Dasar2 gis

24
DASAR-DASAR GIS (GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM) Doni Prihatna Pelatihan ArcGis tingkat dasar

description

 

Transcript of Dasar2 gis

Page 1: Dasar2 gis

DASAR-DASAR GIS (GEOGRAPHIC INFORMATION

SYSTEM)

Doni Prihatna

Pelatihan ArcGis tingkat dasar

Page 2: Dasar2 gis

Outline Presentation

- Pengertian GIS- Data Spasial- Sumber Data Spasial- Peta dan Proyeksi peta- Penyimpanan data GIS dan Geoprocessing

Page 3: Dasar2 gis

Definisi

• Definisi Sistem Informasi Geografis (SIG) :- Sistem informasi yang berbasis data geografis- Kumpulan dari beberapa komponen yang terintegrasi dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan

• Definisi sederhana SIGGeografi (titik, garis, poligon) + Data (Informasi bisnis)

GeographyData + =

Page 4: Dasar2 gis

Data Spasial

1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi.

2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi nonspasial, suatu lokasi yang memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya. Contoh jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya.

Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial, data yang berorientasi geografis. Data ini memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (atribut).

Page 5: Dasar2 gis

Tipe Data GIS

Vector (Point, polygon, and line)

Raster (or Grid)

Image

Attribute

Page 6: Dasar2 gis

RASTER DAN VEKTORFormat data yang diolah dalam GIS dapat berupa data vector (mempunyai nilai arah, koordinat, dan warna yang resolusinya dalam GIS tergantung skala peta masukan) dan raster (berupa grid yang resolusinya tergantung pixel - picture element, nilai dari data raster tergantung pada pixel, koordinat pixel dan intensitas warna). Data vector dapat berasal dari hasil pengukuran di lapangan, baik melalui GPS maupun theodolith, atau digitasi dari peta, sedang data raster antara lain berupa citra satelit, foto udara, atau hasil scanning.

Page 7: Dasar2 gis

Data Vektor

Vector data types:

Point

Line

Polygon

Page 8: Dasar2 gis

Sumber Data Spasial

1. Peta Analog

Peta analog yaitu peta dalam bentuk cetak. Seperti peta topografi, peta tanah dan sebagainya. Umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi, dan kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin, dan sebagainya.

2. Data Sistem Penginderaan Jauh Data penginderaan jauh, seperti hasil citra satelit, foto-udara dan sebagainya, merupakan sumber data yang terpenting bagi SIG. Karena ketersediaan data secara berkala dan mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan spesifikasi masing-masing, kita bisa memperoleh berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster.

Page 9: Dasar2 gis

3. Data Hasil Pengukuran Lapangan Data pengukuran lapangan merupakan data yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri. Pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut, contohnya batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan hutan, dan lain-lain.

4. Data GPS (Global Positioning System) Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor.

Page 10: Dasar2 gis

Data Penginderaan Jauh / Citra Satelit

Modis1200 x 1200 km extent250-1000 m resolution

LandSat ETM+185 x 185 km30 m resolution

Aster63 x 63 km extent15, 30 m resolution

Quickbird16.5 x 16.5 km extent2.4, 0.6 m resolution

Page 11: Dasar2 gis

P E T APeta dapat didefiniskan sebagai suatu alat penyajian secara grafis tentang penyebaran kenampakan-kenampakan geografis atau fenomena yang ada pada permukaan atau di dalam bumi.

Data spasial yang ada dalam peta mengandung informasi tentang daerah yang disajikan, yaitu informasi tentang posisi geografis pada permukaan bumi, hubungan antara berbagai kenampakan, jenis dan nama kenampakan, dll. Peta Topografi, Peta Tematik dan Peta DasarJenis peta secara garis besar hanya ada dua. Peta topografi dan peta tematik. Peta topografi bersifat umum sehingga penyajiannya tidak menonjolkan satu aspek, sedang pada peta tematik penyajiannya dengan menonjolkan tema/topik sesuai dengan judul peta itu sendiri.

Page 12: Dasar2 gis

Skala PetaSkala peta adalah angka pengecilan yang digunakan untuk dapat menyajikan sebagian permukaan bumi di atas peta. Skala peta dirumuskan sebagai perbandingan antara jarak di peta dengan jarak di permukaan bumi

Page 13: Dasar2 gis
Page 14: Dasar2 gis

Proyeksi PetaProyeksi peta adalah suatu sistem penyajian permukaan bumi pada bidang datar, dua dimensi.

Data dalam GIS sebaiknya digambarkan dengan menggunakan proyeksi yang sama. Suatu GIS biasanya mendukung beberapa sistem proyeksi dan mempunyai kemampuan untuk mentransformasikan satu proyeksi ke sistem proyeksi lainnya. Sistem proyeksi yang paling umum dipakai dalam pemetaan adalah sistem UTM (Universal Transverse Mercator). Sistem proyeksi UTM adalah sistem koordinat bidang yang didasarkan pada system transverse mercator. Proyeksi dalam sistem ini permukaan bumi dibagi menjadi 60 zone yang masing-masing ‘selebar’ 6 derajat pada garis bujur (longitude). Setiap zone dinomori, kemudian dilakukan pembagian setinggi 8 derajat pada garis lintang (latitude) yang diberi dengan kode huruf.

Page 15: Dasar2 gis

Pembagian Zona UTM di Wilayah Indonesia

Page 16: Dasar2 gis

PENYIMPANAN DATA GEOGRAFI

Database peta digital terdiri dari dua jenis informasi : 1. spasial (geometri/feature) dan deskriptif (atribut). 2. Informasi ini disimpan sebagai rangkaian file pada

komputer dan berisi salah satu informasi spasial atau informasi deskriptif mengenai feature peta.

Kekuatan GIS terletak pada keterkaitan dua jenis data ini dan pada pemeliharaan hubungan spasial di antara feature peta.

Page 17: Dasar2 gis

Kemampuan GIS

Buildings

Reality

Customers

QueryQuery

AnalyzeAnalyze

StoreStore

DisplayDisplay

CaptureCapture

OutputOutput

Mampu melakukan visualisasi data secara geografis (peta) Mampu melakukan updating data Mampu melakukan analisis baik secara spasial maupun

temporal Mampu melakukan pelaporan

Page 18: Dasar2 gis

QUERYQuery atau pencarian di dalam GIS dapat dilakukan melalui atribut yang secara otomatis featurenya juga akan terpilih (terseleksi), sebaliknya pencarian dapat dilakukan melalui feature yang pada akhirnya juga akan memilih atribut dari feature terpilih. Misalnya, melalui feature dapat dilakukan analisis keruangan menyangkut jarak.

GEOPROCESSINGGambar-gambar berikut menunjukan beberapa jenis operasi overlay yang sering juga disebut sebagai geoprocessing atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai tumpang susun atau tumpang tindih. Geoprocessing ini merupakan kekuatan GIS yang tidak terdapat di sistem informasi lainnya.

Page 19: Dasar2 gis

Contoh Buffer : Input, proses dan outputnya

Contoh Union : Input Data, Union Data dan Output Data

Page 20: Dasar2 gis

Contoh Identity : Input Data, Identity Datadan Output Data

Contoh Clip Data : Input Data, Clip Data, dan Output Data

Page 21: Dasar2 gis

Contoh Erase Data : Input Data, Erase Data, dan Output Data

Page 22: Dasar2 gis

APLIKASI SIG UNTUK MONITORING KEBAKARAN HUTAN

• Memantau sebaran titik panas harian

• Menganalisis potensi kebakaran hutan dari data hotspot

• Menganalisis lokasi Sebaran hotspot berdasarkan thematik tertentu (administrasi, Penggunaan lahan dll)

• Menganalisis sebab kebakaran dan dampak kebakaran hutan terhadap wilayah sekitarnya.

Page 23: Dasar2 gis

MODIS active fire data

Download text file sebaran hotspot

Proses generate text file ke shapefile

Sebaran Hotspot

Batas Provinsi Batas kabupaten Konsesi perkebunan dan HPH

Hotspot harian, mingguan, Bulanan

Analisis Sebaran HotspotProvinsi

Analisis Sebaran Hotspot

Kabupaten

Analisis Sebaran Hotspot

Di kawasan Konsesi

Kondisi Cuaca dan Musim

Kejadian kebakaran

Penyebab Kebakaran

Situasi kabut asap

Kegiatan terkait

Analisis

Proses analisis dan monitoring hotspot

Page 24: Dasar2 gis