Bena sistemik tidak dapat menapai paru karena adanya ostruksi sehingga mengalir 

    ke jantung agian kiri atau ke aliran sistemik melalui luang sekat yang ada. ?struksi

    dapatterjadi di katup trikuspid! inundiulum Bentrikel kanan ataupun katup pulmonal!

    sedangkandeek dapat di septum atrium @$&,A! septum Bentrikel @G&,A ataupun antara kedua

    arteri utama@P,$A.Penderita umumnya sianosis yang akan ertamah ila menangis atau

    27

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    29/44

    melakukan aktiBitasisik! akiat aliran darah ke paru yang makin erkurang. Pada keadaan yang

     erat sering terjadiserangan spel hipoksia! yang ditandai khas dengan hiperpnea! gelisah!

    menangiserkepanjangan! ertamah iru! lemas atau tidak sadar dan kadang+kadang disertai

    kejang.Pada kondisi ini ila tidak diatasi dengan epat dan enar akan erakiat kematian.

    &eranganini umumnya terjadi pada usia 3 ulan sampai 3 tahun dan sering timul saat angun

    tidur pagiatau siang hari ketika resistensi Baskuler sistemik rendah. ,apat kemali pulih seara

    spontandalam ;aktu kurang dari 15 K30 menit! tetapi dapat erkepanjangan atau erulang

    sehinggamenyeakan komplikasi yang serious pada sistim susunan sara pusat atau

     ahkanmenyeakan kematian. #arena itu diperlukan pengenalan dan penanganannya dengan

    segeraseara tepat dan aik. Pada anak yang leih esar sering juga memperlihatkan gejala

    sQuatting! yaitu jongkok untuk eristirahat seentar setelah erjalan eerapa saat dengantujuan

    meningkatkan resistensi Baskuler sistemik dan sehingga aliran darah ke paru meningkat.

     Tetralogi (allot

    T( adalah golongan P sianotik yang teranyak ditemukan yang terdiri dari - kelainan!

    yaituG&, tipe perimemranus suaortik! aorta oBerriding! P& inundiular dengan atau tanpa

    P&BalBular dan hipertroi Bentrikel kanan. &ianosis pada mukosa mulut dan kuku jari sejak 

     ayiadalah gejala utamanya yang dapat disertai dengan spel hipoksia ila derajat P& ukup erat

    dan sQuatting pada anak yang leih esar. unyi jantung dua akan terdengar tunggal pada

    P&yang erat atau dengan komponen pulmonal yang lemah ila P& ringan. ising sistolik 

    ejeksidari P& akan terdengar jelas di sela iga ) parasternal kiri yang menjalar ke a;ah klaBikula

    kiri.Pada ayi atau anak dengan ri;ayat spel hipoksia harus dierikan Propranolol peroral

    sampaidilakukan operasi. ,engan oat ini diharapkan spasme otot inundiuler erkurang

    danrek;ensi spel menurun. &elain itu keadaan umum pasien harus diperaiki! misalnya

    28

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    30/44

    koreksianemia! dehidrasi atau ineksi yang semuanya akan meningkatkan rek;ensi spel. ila

    spelhipoksia tak teratasi dengan pemerian propranolol dan keadaan umumnya memuruk!

    makaharus seepatnya dilakukan operasi paliati lalok+Tausig &hunt @T&A! yaitu

    memasangsaluran pirau antara arteri sistemik @arteri suklaBia atau arteri inominataA dengan

    artepulmonalis kiri atau kanan. Tujuannya untuk menamah aliran darah ke paru sehingga

    saturasi oksigen perier meningkat! sementara menunggu ayi leih esar atau keadaan

    umumnya leihaik untuk operasi deiniti @koreksi totalA.2eonatus dengan P& yang erat atau

    P$ maka aliran ke paru sangat tergantung pada P,$!sehingga sering timul kega;atan karena

    hipoksia erat pada usia minggu pertama kehidupansaat P,$ mulai menutup. &aat ini diperlukan

    tindakan operasi T& emergensi dan pemerian P6/ dapat memantu memperaiki kondisi

    sementara menunggu persiapan untuk operasi.Penderita dengan kondisi yang aik tanpa ri;ayat

    spel hipoksia atau ila ada spel tetapierhasil diatasi dengan propranolol dan kondisinya ukup

     aik untuk menunggu! maka operasikoreksi total dapat dilakukan pada usia sekitar 1 tahun.

    #oreksi total yang dilakukan adalahmenutup luang G&,! memeaskan alur keluar Bentrikel

    kanan @P&A dan rekonstruksi arteripulmonalis ila diperlukan.

     Maniestasi #linis

    6angguan hemodinamik akiat kelainan jantung dapat memerikan gejala yang

    menggamarkan derajat kelainan. $danya gangguan pertumuhan! sianosis! erkurangnya

    toleransi latihan! kekerapan ineksi saluran napas erulang! dan terdengarnya ising jantung!

    dapat merupakan petunjuk a;al terdapatnya kelainan jantung pada seorang ayi atau anak.

    Pada mulanya sering kali tiada gejala @$da sianosis ila eratA &elanjutnya terjadi dispnea

    dan sianosis kalau eraktiBitas! misalnyamenyusui &ering duduk erjongkok! menjepit arteri

    29

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    31/44

    (emoral &esudah keadaan sinanosis kronis! ujung jari memesar R tampak 

    seperti:pentung9lu.Terjadi OTet spellJ 9&erangan iru ;aktu istirahat : $nak tampak 

     irukemerah+merahan! 'jung tangan R kaki menjadi sianosis! iperpnea!sianosis erat R lemah!

    Mata terputar ke atas dan kurang sada

    a. G%ngg#%n mb#+ emb%ng. Pada P sianotik! gangguan pertumuhan timul akiat

    hipoksemia kronis. 6angguan pertumuhan ini juga dapat timul akiat gagal jantung kronis

     pada pasien P.

     . Si%n'$i$. &ianosis timul akiat saturasi darah yang menuju sistemik rendah. &ianosis mudah

    dilihat pada selaput lendir mulut! ukan di sekitar mulut. &ianosis akiat kelainan jantung ini

    @sianosis sentralA perlu diedakan pada sianosis perier yang sering didapatkan pada anak yang

    kedinginan. &ianosis perier leih jelas terlihat pada ujung+ ujung jari.

    . T'*e%n$i *%&i+%n. Toleransi latihan merupakan petunjuk klinis yang aik untuk

    menggamarkan status kompensasi jantung ataupun derajat kelainan jantung. Pasien gagal

     jantung selalu menunjukkan toleransi latihan erkurang. 6angguan toleransi latihan dapat

    ditanyakan pada orangtua dengan memandingkan pasien dengan anak seaya! apakah pasien

    epat lelah! napas menjadi epat setelah melakukan aktiBitas yang iasa! atau sesak napas dalam

    keadaan istirahat. Pada ayi dapat ditanyakan saat ayi menetek. $pakah ia hanya mampu

    minum dalam jumlah sedikit! sering eristirahat! sesak ;aktu mengisap! dan erkeringat anyak.

    Pada anak yang leih esar ditanyakan kemampuannya erjalan! erlari atau naik tangga. Pada

     pasien tertentu seperti pada tetralogi (allot anak sering jongkok setelah lelah erjalan.

    d. In@e$i $%*#%n n%)%$ be#*%ng. 6ejala ini timul akiat meningkatnya aliran darah ke paru

    sehingga mengganggu sistem pertahanan paru. &ering pasien dirujuk ke ahli jantung anak karena

    30

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    32/44

    anak sering menderita demam! atuk dan pilek. &ealiknya tidak sedikit pasien P yang

    seelum+ nya sudah dioati seagai tuerkulosis seelum di rujuk ke ahli jantung anak.

    e!Bi$ing ;%nng. Terdengarnya ising jantung merupakan tanda penting dalam menentukan

     penyakit jantung a;aan. ahkan kadang+kadang tanda ini yang merupakan alasan anak dirujuk

    untuk dilakukan pemeriksaan leih lanjut. Lokasi ising! derajat serta penjalarannya dapat

    menentu+ kan jenis kelainan jantung. 2amun tidak terdengarnya ising jantung pada

     pemeriksaan isis! tidak menyingkirkan adanya kelainan jantung a;aan. ika pasien diduga

    menderita kelainan jantung! seaiknya dilakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan

    diagnosis.

    ,iagnosis

    ,iagnosis penyakit jantung a;aan ditegakkan erdasarkan pada anamnesis!

     pemeriksaan isis! pemeriksaan penunjang dasar serta lanjutan. Pe+ meriksaan penunjang dasar 

    yang penting untuk penyakit jantung a;aan adalah oto rontgen dada! elektrokardiograi! dan

     pemeriksaan laoratorium rutin. Pemeriksaan lanjutan @untuk penyakit jantung a;aanA

    31

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    33/44

    menakup ekokardiograi dan kateterisasi jantung. #ominasi ke dua pemeriksaan lanjutan

    terseut untuk Bisualisasi dan konirmasi morologi dan pato+anatomi masing+masing jenis

     penyakit jantung a;aan memungkinkan ketepatan diagnosis men+ dekati seratus persen.

    #emajuan teknologi di idang diagnostik kardioBaskular dalam dekade terakhir menyeakan

     pergeseran persentase angka kejadian eerapa jenis penyakit jantung a;aan tertentu. al ini

    tampak jelas pada deek septum atrium dan transposisi arteri esar yang makin sering dideteksi

    leih a;al.1!*+8

    Makin anggihnya alat ekokardiograi yang dilengkapi dengan ,oppler er;arna!

     pemeriksaan terseut dapat mengamil alih seagian peran pemeriksaan kateterisasi dan

    angiokardiograi. al ini sangat dirasakan manaatnya untuk ayi dengan P kompleks! yang

    sukar ditegakkan diagnosisnya hanya erdasarkan pemeriksaan dasar rutin dan sulitnya

     pemeriksaan kateterisasi jantung pada ayi. /ko+ kardiograi dapat pula dipakai seagai

     pemandu pada tindakan septostomi alon transeptal pada transposisi arteri esar. ,i samping

    leih murah! ekokardiograi mempunyai keunggulan lainnya yaitu mudah dikerjakan! tidak 

    menyakitkan! akurat dan pasien terhindar dari pajanan sinar . ahkan di rumah sakit yang

    mempunyai asilitas pemeriksaan ekokardiograi! oto toraks seagai pemeriksaan rutinpun

    mulai ditinggalkan. 2amun demikian apaila di tangan seorang ahli tidak semua pertanyaan

    dapat dija;a dengan menggunakan sarana ini! pada keadaan demikian angiograi radionuklir 

    dapat memantu. Pemeriksaan ini di samping untuk menilai seara akurat ungsi Bentrikel kanan

    dan kiri! juga untuk menilai derasnya pirau kiri ke kanan. Pemeriksaan ini leih murah daripada

    kateterisasi jantung! dan juga kurang traumatis.

    Tingginya akurasi pemeriksaan ekokardiograi! memuat pemeriksaan kateterisasi pada tahun

    1480 menurun drastis. &arana diagnostik lain terus erkem+ ang! misalnya digital sustration

    32

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    34/44

    angioardiography! ekokardiograi transesoageal! dan ekokardiograi intraBaskular. &arana

    diagnostik utama yang aru adalah magneti resonane imaging! dengan dilengkapi modus ine

    sarana pemeriksaan ini akan merupakan andalan di masa mendatang

    $G&,

    . $trioBentrikular &eptal ,eet

    ,eek septum $trioBentrikular dikenal seagai S ommon kanal atrioBentrikular S @ C$GC A atau

    S endoardial ushion deet S dan erhuungan dengan ri;ayat keluarga dengan deek 

    kongenital jantung.

    ,eek septum $ntrioBentriular ditandai oleh deisiensi septum atrioBentrikular jantung . Mereka

    menyumang sekitar 5 persen dari seluruh penyakit jantung a;aan ! dan yang paling umum

     pada ayi dengan sindrom ,o;n. @ &ekitar 15 persen menjadi )0 persen dari ayi yang aru lahir 

    dengan sindrom ,o;n memiliki deek septum atrioBentrikular A . /mpat puluh lima persen dari

    anak+anak dengan sindrom ,o;n memiliki penyakit jantung a;aan . ,ari jumlah terseut ! 35+

    -0 D memiliki deek septum $G.

    &elama perkemangan jantung normal terjadi perkemangan sekat dan ) katup yang memagi

    atrium dan Bentrikel dan juga mematasi jantung menjadi - ruang tetapi pada deek septum

    atrioBentrikular perkemangan ini tidak terjadi. ,eek primer pada $G&, yaitu kegagalan

     pementukan agian dari jantung yang harusnya erkemang dari struktur emrionik yaiutu

    endoardial ushions. /ndoardial ushion akan erkemang menjadi pemagi agian tengah

    33

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    35/44

     jantung antara katup $G dimana memagia atrium dan Bentrikel! serta mementuk sekat antar 

    atrium dan Bentrikel.

    $da eerapa jenis deek kanal $G! yang paling parah menjadi Complete $G &eptal ,eet! di

    mana hanya ada satu katup $G umum atas luang esar antara keempat ilik jantung. &emua

    empat ruang menampur darah dan iasanya ada sejumlah esar darah akan ke paru+paru. #edua

    Bentrikel harus memompa leih keras dan paru hipertensi @tekanan darah tinggi di paru+paruA

     erkemang dari ;aktu ke ;aktu. gagal jantung dan pertumuhan yang uruk adalah temuan

    umum.

    #lasiikasi

    1. Complete $G&, @luang esar ada di tengah jantung di mana dinding antara ruang atas dan

     a;ah ertemu ukan dua katup terpisah di seelah kanan dan kiri! satu katup umum esar 

    duduk di antara ruang atas dan a;ah. &eringkali! katup ini tidak menutup rapat. &ehingga aat

    septum atrioBentrikular lengkap adalah satu di mana ada aat pada semua struktur yang

    dientuk oleh antal endokardium. ?leh karena itu! ada aat @luangA di atrium dan Bentrikel

    septal! dan $G BalBe tetap tak teragi atau Sumum.S

    ). Parsial @atau tidak lengkapA @luang ada di dinding antara ruang atas jantung! dan katup antara

    ruang kiri tidak menutup sepenuhnyaA. adi atrioBentrikular deek septum parsial atau tidak 

    lengkap adalah satu di mana agian dari septum Bentrikel dientuk oleh antal endokardium

    telah diisi! aik dengan jaringan dari katup $G atau langsung dari jaringan antal endokardium!

    dan trikuspid dan mitral katup diagi menjadi dua katup yang ereda. aat! oleh karena itu!

    terutama di septum atrium dan katup mitral. enis aat septum atrium diseut seagai ostium

    34

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    36/44

     primum deek septum atrium! dan iasanya erhuungan dengan suming di katup mitral yang

    dapat menyeakan katup oor.

    3. transisi @terlihat mirip dengan entuk lengkap atrioBentrikular septal deet! tapi selearan dari

    katup $G umum terjeak ke septum Bentrikel sehingga seara eekti memagi katup menjadi

    dua katup dan menutup seagian luang antara BentrikelA. enis transisi aat terlihat mirip

    dengan entuk lengkap atrioBentrikular septal deet! tapi selearan dari katup $G umum

    terjeak ke septum Bentrikel sehingga seara eekti memagi katup menjadi dua katup dan

    menutup seagian luang antara Bentrikel. $kiatnya! aat septum atrioBentrikular transisi

     erperilaku leih seperti deek septum atrioBentrikular parsial! meskipun tampak leih seperti

    deek septum atrioBentrikular kompit

    35

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    37/44

    36

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    38/44

    ,ekstrokardia

    ,ekstrokardia merupakan anomali posisi jantung! yaitu jantung erada di hemithoraks kanan

    dengan asis+apeks jantung mengarah ke kanan dan kaudal. Malposisi ini diseakan oleh

     jantung itu sendiri dan ukan karena kelainan ekstrakardiak. #elainan dekstrokardia harus

    diedakan dengan dekstroposisi. ,ekstroposisi merupakan peruahan letak jantung ke kanan

    seara sekunder karena penyea ekstrakardiak seperti hipoplasia paru kanan! pasa

     pneumonektomi kanan atau hernia diaragmatika. ,ekstrokardia pada anak+anak dapat

    diseakan oleh eragai hal! tetapi jika didapat pada orang de;asa maka penyeanya sangat

    teratas seperti situs inBersus totalis. ,engan adanya teknologi penitraan yang makin

     erkemang maka kelainan ini dapat dengan mudah dikenali oleh petugas medis.

    $nomali &itus

      ?rgan adomen dan toraks ersiat asimetris! sehingga normal tidaknya situs dinilai dari

    gamaran tertentu seperti posisi hati dan Bena kaBa inerior di seelah kanan serta posisi limpa

    dan jantung di seelah kiri. #ondisi Bena aBa inerior ermuara ke atrium kanan telah

    memunulkan istilah situs Biseroatrial. al ini menunjukkan ah;a situs atrial @posisi atrium

    37

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    39/44

    kananA pada hampir seluruh kasus terkait dengan situs dari organ adomen atas dan tidak er+

    huungan dengan posisi anatomi jantung yang lain. Posisi situs ditentukan oleh letak atrium

    kanan! ukan oleh apeks jantung. Pada keadaan normal ronkus utama kanan leih pendeklear!

    dan leih Bertikal dianding ronkus utama kiri. Panjang ronkus kiri iasanya sekitar 1!5 kali

    diandingkan ronkus kiri diukur dari iuratioronkus. 6amaran ini menunjukkan situs

     ronhial. ila terdapat kelainan pada situs Biseroatrial sering dijumpai pula kelainan pada situs

     ronkial.

    #ata OsitusJ mengau pada posisi atrium kanan jantung dan organ adomen atas seperti hati!

    Bena kaBa inerior. &itus solitus merupakan istilah yang menggamarkan keadaan normal yaitu

    situs Biseroatrial @organ hati! Bena aBa inerior ! dan atrium kananA erada di seelah kanan dan

     ronkhial situs yang normal. Posisi apeks jantung tidak erkorelasi langsung dengan situs

    Biseroatrial! yaitu dijumpai kasus apeks jantung mengarah ke kanan namun situs Biseroatrial

    normal. #eadaan ini diseut seagai situs solitus dengan isolated dekstrokardia atau dekstro+

    rotasi jantung. Pada situs solitus preBalensi kasus kelainan jantung kongenital terjadi kurang

    dari+1D. $nomali situs terdiri atas situs inBersus dan situs amiguous9heterota=ia.&itus inBersus

    merupakan istilah yang menunjukkan posisi kealikan @posisi erminA dari situs Biseroatrial dan

    situs ronkhial. $da ) jenis situs inBersus yakni situs inBersus dengan dekstrokardia dan situs

    inBersus dengan leBokardia. &itus inBersus dengan dekstrokardia leih sering ditemukan. Pada

    kasus ini posisi lamung dan aorta erada di seelah kanan garis sumu tuuh sedangkan Bena

    aBa inerior dan atrium kanan erada di seelah kiri garis sumu tuuh. $peks jantung terletak 

    di seelah kanan. Penyakit jantung kongenital terjadi pada 3+5D pasien situs inBersus dengan

    dekstrokardia. &itus inBersus dengan leBokardia merupakan kasus yang sangat jarang ditemukan.

    Pada kasus ini posisi organ adomen merupakan kealikan dari situs solitus dengan posisi apeks

    38

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    40/44

     jantung tetap di seelah kiri dari garis sumu tuuh. &eagian esar pasien situs inBersus dengan

    leBokardia mengalami kelainan jantung kongenital. &itus amiguous9heterota=ia merupakan

    kelainan posisi saat pengaturan organ dalam dan pemuluh darah erlainan dengan posisi

    normal seperti pada situs solitus serta susunannya tidak jelas. Pasien dengan situs amiguous

    memiliki kemungkinan seesar 50+100D untuk menderita penyakit jantung kongenital dan

     iasanya memiliki leih dari satu kelainan. &itus amiguous dikategorikan menjadi situs

    amiguous dengan asplenia dan situs amiguous dengan polisplenia

    Penatalaksanaan

    Pada penderita yang mengalami serangan sianosis maka terapi ditujukan untuk memutus

     patoisiologi serangan terseut! antara lain dengan ara :

    Medika Mentosa

    1. Morphine sulat 0!1+0!)mg9kg &C! "M atau "G untuk menekan pusat pernaasan dan mengatasi

    takipneu.

    ). 2atrium ikaronat 1MeQ9kg "G untuk mengatasi asidosis

    3. ?ksigen dapat dierikan!;alaupun pemerian disini tidak egitu tepat karena permasalahan

     ukankarena kekurangan oksigen! tetapi karena aliran darah ke paru menurun.,engan usaha di

    atas diharapkan anak tidak lagi takipnea! sianosis erkurangdan anak menjadi tenang. ila hal ini

    tidak terjadi dapat dilanjutkan denganpemerian :

    -. Propanolol 0!01+0!)5 mg9kg"G perlahan+lahan untuk menurunkan denyut jantung sehingga

    serangan dapatdiatasi. ,osis total dilarutkan dengan 10 ml airan dalam spuit! dosisa;al9olus

    39

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    41/44

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    42/44

     ayi keil atau dengan hipoplasia a.pulmonalisdan pasien yang sering mengalami sianotik.

    &elain T &hunt terdapat pulaPotts &hunt!

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    43/44

     penderita ditemukan polisitemia dengan alirandarah yang lamat! sehinga dapat menyeakan

    terjadinya inark keil didalam otak yang merupakan tempat ases mulai timul. $liran darah

     piraudari kanan ke kiri! tidak diiltrasi di paru+paru! sehingga memudahkan terjadinya

    septikemia. al+hal terseut merupakan aktor predisposisi terjadinya ases otak pada penderita

     penyakit jantung a;aan sianotik.Terjadinya ases dapat diagi menjadi empat stadium! yaitu:

    ase sereritisdini! ase sereritis lamat! pementukan kapsul dini dan pementukan kapsul

    lamat. $ses otak pada penyakit jantung a;aan sianotik iasanya soliter!sering terdapat pada

    lous rontalis! temporalis! dan parietalis.

    d. Perdarahan ayi dengan sianosis disertai dengan lamanya polisetimia akan mengakiatkan

    tromositopenia dan kelainan pemekuan darah.

    e. /ndokarditis

    . $ritmia

    42

  • 8/18/2019 Laporan Kasus Pjb Laras

    44/44

    ,$(T$% P'&T$#$

    1. %oeiono!&.)008. ,iagnosis dan Tatalaksana Penyakit antung a;aan. agian

    kardiologi dan kedokteran Baskuler (#'". Pusat jantung 2asional arapan #ita.akarta.). Mulyadi M ,jer! amang Madiyono. )000. Tatalaksana Penyakit antung a;aan.&ari

     pediatri Bol ) no 3 hal 155+*).akarta

    3. GP &tella @)00*A. Cardia Malpositions and the eterota=y &yndromes dalam 2adas

    Pediatri Cardiology @*5+*4*A! &aunders /lsaBier! Philadelphia! 'sa.

    -. Park @)008A Chamer LoaliFation and Cardia Malposition dalam Pediatri Cardiology

    or Pratitioners edisi 5! Mosy /lseBier! Philadelphia! 'sa.5. G &iBarajan @)00*A Pediatri /Baluation o the Cardia Patient dalam Pediatri

    Cardiology: The %eQuisites "n Pediatris! edisi )! Mosy /lseBier! Philadelphia! 'sa

    6. Madiyono amang. Penanganan Penyakit antung Pada ayi dan $nak.'## 

    #ardiologi "katan ,okter $nak "ndonesiaU )005