LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPM ACEH TAHUN 2016.pdf · pegawai yaitu PNS sebanyak 105...
Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH BPM ACEH TAHUN 2016.pdf · pegawai yaitu PNS sebanyak 105...
i
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
KATA PENGANTAR
egala puji bagi Allah SWT, dengan rahmat dan hidayah-Nya, Laporan Kinerja (LKJ) Badan
Pemberdayaan Masyarakat Aceh Tahun 2016 sebagai wujud pertanggungjawaban dalam
melaksanakan program dan kegiatan Tahun 2016 telah dapat disusun.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, BPM Aceh
berkewajiban menyusun laporan kinerja (LKJ) sebagai wujud pertanggungjawaban instansi
pemerintah dalam mencapai Visi dan Misi organisasi yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis
(RENSTRA) BPM Aceh tahun 2012-2017 yang merupakan implementasi dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012-2017, yang selanjutnya dijabarkan setiap tahunnya
dalam dokumen Rencana Kerja (Renja) dan Penetapan Kinerja (Tapkin).
LKJ BPM Aceh Tahun 2016 memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan kegiatan yang
dilaksanakan BPM Aceh selama Tahun 2016 yang tertuang dalam rencana srategis BPM Aceh tahun
2012‐2017. Pengukuran pencapaian output sasaran dilakukan dengan membandingkan antara
target yang telah ditetapkan pada penetapan indikator kinerja dengan hasil yang dicapai selama
kurun waktu Tahun 2016. Dengan demikian akan terlihat seberapa jauh tingkat pencapaian target
kinerja berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) BPM Aceh dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi serta pengelolaan/pemanfaatan sumber daya yang dimiliki selama Tahun 2016.
LKJ BPM Aceh Tahun 2016 juga memuat capaian kinerja serta realisasi penyerapan anggaran
tahun Anggaran 2016 dan sekaligus menjadi instrumen penting bagi penetapan kebijakan dan
peningkatan manajemen kinerja BPM Aceh di masa akan datang.
S
Banda Aceh, Februari 2017
KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN GAMPONG ACEH
(Prof. Dr. Ir. AMHAR ABUBAKAR, M.Sc) PEMBINA UTAMA MADYA
NIP. 19610503 198603 1 003
i
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... ii
IKHTISAR EKSEKUTIF............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................... 1
B. TUGAS, FUNGSI DAN SUMBER DAYA APARATUR .................................... 1
C. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI ....................................................................... 5
D. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED) ....................................... 7
E. SISTEMATIKA PENYAJIAN.................................................................................... 9
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2012-2017 ............................... 10
B. TUJUAN DAN SASARAN ........................................................................................ 12
C. STRATEGI DAN KEBIJAKAN ................................................................................. 15
D. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) ............................................................ 18
E. PENETAPAN KINERJA............................................................................................. 22
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. KERANGKA PENGUKURAN KINERJA............................................................... 23
B. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016 ............................................................. 33
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN .............................................................................................................. 71
B. RENCANA TINDAK LANJUT ................................................................................. 71
LAMPIRAN :
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
RENCANA KINERJA TAHUNAN BPM ACEH 2016
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016
RENCANA/ TARGET DAN CAPAIAN SKPA TAHUN ANGGARAN 2016
iii
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
IKHTISAR EKSEKUTIF
aporan Kinerja (LKJ) Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh Tahun 2016 ini
merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana
Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh Tahun 2012 – 2017 dan Rencana
Kinerja Tahun 2016 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2016.
Penyusunan LKJ Tahun 2016 ini pada hakekatnya merupakan kewajiban untuk memberikan
penjelasan mengenai akuntabilitas dan responsibilitas terhadap kinerja yang telah
dilakukan selama tahun 2016. Hal ini mengingat pelaporan akuntabilitas kinerja merupakan
suatu keharusan bagi setiap instansi Pemerintah dalam melaksanakan manajemen
pemerintahan dan implementasi berbagai kebijakan yang menitikberatkan pada upaya
peningkatan kepercayaan publik dan perwujudan pemerintahan yang baik (good
governance), sebagaimana termuat dalam Tap MPR No. XI/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang
ditindaklanjuti dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Seiring dengan upaya merealisasikan good governance, Badan Pemberdayaan Masyarakat
Aceh telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk mewujudkan tercapainya
visi dan misi serta tujuan dan sasaran secara sistematis yang telah dituangkan dalam
Renstra BPM Aceh Tahun 2012 – 2017. Visi tersebut yakni “Terwujudnya Kemandirian
Masyarakat Nanggore Aceh Darussalam”.
Untuk mewujudkan visi tersebut diatas perlu dirumuskan sejumlah misi yaitu :
1. Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan Mukim, Gampong dan Kelurahan;
2. Peningkatan Keswadayaan Masyarakat;
3. Pemantapan Nilai-nilai Sosial Budaya Masyarakat dan Pemberdayaan Keluarga yang
Islami;
4. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat;
5. Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan;
6. Pemberdayagunaan Teknologi Tepat Guna Sesuai Kebutuhan Masyarakat;
7. Penanggulangan Kemiskinan.
L
iv
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja selama tahun 2016 ditetapkan berdasarkan 4
(empat) sasaran strategis, selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 4 (empat) indikator
kinerja. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari empat sasaran strategis yang telah
ditetapkan dalam Penetapan/Perjanjian Kinerja Tahun 2016 menunjukkan bahwa 4
(empat) sasaran strategis tersebut telah dilaksanakan secara baik, namun masih ada
beberapa indikator sasaran strategis yang masih perlu ditingkatkan. Rincian capaian kinerja
masing-masing indikator tiap sasaran strategis tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel
berikut :
LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR RENSTRA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
ACEH TAHUN 2016
SASARAN STRATEGIS 1:
Meningkatnya Mutu Gizi Anak Usia Dini
Melalui Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS)
INDIKATOR KINERJA TARGET 2016
REALISASI
2016 CAPAIAN 2016
1 Jumlah sekolah yang mendapat
perbaikan gizi melalui makanan
tambahan bergizi (PMT-AS)
91 Sekolah 91 Sekolah 100%
SASARAN STRATEGIS 2:
Meningkatnya Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat
Terhadap Teknologi Tepat Guna (TTG)
INDIKATOR KINERJA TARGET 2016
REALISASI
2016 CAPAIAN 2016
1 Jumlah peserta yang berhasil menjadi
juara Pekan Inovasi Perkembangan
Desa/Teknologi Tepat Guna (TTG) XI
Tahun 2016
6 Inventor 6
Inventor
100%
v
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
SASARAN STRATEGIS 3:
Meningkatnya Kualitas Pelayanan
Kepada Masyarakat di Kemukiman dan Gampong
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2016
REALISASI
2016 CAPAIAN 2016
1 Jumlah Gampong Berprestasi yang
Mendapat Dana Pembinaan
6
Gampong
6 Gampong 100%
SASARAN STRATEGIS 4:
Meningkatnya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Dan Gampong
INDIKATOR KINERJA
TARGET
2016
REALISASI
2016 CAPAIAN 2016
1 Jumlah Gampong yang Berhasil
Mengelola Dana Desa
6.474
Gampong
6.474
Gampong
100%
Banda Aceh, Februari 2017
KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN GAMPONG ACEH
(Prof. Dr. Ir. AMHAR ABUBAKAR, M.Sc) PEMBINA UTAMA MADYA
NIP. 19610503 198603 1 003
1
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
BAB. I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan
untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan
bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan system
pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan terukursehingga penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan
bertanggungjawab.
Pemerintah telah menerbitkan instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) nomor
7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dimana Inpres tersebut
mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara
untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta
kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategik
yang ditetapkan oleh masing-masing instansi.
Pertanggungjawaban tersebut berupa laporan yang disampaikan kepada atasan
masing-masing, lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas, dan akhirnya
disampaikan kepada presiden selaku kepala pemerintahan. Laporan tersebut
menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan melalui Sistem
Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah (SAKIP).
B. TUGAS, FUNGSI, DAN SUMBER DAYA APARATUR
Secara kelembagaan Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh adalah perangkat daerah
sebagai unsur penunjang Pemerintah Daerah Provinsi Aceh yang dibentuk berdasarkan
Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas,
Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh mempunyai tugas untuk “Melaksanakan
Tugas Umum Pemerintahan dan Pembangunan di bidang pemberdayaan
masyarakat”.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Badan Pemberdayaan
Masyarakat Aceh mempunyai fungsi :
2
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Badan;
2. Penyusunan program kerja tahunan jangka menengah dan jangka panjang;
3. Penyelengaraan tugas di bidang pemberdayaan masyarakat, termasuk pelayanan
umum lintas Kabupaten/Kota;
4. Pelaksanaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan tugas
di bidang pemerintahan mukim dan gampong serta pemberdayaan masyarakat;
5. Perumusan kebijakan teknis dalam lingkup pembedayaan masyarakat;
6. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB).
Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana tersebut di atas, Badan Pemberdayaan
Masyarakat Aceh mempunyai kewenangan:
1. Merumuskan dan menyiapkan kebijakan pelaksanaan pemerintahan dan kelembagaan
mukim dan gampong;
2. Merumuskan dan menyiapkan kebijakan dibidang ketahanan masyarakat;
3. Merumuskan dan menyiapkan kebijakan dibidang pemanfaatan teknologi tepat guna
dan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan;
4. Merumuskan dan menyiapkan kebijakan dibidang pemberdayaan ekonomi
masyarakat gampong;
5. Merumuskan dan menyiapkan kebijakan program dan koordinasi litbang serta
penyusunan perencanaan dan pelaporan dibidang pemberdayaan masyarakat; dan
6. Melaksanakan tata usaha, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana serta rumah
tangga.
3
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Di dalam pelaksanaan tugas dan fungsi maka susunan organisasi Badan
Pemberdayaan Masyarakat Aceh, terdiri dari :
1. Kepala Badan;
2. Sekretaris;
3. Bidang Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Perdesaan;
4. Bidang Ketahanan Masyarakat Mukim dan Gampong;
5. Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat;
6. Bidang Pengembangan Teknologi Perdesaan;
7. Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Didalam penyusunan dan pembagian struktur organisasi berdasarkan esselon III dan
IV adalah sebagai berikut :
1. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum;
b. Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Laksana;
c. Sub Bagian Keuangan.
2. Bidang Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Perdesaan, terdiri dari :
a. Sub Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Perdesaan;
b. Sub Bidang Penguatan Kelembagaan Masyarakat Mukim dan Gampong.
3. Bidang Ketahanan Masyarakat Mukim dan Gampong, terdiri dari :
a. Sub Bidang Motivasi dan Swadaya;
b. Sub Bidang Pengembangan Sumber Daya, Tradisi dan Budaya.
4. Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, terdiri dari :
a. Sub Bidang Penanggulangan Kemiskinan;
b. Sub Bidang Bimbingan Usaha Ekonomi.
5. Bidang Pengembangan Teknologi Perdesaan, terdiri dari :
a. Sub Bidang Teknologi Tepat Guna;
b. Sub Bidang Bimbingan dan Penyuluhan.
6. Unit Pelaksana Kegiatan (UPTB), terdiri dari :
a. Sub Bagian Tata Usaha;
b. Seksi Penyiapan dan Penyelenggaraan Pelatihan;
c. Seksi Sarana dan Prasarana Pelatihan.
4
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, BPM Aceh didukung oleh 133 orang
pegawai yaitu PNS sebanyak 105 dan tenaga kontrak sebanyak 42 orang. Gambaran
komposisi pegawai yang ada saat ini sampai akhir bulan Desember 2016.
Menurut golongan :
a. Golongan IV = 18 orang
b. Golongan III = 56 orang
c. Golongan II = 16 orang
d. Tenaga Kontrak = 42 orang
Menurut jenis kelamin:
a. Laki-laki = 86 orang
b. Perempuan = 47 orang
Menurut tingkat pendidikan sebagai berikut:
a. Pasca Sarjana (S-2) = 18 orang
b. Sarjana (S-1) = 61 orang
c. Diploma III (D-III) = 5 orang
d. SLTA Sederajat = 26 orang
Jumlah PNS yang menduduki eselon:
a. Eselon II-a = 1 orang
b. Eselon III-a = 6 orang
c. Eselon IV-a = 13 orang
5
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
C. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI
Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh didalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya
memiliki strategi pemberdayaan masyarakat dengan mengacu pada RPJMA Tahun 2012 –
2017 dengan memperhatikan kebutuhan dan perkembangan situasi pemberdayaan
masyarakat baik secara lokal, nasional dan global. Strategi dan kebijakan yang dilakukan
oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh adalah :
1. Pemantapan pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintahan Mukim dan Gampong sesuai
dengan kaidah yang berlaku;
2. Peningkatan peranan kelembagaan masyarakat Gampong dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya;
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelayanan sosial dan memantapkan
manajemen pemerataan keadilan serta peningkatan kepedulian masyarakat terhadap
masalah sosial dan ekonomi melalui pembinaan dan stimulan dalam rangka
penanggulangan kemiskinan agar dapat meningkatkan kesejahteraan;
4. Penanggulangan kemiskinan sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010
tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, dilaksanakan berdasarkan pembagian
4 klaster/kelompok yaitu :
a. Klaster I bantuan dan Perlindungan Sosial berbasis keluarga bertujuan untuk
melakukan pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, dan perbaikan kualitas
hidup masyarakat miskin;
b. Klaster II Pemberdayaan Masyarakat bertujuan untuk mengembangkan potensi dan
memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin untuk terlibat dalam
pembangunan yang didasarkan pada prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat;
c. Klaster III Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil bertujuan untuk memberikan akses
dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil;
d. Klaster IV Program murah untuk rakyat untuk memberikan ”sesuatu” dengan harga
sangat murah dengan sebagian dibantu pemerintah.
5. Melanjutkan dan mendukung Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
Gampong/Desa (P3MG/D);
6. Memfungsikan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) sebagai lembaga pengembangan
perekonomian masyarakat Gampong;
6
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
7. Mengupayakan bantuan stimulan bagi masing-masing Gampong secara proporsional
dalam bentuk program Bantuan Keuangan Peumakmue Gampong atau nama lain serta
program-program pemberdayaan lainnya sesuai dengan potensi dan kondisi yang
dimiliki oleh masing-masing Gampong;
8. Meningkatkan kapasitas aparatur Pemerintahan dan kelembagaan Mukim/ Gampong,
pengurus Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) dan pelaku program melalui berbagai
pelatihan dan field training guna meningkatkan pengetahuan sehingga diharapkan
menjadi tenaga profesional pada bidang tugasnya;
9. Pengembangan Kelompok Masyarakat Pengelola Industri Kecil dan Rumah Tangga serta
meningkatnya kemampuan usaha UKM;
10. Pengembangan TTG untuk perdesaan sebagai upaya peningkatan akses kelompok
masyarakat miskin terhadap TTG untuk peningkatan produktifitas;
11. Menumbuh kembangkan keswadayaan, gotong royong masyarakat dan partisipasi
masyarakat dalam membangun Gampong;
12. Memberdayakan keluarga guna meningkatkan kesejahteraan keluarga, kesetaraan
gender serta kesadaran hukum dan lingkungan di Gampong maupun diperkotaan
melalui 10 program pokok PKK.
13. Meningkatkan pemberdayaan ekonomi bagi perempuan dan peningkatan gizi anak
sekolah sehingga akan tercipta suasana yang mendukung kecerdasan dan aktifitas anak.
14. Mendukung kegiatan posyandu dalam rangka peningkatan kualitas kesehatan
masyarakat Gampong;
15. Meningkatkan kualitas pendidikan guna mendukung kegiatan Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) dan mendukung Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat;
7
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
D. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED )
Berdasarkan analisis tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh,
maka peran sebagai regulator merupakan tantangan utama yang perlu disikapi untuk
pengembangan pelayanan Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh. Adapun isu-isu penting
penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan pemberdayaan masyarakat aceh :
1. Isu Substansial
a. Kurangnya akses bagi masyarakat untuk berperan dalam proses pengambilan
keputusan dalam mengatur kehidupannya sebagai akibat masih kuatnya
kewenangan Pemerintah dalam mengelola kebijakan program pembangunan;
b. Masih kurangnya Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) di gampong – gampong;
c. Masih kurangnya TK/RA/SD/MI yang mendapat bantuan pemberian makanan
tambahan anak sekolah (PMT-AS);
d. Perlunya pembinaan secara berkelanjutan terhadap peningkatan Kesejahteraan
Keluarga baik di kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa;
e. Masih tumpang tindihnya pembinaan dan pengembangan kelembagaan adat antara
BPM, MAA dan Katibul Wali ;
f. Masih terbatas dan rendahnya tingkat pengetahuan/keterampilan masyarakat
dalam mengelola SDA dan mendayagunakan TTG sesuai kebutuhan masyarakat;
g. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan program-program pembangunan di gampong/kelurahan;
h. Penyelenggaraan Pemerintahan Mukim dan Gampong belum optimal;
i. Terbatasnya sarana dan prasarana Pemerintahan Mukim, dan Gampong;
j. Perlunya peningkatan, fasilitasi, monitoring pelaksanaan dana desa secara efektif dan
efisien;
k. Belum berperannya lembaga ekonomi masyarakat seperti Badan Usaha Milik
Gampong (BUMG), Koperasi Unit Desa (KUD) dan lembaga keuangan lainnya guna
menunjang hasil produksi masyarakat;
l. Belum optimalnya data Profil Gampong secara lengkap sebagaimana dasar
penyusunan perencanaan pembangunan sesuai dengan potensi wilayah;
m. Perlunya pembinaan secara kontinyu dan terus menerus terhadap Pemerintahan
Gampong yang memenuhi syarat sehingga dalam pelaksanaan perlombaan Gampong
lebih terarah;
8
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
n. Kurang berfungsinya lembaga Posyantekdes sehingga informasi pemanfatan TTG
bagi masyarakat kurang efektif;
o. Masih kurangnya penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Inovasi terbarukan dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat ;
p. Belum adanya data yang lengkap terhadap desa miskin dan terisolir, kawasan yang
memiliki potensi, masyarakat miskin untuk penyusunan Pengembangan dan
Pembangunan Kawasan;
2. Isu Institusional
a. Aspek Kelembagaan
Adanya perbedaan bentuk dan nomenklatur Instansi Pemberdayaan Masyarakat
pada tingkat Kabupaten/Kota dan ada Kabupaten/Kota yang belum membentuk
Institusinya;
Masih banyak pejabat/aparatur BPM Kabupaten/Kota yang belum mempunyai
kompetensi di bidang pemberdayaan masyarakat, hal ini disebabkan karena
pemindahan/mutasi pejabat, pegawai yang tidak sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
Belum tejalinnya singkronisasi dan kesamaan persepsi antara Provinsi dan
Kabupaten/Kota tentang program kegiatan yang akan di alokasikan ke gampong-
gampong;
b. Aspek Kebijakan dan Program Prioritas
Komitmen Pemerintahan Kab/Kota terhadap penetapan kebijakan dan Program-
program Pemberdayaan Masyarakat dalam dokumen Propeda, Renstra dan
Repetada belum seluruhnya ada;
Program-program Prioritas Pemerintahan Kab/Kota belum seluruhnya
memperhatikan Program Pemberdayaan Masyarakat dan Penguatan
Pemerintahan /Kelembagaan Mukim dan Gampong;
Belum semua Kab/Kota mengintruksikan kepada gampong-gampong untuk
mengupdate pendayagunaan profil gampong dengan menunjuk petugas khusus
dan memberikan honorarium;
9
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
E. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Dalam penyajian Laporan akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2017
memiliki sistematika penulisan sebagai berikut :
IKHTISAR EKSEKUTIF
Menguraikan ringkasan secara menyeluruh LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh;
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada
aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang
sedang dihadapi organisasi.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Pada Bab ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana strategis, penetapan
kinerja, sasaran yang ingin diraih instansi pada tahun yang bersangkutan serta
kaitannya dengan capaian visi dan misi Badan Pembedayaan Masyarakat Aceh.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bab ini diuraikan akuntabilitas kinerja, diutamakan pada pencapaian
sasaran organisasi. Didalamnya disajikan uraian hasil pengukuran kinerja,
evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja termasuk menguraikan secara
sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan
yang dihadapi dalam pencapaian target-target kinerja yang telah ditetapkan
serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil untuk perbaikan dan
peningkatan kinerja organisasi di tahun berikutnya secara berkelanjutan.
BAB IV PENUTUP
BAB V LAMPIRAN
10
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis (RENSTRA) 2012 - 2017
Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh tahun 2012-2017
merupakan dokumen perencanaan jangka menengah Badan Pemberdayaan Masyarakat
Aceh untuk periode 5 (lima) tahun, terhitung sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2017,
yang disusun sesuai dengan arah kebijakan pembangunan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Aceh (RPJMA) Tahun 2012‐2017, sebagai bagian dari agenda Rencana
Pembangunan dan Rencana Strategis pemerintah Aceh Tahun 2012‐2017.
Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh Tahun 2012‐2017 disusun
sebagai komitmen perencanaan jangka menengah dalam menjalankan kebijakan Strategis
pemerintah Aceh yang merupakan implementasi RPJMA Tahun 2012‐2017, serta menjadi
landasan dan acuan pelaksanaan kegiatan seluruh unit kerja di lingkungan Badan
Pemberdayaan Masyarakat Aceh .
Isi dalam Dokumen Rencana Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh
menjabarkan tentang kebijakan yang dilakukan secara komprehensif dengan memuat visi,
misi, tujuan, sasaran strategis yang ingin dicapai selama periode lima tahun kedepan, yang
disesuaikan dengan dinamika tuntutan perubahan dalam masyarakat, serta sinkronisasi
perencanaan pembangunan secara menyeluruh dan terintegrasi dalam mendukung
kebijakan pemerintah Aceh khususnya dan kebijakan pembangunan nasional pada
umumnya selama periode lima tahun kedepan.
1. Visi
Berdasarkan peran dan mandat Pemerintah Aceh yang dijabarkan pada tugas pokok
dan fungsi, visi Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh adalah :
Visi tersebut mencerminkan suatu keinginan atau cita-cita dalam rangka perubahan
menuju masyarakat Aceh yang lebih mandiri melalui pemberdayaan masyarakat dan
Terwujudnya Kemandirian Masyarakat Aceh
11
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
sebagai motor penggerak perubahan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Mukim dan
Gampong serta cerminan komitmen Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh sebagai
elemen penggerak dan motivator untuk menjadi yang lebih baik lagi, yang harus
disinergikan dengan elemen penggerak lainnya dalam suatu kesisteman yang utuh.
a. Keberdayaan masyarakat, merupakan upaya mengembangkan kemampuan dan
kemandirian masyarakat dalam seluruh aspek kehidupan meliputi aspek
pemberdayaan ekonomi masyarakat, keswadayaan masyarakat, sosial budaya
masyarakat, pemanfaatan sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan,
pendayagunaan tehnologi tepat guna dan penanggulangan kemiskinan, sehingga
diharapkan masyarakat Aceh secara bertahap akan mampu membangun diri dan
lingkungannya serta berperan aktif dalam proses pembangunan.
b. Penyelenggaraan Pemerintahan Mukim dan Gampong, merupakan salah satu tujuan
yang akan dicapai demi terwujudnya suatu tatanan Pemantapan Kerangka
Acuan/Regulasi, Pemantapan Kelembagaan Pemerintahan Mukim dan Gampong,
Pemantapan Pengelolaan Keuangan Gampong, Pementapan Adaministrasi
Pemerintahan Mukim dan Gampong, Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Mukim
dan Gampong, Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Mukim
dan Gampong.
2. Misi
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari visi, maka misi Badan Pemberdayaan Masyarakat
Aceh adalah sebagai berikut :
1. Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan Mukim, Gampong dan Kelurahan;
2. Peningkatan Keswadayaan Masyarakat;
3. Pemantapan Nilai-nilai Sosial Budaya Masyarakat dan Pemberdayaan Keluarga
yang Islami;
4. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat;
5. Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Berwawasan Lingkungan;
6. Pemberdayagunaan Teknologi Tepat Guna Sesuai Kebutuhan Masyarakat;
7. Penanggulangan Kemiskinan.
12
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
B. Tujuan dan Sasaran
Sebagai penjabaran atau penerapan dari pernyataan visi dan misi tersebut di atas,
Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh menetapkan tujuan strategis yaitu :
Tabel 2B. 1
Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai visi dan misi
MISI TUJUAN
Pemantapan Penyelenggaraan
Pemerintahan Mukim, Gampong dan
Kelurahan
Peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintah mukim dan gampong
Berfungsinya Lembaga-lembaga gampong dalam rangka penguatan kelembagaan
gampong
Peningkatan Keswadayaan Masyarakat Meningkatnya partisipasi dan peran aktif masyarakat dalam membangun
gampong
Pemantapan Nilai – Nilai Sosial Budaya
Masyarakat dan Pemberdayaan Keluarga
Meningkatnya motivasi masyarakat untuk memelihara dan mengembangkan
budaya dan tradisi sesuai dengan kearifan lokal
Terwujudnya keluarga yang sejahtera melalui peningkatan taraf hidup yang
lebih layak
Pengembangan Usaha Ekonomi
Masyarakat Meningkatnya produktivitas usaha masyarakat dan pembangunan gampong
Pemanfaatan sumber daya alam yang
berwawasan lingkungan
Terwujudnya pengelolaan sumber daya alam oleh masyarakat gampong berbasis
ramah lingkungan
Pendayagunaan Teknologi Tepat Guna
Sesuai Kebutuhan Masyarakat
Mendorong berkembangnya inovasi desiminasi informasi/teknologi tepat guna
dalam rangka peningkatan produktifitas dan mutu produksi pemanfaatan
sumber daya alam secara bertanggung jawab menuju keunggulan yang
kompetitif
Penanggulangan Kemiskinan Meningkatnya taraf hidup masyarakat gampong
Lebih lanjut Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh menetapkan sasaran strategis
sebagai turunan dari setiap tujuan strategis yang hendak dicapai dalam jangka waktu 2012 -
2017, yaitu :
1. Untuk mewujudkan Tujuan Pertama, ditetapkan sasaran sebagai berikut :
a. Terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan pemerintahan
mukim dan gampong;
b. Meningkatnya kualitas aparatur pemerintahan gampong;
c. Terciptanya data profil gampong yang mampu memberi kontribusi terhadap
pembangunan gampong;
d. Memaksimalkan manajemen administrasi mukim dan gampong.
13
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
2. Untuk mewujudkan Tujuan Kedua, ditetapkan sasaran sebagai berikut :
a. Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia pengelola lembaga mukim dan
gampong;
b. Meningkatanya peran serta lembaga gampong dalam rangka pembangunan
gampong dan mukim;
c. Berfungsinya Badan Usaha Milik gampong;
d. Memaksimalkan fungsi dan kewenangan imum mukim sebagai kepala administrasi
yang membawahi gampong.
3. Untuk mewujudkan Tujuan Ketiga, ditetapkan sasaran sebagai berikut :
a. Pembentukan/meningkatkan kualitas sumber daya kader pemberdayaan gampong
sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam rangka pembangunan gampong;
b. Dukungan pengentasan daerah tertinggal melalui pemantapan Program
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa/Gampong (P3MD/G);
4. Untuk mewujudkan Tujuan Keempat, ditetapkan sasaran sebagai berikut :
a. Meningkatnya kepedulian dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat
kebersamaan kekeluargaan dan kegotong- royongan;
b. Terbentuknya gampong percontohan yang mengembangkan kearifan lokal;
c. Terwujudnya database gampong adat se Aceh.
5. Untuk mewujudkan Tujuan Kelima, ditetapkan sasaran sebagai berikut :
a. Meningkatnya asupan gizi anak usia sekolah gampong Se-Aceh;
b. Terbentuknya Kader Pokjanal Posyandu Plus di tingkat gampong dalam wilayah
Aceh;
c. Meningkatnya peran aktif tim PKK Kabupaten/Kota, Kecamatan dan gampong.
6. Untuk mewujudkan Tujuan Keenam, ditetapkan sasaran sebagai berikut :
a. Bantuan prioritas lainnya kepada masyarakat melalui Badan Usaha Milik Gampong
(BUMG) dalam berbagai bentuk kegiatan bantuan modal usaha kepada masyarakat.
b. Meningkatnya taraf hidup masyarakat Gampong;
7. Untuk mewujudkan Tujuan Ketujuh, ditetapkan sasaran sebagai berikut :
a. Pembinaan dan bantuan dana pengembangan usaha pengelolaan potensi lokal;
b. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung dalam rangka pengelolaan sumber
daya dalam dan potensi gampong;
c. Terbentuknya database pengembangan pengelolaan sumber daya alam yang
inovatif dan memiliki kontribusi bagi lingkungan hidup.
14
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
8. Untuk mewujudkan Tujuan Kedelapan, ditetapkan sasaran sebagai berikut :
a. Penguatan lembaga pelayanan pengembangan teknologi tepat Guna;
b. Meningkatnya pengembangan pemantapan teknologi tepat guna
9. Untuk mewujudkan Tujuan kesembilan, ditetapkan sasaran sebagai berikut :
a. Tersedianya kader aparatur pemberdayaan masyarakat yang professional dan
berkualitas;
b. Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi aparatur dalam
penyelenggaraan pemerintahan serta meningkatnya transparansi dan
akuntabilitas;
c. Terselengaranya reformasi birokrasi dan organisasi Badan Pemberdayaan
Masyarakat Aceh;
d. Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi aparatur dalam
penyelenggaraan program pemberdayaan masyarakat aceh.
10. Untuk mewujudkan Tujuan Kesepuluh, ditetapkan sasaran sebagai berikut :
a. Tersedianya dokumen perencanaan, monitoring ,evaluasi dan pelaporan agenda
strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat;
b. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung kerja Badan Pemberdayaan
Masyarakat Aceh secara berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan;
c. Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian sebagai bahan rekomendasi
perumusan kebijakan.
15
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
C. Strategi dan Kebijakan
Mengacu pada visi, misi, tujuan dan sasaran Badan Pemberdayaan masyarakat Aceh Tahun 2012–2017, secara konsisten
diarahkan pada upaya–upaya mendukung lingkup tugas Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh dalam menyelenggarakan
sebagian tugas pemerintahan Aceh di bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat .
Tabel 2C. 1 Strategi dan Kebijakan
MISI STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN
Pemantapan Penyelenggaraan Pemerintahan Mukim, Gampong dan Kelurahan
1. Pemantapan pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan
mukim dan gampong sesuai dengan
kaidah yang berlaku;
2. Peningkatan peranan kelembagaan
masyarakat gampong dalam
melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya;
1. Memantapkan sistem pendataan
profil desa/kelurahan sebagai
basis data dalam penyusunan
rencana pembangunan di
gampong /kelurahan dan
pengembangan kebijakan daerah.
2. Memfasilitasi pemantapan penyel
enggaraan pemerintahan mukim,
gampong dan Kelurahan
3. Dukungan penyediaan sarana
prasarana pemerintahan mukim,
gampong dan kelurahan
1. Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam membangun
gampong
2. Peningkatan Imum Mukim dan
Kelembagaannya
3. Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat Gampong
4. Peningkatan Kapasitas Aparatur
Pemerintah Gampong
1. Peningkatan Sarana dan
Prasarana Mukim dan
Gampong
2. Koordinasi dan Pembinaan
Kelembagaan Mukim
3. Pemberdayaan Lembaga
dan Organisasi Masyarakat
Gampong
4. Pelatihan Aparatur
pemerintah gampong
dalam bidang manajemen
pemerintahan gampong
Peningkatan Keswadayaan
Masyarakat
1. Meningkatkan pemberdayaan
lembaga masyarakat
2. Meningkatkan partisipasi dan
swadaya masyarakat
3. Meningkatkan peran serta dan
apresiasi masyarakat melalui
budaya gotong royong
4. Meningkatkan kualitas gizi anak
usia dini
1. Memantapkan peran lembaga
kemasyarakatan serta
pengembangan partisipasi dan
keswadayaan masyarakat dalam
pembangunan kawasan pedesaan
melalui pengembangan
manajemen pembangunan
partisipatif
2. Pelestarian budaya gotong royong
1. Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat Gampong
1. Pembinaan sosial budaya
masyarakat dan
pemberdayaan
kesejahteraan keluarga
16
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
3. Mendorong masyarakat dalam
pemberdayaan dan kesejahteraan
keluarga menuju keluarga yang
berkualitas, sehat dan sejahtera.
4. Mendukung kegiatan posyandu
dalam rangka peningkatan
kualitas kesehatan masyarakat
gampong
5. Pemberian makanan tambahan
anak sekolah (PMT-AS)
Pemantapan Nilai-Nilai Sosial
Budaya Masyarakat dan
Pemberdayaan Keluarga
1. Terbentuknya gampong
percontohan yang
mengembangkan kearifan lokal
2. Identifikasi nilai-nilai budaya yang
masih hidup dan potensial untuk
dilestarikan dan dikembangkan
3. Pemeliharaan norma, nilai dan
sistem sosial yang positif didalam
masyarakat
1. Memantapkan kehidupan sosial
budaya masyarakat sesuai tradisi
dan adat istiadat dalam
mewujudkan keharmonisan
bermasyarakat dan berbangsa.
1. Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam membangun
gampong
1. Pemberdayaan Adat
Sosial Masyarakat dan
Gampong
Pengembangan Usaha Ekonomi
Masyarakat
1. 1. Pembinaan dan pengembangan
usaha pengelolaan potensi lokal
2. Mengembangkan usaha ekonomi
masyarakat dan keluarga serta
memantapkan manajemen
lembaga keuangan mikro
masyarakat dan usaha – usaha
desa
1. Pengembangan Lembaga Ekonomi
Gampong
1. Pembinaan,
Pengembangan,
Pembangunan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Gampong/Desa (P3MD)
17
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
3. Memfungsikan Badan Usaha Milik
Gampong (BUMG) sebagai
Lembaga pengembangan
perekonomian masyarakat
gampong;
Pemanfaatan Sumber Daya
Alam yang Berwawasan
Lingkungan
1. Peningkatan sarana dan prasarana
pendukung dalam rangka
pengelolaan sumber daya alam dan
potensi gampong
2. Terbentuknya database
pengembangan pengelolaan
sumber daya alam yang inovatif
dan memiliki kontribusi bagi
lingkungan hidup
1. Mendorong Masyarakat dalam
pengelolaan potensi sumber daya
alam yang berwawasan
lingkungan
1. Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat Gampong
1. Pemberdayaan Masyarakat
Melalui Pemanfaatan/
Pengelolaan SDA
18
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
D. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2016
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai
penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis
(Renstra) BPM Aceh 2012-2017 yang akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan
tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk
seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan
rencana kinerja BPM Aceh Tahun 2015 dilakukan seiring dengan agenda penyusunan
dan kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi BPM Aceh untuk mencapainya
dalam tahun 2015. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
Tentang Pelaksanaan PP 6 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Rencana
Kinerja Tahunan ini disebut Rencana Kerja SKPD disingkat Renja SKPD. Dokumen
rencana kinerja BPM Aceh tahun 2016 memuat informasi tentang:
a. sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan;
b. indikator kinerja sasaran dan rencana capaiannya;
c. program, kegiatan, serta kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya
19
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
SASARAN/STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Meningkatnya Peran Aktif Masyarakat Melalui Kegiatan Gotong-royong, Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah, Peran Aktif pokjanal Posyandu Provinsi dan Kabupaten /Kota serta Meningkatnya peran PKK dalam Pemberdayaan Masyarakat.
1 Jumlah peserta Rakorda Pokjanal Posyandu Se-Aceh 32 Orang
2 Jumlah peserta Rakerda TP PKK Aceh 203 Orang
3 Jumlah Peserta Sosialisasi Dan Pembekalan Bagi Tenaga Pendamping PMT-AS
120 Orang
4 Jumlah Peserta Rapat Kerja PMT – AS Se Aceh 52 Orang
5 Jumlah Penyuluhan kesadaran narkoba terhadap anak-anak dan remaja
120 Orang
6 Jumlah Peserta Sosialisasi dan pembentukan FORIKAN di 1 Wilayah
24 Orang
7 Jumlah peserta desiminasi posyandu terintegrasi untuk tim PKK gampong
150 Orang
8 Jumlah peserta sosialisasi dan pembengkalan TPK bedah rumah dhuafa
58 Orang
9 Jumlah peserta dalam rangka HSQ 40 Orang
10 Jumlah kader TP PKK Provinsi dan Kab/Kota yang mengabdi selama 25 tahun secara terus menerus
2 Orang
11 Jumlah TP PKK yang menjuarai lomba Asmaul Husna
6 TP PKK
12 Jumlah peserta sosialisasi dan advokasi pencegahan kanker serviks melalui test IV A
180 Orang
13 Pelaksanaan acara BBGRM XIII dan HKG PKK ke 44 1 kali
14 Jumlah sekolah TK/RA yang menerima bantuan PMT-AS
91 Sekolah
15 Jumlah penerima bantuan renovasi bedah rumah dhuafa
74 Orang
Meningkatnya Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat Terhadap Teknologi Tepat Guna (TTG)
1 Jumlah peserta dan pemakalah rakernis posyantek dan pemetaan kebutuhan TTG
40 Orang
2 Pelaksanaan PIN desa/kelurahan Nasional II dan Gelar TTG Nasional XVIII
1 Kali
3 Jumlah yang ikut serta dalam gelar TTG se Aceh XI 23
Kab/Kota
4 Jumlah juara gelar TTG se Aceh XI kategori inventor TTG
3 Orang
5 Jumlah juara gelar TTG se Aceh XI kategori inovasi TTG
3 Orang
Tercapainya Program/Kegiatan Pemberdayaan Adat Dan Budaya Aceh Secara Efektif dan Efesien serta Terkoordinasinya dan Sinerginya Pelaksanaan Program/Kegiatan Provinsi Dan Kab/Kota
1 Jumlah peserta rakor pemberdayaan adat dan budaya Aceh
55 Orang
2 Jumlah Peserta rapat tim pokja pelestarian adat dan budaya Aceh
20 Orang
20
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Meningkatnya kinerja pelaku program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa/gampong (P3MD/G)
1 Jumlah tenaga ahli pemberdayaan masyarakat terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh
3 Orang
2 Jumlah tenaga ahli Infrastruktur terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh
3 Orang
3 Jumlah tenaga ahli pembangunan partisipatif terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh
3 Orang
4 Jumlah tenaga ahli pemberdayaan ekonomi desa terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh
3 Orang
5 Jumlah tenaga ahli pengembangan teknologi tepat guna terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh
3 Orang
6 Jumlah tenaga ahli pengembangan pelayanan dasar terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh
3 Orang
7 Jumlah pendamping desa terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh
3 Orang
8 Jumlah pendamping lokal desa terbaik dalam mengelola dana desa dalam wilayah Aceh
3 Orang
9 Jumlah Gampong terbaik dalam mengelola dana desa
3 Gampong
Meningkatnya Peran, Fungsi dan kewenangan dalam penyelenggaraan pemerintahan mukim/gampong dan profil gampong 1
Jumlah Peserta Rapat Koordinasi persiapan perlombaan gampong tingkat provinsi
23 Orang
2 Jumlah peserta rapat koordinasi dan evaluasi penyusunan dan pendayagunaan profil gampong
46 Orang
3 Jumlah peserta workshop forum keuchik se Aceh dan BPM Kab/Kota
46 Orang
4 Jumlah Gampong berprestasi yang mendapat biaya pembinaan
6 gampong
5 Jumlah Gampong yang masuk 10 besar berprestasi tingkat provinsi yang mendapat biaya pembinaan
4 Gampong
Tersedianya dan terpantaunya Unit Pengaduan Masyarakat (UPM)
1 Jumlah Peserta Rapat Tim Sekretariat Unit Pengaduan Masyarakat
30 Orang
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat gampong dalam pengelolaan manajemen lembaga kemasyarakatan gampong
1 Jumlah peserta pelatihan perencanaan pembangunan partisipatif masyarakat gampong bagi ketua LPM / Tuha Lapan Gampong
30 Orang
Tersedianya Sarana dan Prasarana Perdesaan di seluruh Aceh
1 Jumlah peserta pembekalan bagi Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), Keuchik dan pendamping Kab/Kota pembangunan kantor keuchik
12 Orang
2 Jumlah Peserta Rapat Evaluasi pelaksana pembangunan kantor keuchik
12 Orang
21
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
3 Jumlah bantuan wireless untuk gampong 20 Unit
4 Jumlah bantuan sound system untuk gampong 1 Unit
5 Jumlah bantuan komputer PC untuk kantor keuchik 32 Unit
6 Jumlah gampong penerima bantuan mobiler untuk kantor keuchik
20 Gampong
7 Jumlah Pembangunan Kantor Keuchik 2 Unit
8 Jumlah pembangunan gedung PKK 1 Unit
Meningkatnya peran dan fungsi imum mukim dalam penyelenggaraan pemerintahan dan penataan pembangunan di kemukiman
1 Jumlah Imum Mukim yang memperoleh biaya operasional (BOP) Mukim
793 Orang
2 Jumlah Peserta workshop penguatan kelembagaan mukim
46 Orang
Meningkatnya partisipasi masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya alam (SDA)
1 Jumlah peserta sosialisasi pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam (SDA) kawasan perdesaan
25 Orang
Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan Keuchik yang baru pertama kali terpilih sebagai keuchik definitif di seluruh Aceh
1 Jumlah Keuchik definitif yang baru pertama kali terpilih yang mengikuti pelatihan pratugas
120 Orang
22
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
E. PENETAPAN KINERJA
Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan
dicapai dan disepakati antara pihak yang menerima amanah/pegemban tugas dan
penanggung jawab kinerja dengan pihak yang memberikan amanah/tugas dan
tanggung jawab kinerja. Tujuan Perjanjian Kinerja:
1. Peningkatan kualitas pelayanan publik;
2. Peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan sumber daya
3. Percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan,
dan akuntabel;
4. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur;
5. Mendorong komitmen penerima amanah untuk melaksanakan amanah yang
diterimanya dan terus meningkatkan kinerjanya;
6. Menciptakan alat pengendalian manajemen yang praktis bagi pemberi amanah
7. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;
8. Untuk dapat menilai keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan (reward) atau sanksi
(Punishment).
SASARAN/STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Meningkatnya mutu gizi anak usia dini melalui Program
Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS)
Jumlah sekolah yang mendapat perbaikan gizi
melalui makan tambahan bergizi (PMT-AS) 91 Sekolah
Meningkatnya Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat
Terhadap Teknologi Tepat Guna (TTG)
Jumlah peserta yang berhasil menjadi juara Pekan
Inovasi Perkembangan Desa/ Teknologi Tepat
Guna (TTG) se-Aceh XI
6 Inventor
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat di
kemukiman dan Gampong
Jumlah Gampong berprestasi yang mendapat dana
pembinaan 6 Gampong
Meningkatnya Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan
Gampong
Jumlah Gampong yang berhasil mengelola Dana
Desa
6.474
Gampong
Program : Anggaran
1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Gampong Rp. 18.706.966.000
2. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Gampong Rp. 1.852.577.000
3. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Gampong Rp. 3.553.304.000
23
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Kerangka Pengukuran Kinerja
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan
hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan
dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak – pihak yang berwenang menerima
laporan akuntabilitas.
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditentukan dalam Rencana Strategis (Renstra). Pengukuran tersebut merupakan suatu
hasil dari penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja
kegiatan berupa masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak.
Penilaian tersebut tidak terlepas dari kegiatan mengolah masukan menjadi
keluaran dan penilaian dalam proses penyusunan/kegiatan yang dianggap penting dan
berpengaruh terhadap pencapaian sasaran tujuan.
Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan kegiatan
dipergunakan nilai (dalam bentuk persentase) disertai makna dari nilai tersebut, yaitu :
Capaian Persentase Kategori Capaian
85 – 100
70 – 84
55 – 69
Kurang dari 55
Sangat Berhasil
Berhasill
Cukup Berhasil
Kurang
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian
kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab
tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
24
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
1. Pencapaian Kinerja Sasaran, Kegiatan dan Indikator
a. Pencapaian Kinerja Sasaran
Pengukuran pencapaian sasaran adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian
sasaran dan pencapaian target Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh. Berdasarkan
pada matrik Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Tahun 2016, maka dapat diketahui
bahwa tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator sasaran yang telah
ditetapkan memiliki jumlah persentase pencapaian target kinerja sasaran terendah
sebesar 55 % dan nilai tertinggi adalah sebesar 100 %.
Menurut tingkat pencapaian tiap indikator sasaran terhadap target yang telah
ditetapkan maka dapat dilihat bahwa dari 43 indikator sasaran, yang sesuai dengan
target adalah 42 indikator atau sebesar 100 %, sedangkan yang belum mencapai target
adalah 1 indikator atau 97,6 %.
b. Pengukuran Kinerja Kegiatan
Pengukuran kinerja kegiatan dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian target
(rencana tingkat pencapaian) Badan Pemberdayaan Masyarakat dari masing-masing
kelompok kinerja kegiatan.
Berdasarkan pada matrik pengukuran kinerja kegiatan (PKK) maka dapat diketahui
bahwa tingkat pencapaian target Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh pada tahun
2016 dilihat dari persentase Pencapaian Target Kinerja Kegiatan dari pencapaian
indikator kinerja yang terdiri atas pencapaian input, output dan outcomes kegiatan.
Pengukuran kinerja kegiatan secara umum dapat dilihat pada tabel PKK sebagaimana
terlampir.
2. Analisis Kinerja Sasaran dan Program Kegiatan
Secara umum Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh telah dapat melaksanakan
tugas dalam rangka mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan dalam Rencana
Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh Tahun 2012 - 2017.
Secara umum dari 11 sasaran strategis tersebut terdapat 43 indikator yang
pencapaian targetnya dapat dilihat pada tabel berikut :
25
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Tabel 3A.1
Persentase Pencapaian Rencana Tingkat Capaian (Target)
NO SASARAN/STRATEGIS
PENCAPAIAN
TARGET (%)
KETERANGAN
1 Meningkatnya Peran Aktif Masyarakat Melalui Kegiatan Gotong-royong,
Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah, Peran Aktif pokjanal
Posyandu Provinsi dan Kabupaten /Kota serta Meningkatnya peran PKK
dalam Pemberdayaan Masyarakat.
97,6
2 Meningkatnya Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat Terhadap
Teknologi Tepat Guna (TTG)
100
3 Tercapainya Program/Kegiatan Pemberdayaan Adat Dan Budaya Aceh
Secara Efektif dan Efesien serta Terkoordinasinya dan Sinerginya
Pelaksanaan Program/Kegiatan Provinsi Dan Kab/Kota
100
4 Meningkatnya kinerja pelaku program pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat desa/gampong (P3MD/G)
100
5 Meningkatnya Peran, Fungsi dan kewenangan dalam penyelenggaraan
pemerintahan mukim/gampong dan profil gampong
100
6 Tersedianya dan terpantaunya Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) 100
7 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat gampong dalam pengelolaan manajemen lembaga kemasyarakatan gampong
100
8 Tersedianya Sarana dan Prasarana Perdesaan di seluruh Aceh 100
9 Meningkatnya peran dan fungsi imum mukim dalam penyelenggaraan pemerintahan dan penataan pembangunan di kemukiman
100
10 Meningkatnya partisipasi masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya
alam (SDA)
100
11 Meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan Keuchik yang baru pertama kali terpilih sebagai keuchik definitif di seluruh Aceh
100
26
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Dari 11 sasaran dan 43 indikator sasaran kinerja yang mendukung
tercapainya target tersebut, persentase pencapaian indikator sasaran kinerja dapat
dikelompokkan sesuai dengan Misi yang telah ditetapkan pada Renstra Tahun 2007-2012
adalah sebagai berikut :
Untuk melihat pencapaian kinerja sasaran pada tabel diatas secara lebih
terperinci dapat terlihat dalam matrik dibawah ini :
Tabel 3A. 2 Ketercapaian Indikator Sasaran Terhadap Target
NO SASARAN JUMLAH
INDIKATOR KETERCAPAIAN
TARGET KETERANGAN
Misi 1 : Pemantapan penyelenggaraan pemerintah mukim, gampong dan kelurahan
1 Meningkatnya Peran, Fungsi dan kewenangan dalam penyelenggaraan pemerintahan mukim/gampong dan profil gampong
5 100%
2 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat gampong dalam pengelolaan
manajemen lembaga kemasyarakatan gampong 1 100%
3 Tersedianya sarana dan prasarana perdesaan di
seluruh Aceh 8 100%
4 Meningkatnya peran dan fungsi imum mukim dalam penyelenggaraan pemerintahan dan penataan pembangunan di kemukiman
2 100%
5 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Keuchik yang baru pertama kali terpilih sebagai keuchik definitif di seluruh Aceh
1 100%
Misi 2 : Peningkatan keswadayaan masyarakat
1 Meningkatnya Peran Aktif Masyarakat Melalui Kegiatan Gotong-royong, Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah, Peran Aktif pokjanal
Posyandu Provinsi dan Kabupaten /Kota serta Meningkatnya peran PKK dalam Pemberdayaan Masyarakat.
8 97,6%
Misi 3 : Pemanfaatan nilai-nilai sosial budaya masyarakat dan pemberdayaan keluarga
1 Tercapainya Program/Kegiatan Pemberdayaan Adat Dan Budaya Aceh Secara Efektif dan Efesien serta Terkoordinasinya dan Sinerginya Pelaksanaan Program/Kegiatan Provinsi Dan
Kab/Kota
2 100%
Misi 4 : Pengembangan usaha ekonomi masyarakat
1 Meningkatnya kinerja pelaku program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat
desa/gampong (P3MD/G)
9 100%-
27
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Misi 5 : Pemanfaaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan
1 Meningkatnya partisipasi masyarakat melalui
pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA)
1 100%
Misi 6 : Pendayagunaan teknologi tepat guna sesuai kebutuhan masyarakat
1 Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat terhadap TTG 5 100%
Misi 7 : Penanggulangan Kemiskinan
1 Tersedianya dan terpantaunya Unit Pengaduan
Masyarakat (UPM) 1 100%
Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator sasaran yang telah dicapai
pada tahun 2016 dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi pada
indikator sasaran di tahun 2015 sehingga dapat dilakukan evaluasi sebagai berikut:
Tabel 3A. 3 Evaluasi Pencapaian Misi 1
Sasaran 1
No Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2015 Tahun 2016
Target Realisasi Capaian Kinerja
(%)
Target Realisasi Capaian Kinerja
(%)
Meningkatnya peran, fungsi dan kewenangan dalam penyelenggaraan pemerintahan mukim/gampong dan profil gampong
1 Jumlah peserta Rapat koordinasi persiapan perlombaan gampong tingkat provinsi
Orang 23 23 100 23 23 100
2 Jumlah peserta rapat koordinasi dan evaluasi
penyusunan dan pendayagunaan profil gampong
Orang - - - 46 46
100
3 Jumlah peserta workshop
forum keuchik se Aceh
dan BPM Kab/Kota
Orang - - - 46 46
100
4 Jumlah Gampong
berprestasi yang mendapat
biaya pembinaan
Gampong 4 4 100 6 6 100
5 Jumlah Gampong yang
masuk 10 besar
berprestasi tingkat
provinsi yang mendapat
biaya pembinaan
Gampong 4 4 100 4 4 100
28
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Tabel 3A. 4
Evaluasi Pencapaian Sasaran 2
No Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2015 Tahun 2016
Target Realisasi
Capaian
Kinerja (%)
Target Realisasi
Capaian
Kinerja (%)
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat gampong dalam pengelolaan manajemen lembaga kemasyarakatan gampong
1 Jumlah peserta pelatihan
perencanaan
pembangunan partisipatif
masyarakat gampong bagi
ketua LPM / Tuha Lapan
Gampong
Orang 150 150 100 30 30 100
Tabel 3A. 5
Evaluasi Pencapaian Sasaran 3
No Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2015 Tahun 2016
Target Realisasi
Capaian
Kinerja (%)
Target Realisasi
Capaian
Kinerja (%)
Tersedianya sarana dan prasarana perdesaan di seluruh Aceh
1 Jumlah peserta
pembekalan bagi Tim
Pelaksana Kegiatan
(TPK), Keuchik dan
pendamping Kab/Kota pembangunan kantor
keuchik
Orang 171 171 100 12 12 100
2 Jumlah Peserta Rapat
Evaluasi pelaksana
pembangunan kantor
keuchik
Orang 171 171 100 12 12 100
3 Jumlah bantuan wireless
untuk gampong
Unit 37 37 100 20 20 100
4 Jumlah bantuan sound
system untuk gampong
Unit - - - 5 5 100
5 Jumlah bantuan komputer
PC untuk kantor keuchik
Unit 127 127 100 2 2 100
6 Jumlah gampong
penerima bantuan mobiler
untuk kantor keuchik
Paket 58 58 100 18 18 100
7 Jumlah Pembangunan
Kantor Keuchik
Unit 76 76 100 2 2 100
8 Jumlah pembangunan
gedung PKK
Unit - - - 1 1 100
29
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Tabel 3A. 6
Evaluasi Pencapaian Sasaran 4
No Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2015 Tahun 2016
Target Realisasi
Capaian
Kinerja (%)
Target Realisasi
Capaian
Kinerja (%)
Meningkatnya peran dan fungsi imum mukim dalam penyelenggaraan pemerintahan dan penataan pembangunan di kemukiman
1 Jumlah Imum Mukim
yang memperoleh biaya
operasional (BOP) Mukim
Imum Mukim
780 780 100 782 782 100
2 Jumlah Peserta workshop
penguatan kelembagaan
mukim
orang - - - 46 46 100
Tabel 3A. 7
Evaluasi Pencapaian Sasaran 5
No Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2015 Tahun 2016
Target Realisasi Capaian Kinerja
(%) Target Realisasi
Capaian Kinerja
(%)
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Keuchik yang baru pertama kali terpilih sebagai keuchik definitif di seluruh Aceh
1 Jumlah Keuchik definitif
yang baru pertama kali
terpilih yang mengikuti
pelatihan pratugas
Keuchik 510 510 100 150 150 100
Tabel 3A. 8
Evaluasi Pencapaian Misi 2
Sasaran 1
No Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2015 Tahun 2016
Target Realisasi
Capaian
Kinerja (%)
Target Realisasi
Capaian
Kinerja (%)
Meningkatnya Peran Aktif Masyarakat Melalui Kegiatan Gotong-royong, Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah, Peran Aktif pokjanal Posyandu Provinsi dan Kabupaten /Kota serta Meningkatnya peran PKK dalam Pemberdayaan Masyarakat.
1 Jumlah peserta Rakorda
Pokjanal Posyandu Se-
Aceh
orang 51 51 100 32 28 87,5
2 Jumlah peserta Raker TP
PKK Aceh
orang 192 192 100 203 203 100
3 Jumlah Peserta Sosialisasi
Dan Pembekalan Bagi
Tenaga Pendamping
PMT-AS
orang 46 46 100 120 114 95
4 Jumlah Peserta Rapat
Kerja PMT – AS Se Aceh
orang 104 104 100 52 51 98
5 Jumlah peserta desiminasi
posyandu terintegrasi
orang 44 44 100 150 150 100
30
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
6 Jumlah peserta acara
BBGRM XIII dan HKG
PKK ke 44
orang
100
100
7 Jumlah murid TK/RA
yang menerima bantuan
PMT-AS
murid 3571 3571 100 3882 3882 100
8 Jumlah penerima bantuan
renovasi bedah rumah
dhuafa
Unit 29 29 100 74 74 100
Tabel 3A. 9
Evaluasi Pencapaian Misi 3 Sasaran 1
No Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2015 Tahun 2016
Target Realisasi Capaian Kinerja
(%) Target Realisasi
Capaian Kinerja
(%)
Tercapainya Program/Kegiatan Pemberdayaan Adat Dan Budaya Aceh Secara Efektif dan Efesien serta Terkoordinasinya dan Sinerginya Pelaksanaan Program/Kegiatan Provinsi Dan Kab/Kota
1
Jumlah peserta rakor
pemberdayaan adat dan
budaya Aceh
orang 56 56 100 56 56 100
2
Jumlah Peserta rapat tim
pokja pelestarian adat dan
budaya Aceh
orang 15 15 100 20 20 100
31
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Tabel 3A. 10
Evaluasi Pencapaian Misi 4 Sasaran 1
No Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2015 Tahun 2016
Target Realisasi Capaian Kinerja
(%) Target Realisasi
Capaian Kinerja
(%)
Tercapainya Program/Kegiatan Pemberdayaan Adat Dan Budaya Aceh Secara Efektif dan Efesien serta Terkoordinasinya dan
Sinerginya Pelaksanaan Program/Kegiatan Provinsi Dan Kab/Kota
1
Jumlah tenaga ahli
pemberdayaan masyarakat
terbaik dalam mengelola
dana desa dalam wilayah
Aceh
Juara - - - 3 3 100
2
Jumlah tenaga ahli
Infrastruktur terbaik
dalam mengelola dana
desa dalam wilayah Aceh
Juara - - - 3 3 100
3
Jumlah tenaga ahli
pembangunan partisipatif
terbaik dalam mengelola
dana desa dalam wilayah
Aceh
Juara - - - 3 3 100
4
Jumlah tenaga ahli
pemberdayaan ekonomi
desa terbaik dalam
mengelola dana desa
dalam wilayah Aceh
Juara - - - 3 3 100
5
Jumlah tenaga ahli
pengembangan teknologi
tepat guna terbaik dalam
mengelola dana desa
dalam wilayah Aceh
Juara - - - 3 3 100
6
Jumlah tenaga ahli
pengembangan pelayanan
dasar terbaik dalam
mengelola dana desa
dalam wilayah Aceh
Juara - - - 3 3 100
7
Jumlah pendamping desa
terbaik dalam mengelola
dana desa dalam wilayah
Aceh
Juara - - - 3 3 100
8
Jumlah pendamping lokal
desa terbaik dalam
mengelola dana desa
dalam wilayah Aceh
Juara - - - 3 3 100
9
Jumlah Gampong terbaik
dalam mengelola dana
desa
Juara - - - 3 3 100
32
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Tabel 3A. 11
Evaluasi Pencapaian Misi 5 Sasaran 1
No Indikator Sasaran
Satuan
Tahun 2015 Tahun 2016
Target Realisasi Capaian Kinerja
(%) Target Realisasi
Capaian Kinerja
(%)
Meningkatnya Partisipasi masyarakat melalui pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA)
1
Jumlah peserta sosialisasi
pemanfaatan dan
pengelolaan sumber daya
alam (SDA) kawasan
perdesaan
orang 50 50 100 50 50 100
Tabel 3A. 12
Evaluasi Pencapaian Misi 6 Sasaran 1
No Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2015 Tahun 2016
Target Realisasi Capaian Kinerja
(%) Target Realisasi
Capaian Kinerja
(%)
Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap TTG
1
Jumlah peserta dan
pemakalah rakernis
posyantek dan pemetaan
kebutuhan TTG
orang 87 87 100 45 45 100
2
Jumlah peserta rapat
persiapan gelar TTG se-
Aceh
Kab/Kota 23 23 100 23 23 100
3
Jumlah yang ikut serta
dalam gelar TTG se Aceh
XI
Kab/Kota 23 23 100 23 23 100
4
Jumlah juara gelar TTG se
Aceh XI kategori inventor
TTG
Juara 6 6 100 6 6 100
5
Jumlah juara gelar TTG se
Aceh XI kategori inovasi
TTG
Juara 6 6 100 6 6 100
33
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Tabel 3A. 13
Evaluasi Pencapaian Misi 7 Sasaran 1
No Indikator Sasaran Satuan
Tahun 2015 Tahun 2016
Target Realisasi Capaian Kinerja
(%) Target Realisasi
Capaian Kinerja
(%)
Tersedianya dan Terpantaunya Unit Pengaduan Masyarakat (UPM)
1
Jumlah Peserta Rapat Tim
Sekretariat Unit
Pengaduan Masyarakat
orang 40 40 100 30 30 100
B. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016
Dalam tahun 2016 Pemerintah Aceh melalui Badan Pemberdayaan Aceh telah melaksanakan 7
(tujuh) program terbagi dalam 28 (dua puluh delapan) kegiatan, dengan pagu dan realisasi yang
dijabarkan dalam tabel dibawah ini :
TABEL 3B.1 PAGU DAN REALISASI ANGGARAN BPM APBA TAHUN 2016
No. Belanja/Kegiatan Pagu Anggaran (Rp)
Realisasi
Keuangan Fisik
(Rp) (%) (%)
Total Anggaran APBA
(DPA) SKPA BPM ACEH
1 Belanja Tidak Langsung 9.267.553.080 9.187.092.056 99,13 99,13
2 Belanja Langsung 34.892.023.075 27.425.542.901 78,60 78,60
TOTAL 44.159.576.155 36.612.634.957 82,91 93,22
34
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Didalam pembagian anggaran berdasarkan program dapat dilihat dari tabel berikut :
TABEL 3B.2 URUTAN ANGGARAN BELANJA BPM ACEH APBA TAHUN 2016
BERDASARKAN PROGRAM
No Program Alokasi Anggaran
% Anggaran
dari total
pagu DPA
Realisasi
Keuangan
(Rp) (%)
1 Pelayanan Administrasi Perkantoran 3.351.249.075 7,59 2.854.906.367 6,46
2 Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur 2.361.499.000 5,35 2.249.175.605 5,09
3 Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
Gampong 18.242.566.000 41.31 12.142.408.257 27,50
4 Pengembangan Lembaga Ekonomi
Gampong 1.669.577.000 3,78 1.421.555.715 3,22
5 Peningkatan Partisipasi Masyarakat
Dalam Membangun Gampong 3.533.304.000 8,00 3.146.155.637 7,12
6 Peningkatan Kapasitas Aparatur
Pemerintah Gampong 733.828.000 1,66 702.312.250 1,59
7 Peningkatan Imum Mukim dan
Kelembagaannya 5.000.000.000 11,32 4.909.029.070 11,12
Didalam penggunaan anggaran berdasarkan program dan kegiatan diuraikan sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Pada program pelayanan administrasi perkantoran terdiri dari 10 (sepuluh) kegiatan
merupakan program pendukung administrasi untuk kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat
Aceh. Total Anggaran pada Program Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar
Rp. 3.351.249.075 realisasi anggaran sebesar Rp. 2.854.906.367 (85,19%). Sisa anggaran yang
tidak terserap dikarenakan adanya efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan anggaran dan
sebahagian item kegiatan tidak terlaksanakan.
Secara rinci dapat disampaikan berdasarkan kegiatan sebagai berikut :
a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah pengiriman surat, pengadaan perangko, materai
dan benda pos lainnya selama 12 bulan. Pagu anggaran yang disediakan sebesar
35
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Rp. 15.000.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 10.088.660,00 (67,26% ) dan
realisasi fisik 100%.
b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya Air dan Listrik
Yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah terpenuhinya jasa komunikasi, sumber daya air
dan listrik berupa pembayaran rekening listrik, telepon, dan air ke kantor BPM Aceh,
Kantor UPTB BPM Aceh dan Kantor TP-PKK Aceh. Pagu anggaran yang disediakan sebesar
Rp. 665.950.000 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 474.009.577 (71.18%) dan
realisasi fisik 100%.
c. Penyediaan Alat Tulis Kantor
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menunjang kelancaran proses pelayanan administrasi
perkantoran BPM Aceh selama 12 bulan. Dengan pagu anggaran sebesar Rp. 78.799.575
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 78.769.700 (99,96%) dan realisasi fisik 100%.
d. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menunjang kelancaran proses pelayanan administrasi
perkantoran BPM Aceh. Pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 22.090.000 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 20.228.000 (91,57%) dan realisasi fisik 92%.
e. Penyediaan Komponen Instalansi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk penyediaan instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor BPM Aceh selama 12 bulan. Pagu Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 32.696.500
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 32.690.800 (99,98%) dan realisasi fisik 100%.
f. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk peningkatan sarana dan prasarana/fasilitas kantor
BPM Aceh dan UPTB. Pagu anggaran Rp. 489.260.000 dengan realisasi keuangan Rp.
486.949.000 (99,53%) dan realisasi fisik 100% dari total volume yang direncanakan.
g. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Yang dihasilkan dalam kegiatan ini adalah pengadaan surat kabar harian/daerah/nasional
untuk kantor BPM Aceh dan TP.PKK Aceh Pagu Anggaran yang disediakan sebesar Rp.
23.568.000 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 23.447.000 (99,49%) dan realisasi fisik
100%.
36
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
h. Penyediaan Makanan dan Minuman
Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk tersedianya makanan dan minuman tamu serta
satuan keamanan Pagu Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 110.755.000 dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 102.467.900 (92,52%) dan realisasi fisik 93%.
i. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk terlaksananya rapat koordinasi, rapat teknis dan
konsultasi program pemberdayaan masyarakat. Pagu Anggaran yang disediakan sebesar
Rp. 194,.130.000 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 99.909.100 (51,47%) dan realisasi
fisik 52%.
j. Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran
Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk tersedianya pelayanan adminstrasi perkantoran.
Pagu Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.719.000.000 dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 1.526.346.630 (88,79%) dan realisasi fisik 89%.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Pada program peningkatan sarana dan prasarana aparatur terdiri dari 5 (lima) kegiatan. Pagu
anggaran yang disediakan sebesar Rp. 2.361.499.000, dengan realisasi keuangan sebesar Rp.
2.249.175.605 (95,24%). Kegiatan-kegiatan yang telah direalisasikan melalui program tersebut
berupa :
a. Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor
Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk tersedianya sarana dan prasarana pendukung BPM
Aceh dan UPTB BPM Aceh. Pagu anggaran Rp. 1.695.780.000 dengan realisasi keuangan Rp.
1.689.477.000 (99,63%) dan realisasi fisik 100% dari total volume yang direncanakan.
b. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk tersedianya gedung kantor yang memadai. Pagu
anggaran Rp.125.000.000 dengan realisasi keuangan Rp. 121.240.000 (96,99%) dan realisasi
fisik 97% dari total volume yang direncanakan.
c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk terawatnya kendaraan operasional kantor di BPM
Aceh dan TP. PKK Aceh. Berupa penggantian suku cadang, bahan bakar minyak dan pelumas,
biaya pajak kendaran bermotor.
37
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Pagu Anggaran Rp. 333.319.000 dengan realisasi keuangan Rp. 320.778.555 (96,24%) dan
realisasi fisik 97% .
d. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk pemeliharaan peralatan gedung kantor di BPM Aceh,
UPTB BPM Aceh dan TP.PKK Aceh. Pagu anggaran Rp. 155.000.000 dengan realisasi
keuangan Rp. 88.644.800 (57,19%) dan realisasi fisik 58,00%.
e. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan kantor
Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk pemeliharaan peralatan kantor di BPM Aceh dan
TP.PKK Aceh. Pagu anggaran Rp. 52.400.000 dengan realisasi keuangan Rp. 29.035.250
(55,41%) dan realisasi fisik 56%.
3. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Gampong
Pada program peningkatan Keberdayaan Masyarakat Gampong terdiri dari 5 (lima) kegiatan.
Pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 18.242.566.000, dengan realisasi keuangan sebesar
Rp. 12.142.408.257 (66,56%). Kegiatan-kegiatan yang telah direalisasikan melalui program
tersebut berupa :
a. Kegiatan Pemberdayaan Lembaga dan organisasi Masyarakat Perdesaan
Pagu Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 252.016.000 dengan realisasi keuangan Rp.
213.730.785 (84,81%) dan realisasi fisik 100%.
b. Kegiatan Pembinaan dan Perencanaan Program Pemberdayaan Masyarakat
Kegiatan ini dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 469.860.000 dengan
realisasi Rp. 415.821.275 atau 88,50%. Adapun realisasi fisik sebesar 89%.
c. Kegiatan Pembinaan Sosial Budaya Masyarakat dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
Kegiatan ini dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 16.430.590.000 dengan
realisasi Rp. 10.454.328.497 atau 63,63%. Adapun realisasi fisik sebesar 86%. Adapun
kegiatan yang dilakukan adalah :
1) Raker Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) se Aceh Tahun
2016
Kegiatan ini Dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada tanggal 4 s.d 6 April 2016
bertempat di Hotel Kuala Radja, Jln. Tgk. Daud Beureu’eh Nomor 187 Banda
Aceh. Pesertanya sebanyak 51 (lima puluh satu) orang yang terdiri dari unsur
Sekretariat Tim PMT-AS Provinsi (BPM Aceh, Dinas Pendidikan Aceh, Dinas
38
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Kesehatan Aceh, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh dan Tim
Penggerak PKK Aceh) dan Kepala Bidang yang membidangi PMT-AS dari BPM
dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebanyak 46 (empat puluh enam) orang.
Raker PMT-AS dilaksanakan sebagai ajang koordinasi dan sinkronisasi untuk
menyamakan persepsi tentang pelaksanaan PMT-AS tahun 2016 supaya pihak-
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PMT-AS memahami maksud dan tujuan
penyelenggaraan PMT-AS, sistem pertanggungjawaban dana dan adanya
dukungan pemerintah kabupateng/kota dalam pelaksanaan PMT-AS.
2) Sosialisasi dan Pembekalan Bagi Tenaga Pendamping PMT-AS se Aceh
Kegiatan ini bertujuan agar peserta Tenaga Pendamping PMT-AS dan Pihak
TK/RA penerima bantuan PMT-AS memahami tugas, fungsi dan tanggung jawab
sebagai Tenaga Pendamping PMT-AS serta mengetahui tata cara pealaksanaan
dan sistem pertanggungjawaban dana bantuan PMT-AS. Dilaksanakan pada
tanggal 11 s.d 13 April 2016 bertempat di Hotel Kuala Radja Banda Aceh.
39
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
NO NAMA LEMBAGA GAMPONG KECAMATAN KABUPATEN/ JUMLAH
TOTAL
DANA
KOTA MURID (Rp.)
1 2 4 5 6 7 8
1 1 TK NEGERI 10 Iboih Sukakarya Sabang
65 40.000.000
2 RA PERWANIDA Balohan Sukajaya 40 25.000.000
2 3 TK NEGERI 3 LAMPULO Lampulo Kuta Alam
Banda Aceh
85 52.000.000
4 RA AL MAHIRAH Lamdom Lueng Bata 35 22.000.000
5 TK ZURIATUS SAKINAH/RA ZURRIYATUS SAKINAH Ateuk Deah Tanoh Baiturrahman 25 16.000.000
3 6 TK SATU ATAP SD LAM RABO/TK SATU ATAP SD LAMRABO
Beurangong Kuta Baro
Aceh Besar
45 28.000.000
7 TK BABUSSAADAH Kayee Kunyet Blang Bintang 50 31.000.000
8
TK SATU ATAP SDN LAMREH/TK SATU ATAP SD LAMREH
Lamreh Mesjid Raya 25 16.000.000
9 TK PAUD LAMPUYANG/PAUD PHONNA Lampuyang Pulo Aceh 40 25.000.000
10 TK AL ALAQ/PAUD AL' ALAQ Rabo Pulo Aceh 30 19.000.000
4 11 TK PUTROE SANI Neulop Delima
Pidie
95 58.000.000
12 RA NURUL IMAN Keudeu Ie Leubue
Kembang Tanjong
50 31.000.000
13 RA NURUL QALBI Linggong Sagoe Simpang Tiga 50 31.000.000
14 TK AL-FIRDAUS Asan Tongpudeng Titeue 50 31.000.000
40
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
5 15 RA DARUSSA'ADAH LANGGIEN/RA DARUSSA'ADAH LANGIEN
Meunasah Sagoe Bandar Baru
Pidie Jaya
40 25.000.000
16 TK PERMATA Tu Panteraja 65 40.000.000
17 TK RAUDHATUL NAJHAN/TK RAUDATUL NAJHAN Meunasah Mee Jangka Buya 55 34.000.000
18
TK SATU ATAP KUTA TRIENG/TK SATU ATAP SD NEGERI KUTA TRIENG
Baro Nyong Bandar Baru 56 34.600.000
6 19 TK JEUMPA PUTEH Batee Dabai Makmur
Bireuen
42 26.200.000
20 TK BUNAYYA Tanoh Mirah Peusangan 32 20.200.000
21 TK KASIH BUNDA Lhok Kulam Jeunieb 30 19.000.000
22 TK MEULIGOE RADJA/TK MEULIGOU RADJA Blang Panyang
Simpang Mamplam
25 16.000.000
7 23 TK PUTROE NENG Blang Pulo Muara Satu
LhokSeumawe
54 33.400.000
24 TK RAUDHATUL JANNAH Ulee Blang Mane Blang Mangat 60 37.000.000
25 RA MIFTAHUL JANNAH Tunong Blang Mangat 45 28.000.000
8 26 SBB AR RAHMAN/PAUD SBB AR-RAHMAN Krueng Lingka Langkahan
Aceh Utara
35 22.000.000
27 SBB BABUS SALAM/PAUD SBB BABUSSALAM Paya Dua Uram Seunuddon 30 19.000.000
28 SBB ASYIFA/PAUD SBB ASYIFA Tumpok Mesjid Paya Bakong 56 34.600.000
29 SBB AL MASYURAH/PAUD SBB AL-MASYURAH Blang Gurah Kuta Makmur 35 22.000.000
41
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
9 30 TK ASYIAH BUSTANUL ATHFAL/TK ASYIYAH BUSTANUL ATHFAL
Gegarang Jagong Jeget
Aceh Tengah
35 22.000.000
31 TK HIZBUL WATHAN Uning Pegantungen Bies 40 25.000.000
32 TK NEGERI PEMBINA LINGE Kute Riyem Linge 30 19.000.000
33 TK SWASTA TURUT PAYU Blang Gele Bebesen 30 19.000.000
10 34 TK MUSARA ATE SENI ANTARA/TK MUSARA ATE Kulem Para Kanis Timang Gajah
Bener Meriah
22 14.200.000
35 TK QURATUL AINI/TK QURATUL' AINI Wih Porak Pintu Rime Gayo 31 19.600.000
36 TK CEMPARAM LAMA SATU Cemparam Mesidah 22 14.200.000
ATAP SD NEGERI CEMPARAM
37 TK KALA INDAH Seni Antara Permata 30 19.000.000
-
11 38 TK HARAPAN BANGSA Labuhan Keude Sungai Raya
Aceh Timur
60 37.000.000
39 RA DARUL HIKMAH Keutapang Mameh Idi Rayeuk 45 28.000.000
40 TK NURUL IMAN Paya Peulawi Birem Bayeun 30 19.000.000
41
TK PEMBINA DARUL IHSAN/TK NEGERI PEMBINA DARUL IHSAN
Seuneubok Teungoh Darul Ihsan 34 21.400.000
12 42 TK ATHIYAH Paya Bujok Blang Pase Langsa Kota
Kota Langsa
30 19.000.000
43 TK NEGERI SATU ATAP Meurandeh Langsa Lama 64 39.400.000
MEURANDEH
44 TK AL KAUSAR Alue Dua Langsa Baro 43 26.800.000
42
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
13 45 TK HARAPAN Seunebok Punti Manyak Payed
Aceh Tamiang
26 16.600.000
46 TK MIFTAHUL KHAIRI Paya Bujok Karang Baru 30 19.000.000
47 TK ILHAM Jamur Jelatang Rantau 43 26.800.000
48 TK AT AL IKHLAS Suka Mulia Upah Banda Mulia 25 16.000.000
14 49 TK MATA DELIMA Pasi Gelima Teunom
Aceh Jaya
21 13.600.000
50 TK FAJAR UTAMA/TK PAUD FAJAR UTAMA Ceuraceu Pasie Raya 25 16.000.000
51 TK DRIEN RAMPAK Sapek Setia Bakti 22 14.200.000
52 TK NURUL TAQWA/PAUD KB NURUL TAQWA Cot Dulang Jaya 40 25.000.000
53 TK ADIL IBARA/PAUD KB ADIL IBARA Lamdurian Jaya 35 22.000.000
15 54 TK KUTA CUT NYAK DHIEN Manggie Panton Reu
Aceh Barat
17 11.200.000
55 PAUD BIRRUL WALIDAINI Ulee Pulo Woyla Barat 15 10.000.000
56 TK PERMATA HATI Pasi Aceh Baroh Meureubo 20 13.000.000
57 TK PKK KUALA BHEE Kuala Bhee Woyla 25 16.000.000
58 TK PERMATA BUNDA Teupin Panah Kaway XVI 15 10.000.000
59 TK BUNGA JEUMPA/TK BUNGONG MAWAR Peulanteu Bubon 20 13.000.000
16 60 TK MAWAR Purwodadi Kuala Pesisir
Nagan Raya
65 40.000.000
61 RA AL QUR'AN/RA AL-QUR'AN Pulo Teungoh Darul Makmur 45 28.000.000
62 TK AN NUR KULU Kulu Seunagan 50 31.000.000
43
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
63 TK AL FURQAN Alue Tho Seunagan 35 22.000.000
17 64 TK ISLAM TERPADU/TK ISLAM TERPADU AL-MADANI Air Dingin Simeulue Timur
Simeulue
81 49.600.000
65 TK ALMADANI/TK KASIH IBU Kuala Makmur Simeulue Timur 45 28.000.000
66 TK KASIH IBU/TK PERMAI Latiung Teupah Selatan 35 22.000.000
67 TK PERMAI/TK HARAPAN IBU Sua-sua Teupah Tengah 40 25.000.000
18 68 TK PEMBINA LEMBAH SABIL Ladang Tuha II Lembah Sabil
Aceh Barat Daya
40 25.000.000
69 TK AS-SYIFA Ujung Tanah Setia 40 25.000.000
70 TK HARAPAN BUNDA Cot Seumantok Babahrot 40 25.000.000
71
TK AISAH BUSTANUL ATHFAL/TK AISYIAH BUSTANUL ATHFAL SIKABU
Sikabu Kuala Batee 45 28.000.000
19 72 TK DHARMAWANITA KEUDE BAKONGAN/TK DHARMAWANITA BAKONGAN
Keude Bakongan Bakongan
Aceh Selatan
95 58.000.000
73
TK SEULANGA MEULIGO SELATAN/PAUD TERPADU SEULANGA MEULIGOE SELATAN
Pasar Tapaktuan 95 58.000.000
74 TK PEMBINA /TK NEGERI PEMBINA KLUET SELATAN Suaq Bakong Kluet Selatan 70 43.000.000
75 TK RISKI BEURAWE Kuta Iboh
Labuhan Haji Barat
80 49.000.000
44
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
20 76 TK BUNGARA Danau Bungara Kuta Baharu
Aceh Singkil
85 52.000.000
77 TK DWP DANAU PARIS Biskang Danau Paris 60 37.000.000
78 TK DWP SURO/TK DHARMA WANITA PERSATUAN SURO Pangkalan Sulampi Suro 55 34.000.000
79 TK LUMBA-LUMBA Pulau Baguk Pulau Banyak 70 43.000.000
21 80 TK DW PERSATUAN SULTAN DAULAT/TK DW PERSATUAN JAMBI BARU
Jambi Baru Sultan Daulat Subulussalam
35 22.000.000
81 TK PKK MELATI PUTIH Makmur Jaya Simpang Kiri 45 28.000.000
82 TK MELATI MUDA Subulussalam Simpang Kiri 35 22.000.000
83 TK INGIN MAJU/PAUD TK INGIN MAJU Sikelang Penanggalan 35 22.000.000
22 84 TK NEGERI BLANG JERANGO Peparik Gaib Blang Jerango
Gayo Lues
20 13.000.000
85 TK ISLAM AL JIHAD Kutelintang Blang Kejeren 45 28.000.000
86 TK NEGERI TERANGUN Jabo Terangun 25 16.000.000
87 TK NEGERI TRIPE JAYA Buntul Musara Tripe Jaya 21 13.600.000
23 88 TK IT MUHANDIST/TK IT MUHANDIS Tanah Merah Badar
Aceh Tenggara
80 49.000.000
89 TK AR RAHMAN Pulonas Baru Lawe Bulan 50 31.000.000
90 TK SDN SATU ATAP TUHI JUNGKAT Tuhi Jungkat Babul Rahmah 25 16.000.000
91 TK AL VARO Pulo Peding Babussalam 25 16.000.000
TOTAL 3882 2.420.200.000
45
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
3) Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM)
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2005, dalam pelaksanaannya
diintegrasikan dengan peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK baik tingkat
provinsi maupun tingkat nasional. BBGRM bertujuan untuk melestarikan
nilai-nilai gotong royong yang telah ada dan tumbuh dalam masyarakat
Indonesia agar tidak luntur dan hilang, karena seluruh kegiatan
pembangunan di masyarakat gampong dilaksanakan secara musyawarah,
mufakat dan gotong royong. BBGRM ini setelah dicanangkan di tingkat
provinsi diikuti oleh kabupaten/kota dan dilaksanakan selama satu bulan
penuh pada bulan Mei tahun berjalan. Pada kegiatan pencanangan BBGRM
tingkat provinsi Tahun 2016 yang diselenggarakan di Gampong Suak
Indrapuri Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, diserahkan
juga berbagai bantuan yang berasal dari Pemerintah Aceh melalui SKPA-
SKPA terkait dan diberikan kepada masyarakat gampong di sekitar lokasi
acara pencanangan. Pada tahun anggaran 2016, dalam kegiatan BBGRM
provinsi juga diberikan bantuan dana penggerak gotong royong
masyarakat dari Pemerintah Aceh sebesar Rp. 100.000.000,- dan
digunakan untuk membangun Saluran Air Pembuangan Masyarakat
berlokasi Gampong Suak Timah Kecamatan Sama Tiga Kabupaten Aceh
Barat.
4) Rakorda Pokjanal Posyandu se Aceh
Kegiatan Rakorda Pokjanal Posyandu Se Aceh Tahun 2016 diselenggarakan
pada tanggal 12 s.d 14 Oktober 2016 bertempat di Hotel Grand Permata
Hati Jalan Sultan Iskandar Muda No 17 Blang Oi Banda Aceh
Tujuan dari pelaksanaan Rakorda Pokjanal Posyandu Tersebut adalah
untuk menyamakan persepsi berbagai kebijakan dalam pelaksanaan
Pokjanal Posyandu dan sebagai sarana penyampaian informasi dari BPM
Aceh terkait rencana pelaksanaan kegiatan pemilihan Duta Posyandu
Terintegrasi se Aceh pada tahun anggaran 2017. Rakorda tersebut diikuti
oleh 23 org peserta yaitu satu orang Kepala Bidang yang membidangi
posyandu dari BPM Kabupaten/Kota serta 5 orangg peserta dari
46
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
sekretariat Pokjanal Posyandu Provinsi : 1 orang dari BPM Aceh, 1 orang
dari Dinas Kesehatan Aceh, 1 orang dari Dinas Pendidikan Aceh, 1 org dari
Dinas Syariat Islam Aceh dan 1 orang dari BkkbN Provinsi Aceh.
5) Renovasi Rumah Dalam Rangka Bedah Rumah Dhuafa Tim Penggerak PKK
Aceh
Dilaksanakan mulai tahun anggaran 2014 dan diberikan kepada para
dhuafa yang rumahnya tidak layak huni dengan kriteria-kriteria tertentu
yang menjadi acuan dan persyaratan untuk mendapatkan atau menerima
bantuan tersebut diantaranya rumah dengan kondisi sumber air tidak
sehat, akses memperoleh air bersih terbatas, tidak mempunyai akses MCK,
bahan bangunan tidak permanen dan atau atap/dinding dari
bambu/rumbia, tidak memiliki pencahayaan matahari dan ventilasi udara,
tidak memiliki pembagian ruangan, lantai dari tanah dan rumah
lembab/pengap, letak rumah tidak teratur dan berdempetan, kondisi rusak,
luas tanah dan luas bangunan yang sempit sedangkan penghuninya terdiri
dari beberapa anggota keluarga. Program ini bertujuan untuk membantu
mempercepat penurunan angka kemiskinan di Provinsi Aceh. dan untuk
memenuhi kebutuhan akan rumah yang layak huni di Provinsi Aceh, namun
mengingat keterbatasan anggaran maka bantuan renovasi rumah dhuafa
belum dapat diberikan untuk semua kalangan.
47
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
NO NAMA PENERIMA KABUPATEN/KOTA KECAMATAN GAMPONG BESARAN BANTUAN
(Rp.)
1 2 3 4 5 6
1 1 NURDIN Banda Aceh Baiturahman Peuniti 45.000.000
2 MUSTAFA Banda Aceh Baiturahman Peuniti 45.000.000
3 ZAKARIA BIDIN Banda Aceh Syiah Kuala Pineung 25.000.000
4 ZULKIFLI Banda Aceh Lueng Bata Cot Mesjid 10.000.000
2 5 SITI HASANAH Aceh Besar Kuta Cot Glie Bithak 30.000.000
6 M. HUSEN Aceh Besar Kuta Cot Glie Keumireu 20.000.000
7 FATIMAH AHMAD Aceh Besar Darul Imarah Tingkeum 30.000.000
8 M. ZINI Aceh Besar Darul Imarah Tingkeum 30.000.000
9 M. SAMID Aceh Besar Peukan Bada Keuneu eu 20.000.000
10 NILAWATI Aceh Besar Peukan Bada Keuneu eu 10.000.000
11 BASYARIAH Aceh Besar Montasik Lamme Garot 10.000.000
12 MUHAMMAD RINALDI Aceh Besar Krueng Barona Jaya Lamreung Meunasah
Bak Trieng 15.000.000
3 13 ZAKARIA USMAN Pidie Mutiara Timur Jojo 18.000.000
14 MARIANI Pidie Mutiara Timur Mesjid Jeurat 30.000.000
15 RUKIAH Pidie Mutiara Timur Mesjid Jeurat 30.000.000
16 HABIBAH Pidie Mutiara Timur Tong Pria 30.000.000
17 NURAINI IBRAHIM Pidie Mutiara Timur Tong Pria 20.000.000
18 FATIMAH Pidie Mutiara Timur Barieh 35.000.000
19 ISMAIL ADAM Pidie Mutiara Timur Meucat Adan 15.000.000
48
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
20 A. HAMID Pidie Mutiara Timur Meucat Adan 15.000.000
21 M. THALEB USMAN Pidie Mutiara Timur Meucat Adan 15.000.000
22 PATISAH Pidie Glumpang Tiga Ude Gampong 35.000.000
23 FOUZIAH Pidie Glumpang Tiga Ude Gampong 35.000.000
24 SARIBANUN Pidie Glumpang Tiga Meunasah Meunjee 25.000.000
25 NURHAYATI BEMAN Pidie Glumpang Tiga Meunasah Meunjee 10.000.000
26 TGK. M. ALI ANGKAT Pidie Batee Kulee 30.000.000
27 FARIDAH Pidie Batee Dayah Baroh 30.000.000
28 NURHAYATI ALI Pidie Batee Dayah Baroh 30.000.000
29 MUHAMMAD NUR DELI Pidie Batee Meucat 15.000.000
30 SAUDAH Pidie Pidie Sirong 10.000.000
31 MARIANI Pidie Pidie Ujung Lamngo 30.000.000
32 BURHANUDDIN USMAN Pidie Mutiara Baro Yaman 18.000.000
33 ANDIAN ALATIF Pidie Tangse Paya Guci 15.000.000
34 HENDON AHMAD Pidie Indra Jaya Garot Cut 10.000.000
35 NURMALA Pidie Simpang Tiga Pante 30.000.000
36 FAUZIAH USMAN Pidie Glumpang Baro Pulo Panjoe 35.000.000
4 37 IRAWATI Pidie Jaya Bandar Baru Paru Keude 30.000.000
38 KAMARULLAH Pidie Jaya Bandar Baru Paru Keude 20.000.000
5 39 NURBAITI BRANSAH Bireuen Peusangan Mata Mamplam 30.000.000
6 40 SUHAILI Aceh Tengah Kebayakan Paya Tumpi Baru 20.000.000
49
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
41 MALA DEWI YANI Aceh Tengah Lut Tawar Takengon Timur 25.000.000
42 AISAH Aceh Tengah Bebesan Kala Kemili 15.000.000
7 43 SEPIAH RANTA Bener Meriah Wih Pesam Janarata 15.000.000
44 ZUBAIDAH Bener Meriah Bener Kelipah Gunung Musara 15.000.000
45 RADIANSYAH Bener Meriah Pintu Rime Gayo Blang Rakal 20.000.000
8 46 ZUBAIDAH USMAN Lhok Seumawe Banda Sakti Ujong Blang 25.000.000
47 ASMIAH Lhok Seumawe Muara Dua Uteun Kot 25.000.000
48 MAWADDAH Lhok Seumawe Banda Sakti Hagu Teungoh 30.000.000
9 49 SAFWAN Aceh Utara Kuta Makmur Guha Uleue 35.000.000
50 SULAIMAN DAUD Aceh Utara Kuta Makmur Ceumeucut 30.000.000
51 SAIDI Aceh Utara Syamtalira Aron Matang Muenye 10.000.000
10 52 HENDON Aceh Timur Rantau Peurelak Pulo Blang 20.000.000
53 M. AMIN Aceh Timur Rantau Peurelak Pulo Blang 20.000.000
11 54 MURNIATI Aceh Jaya Sampoiniet Ligan 10.000.000
55 AFLAH Aceh Jaya Sampoiniet Ligan 24.000.000
12 56 TGK MARHABAN Aceh Barat Meurebo Ujong Tanoh Darat 25.000.000
57 MUSLIADI Aceh Barat Meurebo Pasi Mesjid 25.000.000
58 M. NASIR Aceh Barat Kaway XVI Pasi Ara 30.000.000
59 SYARIFUDIN Aceh Barat Meureubo Mesjid Tuha 30.000.000
60 ZAINUDDIN Aceh Barat Samatiga Deuah 30.000.000
61 MUHAMMAD YUSUF Aceh Barat Bubon Rambong 30.000.000
50
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
62 MARIANI Aceh Barat Johan Pahlawan Ujong Baroh 30.000.000
13 63 ALAM Aceh Singkil Simpang Kanan Lipat Kajang 30.000.000
64 DAHRI BR CIBERO Aceh Singkil Simpang Kanan Si Atas 30.000.000
65 DANGDUNG SOLIN Aceh Singkil Gunung Meriah Rimo 30.000.000
66 ASMAH Aceh Singkil Singkil Ujung 30.000.000
14 67 JAMALUDDIN BEURUTU
Subulussalam Simpang Kiri Subulussalam 30.000.000
68
ARFAN Subulussalam Simpang Kiri Subulussalam Selatan 30.000.000
69 ASMARNI Subulussalam Rundeng Pasar Rundeng 30.000.000
15 70 MUHARSSYAH Aceh Tenggara Lawe Alas Pulo Sepang 15.000.000
71 RUSLI Aceh Tenggara Lawe Alas Pulo Sepang 15.000.000
72 WERI Aceh Tenggara Lawe Alas Pulo Sepang 15.000.000
16 73 ZAKIR Gayo Lues Tripe Jaya Rerebe 25.000.000
74 RENIP Gayo Lues Blang Kejeren Kute Lintang 30.000.000
JUMLAH 1.785.000.000
51
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
d. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Melalui Pemanfaatan Sumber Daya
Alam (SDA)
Kegiatan ini dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 150.490.000
dengan realisasi Rp. 147.323.300 atau 97,90%. Adapun realisasi fisik sebesar 100%.
Kegiatan yang dilakukan dalam bentuk Pelaksanaan Sosialisasi Pemanfaatan dan
Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) Kawasan Perdesaan, pelaksanaannya
dilaksanakan di dua Kabupaten yaitu di Kabupaten Aceh Selatan pada tanggal 23
Agustus 2016 yang dilaksanakan di Hotel Pantee Cahaya dan di Kabupaten Aceh
Jaya pada tanggal 25 Agustus 2016 yang dilaksanakan di Hotel Pantai Barat.
Pesertanya dari unsur Aparatur Desa masing-masing Kabupaten berjumlah 25
orang. Adapun maksud dari kegiatan sosialisasi adalah mewujudkan komitmen,
kemitraan serta dukungan program Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap
pembangunan kawasan perdesaan secara terpadu serta pengembangan
perekonomian masyarakat desa yang selanjutnya diharapkan dapat menjadi
stimulus bagi pengembangan sektor lainnya di kawasan perdesaan.
e. Kegiatan Penyelenggaraan Diseminasi Informasi Teknologi Tepat Guna Bagi
Masyarakat Gampong
Kegiatan ini dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 939.610.000
dengan realisasi Rp. 911.204.400 atau 96,98%. Adapun realisasi fisik sebesar 100%.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk:
1) Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Posyantek dan Pemetaan Kebutuhan Teknologi
Tepat Guna (TTG) dilaksanakan mulai tanggal 27 s.d 29 April 2016 di Hotel
Pavilium Seulawah Banda Aceh dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas
aparatur Pemerintah selaku Pembina Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna
(POSYANTEK). Pesertanya berjumlah 40 orang terdiri dari 23 orang Pejabat
Teknis yang membidangi TTG pada BPM Kabupaten/Kota dan 17 orang
pemerhati Teknologi Tepat Guna (TTG).
2) Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Se-Aceh XI Tahun 2016 yang dilaksanakan di
Kota Sabang dengan Tema “PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI
TEKNOLOGI TEPAT GUNA MENUJU DESA BERDAYA SAING”. Acara berlansung
selama 5 hari mulai tanggal 21 sampai dengan 25 Mei 2016 di Lokasi Arena
Sabang Fair Kota Sabang dengan peserta terdiri dari Badan Pemberdayaan
52
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Masyarakat Kabupaten/Kota Se-Aceh, Para Inovator/Penemu dan Perekayasa
Alat TTG serta Kelompok Masyarakat dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut
a) Welcome Dinner.
Acara Welcome Dinner dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 21 Mei 2016
bertempat di Pendopo Walikota Sabang, dengan tamu undangan yang terdiri
dari Gubernur Aceh beserta rombongan, Bupati/Walikota se-Aceh dan para
Kepala SKPK Kota Sabang.
b) Acara Pembukaan (Opening Ceremony).
Acara pembukaan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 21 Mei 2016 yang
dibuka oleh Gubernur Aceh yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten Bidang
Pemerintahan Sekda Aceh dan didampingi oleh Wali Kota Sabang. Acara
Pembukaan di awali dengan Pawai Budaya dan di meriahkan oleh tarian
kolosal etnik Aceh dan Hikayat Aceh.
c) Pameran Exhibition.
Kegiatan ini di ikuti oleh 23 Kabupaten/Kota se-Aceh dan SKPK Kota Sabang
berlangsung selama 5 (lima) hari mulai tanggal 21 sampai dengan 25 Mei
2016. Pada pameran Gelar TTG se-Aceh menampilkan alat TTG Unggulan
Tingkat Kabupaten/Kota, alat TTG Inovasi terbaik Kabupaten/Kota, Display
Pameran Wisata, Display Promosi hasil produk.
d) Penilaian TTG Unggulan dan TTG Inovasi.
Penilaian dilakukan oleh Tim Juri yang terdiri dari Unsur Akademisi, Balai
Penelitian Teknologi Pertanian, Baristan dan Badan Pemberdayaan
Masyarakat. Adapun hasil dari penilaian adalah Penetapan Juara I, II dan III
Kategori TTG Unggulan dan Juara I, II, III Kategori TTG Inovasi. Penilaian
TTG Unggulan adalah alat TTG tersebut memiliki keunggulan teknis dan
dapat bersaing secara ekonomis serta telah diproduksi dan telah
dimanfaatkan oleh masyarakat. Sedangkan Penilaian TTG Inovasi menilai
hasil inovasi alat TTG yang telah dibuat dan telah dimodifikasi menjadi lebih
baik.
53
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Adapun hasil yang diperoleh dari penilaian Tim Juri adalah sebagai berikut :
Juara TTG Kategori Unggulan
NO NAMA KAB/KOTA ALAT TTG NILAI KET
1 2 3 4 5 6
1
Saiful Zuhri,SE Aceh
Tamiang
Spiner/Alat
Peniris Minyak
Goreng
389 Juara I Memperoleh Uang Pembinaan
sebesar Rp. 8.000.000,- + Piala tetap +
Sertifikat dan Plakat, Diikutsertakan
pada Lomba TTG Unggulan Tingkat
Nasional XVIII di NTB
2 Effendi Pidie Jaya Alat Peranjang
Jahe
337 Juara II Memperoleh Uang Pembinaan
Sebesar Rp. 7.000.000,- + Piala Tetap +
Sertifikat dan Plakat, diikut sertakan
sebagai Peserta Pameran TTG Nasional
XVIII di NTB
3 Franskiadi Aceh Barat
Daya
Alat Penggulung
Kertas
299 Juara III memperoleh uang pembinaan
sebesar Rp. 6000.000,- + Piala Tetap +
Sertifikat dan Plakat. diikutsertakan
sebagai Peserta Pameran TTG Nasional
XVIII di NTB
Juara TTG Kategori Inovasi
NO NAMA KAB/KOTA ALAT TTG NILAI KET
1 2 3 4 5 6
1 Effendi Pidie Jaya Alat Penyulingan
Minyak Atsiri
288 Juara I Memperoleh Uang Pembinaan
sebesar Rp. 8.000.000,- + Piala tetap +
Sertifikat dan Plakat
2 Edi Haryono Kota Sabang Alat Pengolah
Melinjo Multi
Fungsi
264 Juara II Memperoleh Uang Pembinaan
Sebesar Rp. 7.000.000,- + Piala Tetap +
Sertifikat dan Plakat
3 Ramadhan Singkil Mesin Pengayak
Multi Fungsi
242 Juara III memperoleh uang pembinaan
sebesar Rp. 6000.000,- + Piala Tetap +
Sertifikat dan Plakat
54
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Yang diikutsertakan pada Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XVIII tahun
2016 di Mataram Nusa Tenggara Barat hanya Juara TTG Kategori Unggulan
sedangkan Juara I Lomba Inovasi menjadi perwakilan Aceh dalam rangka seleksi
Tingkat Nasional TTG Unggulan.
e) Acara Temu ramah dan Rakornis
Acara Temu ramah dan Rakornis TTG dilaksanakan di Pantai Sumur Tiga Kota
Sabang pada Tanggal 21 Mei 2016. Pada Acara ini dilakukan pemilihan
sekaligus penetapan Tuan Rumah penyelenggaraan GTTG se –Aceh XII tahun
2017. Dari hasil Keputusan RAKORNIS ditetapkan bahwa untuk tahun 2017
yang menjadi tuan rumah Gelar Teknologi Tepat Guna se-Aceh XII Tahun 2017
adalah Kabupaten Aceh Selatan.
f) Penutupan (closing Ceremony)
Acara penutupan dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2016 di Panggung Festival
Sabang Fair oleh Wali Kota Sabang sekaligus pengumuman para pemenang dan
pembagian hadiah.
3) Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XVIII Tahun 2016 yang berlansung
selama 5 hari mulai tanggal 22 sampai dengan 26 November 2016,
dilaksanakan di Kawasan Islamic Centre Kota Mataram Nusa Tenggara Barat.
Yang ikut berpartisipasi pada Gelar TTG Nasional ke XVIII Tahun 2016 dari
Kabupaten/Kota yaitu : Bupati/Walikota, Ketua DPRK, Kepala BAPPEDA, Kepala
BPM dan Ketua TP. PKK sedangkan dari Provinsi yaitu : Gubernur, Ketua DPRA,
Kepala BAPPEDA, Kepala BPM, Ketua TP. PKK, Inventor Juara TTG Unggulan
dan Panitia/Tim Pelaksana Gelar TTG Nasional. Alat TTG Unggulan yang
dipamerkan pada Stand Provinsi Aceh adalah Alat Perajan Jahe Praktis dan
Penggulung Kertas sedangkan Spiner/Alat Peniris Minyak Goreng di Pamerkan
pada Stand TTG Unggulan.
55
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Adapun rangkaian kegiatan Pada Gelar TTG Nasional XVIII adalah sebagai
berikut:
a) Gala Dinner
Dilaksanakan pada hari Selasa Tanggal 22 November 2016 di Halaman
Kantor Gubernur Provinsi NusaTenggara Barat untuk menjamu makan
malam para Gubernur yang hadir pada pelaksanaan Gelar TTG Nasional
XVIII 2016
b) Pembukaan
Pembukaan dilaksanakan pada Hari Rabu Tanggal 23 November 2016 oleh
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan
memukul Tambur Khas Nusa Tenggara Barat dan dimeriahkan oleh Tarian
Kolosal Etnik dan Tarian lokal lainnya.
c) Pameran/Exhibition
Pameran di ikuti oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) provinsi se-
Indonesia dan Stand Kementerian Partisipan dengan menampilkan Display
Lomba TTG Unggulan Tingkat Nasional, Display Pameran TTG pada Stand
Pameran, Display Stand TTG terbaik Tingkat Nasional, Display Promosi
hasil produk dan Display lainnya.
d) Penilaian Stand dan TTG Unggulan
Menilai TTG Unggulan, dimana Alat TTG tersebut memiliki keunggulan
Teknis dan dapat bersaing secara ekonomis serta telah diproduksi dan
terbukti sudah dimanfaatkan oleh masyarakat. Penilaian stand yaitu
menilai informasi dan materi/isi yang ditampilkan/dipamerkan dan
didayagunakan, penataan, dekorasi, nilai estetika, kreasi dan inovasi sesuai
karakteristik wilayahnya.
e) Lokakarya dan Rakornis
Lokakarya dan Rakornis diselenggarakan selama satu hari pada Tanggal 24
November 2016 bertempat di Hotel Aston Kota Mataram Nusa Tenggara
Barat. Dalam Rakornis ditetapkan bahwa Tuan Rumah Gelar TTG Nasional
56
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
ke XIX tahun 2017 di Palu Provinsi Sulawesi Tengah dan calon Tuan Rumah
Gelar TTG NASIONAL XX tahun 2018 di Provinsi Papua.
f) Widyawisata
Dilaksanakan pada Tanggal 25 November 2016. Rute dimulai dari Kawasan
Islamic Centre menuju ke Pasar Seni-Taman Darmaga-nyerot-Mesjid Raya
Praya-Sukarare-Ponikmas dan kembali ke kawasan Islamic Centre.
g) Closing Ceremony (Acara Penutupan)
Acara penutupan pada Hari Senin Tanggal 26 November 2016 yang ditutup
oleh Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat sekaligus Pegumuman Juara
TTG Unggulan dan Juara Stand TTG terbaik Tingkat Nasional ke XVIII
tahun 2016
4. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Gampong
Pada program pengembangan lembaga ekonomi gampong terdiri dari 2 (dua) kegiatan.
Pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.669.577.000, dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 1.421.555.715 (85,14%). Kegiatan-kegiatan yang telah direalisasikan
melalui program tersebut berupa :
a. Kegiatan Pembinaan Pengembangan, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa/Gampong (P3MD/G) Pagu Anggaran yang disediakan sebesar Rp.
1.426.292.000 dengan realisasi keuangan Rp. 1.198.517.415 (84,03%) dan realisasi
fisik 93%.
Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menandai
babak baru dan perubahan dalam politik pembangunan nasional, dimana Desa
menjadi titik tumpu yang mendapatkan salah satu dari perhatian serius pada era
Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat ini. Undang-Undang Desa diyakini
sebagai gerbang harapan menuju kehidupan berdesa yang lebih maju dan sejahtera.
Sebagai dasar hukum bagi keberadaan Desa, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
mengkonstruksikan cara pandang baru praktis berdesa terutama pada urusan
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pemberdayaan
masyarakat desa, sehingga Desa diakui dan dikukuhkan sebagai subjek yang mampu
mengatur dan mengurus dirinya sendiri berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
57
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
usul yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Sesuai dengan amanat Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa maka
Pemerintah Aceh melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat dalam hal ini Satuan
Kerja Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD),
Pemerintah Pusat telah mengalokasikan Dana Desa untuk Tahun Anggaran 2016,
sebesar Rp 3.829.751.986.000,- dengan rincian sebagai berikut :
PER GAMPONG
(Rp)
PER KAB/KOTA
(Rp)
1 ACEH SELATAN 260 565.640.000,00 147.066.400.000,00 7.475.783.000,00 154.542.183.000,00
2 ACEH TENGGARA 385 565.640.000,00 217.771.400.000,00 7.252.140.000,00 225.023.540.000,00
3 ACEH TIMUR 513 565.640.000,00 290.173.320.000,00 11.892.501.000,00 302.065.821.000,00
4 ACEH TENGAH 295 565.640.000,00 166.863.800.000,00 6.876.712.000,00 173.740.512.000,00
5 ACEH BARAT 322 565.640.000,00 182.136.080.000,00 6.947.633.000,00 189.083.713.000,00
6 ACEH BESAR 604 565.640.000,00 341.646.560.000,00 9.324.502.000,00 350.971.062.000,00
7 PIDIE 727 565.640.000,00 411.220.280.000,00 12.874.836.000,00 424.095.116.000,00
8 ACEH UTARA 852 565.640.000,00 481.925.280.000,00 16.914.272.000,00 498.839.552.000,00
9 SIMEULUE 138 565.640.000,00 78.058.320.000,00 5.721.738.000,00 83.780.058.000,00
10 ACEH SINGKIL 116 565.640.000,00 65.614.240.000,00 5.329.977.000,00 70.944.217.000,00
11 BIREUEN 609 565.640.000,00 344.474.760.000,00 11.861.811.000,00 356.336.571.000,00
12 ACEH BARAT DAYA 132 565.640.000,00 74.664.480.000,00 5.335.765.000,00 80.000.245.000,00
13 GAYO LUES 136 565.640.000,00 76.927.040.000,00 5.539.675.000,00 82.466.715.000,00
14 ACEH JAYA 172 565.640.000,00 97.290.080.000,00 5.379.557.000,00 102.669.637.000,00
15 NAGAN RAYA 222 565.640.000,00 125.572.080.000,00 7.137.937.000,00 132.710.017.000,00
16 ACEH TAMIANG 213 565.640.000,00 120.481.320.000,00 7.221.921.000,00 127.703.241.000,00
17 BENER MERIAH 232 565.640.000,00 131.228.480.000,00 5.761.266.000,00 136.989.746.000,00
18 PIDIE JAYA 222 565.640.000,00 125.572.080.000,00 6.250.403.000,00 131.822.483.000,00
19 BANDA ACEH 90 565.640.000,00 50.907.600.000,00 4.956.519.000,00 55.864.119.000,00
20 SABANG 18 565.640.000,00 10.181.520.000,00 3.445.421.000,00 13.626.941.000,00
21 LHOKSEUMAWE 68 565.640.000,00 38.463.520.000,00 5.330.445.000,00 43.793.965.000,00
22 LANGSA 66 565.640.000,00 37.332.240.000,00 5.063.622.000,00 42.395.862.000,00
23 SUBULUSSALAM 82 565.640.000,00 46.382.480.000,00 3.904.190.000,00 50.286.670.000,00
JUMLAH 6474 13.009.720.000,00 3.661.953.360.000,00 167.798.626.000,00 3.829.751.986.000,00
NO KABUPATEN/KOTAJUMLAH
GAMPONG
ALOKASI DASARALOKASI FORMULA
(Rp)
JUMLAH
(Rp)
58
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
1. Monitoring dan Evaluasi
a. Latar Belakang
Guna menjalankan amanat Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
melalui Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD)
serta Mengkoordinasikan dengan Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten/Kota dan instansi terkait lainnya untuk mendukung
pemerintah Aceh, Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah gampong dalam
mencapai target kinerja melalui penyediaan sarana dan prasarana, dana serta Sumber
Daya Manusia (SDM) sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing lembaga
b. Tujuan
Melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi pelaksanaan Dana Desa Program
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MG/D), menghadiri rapat
kerja, sosialisasi, workshop dan konsultasi program dengan Pemerintah Pusat
c. Realisasi Kegiatan
Terpantaunya pelaksanaan kegiatan Dana Desa sesuai dengan Rencana
Penggunaan Dana dan terlaksananya koordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait
dengan pelaksanaan program/kegiatandan terlaksananya Program Pembangunan
dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) sesuai dengan ketentuan melalui
penetapan kebijakan, informasi dan pelaporan.
2. Sosialisasi dan Publikasi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
(P3MG/D)
a. Latar Belakang
Kurangnya pemahaman aparatur Gampong, masyarakat dan pelaksanaan Dana
Desa pada masing-masing Gampong sebagai akibat minimnya informasi dan
sebagai media publikasi program.
b. Tujuan dan Sasaran
Memberikan informasi-informasi terkait dengan aturan atau kebijakan terbaru
pelaksanaan Dana Desa seperti, pengelolaan program, penggunaan Dana Desa,
maksud dan tujuan, mekanisme pencairan dana, pelaksanaan kegiatan dilapangan,
tugas dan tanggungjawab Pendamping Profesional Desa.
59
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
c. Realisasi Kegiatan
Terlaksananya Sosialisasi dan publikasi Dana Desa yang diharapkan melalui
proses pelaksanaan kegiatan dan pendampingan program sesuai dengan yang
diharapkan oleh Pemerintah dan masyarakat Gampong serta sebagai media
publikasi hasil capaian program/keberhasilan pelaksanaan program.
3. Rapat Pelaksanaan Kegiatan Dana Desa
a. Latar Belakang
Menentukan keberhasilan pelaksanaan Dana Desa Melalui Program Pembangunan
Dan Pemberdayan Masyarakat Desa khususnya di wilayah Kabupaten/Kota.
b. Tujuan dan Sasaran
Masyarakat dan Gampong-Gampong nyaris selalu dianggap tidak mengerti dan
tidak tahu apa yang mereka butuhkan bagi diri mereka sendiri, sehingga akibatnya
banyak Kearifan Lokal, Adat-Istiadat, Dan Potensi Gampong yang tergerus dan
ujung-ujungnya akan memperlemah gampong itu sendiri.
c. Realisasi Kegiatan
- Dalam menjalankan setiap kegiatan yang didana melalui dana gampong, perlu
mentaati aturan-aturan yang telah digariskan dalam Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 beserta dengan turunannya dan harus disosialisasikan kepada
penanggungjawab dan pelaku program terutama kepada para keuchik dan
pelaku kegiatan di gampong, terutama regulasi atau aturan yang bersifat
teknis guna menghidari permasalahan hukum dikemudian hari;
- Dana gampong yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2016 agar
dipergunakan untuk membiayai pembangunan dan infrastruktur gampong,
penyediaan sarana dan prasana di gampong dan untuk meningkatkan
kapasitas ekonomi gampong;
- Dana gampong dapat membiayai yang kegiatan-kegiatan yang tidak termasuk
di dalam prioritas penggunaan Dana Desa, dengan terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan bupati/walikota, dengan catatan bahwa kegiatan
yang menjadi prioritas telah terpenuhi sebagaimana amanat Permendes, PDT
dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2015 tentang prioritas Penggunaan Dana
Desa;
60
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
- Para pendamping gampong yang telah ditugaskan untuk mendampingi
tahapan program dana gampong sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang
telah diberikan dapat dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab.
- Semua unsur yang terlibat dalam pelaksanaan dana gampong sebagaimana
amanat dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, baik
Lembaga Pemerintah Daerah dan unsur lainnya dapat bersatu padu,
bekerjasama dan bergotong royong untuk mewujudkan gampong yang
mandiri.
- Hindari tumpang tindih dan jauhi ego sektoral, perkuat koordinasi, tingkatkan
sinkronisasi dan kembangkan harmonisasi dengan pelaku program dan
pemangku kepentingan lainnya untuk mewujudkan cita-cita membangun dari
pinggiran yakni gampong untuk memperkuat negara kesatuan republik
indonesia.
- Peserta rapat Temu Ramah dengan Gubernur Aceh yang dihadiri 450 peserta
terdiri dari unsur : Camat, Imum Mukim, Keuchik dan Pendamping Profesional
Desa.
b. Kegiatan Pembinaan Unit Pengaduan Masyarakat (UPM)
Kegiatan ini dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 243.285.000
dengan realisasi Rp. 223.038.300 atau 91,68%. Adapun realisasi fisik sebesar 98%.
Adapun kegiatan yang dilakukan :
Dalam rangka pengembangan sistem penanganan pengaduan masyarakat yang
cepat, tepat dan terkoordinasi dalam penyaluran raskin merupakan tugas dari Tim
Sekretariat UPM Raskin. Setiap keputusan yang akan diambil maupun kebijakan
dalam pelaksanaan program-program kesekretariat, penanganan keluhan maupun
pembinaan, Sekretariat UPM-RASKIN Kabupaten/Kota dalam Provinsi Aceh terlebih
dahulu terbahas, dimusyawarah dan diputuskan secara bersama dalam rapat Tim
Sekretariat UPM-RASKIN Provinsi Aceh. Kegiatan Pembinaan Unit Pengaduan
Masyarakat bertujuan untuk :
Upaya untuk menghubungkan tata pemerintahan yang baik dengan pelayanan
publik;
61
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik tersebut dilakukan melalui
berbagai langkah kebijakan;
Mengembangkan sistem penanganan pengaduan masyarakat agar dapat
ditindaklanjuti dengan cepat, tepat, dan terkoordinasi;
Mendukung terwujudnya kepemerintahan yang baik dan pelayanan publik yang
maksimal di lingkungan Pemerintah Aceh;
Menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat dalam melakuk pengawasan/
kontrol sosial terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
oleh Pemerintah Aceh.
Langkah tersebut perlu ditempuh sebagai upaya untuk mengatisipasi berbagai
kemungkinan yang dapat menimbulkan perbedaan persepsi dalam menangani
permasalahan-permasalahan dalam pelaksanaan program RASKIN.
Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan RASKIN di Provinsi Aceh Tim Sekretariat
UPM-RASKIN telah mengadakan rapat-rapat sebagai berikut:
1) Rapat Koordinasi Tim Sekretariat UPM-RASKIN bersama Kabupaten/Kota
dilakaksanakan 2 (dua) kali, pertama pada tanggal 17 Mei 2016 dan kali Kedua
tanggal 03 November 2016 berlangsung di ruang Aula Badan Pemberdayaan
Masyarakat Aceh;
2) Rapat Tim Koordinasi dan Tim Sekretariat UPM-RASKIN dilakaksanakan 2
(dua) kali pertama pada tanggal 26 Juli 2016 dan kali Kedua tanggal 01
Desember 2016 berlangsung di ruang Aula Badan Pemberdayaan Masyarakat
Aceh, yang dihadiri oleh anggota dari Tim Sekretariat UPM-RASKIN Provinsi
yang terdiri dari:
- Biro Ekonomi Setda Aceh;
- Perum Bulog Divre Aceh;
- Polda Aceh;
- Badan Pusat Statistik Aceh;
- Inspektorat Aceh;
- Kejaksaan Tinggi Aceh;
- Dinas Sosial Aceh;
- Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh, dan ;
- Badan Pemberdayaan Masyarakat kabupaten/Kota.
62
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
3) Agenda Rapat
- Pembahasan mengenai proses penanganan dan penyelesaian kasus;
- Menindaklanjuti permasalahan yang dihadapi di lapangan;
- Koordinasi dan saling memberi pendapat;
5. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Gampong
Pada Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Gampong terdiri
dari 4 (empat) kegiatan. Pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 3.533.304.000,
dengan realisasi keuangan sebesar Rp3.146.155.637 (89,04%). Kegiatan-kegiatan yang
telah direalisasikan melalui program tersebut berupa :
a. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pemerintah Mukim dan Gampong Pagu Anggaran
yang disediakan sebesar Rp. 1.137.752.000 dengan realisasi keuangan Rp.
1.073.902.340 (94,39%) dan realisasi fisik 100%.
Salah satu upaya pemerintah dalam mengukur dan melihat tingkat keberhasilan
pembangunan di Gampong adalah melalui Perlombaan Gampong yang dilakukan
secara terarah, terkoordinasi, terpadu dan berkelanjutan dalam rangka
mengevaluasi dan menilai pelaksanaan pembangunan, penyelenggaraan
pemerintahan dan sosial kemasyarakatan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah
bersama masyarakat Gampong. Perlombaan gampong merupakan kompetisi dan
evaluasi hasil pembangunan gampong yang bersifat mendorong kebersamaan dan
keswadayaan gotong royong dilakukan setiap tahun secara berjenjang dan
berkelanjutan mulai dari tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi.
Penilaian perlombaan gampong dilakukan atas tingkat perkembangan gampong
yaitu dengan membandingkan data gampong 2 (dua) tahun terakhir yang terdapat
dalam profil gampong sebagaimana ditetapkan dalam Permendagri Nomor 13
Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Perlombaan Desa dan Kelurahan.
Penyelenggaraan Perlombaan gampong di Aceh dilaksanakan secara berjenjang dan
berkelanjutan mulai dari tingkat Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi serta
mengikutsertakan Juara I Tingkat Provinsi ke ajang Perlombaan Desa Tingkat
nasional. Terhadap Pemenang Juara Provinsi diberikan Hadiah Penghargan berupa
Piagam, Plakat serta dana Pembinaan.
63
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Data Pemenang/Juara Perlombaan Gampong
Tingkat Provinsi Tahun 2016
No Juara Gampong Kecamatan Kabupaten
1 Pertama Blang Krueng Baitussalam Aceh Besar
2 Kedua Lhok Rukam Lhok Bengkuang Aceh Selatan
3 Ketiga Lhok Mon Puteh Muara Satu Lhoksemawe
4 Harapan I Ilie Ulee Kareng Banda Aceh
5 Harapan I Suak Indrapuri Johan Pahlawan Aceh Barat
6 Harapan II Kuala Baro Kuala Pesisir Nagan Raya
b. Kegiatan Pembinaan/Penguatan Kelompok Masyarakat Pembangunan Gampong
Kegiatan Kegiatan Pembinaan/Penguatan Kelompok Masyarakat Pembangunan
Gampong Pagu Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 235.882.000 dengan realisasi
keuangan Rp. 193.716.300 (82,12%) dan realisasi fisik 98%.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, Desa memberikan harapan dan
peluang untuk mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi
dan Kabupaten/Kota untuk mendorong mempercepat pembangunannya. Maka dari
itu pembangunan perdesaan di arahkan untuk (1) mengurangi kemiskinan dan
keretanan ekonomi di perdesaan; (2) memenuhi standar pelayanan minimum
khususnya di desa-desa tertinggal dan perbatasan; (3) meningkatkan keberdayaan
masyarakat perdesaan; (4) penguatan tata kelola pemerintah desa yan baik; (5)
mewujudkan desa berkelanjutan, yang berbasis pada potensi sumber daya social
budaya local dan daerah; serta (6) membangun keterkaitan desa-kota melalui
pengembangan perekonomian hulu-hilir dan industrialisasi perdesaan khususnya
di desa-desa yang telah berkembang dan mandiri yang terkait dengan industri di
pusat-pusat pertumbuhan terdekat.
Salah satu amanat UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa adalah Badan Usaha Milik
Desa, bisa disingkat BUMDes atau BUM Desa. Jika di tingkat pusat dikenal Badan
Usaha Milik Negara (BUMN), di level provinsi atau kabupaten/kota dikenal Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD), maka di desa dikenal BUMDes, sedangkan di Provinsi
Aceh lebih dikenal dengan sebutan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG). Sasaran
pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui BUMG ini adalah untuk melayani
64
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
masyarakat desa dalam mengembangkan usaha ekonomi produktif. Tujuan lainnya
adalah untuk menyediakan media beragam usaha dalam menunjang perekonomian
masyarakat desa sesuai dengan potensi dan sumber daya desa.
BUMDes, menurut Pasal 1 angka 6 UU Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa
pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat
desa.
Tujuan awal pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dimaksudkan untuk
mendorong atau menampung seluruh kegiatan peningkatan pendapatan
masyarakat, baik yang berkembang menurut adat istiadat dan budaya setempat,
maupun kegiatan perekonomian yang diserahkan untuk di kelola oleh masyarakat
melalui program atau proyek Pemerintah dan Pemerintah Daerah Sebagai sebuah
usaha desa.
c. Kegiatan Pemberdayaan Adat Sosial Masyarakat dan Gampong
Kegiatan Pemberdayaan Adat Sosial Masyarakat dan Gampong Pagu Anggaran yang
disediakan sebesar Rp. 235.300.000 dengan realisasi keuangan Rp. 229.462.527
(97,52%) dan realisasi fisik 100%. Adapun kegiatan yang dilakukan :
Kegiatan ini lebih diarahkan untuk peningkatan partisipasi masyarakat dalam
membangun Gampong. Bentuk kegiatannya adalah Rakor Pemberdayaan Adat dan
Budaya Aceh, Sosialisasi Peradilan Adat Gampong dan Rapat Pokja Pelestarian Adat
dan Budaya Aceh.
1) Rakor Pemberdayaan Masyarakat dan Budaya Aceh Tahun 2016
Rakor ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada tanggal 30 Mei s.d 1 Juni 2016
bertempat di Hotel Kuala Radja, Jln. Tgk. Daud Beureu’eh Nomor 187 Banda
Aceh.
Pesertanya sebanyak 56 (lima puluh enam) orang yang terdiri dari unsur
Provinsi (Biro Organisasi Setda Aceh, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh,
Majelis Adat Aceh, LSM dan BPM Aceh) sebanyak 14 (empat belas) orang dan
unsur Kabupaten/Kota (BPM dan MAA Kabupaten/Kota) sebanyak 42 (empat
puluh dua) orang.
65
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
2) Rapat Pokja Pelestarian Adat dan Budaya Aceh
Rakor ini bertujuan untuk mensinergikan dan mensinkronkan
program/kegiatan antara Dinas/Instansi terkait, sekaligus mengevaluasi hasil
kerja program/kegiatan Pelestarian Adat dan Budaya Aceh tahun sebelumnya
dan meningkatkan pemahaman Pejabat Pemerintah Aceh tentang tugas dan
fungsi Pokja Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan Nilai Sosial
Budaya Masyarakat. Rapat Pokja Pelestarian Adat dan Budaya Aceh Tahun
2016 dilaksanakan di BPM Aceh pada tanggal 1 April 2016, 21 November 2016,
28 November 2016 dan 5 Desember 2016 dengan menghadirkan peserta dari
lintas sektor terkait sesuai dengan Keputusan Gubernur Aceh Nomor
411.21/200/2016 tanggal 8 Maret 2016 tentang Pembentukan Kelompok Kerja
dan Sekretariat Pelestarian dan Pengembangan Adat Istiadat dan Nilai Sosial
Budaya Masyarakat Provinsi Aceh Periode 2016 -2020.
Dari beberapa pertemuan tersebut dihasilkan kesepakatan sebagai berikut :
a) Tim sepakat untuk menyusun Draft Rencana Kerja Pelestarian Adat dan
Budaya Aceh (Renja PABA) Tahun 2016 dan 2017.
b) Tim sepakat adanya penambahan program/kegiatan dari lintas sektor
untuk memperkaya Renja PABA.
c) Tim juga sepakat untuk menshare Renja Pokja PABA kepada lintas sektor.
d. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Mukim dan Gampong
Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Mukim dan Gampong Pagu Anggaran
yang disediakan sebesar Rp. 1.924.370.000 dengan realisasi keuangan Rp.
1.649.074.470 (85,69%) dan realisasi fisik 97%.
Untuk mengantisipasi dan mempersiapkan tugas tanggung jawab dan kewenangan
yang sangat besar bagi pemerintahan Gampong maka, kesiapan pemerintahan
merupakan kebutuhan yang sangat mendesak, baik dalam hal kapasitas aparatur
desa, lembaga masyarakat maupun seluruh komponen yang ada termsuk sarana
dan prasarana. Karena pemerintahanan gampong tidak akan dapat melaksanakan
tugas dan kewajiban dengan baik apabila sarana dan prasarana kerja seperti kantor
desa maupun sarana kerja lain tidak terpenuhi. Oleh karena itu sarana dan
prasarana pemeerintahan gampong dipandang sangat penting untuk
66
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
diperhatikan/dipenuhi khusunya dalam rangka memberikan pelayanan,
pemberdayaan dan kesejahteraann masyarakat.
Tabel 1.1 Realisasi Capaian Indikator
Penyediaan Prasarana Perdesaan Tahun 2016
No Indikator Satuan Jumlah Lokasi Gampong
1 Pembangunan
Kantor Keuchik
Unit 2 1. Gampong Paya Dua Kecamatan
Makmur Kabupaten Biruen
2. Gampong Kuta Barat Kecamatan
Makmur Kabupaten Biruen
2 Pembangunan
Gedung PKK
Unit 1 1. Gampong Gue Gajah Kecamatan
Darul Iamarah Kabupaten Aceh
Besar
67
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
Tabel 1.2.
Realisasi Capaian Indikator
Penyediaan Sarana Perdesaan Bagi Gampong Tahun 2016
No Indikator Lokasi Gampong Penerima
Kabupaten Kecamatan Gampong
1 Penyediaan Meubelair Aceh Barat Kec. Johan Pahlawan 1. Drien Rampak
2. Gampa
Kec. Meurebo 3. Ranto Panyang Timur
4. Ranto Panyang BArat
Kec. Pante Ceuremen 5. Suak Awe
6. Krueng Bekah
Aceh jaya Kec. Teunom 7. Tanoj Anou
8. Teupin Ara
9. Padang Kieng
10. Panton
Krueng Sabe 11. Dayah BAro
Setia Bhakti 12. Lhok Geuleumpang
Nagan Raya Tadu Jaya 13. Gunong Pungki
Darul Makmur 14. Pulo Tengoh
15. Kuta Trieng
16. Blang Baroe
17. Babah Lueng
Beutong 18. Blang seumot
Bieruen Makmur 19. Paya Dua
68
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
20. Kuta Barat
2. Wireless Aceh Barat Johan Pahlawan 1. Drien Rampak
2. Sunebok
3. Gampa
4. Blang Beurandang
5. Lapang
6. Kampung Belakang
7. Ujong Kalak
8. Suak Ribe
9. Suak Raya
10. Leuhan
11. Suak Sigandeng
12. Rundeng
13. Suak Nie
Sama Tiga 14. Paya Lumpat
15. Suak Timah
16. Cot Seumeureung
17. Cot Pluh
18. Reusak
19. Cot Darat
20. Cot Mesjid
3. Sound System Aceh besar Baiturrahman Neuhen
4. Komputer Biruen Makmur 1. Paya Dua
2. Kuta BArat
69
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
6. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Gampong
Pada program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Gampong terdiri dari 1
(satu) kegiatan. Pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp. 733.828.000, dengan
realisasi keuangan sebesar Rp. 702.312.250 (95,71%). Kegiatan-kegiatan yang telah
direalisasikan melalui program tersebut berupa :
a. Kegiatan Pelatihan Aparatur Pemerintah Gampong dalam Bidang Manajemen
Pemerintahan Gampong. Kegiatan ini telah dilaksanakan Pagu anggaran Rp.
1.695.780.000 dengan realisasi keuangan Rp. 1.689.477.000 (95,71%) dan realisasi
fisik 100% dari total volume yang direncanakan. Sebagai salah satu
strategi peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintahan gampong sesuai dgn
amanat pasal 112 UU No 6 tahun 2017 ttg Desa dilakukan melalui pelatihan.
Sebagai impementasi dari amanat ketentuan tsb UPTB melaksanakan melalui 2
program pelatihan yaitu
1. Pelatihan pratugas bagi keuchik definitif yg baru terpilih
Pelatihan pratugas bagi keuchiek sebagai upaya utk meningkatkan kapasitas
dan ketrampilan dlm kepemimpinan menyelola pemerintah gampong dan
pemberdayaan masyarakat,
Untuk Tahun 2016 sesuai dengan kemampuan keuangan Pemerintah Aceh,
BPM Aceh telah melaksanakan pelatihan pratugas keuchik definitif sebanyak 4
angkatan yang diikuti oleh keuchik baru terpilih dari masing-masing
kabupaten/kota seAceh sejumlah 120 orang diantaranya sebagai berikut :
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PESERTA
1 2 3
1 ACEH TIMUR 23
2 BIREUEN 26
3 ACEH BESAR 18
4 PIDIE 24
5 PIDIE JAYA 15
70
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
6 BANDA ACEH 3
7 LANGSA 1
4 ACEH TENGAH 10
JUMLAH TOTAL 120
2. Pelatihan perencanaan pembangunan pertisipatif masyarakat Gampong
(P3MG) bagi ketua LPMG / tuhalapan.
Sedangkan pelatihan rencana pembangunan partisipatif masyarakat gampong
(P3MG) bagi ketua LPM/ tuhalapan gampong diikuti oleh 30 orang diantaranya
sebagai berikut :
NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PESERTA
1 2 3
1 NAGAN RAYA 6
2 LANGSA 3
3 BIREUEN 13
4 SINGKIL 3
5 ACEH BESAR 5
JUMLAH TOTAL 120
Waktu pelaksanaan Pelatihan tersebut dilaksanakan pada tanggal 12 s.d 18
April 2016, bertempat di UPTB BPM Aceh Jalan Raya Banda Aceh Medan Km
184,5 Cot Batee Geuleungku pandrah Kab. Bireuen.
71
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
BAB IV
P E N U T U P
A. KESIMPULAN
Laporan Kinerja (LKJ) merupakan salah satu acuan bagi pimpinan unit kerja untuk
mengontrol pencapaian kinerja dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagai wujud
pertanggungjawaban yang objektif. Sejauh ini perkembangan implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Khususnya di lingkungan Badan Pemberdayaan
Masyarakat Aceh menunjukkan peningkatan dalam mendorong pencapaian tujuan dan
sasaran program/kegiatan berdasarkan capaian kinerja yang diperoleh dan diharapkan
menjadi media umpan balik bagi peningkatan kinerja, program maupun kegiatan di tahun
berikutnya.
B. RENCANA TINDAK LANJUT
Berdasarkan hasil kinerja yang telah dicapai oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat
Aceh pada Tahun 2016, dapat disarankan hal‐hal sebagai berikut:
1. Secara umum kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh perlu ditingkatkan lagi di
masa yang akan datang, mengingat peran dan fungsinya yang sangat strategis dalam
memberikan masukan maupun rekomendasi, kebijakan dan program kepada Unit Kerja
Perangkat Aceh dalam lingkungan Pemerintah Aceh;
2. Secara khusus :
a. Dilingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh diperlukan upaya
peningkatan koordinasi dan konsolidasi dalam rangka menyamakan persepsi
pelaksanaan program dan kegiatan;
b. Hasil Kinerja BPM Aceh di Tahun 2016 agar digunakan sebagai referensi dalam
penyusunan indikator kinerja serta pencapaiannya di tahun mendatang;
c. Perlu dilakukan peningkatan dan penajaman indikator kinerja agar perhitungan
dan evaluasi kinerja dapat memberikan hasil yang lebih akurat. Hal tersebut perlu
pula diikuti dengan perbaikan terhadap pelaksanaan mekanisme pengganggaran
berbasis kinerja yang sinergis dengan sistem akuntabilitas kinerja;
72
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016
d. Perlu menentukan target yang realistis yang hendak dicapai dengan
mempertimbangkan kapasitas dan penyediaan anggaran pembiayaan yang sesuai
dengan beban target yang di tentukan;
e. Dibutuhkan penataan dan konsistensi antara program dan kegiatan, serta antara
kegiatan pokok renstra dengan uraian kegiatan tahunan baik yang diuraikan dalam
DPA maupun dalam indikator kinerja utama (IKU) dan Penetapan kinerja (PK) agar
setiap kegiatan dapat berkontribusi secara hirarkhi dan terstruktur terhadap
sasaran yang ditargetkan;
f. Perlu pengembangan kapasitas sumber daya manusia di lingkungan BPM Aceh
dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan tugas untuk mencapai optimalisasi
kinerja yang disertai dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya;
g. Untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik maka pengelolaan
anggaran agar lebih ditingkatkan, sehingga dapat memaksimalkan pencapaian
kinerja.
Demikian Laporan Kinerja (LKJ) pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Aceh Tahun
2016 disampaikan, dengan harapan dapat dijadikan tolok ukur penilaian terhadap
kinerja selama tahun 2017 dalam rangka terwujudnya pemerintahan yang baik dan
bersih (Clean and Good Governance).
Banda Aceh, Februari 2017
KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN GAMPONG ACEH
(Prof. Dr. Ir. AMHAR ABUBAKAR, M.Sc) PEMBINA UTAMA MADYA
NIP. 19610503 198603 1 003
73
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH 2016