Laporan Farmakoterapi II.docx

4
Laporan Farmakoterapi II Kasus GERD dan Tukak Pektik Kelompok 6AC 1. Fadillah Sa’di Eka P. (1112102000001) 2. Angga Maulidan (1112102000008) 3. Amelia Gustin (1112102000017) 4. Moethia (1112102000019) Kasus 1. Penilaian dan rencana terapeutik untuk pasien penderita penyakit refluks gastroesofagus(GERD). Lelaki 68 tahun afrika amerika dengan riwayat nyeri epigastrium selama 2 bulan berselang, sering diikuti rasa asam dimulutnya. Rasa sakit kadang-kadang hilang dan sering menjadi buruk setelah makan dan pada mmalam hari. Gelaja ini terjadi 3 atau 4 hari per minggu dan menyebabkan pasien frustasi selama 2 bulan terakhir. Riwayat medisnya hipertensi, DM tipe 2, dan hipotiroid. Dia menggunakan amlodipine 10 mg/hari, losartan 50 mg/hari, levothyroxine 50 mg/hari, aspirin 81mg/hari, dan metformin 1000mg 2x/hari. Dia alergi terhadap penisilin. Tingginya 175 cm dan berat 99 kg. Penyelesaian kasus Subjek: - Lelaki 68 tahun, Afrika Amerika - Tinggi 175 cm, berat badan 99kg - Rasa asam dimulut, nyeri epigastrium, selama 2 bulan berselang, rasa sakit kadang hilang dan sering menjadi buruk setelah makan dan pada malam hari. - Gejala terjadi 3 artau 4 hari per minggu, dan pasien merasa frustasi selama 2 bulan terakhir. Objek: - Riwayat penyakitnya hipertensi, DM tipe 2, dan hipotiroid Assesment: - Pasien mengalami GERD akibat dari pemberian aspirin yang dapat langsung mengiritasi mukosa esophagus - Amlodipine menyebabkan sekresi asam lambung meningkat dan memperburuk GERD

Transcript of Laporan Farmakoterapi II.docx

Laporan Farmakoterapi IIKasus GERD dan Tukak PektikKelompok 6AC1. Fadillah Sadi Eka P.(1112102000001)2. Angga Maulidan(1112102000008)3. Amelia Gustin(1112102000017)4. Moethia(1112102000019)

Kasus1. Penilaian dan rencana terapeutik untuk pasien penderita penyakit refluks gastroesofagus(GERD).Lelaki 68 tahun afrika amerika dengan riwayat nyeri epigastrium selama 2 bulan berselang, sering diikuti rasa asam dimulutnya. Rasa sakit kadang-kadang hilang dan sering menjadi buruk setelah makan dan pada mmalam hari. Gelaja ini terjadi 3 atau 4 hari per minggu dan menyebabkan pasien frustasi selama 2 bulan terakhir. Riwayat medisnya hipertensi, DM tipe 2, dan hipotiroid. Dia menggunakan amlodipine 10 mg/hari, losartan 50 mg/hari, levothyroxine 50 mg/hari, aspirin 81mg/hari, dan metformin 1000mg 2x/hari. Dia alergi terhadap penisilin. Tingginya 175 cm dan berat 99 kg.Penyelesaian kasusSubjek: Lelaki 68 tahun, Afrika Amerika Tinggi 175 cm, berat badan 99kg Rasa asam dimulut, nyeri epigastrium, selama 2 bulan berselang, rasa sakit kadang hilang dan sering menjadi buruk setelah makan dan pada malam hari. Gejala terjadi 3 artau 4 hari per minggu, dan pasien merasa frustasi selama 2 bulan terakhir.Objek: Riwayat penyakitnya hipertensi, DM tipe 2, dan hipotiroidAssesment: Pasien mengalami GERD akibat dari pemberian aspirin yang dapat langsung mengiritasi mukosa esophagus Amlodipine menyebabkan sekresi asam lambung meningkat dan memperburuk GERD Penggunaan metformin dengan dosis 1000mg dalam satu kali minum mengakibatkan pasien mual dan muntah sehingga dapat memperparah GERD yang diderita pasien.Planning:Pengobatan yang sedang dijalani: Amlodipine 10 mg/hari Losartan 50 mg/hari Levothyroxine 50 mg/hari Aspirin 81mg/hari Metformin 100mg 2x/hariPenyelesaian masalah pengobatan: Penggunaan aspirin dihentikan karena merupakan obat yang mengiritasi mukosa esophagus sehingga menyebabkan pasien mengalami GERD. Terapi GERD yang tepat untuk pasien ini adalah dengan omeprazole karena mekanisme kerjanya menghambat sekresi asam lambung.Terapi nonfarmakologi Modifikasi gaya hidup Menurunkan berat badan Mengurangi makanan yang dapat menurunkan LES.Kesimpulan obat yang digunakan : Losartan 50 mg/hari Levothyroxine 50 mg/hari Metformin 100 mg 2xhari Omeprazole 20 mg/hari

2. Berikan penilaian saudara terhadap penyakit tukak peptic yang diinduksi NSAID dan rekomendasikan untuk terapipasien tersebut.Pria umur 66 tahun baru ini terdiagnosa Rheumatroid Arthitis kronik dengan terapi naproxen 500 mg 2x hari, methotrexate 25 mg oral 1 minggu sekali. Riwayat penyakit COPD dan hipertensi. Pasien mendapatkan tiotropium inhalation sekali sehari, albuterol inhaler jika perlu Lisinopril 20 mg sekali sehari. Diltiazem CR 240mg 1x sehari tidak mempunyai alergi dan hati normal.Subject : Pria umur 66 tahun baru ini terdiagnosa Rheumatoid Arthitis Kronik.Objective : Riwayat penyakit COPD dan hipertensi.Assesment : Pasien mengalami tukak peptik akibat penggunaan naproxen yang merupakan obat golongan NSAID yang mengindikasi tukak peptik Ada tiga faktor resiko terhadap penyakit tukak peptil tersebut yaitu : naproxen (NSAID), usia > 65 tahun, dan prednisone (kortikosteroid)Planning :Terapi yang sedang dijalani : Naproxen 500 mg 2x sehari Prednisone 20 mg 1x sehari Methotrexate 25 mg oral 1 miggu sekali Tiotropium inhalation sekali sehari, Albuterol inhaler jika diperlukan Lisinopril 20 mg sehari sekali Diltiazem CR 240 mg 1 x sehariRekomendasi yang cocok untuk terapi pasien tersebut adalah : Penggunaan albuterol inhaler dihapuskan untuk meminimalisir penggunaan obat, mengingat usia pasien yang sudah termasuk lanjut usia. Penggunaan naproxen (NSAID) dapat menyebabkan tukak lambung melalui 2 cara yaitu mengiritasi epitelium lambung atau melalui menghambat sintesis prostaglandin yang merupakan senyawa yang disintesis pada mukosa lambung yang melindungi fungsi dari mukosa tersebut. Jadi, jika sintesis dihambat maka mukosa tersebut tidak memiliki perlindungan asam lambung. Oleh karena itu naproxen tidak dipergunakan dalam pengobatan tukak peptik karena faktor resiko yang dihasilkan. PCT dapat digunakan sebagai pengganti naproxen, karena dosis naproxen pada usia lanjut dapat menyebabkan gangguan pada saluran GI. Untuk penggunaan prednisone golongan kortikosteroid terhadap tukak peptik yang bersama-sama diberikan dengan golongan NSAID menyebabkan peningkatan resiko pada tukak lambung. Untuk mengatasi sekresi asam lambung yang meningkat akibat penggunaan NSAID, maka pasien diberikan obat golongan analog prostaglandin yaitu misoprostol atau golongan CCB yaitu omeprazole. Pengguna Lisinopril dihentikan karena Lisinopril tergolong ke dalam obat ACE Inhibitor yang dapat menyebabkan bronkospasmeTerapi non farmakologi : Menghindari makanan yang menyebabkan dyspepsia atau yang dapat menyebabkan tukak contoh : makanan pedas, kafein dan alkohol. Antasida dapat digunakan dengan obat anti tukak lainnya untuk mengatasi gejala peyakit tukak.Kesimpulan penggunaan obat: PCT 500 mg 2x sehari Prednisone 20 mg 1x sehari Methotrexate 25 mg oral 1 minggu sekali Tiotropium inhalation sekali sehari, albuterol inhaler digunkan jika diperlukan atau saat darurat Diltiazem CR 240 mg 1 x sehari Misoprostol 200 mcg sehari atau omeprazole 20 mg/hari