Laporan Praktek Bengkel Listrik Smt 2

49
i LAPORAN PRAKTEK BENGKEL LISTRIK SMT II Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bengkel Listrik Semester Genap Tahun Akademik 2013/2014 Dosen Pembina : Bpk. Indra Swahyudi S.sT Oleh : Fahim Rosyad Muhammad D3 Kelas 1 A Teknik Listrik 1331120076 PRODI TEKNIK LISTRIK FAKULTAS TEKNIK ELEKRO POLITEKNIK NEGERI MALANG 2014

description

Mantap

Transcript of Laporan Praktek Bengkel Listrik Smt 2

LAPORAN PRAKTEK BENGKEL LISTRIK SMT II

Diajukan Untuk Memenuhi TugasMata Kuliah Bengkel Listrik Semester Genap Tahun Akademik 2013/2014Dosen Pembina : Bpk. Indra Swahyudi S.sT

Oleh :

Fahim Rosyad MuhammadD3 Kelas 1 A Teknik Listrik1331120076

PRODI TEKNIK LISTRIKFAKULTAS TEKNIK ELEKROPOLITEKNIK NEGERI MALANG2014i

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan hasil latihan praktek bengkel listrik semester II Politeknik Negeri Malang

Nama:Fahim Rosyad MuhammadNIM: 1331120076Kelas:1AD3 Teknik ListrikJudul:Instalasi Penerangan Satu Fasa Sistem Pemasangan On Plaster

Benar telah melakukan praktek semester 2 di bengkel listrik, Prodi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang, dan laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh instruktur yang bersangkutan.

Malang,28-06-2014

Fahim Rosyad Muhammad NIM 13311200

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,atasberkahdan limpahan rahmat-Nya sehingga laporan hasil praktek bengkel listrik ini dapat terselesaikan,dengan judul laporanInstalasi Penerangan Satu Fasa Sistem Pemasangan On Plaster.Laporan ini berisi tentang segala apa-apa yang berkaitan dengan praktek yang telah dilakukan,macam-macam alat dan kegunaannyamasing-masing,serta manfaat dari praktekitu sendiri.Penulis menyadarisepenuhnya bahwatanpa bantuan dari berbagai pihak dalam hal ini instruktur dan rekan lainnya, maka dalam praktek maupun penmbuatan laporan initidak dapat terselesaikan dengan baik, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihakterkait,hususnya kepada dosen pembimbing(instruktur).Penulis menyadaribahwa dalamlaporan inimasih terdapat banyak kesalahan, baik dari isi, penyusunan maupun penulisannya, oleh karena itu, penulis menyampaikan maaf danmengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangununtuk perbaikan pembuatan laporan ke depannya.

Penulis,

Fahim Rosyad MuhammadNIM 1331120076

DAFTAR ISI

COVERiLEMBAR PENGESAHANiiKATA PENGANTARiiiDAFTAR ISIiv 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan 22. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dasar Keselamatan Kerja 32.2 Standar Keselamatan Kerja 32.3 Instalasi Penerangan 1 Fasa System on Plaster42.4 Syarat Instalasi Listrik52.5 Alat Ukur dalam Instalasi Penerangan 1 fasa system on plaster62.6 Komponen dan Alat dalam Instalasi Penerangan 1 fasa system on plaster8

BAB III ALAT DAN BAHAN24BAB IV LANGKAH KERJA26BAB V PENUTUP44 DAFTAR PUSTAKA45iv

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGTeknik Listrik merupakan salah satu program studi yang ada di Politeknik Negeri Malang, salah satu mata kuliah di program studi Teknik Listrik adalah Bengkel Listrik. Praktek bengkel listrik ini bertujuan untuk melatih keterampilan mahasiswa Teknik Listrik yang didapat pada mata kuliah teori serta meningkatkan kedisiplinan yang berguna bagi mahasiswa itusendiri.

Pada praktek bengkel listrik ini terdapat beberapa job yang harus diselesaikan dalam setiap semester sesuai silabus yang diberikan. Setelah menyelesaikan praktikum siswa dituntut untuk membuat laporan hasil praktikum yang dikumpul pada akhir semester sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai ujian semester. Dengan laporan ini dapat dinilai tentang kemampuan mahasiswa untuk memahami materi yang disampaikan oleh dosen pembimbing. Selain untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam penguasaan materi juga sebagai referensi atau bekal dalam bekerja pada dunia usaha atau dunia industri nantinya. Dengan keterampilan bengkel listrik ini, mahasiswa bisa mengaplikasikan semua teori yang didapat pada mata kuliah lain dalam prakteknya yang bisa menciptakan lulusan yang kompeten dan siap bersaing dalam dunia kerja.

1.2 TUJUANTujuan praktek bengkel listrik Semester II :a. Dapat menggambar dan membaca suatu gambar instalasi penerangan 1 fasab. Dapat mempersiapkan alat-alat dan komponen-komponen yang dibutuhkan untuk instalasi penerangan 1 fasa ( Sistem On Plester )c. Dapat memahami fungsi dan dapat memasang komponen-komponen yang dibutuhkan dalam instalasi penerangan 1 fasa ( Sistem On Plester )d. Dapat memasang pipa dan penghantar dan memeriksa suatu instalasi bertegangane. Dapat membaca diagram pengawatan panel, memasang isi panel, melakukan pengawatan panel, melakukan pemeriksaan pengawatan panelf. Dapat mengukur tahanan isolasi menggunakan Meggerg. Dapat memahami prinsip kerja kWh meter, membaca diagram rangkaian pengawatan kWh meter, mengukur menggunakan alat kWh meter,dan memasang instalasi kWh meterh. Dapat melakukan terminasi kabel twistead dan dapat melakukan penyambungan pada jaringan bertegangan

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 DASAR KESELAMATAN KERJADasar-dasar keselamatan kerja yang ada di Indonesia telah diatur dalam UU RO no. 1 Th 1970. Pada pasal satu ayat 5 misalnya, dikemukakan ahwa ahli keselamatan kerja adalah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya UU No. 1 Th 1970. Organisasi keselamatan kerja dalam administrasi pemerintah di tingkat pusat diwadahi dalam bentuk Direktorat Pembinaan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Direktoral Perlindungan Perawatan Tenaga Kerja. Fungsi Direktorat ini antara lain : melaksanakan pembinaan, pengawasan, serta penyempurnaan dalam penetapan norma keselamatan kerja di bidang mekanik, bidang listrik ,uap dan kebakaran.

2.2 STANDAR KESELAMATAN KERJAHal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengamanan sebagai tindakan keselamatan kerja digolongkan sebagai berikut :a. Pelindung badan, meliputi pelindung mata, tangan, hidung, kaki, kepala, dan telingab. Pelindung mesin, sebagai tindakan untuk melindungi mesin dari bahaya yang mungkin timbul dari luar atau dari dalam pekerja itu sendiric. Alat pengaman listrik , yang setiap saat dapat membahayakand. Pengaman ruang, meliputi pemadam kebakaran, system alarm, air hydrant, penerangan yang cukup, ventilasi udara yang baik, dan sebagainya

Beberapa penyebab terjadinya kecelakaan :a. Tindakan yang tidak aman, seperti : memakai peralatan tanpa menerima pelatihan, memakai peralatan dengan cara yang salah, tidak memakai perlengkapan alat pelindung, dan lain-lainb. Kondisi kerja yang tidak aman, seperti : tidak ada instruksi tentang metode yang aman, tidak ada atau kurangnya pelatihan si pekerja, memakai pakaian yang tidak cocok untuk mengerjakan tugas pekerjaan tersebut, menderita cacat jasmani, penglihatan kabur, dan lain-lain

Beberapa tindakan mencegah terjadinya kecelakaan :

a. Berhati-hati dalam melakukan pekerjaanb. Mencegah kondisi kerja yang tidak amanc. Mengetahui apa yang harus dikerjakan dalam keadaan daruratd. Segera melaporakan segala kejadian, kejanggalan dan kerusakan peralatan sekecil apapun pada atasannya.

2.3 INSTALASI PENERANGAN 1 FASA SISTEM ON PLASTERa. Instalasi on plester adalah suatu instalasi dengan meletakkan penghantar ke dalam pipa. Lokasi peletakannya bisa pada dinding atau langit-langit rumahb. Cocok pada rumah yang terbuat dari kayu karena pemasangan pipa menjadi lebih efektifc. Pemasangan system on plester sering digunakan pada instalasi yang tidak tetap atau berubah-ubah. Biasanya digunakan pada industri-industri d. Pada system pemasangan on plester, penyambungan kabel harus dilakukan di kotak sambung. Tidak melakuka penyambungan di dalam pipa

2.4 SYARAT INSTALASI LISTRIK Keamanan Ditujukan untuk keselamatan manusia, ternak dan harta benda. Pemeriksaan dan inspeksi/ pengawasan dari instalasi sebelum digunakan/ disambung. Dan setiap perubahan yang penting perlu diberi tanda/ kode untuk keamanan dalam pekerjaan-pekerjaan selanjutnya . Keandalan Keandalan yang tinggi digunakan untuk mengatasi kerusakan dalam batas-batas normal, termasuk dari kesederhanaan suatu sistem, misalkan : mudah untuk dimengerti dan diopersaikan dalam keadaan normal maupun dalam keadaan darurat. Untuk selanjutnya dapat digabungkan dengan peralatan-peralatan listrik. KemudahanSemua peralatan, termasuk pengawatan akan diatur menurut operasinya, pemeriksaan, pengawasan, pemeliharaan dan perbaikan serta mudah dalam menghubungkannya. Perincian-perinciannya tercantum dalam label atau sejenisnya, yang menunjukkan penggunaan switchgear dan controlgear agar menghindari dari kebingungan atau kesimpang siuran Ketersediaan (cadangan)Pemberian daya yang kontinyu untuk para konsumen adalah penting. Sumber daya (cadangan) diperlukan untuk memberikan daya seluruh atau sebagian dari beban. Keluasan dari sistem listrik yaitu : sistem listrik tersebut dapat diadakan perubahan jika diperlukan, diperbaruhi, dan perluasan keperluan-keperluan lain di masa mendatang Pengaruh dari lingkungan Pengaruh dari macam-macam hal misalnya sebgai contoh : polusi, kebisingan, dan lain sebagainya. Termasuk juga masalah keindahan Ekonomi Instalasi listrik sejak dari perancanagn, pelaksanaan pemasangan sampai dengan pengoperasian harus diperhitungkan biayanya sesuai dengan investasi.

2.5 ALAT UKUR DALAM INSTALASI PENERANGAN 1 FASA SISTEM ON PLASTER1. Tespen

Kegunaan : mendeteksi tegangan, membedakan polaritas, menguji atau memeriksa fuse atau MCB yang putus

2.Multimeter Multimeter adalah suatu alat yang dapat berfungsi sebagai Amperemeter, Voltmeter, Ohmmeter. Ada dua jenis multimeter, yaitu multimeter digital dan multimeter analog.Kegunaan : mengukur arus AC / DC ( Amperemeter ) , mengukur tegangan AC / DC ( Voltmeter ), Mengukur tahanan ( Ohmmeter)

Gambar 2.5.1 MultimeterCara menggunakan multimeter :a. Sebagai Amperemeter, multimeter dipasang secara seri pada rangkaian. Tentukan jenis arus yang diukur dan batas ukur yang digunakan.b. Sebagai Voltmeter, multimeter dipasang secara paralel pada rangkaianTentukan jenis tegangan yang diukur dan batas ukur yang digunakanc. Sebagai Ohmmeter, multimeter dapat dipasang secara seri maupun paralel

3. Megger

Suatu alat yang digunakan untuk mengukur tahanan isolasi. Cara kerja dari megger yaitu dengan membangkitkan tegangan tertetntu dan disambung ke ujung-ujung peralatan yang akan diketahui tahanan isolasinya.Kegunaan : mengukur tahanan isolasi suatu instalasi

Gambar 2.5.2 MeggerCara Menggunakan Megger :1. Periksa jarum penunjuk (harus pada posisi 0 ).1. Cek baterai dengan cara mengubah saklar pada posisi B.CHECK.1. Tekan B.CHECK, dan lihat jarum penunjuk,apakah sudah menunjukkan Bat Good.1. Setelah cek baterai,lepas B.CHECK dan ubah saklar ea rah 500 V.1. Jangan menyentuh ujung kabel (Probes) pada saat pengukuran,karena Megger mengeluarkan tegangan tinggi.

4. kWh meterkWh meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil kali tegangan, arus faktor kerja, kali waktu yang tertentu (UI Cos t) yang bekerja padanya dalam jangka waktu tertentu tersebut. Bagian utama dari kWh meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus, piringan aluminium, dan magnet permanen yang tugasnya menetralkan piringan aluminium dari induksi medan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan aluminium.Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet, dimana medan magnet tersebut menggerakkan piringan aluminium. Putaran piringan tersebut akan menggerakkan counter digit sebagai tampilan jumlah kWh nya.

Gambar 2.5.4 KWH dan Wiring Diagramnya2.6 KOMPONEN dan ALAT DALAM INSTALASI PENERANGAN 1 FASA SISTEM ON PLASTER

1. Pipa PelindungPenggunaan pipa pada instalasi listrik dapat dipasang didalam tembok/beton maupun di luar dinding/pada permukaan papan kayu, sehingga terlihat rapi. Pemasangan didalam tembok sangat bermanfaat di samping sebagai pelindung penghantar juga saat dilakukan penggantian penghantar di kemudian hari akan mudah dan efisien. Pengerjaan pipa ini meliputi memotong, membengkok dan menyambung. Sementara ini pipa pelindung yang paling sering digunakan dalam instalasi listrik adalah pipa PVC Pipa PVC Pipa ini dibuat dari bahan paralon/PVC. Jika dibandingkan dengan pipa union, keuntungan pipa PVC adalah lebih ringan, lebih mudah pengerjaannya (dengan pemanasan) dan merupakan bahan isolasi, sehingga tidak akan mengakibatkan hubung singkat antar penghantar. Di samping itu penggunaannya sangat cocok untuk daerah lembap, karena tidak menimbulkan korosi. Namun demikian, pipa PVC memiliki kelemahan yaitu tidak tahan digunakan pada temperatur kerja di atas 60C.

Gambar 2.6.1 Pipa PVC2. Kotak SambungKotak sambung pada instalasi penerangan berguna untuk:1. Sebagai tempat penyambung/ pemeriksa kabel instalasi untuk alat hubung pemakai/ bebas dari penarikan penarikan kabel ke instalasi selanjutnya.2. Sebagai tempat pemeriksaan kabel instalasi.

Jenis-jenis kotak sambung :

1. Kotak sambungan 3 cabang tanpa ulir/sekrup2. Kotak sambungan 4 cabang tanpa ulir/sekrup3. Kotak sambungan 4 cabang dengan ulir/sekrup

Gambar 2.6.2 Kotak Sambung3. Klem Klem digunakan pada instalasi di luar tembok. Klem digunakan untuk mempekuat pipa atau kabel. Pada pasaran terdapat ukuran 15/8, , 1, 1 1 dan 2.

Gambar 2.6.3 Klem4. Lasdoplasdop digunakan pada sambung dan untuk mencegah adanya hubungan dan untuk mencegah adanya hubungan singkat (korslet).

Gambar 2.6.4 Lasdop5. Saklar Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan alat yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan menuju beban. Saklar sangat banyak macam dan jenisnya misalnya: untuk keperluan instalasi penerangan, untuk tegangan tinggi, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya.Jenis-jenis saklar pada dasarnya dibedakan menjadi:1. Saklar manual2. Saklar magnetik (MC)3. Saklar otomatisSaklar magnetik dan saklar otomatis akan dibahas pada semester berikutnya. Sedangkan saklar manual menurut penggunaannya untuk:1. Instalasi penerangan.2. Instalasi tenaga.Macam-macam saklar manual yang digunakan untuk instalasi penerangan menurut hubungannya antara lain:1. Saklar tunggal 6. Saklar kutub dua2. Saklar seri 7. Saklar kutub tiga3. Saklar silang 8. Saklar tarik4. Saklar tukar 9. Saklar tombol tekan5. Saklar kelompok

Bentuk-bentuk pemasangannya saklar adalah:1. Saklar ditanam dalam tembok sistem IN-BOUW2. Saklar tidak ditanam di dalam tembok sistem OUT-BOUW

Ada beberapa persyaratan dalam pemasangan saklar antara lain:1. Harus dapat melayani secara aman tanpa memerlukan alat bantu.2. Saklar harus dipasang sedemikian rupa sehingga bagian yang bergerak (tangkai atau pengumpil) saklar tidak bertegangan pada waktu saklar dalam keadaan terbuka atau tidak terhubung (Puil 1977 Pasal 206 B1).3. Dudukan semua saklar di dalam suatu instalasi harus seragam, misalnya: semua saklar dalam keadaan terhubung

Gambar 2.6.5 Saklar Seri6. Saklar Sensor Cahaya ( Selcon )

Gambar 2.6.6 SelconPengertian:

Merupakan sebuah rangkaian yang digunakan sebagai sakelar yang bekarja secara otomatis dengan media intensitas cahaya. Jadi tidak perlu ceklak ceklit tuk menghidupkan atau mematikan,,,CARA KERJA RANGKAIAN SAKLAR OTOMATIS :Di sini yang paling berperan adalah cahaya. Saat LDR terkena cahaya (apa saja) maka sakelar belum bekerja, Nah ketika LDR tidak terkena cahaya maka rangkaiana akan bekerja yang menghidukan RELAY (memindahkan kontak dari NC ke NO). Kita dapat mengatur seberapa terang / gelapnya cahaya untuk mengoperasikan rangkaian ini pada POTENSIOMETER ( 100K Pot)

Aplikasi:

Rangkaian ini kebanyakan digunakan untuk menghidupkan sebuah lampu, lampu taman atau yang lainnya. Namun jika di gunakan untuk menghihupkan yang lainnya juga bisa, misalnya pompa air mancur di taman, AC dan masih banyak lagi, semuanya itu secara otomatis tentunya

7. Tombol tekan ( Push button )

Swich Push Button adalah saklar tekan yang berfungsi untuk menghubungkan atau memisahkan bagian bagian dari suatu instalasi listrik satu sama lain (suatu ystem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start. Stop reset dn saklar tekan untuk emergency. Push button memiliki kontak NC (normally close) dan NO (normally open)).

Gambar 2.6.7 Push Button

8. FittingFitting termasuk bahan jadi dan merupakan alat yang berfungsi sebagai pemegang atau tempat bola lampu. Ada dua jenis fitting, diantaranya :a. Fitting duduk Disebut fitting duduk, karena pada dasarnya setelah dipasang kedudukannya melekat ditempatnya semula (duduk).Fitting ini juga sering disebut fitting dinding, karena dapat dipasang pada dinding-dingin atau langit-langit. Bila pemasangannya tidak dapat dilaksanakan secara langsung, perlu dipasang roset dari kayu sebagai gantinya.b. Fitting gantungFitting gantung adalah salah satu peralatan dalam rangkaian instalasi penerangan yang berfungsi sebagai pemegang bola lampu dan penghantar daya listrik ke lampu. Pelaksanaan pemasangan fitting gantung hendaknya dimaksudkan sedemikian rupa sehingga faktor elekris dan mekanis dapat dijamin kehandalannya.

Gambar 2.6.8. Fitting

9. Roset kayuKayu roset merupakan tempat penunjang dari fitting lampu.

Gambar 2.6.9 Roset Kayu10. Kotak Kontak Kotak kontak adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan alat listrik yang dapat berpindah-pindah.

Gamar 2.6.10 Kotak Kontak11. Kabel ListrikKabel listrik adalah media untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri dari isolator dan konduktor. Isolator adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari karet atau plastik, sedangkan konduktor terbuat dari serabut tembaga atau tembaga pejal.

Gambar 2.5.11.a Kabel ListrikAda beberapa macam kabel listrik, diantaranya :1. N.Y.ABiasanya digunakan untuk instalasi rumah dan ystem tenaga. Dalam instalasi rumah digunakan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2. Berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, dan seringnya untuk instalasi kabel udara. Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.

2. N.Y.MDigunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan ystem tenaga. Kabel NYM berinti lebih dari 1, memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu). Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.3. N.Y.YMemiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4.Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.4. Kabel Twistedyaitu kabel yang dipilin sehingga membentuk putaran. Kabel ini berfungsi mengalirkan tegangan dari jaringan tegangan distribusi PLN ke KWh meter

Gambar 2.5.11 b Kabel Twisted

12. MCB ( Magnetic Circuit Breaker )MCB adalah sebuah alat yang di pakai pada instalasi listrik.yang berfungsi sebagai proteksi terhadap arus hubung singkat dan sebagai proteksi terhadap arus beban lebih. MCB bekerja memutuskan arus hubung singkat dengan kerja dari relai elektromagnetik berdasarkan prinsip electromagnet. Dan MCB bekerja memutuskan arus beban lebih dengan kerja dari bimetal. MCB menggunakan satuan Ampere (A), Karakteristik MCB dibagi menjadi 3, yaitu Otomat-L, Otomat-G, dan Otomat-H. Fungsi utama dari MCB adalah : Sebagai proteksi terhadap arus beban lebih Sebagai proteksi terhadap arus hubung singkat Sebagai pembatas arus yang diberikan PLN pada kWh meter Sebagai pemisah

Gambar 2.5.12 MCB dan Simbolnya13. Panel Hubung Bagi ( PHB )Perangkat hubung bagi (PHB) merupakan suatu perlengkapan untuk membagi tenaga listrik dan/ atau mengendalikan dan melindungi sirkit dan pemanfaatan listrik mencakup sakelar pemutus sirkit, papan hubung bagi tegangan rendah dan sejenisnya. Pada praktek On Plaster ini PHB tersebut yang menerima tenaga listrik dari saluran utama konsumen dan membagikannya ke seluruh instalasi konsumen

Gambar 2.5.13 Panel

14. Saklar ImpulsSaklar impuls adalah jenis saklar yang bekerja berdasarkan prinsip kerja magnet, dimana posisi saklarnya akan berubah setiap impuls bekerja. Lamanya mengoperasikan dari kontak tekan tidak mempengaruhi sistem kerjanya. Saklar ini mempunya dua posisi kontak, off pada impuls kedua dan kontak on pada posisi pertama.Dalam mengendalikan (on dan off) suatu lampu menggunakan push button sebagai kontrol bantu, dipakai suatu saklar impuls yang bekerja oleh adanya impuls (sinyal) yang diberikan dari push button.

Gambar 2.5.14 Saklar Impuls15. Fuse ( Sekring )Sekering digunakan sebagai pemutus sirkit yang mengamankan sirkit akhir penerangan darurat, yang harus ditempatkan dalam PHB yang mendapat suplai langsung dari baterai.

Gambar 2.5.15 Fuse

16. HeaterHeater dalam praktek ini digunakan untuk mem-bending pipa PVC 5/8 inc, sehingga dalam praktek On Plaster ini tidak menggunakan elbow. Ketika mem-bending pipa, usahakan semua permukaan pipa yang akan dibengkokkan terkena panas, sehingga mudah untuk membengkokkannya, jika pipa sudah kembali dingin jangan paksakan untuk membengkokkan, karena akan menyebabkan pipa patah.

Gambar 2.5.16 Heater

17. Line Up Terminaltempat penyambungan kabel dari sumber yang di hubungkan dengan kabel dari beban yang letaknya di dalam panel.

Gambar 2.5.17 Line Up Terminal

Spesifikasi Alat 1. PaluPaluatauMartiladalah alat yang digunakan untuk memberikan tumbukan kepada benda. Palu umum digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda, penempaan logam dan menghancurkan suatu obyek

Gambar 2.5.18 Palu

2. SekrupBentuk ulir pada batangnya berfungsi untuk membentuk ikatan yang lebih kuat pada kayu. Untuk hasil terbaik,kayu indukharus dilubangi dengan ukuran sebesar diameter inti sekrup dankayu tambahandilubangi sebesar ukuran diameter sekrup bagian luar. Dengan adanya ulir tersebut, aplikasi sekrup membutuhkan waktu lebih lama daripada paku. yang harus diperhatikan pada aplikasi sekrup adalah lubang obeng kepala sekrup

Gambar 2.5.19 Sekrup

3. GergajiGergaji digunakan untuk memotong benda kerja yg terbuat dari kayu atau logam. Logam dan kayu mempunyai sifat yg sangat berbeda sehingga alat potongnya juga berbeda. Ada dua macam gergaji : gergaji kayu dan gergaji besi.

Gambar 2.5.20 Gergaji4. Tang Tang adalah alat yg digunakan untuk memegang benda kerja. Tang terbuat dari baja dan pemegangnya dilapisi dengan karet keras.Jenis-jenis Tang :

a. Tang Kombinasib. Tang Potong ( Untuk memotong kabel )c. Tang Lancip ( Untuk membengkokkan kabel dan membuat mata itik )d. Tang Bulate. Tang Pemegangf. Tang Kupas ( Untuk mengupas kabel )

Gambar 2.5.21 Tang

5. ObengObeng adalah alat tangan yg digunakan untuk memutar sekrup. Batang obeng dibuat dari baja,sedang pemegangnya dibuat dari bahan penyekat seperti kayu,plastik,atau karet keras. Mata obeng dibedakan menjadi 2 macan,yaitu obeng pipih ( minus ) dan obeng bintang ( plus ).

Gambar 2.5.22 Obeng6. Kunci PasKunci pas digunakan untuk memasang kabel twisted pada konektor. Jika tidak ada kunci pas, bisa juga menggunakan kunci inggris.

Gambar 2.5.23 Kunci Pas

6. Konektor Konektor digunakan untuk memegang kabel twisted sehingga kabel twisted tidak lepas sewaktu pemasangan. Pemasangan konektor ini harus benar-benar menembus isolasi kabel twisted, agar arus dapat mengalir ke KWh meter.

Gambar 2.5.24 Connector

BAB IIIALAT DAN BAHAN

Daftar Kebutuhan Bahan NoNama BahanJumlahSatuanKeterangan

A. Pipa dan Bahan BantuM

1Pipa Union 5/8 inc4Buah

2Kotak Sambung Tender1Buah

3Kotak Sambung Lokal2Buah

4Klem Alumunium 16 mm4Buah

5Klem PVC 5/812Buah

6Klem NYM 9 mm sebelah paku6Buah

7Benda Siku ( L Bow )7BuahBuat Sendiri

B. Saklar dan Kelengkapannya

1Saklar Seri1Buah

2Saklar Cahaya ( LDR )1Buah

3Tombol Tekan1Buah

4Fitting E 27 Lokal3Buah

5Fitting # 27 Tender-Buah

6Roset kayu3Buah

7Kotak kontak 1 phasa1Buah

C. Panel IML dan Kelengkapannya

1Box Panel 40x30 cm1Buah

2Sekring lengkap 3 group1Buah

3Saklar Relay Impuls 220 V1Buah

4Busbar tembaga 3-5 x 15 mm2Buah

5Profil untuk line up terminal2Buah

6Profil untuk dudukan relay impuls1Buah

7Line up terminal3BuahInput

8Line up terminal10Buahoutput

D. Panel APP

1OAK1Buah

2DEKSEL1Buah

3KWH Meter1Buah

4MCB1Buah

5Terminal Box1Buah

E. Penghantar

1NYA merah 1,5 mm2

2NYA biru 1,5 mm2

3NYA hijau / kuning 1,5 mm2

4NYM 3 x 1,5 mm2

5Sekrup untuk saklar fiting panel APP

6Sekrup untuk klem

Daftar Kebutuhan AlatNoNama AlatJumlahSatuanKeterangan

1.Heater1Buah

2.kWh Meter1Buah

3.Megger1Buah

4.Palu1 Buah

5.Gergaji1Buah

6.Tang1Set

7.Obeng1Set

8.Konektor2Buah

9.Kunci Pas1Buah

10. Tespen1Buah

BAB IVLANGKAH KERJA

4.1 DAFTAR JOBSHEET BENGKEL LISTRIK SEMESTER II

Minggu 1 : Menggambar diagram pengawatan gambar kerja jobsheet bengkel SMT II dan diagram pengawatan panel ( 03-03-2014)Minggu 2 : Pemberian papan dan menggambar diagram single line gambar jobsheet bengkel SMT II pada papan menggunakan kapur ( 10-03-2014 )Minggu 3 : Pengecekan gambar diagram single line gambar kerja pada papan , pemberian komponen kotak sambung , pemasangan kotak sambung pada papan, pemasangan rosette kayu dan fitting lampu ( 17-03-2014 )Minggu 4 : Pemipaan I ( Pembengkokan dan Pengkleman ) ( 24-03-2014 )Minggu 5 : Pemipaan II ( Pembengkokan dan Pengkleman ), ( 07-04-2014 )Minggu 6 : Pengambilan kabel, pemasangan kabel ke dalam pipa ( 14-04-2014 )Minggu 7 : Penyambungan kabel pada fitting lampu, saklar,dan stop kontak ( 21-04-2014 )Minggu 8 : Penyambungan kabel di kotak sambung Cross-Dos, pemasangan lasdop, pemasangan selcon ( 28-04-2014 )Minggu 9 : Persiapan panel. Pemotongan panel IML. Pengeboran, Pengetapan Busbar, Peletakan panel ke papan ( 05-05-2014 )Minggu 10 : Pemasangan isi panel. Pemasangan fuse, busbar, saklar impuls, terminal, dan pengkabelan dalam isi panel ( 12-05-2014 )Minggu 11 : Pengkabelan dalam isi panel , pemeriksaan sambungan pengkabelan dalam isi panel ( 19-05-2014 )Minggu 12 : Pemasukan isi panel ke dalam panel, menghubungkan panel ke beban, pemeriksaan trouble shooting panel ( 26-05-2014 )Minggu 13 : Pencarian trouble shooting dalam panel ( 02-06-2014 )Minggu 14 : Penyelesaian trouble shooting dalam panel dan pengenalan kWh meter ( 09-06-2014 )Minggu 15 : Pemasangan kWh meter dan penyambungan kabel twist sambung atas ( 16-06-2014 )Minggu 16 : Pembongkaran isi panel dan seluruh komponen instalasi pada papan. Pengembalian papan, inventaris dan persiapan pembuatan laporan ( 23-06-2014 )Minggu 17 : Pengumpulan laporan bengkel SMT II ( 30-06-2014 )

4.2 PENGGAMBARAN SKETSA PADA PAPAN

Pembuatan SketsaTahap pengerjaan : 1. Gunakan APD( Alat Pelindung Diri ) untuk keamanan contoh : baju bengkel. Siapkan alat-alat dan bahan dalam membuat sketsa pada papan yaitu kapur, penggaris, lap, gambar kerja2. Bersihkan papan yang akan dikerjakan dengan menggunakan lap sampai bersih 3. Gunakan kapur untuk menggambar sketsa gambar instalasi sesuai gambar jobsheet yang akan dipasang sesuai dengan gambar diatas4. Gunakan penggaris dan meteran untuk membantu dalam menggambar sketsa. Gambar garis tepi untuk mempermudah penggambaran5. Gambar komponen-komponen yang akan dipasang pada papan sesuai letak yang telah tercantum dalam jobsheet. 6. Setelah selesai, periksa kembali sketsa gambar yang telah digambar pada papan7. Jika sudah benar, mulai pasang komponen-komponen seperti kotak sambung, rosette kayu, dan fitting untuk pengerjaan pemipaan nantinya

Dokumentasi Pengerjaan Penggambaran Sketsa :

Membersihkan Papan Menggambar Sketsa Menggambar panel Menggambar Komponen yang akan dipasang

Pemasangan Fitting, rosette kayu, dan fitting

4.3 PEMIPAANPemipaanTahap pengerjaan :1. Gunakan APD( Alat Pelindung Diri ) untuk keamanan contoh : baju bengkel. Siapkan alat dan bahan untuk pengerjaan pemipaan seperti meteran, kabel untuk mbending pipa, heater dan pipa 5/8 sepanjang 4 meter2. Tentukan kira-kira panjang pipa yang akan dibengkokkan. Gunakan meteran untuk membantu menentukan panjang pipa yang akan dibengkokkan 3. Setelah itu nyalakan heater, lalu masukkan kabel tadi ke dalam pipa dan panaskan pada bagian pipa yang akan dibengkokkan4. Panaskan secara merata bagian yang akan dibengkokkan dengan perlahan. Usahakan waktu memanasakan pipa jangan terlalu berlebihan karena pipa dapat menjadi lembek dan sulit untuk dibengkokkan5. Setelah itu sesuaikan panjang pipa yang telah dibengkokkan tadi dengan yang di papan. Jika telah sesuai, pasang pipa pada papan dan gunakan klem untuk merapatka pipa dengan papan

Dokumentasi Pengerjaan Pemipaan :

Pipa Kabel untuk Mbending pipa Heater Klem pipa PVC

Hasil Pemipaan4.4 PENGAWATANPengawatanTahap pengerjaan :1. Gunakan APD( Alat Pelindung Diri ) untuk keamanan contoh : baju bengkel. Siapkan alat dan bahan untuk pengerjaan pengawatan seperti : kabel NYA fasa netral ground, tang potong, tang kupas, tang lancip2. Tentukan kabel yang akan dimasukkan ke dalam pipa. 3. Masukkan kabel ke dalam pipa, jika kesulitan untuk memasukkan beberapa kabel didalam pipa, maka pada ujung beberapa kabel tadi bisa di lilitkan. Sehingga lebih mudah dimasukkan ke dalam pipa.4. Potong kabel yang sudah dimasukkan pipa. Jangan lupa beri space pada kabel yang akan dipotong untuk penyambungan dengan komponen-komponen lainnya seperti saklar, fitting, kotak sambung, stop kontak, panel, push button5. Sambung kabel pada saklar, fitting, selcon, stop kontak, push button ( untuk penyambungan antara dua kabel pada kotak sambung menggunakan sambungan ekor babi )6. Gunakan lasdop dan benang untuk sambungan ekor babi di kotak sambung

Dokumentasi Pengerjaan Pengawatan : Kabel fasa warna hitam Pemasukan kabel ke dalam pipa

Pengawatan kabel pada stop kontak pengawatan kabel pada saklar

4.5 PENGERJAAN PANELPengerjaan Panel

Tahap pengerjaan :1. Gunakan APD( Alat Pelindung Diri ) untuk keamanan contoh : baju bengkel. Siapkan alat dan bahan untuk pengerjaan panel seperti : Panel, gergaji, tang potong, tang kupas, tang kombinasi kabel NYA fasa netral ground2. Pertama lepas plat yang ada didalam panel dan pintu panel3. Ambil gergaji. Gergaji bagian atas panel sehingga nantinya pipa dapat masuk kedalam panel4. Pasang komponen-komponen yang akan dipasang pada panel seperti terminal, busbar, fuse, saklar impuls5. Lakukan pengawatan / wiring pada panel sesuai dengan gambar diatas6. Setelah selesai, periksa sambungannya menggunakan multimeter. Jika sudah benar, Masukkan plat panel kedalam panel7. Hubungkan kabel yang ada pada pipa dengan terminal sesuai dengan gambar diatas. Kemudian periksa sambungannya menggunakan multimeter sampai benar betulDokumentasi Pengerjaan Panel :

Plat panel sebelum wiring Plat panel setelah wiring

Menghubungkan beban ke terminal panel

4.6 COMMISIONINGA. COMMISIONING TIDAK BERTEGANGANPemeriksaan Sambungan Gunakan multimeter yang ada indicator suaranya dalam mengecek tiap sambungan Apabila ketika diperiksa sambungannya, terdengar suara dari multimeter berarti sambungannya baik. Tapi jika suara yang terdengar tersendat-sendat maka sambungannya perlu diperbaiki karena kemungkinan sambungannya kurang rapat Setelah selesai, catat dan buat tabel seperti dibawah

Hasil Pengecekan Sambungan

JalurNo.KomponenJenis SambunganKondisi Sambungan

11Fitting Lampu AFasaBaik

NetralBaik

2Fitting Lampu BFasaBaik

NetralBaik

3Kotak KontakFasaBaik

NetralBaik

PEBaik

21SelconFasa LoadBaik

Fasa LineBaik

NetralBaik

31Fiting Lampu CFasaBaik

NetralBaik

2Fiting Lampu DFasaBaik

NetralBaik

Pengujian Seluruh sistem Pasang seluruh beban ( 4 lampu pijar ) Hubungkan panel dengan sumber tegangan Operasikan semua beban Amati beban, catat dan buat tabel seperti dibawah

No.KOMPONENKETERANGAN

1Lampu AMenyala

Lampu BMenyala

2Lampu CMenyala

3Lampu DMenyala

4Kotak kontakBertegangan

4.7 PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI

Pengujian tahanan isolasi dilakukan dengan menggunakan alat megger. Pemeriksaan tahanan isolasi dilakukan terhadap APP, perlengkapan beserta sirkitnya sebelum disambung pada sumber listrik dan beban. Berikut tahap-tahap pengujian tahanan isolasi :1. Periksa jarum penunjuk (harus pada posisi 0 ).2. Cek baterai dengan cara mengubah saklar pada posisi B.CHECK.3. Tekan B.CHECK, dan lihat jarum penunjuk,apakah sudah menunjukkan Bat Good.4. Setelah cek baterai,lepas B.CHECK dan ubah saklar ke arah 500 V.5. Jangan menyentuh ujung kabel (Probes) pada saat pengukuran,karena Megger mengeluarkan tegangan tinggi.6. Sebelum mengukur menggunakan megger, pembumian CT harus dilepas7. Lakukan pengujian dengan urutan sirkit tegangan R-Netral, R-Ground, Netral-Ground8. Setelah selesai catat dan buat tabel seperti dibawahTABEL PEMERIKSAAN TAHANAN ISOLASI APPnoYang diperikasaHasil Pemeriksaan (Mega Ohm)StandarMinimum (Mega Ohm)

1.Meter Sambungan langsung fase tunggal sirkit fase Pembumian5

2.sirkit tegangan R - Netral ~5

sirkit tegangan R - Ground~5

sirkit tegangan Netral - Ground~5

Pengujian Isolasi Menggunakan Megger

4.8 PEMASANGAN KWH METER DAN PENYAMBUNGAN SISTEM KE JARINGAN 220 V AC TEGANGAN RENDAH

Tahap pengerjaan : Siapkan peralatan :1. Kunci pas 13-14 1 buah2. Obeng1 set3. Tespen1 buah4. Tangga Portable1 buah

Siapkan Bahan :1. Kabel twisted1 buah2. kWh meter 1 fasa 1 set3. Connector2 buah

Pertama pasang kWh meter pada panel OAK sesuai dengan gambar wiring APP 1 fasa diatas. Hubungkan kabel dari panel dengan terminal di panel OAK Setelah kWh meter dipasang, ambil tangga , kabel twisted , connector. Naiki tangga, pasang kabel twisted dari panel OAK dan kabel dari sumber ke connector. Gunakan kunci pas untuk merapatkan kabel dalam connector agar kabel terpasang dengan kuat Setelah itu. Uji terminal di panel OAK menggunakan tespen. Cek fasa sama netralnya. Jika saluran fasa di tespen menyala dan saluran netral tidak menyala maka pemasangan sudah benar

Dokumentasi Pemasangan kWh meter dan Penyambungan System ke Jaringan 220 V AC Tegangan Rendah :

Connector Kunci Pas

Tangga Pemasangan panel OAK

kWh meter Penyambungan kabel twisted atas 4.8 PEMBEBANAN kWh meter FASA TUNGGALTahap Pengerjaan : Siapkan alat1. Stop watch Siapkan bahan1. Lampu pijar 40 watt 4 buah2. Mesin bor tangan 600 watt1 buah Catat penunjukan awal jarum pada kWh meter Hubungkan sumber ke panel kWh meter. Nyalakan beban lampu, dan mesin bor tangan selama 2 menit. Gunakan stop watch untuk melihat waktu Lihat putaran penunjuk pada kWh meter, awasi dan hitung jumlah putarannya Setelah 2 menit, matikan seluruh beban. Catat berapa putaran pada penunjuk kWh meter.

Hasil dari pencatatan menunjukan dalam 2 menit piringan pada kWh meter berputar sebanyak 6,3 kali.

Diketahui Jumlah putaran = 6,3 putaran ( n )Waktu pembebanan : 2 menit = 120 s ( t )Spesifikasi kWh meter : 1 fasa Tegangan 220 V 600 putaran / kWh ( C ) Frekuensi 50 HZ

Perhitungan :

1. Menentukan daya aktif pada kWh meter

2. Menentukan kesalahan ukur kWh meter ( % )

Diketahui :n = putaran piringan = 6,3C = konstanta kWh meter ( Putaran / kWh ) = 600 U / kWhtd = Waktu dasar ( s)t = waktu putaran yang diukur dengan stop watch ( s ) = 120 s cos pi = faktor daya = 0,8v. I cos = P beban = 4 x 40 W + 600 W = 760 W

Mencari Td

= = 49,74 s

Kesalahan ukur kWh meter :

= = 58,55 %

BAB VPENUTUP

5.1 KesimpulanPada praktikum bengkel semester II instalasi penerangan 1 fasa system on plaster ini , mahasiswa telah mendapatkan keterampilan dan pengetahuan tentang Secara umum : Memasang instalasi penerangan 1 fasa system on plaster Dapat mencari dan mengetahui trouble shooting pada instalasi penerangan 1 fasa system on plasterSecara khusus : Memahami gambar kerja instalasi baik diagram single line maupun diagram pengawatan Memahami fungsi, memasang dan menggunakan komponen-komponen / peralatan instalasi Melakukan pemipaan dan wiring / pengawatan Memahami prinsip kerja kWh meter, memasang instalasi kWh meter dan mengukur menggunakan kWh meter Menyambung pada jaringan berteganganUntuk mendapatkan pengerjaan yang baik diperlukan latihan yang rutin dan skill individu yang baik. Dalam bekerja sering terdapat trouble shooting, sehingga diperlukan pengerjaan yang teliti dan tidak tergesa-gesa.5.2 Saran1. Pahami job kerja sebelum melakukan praktikum.2. Bekerja menggunaka APD ( Alat Pelindung Diri )3. Perhatikan instruksi yang diberikan oleh instruktur guna memperlancar proses praktikum.4. Apabila ada instruksi yang kurang jelas/kurang dimengerti segera tanyakan pada instruktur.

45