Laporan Biokimia Gol.6- Pengenalan Alat.
-
Upload
yossilisnayenti -
Category
Documents
-
view
1.346 -
download
3
Transcript of Laporan Biokimia Gol.6- Pengenalan Alat.
LAPORAN
PRAKTIKUM BIOKIMIA
PENGENALAN ALAT PRAKTIKUM
OLEH :
KELAS 2.B
GOLONGAN 6
1. META HANDESTI
2. PUTRI MEYSA
3. YOSSI LISNAYENTI
JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENKES PADANG
2013
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
1. HARI/TANGGAL : Selasa/ 17 September 2013
2. JUDUL PRAKTEK : Pengenalan Alat Praktikum
3. TUJUAN : Mengetahui dan memahami fungsi dari alat-alat yang
digunakan
4. PRINSIP & REAKSI : -
5. BAHAN & ALAT :
Alat :
a. Pipet gondok f. Spektrofotometer m. Buret
b. Mikropipet g. Kuvet
c. Tip mikropipet h. Hemometer
d. Gelas kimia i. Pipet sahli
e. Labu ukur j. Tabung sahli
f. Gelas ukur k. Centrifuge
g. Neraca analitik l. Waterbath
6. TINJAUAN PUSTAKA :
Laboratorium merupakan tempat melakukan penelitian dan berbagai percobaan. Dalam
penggunaan alat-alat dalam laboratorium tidaklah semudah mempergunakan peralatan rumah
tangga, walaupun keduanya memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda. Jika tidak berhati-hati
dalam penggunaannya, peralatan laboratorium dapat rusak, hasil penelitian gagal atau kurang
memuaskan dan bahakan dapat menyebabkan dampak negatif pada keselamatan diri kita
sendiri. Alat-alat dalam laboratorium perlu kita rawat dan diperhatikan karena akan sangat
berguna. Setiap alat memiliki fungsi dan prosedur kerja yang berbeda-beda oleh karena itu
penting bagi kita untuk mengenal prosedur kerja setiap alat dan kegunannya masing-masing.
Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja atau pemakainya
yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan kecelakaan fatal maupun sakit atau
gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa
khawatir akan kecelakaan, dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif,
dan efesien (Khasani, 1990).
Pekerjaan dalam laboratorium biasanya sering menggunakan beberapa alat gelas.
Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat
berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu laboratorium dapat kita ciptakan
apabila ada kemauan dari para pekerja, pengguna, maupun kelompok pekerja laboratorium
untuk menjaga dan melindungi diri, diperlukan kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi
dapat berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum
pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan
dalam laboratorium dan penggunaanya (Ginting, 2000).
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip
kerja atau proses berlangsungnya ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan dapat dikenali
berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan
kata meter seperti thermometer, spektometer dan lain-lain (Taiyeb, 2006).
Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum, karena tidak mungkin semua
fungsi diutarakan, dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam
memahami alat-alat laboratorium dapat digunakan dalam waktu relative lama dan dalam
keadaan baik, perlu pemeliharaan dan penyimpanan yang memadai (Wirjosoemarto, 2004).
Melakukan suatu percobaan di laboratorium, kadang-kadang harus dipilih bahan
peralatan yang cocok, sehingga tidak keliru atau salah pengertian mengenai sifat bahan
peralatan tersebut. Peralatan gelas harus selalu bersih, yaitu dicuci dengan larutan deterjen
yang cukup hangat. Bila memungkinkan perlu dibilas dengan basa atau asam, lalu dibilas
sekali lagi dengan air bersih. Sebelum digunakan, peralatan gelas tersebut dibilas sekali lagi
dengan larutan yang akan digunakan yang akan di simpan dalam peralatan tersebut. Peralatan
gelas seperti pipet, labu takar dan lain- lain, sangat teliti dan merupakan produksi kerajian
dan teknologi yang berkualitas tinggi. Namun demikian ketelitian tidak akan berarti bila
selama analisa, penggunaan alat dan prosedur tidak dikakukan dengan cermat dan tepat
(Hala, 2009).
Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang digunakan.
Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari gelas,
porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Alat-alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap kondisi asam, tahan terhadap
panas, dan ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat
dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Mored, 2000).
Kebersihan alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian praktikan dalam
melakukan pengukuran atau perhitungan yang dilakukan. Penggunaan alat-alat dalam
laboraturium diharapkan dalam keadaan steril. Penggunaan alat-alat yang tidak steril dapat
menyebabkan kegagalan pada pratikum yang dilakukan (Sudarmadji, 2005).
7. PROSEDUR KERJA : -
8. HASIL :
No Nama Alat Gambar Fungsi
1. Pipet gondok Mengambil larutan dengan
volume tepat
2. Mikropipet Untuk memindahkan larutan
yang bervolume kecil
3. Tip mikropipet Tempat cairan masuk pada
mikropipet
4. Gelas kimia Tempat melarutkan zat/bahan
5. Labu ukur Untuk membuat larutan dengan
konsentrasi tertentu dan
mengencerkan larutan
6. Gelas ukur Untuk mengukur volume
larutan, tidak memerlukan
ketelitian tinggi dalam jumlah
tertentu
7. Neraca analitik Untuk menimbang padatan
kimia
8. Spektrofotometer Untuk menentukan nilai
absorban ( zat yang diserap )
9. Kuvet Sebagai tempat larutan
10. Hemometer Alat untuk menentukan kadar
tertentu dalam darah
11. Waterbath Untuk mendidihkan larutan
12. Pipet sahli Untuk mengambil sampel
13. Tabung sahli Tempat melarutkan campuran
zat
14. Centrifuge Untuk memisahkan endapat
dengan filtrat
15. Buret Untuk mengeluarkan larutan
dengan volume tertentu yang
biasanya digunakan untuk
titrasi
9. PEMBAHASAN :
Pipet gondok digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan
label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet.
Ukurannya beragam mulai dari 1 ml, 5 ml, dan 10 ml.
Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil,
biasanya kurang dari 1000 ul. Banyak pilihan kapasitas mikropipet yang dapat diatur volume
pengambilannya antara 1 ul sampai 20 ul atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya,
hanya tersedia satu pilihan volume misalnya mikropipet 5 ul. Dalam penggunaannya
menggunakan tip. Cara penggunaannya, periksa thumb knot dengan menekan berkali-kali
untuk memastikan lancarnya mikropipet. Kemudian masukkan tip bersih ke ujung
mikropipet. Tekan thumb knot sampai hambatan pertama. Masukkan tip kedalam cairan.
Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan thumb knot perlahan-lahan
maka cairan akan masuk ke dalam tip. Pindahkan ujuang tip ke tempat yang diinginkan,
kemudian tekan thumb knot semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung
tip.
Gelas kimia memiliki beberapa tipe, tinggi dan pendekyang berbeda. Gelas kimia
memounyai kapasitas ukuran dari 5 ml sampai 6000 ml. Prinsip kerjanya adalah skala pada
badan gelas digunakan untuk mengukur larutan secara tidak teliti. Fungsinya sebagai tempat
melarutkan zat.
Labu ukur mempunya kapasitas volume 5 ml sampai 2000 ml. Labu ukur memeiliki
ketelitian tinggi sehingga sering digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga batas
leher labu. Untuk zat yang berwarna, penambahan aquadest hingga batas miniskus yang
menyentuh leher labu.
Gelas ukur berguna untuk mengukur volume suatu cairan. Gelas ukur memiliki
beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan,
sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasrkan meniskus cekung larutan.
Neraca analitik digunakan untuk menimbang jumlah zat yang akurat. Neraca analitik
mempunyai tingkat ketelitian tinggi. Neraca ini mampu menimbang zat sampai batas 0,0001
gr. Cara kerja neraca analitik ini terlebih dahulu harus dinolkan untuk kalibrasi. Masukkan
wadah kemudian tekan tare dan angka layar kembali nol. Masukkan zat dan catat hasil
pengukuran.
Spektofotometer merupakan alat untuk menentukan nilai absorban atau zat yang
diserap. Untuk menjalankan alat ini perlu diperhatikan tombol tombol yang terdapat pada alat
ini. Cara kerja dari spektrofotometer ini pertama hidupkan alat dengan menekan tombol
on/off pada bagian belakang alat. Kemudian muncul setting blank beberapa menit kemudian.
Atur panjang gelomang (tombol sebelah kiri) dan absorban (sebelah kiri). Kemudian isi kuvet
dengan larutan blanko yang berisi aquadest dan masukkan ke spektrofotometer. Kemudian
keluar hasil absorban.
Hemometer adalah alat untuk menentukan kadar hemoglobin dalam darah. Alat ini
dilengkapi dengan tabung sahli dan pipet sahli. Pipet sahli merupakan alat untuk memipet/
mengambil sampel yang mempunyai volume 20/ul
Centrifuge adalah alat untuk mengocok sampel pada kecepatan tinggi. Prinsip
kerjanya yaitu memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung. Sehingga akan
tampak endapan dan filtrat yang terpisah.
Buret berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya. Ukurannya mulai
dari 5 ml dan 10 ml (mikroburet). Buret digunakan untuk mengeluarkan larutan dengan
volume tertentu. Dan biasanya digunakan untuk titrasi.
10. KESIMPULAN :
Setiap alat mempunyai fungsi dan cara penggunaan yang berbeda-beda. Oleh karena
itu kita perlu mengenal setian jenis alat, fungsi, dan prosedur penggunaannya masing-masing.
Setelah kita mengenal dan mengetahui fungsi dan cara kerja masing-masing alat dapat
menghindari kita dari kesalahan penggunaan alat tersebut. Karena apabila kita tidak
mengetahui cara kerja dan fungsi masing-masing alat, kita dapat melakukan kesalahan yang
nantinya dapat berbahaya bagi kita maupun praktikan yang lainnya. Kesalahan yang sekecil
apapun dapat merubah hasil dari praktikum kita.
11. DAFTAR PUSTAKA :
Ginting, Tjurmin. 2003. Penentuan Praktikum Kimia Dasar I. Universitas Sriwijaya. Palembang.
Hala, Yusminah, Oslan Jumadi. 2009. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.
Mored. 2000. Biokimia 2000. Jakarta : Erlangga.
Sudarmadji. 2005. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Jakarta : Lepdikbud
Taiyeb, M. 2006. Pengenalan Alat Laboratorium. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar
Wirjosoemarto.K, dkk. 2004. Teknik Laboratorium. Jica. IMSTEP
Pembuat Laporan
( YOSSI LISNAYENTI)