BAB III TINJAUAN KASUS A. Biodata -...
Transcript of BAB III TINJAUAN KASUS A. Biodata -...
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Biodata
Pasien bernama Tn. N umur 48 tahun nomor register 222645 dengan jenis
kelamin laki-laki, bertempat tinggal di Mranggen. Pasien merupakan orang Jawa asli,
beragama Islam, status perkawinan: kawin. Pekerjaan sebagai karyawan, pendidikan
SMA. Tanggal mulai dirawat 30 April 2007 dengan diagnosa medis decompensasi
cordis kongestif. Pengkajian dilakukan pada tanggal 7 Mei 2007.
Penangguang jawab adalah Ny. H, umur 36 tahun dengan jenis kelamin
perempuan. Pendidikan terakhir SMA. Ny. H berperan sebagai ibu rumah tangga,
hubungannya dengan pasien adalah istri.
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama: Sesak Nafas
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga mengatakan klien sesak napas sejak satu hari yang lalu, sebelum
serangan, klien berada di rumah dan melakukan aktivitas ringan. Keluhan
dirasakan semakin lama semakin sesak, dan sejak 5 hari yang lalu perut mulai
membesar dan sebah. Sesak berkurang bila digunakan untuk istirahat.
3. Riwayat Perawatan dan Kesehatan dahulu
Keluarga mengatakan klien pernah menderita keluhan yang sama yaitu
sesak nafas. Empat tahun yang lalu dirawat di RS selama 3 hari. Dua minggu
yang lalu pasien juga dirawat di Puskesmas rawat inap selama 4 hari karena
keluhan yang sama.
4. Riwayat Kesehatan keluarga
Keluarga mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit sesak nafas, penyakit jantung maupun hipertensi.
C. Pola Kesehatan Fungsional
1. Pola Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan keadaannya sehat bila tidak sesak, dan dapat melakukan
aktivitas seperti biasa. Klien mengatakan sudah mengetahui penyakitnya adalah
pembesaran jantung dari hasil rontgen yang dijelaskan oleh petugas kesehatan
waktu dirawat di Puskesmas.
Klien tidak melakukan pemerksaan secara berkala terhadap kesehatannya,
klien hanya melakukan pemeriksaan/berobat bila ada keluhan seperti sesak atau
demam di bidan setempat atau Puskesmas.
2. Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit, klien makan 3x sehari dengan lauk dan sayur porsi sedang.
Setelah sakit, klien makan 3x sehari tidak habis satu porsi, klien mengatakan perut
terasa sebah dan kembung, klien tidak berpantang terhadap makanan tertentu dan
tidak punya riwayat alergi.
Sebelum sakit, klien minum ± 5 gelas perhari dengan air putih dan teh.
Setelah sakit, klien hanya minum ± 3 gelas karena perut kembung. Terpasang
infus D5 10 tetes/menit (720 cc/hari).
3. Pola Eliminasi
a. Eliminasi Feses
Sebelum sakit, klien mengatakan buang air besar (BAB) 1 hari seklai
dengan konsistensi lunak. Setelah sakit, klien mengatakan BAB 1 hari sekali,
BAB terakhir pagi dengan konsistensi agak keras dan sedikit.
b. Eliminasi Urine
Sebelum sakit, klien buang air kecil (BAK) sehari 5 x, wrna kuning
jernih, tidak ada keluhan. Sesudah sakit, klien BAK sehari 3 – 4 kali/hari,
warna kuning kecoklatan, uretra terasa panas dan agak mengejan.
4. Poal Aktivitas dan latihan
Sebelum sakit, klien hanya berada di rumah dan melakukan aktivitas biasa
(jalan pagi, mandi, bertanam dan sebagainya).
Sesudah sakit, klien mengeluh sesak nafas saat aktivitas ringan dan
kelelahan. Pasien tampak sesak nafas saat dipindah dari UGD ke rungan dengan
kursi roda.
5. Pola Istirahat dan tidur
Sebelum sakit, klien tidur ± 7 jam, mulai tidur jam 22.00 dan bangun jam
05.00 WIB. Tidak ada keluhan dalam hal tidur.
Sesudah sakit, klien tidur dengan posisi setengah duduk, malam hari bisa
tidur, kadang terbangun karena bertambah sesak.
6. Pola Persepsi sensori dan kognitif
Sebelum sakit, klien tidak punya gangguan dalam kemampuan sensori.
Klien tidak menggunakan alat bantu untuk mempertajam fungsi indranya. Klien
mampu memahami dari pertanyaan yang diajukan dan mengingat dengan baik.
Sesudah sakit, tidak ditemukan perubahan dalam persepsi sensori dan kognitifnya.
7. Pola hubungan dengan orang lain
Klien dapat berhubungan dengan baik dengan orang lain, klien dapat
berkomunikasi dengan relevan, bahkan klien juga sering berinteraksi dengan
pasien sebelahnya. Klien paling dekat hubungannya dengan istri dan anak
tunggalnya.
8. Pola reproduksi dan seksual
Klien mengatakan aktivitas seksual agak berkurang.
9. Persepsi diri dan konsep diri
Klien mengatakan saat ini, dirinya ingin cepat sembuh dan pulang ke
rumah, agar tidak merepotkan istri dan anaknya karena harus menunggui di rumah
sakit.
10. Pola Mekanisme Koping
Klien mengatakan segala keputusan dalam rumah tangga diambil oleh
klien sendiri.
11. Pola Nilai Kepercayaan
Klien beragama Islam dan Allah adalah Tuhannya. Sebelum sakit, klien
pergi ke masjid secara rutin untuk sholat 5 waktu, setelah sakit klien melakukan
sholat dengan tayammum dan dilakukan di atas tempat tidur.
D. Pengkajian Fisik
1. Keadaan Umum : tampak lemah
2. Tingkat Kesadaran : komposmentis
3. Tanda Vital :
a. Suhu tubuh : 36,7oC
b. Tekanan darah : 180/110
c. Respirasi Rate : 28 x/menit, cepat dan dangkal
d. Nadi : 102 x/menit, reguler, kuat
4. Pengukuran Antrometri: berat badan 56 kg, tinggi badan: 164 cm, lingkar perut:
83 cm.
5. Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada luka
a. Rambut : warna keputihan, tumbuh tipis dan sedikit di atas kepala
b. Mata : Ukuran Pupil Isokor ∅ 2 mm, pandangan agak kabur, reaksi
terhadap cahaya baik, kongjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, tidak ada sekret, kelopak mata tidak ada oedema.
c. Hidung : tidak ada sekret, tidak ada nafas cuping hidung
d. Telinga : bentuk simetris, tidak ada sekret, tidak menggunakan alat bantu.
e. Mulut : selaput mukosa pucat, gigi sudah tanggal, tidak ada bau mulut.
6. Leher tenggorokan : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, batuk sedikit, lendir
bisa keluar.
7. Dada dan Thorak
a. Paru-paru
Inspeksi : tidak tampak retraksi dada
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus paru kanan lebih keras.
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : Krekels (+)
b. Jantung
Inspeksi : Ietus Cordis tidak tampak
Palpasi : teraba Pulpasi pada sic V
Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : terdengar bunyi tambahan S3 dan S4 (Gallop)
8. Abdomen
Inspeksi : tampak gerakan nafas melalui perut, perut tampak
cembung/acites, lingkar perut 83 cm.
Auskultasi : terdengar bising usus
Perkusi : Hipertimpani
Palpasi : tidak teraba massa, ada distensi cairan Acites (+)
9. Genital : Keadaan bersih, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan
10. Ektremitas : Capilary Refill > 2 detik, turgor baik, oedema pada kedua kaki,
kekuatan otot pada batas normal. Terpasang infus D5 10 tetes/menit,
pada tangan kiri, tidak tampak kemerahan, tidak bengkak, tidak
teraba panas.
11. Kulit : Keadaan bersih, tidak ada luka, turgor baik.
E. Data Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Hb : 11,6 g Leukosit : 6.600 mm3
2. Pemeriksaan Radiologi : Hasil Cardiomegali
3. Pemeriksaan EKG : Decompensasi Cordis Kongestif, VES
(Ventrikel Ekstra Sistole)
4. Diit yang diperoleh : Lunak, rendah garam, rendah cholesterol
5. Therapy
Infus DS 10 tetes/menit, lasix 3 x/amp, Cedocard 3 x 2 mg, Captopril 3 x 25 mg,
Aldacton 1 x 100 mg, Simvastatin k/p saja.
F. Pengelompokan Data
Tanggal Data (DS dan DO) TT
7 Mei ‘07 DS :
Klien mengatakan sesak saat bernafas.
Keluarga mengatakan, klien sesak nafas sejak satu
hari yang lalu dan punya riwayat penyakit yang
sama.
Klien mengatakan sejak 5 hari yang lalu perut
mulai membesar dan sebah.
Klien mengatakan saat aktivitas terasa sesak dan
badan letih.
Klien mengatakan, sejak sakit hanya minum ± 3
gelas /hari.
Klien mengatakan perut terasa sebah dan
kembung.
DO:
Klien mengatakan makan 3 x sehari tidak habis 1
porsi.
Klien mengatakan sesak setelah aktivitas ringan.
Rr 28 x/menit, cepat dan dangkal, nadi 102 x/
menit.
Terdengar bunyi tambahan pada jantung saat
auskultasi.
Pada Auskultasi paru: Krekels (+)
Tampak penggunaan otot bantu pernafasan
Perut tampak membesar, keda kaki oedema.
Acites (+)
Lingkar perut 83 cm.
Klien tampak sesak nafas saat dipindah dari UGD
ke ruang dengan kursi roda.
Tampak kebutuhan pasien dibantu keluarga.
Warna urine kuning kecoklatan.
Perkusi: Hipertimpani
EKG: Ventrikel Ekstra Sistole
Radiologi: Cardiomegali
Kapilary Refill: ≥ 2 detik.
Selaput Mukosa Pucat.
G. Analisa Data
No Data (DS dan DO) Masalah Etiologi
1. DS :
Klien mengatakan sesak nafas
saat bernafas.
Keluarga megatakan, klien sesak
nafas sejak satu hari yang lalu
Gangguan
pertukaran gas
Penurunan
Ekspansi Paru
DO:
dan punya riwayat penyakit yang
sama sebelumnya.
Rr : 28 x/menit, cepat & dangkal.
Pada auskultasi paru krekels (+)
Tampak penggunaan otot bantu
pernafasan, taktil fremitus kanan
lebih keras.
2. DS :
DO:
Klien mengatakan sesak setelah
aktivitas ringan.
Nadi: 102 x/menit, selaput
mukosa pucat, Capilary Refill ≥ 2
detik.
Terdengar bunyi tambahan S3
dan S4.
Pada jantung saat auskultasi,
hasil EKG: Ventrikel Ekstra
Sistole (VES). Radiologi,
Caediomegali.
Penurunan
curah jantung
Perubahan
kontraktilitas
Miokardium
3. DS :
DO:
Pasien mengatakan sejak 5 hari
yang lalu perut mulai membesar
dan sebah.
Perut tampak membesar, kedua
kaki oedema.
Acites (+)
Lingkar perut 83 cm.
Kelebihan
volume cairan
Retensi natrium
dan air
sekunder
terhadap
menurunnya
laju filtrasi
glomerulus
4 DS :
Pasien mengatakan saat aktivitas
terasa sesak dan badan letih.
Pasien tampak sesak nafas saat
Intoleransi
aktivitas
Ketidak-
seimbangan
antara oksigen
DO:
dipindah dari UGD ke ruangan
dengan kursi roda.
Tampak kebutuhan pasien
dibantu keluarga.
dengan
kebutuhan.
5. DS :
DO:
Pasien mengatakan perut terasa
sebah dan kembung.
Pasien mengatakan makan 3 x
sehari tidak habis satu porsi.
Perkusi : Hipertimpani
Risiko
gangguan
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi
Kurangnya
intake nutrisi
H. Diagnosa Perawatan
1. ganguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru ditandai
dengan pasien mengatakan sesak saat bernafas, keluarga mengatakan klien sesak
nafas sejak satu hari yang lalu dan punya riwayat penyakit yang sama
sebelumnya, Rr: 28 x/menit, cepat dan dangkal, nadi: 102 x/menit, krekel (+),
tampak penggunaan otot bantu pernafasan, taktil fremitus kanan lebih keras.
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas
miokardium ditandai dengan pasien mengatakan sesak setelah aktivitas ringan,
Nadi 102 x/menit, terdengar bunyi sedan S4 tambahan pada auskultasi jantung,
hasil EKG: VES, Radiologi cardiomegali, kapilary Refill > 2 detik, selaput
mukoda pucat.
3. Kelebihan volume berhubungan dengan Retensi natrium dan air sekunder
terhadap menurunnya laju filtrasi Glomerulus ditandai dengan pasien mengatakan
sejak 5 hari yang lalu perut mulai membesar dan sebah. Perut tampak membesar,
kedua kaki oedema, acites (+), lingkar perut 83 cm.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara oksigen
dengan kebutuhan ditandai dengan pasien mengatakan saat aktivitas terasa sesak
dan badan letih, pasien tampak sesak nafas saat dipindah dari UGD ke ruangan
dengan kursi roda, tampak kebutuhan pasien dibantu keluarga.
5. Risiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
I. Perencanaan
No Waktu Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana
1. 7 Mei ‘07
11.30
Pola nafas efektif dalam waktu 3 x
24 jam setelah perawatan dengan
kriteria hasil.
Frekuensi dan kedalaman
pernafasan dalam batas normal
(16-20 x/menit)
Tidak tampak penggunaan alat
bantu pernafasan.
Atasi pola nafas tidak
efektif dengan:
1. Catat Frekuensi dan
kedalaman pernafasan.
2. Observasi bunyi nafas
abnormal.
3. Naikkan kepala dan
bantu mengubah posisi.
4. Berikan oksigen sesuai
advise dokter.
2. 7 Mei ‘07
11.30
Penurunan curah jantung teratasi
dalam waktu 4 x 24 jam setelah
perawatan dengan kriteria hasil:
Melaporkan Penurunan Episode
dispnea.
Tanda vital dalam batas normal,
Capilary Refill ≤ 2 detik.
Nadi dalam batas normal (60-100
x/menit)
Hasil EKG tidak ada kelainan.
Antasi penurunan curah
jantung dengan:
1. Pantau tanda vital
2. Observasi kulit
terhadap pucat dan
sianosis.
3. Observasi Kapilary
Refill.
4. Anjurkan pasien untuk
istirahat di tempat tidur
dengan posisi setengah
duduk.
5. Laksanakan terapi
dokter untuk pemberian
ISDN 3 x 5 mg dan
digoxin 2 x ½ tablet.
3. 7 Mei ‘07
11.30
Kelebihan volume cairan teratasi
dalam wkatu 5 x 24 jam setelah
perawatan dengan kriteria hasil:
Menunjukkan tanda-tanda
penurunan Oedema dan acites.
Intake Output seimbang.
Tanda Vital dalam batas normal
(120/90 – 140/90 mmHg)
BJ urine normal (1.005-1.025)
Urine warna jenis.
Atasi kelebihan volume
cairan dengan:
1. Pantau intake output
setiap 24 jam dan tanda
vital.
2. Ukur lingkar perut tiap
hari dan observasi
oedema.
3. Atasi intake natrium
sesuai indikasi.
4. Jelaskan pada pasien
dan keluarga tentang
penyebab kelebihan
cairan.
5. Laksanakan terapi
dokter pemberian anti
deuretik.
4. 7 Mei ‘07
11.30
Intoleransi aktivitas teratasi dalam
waktu 3 x 24 jam setelah
Perawatan dengan kriteria hasil:
Mencapai peningkatan toleransi
aktivitas tanpa kelelahan.
Atasi intoleransi aktivitas
dengan:
1. Periksa tanda vital
sebelum dan segera
setelah aktivitas.
2. Catat respon
kardiopulmonal
terhadap aktivitas.
3. Observasi terhadap
penyebab kelemahan.
4. Evaluasi peningkatan
intoleransi
5. Berikan bantuan dalam
aktivitas perawatan diri
sesuai dengan indikasi.
Selingi periode aktivitas
dengan periode
istirahat.
5. 7 Mei ‘07
11.30
Cegah kurangnya pemenuhan
kebutuhan nutrisi dalam waktu 3 x
24 jam dengan kriteria hasil:
Menunjukkan penurunan mual.
Pasien menunjukkan frekuensi
makan 3 x sehari porsi habis.
Cegah kurangnya nutrisi
dengan:
1. Observasi adanya
keluhan mual, kembung
dan flatus.
2. Anjurkan keluarga
untuk memberikan
makanan yang disukai
pasien.
3. Berikan makanan
sedikit tapi sering.
4. Sajikan makanan secara
menarik dalam keadaan
hangat.
5. Berikan minyak
penghangat dan pada
perut.
J. Tindakan Keperawatan
No Waktu Tindakan Respon Pasien TT
1. 7 Mei ‘07
11.30
Mengatasi pola nafas tidak
efektif dengan:
1. Melakukan Observasi
terhadap frekuensi dan
S:
O:
-
RR: 28 x/menit
kedalaman pernafasan
pasien.
2. Memberikan oksigen
3. Menaikkan posisi
kepala dengan 3 bantal.
S:
O:
S:
O:
Cepat dan dangkal
Pasien mengatakan
bersedia dipasang
oksigen.
Oksigen terpasang 4
liter/menit
Pasien mengatakan
lebih enak dengan 3
bantal.
Pasien masih sesak.
2. 7 Mei ‘07
11.30
Mengatasi penurunan
curah jantung dengan:
1. Memantau tekanan
darah, nadi dan
respirasi untuk
mengetahui perubahan
status kesehatan.
2. Melakukan observasi
kulit, memperlihatkan
timbulnya kepucatan
dan sianosis (Capillary
Refill, keadaan bibir
dan akral Ekstrimitas)
3. Menempatkan pasien
pada posisi semi fowler
dan istirahat di tempat
tidur.
S:
O:
S:
O:
S:
O:
Pasien mengatakan
bersedia dilakukan
pemeriksaan.
TD : 180/110 mmHg
N : 102 x/menit
Pasien mengatakan
sangat sesak
Capillary Refill ≥ 2
detik.
Bibir pucat, ekstrimitas
dingin.
Pasien mengatakan
posisi lebih nyaman
dengan duduk.
Tampak pasien
bersandar di tempat
tidur dengan posisi
duduk.
4. Memberikan oksigen 3-
4 liter/menit sesuai
advise dokter.
S:
Pasien mengatakan
bersedia dipasang
oksigen.
Oksigen terpasang 4
liter/menit
3. 7 Mei ‘07
12.00
Mengatasi kelebihan
volume cairan dengan:
1. Menjelaskan pada
pasien dan keluarga
tentang proses
terjadinya sesak dan
oedema.
2. Menganjurkan pada
keluarga untuk
mengurangi asupan
garam dan makan
sesuai dengan diit di
rumah sakit.
3. Menganjurkan pada
keluarga untuk
mengukur minum
pasien tiap gelas/botol
aqua, mulai jam 12
siang.
S:
O:
S:
O:
S:
O:
Pasien dan keluarga
menyatakan mengerti
tentang informasi.
Pasien dan keluarga
kooperatif.
Keluarga mengatakan
akan melaksanakan
anjuran.
Keluarga kooperatif.
Keluarga mengatakan
akan melaksanakan
anjuran.
Keluarga mengangguk
4. 7 Mei ‘07
12.30
Mengatasi intoleransi
aktivitas dengan:
1. Melakukan observasi
terhadap kemungkinan
lain penyebab dari
kelemahan misalnya
penggunaan obat atau
intake nutrisi.
S:
Keluarga mengatakan
pasien mau makan tapi
sedikit, satu porsi tidak
habis.
Keluarga mengatakan
sudah satu minggu tidak
O:
minum obat dari
Puskesmas karena habis
Pasien tampak lemah.
5. 7 Mei ‘07
11.30
Mencegah kurangnya
nutrisi dengan:
1. Mencatat adanya
keluhan, mual
kembung dan flatus.
2. Menganjurkan pada
keluarga untuk
memberikan makanan
yang disukai pasien
dan memberikan
makanan sedikit tapi
sering yang rendah
garam.
3. Memberikan minyak
penghangat (kayu
putih) pada perut
untuk meningkatkan
kenyamanan.
S:
O:
S:
O:
S:
O:
Pasien mengatakan
makan terasa tidak enak
dan perut terasa sebah
tapi bisa flatus.
Perkusi Hipertimpani.
Keluarga mengatakan
apakah pasien boleh
makan buah.
Keluarga kooperatif.
Pasien mengatakan
perut terasa hangat.
Pasien memejamkan
mata.
1. 8 Mei ‘07
08.00
1. Melakukan
Pemeriksaan terhadap
respirasi dan Nadi
2. Melakukan
pemeriksaan terhadap
bunyi nafas dengan
auskultasi.
3. Melanjutkan pemberian
S:
O:
S:
O:
S:
-
N : 92 x/menit
RR: 24 x/menit reguler
Pasien mengatakan
bersedia melakukan
auskultasi.
Krekels (+)
Pasien mengatakan
oksigen 4 liter/menit.
4. Membantu pasien untuk
mengubah posisi tidur.
O:
S:
O:
tidak pernah melepas
oksigen.
O2 masuk.
Pasien mengatakan
nyaman dengan posisi
semi fowler.
Pasien kooperatif.
2. 8 Mei ‘07
08.00
12.00
1. Melakukan
pemeriksaan tanda
vital: tekanan darah,
nadi dan respirasi.
2. Melakukan observasi
terhadap adanya
sianosis dan kepucatan.
3. Memberikan therapy
Cedocara 1 tablet
Coptopril 1 tablet
S:
O:
S:
O:
S:
O:
Pasien mengatakan
bersedia dilakukan
pemeriksaan.
TD: 110/80 mmHg
N: 92 x/menit
RR: 24 x/menit
Pasien mengatakan
sesak sudah berkurang.
Tidak tampak tanda
sianosis, bibir lembab
dan kemerahan.
Pasien mengatakan
akan minum obat
setelah makan.
Pasien kooperatif.
3 8 Mei ‘07
08.00
1. Mengukur intake output
dan lingkar perut.
S:
O:
Keluarga mengatakan
sejak jam 12.00 siang
kemarin minum 3 gelas
air putih, makan tidak
pakai kuah dan urine
1.200 cc.
Intake: 1.320 cc
Output: 2.040 cc
Balance cairan (-) 720 cc
2. Menganjurkan pasien
untuk menambah
minum ± 3,5 gelas/hari.
3. Memberi injeksi lasix 1
ampul
S:
O:
S:
O:
Lingkar perut: 82 cm
Pasien mengatakan
berusaha menambah
minum.
Pasien mengangguk
Klien mengatakan
bersedia.
Lasix 1 ampul
Masuk perinfus.
4. 8 Mei ‘07
09.00
1. Melakukan
pemeriksaan darah dan
nadi sebelum aktivitas:
ganti pakaian dan
sesudah aktivitas.
2. Bersama keluarga
memberikan bantuan
pada pasien untuk
mengganti dan
membenarkan posisi
tidur.
3. Mencatat respon
kardiopulmonal
terhadap aktivitas
terhadap toleransi
aktivitas pasien.
S:
O:
S:
O:
S:
O:
Pasien mengatakan
bersedia dilakukan
pemeriksaan.
Sebelum aktivitas
TD: 150/100 mmHg
N: 88 x/menit
Sedudah aktivitas:
TD: 170/100 mmHg
N: 92 x/menit
Pasien mengatakan
bersedia ganti pakaian.
Pasien kooperatif.
Posisi tidur tertata ½
duduk.
Pasien mengatakan
bersedia ganti pakaian.
RR: 26 x/menit
Auskultasi: terdengar
bunyi tambahan pada
jantung.
5 8 Mei ‘07 1. Melakukan observasi S: Pasien mengatakan
08.00
10.00
12.00
terhadap keluhan rasa
mual, kembung dan
flatus.
2. Melakukan observasi
terhadap nutrisi yang
masuk sejak pagi.
3. Menyajikan makanan
dalam keadaan hangat
dan meminta pasien
untuk segera makan.
O:
S:
O:
S:
O:
perut masih sebah,
pasien mengatakan bisa
flatus.
Perkusi: Hipertimpani
Pasien mengatakan tadi
pagi makan ½ porsi.
Pasien mengatakan
lebih suka makan buah.
Tampak pasien makan
anggur.
Pasien mengatakan mau
makan nanti.
Makanan tidak masuk.
1 9 Mei ‘07
08.00
1. Melakukan
pemeriksaan Frekuensi
dan bunyi nafas.
2. Melanjutkan pemberian
oksigen 3 liter/menit
S:
O:
S:
Pasien mengatakan
sesak nafas berkurang
RR: 24 x/menit
Reguler, Krekels (+)
Pasien mengatakan tadi
pagi melepas O2 ± 10
menit dan tidak
merasakan penambahan
sesak nafas.
2 9 Mei ‘07
08.00
12.00
1. Melakukan
pemeriksaan tanda vital
dan observasi adanya
sianosis.
2. Memberikan obat
S:
O:
S:
Pasien mengatakan
bersedia diperiksa.
TD: 110/70 mmHg
N: 84 x/menit
RR: 24 x/menit
Tidak tampak tanda
sianosis.
Pasien bersedia minum
Captopril 1 tablet
Cedocard 1 tablet
O:
obat.
Obat masuk.
3 9 Mei ‘07
08.00
10.00
1. Melakukan injeksi lasix
1 ampul
2. Mengukur intake output
dan lingkar perut.
3. Menganjurkan pasien
untuk menambah
minum 1,5 gelas/hari.
S:
O:
S:
O:
S:
O:
Pasien bersedia disuntik
Obat masuk
Pasien mengatakan
sejak kemarin minum 1
½ botol aqua kecil dan
makan buah 1 x.
Urine tampung 1,300
cc.
Balance cairan: -320 cc
Lingkar perut 82 cm
Oedema kaki berkurang
Pasien mengatakan
akan melaksanakan
anjuran.
Pasien kooperatif.
4 9 Mei ‘07
10.00
1. Mencatat respon
kardiopulmonal
terhadap aktivitas.
S:
O:
Pasien mengatakan
ingin BAB.
Sebelum BAB di kamar
mandi.
TD: 150/100 mmHg
N:88 x/menit
RR: 26 x/menit
5 9 Mei ‘07
08.00
12.30
1. Melakukan observasi
adanya keluhan Gastro
intestinal dan intake
nutrisi yang masuk.
2. Menyajikan makanan
dalam keadaan hangat.
S:
O:
S:
Pasien mengatakan rasa
sebah sudah berkurang.
Pasien mengatakan
makan pagi habis 2
porsi.
Pasien kooperatif.
Pasien mengatakan mau
makan.
O: Pasien makan 1 porsi
habis.
1 10 Mei 07
08.00
Melanjutkan pemberian
oksigen 3 liter/menit. Dan
menghitung respirasi dan
nadi.
S:
O:
Pasien mengatakan
sesak berkurang dan
minta O2 dilepas.
O2 terpasang
intermitten
N: 92 x/menit
RR: 26 x/menit
2 10 Mei 07
12.00
1. Melakukan
pemeriksaan tanda vital
dan melakukan
observasi terhadap
sianosis.
2. Memberikan obat
Cedocard 1 tablet
Captopril 1 tablet
S:
O:
S:
O:
Pasien mengatakan
bersedia dilakukan
pemeriksaan.
TD: 150/100 mmHg
Terdengar bunyi
tambahan pada
auskultasi jantung.
Pasien bersedia minum
obat.
Obat masuk.
3 10 Mei 07
10.00
12.00
1. Melakukan injeksi
Lasix 1 ampul
Perinfus
2. Mengukur intake output
dan lingkar perut.
S:
O:
S:
O:
Pasien bersedia
diinjeksi.
Obat masuk.
Keluarga mengatakan
pasien minum 7 gelas
sejak kemarin, makan
buah 1 x.
Balance cairan: (-) 820
cc oedema kaki
berkurang, lingkar perut
79 cm.
1 11 Mei 07
08.00
1. Memantau tekanan
darah, nadi dan
S:
Pasien mengatakan
sudah tidak sesak.
respirasi tanpa
terpasang oksigen
O: TD: 130/80 mmHg,
N: 84 x/menit
RR: 22 x menit, reguler
2 11 Mei 07
10.00
12.00
1. Melakukan injeksi lasix
1 ampul
2. Mengukur intake output
dan lingkar perut dan
berat badan.
S:
O:
S:
O:
Pasien bersedia
disuntik.
Obat masuk.
Pasien mengatakan
minum 2 botol Aqua
kecil, dan makan kuah
1 x.
Urine buang 2,200 cc
Balance cairan: -975 cc
Lingkar perut: 78 cm
Oedema kaki (-)
1 12 Mei 07
10.00
1. Melakukan injeksi lasix
1 ampul.
2. Mengukur intake output
dan lingkar perut
S:
O:
S:
O:
Pasien bersedia
disuntik.
Obat masuk.
Pasien mengatakan
minum 1 ½ botol Aqua
kecil dan tidak makan
kuah.
Urine buang: 1.700 cc
Balance cairan: -1.055 cc
Lingkar perut 78 cm
Oedema kaki (-)
K. Evaluasi
No Waktu Catatan Perkembangan
1 10 Mei 07
11.30
S:
O:
A:
Pasien mengatakan masih sesak.
RR: 26 x/menit, krekels (+) tidak tampak otot bantu
pernafasan.
Masalah teratasi sebagian.
P: Pertahankan intervensi 1,2,3,4.
2 11 Mei 07
11.30
S:
O:
A:
P:
Pasien mengatakan sudah tidak sesak jika untuk
aktivitas ringan.
RR: 20 x/menit, Capillary Refill 2 detik, tidak tampak
sianosis, Nadi 80 x/menit.
Masalah teratasi sebagian.
Pertahankan intervensi 1,3,5
3 12 Mei 07
11.30
S:
O:
A:
P:
Pasien mengatakan kaki sudah tidak bengkak. Perut
sudah mengecil. Pasien mengatakan ingin pulang.
Balance cairan: -1.055 cc, oedema kaki (-), acites (-),
urine jernih, lingkar perut 78 cm, TD: 130/80 mmHg,
N: 88 x/menit.
Masalah teratasi sebagian.
Pertahankan intervensi 1,2,3
Modifikasi intervensi:
- Berikan informasi tentang pencegahan
kekambuhan penyakit.
4 10 Mei 07
11.30
S:
O:
A:
P:
Pasien mengatakan untuk ke kamar mandi sudah
tidak sesak.
Pasien ke kamar mandi tidak tampak sesak nafas.
TD: 130/80 mmHg, N 88 x/menit, RR: 24 x/menit.
Masalah teratasi.
Pertahankan intervensi 2 dan 4.
5 10 Mei 07
11.30
S:
O:
A:
P:
Pasien mengatakan perut sudah terasa enak dan tidak
mual. Pasien mengatakan makan sudah banyak.
Pasien makan 1 porsi habis.
Masalah teratasi.
Pertahankan intervensi 1 dan 4.