LAPORAN DASAR2 MEKANISASI

download LAPORAN DASAR2 MEKANISASI

of 20

Transcript of LAPORAN DASAR2 MEKANISASI

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Teknologi pertanian merupakan penerapan prinsip-prinsip matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam rangka pendayagunaan secara ekonomis sumber daya pertanian dan sumber daya alam untuk kesejahteraan manusia. Falsafahnya teknologi pertanian merupakan praktik-empirik yang bersifat pragmatik finalistik, dilandasi paham mekanistik-vitalistik dengan penekanan pada objek formal kerekayasaan dalam pembuatan dan penerapan peralatan, bangunan, lingkungan, sistem produksi serta pengolahan dan pengamanan hasil produksi. Objek formal dalam ilmu pertanian budidaya reproduksi berada dalam fokus budidaya, pemeliharaan, pemungutan hasil dari flora dan fauna, peningkatan mutu hasil panen yang diperoleh, penanganan, pengolahan dan pengamanan serta pemasaran hasil. Oleh sebab itu, secara luas cakupan teknologi pertanian meliputi berbagai penerapan ilmu teknik pada cakupan objek formal dari budidaya sampai pemasaran. Pertanian di Indonesia berkembang sesuai dengan pengetahuan

masyarakatnya. Pertama kalinya bercocok tanam dilakukan secara berpindahpindah. Ladang atau hutan dibuka, lalu ditanami tanaman pokok seperti padi gogo, talas, ubi kayu, ubi jalar, dan sayur-sayuran. Tanaman tersebut belum diberi pupuk kandang atau dilakukan pemeliharaan lainnya. Mulanya tanaman tumbuh subur, tetapi makin lama merosot kesuburannya Berdasarkan hasil pernyataan diatas, maka kita sebagai mahasiswa harus mempelajari teknologi pertanian, agar dapat menunjang peningkatan produksi pertanian ke depannya dan dapat memperbaiki mutu pertanian.

1.2 Tujuan dan Kegunaan A. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum pengenalan alat pra panen dan pasca panen yaitu : y y untuk mendukung dalam meningkatkan produktivitas pada pertanian memperbaiki kualitas dan kuantitas suatu produktivitas

B. Kegunaan Kegunaan dari praktikum pengenalan alat pra panen dan pasca panen yaitu untuk memudahkan dalam spesifikadi dalam pengerjaan sesuai tujuan yang telah diharapkan dalam potensi pertanian secara umum.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Teknologi Industri Pertanian didefinisikan sebagai disiplin ilmu terapan yang menitik beratkan pada perencanaan, perancangan, pengembangan, evaluasi suatu sistem terpadu (meliputi manusia, bahan, informasi, peralatan dan energi) pada kegiatan agroindustri untuk mencapai kinerja (efisiensi dan efektivitas) yang optimal. Disiplin ini menerapkan matematika, fisika, kimia/biokimia, ilmu-ilmu sosial ekonomi, prinsipprinsip dan metodologi dalam menganalisis dan merancang agar mampu memperkirakan dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sistem terpadu agroindustri. Sebagai paduan dari dua disiplin, teknik proses dan teknik industri dengan objek formalnya adalah pendayagunaan hasil pertanian (Wijanto, 2002). Bahan pangan sebagai salah satu kebutuhan primer manusia, sangat intensif dijadikan kajian sebagai objek formal ilmu teknik dan ditopang dengan tuntutan industri, terutama di negara maju. Kondisi ini melahirkan cabang bidang ilmu teknologi pangan yang merupakan penerapan ilmu-ilmu dasar (kimia, fisika dan mikrobiologi) serta prinsip-prinsip teknik (engineering), ekonomi dan manajemen pada seluruh mata rantai penggarapan bahan pangan dari sejak pemanenan sampai menjadi hidangan. Teknologi pangan merupakan penerapan ilmu dan teknik pada penelitian, produksi, pengolahan, distribusi, penyimpanan pangan berikut pemanfaatannya. Ilmu terapan yang menjadi landasan pengembangan teknologi pangan meliputi ilmu pangan, kimia pangan, mikrobiologi pangan, fisika pangan dan teknik proses. Ilmu pangan merupakan penerapan dasar-dasar biologi, kimia, fisika dan teknik dalam mempelajari sifat-sifat bahan pangan, penyebab kerusakan pangan dan prinsip-prinsip yang mendasari pegolahan pangan. Peralatan pertanian ditingkatkan ukuran dan efisiensinya, sehingga petani dapat menghasilkan lebih banyak dengan tenaga kerja dan biaya lebih rendah (Anonima, 2011).

Teknologi Industri Pertanian memiliki bidang kajian yaitu antara lain sistem teknologi proses industri pertanian, kegiatan pertanian yang berkaitan dengan perencanaan, instalasi dan perbaikan suatu sistem terpadu yang terdiri atas bahan, sumberdaya, peralatan dan energi pada pabrik agroindustri, manajemen industri, kajian yang berkaitan dengan perencanaan, pengoperasian dan perbaikan suatu sistem terpadu pada permasalahan sistem usaha agroindustri, Tekno ekonomi agroindustri, kajian yang berkaitan dengan perencanaan, analisis dan perumusan kebijakan suatu sistem terpadu pada permasalahan sektor agroindustri, manajemen mutu, penerapan prinsip-prinsip manajemen (perencanaan, penerapan dan perbaikan) pada bahan dasar baku, sistem proses, produk, dan lingkungan untuk mencapai taraf mutu yang ditetapkan. Kegiatan hilir dari pertanian berupa penanganan, pengolahan, distribusi dan pemasaran yang semula secara sederhana dan tercakup dalam teknologi hasil pertanian, berkembang menjadi lebih luas dengan pendekatan dari sistem Industri (Anonimb, 2011). Struktur dan tata letak dan pembangunan pertanian merupakan sarana yang juga diperlukan dalam usaha produksi pertanian. Setidak-tidaknya untuk mengamankan dan memperkecil kehilangan hasil. Bangunan tempat tinggal petani, tempat penyimpanan dan pengangkutan bahan dan hasil pertanian, kandang ternak, pembangunan irigasi, tenaga pembangkit dan penyalur aliran listrik, serta lantai penjemuran adalah sarana yang perlu diketahui dan dipahami dengan baik. Perencanaan pembuatannya harus disesuaikan dengan keadaan setempat agar dapat dan pembuatan dapat member manfaat yang besar kepada si pemakai (Mulyoto, 2002) Ilmu mekanisasi pertanian di Indonesia telah dipraktikkan atau dilaksanakan untuk mendukung berbagai usaha pembangunan pertanian terutama dibidang usaha swasembada pangan. Dengan mempertimbangkan aspek kepadatan penduduk, nilai sosial ekonomi dan teknis, maka pengembangan mekanisasi pertanian di Indonesia

dilaksanakan melalui sistem pengembangan selektif yang dimaksud dengan sistem mekanisasi pertanian selektif adalah usaha memperkenalkan pengembangan, pembinaan, dan pemakaian jenis atau kelompok jenis alat dan mesin pertanian yang serasi atau yang sesuai dengan keadaan wilayah setempat. Oleh karena itu tinjauan dari segi tingkat teknologinya, mekanisasi pertanian dibedakan atas mekanisasi pertanian sederhana, mekanisasi pertanian madania, dan mekanisasi pertanian mutakhir. Wilayah

pengembangan mekanisasi pertanian dibagi atas wilayah tipe 1 A atau wilayah lancer, wilayah tipe 1 B, atau wilayah siap, wilayah tipe II atau wilayah setengah siap atau secara ekonomi kurang menguntungkan dan wilayah tipe III atau wilayah mekanisasi pertanian terbatas. Dari semuanya itu, yang paling penting adalah keterampilan pemakaian yang merupakan kunci dari semua kesuksesan pengembangan mekanisasi pertanian, jadi latihan dasar keterampilan, baik untuk penggunaan maupun perawatan dan perbaikan sangatlah perlu (Fauziah,2000). Teknologi pertanian merupakan penerapan prinsip-prinsip matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam rangka pendayagunaan secara ekonomis sumber daya pertanian dan sumber daya alam untuk kesejahteraan manusia. Dengan demikian dalam sistematika keilmuan, bidang teknik pertanian tetap bertumpu pada bidang ilmu teknik untuk memcahkan berbagai permasalahan di bidang pertanian.. Terminologi teknik pertanian sebagai padanan Agricultural Engineering diperkenalkan di Indonesia pada paruh tahun 1990-an. Sebelumnya terminologi yang digunakan lebih sempit, yaitu mekanisasi pertanian yang diadopsi dari Agricultural Mechanization, sejak awal tahun 1990-an bersamaan dengan pengenalan dan penggunaan traktor untuk program intensifikasi pertanian (Mulyoto, 2002).

Secara umum, alat dan mesin pertanian terdiri atas motor penggerak adalah motor yang dapat merubah tenaga panas hasil dari suatu pembakaran menjadi tenaga mekanik. Motor penggerak ini dibedakan atas, motor dengan pembakaran diluar, contohnya adalah motor uap dan motor dengan pembakaran di dalam silinder. Sedangkan berdasarkan langkah kerja torak (piston), motor penggerak dibedakan atas motor 4 tak dan motor 2 tak. Prinsip kerja dari motor penggerak 4 tak yaitu pada waktu langkah hisap, katup pemasukan terbuka dan katup pembuangan tertutup. Torak bergerak ke bawah, volume ruang pembakaran bertambah besar, maka tekanannya menjadi lebih kecil daripada tekanan udara luar sehingga campuran bahan bakar dan udara masuk mengisi ruang pembakaran melalui lubang katup pemasukan. Campuran bahan bakar dan udara tersebut dihasilkan dari karburator. Sedangkan langkah kerja dari mesin penggerak 2 tak adalah torak (piston) bergerak ke atas maka, diruang pembakaran akan terjadi kompresi, dan dengan adanya loncatan api listrik pada busi maka terjadi pembakaran bahan bakar di ruang pembakaran. Di ruang karter dengan adanya gerakan torak ke atas maka volumenya bertambah besar dan tekanannya menjadi lebih kecil dari udara di luar, maka udara luar akan masuk ke karter melalui karburator sehingga terjadi campuran udara dan bahan bakar di ruang karter (Robbin, 2005). Sprayer merupakan alat aplikator pestisida yang sangat diperlukan dalam rangka pemberantasan dan pengendalian hama dan penyakit tumbuhan. Kinerja sprayer sangat ditentukan kesesuaian ukuran droplet aplikasi yang dapat dikeluarkan dalam satuan waktu tertentu sehingga sesuai dengan ketentuan penggunaan dosis pestisida yang akan disemprotkan. Dari hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis sprayer yang banyak digunakan petani di lapangan adalah jenis hand sprayer (tipe pompa), namun hasilnya kurang efektif, tidak efisien dan mudah rusak. Hasil studi yang dilakukan oleh Departemen Pertanian pada tahun 1997 di beberapa tempat di Indonesia menunjukkan

bahwa sprayer tipe gendong sering mengalami kerusakan. Komponen-komponen sprayer yang sering mengalami kerusakan tersebut antara lain : tabung pompa bocor, batang torak mudah patah, katup bocor, paking karet sering sobek, ulir aus, selang penyalur pecah, nozzle dan kran sprayer mudah rusak, tali gendong putus, sambungan las korosi, dan sebagainya. (Dirjen Tanaman Pangan, 1977). Di samping masalah pada perangkat alatnya, masalah lain adalah kebanyakan pestisida yang diaplikasikan tidak sesuai (melebihi) dari dosis yang direkomendasikan dan ini salah satunya disebabkan oleh disain sprayer yang kurang menunjang aplikasi (Wijanto, 2002). Hasil penelitian Kusdiana (1991) dan Roni Kastaman (1992) menunjukkan bahwa sebenarnya jenis sprayer yang dapat dianggap paling baik dan memenuhi kriteria pemakaian yang diinginkan oleh pemakai adalah sprayer dari jenis Microner atau Sprayer Elektrostatik. Umumnya kriteria yang banyak diutamakan pemakai adalah kriteria jaminan ketersediaan suku cadang, keamanan dalam penggunaan alat, ekonomis, kapasitas dan kepraktisan. Demikian pula kesimpulan dari hasil penelitian Mimin et.al. (1992), yaitu bahwa sprayer yang paling baik dari segi kinerja penyemprotannya adalah sprayer elektrostatik dan yang paling buruk sprayer hidrolik (Anonimc, 2011). Kemajuan para petani ini ditandai oleh banyaknya petani kita yang telah menggunakan saran-saran para penyuluh dari bidang pertanian tentang bagaimana cara menggunakan mesin perontok gabah yang baik sehingga menghasilkan hasil komoditi yang sangat baik. Jika dahulunya perontokan dilakukan dengan cara dibanting dan diijakinjak, sekarang mereka telah beralih menggunakan power tresher atau biasa kita sebut dengan mesin perontok gabah. Hal ini membuat pekerjaan mereka lebih mudah dan dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. Pengolahan gabah merupakan tahap yang penting dalam pengolahan padi sebelum dikonsumsi karena perdagangan padi dalam partai besar dilakukan dalam bentuk gabah (Robbin, 2005).

Perontokan dan pengeringan. Perontokan adalah proses memisahkan gabah dari merang sedangkan pengeringan adalah proses mengurangi kadar air gabah hasil panen untuk keperluan simpan atau giling, urutan 2 proses ini dapat dibolak-balik. Pada padi hibrida umumnya dirontokkan dulu lalu dikeringkan/dijemur sedangkan padi varietas local umumnya dikeringkan lalu dirontokkan (Wijanto, 2002). Setelah dirontokkan, gabah dimasukkan ke mesin pemecah kulit. Proses ini mengelupaskan sekam dari gabah. Hasil biji beras yang dikenal dengan Beras Pecah Kulit atau Brown Rice. Biji beras masih memiliki kulit ari (aleurone dan pericarp). Lapisan kulit ari ini umumnya dikenal dengan istilah bekatul. Aleurone adalah lapisan protein. Pada saat benih berkecambah, sel aleurone akan memecah menjadi asam amino. Dipicu oleh hormon yang dipecahkan oleh embrio, aleuron akan mensintesis enzim yang berguna untuk memacu perkecambahan. Pericarp adalah jaringan yang mengelilingi biji, sebagai pelindung embrio (Robbin, 2005). Berbagai penelitian membuktikan bahwa lapisan kulit ari kaya akan kandungan protein, vitamin, mineral, lemak dan serat. Oleh karena itu, membiasakan mengkonsumsi beras pecah kulit menjadi lebih sehat dan lebih baik. Akan tetapi, umumnya orang enggan memakannya karena nasi dari beras pacah kulit lebih keras, walaupun sudah lama dimask sehingga, sulit dikunyah (Wijanto, 2002). Proses mengelupas kulit ari sehingga diperoleh beras putih bersih. Biji beras yang putih bersih ini sebagian besar terdiri dari pati. Petani yang menggunakan teknologi di bidang pertanian khususnya yang menggunakan mesin pertanian haruslah mampu mengetahui biaya-biaya yang ia akan keluarkan dalam pengolahan lahannya. Seperti pengeluaran untuk bahan bakar mesin, biaya perawatan mesin, biaya perawatan tanamannya, sampai upah pekerja jika ia menggunakan jasa pekerja (Robbin, 2005).

Mesin evaporator vakum adalah mesin yang biasa dipakai untuk mengurangi kadar air suatu bahan yang berbentuk cair. Prinsip kerja dari mesin ini adalah tanpa pemanasan langsung, suhu biasa diatur sesuai dengan keinginan. Penggunaan suhu rendah disertai dengan vakum, akan menjaga nutrisi/gizi produk tidak hilang atau rusak. Mesin separator sentrifugal (sentrifus) berfungsi untuk memisahkan cairan dari cairan yang berbeda, seperti air dan minyak pada proses pembuatan VCO (Wijanto, 2002). Pertanian adalah suatu sumber kehidupan bagi masyarakat. Pertanian sangat lah penting di kalangan masyarakat, selain dapat mensejahterakan kehidupan manusia, juga dapat di gunakan untuk kebutuhan hewan. Penggunaan alat dan mesin pertanian sangat baik, karena dapat meningkatkan produksi dan menigkatkan mutu hasil yang akan digunakan. Dengan alat dan mesin yang digunakan membuat orang sangat mudah dalam menjalankan pekerjaan petani baik dari segi pengolahan lahan sampai proses produksi pertanian (Wijanto, 2002).

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum pengenalan alat pra panen dan pasca panen dilaksanakan pada hari senin, tanggal 11 April 2011, pukul 12.00 WITA sampai selesai, dilaboratorium Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar. 3.2 Alat Ada pun alat yang digunakan pada pra panen yaitu: bajak piring, traktor tangan (power triller), bajak singkal, dan mesin penanam jagung sedangkan alat pasca panen yaitu : alat pengemas, mesin vaccum evaporator, mixer, mesin pendingin, dan pemecah biji jarak. 3.3 Prosedur Percobaan Adapun prosedur kerja pada praktikum pengenalan mesin pra dan pasca panen sebagai berikut : 1. Menjelaskan tentang alat pra dan pasca panen 2. Memberitahukan apaapa saja yang dibutuhkan dalam melakukan praktikum ini. 3. Asisten memandu praktikannya dari lab ke lab 4. Dalam lab, praktikan mengambil gamabar satu persatu gambar dari mesin mesin yang ada di dalam lab dan mencatat semua nama mesin mesin tersebut. 5. Menyusun Laporan

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Pada praktikum pengenalan alat dan mesin, banyak dikenalkan berbagai alat dan mesin pra panen dan pasca panen. adapun spesifikasinya, fungsi, dan

kegunaannya dapat kita lihat pada table di bawah ini : Tabel 1. Alat Pengolahan Pra Panen No 1. Nama Alat Traktor tangan ( power tiller) Spesifikasi Merk : Yanmar Model/type : YZA 120 Negara pembuat : Jepang Tahun pembuatan : 1997 Dimensi : a) Panjang : 2160 mm b) Lebar: 730 mm c) Tinggi : 1330 mm Jumlah Transmision Forward : 6 Jumlah Transmision Reserver : 3 Fungsi dan Kegunaan

Kegunaan : MesinPenanam dan Pemupukan Jagung sehingga dapat mempermudah dalam proses penanaman dan dapat menghasilkan produksi yang tinggi.

Fungsi Untuk mengolah, membalikkan tanah dan untuk mengangkut hasil pertanian.Kegunaan : Sebagai pengolah tanah pertama untuk perbaikan struktur butir-butir tanah, memperbesar persediaan air ,memperbaiki peresapan air dan aerasi tata udara tanah, mengurangi evaporasi tanah, Fungsi : untuk mengolah kebun seluas 2,5 - 5 Ha;

2.

Bajak piring

Model : DP50 Lembar piringan : 2 buah Lebar kerja : 0,70 meter ; Kedalaman kerja : 0,30 m Diameter piringan : 0,55 m; Berat bajak piring : 200 kg; Daya untuk menarik : 15 - 35 HP Kecepatan kerja rata-rata adalah 5,77 km/jam, dengan lebar pembajakan rata-rata 580 mm. Daya minimum yang

diperlukan adalah 5,7 jam/Ha dengan efisiensi waktu pengolahan 25%

3.

Bajak Singkal

- Sistim Transmisi ( Chain - Gear) - Sistim Penggerak ( Kopling Utama) V Belt ( 2 buah) - Sistim Pembelok ( Kopling Kemudi) Dog cluth - Isi Minyak Pelumas 5, 5 liter - Dimensi Traktor P, 2730 mm. L, 1140 mm. T, 1370 mm - Berat 300 Kg ( Berat Traktor termasuk Roda Besi dan Diesel. Apabila menggunakan roda karet berat = 250 Kg) Tenaga Penggerak - Merk KUBOTA - Type 4 langkah - Model RD 85 DI-1 - Tenaga Rata-rata 7, 5 / 2200 HP / RPM - Tenaga Maxsimum 8, 5 / 2400 HP / RPM - Bahan Bakar Solar - Sistim Starting Engkol - Sistim Pendingin Radiator - Isi Bahan Bakar 9, 5 ltr - Isi Minyak Pelumas 2, 4 ltr - Berat 86 kg - Sistim Lampu dengan IC Regulator

Sangat cocok untuk usaha tani lahan kering seperti tanaman hortikultura dan palawija;Dapat digandengkan dgn traktor mini bertenaga min 15 HP; Lebar pengolahan, kedalamanpembajakan dan kemiringan bajak dapat diatur sesuai Kegunaan : 1. Memberantas gulma 2. Memperbaiki struktur tanah agar lebih baik untuk pertumbuhan tanaman 3. Menempatkan seresah agar terdekomposisi dengan baik 4. Menurunkan laju erosi dengan cara pengolahan yang sesuai 5. Meratakan tanah 6. Mencampur pupuk dengan tanah 7. Mempersiapkan tanah untuk pemberian air irigasi Fungsi : Memotong dan membalikkan tanah pada pengolahan tanah, dapt membajakan dengan kedalaman 15 cm,dan lebar pembajakan bervariasi sedangkan besar bongkahan didapati diatas 24 cm.

4.

Mesin penanam jagung

Perlengkapan Tambahan yang dapat dibeli ( terpisah) - - HITCH II - Roda Besi Bertapak Lebar - Roda Besi Bertapak Panjang 1. Model : GSJPFL/01 2. Penarik : Traktor roda 2 3. Traktor roda 4 30 /40/ 50 HP 4. Bijian yang sesuai : Jagung dan Kedele 5 .Kap. Hopper : 5 kg /unit 6. Kecepatan penanaman : 1,5- 2,0 km/jam 7. Jarak tanam dalam alur : 30 40 cm 8. Jarak tanam antara alur : Dapat diatur (3080) cm 9. Kedalaman penanaman : 5 7 cm 10. Berat (1 unit penanam) : 20 kg. 11. Penakar benih : Tipe priringan datar menyudut 12. Pembuka alur, Piringanganda 13. Dimensi ( 1 unit/ 1 baris)

Fungsi : sebagai alat tanam jagung.

Kegunaan : dapat menanam jagung dengan kecepatan 22,5 m jam

Sumber : Data Primer Praktikum Dasar-Dasar Mekanisasi dan Teknologi Pertanian 2011

Tabel 2 . Alat Pengolahan Pasca Panen No 1. Nama alat Alat pengemas Spesifikasi Tipe : AW 6035 4ss - Produk yang dikemas : bubuk, biji-bijian, butiran Tipeseal : sistem renteng 4 side seal - Tipe mesin : vertical sachet - Dimensi seal W=50-100 mm, L=50-140 mm - Kapasitas pengemas : Up to 100 gr - Ukuran mesin : WxLxT=670x900x177 0 mm - Material pengemas :AL+PE, OPP+PE, NY+PE, dan bahan kertas pengemas lain yang dapat direkatkan dengan panas - Kecepatan mengemas : 50-80 pack/min - Supply voltage : 220V/380V, 1ph/3ph Neutral 50Hz - Power requirement : 1,4 kVA/18 amp Kapasitas optimal 65 liter maksimal 80 liter Lama proses 120 180 menit Sistem pemanasan tidak langsung , sistem double jacket Bahar bakar LPG dengan control suhu digital Pendingin sirkulasi air volume tabung evaporator 125 130 Fungsi dan kegunaan Fungsi : mesin untuk pengemasan produk otomatis dengan sistem vertical. Kegunaan : untuk mempertahankan suatu produk setelah selesai pengemasan.

2

Mesin vaccum evapator

Fungsi Mesin Evaporator Vakum (Vacuum Evaporator) berfungsi sebagai mengurangi atau bahkan menghilangkan kadar air pada minyak kelapa murni. Dengan kadar air yang rendah, maka minyak VCO yang Anda produksi akan semakin berkualitas dan tidak mudah tengik, serta awet (2 tahun). Alat mesin

liter Kebutuhan daya pompa vakum 750 1000 W Kebutuhan daya pompa sirkulasi pemanas 300 W Instalasi listrik rumah minimum 2200 W ,220 V 1 fase dimensi (p X L X T) 120 cm X 120 cmX120 cm Volume pada waktu diangkut 120 cm X 120 cm X 160 cm Control suhu digital Bahan stainless steel 3. Mixery Frame : pipa besi

produksi ini juga dapat dipakai untuk mengurangi kadar air pada madu, sari buah, minyak nilam dan gula cair dari ekstrak nira Kegunaan : Untuk pemekatan bahan cair, mengurangi kadar air tanpa merusak nutrisi bahan

kotak 2x4 cmy Tabung / silinder :

Stainless Steel 304 Dimensi (pxlxt) cm : 70 x 60 x 85 cm y Daya listrik maksimal : 500 W / 220 AV y Kapasitas : 20-50 kg / proses y Bahan bakar panas : Burner LPG y Transmisi rpm : Gear box, pulley, V belt, 20-40 rpm y Kontrol suhu : Sistem suhu terkontrol otomatis / analog 4. Mesin pendingin Kapasitas: 90 liter / proses * Lama proses: 45 menit (berdasarkan pengalaman) mesin pendingin cepat minyak vco Mesin Penghangat Cepat

Fungsi : Mesin ini berfungsi untuk mengaduk bahan, disertai dengan proses memasak. Mesin ini cocok untuk mengaduk bahan yang akan kita olah. Kegunaan : untuk menghasilkan olahan yang baik.

Fungsi: Mempercepat pengolahan VCO, setelah dimixer Kegunaan : untuk mempertahankan suatu produk agar dapat bertahan lama.

Kapasitas 100- 200 kg Fungsi : bahan masuk / jam Untuk memisahkan biji Volume ruang 0,05 m3 jarak dengan kulitnya Sistem pengepresan kontinyu Kegunaan : Bahan dinding Agar dapat dibedakan stainless steel antara biji jarak dan kulitnya. Saringan 20 mesh Putaran ulir 10 rpm Pemisahan hasil langsung Sistem penggerek Motor 5,5 HP Transmisi , gear box dan pulley Jumlah belt , 3 belt Sumber : Data Primer Praktikum Dasar-Dasar Mekanisasi dan Teknologi Pertanian 2011 5. Pemecah biji jarak 4.2 Pembahasan Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui penggolongan alat dan mesin pertanian, yaitu jenis mesin pra panen dan mesin pasca panen, serta berdasarkan spesifikasi, fungsi dan kegunaan. Untuk itu, kita perlu membedakan pengertian dari alat dan mesin itu. Pengertian dari alat adalah suatu alat bantu mekanik yang sederhana dan hanya memiliki satu fungsi untuk memudahkan dalam pemakaian dari pada alat tersebut, bagian fungsional langsung digerakkan oleh pemakai sedangkan pengertian dari mesin adalah alat bantu mekanik yang susunannya kompleks dan memiliki banyak fungsi (multi fungsi), sehingga bagian fungsionalnya tidak digerakkan langsung. Mesin dan peralatan adalah setiap alat bantu mekanik yang dipakai manusia untuk melakukan apa saja. Sedang perbedaan alat dan mesin, adalah mengenai tingkat kesederhanaan susunannya. Mesin dan peralatan pertanian karena alat bantu mekanik yang dipakai pada pekerjaan pertanian secara umum meliputi kedua hal tersebut, yaitu alat sederhana sampai dengan mesin kompleks.

Alat dan mesin pertanian mencakup seluruh peralatan yang dipergunakan dalam suatu pekerjaan budidaya pertanian atau pengusahaan tanaman. Sehingga alat dan mesin pertanian sangat memudahkan dalam pengolahan pra panen dan pasca panen hingga sampai pada tingkat konsumen untuk produksi pemasaran. Pada dasarnya sumber penggeraknya dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu secara alami dan buatan manusia. Sumber penggerak secara alami, ada 3 yaitu (air, angin, dan cahaya). Sumber penggerak buatan manusia yaitu seperti motor penggerak. Hal ini didukung oleh pendapat Robbin (2005) yang menyatakan secara umum, alat dan mesin pertanian terdiri atas motor penggerak adalah motor yang dapat merubah tenaga panas hasil dari suatu pembakaran menjadi tenaga mekanik. Motor penggerak ini dibedakan atas, motor dengan pembakaran diluar, contohnya adalah motor uap dan motor dengan pembakaran di dalam silinder. Mesin pra panen untuk pertanian adalah mesin yang digunakan untuk mengelolah lahan dari lahan primer hingga pengelolahan lahan sekunder. Adapun mesin pra pertanian yang dirancang khusus untuk penanaman hingga pemeliharaan tanaman yang biasa disebut dengan mesin alat tanam. Mesin pasca panen adalah mesin yang digunakan untuk mengelolah hasil pertanian yang biasanya dlrancang sesuai dengan hasil pertanian yang ada. Mesin pasca panen ini biasanya lebih mengarah ke pembuatan produk yang ingin dihasilkan. Contohnya mesin penghasil sari buah, mesin pembuat bubuk coklat, mesin pembuat mie, dan lain-lain.

V.

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan dari percobaan pengenalan alat dan mesin pra panen dan pasca panen di atas dapat di peroleh kesimpulan bahwa : 1. Alat dan mesin pertanian dapat dibedakan menjadi, alat dan mesin pertanian pra panen dan alat dan mesin pertanian pasca panen. 2. Alat dan mesin pertanian pra panen merupakan alat dan mesin pertanian yang digunakan mulai dari pengolahan tanah sampai sebelum panen dilakukan. Alat dan mesin pertanian pra panen diantaranya: motor penggerak, traktor, pompa pengairan, mesin penyemprot, dan sebagainya. 3. Alat dan mesin pertanian pasca panen merupakan alat dan mesin pertanian yang digunakan setelah panen. Alat dan mesin tersebut diantaranya mesin perontok padi, mesin pengering, mesin penggiling padi, dan sebagainya.

5.2 Saran Sebaiknya ruangan praktikum diperbesar supaya penataan alat-alat dan mesinmesin dapat tersusun rapi serta teratur selain itu ruangan harus bersih supaya kita dapat respon dengan nyaman.

DAFTAR PUSTAKA Anonima, 2011. Pengenalan alat dan mesin pertanian. http://www. Wikipedia.com. diakses pada tanggal 11, jam 19.00. Makassar. Anonimb,

2011.

alat

dan

mesin

pra

panen

dan

pasca

panen.

http://www.google.co.id/search?q=penegnalan+alat+dan+mesin+pra+panen+d an+pasca+panen&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:enUS:official&client=firefox-a. diakses pada tanggal 11, jam 19.00. Makassar. Anonimc,

2011.

alat

mesin

pertanian

pra

panen

dan

pasca

panen..

http://www.rasbany.net/blog/alat-mesin-pertanian-pra-panen-dan-pascapanen--kumpulan-bahan.html. diakses pada tanggal 11, jam 19.00. Makassar.

Fauziah, Sulaiman, 2011. Mekanisme penyebaran inovasi pertanian suatu kajian prosiding. Lokakarya pusat perpustakaan pertanian. Bogor.

Mulyoto, dkk. 2002. Mesin-Mesin Pertanian. PT Graha persada : Jakarta. Robbins, 2005. CRC handbook of engineering in agriculture. Boka Raton. F1. CRC Press.

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR TEKNOLOGI DAN MEKANISASI PERTANIAN

PENGENALAN ALAT PRA PANEN DAN PASCA PANENNAMA NIM : I KOMANG TRI WIDYA P : G111 09 327

KELOMPOK : II (DUA) ASISTEN : 1. MUNANDAR MAKMUN 2. SARTIKA DEWI

LABORATORIUM MEKANISASI DAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011