Laporan Askep Ves

102
BAB III TINJAUAN KASUS A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN Tanggal pengkajian : 17 September 2013, jam 12.00 Tanggal masuk : 17 September 2013, jam 12.00 Ruang : ICU 1. Identitas Klien Nama : Ny. S No. RM : 69xxx/18xxx Umur : 37 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Karyawan PT PJTKI BB : 50 Kg Suku : Jawa Bahasa : Jawa, Indonesia Alamat : Sukolilo, Pati 2. Identitas Penanggungjawab Nama : Tn. S Umur : 48 tahun Suku : Jawa Bahasa : Jawa Alamat : Sukolilo, Pati 3. Pengkajian Primer 21

Transcript of Laporan Askep Ves

BAB IIITINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN KEPERAWATANTanggal pengkajian: 17 September 2013, jam 12.00Tanggal masuk: 17 September 2013, jam 12.00Ruang: ICU1. Identitas KlienNama: Ny. SNo. RM: 69xxx/18xxxUmur: 37 tahunJenis Kelamin: PerempuanAgama: IslamPendidikan: SMAPekerjaan: Karyawan PT PJTKIBB: 50 KgSuku: JawaBahasa: Jawa, IndonesiaAlamat: Sukolilo, Pati2. Identitas PenanggungjawabNama: Tn. SUmur: 48 tahunSuku: Jawa Bahasa: JawaAlamat: Sukolilo, Pati3. Pengkajian Primera. AirwayTidak ditemukan adanya sputum pada jalan nafas, pada auskultasi paru tidak terdapat wheezing di bronkus.

b. BreathingKlien tampak sesak nafas dengan RR = 47 x/menit, terdapat bunyi nafas tambahan ronchi basah di basal paru, dan terdapat retraksi dada.c. CirculationN: 121 x/m teraba lemah, TD: 95/64 mmHg, SpO2 98% (telah menggunakan masker 5 liter/menit), tidak ada sianosis, klien mengatakan nyeri dada, jantung terasa berdebar-debar ketika takut, dan emosi meningkat.d. DisabilityKlien sadar penuh dengan GCS 15 (E4M6V5) dan terlihat gelisah dan lemase. ExposureTidak ditemukan adanya luka di seluruh tubuh. Suhu klien 36,20C, akral dingin.2. Pengkajian Sekundera. Keluhan UtamaSesak nafasb. Riwayat Penyakit SekarangKlien datang ke rumah sakit dalam keadaan sadar, lemas dan gelisah. Klien mengatakan sekitar tiga puluh menit sebelum masuk rumah sakit klien sempat pingsan di rumah. Klien menceritakan bahwa ia memiliki trauma dengan ambulan dan suaranya. Sebelum klien pingsan klien melihat ambulan yang parkir di depan rumahnya dengan membawa jenazah tetangganya. Klien langsung merasa berdebar-debar, sesak dan nyeri dada, lemas, lalu pingsan. Pengkajian nyeri:P : Kilen mengatakan nyeri dada muncul ketika merasa takut, emosi tinggi dan ketika batuk. Klien mengatakan ketika di rumah biasanya menghilangkan nyeri dengan menenangkan pikiran.Q : klien mengatakan nyeri seperti diremasR : klien mengatakan nyeri pada daerah dada hingga lengan kiri dan leher tembus sampai punggungS : tampak skala nyeri 8 (0-10)T : klien mengatakan nyeri hilang timbulc. Riwayat Penyakit DahuluKlien mengatakan telah bercerai dengan suami 9 tahun yang lalu karena suami sering memukul. Suami pernah memukul dada kiri klien dengan kepalan tangan. Lima tahun kemudian klien memeriksakan diri karena sering mengalami nyeri dada. Klien pernah mengalami pengalaman pribadi yang buruk terhadap ambulan, yang hingga saat ini menimbulkan trauma. Klien pernah dirawat di rumh sakit dengan keluhan yang sama. Klien memiliki alergi debu dan udara dingin.d. Riwayat Penyakit Keluarga (Genogram)

Keterangan : : Laki-laki : perempuan : menikah : klien : meninggal : bercerai : Satu rumah : AnakKlien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mengalami gejala penyakit yang serupa.

e. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)1) Keadaan umumKlien tampak sesak napas dan lemas.2) KepalaBentuk: mesochepalMassa/benjolan: tidak adaLuka: tidak adaNyeri tekan: tidak adaKulit & rambut : rambut berwarna hitam, kulit kepala berminyak, rambut bergelombang, dan agak kotor3) MataKonjungtiva: anemisSklera: ikterikBenjolan: tidak adaSensitifitas: peka terhadap cahayaBentuk: simetris kanan kiriPupil: isokorPandangan: jelas, tidak memakai kaca mata4) HidungBentuk:simetrisPolip: tidak adaSekret: tidak adaNyeri tekan: tidak adaPernapasan cuping hidung : tidak ada5) MulutBentuk: simetrisMukosa bibir: lembabGigi: putih, tidak ada yang berlubangLidah: berwarna merah keputihanPembengkakan: tidak adaLuka: tidak ada6) TelingaBentuk: simetris kanan kiriNyeri tekan: tidak adaSekret: tidak adaLuka: tidak adaPendengaran: baik7) LeherBentuk: pendekNyeri tekan: tidak adaWarna: sawo matangLuka: tidak adaPembesaran kelenjar tiroid: tidak ada8) Dada-ParuInspeksi : Bentuk normal, warna sawo matang, tidak ada luka, pengembangan paru simetris antara kanan dan kiri, terdapat retraksi dadaPalpasi : Taktil fremitus kanan dan kiri teraba getaran sama, pemgembangan paru kanan dan kiri simetrisPerkusi : sonor pada lapang paruAuskultasi : Terdengar bunyi nafas tambahan ronchi basah di kedua basal paru 9) JantungInspeksi: Ictus cordis tidak tampakPalpasi: Ictus cordis teraba (berdenyut) di interkosta ke 5 midclavikula kiriPerkusi: Bunyi pekakAuskultasi : terdapat suara jantung tambahan murmur10) AbdomenInspeksi: bentuk datar, tidak ada luka, umbilikus bersihAuskultasi: bising usus 8x/menitPalpasi:terdapat nyeri tekan di kuadran kanan kiri bawahPerkusi: timpani11) GenetaliaMemakai kateter urin dan pampers, tidak ada perdarahan.12) Ekstremitas atasKlien dapat menggerakkan ekstremitas atas, tetapi lemas dan kulit terlihat lembab, terpasang infus pada tangan sebelah kiri. CRT= 3 detik.13) Ekstremitas bawah Klien mampu menggerakkan ekstremitas bawah dan lebih sering melakukan aktivitas ditempat tidur (hanya berbaring atau duduk ). Kulit terlihat lembab. CRT=3 detik.f. Pengkajian Fungsional (14 Kebutuhan Dasar)1) Kebutuhan OksigenasiSebelum sakit : Klien mengatakan kadang-kadang mengalami sesak nafas bila terlalu lelah atau melihat kejadian-kejadian yang membuat trauma.Saat sakit: Klien mengatakan sesak napas disertai batuk. Klien akan batuk jika melakukan gerak spontan dan mengeluarkan sputum. Klien tampak sesak napas terus menerus dan terdapat retraksi dada. Klien mendapatkan terapi oksigen 5 liter/menit.2) Kebutuhan Nutrisi dan Cairana) MakanKeteranganSebelum di rawatSelama di rawat

Frekuensi3 kali sehari3 kali sehari

JenisNasi, lauk pauk, sayur, Bubur, lauk pauk, sayur

Porsi 1/2 porsi (1000 kkal)1/2 porsi (600 kkal)

Volume3000 kkal1800 kkal

KeluhanTidak AdaBatuk berdahak

b) MinumKeteranganSebelum di rawatSelama di rawat

Frekuensi3 kali sehari3 kali sehari

JenisAir putih, air tehSusu, sirup,air putih

Porsi8 gelas air putih5 gelas

Volume1600 ml1000ml

c) IMT (Indeks Massa Tubuh):BB: 50 kgTB: 150 cmIMT: BB/TB (m)2: 50/(1,5)2: 50/ 2.25: 22,22 kg/m2d) Pengkajian ABCDi. AntropometriIMT: 22.22 kg/m2ii. BiokimiaHb : 12,0 g/dlTrombosit : 142000/uliii. KlinisNy. S tampak lemas, sesak nafas, mukosa bibir lembab, turgor kulit elastis, mual dan muntah 2x dalam sehari.iv. DietDiet lunak (bubur) 1200 kkl

3) Kebutuhan Eliminasia) Eliminasi Urin (BAK)KeteranganSebelum sakitSelama sakit

FrekuensiPancaranBauWarnaJumlah 6-8 kali sehariKuatKhas (amoniak)Kuning jernih1000 ml/hariTerpasang kateter urinKhas (amoniak)Kuning 1000 ml/hari

b) Eliminasi Fekal (BAB)KeteranganSebelum dirawatSelama dirawat

FrekuensiBauWarnaKonsistensi1x/2hari KhasCokelat kekuninganSolid, berbentuk Belum BAB---

c) Cairan InfusRL 36 cc/jam36 c x 24 jam = 864 cc/harid) Total intake cairan dalam 24 jamMinum: 1000 mlInfus: 864 mlInjeksi:Cefoperazone: 2 x 10 ml = 20 mlArixtra: 0,5 mlSyringepump: 7,2 cc/24jamTOTALINPUT : 1891,7 mle) Output cairan dalam 24 jamBAK: 1000 mlMuntah : 100IWL: 15 cc/kg BB/ hari: 15 cc/50 kg/hari= 750 mlTOTAL OUTPUT: 1850 mlf) Keseimbangan cairan pada Ny.Sdalam 24 jam:total intake total output cairan: 1891,7 1850 ml: +41,7 mlg) Analisa kecukupan nutrisi pada Ny.Si. Kebutuhan1500 kkal + 20 kkal/kgBB/hari2500 kkal + 20 kkal/ 50 kg/hari2500 kkalii. Masukan3 x 600 kkal = 1800 kkaliii. Keseimbangan nutrisi Kebutuhan Masukan2500-1800 700 kkal4) Kebutuhan TermoregulasiSebelum sakit : Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5-37,50C)Saat sakit: Suhu klien 36,20C5) Kebutuhan Aktivitas Latihan/MobilisasiSebelum sakit : Klien biasanya bangun pukul 4.30 kemudian melakukan pekerjaan rumah tangga yang ringan. Pukul 06.30 klien berangkat kerja hingga pukul 14.00 sebagai karyawan di PT PJKAI. Setelah itu, klien melakukan aktivitas di dalam rumah. Saat sakit : Klien hanya melakukan aktivitas di atas tempat tidur. BAK/BAB dilakukan di atas tempat tidur menggunakan kateter dan pampers. Posisi klien semifowler.6) Kebutuhan SeksualitasSebelum sakit: Klien mengatakan sudah 9 tahun bercerai dari suami karena kekerasan dalam rumah tangga. Klien memiliki 3 orang anak. Klien tinggal bersama anak-anaknya dan mendapat kasih sayang dari anak-anaknya.Saat sakit : Klien sering di kunjungi keluarga saat jam besuk, seperti ayah, saudara-saudara, dan rekan kerja klien.7) Kebutuhan Psikososial (Stres, Koping, Konsep Diri)Sebelum sakit : Klien mengatakan merasa sedih dengan kehidupan keluarganya karena harus bercerai. Klien juga merasa sedih karena tubuhnya lemah. Namun, klien sudah bisa menerima kondisi tubuhnya dengan menghindari hal-hal yang dapat memperburuk kondisi tubuhnya karena klien juga memikirkan anak-anaknya. Saat sakit : Klien merasa jenuh berada di rumah sakit. Klien ingin cepat pulang ke rumah dan bertemu dengan anak-anaknya. Klien berusaha mengikuti anjuran yang diberikan agar cepat sembuh.8) Kebutuhan Rasa Aman dan NyamanSebelum sakit : Klien merasa aman dan nyaman bila berada di rumah.Saat sakit : Klien merasa kurang nyaman berada di rumah sakit karena tidak sama dengan keadaan di rumah. Fasilitas yang diberikan oleh pihak rumah sakit sudah membuat nyaman, Klien merasa aman karena ada yang membantunya untuk memenuhi kebutuhannya dan merawat kebersihan tubuhnya saat klien sakit. 9) Kebutuhan SpiritualSebelum sakit : Klien beragama Islam. Klien menjalankan sholat 5 waktu dan membaca Al Quran setelah sholat Magrib. Saat sakit : Klien tidak menjalankan sholat karena merasa badanya kotor selama di rumah sakit10) Kebutuhan HigieneSebelum sakit : Klien mandi 2x sehari pada pagi dan sore hari. Klien mandi menggunakan sabun dan keramas dalam seminggu 2 kali. Klien menggosok gigi setiap kali mandi. Klien memotong kuku jika panjang.Saat sakit : Klien hanya di sibin (dilap seluruh tubuh) pada pagi hari dan sore hari. Klien belum keramas selama di rumah sakit. Kuku klien panjang. Klien menggosok gigi di atas tempat tidur 1x/hari. Setelah BAB/BAK alat genital klien dibilas dengan air dan pampers ganti 1x/hari. 11) Kebutuhan Istirahat dan TidurSebelum sakit : Klien tidur di rumah pada malam hari dari pukul 22.00 dan bangun pagi pada pukul 04.30. Klien tidur sendiri, kadang-kadang dengan anak-anaknya. Klien dapat tidur nyenyak. Saat sakit: Klien mengatakan pada malam hari susah untuk tidur karena kadang-kadang batuk. Klien mulai mengatuk pada siang hari. Klien lebih sering tidur pada siang hari.12) Kebutuhan Aktualisasi DiriSebelum sakit: Klien tidak mengalami masalah dalam berkomunikasi dan suka bersosialisasi dengan orang-orang dilingkungan sekitar baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan masyarakat.Saat sakit: Klien dapat melakukan komunikasi dengan orang-orang yang mengunjunginya. Bila ada yang mengajukan pertanyaan, klien menjawab. Klien juga melakukan interaksi dengan perawat.13) Kebutuhan RekreasiSebelum sakit : Klien jarang meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan rekreasi dengan keluarga. Jika ada waktu luang klien lebih memilih berada di rumah untuk beristirahat karena kondisi tubuh yang lemah.Saat sakit : Selama di rumah sakit klien hanya berbaring di tempat tidur, tidak bisa jalan-jalan di sekitar lingkungan rumah sakit karena harus menggunakan oksigen. Hiburan klien hanya berkomunikasi dan bercanda dengan keluarga atau orang-orang yang mengunjunginya.14) Kebutuhan BelajarSebelum sakit: Klien sudah pernah memeriksakan kondisi tubuhya, dan dokter mengatakan ada penyempitan saluran pernapasan dan harus di operasi tetapi klien tidak melakukan anjuran dokter. Kemudian klien sering merasa bagian dada sakit dan klien hanya mengetahui bahwa jantungnya bermasalah.Saat sakit: Klien mengetahui bahwa jantungnya bermasalah pada denyutannya.

B. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Hasil EKG tanggal 18 September 2013Myocardial Ischemia : ST 0,8 mmPossible myocardial injury : T 1,8 mm

2. Hasil laboratorium tanggal 18 September 2013ParameterHasilRentang NormalKeterangan

Hb11,9 g/dl12 16Rendah

Ht39,5 %34v 48Normal

Leukosit10,8 (10^3/ul)4,6 11Normal

Trombosit196 (10^3/ul)150 400Normal

SGOT (300C)66,1 u/l21Tinggi

SGPT (300C)65,8 u/l22Tinggi

Kolesterol241mg/dl160 260 mg/dlNormal

HDL-Choll49 mg/dl>55Rendah

LDL-Choll173,8 mg/dl0,0 - 150Tinggi

Trigliserid91 mg/dl0 150Normal

GDS puasa84 mg/dl70 100Normal

Ureum darah36,9 mg/dl10 50Normal

Creatinin darah1,43 mg/dl0,6 1,2 mg/dlTinggi

HbSAgNegatif

Troponin 1,15 mg/ul

CKMB7 u/l

Na139,7 mmol/l135 155Normal

Kalium3,04 mmol/l3,6 5,5Rendah

Klorida108,9 mmol/dl95 108tinggi

3. Hasil laboratorium tanggal 19 September 2013HbSAg : - imokromatografiParameterHasilRentang NormalKeterangan

SGOT48,9 u/l0 35Tinggi

SGPT37,6 u/l0 45Normal

Colesterol130 mg/dl160 260Rendah

Trigliserid65 mg/dl0 150Normal

Uric Acid5,2 mg/dl2,4 7Normal

WBC 7,49 (10^3/uL)4,8 10,8Normal

RBC4,22 (10^6/uL)4,2 5,4Normal

HGB12,0 g/dl12 16Normal

HCT34,6 %37 47Rendah

MCV82,0 fL79 99Normal

MCH28,4 pg27 31Normal

MCHC34,733 37Normal

PLT142 (10^3/ul)150 450Rendah

RDW-CV16,8 +%11,5 14,5Tinggi

RDW-SD48,4 +L35 47Tinggi

PDW 13,8 fL9,0 13,0Tinggi

MPV10,7 fL7,2 11,1Normal

p-LCR31,7 %15,0 25,0Tinggi

Differential

Neut # 5,09 (10^3/ul)1,8 8Normal

Lymp #2,17 (10^3/ul)0,9 5,2Normal

Mono #0,46 (10^3/ul)0,16 1Normal

Eo #0,19 (10^3/ul)0,045 0,44Normal

Baso #0,03 (10^3/uL)0 0,2Normal

Neut %64,1 %50 70Normal

Lymph %27,3 %25 40Normal

Mono %5,8 %2 8Normal

EO %2,4 %2 4Normal

BASO %0,4 %0 1Normal

LED 1 jam6 mm/jam7 15Normal

LED 2 jam18 mm/jam

T46,91 ug/dl4,8 11, 6Normal

TSH1,30 uI u/ml0,4 4,2Normal

Kesan : Euthyroid

90

C. PROGRAM TERAPIJenis TerapiTanggalDosisRuteIndikasiKontra IndikasiEfek Samping

Oksigen nasal kanul17-20 September 20135 liter/menithidungIndikasi :a. Klien dengan kadar oksigen arteri rendah dari hasil analisa gas darah,b. Klien dengan peningkatan kerja nafas, dimana tubuh berespon terhadap keadaan hipoksemia melalui peningkatan laju dan dalamnya pernafasan serta adanya kerja otot-otot tambahan pernafasan,c. Klien dengan peningkatan kerja miokard, dimana jantung berusaha untuk mengatasi gangguan oksigen melalui peningkatan laju pompa jantung yang adekuat.a. Tidak ada kontra indikasi absolutb. Kanul nasal: jika ada obstruksi nasalc. Kateter nasofaringeal: jika ada fraktur dasar tengkorak kepala, trauma maksilofasial, dan obstruksi nasalVasokonstriksi pada sistem peredaran darah, mengurangi perifer sirkulasi dan pernah dianggap berpotensi meningkatkan efek stroke.

ISDN (Isosorbid Dinitrat)17-20 September 20133x5mg0,3 cc/jamOralSyringe pumpa. Untuk mencegah sakit di dada yang disebabkan oleh anginab. Gagal jantung kiriHipersensitivitas terhadap nitrat, hipotensi dan hipovolemia, kardiopati obstruktif hipertrofik, stenosis aorta, tamponade jantung, perikarditis konstriktif, stenosis mitral, anemia berat, trauma kepala, perdarahan otak, glaukoma sudut sempit.Sakit kepala berdenyut, muka merah, pusing, hipotensi postural, takikardi (dapat terjadi bradikardi paradoksikal). Efek samping yang khas setelah injeksi meliputi hipotensi berat, mual dan muntah, diaforesis, kuatir, gelisah, kedutan otot, palpitasi, nyeri perut, sinkop, pemberian jangka panjang disertai dengan methemoglobinemia.

Allupurinol17 September 20131x300mgOrala. Hiperurisemia primer : gout.b. Hiperurisemia sekunder : mencegah pengendapan asam urat dan kalsium oksalat. c. Produksi berlebihan asam urat antara lain pada keganasan, polisitemia vera, terapi sitostatik.Penderita yang hipersensitif terhadap allopurinol. Keadaan serangan akut gouta. Gejala hipersensitifitas seperti ekspoliatif, demam, limfodenopati, arthralgia, eosinofiliab. Reaksi kulit : pruritis, makulopapular Gangguan gastrointestinal, mual, diare Sakit kepala, vertigo, mengantuk, gangguan mata dan rasa c. Gangguan darah : leukopenia, trombositopenia, anemia hemolitik, anemia aplastik

Pamol17-20 September 20133x500mgOralSebagai antipiretik/analgesik, termasuk bagi pasien yang tidak tahan asetosal. Sebagai analgesik, misalnya untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, sakit gigi, sakit waktu haid dan sakit pada otot. Serta menurunkan demam pada influenza dan setelah vaksinasi.Gangguan fungsi hati beratPada dosis yang direkomendasikan, parasetamol tidak mengiritasi lambung, memengaruhi koagulasi darah, atau memengaruhi fungsi ginjal. Namun, pada dosis besar (lebih dari 2000 mg per hari) dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan bagian atas.

ASA17-20 September 20131x80 mgOrala. Untuk mengurangi risiko trombosis koroner lebih lanjut selama tahap pemulihan dari infark miokard (re-infark profilaksis)b. Untuk mengurangi risiko morbiditas dan / atau serangan Ml (miokard infark) pada pasien dengan riwayat Ml atau angina pektoris tidak stabilc. Untuk mencegah trombosis (re-oklusi profilaksis) setelah aorto-bypass jantungd. Untuk mengurangi risiko berulang serangan iskemik transient (TIA) dan stroke pada pasien dengan TIAPasien dengan ulkus lambung atau duodenum dan pada pasien dengan kecenderungan gangguan hemoragik patologis, pasien dengan gangguan perdarahan lain, dan hipersensitivitas untuk Acetosal.Reaksi-reaksi yang merugikan berikut mungkin terjadi: nyeri lambung, rasa panas, mual, perdarahan gastrointestinal; reaksi hipersensitivitas (dyspnea serangan, reaksi kulit) mungkin jarang terjadi; menurunkan platelet count (trombocytopenia) dapat terjadi; reversibel peningkatan kadar enzim hati dalam penggunaan jangka panjang dosis tinggi.

CPG17-20 September 20131x 75 mgOralCPG diindikasikan untuk menurunkan aterotrombosis yang menyertai:Serangan infark miokard, serangan stroke atau penyakit pembuluh darah perifer.Non-ST segment elevation acute coronary syndrome dengan pemakaian bersama Asetosal.CPG dikontraindikasikan pada pasien yang hipersensitif terhadap komponen yang terkandung di dalam CPG dan pada pasien yang mengalami perdarahan patologis seperti ulkus peptikum atau perdarahan intrakranial.Ibu menyusui (lihat Peringatan : Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui).Gangguan hati berat.a. Umum: lemah, demam, hernia.b. Gangguan pembekuan darah: perdarahan gastrointestinal, perdarahanintrakranial, hematoma, penurunan jumlah platelet, hematuria, hemoptisis,hemartrosis, perdarahan retropenial, perdarahan luka operasi, perdarahanokular, perdarahan paru, alergi purpura.c. Gangguan sel darah: anemia, netropenia berat, trombositopenia.d. Gangguan saluran cerna: mual, nyeri abdomen, dispepsia, gastritis, konstipasi, diare, ulkus peptikum, ulkus gaster dan duodenum, muntah, perdarahan gastritis.

e. Gangguan kulit dan kelenjar: eksema, ulcer pada kulit, erupsi bullous, kemerahan pada eritematous, kemerahan pada makulopapular, urtikaria, kemerahan pada pruritus.f. Gangguan sistem saraf otonom: sinkop, palpitasi.g. Gangguan kardiovaskuler: gagal jantung, edema umum.h. Gangguan sistem saraf sentral dan perifer: kram tungkai, hipestesia, neuralgia, parestesia, vertigo, nyeri kepala, pusing, gangguan indra perasa.i. Gangguan fungsi hati dan empedu: peningkatan kadar enzim hati, bilirubinemia, infeksi hepatitis, perlemakan hati. j. Gangguan muskuloskeletal: artritis, artrosis, athralgia.k. Gangguan nutrisi dan metabolik: gout, hiperuremia, peningkatan kadar non-protein nitrogen (NPN).l. Gangguan psikiatri: ansietas, insomnia, bingung, halusinasi.m. Trombotic thrombocytopenia purpura (TTP).n. Gangguan denyut dan ritme jantung: fibrilasi atrium.o. Gangguan sistem pernafasan: pneumonia, sinusitis, hemothorax, bronkospasme.p. Gangguan vaskular: vaskulitis, hipotensi.q. Gangguan sistem urin: sistitis, glomerulonefritis.r. Gangguan penglihatan: katarak, konjungtivitis.s. Gangguan reproduksi: menorraghia.t. Gangguan sel darah putih dan sel retikuloendotelial: eosinofilia, agranulositosis, granulositopenia, leukemia, leukopenia, penurunan neutrofil.

Digoxin17 September 201318-20 September 20132-1-10,25mg

2x1/20,25mgOralPayah jantung kongestif, fibrilasi atrium, takikardia atrium proksimal dan flutter atrium

a. Blok AV tingkat 2 dan blok AV total. b. Aritmia supra ventrikular yang disebabkan sindroma Wolff - Parkinson - White. c. Fibrilasi ventrikel. Hipersensitif terhadap digoksin dan penderita dengan riwayat intoleransi terhadap preparat digitalisa. Dapat terjadi anoreksia, mual, muntah dan sakit kepala.b. Gejala toksik pada jantung : kontraksi ventrikel prematur multiform atau unifocal,takikardia ventrikular, desosiasi AV, aritmia sinus, takikardia atrium dengan berbagai derajat blokAV.c. Gejala neurologik : depresi, ngantuk, rasa lemah, letargi, gelisah, vertigo, bingung halusinasi visual. d. Gangguan pada mata: midriasis, fotofobia, dan berbagai gangguan visus.Ginekomastia, ruam kulit makulopopularatau reaksi kulit yang lain.

Renapar17-20 September 20133x100mgOralSuplemen K dan Mg pada penyakit jantung dan hati. Hipokalemia dan hipomagnesia karena pemakaian diuretik yang lama. Hiperkalemia, hipermagnesiaMual, muntah, kembung, gangguan abdomen, diare

Cefoperazone17-20 September 20132x1grIntravenaInfeksi saluran nafas, infeksi intraabdominal dan peritonitis, bacterial septicemia, infeksi kulit dan jaringan lunak, penyakit pelvis inflammatory dan infeksi saluran kelamin lainnya.Pasien yang hipersensitif terhadap cefoperazone atau golongan cefalosporin lainnyaReaksi hipersensitivitas (urticaria, pruritus, ruam, reaksi parah seperti anaphylaxis bisa terjadi); Efek GI (diare, N/V, diare/radang usus besar); Efek lainnya (infeksi candidal)Dosis tinggi bisa dihubungkan dengan efek CNS (encephalopathy, convulsion); Efek hematologis yang jarang; pengaruh terhadap ginjal dan hati juga terjadi.Perpanjangan PT (prothrombin time), perpanjangan APTT (activated partial thromboplastin time), dan atau hypoprothrombinemia (dengan atau tanpa pendarahan) dikabarkan terjadi, kebanyakan terjadi dengan rangkaian sisi NMTT yang mengandung cephalosporins.

Arixtra17-19 September 2013 1x2,5mg/0,5 mlAbdomenMencegah kejadian tomboembolik Pendarahan aktif yg bermakna scr klinis, endokarditis bakterial akut, ggn ginjal berat (bersihan kreatinin < 30 mL/mnt)Anemia, pendarahan, trombositopenia, purpura, hasil tes fungsi hati abnormal, edema.

Infus RL17-20 September 201336 cc/jamIntravenaUntuk mengembalikan keseimbangan elektrolit pada dehidrasiHipernatremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati, asidosis laktatReaksi-reaksi yang mungkin terjadi karena larutannya atau cara pemberiannya termasuk timbulnya panas, infeksi pada tempat penyuntikan, trombosis vena atau flebitis yang meluas dari tempat penyuntikan, ekstravasasi.

Tiarit18-20 September 20132x100mgOralMenekan dan mencegah terjadinya aritmia ventrikuler dan supraventrikuler yang membahayakan jiwa, termasuk takikardia ventrikel dengan hemodinamik yang tidak stabil atau fibrilasi ventrikel. Menekan dan mencegah refraksiaritmia supraventrikuler agar supaya penderita dapat dirawat dengan pengobatan konvensional, khususnya bila dihubungkan dengan sindroma Wolff-Parkinson-White, termasuk serangan mendadak fibrilasi supraventrikuler, fibrilasi atrium, atrial takikardia ektopik dan takikardia supraventrikuler baik dari nodus balik AV dan takikardia AV balik pada penderita sindroma Wolf-Parkinson-White.Disfungsi sinus node berat, blok AV derajat 2 dan 3, sinkop. Disfungsi tiroid. Hamil dan laktasi. Sensitif terhadap iodida.Fotosensitisasi dan pigmentasi, hipotiroid, mikrodeposit kornea, toksisitas pulmonal dan neurotoksik.

D. DIAGNOSA KEPERAWATANNOANALISA DATAMASALAHETIOLOGITTD

1.DS:a. Klien mengatakan sesak nafas dan disertai batuk DO:a. RR = 47 x/menitb. Nadi 121x/menit c. Terdapat retraksi dadad. Klien terlihat gelisahe. Auskultasi paru terdapat bunyi nafas tambahan ronchi basah pada kedua basal paru Ketidakefektifan pola nafasKelelahan otot-otot pernapasan

2. DS: a. P: klien mengatakan nyeri dada uncul ketika istirahat dan gerak spontanQ: klien mengatakan nyeri seperti diremasR : Klien mengatakan nyeri pada daerah dada hingga lengan kiri dan leher tembus sampai punggung S: tampak skala nyeri 8 (0-10)T: klien mengatakan nyeri hilang timbulb. Klien mengatakan sesak nafasDO:a. RR = 47x/menitb. Terdapat retraksi dadaa. Hasil EKG tanggal 18 September 2013Myocardial Ischemia : ST 0,8 mmPossible myocardial injury : T 1,8 mmb. Nadi 121x/menitc. TD 95/64 mmHgKetidakefektifan perfusi jaringan:kardiopulmonalGangguan aliran aretri koroner

3.DS:a. Klien mengatakan lemasb. Klien mengatakan sesak nafas disertai batuk saat aktivitas dan gerak spontanc. Palpitasi: klien mengatakan berdebar-debarDO:a. Nadi 121x/menit (takikardi)b. Auskultasi jantung terdapat suara jantung tambahan mur-murc. Hasil EKG tanggal 18 September 2013Myocardial Ischemia : ST 0,8 mmPossible myocardial injury : T 1,8 mmd. Suhu 36,20Ce. Akral teraba dingin dan berkeringatf. RR = 47x/menitg. TD 126/89 mmHgh. CRT = 3 detikPenurunan curah jantungGangguan kontraktilitas

4.DS:a. Klien mengatakan lemasb. Klien mengatakan sesak bertambah saat beraktivitas seperti alih baringDO:a. Klien bed restb. TD 126/89 mmHgc. Hasil Ekg tanggal 18 September 2013Myocardial Ischemia : ST 0,8 mmPossible myocardial injury : T 1,8 mmd. Klien makan hanya habis setengah porsiIntoleransi aktivitas Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

E. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kelelahan otot-otot pernapasan2. Ketidakefektifan perfusi jaringan:kardiopulmonal berhubungan dengan gangguan aliran arteri koroner3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan kontraktilitas4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

F. INTERVENSI KEPERAWATANNama: Ny. SNo. CM: 691xxx/18xxxUsia: 37 tahunDx. Medis: VESNo.DxDiagnosa KeperawatanTujuan dan Kriteria HasilIntervensiTtd

1.Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kelelahan otot-otot pernapasanSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan NOC:1. Respon alergik2. Respons ventilasi 3. Status kepatenan jalan napas4. Status tanda vital normalKriteria hasil:1. Menunjukkan pola pernapasan efektif yang dibuktikan oleh: RR dalam rentang normal (16-24 x/menit)2. Menunjukkan status pernapasan: ventilasi tidak terganggu, yang dibuktikan oleh:a. Kedalaman inspirasi dengan ekspirasi 1: 2 dan kemudahan bernapasb. Ekspansi dada simetris3. Menunjukkan tidak adanya gangguan status ventilasi yang dibuktikan oleh:a. Retraksi dada tidak adab. Suara napas tambahan berkurangc. Nafas pendek hilangPemantauan Pernapasan (NIC):1. Pantau kecepatan, irama, kedalaman dan upaya pernapasan2. Perhatikan pergerakan dada dan amati kesimetrisan, penggunaan otot-otot bantu nafas.3. Pantau pola penapasan: bradipnea, takipnea, hiperventilasi4. Auskultasi suara napas5. Pantau peningkatan kegelisahan dan ansietas6. Catat perubahan pada SaO27. Berikan posisi semifowler/fowlerAktivitas kolaboratif:1. Berikan terapi oksigen sesuai indikasi:5 liter/menit2. Kolaborasi pemberian obat:Infuse RL 36 cc/jamCefoperazon 2 x 1 gram per IV

2.Ketidakefektifan perfusi jaringan: kardiopulmonal berhubungan dengan gangguan aliran arteri koronerSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan.NOC: 1. Status sirkulasi2. Status pernapasan3. Perfusi jaringan:jantung4. Tanda-tanda vitalKriteria hasil:1. Menunjukkan status sirkulasi yang dibuktikan oleh: Skala angina atau nyeri dada turun hingga 3-4 dengan frekuensi jarang2. Menunjukkan status pernafasan: suara napas tambahan berkurang/hampir hilang,3. TTV:a. TD systole meningkat (110-120 mmHg), diastole meningkat (70-80 mmHg)b. Frekuensi nadi dalam batas normal (60-100 x/menit), teraba kuat

NIC:1. Pantau nyeri dada (misalnya intensitas, durasi, dan factor presipitasi dan skala)2. Observasi perubahan segmen ST dan adanya aritmia pada EKG3. Pantau frekuensi dan irama jantung4. Auskultasi bunyi jantung dan paru5. Pantau nilai elektrolit yang berhubungan dengan distritmia 6. Pantau tanda-tanda vital klien7. Pantau nadi perifer dan edema8. Pantau peningkatan gelisah, ansietas9. Berikan posisi semifowler hingga fowler10. Berikan teknik relaksasi nafas dalam dan sugesti positif11. Kolaborasi:a. Berikan Oksigen 5 liter/menitb. Berikan obat analgetik, antikoagulan, nitrogliserin, vasodilator sesuai indikasi:Isosorbid 0,3cc/jam per syringe pumpCefoperazone 2x1 gr (IV)ASA 1x80 mg (Oral)CPG 1x75 mg (Oral)ISDN 3x5mg (oral)Arixtra 1x2,5mg/0,5 ml (SC abdominal)c. Kolaborasi pemeriksaan hasil EKG

3.Penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan kontraktilitas

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan NOC : 1. Efektivitas pompa jantung2. Status tanda vitalKriteria Hasil:1. Menunjukkan efektifitas pompa jantung yang dibuktikan oleh:a. Tekanan darah sistolik diastolic dan rerata dalam rentang normal (sistol: 110-120 mmHg, diastole: 70-80 mmHg)b. Frekuensi nadi karotis kanan dan kiri normal (60-100) teraba kuatc. CRT < 2 detikd. Suara jantung tambahan pada auskultasi (murmur) hilang2. Cairan ballance

NIC :1. Pemantauan tanda vital : mengumpulkan dan menganalisis data kadiovaskuler, pernapasan dan suhu tubuh untuk menentukan dan mencegah komplikasi2. Kaji dan dokumentasikan tekanan darah, adanya sianosis, status pernapasan dan status mental3. Regulasi hemodinamik:a. Pantau denyut perifer, pengisian ulang kapiler, dan suhu serta warna ekstremitasb. Auskultasi suara paru terhadap crackles atau bunyi nafas tambahan lainnyac. Pantau dan dokumentasikan frekuensi jantung, irama dan nadi4. Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung5. Monitor adanya perubahan tekanan darah6. Monitor respon pasien terhadap efek pengobatan antiaritmia7. Monitor toleransi aktivitas pasien8. Monitor adanya dyspneu, fatigue, tekipneu dan ortopneuKolaborasi:1. Berikan dan titrasikan obat antiaritmia, inotropik, nitrogliserin, dan vasodilator utnuk mempertahankan kontraktilitas :Digoxin (2-1-1) 0,25 mg (Oral)Tiarit 2 x 100 mg (oral)Renapar 3x100 mg (Oral)

4.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigenSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam maka diharapkanNOC : 1. Toleransi aktivitas2. Perawatan diri: aktivitas kehidupan sehari-hari (AKSI)Kriteria Hasil :1. Mennjukkan toleransi aktivitas yang dibuktikan:a. Saturasi oksigen saat beraktivitas normalb. Frekuensi pernapasan saat beraktivitas normalc. Kemampuan berbicara saat beraktivitas 2. Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri (makan, minum, mobilisasi)

NIC :1. Energy Management :a. Tentukan penyebab keletihan (misalnya perawatan, nyeri, dan pengobatan)b. Pantau respon kardiorespiratori terhadap aktivtas (misalnya takikardi, disritmia, dispneu, pucat, dan frekuensi pernapasan)c. Pantau asupan nutrisi untuk memastikan sumber-sumber energy yang adekuatd. Pantau dan dokumentasikan polatidur dan lamanya waktu tidur dalam jam 2. Kaji tingkat kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas di tempat tidur dengan mandiri seperti makan, minum dan mobilisasi3. Kaji respon emosi, social, dan spiritual terhadap aktivitas4. Evaluasi motivasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktivitas

Kolaborasi:Infus RL 36 cc/jam IV infuse pumpAllupurinol 1x300 mg (Oral)Pamol 3 x 500 mg (oral)

G. IMPLEMENTASI KEPERAWATANNama: Ny. SNo. CM: 691xxx/18xxxUsia: 37 tahunDx. Medis: VESTanggalJamNo.DXImplementasiRespon KlienTtd

17 -9- 2013 12.00DX 1,2,3,4Memonitor TTVDS:Klien mengatakan masih sesak nafasDO:TD = 95/64 mmHgHR = 121 x/menitSuhu = 36,20CRR = 47 x/menitSpO2: 98%

12.10DX 4Membantu klien melakukan aktivitas :Membantu klien untuk makanDS :Klien mengatakan masih lemasDO : Klien makan habis setengah porsi

12.25DX 3, 4Memberikan obat oral:Pamol 1x500mgDigoxin 2x0,25mgRenapar 1x100mgDS : Klien mengatakan masih merasakan pusingDO:Klien tampak lebih baik dari sebelumnya

13.10DX 2Memberikan injeksi arixtra 2,5mg/0,5mlDS:Klien mengatakan merasakan sakit ketika disuntikDO:Klien terlihat menahan sakitTampak lebih baik dari sebelumnya

13.15DX 2Memberikan obat melalui syringe pump :Isosorbid 0,3 cc/jamDS:Klien mengatakan masih merasakan nyeri dadaDO:Tidak terdapat flebitis pada tangan klien yang terpasang infuse

13.20DX 1,2,3Memantau irama nafas klienDS:Klien mengatakan masih sesak nafasDO:RR= 47 x/menitKlien tampak sesak nafasTerpasang nasal kanul 5 liter

13.30DX 1,2,3Mengaskultasi suara nafas klienDS:Klien mengatakan sesak nafasDO:Terdapat bunyi ronchi basah pada bagian basal paru dan wheezing bronkus

13.40DX 2Mengkaji nyeri klien secara komprehensifDS :P : Kilen mengatakan nyeri dada muncul ketika melakukan gerak spontan dan mengakibatkan batuk hingga mengeluarkan sputum berwarna putih kekuningan.Q : Nyeri seperti diremasR : Pada daerah dada hingga lengan kiri dan leher tembus sampai punggungS : Skala nyeri 8T : Hilang timbulDO : Klien tampak menahan nyeri

13.45DX 2Mengajarkan teknik relaksasi: nafas dalamDS:Klien mengatakan keadaan leih nyamanDO:Klien terlihat memahami teknik yang diajarkanKlien terlihat lebih nyaman dan rileks

14.00DX 1,2,3,4Memantau TTVDS:Klien mengatakan masih sesak nafasDO:TD = 94/63 mmHgHR = 111x/menitSuhu = 35,20CRR = 38x/menitSpO2: 96%

15.15DX 4Membantu aktivitas klien:Memandikan klien DS :Klien mengatakan merasa lebih nyamanDO:Klien terlihat lebih segar

15.30DX 4Membantu aktivitas klien:Membantu klien untuk makanDS:Klien mengatakan masih merasakan lemasDO:Klien makan habis setengah porsi

15.45DX 3, 4Memberikan obat oral:Renapar 100mgTirait 100mgPamol 500mgDS:Klien mengatakan sudah sedikit lebih baikDO:Obat diberikan sesuai prinsip 6 benar, tampak perkembangan lebih baik

16.00DX 1, 2Memberikan obat injeksi:Cefoperazon 1grDS:Klien mengatakan keadaan membaikDO:Obat diberikan sesuai prinsip 6 benar, tampak lebih baik

16.15DX 1,2,3Memantau sesak nafas klienDS:Klien mengatakan masih merasakan sesak nafasDO:RR= 38x/menitKlien terlihat sesak nafasTerdapat retraksi dada

16.30DX 2Mengkaji nyeri klien secara komprehensifDS :P : Kilen mengatakan nyeri dada muncul ketika melakukan gerak spontan dan mengakibatkan batuk hingga mengeluarkan sputum berwarna putih kekuningan.Q : Nyeri seperti diremasR : Pada daerah dada hingga lengan kiri dan leher tembus sampai punggungS : Skala nyeri 8T : Hilang timbulDO : Klien tampak menahan nyeri

17.00DX 1,2,3,4Memantau TTVDS:Klien mengatakan bersediaDO:TD = 102/73 mmHg, N: 97 x/menit, S: 360C, RR: 36x/menit, SpO2: 98%

17.30DX 3Memantau sianosis periferDS:Klien mengatakan bersediaDO:CRT = 2 detik

17.45DX 4Memotivasi klien untuk melakukan aktivitas secara mandiriDS :Klien mengatakan bersediaKlien mengatakan ingin cepat sembuhDO:Klien terlihat lemas

18.00DX 1, 2Memberikan posisi semifowlerDS:Klien mengatakan lebih nyaman, pegal tiduran terusDO:Klien terlihat nyaman

18.03DX 3Memberikan obat oral digoxin 0,25 mgDS:Klien mengatakan sedikit tenangDO:Klien tampak tenang

19.00DX 1,2,3,4Memantau TTVDS:Klien mengatakan bersediaDO:TD: 106/71 mmHg, N: 74 x/menit, S: 35,80C, RR: 30 x/menit, SpO2: 98%

19.30DX 2Mengkaji nyeri klien secara komprehensifDS :P : Kilen mengatakan nyeri dada muncul ketika melakukan gerak spontan dan mengakibatkan batuk hingga mengeluarkan sputum berwarna putih kekuningan.Q : Nyeri seperti diremasR : Pada daerah dada hingga lengan kiri dan leher tembus sampai punggungS : Skala nyeri 8T : Hilang timbulDO : Klien tampak menahan nyeri

20.30DX 4Menghitung balance cairan klienDS:-DO:+ 50 ml

21.00DX 1,2,3,4Memonitor TTVDS:Klien mengatakan bersediaDO:TD: 113/70 mmHg, N: 72 x/menit, RR: 28 x/menit, S: 360C, SpO2: 99%

22.00DX 4Memberikan posisi nyaman untuk istirahat klienDS:Klien mengatakan sudah nyamanDO:Klien terlihat berusaha untuk tidur

23.00DX 1,2,3,4Memonitor TTVDS:-DO:TD: 106/65 mmHg, N: 62 x/menit, RR: 23 x/menit, S: 360C, SpO2: 98%

24.00DX 3Memberikan obat oral digoxin 0,25 mgDS:Klien mengatakan tidak bisa tidurDO:Klien tampak tidak nyaman

01.00DX 1,2,3,4Memonitor TTVDS:-DO:TD:100/63 mmHg, N: 36 x/menit, RR: 29 x/menit, S: 35,50C, SpO2: 98%

03.00DX 1,2,3,4Memonitor TTVDS:-DO:TD: 103/68 mmHg, N: 34 x/menit, RR: 26 x/menit, S: 35,50C, SpO2: 98%

05.00DX 1,2,3,4Memonitor TTVDS:-DO:TD: 105/71 mmHg, N: 55 x/menit, RR: 29 x/menit, S: 350C, SpO2: 98%

05.15DX 4Menghitung balance cairanDS:-DO:+ 41,7 ml

07.00DX 1,2,3,4Memantau TTVDS:Klien mengatakan bersediaDO:TD: 99/45 mmHg, N: 48 x/menit, RR: 30 x/menit, S: 360C, SpO2: 98%

07.30DX 3Melakukan perekaman EKGDS:Klien mengatakan bersediaDO:

08.00DX 4Membantu aktivitas klien:Memandikan klienDS:Klien mengatakan bersediaDO:Klien terlihat lebih bersih dan segar

08.10DX 1, 2Memberikan obat injeksi:Cefoperazon 1grDS:Klien mengatakan bersediaDO:Obat diberikan sesuai prinsip 6 benar

08.15DX 4Membantu aktivitas klien:Membantu klien untuk makanDS:Klien mengatakan bersediaDO:Klien makan habis setengah porsi

08.30DX 2,3,4Memberikan obat oral:Allupurinol 300mgPamol 500mgASA 80mgCPG 75mgTirait 100mgDS:Klien mengatakan lebih mendinganDO:Obat diberikan sesuai prinsip 6 benar

09.00DX 1,2,3,4Memantau TTVDS:Klien mengatakan masih sesak nafasDO:TD: 100/45 mmHg, N: 40 x/menit, RR: 34 x/menit, S: 35,70C, SpO2: 98%

10.30DX 2Mengkaji ulang tingakat nyeri klien secara komprehensifDS:P : Kilen mengatakan nyeri dada muncul ketika melakukan gerak spontan dan mengakibatkan batuk hingga mengeluarkan sputum berwarna putih kekuningan.Q : Nyeri seperti diremasR : Pada daerah dada hingga lengan kiri dan leher tembus sampai punggungS : Skala nyeri 6T : Hilang timbulDO : Klien tampak menahan nyeri

11.00DX 1,2,3,4Memantau TTV DS: Klien mengatakan masih sesak, dan nyeri dadaDO:TD: 108/84 mmHg, N: 42 x/menit, RR: 30 x/menit, S: 350C, SpO2: 98%Skala nyeri: 6 (0-10)

H. EVALUASINama: Ny. SNo. CM: 691xxx/18xxxUsia: 37 tahunDx. Medis: VESTanggal/JamNo.DXEvaluasi (SOAP)Ttd

18 September 201311.00 WIB1S: Klien mengatakan masih sesak nafasO:Klien tampak sesak nafasRonkhi pada auskultasi paru di kedua basalTerdapat retraksi dadaEkspansi dada simetrisRR: 30 x/menit, S: 350C, SpO2: 98%A:Masalah pola nafas belum teratasiP:Lanjutkan intervensia. Berikan posisi semifowlerb. Lanjutkan terapi oksigen nasal kanul 5 literc. Lanjutkan terapi infuse 36 cc/jam dan obat cefoperazon per IV 2 x 1 gr/hari

2S:Klien mengatakan masih merasakan sesak nafas, dan nyeri masih sering munculO:Klien tampak sesak, ronkhi pada auskultasi paru di kedua basalTD: 108/84 mmHg, N: 42 x/menit, RR: 30 x/menit, S: 350C, SpO2: 98%Skala nyeri berkurang menjadi 6 (0-10), nyeri hilang timbulHasil EKG

A:Masalah belum teratasiP:Lanjutkan intervensia. Pantau hasil EKGb. Pantau TTVc. Pantau skala dan intensitas nyeri dadad. Lanjutkan terapi oksigen 5 liter/menite. Kolaborasi lanjutkan terapi melalui syringe pump:Isosorbid 0,3cc/jamf. Lanjutkan infuse RL 36 cc/jam (infuse pump), Injeksi cefoperazon 2 x 1gr/IV, arixtra 1 x 2,5 mg/0,5 ml per SCg. Berikan obat oral:Isosorbid 3x5mg ASA 1x80mgCPG 1x75mg

3S:Klien mengatakan sering berdebar-debarO:Klien tampak tidak nyamanKlien tampak sesak nafasTD: 108/84 mmHg, N: 42 x/menit, RR: 30 x/menit, S: 350C, SpO2: 98%Terdengar murmur pada auskultasi jantungCRT= 2 detikBalance cairan +50 mlA:Masalah belum teratasiP:Lanjutkan intervensia. Monitor TTVb. Monitor CRTc. Kolaborasi :Digoxin 2 x 0,125 mg/oralRenapar 3x100mg/oralTiarit 2 x 100 mg/oral

4S:Klien mengatakan lemasO:Klien tampak lemasBelum mampu melakukan aktivitas makan, minum secara mandiriMampu mobilisasi di tempat tidur secara mandiriA:Masalah belum teratasiP:Lanjutkan intervensia. Bantu aktivitas klienb. Beri nutrisi yang cukupc. Latih aktivitas di tempat tidur secara mandirid. Kolaborasi pemberian obat:Allupurinol 1 x 300 mg/oralPamol 3 x 500 mg/oralInfuse RL 36 cc/jam

19 September 201311.00 WIB1S: Klien mengatakan sudah tidak sesak nafasO:Nafas pendek hilangTidak terdapat retraksi dadaRonkhi pada auskultasi paru di kedua basal berkurangRR: 20 x/menit, S: 35,80C, SpO2: 97%A:Masalah pada auskultasi paru belum teratasiP:Lanjutkan intervensia. Berikan posisi semifowlerb. Lanjutkan terapi oksigen nasal kanul 5 literc. Lanjutkan terapi obat IV Cefoperazon 2 x 1 gr/hari

2S:Klien mengatakan nyeri masih kadang-kadang timbulO:Nafas pendek hilangTD: 134/90 mmHg, N: 42 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 35,80C, SpO2: 97%Ronkhi pada auskultasi paru di kedua basal berkurangSkala nyeri dada turun menjadi 5 (0-10)Hasil EKG

A:Masalah belum teratasiP:Lanjutkan intervensia. Pantau hasil EKGb. Pantau TTVc. Kolaborasi lanjutkan terapi melalui syringe pump:Isosorbid (0,3cc/jam)h. Lanjutkan infuse RL 36 cc/jam dan Injeksi cefoperazon 2 x 1gr/IV, Arixtra 1x2,5mg/0,5 ml (SC Abdominal)i. Berikan obat oral:Isosorbid 3x5mg ASA 1x80mgCPG 1x75mg

3S: klien mengatakan jarang merasakan palpitasiO:Klien tampak lebih nyaman dan baikTD: 134/90 mmHg, N: 42 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 35,80C, SpO2: 97%CRT < 2 detikTerdengar murmur pada auskultasi jantungBalance cairan: + 45 mlA :Masalah belum teratasiP:Lanjutkan intervensi1. Monitor TTV2. Monitor CRT3. Kolaborasi :Digoxin 2 x 0,125 mg/oralRenapar 3x100mg/oralTiarit 2 x 100 mg/oral

4S:Klien mengatakan sedikit lemas dan lebih baikO:Klien tampak lebih bertenagaKlien masih terlihat berat mengangkat badannya secara mandiri di tempat tidurKlien belum dapat melakukan aktifitas makan dan minum secara mandiri penuh di tempat tidurTD: 134/90 mmHg, N: 42 x/menit, RR: 20 x/menit, S: 35,80C, SpO2: 97%A:Masalah belum teratasiP:Lanjutkan intervensia. Bantu aktivitas klienb. Beri nutrisi yang cukupc. Kolaborasi pemberian obat:Allupurinol 1 x 300mgPamol 3 x 500 mgInfuse RL 36 cc/jam

20 September 201311.00 WIB1S: Klien mengatakan sudah tidak sesak dan enakanO:Nafas pendek hilangTidak terdapat retraksi dadaRR: 17 x/menit, S: 37,40C, SpO2: 99%Ronkhi hilangA:Masalah teratasiP:Pertahankan intervensia. Berikan posisi semifowlerb. Pertahankan terapi oksigen nasal kanul 3 literc. Pertahankan infuse RL 36 cc/jam dan injeksi cefoperazon 2 x 1 gr/hari

2S: Klien mengatakan nyeri jarang timbul, tidak sesak nafasO: Nafas pendek hilangTidak ada ronkhi pada auskultasi paruTD: 111/100 mmHg, N: 106 x/menit, RR: 17 x/menit, S: 37,40C, SpO2: 99%Skala nyeri dada berkurang menjadi 3 (0-10)Hasil EKG

A:Masalah teratasiP:Pertahankan intervensia. Pantau hasil EKGb. Pantau TTVc. Kolaborasi lanjutkan infuse RL 36 cc/jam, terapi melalui syringe pump Isosorbid 0,3cc/jam d. Injeksi cefoperazon 2x 1gr per IV dan arixtra 1x2,5mg/0,5 ml per SC abdomene. Berikan obat oral:Isosorbid 3x5mgASA 1x80mgCPG 1x75mg

3S:Klien mengatakan tidak merasakan sudah tidak berdebar-debar lagiO: Klien tampak lebih baikTD: 111/100 mmHg, N: 106 x/menit, RR: 17 x/menit, S: 37,40C, SpO2: 99%Terdengar suara murmur pada auskultasi jantungCRT < 2 detikBalance: + 55 mlA: masalah belum teratasiP:Lanjutkan intervensia. Monitor TTVb. Monitor CRTc. Kolaborasi :Digoxin 2 x 0,125 mg/oralRenapar 3x100mg/oralTiarit 2 x 100 mg/oral

4S: Klien mengatkan sudah lebih baik Klien mengatakan ingin pulangO:TD: 111/100 mmHg, N: 106 x/menit, RR: 17 x/menit, S: 37,40C, SpO2: 99%Klien tampak bertenagaMampu makan dan minum serta mobilisasi di atas tempat tidur dengan mandiriA: masalah teratasiP: Pertahankan intervensia. Beri nutrisi yang cukupb. Kolaborasi pemberian obat:Allupurinol 1 x 300 mgPamol 3 x 500 mgInfuse RL 36 cc/jam