Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah...

62
i | Ikhtisar Eksekutif LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKP TAHUN 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan @Copyright Itjen2014 Inspektorat Jenderal KKP Gd. Mina Bahari III, Lt 4-6 Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Telp.+62-21-3519070 Fax. +62-21-3520336 Web: www.itjen.kkp.go.id

Transcript of Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah...

i | I k h t i s a r E k s e k u t i f

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan

@Copyright Itjen2014

Inspektorat Jenderal KKP Gd. Mina Bahari III, Lt 4-6 Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Telp.+62-21-3519070 Fax. +62-21-3520336 Web: www.itjen.kkp.go.id

ii | I k h t i s a r E k s e k u t i f

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Jenderal (Itjen)

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tahun 2010-2014, Itjen telah

menetapkan visinya untuk Menjadi Katalisator Pembaharuan Kinerja

Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan misi Memberikan

Pengawasan Terbaik untuk Peningkatan Kinerja Kementerian Kelautan dan

Perikanan. Rencana tersebut bertujuan untuk “Peningkatan Efektifitas

Peran Pengawasan Internal”. Sesuai PermenKP No. PER.15/MEN/2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan,

peran pengawas intern terutama untuk mengawal program-program

strategis nasional dan kementerian, di antaranya Program Peningkatan

Kehidupan Nelayan (PKN), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri, Minapolitan dan Industrialisasi Kelautan dan Perikanan.

Terdapat tiga sasaran yang ingin dicapai Itjen KKP pada tahun

2013 sebagaimana dituangkan dalam Penetapan Kinerja (PK) 2013.

Sasaran tersebut adalah 1) Pengelolaan dan pertanggungjawaban

keuangan yang efektif dan efisien dengan indikator kinerja Opini WTP dari

BPK-RI atas Laporan Keuangan KKP Tahun 2013; 2) Terwujudnya AKIP

yang efektif di KKP dengan indikator kinerja Nilai A untuk AKIP KKP dan

Nilai Baik untuk RB KKP; 3) Peningkatan kualitas pelayanan publik kepada

masyarakat dengan indikator kinerja Nilai Integritas KKP 6,75 dan Nilai

Inisiatif Anti Korupsi 8. Untuk menyempurnakan arah, sasaran dan

indikator kinerja serta meningkatkan kualitas pengelolaan kinerja sampai

dengan tahun 2014, maka pada triwulan III 2013 dilakukan

penyempurnaan sasaran kinerja dengan menggunakan pendekatan

Balanced Scorecard (BSC) yang memungkinkan sasaran kinerja organisasi

disalurkan hingga level individu.

iii | I k h t i s a r E k s e k u t i f

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

Setelah dilakukan penyempurnaan dengan metode BSC sasaran

kinerja Itjen pada tahun 2013 dirumuskan menjadi 8 sasaran dengan 21

indikator kinerja. Dalam capainnya hampir seluruh indikator kinerja telah

tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan untuk tahun 2013. Dari 21

indikator kinerja, hanya 3 yang belum mencapai target dan 1 indikator

kinerja yang masih menunggu hasil penilaian pihak eksternal yaitu, Nilai

Evaluasi AKIP KKP dengan capaian 84,84%, Persentase pelaksanaan

penugasan yang memenuhi standar pelaksanaan pengawasan dengan

capaian 92,11%, serta nilai implementasi RB KKP dengan capaian

90,53%. Capaian kinerja indikator lainnya akan dijelaskan secara

terperinci pada BAB III. Dalam hal akuntabilitas keuangan, Itjen KKP

mengelola anggaran senilai Rp59.118.512.000,00 dengan realisasi senilai

Rp58.515.408.549,00 atau 98,98%. Dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan dan capaian

kinerja tahun berikutnya, itjen akan melakukan beberapa langkah

perbaikan berupa penyesuaian Dokumen Perencanaan tahun 2014 dengan

sasaran kinerja berbasis BSC dan penyempurnaan formulasi pengukuran

indikator kinerja berbasis BSC dalam manual IKU tahun 2014 agar hasil

pengukuran lebih akurat dengan basis data yang handal.

Inspektorat Jenderal sesuai tugas dan fungsinya telah melakukan

reviu terhadap dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2013 pada minggu

ke-3 Februari 2014, yang bertujuan untuk memperoleh keyakinan bahwa

LAKIP yang disusun telah disajikan sesuai format dalam Lampiran IV

Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 dan memberikan

keyakinan terhadap akurasi, ketajaman analisis dan keandalan informasi

yang disajikan. Hasil reviu tersebut telah dijadikan bahan penyempurnaan

LAKIP Itjen Tahun 2013 ini.

iv | I k h t i s a r E k s e k u t i f

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan mengucap Puji Syukur kehadirat

Allah SWT atas segala berkat dan ridhonya, Inspektorat

Jenderal (Itjen) dapat menyelesaikan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun

2013 ini, yang merupakan implementasi dari Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 TAHUN 2010 Tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Perlu kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu terselesaikannya laporan ini. Kami menyadari, bahwa dalam

pelaksanaan kegiatan tahun 2013, masih terdapat rencana-rencana yang belum

berujung implementasi. Kemudian masih ada juga kegiatan dengan rencana yang

kurang matang. Begitu pula dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari

sempurna. Namun demikian, kami mencoba agar substansi akuntabilitas kinerja

yang disampaikan sesuai dengan koridor yang ditetapkan Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB). Perlu kami

syukuri pula, bahwa sumbangsih Itjen dalam melaksanakan pengawasan

akuntabilitas kinerja di tahun 2013 yang lalu berujung positif, yaitu Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kementerian Kelautan dan

Perikanan mendapat apresiasi berupa predikat A dari Kementerian PAN dan RB di

tahun 2013.

Untuk itu, kami berharap adanya kritik membangun demi kesempurnaan

LAKIP ini dan demi kemajuan Inspektorat Jenderal dalam mengawal KKP.

Jakarta, Februari 2014

Inspektur Jenderal

ANDHA FAUZIE MIRAZA

v | I k h t i s a r E k s e k u t i f

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

DAFTAR ISI

IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................... . ii

KATAPENGANTAR ......................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................. v

DAFTAR TABEL ............................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... viii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Agenda Inspektorat Jenderal ...................................................... 2

C. Tugas dan Fungsi ...................................................................... 4

BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................ 8

A. Rencana Strategis Itjen KKP Tahun 2010 – 2014 ......................... 8

B. Rencana Kinerja Tahunan. ......................................................... 12

C. Penetapan Kinerja Tahun 2012 ................................................... 13

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA ................................................... 19

A. Pengelolaan Kinerja Inspektorat Jenderal ................................... 19

B. Capaian Kinerja ........................................................................ 19

C. Akuntabilitas Keuangan ............................................................. 48

BAB 4 PENUTUP ........................................................................... 53

LAMPIRAN

vi | I k h t i s a r E k s e k u t i f

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Penetapan Kinerja Inspektur Jenderal KKP Tahun 2013 14

Tabel 2. Rentang Penilaian Capaian Kinerja 19

Tabel 3. Realisasi IKU Sasaran Terwujudnya Good Governance dan Clean Government

20

Tabel 4. Perkembangan Temuan Materialitas Pengawas Eksternal Pada KKP

21

Tabel 5. Analisa Perkembangan Nilai Evaluasi Kinerja AKIP KKP 23

Tabel 6. Perkembangan Indeks Integritas KKP 25

Tabel 7. Unit Layanan Publik KKP yang disurvei KPK 25

Tabel 8. Perkembangan Nilai Inisiatif Anti Korupsi KKP 26

Tabel 9. Perkembangan Nilai RB KKP 27

Tabel 10. Realisasi IKU Persentase Kegiatan Pengawasan Internal Berbasis Risiko

28

Tabel 11. Analisis Resiko Lingkup KKP 28

Tabel 12. Fokus Pengawasan Itjen 29

Tabel 13. Realisasi IKU Sasaran Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien

29

Tabel 14. Perkembangan IKU Sasaran Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien

31

Tabel 15. Perkembangan IKU Sasaran Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP Yang Efektif dan Efisien

32

Tabel 16. Perkembangan Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan Manajemen Risiko, Pelayanan Publik, SAKIP, RB, LK KKP dan PBJ lingkup KKP

32

Tabel 17. Realisasi Sasaran Terselenggaranya 33

Tabel 18. Perkembangan Pelaksanaan Penugasan Yang

Memenuhi Standar Pelaksanaan Pengawasan

34

Tabel 19. Perkembangan Jumlah Laporan Pengawasan Yang

Memenuhi Standar Pelaporan

35

vii | I k h t i s a r E k s e k u t i f

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

Tabel 20 Perkembangan Sasaran SDM Itjen KKP yang Kompeten

dan Profesional

35

Tabel 21. Realisasi Sasaran Tersedianya Informasi yang Valid,

Handal, dan Mudah Diakses lingkup Itjen

36

Tabel 22. Perkembangan Service Level Agreement di Itjen 37

Tabel 23. Perkembangan Persepsi user terhadap kemudahan

akses di Itjen

38

Tabel 24. Realisasi Sasaran Terwujudnya Good Governance dan

Clean Government lingkup Itjen

39

Tabel 25. Perkembangan Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas

Eksternal Dan Internal Yang Ditindaklanjuti

Dibandingkan Total Rekomendasi Yang Diberikan Pada

Itjen

40

Tabel 26. Perkembangan Tingkat Kualitas Akuntabilitas Itjen KKP 41

Tabel 27. Perkembangan Indeks Integritas Itjen KKP 42

Tabel 28. Perkembangan Nilai Inisiatif Anti Korupsi Itjen KKP 43

Tabel 29. Perkembangan Nilai Implementasi RB Itjen KKP 44

Tabel 30. Perkembangan Nilai Evaluasi SPIP Itjen KKP 45

Tabel 31. Persentase Penyerapan DIPA Itjen Tahun 2013 46

Tabel 32. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2012 dengan

2013

47

Tabel 33. Tren Capaian Kinerja 2010 – 2013 & Perbandingan

terhadap Target Akhir Tahun RPJMN

47

Tabel 34. Realisasi Anggaran per Keluaran Itjen Tahun 2013 48

Tabel 35. Tabel 35. Perbandingan Realisasi Anggaran tahun 2010

- 2013

51

viii | I k h t i s a r E k s e k u t i f

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal KKP 6

Gambar 2. Peta Strategi Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun

2013

11

Gambar 3. Perkembangan Kualitas LK KKP 22

Gambar 4. Perkembangan Nilai AKIP KKP 24

Gambar 5. Perbandingan Komponen Integritas 25

Gambar 6. Perkembangan Nilai Inisiatif Anti Korupsi KKP 26

Gambar 7. Grafik hasil Evaluasi AKIP pada Unit Eselon I KKP

Tahun 2013

41

Gambar 8. Grafik Hasil Penilaian IAK Unit Eselon I Lingkup KKP

Tahun 2013

43

Gambar 9. Grafik Hasil Evaluasi Pelaksanaan PMPRB Online Eselon

I Lingkup KKP Tahun 2012

45

Gambar 10. Grafik hasil Evaluasi SPI pada Eselon I KKP Tahun

2013

46

1 | P e n d a h u l u a n

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

BAB I

PENDAHULUAN

AA.. LATAR BELAKANG

Cita-cita pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam

Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2014 ditujukan untuk:

(i) terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat, melalui

pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada keunggulan daya

saing, kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya

bangsa, yang didukung sepenuhnya oleh kemajuan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi, (ii) terwujudnya masyarakat, bangsa dan

negara yang demokratis, berbudaya, bermartabat dan menjunjung

tinggi kebebasan yang bertanggung jawab serta hak asasi manusia,

dan (iii) terwujudnya pembangunan yang adil dan merata, yang

dilakukan oleh seluruh masyarakat secara aktif, yang hasilnya dapat

dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia. Dalam rangka mewujudkan

cita-cita luhur tesebut, telah dirumuskan lima agenda pembangunan

nasional (Bappenas, 2011), yaitu :

1. Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat

2. Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan

3. Penegakan Pilar Demokrasi

4. Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi

5. Pembangunan yang Inklusif dan Berkeadilan

Selaras dengan fungsinya sebagai Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah (APIP), Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan

Perikanan (Itjen KKP) berkewajiban untuk memberikan kontribusi dan

kinerja terbaik untuk mewujudkan salah satu dari lima agenda

pembangunan nasional dalam RPJM 2010-2014, yaitu perbaikan

2 | P e n d a h u l u a n

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

tata kelola pemerintahan. Dalam rangka melaksanakan agenda

tersebut, Itjen pada tahun 2013 mereviu kembali Rencana Strategis

(Renstra) 2010-2014 yang berpedoman pada RPJM Tahun 2010-2014. Sebagai perwujudan akuntabilitas kinerjanya, Itjen KKP menyusun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) tahun 2013

yang menginformasikan masukan (input), keluaran (output), dan hasil

(outcome) terhadap pelaksanaan program dan kegiatan dalam kurun

waktu tahun 2013. Seluruh materi LAKIP akan disajikan secara

sistematis dan terstruktur yang meliputi: Pendahuluan mengenai latar

belakang penyusunan LAKIP, Perencanaan dan Perjanjian Kinerja

selama tahun 2013, Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 dan penutup

yang merupakan kesimpulan dari isi LAKIP serta saran untuk

perbaikan Akuntabilitas Kinerja.

BB.. AGENDA INSPEKTORAT JENDERAL

Salah satu agenda pembangunan nasional adalah perbaikan tata

kelola pemerintahan. Perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik

menjadi isu yang penting dalam konteks nasional dan internasional.

Seiring perjalanan waktu, melalui agenda reformasi yang dimulai sejak

1998, pemerintah secara terus menerus melakukan perubahan sistem

dan kebijakan dalam rangka mencapai tata kelola pemerintah yang

baik. Wujud dari perbaikan tata kelola pemerintahan ini antara lain

dapat dilihat dari penurunan tingkat korupsi, perbaikan pelayanan

publik, dan pengurangan ekonomi biaya tinggi. Tantangan di masa

mendatang, perlu upaya yang lebih keras dan sistematis untuk

memperbaiki praktik tata kelola pemerintahan.

Pembangunan birokrasi yang kuat merupakan elemen penting dalam

pemantapan tata kelola pemerintahan untuk menjaga agar

kelangsungan pembangunan tetap berkelanjutan. Pemantapan tata

kelola pemerintahan yang lebih baik dilaksanakan melalui terobosan

3 | P e n d a h u l u a n

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

kinerja secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada

hukum yang berwibawa, dan transparan. Selama ini, terdapat

permasalahan pada tatanan birokrasi, seperti: pelanggaran disiplin,

penyalahgunaan wewenang dan maraknya praktek KKN, rendahnya

kinerja sumber daya manusia aparatur, sistem kelembagaan dan

ketatalaksanaan pemerintahan yang belum memadai, rendahnya

efisiensi dan efektivitas kerja, serta masih rendahnya kualitas

pelayanan umum.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Inspektorat

Jenderal melaksanakan agenda pembangunan nasional yang berupa

Tata Kelola Pemerintahan yang baik melalui Program

Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara,

dengan melakukan sebagai berikut:

1. Pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja Sekretariat

Jenderal dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kelautan dan Perikanan dan pelaksana pembangunan KP;

2. Pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja Direktorat

Jenderal Perikanan Tangkap dan Direktorat Jenderal Pengawasan

dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan dan

pelaksana pembangunan KP;

3. Pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja Direktorat

Jenderal Perikanan Budidaya dan Direktorat Jenderal Kelautan,

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dan pelaksana pembangunan KP;

4. Pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja Direktorat

Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan dan Badan

Riset Kelautan dan Perikanan dan pelaksana pembangunan KP;

5. Pengawasan akuntabilitas aparatur dengan tujuan tertentu pada

pelaksana pembangunan KP dan pengawasan pada unit kerja

Inspektorat Jenderal.

6. Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya.

4 | P e n d a h u l u a n

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

CC.. TUGAS DAN FUNGSI

Dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.15/MEN/ 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kelautan dan Perikanan, Itjen mengemban tugas sebagai pelaksana

pengawasan intern lingkup KKP. Dalam melaksanakan tugas

tersebut, Itjen menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern di

lingkungan KKP;

2. Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan KKP terhadap

kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi,

pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;

3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan

Menteri Kelautan dan Perikanan;

4. Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan KKP; dan

5. Pelaksanaan administrasi Itjen.

Sesuai PermenKP tersebut, struktur Organisasi Itjen KKP terdiri atas

enam unit kerja Eselon II, yaitu:

1. Sekretariat

Sekretariat Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan

pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi

di lingkungan Itjen.

2. Inspektorat I

Inspektorat I mempunyai tugas melaksanakan pengawasan

intern terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan

perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Sekretariat

Jenderal (Setjen), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kelautan dan Perikanan (BPSDMKP) dan Badan Karantina Ikan,

Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPMHP)

serta seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan

Sekretariat Jenderal, BPSDMKP dan BKIPMHP.

5 | P e n d a h u l u a n

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

3. Inspektorat II

Inspektorat II mempunyai tugas melaksanakan pengawasan

terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-

undangan serta administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal

Perikanan Tangkap (DJPT) dan Direktorat Jenderal Pengawasan

Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (DJPSDKP), serta seluruh

UPT lingkup DJPT dan DJPSDKP.

4. Inspektorat III

Inspektorat III mempunyai tugas melaksanakan pengawasan

intern terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan

perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Direktorat

Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) dan Direkotrat Jenderal

Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (DJKP3K), serta seluruh

UPT lingkup DJPB dan DJKP3K.

5. Inspektorat IV

Inspektorat IV mempunyai tugas melaksanakan pengawasan

terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-

undangan serta administrasi di lingkungan Direktorat Jenderal

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (DJP2HP) dan Badan

Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

(BalitbangKP) serta seluruh UPT lingkup DJP2HP dan

BalitbangKP.

6. Inspektorat V

Inspektorat V mempunyai tugas melaksanakan perumusan

kebijakan pengawasan dan pelaksanaan pengawasan untuk

tujuan tertentu atas petunjuk Menteri serta pengawasan

terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-

undangan serta administrasi di lingkungan Inspektorat Jenderal.

Struktur Organisasi Itjen KKP secara lebih terperinci disajikan pada

Gambar 1. berikut ini:

6 | P e n d a h u l u a n

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

Gambar 1. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal KKP

7 | P e r e n c a n a a n & P e r j a n j i a n K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKP TAHUN 2013

BAB II

PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA

8 | P e r e n c a n a a n & P e r j a n j i a n K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKP TAHUN 2013

BAB II

PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS ITJEN KKP TAHUN 2010 - 2014

Rencana Strategis Itjen KKP telah mengalami beberapa kali perubahan

disesuaikan dengan dinamika organisasi yang berkembang semakin baik. Pada

perubahan Renstra 2010 – 2014 di tahun 2013, Visi-Misi Itjen menjadi sebagai

berikut:

1. Visi Itjen KKP

Rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh Itjen KKP

selama 5 (lima) tahun mendatang serta gambaran menyeluruh mengenai

peranan dan fungsi Itjen KKP adalah

“Menjadi Katalisator Pembaharuan Kinerja KKP”

Visi tersebut dilatarbelakangi oleh adanya keinginan seluruh pegawai Itjen

yang kuat dan komitmen pimpinan terhadap pelaksanaan tata pemerintahan

yang bersih dan berwibawa dengan menjunjung tinggi prinsip good

governance dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi KKP.

Pernyataan visi tersebut merupakan idealisme, cita-cita, dan harapan dari

segenap personil Itjen KKP. Disamping komitmen dan profesionalitas juga

diperlukan dukungan dan kerjasama yang konstruktif dari mitra kerja lingkup

KKP.

2. Misi Itjen KKP

Rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk

mewujudkan visi Itjen KKP adalah

“Memberikan Pengawasan Terbaik untuk Peningkatan Kinerja

Kementerian Kelautan dan Perikanan”.

Dalam misi tersebut, semakin jelas komitmen Itjen dalam mengawal

pelaksanaan program-program KKP (Peningkatan Kehidupan Nelayan,

9 | P e r e n c a n a a n & P e r j a n j i a n K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKP TAHUN 2013

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan, serta

Industrialisasi Kelautan dan Perikanan) demi meningkatkan kinerja KKP yang

memiliki visi Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan

Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat.

3. Tujuan Itjen KKP

Tujuan strategis disusun berdasarkan hasil identifikasi potensi dan

permasalahan yang akan dihadapi dalam rangka mewujudkan visi dan

melaksanakan misi Itjen KKP. Adapun tujuan strategis Itjen KKP adalah:

“ Peningkatan Efektifitas Peran Pengawasan Internal”

4. Sasaran Strategis Itjen KKP

Sasaran strategis pengawalan pembangunan kelautan dan perikanan

berdasarkan tujuan yang akan dicapai adalah:

a. Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan yang efektif dan

efisien, dengan indikator kinerja utama adalah Opini BPK-RI atas

Laporan Keuangan KKP.

b. Terwujudnya AKIP yang efektif di KKP, dengan indikator kinerja utama

adalah:

1) Nilai AKIP KKP

2) Nilai RB KKP

c. Peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat, dengan

indikator kinerja utama adalah:

1) Nilai Integritas KKP

2) Nilai Inisiatif Anti Korupsi KKP

Pada Triwulan III Tahun 2013, telah dilaksanakan pengintegrasian BSC dalam

manajemen kinerja di Itjen, sehingga terdapat perubahan sasaran strategis

pengawalan pembangunan kelautan dan perikanan berdasarkan tujuan yang

akan dicapai, yaitu dibagi dalam tiga perspektif:

A. CUSTOMER PERSPECTIVE

1. Terwujudnya good governance dan clean government, dengan IKU

pencapaian sasaran strategis ini adalah:

10 | P e r e n c a n a a n & P e r j a n j i a n K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKP TAHUN 2013

a. Batas Toleransi Materialitas Temuan Pengawas Eksternal dari total

realisasi anggaran

b. Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja

c. Indeks Integritas KKP

d. Nilai Inisiatif Anti Korupsi KKP

e. Nilai Evaluasi RB KKP

B. INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

2. Tersedianya kebijakan pengawasan internal berbasis risiko dengan IKU

“persentase kegiatan pengawasan internal berbasis risiko”

3. Terselenggaranya pengawasan internal KKP yang efektif dan efisien

dengan IKU pencapaian sasaran strategis:

a. Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang

dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja

b. Berkurangnya materialitas TATD

c. Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan Manajemen

Risiko, Pelayanan Publik, SAKIP, RB, LK KKP, dan PBJ lingkup KKP

4. Terselenggaranya pengendalian pengawasan internal yang efektif

dengan IKU pencapaian sasaran strategis:

a. Persentase pelaksanaan penugasan yang memenuhi standard

pelaksanaan pengawasan

b. Persentase jumlah laporan pengawasan yang memenuhi standar

pelaporan

C. LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE

5. Tersedianya SDM Itjen KKP yang kompeten dan professional dengan

IKU pencapaian sasaran strategis Indeks Kesenjangan Kompetensi

pegawai Itjen

6. Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses lingkup

Itjen dengan IKU pencapaian sasaran strategis

a. Service Level Agreement di Itjen

b. Persepsi user terhadap kemudahan akses di Itjen (skala Likert 1-5)

11 | P e r e n c a n a a n & P e r j a n j i a n K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKP TAHUN 2013

7. Terwujudnya good governance dan clean government lingkup Itjen

dengan IKU pencapaian sasaran strategis

a. Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal dan internal yang

ditindaklanjuti dibandingkan total rekomendasi yang diberikan

b. Tingkat kualitas akuntabilitas kinerja Itjen

c. Nilai integritas di Itjen KKP

d. Nilai Inisiatif anti korupsi di Itjen

e. Nilai Penerapan RB di Itjen KKP

f. Nilai Evaluasi SPI di Itjen

8. Terkelolanya anggaran secara optimal lingkup Itjen dengan IKU

pencapaian sasaran strategis persentase penyerapan DIPA Itjen

Gambar 2. Peta Strategi Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2013

12 | P e r e n c a n a a n & P e r j a n j i a n K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKP TAHUN 2013

B. Rencana Kinerja Tahunan

Tahun 2013, Itjen KKP melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai wujud Program

Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur KKP dengan anggaran

sebesar Rp65.003.000.000,00. Pada tahun 2013 terjadi beberapa kali

pemotongan anggaran yang merupakan kebijakan pemerintah, maka TA 2013

anggaran tersebut menjadi Rp59.118.512.000,00. Pagu tersebut dilaksanakan

untuk melaksanakan 6 (enam) kegiatan, sebagai berikut:

1. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Sekretariat Jenderal

(Setjen), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan

Perikanan (BPSDMKP) dan Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil

Perikanan serta Pelaksana Pembangunan KP dengan anggaran

Rp6.323.000.000,00 setelah revisi menjadi Rp5.568.818.000,00. Sebagai

output atas kegiatan tersebut direncanakan 2 Laporan Hasil Pengawasan

(LHP);

2. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Ditjen Perikanan Tangkap dan Ditjen

Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) serta Pelaksana

Pembangunan KP sebesar Rp7.450.000.000,00, setelah revisi menjadi

Rp6.561.393.500,00 dengan rencana output 2 LHP;

3. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Ditjen Perikanan Budidaya dan

Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) serta Pelaksana

Pembangunan KP sebesar Rp6.950.000.000,00, setelah revisi menjadi

Rp6.121.032.000,00 dengan rencana output 2 LHP;

4. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Ditjen Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Perikanan (P2HP) dan Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP) serta

Pelaksana Pembangunan KP sebesar Rp5.632.000.000,00, setelah revisi

menjadi Rp4.960.238.000,00 dengan rencana output 2 LHP;

5. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur dengan Tujuan Tertentu pada Pelaksana

Pembangunan KP dan Pengawasan pada Unit Kerja Itjen sebesar

Rp6.000.000.000,00, setelah revisi menjadi Rp5.284.344.000,00 dengan

rencana output 2 LHA;

13 | P e r e n c a n a a n & P e r j a n j i a n K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKP TAHUN 2013

6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Itjen

Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar Rp32.648.000.000,00, setelah

revisi menjadi Rp30.622.686.500,00 dengan rencana output 5

Laporan/dokumen/peralatan dan mesin.

Enam poin tersebut merupakan enam kegiatan yang dilaksanakan oleh Itjen KKP

dalam rangka mencapai hasil (Outcome) dari Program Pengawasan dan

Peningkatan Akuntabilitas Aparatur KKP yaitu, “Terselenggaranya

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan yang Efektif dan

Efisien”.

Adanya revisi anggaran tersebut, telah direncanakan untuk tidak mengubah

target capaian kinerja Itjen KKP di Tahun 2013. Revisi difokuskan pada kegiatan-

kegiatan non prioritas yang tidak mempengaruhi langsung capaian target

sasaran strategis.

C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

Sebagai penjabaran dari sasaran yang hendak dicapai dalam pengawasan

pembangunan kelautan dan perikanan telah ditetapkan target-target sasaran

IKU yang tertuang didalam Penetapan Kinerja (TAPJA) tahun 2013 yang telah

disepakati, yaitu:

a. Laporan Keuangan KKP WTP

b. Nilai AKIP A

c. Nilai RB KKP Baik

d. Nilai Integritas KKP sebesar 6,75

e. Nilai Inisiatif Anti Korupsi sebesar 8,00

Berkaitan dengan integrasi BSC pada manajemen kinerja di Itjen KKP, pada

triwulan III dilakukan revisi PK sebagaimana disajikan tabel 1.

14 | P e r e n c a n a a n & P e r j a n j i a n K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKP TAHUN 2013

Tabel 1. Penetapan Kinerja Inspektur Jenderal KKP TA 2013

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

CUSTOMER PERSPECTIVE 1 Terwujudnya good

governance dan clean government

1 Batas toleransi materialitas temuan Pengawas Eksternal dan Internal dari total anggaran

< 1%

2 Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja 6 3 Nilai Indeks integritas KKP 6,50 4 Nilai Inisiatif anti korupsi KKP 7,5 5 Nilai Evaluasi atas Implementasi RB KKP 75

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 2 Tersedianya kebijakan

pengawasan pengawasan internal berbasis resiko

6 Persentase kegiatan pengawasan internal berbasis risiko

100%

3 Terselenggaranya pengawasan internal KKP yang efektif dan efisien

7 Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja

70%

8 Berkurangnya materialitas TATD (Temuan audit yang tidak dapat ditindaklanjuti)

10%

9 Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan Manajemen Risiko, Pelayanan Publik, SAKIP, RB, LK KKP, dan PBJ lingkup KKP

70%

4 Terselenggaranya pengendalian pengawasan internal KKP yang efektif dan efisien

10 Persentase pelaksanaan penugasan yang memenuhi standard pelaksanaan pengawasan

80%

11 Persentase jumlah laporan pengawasan yang memenuhi standar pelaporan

80%

LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE 5 Tersedianya SDM Itjen

KKP yang kompeten dan profesional

12 Indeks Kesenjangan Kompetensi pegawai Itjen

60%

6 Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses lingkup Itjen

13 Service Level Agreement di Itjen 70% 14 Persepsi user terhadap kemudahan akses

di Itjen (skala Likert 1-5) 4

15 | P e r e n c a n a a n & P e r j a n j i a n K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKP TAHUN 2013

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

7 Terwujudnya good governance dan clean government lingkup Itjen

15 Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal dan internal yang ditindaklanjuti dibandingkan total rekomendasi yang diberikan

100%

16 Nilai AKIP Itjen KKP A 17 Nilai integritas Itjen KKP 6,50 18 Nilai Inisiatif anti korupsi Itjen KKP 7,50 19 Nilai Penerapan RB di Itjen KKP 75 (setara

Level 4) 20 Nilai Evaluasi SPI Itjen KKP 75 8 Terkelolanya anggaran

secara optimal lingkup Itjen KKP

21 Persentase penyerapan DIPA Itjen KKP >95%

5. Program dan Kegiatan Pengawasan

Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih

kegiatan yang didukung dengan alokasi anggaran dalam jumlah tertentu,

yang dilaksanakan oleh unit kerja KKP untuk mencapai sasaran dan tujuan

yang telah ditetapkan.

Itjen KKP sebagai unsur pengawasan intern KKP, melaksanakan “Program

Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Negara”. Program

tersebut dilaksanakan demi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik

lingkup KKP.

Kegiatan didefinisikan sebagai bagian dari program yang dilaksanakan oleh

satuan kerja setingkat Eselon II. Kegiatan terdiri atas sekumpulan tindakan

pengerahan sumberdaya yang meliputi personil/sumberdaya manusia, barang

modal (termasuk peralatan dan teknologi), dana/anggaran, dan/atau

kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut. Dengan

kalimat yang lain, pengerahan sumberdaya dikategorikan sebagai masukan

(input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang dan/atau

jasa.

16 | P e r e n c a n a a n & P e r j a n j i a n K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKP TAHUN 2013

Kegiatan yang direncanakan Itjen KKP tahun 2013 adalah:

a. Kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya;

b. Kegiatan pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja Sekretariat

Jenderal, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan

Perikanan, Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan

dan pelaksana pembangunan KP;

c. Kegiatan pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja Direktorat

Jenderal Perikanan Tangkap dan Direktorat Jenderal Pengawasan dan

Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan dan pelaksana

pembangunan KP;

d. Kegiatan pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja Direktorat

Jenderal Perikanan Budidaya dan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan

Pulau-Pulau Kecil dan pelaksana pembangunan KP;

e. Kegiatan pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja Direktorat

Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan dan Badan Riset

Kelautan dan Perikanan dan pelaksana pembangunan KP;

f. Kegiatan pengawasan akuntabilitas aparatur dengan tujuan tertentu pada

pelaksana pembangunan KP dan pengawasan pada unit kerja Inspektorat

Jenderal.

Terhadap kegiatan yang telah ditetapkan di atas, dijabarkan lagi dalam

beberapa komponen kegiatan, yaitu:

a. Audit (Kinerja dan Tujuan Tertentu);

b. Reviu Laporan Keuangan;

c. Inspeksi Pimpinan;

d. Pemantauan Tindak Lanjut;

e. Pembinaan Pengelolaan Keuangan dan BMN;

f. Pembinaan Sistem Pengendalian Intern;

g. Evaluasi Perencanaan Program/Kegiatan Mitra;

h. Evaluasi LAKIP Mitra;

17 | P e r e n c a n a a n & P e r j a n j i a n K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKP TAHUN 2013

i. Pemantauan implementasi Reformasi Birokrasi;

j. Penanganan Pengaduan Masyarakat;

k. Pendampingan Program Pembangunan KP;

l. Pengawalan Pengadaan Barang dan Jasa Bidang KP.

18 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

19 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengelolaan Kinerja Inspektorat Jenderal

Inspektorat Jenderal telah melaksanakan secara berkala setiap 3 bulan

pengukuran kinerja utama dengan mengacu pada Penetapan Kinerja Itjen

tahun 2013 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan oleh tim

pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka

pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran

keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari

hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja

(penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja dengan tingkat

toleransi 10% dan maksimal pencapaian 120%, sebagaimana disajikan pada

tabel berikut:

Tabel 2. Rentang Penilaian Capaian Kinerja

No Kode Warna Rentang

1. Hijau > 90%

2. Kuning 70% < x < 90%

3. Merah <70%

B. Capaian Kinerja

Capaian kinerja merupakan hasil yang diraih dari pelaksanaan

program/kegiatan Itjen pada tahun 2013. Data capain kinerja diperoleh dari

hasil pengukuran kinerja sampai dengan Triwulan ke IV. Hasil pengukuran

kinerja masing-masing sasaran strategis Itjen KKP pada tahun 2013 adalah

sebagai berikut:

20 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

Sasaran ini memiliki 5 (lima) IKU yaitu: 1) Batas toleransi materialitas

temuan pengawas internal dari total realisasi anggaran; 2) Nilai evaluasi

akuntabilitas kinerja; 3) Indeks Integritas KKP; 4) Nilai inisiatif anti korupsi;

5) Nilai evaluasi atas implementasi RB KKP sebagaimana tabel berikut:

Tabel 3. Realisasi IKU Sasaran Terwujudnya Good Governance dan Clean Government

No Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian

1. Batas toleransi materialitas temuan pengawas eksternal dari total realisasi anggaran

≤ 1% 0,06% 100%

2. Nilai Evaluasi AKIP KKP 6,0 5,09 84,84%

3. Indeks Integritas KKP 6,5 7,12 110%

4. Nilai Inisiatif Anti Korupsi 7,5 7,60 101%

5. Nilai RB KKP Tahun 2012 70 70,81 101,16%

Sumber: LAKIP ITJEN 2012

*Catatan: Opini BPK-RI LK KKP, di Tahun 2013 telah diturunkan menjadi komponen pembentuk di masing-masing Eselon I. Untuk Itjen, komponen pembentuknya adalah “Batas toleransi materialitas temuan pengawas eksternal dan internal dari total realisasi anggaran KKP”.

Capaian kinerja Sasaran Strategis (SS) ke-1 sebagaimana dalam tabel 5,

menunjukan bahwa dari 5 IKU yang ada hanya 1 IKU yang belum mencapai

target, namun masih dalam toleransi penilaian baik (>90%). Penjelasan

capaian SS ke- 1 dapat disampaikan sebagai berikut:

CUSTOMER PERSPECTIVE

Sasaran 1 : Terwujudnya Good Governance dan Clean Government

21 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

IKU 1: Batas toleransi materialitas temuan pengawas eksternal

dari total realisasi anggaran

Toleransi materialitas temuan pengawas eksternal (BPK RI) dan internal

dari total realisasi anggaran adalah besarnya nilai perbandingan antara total

jumlah temuan eksternal (BPK RI) dan internal yang material (bersifat

penting, berskala luas, anggaran besar) dengan total anggaran yang

dibelanjakan pada periode tahun anggaran berjalan. Dalam rangka

mendukung pencapaian opini WTP atas LK KKP, berdasarkan cascading

dengan metode komponen pembentuk, itjen berbagi tugas dengan setjen

dan eselon I lain, Itjen mendapatkan bagian sesuai dengan tugas dan

fungsinya sebagai evaluator dengan IKU “Batas toleransi materialitas

temuan pengawas eksternal dari total realisasi anggaran”. Capaian IKU

tersebut pada tahun 2013 0,06% dari target < 1%” atau tercapai melebihi

target.

Upaya yang telah dilakukan Itjen untuk pencapaian IKU ke-1 tersebut

antara lain dengan melasanakan kegiatan Reviu Laporan Keuangan,

Pengawasan pengadaan barang/jasa, Evaluasi penyerapan anggaran,

Pengawasan program Strategis, Penanganan pengaduan masyarakat,

Penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan dan Pendampingan persiapan

pemeriksaan BPK. Bila dibandingkan dengan periode sebelumnya, capaian

pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebagaimana disajikan pada tabel

berikut:

Tabel 4. Perkembangan Temuan Materialitas Pengawas Eksternal Pada KKP

Indikator Kinerja Capaian Kinerja Target

2010 2011 2012 2013 2014

Batas toleransi materialitas temuan pengawas eksternal dari total realisasi anggaran

0,09757% 0,12608% 0,15666% 0,06296%*) ≤1%

Catatan: *) Materialitas tersebut belum memperhitungkan temuan LK KKP Tahun 2013

22 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

Pada tabel 4 diatas dapat disampaikan bahwa dari tahun ke tahun temuan

materialitas pengawas eksternal pada KKP semakin meningkat. Hal ini

berbanding lurus dengan kenaikan pagu anggaran KKP. Lebih lanjut

disajikan pada Gambar 3, kualitas laporan keuangan KKP terus mengalami

peningkatan sampai dengan tahun 2010 dan mengalami kecenderungan

stagnasi dari 2010 s.d. 2012.

Gambar 3. Perkembangan Kualitas LK KKP

Untuk itu, Inspektorat Jenderal perlu melakukan upaya lebih intensif dalam

mengawal capaian keberhasilan Opini yang diberikan BPK atas Laporan

Keuanga KKP.

IKU 2 : Nilai Evaluasi Kinerja AKIP KKP Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja adalah nilai yang mencerminkan

implementasi sistem akuntabilitas kinerja di lingkungan KKP pada periode

evaluasi. Evaluasi dilaksanakan untuk menilai lima komponen sistem

akuntabilitas kinerja, yaitu perencanaan, pengukuran, pelaporan, evaluasi,

dan capaian kinerja. Adapun sesuai tugas dan fungsi Itjen, peran dan

wewenang utama Itjen dalam implementasi sistem akuntabilitas kinerja

adalah pada komponen evaluasi. Nilai evaluasi kinerja dibagi menjadi dua

Disclaimer 2008

WDP 2009

WTP DPP 2010

WTP DPP 2011

WTP DPP 2012

23 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

komponen yaitu nilai evaluasi AKIP dengan koefisien 71,8% yang menjadi

tugas dari Itjen. Berdasarkan penilaian Kemenpan dan RB, nilai evaluasi

kinerja KKP memperoleh nilai 7,09. Setelah dilakukan pembobotan, nilai

evaluasi AKIP KKP yang menjadi tugas Itjen adalah 71,8% x 7,09 = 5,09

(84,84%).

Dengan demikian capaian IKU ke-2 ini belum mencapai target dengan

capaian nilai 5,09 dari target nilai 6. Hal tersebut disebabkan oleh

kurangnya cakupan evaluasi kinerja AKIP Itjen pada satker lingkup KKP

karena keterbatasan anggaran dan SDM serta kurangnya pemanfaatan

pengukuran kinerja melalui penggunaan teknologi informasi. Beberapa

kegiatan utama yang telah dilaksanakan Itjen untuk mendukung pencapaian

IKU ke-2 ini yaitu, Evaluasi AKIP unit Eselon I dan UPT terpilih, Pemantauan

pengukuran kinerja, Reviu LAKIP dan Gelar pengawasan hasil evaluasi AKIP.

Perkembangan nilai evaluasi kinerja AKIP KKP dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 5. Analisa Perkembangan Nilai Evaluasi Kinerja AKIP KKP

Indikator Kinerja Capaian Kinerja Target

2010 2011 2012 2013 2014

Nilai Evaluasi Kinerja AKIP KKP

2,28 4,85 4,72 5,09 6,2

Dalam perkembangan dari tahun 2010, nilai evaluasi kinerja AKIP KKP terus

mengalami perbaikan, akan tetapi pada tahun 2012 terjadi penurunan nilai

dari 4,85 menjadi 4,72, namun kembali meningkat cukup tajam pada tahun

2013 menjadi 5,09. Peningkatan nilai evaluasi kinerja AKIP KKP memberikan

kontribusi terhadap peningkatan kualitas AKIP secara keseluruhan

sebagaimana disajikan pada gambar berikut:

24 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

. Gambar 4. Perkembangan Nilai AKIP KKP

IKU 3 : Nilai Integritas KKP

Nilai Integritas KKP merupakan nilai kualitas pelayanan publik atas persepsi

pengguna layanan terhadap praktek korupsi yang terjadi di lingkungan KKP.

Nilai integritas merupakan hasil Survei Integritas yang dilakukan oleh KPK.

Pada tahun 2013, KPK melakukan Survei Integritas pada layanan: 1) Izin

Penangkapan Ikan; 2) Pengadaan Barang dan Jasa. Dari hasil Survei

tersebut, KKP mendapatkan nilai 7,12, nilai tersebut melebihi target yang

ditetapkan oleh Itjen sebesar 6,5. Namun demikian dalam urutan Instansi

Pusat yang disurvei KPK menempatkan KKP pada urutan ke 18 dari 20

Instansi Pusat. Pencapaian nilai tersebut didukung oleh kegiatan yang

dilaksanakan untuk mendukung pencapaian IKU ke-3 ini, yaitu, Evaluasi

pelayanan publik dan Pemantauan pada Satker Pusat KKP atas pelaksanaan

Permen KP Nomor 2 tahun 2012 tentang Pelayanan Publik di Lingkungan

KKP. Dalam perkembangannya nilai integritas KKP mengalami peningkatan

dan penurunan, namun nilai-nilai yang dicapai tersebut selalu berada diatas

nilai rata-rata nasional. Perkembangan nilai integritas KKP dapat dilihat pada

tabel dan gambar berikut.

25 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

Tabel 6. Perkembangan Indeks Integritas KKP

Indikator Kinerja Capaian Kinerja Target

2010 2011 2012 2013 2014

Nilai Integritas KKP 5,3 7,46 6,89 7,12 6,75

Nilai integritas tersebut berasal dari survey KPK atas unit layanan public

yang ada di KKP sebagaimana pada tabel 7 berikut ini.

Tabel 7. Unit Layanan Publik KKP yang disurvei oleh KPK

NO UNIT LAYANAN YANG DISURVEI TAHUN

2010 2011 2012 2013 1. a. Surat Izin Penangkapan Ikan

b. Surat Izin Impor Obat Ikan 5,3 - - -

2. a. Surat Izin Penangkapan Ikan

b. Surat Keterangan Aktivasi Transmitter - 7,46 - -

3. a. Surat Izin Usaha Perikanan

b. Sertifikasi Hasil Tangkapan Ikan - - 6,89 -

4. a. Surat Izin Penangkapan Ikan

b. Pengadaan Barang dan Jasa - - - 7,12

Keterangan: KPK, 2010-2013

Dalam survey KPK tersebut, komponen yang digunakan adalah “pengalaman

integritas” dan “potensi integritas” dengan perkembangan sebagaimana

gambar berikut ini.

Gambar 5. Perbandingan Komponen Integritas Tahun 2011-2013

26 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

IKU 4 : Nilai Inisiatif Anti Korupsi KKP

Nilai Inisiatif Anti Korupsi merupakan nilai yang mencerminkan sejauh mana

capaian inisiatif anti korupsi unit utama lingkup KKP pada Tahun 2013. Pada

tahun 2010 Penilaian Inisiatif Anti Korupsi dilakukan oleh KPK, namun

karena pada saat ini nilai KKP mampu berada diatas rata-rata nilai nasional,

maka selanjutnya KPK mempercayakan penilaian dilakukan secara mandiri

oleh KKP, yang dalam hal ini dilakukan oleh Itjen. Dari hasil penilaian

mandiri tersebut, KKP mendapatkan nilai 7,6 atas inisiatif anti korupsi pada

tahun 2013, nilai tersebut melebihi target yang ditetapkan Itjen pada IKU

ke-4 ini sebesar 7,5. Keberhasilan pencapaian target IKU ke-4 ini didukung

oleh kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2013 seperti Asistensi

pengisian kuesioner PIAK, Verifikasi Dokumen IAK, dan Penilaian IAK.

Perkembangan Nilai Inisiatif Anti Korupsi KKP dapat dilihat pada tabel dan

gambar berikut:

Tabel 8. Perkembangan Nilai Inisiatif Anti Korupsi KKP

Indikator Kinerja Capaian Kinerja Target

2010 2011 2012 2013 2014

Nilai Inisiatif Anti Korupsi KKP

6,75 6,63 7,46 7,6 7,75

Gambar 6. Perkembangan Nilai Inisiatif Anti Korupsi KKP

27 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

IKU 5: Nilai Reformasi Birokrasi KKP

Nilai penerapan Reformasi Birokrasi KKP adalah tingkat proses pelaksanaan

reformasi birokrasi lingkup KKP untuk mewujudkan birokrasi yang lebih baik

sehingga aparatur KKP mampu bekerja secara lebih profesional, efektif, dan

akuntabel didalam memberikan pelayanan dan melaksanakan program

pembangunan bidang KP.

Nilai Reformasi Birokrasi KKP diambil dari hasil Penilaian Mandiri

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) online Tahun 2012 yang

disampaikan secara online ke Kementerian PAN dan RB pada Bulan Maret

2013. Dari hasil PMPRB online tahun 2012 KKP mendapatkan nilai 70,81.

Nilai tersebut melebihi target nilai yang ditetapkan Itjen sebesar 70.

Keberhasilan capaian tersebut didukung oleh kegiatan yang telah

dilaksanakan Itjen, yaitu:

a. Reviu Pengisian Kertas Kerja Pengungkit dan Hasil pada 10 Eselon I

b. Reviu Pelaksanaan Survey Internal dan Eksternal pada 10 Eselon I

c. Simulasi Penilaian Kertas Kerja PMPRB secara Manual atau Online

d. Reviu Penilaian dengan Relevansi Bukti/Evidence (Panel I dan II)

e. Pendampingan Tim Verikator Kementerian PAN dan RB

Perkembangan implementasi Reformasi Birokrasi KKP dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 9. Perkembangan Nilai Reformasi Birokrasi KKP

Indikator Kinerja Capaian Kinerja Target

2010 2011 2012 2013 2014

Nilai RB KKP - - 45 70,81 75

Capaian tersebut telah melampaui targetnya karena pada dasarnya hampir

seluruh kegiatan KKP telah sesuai dengan 8 area perubahan dalam RB.

28 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

Pada sasaran “Tersedianya kebijakan pengawasan internal berbasis risiko”

terdapat satu IKU yaitu Persentase kegiatan pengawasan internal berbasis

risiko dengan capaian sebagaiamana Tabel 10 berikut:

Tabel 10. Realisasi IKU Sasaran Tersedianya Kebijakan Pengawas Internal Berbasis Resiko

No Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian Target 2014

6. Persentase kegiatan pengawasan internal berbasis risiko

100% 100% 100% 100%

Di tahun 2013, terdapat beberapa kegiatan di KKP yang berisiko

berdasarkan penilian risiko, yaitu: Pengembangan Usaha Mina Pedesaan

(PUMP), Kapal 30 GT Inkamina, Cold Storage, dan lain-lain. Dalam Program

Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Itjen Tahun 2013, fokus pengawasan

Itjen adalah pada kegiatan-kegiatan tersebut dalam bentuk evaluasi yaitu

Evaluasi Program Prioritas, sebagaimana tabel berikut:

Tabel 11. Analisis Risiko Lingkup KKP

No Kegiatan Eselon I Nilai Anggaran

Nilai Resiko Status

1 PUMP Ditjen Perikanan Tangkap 300 milyar 2,6 Tinggi

Ditjen Perikanan Budidaya 260 milyar 2,5 Tinggi

Ditjen P2HP 75 milyar 2,4 Tinggi

2 INKAMINA Ditjen Perikanan Tangkap 187,5 milyar 2,4 Tinggi

3 PUGAR Ditjen KP3K 75 milyar 2,4 Tinggi

INTERNAL PERSPECTIVE

Sasaran 2: Tersedianya Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis

Risiko

29 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dalam PKPT Tahun 2013,

menetapkan kegiatan-kegiatan sebagaimana tersebut di atas menjadi fokus

pengawasan sebagaimana berikut:

Tabel 12. Fokus Pengawasan Itjen KKP Tahun 2013

No Kegiatan Prioritas Fokus Pengawasan 2013

1. PUMP Evaluasi Program Prioritas

2. Kapal Inkamina Evaluasi Program Prioritas

3. Cold Storage Evaluasi Program Prioritas

4. Industrialisasi KP Evaluasi Program Prioritas

Dengan demikian, seluruh kegiatan dalam PKPT Itjen tahun 2013 telah

mengacu pada risk based analysis sehingga capaiannya 100%

sebagaimana tabel berikut ini.

Pada sasaran ini terdapat 3 IKU yaitu: 1) Persentase jumlah rekomendasi

hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja; 2)

Berkurangnya materialitas TATD (Temuan audit yang tidak dapat

ditindaklanjuti); 3) Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan

Manajemen Risiko, Pelayanan Publik, SAKIP, RB, LK KKP, dan PBJ lingkup

KKP, sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 13. Realisasi IKU Sasaran Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang Efektif dan Efisien

No Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian Target 2014

7. Persentase Jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja

70% 70,38% 100,54% 80%

Sasaran 3: Terselenggaranya pengawasan internal KKP yang efektif

dan efisien

30 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

No Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian Target 2014

8. Berkurangnya materialitas TATD 10% 0% 100% 8%

9. Persentase Jumlah rekomendasi hasil pengawasan manajemen risiko, pelayanan public, SAKIP, RB, LK KKP dan PBJ lingkup KKP

70% 83,75% 119,64% 80%

Capaian kinerja SS ke-3 sebagaimana pada tabel 9 di atas menunjukan

bahwa seluruh IKU mencapai target yang telah ditetapkan. Dalam

pemantauan Itjen, jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang

ditindaklanjuti oleh masing-masing unit Eselon I lingkup KKP makin

meningkat sebagaimana pada tabel 12 berikut. Selain itu, hingga saat ini,

belum ada temuan auditor Itjen yang tidak dapat ditindaklanjuti. Hal

tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan pengawasan internal KKP telah

berjalan semakin efektif dan efisien.

Selanjutnya di tahun 2013, untuk meningkatkan peran pengawasannya,

maka jumlah rekomendasi hasil pengawasan untuk pengawasan yang

bersifat kepokjaan yaitu SPIP, Pelayanan Publik, SAKIP, RB, LK KKP dan PBJ

lingkup KKP, telah dibentuk menjadi IKU baru. Hal ini untuk memantau

perkembangan tindak lanjut atas rekomendasi-rekomendasi hasil

pengawasan kepokjaan. Selanjutnya, penjelasan pencapaian kinerja SS ke-3

dapat disampaikan sebagai berikut:

IKU 7: Persentase Jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang

dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja

Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk

perbaikan kinerja adalah jumlah rekomendasi yang disampaikan oleh

Inspektorat Jenderal kepada objek pengawasan sebagai hasil kegiatan

pengawasan sesuai rencana pengawasan dan telah ditindaklanjuti sesuai

ketentuan. Pada tahun 2013 jumlah rekomendasi yang telah ditindaklanjuti

31 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

mencapai 70,38% dari target 70%. Keberhasilan capaian tersebut didukung

dengan upaya-upaya yang dilakukan Itjen pada tahu 2013 seperti

melakukan supervisi berjenjang pada setiap penugasan, pembahsan konsep

laporan pengawasan untuk unit eselon I dan II serta melakukan

pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan. Perkembangan jumlah

rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 14. Perkembangan IKU Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan Untuk Perbaikan Kinerja

Indikator Kinerja Utama 2011 2012 2013 Target 2014

Persentase Jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja

48,37% 74,68% 70,38% 80%

IKU 8 : Berkurangnya Materialitas TATD

Berkurangnya materialitas TATD (temuan audit yang tidak dapat

ditindaklanjuti) adalah penurunan jumlah dan nilai TATD pada akhir periode

pengukuran sebagai salah satu indikator bahwa rekomendasi yang diberikan

oleh aparat pengawasan telah berkualitas dan dimanfaatkan oleh auditabel

object serta permasalahan-permasalahan yang ditemukan pada saat

pengawasan telah diperbaiki. Selama tahun 2013, tidak terdapat temuan

Itjen yang berupa temuan audit yang tidak dapat ditindaklanjuti. Dengan

demikian realisasi IKU Berkurangnya materialitas TATD dengan target 10%

tercapai. Keberhasilan capaian IKU tersebut didukung oleh kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh Itjen pada tahun 2013 seperti, Peer Review,

Ekspose konsep laporan pengawasan untuk Eselon I dan II, Pengendalian

mutu laporan dan Penelaahan TATD. Perkembangan jumlah materialitas

temuan audit yang tidak dapat ditindaklanjuti dapat dilihat pada tabel

berikut:

32 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

Tabel 15. Perkembangan IKU Sasaran Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien

Indikator Kinerja Utama 2011 2012 2013 Target 2014

Berkurangnya materialitas TATD 0% 0% 0% 8%

IKU 9: Persentase Jumlah rekomendasi hasil pengawasan manajemen risiko, pelayanan public, SAKIP, RB, LK KKP dan PBJ lingkup KKP

Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan Manajemen Resiko,

Pelayanan Publik, SAKIP, RB, LK KKP dan PBJ lingkup KKP yang

dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja adalah jumlah rekomendasi yang

disampaikan oleh Inspektorat Jenderal kepada objek pengawasan sebagai

hasil kegiatan pengawasan sesuai rencana pengawasan dan telah

ditindaklanjuti sesuai ketentuan. Pada tahun 2013 jumlah rekomendasi

yang telah ditindaklanjuti mencapai 83,75% dari target 70% Keberhasilan

capaian tersebut didukung dengan upaya-upaya yang dilakukan Itjen pada

tahu 2013 seperti supervisi berjenjang pada setiap penugasan, pembahsan

konsep laporan pengawasan untuk unit eselon I dan II, FGD penyusunan

laporan penilaian terhadap seluruh unit Eselon I KKP dan Pemantauan

tindak lanjut. Perkembangan jumlah rekomendasi hasil pengawasan

manajemen risiko, pelayanan public, SAKIP, RB, LK KKP dan PBJ lingkup

KKP dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 16. Perkembangan Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan Manajemen Risiko, Pelayanan Publik, SAKIP, RB, LK KKP dan PBJ lingkup KKP

No Indikator Kinerja Utama 2011 2012 2013 Target 2014

9. Persentase Jumlah rekomendasi hasil pengawasan manajemen risiko, pelayanan publik, SAKIP, RB, LK KKP dan PBJ lingkup KKP

IKU Baru IKU Baru 83,75% 80%

33 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

Pada sasaran ke-4 ini terdapat 2 IKU yaitu : 1) Persentase pelaksanaan

penugasan yang memenuhi standard pelaksanaan pengawasan dan 2)

Persentase jumlah laporan pengawasan yang memenuhi standar pelaporan.

Tabel 17. Realisasi Sasaran Terselenggaranya Pengendalian Pengawasan yang Efektif

No Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian Target 2014

10. Persentase pelaksanaan penugasan yang memenuhi standar pelaksanaan pengawasan

80% 73,69% 92,11% 90%

11. Persentase jumlah laporan pengawasan yang memenuhi standar pelaporan

80% 90,41% 113,01% 90%

Capaian kinerja Sasaran ke-4 sebagaimana disampaikan pada tabel 15

diatas menunjukan bahwa dari dua IKU tersebut satu IKU telah mencapai

target sedangkan satu IKU lainnya belum mencapai target. Secara lebih

jelas pencapaian SS ke-4 adalah sebagai berikut:

IKU 10 : Persentase pelaksanaan penugasan yang memenuhi

standard pelaksanaan pengawasan

Persentase pelaksanaan penugasan yang memenuhi standar pelaksanaan

pengawasan adalah perbandingan antara jumlah penugasan pengawasan

yang dilaksanakan oleh Itjen dan memenuhi standar pelaksanaan

pengawasan dengan jumlah seluruh penugasan pengawasan yang

dilaksanakan oleh Itjen pada periode pengukuran. Dari hasil pengukuran,

Sasaran 4: Terselenggaranya Pengendalian Pengawasan Internal

yang Efektif

34 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

pelaksanaan penugasan pengawasan yang memenuhi standar pada tahun

2013 sebanyak 73,69% dari target 80%, dengan demikian capaian IKU

mencapai 92,11% atau tidak mencapai target. Didalam memastikan

pelaksanaan penugasan pengawasan sesuai dengan standar, Itjen

melakukan pengendalian berjenjang pada setiap tahapan pengawasan dan

pengendalian penerbitan surat penugasan pengawasan, namun masih

terdapat penugasan pengawasan yang belum memenuhi standar.

Perkembangan pelaksanaan penugasan yang memenuhi standar

pelaksanaan pengawasan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 18. Perkembangan Pelaksanaan Penugasan Yang Memenuhi

Standar Pelaksanaan Pengawasan

Indikator Kinerja Utama Keterangan 2011 2012 2013 Target 2014

Persentase pelaksanaan penugasan yang memenuhi standar pelaksanaan pengawasan

IKU Baru - - 73,69% 90%

IKU 11 : Persentase jumlah laporan pengawasan yang memenuhi

standar pelaporan

Persentase jumlah laporan yang memenuhi standar pelaporan adalah

perbandingan antara jumlah laporan pengawasan yang diterbitkan oleh

Itjen dan memenuhi standar pelaporan pengawasan dengan jumlah seluruh

laporan pengawasan yang diterbitkan oleh Itjen pada periode pengukuran.

Dari hasil pengukuran, jumlah pelaporan yang memenuhi standar pada

tahun 2013 sebanyak 90,41% dari target 80%. Dengan demikian IKU ke-2

pada SS ke-4 ini telah mencapai target dengan capaian 113,01%. Upaya

yang dilakukan Itjen untuk memantau penyusunan laporan pengawasan

sesuai dengan standara antara lain dengan menerapkan Kendali Mutu Audit

serta penelaahan oleh Bagian Analisa Tindak Lanjut. Perkembangan jumlah

35 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

laporan pengawasan yang memenuhi standar pelaporan dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 19. Perkembangan Jumlah Laporan Pengawasan Yang Memenuhi

Standar Pelaporan

Indikator Kinerja Utama Keterangan 2011 2012 2013 Target 2014

Persentase jumlah laporan pengawasan yang memenuhi standar pelaporan.

IKU Baru - - 90,41% 90%

Sasaran ke-5 ini didukung oleh sebuah IKU Indeks Kesenjangan Kompetensi

Pegawai Itjen dengan realisasi sebagai berikut:

Tabel 20. Perkembangan Sasaran SDM Itjen KKP yang Kompeten dan Profesional

No Indikator Kinerja Utama Keterangan 2010 2011 2012 2013

Target 2014

12. Indeks Kesenjangan Pegawai Itjen

IKU Baru - - - 43,33% 50%

Capaian kinerja SS ke-5 sebagaimana disampaikan pada tabel 11 diatas

menunjukan bahwa indeks kesenjangan pegawai Itjen pada tahun 2013

sebesar 43,33%, nilai indeks tersebut melebihi target yang ditetapkan Itjen

pada IKU ini sebesar 60%. Nilai Indeks Kesenjangan Pegawai Itjen diambil

dari hasil pengukuran kompetensi yang dilakukan oleh Bagian Kepegawaian,

Hukum dan Humas Itjen KKP. Didalam mengurangi kesenjangan kapabilitas

Sasaran 5: Tersedianya SDM Itjen KKP yang Kompeten dan

Profesional

LEARN AND GROWTH

36 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

pegawai, Itjen melaksanakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan, Pelatihan

Kantor Sendiri, mengikuti kegitan workshop/seminar dan mengadakan studi

banding dengan Instansi lain.

Sasaran ini didukung oleh dua buah IKU, yaitu, 1) Service Level Agreement

di Itjen; dan 2) Persepsi user terhadap kemudahan akses di Itjen (skala

Likert 1-5) dengan realisasi sebagai berikut:

Tabel 21. Realisasi Sasaran Tersedianya Informasi yang Valid, Handal, dan Mudah Diakses lingkup Itjen

No Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian Target 2014

13. Service Level Agreement di Itjen 70% 100% 100% 75%

14. Persepsi user terhadap kemudahan akses di Itjen (skala Likert 1-5)

4 (Baik) 4 (Baik) 100% 4,25

Capaian kinerja SS ke-4 sebagaimana disampaikan pada tabel 10 diatas

menunjukan bahwa kedua IKU yang mendukung sasaran telah mencapai

target yang ditetapkan. Secara lebih jelas pencapaian SS ke-6 adalah

sebagai berikut:

IKU 13 : Service Level Agreement di Itjen

Service Level Agreement di Itjen adalah Layanan Pengaduan yang

disampaikan masyarakat melalui layanan pengaduan di web

www.itjen.kkp.go.id dan harus ditindaklanjuti 100%. Berdasar data yang

masuk dan dipantau oleh Inspektorat V, dari 35 pengaduan telah

ditindaklanjuti seluruhnya atau 100% oleh Inspektorat V. Dengan demikian

Sasaran 6: Tersedianya Informasi yang Valid, Handal, dan Mudah

Diakses lingkup Itjen

37 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

capaian IKU ke-1 pada SS ke-6 ini telah mencapai target yang ditetapkan

sebesar 100%. Keberhasilan capaian tersebut didukung oleh kegiatan-

kegiatan sebagai berikut:

a. Koordinasi dalam rangka pembentukan dan penetapan tim penanganan

pengaduan whistleblower dan pengaduan masyarakat tingkat

kementerian dan tingkat eselon I;

b. Penyusunan pedoman tata cara pengelolaan pengaduan whistleblower

dan pengaduan masyarakat di lingkungan KKP;

c. Sosialisasi/Asistensi tata cara pengelolaan pengaduan whistleblower dan

pengaduan masyarakat di unit eselon I KKP dan mekanisme

pengintegrasian aplikasi Whistleblowing KKP;

d. Pemantauan penanganan pengaduan masyarakat di unit eselon I;

e. Evaluasi penanganan pengaduan masyarakat di unit eselon I;

f. Penanganan pengaduan masyarakat melalui verifikasi/analisis, telaah,

klarifikasi/konfirmasi, dan audit investigasi di lingkungan KKP.

Perkembangan Service Level Agreement di Itjen dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 22. Perkembangan Service Level Agreement di Itjen

Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012 2013 Target 2014

Service Level Agreement di Itjen - - IKU Baru 100% 75%

IKU 14 : Persepsi user terhadap kemudahan akses di Itjen (skala

Likert 1-5)

Persepsi user terhadap kemudahan akses di Itjen pada tahun 2013

dipersepsikan sebagai pandangan unit Eselon I lain terhadap kinerja Itjen.

Survei tersebut dilaksanakan oleh Bagian Kepegawaian, Hukum dan Humas

Itjen terhadap seluruh unit eselon I sebagai mitra kerja. Dari hasil

38 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

pengukuran yang dilakukan oleh tim pemantau dan pengukuran kinerja Itjen

dengan menggunakan skala Likert (1-5), persepsi user terhadap kemudahan

akses di Itjen pada tahun 2013 berada pada nilai 4 atau Baik. Nilai tersebut

sesuai dengan target yang ditetapkan pada IKU ke-2 dari SS ke-6.

Keberhasilan capaian tersebut didukung oleh upaya yang dilakukan oleh Itjen

pada tahun 2013 seperti membangun sistem informasi pengawasan,

mengadakan pelatihan mengenai pelayanan dengan hati, menerapkan

standar dan kode etik pengawasan. Perkembangan Persepsi user terhadap

kemudahan akses di Itjen dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 23. Perkembangan Persepsi user terhadap kemudahan akses di

Itjen

Sasaran ini memiliki 6 (enam) IKU sebagai indikator keberhasilan, yaitu: 1)

Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal dan internal yang

ditindaklanjuti dibandingkan total rekomendasi yang diberikan; 2) Tingkat

Kualitas Akuntabilitas Itjen KKP; 3) Indeks Integritas Itjen KKP; 4) Nilai

Inisiatif Anti Korupsi Itjen KKP; 5) Nilai Evaluasi RB Itjen KKP; 6) Nilai

Evaluasi SPIP Itjen KKP, sebagaimana tabel berikut:

Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012 2013 Target 2014

Persepsi user terhadap kemudahan akses di Itjen (skala Likert 1-5)

- - IKU Baru 4 (Baik) 4,25

Sasaran 7: Terwujudnya Good Governance dan Clean Government lingkup Itjen

39 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

Tabel 24. Realisasi Sasaran Terwujudnya Good Governance dan Clean Government lingkup Itjen

No Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian Target 2014

15. Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal dan internal yang ditindaklanjuti dibandingkan total rekomendasi yang diberikan

100% 100% 100% 100%

16. Tingkat Kualitas Akuntabilitas Itjen KKP

A A (81,01) 100% A

17. Indeks Integritas Itjen KKP 6,5 7,12 109,54% 6,75

18. Nilai Inisiatif Anti Korupsi Itjen KKP 7,5 7,6997 102,7% 7,75

19. Nilai Implementasi RB Itjen KKP 75 65,29 90,53% 80

20. Nilai Evaluasi SPIP Itjen KKP 75 83,50 111,33% 80

Capaian SS ke-7 sebagaimana disampaikan pada tabel 13 diatas, menunjukan

bahwa dari 6 IKU yang mendukung SS-ke7, terdapat 1 IKU yang tidak

mencapai target, yaitu IKU Nilai Implementasi RB Itjen KKP. Pencapaian

masing-masing IKU pada SS ke-7 secara lebih terperinci dijelaskan sebagai

berikut:

IKU 15 : Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal dan

internal yang ditindaklanjuti dibandingkan total

rekomendasi yang diberikan

Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal dan internal yang

ditindaklanjuti dibandingkan total rekomendasi yang diberikan adalah tingkat

penyelesasian rekomendasi pada temuan aparat pengawas eksternal dan

internal pada pemeriksaan di Itjen sebagai entitas organisasi yang diperiksa.

Dari hasil pengukuran kinerja tahun 2013, Itjen telah menindaklanjuti 100%

atau seluruh temuan yang diberikan oleh pengawas Internal dan Eksternal.

Dengan demikian capaian IKU ke-1 dari SS ke-7 ini mencapai target yang

40 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

telah ditetapkan sebesar 100%. Keberhasilan tersebut didukung oleh

kegiatan yang dilaksanakan Itjen pada tahun 2013 seperti Forum Group

Discusion (FGD) penyelesaian tindak lanjut, Inventarisir Permasalahan dalam

temuan dan percepatan penyelesaian temuan yang didukung oleh komitmen

pimpinan didalam penyelesaian temuan hasil pengawasan di Itjen.

Perkembangan jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal dan internal

yang ditindaklanjuti dibandingkan total rekomendasi yang diberikan pada

Itjen dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 25. Perkembangan Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Eksternal Dan Internal Yang Ditindaklanjuti Dibandingkan Total Rekomendasi Yang

Diberikan Pada Itjen

Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012 2013 Target 2014

Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal dan internal yang ditindaklanjuti dibandingkan total rekomendasi yang diberikan

100% 100% 100% 100% 100%

IKU 22 : Tingkat Kualitas Akuntabilitas Itjen KKP

Akuntabilitas kinerja Itjen adalah perwujudan kewajiban Itjen untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program

dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam

rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran kinerja yang

telah ditetapkan. Berdasarkan surat dari Inspektur III Nomor

R.2559/ITJ/PI.440/VI/2013, 12 Juni 2013 tentang Laporan Hasil Evaluasi

Implementasi SAKIP, Itjen mendapatkan nilai 81,01 (A). Nilai tersebut sesuai

dengan target IKU ke 2 dari SS ke-7 ini yang menetapkan target nilai A.

Keberhasilan capaian tersebut didukung oleh berbagai upaya yang dilakukan

Itjen seperti Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP), Menetapkan Petugas

41 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

Pemantau dan Pengukur Kinerja, Menyusun Prosedur Operasional Standar

(POS), membangun pengelolaan kinerja berbasis Teknologi Informasi,

melengkapi bukti dukung data kinerja dan menerapkan reward and

punishment capaian kinerja. Perkembangan tingkat kualitas akuntabilitas

Itjen KKP dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 26. Perkembangan Tingkat Kualitas Akuntabilitas Itjen KKP

Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012 2013 Target 2014

Tingkat Kualitas Akuntabilitas Itjen KKP - 67,36 79,47 A (81,01) A

Untuk peningkatan capaian kinerja, selain memantau perkembangan capaian

kinerja dari tahun ke tahun, perlu juga dilakukan perbandingan capaian

dengan unit eselon I lain lingkup KKP. Perbandingan tersebut dapat dilihat

pada Gambar 7 berikut.

Gambar 7. Grafik hasil Evaluasi AKIP pada Unit Eselon I KKP Tahun 2013

Dari hasil Evaluasi AKIP unit eselon I KKP ahun 2013 Itjen berada pada

urutan pertama dengan nilai 81,01 dan nilai terendah diraih oleh BKIPM

dengan nilai 76,82.

42 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

IKU 17 : Indeks Integritas Itjen KKP

Nilai integritas Itjen adalah nilai kualitas pelayanan publik atas persepsi

pengguna layanan terhadap praktek korupsi yang terjadi di lingkungan Itjen.

Pada Tahun 2013, nilai integritas Itjen diambil dari hasil survey integritas KKP

Tahun 2013 yang dilakukan oleh KPK, dimana KKP mendapatkan nilai 7,12.

Nilai tersebut sekaligus menunjukan nilai integritas Itjen KKP tahun 2013.

Dengan demikian realisasi yang dicapai untuk nilai integritas Itjen adalah

7,12 dari target 6,5. Keberhasilan capaian tersebut didukung oleh upaya yang

dilakukan oleh Itjen pada tahun 2013, yaitu melaksanakan internalisasi nilai-

nilai integritas Itjen KKP, membuat pakta integritas, menyampaikan Laporan

Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), melaporkan gratifikasi

apabila ada dan evaluasi paska pengawasan. Perkembangan Indeks

Integritas Itjen KKP dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 27. Perkembangan Indeks Integritas Itjen KKP

Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012 2013 Target 2014

Indeks Integritas Itjen KKP 5,3 7,46 6,89 7,12 6,75

Bila dilihat dari hasil Penilaian Inisiatif Anti Korupsi seluruh unit eselon I

lingkup KKP, Itjen berada pada urutan ke enam dengan nilai 7,6967

sedangkan nilai tertinggi diraih oleh BKIPM dengan nilai 8,8412 dan nilai

terendah oleh Ditjen Perikanan Tangkap.

IKU 18 : Nilai Inisiatif Anti Korupsi Itjen KKP

Nilai inisiatif anti korupsi Itjen adalah nilai upaya membangun sistem

antikorupsi di Itjen yang dilakukan oleh pimpinan instansi dalam menerapkan

program-program antikorupsi. Dari hasil penilaian mandiri, Itjen

mendapatkan nilai 7,6997 atas inisiatif anti korupsi tahun 2013. Nilai tersebut

berada diatas target yang ditetapkan itjen sebesar 7,5. Keberhasilan tersebut

43 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

didukung oleh beberapa kegiatan yang dilaksanakan Itjen pada tahun 2013,

yaitu, Asistensi pengisian kuesioner PIAK, Verifikasi Dokumen IAK dan

Penilaian inisiatif anti korupsi. Perkembangan Nilai Inisiatif Anti Korupsi Itjen

KKP dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 28. Perkembangan Nilai Inisiatif Anti Korupsi Itjen KKP

Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012 2013 Target 2014

Nilai Inisiatif Anti Korupsi Itjen KKP - 6,654 8,524 7,6997 7,75

Perbandingan capaian IKU dengan unit eselon I lain dapat dilihat pada

Gambar 8 berikut.

Gambar 8. Grafik Hasil Penilaian IAK Unit Eselon I Lingkup KKP Tahun 2013

IKU 19 : Nilai Penerapan RB Itjen KKP

Nilai penerapan Reformasi Birokrasi Itjen adalah tingkat proses pelaksanaan

reformasi birokrasi di Itjen untuk merubah bentuk birokrasi yang lama dengan

bentuk birokrasi yang lebih baik sehingga aparatur mampu bekerja secara

lebih profesional, efektif, dan akuntabel dalam melaksanakan perannya

sebagai pengawas internal KKP. Pada tahun 2013 Itjen menetapkan target

44 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

nilai 75 untuk penerapan RB Itjen, nilai tersebut diperoleh dari hasil PMPRB

online yang di submit ke Kementerian PAN dan RB pada Bulan Februari 2013.

Karena nilai penerapan RB Itjen tahun 2013 masih menunggu hasil penilaian

Kemen. PAN dan RB maka kondisi penerapan RB di Itjen masih

menggunakan kondisi penerapan Itjen tahun 2012, dimana nilai penerapan

RB Itjen mendapatkan nilai 65,29 dari target nilai 70. Hal-hal yang menjadi

catatan atas tidak tercapainya target tersebut yaitu karena masih lemahnya

dokumentasi dalam proses perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak

lanjut. Namun demikian perlu disampaikan kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan Itjen untuk meningkatkan nilai evaluasi RB itjen sesuai dengan

target yang ditetapkan, yaitu:

a. Reviu Pengisian Kertas Kerja Pengungkit dan Hasil pada 10 Eselon I

b. Reviu Pelaksanaan Survey Internal dan Eksternal pada 10 Eselon I

c. Simulasi Penilaian Kertas Kerja PMPRB secara Manual atau Online

d. Reviu Penilaian dengan Relevansi Bukti/Evidence (Panel I dan II)

e. Pendampingan Tim Verikator Kementerian PAN dan RB

Perkembangan Nilai Implementasi RB Itjen KKP dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 29. Perkembangan Nilai Implementasi RB Itjen KKP

Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012 2013 Target 2014

Nilai Implementasi RB Itjen KKP - - IKU Baru 65,29 80

Perbandingan capaian IKU dengan unit eselon I lain dapat dilihat pada

Gambar 9 berikut.

45 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

Gambar 9. Grafik Hasil Evaluasi Pelaksanaan PMPRB Online Eselon I

Lingkup KKP Tahun 2012

Dari Hasil Evaluasi Pelaksanaan PMPRB Online Eselon I Lingkup KKP Tahun

2012, diketahui bahwa Itjen berada pada peringkat terakhir atau meraih nilai

terendah dengan nilai 65,29, sedangkan nilai tertinggi diraih oleh Ditjen

Perikanan Tangkap dengan nilai 74,06.

IKU 27 : Nilai Evaluasi SPIP Itjen KKP

Nilai evaluasi SPI di Itjen adalah tingkat penerapan sistem pengendalian

internal Itjen dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan hasil

evaluasi inspektorat I, nilai evaluasi SPIP Itjen mendapatkan nilai 83,50 dari

target nilai 75. Keberhasilan tersebut didukung oleh kegiatan yang

dilaksanakan Itjen pada tahun 2013 seperti Sosialisasi Penerapan Manajemen

Resiko, Diagnostic Assesment, Asistensi Implementasi SPIP dan Manajemen

Resiko. Perkembangan Nilai Evaluasi SPIP Itjen KKP dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 30. Perkembangan Nilai Evaluasi SPIP Itjen KKP

Indikator Kinerja Utama 2010 2011 2012 2013 Target 2014

Nilai Evaluasi SPIP Itjen KKP - IKU Baru 89,70 83,50 80

46 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

Perbandingan capaian IKU dengan unit eselon I lain dapat dilihat pada

Gambar 9 berikut.

Gambar 10. Grafik hasil Evaluasi SPI pada Eselon I KKP Tahun 2013

Dari hasil evaluasi SPI Tahun 2013 Itjen berada pada posisi ke empat dengan

nilai 83,5, sedangkan nilai tertinggi diraih oleh BPSDMKP dan terendah oleh

Sekretariat Jenderal.

Persentase penyerapan DIPA Itjen adalah Persentase pelaksanaan anggaran

dibanding dengan alokasi anggaran. Terkelolanya anggaran secara optimal

lingkup Itjen ditunjukan dengan realisasi IKU berikut:

Tabel 31. Persentase Penyerapan DIPA Itjen Tahun 2013

Persentase penyerapan DIPA Itjen per 31 Desember 2013 adalah sebesar

Rp58.515.408.549,00 atau 98,98% dari pagu sebesar Rp59.118.512.000,00.

Dengan demikian target Persentase penyerapan DIPA Itjen sebesar >95%

No Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian Target 2014

21. Persentase Penyerapan DIPA Itjen ≥95% 98,98% 103,16% >95%

Sasaran 8: Terkelolanya Anggaran Secara Optimal Lingkup Itjen

47 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

tercapai. Keberhasilan capaian didukung oleh pelaksanaan kegiatan

berdasarkan Pedoman Operasional Kegiatan (POK) dan evaluasi penyerapan

anggaran secara periodik.

Selanjutnya untuk melihat perkembangan capaian kinerja Itjen dapat dilihat

perbandingan antara capaian kinerja tahun 2012 dengan tahun 2013 pada

beberapa indikator kinerja utama Itjen yang termuat pada dokumen

Penetapan Kinerja tahun 2012 dan 2013 yang disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 32. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2012 dengan 2013

Indikator Kinerja 2012 2013

a. Opini BPK-RI LK KKP WTP DPP WTP DPP

b. Nilai Implementasi RB 70,81 Menunggu hasil penilaian KemenPAN dan RB

c. Nilai AKIP KKP B A

d. Nilai Integritas KKP 6,89

7,12

e. Nilai Inisiatif Anti Korupsi KKP 7,46 7,60

Berdasarkan tabel 15 diatas, dapat dilihat capaian kinerja Itjen pada tahun

2013 mengalami perkembangan yang cukup baik bila dibandingkan dengan

capaian kinerja tahun sebelumnya, dimana dari lima indikator kinerja utama

tahun 2013, empat diantaranya mampu mengalami peningkatan nilai positif.

Perkembangan capaian kinerja jangka menengah dari IKU yang termuat

pada dokumen Penetapan Kinerja tahun 2012 dan 2013 Itjen KKP dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 33. Tren Capaian Kinerja 2010 – 2013 & Perbandingan terhadap Target Akhir Tahun RPJMN

Indikator Kinerja Capaian Kinerja Target

2010 2011 2012 2013 2014 1. Opini BPK-RI LK KKP* WTP DPP WTP DPP WTP DPP Menunggu

penilaian BPK RI WTP

2. Nilai AKIP KKP CC B B A A

48 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

Indikator Kinerja Capaian Kinerja Target

2010 2011 2012 2013 2014

3. Nilai Integritas KKP 5,3 7,46 6,89 7,12 8,00

4. Nilai Inisiatif Anti Korupsi KKP

6,75 6,633 7,464 7,60 7,75

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Itjen KKP antara

lain tercermin pada:

1. Laporan realisasi Anggaran;

2. Neraca; dan

3. Catatan Atas Laporan Keuangan.

Realisasi anggaran kegiatan Itjen Tahun 2013, dapat dilihat pada Tabel 9

berikut:

Tabel 34. Realisasi Anggaran per Keluaran Itjen Tahun 2013

NO KEGIATAN KELUARAN ANGGARAN REALISASI

1 Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Setjen, BPSDMKP dan Pelaksana Pembangunan KP

4 Laporan Pengawasan Keuangan dan Akuntabilitas Kinerja pada Setjen, BPSDMKP dan BKIPM 5.568.818.000 5.567.227.914

1 Laporan Implementasi SPIP lingkup KKP

2 Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Tangkap, Ditjen P2SDKP dan Pelaksana Pembangunan KP

3 Laporan Pengawasan Keuangan dan Akuntabilitas Kinerja pada Ditjen PT dan Ditjen PSDKP 6.561.393.500 6.559.895.428

1 Laporan Pengawasan Peningkatan Pelayanan Publik

3 Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Budidaya, Ditjen KP3K dan Pelaksana Pembangunan KP

3 Laporan Pengawasan Keuangan dan Akuntabilitas Kinerja pada Ditjen PB dan Ditjen KP3K 6.121.032.000 6.120.785.564

2 Laporan Pengawasan Implementasi SAKIP

49 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

NO KEGIATAN KELUARAN ANGGARAN REALISASI

4 Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen 2HP, BRKP dan Pelaksana Pembangunan KP

4 Laporan Pengawasan Keuangan dan Akuntabilitas Kinerja pada Ditjen P2HP dan Balitbang 4.960.238.000 4.942.414.684

1 Laporan Pengawasan Implementasi RB

5 Pengawasan Akuntabilitas Aparatur dengan Tujuan Tertentu pada pelaksana pembangunan KP dan Pengawasan pada Unit Kerja Itjen

4 Laporan Pengawasan Keuangan dan Akuntabilitas Kinerja pada Itjen KKP dan Pengawasan dengan Tujuan Tertentu lingkup KK 5.284.344.000 5.268.609.469

1 Laporan Pengawasan Pengelolaan Keuangan KKP

6 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lain Itjen KKP

7 Laporan Dukungan Layanan Bidang Pengawasan

12 Laporan Layanan Perkantoran

3 Unit Kendaraan Bermotor 30.622.686.500 30.056.475.490

27 unit Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

38 unit Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

Jumlah 59.118.512.000 58.515.408.549

Berdasarkan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Itjen Tahun 2013, target

realisasi keuangan per 31 Desember 2013 adalah senilai

Rp59.118.512.000,00 atau 100% dari pagu Rp59.118.512.000,00. Data

penyerapan anggaran berdasarkan data realisasi anggaran per 31 Desember

2011 pada Bagian Keuangan dan Umum, adalah senilai

Rp58.515.408.549,00 atau 98,98% dari pagu sehingga terdapat sisa

anggaran sebesar Rp603.103.451.000,00 atau 1,02%. Sisa anggaran

tersebut berasal dari sisa uang makan yang tidak dibayarkan yang

50 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

dipengaruhi oleh tingkat kehadiran pegawai, sisa belanja modal dan sisa

kegiatan karena terjadi penghematan.

Adapun Ikhtisar Laporan Keuangan yang merupakan akuntabilitas keuangan

dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan Catatan Atas Laporan Keuangan Itjen KKP, diketahui bahwa

Pendapatan Itjen dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) per

tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp187.032.422,00 yang berasal dari

penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL Rp3.602.422,00 dan

pendapatan dari pemindahtanganan BMN lainnya Rp183.430.000,00.

Realisasi PNBP TA 2013 mengalami penurunan sebesar

Rp665.925.420,00 (78,07 persen) dibandingkan 2012 yang disebabkan

berkurangnya Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Pusat TAYL dan

Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya.

2. Jumlah anggaran yang dikelola oleh Inspektorat Jenderal sebagai upaya

mendukung kegiatan utama “Pengawasan dan peningkatan Akuntabilitas

Aparatur Negara” adalah senilai Rp59.118.512.000,00 (lima puluh

sembilan milyar seratus delapan belas juta lima ratus dua belas ribu

rupiah). Hingga 31 Desember 2013, dari anggaran tersebut telah

direalisasikan senilai Rp58.515.408.549,00 atau 98,98%. Disebabkan

adanya sisa uang makan yang tidak dibayarkan yang dipengaruhi oleh

tingkat kehadiran pegawai juga sisa belanja modal dan sisa kegiatan

karena terjadi penghematan dalam pelaksanaan.

3. Di dalam Ringkasan Laporan Neraca Keuangan pada 31 Desember 2013,

dapat disampaikan bahwa jumlah Aset pada TA 2013 adalah

Rp4.511.880.223,00 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar

Rp67.855.924,00 Aset Tetap (bersih) sebesar Rp4.252.374299,00 dan

Aset Lainnya sebesar Rp191.650.000,00;

51 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

4. Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2011 sebesar Rp1.290.888,00 yang

merupakan kewajiban jangka pendek berupa belanja daya dan jasa;

5. Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2011 sebesar Rp4.510.589.335,00

yang terdiri dari Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp66.565.036,00 dan

Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp4.444.024.299;

Realisasi Belanja (bruto) per 31 Desember 2013 sebesar

Rp58.341.089.376,00 atau 98,98% dari jumlah yang dianggarkan dalam

DIPA TA 2013 sebesar Rp59.118.512.000,00, terdiri dari Belanja Pegawai

sebesar Rp11.621.143.049; Belanja Barang sebesar Rp45.653.770.827,00

dan Belanja Modal sebesar Rp1.066.175.500,00. Bila dibandingkan dengan

tahun 2012, realisasi anggaran TA 2012 adalah sebesar 60.190.485.277

atau 99,82% dari pagu 60.296.837.000. Dengan demikian dapat

disampaikan bahwa terjadi penurunan jumlah pagu dan realisassi anggaran

pada tahun 2013. Penurunan pagu disebabkan adanya pemotongan

anggaran dalam rangka penghematan anggaran negara sedangkan

penurunan angka realisasi karena adanya sisa pembayaran gaji dan

tunjangan juga penghematan pada belanja modal dan pelaksanaan

kegiatan.

Tabel 35. Perbandingan Realisasi Anggaran tahun 2010 - 2013

Tahun Pagu Realisasi %

2010 43.649.200.000,00 42.348.563.864,00 97,02

2011 61.139.000.000,00 61.970.824.361,00 101,36

2012 60.296.837.000,00 60.190.485.277,00 99,82

2013 59.118.512.000,00 58.515.408.549,00 98,98

52 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

BAB IV

P E N U T U P

53 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

BAB IV PENUTUP

Secara keseluruhan terdapat 21 IKU dari 8 Sasaran Strategis lingkup

Itjen, dari jumlah IKU tersebut terdapat 3 IKU yang tidak mencapai target

dimana 2 IKU masih dalam toleransi penilaian baik (>90%) yaitu, Persentase

pelaksanaan penugasan yang memenuhi standard pelaksanaan pengawasan

dengan capaian kinerja 92,11% dan Nilai implementasi RB dengan capaian

kinerja 90,53%, sedangkan 1 IKU lainnya memiliki capaian <90% yaitu Nilai

evaluasi AKIP KKP dengan capaian 84,84%.

Untuk menyempurnakan arah, sasaran dan indikator kinerja serta

meningkatkan kualitas pengelolaan kinerja sampai dengan tahun 2014, maka

pada triwulan III 2013 dilakukan penyempurnaan sasaran kinerja dengan

menggunakan pendekatan Balanced Scorecard (BSC) yang memungkinkan

sasaran kinerja organisasi disalurkan hingga level individu. Namun demikian

dalam implementasinya perlu adanya langkah-langkah perbaikan dan upaya

peningkatan pengelolaan kinerja pada tahun berikutnya, sehingga kualitas

akuntabilitas kinerja Itjen KKP dapat lebih baik dari tahun sebelumnya.

Beberapa langkah perbaikan tersebut antara lain:

1. Menyesuaikan Dokumen Perencanaan (Renstra, RKT, RKA-KL, Penetapan

Kinerja) tahun 2014 dengan sasaran kinerja berbasis BSC;

2. Menyempurnakan formulasi pengukuran indikator kinerja berbasis BSC

dalam manual IKU tahun 2014.

3. Meningkatkan kualitas dan pemanfaatan pengukuran kinerja melalui

penggunaan teknologi informasi untuk Kinerja Organisasi dan Kinerja

Individu.

4. Meningkatkan kualitas dan pemanfaatan evaluasi kinerja melalui

pertemuan-pertemuan (gelar pengawasan).

54 | A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a

LAKIP INSPEKTORAT JENDERAL KKPTAHUN 2013

5. Meningkatkan capaian kinerja terutama terhadap indikator yang belum

mencapai target, yaitu:

a. Meningkatkan cakupan, mutu pelaksanaan dan pelaporan evaluasi AKIP

KKP

b. Meningkatkan pemenuhan standar pelaksanaan pengawasan melalui

penerapan Kendali Mutu secara konsisten

c. Meningkatkan ketertiban pelaksanaan Road Map RB

6. Melakukan penajaman indikator dan target masa mendatang sehubungan

dengan hasil evaluasi dan capaian tahun 2013.

Inspektorat Jenderal sesuai tugas dan fungsinya telah melakukan reviu

terhadap dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2013 pada minggu ke-3 Februari 2014, yang

bertujuan untuk memperoleh keyakinan bahwa LAKIP yang disusun telah

disajikan sesuai format dalam Lampiran IV Peraturan Menteri PAN dan RB

Nomor 29 Tahun 2010 dan memberikan keyakinan terhadap akurasi, ketajaman

analisis dan keandalan informasi yang disajikan.

Beberapa catatan hasil reviu antara lain: 1) sistematika LAKIP

Inspektorat Jenderal belum sepenuhnya disajikan sesuai format LAKIP

sebagaimana Lampiran IV Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 29 Tahun

2010; 2) beberapa capaian sasaran strategis masing-masing perspektif dan

Indikator Kinerja Utama (IKU) pendukungnya belum konsisten dengan aplikasi

www.kinerja.com dan dokumen sumber. Catatan hasil reviu tersebut telah

dijadikan bahan perbaikan dalam LAKIP Itjen Tahun 2013 ini.