LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan...

99
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2011 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH MARET 2012

Transcript of LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan...

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

TAHUN 2011

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH MARET 2012

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah

Tahun 2011

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Maret 2012

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2011 Hak Cipta © 2012, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Gedung SME Tower Lantai 7, 8, 9 dan 17 Jalan Gatot Subroto Kavling 94 Jakarta Selatan 12780 Telp. (021) 7991025 Fax. (021) 7996033 www.lkpp.go.id

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | i

KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

KATA PENGANTAR

yang dibebankan kepada LKPP dalam kurun waktu tahun 2011. Selain itu, laporan ini

disusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja dalam rangka mewujudkan

penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih (good governance and clean

government) serta sebagai umpan balik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

pada tahun berikutnya.

LAKIP LKPP Tahun 2011 disusun dengan mengacu pada Pedoman Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana

diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 29 Tahun 2010. Laporan ini memuat pencapaian kinerja pelaksanaan

program/kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi LKPP serta Rencana Strategis LKPP

Tahun 2010-2014. Pada LAKIP LKPP ini dijelaskan upaya mempertanggungjawabkan

keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program/kegiatan LKPP pada tahun

2011.

Tingkat pencapaian sasaran dan tujuan serta hasil yang diperoleh pada tahun

2011 berorientasi pada pencapaian visi dan misi. Keberhasilan pada tahun 2011 akan

menjadi tolok ukur untuk peningkatan kinerja LKPP di tahun 2012.

Jakarta, Maret 2012 Kepala LKPP

Agus Rahardjo

Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Lembaga Kebijakan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2011 disusun dalam rangka

memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan wujud

pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas sesuai visi dan misi

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | ii

Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) LKPP Tahun 2011 merupakan wujud

akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis LKPP Tahun 2010-

2014 dan Rencana Kinerja Tahunan 2011 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja

Tahun 2011. Penyusunan LAKIP LKPP Tahun 2011 ini pada hakekatnya merupakan

kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas terhadap

kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2011.

Dalam upaya merealisasikan good governance, LKPP telah melaksanakan berbagai

kegiatan dan program, dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran, untuk mewujudkan

visi dan misi yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis LKPP Tahun 2010-2014. Visi

LKPP adalah “Andal dalam Mewujudkan Sistem Pengadaan yang Kredibel”. Sesuai dengan

visi tersebut, maka misi LKPP adalah “Mewujudkan Aturan Pengadaan yang Jelas, Sistem

Monitoring dan Evaluasi yang Andal, Sumber Daya Manusia yang Profesional dan

Kepastian Hukum Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah”.

Dalam rangka pelaksanaan tugas pemerintahan di LKPP, maka dirumuskan tujuan

dan sasaran yang diharapkan dapat dicapai pada 5 (lima) tahun mendatang, sehingga

dapat meningkatkan kapasitas organisasi LKPP dan mewujudkan tata kelola

kepemerintahan yang baik. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka ditetapkan 5 (tujuan)

tujuan strategis dan 18 (delapan belas) sasaran strategis sebagai berikut.

Tujuan 1: Mengurangi dan Mencegah Penyimpangan dalam Pengadaan

Barang/Jasa. Sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Terwujudnya pelaksanaan bimbingan teknis pengadaan barang/jasa pemerintah

di seluruh Kementerian/Lembaga/Daerah/Instansi Lainnya;

2. Terwujudnya pelaksanaan advokasi pengadaan barang/jasa pemerintah di

seluruh Kementerian/Lembaga/Daerah/Instansi Lainnya;

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | iii

3. Terwujudnya pembinaan dalam penanganan pengaduan dan pemberian

rekomendasi penyelesaian sanggah banding pengadaan barang/jasa

pemerintah di seluruh Kementerian/Lembaga/Daerah/Instansi Lainnya;

4. Terselesaikannya sengketa kontrak dan sengketa audit pengadaan barang/jasa

pemerintah di seluruh Kementerian/Lembaga/Daerah/Instansi Lainnya;

5. Terselesaikannya kasus korupsi, perdata, persaingan usaha dan tata usaha

negara di bidang pengadaan barang/jasa.

Tujuan 2: Mewujudkan Efektivitas Kinerja dan Efisiensi Anggaran Negara yang

dibelanjakan melalui Pengadaan Barang/Jasa. Sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai

berikut:

1. Terfasilitasinya Kementerian/Lembaga dan Pemerintah daerah dalam penerapan

e-procurement;

2. Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pengadaan barang/jasa

dalam rangka penyusunan Renja-KL dan RKA-KL yang akurat;

3. Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi monitoring-evaluasi pelaksanaan

pengadaan berdasarkan prinsip pengadaan barang/jasa;

4. Terwujudnya pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik menuju satu

pasar nasional.

Tujuan 3: Mewujudkan Kapasitas SDM Pengadaan Barang/Jasa yang Profesional

dan Bermartabat. Sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Terciptanya sistem karir dan pembinaan profesi pengadaan barang/jasa

pemerintah;

2. Terciptanya sistem pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi;

3. Terciptanya sistem jaminan mutu kompetensi melalui penyelenggaraan

sertifikasi profesi yang independen dan kredibel.

Tujuan 4: Mewujudkan Kebijakan Nasional Pengadaan Barang/Jasa yang Jelas,

Kondusif dan Komprehensif. Sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Terciptanya kebijakan pengadaan barang/jasa yang transparan, konsisten,

efisien dan akuntabel, serta mendukung prinsip-prinsip persaingan usaha, dapat

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | iv

meningkatkan peran usaha kecil menengah dan penggunaan produk dalam

negeri;

2. Tersosialisasinya strategi, kebijakan dan regulasi di bidang pengadaan.

Tujuan 5: Meningkatkan Kapasitas Organisasi LKPP. Sasaran yang ingin dicapai

adalah sebagai berikut:

1. Terlaksananya penyempurnaan fungsi dan struktur organisasi LKPP;

2. Terpenuhinya SDM yang kompeten;

3. Terlaksananya sistem kerja di lingkungan LKPP yang efektif;

4. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana LKPP.

Pencapaian kinerja input atau penyerapan anggaran LKPP pada tahun 2011 adalah

sebesar 75.92 persen dari total pagu anggaran atau sebesar Rp156.021.306.407 (seratus

lima puluh enam miliar dua puluh satu juta tiga ratu enam ribu empat ratus tujuh rupiah).

Capaian kinerja input tertinggi adalah pada Sekretariat Utama yaitu sebesar 86.33 persen,

sedangkan capaian kinerja input terendah pada Deputi Bidang Pengembangan Strategi

dan Kebijakan sebesar 37.19 persen.

Belum optimalnya capaian kinerja input/penyerapan anggaran disebabkan oleh

beberapa hal sebagai berikut:

1. Perencanaan kinerja dan penganggaran masih belum dilakukan secara baik

sehingga masih dilakukan penyesuaian (revisi) dokumen anggaran (SP-RKAKL,

DIPA, POK) yang berdampak pada keterlambatan dalam penyerapan anggaran.

Revisi anggaran DIPA LKPP tahun 2011 terdiri atas revisi SP-RKAKL sebanyak 5

kali, revisi DIPA sebanyak 6 kali dan revisi POK sebanyak 13 kali.

2. Masih terbatasnya jumlah dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk

mendukung pelaksanaan kegiatan. Jumlah pegawai (PNS) LKPP pada tahun

2011 baru sebanyak 137 orang atau 59 persen dari kebutuhan.

3. Sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan belum

sepenuhnya terpenuhi. Sebagai contoh, sistem informasi bersama internal LKPP

belum tersedia, jumlah kendaraan operasional, ruang kerja, ruang rapat dan

gudang penyimpanan ATK dan Barang Milik Negara masih terbatas.

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | v

Capaian kinerja sasaran (outcome) rata-rata sebesar 129.33 persen. Capaian

kinerja tertinggi terdapat pada sasaran jumlah pengaduan dan sanggah banding

pengadaan barang/jasa di K/L/D/I yang terselesaikan, sedangkan capaian terendah

terdapat pada sasaran jumlah pihak yang mendapatkan sosialisasi strategi, kebijakan dan

regulasi di bidang pengadaan.

Berdasarkan uraian diatas, dapat direkomendasikan hal-hal sebagai berikut:

1. Perencanaan kinerja dan anggaran perlu dilakukan secara lebih cermat dan

revisi anggaran dan kegiatan dilakukan secara sangat selektif sehingga tidak

menghambat pelaksanaan kegiatan.

2. Peningkatan dan pengembangan kapasitas SDM dilakukan lebih intensif melalui

pengadaan CPNS/PNS, pembinaan, pendidikan dan pelatihan.

3. Pemenuhan terhadap sarana dan prasarana operasional perkantoran harus

diprioritaskan. Untuk itu perlu adanya perencanaan terhadap pemenuhan

kebutuhan fasilitas, sarana dan prasarana penunjang.

Melalui LAKIP LKPP Tahun 2011 ini diharapkan dapat menjadi bahan perbaikan

kinerja kegiatan untuk tahun selanjutnya sesuai dengan tujuan dan sasaran strategis

Rencana Strategis LKPP Tahun 2010-2014.

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................ ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................ 1

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ...................................................................... 2

1.3 KELEMBAGAAN ................................................................................. 2

1.3.1 STRUKTUR ORGANISASI .......................................................... 2

1.3.2 SUMBER DAYA MANUSIA ......................................................... 6

1.3.3 SARANA DAN PRASARANA ....................................................... 7

1.3.4 KEUANGAN ............................................................................. 7

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ..................................... 9

2.1 VISI ................................................................................................ 9

2.2 MISI ............................................................................................... 9

2.3 TUJUAN .......................................................................................... 10

2.4 SASARAN STRATEGIS ....................................................................... 14

2.5 PENETAPAN KINERJA ....................................................................... 16

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA .............................................................. 20

3.1 PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2011 ................... 20

3.2 PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2011 ................................... 22

3.3 ANALISIS CAPAIAN KINERJA ............................................................ 23

3.4 WHISTLEBLOWER DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH .. 50

3.5 ANALISIS CAPAIAN KEUANGAN ........................................................ 53

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | vii

BAB IV. PENUTUP ........................................................................................ 55

4.1 KESIMPULAN ................................................................................... 55

4.2 REKOMENDASI ................................................................................ 56

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 57

LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi LKPP Tahun 2011 ................................................ 57

LAMPIRAN 2. Rencana Kinerja LKPP Tahun 2011 .................................................... 58

LAMPIRAN 3. Penetapan Kinerja Tahunan LKPP Tahun 2011 .................................... 59

LAMPIRAN 4. Pengukuran Kinerja Sasaran LKPP Tahun 2011 ................................... 61

LAMPIRAN 5. Lokasi Pelaksanaan Bimbingan Teknis Tahun 2010-2011 ..................... 64

LAMPIRAN 6. Instansi Pemerintah yang Difasilitasi e-Procurement melalui LPSE

Pada Tahun 2011 ............................................................................. 67

LAMPIRAN 7. LPSE yang Sudah Teragregasi Pada Tahun 2011 ................................. 80

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | viii

Gambar 1. Alokasi Anggaran Tahun 2009-2011 per Unit Kerja Eselon I LKPP .............. 8

Gambar 2. Realisasi Keuangan LKPP Tahun 2008-2011 ............................................ 8

Gambar 3. Pemetaan Sebaran LPSE Nasional .......................................................... 33

Gambar 4. Mekanisme Penetapan dan Penyempurnaan Jabatan Fungsional

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ...................................................... 34

Gambar 5. Peta Persebaran Instruktur .................................................................... 36

Gambar 6. Desain Komunikasi Aplikasi Sistem Elektronik Whistleblower System dalam

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ...................................................... 52

Gambar 7. Tampilan Awal Sistem Elektronik Whistleblower System dalam Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah ....................................................................... 52

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | ix

Tabel 1. Rekapitulasi PNS dan CPNS LKPP Tahun 2011 Berdasarkan Pendidikan dan

Unit Kerja ................................................................................................ 6

Tabel 2. Alokasi Anggaran LKPP Tahun 2009 – Tahun 2011 ..................................... 8

Tabel 3. Pemetaan Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja LKPP Tahun 2011 ............. 17

Tabel 4. Capaian Indikator Kinerja Utama LKPP Tahun 2011 .................................... 20

Tabel 5. Pelayanan Kesaksian Ahli LKPP Tahun 2011 ............................................... 28

Tabel 6. Progres Implementasi LPSE Tahun 2009-2011 ........................................... 29

Tabel 7. Sosialisasi Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Tahun 2011 ............................................................................................. 30

Tabel 8. LPSE yang Telah Dibentuk Sampai Dengan Tahun 2011 .............................. 32

Tabel 9. Capaian Implementasi Pengadaan Secara Elektronik Tahun 2008-2011 ......... 32

Tabel 10. LPP yang Memperoleh Pemeringkatan Tahun 2011 ................................... 36

Tabel 11. Penyelenggaraan Ujian Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah, Tahun 2005-2011 ................................................................ 38

Tabel 12. Pendidikan dan Pelatihan Pegawai LKPP Tahun 2011 ................................ 47

Tabel 13. SOP yang Telah Disusun oleh LKPP ......................................................... 49

Tabel 14. Realisasi Anggaran LKPP Tahun 2009 – Tahun 2011 ................................. 53

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 1

1.1 LATAR BELAKANG

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dibentuk

berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 dengan tugas melaksanakan

pengembangan dan perumusan kebijakan pengadaan barang/jasa Pemerintah. Mengacu

pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, LKPP sebagai instansi pemerintah dan unsur penyelenggara negara

diwajibkan menetapkan target kinerja dan melakukan pengukuran kinerja yang telah

dicapai serta menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

LAKIP merupakan wujud akuntabilitas instansi pemerintah yang pedoman

penyusunannya ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan LAKIP LKPP

tahun 2011 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan mandat,

visi dan misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahun

2011, serta sebagai umpan balik untuk perbaikan kinerja LKPP pada tahun mendatang.

Pelaporan kinerja juga dimaksudkan sebagai media untuk mengkomunikasikan

pencapaian kinerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dalam satu

tahun anggaran kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.

Target kinerja yang harus dicapai LKPP tahun 2011, yang merupakan penjabaran

dari visi, misi, dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra)

Tahun 2010–2014 dan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2011. Pengukuran pencapaian

kinerja bertujuan untuk mendorong instansi pemerintah dalam meningkatkan

transparansi, akuntabilitas dan efektifitas dari kebijakan dan program serta dapat menjadi

masukan dan umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka

meningkatkan kinerja instansi pemerintah. Oleh karena itu, substansi penyusunan LAKIP

didasarkan pada hasil-hasil capaian indikator kinerja pada masing-masing unit satuan

kerja yang ada di lingkungan LKPP.

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 2

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan LAKIP LKPP adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban

kepada publik atas pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program/kegiatan dalam

rangka mencapai visi dan misi LKPP.

Tujuan penyusunan LAKIP adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian

kinerja kegiatan dan sasaran LKPP. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kemudian

dirumuskan beberapa rekomendasi. Diharapkan rekomendasi yang dihasilkan dari LAKIP

ini dapat menjadi salah satu masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi yang

akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja LKPP.

1.3 KELEMBAGAAN

Kelembagaan menjadi faktor penentu dalam mencapai keberhasilan kinerja LKPP.

Kelembagaan menyangkut aspek organisasi, sumber daya manusia serta sarana dan

prasarana.

1.3.1 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga

Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor PER.001/KEP.LKPP/05/2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, LKPP

mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan perumusan kebijakan pengadaan

barang/jasa Pemerintah. Dalam melaksanakan tugas tersebut Lembaga Kebijakan

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan dan perumusan strategi serta penentuan kebijakan dan standar

prosedur di bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah termasuk pengadaan

badan usaha dalam rangka kerjasama Pemerintah dengan badan usaha;

b. Penyusunan dan perumusan strategi serta penentuan kebijakan pembinaan

sumberdaya manusia di bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah;

c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaannya;

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 3

d. Pembinaan dan pengembangan sistem informasi serta pengawasan

penyelenggaraan pengadaan barang/jasa Pemerintah secara elektronik

(electronic procurement);

e. Pemberian bimbingan teknis, advokasi, dan bantuan hukum;

f. Penyelenggaraan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan,

penatausahaan, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan serta rumah

tangga.

Dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut Kepala LKPP dibantu oleh 1 (satu)

Sekretariat Utama dan 4 (empat) Deputi dengan tugas dan fungsi sebagai berikut.

A. Sekretariat Utama

Sekretariat Utama mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, pembinaan dan

pengendalian terhadap program, kegiatan, administrasi dan sumber daya di lingkungan

LKPP.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Utama menyelenggarakan fungsi:

a. Koordinasi kegiatan di lingkungan LKPP;

b. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untuk mendukung kelancaran

pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan LKPP;

c. Penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasi dengan lembaga

terkait;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala LKPP.

B. Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan

Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan mempunyai tugas

melaksanakan perumusan dan pelaksanaan penyusunan strategi dan kebijakan

pengembangan pengadaan barang/jasa Pemerintah termasuk pengadaan badan usaha

dalam rangka kerja sama Pemerintah dengan badan usaha.

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 4

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan

Kebijakan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rumusan strategi dan kebijakan di bidang pengadan barang/jasa

Pemerintah dan pengadaan badan usaha dalam rangka kerjasama Pemerintah

dengan badan usaha, termasuk kerjasama internasional yang terkait dengn

pengadaan barang/jasa Pemerintah;

b. Penyusunan standar, pedoman, prosedur dan manual untuk proses pengadaan

barang/jasa Pemerintah.

C. Deputi Bidang Monitoring-Evaluasi dan Pengembangan Sistem Informasi

Deputi Bidang Monitoring-Evaluasi dan Pengembangan Sistem Informasi

mempunyai tugas melaksanakan pemantauan, penilaian, melakukan evaluasi dan

memberikan masukan atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa Pemerintah tahun

sebelumnya untuk menjadi bahan penyusunan proses perencanaan dan anggaran serta

pembinaan dan pengembangan sistem informasi pengadaan barang/jasa Pemerintah

secara elektronik (electronic procurement).

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Deputi Bidang Monitoring-Evaluasi dan

Pengembangan Sistem Informasi menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan dan perumusan kebijakan sistem pemantauan, penilaian dan

evaluasi pelaksanaan proses pengadaan barang/jasa Pemerintah;

b. Koordinasi dan sinkronisasi pemantauan dan evaluasi pelaksanaan proses

pengadaan barang/jasa Pemerintah melalui permintaan data hasil pengadaan

barang/jasa yang telah dan sedang berjalan kepada instansi Pemerintah di

Pusat dan di Daerah;

c. Penyiapan masukan kepada Kementerian Keuangan dan Kementerian Negara

Perencanaan Pembangunan Nasional / Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional tentang rencana pengadaan sebagai bahan referensi penyusunan dan

pelaksanaan anggaran untuk dicantumkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 5

Kementerian/Lembaga (RKAKL) yang akan dibahas dengan Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia;

d. Melakukan koordinasi, pembinaan pengawasan dan pengembangan sistem

pengadaan barang/jasa Pemerintah secara elektronik.

D. Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia

Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia mempunyai

tugas melaksanakaan perumusan dan pelaksanaan penyusunan strategi dan kebijakan

pembinaan sumber daya manusia di bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Deputi Bidang Pengembangan dan

Pembinaan Sumber Daya Manusia menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan rumusan strategi dan kebijakan pembinaan sumber daya manusia di

bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah;

b. Penyusunan rencana dan program serta penyelenggaraan pembinaan nasional di

bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah;

c. Penyusunan sistem dan penyelenggaraan pengujian kompetensi profesi di bidang

pengadaan barang/jasa Pemerintah.

E. Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah

Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah mempunyai tugas memberikan

saran, pendapat, rekomendasi dalam penyelesaian sanggah dan permasalahan hukum

lainnya di bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah.

Dalam melaksanakan tugasnya, Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah

menyelenggarakan fungsi:

a. Pemberian bimbingan teknis dan advokasi kepada seluruh stakeholders terkait

dengan aturan/regulasi pengadaan barang/jasa Pemerintah;

b. Pemberian pendapat, rekomendasi dan tindakan koreksi kepada para pengelola

pengadaan yang sedang atau akan melakukan proses pengadaan barang/jasa;

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 6

c. Pemberian bantuan, nasihat dan pendapat hukum kepada pengelola pengadaan

yang sedang menghadapi permasalahan dari proses pengadaan yang telah lalu;

d. Pemberian pendapat hukum dan kesaksian ahli di bidang pengadaan

barang/jasa Pemerintah.

Bagan Struktur Organisasi LKPP sampai dengan Unit Kerja Eselon 2 dapat dilihat

pada Lampiran 1.

1.3.2 Sumber Daya Manusia

Dalam rangka menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Lembaga Kebijakan

Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sampai akhir tahun 2011 didukung oleh Sumber Daya

Manusia sebanyak 137 (seratus tiga puluh tujuh) orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) serta 107 orang pegawai kontrak (data per 31

Desember 2010). Latar belakang pendidikan PNS dan CPNS bervariasi mulai Diploma (D3)

hingga Strata Tiga (S3). Rekapitulasi pegawai (PNS dan CPNS) berdasarkan pendidikan

pada masing-masing Unit Kerja Eselon I LKPP disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Rekapitulasi PNS dan CPNS LKPP Tahun 2011 Berdasarkan Pendidikan dan Unit Kerja

Sumber: Biro Kepegawaian, Hukum dan Humas, Tahun 2011

No Pendidikan

Unit Kerja Eselon 1 Total LKPP

Settama Deputi I Deputi II Deputi III Deputi IV

2010 2011 2010 2011 2010 2011 2010 2011 2010 2011 2010 2011

PNS

1 S3 1 1 1 - - 1 3 3 - - 5 5

2 S2 / Profesi 11 12 9 9 10 7 8 7 9 11 47 44

3 S1 8 9 2 2 - - 2 5 2 2 14 17

4 D4/SMP 1 1 - - 2 - 1 - - - 4 1

Jumlah PNS 21 23 12 11 12 8 14 15 11 13 70 70

CPNS

1 S1 - 15 - 11 - 13 - 9 - 12 0 60

2 D3 - 3 - 0 - 0 - 4 - 0 0 7

Jumlah CPNS 0 18 0 11 0 13 0 13 0 12 0 67

Total 21 41 12 22 12 21 14 28 11 25 70 137

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 7

Berdasarkan Tabel 1, jumlah PNS dan CPNS sampai tahun 2011 tidak mengalami

peningkatan dikarenakan adanya Peraturan Bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor

02/SPB/M.PAN–Rb/2011, Nomor 800-632/Tahun 2011 dan Nomor 141/PMK.01/2011

tentang Penundaan Sementara Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil yang berlaku

mulai tanggal 1 September 2011 sampai dengan 31 Desember 2012.

Jumlah PNS/CPNS yang dimiliki LKPP saat ini baru mencapai 59 persen dari total

kebutuhan. Kebutuhan tenaga struktural dan staf pada Lembaga Kebijakan Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah berdasarkan struktur organisasi saat ini adalah 230 orang PNS

dengan perincian 1 orang Kepala LKPP, 1 orang Sekretaris Utama, 4 orang Deputi, 3

orang Kepala Biro, 12 orang Direktur, 33 orang Eselon III, 66 orang Eselon IV dan 132

orang staf/pelaksana.

1.3.3 Sarana dan Prasarana

Dalam rangka pelaksanaan tugas, LKPP memerlukan sarana dan prasarana

pendukung. Sampai saat ini LKPP belum memiliki gedung kantor sendiri dan masih

menyewa di Gedung SME Tower, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 94 Jakarta 12780,

Lantai 7, 8, 9 dan 17.

1.3.4 Keuangan

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, Tahun 2011 LKPP

didukung oleh anggaran yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Tahun 2011 sebesar Rp205.510.602.000,- (dua ratus lima miliar lima ratus sepuluh juta

enam ratus dua ribu rupiah). Alokasi anggaran masing-masing Unit Kerja Eselon I dapat

dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 1. Realisasi keuangan LKPP Tahun 2011 sebesar

Rp156.021.306.407 atau sebesar 75.92 persen seperti terlihat pada Gambar 2.

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 8

Tabel 2. Alokasi Anggaran LKPP Tahun 2009 - Tahun 2011

No Unit Kerja Eselon I Pagu (Rp)

2009 2010 2011 1 Deputi Bidang Pengembangan

Strategi dan Kebijakan 8.471.338.000 8.596.000.000 16.776.300.000

2 Deputi Bidang Monitoring-Evaluasi

dan Pengembangan Sistem Informasi

23.947.432.000 19.942.800.000 31.972.173.000

3 Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia

10.470.945.000 15.337.000.000 18.161.100.000

4 Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah

8.874.919.000 14.365.000.000 9.613.000.000

5 Sekretariat Utama 62.754.289.000 51.974.490.000 128.988.029.000

Jumlah Total 114.518.923.000 110.215.290.000 205.510.602.000

Sumber : Biro Umum dan Keuangan LKPP, Tahun 2011

Gambar 1. Alokasi Anggaran Tahun 2009-2011 per Unit Kerja Eselon 1 LKPP

Gambar 2. Realisasi Keuangan LKPP Tahun 2008–2011

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 9

2.1 VISI

Dalam rangka memberikan arah pandangan kedepan terkait dengan kinerja dan

peranan LKPP serta untuk memberikan gambaran tentang kondisi masa depan yang ingin

diwujudkan oleh LKPP, maka perlu dirumuskan visi LKPP yang mencerminkan keadaan

yang ingin dicapai pada akhir periode perencanaan. Visi dimaksud juga diperlukan untuk

menyatukan persepsi dan fokus arah tindakan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi setiap

unit kerja dan individu serta sebagai panduan serta acuan dalam menjalankan tugas dan

fungsi dalam mencapai sasaran atau target yang ditetapkan. Visi yang dirumuskan

tentunya harus selaras dengan arah kebijakan dan program pembangunan nasional yang

ditetapkan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 –

2014.

Dalam visi ini terkandung maksud bahwa LKPP berkeinginan untuk menjadi lembaga

kebijakan pengadaan yang andal dalam arti lembaga yang memiliki kualitas, kapabilitas

atau kemampuan, serta otoritas untuk mengembangkan dan menghasilkan berbagai

kebijakan yang dapat mewujudkan sistem pengadaan barang/jasa yang terpercaya di

Indonesia.

2.2 MISI

Sejalan dengan visi LKPP maka diperlukan rumusan mengenai upaya-upaya yang

akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi yang mencerminkan apa yang akan dapat

dicapai (pada level dampak) dan bagaimana mencapainya dalam periode tertentu,

beserta ukuran-ukuran pencapaiannya. Misi yang dirumuskan menggambarkan tindakan

atau upaya sesuai dengan tugas dan fungsi LKPP. Selanjutnya misi diharapkan dapat

menjadi pedoman untuk mencapai tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan kegiatan yang

akan dilaksanakan oleh LKPP.

VISI LKPP : “ANDAL DALAM MEWUJUDKAN SISTEM PENGADAAN YANG KREDIBEL”

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 10

2.3 TUJUAN

Tujuan merupakan kondisi yang ingin diwujudkan oleh LKPP pada lima tahun

mendatang, dimana tujuan tersebut selaras dengan visi dan misi. Perumusan tujuan

menggambarkan hasil-hasil serta manfaat yang akan diberikan oleh LKPP. Dengan

berdasarkan pada hasil analisis lingkungan internal dan eksternal, maka tujuan strategis

LKPP dirumuskan sebagai berikut:

Pertama Mengurangi dan mencegah penyimpangan dalam pengadaan baran

Kedua Mewujudkan efektivitas kinerja dan efisiensi anggaran negara

dibelanjakan melalui pengadaan barang/jasa;

Ketiga Meningkatkan kapasitas SDM pengelola pengadaan baran

pemerintah yang profesional dan bermartabat;

Keempat Mewujudkan kebijakan nasional pengadaan barang/jasa yang

kondusif dan komprehensif; dan

Kelima Meningkatkan kapasitas organisasi LKPP.

Tujuan pertama dan kedua merupakan tujuan utama (ultimate goals) organisasi

yang menggambarkan alasan keberadaan LKPP. Salah satu alasan mengapa LKPP perlu

didirikan karena adanya kebocoran anggaran yang cukup signifikan berasal dari

pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang menyimpang/tidak sesuai dengan peraturan

yang berlaku. Selain itu, LKPP juga diharapkan mampu mendorong peningkatan efisiensi

dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.

Agar mampu mewujudkan kondisi yang diinginkan pada tujuan pertama dan

kedua, maka tujuan ketiga, keempat dan kelima perlu dirumuskan. Ketiga tujuan

MISI LKPP : “MEWUJUDKAN ATURAN PENGADAAN YANG JELAS, SISTEM MONITORING DAN

EVALUASI YANG ANDAL, SUMBER DAYA MANUSIA YANG PROFESIONAL, DAN KEPASTIAN HUKUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH”

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 11

tersebut merupakan prasyarat agar tujuan utama (ultimate goals) dapat dicapai.

Pengurangan kebocoran dan peningkatan efisiensi dalam pengadaan barang/jasa hanya

dapat terwujud jika proses pengadaan barang/jasa tersebut dilakukan oleh personil yang

secara teknis mampu melaksanakan proses pengadaan barang/jasa tersebut sesuai

dengan peraturan yang berlaku. Selain pemenuhan terhadap kebutuhan SDM yang

kompeten dan profesional untuk menangani pengadaan barang/jasa, juga diperlukan

seperangkat regulasi, kebijakan dan prosedur pengadaan yang jelas, mudah dipelajari

dan dilaksanakan sehingga dapat mendorong proses pengadaan barang/jasa pemerintah

menjadi semakin baik. Selanjutnya agar keempat tujuan tersebut dapat terwujud,

tentunya dibutuhkan organisasi LKPP yang memiliki kapasitas untuk berkinerja secara baik

di setiap tingkatan organisasi.

Kelima tujuan strategis LKPP tersebut dapat dielaborasi lebih lanjut sebagai

berikut:

A. Mengurangi dan Mencegah Penyimpangan dalam Pengadaan

Barang/Jasa.

Permasalahan yang dihadapi terkait dengan pengadaan barang/jasa pemerintah

adalah masih banyaknya kasus-kasus korupsi terkait proses pengadaan yang ditemukan

dan ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan juga Komisi Pengawas

Persaingan Usaha (KPPU). Kasus korupsi terkait pengadaan barang/jasa pemerintah

diperkirakan mencakup sekitar 44 persen dari seluruh kasus yang ditangani kedua

lembaga tersebut. Selain itu, hasil audit yang dilakukan oleh berbagai lembaga

pengawasan seperti BPK, BPKP, Inspektorat Jenderal maupun Inspektorat

Provinsi/Kabupaten/Kota menyebutkan bahwa temuan yang terkait dengan proses

pengadaan barang/jasa masih cukup signifikan. Temuan-temuan tersebut umumnya

terkait dengan ketidaktaatan terhadap prosedur pengadaan dan proses pengadaan. Disisi

lain, masyarakat juga menemukan dugaan adanya indikasi tindak korupsi, kolusi dan

nepotisme pada proses pengadaan barang/jasa di berbagai instansi pemerintah.

Mengacu pada berbagai permasalahan tersebut serta berdasarkan kewenangan

dan peran yang dimiliki sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 12

berlaku, maka tujuan pertama dirumuskan. Tujuan ini menggambarkan secara nyata

peran yang diharapkan dilakukan oleh LKPP, dan untuk mengukur keberhasilan

pencapaian tujuan maka indikator kinerja yang menjadi tolok ukur keberhasilan

pencapaian tujuan untuk lima tahun mendatang adalah persentase penurunan kejadian

penyimpangan pada proses pengadaan barang/jasa. Semakin tinggi persentase

penurunan kejadian penyimpangan berarti kinerja LKPP semakin baik.

Tujuan untuk mengurangi kejadian penyimpangan dalam proses pengadaan

barang/jasa pemerintah dimaksudkan agar LKPP secara bertahap mengurangi berbagai

kejadian penyimpangan yang terjadi dalam proses pengadaan sesuai dengan hasil audit

yang dilakukan oleh berbagai lembaga pengawasan yang ada. Hal ini juga berarti bahwa

LKPP akan berupaya mencegah terjadinya penyimpangan yang mungkin akan terjadi di

berbagai instansi pemerintah. LKPP akan berupaya membantu berbagai instansi

pemerintah melalui pemberian supervisi, bimbingan teknis bahkan pendampingan jika

dijumpai adanya permasalahan dalam proses pengadaan barang/jasa.

B. Mewujudkan Efektivitas Kinerja dan Efisiensi Anggaran Negara yang

Dibelanjakan Melalui Pengadaan Barang/Jasa.

Selain tingginya angka penyimpangan pada proses pengadaan barang/jasa,

masalah lain yang juga mengemuka adalah masih tingginya inefisiensi belanja

barang/jasa pemerintah. Besarnya inefisiensi tersebut diperkirakan berkisar antara 10

sampai dengan 40 persen. Selanjutnya, rendahnya penyerapan anggaran atau adanya

keterlambatan proses pengadaan juga masih merupakan masalah yang harus segera

diatasi, mengingat rendahnya penyerapan anggaran dapat mengurangi aktivitas ekonomi,

disamping juga mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan oleh birokrasi kepada

masyarakat.

Dalam rangka meningkatkan efisiensi dalam proses pengadaan barang dan jasa,

LKPP perlu melakukan beberapa upaya seperti mendorong penyusunan rencana

pengadaan barang/jasa melalui aplikasi yang terintegrasi dengan pengusulan anggaran,

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 13

pemantauan terhadap pelaksanaan pengadaan barang/jasa agar sesuai dengan rencana,

serta mendorong pelaksanaan e-procurement di seluruh instansi pemerintah. Jika ketiga

hal ini dilakukan, maka diharapkan dapat terwujud efektivitas kinerja dan efisiensi

anggaran negara dalam pengadaan barang/jasa.

C. Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Pengelola Pengadaan

Barang/Jasa Yang Profesional Dan Bermartabat.

Pengembangan dan pembinaan SDM pengadaan barang/jasa pemerintah ke depan

diarahkan untuk mewujudkan SDM pengadaan barang/jasa pemerintah yang profesional,

yaitu SDM yang memiliki kompetensi, bermartabat dan memiliki jalur serta jenjang karir

yang jelas dan terarah. Kompetensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan

dengan baik sesuai dengan standar dan persyaratan yang diperlukan. Oleh karena itu

pengembangan SDM pengadaan berbasis kompetensi dapat dimaknai sebagai

pengembangan SDM yang orientasi serta acuan programnya berbasis pada standar

kompetensi kerja. Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi (PSBK) bertumpu pada:

- Standar Kompetensi Kerja sebagai acuan.

- Materi pembelajaran (learning material) sebagai bahan ajar atau bahan latih.

- Penilaian atau asesmen untuk evaluasi atau pengukuran pencapaian

kompetensi.

- Sertifikasi untuk pengakuan atau rekognisi kompetensi.

D. Mewujudkan Kebijakan Nasional Pengadaan Barang/Jasa yang Jelas,

Kondusif dan Komprehensif.

Dalam rangka mewujudkan proses pengadaan barang/jasa yang efisien,

transparan, kredibel serta tidak menimbulkan penyalahgunaan wewenang, maka

dibutuhkan seperangkat kebijakan maupun peraturan yang mampu mengatur secara jelas

proses pengadaan barang/jasa secara nasional. Kebijakan maupun peraturan ini

diharapkan juga harus selaras dengan berbagai kebijakan lain yang terkait.

Agar tercipta peraturan pengadaan barang/jasa pemerintah yang harmonis

dengan berbagai peraturan lainnya serta selaras dengan berbagai prioritas pembangunan,

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 14

maka LKPP akan menetapkan dan mengusulkan berbagai peraturan yang selaras dengan

penanganan berbagai isu aktual, seperti persaingan usaha, penggunaan produk dalam

negeri, penggunaan produk yang dihasilkan oleh usaha kecil dan menengah serta

berbagai isu terkini yang ada dengan tetap memperhatikan berbagai kaidah pengadaan

barang/jasa.

E. Meningkatkan Kapasitas Organisasi LKPP.

Sebagai organisasi yang baru berdiri serta dihadapkan pada tingginya

pengharapan masyarakat dan stakeholder agar terwujud suatu proses pengadaan

barang/jasa di instansi pemerintah yang transparan, kredibel dan efisien, maka LKPP

dituntut untuk selalu berkinerja tinggi dalam berbagai tugas dan peran yang diemban.

Untuk mewujudkan kinerja tinggi tersebut tentunya dibutuhkan suatu organisasi yang

sesuai dengan tuntutan dan pengharapan masyarakat.

LKPP saat ini masih memiliki berbagai keterbatasan seperti sarana dan prasarana,

prosedur kerja yang masih harus disusun dan dirumuskan, keterbatasan dalam jumlah

SDM serta berbagai keterbatasan dalam penyediaan manajemen dukungan kantor yang

memadai. LKPP bertekad untuk memenuhi keterbatasan tersebut secara bertahap sejalan

dengan kemampuan pemerintah untuk menyediakan anggaran.

2.4 SASARAN STRATEGIS

Berdasarkan perumusan tujuan strategis LKPP, maka dirumuskan sasaran strategis

searah dengan tujuan strategis dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi.

Perumusan sasaran strategis yang mengacu pada tujuan strategis dapat dirinci sebagai

berikut:

A. Mengurangi dan Mencegah Penyimpangan dalam Pengadaan

Barang/Jasa

Dalam rangka mewujudkan tujuan ini, maka sasaran strategisnya adalah:

1. Terwujudnya pelaksanaan bimbingan teknis pengadaan barang/jasa pemerintah

di seluruh Kementerian/Lembaga/Daerah/Instansi Lainnya;

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 15

2. Terwujudnya pelaksanaan advokasi pengadaan barang/jasa pemerintah di

seluruh Kementerian/Lembaga/Daerah/Instansi Lainnya;

3. Terwujudnya pembinaan dalam penanganan pengaduan dan pemberian

rekomendasi penyelesaian sanggah banding pengadaan barang/jasa

pemerintah di seluruh Kementerian/Lembaga/Daerah/Instansi Lainnya;

4. Terselesaikannya sengketa kontrak dan sengketa audit pengadaan barang/jasa

pemerintah di seluruh Kementerian/Lembaga/Daerah/Instansi Lainnya;

5. Terselesaikannya kasus korupsi, perdata, persaingan usaha dan tata usaha

negara di bidang pengadaan barang/jasa.

B. Mewujudkan Efektivitas Kinerja dan Efisiensi Anggaran Negara yang

dibelanjakan melalui Pengadaan Barang/Jasa

Dalam rangka mewujudkan tujuan kedua, maka sasaran strategisnya adalah:

1. Terfasilitasinya kementerian/lembaga dan Pemerintah daerah dalam penerapan

e-procurement;

2. Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pengadaan barang/jasa

dalam rangka penyusunan Renja-KL dan RKA-KL yang akurat;

3. Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi monitoring-evaluasi pelaksanaan

pengadaan berdasarkan prinsip pengadaan barang/jasa;

4. Terwujudnya pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik menuju satu

pasar nasional.

C. Mewujudkan Kapasitas SDM Pengadaan Barang/Jasa yang Profesional

dan Bermartabat

Dalam rangka mewujudkan tujuan ketiga, maka sasaran strategisnya adalah:

1. Terciptanya sistem karir dan pembinaan profesi pengadaan barang/jasa

pemerintah;

2. Terciptanya sistem pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi;

3. Terciptanya sistem jaminan mutu kompetensi melalui penyelenggaraan

sertifikasi profesi yang independen dan kredibel.

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 16

D. Mewujudkan Kebijakan Nasional Pengadaan Barang/Jasa yang Jelas,

Kondusif dan Komprehensif

Dalam rangka mewujudkan tujuan keempat, maka sasaran strategisnya adalah:

1. Terciptanya kebijakan pengadaan barang/jasa yang transparan, konsisten,

efisien dan akuntabel, serta mendukung prinsip-prinsip persaingan usaha, dapat

meningkatkan peran usaha kecil menengah dan penggunaan produk dalam

negeri;

2. Tersosialisasinya strategi, kebijakan dan regulasi di bidang pengadaan.

E. Meningkatkan Kapasitas Organisasi LKPP

Dalam rangka mewujudkan tujuan kelima, maka sasaran strategisnya adalah:

1. Terlaksananya penyempurnaan fungsi dan struktur organisasi LKPP;

2. Terpenuhinya SDM yang kompeten;

3. Terlaksananya sistem kerja di lingkungan LKPP yang efektif;

4. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana LKPP.

2.5 PENETAPAN KINERJA

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam

rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang

dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk: (1) meningkatkan

akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; (2) sebagai wujud nyata komitmen

antara penerima amanah dengan pemberi amanah; (3) sebagai dasar penilaian

keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; (4) menciptakan tolok

ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan (5) sebagai dasar pemberian

reward atau penghargaan dan sanksi.

LKPP telah membuat penetapan kinerja tahun 2011 secara berjenjang sesuai

dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja ini merupakan tolok

ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2011. Penetapan Kinerja LKPP tahun

2011 disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2011 yang telah

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 17

ditetapkan.Secara ringkas, gambaran keterkaitan tujuan, sasaran, indikator kinerja dan

target LKPP tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Pemetaan Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja LKPP Tahun 2011

Tujuan Strategis 1: Mengurangi dan Mencegah Penyimpangan dalam Pengadaan Barang/Jasa

No Sasaran Strategis Indikator Target 1 Terwujudnya pelaksanaan bimbingan

teknis pengadaan barang/jasa Pemerintah di seluruh K/L/D/I

Jumlah K/L/D/I yang diberikan bimbingan teknis di bidang pengadaan barang/jasa

80 Pihak

2 Terwujudnya pelaksanaan advokasi pengadaan barang/jasa Pemerintah di seluruh K/L/D/I

Jumlah pihak yang diberikan advokasi di bidang pengadaan barang/jasa

8 Pihak

3 Terwujudnya pembinaan dalam penanganan pengaduan dan pemberian rekomendasi penyelesaian sanggah banding pengadaan barang/jasa Pemerintah di seluruh K/L/D/I

Jumlah pengaduan dan sanggah banding pengadaan barang/jasa di K/L/D/I yang terselesaikan

60 Rekomendasi

4 Terselesaikannya sengketa kontrak dan sengketa audit pengadaan barang/jasa Pemerintah di seluruh K/L/D/I

Jumlah sengketa kontrak dan sengketa audit pengadaan barang/jasa yang terselesaikan

75 Rekomendasi

5 Terselesaikannya kasus korupsi, perdata, persaingan usaha dan tata usaha negara di bidang pengadaan barang/jasa

Jumlah pendapat hukum dan kesaksian ahli di bidang pengadaan barang/jasa yang dipedomani aparat penyelidik dan penyidik, serta hakim pengadilan /persaingan usaha

90 Kesaksian

Ahli

Tujuan Strategis II : Mewujudkan Efektivitas Kinerja dan Efisiensi Anggaran

Negara yang Dibelanjakan melalui Pengadaan Barang/Jasa

No Sasaran Strategis Indikator Target 1 Terfasilitasinya Kementerian/

Lembaga dan Pemerintah daerah dalam penerapan e-procurement

Jumlah instansi Pemerintah yang difasilitasi e-procurement

50 Persen

Jumlah layanan e-procurement yang memenuhi standar

-

2 Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pengadaan barang/jasa dalam rangka penyusunan Renja KL dan RKA-KL

Jumlah instansi Pemerintah yang melaksanakan perencanaan pengadaan barang/jasa Pemerintah

21 Instansi

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 18

No Sasaran Strategis Indikator Target yang akurat

3 Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi monitoring-evaluasi pelaksanaan pengadaan berdasarkan prinsip pengadaan barang/jasa

Laporan kinerja pengadaan barang/jasa Pemerintah secara nasional

1 Dokumen

4 Terwujudnya pengadaan barang/jasa Pemerintah secara elektronik menuju satu pasar nasional

Jumlah layanan pengadaan secara elektronik

300 LPSE

Jumlah LPSE yang diagregasi - Tujuan Strategis 3: Mewujudkan SDM Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

yang Profesional dan Bermartabat No Sasaran Strategis Indikator Target 1 Terciptanya sistem karir dan

pembinaan profesi pengadaan barang/jasa Pemerintah

Peraturan MenPAN dan RB tentang Jabatan Fungsional Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Angka Kreditnya

1 Dokumen

2 Terciptanya sistem pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi

Persentase pelatihan pengadaan barang/jasa yang mengacu kepada Standar Kompetensi Nasional Tenaga Pengadaan Barang/Jasa

20 Persen

3 Terciptanya jaminan mutu kompetensi melalui penyelenggaraan sertifikasi profesi yang independen dan kredibel

Persentase pelayanan pelaksanaan ujian sertifikasi ahli pengadaan barang/jasa Pemerintah

100 Persen

Tujuan Strategis 4: Mewujudkan Kebijakan Nasional Pengadaan Barang/Jasa

yang Jelas, Kondusif dan Komprehensif No Sasaran Strategis Indikator Target 1 Terciptanya kebijakan pengadaan

barang/jasa yang transparan, konsisten, efisien dan akuntabel, serta mendukung prinsip-prinsip persaingan usaha, dapat meningkatkan peran Usaha Kecil Menengah dan produk dalam negeri

Jumlah peraturan perundangan yang dihasilkan dalam pengadaan barang/jasa Pemerintah • UU • PP • Perpres • SE / Peraturan Kepala LKPP

- - -

4 Dokumen

2 Tersosialisasinya strategi, kebijakan dan regulasi di bidang pengadaan

Jumlah pihak yang mendapatkan sosialisasi

5 Pihak

Tujuan Strategis 5: Meningkatkan Kapasitas Organisasi LKPP No Sasaran Strategis Indikator Target 1 Terlaksananya penyempurnaan

fungsi dan struktur organisasi LKPP Reorganisasi yang dilakukan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan LKPP

1 Dokumen

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 19

No Sasaran Strategis Indikator Target 2 Terpenuhinya SDM yang kompeten Persentase pemenuhan

kebutuhan pegawai 80 Persen

Persentase pegawai LKPP yang kompetensinya sesuai dengan penugasan

100 Persen

3 Terlaksananya sistem kerja di lingkungan LKPP yang efektif

Opini BPK atas LKPP 1 Dokumen Persentase implementasi pelaksaanaan kegiatan yang sesuai dengan SOP

50 Persen

4 Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana LKPP

Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

70 Persen

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 20

3.1 PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2011

LKPP pada tahun 2011 mempunyai 6 (enam) indikator kinerja utama dan setiap

indikator kinerja utama tersebut telah ditetapkan target kinerjanya. Pengukuran

pencapaian target kinerja dilakukan dengan menghitung persentase realisasi

dibandingkan dengan target. Pada Tabel 4 disajikan capaian kinerja LKPP beserta

persentase pencapaiannya.

Tabel 4. Capaian Indikator Kinerja Utama LKPP Tahun 2011

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Persentase Pencapaian

(persen) 1 Tercapainya target kinerja LKPP Persen ≥ 80 92,34 115.43 2 Jumlah paket pengadaan barang/jasa

pemerintah yang dilelang melalui e-procurement

Paket 20.000 24.475 122.38

3 Rata-rata penghematan anggaran melalui e-procurement

Persen 10 12 120

4 Pemenuhan SDM pengelola pengadaan yang bersertifikasi

Orang 75.000 177.480

236.64

5 Pemenuhan SDM instruktur pengadaan barang/jasa

Orang 300 350 116.67

6 Jumlah K/L/D/I yang sudah membentuk Unit Layanan Pengadaan (ULP) sesuai dengan pedoman *)

Unit 60 t.a.d -

Rata-rata Capaian Indikator Kinerja Utama LKPP 142.22 *) Pengukuran akan dilakukan jika Peraturan Kepala tentang ULP telah ditetapkan Sumber: Laporan Pelaksanaan Kegiatan di Direktorat-Direktorat LKPP Tahun 2011

Tabel 4 menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian kinerja utama LKPP adalah

sebesar 142.22 persen. Penjelasan terkait pencapaian masing-masing indikator kinerja

utama LKPP adalah sebagai berikut:

1. Indikator: Tercapainya target kinerja LKPP. Target kinerja LKPP tahun

2011 sudah tercapai dengan baik, dengan tingkat pencapaian target kinerja

LKPP sebesar 92.34 persen atau persentase capaian sebesar 115.43 persen.

Namun demikian terdapat target kinerja yang tidak dapat direalisasikan seperti

desain konsultan gedung karena terlambatnya pengadaan tanah kantor LKPP,

pengadaan server Pusdatin dan desain portal LKPP karena lelang gagal.

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 21

2. Indikator: Jumlah paket pengadaan barang/jasa pemerintah yang

dilelang melalui e-procurement. Pada tahun 2011 terdapat sebanyak 24.475

paket pekerjaan yang dilelang melalui e-procurement dengan total pagu sebesar

Rp53 Triliun. Jumlah penyedia yang terdaftar dalam sistem e-procurement

hingga tahun 2011 sebanyak 189.226 pelaku usaha dari seluruh Indonesia.

Realisasi pencapaian paket pengadaan barang/jasa pemerintah yang dilelang

melalui e-procurement pada tahun 2011 sebesar 122.38 persen.

3. Indikator: Rata-rata penghematan anggaran melalui e-procurement.

E-procurement merupakan salah satu pendekatan terbaik dalam mencegah

terjadinya korupsi dalam pengadaan barang dan jasa Pemerintah. Dampak

penerapan e-procurement dalam pengadaan barang/jasa adalah terjadinya

efisiensi dalam penggunaan anggaran pemerintah. Rata-rata penghematan

anggaran pemerintah (APBN/APBD) dalam pengadaan barang/jasa Pemerintah

pada tahun 2011 terealisasi sebesar 12 persen atau sebesar Rp4.47 Triliun

dengan persentase pencapaian adalah sebesar 120 persen.

4. Indikator: Pemenuhan SDM pengelola pengadaan yang bersertifikat.

Terkait dengan indikator ini, jumlah sumber daya manusia pengelola

pengadaan yang telah bersertifikat sampai dengan tahun 2011 adalah sebanyak

177.480 orang atau sebesar 236.63 persen dari yang ditargetkan sebesar

75.000 orang. Tingginya realisasi tersebut dikarenakan banyaknya instansi

pemerintah baik di Pusat maupun Provinsi, Kabupaten/Kota yang melaksanakan

ujian sertifikasi. Hal ini terkait dengan pengelola pengadaan barang/jasa wajib

memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa sesuai dengan amanat

Perpres Nomor 54 Tahun 2010 pasal 12 dan pasal 137.

5. Indikator: Pemenuhan SDM instruktur pengadaan barang/jasa.

Kegiatan pelatihan dan penataran instruktur bertujuan untuk menghasilkan

instruktur yang kompeten dalam pelaksanaan pelatihan pengadaan barang/jasa

pemerintah. Pada tahun 2011 ditargetkan sebanyak 300 orang peserta

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 22

mengikuti pelatihan instruktur. Persentase pencapaian target pemenuhan SDM

instruktur pengadaan barang/jasa adalah sebesar 100 persen. Terdapat

beberapa hal yang perlu menjadi perhatian antara lain: (1) belum meratanya

persebaran alumi persebaran alumni instruktur yang terlatih (TOT) seperti di

Papua, Gorontalo dan Kalimantan Tengah hanya terdapat 1 orang sedangkan di

Jakarta 111 orang; dan (2) masih terdapat provinsi yang belum memiliki

narasumber Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang memiliki sertifikasi TOT

dari LKPP yaitu provinsi Riau dan Papua Barat. Hal ini dikarenakan peserta tidak

lulus dan tidak ada pendaftar.

6. Indikator: Jumlah K/L/D/I yang sudah membentuk Unit Layanan

Pengadaan (ULP) sesuai dengan pedoman. ULP sebagai organisasi

pelaksana pengadaan sudah harus dibentuk pada tahun 2014. Peraturan Kepala

LKPP terkait pembentukan ULP saat ini masih dalam proses penetapan oleh

Kepala LKPP.

3.2 PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2011

Pengukuran tingkat capaian kinerja Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah Tahun 2011 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan

realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran.Tingkat capaian kinerja masing-masing

indikator tersebut disajikan pada tabel Pengukuran Kinerja Sasaran pada Lampiran 4.

Secara umum sasaran strategis yang ditargetkan dapat dicapai, namun demikian

masih terdapat beberapa sasaran strategis yang belum mencapai target yang ditetapkan.

Terhadap sasaran yang belum mencapai target yang ditetapkan akan dianalisis dan

dievaluasi agar dapat dilakukan perbaikan di masa mendatang. Analisis capaian kinerja

dijelaskan sebagai berikut.

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 23

3.3 ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah telah berupaya

melaksanakan amanat pembangunan di bidang pengadaan barang/jasa. Capaian sasaran

strategis LKPP tahun 2011 dijelaskan sebagai berikut:

SASARAN 1

Terwujudnya pelaksanaan bimbingan teknis pengadaan barang/jasa Pemerintah di seluruh K/L/D/I

Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja sasaran

yaitu jumlah K/L/D/I yang diberikan bimbingan teknis di bidang pengadaan barang/jasa.

Indikator kinerja, target dan realisasinya disajikan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

Jumlah K/L/D/I yang diberikan bimbingan teknis di bidang pengadaan barang/jasa

80 pihak 96 pihak 120

Sebagai lembaga pemerintah yang bertanggungjawab dalam pengembangan

sistem pengadaan barang/jasa, LKPP memberikan bimbingan teknis kepada semua

pemangku kepentingan pengadaan yang bertujuan memastikan proses pengadaan

dilaksanakan sesuai prinsip-prinsip pengadaan dan peraturan perundangan yang berlaku.

Jumlah layanan bimbingan teknis pengadaan barang/jasa Pemerintah yang

diberikan kepada K/L/D/I pada tahun 2011 sebanyak 96 pihak dengan pencapaian

sebesar 120 persen. Lokasi pelaksanaan bimbingan teknis yang dilaksanakan LKPP pada

tahun 2010-2011 disajikan pada Lampiran 5.

SASARAN 2

Terwujudnya pelaksanaan advokasi pengadaan barang/jasa Pemerintah di seluruh K/L/D/I

Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja sasaran

yaitu jumlah pihak yang diberikan advokasi di bidang pengadaan barang/jasa. Indikator

kinerja, target dan realisasinya disajikan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

Jumlah pihak yang diberikan advokasi di 8 pihak 8 pihak 100

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 24

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

bidang pengadaan barang/jasa

Pada tahun 2011, LKPP telah memberikan advokasi di bidang pengadaan

barang/jasa kepada 8 (delapan) pihak yaitu kementerian, lembaga, daerah, instansi,

penyedia/asosiasi, kelompok masyarakat/LSM, auditor dan penegak hukum. LKPP juga

memberikan layanan advokasi dalam bentuk telepon/sms, konsultasi tatap muka, email,

dan surat sebanyak 13.252 rekomendasi.

Selain melalui berbagai media konsultasi, LKPP telah memberikan layanan

advokasi pendampingan untuk paket pengadaan barang/jasa di beberapa instansi.

Layanan pendampingan ini diberikan untuk paket pekerjaan di atas Rp 100 milyar atau

pengadaan yang bersifat strategis. K/L/D/I penerima layanan pendampingan pada tahun

2011 diantaranya:

1. Pendampingan Pengadaan Penyelenggaraan Kegiatan Beasiswa Seni dan

Budaya serta Indonesia Channel 2010;

2. Penerapan KTP Elektronik- Direktorat Jenderal Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri;

3. Penugasan Tim Persiapan Penetapan Paket pengadaan Barang/Jasa untuk

Kebutuhan SEA GAMES Tahun 2011 dan Para SEA GAMES Tahun 2011;

4. Pengadaan Helikopter Search and Rescue – Badan SAR Nasional;

5. Tim Asistensi Satgas Penanganan WNI di Libya dan Mesir;

6. Pendampingan Proses Pengadaan B/J Pekerjaan Konstruksi Pembangunan

RS. Otak Nasional;

7. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT ASDP Ferry;

8. Pelaksanaan Pengadaan Mass Rapid Transportation di PT.MRT Jakarta;

9. Panitia Pelaksana KTT ke-19 ASEAN Tahun 2011;

10. Penyusunan e-catalogue Obat Generik dan Alkes Habis Pakai di

Kementerian Kesehatan;

11. Pelaksanaan Pembangunan Gedung Kelas III (multi years) RSUP Dokter

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 25

Kariadi di Semarang;

12. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Direktorat Jenderal

Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi;

13. Pembelian Pesawat Kepresidenan – Sekretariat Negara;

14. Pengadaan Compoletion Centre untuk cabin interior Pesawat

Kepresidenan;

15. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

16. Penyusunan Standar Bidding Document di Sekolah Tinggi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan;

17. Pengadaan Kendaraan Angkutan Umum Murah Pedesaan di Kementerian

Perindustrian;

18. Pelaksanaan Proyek Perluasan Bandara Internasional Ngurah Rai Bali dan

Pembangunan Jalan Tol Akses ke Bandara Internasional Ngurah Rai;

19. Penyusunan Aturan Wali Amanat di Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

Kementerian Keuangan; dan

20. Pengadaan Bangunan multi years Kantor Walikota Depok.

SASARAN 3

Terwujudnya pembinaan dalam penanganan pengaduan dan pemberian rekomendasi penyelesaian sanggah banding pengadaan barang/jasa Pemerintah di seluruh K/L/D/I

Indikator kinerja untuk sasaran strategis ini berikut target dan realisasinya

disajikan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

Jumlah pengaduan dan sanggah banding pengadaan barang/jasa di K/L/D/I yang terselesaikan

60 Rekomendasi

361 Rekomendasi

602

Pelayanan sanggah banding dan pengaduan diberikan oleh LKPP kepada semua

pemangku kepentingan pengadaan barang/jasa pemerintah melalui pemberian

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 26

rekomendasi penyelesaian sanggah banding, penanganan pengaduan dan pemberian

konsultansi. Dalam mewujudkan pembinaan dalam penanganan pengaduan dan

pemberian rekomendasi penyelesaian sanggah banding pengadaan barang/jasa

Pemerintah di seluruh K/L/D/I, pada tahun 2011 LKPP telah memberikan 361

rekomendasi dengan pencapaian sebesar 602 persen. Rekomendasi yang diberikan terdiri

dari 291 rekomendasi terkait dengan pengaduan, dan sebanyak 70 rekomendasi terkait

dengan sanggah banding. Tingginya pengaduan dan sanggah banding disebabkan

Perpres Nomor 54 Tahun 2010 belum sepenuhnya dipahami dan dapat diterapkan oleh

stakeholder, sehingga jumlah konsultansi dan permintaan rekomendasi lebih besar

daripada target yang ditetapkan.

Kegiatan konsultasi dalam hal pemberian rekomendasi terkait sanggah banding

dan pengaduan dilakukan melalui berbagai media, yaitu konsultasi secara langsung (tatap

muka) di kantor LKPP dan melalui media seperti email, aplikasi konsultasi pengadaan,

telepon, dan sms. Konsultasi terkait sanggah banding dan pengaduan yang diberikan oleh

LKPP selama tahun 2011 adalah sebanyak 878 konsultasi, yang terdiri dari 446 konsultasi

melalui email dan aplikasi konsultasi, serta sebanyak 432 konsultasi langsung (tatap

muka) di kantor LKPP.

SASARAN 4

Terselesaikannya sengketa kontrak dan sengketa audit pengadaan barang/jasa Pemerintah di seluruh K/L/D/I

Keberhasilan sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja sasaran

yaitu jumlah sengketa kontrak dan sengketa audit pengadaan barang/jasa yang

terselesaikan. Indikator kinerja, target dan realisasinya disajikan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

Jumlah sengketa kontrak dan sengketa audit pengadaan barang/jasa yang terselesaikan

75 Rekomendasi

128 Rekomendasi

170.67

Dalam penanganan permasalahan pelaksanaan kontrak dan sengketa pelaksanaan

kontrak, dari target sebanyak 75 rekomendasi maka yang dapat direalisasikan adalah

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 27

sebanyak 128 rekomendasi atau sebesar 170.67 persen. Tingginya realisasi dibandingkan

target dikarenakan masih banyaknya permasalahan kontrak dan sengketa audit dalam

pengadaan barang/jasa. Dalam menangani sengketa audit, LKPP mengalami kesulitan

untuk mendatangkan pejabat yang melakukan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) guna mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi langsung mengenai laporan hasil audit

pada rapat pembahasan kasus-kasus yang menjadi sengketa audit. Pada tahun 2011

LKPP telah melakukan kajian awal mengenai arbritase dan alternatif penyelesaian

sengketa pengadaan barang/jasa Pemerintah. Diharapkan kedepan permasalahan kontrak

pengadaan barang/jasa Pemerintah dapat diselesaikan melalui mekanisme arbritase dan

alternatif penyelesaian sengketa pengadaan barang/jasa Pemerintah.

SASARAN 5

Terselesaikannya kasus korupsi, perdata, persaingan usaha dan tata usaha negara di bidang pengadaan barang/jasa

Indikator kinerja untuk pencapaian sasaran strategis ini berikut target dan

realisasinya disajikan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

Jumlah pendapat hukum dan kesaksian ahli di bidang pengadaan barang/jasa yang dipedomani aparat penyelidik dan penyidik, serta hakim pengadilan/persaingan usaha

90 Kesaksian

Ahli

148 Kesaksian

Ahli

164.44

Dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa sering menimbulkan permasalahan

hukum terutama pada tahap pelaksanaan kontrak dan pasca pelaksanaan kontrak.

Permasalahan hukum yang timbul dalam pengadaan barang/jasa dapat berupa tindak

pidana (pidana khusus atau pidana biasa), persaingan usaha, perdata dan tata usaha

negara. Permasalahan hukum ini terjadi baik di instansi pemerintah pusat, instansi

pemerintah provinsi/kabupaten/kota,dan penyedia barang/jasa. Pemberian pendapat

hukum dan kesaksian ahli sangat diperlukan untuk memberikan penjelasan hukum terkait

pengadaan barang/jasa Pemerintah agar sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku. Dalam tindak pidana (pidana khusus atau pidana biasa), perkara persaingan

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 28

usaha, pendapat hukum dan keterangan ahli dapat diberikan pada tahap penyelidikan,

penyidikan serta persidangan.

Pada tahun 2011, LKPP telah memberikan pelayanan kesaksian ahli sebanyak 148

kasus dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5. Pelayanan Kesaksian Ahli LKPP Tahun 2011

No Instansi Jumlah 1 KPK 22 2 Kejaksaan / Pengadilan Umum 59 3 Pengadilan TUN 4 4 KPPU 29 5 Kepolisian 34

Total Jumlah Kesaksian Ahli 148

Untuk meningkatkan jumlah tenaga saksi ahli di bidang pengadaan barang/jasa

Pemerintah, sampai tahun 2011 LKPP telah melakukan seleksi terhadap calon saksi ahli

sebanyak 136 orang. Dalam seleksi psikologi yang berhasil lulus sebagai calon saksi ahli

adalah sebanyak 18 orang.

Selain pemberian pelayanan kesaksian ahli, pada tahun 2011 telah dilakukan

kegiatan penyamaan persepsi di bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah bagi aparat

penegak hukum. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan pengadaan yang kredibel baik dari

segi pelaksanaan maupun penerapannya bagi aparat penegak hukum. Pelaksanaan

kegiatan ini berupa workshop yang membahas pemahaman teori-teori hukum maupun

pengetahuan praktis dalam proses pengadaan barang/jasa Pemerintah yang melibatkan

Kementerian Keuangan, BPK dan LKPP. Peserta dalam kegiatan penyamaan persepsi ini

berasal dari kejaksaan, kepolisian dan kehakiman sebanyak 88 orang.

SASARAN 6

Terfasilitasinya Kementerian/Lembaga dan Pemerintah daerah dalam penerapan e-procurement

Keberhasilan pencapaian sasaran ini diukur melalui 2 (dua) indikator kinerja

sasaran yaitu: (1) jumlah instansi pemerintah yang difasilitasi e-procurement dan (2)

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 29

jumlah layanan e-procurement yang memenuhi standar. Indikator kinerja, target dan

realisasinya disajikan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

Jumlah instansi pemerintah yang difasilitasi e-procurement

50 Persen 52.5 Persen 105

Jumlah layanan e-procurement yang memenuhi standar *)

-- -- --

*) Pengukuran akan dilakukan pada tahun 2012

Jumlah instansi pemerintah yang difasilitasi e-procurement melalui LPSE pada

tahun 2011 sebanyak 613 instansi (lihat Lampiran 6) atau pencapaian sebesar 105 persen

dari target yang ditetapkan. Jumlah LPSE, provinsi dan instansi yang terlayani LPSE

sampai tahun 2011 disajikan pada Tabel 6 berikut.

Tabel 6. Progres Implementasi LPSE Tahun 2009-2011

No Uraian 2009 2010 2011 1 LPSE 33 137 315 - LPSE System Provider 30 98 273 - LPSE Service Provider 3 39 42 2 Provinsi Terlayani 18 28 31 3 Instansi Terlayani 41 254 613

Sumber: Direktorat e-Procurement LKPP, Tahun 2011

SASARAN 7

Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pengadaan barang/jasa dalam rangka penyusunan Renja KL dan RKA-KL yang akurat

Indikator kinerja untuk pencapaian sasaran ini berikut target dan realisasinya

adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

Jumlah instansi Pemerintah yang melaksanakan perencanaan pengadaan barang/jasa Pemerintah

21 Instansi 17 Instansi 80.95

Penyusunan rencana umum pengadaan barang/jasa merupakan salah satu

tahapan penting dalam proses pengadaan barang/jasa yang efisien dan efektif. Pada

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 30

tahun 2011 terdapat 17 instansi pemerintah yang telah menyusun perencanaan

pengadaan barang/jasa yaitu: LKPP, Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian

Perdagangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Pertanahan Nasional,

Kementerian Kehutanan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian,

Kejaksaan Tinggi Provinsi Kalimantan Selatan, Balai Taman Nasional Tanjung Puting, Balai

Taman Nasional Sebangau, Balai Taman Nasional Komodo, Balai Pengelolaan Daerah

Aliran Sungai Solo, RSUD Dr. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin dan Lembaga

Permasyarakatan Kelas IIA Rantauprapat.

Pada tahun 2011 LKPP melaksanakan kegiatan sosialisasi pedoman perencanaan

pengadaan barang/jasa Pemerintah di Wilayah Indonesia Bagian Barat, Wilayah Indonesia

Bagian Tengah dan Wilayah Indonesia Bagian Timur, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 7. Sosialisasi Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun

2011 No Sosialisasi Tempat Waktu Jumlah

K/L/D/I 1 Wilayah Indonesia Bagian

Barat Medan 26-28 September 2011 Pemprov : 4

Pemkab : 5 Pemkot : 11

2 Wilayah Indonesia Bagian Tengah

Makassar 10-12 Oktober 2011 Pemprov : 6 Pemkab : 6 Pemkot : 8

3 Wilayah Indonesia Bagian Timur

Denpasar 28-30 November 2011 Pemprov : 8 Pemkab : 12 Pemkot : 10

Sumber: Direktorat Perencanaan Pengadaan RAPBN LKPP, Tahun 2011

Dalam rangka sistem penunjukan langsung kendaraan pemerintah, LKPP

menyusun dasar hukum melalui Peraturan Kepala LKPP Nomor 6 Tahun 2011 tentang

Pedoman Penunjukan Langsung Pengadaan Kendaraan Pemerintah di Lingkungan

K/L/D/I. Selain itu telah dibangun sistem aplikasi yang berbasis web dan melibatkan 13

ATPM/main dealer/dealer yang mewakili 9 (sembilan) merk mobil. Telah dilakukan

transaksi terhadap sekitar 1.732 unit kendaraan roda empat dengan nilai transaksi

sebesar Rp373 Miliar. Untuk selanjutnya akan dikembangkan sistem aplikasi yang

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 31

terintegrasi dan berbasis web, yang diharapkan dapat menunjang proses penunjukan

langsung dan monitoring evaluasi pengadaan kendaraan Pemerintah.

SASARAN 8

Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi monitoring-evaluasi pelaksanaan pengadaan berdasarkan prinsip pengadaan barang/jasa

Indikator kinerja untuk pencapaian sasaran ini berikut target dan realisasinya

adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

Laporan kinerja pengadaan barang/jasa Pemerintah secara nasional

1 Dokumen 1 Dokumen 100

Pada sasaran strategis ini telah dihasilkan 1 (satu) dokumen laporan kinerja

pengadaan barang/jasa Pemerintah atau pencapaian sebesar 100 persen. Kegiatan ini

dilaksanakan dengan melibatkan BPKP dan instruktur pengadaan barang/jasa Pemerintah.

Indikator Kinerja Kunci disusun dengan merumuskan Kamus Indikator dan Bobot

Indikator. Sosialisasi dilaksanakan di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau (Regional Barat) dan

Kota Balikpapan, Provinsi Kaltim (Regional Tengah dan Timur), selain itu dilaksanakan

pula konsultasi publik di Provinsi Jawa Tengah, LPSE Kota Yogyakarta dan LPSE Provinsi

Kalimantan Selatan.

SASARAN

9 Terwujudnya pengadaan barang/jasa Pemerintah secara elektronik menuju satu pasar nasional

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis ini diukur melalui 2 (dua) indikator

kinerja sasaran yaitu: (1) jumlah layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) dan (2)

jumlah LPSE yang teragregasi. Indikator kinerja, target dan realisasinya disajikan sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

Jumlah layanan pengadaan secara elektronik 300 LPSE 315 LPSE 105 Jumlah LPSE yang teragregasi -- 251 LPSE --

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 32

Pada tahun 2011 LKPP menargetkan membentuk 300 LPSE dan terealisasi

sebanyak 315 LPSE. Hal ini menggambarkan tingginya keinginan K/L/D/I untuk

membangun sistem e-procurement dan adanya peran aktif dari LKPP dalam memberikan

asistensi pembentukan LPSE bagi seluruh instansi pemerintah. Hal ini sejalan dengan

diberlakukannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2010 pasal 131, bahwa

K/L/D/I wajib melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik untuk

sebagian/seluruh paket pekerjaan pada Tahun Anggaran 2012. Jumlah LPSE yang sudah

terbentuk sampai dengan tahun 2011 disajikan pada Tabel 8 berikut.

Tabel 8. LPSE yang Telah Dibentuk Sampai Dengan Tahun 2011

No Instansi Jumlah 1 Instansi Pemerintah Pusat 29 2 Pemerintah Provinsi 31 3 Pemerintah Kabupaten/Kota 225 4 Lain-lain (Perguruan Tinggi Negeri, Rumah Sakit, BUMN) 30

Total Jumlah LPSE 315 Sumber: Direktorat e-Procurement LKPP, Tahun 2011

Dampak penerapan e-procurement dalam pengadaan barang/jasa salah satunya

adanya efisiensi penggunaan anggaran pemerintah. Rata-rata penghematan anggaran

pemerintah (APBN/APBD) dalam pengadaan barang/jasa Pemerintah yang dilaksanakan

melalui e-procurement pada tahun 2011 adalah sebesar 12 persen atau sebesar Rp4.4

triliun. Perkembangan pengadaan yang dilakukan secara elektronik melalui fasilitas LPSE

telah menghasilkan efisiensi dan penghematan anggaran sebagaimana disajikan pada

Tabel 9.

Tabel 9.

Capaian Implementasi Pengadaan Secara Elektronik Tahun 2008-2011

No Uraian Capaian

2008 2009 2010 2011 1. Jumlah Paket Pengadaan 33 1.724 6.397 24.475 2. Nilai Pagu (juta rupiah) 52.500 3.372.032 134.424.756 53.286.540 3. Paket Selesai 33 1.724 6.370 24.076 4. Nilai Pagu Selesai

(juta rupiah) 42.898 3.138.629 13.047.361 38.163.399

5. Nilai Hasil Lelang (juta rupiah)

36.286 2.619.526 11.652.549 33.688.761

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 33

No Uraian Capaian

2008 2009 2010 2011 6. Selisih Pagu dan Hasil

Lelang (juta rupiah) 6.612 518.427 1.394.812 4.474.608

7. Selisih Pagu dan Hasil Lelang (%)

15 17 11 12

Sumber : SMART Report LPSE LKPP, Tahun 2011

Sampai dengan tahun 2011, LPSE yang sudah teragregasi adalah sebanyak 251

LPSE (lihat Lampiran 7), dimana implementasi agregasi data tersebut memungkinkan

penyedia yang terdaftar di 1 (satu) LPSE dapat mengikuti lelang di LPSE lain tanpa

melakukan verifikasi dan registrasi ulang. Agregasi ini akan dilakukan secara bertahap ke

seluruh LPSE. Peta sebaran LPSE Nasional dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Pemetaan Sebaran LPSE Nasional

SASARAN

10 Terciptanya sistem karir dan pembinaan profesi pengadaan barang/jasa Pemerintah

Indikator kinerja untuk pencapaian sasaran ini berikut target dan realisasinya

disajikan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

Peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi tentang Jabatan Fungsional Pengadaan Barang/Jasa

1 Dokumen 1 Dokumen 100

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 34

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

Pemerintah dan Angka Kreditnya

LKPP telah membentuk Tim Penyusunan Model Pengembangan Profesi Jabatan

Fungsional untuk tenaga pengadaan barang/jasa Pemerintah. Tim ini telah

merekomendasikan suatu rencana peta jenjang karier dan pembentukan jabatan

fungsional di bidang pengadaan. Pada tahun 2011, LKPP, Kementerian PAN dan RB, BKN

telah menyelesaikan persyaratan dan proses yang diperlukan dalam pembentukan jabatan

fungsional pengadaan barang/jasa Pemerintah, diantaranya Ekspose Naskah Akademis,

Penyusunan dan Pembahasan Matrik Jabatan Fungsional, Studi Beban Kerja Pejabat

Fungsional, Uji Petik Analisa Beban Kerja Pejabat Fungsional Pengadaan dan Penyusunan

Draft Peraturan Menteri PAN dan RB tentang Jabatan Fungsional Pengadaan. Mekanisme

penetapan dan penyempurnaan jabatan fungsional pengadaan barang/jasa Pemerintah

selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Mekanisme Penetapan dan Penyempurnaan Jabatan Fungsional Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Pengembangan profesi pengadaan barang/jasa Pemerintah salah satunya

dilakukan melalui fasilitasi atas pengembangan lembaga profesi Ikatan Ahli Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah Indonesia atau IAPI. Dewan Pengurus IAPI terdiri dari 2 (dua)

Pelaksanaan Studi Beban kerja (BK) di

lapangan

Penyusunan dan Pembahasan Matrik

Ekspose Naskah Akademis (NA)

Usulan Naskah Akademis (NA)

Penetapan Peraturan Bersama (Instansi Pembina dan BKN)

Peraturan Presiden tentang Tunjangan

Jabfung PBJP Pengolahan Hasil Studi BK

dan penetapan

Angka Kredit

Pertimbangan Teknis Kepala

BKN dan Penetapan Kep.

MENPAN

Surat Edaran Dirjen Anggaran

Kemenkeu tentang Tunjangan Jabfung

PBJP

Penyusunan Juknis (Instansi Pembina)

Keterangan: : dilaksanakan tahun 2010 : dilaksanakan tahun 2011 : dilaksanakan tahun 2012

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 35

kepengurusan yaitu: Dewan Pengurus Pusat yang berkedudukan di DKI Jakarta dan

Dewan Pengurus Daerah. Hingga tahun 2011 telah terbentuk 12 Dewan Pengurus Daerah

yaitu: Nangroe Aceh Darusalam, Sumatera Utara, Kepulauan Bangka Belitung, DKI

Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Papua,

Sumatera Barat dan Lampung. LKPP bersama dengan IAPI telah menghasilkan Kode Etik

Profesi bagi Ahli Pengadaan Barang/Jasa yang disahkan pada tanggal 29 November 2011.

SASARAN 11

Terciptanya sistem pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator

kinerja sasaran yaitu persentase pelatihan pengadaan barang/jasa yang mengacu kepada

Standar Kompetensi Nasional Tenaga Pengadaan Barang/Jasa. Indikator kinerja, target

dan realisasinya disajikan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

Persentase pelatihan pengadaan barang/jasa yang mengacu kepada Standar Kompetensi Nasional Tenaga Pengadaan Barang/Jasa

20 Persen 28,23 Persen

141,15

Pada tahun 2011 LKPP dapat memfasilitasi pelatihan di instansi/penyelenggara

sesuai standar LKPP sebesar 28,23 persen. Persentase tersebut dihitung dengan

membandingkan jumlah pelaksanaan ujian yang difasilitasi LKPP sebanyak 1.697

penyelenggaraan dengan jumlah pelatihan yang difasilitasi LKPP sebanyak 479

penyelenggaraan.

Pada tahun 2011 LKPP telah melaksanakan pelatihan instruktur pengadaan

barang/jasa (TOT) untuk 150 orang, sehingga sampai tahun 2011 telah tersedia 350

instruktur terlatih yang tersebar di 31 provinsi. Sebaran instruktur pengadaan barang/jasa

disajikan pada Gambar 5.

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 36

Sumber: Direktorat Bina Pelatihan Kompetensi LKPP, Tahun 2011

Gambar 5. Peta Persebaran Instruktur

Dalam rangka meningkatkan kompetensi ahli pengadaan, LKPP telah menyusun

materi khusus Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yang meliputi 4 (empat) modul

pelatihan pengadaan barang/jasa Pemerintah, yaitu: (1) Modul Pelatihan Strategi

Pengadaan; (2) Modul Pelatihan Penyusunan Spesifikasi dan HPS; (3) Modul Pelatihan

Evaluasi Dokumen Penawaran; dan (4) Modul Pelatihan Penyusunan Kontrak.

Dalam rangka pembinaan dan kerjasama dengan Lembaga Pelaksana Pelatihan

(LPP) Pengadaan Barang/Jasa, pada tahun 2011 LKPP telah melakukan pemeringkatan

terhadap 16 (enam belas) LPP sebagai berikut:

Tabel 10. LPP yang Memperoleh Pemeringkatan Pada Tahun 2011

No Instansi Peringkat 1 Pusdiklat Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia A 2 Pusdiklat Aparatur Perhubungan A 3 Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan Kementerian

Keuangan A

4 Badiklat Pekerjaan Umum Wilayah II Bandung B 5 Lembaga Manajemen Cerdas Karanganyar-Jawa Tengah B

Sulteng= 2 org

Jatim= 17 org

Kalbar = 2 org

Bali= 13

NTT = 9 org

NTB = 3 org

Sulsel = 18 org

Kalteng = 1org

Kalsel= 9org

Kaltim = 9org

Sulbar = 2org

Sultra = 4 org

Papua = 1 org

Papua Barat = 0

Maluku= 3 org

Gorontalo = 2 org

Sulut = 3 org

Malut = 2 org

NAD = 8 org

Sumut = 11org

Sumbar = 8 org

Kepri: 4 org

Riau = 0

Jambi = 4org

Bengkulu = 6 org

Babel = 5 org

Sumsel = 7 org

Lampung = 7 org

Jabar= 40 org

Banten= 7 org

Jakarta= 111 org Jateng=

28 org Yogya=

8 org

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 37

No Instansi Peringkat 6 Badan Kepegawaian, Diklat Pemerintah Provinsi Nangroe Aceh

Darussalam B

7 Badiklat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta B 8 Badiklat Provinsi Banten B 9 Badiklat Pekerjaan Umum Wilayah VII Palembang B 10 Badiklat Provinsi Kalimantan Barat B 11 Badiklat Provinsi Kalimantan Selatan B 12 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Universitas Jenderal Soedirman B

13 Badiklat Daerah Provinsi Lampung C 14 Badan Kepegawaian, Diklat dan Litbang Provinsi Nusa

Tenggara Timur C

15 Badan Kepegawaian, Diklat Provinsi Kepulauan Riau C 16 Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Padang C

Sumber: Direktorat Bina Pelatihan Kompetensi LKPP, Tahun 2011

SASARAN

12 Terciptanya jaminan mutu kompetensi melalui penyelenggaraan sertifikasi profesi yang independen dan kredibel

Indikator kinerja untuk pencapaian sasaran ini berikut target dan realisasinya

disajikan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

Persentase pelayanan pelaksanaan ujian sertifikasi ahli pengadaan barang/jasa Pemerintah

100 Persen 100 Persen 100

Dalam rangka peningkatan kinerja birokrasi terutama pengelolaan SDM pengadaan

barang/jasa pemerintah yang kompeten sesuai dengan amanat Perpres Nomor 54 Tahun

2010 pasal 12 dan pasal 137 bahwa anggota kelompok kerja ULP, pejabat pengadaan dan

pejabat pembuat komitmen wajib bersertifikat. LKPP memfasilitasi sertifikasi pengadaan

barang/jasa pemerintah sesuai kompetensi ahli pengadaan. Pada tahun 2011 capaian

pelayanan pelaksanaan ujian sertifikasi ahli pengadaan barang/jasa pemerintah sebesar

100 persen dari jumlah permintaan fasilitasi ujian yang diajukan oleh K/L/D/I.

Ujian sertifikasi berdasarkan permintaan instansi maupun program regular LKPP

telah diselenggarakan 1.697 ujian, yang meluluskan sebanyak 33.375 orang dari peserta

sejumlah 122.088 orang. Total ahli pengadaan dari kurun waktu 2005-2011 sejumlah

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 38

177.480 orang dari seluruh K/L/D/I dan swasta. Rincian penyelenggaraan ujian sertifikasi

pengadaan barang/jasa sejak tahun 2005-2011 disajikan dalam Tabel 11.

Tabel 11. Penyelenggaraan Ujian Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah Tahun 2005-2011*)

No Tahun Jumlah Penyelenggaraan

Total Peserta

Jumlah Peserta Lulus Total Peserta Lulus Lulus L2 L3 L4

1 2005 356 64.411 8.625 4.243 23 12.891 2 2006 887 120.314 8.375 1.775 17 10.167 3 2007 1.241 138.670 18.421 2.548 0 20.969 4 2008 1.080 108.708 22.183 5.215 0 27.398 5 2009 1.130 111.323 27.728 9.790 7 37.525 6 2010 1.187 99.127 25.089 10.034 32 35.155 7 2011 1.697 122.088 33.142 176 57 0 33.375 Total 7.578 764.641 33.142 110.597 33.662 79 177.480

Sumber: Direktorat Bina Sertifikasi Profesi LKPP, Tahun 2011

Sejak tahun 2009 penyelenggaraan ujian sertifikasi PBJP dilakukan dengan dua

cara yaitu sistem konvensional atau berbasis kertas di 33 provinsi dan ujian berbasis

komputer di kantor LKPP Jakarta. Pada tahun 2011 telah terselenggara ujian sertifikasi

keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah berbasis komputer di:

1. Bandiklat Pemerintah Provinsi Aceh di Banda Aceh-NAD 1 kali ujian;

2. Universitas Andalas di Padang-Sumatera Barat 2 kali ujian;

3. PDC Telkom di Bandung-Jawa Barat 1 kali ujian;

4. Universitas Diponegoro di Semarang-Jawa Tengah 1 kali ujian;

5. MMTC di Yogyakarta-DIY 1 kali ujian;

6. Universitas Airlangga di Surabaya-Jawa Timur 1 kali ujian;

7. Politeknik Banjarmasin di Banjarmasin-Kalimantan Selatan 1 kali ujian; dan

8. Politeknik Negeri Ujungpandang di Makassar-Sulawesi Selatan 2 kali ujian.

Dalam kegiatan tersebut didapatkan peserta lulus sejumlah 145 orang dari total

498 peserta atau sebesar 29.12 persen.

Dalam rangka meningkatkan jangkauan pelayanan ujian sertifikasi berbasis

komputer di tahun berikutnya lokasi penyelenggaraan ujian diperbanyak lagi di beberapa

Page 51: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 39

wilayah lainnya. Area pelayanan menjadi lebih luas dan sistem tersebut akan

dikembangkan di 32 provinsi sehingga dapat melayani peserta dari wilayah sekitarnya.

Metode ujian berbasis komputer mempunyai beberapa manfaat yaitu hasil lebih cepat

diketahui sehingga meningkatkan kualitas pelayanan.

Guna mendukung percepatan pemenuhan kebutuhan ahli pengadaan bersertifikat

di kabupaten/kota, khususnya bagi daerah yang memiliki ahli pengadaan bersertifikat

yang masih sedikit maka LKPP memberikan bantuan khusus dengan menyelenggarakan

ujian dengan menanggung seluruh pembiayaan. Selain di kabupaten/kota, secara reguler

juga menyelenggarakan sertifikasi di 32 provinsi sebanyak 160 kali dalam satu tahun

anggaran.

Untuk mewujudkan pelayanan prima pelaksanaan ujian sertifikasi ahli pengadaan

barang/jasa Pemerintah maka didukung melalui kegiatan: (1) Pengembangan Sistem

Informasi Manajemen Sertifikasi, sehingga database ahli pengadaan lebih informatif yang

terintegrasi dengan system informasi pelatihan berbasis kompetensi; (2) Penyusunan

1.000 dokumen (butir) soal yang digunakan untuk sertifikasi sebagai bank soal; (3)

Penyediaan sarana pendukung (kertas, lembar jawab, sertifikat, dll) untuk pelaksanaan

ujian sertifikasi; (4) Penyusunan 1 (satu) dokumen Pedoman pengendalian mutu dan

evaluasi penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; (5)

Sosialisasi, monitoring dan evaluasi, dan strategi kebijakan, pedoman, dan standar

sertifikasi profesi pengadaan barang/jasa pemerintah pada 300 (tiga ratus) pihak; dan (6)

Survaillance tempat uji kompetensi (asesmen SDM).

SASARAN 13

Terciptanya kebijakan pengadaan barang/jasa yang transparan, konsisten, efisien dan akuntabel, serta mendukung prinsip-prinsip persaingan usaha, dapat meningkatkan peran Usaha Kecil Menengah dan produk dalam negeri

Sebagai lembaga kebijakan, LKPP melakukan perumusan kebijakan di bidang

pengadaan barang/jasa, yang dituangkan dalam bentuk regulasi atau peraturan, mulai

dari Undang-undang, Peraturan Pemerintah sampai dengan Peraturan Kepala LKPP.

Page 52: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 40

Regulasi tersebut kemudian menjadi pedoman bagi K/L/D/I dalam melaksanakan

pengadaan barang/jasa di seluruh Indonesia.

Indikator kinerja, target dan realisasi sasaran 13 disajikan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

Jumlah peraturan perundangan yang dihasilkan dalam pengadaan barang/jasa Pemerintah:

- Draft RUU - Draft RPP - Perpres - SE / Peraturan Kepala

1 Dokumen 1 Dokumen

- 4 Dokumen

1 Dokumen 1 Dokumen

- 2 Dokumen

100 100

- 50

Pada tahun 2011 LKPP menargetkan penyusunan sebanyak 6 (enam) dokumen

peraturan/regulasi pengadaan barang/jasa yaitu: 1 (satu) dokumen draft Rancangan

Undang-undang Pengadaan Barang/Jasa (RUU PBJ), 1 (satu) dokumen draft Rancangan

Peraturan Pemerintah Pengadaan Barang/Jasa, dan 4 (empat) Peraturan Kepala LKPP.

LKPP telah dapat menyusun 6 (enam) dokumen peraturan/regulasi yaitu: Draft RUU

Pengadaan Barang/Jasa; Draft Rancangan Peraturan Pemerintah Pengadaan Barang/Jasa;

dan 2 (dua) dokumen Peraturan Kepala LKPP yang terdiri dari: (1) Petunjuk Teknis

Operasional Daftar Hitam (blacklist), (2) Surat Edaran Bersama antara Menteri Dalam

Negeri dan Kepala LKPP tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dikaitkan dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Dua

dokumen Peraturan Kepala LKPP yang masih dalam proses penyelesaian yaitu: (1)

Pedoman Pemutusan Kontrak dan (2) Pedoman Penyesuaian Harga.

Penyusunan RUU Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah telah melalui berbagai

tahapan antara lain: melakukan pengumpulan dan pengkajian ketentuan pengadaan

untuk penyempurnaan naskah akademik. Pada tahun 2011 LKPP telah menyelesaikan

naskah akademisnya dan sudah tersusun 12 draft naskah melalui pembahasan ditingkat

Kementerian/Lembaga dan rapid assesment yang dilakukan oleh Tim ITB dan Universitas

Diponegoro. Beberapa kendala dalam pembahasan RUU Pengadaan Barang/Jasa dimana

Page 53: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 41

ruang lingkup RUU yang masih belum final, yaitu pengaturan pengadaan di lingkungan

BUMN dan Kerjasama Pemerintah Swasta.

Pada tahun 2011, LKPP telah menyusun 1 (satu) dokumen draft Rancangan

Peraturan Pemerintah Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Penyusunan RPP PBJP ini

bertujuan untuk mengevaluasi lebih lanjut mengenai penerapan Peraturan Presiden

Nomor 54 Tahun 2010 dalam pengadaan, menyelaraskan aturan-aturan pengadaan yang

masih saling tumpang tindih, menjelaskan dan mempertegas aturan pengadaan yang

masih multi-tafsir, mewujudkan kepastian hukum bagi para pihak dalam pengadaan,

mewujudkan tertib penyelenggaraan pengadaan, meningkatkan kepercayaan terhadap

proses pengadaan, mewujudkan keadilan dalam penyelenggaraan pengadaan, serta

meningkatkan manfaat pengadaan.

Sebagai tindak lanjut terbitnya Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010, pada tahun

2011 LKPP telah menyusun sebanyak 8 (delapan) Peraturan Kepala LKPP, yaitu:

1. Petunjuk Teknis Operasional Daftar Hitam;

2. Penetapan Standar Kompetensi Kerja Khusus Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah Tingkat Pertama/Dasar;

3. Pedoman Penunjukan Langsung Pengadaan Kendaraan Pemerintah di

Lingkungan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Instansi

Lainnya;

4. Akreditasi Program Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

5. Standar Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Secara Elektronik;

6. Pedoman Penetapan Acuan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Kendaraan

Pemerintah;

7. Perubahan Kesatu Atas Peraturan Kepala LKPP Nomor 6 Tahun 2010

tentang Standar Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Standar

Bidding Document); dan

8. Tata Cara e-Tendering.

Page 54: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 42

Standar Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ditetapkan melalui

Peraturan Kepala LKPP Nomor 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Kesatu atas Perubahan

Peraturan Kepala LKPP Nomor 6 Tahun 2010, yang terdiri dari 24 (dua puluh empat)

Standar Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yaitu:

1. Pengadaan Barang Pascakualifikasi;

2. Pengadaan Barang Prakualifikasi;

3. Pengadaan Konstruksi Pascakualifikasi;

4. Pengadaan Konstruksi Prakualifikasi;

5. Pengadaan Jasa Konsultansi Badan Usaha Prakualifikasi Satu Sampul;

6. Pengadaan Jasa Konsultansi Badan Usaha Prakualifikasi Dua Sampul;

7. Pengadaan Jasa Konsultansi Perseorangan Pascakualifikasi;

8. Pengadaan Jasa Lainnya Pascakualifikasi;

9. Pengadaan Jasa Lainnya Prakualifikasi;

10. Pengadaan Barang Penunjukan Langsung Non Darurat;

11. Pengadaan Konstruksi Penunjukan Langsung Non Darurat;

12. Pengadaan Jasa Konsultansi Badan Usaha Penunjukan Langsung Non

Darurat;

13. Pengadaan Jasa Konsultansi Perseorangan Penunjukan Langsung Non

Darurat;

14. Pengadaan Jasa Lainnya Penunjukan Langsung Non Darurat;

15. Pengadaan Barang Penunjukan Langsung Darurat;

16. Pengadaan Kosntruksi Penunjukan Langsung Darurat;

17. Pengadaan Jasa Konsultansi Badan Usaha Penunjukan Langsung Darurat;

18. Pengadaan Jasa Konsultansi Perseorangan Penunjukan Langsung Darurat;

19. Pengadaan Jasa Lainnya Penunjukan Langsung Darurat;

20. Pengadaan Barang Pengadaan Langsung yang menggunakan Surat

Perintah Kerja (SPK);

21. Pengadaan Konstruksi Pengadaan Langsung yang menggunakan Surat

Perintah Kerja (SPK);

22. Pengadaan Jasa Konsultansi Badan Usaha Pengadaan Langsung yang

Page 55: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 43

menggunakan Surat Perintah Kerja (SPK);

23. Pengadaan Jasa Konsultansi Perseorangan Pengadaan Langsung yang

menggunakan Surat Perintah Kerja (SPK); dan

24. Pengadaan Jasa Lainnya Pengadaan Langsung yang menggunakan Surat

Perintah Kerja (SPK).

Dalam rangka pelelangan secara elektronik, melalui Peraturan Kepala LKPP Nomor

5 Tahun 2011 tentang Standar Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara

Elektronik, yang terdiri atas 8 (delapan) dokumen yaitu:

1. Pengadaan barang melalui pelelangan umum/sederhana dengan

pascakualifikasi;

2. Pengadaan barang melalui pelelangan umum dengan prakualifikasi;

3. Pengadaan pekerjaan konstruksi dengan pascakualifikasi;

4. Pengadaan pekerjaan konstruksi dengan prakualifikasi;

5. Pengadaan jasa konsultansi badan usaha dengan prakualifikasi satu

sampul;

6. Pengadaan jasa konsultansi badan usaha dengan prakualifikasi dua

sampul;

7. Pengadaan jasa lainnya dengan pascakualifikasi; dan

8. Pengadaan jasa lainnya dengan prakualifikasi.

Dana pinjaman/hibah luar negeri (PHLN) yang diterima Indonesia dalam rangka

kerjasama pendanaan pembangunan, sebagian besar masih menggunakan tata cara

pengadaan barang/jasa berdasarkan guideline pemberi pinjaman atau hibah. Sesuai

kesepakatan Paris Declaration tahun 2005, perlu adanya kesepakatan antara aturan

negara/lembaga pemberi pinjaman atau hibah dengan negara penerima. Penggunaan

sistem pengadaan barang/jasa nasional perlu dilakukan agar pinjaman atau hibah dapat

lebih efektif dimanfaatkan Indonesia. Pada tahun 2011 LKPP telah menyusun 2 (dua)

dokumen harmonisasi sistem pengadaan barang/jasa Pemerintah yaitu: (1) Kajian SOP

Negosiasi Pinjaman Luar Negeri dan (2) Dokumen Harmonisasi antara Perpres Nomor 54

Page 56: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 44

Tahun 2010 dengan World Bank Guidelines yaitu 9 (sembilan) notifikasi penggunaan

National Competitive Bidding (NCB).

Untuk mengukur kinerja kepatuhan K/L/D/I terhadap regulasi pengadaan

barang/jasa, dilaksanakan pengukuran melalui Indikator Kinerja Kepatuhan atau

Compliance Performance Indicator (CPI). CPI merupakan alat ukur yang dikembangkan

oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) untuk menilai

bagaimana sistem pengadaan sesungguhnya beroperasi dan menggali permasalahan

nyata yang dihadapi oleh sistem dan praktek pengadaan. Indikator Kinerja Kepatuhan ini

mengukur tingkat kepatuhan kinerja pengadaan berdasarkan atas 4 pilar, yaitu: (1)

kerangka kerja legislasi dan regulasi; (2) kerangka kelembagaan dan kapasitas

manajemen; (3) pelaksanaan pengadaan danpraktek pasar; dan (4) integritas dan

transparansi sistem pengadaan pemerintah. Pilot survey Compliance Performance

Indicator (CPI) pada tahun 2011 untuk pengadaan barang/jasa tahun 2010 berdasarkan

Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah, menggunakan 10 sampel yaitu: (1) Kementerian: Kementerian Pekerjaan

Umum, Kementerian Pendidikan Nasional, dan Kementerian Kesehatan; (2) Provinsi: Jawa

Barat, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara Timur; (3) Kota: Balikpapan dan Manado;

dan (4) Kabupaten: Belitung Timur dan Kabupaten Sumbawa Barat.

Kesimpulan dari pilot survey CPI antara lain yaitu: (1) Transparansi perlu

diperbaiki mencakup akses informasi pengadaan, aturan pengumuman, dan pemasukan

penerimaan dan pembukaan dokumen lelang; (2) Kompentensi staf pengadaan masih

rendah; (3) Pencatatan masih merupakan masalah utama dalam pemantauan dan

evaluasi kepatuhan kinerja pengadaan. Namun hasil pilot survey tersebut masih belum

menggambarkan kondisi pengadaan barang/jasa secara nasional.

Page 57: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 45

SASARAN 14

Tersosialisasinya strategi, kebijakan dan regulasi di bidang pengadaan

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator

kinerja sasaran yaitu jumlah pihak yang mendapatkan sosialisasi. Indikator kinerja, target

dan realisasinya disajikan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

Jumlah Pihak yang mendapatkan sosialisasi 5 Pihak 4 Pihak 80

Kegiatan sosialisasi strategi kebijakan dan regulasi di bidang pengadaan, pada

tahun 2011 ditargetkan diberikan kepada 5 (lima) pihak yaitu pemerintah, perguruan

tinggi, kelompok masyarakat, asosiasi, dan negara/lembaga donor. Dalam

pelaksanaannya hanya 4 (empat) pihak yang telah mendapatkan sosialisasi atau

pencapaian sebesar 80 persen. Empat pihak tersebut yaitu pemerintah, perguruan tinggi,

kelompok masyarakat, dan asosiasi. Kegiatan sosialisasi mencakup stakeholder di 33 (tiga

puluh tiga) provinsi di seluruh Indonesia, yang dilaksanakan di 5 (lima) kota di Indonesia

antara lain Bali, Makasar, Surabaya, Medan dan Jakarta. Sehingga diharapkan persamaan

persepsi menganai peraturan pengadaan barang/jasa pemerintah khususnya di seluruh

provinsi/kabupaten/ kota.

SASARAN

15 Terlaksananya penyempurnaan fungsi dan struktur organisasi LKPP

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis ini diukur melalui 1 (satu) indikator

kinerja sasaran yaitu reorganisasi yang dilakukan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan

LKPP Indikator kinerja, target dan realisasinya disajikan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

Reorganisasi yang dilakukan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan LKPP

1 Dokumen 1 Dokumen 100

Penyusunan struktur organisasi LKPP yang memadai untuk melaksanakan semua

tugas dan fungsi yang dimandatkan pada LKPP yaitu dengan target 1 dokumen

Page 58: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 46

restrukturisasi organisasi LKPP. Selama tahun 2011 LKPP telah menyusun 3 dokumen

usulan struktur organisasi LKPP yang baru yang terdiri dari :

1. Bagan Struktur Organisasi yang Baru;

2. Naskah Akademis Usulan Restrukturisasi Organisasi LKPP;

3. Draft Organisasi dan Tata Kerja (OTK) Struktur Organisasi yang Baru.

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi saat ini

sedang mempersiapkan Rancangan Peraturan Presiden mengenai Lembaga Non-

Kementerian sebagai perubahan terhadap Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001

tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Pemerintah Non-Departemen. Penataan organisasi dalam pelaksanaan

reformasi birokrasi di bidang kelembagaan bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan

efektifitas kelembagaan pemerintah secara proporsional sesuai dengan kebutuhan

pelaksanaan tugas pemerintahan sehingga menjadi tepat fungsi dan tepat ukuran

(rightsizing). Berdasarkan Surat Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: B/383/D.II.PAN-

RB/2/2012 tanggal 1 Februari 2012, usulan penataan organisasi LKPP masih menunggu

proses penetapan dari Peraturan Presiden mengenai Lembaga Non-Kementerian sehingga

untuk saat ini usul penataan organisasi LKPP belum dapat dipertimbangkan.

SASARAN

16 Terpenuhinya SDM yang kompeten

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis ini diukur melalui 2 (dua) indikator

kinerja sasaran yaitu: (1) persentase pemenuhan kebutuhan pegawai dan (2) persentase

pegawai LKPP yang kompetensinya sesuai dengan penugasan. Indikator kinerja, target

dan realisasinya disajikan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

Persentase pemenuhan kebutuhan pegawai 80 Persen 59 Persen 73.75 Persentase pegawai LKPP yang kompetensinya sesuai dengan penugasan

100 Persen 100 Persen 100

Page 59: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 47

Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia LKPP sesuai dengan formasi

dan peta jabatan yang telah dibuat, pemenuhan PNS LKPP dilakukan melalui rekrutmen

CPNS maupun PNS dari instasi lain. Pada tahun 2011 pemenuhan kebutuhan Pegawai

Negeri Sipil LKPP ditargetkan dapat mencapai 80 persen dari jumlah formasi yang tersedia

dalam peta jabatan. Namun target tersebut tidak tercapai dikarenakan adanya Peraturan

Bersama Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,

Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Nomor 02/SPB/M.PAN–Rb/2011, Nomor

800-632/Tahun 2011 dan Nomor 141/PMK.01/2011 tentang Penundaan Sementara

Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil yang berlaku mulai tanggal 1 September 2011

sampai dengan 31 Desember 2012. Hingga akhir tahun 2011, LKPP baru dapat memenuhi

sebanyak 59 persen (137 PNS) dari total kebutuhan sebanyak 230 PNS.

Usaha menciptakan sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi diperlukan

peningkatan mutu melalui pendidikan dan pelatihan. Setiap PNS memiliki kewajiban untuk

meningkatkan kemampuannya melalui sistem pendidikan dan pelatihan untuk mencapai

level kompetensi pegawai yang dipersyaratkan sesuai jabatannya. Pencapaian pegawai

LKPP yang kompetensinya sesuai dengan penugasan pada tahun 2011 adalah sebesar

100 persen. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada 175 orang pegawai LKPP

disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12. Pendidikan dan Pelatihan Pegawai LKPP Tahun 2011

No Diklat Jumlah A. DIKLAT PIMPINAN DAN DIKLAT PRAJABATAN 1. Diklat Prajabatan Golongan II 7 Orang 2. Diklat Prajabatan Golongan III 59 Orang 3. Diklat Pimpinan II 6 Orang 4. Diklat Pimpinan III 9 Orang 5. Diklat Pimpinan IV 7 Orang

B. DIKLAT TEKNIS DALAM NEGERI 1. PKPA PERADI 16 Orang 2. Pelayanan Kepegawaian Berbasis Elektronik 1 Orang 3. Penilaian dan Pengembangan Organisasi - MDF 2 Orang 4. Diklat Bendahara 3 Orang 5. Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Tingkat 1 Orang

Page 60: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 48

No Diklat Jumlah Internasional

6. Supply Chain Management - PPM 3 Orang 7. Manajemen Berbasis Hasil - MDP 7 Orang 8. SAPK – Badan Kepegawaian Negara 2 Orang 9. SPIP - BPKP 15 Orang 10. Pelatihan Kehumasan Privat 3 Orang 11. Implementation of Electronic Filing with Integrated

Document Management System and Email Handling TDS

3 Orang

12. Manajemen Perubahan - PPM 1 Orang 13. Manajemen SDM - PPM 1 Orang 14. DISC HRD Forum 3 Orang 15. Regional Public Sector Conference II 3 Orang 16. Best Procurement Strategy 2 Orang 17. PPAKP – Kementerian Keuangan 2 Orang 18. Problem Solving - PPM 1 Orang 19. Carrer Development Program – Dago Consultant 3 Orang 20. KPI With BSC 11 Orang

C. DIKLAT TEKNIS LUAR NEGERI 1. Asia Public-Private Partnership Network (APN) 2011

- KDI 2 Orang

2. Asia Pasific Fraud Conference - AFCE 1 Orang 3. Procurement Strategy Development - UNDP 1 Orang

Sumber: Biro Hukum, Kepegawaian dan Humas LKPP, Tahun 2011

SASARAN

17 Terlaksananya sistem kerja di lingkungan LKPP yang efektif

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis ini diukur melalui pencapaian 2 (dua)

indikator kinerja sasaran yaitu: (1) persentase business process yang sesuai dengan SOP

dan (2) Opini BPK atas LKPP. Indikator kinerja, target dan realisasinya disajikan sebagai

berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

Persentase business process yang sesuai dengan SOP *)

50 Persen -- --

Opini BPK atas LKPP WTP WTP 100 *) Pengukuran dilakukan pada tahun 2012

Page 61: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 49

Indikator persentase bisnis proses yang sesuai dengan SOP baru dapat diukur

pada tahun 2012 dengan tahapan-tahapan antara lain: (1) simulasi pelaksanaan

monitoring dan evaluasi (monev) business process yang sesuai dengan SOP; (2)

perbaikan proses monev berdasarkan hasil rekomendasi dari proses simulasi; (3)

pelaksanaan monev terhadap business process yang ada; dan (4) evaluasi hasil

pelaksanaan monev SOP. Pada tahun 2011 pencapaian yang ada yaitu 100 persen dalam

hal penyusunan dokumen 100 business process yang tersebar di setiap direktorat/biro di

LKPP dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 13. SOP yang Telah Disusun oleh LKPP

No UKE I Tahun Total per

UKE I 2008 2009 2010 2011 1. Sestama -- 90 50 76 216 2. Deputi I 17 24 -- -- 41 3. Deputi II 38 10 -- 7 55 4. Deputi III 47 34 -- 17 98 5. Deputi IV 18 5 -- -- 23

Jumlah SOP 120 163 50 100 433 Sumber: Biro Perencanaan, Organisasi dan Tata Laksana LKPP, Tahun 2011

Opini WTP atas laporan keuangan merupakan kegiatan untuk melaksanakan

sistem kerja di lingkungan LKPP yang efektif yaitu dengan target pencapaian 1 dokumen.

Opini BPK atas laporan keuangan LKPP tahun 2011 belum keluar karena sampai saat ini

proses pemeriksaan BPK di LKPP masih berlangsung.

SASARAN

18 Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana LKPP

Indikator kinerja untuk pencapaian sasaran ini berikut target dan realisasinya

adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Capaian

Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

70 Persen 86.14 Persen 123.06

Page 62: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 50

Realisasi penyediaan sarana dan prasarana adalah sebesar 86.14 persen. Rincian

pengadaan sarana prasarana tahun 2011 adalah sebagai berikut:

1. Tanah untuk bangunan gedung LKPP dari target 3200 m2 tercapai sebanyak

2900 m2 sehingga pencapaiannya yaitu sebesar 83,11 persen. Pembelian tanah

untuk gedung LKPP mengalami beberapa kali proses gagal lelang sehingga

pada bulan Desember 2011 baru dapat terealisasi. Pembelian tanah tidak bisa

terpenuhi target 100 persen karena harga tanah melebihi harga satuan di POK

sehingga luasnya tidak dapat maksimal. Kekurangan luas tanah akan dipenuhi

pada tahun berikutnya.

2. Working furniture, tahun ini mencapai realisasi 100 persen seperti target yang

telah ditetapkan di Penetapan Kinerja Tahun 2011, yang terdiri dari: 1 unit

meja kerja eselon 2, 2 meja kerja eselon 3, 6 meja kerja staf.

3. Living furniture, interior/partisi juga mencapai realisasi 100 persen terdiri dari:

pembangunan ruangan di lantai 9 yaitu ruang Pusdatin, ruang IAPI, Gudang,

serta kelengkapan furniture sesuai interior.

4. Dokumen desain konstruksi gedung tidak dapat dilaksanakan karena

pengadaan tanah baru dapat direalisasikan pada bulan Desember 2011.

5. Pembelian mobil operasional kantor juga tercapai 100 persen yaitu pembelian

sebanyak 2 unit mobil operasional;

6. Alat pengolah data hanya terealisasi sebanyak 45 persen karena pengadaan

server Pusdatin lelang gagal.

7. Alat komunikasi internal (ICT) terealisasi 85 persen terdiri dari: pengadaan alat

olah raga, infocus, voice recorder, laser pointer, mesin fotocopy, dan white

board electric.

3.4 WHISTLEBLOWER DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

1) LATAR BELAKANG

Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk

mencegah tindak pidana korupsi. Tujuan utamanya agar pihak-pihak terkait dapat

Page 63: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 51

mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan

masing-masing dalam rangka percepatan pencegahan dan pemberantasan korupsi.

LKPP mendapatkan mandat untuk melaksanakan agenda program P32-

penyempurnaan sistem pengadaan barang/jasa Pemerintah termasuk memperkuat

mekanisme pengawasan yang bebas korupsi, rencana aksi A84 - mendorong

implementasi whistleblower system pada instansi pemerintah. Kriteria keberhasilannya

adalah perbaikan sistem pengawasan yang memberikan perlindungan kepada

whistleblower dalam rangka pemberantasan korupsi. Dalam melaksanakan mandat ini,

LKPP bekerja sama dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, Kementerian

Hukum dan HAM, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, dan Komisi Pemberantasan

Korupsi.

Sasaran yang telah dicapai oleh LKPP terkait whistleblower system, yaitu:

1. Tersusunnya peraturan yang menjadi landasan dilaksanakannya whistleblower

system dalam pengadaan barang/jasa pemerintah dalam bentuk Peraturan

Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13

Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pengelolaan Pengaduan Orang Dalam

(Whistleblower) Pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

2. Tersusunnya Standard Operational Procedure (SOP) Tata Cara Pengelolaan

Pengaduan Orang Dalam (Whistleblower) Pada Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah; dan

3. Terbangunnya Aplikasi Sistem Elektronik Whistleblower Dalam Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah. Mekanisme sistem komunikasi aplikasi whistleblower

dalam pengadaan barang/jasa Pemerintah disajikan pada Gambar 6, sedangkan

tampilan halaman depan aplikasi sistem elektronik whistleblower system dalam

pengadaan barang/jasa Pemerintah disajikan pada Gambar 7.

Page 64: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 52

Gambar 6. Desain Komunikasi Aplikasi Sistem Elektronik Whistleblower System dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Gambar 7. Tampilan Awal Sistem Elektronik Whistleblower System dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Salah satu kekurangan yang masih dihadapi dalam mengaplikasikan whistleblower

system adalah belum berfungsi secara optimal karena terkendala kebutuhan SDM dan

Page 65: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 53

organisasi yang bertugas sebagai verifikator dan penelaah, serta belum tersedianya

sarana dan prasarana penunjang fungsi sistem elektronik whistleblower system.

Tindak lanjut untuk memperbaiki kekurangan dalam pelaksanaan whistleblower

system adalah:

1. Penyesuaian organisasi dan sumber daya manusia sesuai kebutuhan

whistleblower system dalam pengadaan barang/jasa pemerintah;

2. Penyediaan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan whistleblower

system dalam pengadaan barang/jasa pemerintah;

3. Penyempurnaanwhistleblower system dalam pengadaan barang/jasa

pemerintah guna memperbaiki sistem pengawasan yang memberikan

perlindungan kepada whistleblower dalam rangka pemberantasan korupsi.

3.5 ANALISIS CAPAIAN KEUANGAN

Anggaran dan realisasi belanja dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

berdasarkan unit kerja eselon I di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Tabel 14. Realisasi Anggaran LKPP Tahun 2009 - Tahun 2011

No Unit Kerja Eselon I Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Persentase Capaian

1 Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan

16.776.300.000 6.239.659.218 37.19

2 Deputi Bidang Monitoring-Evaluasi dan Pengembangan Sistem Informasi

31.972.173.000 18.807.183.125 58.82

3 Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia

18.161.100.000 14.256.364.921 78.50

4 Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah

9.613.000.000 5.359.076.470 55.75

5 Sekretariat Utama 128.988.029.000 111.359.022.673 86.33

Jumlah Total 205.510.602.000 156.021.306.407 75.92

Sumber : Biro Umum dan Keuangan LKPP, Tahun 2011

Page 66: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 54

Total anggaran yang dikelola LKPP pada tahun 2011 sebesar Rp205.510.602.000,-

(dua ratus lima miliar lima ratus sepuluh juta enam ratus dua ribu rupiah). Jumlah

tersebut telah direalisasikan sebesar Rp156.021.306.407 (seratus lima puluh enam miliar

dua puluh satu juta tiga ratu enam ribu empat ratus tujuh rupiah) atau sebesar 75.92

persen. Berdasarkan tabel di atas, realisasi tertinggi berada di Sekretariat Utama dengan

pencapaian sebesar 86.33 persen dan realisasi terndah yaitu Deputi Bidang

Pengembangan Strategi dan Kebijakan dengan pencapaian sebesar 37.19 persen.

Rendahnya penyerapan atau realisasi anggaran LKPP tahun 2011 disebabkan oleh

faktor-faktor berikut:

1. Terjadinya penghematan (efisiensi) anggaran LKPP berasal dari: (1) anggaran

barang dan belanja modal yang berasal dari sisa anggaran hasil lelang dan

belanja modal yang dilaksanakan oleh ULP LKPP; dan (2) belanja kebutuhan

pelayanan bimbingan teknis, advokasi, saksi ahli, konsultasi sanggah dan

sanggah banding yang tidak sepenuhnya digunakan karena pihak yang

membutuhkan pelayanan telah menyediakan anggarannya dan sebagian pihak

melakukan konsultasi langsung di kantor LKPP.

2. Kegiatan pengadaan sarana dan prasarana LKPP yang tidak dapat dilaksanakan

seperti desain konstruksi gedung, gagal lelang server Pusdatin, gagal lelang

portal LKPP.

3. Dalam penyusunan beberapa peraturan atau kajian yang melibatkan instansi

terkait lainnya sering mengalami hambatan dalam menyesuaikan jadwal yang

tepat, berkaitan dengan kesibukan atau tugas-tugas mendadak dari instansi lain

(stakeholders) yang tergabung dalam tim.

4. Terdapat hibah luar negeri yang belum dapat dicatat realisasinya yaitu berupa

Technical Assistance dari ADB (executed by bank) karena menunggu proses

penyelesaian dokumen Surat Pengesahan Hibah Luar Negeri (SPHLN).

Page 67: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 55

4.1 KESIMPULAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja LKPP Tahun 2011 merupakan pertanggungjawaban

atas kinerja lembaga dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

dalam Rencana Strategis LKPP tahun 2010–2014 yang berisi uraian tentang capaian

indikator kinerja kegiatan, program dan sasaran yang telah dilaksanakan oleh LKPP pada

tahun 2011.

Pengukuran indikator kinerja utama tingkat lembaga menunjukkan pencapaian

sebesar 142.22 persen. Sedangkan rata-rata persentase pencapaian pengukuran sasaran

strategis LKPP adalah sebesar 129.33 persen. Dalam mendukung pelaksanaan pencapaian

target indikator kinerja, LKPP mendapatkan alokasi dana untuk tahun anggaran 2011

sebesar Rp205.510.602.000,- (dua ratus lima miliar lima ratus sepuluh juta enam ratus

dua ribu rupiah) dan yang telah direalisasikan sebesar Rp156.021.306.407 (seratus lima

puluh enam miliar dua puluh satu juta tiga ratu enam ribu empat ratus tujuh rupiah) atau

75.92 persen.

Dalam setiap pelaksanaan kegiatan, tidak terlepas dari hambatan ataupun

kendala. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2011

adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan kinerja dan penganggaran masih belum dilakukan secara baik

sehingga harus dilakukan penyesuaian (revisi) dokumen anggaran (SP-RKAKL,

DIPA, POK) yang berdampak pada keterlambatan dalam penyerapan anggaran.

2. Masih terbatasnya jumlah dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk

mendukung pelaksanaan kegiatan. Jumlah pegawai (PNS) pada tahun 2011

baru sebanyak 137 orang atau 59 persen dari kebutuhan.

3. Sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan belum

sepenuhnya terpenuhi, seperti belum tersedianya sistem informasi bersama

internal LKPP, terbatasnya jumlah kendaraan operasional, ruang kerja yang

masih sangat terbatas, ruang rapat internal sangat terbatas, dan belum

memadainya gudang penyimpanan ATK dan Barang Milik Negara.

Page 68: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 56

4.2 REKOMENDASI

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja LKPP Tahun 2011, untuk meningkatkan kinerja

pada tahun yang akan datang perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Perencanaan kinerja dan anggaran dilakukan secara lebih cermat dan revisi

anggaran dan kegiatan dilakukan secara sangat selektif sehingga tidak

menghambat pelaksanaan kegiatan.

2. Peningkatan dan pengembangan kapasitas SDM dilakukan lebih intensif melalui

pengadaan PNS, pembinaan, pendidikan dan pelatihan.

3. Pemenuhan terhadap sarana dan prasarana perkantoran perlu diprioritaskan,

seperti pengadaan tanah tahun 2011-2012 dan pembangunan gedung tahun

2013.

Page 69: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 57

Lampiran 1. Struktur Organisasi LKPP Tahun 2011

Kepala LKPP Sekretariat Utama

Biro Perencanaan, Organisasi dan Tata

Laksana

Biro Umum dan

Keuangan

Biro Hukum, Kepegawaian dan Humas

Deputi Bidang

Pengembangan Strategi dan Kebijakan

Deputi Bidang Monitoring-Evaluasi dan

Pengembangan Sistem Informasi

Deputi Bidang Pengembangan dan

Pembinaan Sumber Daya Manusia

Deputi Bidang Hukum dan

Penyelesaian Sanggah

Direktorat Kebijakan Pengadaan Umum

Direktorat Kebijakan Pengadaan Khusus

dan Pertahanan Keamanan

Direktorat Iklim Usaha dan Kerjasama

Internasional

Direktorat Monitoring dan Evaluasi

Direktorat Perencanaan

Pengadaan RAPBN

Direktorat e-Procurement

Direktorat Pengembangan

Profesi

Direktorat Bina Pelatihan Kompetensi

Direktorat Bina

Sertifikasi Profesi

Direktorat Bimbingan Teknis dan Advokasi

Direktorat Penyelesaian

Sanggah

Direktorat Penanganan

Permasalahan Hukum

Page 70: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 58

Lampiran 2. Rencana Kinerja LKPP Tahun 2011

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT LEMBAGA

Lembaga : Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Tahun : 2011

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3)

1. Mengurangi dan mencegah penyimpangan dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa

2. Mewujudkan efektivitas

kinerja dan efisiensi anggaran negara yang dibelanjakan melalui pengadaan barang./jasa

3. Mewujudkan kapasitas SDM

pengelola pengadaan barang/jasa Pemerintah yang profesional dan bermartabat

4. Mewujudkan kebijakan

nasional pengadaan barang/jasa yang jelas, kondusif, dan komprehensif

1 Tercapainya target kinerja utama LKPP

≥ 80 %

2 Jumlah paket pengadaan barang/jasa pemerintah yang dilelang melalui e- procurement

20.000 Paket

3 Rata-rata penghematan anggaran melalui e-procurement

10 %

4 Pemenuhan SDM pengelola pengadaan yang bersertifikasi

75.000 Orang

5 Pemenuhan SDM instruktur pengadaan barang/jasa

300 Orang

6 Jumlah K/L/D/I yang sudah membentuk Unit Layanan Pengadaan (ULP) sesuai dengan pedoman

60 Unit

Page 71: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 59

Lampiran 3. Penetapan Kinerja Tahunan LKPP Tahun 2011

REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Agus Rahardjo Jabatan : Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pada tahun 2011 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Jakarta, Maret 2011

Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah

Agus Rahardjo

Page 72: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 60

Lampiran Penetapan Kinerja LKPP Tahun 2011

PENETAPAN KINERJA LEMBAGA

Kementerian/Lembaga : Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)

Tahun : 2011

Jumlah Anggaran Tahun 2011: Rp205.510.602.000,-

Jakarta, Maret 2011 Kepala LKPP

Agus Rahardjo

Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program Anggaran (Rp)

(1) (2) (3) (4) (5) 1. Mengurangi dan

mencegah penyimpangan dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa

2. Mewujudkan

efektivitas kinerja dan efisiensi anggaran negara yang dibelanjakan melalui pengadaan barang/jasa

3. Mewujudkan

kapasitas SDM pengelola pengadaan barang/jasa Pemerintah yang profesional dan bermatabat

4. Mewujudkan

kebijakan nasional pengadaan barang/jasa yang jelas, kondusif, dan komperhensif

1 Tercapainya target kinerja utama LKPP

≥ 80% 1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

2. Program

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur LKPP

3. Program

Pengembangan Sistem Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

48.002.000.000

79.700.000.000

80.895.000.000

2 Jumlah paket pengadaaan barang/jasa pemerintah yang dilelang melalui e- procurement

20.000 paket

3 Rata-rata penghematan anggaran melalui e-procurement

10%

4 Pemenuhan SDM pengelola pengadaan yang bersertifikasi

75.000 orang

5 Pemenuhan SDM instruktur pengadaan barang/jasa

300 orang

6 Jumlah K/L/D/I yang sudah membentuk Unit Layanan Pengadaan (ULP) sesuai dengan pedoman

60 unit

Page 73: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 61

Lampiran 4. Pengukuran Kinerja Sasaran LKPP Tahun 2011

No Sasaran Strategis Indikator Target Realisasi Capaian (persen)

Tujuan Strategis 1: Mengurangi dan Mencegah Penyimpangan dalam Pengadaan Barang/Jasa 1 Terwujudnya

pelaksanaan bimbingan teknis pengadaan barang/jasa Pemerintah di seluruh K/L/D/I

Jumlah K/L/D/I yang diberikan bimbingan teknis di bidang pengadaan barang/jasa

80 Pihak 96 Pihak 120

2 Terwujudnya pelaksanaan advokasi pengadaan barang/jasa Pemerintah di seluruh K/L/D/I

Jumlah pihak yang diberikan advokasi di bidang pengadaan barang/jasa

8 Pihak 8 Pihak

100

3 Terwujudnya pembinaan dalam penanganan pengaduan dan pemberian rekomendasi penyelesaian sanggah banding pengadaan barang/jasa Pemerintah di seluruh K/L/D/I

Jumlah pengaduan dan sanggah banding pengadaan barang/jasa di K/L/D/I yang terselesaikan

60 Rekomendasi 361 Rekomendasi

602

4 Terselesaikannya sengketa kontrak dan sengketa audit pengadaan barang/jasa Pemerintah di seluruh K/L/D/I

Jumlah sengketa kontrak dan sengketa audit pengadaan barang/jasa yang terselesaikan

75 Rekomendasi 128

Rekomendasi

170.67

5 Terselesaikannya kasus korupsi, perdata, persaingan usaha dan tata usaha negara di bidang pengadaan barang/jasa

Jumlah pendapat hukum dan kesaksian ahli di bidang pengadaan barang/jasa yang dipedomani aparat penyelidik dan penyidik, serta hakim pengadilan /persaingan usaha

90 Kesaksian Ahli 148

Kesaksian

Ahli

164.44

Tujuan Strategis II :Mewujudkan Efektivitas Kinerja dan Efisiensi Anggaran Negara yang Dibelanjakan melalui Pengadaan Barang/Jasa 6 Terfasilitasinya

Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah daerah dalam penerapan e-procurement

Jumlah instansi Pemerintah yang difasilitasi e-procurement

50 Persen 52.5 Persen 105

Jumlah layanan e-procurement yang memenuhi standar *)

-- -- --

7 Terwujudnya koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pengadaan barang/jasa dalam rangka penyusunan Renja KL

Jumlah instansi Pemerintah yang melaksanakan perencanaan pengadaan barang/jasa Pemerintah

21 Instansi 17 Instansi 80.95

Page 74: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 62

No Sasaran Strategis Indikator Target Realisasi Capaian (persen)

dan RKA-KL yang akurat 8 Terwujudnya koordinasi

dan sinkronisasi monitoring-evaluasi pelaksanaan pengadaan berdasarkan prinsip pengadaan barang/jasa

Laporan kinerja pengadaan barang/jasa Pemerintah secara nasional

1 Dokumen 1 Dokumen 100

9 Terwujudnya pengadaan barang/jasa Pemerintah secara elektronik menuju satu pasar nasional

Jumlah layanan pengadaan secara elektronik

300 LPSE 315 LPSE 105

Jumlah LPSE yang diagregasi

-- 251 LPSE --

Tujuan Strategis 3:Mewujudkan SDM Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Yang Profesional Dan Bermartabat 10 Terciptanya sistem karir

dan pembinaan profesi pengadaan barang/jasa Pemerintah

Peraturan MenPAN dan RB tentang Jabatan Fungsional Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Angka Kreditnya

1 Dokumen 1 Dokumen 100

11 Terciptanya sistem pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi

Persentase pelatihan pengadaan barang/jasa yang mengacu kepada Standar Kompetensi Nasional Tenaga Pengadaan Barang/Jasa

20 Persen 28.23 Persen

141.15

12 Terciptanya jaminan mutu kompetensi melalui penyelenggaraan sertifikasi profesi yang independen dan kredibel

Persentase pelayanan pelaksanaan ujian sertifikasi ahli pengadaan barang/jasa Pemerintah

100 Persen 100 Persen 100

Tujuan Strategis 4:Mewujudkan Kebijakan Nasional Pengadaan Barang/Jasa yang Jelas, Kondusif dan Komprehensif 13 Terciptanya kebijakan

pengadaan barang/jasa yang transparan, konsisten, efisien dan akuntabel, serta mendukung prinsip-prinsip persaingan usaha, dapat meningkatkan peran Usaha Kecil Menengah dan produk dalam negeri

Jumlah peraturan perundangan yang dihasilkan dalam pengadaan barang/jasa Pemerintah • UU*) • PP**) • Perpres • SE / Peraturan Kepala LKPP

1 Dokumen 1 Dokumen

-- 4 Dokumen

1 Dokumen 1 Dokumen

-- 2 Dokumen

100 100 -- 50

14 Tersosialisasinya strategi, kebijakan dan regulasi di bidang pengadaan

Jumlah pihak yang mendapatkan sosialisasi

5 Pihak

4 Pihak

80

Tujuan Strategis 5: Meningkatkan Kapasitas Organisasi LKPP 15 Terlaksananya Reorganisasi yang 1 Dokumen 1 Dokumen 100

Page 75: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 63

No Sasaran Strategis Indikator Target Realisasi Capaian (persen)

penyempurnaan fungsi dan struktur organisasi LKPP

dilakukan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan LKPP *)

16 Terpenuhinya SDM yang kompeten

Persentase pemenuhan kebutuhan pegawai

80 Persen 59 Persen 73.75

Persentase pegawai LKPP yang kompetensinya sesuai dengan penugasan

100 Persen 100 Persen 100

17 Terlaksananya sistem kerja di lingkungan LKPP yang efektif

Persentase business process yang sesuai dengan SOP

50 Persen -- --

Opini BPK atas LKPP WTP WTP 100 18 Terpenuhinya kebutuhan

dan prasarana LKPP Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana

70 Persen 86.14 Persen 123.06

Rata-rata Pencapaian Sasaran LKPP 129.33

Page 76: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 64

Lampiran 5. Lokasi Pelaksanaan Bimbingan Teknis Tahun 2010-2011

No Tempat Pelaksanaan Bimbingan Teknis

Tahun 2010

1 Pemkab Bangka Tengah 34 Pemkot Salatiga

2 Pemkab Bangka 35 Pemkab Purbalingga

3 Pemkot Yogyakarta 36 Lembaga Administrasi Negara

4 Pemkot Samarinda 37 Pemprov Bali

5 Pemprov Sumatera Utara 38 Pemkab Payakumbuh

6 Pemkab Kebumen 39 Pemkab Kendal

7 Pemkab Ngawi 40 Pemkab Klaten

8 Pemkab Maros 41 Pemprov Sulsel

9 Pemkab Sijunjung 42 Pemkot Palembang

10 Pemkab Gunung kidul 43 Pemkab Bantul

11 Badiklat Provinsi Bali 44 Dinas Bina Marga

12 Pemkab Luwu Utara 45 Pemkot Pangkal Pinang

13 Pemkot Balikpapan 46 Pemkab Solok

14 Pemprov Kepri 47 Pemkab Rokan Hulu

15 Pemkab Dharmasraya 48 Pemprov Jawa Tengah

16 Pemkab Pati 49 RS Ortopedi Surakarta

17 Pemkot Sukabumi 50 Pemkab Sukoharjo

18 Pemkot Palopo 51 RS Kusta DR. Rivai Abdullah Palembang

19 Universitas Negeri Semarang 52 Pemkab Hulu Sungai Utara 20 Pemkab Wonogiri 53 Pemkab Agam

21 Pemkab Muaro Jambi 54 Pemkab Bulungan

22 Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan

55 Pemkab Sumbawa

23 Politeknik Negeri Lampung 56 Badiklat NTT 24 DPU Pemkab Tegal 57 Politeknik Negeri Bandung

25 Pemkab Grobogan 58 RS Moewardi Surakarta

26 Pemkab Sumbawa Barat 59 Pemprov Gorontalo

27 Pemkab Ketapang 60 Pemkot Pontianak

28 Badiklat Pemprov Jambi 61 RSJ Jawa Barat

29 Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian

62 Pemkab Lembata

30 BKD Semarang 63 Pemprov Bengkulu

31 Pemkab Balangan 64 Pemkot Cirebon

Page 77: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 65

No Tempat Pelaksanaan Bimbingan Teknis

32 Kementerian Kesehatan 65 Inspektorat Sumatera Utara

33 Badan Kepegawaian Negara 66 Pemkot Banjar Baru

Tahun 2011

1 RSKO Jakarta 49 Kabupaten Sidoarjo

2 PT Bangun Citra Kontraktor 50 Kabupaten Tarakan

3 Kabupaten Bangkalan 51 Universitas Jambi

4 Kabupaten Baru 52 Kabupaten Kuantan Sengingi

5 Kabupaten Prabumulih 53 Dirjen Holtikultura

6 Kabupaten Semarang 54 Kemenlu RI

7 Kabupaten Gresik 55 Kabupaten Purworejo

8 Sekretariat Presiden 56 Kabupaten Bengkulu Selatan

9 Depkominfo 57 Kabupaten Nias Barat

10 Universitas Bengkulu 58 Kabupaten Luwu Utara

11 Kota Banda Aceh 59 Kabupaten Gunung Kidul

12 Kota Palu 60 Kabupaten Limapuluh kota

13 Kabupaten Cirebon 61 Kabupaten Tuban

14 Provinsi Bangka Belitung 62 Universitas Brawijaya

15 Kabupaten Banyumas 63 Kabupaten Bima

16 Kota Padang Panjang 64 Provinsi Nusa Tenggara Barat

17 Kabupaten Singkawang 65 Provinsi Sulawesi Barat

18 BNN 66 Inspektorat DKI Jakarta

19 Kabupaten Karang Anyar 67 Inspektorat DKI Jakarta

20 Kabupaten Banjar 68 Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

21 Kabupaten Pacitan 69 Kabupaten Deliserdang

22 RSUP Fatmawati 70 Aceh Tamiang

23 Kabupaten Minahasa 71 Kabupaten Pelelawan

24 RSU Persahabatan 72 Kemenkes Yogyakarta

25 Kabupaten Pasaman Barat 73 Pemkot Dumai

26 Provinsi DIY 74 Ditjen Pajak

27 Kabupaten Pati 75 Kemenlu RI

28 Sawahlunto 76 Kabupaten Purbalingga

29 BATAN 77 BPD Yogyakarta

30 Kabupaten Brebes 78 Kabupaten Kuantan Sengingi

Page 78: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 66

No Tempat Pelaksanaan Bimbingan Teknis

31 Kota Palopo 79 Kabupaten Klungkung

32 Kota Pontianak 80 Kemenlu RI

33 Kabupaten sleman 81 Kabupaten Bangka

34 Kabupaten Ende 82 Kabupaten Mandailing Natal

35 IAIN Sunan Ampel 83 Kabupaten Klaten

36 Kabupaten Payakumbuh 84 Pemprov Sulut

37 Kabupaten Dharmasraya 85 Bappeda Kabupaten Sidoarjo

38 Kabupaten Mukomuko 86 Kabupaten Cirebon

39 Kabupaten Jayapura 87 Pemkot Tanjung Pinang

40 Provinsi Sumatera Selatan 88 Kabupaten Sumba Timur

41 Bangka Tengah 89 Kabupaten Bone Bolango

42 Universitas Padjajaran 90 Kabupaten Garut

43 Tanah Bumbu 91 Kabupaten Kebumen

44 Kota Solok 92 Pemprov Kalsel

45 Kabupaten Minahasa Utara 93 Kabupaten Tasikmalaya

46 Kota Balikpapan 94 Kabupaten Bantul

47 Kabupaten Sidenreng Rappang 95 Kabupaten Grobogan

48 Dinas PU Jawa Timur 96 Kabupaten Tapanuli Selatan

Page 79: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 67

Lampiran 6. Instansi Pemerintah yang Difasilitasi E-Procurement Melalui LPSE Pada Tahun 2011

No Provinsi LPSE Instansi Pemerintah

1 Aceh LPSE Provinsi Aceh Provinsi Aceh LPSE Kabupaten Aceh Barat Kabupaten Aceh Barat LPSE Kabupaten Aceh Tengah Kabupaten Aceh Tengah LPSE Kabupaten Aceh Tenggara Kabupaten Aceh Tenggara LPSE Kabupaten Aceh Utara Kabupaten Aceh Utara LPSE Kota Banda Aceh Kota Banda Aceh LPSE Kota Langsa Kota Langsa LPSE Kota Lhokseumawe Kota Lhokseumawe LPSE Kota Sabang Kota Sabang

2 Bali LPSE Provinsi Bali Provinsi Bali Kementerian Perhubungan - Satker PLLAJ Bali

LPSE Kabupaten Badung Kabupaten Badung LPSE Kabupaten Buleleng Kabupaten Buleleng LPSE Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar LPSE Kabupaten Jembrana Kabupaten Jembrana LPSE Kota Denpasar Kota Denpasar

3 Bangka Belitung

LPSE Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung LPSE Kabupaten Bangka Kabupaten Bangka LPSE Kabupaten Bangka Barat Kabupaten Bangka Barat LPSE Kabupaten Bangka Selatan Kabupaten Bangka Selatan LPSE Kabupaten Bangka Tengah Kabupaten Bangka Tengah LPSE Kabupaten Belitung Kabupaten Belitung LPSE Kabupaten Belitung Timur Kabupaten Belitung Timur LPSE Kota Pangkal Pinang Kota Pangkal Pinang

4 Banten LPSE Provinsi Banten Provinsi Banten LPSE Kabupaten Lebak Kabupaten Lebak LPSE Kabupaten Pandeglang Kabupaten Pandeglang LPSE Kabupaten Serang Kabupaten Serang LPSE Kabupaten Tangerang Kabupaten Tangerang LPSE Kota Cilegon Kota Cilegon LPSE Kota Serang* Kota Serang LPSE Kota Tangerang Kota Tangerang

RSU Kabupaten Tangerang LPSE Kota Tangerang Selatan Kota Tangerang Selatan

5 Bengkulu LPSE Provinsi Bengkulu Provinsi Bengkulu LPSE Kabupaten Bengkulu Selatan Kabupaten Bengkulu Selatan LPSE Kabupaten Bengkulu Utara Kabupaten Bengkulu Utara LPSE Kabupaten Kepahiang Kabupaten Kepahiang LPSE Kabupaten Lebong Kabupaten Lebong LPSE Kabupaten Mukomuko Kabupaten Mukomuko LPSE Kota Bengkulu Kota Bengkulu LPSE Kota Bengkulu Kota Bengkulu LPSE Universitas Bengkulu Universitas Bengkulu

6 D. I. Yogyakarta

LPSE Provinsi D. I. Yogyakarta Provinsi D. I. Yogyakarta Balai Besar Veteriner Wates Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Serayu Opak

Progo Balai Standarisasi Metrologi Legal Regional II BP2 Gaki Magelang Pengadilan Tinggi Agama Yogyakarta Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta Pusat Pendidikan dan Pelatihan BPK RI

Page 80: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 68

No Provinsi LPSE Instansi Pemerintah

Universitas Pembangunan Nasional "VETERAN" Yogyakarta

LPSE Kabupaten Bantul* Kabupaten Bantul LPSE Kabupaten Gunung Kidul* Kabupaten Gunung Kidul LPSE Kabupaten Kulon Progo* Kabupaten Kulon Progo LPSE Kabupaten Sleman Kabupaten Sleman LPSE Kota Yogyakarta Kota Yogyakarta

Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta Balai Pemberdayaan Masyarakat Desa Yogyakarta Institut Seni Indonesia Yogyakarta Istana Kepresidenan Yogyakarta Kejaksaan Negeri Bantul Komisi Pemilihan Umum Kota Yogyakarta Polresta Yogyakarta PPPPTK Yogyakarta PT APB Batan Yogyakarta Pusdiklat Kemendagri Reg. Yogyakarta Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Purwokerto Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional RSUP DR. Sardjito Universitas Negeri Yogyakarta Universitas Sunan Kalijaga

LPSE Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada 7 DKI Jakarta LPSE Provinsi DKI Jakarta Provinsi DKI Jakarta

LPSE Kementerian Agama Kementerian Agama LPSE Kementerian Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri LPSE Kementerian ESDM Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral LPSE Kementerian Hukum dan HAM Kementerian Hukum dan HAM LPSE Kementerian Kehutanan Kementerian Kehutanan LPSE Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan LPSE Kementerian Kesehatan Kementerian Kesehatan LPSE Kementerian Keuangan Kementerian Keuangan

Kementerian Sekretariat Negara Arsip Nasional Republik Indonesia Badan Kepegawaian Negara Badan Pemeriksaan Keuangan Dewan Pertimbangan Presiden Komisi Yudisial KPK Lembaga Sandi Negara PPATK Sekretariat Negara Republik Indonesia Sekretariat Negara Wakil Presiden

LPSE Kementerian Koperasi dan UKM Kementerian Koperasi dan UKM LPSE Kementerian Luar Negeri Kementerian Luar Negeri LPSE Kementerian Negara Riset dan Teknologi Kementerian Negara Riset dan Teknologi

LPSE Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

LPSE Kementerian Pekerjaan Umum Kementerian Pekerjaan Umum LPSE Kementerian Pembangunan Daerah

Tertinggal Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal

LPSE Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

LPSE Kementerian Pendidikan Nasional Kementerian Pendidikan Nasional Badan Tenaga Nuklir Nasional

Page 81: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 69

No Provinsi LPSE Instansi Pemerintah

LPSE Kementerian Perdagangan Kementerian Perdagangan LPSE Kementerian Perhubungan Kementerian Perhubungan LPSE Kementerian Perindustrian Kementerian Perindustrian LPSE Kementerian Pertanian Kementerian Pertanian LPSE Kementerian Perumahan Rakyat Kementerian Perumahan Rakyat LPSE Kementerian Sosial Kementerian Sosial LPSE Kementerian Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

LPSE BAKOSURTANAL Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional LPSE BKKBN Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional LPSE BKPM Badan Koordinasi Penanaman Modal LPSE BNN Badan Narkotika Nasional LPSE BNP2TKI Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia LPSE BPOM Badan Pengawas Obat dan Makanan LPSE BPPT Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi

LAPAN-Pusteksat Pusat Penelitian Kimia - LIPI

LPSE BPN Badan Pertanahan Negara LPSE BPS Badan Pusat Statistik LPSE DPR RI Dewan Perwakilan Rakyat RI LPSE LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LPSE LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah LPSE Mahkamah Konstitusi Mahkamah Konstitusi RI LPSE MPR RI Majelis Permusyawaratan Rakyat RI LPSE PT. Kawasan Berikat Nusantara PT. Kawasan Berikat Nusantara LPSE PT. Pelayaran Nasional Indonesia PT. Pelayaran Nasional Indonesia LPSE PT. Perusahaan Listrik Negara PT. Perusahaan Listrik Negara LPSE Polri Kepolisian RI LPSE Politeknik Negeri Jakarta Politeknik Negeri Jakarta LPSE TVRI Televisi Republik Indonesia

8 Gorontalo LPSE Provinsi Gorontalo Provinsi Gorontalo Kabupaten Bone Bolango

LPSE Kabupaten Pohuwato Kabupaten Pohuwato 9 Jambi LPSE Provinsi Jambi Provinsi Jambi

LPSE Kabupaten Batanghari Kabupaten Batanghari LPSE Kabupaten Kerinci Kabupaten Kerinci LPSE Kabupaten Muaro Jambi Kabupaten Muaro Jambi LPSE Kabupaten Sarolangun Kabupaten Sarolangun LPSE Kabupaten Tanjung Jabung Barat Kabupaten Tanjung Jabung Barat LPSE Kabupaten Tanjung Jabung Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur LPSE Kabupaten Tebo Kabupaten Tebo

LPSE Kota Jambi Kota Jambi LPSE Universitas Jambi Universitas Jambi

10 Jawa Barat LPSE Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat Kabupaten Bandung Kabupaten Ciamis Kabupaten Cianjur Kabupaten Subang Kabupaten Sukabumi Kota Banjar Kota Cirebon Kota Tasikmalaya Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Barat Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuningan

Page 82: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 70

No Provinsi LPSE Instansi Pemerintah

Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta Badan Pusat StatistiK Kota Bandung Badan Pusat Statistik Kota Sukabumi Badan Tenaga Nuklir Nasional Balai Besar Tekstil, BPPI - Perindustrian Bank Jabar Banten Syariah BMG Stasiun Geofisika Klas I Bandung Institut Teknologi Nasional Kejaksaan Negeri Cianjur Kejaksaan Tinggi Prov. Jabar Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wil IV P2-PNFI Regional I Bandung Pengadilan Agama Bekasi Pengadilan Agama Cibinong Pengadilan Agama Depok Pengadilan Agama Indramayu Kelas IA Pengadilan Agama Sumber Kelas IA Pengadilan Agama Tasikmalaya Kelas I.A. Pengadilan Negeri Bekasi Pengadilan Negeri Ciamis Politeknik Kesehatan Bandung Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya Politeknik Komputer Niaga LPKIA Politeknik Negeri Bandung PPPPTK Bidang Mesin dan Teknik Industri PPPPTK IPA PPPPTK Pertanian Pusat Lingkungan Geologi Pusat Penelitian & Pengembangan Teknologi Mineral dan

Batubara Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Pusat Sumber Daya Air Tanah & Geologi Lingkungan Pusat Sumber Daya Geologi Pusat Survery Geologi Puslitbang Geologi Kelautan Purwakarta RRI RS. Mata Cicendo RS. Paru Dr. H. A. Rotinsulu RSUD Kota Bekasi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung SPK-POLINDRA Indramayu Sekolah Tinggi Parawisata Bandung Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Universitas Padjajaran

LPSE Kabupaten Bandung Barat* Kabupaten Bandung Barat LPSE Kabupaten Bekasi Kabupaten Bekasi LPSE Kabupaten Cirebon* Kabupaten Cirebon

IAIN Syekh Nurjati Cirebon LPSE Kabupaten Garut* Kabupaten Garut LPSE Kabupaten Indramayu* Kabupaten Indramayu LPSE Kabupaten Karawang* Kabupaten Karawang LPSE Kabupaten Kuningan Kabupaten Kuningan LPSE Kabupaten Majalengka Kabupaten Majalengka

Page 83: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 71

No Provinsi LPSE Instansi Pemerintah

LPSE Kabupaten Sumedang* Kabupaten Sumedang LPSE Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Tasikmalaya LPSE Kota Bandung Kota Bandung LPSE Kota Bekasi Kota Bekasi LPSE Kota Bogor Kota Bogor LPSE Kota Cimahi Kota Cimahi LPSE Kota Depok Kota Depok

PN Depok LPSE Kota Sukabumi* Kota Sukabumi LPSE ITB Institut Teknologi Bandung LPSE Universitas Indonesia Universitas Indonesia

11 Jawa Tengah LPSE Provinsi Jawa Tengah Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Kendal Kabupaten Pati Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Badan Narkotika Nasional Provinsi Badan Pusat Statistik Kabupaten Pekalongan Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kls II Semarang Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Emas Kantor Unit Penyelenggaran Pelabuhan Jepara Kantor Unit Penyelenggaran Pelabuhan Karimunjawa Kemenag IAIN Walisongo Semarang Kementerian Hukum & HAM Jawa Tengah Kemenag STAIN kudus Pengadilan Agama Bora RSJD. Dr. Amino Gondohutomo RSJD. DR. RM. SOEJARWARDI Klaten RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro RSJD. Surakarta RSUD. Brebes RSUD. Dr. Moewardi Surakarta RSUD. Kelet RSUD. Prof. Margono Soekarjo Purwokerto RSUD RAA Soewondo RSUD. Tugurejo

LPSE Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara LPSE Kabupaten Banyumas Kabupaten Banyumas LPSE Kabupaten Batang Kabupaten Batang LPSE Kabupaten Blora Kabupaten Blora

RSUD Dr. R. Soeprapto Cepu LPSE Kabupaten Brebes Kabupaten Brebes LPSE Kabupaten Boyolali Kabupaten Boyolali LPSE Kabupaten Cilacap Kabupaten Cilacap LPSE Kabupaten Grobogan Kabupaten Grobogan LPSE Kabupaten Jepara Kabupaten Jepara LPSE Kabupaten Karanganyar Kabupaten Karanganyar LPSE Kabupaten Kebumen Kabupaten Kebumen LPSE Kabupaten Klaten Kabupaten Klaten LPSE Kabupaten Kudus Kabupaten Kudus LPSE Kabupaten Magelang Kabupaten Magelang LPSE Kabupaten Pekalongan Kabupaten Pekalongan LPSE Kabupaten Pemalang Kabupaten Pemalang LPSE Kabupaten Purworejo Kabupaten Purworejo LPSE Kabupaten Rembang Kabupaten Rembang LPSE Kabupaten Purbalingga Kabupaten Purbalingga

Page 84: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 72

No Provinsi LPSE Instansi Pemerintah

LPSE Kabupaten Semarang Kabupaten Semarang LPSE Kabupaten Sragen Kabupaten Sragen

LPSE Kabupaten Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo LPSE Kabupaten Tegal Kabupaten Tegal LPSE Kabupaten Temanggung Kabupaten Temanggung LPSE Kabupaten Wonogiri Kabupaten Wonogiri LPSE Kabupaten Wonosobo Kabupaten Wonosobo LPSE Kota Magelang Kota Magelang LPSE Kota Pekalongan Kota Pekalongan

RSUD Bendan LPSE Kota Salatiga Kota Salatiga LPSE Kota Semarang Kota Semarang

RSUD Kota Semarang LPSE Kota Surakarta Kota Surakarta LPSE Kota Tegal Kota Tegal

Badan Pusat Statistik LPSE Universitas Diponegoro Universitas Diponegoro

Akademi Teknik Warga Surakarta Bapelkes Salaman Magelang B2P2TOOT (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Obat dan Obat Tradisional) BP2GAKI (Balai Penelitian dan Pengembangan Gangguan

Akibat Kekurangan Iodium) B2P2VRP Salatiga P2PNFI Regional II Semarang Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Ambarawa Kejaksaan Tinggi Jawa tengah Pengadilan Agama Kelas I B Purwokerto Pengadilan Agama Surakarta Pengadilan Negeri Purworejo Pengadilan Tinggi Jawa Tengah Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang PLN JAWA TENGAH DIY Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang PN Salatiga RS Ortopedi Prof. Dr. R.Soeharso RSUD Cilacap RSUD Kota Semarang RSUD Majenang RSUD Purbalingga RSUD Ungaran RSUP DR. Kariadi Semarang RS Paru dr. Ario Wirawan Universitas Stikubank

LPSE Universitas Jenderal Soedirman Universitas Jenderal Soedirman Pengadilan Negeri Banyumas

LPSE Universitas Negeri Semarang Universitas Negeri Semarang 12 Jawa Timur LPSE Provinsi Jawa Timur Provinsi Jawa Timur

Kabupaten Tulungagung RS. Jiwa Menur RS. Kusta Sumberglagah Mojokerto RS. Paru Batu RS. Paru Dungus Madiun RSU. Haji Surabaya RSU. Syaiful Anwar Malang

Page 85: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 73

No Provinsi LPSE Instansi Pemerintah

RSUD Dr. ISKAK RSUD. Dr. SOEDONO Madiun RSUD. Dr. Soetomo RSUD. Gambiran Kediri

LPSE Kabupaten Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi Pengadilan Negeri Banyuwangi

LPSE Kabupaten Blitar Kabupaten Blitar LPSE Kabupaten Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro LPSE Kabupaten Gresik Kabupaten Gresik LPSE Kabupaten Jember Kabupaten Jember LPSE Kabupaten Jombang Kabupaten Jombang LPSE Kabupaten Kediri Kabupatan Kediri LPSE Kabupaten Lamongan Kabupaten Lamongan LPSE Kabupaten Lumajang Kabupaten Lumajang LPSE Kabupaten Madiun Kabupaten Madiun LPSE Kabupaten Magetan Kabupaten Magetan LPSE Kabupaten Malang Kabupaten Malang LPSE Kabupaten Mojokerto Kabupaten Mojokerto LPSE Kabupaten Nganjuk Kabupaten Nganjuk LPSE Kabupaten Ngawi Kabupaten Ngawi LPSE Kabupaten Pacitan Kabupaten Pacitan LPSE Kabupaten Pasuruan Kabupaten Pasuruan LPSE Kabupaten Ponorogo Kabupaten Ponorogo LPSE Kabupaten Probolinggo Kabupaten Probolinggo LPSE Kabupaten Sampang Kabupaten Sampang LPSE Kabupaten Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo LPSE Kabupaten Situbondo Kabupaten Situbondo LPSE Kabupaten Sumenep Kabupaten Sumenep LPSE Kabupaten Trenggalek Kabupaten Trenggalek

LPSE Kabupaten Tuban Kabupaten Tuban LPSE Kota Batu Kota Batu LPSE Kota Blitar Kota Blitar

LPSE Kota Madiun Kota Madiun LPSE Kota Malang Kota Malang LPSE Kota Mojokerto Kota Mojokerto LPSE Kota Probolinggo Kota Probolinggo LPSE Kota Surabaya Kota Surabaya

LPSE Politeknik Negeri Malang Politeknik Negeri Malang LPSE Universitas Airlangga Universitas Airlangga LPSE Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya LPSE Universitas Jember Universitas Jember LPSE Universitas Negeri Malang Universitas Negeri Malang LPSE Institut Teknologi Sepuluh Nopember Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BALAI PENGEMBANGAN MEDIA TV SURABAYA STAIN Tulungagung UNIVERSITAS NAROTAMA

LPSE STAIN Jember Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jember LPSE RSJ Lawang Rumah Sakit Jiwa Lawang

13 Kalimantan Barat

LPSE Provinsi Kalimantan Barat Provinsi Kalimantan Barat LPSE Kabupaten Ketapang Kabupaten Ketapang LPSE Kabupaten Kayong Utara Kabupaten Kayong Utara LPSE Kabupaten Kubu Raya Kabupaten Kubu Raya LPSE Kabupaten Landak * Kabupaten Landak LPSE Kabupaten Pontianak Kabupaten Pontianak LPSE Kabupaten Sambas Kabupaten Sambas

Page 86: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 74

No Provinsi LPSE Instansi Pemerintah

LPSE Kabupaten Sanggau Kabupaten Sanggau LPSE Kabupaten Sekadau Kabupaten Sekadau LPSE Kota Pontianak Kota Pontianak LPSE Kota Singkawang Kota Singkawang LPSE Universitas Tanjung Pura Universitas Tanjung Pura

14 Kalimantan Selatan

LPSE Provinsi Kalimantan Selatan Provinsi Kalimantan Selatan LPSE Kabupaten Balangan Kabupaten Balangan LPSE Kabupaten Banjar Kabupaten Banjar

Pengadilan Negeri Martapura RSUD Dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kab. Kapuas RSUD Pulang Pisau RSUD Ratu Zalecha Sekretariat DPRD

LPSE Kabupaten Barito Kuala Kabupaten Barito Kuala LPSE Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan LPSE Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Tengah LPSE Kabupaten Hulu Sungai Utara Kabupaten Hulu Sungai Utara LPSE Kabupaten Tabalong Kabupaten Tabalong LPSE Kabupaten Tanah Bumbu Kabupaten Tanah Bumbu LPSE Kabupaten Tanah Laut Kabupaten Tanah Laut LPSE Kabupaten Tapin Kabupaten Tapin LPSE Kota Banjarbaru Kota Banjarbaru

Kementerian Hukum dan HAM Kementerian Kehutanan Kementerian Kesehatan Kementerian Keuangan Kementerian Pendidikan Nasional Kementerian Perdagangan RI Kementerian Pertanian Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LMPM) Museum lambung Mangkurat STMIK Banjarbaru

LPSE Kota Banjarmasin Kota Banjarmasin Kementerian Hukum dan HAM Kantor Wilayah RI Kementerian Lingkungan Hidup RI Laboratorium Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Lembaga Penyiaran Republik Indonesia RRI Banjarmasin Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Banjarmasin Madrasah Tsanawiyah Negeri Banjar Selatan Pengadilan Militer I-06 Banjarmasin Pengadilan Negeri Banjarmasin Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Selatan Pengadilan Tinggi Kalimantan Selatan Perusahaan Daerah Pengelola Air Limbah (PD PAL) Kota

Banjarmasin Politeknik Kesehatan Banjarmasin Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota

Banjarmasin 15 Kalimantan

Tengah LPSE Provinsi Kalimantan Tengah Provinsi Kalimantan Tengah

Kabupaten Barito Timur LPSE Kabupaten Barito Selatan Kabupaten Barito Selatan LPSE Kabupaten Barito Timur Kabupaten Barito Timur LPSE Kabupaten Gunung Mas Kabupaten Gunung Mas LPSE Kabupaten Kapuas Kabupaten Kapuas LPSE Kabupaten Kotawaringin Barat Kabupaten Kotawaringin Barat

Page 87: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 75

No Provinsi LPSE Instansi Pemerintah

LPSE Kabupaten Kotawaringin Timur Kabupaten Kotawaringin Timur LPSE Kabupaten Lamandau* Kabupaten Lamandau LPSE Kabupaten Seruyan Kabupaten Seruyan LPSE Kabupaten Sukamara Kabupaten Sukamara LPSE Kota Palangkaraya Kota Palangkaraya

16 Kalimantan Timur

LPSE Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Timur Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur Pengadilan Tinggi Kalimantan Timur RS. Atma Husada Mahakam RSUD A. Wahab Sjahranie RSUD Kanujoso Djatiwibowo UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri

LPSE Kabupaten Berau Kabupaten Berau LPSE Kabupaten Bulungan Kabupaten Bulungan LPSE Kabupaten Kutai Timur Kabupaten Kutai Timur LPSE Kabupaten Kutai Kartanegara Kabupaten Kutai Kartanegara LPSE Kabupaten Kutai Timur Kabupaten Kutai Timur LPSE Kabupaten Malinau Kabupaten Malinau LPSE Kabupaten Nunukan Kabupaten Nunukan LPSE Kabupaten Paser Kabupaten Paser LPSE Kabupaten Penajam Paser Utara Kabupaten Penajam Paser Utara LPSE Kota Balikpapan Kota Balikpapan LPSE Kota Bontang Kota Bontang LPSE Kota Samarinda* Kota Samarinda

Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda Politeknik Negeri Samarinda STAIN Samarinda UPTD SPP Negeri Samarinda Kejaksaan Negeri Samarinda

LPSE Kota Tarakan Kota Tarakan LPSE Universitas Mulawarman Universitas Mulawarman

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda 17 Kepulauan

Riau LPSE Provinsi Kepulauan Riau Provinsi Kepulauan Riau

RSUD. Tg. Uban LPSE Kabupaten Bintan Kabupaten Bintan LPSE Kabupaten Karimun* Kabupaten Karimun LPSE Kabupaten Kepulauan Anambas Kabupaten Kepulauan Anambas LPSE Kabupaten Lingga* Kabupaten Lingga LPSE Kabupaten Natuna Kabupaten Natuna LPSE Kota Batam Kota Batam

Badan Pusat Statistik Kota Batam Kantor Pelabuhan Batam Pengadilan Negeri Kelas I A Batam Perwakilan BPK-RI Prov. Kepri RS. Umum Daerah

LPSE Kota Tanjungpinang* Kota Tanjungpinang 18 Lampung LPSE Provinsi Lampung Provinsi Lampung

LPSE Kabupaten Lampung Barat Kabupaten Lampung Barat LPSE Kabupaten Lampung Selatan Kabupaten Lampung Selatan LPSE Kabupaten Lampung Timur Kabupaten Lampung Timur LPSE Kabupaten Lampung Utara Kabupaten Lampung Utara LPSE Kabupaten Pesawaran Kabupaten Pesawaran LPSE Kabupaten Pringsewu Kabupaten Pringsewu LPSE Kabupaten Tulang Bawang Kabupaten Tulang Bawang LPSE Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung

Page 88: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 76

No Provinsi LPSE Instansi Pemerintah

LPSE Kota Metro Kota Metro LPSE Universitas Bandar Lampung Universitas Bandar Lampung LPSE Politeknik Negeri Lampung Politeknik Negeri Lampung

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran Bandar Udara Radin Inten II Lampung Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jurai Siwo Metro

19 Maluku LPSE Provinsi Maluku Provinsi Maluku 20 Maluku Utara LPSE Provinsi Maluku Utara Provinsi Maluku Utara

LPSE Kabupaten Halmahera Utara Kabupaten Halmahera Utara LPSE Kota Ternate Kota Ternate

21 NTB LPSE Provinsi Nusa Tenggara Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat Rumah Sakit Umum Provinsi Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram Universitas Mataram

LPSE Kabupaten Lombok Barat Kabupaten Lombok Barat LPSE Kabupaten Lombok Tengah Kabupaten Lombok Tengah LPSE Kabupaten Lombok Timur Kabupaten Lombok Timur LPSE Kabupaten Sumbawa Kabupaten Sumbawa LPSE Kabupaten Sumbawa Barat Kabupaten Sumbawa Barat LPSE Kota Mataram Kota Mataram

22 NTT LPSE Provinsi Nusa Tenggara Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur LPSE Kabupaten Belu Kabupaten Belu LPSE Kabupaten Ende Kabupaten Ende

LPSE Kabupaten Manggarai Barat Kabupaten Manggarai Barat 23 Papua LPSE Provinsi Papua Provinsi Papua

LPSE Kabupaten Merauke Kabupaten Merauke 24 Riau LPSE Provinsi Riau Provinsi Riau

Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Riau UIN Suska Riau

LPSE Kabupaten Bengkalis Kabupaten Bengkalis LPSE Kabupaten Indragiri Hilir Kabupaten Indragiri Hilir LPSE Kabupaten Indragiri Hulu Kabupaten Indragiri Hulu LPSE Kabupaten Kampar Kabupaten Kampar

2 LPSE Kabupaten Kuantan Singingi 5 Kabupaten Kuantan Singingi LPSE Kabupaten Pelalawan Kabupaten Pelalawan LPSE Kabupaten Rokan Hulu Kabupaten Rokan Hulu LPSE Kabupaten Siak Kabupaten Siak LPSE Kota Dumai Kota Dumai LPSE Kota Pekanbaru Kota Pekanbaru

Badan Kepegawaian Negara Regional 12 Kota Pekanbaru Komisi Pemilihan Umum Pengadilan Tinggi Agama Sekwan DPRD Kota Pekanbaru

25 Sulawesi Barat LPSE Provinsi Sulawesi Barat Provinsi Sulawesi Barat LPSE Kabupaten Majene Kabupaten Majene LPSE Kabupaten Mamuju Kabupaten Mamuju LPSE Kabupaten Polewali Mandar Kabupaten Polewali Mandar

26 Sulawesi Selatan

LPSE Provinsi Sulawesi Selatan Provinsi Sulawesi Selatan Kantor Wilayah XV Direktorat Jenderal Kekayaan Negara

Makassar Komite Pembangunan Prasarana Kawasan Gedung

Pemuda dan Olahraga Madrasah Aliyah Negeri Watampone Panti Sosial Bina Daksa Wirajaya Makassar

Page 89: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 77

No Provinsi LPSE Instansi Pemerintah

Pengadilan Agama Masamba Pengadilan Agama Watansoppeng Politekhnik Negeri Makassar Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Sekretariat DPRD Prov. Sul-Sel Pusat Pelayanan Gigi dan Mulut RS. Ibu dan Anak Pertiwi Prov. Sulsel RS. Khusus Daerah Dadi Prov. Sulsel RS. Labuang Baji RS. Siti Fatimah RSU. Haji Makassar UPTD RSU Sayang Rakyat

LPSE Kabupaten Enrekang Kabupaten Enrekang LPSE Kabupaten Luwu Utara Kabupaten Luwu Utara LPSE Kabupaten Maros Kabupaten Maros LPSE Kabupaten Pinrang Kabupaten Pinrang LPSE Kabupaten Sidenreng Rappang 5 Kabupaten Sidenreng Rappang LPSE Kabupaten Sinjai Kabupaten Sinjai LPSE Kabupaten Wajo Kabupaten Wajo LPSE Kota Makassar Kota Makassar LPSE Kota Palopo Kota Palopo LPSE Kota Parepare Kota Parepare LPSE Universitas Hasanudin Universitas Hasanudin LPSE UIN Alauddin Makassar

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

LPSE Universitas Negeri Makassar Universitas Negeri Makassar Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal

Regional V Makassar Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kantor Wilayah Direktorat Jendral Beacukai Sulawesi Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Kementerian Agama Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

Pare Pare Kementerian Agama Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata AKPAR

Makassar Kementerian Pendidikan Nasional Universitas

Hasanuddin Kementerian Pertanian Prov. Sulsel Kementerian Tenaga Kerja & Transmigrasi Prov. Sulsel Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Selatan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia

Makassar Madrasah Tsanawiyah Negeri Lappariaja Kab. Bone Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Makassar Pengadilan Agama Takalar Pengadilan Militer III-16 Makassar Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar Rumah Sakit Khusus Daerah Prop. Sulawesi Selatan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Makassar Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Makassar Universitas Muhammadiyah Makassar

LPSE Politeknik Negeri Ujung Pandang Politeknik Negeri Ujung Pandang LPSE RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo

27 Sulawesi LPSE Provinsi Sulawesi Tengah Provinsi Sulawesi Tengah

Page 90: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 78

No Provinsi LPSE Instansi Pemerintah

Tengah LPSE Kabupaten Donggala Kabupaten Donggala LPSE Kabupaten Morowali Kabupaten Morowali LPSE Kabupaten Parigi Moutong Kabupaten Parigi Moutong LPSE Kabupaten Tojo Una-Una Kabupaten Tojo Una-Una LPSE Kota Palu Kota Palu LPSE Universitas Tadulako Universitas Tadulako

28 Sulawesi Tenggara

LPSE Provinsi Sulawesi Tenggara Provinsi Sulawesi Tenggara LPSE Kota Baubau Kota Baubau

LPSE Universitas Haluoleo Universitas Haluoleo 29 Sulawesi

Utara LPSE Provinsi Sulawesi Utara Provinsi Sulawesi Utara LPSE Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Kabupaten Bolaang Mongondow Utara LPSE Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang

Biaro Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro

LPSE Kabupaten Minahasa Kabupaten Minahasa

LPSE Kabupaten Minahasa Tenggara Kabupaten Minahasa Tenggara LPSE Kabupaten Minahasa Utara Kabupaten Minahasa Utara LPSE Kota Bitung Kota Bitung LPSE Kota Kotamobagu Kota Kotamobagu LPSE Kota Manado Kota Manado LPSE Kota Tomohon* Kota Tomohon LPSE Universitas Negeri Manado Universitas Negeri Manado

30 Sumatera Barat

LPSE Provinsi Sumatera Barat Provinsi Sumatera Barat Akademi Teknologi Industri Padang Badan SAR Nasional Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Padang Balai Diklat Keagamaan Padang Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat Balai Pengelolaan DAS Agam ISI Padang Panjang Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus Pengadilan Tinggi Agama Padang Pengadilan Tinggi Padang Politeknik Negeri Padang RSUP Dr. M. Jamil Sekolah Menengah Analis Kimia Padang Sekolah Usaha Perikanan Menengah Negeri Pariaman

LPSE Kabupaten Agam* Kabupaten Agam LPSE Kabupaten Dhamasraya* Kabupaten Dhamasraya LPSE Kabupaten Lima Puluh Kota* Kabupaten Lima Puluh Kota LPSE Kabupaten Padang Pariaman* Kabupaten Padang Pariaman LPSE Kabupaten Pasaman* Kabupaten Pasaman LPSE Kabupaten Pasaman Barat* Kabupaten Pasaman Barat LPSE Kabupaten Pesisir Selatan* Kabupaten Pesisir Selatan LPSE Kabupaten Sijunjung* Kabupaten Sijunjung LPSE Kabupaten Solok* Kabupaten Solok LPSE Kabupaten Solok Selatan* Kabupaten Solok Selatan LPSE Kabupaten Tanah Datar Kabupaten Tanah Datar LPSE Kota Bukit Tinggi* Kota Bukit Tinggi LPSE Kota Padang* Kota Padang LPSE Kota Padang Panjang* Kota Padang Panjang LPSE Kota Pariaman* Kota Pariaman LPSE Kota Payakumbuh Kota Payakumbuh LPSE Kota Sawahlunto* Kota Sawahlunto

Page 91: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 79

No Provinsi LPSE Instansi Pemerintah

LPSE Kota Solok* Kota Solok LPSE Universitas Andalas Universitas Andalas LPSE Universitas Negeri Padang Universitas Negeri Padang

31 Sumatera Selatan

LPSE Provinsi Sumatera Selatan Provinsi Sumatera Selatan LPSE Kabupaten Banyuasin Kabupaten Banyuasin LPSE Kabupaten Muara Enim Kabupaten Muara Enim LPSE Kabupaten Musi Banyuasin Kabupaten Musi Banyuasin LPSE Kabupaten Musi Rawas Kabupaten Musi Rawas LPSE Kabupaten Ogan Komering Ilir Kabupaten Ogan Komering Ilir LPSE Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan LPSE Kota Lubuklinggau Kota Lubuklinggau LPSE Kota Pagar Alam Kota Pagar Alam LPSE Kota Palembang Kota Palembang LPSE Kota Prabumulih Kota Prabumulih LPSE Universitas Sriwijaya Universitas Sriwijaya LPSE Politeknik Sriwijaya Politeknik Sriwijaya

32 Sumatera Utara

LPSE Provinsi Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Mandailing Natal

LPSE Kabupaten Labuhan Batu* Kabupaten Labuhan Batu LPSE Kabupaten Langkat Kabupaten Langkat LPSE Kabupaten Mandailing Natal Kabupaten Mandailing Natal LPSE Kabupaten Samosir Kabupaten Samosir LPSE Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai LPSE Kabupaten Tapanuli Utara* Kabupaten Tapanuli Utara LPSE Kota Tanjung Balai* Kota Tanjung Balai LPSE Kota Medan Kota Medan LPSE Universitas Negeri Medan Universitas Negeri Medan

Balai Besar Karantina Pertanian Belawan Balai Karantina Pertanian Kelas II Medan BMKG Balai Besar Wilayah I Medan BPPNFI Regional I Sumatera Utara Madrasah Ibtidaiyah Negeri Medan Pelabuhan Kelas III Pulau Tello Pendidikan Teknologi Kimia Industri Pengadilan Negeri Medan Pengadilan Tinggi Agama Medan SMKN 2 Medan Universitas HKBP Nommensen Universitas Pembangunan Panca Budi

LPSE Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Keterangan: Warna merah merupakan instansi yang belum mengimplementasikan e-Procurement dalam proses lelang

Page 92: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 80

Lampiran 7. LPSE yang Sudah Teragregasi Pada Tahun 2011

No Nama LPSE Alamat Website Tanggal Implementasi

1 LPSE LKPP http://lpse.lkpp.go.id/eproc 18-Sep-10 2 LPSE Kementrian Kesehatan http://lpse.depkes.go.id/eproc 22-Sep-10 3 LPSE Kementrian Pendidikan

Nasional http://lpse.kemdiknas.go.id/eproc 28-Sep-10

4 LPSE kota Yogyakarta http://lpse.jogjakota.go.id/eproc 11-Okt-10 5 LPSE Kementerian Luar Negeri http://203.217.188.123/eproc 20-Des-10 6 LPSE Provinsi DKI Jakarta http://lpse.jakarta.go.id/eproc 01-Feb-11 7 LPSE PT. Kawasan Berikat

Nusantara http://lpse.kbn.co.id/eproc 27-Apr-11

8 LPSE Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

http://eproc.jogjakarta.go.id/eproc 27-Apr-11

9 LPSE Kementrian Perumahan Rakyat

http://lpse.kemenpera.go.id/eproc 27-Apr-11

10 LPSE Kementerian Perindustrian

http://lpse.kemenperin.go.id/eproc 27-Apr-11

11 LPSE DPR RI http://lpse.dpr.go.id/eproc 04-Mei-11 12 LPSE Kota Pontianak http://lpse.pontianakkota.go.id/eproc 04-Mei-11 13 LPSE Kabupaten Bangka http://lpse.bangka.go.id/eproc 04-Mei-11 14 LPSE Kabupaten Karimun http://110.137.64.251/eproc 04-Mei-11 15 LPSE Kabupaten Kotawaringin

Timur http://lpse.kotimkab.go.id/eproc 04-Mei-11

16 LPSE Provinsi Aceh http://lpse.acehprov.go.id/eproc 01-Jul-11 17 LPSE Kabupaten Parigi

Moutong http://lpse.parigimoutongkab.go.id/eproc 04-Jul-11

18 LPSE Kabupaten Musi Banyuasin

http://118.97.151.218/eproc 04-Jul-11

19 LPSE Kabupaten Sumbawa http://lpse.sumbawakab.go.id/eproc 04-Jul-11 20 LPSE Kabupaten Sarolangun http://lpse.sarolangunkab.go.id/eproc 04-Jul-11 21 LPSE Provinsi Nusa Tenggara

Timur http://lpse.nttprov.go.id/eproc 04-Jul-11

22 LPSE Kabupaten Bengkalis http://lpse.bengkalis.go.id/eproc 04-Jul-11 23 LPSE Kabupaten Pelalawan http://lpse.pelalawankab.go.id/eproc 04-Jul-11 24 LPSE Kota Surakarta http://121.100.22.13/eproc 04-Jul-11 25 LPSE Kabupaten Gresik http://lpse.gresik.go.id/eproc 04-Jul-11 26 LPSE Kota Lubuklinggau http://lpse.lubuklinggau.go.id/eproc 04-Jul-11 27 LPSE Provinsi Sulawesi Barat http://125.167.121.151/eproc 04-Jul-11 28 LPSE Kabupaten Sumenep http://lpse.sumenep.go.id/eproc 04-Jul-11 29 LPSE Kota Batu http://lpse.batukota.go.id/eproc 04-Jul-11 30 LPSE Kabupaten Lamongan http://lpse.lamongankab.go.id/eproc/ 04-Jul-11 31 LPSE Kota Palembang http://lpse.palembang.go.id/eproc 04-Jul-11 32 LPSE Kabupaten Magetan http://lpse.magetankab.go.id/eproc 04-Jul-11 33 LPSE Kabupaten Kuburaya http://lpse.kuburayakab.go.id/eproc 04-Jul-11 34 LPSE Kabupaten Jember http://180.247.250.208/eproc 04-Jul-11 35 LPSE Kabupaten Jembrana http://lpse.jembranakab.go.id/eproc 04-Jul-11 36 LPSE Kabupaten Batanghari http://lpse.batangharikab.go.id/eproc 04-Jul-11

Page 93: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 81

No Nama LPSE Alamat Website Tanggal Implementasi

37 LPSE Kabupaten Kerinci http://lpse.kerincikab.go.id/eproc 04-Jul-11 38 LPSE Kota Jambi http://lpse.jambikota.go.id/eproc 04-Jul-11 39 LPSE Universitas Tanjung

Pura http://lpse.untan.ac.id/eproc 04-Jul-11

40 LPSE Kota Singkawang http://e-proc.singkawangkota.go.id/eproc 04-Jul-11 41 LPSE Pemkab Sinjai http://lpse.sinjai.go.id/eproc/ 04-Jul-11 42 LPSE Kabupaten Lampung

Timur http://222.124.142.123/eproc 04-Jul-11

43 LPSE Kabupaten Bengkulu Utara

http://202.95.135.66/eproc 04-Jul-11

44 LPSE Universitas Bengkulu http://lpse.unib.ac.id/eproc 04-Jul-11 45 LPSE Bandar Lampung http://lpse.bandarlampungkota.go.id/eproc 04-Jul-11 46 LPSE Kota Pare-pare http://118.97.32.30/eproc 04-Jul-11 47 LPSE Kabupaten Donggala http://lpse.donggala.go.id/eproc 04-Jul-11 48 LPSE Kota Malang http://lpse.malangkota.go.id/eproc 04-Jul-11 49 LPSE Kota Madiun http://lpse.madiunkota.go.id/eproc 04-Jul-11 50 LPSE Universitas Airlangga http://lpse.unair.ac.id/eproc 04-Jul-11 51 LPSE RSJ Dr. Radjiman

Wediodiningrat http://27.131.7.252/eproc 04-Jul-11

52 LPSE Kabupaten Ngawi http://lpse.ngawikab.go.id/eproc 04-Jul-11 53 LPSE Kabupaten Bojonegoro http://lpse.bojonegorokab.net/eproc 04-Jul-11 54 LPSE Kabupaten Kediri http://222.124.155.244/eproc 04-Jul-11 55 LPSE Kabupaten Nganjuk http://lpse.nganjukkab.go.id/eproc 04-Jul-11 56 LPSE Kabupaten Blora http://lpse.blorakab.go.id/eproc 05-Jul-11 57 LPSE Kabupaten Batang http://lpse.batangkab.go.id/eproc 05-Jul-11 58 LPSE Kabupaten Grobogan http://lpse.grobogan.go.id/eproc 05-Jul-11 59 LPSE Kabupaten Sukoharjo http://lpse.sukoharjokab.go.id/eproc 05-Jul-11 60 LPSE Kabupaten Wonosobo http://lpse.wonosobokab.go.id/eproc 05-Jul-11 61 LPSE Kabupaten Sragen http://lpse.sragenkab.go.id/eproc 05-Jul-11 62 LPSE Kementerian Pertanian http://lpse.deptan.go.id/eproc 05-Jul-11 63 LPSE Provinsi Banten http://lpse.bantenprov.go.id/eproc 05-Jul-11 64 LPSE MPR RI http://lpse.mpr.go.id/eproc 05-Jul-11 65 LPSE Kota Tangerang Selatan http://lpse.tangerangselatankota.go.id/eproc 05-Jul-11 66 LPSE Kota Palu http://lpse.palukota.go.id/eproc 06-Jul-11 67 LPSE Kabupaten Pontianak http://lpse.pontianakkab.go.id/eproc 08-Jul-11 68 LPSE Kota Blitar http://lpse.blitarkota.net/eproc 08-Jul-11 69 LPSE ESDM http://eproc.esdm.go.id/eproc/ 08-Jul-11 70 LPSE TVRI http://lpse.tvri.co.id/eproc 08-Jul-11 71 LPSE Kabupaten Lebong http://lpse.lebongkab.go.id/eproc 15-Jul-11 72 LPSE Ogan Komering Ilir http://lpse.kaboki.go.id/eproc 15-Jul-11 73 LPSE Universitas Sumatera

Utara http://lpse.usu.ac.id/eproc 19-Jul-11

74 LPSE Universitas Jember http://lpse.unej.ac.id/eproc 21-Jul-11 75 LPSE Kabupaten Magelang http://lpse.magelangkab.go.id/eproc 21-Jul-11 76 SPSE - Kementerian Hukum

dan HAM RI http://lpse.kemenkumham.go.id/eproc 21-Jul-11

77 LPSE Kabupaten Pinrang http://lpse.pinrangkab.go.id/eproc 21-Jul-11

Page 94: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 82

No Nama LPSE Alamat Website Tanggal Implementasi

78 LPSE Kabupaten Ketapang http://lpse.ketapangkab.go.id/eproc 21-Jul-11 79 LPSE Kementrian Negara

Ristek dan Teknologi http://lpse.ristek.go.id/eproc 21-Jul-11

80 LPSE Kota Banda Aceh http://lpse.bandaacehkota.go.id/eproc 25-Jul-11 81 LPSE Kabupaten Tojo una-una http://lpse.tojounaunakab.go.id/eproc 25-Jul-11 82 LPSE Badan Pusat Statistik http://203.123.60.157/eproc 25-Jul-11 83 LPSE Kota Kotamobagu http://118.97.42.226/eproc 26-Jul-11 84 LPSE Kementerian Agama http://lpse.kemenag.go.id/eproc 26-Jul-11 85 LPSE Kota Pangkal Pinang http://lpse.pangkalpinangkota.go.id/eproc 26-Jul-11 86 LPSE Kabupaten Klaten http://lpse.klatenkab.go.id/eproc 26-Jul-11 87 LPSE Kabupaten Lombok

Tengah http://lpse.lomboktengahkab.go.id/eproc 26-Jul-11

88 LPSE Kabupaten Kutai Kartanegara

http://lpse.kutaikartanegarakab.go.id/eproc 29-Jul-11

89 LPSE Kabupaten Bangka Tengah

http://lpse.bangkatengahkab.go.id/eproc 01-Agust-11

90 LPSE Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

http://lpse.babelprov.go.id/eproc 01-Agust-11

91 LPSE Kota Banjarbaru http://lpse.banjarbarukota.go.id/eproc 01-Agust-11 92 LPSE Kota Sabang http://lpse.sabangkota.go.id/eproc 01-Agust-11 93 LPSE Provinsi Lampung http://lpse.lampungprov.go.id/eproc 02-Agust-11 94 LPSE Mahkamah Konstitusi http://lpse.mahkamahkonstitusi.go.id/eproc 04-Agust-11 95 LPSE Kabupaten Kebumen http://lpse.kebumenkab.go.id/eproc 05-Agust-11 96 LPSE Provinsi Sumatera Barat http://lpse.sumbarprov.go.id/eproc 05-Agust-11 97 LPSE Kota Banjarmasin http://lpse.banjarmasin.go.id/eproc 08-Agust-11 98 LPSE Kabupaten Kudus http://lpse.kuduskab.go.id/eproc 08-Agust-11 99 LPSE Provinsi Kepulauan Riau http://www.kepriprov.net/eproc 08-Agust-11 100 LPSE Provinsi Jambi http://lpse.jambiprov.go.id/eproc 08-Agust-11 101 LPSE Badan Pertanahan

Nasional http://lpse.bpn.go.id/eproc 08-Agust-11

102 LPSE BKKBN http://lpse.bkkbn.go.id/eproc 08-Agust-11 103 LPSE Provinsi Jawa Timur http://lpse.jatimprov.go.id/eproc 08-Agust-11 104 LPSE Kabupaten Madiun http://lpse.madiunkab.go.id/eproc 08-Agust-11 105 LPSE Provinsi Papua http://lpse.papua.go.id/eproc 09-Agust-11 106 LPSE Kementerian Tenaga

Kerja dan Transmigrasi http://lpse.depnakertrans.go.id/eproc 09-Agust-11

107 LPSE Kabupaten Jepara http://lpse.jeparakab.go.id/eproc 09-Agust-11 108 LPSE Kabupaten Karanganyar http://lpse.karanganyarkab.go.id/eproc 09-Agust-11 109 LPSE Kabupaten Purworejo http://lpse.purworejokab.go.id/eproc 09-Agust-11 110 LPSE Kementerian Dalam

Negeri http://lpse.depdagri.go.id/eproc 09-Agust-11

111 LPSE Provinsi Sulawesi Utara http://lpse.sulutprov.go.id/eproc 09-Agust-11 112 LPSE Provinsi Jawa Tengah http://lpse.jatengprov.go.id/eproc 09-Agust-11 113 LPSE Kota Magelang http://202.169.224.90/eproc 09-Agust-11 114 LPSE Kabupaten Sidoarjo http://lpse.sidoarjokab.net/eproc 09-Agust-11 115 LPSE POM http://lpse.pom.go.id/eproc 09-Agust-11 116 LPSE Kalimantan Selatan http://lpse.kalselprov.go.id/eproc 10-Agust-11

Page 95: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 83

No Nama LPSE Alamat Website Tanggal Implementasi

117 LPSE Kota Depok http://lpse.depok.go.id/eproc 10-Agust-11 118 LPSE Kabupaten Balangan http://lpse.balangankab.go.id/eproc 10-Agust-11 119 LPSE Provinsi Kalimantan

Timur http://lpse.kaltimprov.go.id/eproc 10-Agust-11

120 LPSE Provinsi Maluku http://lpse.malukuprov.go.id/eproc 10-Agust-11 121 LPSE Provinsi Kalimantan

Tengah http://lpse.kalteng.go.id/eproc 10-Agust-11

122 LPSE Kabupaten Temanggung http://110.76.147.187/eproc 10-Agust-11 123 LPSE Kabupaten Paser http://lpse.paserkab.go.id/eproc 10-Agust-11 124 LPSE Provinsi Riau http://lpse.riau.go.id/eproc 10-Agust-11 125 LPSE Kabupaten Minahasa

Utara http://110.139.227.241/eproc 11-Agust-11

126 LPSE Provinsi Sulawesi Selatan

http://118.97.47.25/eproc 11-Agust-11

127 LPSE Kabupaten Sekadau http://lpse.sekadaukab.go.id/eproc 11-Agust-11 128 LPSE Provinsi Gorontalo http://lpse.gorontaloprov.go.id/eproc 11-Agust-11 129 LPSE Kabupaten Aceh Utara http://lpse.acehutara.go.id/eproc 11-Agust-11 130 LPSE Kabupaten Cilacap http://lpse.cilacapkab.go.id/eproc 12-Agust-11 131 LPSE PELNI http://lpse.pelni.co.id/eproc 12-Agust-11 132 LPSE Kabupaten Brebes http://lpse.brebeskab.go.id/eproc 12-Agust-11 133 LPSE Kota Payakumbuh http://lpse.payakumbuhkota.go.id/eproc 15-Agust-11 134 LPSE Kabupaten Lampung

Selatan http://180.242.49.182/eproc 15-Agust-11

135 LPSE Provinsi Sulawesi Tengah

http://lpse.sulteng.go.id/eproc 15-Agust-11

136 LPSE Kabupaten Badung http://lpse.badungkab.go.id/eproc 15-Agust-11 137 LPSE Kabupaten Kotawaringin

Barat http://lpse.kotawaringinbaratkab.go.id/eproc 15-Agust-11

138 LPSE Kota Batam http://27.50.24.36/eproc 15-Agust-11 139 LPSE Kabupaten Tabalong http://lpse.tabalongkab.go.id/eproc 16-Agust-11 140 LPSE Universitas Negeri

Makassar http://lpse.unm.ac.id/eproc 16-Agust-11

141 LPSE Kabupaten Pemalang http://lpse.pemalangkab.go.id/eproc 16-Agust-11 142 LPSE Kabupaten Banjar http://lpse.banjarkab.go.id/eproc 16-Agust-11 143 LPSE Kabupaten Banyuasin http://lpse.banyuasinkab.go.id/eproc 16-Agust-11 144 LPSE Provinsi Sulawesi

Tenggara http://lpse.sultraprov.go.id/eproc 16-Agust-11

145 LPSE Provinsi Kalimantan Barat

http://lpse.kalbarprov.go.id/eproc 16-Agust-11

146 LPSE Kabupaten Kuantan Singingi

http://lpse.kuansing.go.id/eproc 16-Agust-11

147 LPSE Kabupaten Tapin http://lpse.tapinkab.go.id/eproc 16-Agust-11 148 LPSE Provinsi Sumatera

Selatan http://lpse.sumselprov.go.id/eproc 16-Agust-11

149 LPSE Kabupaten Merauke http://lpse.merauke.go.id/eproc 18-Agust-11 150 LPSE Kota Denpasar http://eproc.denpasarkota.go.id/eproc 18-Agust-11 151 LPSE Kabupaten Tegal http://lpse.tegalkab.go.id/eproc 18-Agust-11

Page 96: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 84

No Nama LPSE Alamat Website Tanggal Implementasi

152 LPSE Kabupaten Pacitan http://www.lpse.pacitankab.go.id/eproc 18-Agust-11 153 LPSE Universitas Sriwijaya http://lpse.unsri.ac.id/eproc 18-Agust-11 154 LPSE Kabupaten Banyumas http://lpse.banyumaskab.go.id/eproc 18-Agust-11 155 LPSE Kota Salatiga http://lpse.pemkot-salatiga.go.id/eproc 18-Agust-11 156 LPSE Kabupaten Sumbawa

Barat http://lpse.sumbawabaratkab.go.id/eproc 18-Agust-11

157 LPSE Kota Tangerang http://lpse.tangerangkota.go.id/eproc 18-Agust-11 158 LPSE Universitas Mulawarman http://lpse.unmul.ac.id/eproc 18-Agust-11 159 LPSE Kabupaten Penajam

Paser Utara http://lpse.penajamkab.go.id/eproc 18-Agust-11

160 LPSE Kota Tarakan http://lpse.tarakankota.go.id/eproc 18-Agust-11 161 LPSE Kabupaten Belitung http://lpse.belitungkab.go.id/eproc 18-Agust-11 162 LPSE Kota Pekalongan http://lpse.pekalongankota.go.id/eproc 18-Agust-11 163 LPSE Kabupaten Luwu Utara http://lpse.luwuutara.go.id/eproc 19-Agust-11 164 LPSE Kota Pekanbaru http://lpse.pekanbaru.go.id/eproc 19-Agust-11 165 LPSE Universitas Jenderal

Soedirman http://lpse.unsoed.ac.id/eproc 19-Agust-11

166 LPSE ITB http://lpse.itb.ac.id/eproc 22-Agust-11 167 LPSE Kabupaten Indragiri Hilir http://180.235.150.235/eproc 22-Agust-11 168 LPSE Politeknik Negeri

Lampung http://lpse.polteklampung.ac.id/eproc 22-Agust-11

169 LPSE Kementerian Kehutanan http://lpse.dephut.go.id/eproc 24-Agust-11 170 LPSE Kota Prabumulih http://202.146.178.107/eproc 24-Agust-11 171 LPSE Provinsi Bali http://lpse.baliprov.go.id/eproc 24-Agust-11 172 LPSE Kabupaten Banyuwangi http://lpse.banyuwangikab.go.id/eproc 24-Agust-11 173 LPSE Kabupaten Hulu Sungai

Utara http://lpse.hulusungaiutara.go.id/eproc 25-Agust-11

174 LPSE Kota Bogor http://eproc.kotabogor.go.id/eproc 25-Agust-11 175 LPSE POLRI http://lpse.polri.go.id/eproc 25-Agust-11 176 LPSE Kota Tegal http://lpse.tegalkota.go.id/eproc 26-Agust-11 177 LPSE Kabupaten Ende http://www.lpse.endekab.go.id/eproc 26-Agust-11 178 LPSE Universitas Negeri

Medan http://lpse.unimed.ac.id/eproc 26-Agust-11

179 LPSE Kota Metro http://118.97.129.114/eproc 26-Agust-11 180 LPSE ITS http://lpse.its.ac.id/eproc 05-Sep-11 181 LPSE Kabupaten Kampar http://lpse.kamparkab.go.id/eproc 06-Sep-11 182 LPSE Kabupaten Pasaman http://lpse.pasamankab.go.id/eproc 06-Sep-11 183 LPSE Universitas Bandar

Lampung http://lpse.ubl.ac.id/eproc 06-Sep-11

184 LPSE Kabupaten Sleman http://lpse.slemankab.go.id/eproc 06-Sep-11 185 LPSE Universitas Brawijaya http://lpse.ub.ac.id/eproc 06-Sep-11 186 LPSE Kabupaten Blitar http://lpse.blitarkab.go.id/eproc 07-Sep-11 187 LPSE Kabupaten Berau http://lpse.beraukab.go.id/eproc 07-Sep-11 188 LPSE Kabupaten Banjarnegara http://lpse.banjarnegarakab.go.id/eproc 07-Sep-11 189 LPSE Kabupaten Halmahera

Utara http://202.43.175.107/eproc 09-Sep-11

190 LPSE Universitas Negeri http://lpse.unnes.ac.id/eproc 09-Sep-11

Page 97: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 85

No Nama LPSE Alamat Website Tanggal Implementasi

Semarang 191 LPSE Provinsi Sumatera Utara http://lpse.sumutprov.go.id/eproc 15-Sep-11 192 LPSE Kabupaten Boyolali http://lpse.boyolalikab.go.id/eproc 16-Sep-11 193 LPSE Universitas Indonesia http://lpse.ui.ac.id/eproc 16-Sep-11 194 LPSE Universitas Tadulako http://lpse.untad.ac.id/eproc 20-Sep-11 195 LPSE Kota Semarang http://lpse.semarangkota.go.id/eproc 20-Sep-11 196 LPSE Kabupaten Bulukumba http://118.97.33.125/eproc 20-Sep-11 197 LPSE Universitas Negeri

Padang http://222.124.193.143/eproc 20-Sep-11

198 LPSE Kabupaten Malang http://lpse.malangkab.go.id/eproc 21-Sep-11 199 LPSE Kabupaten Jombang http://lpse.jombangkab.go.id/eproc 21-Sep-11 200 LPSE Kabupaten Sitaro http://lpse.sitarokab.go.id/eproc 21-Sep-11 201 LPSE Kabupaten Bulungan http://203.99.96.205/eproc 26-Sep-11 202 LPSE Kota Lhokseumawe http://lpse.lhokseumawekota.go.id/eproc 27-Sep-11 203 LPSE Kementerian Kelautan

dan Perikanan http://lpse.kkp.go.id/eproc 27-Sep-11

204 LPSE Kabupaten Pesawaran http://222.124.2.222/eproc 27-Sep-11 205 LPSE Kabupaten Tanjung

Jabung Barat http://118.97.150.50/eproc 28-Sep-11

206 LPSE Kabupaten Barito Kuala http://222.124.183.58/eproc 28-Sep-11 207 LPSE Kabupaten Polewali

Mandar http://125.167.186.30/eproc 28-Sep-11

208 LPSE Kementrian Perhubungan

http://lpse.dephub.go.id/eproc 28-Sep-11

209 LPSE Kabupaten Lebak http://lpse.lebakkab.go.id/eproc 28-Sep-11 210 LPSE Kabupaten Muaro Jambi http://111.221.43.152/eproc 04-Okt-11 211 LPSE Kota Bukittinggi http://www.lpse.bukittinggikota.go.id/eproc 04-Okt-11 212 LPSE Kabupaten Tanah Datar http://lpse.tanahdatar.go.id/eproc 05-Okt-11 213 LPSE Kabupaten Mojokerto http://118.97.238.34/eproc 17-Okt-11 214 LPSE Kabupaten Pasaman

Barat http://lpse.pasamanbaratkab.go.id/eproc 19-Okt-11

215 LPSE Kabupaten Hulu Sungai Selatan

http://lpse.hulusungaiselatankab.go.id/eproc 20-Okt-11

216 LPSE Universitas Andalas http://222.124.193.40/eproc 24-Okt-11 217 LPSE Universitas Gajah Mada https://lpse.ugm.ac.id/eproc 27-Okt-11 218 LPSE Kabupaten Tanah Laut http://lpse.tanahlautkab.go.id/eproc 27-Okt-11 219 LPSE Kabupaten Lampung

Barat http://222.124.7.74/eproc 28-Okt-11

220 LPSE Kabupaten Langkat http://180.241.90.127/eproc 28-Okt-11 221 LPSE Kota Medan http://124.81.86.114/eproc 28-Okt-11 222 LPSE Kabupaten Siak http://lpse.siak.go.id/eproc 28-Okt-11 223 LPSE Kota Bengkulu http://110.137.129.157/eproc 31-Okt-11 224 LPSE Kota Makassar http://119.252.172.212/eproc 31-Okt-11 225 LPSE Kabupaten Mamuju http://110.139.206.82/eproc 31-Okt-11 226 LPSE Politeknik Negeri Ujung

Pandang http://222.124.189.94/eproc 31-Okt-11

227 LPSE Kabupaten Purbalingga http://lpse.purbalinggakab.go.id/eproc 31-Okt-11

Page 98: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 86

No Nama LPSE Alamat Website Tanggal Implementasi

228 LPSE Kabupaten Pekalongan http://lpse.pekalongankab.go.id/eproc 31-Okt-11 229 LPSE Kabupaten Aceh Tengah http://lpse.acehtengahkab.go.id/eproc 31-Okt-11 230 LPSE Kabupaten Sanggau http://lpse.sanggau.go.id/eproc 31-Okt-11 231 LPSE Kabupaten Musi Rawas http://118.97.147.179/eproc 02 November

2011 232 LPSE Kabupaten Enrekang http://120.136.18.66/eproc 03 November

2011 233 LPSE RS. Wahidin

Sudirohusodo http://110.136.249.13/eproc 04 November

2011 234 LPSE BPPT http://lpse.bppt.go.id/eproc 04 November

2011 235 LPSE Kabupaten Wonogiri http://121.100.17.17/eproc 07 November

2011 236 LPSE Kota Balik Papan http://203.130.240.45/eproc 07 November

2011 237 LPSE Hulu Sungai Tengah http://124.195.9.69/eproc 07 November

2011 238 LPSE Kabupaten Tanah

Bumbu http://118.97.212.42/eproc 08 November

2011 239 LPSE Kabupaten Serang http://lpse.serangkab.go.id/eproc 10 November

2011 240 LPSE Kabupaten Bengkulu

Selatan http://lpse.bengkuluselatankab.go.id/eproc 14 November

2011 241 LPSE Kementerian

Perdagangan RI http://lpse.kemendag.go.id/eproc 29 November

2011 242 LPSE Universitas Syahkuala

Banda Aceh http://222.124.186.230/eproc 08-Des-11

243 LPSE Kota Bitung http://118.97.255.218/eproc 08-Des-11 244 LPSE Kementrian Sosial http://lpse.depsos.go.id/eproc 08-Des-11 245 LPSE Kabupaten Malinau http://118.97.212.11/eproc 08-Des-11 246 LPSE Kabupaten Seruyan http://222.124.33.154/eproc 19-Des-11 247 LPSE Kabupaten Samosir http://180.241.17.62/eproc 21-Des-11 248 LPSE Kota Ternate http://118.97.31.178/eproc 22-Des-11 249 LPSE Kabupaten Tanjung

Jabung Timur http://222.124.194.125/eproc 22-Des-11

250 LPSE Kabupaten Bolmong Utara

http://118.97.33.29/eproc 22-Des-11

251 LPSE Kabupaten Pohuwato http://lpse.pohuwatokab.go.id/eproc 28-Des-11 252 LPSE Provinsi Jawa Barat http://lpse.jabarprov.go.id/eproc 01-Jan-12

Page 99: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI · PDF filedisusun sebagai sarana pengendalian dan penilaian kinerja ... dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan

LAKIP LKPP TAHUN 2011 | 87