laporan bengkel

56
Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.Dari itu, energi listrik sangat berguna untuk menggerakan berbagai jenis mesin yang memudahkan pekerjaan manusia dalam melaksanakan aktivitasnya dan pekerjaan nya. Kemajuan tehnologi di bidang kelistrikan menunjang kemajuan tercapainya pembangunan. Tekhnologi listrik dapat membantu aktivitas manusia yaitu dengan mengubah energi listrik menjadi energi yangdiperlukan oleh manusia.di lihat dari kemajuan kelistrikan maka ada beberapa faktor yang menunjang, tetapi yang utama adalah SDM, karena hanya dengan tenaga menusia yang terampil maka kelistrikan dapat dimanfaatkan, guna tercapainya pembangunan nasional. Oleh karena itu, diberikan praktek kerja bengkel sebagai pengetahuan dasar agar lebih terbiasa bila dipraktekan di lapangan, sehingga terciptanya tenaga manusia yang terampil, baik pemasangan. Pengoperasian, pemanfaatan, dan pemikiran serta perawatan. Materi pokok dalam praktek bengkel listrik pada semester II, di fokuskan pada perancangan instalasi sederhana dalam bentuk mini, khususnya instalasi papan yang merupakan dasar untuk memasang instalasi rumah 1

description

laporan teknik penyambungan dan terminasi

Transcript of laporan bengkel

BAB

Politeknik Negeri Sriwijaya

BABI

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang.

Kebutuhan energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.Dari itu, energi listrik sangat berguna untuk menggerakan berbagai jenis mesin yang memudahkan pekerjaan manusia dalam melaksanakan aktivitasnya dan pekerjaan nya. Kemajuan tehnologi di bidang kelistrikan menunjang kemajuan tercapainya pembangunan. Tekhnologi listrik dapat membantu aktivitas manusia yaitu dengan mengubah energi listrik menjadi energi yangdiperlukan oleh manusia.di lihat dari kemajuan kelistrikan maka ada beberapa faktor yang menunjang, tetapi yang utama adalah SDM, karena hanya dengan tenaga menusia yang terampil maka kelistrikan dapat dimanfaatkan, guna tercapainya pembangunan nasional. Oleh karena itu, diberikan praktek kerja bengkel sebagai pengetahuan dasar agar lebih terbiasa bila dipraktekan di lapangan, sehingga terciptanya tenaga manusia yang terampil, baik pemasangan. Pengoperasian, pemanfaatan, dan pemikiran serta perawatan.

Materi pokok dalam praktek bengkel listrik pada semester II, di fokuskan pada perancangan instalasi sederhana dalam bentuk mini, khususnya instalasi papan yang merupakan dasar untuk memasang instalasi rumah tinggal yang terbuat dari papan kayu, sangat tepat dan sejalan dengan pembangunan dan perkembangan teknologi. Dengan adanya praktek bengkel ini, diharapkan mampu untuk menciptakan tenaga yang terampil. Dengan demikian, pelaksanaan, pengoperasian serta perbaikan sesuatu instalasi listrik diharapkan dapat menambah tenaga kerja yang berkualitas.

1.2 Tujuan dan Manfaat.Dari pelaksanaan praktek bangkel listrik semester II ini, adapun tujuan utama yang dapat di ambil mahasiswa, yaitu:

Mengetahui dan mengenal cara penggunaan peralatan kerja dan material listrik

Membandingkan antara teori dengan praktek secara langsung di bengkel listrik.

Mengetahui dan memahami konsep instalasi listrik.

Mengerjakan praktek bangkel dengan cara yang baik dan benar.

Menbaca dengan teliti dan benar diagram lokasi dan pengawatan yang diterapkan di dalam praktek.

Mempraktekan apa yang telah dibahas dalam teorinya.

Adapun manfaat yang dapat di ambil dari praktek bengkel listrik semesterII ini yaitu :

Mengetahui dan mengenal macam-macam bahan dan komponen listrik yang digunakan dalam praktek.

Menentukan banyaknya material dari suatu pemasangan instalasi listrik.

Menganalisa rangkaiyan serta membuat kesimpulan kerja dari suatu pelaksanaan instalasi.

Mengetahui dan dapat menentukan letak kesalahan suatu pemasangan instalasi dan dapat memperbaikinya.

1.3Perumusan Masalah.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi pada saat melakukan praktek bengkel listrik semester II ini yaitu;

1. Mahasiswa belum paham benar terhadap gambar dan prinsip kerja instalasi dari job yang telah ditentukan sehingga mengurangi keefektifan waktu dalam menyelesaikan job tersebut.

2. Penguasaan materi yang kurang sehingga pekerjaan selalu mendapatkan pengarahan berulang-ulang.

3. Penggunaan alat yang masih kurang akrab, sehingga dalam mengerjakan job masih banyak yang perlu diperbaiki.

4. apabila terjadi kesalahan pemasangan, mahasiswa mendapatkan pengarahan langsung dari insruktur. Sehingga kesalahan dapat diminimalisir.

1.4 Sistematika Penulisan.

Dalam penulisan laporan ini, adapun sistematika penulisan yang akan di uraikan pada setiap bab :BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan apa yang menjadi latar belakang dari praktikum pengenalan kabel dan teknik pemasangan kabel, tujuan dan manfaat yang di peroleh Perumusan masalah, sistematika penulisan.

BAB II . TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas mengenai teori-teori penunjang dan teori yang mendasar dari

Praktikum pengenalan kabel dan teknik pemasangan dalam suatu instalasi.

BAB III. KABEL DAN TEKNIK PEMASANGAN

Pada bab ini membahas mengenai lokasi praktikum di lakukan job yang menjadi praktikum, alat-alat dan bahan yang di gunakan pada saat praktikum.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan secara garis besar dari hasil praktikum yang di kerjakan.BAB V. PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan praktikum yang telah di lakukan serta saran penulis.

BABII

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Umum.

Dalam melakukan teknik penyambungan kita harus menentukan jenis kabel yang akan dipasang pada instalasi penyambungan yang dilakukan mahasiswa, pada praktek bengkel listrik sering dilakukan pada instalasi tenaga maupun instalasi penerangan, adapun cara penyambungan yang dilakukan yaitu antara lain melalui terminal, kotak hubung sepatu kabel dan secara langsung yaitu sambungan ekor babi.

Penyambungan dengan cara apapun harus aman baik dari tegangan sentuh maupun dari bahaya lainnya. Penyambungan yang baik haruslah kuat dan rapi yaitu kuat terhadap tarikan, akibat dari pengaruh mekanis lingkungan sehingga instalasi terhindar dari kebakaran-kebakaran.

Penyambungan pada kabel pejal biasanya dengan menggunakan mata itik tetapi ada yang menggunakan line up terminal, penyambungan pada strip terminal blok dan konektor untuk kabel serabut biasanya menggunakan sepatu kabel.2.2PenghantarPenghantar adalah bahan yang dapat mengalirkan arus listrik, sebagai penghantar digunakan tembaga atau aluminium. Suatu kabel dari isolasi sesuai dengan ukuran dan kegunaan dari kabel tersebut, yang terepenting suatu kabel dalam suatu isolasi adalah penandaan yang nanti akan mempermudah dalam pemakaian kabel untuk instalasi.Untuk penyaluran penghantar listrik dari pusat pembangkit ketempat yang memerlukannya ada 2 kemungkinan yang dapat digunakan yaitu:

a. Penghantar dengan menggunakan kawat udara

b. Penghantar dengan menggunakan kabel tanah.Syarat kabel menurut PUIL dan standar IEC serta jenis kabelnya adalah :

a. NYM1. Kode pengenal

gambar 2.1 kabel NYMHuruf kode Komponen

N

= Kabel standar, tembaga sebagai penghantar

Y

= Isolasi PVC

M

= Selubung PVC

RM

= Penghantar padat bulat berkawat banyak

-1

= Warna urat kuning hijau

-0

= warna urat tanpa kuning hijau

2. Tanda Kabel

Isolasi kabel berurat tunggal diberi warna hijau-kuning atau biru muda atau hitam dan kuning, tanda-tanda pengenal harus terangkat dengan jarak tidak melebihi 20 cm bila tanda itu diletakkan pada urat berwarna biru muda, dan tidak melebihi 50cm bila tanda tersebut diletakkan pada saluran luar. Warna selubung luar dari luar kabel-kabel yang berbentuk dalam spesifikasi ini harus putih keabu-abuan atau putih kekuning- kuningan.b. NYA 1. Kode pengenal

gambar 2.2 kabel NYAHuruf kode Komponen

N

= Kabel standar, tembaga sebagai penghantar

Y

= Isolasi PVC

A

= Kawat berisolasi

Re

= Penghantsar padat bulat

Rm

= Penghantar bulat berkawat banyak

2. Tanda kabel

Isolasi harus diberi warna hijau kuning atau biru muda atau hitam atau kuning dan merah. Tanda memenuhi standar SI dibuat dengan jarak antara tidak melebihi 20 cm.c. NYY dan NYMHY

Gambar 2.3 Kabel NYY

Gambar 2.4 Kabel NYMHY1. Kode Pengenal

Huruf Kode Komponen

N

= Kabel standar, tembaga sebagai penghantar

NA

= Kabel standar, dengan aluminium sebagai penghantar

Y

= Isolasi PVC

Y

= Selubung PVC

Re

= Penghantar padat bulat

Rm

= Penghantar padat Bulat

Sm

= Penghantar dengan dipilih bentuk sektor

2. Tanda Kabel

Isolasi kabel serabut tunggal jika diberi warna hijau-kuning atau biru muda atau merah atau hitam atau kuning tanda-tanda pengenal diberi jarak tidak melebihi 50 cm yang diletakkan pada selubung luarnya dan warna selubung luar dari kabel-kabel spesifikasi harus hitam.2.3Pengaman.Di dalam bidang kelistrikan, pengaman dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Pengaman lebur ( sekring ).

Gambar 2.5 Pengaman lebur Alat ini merupakan instalasi dari gangguan arus lebih yang disebabkan oleh adanya hubungan singkat pada instalasi. Selain itu, pengaman lebur dapat berfungsi sebagai pengaman terhadap gangguan teganga2. Pengaman dengan prinsip termal ( Panas ).a. Thermal Over Load Relay.

Gambar 2.6 Thermal Over Load Relay Pengaman ini digunakan sebagai pengaman motor yang dirakit dengan kontaktor. Dimana alat ini di pasang setelah kontaktor sebelum ke motor listrik.b.Circuit Breaker.Gambar 2.7 Circuit Breaker Alat ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan pengaman lebur. Alat ini bekerja berdasarkan besarnya arus yang mengalir serta lamanya arus tersebut mengalir. Alat ini mempunyai kelebihan, yaitu dapat dihubungkan kembali (reset) setelah putus, yaitu dengan menekan tombol rese c.Miniatur Circuit Breaker (MCB)

Gambar 2.8 Miniatur Circuit Breaker (MCB)

Bentuk yang kecil dari cicuit breaker disebut miniatur circuit breaker (MCB) yang merupakan alat pemutus otomatis yang sangat baik digunakan untuk mendeteksi besarnya arus lebih. MCB bekerja sebagaimana termal over load relay, mempunyai bimetal yang dapat panas bila dialiri arus lebih. Jika terjadi arus lebih pada rangkaian, bimetal akan menjadi panas dan melengkung memutuskan kontak listrik sehingga rangkaian terlindungi.

2.4Macam-macam peralatan listrik.

1. Saklar.

Saklar adalah suatu alat listrik yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan arus pada alat / rangkaian listrik. Macam-macam saklar adalah :a. Saklar tunggal.Saklar tunggal atau satu arah digunakan sebagai pengatur suatu rangkian hanya dari satu tempat atau hanya dari posisi ON dan OFF. Rangkaian penerangan satu arah ini digunakan untuk ruangan yang kecil dengan satu pintu.

Gambar 2.9 Saklar tunggal b. Saklar seri. Saklar ini adalah suatu hubungan paralel dari dua buah saklar tunggal, dimana dua saklar tunggal tersebut ini pemakaiannya secara kelompok, maka dapat diatur secara terpisah, secara bersamaan pada suatu tempat tertentu.

Gambar 2.10 Saklar seri.

c. Saklar tukar. Gambar 2.11 Saklar tukarSaklar tukar mempunyai dua posisi pengoperasian yaitu hanya bisa menyalakan salah satu lampu E1 dan E2 secara bergantian. Saklar tukar ini juga digunakan untuk mengoperasikan dua pemakaian dengan sumber tegangan yang sama atau dua tegangan yang berbeda atau dipasang pada suatu tangga rumah atau gedung bertingkat.

c. Saklar impuls.

Gambar 2.12 Saklar impuls

Saklar impuls adalah saklar yang berbeda berdasarkan magnet dimana posisi saklarnya akan berubah pada setiap impuls, lamanya pengoperasian dari kotak tekan tidak mempengaruhi sistem kerjanya, saklar impuls mempunyai dua posisi kontak yaitu : ON pada pengoperasian lampu pertama dan kontak OFF untuk pengoperasian pada lampu impuls kedua.e. Saklar Staircase

Timer staircase dapat memutuskan rangkaian secara otomatis dengan batas waktu yang telah ditentukan. Pengoperasian timer bisa dilakukan kembali walaupun batasan waktu belum habis. Penyambungan pada timer staircase dapat dilakukan dengan sistem 3 kawat dan 4 kawat tergantung kondisi penggunaan.

2. Line up Terminal.

Line up terminal adalah suatu alat listrik yang berfungsi sebagai penghubung kabel penghantar dan untuk menghindari sentuhan apapun yang dapat mengakibatkan terjadinya hubungan singkat.

Gambar 2.13 Line up Terminal3. Wiring Chanel.

Gambar 2.14 Wiring Chanel

Wiring chanel adalah tempat jalanya atau alur penyambugan kabel yang terbuat dari bahan campuran PVC yang berbentuk kotak persegi panjang sehingga suatu rangkayan dapat terlihat rapi dan teratur.4. Terminal Board.

Gambar 2.15 Terminal Board

Terminal board adalah tempat penyambungan kabel pada pengawatan dalam suatu instalasi listrik. Adapun cara penyambungannya yaitu dari ujung-ujung kabel / penghantar yang dihubungkan board yang dibuat mata itik.

5. Kotak-kontak.

Gambar 2.16 kotak-kontak

Adalah suatu alat listrik yang dipasang untuk melayani peralatan rumah tangga yang menggunakan tenaga listrik.

6. Terminal Block.

Digunakan sebagai alat penghubung terhadap kabel. Untuk jenis kabel berserabut atau pejal yang akan disambungkan harus menggunakan sepatu kabel.

Gambar 2.17 Terminal Block7. Pertinax 300 x 100 x 5.

Gambar 2.18 Pertinax

Kegunaannya adalah sebagai penghubung antar kabel, merupakan bahan semikonduktor yang dapat menghantarkan arus listrik.

8. Pentanahan

Kegunaannya adalah untuk menghindari dari gangguan tegangan sentuh dan memperbaiki sistem.

9. Pipa

Gambar 2.19 Pipa

Pipa adalah bahan listrik yang digunakan sebagai selubung dari kabel atau penghantar suatu impedansi instalasi. Fungsinya adalah untuk instalasi on plaster dimana tahanan mekanik sangat tinggi untuk konduktor diperlukan dan untuk instalasi in plaster supaya menjamin pada waktu pengawatan.10. Klem

Gambar 2.20 Klem

Klem adalah suatu alat listrik yang terbuat dari aluminium yang digunakan untuk mengklem pipa atau kabel agar tidak lepas dan kelihatan rapi dan indah .Selain alat-alat diatas, adapun alat-alat yang digunakan untuk mengerjakan suatu instalasi liatrik, antara lain :1. Tang Pengupas.

Gambar 2.21 Tang PengupasBerfungsi untuk mengupas kabel atau kawat penghantar yang akan digunakan untuk penyambungan.2. Tang Buaya.

Gambar 2.22 Tang Buaya

Berfungsi untuk menjepit kabel sewaktu kita akan memotong atau saat kita ingin membuat mata itik .3. Tang Pemotong. Gambar 2.23 Tang Pemotong

Berfungsi untuk memotong kabel atau kawat penghantar dengan ukuran sesuai dengan bena kerja4. Tang Kombinasi. Gambar 2.24 Tang Kombinasi

Berfungsi untuk menjepit, memotong dan memuntir benda yang akan dikerjakan seperti kabel atau kawat yang digunakan pada instalasi penerangan5. Tang Pembulat.

Gambar 2.25 Tang PembulatBerfungsi untuk membilatkan kabel atau kawat penghantar misalkan pembuatan mata itik.6. Obeng minus dan Obeng Plus. Gambar 2.26 Obeng minus dan Obeng Plus

Berfungsi untuk memutar atau mengencangkan dan mengendurkan skrup atau baut yang digunakan untuk menempelkan benda pada papan kerja.7. Water Pas.

Gambar 2.27 Water Pas

Digunakan untuk memeriksa dan menandai garis horizontal (permukaan yang datar) tetapi dapat digunakan didalam bingkai yang berbentuk kurva yang disebut vial.

8. Palu Plastik. Gambar 2.28 Palu Plastik

Berfungsi untuk memukul atau meratakan kabel pada bagian yang bengkok.

9. Palu Besi.

Gambar 2.29 Palu Besi

Berfungsi untuk memukul, meratakan benda yang bengkok dan untuk memukul paku pada klem untuk pemasanagan pipa.

10. Ragum.

Gambar 2.30 Ragum

Digunakan untuk menjepit benda kerja agar lebih mudah dalam melaksanakan kerja terhadap benda kerja, kalau pada instalasi digunakan untuk meluruskan kabel.

11. Mistar Baja.

Gambar 2.31 Mistar Baja

Mistar baja yaitu alat yang digunakan untuk mengukur benda kerja dengan menunjukkan perbandingan langsung antara pengukur dengan benda kerja yang diukur. Alat ini terbuat dari bahan baja putih halus dan luntur serta anti karat. Guna kelenturan mistar adalah untuk memudahkan mengukur panjang benda yang lengkung.2.5Instalasi Penerangan.

Perancangan suatu instalasi yang baik haruslah memenuhi ketentuan-ketentuan serta peraturan yang berlaku, adapun peraturan yang harus dilaksanakan dalam perancangan instalasi listrik di Indonesia adalah peraturan umum instalasi listrik (PUIL) tahun 1987. Selain standar material yang digunakannya itu standar internasional elektrika commosion (IEC) tahun1987. Selain standar itu juga terdapat peraturan yang lain. Untuk dapat menerapkan dan melaksanakan peraturan tersebut dalam pemasangan suatu insatalasi, maka harus dilakukan teknik latihan pemasangan instalasi listrik sehingga dengan latihan dasar ini akan diperoleh keterampilan dibidang ini yang dalam pelaksanaan selalu mengut amakan PUIL, serta peraturan lainnya yang berhubungan dengan instalasi listrik. Diantara peraturan yang harus ditaati dan diperoleh yaitu :Pemasangan Instalasi tenaga dilaksanakan dengan penanaman kabel dalam tanah dengan menggunakan karet pelindung

a. Warna kabel / isolasi dari penghantar haruslah :

Fasa 1 (L1) dengan isolasi merah.

Fasa 2 (L2) dengan isolasi kuning.

Fasa 3 (L3) dengan isolasi hitam.

Penghantar netral dengan isolasi biru

Penghantar pentanahan dengan isolasi kuning-hijau

b. Luas penampang dari penghantar yang digunakan di tentukan dengan pertimbangan.c. Semua pemutusan tenaga harus mempunyai daya-daya pemutus sekurang-kurangnya sama dengan arus hubung singkat yang dapat terjadi pada tempat pemutusan tenaga.

d. Pipa instalasi harus tahan terhadap tekanan mekanis, tahan lembab dan menjalarkan api.Prinsip prinsip dasar instalasi dapat digunakan pada kegiatan yang berhubungan dengan merancang, memasang dan mengoperasikan instalasi listrik secara umum, prinsip dasar instalasi listrik ada 6 macam :1. Keamanan.Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil. Agar Instalasi tidak membahayakan manusia maka peralatan tersebut harus memiliki peraturan yang berlaku, seperti PUIL 1987. Untuk mengamankan listrik dari kerusakan akibat gangguan seperti:

Hubung singkat, beban lebih, dan tegangan lebih, maka hendaknya dipasang pengaman yang sesuai seperti : skring, MCB, dll.

2. Kehandalan.Kehandalan yang tinggi digunakan untuk mengatasi kerusakan dalam batas normal termasuk kesederhanaan dari sistem yang digunakan.3. Kemudahan Tercapai.Untuk pemasangan peralatan listrik disusun sedemikian rupa sehingga dalam pengoperasian pengawatan dan pemeriksaan mudah dilakukan.4. Ketersediaan.Adalah ketersediaan instalasi melayani kebutuhan daya, gawai maupun instalasi. Pemberian daya yang kontinyu pada pelanggan adalah sangat penting sumber daya diperlakukan untuk pemberian daya seluruh atau sebagian dari beban.5. Keindahan.Adalah kerapian dari pemasangan suatu peralatan listrik sesuai dengan peraturan yang berlaku.6. Ekonomis.Harus dilakukan suatu instalasi listrik yang ekonomis dengan memiliki hasil yang handal.BAB IIIKABEL DAN TEKNIK PEMASANGAN3.1 Denah 1Denah Lokasi

Denah lokasi di atas adalah denah tempat kami melakukan kerja praktek instalasi listrik. Pada denah tersebut terdapat beberapa ruangan. Pada gambar yang terdapat angka 11 adalah lokasi meja dimana saya melakukan kerja dan meja lainnya adalah tempat teman-teman saya melakukan praktek kerja lainnya. Tempat kami mengambil peralatan terdapat pada ruang peralatan yang dibantu oleh teknisi. Meja bor merupakan tempat dimana kami akan membuat lubang pada bahan yang dibutuhkan. Selebihnya merupakan tempat praktek untuk praktek kerja lainnya, WC untuk dosen dan teknisi, serta dapur.

SHAPE \* MERGEFORMAT

3.2 Latihan 1 3, Pembuatan Mata Itik

Gambar latihan 1,2, dan 3 yang telah digambar pada kertas kalkir adalah gambar pembuatan mata itik. Pada pembuatan mata itik ini terdapat 3 latihan yaitu:

Latihan 1, dimana pada latihan ini melakukan pembuatan mata itik dengan menggunakan kabel NYA dengan ukuran 1,5 mm2.

Latihan 2, dimana pada latihan ini melakukan pembuatan mata itik dan pembentukan kabel dengan ukuran 2,5 mm2 seperti yang tertera di job. Latihan 3, dimana pada latihan ini melakukan pembuatan mata itik dan pembentukan kabel NYA dengan ukuran 6 mm2 seperti tertera dijob.

Pembuatan mata itik ini dimaksudkan agar dapat melatih ketelitian mahasiswa dalam membaca job,serta agar mahasiswa dapat menempatkan penggunaan bahan dengan baik, dan juga agar menjadikan mahasiswa membentuk mata itik dengan benar agar tidak terjadi kesalahan pada pemasangan instalasi listrik. Tabel bahan dan peralatan yang diperlukan:

No.BahanPeralatan

1Kabel NYA 1,5 mm2Papan pertinax 300x1000x5

2Kabel NYA 2,5 mm2Tang pembulat

3kabel NYA 6 mm2Tang kupas

4Tang potong

5Tang buaya

6Mistar

Tabel 3. 2

Dalam pembuatan mata itik ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Mempersiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan;

2. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan;

3. Mengukur panjang kabel dijob,untuk mengaplikasikannya dipraktek;4. Memotong kabel yang telah diukur dijob dengan menggunakan tang potong;

5. Mengukur diameter dari baut serta mengupas ujung-ujung kabel sesuai dengan diameter baut;

6. Melakukan pembulatan dengan cara kabel dijepit pada ujung isolasi berdekatan dengan kabel yang terkupas dengan tang buaya kemudian belokkan kesebelah kiri sebesar 90o dan letakkan tang pembulat diujung kabel sesuai dengan ukuran yang diperlukan lalu putar ke kanan hingga menyerupai lingkaran;

7. Potong kabel yang lebih pada ujung pembulatan ( jika lebih );

8. Untuk latihan 2 dan 3 menggunakan tang pembulat dan tang buaya sesuai dengan petunjuk pada lembar kerja;

9. Masukkan kabel yang telah selesai ke dalam mur pada papan pertinax.

3.3 Latihan 4

Gambar latihan 4 ini adalah gambar penyambungan kabel dari line up terminal yang satu ke line up terminal lainnya dimana kabel melalui wiring channel.

Pada pembuatan ini kita dlatih bagaimana teknik melakukan sambungan kabel ke line up terminal dengan ukuran yang sesuai pada lembar kerja, dimana kita sangat membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Tabel bahan dan peralatan yang diperlukan :

NoBahanPeralatan

1Kabel NYAF 2,5 mm2Obeng plus

2SekrupObeng minus

3Wiring channelObeng tusuk

4Profil GWater pas

5Line up terminalTang buaya

6ClampTang pengupas

7Tang Pemotong

8Gergaji besi

9Mistar Baja

Tabel 3. 3

Dalam pembuatan ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Mempersiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan;

2. Mempersiapkan seluruh peralatan yang diperlukan;

3. Memotong Profil G yang telah diukur dengan mistar yang sesuai dengan job;

4. Mengukur Wiring channel lalu memotongnya;

5. Ukur posisi tempat untuk melakukan praktek pada papan kerja sesuai petunjuk;

6. Letakkan profil G dan Wiring channel pada papan kerja dengn menggunakan sekrup dan mengencangkannya dengan obeng, cara membuat lubang untuk sekrup adalah cari titik posisi yang pas lalu ditekan dengan menggunakan obeng tusuk;

7. Letakkan terminal line up pada Profil G yang telah terpasang papan kerja yang jumlahnya sesuai dengan lembar kerja;

8. Kabel diukur sesuai petunjuk pada lembar kerja lalu dipotong dan pada ujung-ujungnya dikupas dengan tang pengupas sesuai dengan ukuran panjang dari lubang terminal line up;

9. Pasang kabel yang telah dipotong tadi pada lubang terminal line up dengan menggunakan obeng untuk membuka dan menutup lubang, dikerjakan sesuai urutan dan nomor pada lembar kerja;

10. Lakukan pengecekan ulang apakah kabel yang kita pasang sudah kuat dengan cara ditarik;11. Melakukan pengecekan apakah semua kabel kita tersambung dengan menggunakan Multimeter.

3.4 Latihan 5

Gambar latihan 5 ini adalah gambar latihan pemasangan instalasi sederhana dengan ukuran, bentuk, dan posisi yang sangat teratur, sehingga kita mengerjakannya dengan ketelitian agar bahan yang kita gunakan cukup.

Pada pembuatan ini kita dilatih untuk membuat instalasi sederhana disertai cara dasar menggunakan bahan dan peralatan listrik seperti menyolder dengan ketelitian pada ukuran dan kesabaran membentuk kabel yang telah ditentukan pada lembar kerja. Tabel bahan dan peralatan yang diperlukan:NoBahanPeralatan

1Kabel NYA red, yellow, black, blue, greenTang pemotong

2Kabel NYM 4 x 1,5 mm2Tang buaya

3Kabel NYM HY 5 x 1,5 mm2Tang pengupas

4Terminal BlockTang pembulat

5Profil GObeng minus

6Acryt GlassObeng plus

7Wiring ChannelWater pas

8Mur dan Baut

9Clamp

10Connecting Eyelet Brass for M5

11Connecting Choe Comperission

Tabel 3. 4

Dalam pembuatan ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Mempersiapkan seluruh bahan yang dibutuhkan;

2. Mempersiapkan seluruh peralatan yang diperlukan;

3. Ukur posisi tempat untuk melakukan praktek pada papan kerja sesuai petunjuk;

4. Profil G diukur dengan mistar sesuai petunjuk pada lembar kerja kemudian dipotong;

5. Wiring channel diukur sesuai petunjuk dari lembar kerja kemudian di potong dengan gergaji;

6. Letakkan terminal line up pada Profil G yang telah terpasang papan kerja yang jumlahnya sesuai dengan lembar kerja;

7. Kabel diukur sesuai petunjuk pada lembar kerja lalu dipotong dan pada ujung-ujungnya dikupas dengan tang pengupas sesuai dengan ukuran panjang dari lubang terminal line up;

8. Letakkan terminal block, Connecting choe comperession, Acryt Glass dan wiring channel yang sudah dipotong pada papan kerja sesuai dengan posisi yang tertera pada lembar kerja;

9. Potong kabel NYM 4 x 1,5 mm2 sesuai ukuran pada lembar kerja dan pada ujungnya dikupas dan dibentuk mata itik kemudian dihubungkan dari terminal block ke Connecting Eyelet Brass for M5;

10. Potong kabel NYM HY 5 x 1,5 sesuai ukuran pada ujungnya dikupas dengan pisau kemudian hubungkan dari terminal block ke Connecting Eyelet Brass for M5 dengan ujung kabelnya disolder dan dipasang Chonnecting choe comperission;

11. Kabel NYA 1,5 mm2 red, yellow, black, blue, green/yellow dipotong sesuai ukuran pada lembar kerja lalu kupas ujungnya kemudian hubungkan dari terminal block ke line up terminal dengan urutan red sebagai phasa 1, yellow phasa 2, black phasa 3, blue sebagai netral dan green/yellow sebagai pentanahan ke line up terminal. Bentuk dari kabel harus sesuai dengan lembar kerja;

12. Kabel-kabel tadi dihubungkan dari line up terminal ke terminal block yang sudah terhubung pada Acryt Glass dengan menggunakan kabel NYA 1,5 mm2 blue;13. Lakukan pengecekan ulang apakah kabel yang kita pasang sudah kuat dan posisinya sudah benar.

3.5 Latihan 6

Gambar latihan 6 adalah gambar latihan instalasi penerangan yang sederhana dan pada latihan ini praktek sudah menggunakan arus listrik untuk menghidupkan lampu. Dalam praktek ini terdapat tiga saklar yang digunakan, dan yang dikerjakan juga harus sesuai dengan diagram pengawatan yang telah diberikan.

Pada pembuatan ini kita dilatih untuk pemasangan instalasi rumah sederhana dengan rapi dan benar yang semuanya gabungan dari latihan satu sampai lima ditambah cara kita membaca diagram pengawatan. Tabel bahan dan peralatan yang diperlukan :

NoBahanPeralatan

1Kabel NYA 1,5 mm2 red, black, blue, and green Tang Pengupas

2Kabel NYA 2,5 mm2 red, black, blue, and green Tang Pemotong

3FuseTang Buaya

4ImplusGergaji

5Fititng lampuObeng Minus

6Saklar seriObeng Plus

7Saklar tekanObeng Tusuk

8Saklar TunggalWater Pas

9Stop KontakPukul besi

10Kabel Suplai

11Lampu

12Papan Pertinax

13Pipa PVC

14Kotak Hubung

15Terminal Strip

Tabel 3. 5 Bahan dan peralatan

Dalam pembuatan ini kita harus bekerja sesuai petunjuk yang telah diberikan, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Mempersiapkan seluruh bahan dan peralatan yang dibutuhkan;2. Ukur posisi tempat untuk melakukan praktek pada papan kerja sesuai petunjuk;

3. Setelah diukur pasangkan seluruh saklar, kotak hubung, stop kontak, terminal strip, dan fiting lampu pada posisi yang telah diukur tadi dan dikencangkan dengan sekrup;

4. Pasangkan implus dan fuse pada papan pertinax yang dikencangkan dengan mur dan baut;

5. Potong pipa PVC sesuai ukuran dan yang berbentuk selain lurus harus dibentuk dengan cara dipanaskan dengan mesin pemanas;

6. Lakukan pengawatan pada masing-masing peralatan sesuai dengan warna dan fungsi penghantar dengan menggunakan kabel NYA 1,5 mm2 tapi supply dari panel menggunakan kabel NYA 2,5 mm2.

7. Pasangkan kabel suplai ke terminal strip yang telah dihubungkan sesuai pengawatan tadi;8. Lakukan pengujian dengan dialiri arus pada kabel suplai3.6 Peralatan

Tabel peralatan yang diperlukan :NoNama AlatJumlahSatuan

1Mistar besi1Buah

2Tang Pemotong1Buah

3Tang pengupas1Buah

4Tang pembulat1Buah

5Tang buaya1Buah

6Tang kombinasi1Buah

7Water pas1Buah

8Gergaji1Buah

9Palu plastik1Buah

10Palu besi1Buah

11Pisau1Buah

12Obeng minus besar1Buah

13Obeng minus kecil1Buah

14Obeng plus besar1Buah

15Obeng plus kecil1Buah

16Obeng Tusuk1Buah

Tabel 3. 6 Alat yang diperlukan3.7 Material

Berikut ini adalah tabel material yang diperlukanNoMaterialSatuanJumlah Per LatihanJumlah Total

1-3456

1Pertinax 300 x 100 x 5 DRA 0029Pcs11

2Pertinax 130 x 25 x 5 0030Pcs22

3Pertinax 130 x 25 x 1,5 (2) 0030Pcs22

4Pertinax 180 x 150 x 5 0037Pcs11

5Acrylit glass 180 x 100 x 5pcs11

6Wiring Channel 40 x 40M1,050,451,5

7Din- G ProfileM0,750,251

8NYA 1,5 mm2 red M1,545,5

9NYA 1,5 mm2 yellowM32,55,5

10NYA 1,5 mm2 blackM3,52,51,5310,5

11NYA 1,5 mm2 blueM1,534,5

12NYA 2,5 mm2 blackM2,01,03,0

13NYA 2,5 mm2 blueM11

14NYA 2,5 mm2 green/yellowM11

15NYA 6 mm2 (4mm2) blackM22

16NYM 4 x 1,5 mm2 (puil colours)M22

17NYAF 1.5 mm2 15520

18NYAF 1.5 mm211

19NYM 3 X 1.5 0.30.3

20NYM 4 x 1.5 (PUIL COLOURS)22

21NYM HY or NYY HY 3 x 1,5 2.5 2.5

22NYM HY 5 x 1.5 (PUIL COLOURS)0.80.8

23NYM HY or NYM HY 12x 1.50.80.8

24Line Up Terminal 2,5 mm2 greyPcs1111

25Line Up terminal 2.5 Blue(Yellow)Pcs11

26Line Up terminal 2.5 Green/ YellowPcs33

27End plate PVC for above

pcs22

28End piece for abovePcs44

29Set Of Idencation Labels For Above Pcs11

30Terminal block 6 x 2,5 mm2 with coverPcs11

31Terminal block 12 x 2,5 mm2 with coverpcs11

32Strip Connectors 2.5 Pcs1010

33 Strip Connectors 4Pcs55

34Connecting Tube brass For M 1.5 NYAFPcs99

35Connecting Tube Brass For 1.5 NYAFPcs 55

36Eyelet Brass For M 5Pcs1010

37Connecting pin Compression Type For 1.5 NYAF Pcs66

38Connecting Choe Compresion Type For 1.5Pcs1313

39Cable Clips 11 mm With NailPcs33

40 Cable Clips 8 mm With Nail Pcs22

41Union pipe steel 5/8M22

42Bend Unian Steel 5/8 M0.20.2

43PVC conduit PG 11M1.21.2

44Plastic conduit PG 9M0,30,3

45Saddle Double For Union Pipe 5/8Pcs21416

46End Tule For Union Pipe 5/8 Pcs88

47Saddle Sinle For Plastic Pipe PG 11Pcs44

48Saddle Sinle For Plastic Pipe Pg 9Pcs22

49Junction box plastic 65 x 65 OPPcs22

50Junction box iron 65 3-entryPcs11

51Lightbulb holder wall mountedPcs22

52Lightbulb holder ceiling mountedPcs11

53Lightbulb 220V 40W E27pcs33

54Switch 1-way 60x60 push type o.p.Pcs11

55Switch 2-ways 60 toggle type o.p.Pcs22

56Momentary contact 60x60 1 PNE 1GA o.pPcs11

57Socket outlet 60x60 1 PNE 1GA o.pPcs11

58Implus Swith(Relay)Pcs11

59Enclocket + Bracket For AbovePcs11

60Fuse Base 1 Pole Size IIPcs22

61Adafrer Screw10 APcs22

62Cardidge Fuse 10 APcs22

63Fuse Cappcs22

64Plug 16 A1 PNE WhitePcs11

65Tube For Distance Pieces 8 mmm0.030.150.150.33

65Soldering Wirem2.02

66Receptance 4mmPcs1212

67Strip Of Alu-Sheet 8 x 1m0.150.81

68Metal screw countersink M4 x 20Pcs1212

69Metal screw countersink M5 x 20Pcs121022

70Metal screw countersink M6x 20

Pcs1212

71Washer For M3Pcs22

72Washer For M4

Pcs36642

73Washer For M5

Pcs362056

74Washer For M6

Pcs3636

75Spring Washer For M3

Pcs22

76Spring Washer For M4

Pcs12618

77Spring Washer For M5Pcs1212

78Spring Washer For M6Pcs1212

79Nut M3Pcs22

80Nut M4pcs24630

81Nut M5Pcs2424

82Nut M62424

83Wood screw countersink 3,5 x 10(150)Pcs6814

84Wood screw countersink 3,5 x 20Pcs224

85Wood screw countersink 4 x 25pcs448

86Wood screw roundhead 3,5 x 10Pcs1443048

87Wood screw roundhead 3,5 x 20Pcs41216

88Wood screw roundhead 3,5 x3Pcs44

89Wire Beiding StringPcs33

Tabel 3. 7 Material yang diperlukanBAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 HasilPada bab ini merupakan penjelasan tentang hasil kerja yang telah dilakukan selama praktek kerja teknik penyanbungan kabel dan instalasi listrik mulai dari pembuatan mata itik (latihan 1, 2, dan 3) sampai latihan 6. 4.1.1 Hasil Pembuatan Mata Itik ( latihan 1,2, dan 3, terlampir pada lampiran)

Hasil penbuatan mata itik yang meliputi latihan 1, 2, dan 3 ini cukup bagus, walaupun masih terdapat kekurangan yang mengakibatkan hasil kurang memuaskan. Pada pembuatan mata itik ini terdapat tiga bagian pembuatan yaitu:

Gambar Latihan 1 Latihan satu, pada latihan ini proses pembentukan lingkaran pada kabel masih tidak sesuai dengan job, dan juga pada latihan ini terdapat kabel yang belum lurus (gambar dapat dilihat pada halaman berikutnya);

Gambar Latihan 2 Latihan dua, pada latihan ini hasil yang didapat bahwa pembentukan lingkaran mata itik sudah terlihat bulat, pemotongan juga sudah benar sehingga kabel sudah terlihat lurus tetapi pada bagian siku belum terlihat siku secara sempurna;

Gambar Latihan 3

Latihan tiga, pada latihan tiga ini hasil yang didapat adalah pada pembentukan siku pada kabel tidak sesuai dengan job,dan juga terdapat kekurangan kabel NYA 6mm2.4.1.2 Hasil Pembuatan Latihan 4 ( terlampir pada lampiran)

Pembuatan latihan empat yaitu menghubungkan kabel ke terminal line up yang melalui wiring channel, hasilnya: jarak dari profil G ke wiring channel masih belum sesuai dengan job, kabel pada line up terminal masih belum terpasang terlalu kuat, tidak adanya spare kabel dari line up yang satu ke yang lainnya (dapat dilihat pada halaman berikutnya).

Gambar Latihan 44.1.3 Hasil Pembuatan Latihan 5 (terlampir pada lampiran)

Pembuatan latihan lima yaitu pembuatan instalasi sederhana yang belum dialiri arus, hasilnya:Pada kabel yang mau disikukan terlihat belum siku,pada saat kabel terhubung ke line up terminal susunan kabel yang berjajar sepuluh terlihat tidak rapi,penyolderan tidak rata,dan juga teknik penyekunan yang salah mengakibatkan banyak skun yang salah.

Gambar Latihan 54.1.4 Hasil Pembuatan Latihan 6

Pembuatan latihan enam yaitu pembuatan instalasi rumah sederhana yang langsung terhubung ke aliran sumber listrik(PLN), hasilnya: pipa tidak terlihat bengkok secara sempurna,cara pemasangan kabel pada papan pertinax terlihat tidak begitu rapi,pada pemsangan fitting lampu jarak ukurannya masih ada yang tidak sesuai pada lembar kerja yang diberikan, serta kabel yang terpasang ada yang terdapat tidak sesuai dengan aturan pemasangan yaitu pada bagian warna kabel.

Gambar Latihan 6 4.2.1 Pembahasan Pembuatan Mata Itik ( latihan 1, 2, dan 3 )

Pembahasan pada mata itik ini terbagi menjadi tiga karena terdapat tiga buah latihan, yaitu:

Latihan satu, pembentukan lingkaran pada mata itik belum begitu bulat karena pada bagian ini merupakan latihan pertama yang diajarkan dan mahasiswa masih kaku dalam memegang alat. Kabel tidak terlihat lurus disebabkan kelalaian mahasiswa dalam pemotongan kabel sehingga kabel yang dipotong sering kelebihan, dan takut untuk memotong kabel karena takut kependekan yang mengakibatkan bahannya kurang;

Latihan dua, pembuatan mata itik sudah terlihat sempurna karena mahasiswa sudah mulai terbiasa dengan alat dan telah memahami teknik yang telah diajarkan serta kabel yang digunakan memang tidak terlalu susah. Pada saat ada bagian siku yang belum terlihat siku, itu karena ketakutan untuk meluruskan dengan alat yang dapat menyebabkan isolasi pada kabel terkelupas;

Latihan tiga,kabel terlihat tidak siku karena pada saat bekerja terburu buru,sehingga banyak kabel yan tidak sesuai dengan job.Kekurangan kabel NYA 6mm2 disebabkan kelalaian mahasiswa pada saat pemotongan,pada saat itu mengerjakan job 3 terburu buru sehingga banyak kabel yang salah potong.

4.2.2 Pembahasan Pembuatan Latihan 4

Pembahasan ini mengenai menghubungkan kabel keterminal line up yang satu ke line up terminal lainnya. Jarak dari profil G ke wiring channel masih belum sesuai dengan job itu karena dalam praktek melihat teman sebelah yang praktek sehingga apabila teman salah maka saya juga salah.pada saat awal praktek job 4 kurang aktifnya saya untuk bertanya kepada instruktur maka banyak terjadinya kesalahan missalnya saja dalam pemutaran baut pada line up terminal tidak terlalu kuat sehingga kabel tidak terpasang betul pada line up terminal dan juga kesalahan dalam pemotongan kabel sehingga kabel tersebut tidak ada spare.4.2.3 Pembahasan Pembuatan Latihan 5

Pembahasan ini mengenai pembuatan instalasi yang belum dialiari arus, Pada kabel yang mau disikukan terlihat belum siku karena terjadi kesalahan pemotongan kabel dan penglupasan kabel sehingga kabel yang mau disikukan pendek,dan kabel itu masih tetap dipakai karena nanti takut kekurangan kabel . Kabel yang berjajar sepuluh tidak terlihat rapi karena pengerjaannya dilakukan terburu-buru. Solderan pada kabel yang telah disolder tidak terlihat rata secara menyeluruh karena saya baru pertama kali melakukan penyolderan tetapi secara bertahap hasilnya semakin membaik. Pemasangan skun yang tidak benar yaitu kami menjepit skun beserta isolasinya, yang benar adalah sebelum skun dijepit, isolasi harus dibuka dan apabila kabel sudah terjepit baru isolasi skun ditutupkan kembali, hal ini agar kabel yang tidak terisolasi dapat tertutup oleh isolasi skun dan juga saya pertama sekali menyekun menggunakan ragum padahal memang ada tang skun..

4.2.4 Pembahasan Pembuatan Latihan 6

Pembuatan latihan enam yaitu pembuatan instalasi rumah sederhana yang langsung terhubung ke aliran sumber listrik(PLN). pipa tidak terlihat bengkok secara sempurna itu dikarenakan saya baru pertama kalinya mengenal alat pembengkok tapi lama kelamaan dalam pembengkokan pipa sudah cukup membaik, cara pemasangan kabel pada papan pertinax terlihat tidak begitu rapi disebabkan dalam mengerjakan praktek sedikit terburu buru, pada pemsangan fitting lampu jarak ukurannya masih ada yang tidak sesuai pada lembar kerja yang diberikan itu karena terdapat kesalahan dalam pembacaan job. kabel yang terpasang ada yang terdapat tidak sesuai dengan aturan pemasangan yaitu pada bagian warna kabel disebabkan karena terdapat kesalahan dalam pemotongan sehingga ada kabel yang kurang untuk menuupinya saya menggunakan kabel yang kelebihan.

\BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Latihan satu yaitu pembuatan mata itik dengan kabel 1,5mm, latihan pembuatan mata itik ini sebaiknya dilakukan dengan baik dan benar, karena pada latihan berikutnya aka nada juga pembuatan mata itik yang lebih sulit.Apabila dalam pembuatan mata itik ini terjadi kesalahan maka akan terjadi kebocoran arus atau mungkin kebakaran pada kabel;

Latihan dua yaitu pembuatan mata itik dengan bentuk kerumitan yang tinggi ini bertujuan agar mahasiswa dapat membentuk mata itik dengan kesabaran dan ketelitian membentuk kabel tersebut sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan. Pada latihan ini hasil yang didapat sudah cukup baik meski ukuran yang diinginkan belum sepenuhnya presisi;

Latihan tiga yaitu pembuatan mata itik dengan bentuk seperti terowongan itu juga bertujuan agar mahasiswa lebih terampil dalam membuat mata itik dan lebih sabar dalam membentuk kabel. Pada latihan ini hasil yang didapat kurang begitu baik, karena kabel mengalami kekurangan akibat kesalahan pada pengukuran;

Latihan empat yaitu penyambungan kabel ke terminal line up yang satu ke line up terminal yang lain, latihan ini kita dilatih bagaimana teknik melakukan sambungan dari kabel ke terminal line up yang dibutuhkan ketelitian pengukuran dn kekuatan kabel yang menempel pada terminal. Hasil yang didapat pada latihan ini sudah memuaskan;

Latihan lima yaitu pemasangan instalasi sederhana dengan ukuran, bentuk, dan posisi yang sangat teratur, sehingga kita mengerjakannya dengan ketelitian agar bahan yang kita gunakan cukup, serta teknik penyolderan. Hasil yang didapat belum cukup bagus karena masih banyak ketidaktelitian pada pengukuran yang menyebabkan kekurangan bahan dan bentuk yang didapat belum sesuai dengan bentuk yang diminta. Latihan enam yaitu latihan instalasi rumah yang sederhana dan pada latihan ini praktek sudah terhubung ke sumber arus listrik untuk menghidupkan lampu. Dalam praktek ini terdapat tiga saklar yang digunakan, dan yang dikerjakan juga harus sesuai dengan diagram pengawatan yang telah diberikan, maka dari itu kita juga harus pandai dalam membaca diagram pengawatan. Hasil yang didapat sudah cukup baik, segala hal yang diinginkan sudah terpenuhi hanya saja keindahan pada bentuk belum didapat.

5.2 Saran

Saran saya terhadap latihan pengerjaan ini, kita harus memahami dulu kegunaan ataupun fungsi dari alat dan bahan yang kita pakai dan dengan mempelajari teknik yang benar sehingga kita tidak mengalami hambatan dalam teknik pengerjaannya. Dan kita harus lebih teliti dalam pembacaan job sheeet, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam praktek.

6

WC

Dapur

Ruang

Praktek

Instalasi

Ruang Dosen

Ruang Peralatan

Meja Bor

Ruang Praktek Instalasi

PAGE 1