Bab i Reaksi Pengenalan Kation Gol II Revisi

42
BAB I PRAKTIKUM REAKSI PENGENALAN KATION GOLONGAN I I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengenali reaksi-reaksi identifikasi kation-kation golongan I zat anorganik. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan- perubahan yang terjadi dalam setiap reaksi identifikasi kation golongan I. 3. Mahasiswa dapat menuliskan persamaan- persamaan reaksi yang terjadi. II. DASAR TEORI Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik, kation-kation diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia. Dengan memakai reagensia, dapat kita tetapkan ada tidaknya golongan-golongan kation, dan dapat memisahkan golongan-golongan ini untuk pemeriksaan lebih lanjut. Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen

description

praktikum kimia analisis

Transcript of Bab i Reaksi Pengenalan Kation Gol II Revisi

BAB IPRAKTIKUM REAKSI PENGENALAN KATION GOLONGAN I

I. TUJUAN1. Mahasiswa dapat mengenali reaksi-reaksi identifikasi kation-kation golongan I zat anorganik.2. Mahasiswa dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi dalam setiap reaksi identifikasi kation golongan I.3. Mahasiswa dapat menuliskan persamaan-persamaan reaksi yang terjadi.

II. DASAR TEORIUntuk tujuan analisis kualitatif sistematik, kation-kation diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia. Dengan memakai reagensia, dapat kita tetapkan ada tidaknya golongan-golongan kation, dan dapat memisahkan golongan-golongan ini untuk pemeriksaan lebih lanjut. Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida, dan amonium karbonat. (Vogel, I, hal. 203)Berdasarkan karakteristik kation terhadap reagensia, analisis kualitatif pada kation diklasifikasikan ke dalam lima golongan:1. Golongan I, membentuk endapan dengan HCl encer. Kation golongan ini adalah timbal (Pb2+), merkurium (I) (Hg22+), dan perak (Ag+).2. Golongan II, membentuk endapan dengan H2S dalam suasana asam mineral encer. Kation golongan ini adalah merkurium (II), tembaga, bismuth, cadmium, arsenic (III) dan (IV), stibium (III) dan (V), timah (II), (III) dan (IV). Keempat ion pertama merupakan sub golongan IIA dan keenam yang terakhir sub golongan IIB, sementara sulfida dari kation dalam golongan IIA tak dapat larut dalam ammonium polisulfida, sulfida dalam golongan IIB justru dapat larut.3. Golongan (III), membentuk endapan dengan (NH4)2S dalam suasana netral atau amoniakal. Kation golongan ini adalah kobalt (II), nikel (II), besi(II) dan (III), kromium (III) alumunium, zink, serta mangan (II).4. Golongan IV, membentuk endapan dengan (NH4)2CO3 dengan adanya NH4Cl dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation golongan ini adalah kalsium, strantium, dan barium.5. Golongan V, kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan reagensia-reagensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir, yang meliputi ion-ion magnesium, natrium, kalium, amonium, litium, dan hidrogen.(Vogel, I, hal. 203-204)Kation golongan pertama, membentuk klorida-klorida yang tak larut. Namun, timbel klorida sedikit larut dalam air, dan karena itu timbel tidak pernah mengendap dengan sempurnabila ditambahkan asam klorida encer kepada suatu cuplikan. Ion timbel yang tersisa itu diendapkan secara kuantitatif dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam bersama-sama kation golongan kedua. (Vogel, I, hal. 205)Nitrat dari kation-kation ini sangat mudah larut. Diantara larut jauh lebih banyak. Kelarutan merkurium(II) sulfat terletak diantara kedua zat di atas. Bromida dan iodida juga tidak larut sedangkan pengendapan timbel halida tidak sempurna dan endapan itu mudah sekali melarut dalam air panas. Sulfida tidak larut. Asetat-asetat lebih mudah larut meskipun perak asetat bisa mengendap dari larutan yang agak pekat. Hidroksida dan karbonat akan diendapkan dengan reagensia yang jumlahnya ekuivalen, tetapi kalau reagensia berlebihan, ia dapat bertindak dengan bermacam-macam cara. Juga ada perbedaan dalam sifat zat ini terhadap amonia. (Vogel, I, hal. 205)Contoh reaksi dari ion timbel (II) dengan asam klorida encer, akan menghasilkan endapan putih :Pb2+ + 2Cl- PbCl2(Vogel, I, hal. 207)Endapan larut dalam air panas, tetapi memisah lagi sebagai kristal-kristal yang panjang seperti jarum setengah dingin. Ia juga larut dalam klorida pekat atau kalium klorida pekat, dimana terbentuk ion tetrakloroplumbat (II).PbCl2 + 2Cl- [PbCl4]2-(Vogel, I, hal. 207)0. Reaksi-reaksi dari ion perak (I)a. Dengan asam klorida encer (atau klorida-klorida yang larut): endapan putih perak klorida.Ag+ +Cl- AgCl(Vogel, I, hal. 217)Kemudian terdapat reaksi-reaksi dari hasil endapan putih perak klorida:1. (hv)Penyinaran dengan cahaya matahari atau ultraviolet menguraikan endapan perak klorida yang menjadi abu-abu atau hitam karena terbentuknya logam perak. 2AgCl 2Ag+ Cl2(Vogel, I, hal. 218)1. Larutan amonia encerakan melarutkan endapan, pada mana ion kompleks diaminargentat terbentuk.AgCl + 2NH3 [Ag(NH3)2]+ + Cl-(Vogel, I, hal. 218)

b. Dengan kalium iodida : endapan kuning perak iodida.Ag+ + I- AgI(Vogel, I, hal. 219)c. Dengan natrium hidroksida : endapan coklat perak oksida.2Ag+ + 2OH- Ag2O + H2O(Vogel, I, hal. 219)d. Dengan kalium kromat dalam larutan netral : endapan merah perak kromat.2Ag+ + CrO42- Ag2CrO4(Vogel, I, hal. 220)Kemudian terdapat reaksi-reaksi dari hasil endapan merah perak kromat :1. Endapan larut dalam asam nitrat encer. Larutan yang diasamkan akan berubah menjadi jingga, karena terbentuk ion-ion dikromat.2Ag2CrO4 + 2 H+ 4 Ag+ + Cr2O72- + H2O(Vogel, I, hal. 220)1. Endapan larut dalam larutan amonia.Ag2CrO4 + 4NH3 2 [Ag(NH3)2]+ + CrO42-(Vogel, I, hal. 220)e. Dengan dinatrium hidrogen fosfat dalam larutan netral : endapan kuning perak fosfat.3 Ag+ + HPO42- Ag3PO4 + H+(Vogel, I, hal. 220)0. Reaksi dari ion merkurium (I)a. Dengan asam klorida encer atau klorida-klorida yang larut : endapan putih merkurium (I) klorida (kalomel).Hg22+ + 2Cl- Hg2Cl2(Vogel, I, hal. 213)Kemudian terdapat reaksi-reaksi dari hasil endapan putih merkurium (I) klorida (kalomel).1. Larutan amonia mengubah endapan menjadi campuran merkurium (II) amidoklorida dan logam merkurium, yang kedua-duanya merupakan endapan yang tak larut.Hg22+ + 2NH3 Hg + Hg(NH2)Cl + NH4 + + Cl-.(Vogel, I, hal. 213)b. Dengan kalium kromat dalam larutan panas : endapan kristalin merah merkurium (I) kromat.Hg22+ + CrO42- Hg2CrO4(Vogel, I, hal. 215)c. Dengan larutan kalium iodida, ditambahkan perlahan-lahan dalam larutan dingin : endapan hijau merkurium (I) iodida. Hg22+ + 2I- Hg2I2(Vogel, I, hal. 215)Kemudian terdapat reaksi-reaksi dari hasil endapan hijau merkurium (I) iodida.1. Ditambahkan reagensia berlebihan, akan terjadi reaksi disproporsionasi, dan terbentuk ion tetraiodomerkurat (II) yang tak larut dan merkurium hitam yang berbutir halus.Hg2I2 + 2I- [HgI4]2- + Hg(Vogel, I, hal. 215)1. Dididihkan dalam air, akan terjadi reaksi disproporsionasi, dan terbentuk campuran endapan merkurium (II) iodida merah dan merkurium hitam yang berbentuk halus.Hg2I2 HgI2 + Hg(Vogel, I, hal. 215)d. Dengan natrium hidroksida : endapan hitam merkurium (I) oksida.Hg22+ + 2OH- Hg2O + H2O(Vogel, I, hal. 215)e. Dengan larutan amonia : endapan hitam yang merupakan campuran logam merkurium dan merkurium (I) amidonitrat basa, (yang sendirinya merupakan endapan putih).

NH2

NO32Hg22++NO3-+4NH3+H2O HgO.Hg + 2Hg+3NH4+(Vogel, I, hal. 214)0. Reaksi dari ion timbel (II)a. Dengan asam klorida encer (klorida yang larut) : endapan putih dalam larutan yang dingin dan tak terlalu encer.Pb2+ + 2Cl-PbCl2(Vogel, I, hal. 207)Kemudian terdapat reaksi-reaksi dari hasil endapan putih timbel klorida :1. Dilarutkan dalam air panas, tetapi memisah lagi sebagian kristal yang panjang seperti jarum setengah dingin.PbCl2 Pb2+ + Cl-1. Dilarutkan dalam asam klorida pekat atau kalium klorida pekat, pada mana terbentuk ion tetrakloroplumbat (II).PbCl2 + 2Cl- [PbCl4]2-(Vogel, I, hal. 207)b. Dengan kalium iodida : endapan kuning, timbel iodida.Pb2+ + 2I- PbI2 (Vogel, I, hal. 209)Kemudian terdapat reaksi-reaksi dari hasil endapan putih timbel klorida.1. Dilarutkan dalam air mendidih, akan menghasilkan endapan yang larut sedang-sedang saja, dan menghasilkan larutan yang tak berwarna, endapan masih memisah lagi sebagai keping-keping berwarna kuning keemasan setelah mendingin.PbI2 Pb2+ + 2I-1. Ditambahkan reagensia yang agak pekat dalam jumlah yang berlebihan, akan melarutkan endapan, dan terbentuk ion tetraiodoplumbat (II).PbI2 + 2I- [PbI4]2-(Vogel, I, hal. 210)c. Dengan natrium hidroksida : endapan putih timbel hidroksida.Pb2+ + 2OH- Pb(OH)2 (Vogel, I, hal. 208)1. Endapan larut dalam reagensia berlebihan, terbentuk ion tetrahidroksoplumbat (II).Pb(OH)2 + 2OH- [Pb(OH)4]2-(Vogel, I, hal. 208)d. Dengan kalium kromat dalam larutan netral, asam asetat atau amonia : endapan kuning, timbel kromat.Pb2+ + CrO42- PbCrO4(Vogel, I, hal. 209)e. Dengan asam sulfat encer (atau sulfat-sulfat yang larut) : endapan putih, timbel sulfat.Pb2+ +SO42- PbSO4(Vogel, I, hal. 209)

III. PROSEDUR KERJA1. Alata. Tabung reaksib. Gelas arlojic. Rak tabung reaksid. Spatulae. Penjepit tabung reaksif. Pipet tetesg. Beaker glassh. Botol reageni. Pembakar spirtusj. Sikat

a. Tabung reaksi b. Gelas arlojic. Rak tabung reaksi

c. Spatula e. Penjepit tabung reaksif. Pipet tetes

g. Beaker glassh. Botol reagen

i. Pembakar spirtusj. SikatGambar 1.1. Alat Praktikum

2. Bahana. AgNO3b. HClc. NH3d. KIe. CH3COOHf. NaOHg. PbNO3h. HNO3i. NH4OHj. (CH3COO)2Pbk. K2CrO4l. Na3PO4m. Hg2(NO3)2n. H2SO4o. Aquades

3. Rangkaian Alat

Gambar 1.2. Rangkaian Alat4. Skema KerjaArgentum (Ag+)1. Larutan AgNO3 + larutan HCl(endapan putih)

Ditambahkan HCllar.AgNO3

Dibagi menjadi 2Endapan putih

Ditambahkan NH4OHDitambahkan air panasEndapanEndapan

Ditambahkan HNO3 Endapan berkurang Endapan berkurang, larutan bening Endapan putih, larutan keruhGambar 1.3. Skema Kerja lar. AgNO3 + lar. HCl

2. Larutan AgNO3 + larutan KI(endapan kuning)

Ditambahkan KIlar. AgNO3

Endapan kuning

Dibagi menjadi 2

Ditambahkan KI berlebihanDitambahkan air panasEndapanEndapan

Endapan berkurang Endapan lebihbanyakGambar 1.4. Skema Kerja lar. AgNO3 + lar. KI

3. Larutan AgNO3 + larutan NaOH(endapan coklat)

Ditambahkan NaOHlar. AgNO3

Ditambahkan NaOH berlebihanEndapan coklat

Endapan lebih banyakGambar 1.5. Skema Kerja lar. AgNO3 + lar. NaOH

4. Larutan AgNO3 + larutan K2CrO4(endapan merah bata)

Ditambahkan K2CrO4lar. AgNO3

Endapan merah bata

Dibagi menjadi 3

DitambahkanNH3Ditambahkan HNO3DitambahkanCH3COOHEndapan EndapanEndapan

Endapan lebih banyakEndapan berkurang Endapan berkurang,larutan kuningGambar 1.6. Skema Kerja lar. AgNO3 + lar. K2CrO4

5. Larutan AgNO3 + larutan Na3PO4sekunder(endapan kuning)

Ditambahkan Na3PO4lar. AgNO3

Endapan kuningGambar 1.7. Skema Kerja lar. AgNO3 + lar. Na3PO4

Merkurium (Hg22+)1. Larutan Hg2(NO3)2 + larutan HCl(endapan putih keruh)

Ditambahkan HCllar. Hg2(NO3)2

Endapan putih keruh

Dibagi menjadi 2

Ditambahkan NH4OHDitambahkan air panasEndapanEndapan

Endapan berkurang, warna tetapEndapan putih keruhGambar 1.8. Skema Kerja lar. Hg2(NO3)2 + lar. HCl

2. Larutan Hg2(NO3)2 + larutan K2CrO4(endapan merah bata)lar. Hg2(NO3)2DitambahkanK2CrO4

Endapan merah bataGambar 1.9. Skema Kerja lar. Hg2(NO3)2 + lar. K2CrO4

3. Larutan Hg2(NO3)2 + larutan KI(endapan hijau kekuningan)

Ditambahkan KIlar. Hg2(NO3)2

Endapan hijau kekuningan

Dibagi menjadi 2

Ditambahkan KI berlebihanDitambahkan air panasEndapanEndapan

Endapan berkurang, larutan bening Endapan abu-abu tetapi berkurangGambar 1.10. Skema Kerja lar. Hg2(NO3)2 + lar. KI

4. Larutan Hg2(NO3)2 + larutan NaOH(endapan hitam)

Ditambahkan NaOHlar. Hg2(NO3)2

Ditambahkan NaOH berlebihanEndapan hitam

Tidak ada perubahan, larutannya beningGambar 1.11. Skema Kerja lar. Hg2(NO3)2 + lar. NaOH

5. Larutan Hg2(NO3)2 + larutan NH3(endapan hitam)lar. Hg2(NO3)2DitambahkanNH3

Endapan hitamGambar 1.12. Skema Kerja lar. Hg2(NO3)2 + lar. NH3

Timah Hitam (Pb2+)1. Larutan PbNO3 + larutan HCl(endapan putih)

Ditambahkan HCllar. PbNO3

Endapan putih

Dibagi menjadi 3

Endapan Endapan Endapan

DitambahkanCH3COONH4Ditambahkanair panasDitambahkan HCl pekat

Endapan larutEndapan larut Endapan putih sedikitGambar 1.13. Skema Kerja lar. PbNO3+ lar. HCl

2. Larutan (CH3COO)2Pb + larutan KI(endapan kuning)

Ditambahkan KIlar. (CH3COO)2Pb

Endapan kuning

Dibagi menjadi 2

Ditambahkan KI berlebihanDitambahkan air panasEndapanEndapan

Endapan lebih banyakEndapan lebih banyakGambar 1.14. Skema Kerja lar. (CH3COO)2Pb+ lar. KI

3. Larutan (CH3COO)2Pb + larutan NaOH(endapan putih)

Ditambahkan NaOHlar. (CH3COO)2Pb

Ditambahkan NaOH berlebihanEndapan putih

Endapan lebih banyakGambar 1.15. Skema Kerja lar. (CH3COO)2Pb+ lar. NaOH

4. Larutan (CH3COO)2Pb + larutan K2CrO4(endapan kuning)lar. (CH3COO)2PbDitambahkanK2CrO4

Endapan kuningGambar 1.16. Skema Kerja lar. (CH3COO)2Pb + lar. K2CrO4

5. Larutan (CH3COO)2Pb + larutan H2SO4 encer(endapan putih)lar. (CH3COO)2PbDitambahkanH2SO4 encer

Endapan putihGambar 1.17. Skema Kerja lar. (CH3COO)2Pb + lar. H2SO4 encer

IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN1. HasilTabel IV.1. Tabel Hasil Pengamatan Pengenalan Kation Golongan 1PerlakuanReaksi IonPengamatan

(Ag+) Argentum1. Larutan AgNO3 + HCl endapan yang terjadi dibagi dua:a. Endapan + air panasb. Endapan +NH4OH hasilnya ditambah HNO3 encer

2. Larutan AgNO3 + KI endapan yang terjadi dibagi dua:a. Endapan + air panasa. Endapan + KI berlebihan3. Larutan AgNO3 + NaOH endapan ditambah NaOH berlebihan

4. Larutan AgNO3 + K2CrO4endapan yang terbentuk dibagi tiga:a. Endapan + CH3COOHb. Endapan + HNO3

c. Endapan + amonia

5. Larutan AgNO3 + Na3PO4(Hg22+) Merkuro2. Larutan Hg2(NO3)2 + HClEndapan yang terbentuk dibagi dua:a. Endapan + air panasb. Endapan + NH4OH

2. Larutan Hg2(NO3)2+ K2CrO42. Larutan Hg2(NO3)2+ larutan KIa. Endapan + air panasb. Endapan + KI berlebihan2. Larutan Hg2(NO3)2 + NaOH, lalu tambahkan NaOH berlebihan

2. Larutan Hg2(NO3)2+ NH3

(Pb2+) Timbel Hitam4. Larutan PbNO3 + HClEndapan yang terbentuk dibagi tiga:a. Endapan + air panasb. Endapan + HCl pekatc. Endapan + CH3COONH42. Larutan (CH3COO)2Pb + KIEndapan yang terbentuk dibagi dua:a. Endapan + air panasb. Endapan + KI berlebihan3. Larutan (CH3COO)2Pb + NaOH bertetes-tetes, lalu berlebihan4. Larutan (CH3COO)2Pb + K2CrO45. Larutan (CH3COO)2Pb + H2SO4Ag++ Cl- AgCl

AgCl + H2O Ag+ + Cl-

AgCl + NH4OH Ag2O + 2NH4+

Ag++ I- AgI

AgI + H2O Ag+ + I-

AgI + I- [AgI2]-

2Ag++ 2OH- Ag2O + H2OAg2O + 2OH- 2Ag(OH) + O2-

2Ag+ + CrO42- Ag2CrO4

2Ag2CrO4 + 2H+ 4Ag+ + Cr2O72- + H2O2Ag2CrO4 + 2H+ 4Ag+ + Cr2O72- + H2OAg2CrO4+4NH3 2[Ag(NH3)2]+ + CrO42-3Ag+ + PO43- Ag3PO4

Hg22++ 2Cl- Hg2Cl2

Hg2Cl2 + H2O Hg22++ 2Cl-Hg2Cl2 + 2NH3 Hg +Hg(NH2)Cl+NH4+ +Cl-Hg22++ CrO42- Hg2CrO4Hg22++ 2I- Hg2I2

Hg2I2HgI2+ Hg

Hg2I2 + 2I- [HgI4]2- + HgHg22++ 2OH- Hg2O+ H2OHg2O + 2OH- Hg2(OH)2 + O2-

NO32Hg22++NO3-+4NH3+H2O NH2 NH2HgO.Hg + 2Hg NO3+3NH4+

Pb2+ + 2Cl- PbCl2

PbCl2 + H2O Pb2+ +2Cl-PbCl2 + 2Cl- [PbCl4]2-

PbCl2 + 2NH3 + 2H2O Pb(OH)2 + 2NH4+ + 2Cl-Pb2+ + 2I- PbI2

PbI2 + H2O Pb2+ + 2I-

PbI2 + 2I- [PbI4]2-

Pb2+ + 2OH- Pb(OH)2Pb(OH)2 + 2OH- [Pb(OH)4]2-Pb2+ + CrO42- PbCrO4

Pb2+ + SO42- PbSO4Endapan putih

Endapan berkurang

Endapan berkurang, larutan bening kemudian ditambah HNO3endapan putih, larutan keruhEndapan kuning

Endapan berkurang

Endapan lebih banyakEndapan coklat

Endapan lebih banyak

Endapan merah bata

Endapan lebih banyakEndapan berkurang

Endapan berkurang, larutan kuningEndapan kuning

Endapan putih keruh

Endapan berkurang, warna tetapEndapan putih keruh

Endapan merah bata

Endapan hijau kekuninganEndapan berkurang, larutan beningEndapan abu-abu berkurangEndapan hitam

Tidak ada perubahan, larutannya bening

Endapan hitam

Endapan putih, larutan bening

Endapan larut

Endapan larut

Endapan putih sedikitEndapan kuning

Endapan kuning bertambahEndapan kuning bertambahEndapan putihEndapan lebih banyakEndapan kuning

Endapan putih

2. Pembahasan (Ag+) Argentum a. Larutan AgNO3 + HClReaksi argentum dengandengan larutan HCl menghasilkan endapan putih perak klorida. Hal ini sesuai dengan reaksi :Ag++ Cl- AgCl(Vogel I, hal. 217)Jika endapan putih AgCl direaksikan dengan air panas endapannya berkurang. Hal ini sesuai dengan reaksi :AgCl + H2O Ag+ + Cl-Jika endapan putih AgCl ditambahkan larutan NH4OH terjadi endapan berkurang dan larutannya berubah menjadi bening. Hal ini sesuai dengan reaksi :AgCl + NH4OH Ag2O + 2NH4+Hasilnya ditambah lagi dengan larutan HNO3 endapannya tetap putih namun larutannya berubah menjadi lebih keruh.b. Larutan AgNO3 + KIReaksi argentum dengan larutan KI membentuk endapan yang berwarna kuning. Karena reaksi yang terjadi membentuk endapan kuning perak iodida. Hal ini sesuai dengan reaksi :Ag+ + I- AgI (Vogel I, hal. 219)Jika endapan direaksikan dengan air panas yang terjadi endapan kuning berkurang. Hal ini sesuai dengan reaksi :AgI + H2O Ag+ + I-Jika endapan direaksikan dengan KI berlebihan endapan warna kuningnya lebih banyak. Hal ini sesuai dengan reaksi :AgI + I- [AgI2]-

c. Larutan AgNO3 + NaOHReaksi argentum denganlarutan NaOH membentuk endapan yang berwarna coklat. Karena reaksi yang terjadi membentuk endapan coklat perak oksida. Hal ini sesuai dengan reaksi :2Ag++ 2OH- Ag2O + H2O(Vogel I, hal. 219)Jika endapan ditambahkan dengan NaOH berlebihan endapannya menjadi coklat dan lebih banyak. Hal ini sesuai dengan reaksi :Ag2O + 2OH- 2Ag(OH) + O2-d. Larutan AgNO3 + K2CrO4Reaksi argentum denganlarutan K2CrO4membentuk endapan berwarna merah bata. Karena reaksi yang terjadi membentuk endapan perak kromat. Hal ini sesuai dengan reaksi :2Ag+ + CrO42- Ag2CrO4(Vogel I, hal. 220)Jika endapan direaksikan dengan larutan CH3COOH terbentuk endapan warna merah bata lebih banyak. Hal ini sesuai dengan reaksi :2Ag2CrO4 + 2H+ 4Ag+ + Cr2O72- + H2O(Vogel I, hal. 220)Jika endapan ditambahkan larutan HNO3 endapan berkurang. Endapan larut dalam asam nitrat encer. Larutan yang diasamkan berubah menjadi jingga, karena terbentuk ion-ion dikromat. Hal ini sesuai dengan reaksi :2Ag2CrO4 + 2H+ 4Ag+ + Cr2O72- + H2O(Vogel I, hal. 220)Jika endapan ditambahkandengan amonia endapan berkurang dan larutannya berwarna kuning. Endapan larut dalam larutan amonia. Hal ini sesuai dengan reaksi :Ag2CrO4+4NH3 2[Ag(NH3)2]+ + CrO42-(Vogel I, hal. 220)e. Larutan AgNO3 + Na3PO4Reaksi argentum denganlarutan Na3PO4 terbentuk endapan berwarna kuning. Hal ini sesuai dengan reaksi :3Ag+ + PO43- Ag3PO4(Hg22+) Merkuroa. Larutan Hg2(NO3)2 + HClReaksi merkurium dengan HCl membentuk endapan berwarna putih keruh. Karena reaksi yang terjadi membentuk endapan putih merkurium (I) klorida (kalomel). Hal ini sesuai dengan reaksi :Hg22++ 2Cl- Hg2Cl2(Vogel I, hal. 213)Jika endapan ditambahkan dengan air panas akan mengalami endapan putih berkurang dan warna tetap. Hal ini sesuai dengan reaksi :Hg2Cl2 + H2O Hg22+ + 2Cl-Jika endapan ditambahkan dengan NH4OH terbentuk endapan berwarna putih keruh. Larutan amonia mengubah endapan menjadi campuran merkurium (II) amidoklorida dan logam merkurium, yang kedua-duanya merupakan endapan yang tak larut. Hal ini sesuai dengan reaksi :Hg2Cl2 + 2NH3 Hg + Hg(NH2)Cl + NH4+ + Cl-(Vogel I, hal. 213)

b. Larutan Hg2(NO3)2 + K2CrO4Reaksi merkurium dengan K2CrO4 membentuk endapan yang berwarna merah bata dan larutannya kuning. Karena reaksi yang terjadi membentuk endapan merkurium (I) kromat. Hal ini sesuai dengan reaksi :Hg22++ CrO42- Hg2CrO4 (Vogel I, hal. 215)c. Larutan Hg2(NO3)2 + KIReaksi merkurium dengan KI membentuk endapan yang berwarna hijau kekuningan. Karena reaksi yang terjadi membentuk endapan merkurium (I) iodida. Hal ini sesuai dengan reaksi :Hg22++ 2I- Hg2I2 (Vogel I, hal. 215)Jika endapan direaksikan dengan air panas akan terbentuk endapan yang berkurang dan larutannya bening. Ketika mendidihkan endapan merkurium (I) idodida dengan air, terjadi pula disproporsionasi, dan terbentuk campuran endapan merkurium (II) iodida merah dan merkurium hitam yang berbutir halus. Hal ini sesuai dengan reaksi :Hg2I2 HgI2+ Hg(Vogel I, hal. 215)

Jika endapan ditambahkan dengan KI berlebihan membentuk endapan berwarna abu-abu dan berkurang. Jika ditambahkan reagensia berlebihan, terjadi reaksi disproporsionasi, dan terbentuk ion tetraiodomerkurat (II) yang larut dan merkurium hitam yang berbutir halus. Hal ini sesuai dengan reaksi :Hg2I2 + 2I- [HgI4]2- + Hg(Vogel I, hal. 215)d. Larutan Hg2(NO3)2 + NaOHReaksi merkurium dengan NaOH membentuk endapan yang berwarna hitam. Karena reaksi yang terjadi membentuk endapan hitam merkurium (I) oksida. Hal ini sesuai dengan reaksi :Hg22+ + 2OH- Hg2O+ H2O(Vogel I, hal. 215)Jika endapan ditambahkan NaOH berlebihan yang terjadi adalah tidak ada perubahan dan larutannya bening. Endapan tak larut dalam reagensia berlebihan, tetapi mudah larut dalam asam nitrat encer. Hal ini sesuai dengan reaksi :Hg2O + 2OH- Hg2(OH)2 + O2-e. Larutan Hg2(NO3)2 + NH3Reaksi merkurium direaksikan dengan NH3 membentuk endapan yang berwarna hitam. Endapan hitam merupakan campuran logam merkurium dan merkurium (II) amidonitrat basa, (yang sendirinya merupakan endapan putih). Hal ini sesuai dengan reaksi : NH22Hg22+ + NO3- + 4NH3 + H2O HgO.Hg + 2Hg + 3NH4+ NO3(Vogel, I, hal. 214)(Pb2+) Timbel Hitam1. Bagaimana kondisi endapan PbCl yang terbentuk disaat awal penambahan HCl biasa? (banyak/sedikit). Jelaskan secara teoritis mengapa kondisi tersebut bisa terjadi.2. Bagaimana perbedaan terhadap endapan yang terbentuk saat penambahan HCl pekat?a. Larutan PbNO3 + HClReaksi Pb dengan HCl membentuk endapan yang berwarna putih dan larutannya bening. Karena reaksi yang terjadi membentuk PbCl2. Kondisi endapan PbCl2 yang terbentuk disaat awal penambahan HCl biasa sedikit sekali karena penambahan dengan HCl pekat akan melarutkan endapan, pada mana terbentuk ion tetraklorolumbat (II). Hal ini sesuai dengan reaksi:Pb2+ + 2Cl- PbCl2(Vogel, I, hal. 207)Saat endapan putih PbCl2 direaksikan dengan air panas dan didinginkan endapan menjadi larut. Endapan larut dalam air panas, tetapi memisah lagi sebagai kristal-kristal yang panjang seperti jarum setengah dingin. Hal ini sesuai dengan reaksi :PbCl2 + H2O Pb2+ +2Cl-Kemudian jika endapan ditambahkan dengan HCl pekat endapan menjadi larut. Ia juga larut dalam asam klorida pekat atau kalium klorida pekat, pada mana terbentuk ion tetraklorolumbat (II). Hal ini sesuai dengan reaksi :PbCl2 + 2Cl- [PbCl4]2-(Vogel I, hal. 207)

Jika endapan ditambahkan dengan larutan CH3COONH4 terbentuk endapan putih sedikit. Hal ini sesuai dengan reaksi :PbCl2 + 2NH3 + 2H2O Pb(OH)2 + 2NH4+ + 2Cl(Vogel, I, hal. 207)b. Larutan (CH3COO)2Pb + KIReaksi Pb dengan larutan KI membentuk endapan yang berwarna kuning. Karena reaksi yang terjadi membentuk PbI2 (timbel iodida). Hal ini sesuai dengan reaksi :Pb2+ + 2I- PbI2(Vogel I, hal. 209)Jika endapan ditambahkan dengan air panas kemudian didinginkan yang terjadi adalah endapan kuning bertambah. Hal ini sesuai dengan reaksi :PbI2 + H2O Pb2+ + 2I-Jika endapan ditambahkan dengan KI berlebihan endapan kuning juga bertambah. KI yang berlebihan dapat melarutkan endapan dan terbentuk ion tetraiodoplumbat (II). Hal ini sesuai dengan reaksi :PbI2 + 2I- [PbI4]2-(Vogel I, hal. 210)c. Larutan (CH3COO)2Pb + NaOHReaksi Pb dengan NaOH yang bertetes-tetes membentuk endapan putih timbel hidroksida. Hal ini sesuai dengan reaksi :Pb2+ + 2OH- Pb(OH)2(Vogel I, hal. 208)Jika endapan ditambahkan NaOH berlebihan endapannya menjadi lebih banyak. Endapan larut dalam reagensia berlebihan, pada mana terbentuk ion tetrahidroksoplumbat (II). Hal ini sesuai dengan reaksi :Pb(OH)2 + 2OH- [Pb(OH)4]2-(Vogel I, hal. 208)d. Larutan (CH3COO)2Pb + K2CrO4Reaksi (CH3COO)2Pb dengan K2CrO4terbentuk endapan yang berwarna kuning. Karena reaksi ini membentuk endapan kuning timbel kromat. Hal ini sesuai dengan reaksi :Pb2+ + CrO42- PbCrO4(Vogel I, hal. 209)e. Larutan (CH3COO)2Pb + H2SO4 encerReaksi (CH3COO)2Pb dengan H2SO4 encer terbentuk endapan yang berwarna putih. Karena reaksi ini membentuk endapan putih timbel sulfat. Hal ini sesuai dengan reaksi :Pb2+ + SO42- PbSO4(Vogel I, hal. 209)

V. SIMPULAN DAN SARAN0. Simpulana. Kation golongan I terdiri dari timbel (Pb2+), merkurium (Hg22+), dan perak (Ag+).b. Kation golongan I yang direaksikan menggunakan reagensia HCl terbentuk endapan putih AgCl, Hg2Cl2, dan PbCl2.c. Reaksi-reaksi dalam kation golongan I menggunakan reagensia HCl sebagai berikut:Timbel (Pb)Pb2+ + 2Cl- PbCl2Merkurium (Hg)Hg22+ + 2Cl- Hg2Cl2Perak (Ag)Ag+ + Cl- AgCl0. Sarana. Sebaiknya dalam mengambil reagen yang akan dicampur harus dengan teliti dan tepat agar kita dapat melihat perubahannya.b. Amati perubahan yang terjadi setiap tetes reagen yang dicampurkan ke sampel agar dapat melihat perubahan hasilnya secara akurat.c. Penggunaan pipet tetes sebaiknya untuk masing-masing larutan dan jangan digunakan secara bergantian agar tidak terjadi kesalahan dalam campurannya.

VI. DAFTAR PUSTAKATim Dosen Praktikum Kimia Analisa. 2014. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Analisa. Teknik Kimia FT UNNES: Semarang.G. Svehla, Ph.D.,D.Sc.,F.R.I.C. 1985.BUKU TEKS ANALIS ANORGANIK KUALITATIF MAKRO DAN SEMIMIKRO bagian I. PT Kalman Media Pustaka: Jakarta.

Semarang, 3 Juni 2014

Mengetahui,Asisten DosenPraktikan

Nita SetianingsihAdhaningrumNIM. 5511311017NIM. 5213413064