draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

232
PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN BERSAMA BPKP-INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Transcript of draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

Page 1: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK TEKNISPENGAWASAN BERSAMABPKP-INSPEKTORAT JENDERAL

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

user
Sticky Note
DRAFT
Page 2: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti
Page 3: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

1

A LATAR BELAKANG

Sebagai wujud dari penandatangan Nota Kesepahaman

Kemristekdikti-BPKP NO 9/M/NK/IV/2016 dan MOU-5/K/D2/2016

tanggal 15 Juli 2016, pasal 2, Kerjasama pengawasan Intern, dalam

tahun 2016 direncanakan 2 (dua) agenda utama yang menjadi fokus

utama kegiatan pengawasan yaitu pelaksanaan audit atas aset

bermasalah di lingkungan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan

Tinggi dan pelaksanaan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang pada tahun

2015 memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian dari BPK RI.

Hal tersebut di atas dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Audit Aset Bermasalah

Dalam beberapa tahun terakhir, pelaksanaan program pemerintah

khususnya pada pembangunan sarana dan prasarana Perguruan

Tinggi Negeri mengalami hambatan yaitu dijumpai permasalahan

tidak selesainya atau terbengkelainya pembangunan konstruksi

gedung (mangkrak).

Dampak dari hal tersebut di atas sarana dan prasarana pendidikan

tinggi yang seharusnya dapat menampung pertumbuhan jumlah

mahasiswa untuk meningkatkan angka partisipasi kasar menjadi

terganggu, di samping itu harapan untuk peningkatan mutu

pendidikan tinggi juga terpengaruh. Pada beberapa Perguruan

Tinggi Negeri telah muncul masalah penyediaan daya tampung.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi telah menyampaikan

GAMBARAN UMUM KEGIATANAUDIT DAN MONITORING PENGAWASANBERSAMA KEMRISTEKDIKTI

Page 4: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

2

permasalahan tidak selesai/terbengkelai/mangkraknya beberapa

pembangunan sarana dan prasarana pendidikan tinggi berupa

Rumah Sakit Pendidikan, Gedung dan Asrama kepada Presiden RI

dalam rapat sidang paripurna kabinet, menyikapi hal tersebut

Presiden telah memberikan arahan kepada Kepala BPKP untuk

untuk melakukan audit terhadap aset bermasalah di lingkungan

Kemristekdikti.

Sebagai gambaran berdasarkan data awal dari Direktorat Jenderal

Sumber Daya Iptek dan Dikti pada 88 PTN di seluruh Indonesia

tercatat posisi Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2015

sebesar Rp9,076 Trilyun dan pada program pembangunan Rumah

Sakit Pendidikan, dari 24 Rumah Sakit Pendidikan Pendidikan baru

beroperasi sebanyak 6 RSP PTN sedangkan pada 19 RSP PTN

masih memerlukan dana untuk penyelesaiannya sebesar Rp7,822

Trilyun. Data tersebut di atas masih perlu divalidasi dengan

masing-masing PTN terutama pada data gedung dan bangunan

karena belum tersedia data nilai gedung dan bangunan yang

terbengkelai dan proyeksi kebutuhan penyelesaian

pembangunannya.

2. Strategi Peningkatan Kualitas Opini Laporan Keuangan

Hasil Perneriksaan atas Laporan Keuangan Kementerian Riset,

Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015, BPK menemukan

adanya kelernahan sistem pengendalian intern dalam

penyusunan laporan keuangan yaitu:

a. Proses penyusunan Laporan Keuangan Kemenristekdikti Tahun

2015 belurn tertib dan tidak melalui tahapan Iikuidasi yang

memadai sehingga mempengaruhi penyajian akun-akun

meliputi: (1) penyajian Kas dan Bank tidak sesuai dengan saldo

tunai dan rekening koran serta pengendalian pengelolaan kas

Page 5: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

3

pada satker-satker di lingkungan Kemenristekdikti tidak

memadai, (2) penyajian dan pengungkapan Piutang tidak

menggambarkan kondisi yang sebenarnya. (3) Penyajian dan

pengungkapan Persediaan tidak menggambarkan kondisi

yang sebenarnya, dan (4) Penatausahaan dan penyajian Aset

Tetap belurn memadai.

b. Pengelolaan aset berupa tanah dan bangunan belum memadai,

meliputi: (1) penatausahaan aset tanah pada satker-satker

Kemenristekdikti belum optimal, (2) aset tanah pada PTN

dalam proses sengketa dan permasalahan hukum, dan (3) aset

tanah dan rumah dinas masih dikuasai oleh pihak lain.

Atas pemberian opini tersebut di atas selanjutnya telah disepakati

suatu Rencana Aksi (action plan) tindak lanjut rekomendasi BPK

RI, Inspektorat Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan

Pendidikan Tinggi sesuai dengan fungsi dan perannya

melaksanakan beberapa kegiatan pengawasan dalam wujud

pelaksanaan kegiatan audit, pemantauan penyelesaian tindak lanjut

hasil audit BPK RI dan di samping itu bersama dengan Sekretariat

Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

melaksanakan pemantauan atas rekomendasi BPK RI untuk

melakukan inventarisasi BMN secara menyeluruh di lingkungan

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Menindaklanjuti hal tersebut di atas Inspektur Jenderal ementerian

Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi telah menyurati BPKP untuk

mejalin kerjasama pengawasan bersama BPKP-Inspektorat Jenderal

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

B MAKSUD DAN TUJUAN

Kegiatan pengawasan bersama dimaksudkan untuk membantu

Page 6: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

4

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk:

1. Melaksanakan audit aset bermasalah dilingkungan Kementerian

Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk memperoleh informasi

yang relevan dan valid mengenai jumlah, nilai dan kondisi aset

bermasalah sebagai bahan bagi Pemerintah dalam menetapkan

prioritas dan kebijakan penyelesaian pembangunannya

2. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan negara melalui

serangkaian kegiatan pengawasan untuk meningkatkan kualitas

pencapaian opini atas laporan keuangan Kementerian Riset,

Teknologi dan Pendidikan Tinggi, meningkatkan sistem

pengendalian intern dan alih pengetahuan dalam bidang

pengawasan kepada Inspektorat Jenderal Kementerian Riset,

Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

C RUANG LINGKUP KEGIATAN PENGAWASAN

Ruang lingkup kegiatan pengawasan meliputi:

1. Audit Aset Bermasalah

2. Audit Tujuan Tertentu Atas Aset Lancar, Aset Tetap, Aset Lainnya

3. Pendampingan Penyelesaian Tindak Lanjut BPK RI

4. Pendampingan dan Monitoring pelaksanaan Inventarisasi dan

Penilaian BMN

5. Pengawalan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Tinggi

APBNP Tahun 2016.

D SASARAN KEGIATAN PENGAWASAN

Sasaran kegiatan pengawasan meliputi satuan kerja Perguruan Tinggi

Negeri dan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) di seluruh

Indonesia.

Page 7: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

5

E PELAKSANA

Pelaksana kegiatan pengawasan adalah Tim BPKP Pusat, Tim BPKP

Perwakilan dan Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi

F WAKTU PELAKSANAAN

Waktu pelaksanaan kegiatan adalah dalam periode bulan Oktober

sampai dengan Desember 2016.

G OUTPUT

Output hasil kegiatan berupa Laporan Hasil

Audit/Pendampingan/Monitoring individual per satuan kerja dan Laporan

Kompilasi Nasional

H PEMBIAYAAN

Seluruh pembiayaan kegiatan pengawasan bersama menjadi beban

Inspektorat Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan

Tinggi

I SISTEMATIKA PEDOMAN

BAGIAN SATU Gambaran Umum Kegiatan Audit danMonitoring Pengawasan Bersama BPKP-Inspektorat Jenderal Kementerian RisetTeknologi dan Pendidikan Tinggi

BAGIAN DUA Audit Aset Bermasalah

BAGIAN TIGA Audit Tujuan Tertentu atas Aset Lancar, AsetTetap dan Aset Lainnya

BAGIAN EMPAT Pendampingan dan Monitoring Tindak LanjutHasil Audit BPK RI

BAGIAN LIMA Pendampingan dan Monitoring 4.pelaksanaanInventarisasi dan Penilaian BMN

BAGIAN ENAM Pengawalan Pengadaan Sarana dan PrasaranaPendidikan Tinggi APBNP Tahun 2016.

Page 8: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

6

RANCANGAN JADWAL KEGIATAN PENGAWASAN BERSAMA

NO URAIAN

SEP OKTOBER NOPEMBER DESEMBER

M 4 M 1 M 2 M 3 M 4 M 1 M 2 M 3 M 4 M 1 M 2 M 3 M 4

A UMUM

1RAPAT KOORDINASIDAN SOSIALISASI

UT28-30

2 PENYUSUNAN RABUT28-30

BAUDIT ASETBERMASALAH

1 PERSIAPAN

2PELAKSANAANAUDIT

3QUALITYASSURANCE

4KOMPILASINASIONAL

CAUDIT TUJUANTERTENTU

1 PERSIAPAN

2PELAKSANAANAUDIT

3QUALITYASSURANCE

4KOMPILASINASIONAL

DPEMANTAUANTLHA BPK RI

1 PERSIAPAN

2PEMANTAUAN TLHABPK RI

3QUALITYASSURANCE

4KOMPILASINASIONAL

E

PEMANTAUANINVENTARISASIBMN

1 PERSIAPAN

2 PEMANTAUAN

Page 9: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

7

NO URAIAN SEP OKTOBER NOPEMBER DESEMBER

INVENTARISASIBMN

3QUALITYASSURANCE

4KOMPILASINASIONAL

FPENGAWALANSARPRAS APBNP

1 PERSIAPAN

2VERIFIKASITUNGGAKANPEMBAYARAN

3REVIU PENGADAANBARANG/JASA

4PEMANTAUANPELAKSANAANPEMBANGUNAN

5QUALITYASSURANCE

6KOMPILASINASIONAL

Page 10: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

8

No Nama PTN Provinsi RSP KDP APBNPATTASET

BMN

1Universitas Syiah Kuala, BandaAceh

AcehAPBNP

PTN BMN

2Universitas Malikussaleh,Lhokseumawe

Aceh RSPKDP APBNP

PTN BMN

3 Politeknik Negeri Lhokseumawe, AcehAPBNP

BMN

4Universitas Samudra, KotaLangsa

AcehKDP APBNP

BMN

5Universitas Teuku Umar,Meulaboh

AcehKDP

BMN

6 Kopertis 13 AcehKOPERTIS

BMN

7Universitas Sumatera Utara(USU), Medan

SumateraUtara

RSP BMN

8Universitas Negeri Medan(Unimed), Medan

SumateraUtara KDP

PTN BMN

9 Politeknik Negeri Medan, MedanSumateraUtara

BMN

10 Kopertis 1SumateraUtara KOPERTIS

BMN

11 Universitas Andalas, PadangSumateraBarat

RSPKDP APBNP

BLU BMN

12Universitas Negeri Padang,Padang

SumateraBarat KDP APBNP

BLU BMN

13Politeknik Negeri Padang,Padang

SumateraBarat KDP

PTN BMN

14Politeknik Pertanian NegeriPayakumbuh, Payakumbuh

SumateraBarat KDP APBNP

BMN

15Institut Seni Indonesia PadangPanjang , Padang Panjang

SumateraBarat KDP

BMN

16 Kopertis 10SumateraBarat KOPERTIS

BMN

17 Universitas Riau, Pekanbaru Riau RSPKDP APBNP

BLU BMN

18Politeknik Negeri Bengkalis,Bengkalis

RiauKDP

BMN

19Universitas Maritim Raja Ali Haji,Tanjungpinang

KepulauanRiau KDP APBNP

PTN BMN

Page 11: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

9

No Nama PTN Provinsi RSP KDP APBNPATTASET

BMN

20 Politeknik Negeri Batam, BatamKepulauanRiau KDP APBNP

BMN

21 Universitas Jambi, Jambi Jambi RSPKDP APBNP

PTN BMN

22 Universitas Bengkulu, Bengkulu Bengkulu RSPKDP APBNP

BLU BMN

23Universitas Sriwijaya, Palembangdan Inderalaya

SumateraSelatan KDP

BLU BMN

24Politeknik Negeri Sriwijaya,Palembang

SumateraSelatan KDP APBNP

BMN

25 Kopertis 2SumateraSelatan KOPERTIS

BMN

26Universitas Lampung, BandarLampung

Lampung RSPKDP APBNP

BLU BMN

27Institut Teknologi Sumatera,Bandar Lampung

LampungKDP APBNP

PTN BMN

28Universitas Bangka Belitung,Bangka Belitung

BangkaBelitung KDP APBNP

PTN BMN

29Politeknik Manufaktur Negeri,Bangka Belitung

BangkaBelitung APBNP

BMN

30Universitas Sultan AgengTirtayasa, Serang dan Cilegon

BantenAPBNP

BLU BMN

31Universitas Terbuka, PondokCabe

BantenKDP

BLU BMN

32Universitas Indonesia (UI),Jakarta dan Depok, Jawa Barat

DKI Jakarta RSPAPBNP

BMN

33 Universitas Negeri Jakarta (UNJ) DKI JakartaKDP APBNP

BLU BMN

34Universitas PembangunanNasional "Veteran" Jakarta(UPN)

DKI JakartaAPBNP

PTN BMN

35 Politeknik Negeri Jakarta DKI JakartaKDP APBNP

PTN BMN

36 Politeknik Negeri Media Kreatif DKI JakartaKDP

BMN

37 Kopertis 3 DKI JakartaKOPERTIS

BMN

38 Politeknik Negeri Indramayu Jawa Barat BMN

Page 12: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

10

No Nama PTN Provinsi RSP KDP APBNPATTASET

BMN

APBNP

39Politeknik Manufaktur NegeriBandung (Polman), Bandung

Jawa Barat PTN BMN

40Universitas Padjadjaran(UNPAD), Bandung danSumedang

Jawa Barat RSPKDP

PTN BH BMN

41Universitas Siliwangi (UNSIL),Tasikmalaya

Jawa Barat PTN BMN

42Institut Pertanian Bogor (IPB),Bogor

Jawa BaratAPBNP

BMN

43Politeknik Negeri Bandung(Polban), Bandung

Jawa BaratKDP

PTN BMN

44Universitas SingaperbangsaKarawang

Jawa Barat PTN BMN

45 Kopertis 4 Jawa BaratKOPERTIS

BMN

46Universitas Diponegoro,Semarang (UNDIP)

Jawa Tengah RSPKDP APBNP

PTN BH BMN

47Universitas Negeri Semarang,Semarang (UNNES)

Jawa TengahKDP APBNP

BLU BMN

48Universitas Jenderal Soedirman,Purwokerto (UNSOED)

Jawa TengahKDP

BLU BMN

49Universitas Sebelas Maret (UNS),Surakarta dan Kebumen

Jawa Tengah RSPKDP

BLU BMN

50Universitas Tidar (Untidar),Magelang

Jawa TengahKDP APBNP

PTN BMN

51Politeknik Negeri Cilacap,CIlacap

Jawa TengahAPBNP

BMN

52Politeknik Negeri Semarang,Semarang (Polines)

Jawa TengahKDP APBNP

BMN

53Politeknik Maritim NegeriIndonesia, Semarang

Jawa TengahKDP APBNP

BMN

54Institut Seni Indonesia Surakarta,Surakarta, Surakarta

Jawa TengahKDP APBNP

BMN

55 Kopertis 6 Jawa TengahKOPERTIS

BMN

56 Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta RSPAPBNP

BMN

Page 13: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

11

No Nama PTN Provinsi RSP KDP APBNPATTASET

BMN

57Universitas Negeri Yogyakarta(UNY)

YogyakartaKDP

BLU BMN

58Universitas PembangunanNasional Veteran (UPN),Yogyakarta

Yogyakarta PTN BMN

59Institut Seni IndonesiaYogyakarta (ISI)

YogyakartaKDP

BMN

60 Kopertis 5 YogyakartaKOPERTIS

BMN

61Institut Teknologi SepuluhNopember (ITS), Surabaya

Jawa TimurKDP

PTN BH BMN

62Universitas Airlangga (Unair),Surabaya dan Banyuwangi

Jawa Timur RSPAPBNP

PTN BH BMN

63Universitas Negeri Surabaya(Unesa), Surabaya

Jawa TimurKDP APBNP

BLU BMN

64Universitas PembangunanNasional "Veteran" Jawa Timur(UPN), Surabaya

Jawa Timur PTN BMN

65Universitas Brawijaya (UB),Malang dan Kediri

Jawa Timur RSPKDP APBNP

BLU BMN

66Universitas Negeri Malang (UM),Malang

Jawa TimurKDP APBNP

BLU BMN

67Universitas Jember (UNEJ),Jember

Jawa Timur RSPKDP APBNP

PTN BMN

68Universitas Trunojoyo Madura(UTM), Bangkalan, Madura

Jawa TimurKDP APBNP

PTN BMN

69Politeknik Elektronika NegeriSurabaya (PENS), Surabaya

Jawa TimurKDP

BMN

70Politeknik Perkapalan NegeriSurabaya (PPNS), Surabaya

Jawa TimurKDP APBNP

BMN

71Politeknik Negeri Malang(POLINEMA), Malang

Jawa TimurKDP

BLU BMN

72Politeknik Negeri Jember(POLIJE), Jember

Jawa TimurKDP APBNP

BMN

73Politeknik Negeri Madiun (PNM),Madiun

Jawa TimurKDP

BMN

74Politeknik Negeri Madura(POLTERA), Sampang

Jawa TimurKDP APBNP

BMN

Page 14: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

12

No Nama PTN Provinsi RSP KDP APBNPATTASET

BMN

75Politeknik Negeri Banyuwangi(Poliwangi), Banyuwangi

Jawa TimurKDP APBNP

BMN

76 Kopertis 7 Jawa TimurKOPERTIS

BMN

77Universitas Udayana (UNUD),Denpasar

Bali RSPKDP

BLU BMN

78Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja

BaliKDP APBNP

BLU BMN

79 Politeknik Negeri Bali, Badung BaliKDP

PTN BMN

80Institut Seni Indonesia Denpasar,Denpasar

BaliKDP

BMN

81 Kopertis 8 BaliKOPERTIS

BMN

82Universitas Mataram (Unram),Mataram

NTB RSPKDP APBNP

BLU BMN

83Universitas Nusa Cendana(Undana), Kupang

NTT RSPKDP APBNP

PTN BMN

84Politeknik Negeri Kupang,Kupang

NTTKDP APBNP

BMN

85Politeknik Pertanian NegeriKupang, Kupang

NTTKDP APBNP

BMN

86Universitas Tanjungpura,Pontianak

KalimantanBarat

RSPKDP APBNP

PTN BMN

87Politeknik Negeri Pontianak,Pontianak

KalimantanBarat KDP APBNP

BMN

88Politeknik Negeri Sambas,Sambas

KalimantanBarat KDP APBNP

BMN

89Politeknik Negeri Ketapang,Ketapang

KalimantanBarat KDP APBNP

BMN

90Universitas Palangka Raya,Palangka Raya

KalimantanTengah KDP

PTN BMN

91Universitas LambungMangkurat, Banjarmasin

KalimantanSelatan KDP

PTN BMN

92Politeknik Negeri Tanah Laut,Pelaihari

KalimantanSelatan KDP APBNP

BMN

93 Kopertis 11KalimantanSelatan KOPERTIS

BMN

Page 15: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

13

No Nama PTN Provinsi RSP KDP APBNPATTASET

BMN

94Institut Teknologi Kalimantan(ITK), Balikpapan

KalimantanTimur APBNP

BMN

95Politeknik Negeri Samarinda,Samarinda

KalimantanTimur KDP APBNP

BMN

96Politeknik Pertanian NegeriSamarinda, Samarinda

KalimantanTimur KDP

BMN

97Politeknik Negeri Balikpapan,Balikpapan

KalimantanTimur KDP APBNP

BMN

98Universitas Mulawarman,Samarinda

KalimantanTimur KDP APBNP

BLU BMN

99Universitas Borneo Tarakan,Tarakan

KalimantanUtara KDP APBNP

BMN

100Universitas Sulawesi Barat,Majene

SulawesiBarat KDP APBNP

BMN

101Universitas Sam Ratulangi,Manado

SulawesiUtara

RSPKDP APBNP

PTN BMN

102Universitas Negeri Manado,Manado

SulawesiUtara KDP

BMN

103Politeknik Negeri Manado,Manado

SulawesiUtara KDP APBNP

BMN

104Politeknik Negeri Nusa Utara,Tahuna

SulawesiUtara APBNP

BMN

105Universitas Negeri Gorontalo,Gorontalo

GorontaloKDP APBNP

BLU BMN

106 Universitas Tadulako, PaluSulawesiTengah

RSPKDP APBNP

BLU BMN

107Universitas Negeri Makassar(UNM), Kota Makassar, KotaParepare, Kabupaten Bone

SulawesiSelatan KDP APBNP

BMN

108Universitas Hasanuddin (Unhas),Makassar

SulawesiSelatan

RSPKDP APBNP

BMN

109Politeknik Pertanian NegeriPangkajene Kepulauan,Pangkajene Kepulauan

SulawesiSelatan KDP APBNP

BMN

110Politeknik Negeri UjungPandang, Makassar

SulawesiSelatan KDP APBNP

BMN

111 Kopertis 9SulawesiSelatan KOPERTIS

BMN

Page 16: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

14

No Nama PTN Provinsi RSP KDP APBNPATTASET

BMN

112 Universitas Haluoleo, KendariSulawesiTenggara

RSPKDP APBNP

BLU BMN

113Universitas 19 November,Kolaka

SulawesiTenggara KDP APBNP

PTN BMN

114 Universitas Pattimura, Ambon MalukuKDP APBNP

PTN BMN

115 Politeknik Perikanan Negeri Tual MalukuKDP

BMN

116 Kopertis 12 MalukuKOPERTIS

BMN

117 Universitas Khairun, TernateMalukuUtara KDP

PTN BMN

118Universitas Cendrawasih(Uncen), Jayapura

Papua RSPKDP APBNP

PTN BMN

119Universitas Musamus Merauke,Merauke

PapuaKDP APBNP

BMN

120 Kopertis 14 PapuaKOPERTIS

BMN

121 Universitas Papua, Manokwari Papua BaratKDP APBNP

PTN BMN

122 Politeknik Negeri Fak Fak Papua BaratKDP APBNP

BMN

Page 17: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti
Page 18: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

1

A LATAR BELAKANG

Dalam beberapa tahun terakhir, pelaksanaan program pemerintah

khususnya pada pembangunan sarana dan prasarana Perguruan Tinggi

Negeri mengalami hambatan, dalam pelaksanaan pembangunan

gedung dan bangunan prasarana pembelajaran maupun pembangunan

rumah sakit pendidikan dijumpai permasalahan tidak selesainya atau

terbengkelainya pembangunan konstruksi gedung (mangkrak).

Hampir di seluruh PTN terdapat bangunan yang tidak selesai,

penyebabnya bervariasi antara lain rekanan yang melaksanakan

kontrak pembangunan wanprestasi atau tidak menyelesaikan

pekerjaannya, terlambatnya turunnya anggaran juga berpengaruh pada

penyelesaian pekerjaan, pada rencana pembangunan lanjutan

prasarana pendidikan terkendala dengan tidak berlanjutnya penyediaan

anggaran bahkan pada anggaran yang sudah disediakan terganggu

dengan adanya kebijakan penghematan anggaran.

Dampak dari hal tersebut di atas sarana dan prasarana pendidikan

tinggi yang seharusnya dapat menampung pertumbuhan jumlah

mahasiswa untuk meningkatkan angka partisipasi kasar menjadi

terganggu, di samping itu harapan untuk peningkatan mutu pendidikan

tinggi juga terpengaruh. Pada beberapa Perguruan Tinggi Negeri telah

muncul masalah penyediaan daya tampung.

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi telah menyampaikan

permasalahan tidak selesai/terbengkelai/mangkraknya beberapa

pembangunan sarana dan prasarana pendidikan tinggi berupa Rumah

AUDIT ASET BERMASALAH

Page 19: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

2

Sakit Pendidikan, Gedung dan Asrama kepada Presiden RI dalam rapat

sidang paripurna kabinet, menyikapi hal tersebut Presiden telah

memberikan arahan kepada Kepala BPKP untuk untuk melakukan audit

terhadap aset bermasalah di lingkungan Kemristekdikti.

Sebagai gambaran berdasarkan data awal dari Direktorat Jenderal

Sumber Daya Iptek dan Dikti pada 88 PTN di seluruh Indonesia tercatat

posisi Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2015 sebesar

Rp9,076 Trilyun dan pada program pembangunan Rumah Sakit

Pendidikan, dari 24 Rumah Sakit Pendidikan Pendidikan baru

beroperasi sebanyak 6 RSP PTN sedangkan pada 19 RSP PTN masih

memerlukan dana untuk penyelesaiannya sebesar Rp7,822 Trilyun.

Data tersebut di atas masih perlu divalidasi dengan masing-masing PTN

terutama pada data gedung dan bangunan karena belum tersedia data

nilai gedung dan bangunan yang terbengkelai dan proyeksi kebutuhan

penyelesaian pembangunannya.

B MAKSUD DAN TUJUAN AUDIT

Audit aset bermasalah dimaksudkan untuk :

1. Memperoleh informasi mengenai kondisi aset

bermasalah/mangkrak dan belum terselesaikan per 31 Desember

2015 dan permasalahannya

2. Mengidentifikasi kemajuan fisik pembangunan sarana dan

prasarana yang bermasalah dan kondisi fisiknya

3. Memperoleh informasi mengenai urgensi lanjutan pembangunan

sarana dan prasarana dan rencana kebutuhan pembiayaannya

Tujuan dilakukannya audit atas aset bermasalah di lingkungan

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi adalah untuk

menyajikan informasi yang relevan dan valid mengenai jumlah, nilai dan

kondisi aset bermasalah sebagai bahan bagi Pemerintah dalam

Page 20: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

3

menetapkan prioritas dan kebijakan penyelesaian pembangunannya

dan penyediaan anggaran.

C RUANG LINGKUP AUDIT

Pelaksanaan audit aset bermasalah merupakan penugasan audit

dengan tujuan tertentu (special assignment) atas terjadinya kondisi

sarana dan prasarana pendidikan tinggi yang terbengkelai

pembangunannya pada satuan kerja PTN di seluruh Indonesia.

D SASARAN AUDIT

Sasaran audit adalah seluruh PTN yang memiliki potensi aset

bermasalah

E PELAKSANAAUDIT

Pelaksana audit adalah Tim BPKP Pusat, Tim BPKP Perwakilan dan Tim

Inspektorat Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan

Tinggi

F WAKTU PELAKSANAAN AUDIT

Audit direncanakan pada minggu pertama Oktober 2016 sampai dengan

minggu ke dua Oktober 2016 selama.... hari kerja.

G OUTPUT HASIL AUDIT

Output hasil audit berupa Laporan Hasil Audit terdiri dari Laporan Hasil

Audit induvidual dan Laporan Kompilasi Nasional.

H PERSIAPAN AUDIT

Page 21: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

4

Tahapan persiapan audit meliputi perencanaan kegiatan audit,

penyusunan pedoman audit dan pembekalan pelaksanaan audit

I PELAKSANAAN AUDIT

1. METODOLOGI AUDIT

Audit Aset bermasalah dilaksanakan dengan melakukan

wawancara, reviu dokumen, opname fisik bangunan yang tidak

selesai, dan atau teknik audit lainnya yang relevan.

2. PROGRAM KERJAAUDIT

Program kerja audit aset bermasalah berisi langkah kerja bagi

auditor dalam pelaksanaan audit.

Langkah kerja utama dimaksud bertujuan untuk memberikan

panduan bagi auditor dalam melaksanakn tugasnya, langkah kerja

dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Informasi umum tentang aset bermasalah di PTN

b. Penelaahan status Konstruksi Dalam Pengerjaan per 30 Juni

2016

c. Identifikasi penyebab gedung dan bangunan belum

diselesaikan/terhenti pembangunannya

d. Penelaahan dokumen pembangunan gedung/bangunan

bermasalah

e. Opname atau observasi gedung/bangunan bermasalah

f. Penelaahan Proyeksi kebutuhan pembiayaan dan proyeksi

penyelesaian pembangunan gedung/bangunan

g. Penilaian urgensi lanjutan pembangunan gedung dan

bangunan.

Tim Audit dalam pelaksanaan penugasannya menggunakan Daftar

Isian.

Dalam melakukan opname fisik aset bermasalah, tim audit harus

Page 22: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

5

membuat dokumentasi foto fisik bangunan dan hasilnya

dituangkan ke dalam Berita Acara Opname Fisik.

J PELAPORAN HASIL AUDIT

Laporan Hasil Audit Individual (Model I ) dibuat per satuan kerja

Perguruan Tinggi Negeri yang diaudit, Laporan Hasil Audit ditujukan

kepada Rektor/Direktur/Kepala Satuan Kerja PTN/Kopertis yang diaudit,

tembusan disampaikan kepada Inspektur Jenderal Kementerian Riset

Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Deputi PIP Bidang Politik, Hukum,

Keamanan, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Laporan Hasil Audit Nasional (Model K) dibuat oleh Tim BPKP Pusat

dan Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Kementerian Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi ditujukan kepada Menteri Riset Teknologi dan

Pendidikan Tinggi dengan tembusan kepada Kepala BPKP dan

Sekretaris Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan

Tinggi

Page 23: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

6

LAMPIRAN 1-1PROGRAM KERJAAUDIT

Nama objek audit :

Masa yang diaudit :

No UraianDilaksanakan Oleh Rencana Waktu Nomor

KKACatatan

Rencana Realisasi Rencana Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

I. AUDIT PENDAHULUAN

Tujuan

Melakukan pembicaraanpendahuluan dengan auditan danperolehan informasi awal tentangauditan

Langkah Kerja

1

Lakukan entry meeting denganpihak auditan, peroleh informasiawal tentang kondisi asetbermasalah yang ada di PTN,permasalahan terjadinya asetbermasalah, upaya yang telahdilakukan PTN , catat dantuangkan ke dalam Berita AcaraPembicaraan Pendahuluan.

2

Dapatkan informasi tentangstruktur pengorganisasianpengelolaan sarana dan prasaranaauditan dan pejabatpenanggungjawabnya

3 Dapatkan informasi apakah PTNmemiliki atau menunjuk tim teknisuntuk kegiatan/pekerjaanpembangunan gedung

5Buat Simpulan Hasil auditpendahuluan

Page 24: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

7

No UraianDilaksanakan Oleh Rencana Waktu Nomor

KKACatatan

Rencana Realisasi Rencana Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

II PELAKSANAAN AUDIT

AGAMBARAN UMUM ASETBERMASALAH PTN

Tujuan

Identifikasi kondisi awal asetbermasalah di PTN

Langkah Kerja

1Dapatkan data awal mengenaiaset bermasalah yang ada di PTNmeliputi nama gedung/bangunan,lokasi, tahun terhentinya/belumselesainya prosespembangunan, sumberpembiayaan atas gedung danbangunan, volume dan nilaidan % fisik gedung danbangunan, tuangkan ke dalamDaftar Bangunan Yang BelumSelesai/TerhentiPembangunannya.

2Lakukan pengujian silang dengandata SIMAK BMN apakah BMNGedung dan Bangunan tersebuttelah tercatat dalam SIMAK BMN

3Berdasarkan penyajian KonstruksiDalam Pengerjaan dalam LaporanKeuangan Semester I Tahun 2016,teliti apakah nilai gedung danbangunan dimaksud butir 1 telahseluruhnya dilaporkan sebagaigedung dan bangunan yang belumselesai pengerjaannya sehinggabelum diakui sebagai BMN

4Atas gedung dan bangunan yangtelah tercatat dalam SIMAK BMNapakah terdapat gedung danbangunan yang belum dapatdimanfaatkan, antara laindisebabkan perlunya tambahanatau lanjutan pembangunan agar

Page 25: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

8

gedung tersebut dapat berfungsi

5Tuangkan hasil penelaahan dataSIMAK BMN dan KDP gedung danbangunan dalam Daftar StatusGedung dan Bangunan YangBelum Selesai atau TerhentiPelaksanaan Pembangunannya.

6Buat kesimpulan sementara atashasil penelaahan sebagai bahanpengembangan informasi asetbermasalah

BPENELAAHAN STATUS KDPPER 30 JUNI 2016

Tujuan

Memastikan bahwa status KDPGedung dan Bangunan telahmenggambarkan nilai gedung danbangunan yang belum selesaisecara wajar

Langkah Kerja

1Minta rincian KDP Gedung danBangunan, lakukan analisisterhadap data pendukungterjadinya KDP dengan kriteriasebagai berikut:

1.1Gedung dan Bangunan secarafisik/teknis telah selesai 100%namun belum dapat diakui sebagaiBMN karena Berita AcaraPenyerahan Pekerjaan tidak dibuat(antara lain rekanan tidak menagihtermin terakhir sehingga tidakdibuat berita acara) - Bukantermasuk kategori asetbermasalah

1.2Gedung dan Bangunan secarafisik/teknis telah selesai 100%namun belum dapat diakui sebagaiBMN karena pembayaran ataspekerjaan belum dilakukan(pekerjaan lewat tahun dan masihmenjadi tunggakan pembayaran) -Bukan termasuk kategori aset

Page 26: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

9

bermasalah

1.3Gedung dan Bangunan secarafisik/teknis selesai 100% untukpembangunan bertahap, namununtuk memfungsikan bangunanmasih harus ada pembangunanlanjutan, misalnya gedungdibangun tahap I untuk lantai I,dan masih diperlukanpembangunan tahap II untuk lantaiII dst dan belum ada penutupbangunan, sehingga secara teknisgedung belum dapat dimanfaatkan

1.4Gedung dan Bangunan secarafisik/teknis belum selesai 100%,disebabkan rekanan wanprestasidan dilakukan pemutusan kontrak,secara teknis gedung tidak dapatdimanfaatkan

1.5Gedung dan Bangunan secarafisik belum ada, KDP yang adaadalah untuk pekerjaan konsultanperencana- Bukan termasukkategori aset bermasalah

2Terhadap 1.3 dan 1.4 lakukanpenelaahan terhadap dokumenpendukungnya untuk memastikanbahwa aset dimaksud masihrelevan untuk dilanjutkanpembangunannya

3Buat kesimpulan sementara atashasil penelaahan status KDPsebagai bahan pengembanganinformasi aset bermasalah

CIDENTIFIKASI PENYEBABGEDUNG DAN BANGUNANBELUM DISELESAIKAN/TERHENTI PEMBANGUNANNYA

Tujuan

Memperoleh informasi penyebabaset bermasalah sebagai bahanpertimbangan untuk lanjutanpembangunan

Page 27: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

10

Langkah Kerja

1Minta penjelasan kronologiskejadian aset bermasalah padamasing-masing gedung danbangunan

2Minta dan pelajari dokumenpendukung atas terjadinya asetbermasalah dan proses-prosesyang telah dilakukan untukmenyelesaikan aset bermasalah

3 Jika atas terjadinya asetbermasalah berkaitan dengansengketa atau permasalahanhukum, minta penjelasanmengenai status proses hukumyang telah dilakukan sampaidengan bulan September 2016dan bagaimana potensipenyelesaian masalahannya.

4Buat kesimpulan atas penyebabaset bermasalah

DPENELAAHAN DOKUMENPEMBANGUNANGEDUNG/BANGUNANBERMASALAH

Tujuan

Memastikan keberadaan,kelengkapan dokumen pendukungaset bermasalah

Langkah Kerja

1Lakukan penelaahan atasdokumen pendukung asetbermasalah yang meliputidokumen perencanaanpembangunan , dokumenperencanaan teknis dan dokumenpelaksanaan

2Teliti keberadaan dan kelengkapandokumen pendukung asetbermasalah, jika tidak lengkapminta penjelasan dari pejabat PTNyang berwenang penyebab tidaktersedianya dokumen dimaksud

Page 28: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

11

3Buat kesimpulan hasilpenelaahan dokumen asetbermasalah

EOPNAME ATAU OBSERVASIGEDUNG/BANGUNANBERMASALAH

Tujuan

Memastikan keberadaan,kondisifisik aset bermasalah

Langkah Kerja

1Berdasarkan informasi asetbermasalah, lakukan observasiatau opname fisik pembangunanatas aset bermasalah, dalampelaksanaan observasi/opnamefisik jika diperlukan minta kepadaPTN untuk mengundang tim teknisdan Dinas PU setempat untuk ikutserta dalam peninjauan fisik

2Berdasarkan hasil pengamatanlapangan cek kondisi fisik, estimasitingkat kerusakan, statuspemanfaatan aset bermasalah,buat catatan atas hasilpengamatan dan tuangkan dalamberita acara observasi/opnamefisik

3Buat dokumentasi foto asetbermasalah pada saat observasi

4Diskusikan hasilobservasi/pengamatan fisik, jikaterdapat kerusakan teknis atasstruktur bangunan yang cukupsignifikan, sarankan kepada PTNuntuk meminta Dinas PU setempatuntuk melakukan penilaian tekniskembali atas struktur bangunan

5Buat kesimpulan hasil opname/observasi aset bermasalah

FPROYEKSI KEBUTUHANPEMBIAYAAN DAN PROYEKSIPENYELESAIANPEMBANGUNAN

Page 29: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

12

GEDUNG/BANGUNAN

Tujuan

Memperoleh Informasi mengenaiproyeksi kebutuhan pembiayaandan proyeksi pelaksanaanpenyelesaian aset bermasalah

Langkah Kerja

1Minta informasi mengenai proyeksikebutuhan pembiayaan danproyeksi penyelesaianpembangunan aset bermasalah.

2Cek kategori lanjutan pekerjaanyang akan dilakukan(Penambahan unitbangunan/penyelesaian sisapekerjaan/penambahan saranaprasarana pendukung,renovasi/perbaikangedung/bangunan)

3Terhadap rencana pembangunanlanjutan di atas minta informasimengenai sumber pembiayaanuntuk menyelesaikanpembangunan gedung (Rencanasumber pembiayaan (DIPA APBN/PNBP/PendapatanBLU/Pendapatan PTN BH/PHLN/APBD )

4Cek proyeksi kebutuhanpembiayaan berdasarkan hasilperhitungan teknis yangdituangkan dalam usulan RAB

5Cek proyeksi waktu penyelesaianpembangunan

6Cek komitmen pembiayaan yangtelah dibuat PTN (Bentukkomitmen yang telah dibuat olehPTN misalnya diusulkan dalamDIPA 2017, dianggarkan melaluiPNBP/anggaran BLU/ anggaranpendapatan PTNBH/Investasi PTNBH, dianggarkan melalui PHLN)

Page 30: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

13

7Buat kesimpulan hasil penelaahanproyeksi kebutuhan biaya danproyeksi penyelesaianpembangunan

FURGENSI LANJUTANPEMBANGUNAN GEDUNG DANBANGUNAN

Tujuan

Melakukan penilaian terhadapurgensi dilakukan lanjutanpembangunan gedung

Langkah Kerja

1Lakukan penilaian terhadapurgensi dilakukan lanjutanpembangunan/ penyelesaiangedung dengan kriteria urgensilanjutan pembangunan antara lainmenambah daya tampung,meningkatkan mutu akademik,kesatuan unit bangunan untuk RSPendidikan, diperlukan untukmemfungsikan bangunan utama(misalnya instalasi lab)

2Lakukan analisis terhadap urgensilanjutan pembangunanberdasarkan dokumenperencanaan kebutuhan yang ada

3Buat kesimpulan hasil penilaianterhadap urgensi lanjutanpembangunan

PROSEDUR AUDIT TAMBAHAN

Tujuan

Pengembangan pelaksanaan auditberdasarkan kondisipermasalahan di lapangan

Langkah Kerja

1Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

2Buat kesimpulan hasil audittambahan

Page 31: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

14

No UraianDilaksanakan Oleh Rencana Waktu Nomor

KKACatatan

Rencana Realisasi Rencana Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

III PELAPORAN HASIL AUDIT

1Berdasarkan hasil audit, buat notisidan berita acara pembahasanhasil audit

2 Lakukan pembahasan atas hasilaudit dengan auditan, mintatanggapan dari auditan terhadaphasil audit

3Tuangkan hasil audit ke dalamlaporan hasil audit

4Pastikan bahwa temuan hasil audittelah diberi kode dan telah dientryke dalam SIM-HP

5Lakukan reviu berjenjang terhadaplaporan hasil audit

Page 32: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

15

LAMPIRAN 1-2DAFTAR ISIAN

A DATA UMUM1 Nama Perguruan Tinggi Negeri :

2 Alamat :

3 Telepon/Fax/Email/Website :

4 Nama Rektor/Direktur/Kepala :

BDAFTAR BANGUNAN YANG BELUM SELESAI DAN TERHENTIPEMBANGUNANNYA

NoNama

Gedung/BangunanLokasi Tahun

SumberPembiayaan

Volume/Unit

% FisikNilai FisikBangunan

1

2

3

4

5

CSTATUS GEDUNG/BANGUNAN YANG BELUM SELESAI DAN TERHENTIPEMBANGUNANNYA

NoNama

Gedung/BangunanLokasi Tahun

Telahdientrydalam

SIMAK BMN

MasihPosisiKDP

NilaiKDP

Catatan/Penjelasan

1 Ya/tidak Ya/tidak

2 Ya/tidak Ya/tidak

3 Ya/tidak Ya/tidak

4 Ya/tidak Ya/tidak

5 Ya/tidak Ya/tidak

Kesimpulan Status BangunanBerdasarkan data tersebut di atas, terdapat ... unit Gedung dan Bangunan yang masihtercatat sebagai Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp

Terdapat .... unit Gedung dan Bangunan yang telah tercatat dalam SIMAK BMN namungedung/bangunan tersebut tidak dimanfaatkan karena masih diperlukan pembiayaantambahan atau tahapan lanjutan agar gedung/bangunan dapat diselesaikan/berfungsi

Page 33: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

16

Kesimpulan lainnya (sesuai dengan keadaan)..........

D PENELAAHAN STATUS KDP

No NamaGedung/Bangunan

Nilai KDP Tahun BangunanSelesai,BelumSerahTerima

BangunanSelesaiBelumDibayar

BangunanTidakSelesai,Perlu

LanjutanPekerjaan

KDP atasPerencanaan, PembangunanFisik Belum

Ada

1

2

3

4

5

Kesimpulan Status KDPTerdapat .... unit gedung yang pembangunannya telah selesai, namun masih berstatusKDP disebabkan Berita Acara Penyerahan Pekerjaan yang menjadi dasar pencatatanBMN belum dibuat.

Terdapat .... unit gedung yang pembangunannya telah selesai, namun masih berstatusKDP disebabkan pembayaran atas pekerjaan belum dilakukan (terhutang)

Terdapat.... unit gedung yang pembangunannya belum selesai yang masih perlu lanjutanpekerjaan

Terdapat KDP atas pengeluaran biaya konsultan perencana yang bangunan fisiknyabelum ada

EIDENTIFIKASI PENYEBAB GEDUNG DAN BANGUNAN BELUMDISELESAIKAN/TERHENTI PEMBANGUNANNYA

NoNama

Gedung/BangunanLokasi Penyebab

1

2

3

4

5

Penjelasan Kronologis Penyebab Gedung/Bangunan belum selesai atau terhentipembangunannya (dibuat per gedung/bangunan bermasalah)

Page 34: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

17

Gedung..... mulai dibangun pada tahun ...... dengan nilai .........., sampai dengan akhirtahun pembangunan (tahun ....) bangunan tersebut belum selesai disebabkan........,terhadap pembangunan tersebut telah diusulkan pembiayaannya melalui ...... namunanggaran untuk penyelesaian tidak/belum diperoleh

dst uraikan kronologi sesuai dengan kondisi yangada..............................................................................................

FPENELAAHAN DOKUMEN PEMBANGUNAN GEDUNG/BANGUNANBERMASALAHPenelaahan Dokumen pembangunan gedung/bangunan bermasalah dilakukan untukseluruh gedung/bangunan bermasalah

PembangunanGedung

:

No Jenis DokumenDokumen(ada/ tidak

ada)

Lengkap/Tidak

LengkapKeterangan

I Dokumen Perencanaan

1Rencana Induk Pengembangan(Masterplan)

2 Kerangka Acuan Kegiatan (TOR)

3 Rencana Anggaran Biaya (RAB)

4 Usulan Anggaran/Proposal

5Surat-surat terkait dengan dokumenperencanaan pembangunangedung/bangunan

II Dokumen Perencanaan Teknis

1Detail Engineering Design PembangunanGedung

2 Spesifikasi Teknis Pembangunan

3 Dokumen Pelelangan Pekerjaan

III Dokumen Pelaksanaan Pekerjaan

1 Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan

2 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan

3 Dokumen Pembayaran Pekerjaan (SP2D)

4 Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan

5 Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan

6 Dokumentasi Foto Pekerjaan

7 Berita Acara/Surat Pemutusan Kontrak

8 As built drawing

Kesimpulan Hasil Penelaahan Dokumen

Page 35: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

18

G OPNAME ATAU OBSERVASI GEDUNG/BANGUNAN BERMASALAHPelaksanaan opname atau observasi fisik gedung/bangunan bermasalah dilaksanakanpada tanggal....... , hasil pengamatan dapat diuraikan sebagai berikut:

No Gedung/Bangunan Lokasi KondisiStrukturBangunan

TingkatKerusakan

KondisiPemanfaatanBangunan/Gedung

Perlu penilaianteknis dari DinasPU setempat

ya/tidak

ya/tidak

ya/tidak

Kesimpulan Hasil Observasi/Opname Fisik BangunanBerdasarkan hasil observasi/opname fisik bangunan terdapat....... bangunan menunjukkanbahwa bangunan....... kondisi struktur bangunannya mengalami penurunan struktur teknisbangunan, .... bangunan dalam kondisi baik.

Dari hasil observasi/opname fisik bangunan, pada bangunan....... telahdimanfaatkan/digunakan secara permanen/sementara untuk .............................

Terhadap bangunan.......... yang masih perlu untuk dilanjutkan pembangunannya, karenadari hasil pengamatan fisik menunjukkan kerusakan/penurunan kualitas teknis bangunan,telah/perlu dilakukan penilaian teknis kembali oleh Dinas PU Setempat

HPROYEKSI KEBUTUHAN PEMBIAYAAN PENYELESAIAN PEMBANGUNANGEDUNG/BANGUNAN

NoNama

Gedung/Bangunan

KategoriPenyelesai

an

SumberPembiayaan

ProyeksiKebutuhanpembiayaan

ProyekWaktu

Penyelesaian

KomitmenPembiayaan

Keterangan

Kesimpulan Proyeksi Kebutuhan Pembiayaan

Page 36: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

19

I URGENSI LANJUTAN PEMBANGUNAN GEDUNG DAN BANGUNAN

NoNama

Gedung/Bangunan

KategoriPenyelesa

ian

Urgensi LanjutanPembangunan

Penjelasan

Kesimpulan Urgensi pembangunan gedung dan bangunan

Page 37: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

20

LAMPIRAN 1-3BERITA ACARA

HASIL OPNAME FISIK ASET BERMASALAH

Pada hari ini ............. s/d hari....... atau dari tanggal....... Oktober 2016 s/d tanggal.....Oktber 2016 telah dilakukan opname fisik aset bermasalah pada Universitas/Institut/Politeknik....... dengan hasil sebagai berikut:

A Hasil Pemeriksaan Kondisi Fisik PembangunanNo Gedung/Bangunan Lokasi Nilai

Bangunan/Gedung

KondisiStrukturBangunan

TingkatKerusakan

StatusPemanfaatan

1Penjelasan tambahan:

Dokumentasi Foto

Foto 1 Gedung danBangunan Kondisi saat

opname Fisik

Foto 2 Fisik Gedung danBangunan kondisi yangmengalami kerusakan

teknis

Foto 3 Fisik Gedung danBangunan kondisi yangmengalami kerusakan

teknis

No Gedung/Bangunan Lokasi NilaiBangunan/Gedung

KondisiStrukturBangunan

TingkatKerusakan

StatusPemanfaatan

2Penjelasan tambahan:

DokumentasiFoto

Foto 1 Gedung dan BangunanKondisi saat opname Fisik

Foto 2 Fisik Gedungdan Bangunankondisi yangmengalami

kerusakan teknis

Foto 3 Fisik Gedung danBangunan kondisi yangmengalami kerusakan

teknis

Page 38: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

21

Dst sesuai dengan jumlah gedung dan bangunan yang diopname

B Kesimpulan Hasil Opname Fisik PembangunanUraikan catatan hasil opname yang perlu diinformasikan berdasarkan hasilopname fisik

.....(lokasi PTN), ..... Oktober 2016Pihak Universitas/Institut/Politeknik....... Tim Audit BPKP

1. Nama........ tanda tangan 1. Nama........ tanda tangan

2. Nama........ tanda tangan 2. Nama........ tanda tangan

3. Nama........ tanda tangan 3. Nama........ tanda tangan

Tim Teknis/Dinas PU .........................1. Nama........ tanda tangan

2. Nama........ tanda tangan

Mengetahui/MenyetujuiPimpinan

Universitas/Institut/Politeknik.......

...............................................

Page 39: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

22

LAMPIRAN 1-4

BERITA ACARA ENTRY MEETING AUDIT ASET BERMASALAH PADAUNIVERSITAS/INSTITUT/POLITEKNIK ..........................

Tanggal :Tempat :

Sesuai dengan surat tugas Kepala Perwakilan BPKP Provinsi .................Nomor:ST-...../PW...../2/2016 tanggal ......... 2016 Tentang Audit Aset Bermasalah padaUniversitas/Institut/Politeknik......, telah dilakukan entry meeting untuk melaksanakanAudit Aset Bermasalah pada Universitas/Institut/Politeknik..... yaitu sebagai berikut:1. Entry Meeting dilaksanakan di .......................... dihadiri

oleh .................................... dan pejabat di lingkunganUniversitas/Institut/Politeknik.......

2. Tim audit menyampaikan surat tugas dan menjelaskan gambaran umumpelaksanaan Audit Bermasalah pada Universitas/Institut/Politeknik.......

3. Rektor/Direktur/Pimpinan Universitas/Institut/Politeknik...... dalam pertemuanentry meeting menyambut baik dilakukannya pelaksanaan audit hal ini karenapenugasan ini akan dapat membantu pihak Universitas/Institut/Politeknik......dalam menyelesaikan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan tinggiyang belum selesai/terbengkelai.

4. Tim Audit selanjutnya menjelaskan langkah-langkah audit yang akandilaksanakan.

5. Pimpinan/pejabat Universitas/Institut/Politeknik...... memberikan penjelasan awalmengenai kondisi aset bermasalah yang ada antara lain..................................,selanjutnya berkomitmen untuk mendukung kelancaran pelaksanaan audit danmenyepakati waktu pelaksanaan audit.

6. ...................................................(informasi lainnya yang didiskusikan dalam entrymeeting

Demikian hasil entry meeting pelaksanaan Audit Aset Bermasalah padaUniversitas/Institut/Politeknik.....

......................, ......................... 2016Rektor/Direktur/Pimpinan

Universitas/Institut/Politeknik..Pengendali Teknis Audit

.....................................NIP. ......................

.....................................NIP. ......................

Ketua Tim

.....................................NIP. ......................

Page 40: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

23

LAMPIRAN 1-5

BERITAACARA EXIT CONFERENCE

Pada hari ini, .................... tanggal ................. bulan .............. tahun dua ribu enambelas (…-…-2016), bertempat di Kantor ......Universitas/Institut/Politeknik......di ........................., kami :1. .................................................................. : Pengendali Teknis2. .................................................................. : Ketua Tim3. .................................................................. : Anggota Tim

Berdasarkan Surat Tugas Kepala Perwakilan BPKP Provinsi ............... Nomor:ST-…/PW.../2/2016 tanggal ................2016, telah melakukan audit atas asetbermasalah pada Universitas/Institut/Politeknik...... dan memberitahukan sertamenjelaskan hasil audit kepada :Nama : ......................................................................NIP : ......................................................................Jabatan : ......................................................................

dengan pokok simpulan hasil audit yang dibahas sebagai berikut :1. ....................................................................................................................2. ....................................................................................................................3. Permasalahan hasil audit1) ................................................................................2) ................................................................................3) dst.

Ringkasan permasalahan hasil audit sebagaimana terdapat pada LampiranBerita Acara ini.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya.

......................, ......................... 2016Pimpinan Universitas/Institut/Politeknik...... Pengendali Teknis Audit

.....................................NIP. ......................

.....................................NIP. ......................

Ketua Tim.....................................NIP. ......................

Anggota Tim.................................NIP. ......................

Page 41: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

24

Page 42: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti
Page 43: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

1

A LATAR BELAKANG

Opini Laporan Keuangan Kementerian Riset, Teknologi Dan Pendidikan

Tinggi tahun 2015 Wajar Dengan Pengecualian (WDP) disebabkan

antara lain catatan atas saldo kas dan setara kas, piutang, persediaan,

aset tetap, konstruksi dalam pengerjaan yang belum disajikan

secara memadai dan didukung dengan dokumen secara lengkap, dan

masih dijumpai kelemahan pengendalian yang berpengaruh terhadap

kewajaran penyajian saldo pos-pos neraca.

Inspektorat Jenderal Kemristekdikti ditugasi untuk menyusun Strategi

Peningkatan Kualitas Opini BPK di antaranya dalam bentuk audit

pendahuluan atas Laporan Keuangan Semester 1 Tahun 2016 untuk

mengidentifikasi permasalahan penyajian laporan keuangan yang

berpotensi menjadi catatan dalam Opini BPK dan untuk meningkatkan

sistem pengendalian internal atas pengelolaan keuangan di

lingkungan Kemristekdikti. Sumber permasalahan pengelolaan

keuangan sebagian besar terjadi di perguruan tinggi yang tersebar di

seluruh Indonesia

B MAKSUD DAN TUJUAN AUDIT

Audit dengan tujuan tertentu atas penyajian saldo aset lancar, aset tetap

dan aset lainnya dalam laporan keuangan satuan kerja perguruan tinggi

negeri dan koordinator perguruan tinggi negeri swasta semester I

tahun 2016 adalah untuk:

1. Menilai kewajaran penyajian pos-pos aset lancar, aset tetap dan

AUDIT TUJUAN TERTENTU ASET

LANCAR, ASET TETAP, ASET LAINNYA

Page 44: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

2

aset lainnya dalam laporan keuangan satuan kerja

2. Mengidentifikasi kelemahan pengendalian internal atas pengelolaan

keuangan

3. Mengidentifikasi permasalahan pengelolaan aset lancar, aset tetap

dan aset lainnya yang berpotensi mempengaruhi kewwajaran dan

penyajian dalam laporan keuangan

4. Memberikan rekomendasi penyelesaian permasalahan dan

perbaikan atas kelemahan sistem pengendalian internaL

C RUANG LINGKUP AUDIT

Audit dilaksanakan terbatas pada penyajian saldo aset lancar, aset tetap

dan aset lainnya per 30 Juni 2016 atas Laporan Keuangan Satuan Kerja

Semester I Tahun 2016, audit tidak dimaksudkan untuk memberikan

opini atas laporan keuangan yang disusun satuan kerja

D SASARAN AUDIT

Audit Tujuan Tertentu atas aset lancar, aset tetap dan aset lainnya

semester I tahun 2016 dilaksanakan pada 76 satuan kerja PTN di

seluruh Indonesia terdiri atas 24 PTN BLU, 4 PTN BH yang dalam tahun

2016 masih berstatus BLU,24 PTN non BLU dan Politeknik Negeri, 10

PTN baru, 14 Koordinator Perguruan Tinggi Swasta

E PELAKSANAAUDIT

Audit dilaksanakan bersama oleh auditor BPKP (Perwakilan dan Pusat)

dan auditor Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

F WAKTU PELAKSANAAN AUDIT

Audit direncanakan pada minggu pertama Oktober 2016 sampai dengan

minggu ke tiga Oktober 2016 selama 12 hari kerja secara serentak

Page 45: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

3

dengan pelaksanaan pendampingan penyelesaian Tindak Lanjut Hasil

Audit BPK.

G OUTPUT HASIL AUDIT

Output hasil audit berupa Laporan Hasil Audit terdiri dari Laporan Hasil

Audit induvidual dan Laporan Kompilasi Nasional.

H PERSIAPAN AUDIT

Tahapan persiapan audit meliputi perencanaan kegiatan audit,

penyusunan pedoman audit dan pembekalan pelaksanaan audit .

I PELAKSANAAN AUDIT

1. METODOLOGI PENDEKATAN AUDIT

Audit Tujuan Tertentu dilaksanakan dengan pendekatan risk based

audit atas potensi permasalahan pengelolaan keuangan khususnya

aset tetap, aset lancar, aset lainnya yang mempengaruhi keputusan

pemberian opini oleh BPK RI.

Pelaksanaan audit menggunakan teknik audit yang relevan antara

lain melalui reviu dokumen, wawancara, konfirmasi, pemeriksaan

fisik dan teknik audit lainnya yang sesuai dengan keadaan

berdasarkan pertimbangan profesional auditor

2. TENTATIVE AUDIT OBJECTIVES

Tentative audit objectives berisikan risiko potensial pada penyajian

pos-pos Neraca debet (aset) berdasarkan informasi hasil audit

maupun risiko yang melekat pada pengelolaan keuangan dan aset

PTN.

Potensi risiko yang mungkin terjadi antara lain sebagai berikut:

Page 46: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

4

01 Kas dan Setara KasRingkasan Temuan BPKPenyajian Kas dan Bank dalam LK Kemenristekdikti Tidak SesuaiDengan Data Saldo Rekening Koran dan Tunai serta TerdapatKelemahan Pengendalian Pengelolaan Kas pada Satker-Satker diLingkungan KemenristekdiktiTentative Audit Objectives01.1 Selisih Kas dengan bukti pendukung Kas dan setara kas

lainnya01.2 Dana Titipan di Rekening Kas PTN01.3 Selisih Kas yang tidak dapat dijelaskan01.4 Pengelolaan Uang Muka Kegiatan Belum Memadai01.5 Rekening belum mendapat persetujuan Menteri Keuangan02 Piutang

Ringkasan Temuan BPKPenyajian dan Pengungkapan Piutang pada Laporan KeuanganKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015Tidak Menggambarkan Kondisi yang SebenarnyaTentative Audit Objectives02.1 Selisih Piutang dengan bukti pendukung02.2 Tidak dilakukan analisis umur piutang02.3 Belum ada SOP tentang Piutang03 Persediaan

Ringkasan Temuan BPKPenyajian dan Pengungkapan Persediaan pada LaporanKeuangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan TinggiTahun 2015 Tidak Menggambarkan Kondisi yang SebenarnyaTentative Audit Objectives03.1 Selisih Persediaan dengan stock opname03.2 Hasil pengadaan belum tercatat dalam aplikasi persediaan03.3 Belum ada SOP tentang Persediaan04 Aset Tetap

Ringkasan Temuan BPKPencatatan Aset Tetap pada Kementerian Riset, Teknologi, danPendidikan Tinggi Belum MemadaiTentative Audit Objectives

04.1 Pengadaan tanah tidak sesuai prosedur04.2 Serah terima tanah dengan pihak ketiga belum selesai04.3 Aset berupa tanah tidak dilaporkan dalam LK/ SIMAK

BMN04.4 Selisih luas tanah dalam LK dengan dokumen04.5 Aset tetap yang tidak diketahui keberadaannya (lokasi,

pemakai )04.6 Aset tetap yang tidak diketemukan fisiknya

Page 47: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

5

04.7 Belum dilakukan kapitalisasi atas aset tetap04.8 Aset tetap belum ada nilainya04.9 Pengakuan nilai aset tetap berdasarkan SP2D (belum

menggambarkan nilai aset tetap seharusnya)04.10 Aset tanah dalam sengketa04.11 Aset masih dikuasai oleh pihak ketiga04.12 Aset belum didukung dengan bukti kepemilikan04.13 Aset belum atas nama universitas atau kementerian04.14 Aset tetap yang tidak diketahui keberadaannya (lokasi,

pemakai )04.15 Bukti kepemilikan aset tidak dapat ditunjukkan04.16 Pemanfaatan aset yang tidak ijin menteri keuangan04.17 Pemanfaatan labschool tidak menghasilkan PNBP04.18 Pemanfaatan rumah dinas melewati batas waktu05 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

Ringkasan Temuan BPKPencatatan KDP pada Kementerian Riset, Teknologi, danPendidikan Tinggi Belum MemadaiTentative Audit Objectives

05.1 Nilai KDP melebihi satu perode akuntansi05.2 Terdapat nilai aset tetap yang belum disesuaikan05.3 Migrasi nilai KDP dalam SIMAK BMN pada saat likuidasi

gagal

3. PROGRAM KERJAAUDIT

Program kerja audit berisikan langkah kerja yang menjadi pedoman

bagi auditor untuk melaksanakan audit, Program Kerja Audit dapat

dikembangkan oleh auditor di lapangan berdasarkan sifat dan

luasnya pengujian sesuai dengan kondisi permadalahan di

lapangan.

J PELAPORAN HASIL AUDIT

Laporan Hasil Audit Individual (Model I ) dibuat per satuan kerja

Perguruan Tinggi Negeri yang diaudit, Laporan Hasil Audit ditujukan

kepada Rektor/Direktur/Kepala Satuan Kerja PTN/Kopertis yang diaudit,

tembusan disampaikan kepada Inspektur Jenderal Kementerian Riset

Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Deputi PIP Bidang Politik, Hukum,

Page 48: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

6

Keamanan, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Laporan Hasil Audit Nasional (Model K) dibuat oleh Tim BPKP Pusat

dan Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Kementerian Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi ditujukan kepada Menteri Riset Teknologi dan

Pendidikan Tinggi dengan tembusan kepada Kepala BPKP dan

Sekretaris Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan

Tinggi

Page 49: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

7

LAMPIRAN 2-1PROGRAM KERJAAUDIT

Nama objek audit :

Masa yang diaudit :

No Uraian DilaksanakanOleh

Waktu yangdiperlukan

NomorKKA

Catatan

RencanaRealisasiRencanaRealisasi

I.AUDIT PENDAHULUAN

Tujuan

Melakukan pembicaraanpendahuluan dengan auditandan perolehan informasi awaltentang auditan

Langkah Kerja

1Lakukan entry meeting denganpihak auditan, peroleh informasiawal tentang kondisipenyelenggaraan pengelolaankeuangan auditan, catat dantuangkan ke dalam Berita AcaraPembicaraan Pendahuluan.

2Dapatkan Informasi Umumtentang auditan

3Dapatkan informasi dari SatuanPengawas Internal auditanmengenai penyusunan LaporanKeuangan Semester I,dapatkan informasi apakahtelah dilakukan reviu atasLaporan Keuangan Semester Itahun 2016, jika ya minta CHRdan LHR atas LK Satuan Kerja,catat informasi penting darihasil reviu SPI

4Dapatkan informasi apakahauditan pernah diaudit olehBPK RI tahun 2015 atau tahunsebelumnya, jika ya mintaIkhtisar Perkembangan TindakLanjut Hasil Pemeriksaan BPK,teliti jika terdapat permasalahanyang belum tuntas tindak

Page 50: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

8

lanjutnya khususnya atas posAset Lancar, Aset Tetap danAset Lainnya, teliti jugamengenai rencana tindak/actionplan yang telah dibuat olehpimpinan auditan

5Buat Simpulan Hasil auditpendahuluan

II PELAKSANAAN AUDIT

APENGUJIAN TERBATASATAS SISTEMPENGENDALIAN INTERN

Tujuan

Mengidentifikasi risiko potensialatas kelemahan sistempengendalian intern auditan

Langkah Kerja

1Lakukan pengujian terbatasterhadap Sistem PengendalianIntern auditan denganmenggunakan Check ListPengujian Sistem PengendalianIntern

2 Identifikasi risiko melekat yangmungkin terjadi padapengelolaan keuangan auditan

3Lakukan analisis terhadaprisiko pengendalian yangdijumpai

4Buat kesimpulan hasilpengujian terbatas atas sistempengendalian intern auditan

BREVIU LAPORANKEUANGAN SEMESTER IPER 30 JUNI 2016

Tujuan

Mengidentifikasi keandalanpenyajian laporan keuanganauditan

Langkah Kerja

1Dapatkan Laporan KeuanganSemester I Per 30 Juni 2016

Page 51: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

9

2Lakukan reviu terhadapLaporan Keuangan auditanapakah telah disusun sesuaidengan prosedur penyusunanlaporan keuangan secaramemadai

3Teliti atas Catatan atas LaporanKeuangan apakah telahdisajikan dan diungkapkansecara lengkap dan memadai

4Pada pos-pos Neraca Debetyang diaudit, teliti terhadapposisi saldo masing-masing,jika terdapat rincian posisisaldo, teliti apakah posisi saldotersebut telah dirinci secaralengkap dan dijelaskan secaramemadai dalam laporankeuangan, lakukan kontrolhubungan dengan lampiranlaporan keuangan

5Teliti terhadap pos-pos neracayang diaudit, apakah masihterdapat akun yang belumdisesuaikan, jika ya telitipenyebabnya dan cek dengandokumen sumbernya

6Teliti atas informasi lainnya,apakah terdapat informasitambahan yang relevan denganpos-pos neraca yang diaudit,catat jika terdapat informasispesifik yang mengungkapkanpermasalahan yang dijumpai.

7Teliti apakah terdapat kejadianpenting setelah tanggal neracayang diinformasikan dalamLaporan Keuangan

8Teliti apakah terdapat kejadianyang menyebabkan timbulnyaketidakpastian yangberpengaruh terhadappenyajian laporan keuangan

Page 52: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

10

9Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

10Buat kesimpulan hasil reviuatas Laporan Keuangan

CAUDIT RINCI POS ASETLANCAR

C.1KAS DAN SETARA KAS

C.1.1TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01

Tujuan

aMemastikan penyajian saldokas tidak terdapat selisih Kasdengan bukti pendukung Kasdan setara kas lainnya

bMemastikan bahwa selisih kasdapat dijelaskan secaramemadai

Langkah Kerja

1Teliti apakah saldo kas dansetara kas telah didukungdengan Kas Opname pertanggal neraca

2Teliti apakah kas opname telahdilakukan secara menyeluruh diseluruh unit pengelola kas yangada, jika tidak menyeluruhminta penjelasan tentangalasan tidak dilakukan kasopname

3Apakah pelaksanaan kasopname telah dibuatkandengan Berita AcaraPemeriksaan Kas

4Teliti apakah terdapat selisihkas antara catatan dengan hasilkas opname, teliti apakahselisih kas telah dijelaskansecara memadai

Page 53: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

11

5Teliti apakah terdapat saldo kasdengan valuta asing, jika yateliti apakah penjabaran kurspada tanggal neraca telahsesuai dengan ketentuan yangberlaku

6Teliti apakah selisih kas telahdiungkapkan secara memadaidalam laporan keuangan

7Apakah terdapat selisih lebihkas, jika ya telusuripenyebabnya

8Apakah terdapat selisihkurang/ketekoran kas, jika yatelusuri penyebabnya danapakah telah dilakukanpenjelasan yang memadai atasselisih kas yang terjadi

9Teliti apakah komponen setarakas telah dirinci dandiungkapkan secara memadai

10Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

11Buat kesimpulan hasil auditnya

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 02

Tujuan

Memastikan Dana Titipan diRekening Kas PTN telahdikelola secara memadai

Langkah Kerja

1Berdasarkan hasil opname kas,teliti apakah terdapat danatitipan yang berada di rekeningKas PTN

2Teliti apakah penempatan danatitipan di rekening kas telahmelalui prosedur yangmemadai dan telah dibuatBerita Acara Penitipan Dana

Page 54: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

12

3Teliti apakah dokumenpendukung penerimaan danpenarikan dana titipan telah adasecara lengkap dan memadai

4Teliti apakah atas dana titipantelah disajikan secara rinci (jikalebih dari satu jenis danatitipan) dalam laporankeuangan

5Jika diperlukan lakukankonfirmasi kepada pihak yangmenitipkan dana di rekeningPTN untuk memastikankebenaran penitipan dana

6Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

7Buat kesimpulan hasil auditnya

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 03

Tujuan

Memastikan bahwa uang mukakegiatan telah dikelola secaramemadai

Langkah Kerja

1Teliti apakah dalam laporankeuangan masih terdapat saldouang muka kegiatan yangmasih terbuka

2Teliti apakah transaksi uangmuka kegiatan telah dicatatdengan benar

3Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

4Buat kesimpulan hasil auditnya

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 04

Tujuan

Page 55: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

13

Memastikan bahwa rekeningyang digunakan telahmendapatkan persetujuanMenteri Keuangan

Langkah Kerja

1Dapatkan rincian jumlahrekening yang digunakan olehauditan

2Teliti apakah rekening yangdigunakan telah atas namaPTN/Pimpinan PTN dan bukanrekening atas nama pribadi

3Teliti terhadap rekening yangdigunakan apakah telahmendapatkan persetujuanMenteri Keuangan sesuaidengan PMK nomor252/PMK.05/2014 tentangRekening MilikKementerian/Lembaga/SatuanKerja

4Jika masih terdapat rekeningyang belum mendapatkanpersetujuan Menteri Keuanganapakah telah ada prosespengajuan ijin penggunaanrekening

5Teliti apakah rekening yangdigunakan tersebut telahdiinformasikan dalam laporankeuangan

6Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

7Buat kesimpulan hasil auditnya

C.1PIUTANG

C.1.1TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01

Tujuan

Memastikan dalam penyajiansaldo Piutang tidak terdapatselisih Piutang dengan bukti

Page 56: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

14

pendukungnya

Memastikan bahwa ataspengelolaan piutang telah adaSOP yang dibuat oleh Satuankerja

Langkah Kerja

1Teliti apakah penyajian saldopiutang di neraca telahdidukung dengan rincian jenispiutang secara lengkap dandiungkapkan secara memadaidalam laporan keuangan

2Teliti apakah masing-masingjenis piutang telah memilikidasar hukum yang relevan(Peraturan Menteri/PeraturanRektor dll)

3Teliti apakah terhadap piutangtersebut telah dilakukanpencatatan secara memadai

4Teliti apakah auditan telahmemiliki SOP Piutang terkait,jika ya pelajari dan uji terhadapkecukupan SOP untukpengelolaan piutang

5Terhadap jenis piutang yangmemiliki transaksi yang cukupmaterial selama periodepelaporan, pilih dan lakukan ujipetik terhadap transaksi jenispiutang terutama pada piutangpendidikan dan piutangkerjasama (uji petik dapatdilakukan pula untuk jenispiutang lainnya sesuai dengankeadaan dan pertimbanganauditor)

6Terhadap piutang pendidikan,lakukan pengujian dengandokumen pendukung terjadinyapiutang antara lain basis dataakademik (Kartu Rencana Studi

Page 57: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

15

atau penetapan biaya kuliahmahasiswa) dan uji denganpenerimaan kas ataspembayaran uang kuliahmahasiswa)

7Terhadap piutang kerjasamalakukan pengujian terhadapdokumen kerjasama dantransaksi penerimaan kas ataspendapatan kerjasama

8Lakukan konfirmasi secara ujipetik terhadap pengelolapendapatan pendidikan dankerjasama

9Berdasarkan hasil pengujianteliti apakah masih terdapatpiutang yang belum dicatat,atau pelunasan piutang yangbelum dikoreksi, cek apabilaterdapat saldo piutang yangbelum disesuaikan.

10Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

11Buat kesimpulan hasil auditnya

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 02

Tujuan

Memastikan bahwa penyisihanpiutang telah dibuat sesuaiketentuan yang berlaku

Langkah Kerja

1Teliti apakah dalam kebijakanakuntansi yang dibuat telahditetapkan umur piutang danpersentase penyisihan piutang.

2Teliti apakah auditan telahmembuat analisis umur piutangdan telah melakukanperhitungan penyisihan piutangsesuai dengan ketentuan yangberlaku, jika tidak minta

Page 58: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

16

penjelasan atas tidakdilakukannya analisis umurpiutang

3Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

4Buat kesimpulan hasil auditnya

PERSEDIAAN

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01

Tujuan

Memastikan dalam penyajiansaldo persediaan tidakterdapat selisih persediaandengan hasil stock opname

Memastikan bahwa ataspengelolaan persediaan telahada SOP yang dibuat olehSatuan kerja

Langkah Kerja

1Teliti apakah penyajian saldopersediaan di neraca telahdidukung dengan rincian jenispersediaan secara lengkap dandiungkapkan secara memadaidalam laporan keuangan

2Teliti apakah auditan telahmemiliki SOP Persediaan , jikaya pelajari dan uji terhadapkecukupan SOP untukpengelolaan barang persediaan

3Teliti apakah terhadap saldopersediaan telah didukungdengan stock opnamepersediaan dan telahdimasukkan ke dalam aplikasipersediaan, jika tidak dilakukanseluruh atau sebagian mintapenjelasan tentang tidakdilakukannya opnamepersediaan

Page 59: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

17

4Teliti Berita Acara OpnamePersediaan, apakah terdapatpersediaan yang tidak diketahuinilainya, minta penjelasanpenyebabnya, terutama jikajenis dan jumlahnya cukupmaterial

5Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

6Buat kesimpulan hasil auditnya

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 02

Tujuan

1Memastikan bahwa hasilpengadaan barang persediaantelah dimasukkan ke dalamaplikasi persediaan

2Langkah Kerja

3Minta daftar pengadaan barangpersediaan yang dilakukanselama semester I tahun 2016

4Berdasarkan berita acarapenerimaan barang, cekapakah seluruh barangpersediaan yang diterima telahdicatat dan dimasukkan kedalam aplikasi persediaan, jikatidak minta penjelasan tentangpenyebabnya

5Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

6Buat kesimpulan hasil auditnya

DAUDIT RINCI POS ASETTETAP

D.1ASET TETAP

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01

Tujuan

Page 60: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

18

Memastikan bahwa perolehanaset tetap telah dicatat dandiakui secara memadai

Langkah Kerja

1Dapatkan informasi tentangsistem pengelolaan BMN dilingkungan satuan kerja,pelajari pedoman, SOP danmekanisme pengelolaan BMNauditan

2Dapatkan informasi tentanginventarisasi permasalahanBMN berdasarkan informasihasil pengawasan maupun daricatatan atas laporan keuangan

3Lakukan wawancara denganpenanggungjawab BMNauditan tentang permasalahanpencatatan dan pelaporan BMN

4Berdasarkan informasi yangdiperoleh, lakukan analisisterhadap Daftar InventarisasiMasalah BMN auditan apakahtidak terdapat:

4.1Pengadaan tanah yang tidaksesuai prosedur

4.2Serah terima tanah denganpihak ketiga yang belum selesai

4.3Aset berupa tanah tidakdilaporkan dalam LK/ SIMAKBMN

4.4Selisih luas tanah dalam LKdengan dokumen

4.5Aset tetap yang tidak diketahuikeberadaannya (lokasi,pemakai )

4.6Aset tetap yang tidakdiketemukan fisiknya

4.7Belum dilakukan kapitalisasiatas aset tetap

4.8Aset tetap belum ada nilainya

Page 61: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

19

4.9Pengakuan nilai aset tetapberdasarkan SP2D (belummenggambarkan nilai asettetap seharusnya)

5Lakukan pengujian terhadaptransaksi perolehan BMNperiode yang diaudit, telitiapakah perolehan aset tersebuttelah dicatat, diakui secaramemadai

6Teliti apakah auditan telahmelakukan perhitunganpenyusutan aset tetap, jikatidak minta penjelasan tentangbelum dilakukannyapenyusutan aset tetap

7Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

8Buat kesimpulan hasil auditnya

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 02

Tujuan

Memastikan bahwa dalampengelolaan aset tetap tidakterdapat permasalahan hukumyang berpengaruh terhadappenyajian laporan keuangan

Langkah Kerja

1Berdasarkan informasi yangdiperoleh, lakukan analisisterhadap Daftar InventarisasiMasalah BMN auditan apakahtidak terdapat:

1.1Aset tanah dalam sengketa

1.2Aset masih dikuasai oleh pihakketiga

1.3Status pengelolaan aset yangbelum jelas

1.4Aset belum didukung denganbukti kepemilikan

Page 62: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

20

1.5Aset belum atas namauniversitas atau kementerian

1.6Aset tetap yang tidak diketahuikeberadaannya (lokasi,pemakai )

1.7Bukti kepemilikan aset tidakdapat ditunjukkan

1.8Pemanfaatan aset yang tidakijin menteri keuangan

1.9Pemanfaatan aset yangtidak menghasilkan PNBP

1.10Pemanfaatan rumah dinasmelewati batas waktu

2Dapatkan informasi tentanglangkah-langkah dan rencanatindak yang telah disusun olehauditan terhadap permasalahandimaksud pada butir 1

3Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

4Buat kesimpulan hasil auditnya

D.2KONSTRUKSI DALAMPENGERJAAN

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01

Tujuan

Memastikan bahwa KonstruksiDalam Pengerjaan telahdisajikan secara memadai

Langkah Kerja

1Berdasarkan LaporanKeuangan auditan, teliti apakahmasih terdapat posisi KDP yangmasih terbuka

2Jika ya, teliti terhadap rincianKDP apakah terdapat:

2.1Nilai KDP melebihi satu perodeakuntansi

2.2Terdapat nilai aset tetap yangbelum disesuaikan

Page 63: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

21

2.3Migrasi nilai KDP dalam SIMAKBMN pada saat likuidasi gagal

3Minta penjelasan kepadapejabat pengelola BMNmengenai penyebab belumcukupnya KDP untuk diakuimenjadi aset tetap (status KDPuntuk pekerjaan perencanaanfisik yang belum jelas rencanapembangunannya, tidaklengkapnya Berita Acara SerahTerima dan lain-lain)

4Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

5Buat kesimpulan hasil auditnya

EAUDIT RINCI POS ASETLAINNYA

E.1ASET LAINNYA

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01

Tujuan

Memastikan bahwa AsetLainnya telah dicatat dan diakuisecara memadai

Langkah Kerja

1Berdasarkan LaporanKeuangan auditan, teliti apakahmasih terdapat posisi AsetLainnya

2Jika ya, minta informasi tentangpengelolaan aset lainnya (AsetTidak Berwujud, Aset YangTidak Digunakan Lagi dll)

3Teliti apakah auditan telahmelakukan perhitunganamortisasi aset tidak berwujud,jika tidak minta penjelasantentang belum dilakukannyaamortisasi

Page 64: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

22

4Terhadap aset yang tidakdigunakan lagi, mintapenjelasan kepada pejabatpengelola BMN apakah auditantelah menyusunlangkah/rencana tindak untukpenghapusan aset dimaksud

5Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

6Buat kesimpulan hasil auditnya

III PELAPORAN HASIL AUDIT

1Berdasarkan hasil audit, buatnotisi dan berita acarapembahasan hasil audit

2Lakukan pembahasan atashasil audit dengan auditan,minta tanggapan dari auditanterhadap hasil audit

3Tuangkan hasil audit ke dalamlaporan hasil audit tujuantertentu

4Pastikan bahwa temuan hasilaudit telah diberi kode dan telahdientry ke dalam SIM-HP

5Lakukan reviu berjenjangterhadap laporan hasil audit

Page 65: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti
Page 66: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

1

A LATAR BELAKANG

Opini Laporan Keuangan Kementerian Riset, Teknologi Dan Pendidikan

Tinggi tahun 2015 Wajar Dengan Pengecualian (WDP) disebabkan

antara lain catatan atas saldo kas dan setara kas, piutang, persediaan,

aset tetap, konstruksi dalam pengerjaan yang belum disajikan

secara memadai dan didukung dengan dokumen secara lengkap, dan

masih dijumpai kelemahan pengendalian yang berpengaruh terhadap

kewajaran penyajian saldo pos-pos neraca.

Inspektorat Jenderal Kemristekdikti ditugasi untuk menyusun Strategi

Peningkatan Kualitas Opini BPK di antaranya dalam bentuk audit

pendahuluan atas Laporan Keuangan Semester 1 Tahun 2016 untuk

mengidentifikasi permasalahan penyajian laporan keuangan yang

berpotensi menjadi catatan dalam Opini BPK dan untuk meningkatkan

sistem pengendalian internal atas pengelolaan keuangan di

lingkungan Kemristekdikti. Sumber permasalahan pengelolaan

keuangan sebagian besar terjadi di perguruan tinggi yang tersebar di

seluruh Indonesia

B MAKSUD DAN TUJUAN AUDIT

Audit dengan tujuan tertentu atas penyajian saldo aset lancar, aset tetap

dan aset lainnya dalam laporan keuangan satuan kerja perguruan tinggi

negeri dan koordinator perguruan tinggi negeri swasta semester I

tahun 2016 adalah untuk:

1. Menilai kewajaran penyajian pos-pos aset lancar, aset tetap dan

AUDIT TUJUAN TERTENTU ASET

LANCAR, ASET TETAP, ASET LAINNYA

Page 67: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

2

aset lainnya dalam laporan keuangan satuan kerja

2. Mengidentifikasi kelemahan pengendalian internal atas pengelolaan

keuangan

3. Mengidentifikasi permasalahan pengelolaan aset lancar, aset tetap

dan aset lainnya yang berpotensi mempengaruhi kewwajaran dan

penyajian dalam laporan keuangan

4. Memberikan rekomendasi penyelesaian permasalahan dan

perbaikan atas kelemahan sistem pengendalian internaL

C RUANG LINGKUP AUDIT

Audit dilaksanakan terbatas pada penyajian saldo aset lancar, aset tetap

dan aset lainnya per 30 Juni 2016 atas Laporan Keuangan Satuan Kerja

Semester I Tahun 2016, audit tidak dimaksudkan untuk memberikan

opini atas laporan keuangan yang disusun satuan kerja

D SASARAN AUDIT

Audit Tujuan Tertentu atas aset lancar, aset tetap dan aset lainnya

semester I tahun 2016 dilaksanakan pada 76 satuan kerja PTN di

seluruh Indonesia terdiri atas 24 PTN BLU, 4 PTN BH yang dalam tahun

2016 masih berstatus BLU,24 PTN non BLU dan Politeknik Negeri, 10

PTN baru, 14 Koordinator Perguruan Tinggi Swasta

E PELAKSANAAUDIT

Audit dilaksanakan bersama oleh auditor BPKP (Perwakilan dan Pusat)

dan auditor Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

F WAKTU PELAKSANAAN AUDIT

Audit direncanakan pada minggu pertama Oktober 2016 sampai dengan

minggu ke tiga Oktober 2016 selama 12 hari kerja secara serentak

Page 68: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

3

dengan pelaksanaan pendampingan penyelesaian Tindak Lanjut Hasil

Audit BPK.

G OUTPUT HASIL AUDIT

Output hasil audit berupa Laporan Hasil Audit terdiri dari Laporan Hasil

Audit induvidual dan Laporan Kompilasi Nasional.

H PERSIAPAN AUDIT

Tahapan persiapan audit meliputi perencanaan kegiatan audit,

penyusunan pedoman audit dan pembekalan pelaksanaan audit .

I PELAKSANAAN AUDIT

1. METODOLOGI PENDEKATAN AUDIT

Audit Tujuan Tertentu dilaksanakan dengan pendekatan risk based

audit atas potensi permasalahan pengelolaan keuangan khususnya

aset tetap, aset lancar, aset lainnya yang mempengaruhi keputusan

pemberian opini oleh BPK RI.

Pelaksanaan audit menggunakan teknik audit yang relevan antara

lain melalui reviu dokumen, wawancara, konfirmasi, pemeriksaan

fisik dan teknik audit lainnya yang sesuai dengan keadaan

berdasarkan pertimbangan profesional auditor

2. TENTATIVE AUDIT OBJECTIVES

Tentative audit objectives berisikan risiko potensial pada penyajian

pos-pos Neraca debet (aset) berdasarkan informasi hasil audit

maupun risiko yang melekat pada pengelolaan keuangan dan aset

PTN.

Potensi risiko yang mungkin terjadi antara lain sebagai berikut:

Page 69: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

4

01 Kas dan Setara KasRingkasan Temuan BPKPenyajian Kas dan Bank dalam LK Kemenristekdikti Tidak SesuaiDengan Data Saldo Rekening Koran dan Tunai serta TerdapatKelemahan Pengendalian Pengelolaan Kas pada Satker-Satker diLingkungan KemenristekdiktiTentative Audit Objectives01.1 Selisih Kas dengan bukti pendukung Kas dan setara kas

lainnya01.2 Dana Titipan di Rekening Kas PTN01.3 Selisih Kas yang tidak dapat dijelaskan01.4 Pengelolaan Uang Muka Kegiatan Belum Memadai01.5 Rekening belum mendapat persetujuan Menteri Keuangan02 Piutang

Ringkasan Temuan BPKPenyajian dan Pengungkapan Piutang pada Laporan KeuanganKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015Tidak Menggambarkan Kondisi yang SebenarnyaTentative Audit Objectives02.1 Selisih Piutang dengan bukti pendukung02.2 Tidak dilakukan analisis umur piutang02.3 Belum ada SOP tentang Piutang03 Persediaan

Ringkasan Temuan BPKPenyajian dan Pengungkapan Persediaan pada LaporanKeuangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan TinggiTahun 2015 Tidak Menggambarkan Kondisi yang SebenarnyaTentative Audit Objectives03.1 Selisih Persediaan dengan stock opname03.2 Hasil pengadaan belum tercatat dalam aplikasi persediaan03.3 Belum ada SOP tentang Persediaan04 Aset Tetap

Ringkasan Temuan BPKPencatatan Aset Tetap pada Kementerian Riset, Teknologi, danPendidikan Tinggi Belum MemadaiTentative Audit Objectives

04.1 Pengadaan tanah tidak sesuai prosedur04.2 Serah terima tanah dengan pihak ketiga belum selesai04.3 Aset berupa tanah tidak dilaporkan dalam LK/ SIMAK

BMN04.4 Selisih luas tanah dalam LK dengan dokumen04.5 Aset tetap yang tidak diketahui keberadaannya (lokasi,

pemakai )04.6 Aset tetap yang tidak diketemukan fisiknya

Page 70: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

5

04.7 Belum dilakukan kapitalisasi atas aset tetap04.8 Aset tetap belum ada nilainya04.9 Pengakuan nilai aset tetap berdasarkan SP2D (belum

menggambarkan nilai aset tetap seharusnya)04.10 Aset tanah dalam sengketa04.11 Aset masih dikuasai oleh pihak ketiga04.12 Aset belum didukung dengan bukti kepemilikan04.13 Aset belum atas nama universitas atau kementerian04.14 Aset tetap yang tidak diketahui keberadaannya (lokasi,

pemakai )04.15 Bukti kepemilikan aset tidak dapat ditunjukkan04.16 Pemanfaatan aset yang tidak ijin menteri keuangan04.17 Pemanfaatan labschool tidak menghasilkan PNBP04.18 Pemanfaatan rumah dinas melewati batas waktu05 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

Ringkasan Temuan BPKPencatatan KDP pada Kementerian Riset, Teknologi, danPendidikan Tinggi Belum MemadaiTentative Audit Objectives

05.1 Nilai KDP melebihi satu perode akuntansi05.2 Terdapat nilai aset tetap yang belum disesuaikan05.3 Migrasi nilai KDP dalam SIMAK BMN pada saat likuidasi

gagal

3. PROGRAM KERJAAUDIT

Program kerja audit berisikan langkah kerja yang menjadi pedoman

bagi auditor untuk melaksanakan audit, Program Kerja Audit dapat

dikembangkan oleh auditor di lapangan berdasarkan sifat dan

luasnya pengujian sesuai dengan kondisi permadalahan di

lapangan.

J PELAPORAN HASIL AUDIT

Laporan Hasil Audit Individual (Model I ) dibuat per satuan kerja

Perguruan Tinggi Negeri yang diaudit, Laporan Hasil Audit ditujukan

kepada Rektor/Direktur/Kepala Satuan Kerja PTN/Kopertis yang diaudit,

tembusan disampaikan kepada Inspektur Jenderal Kementerian Riset

Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Deputi PIP Bidang Politik, Hukum,

Page 71: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

6

Keamanan, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Laporan Hasil Audit Nasional (Model K) dibuat oleh Tim BPKP Pusat

dan Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Kementerian Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi ditujukan kepada Menteri Riset Teknologi dan

Pendidikan Tinggi dengan tembusan kepada Kepala BPKP dan

Sekretaris Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan

Tinggi

Page 72: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

7

LAMPIRAN 2-1PROGRAM KERJAAUDIT

Nama objek audit :

Masa yang diaudit :

No Uraian DilaksanakanOleh

Waktu yangdiperlukan

NomorKKA

Catatan

RencanaRealisasiRencanaRealisasi

I.AUDIT PENDAHULUAN

Tujuan

Melakukan pembicaraanpendahuluan dengan auditandan perolehan informasi awaltentang auditan

Langkah Kerja

1Lakukan entry meeting denganpihak auditan, peroleh informasiawal tentang kondisipenyelenggaraan pengelolaankeuangan auditan, catat dantuangkan ke dalam Berita AcaraPembicaraan Pendahuluan.

2Dapatkan Informasi Umumtentang auditan

3Dapatkan informasi dari SatuanPengawas Internal auditanmengenai penyusunan LaporanKeuangan Semester I,dapatkan informasi apakahtelah dilakukan reviu atasLaporan Keuangan Semester Itahun 2016, jika ya minta CHRdan LHR atas LK Satuan Kerja,catat informasi penting darihasil reviu SPI

4Dapatkan informasi apakahauditan pernah diaudit olehBPK RI tahun 2015 atau tahunsebelumnya, jika ya mintaIkhtisar Perkembangan TindakLanjut Hasil Pemeriksaan BPK,teliti jika terdapat permasalahanyang belum tuntas tindak

Page 73: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

8

lanjutnya khususnya atas posAset Lancar, Aset Tetap danAset Lainnya, teliti jugamengenai rencana tindak/actionplan yang telah dibuat olehpimpinan auditan

5Buat Simpulan Hasil auditpendahuluan

II PELAKSANAAN AUDIT

APENGUJIAN TERBATASATAS SISTEMPENGENDALIAN INTERN

Tujuan

Mengidentifikasi risiko potensialatas kelemahan sistempengendalian intern auditan

Langkah Kerja

1Lakukan pengujian terbatasterhadap Sistem PengendalianIntern auditan denganmenggunakan Check ListPengujian Sistem PengendalianIntern

2 Identifikasi risiko melekat yangmungkin terjadi padapengelolaan keuangan auditan

3Lakukan analisis terhadaprisiko pengendalian yangdijumpai

4Buat kesimpulan hasilpengujian terbatas atas sistempengendalian intern auditan

BREVIU LAPORANKEUANGAN SEMESTER IPER 30 JUNI 2016

Tujuan

Mengidentifikasi keandalanpenyajian laporan keuanganauditan

Langkah Kerja

1Dapatkan Laporan KeuanganSemester I Per 30 Juni 2016

Page 74: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

9

2Lakukan reviu terhadapLaporan Keuangan auditanapakah telah disusun sesuaidengan prosedur penyusunanlaporan keuangan secaramemadai

3Teliti atas Catatan atas LaporanKeuangan apakah telahdisajikan dan diungkapkansecara lengkap dan memadai

4Pada pos-pos Neraca Debetyang diaudit, teliti terhadapposisi saldo masing-masing,jika terdapat rincian posisisaldo, teliti apakah posisi saldotersebut telah dirinci secaralengkap dan dijelaskan secaramemadai dalam laporankeuangan, lakukan kontrolhubungan dengan lampiranlaporan keuangan

5Teliti terhadap pos-pos neracayang diaudit, apakah masihterdapat akun yang belumdisesuaikan, jika ya telitipenyebabnya dan cek dengandokumen sumbernya

6Teliti atas informasi lainnya,apakah terdapat informasitambahan yang relevan denganpos-pos neraca yang diaudit,catat jika terdapat informasispesifik yang mengungkapkanpermasalahan yang dijumpai.

7Teliti apakah terdapat kejadianpenting setelah tanggal neracayang diinformasikan dalamLaporan Keuangan

8Teliti apakah terdapat kejadianyang menyebabkan timbulnyaketidakpastian yangberpengaruh terhadappenyajian laporan keuangan

Page 75: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

10

9Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

10Buat kesimpulan hasil reviuatas Laporan Keuangan

CAUDIT RINCI POS ASETLANCAR

C.1KAS DAN SETARA KAS

C.1.1TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01

Tujuan

aMemastikan penyajian saldokas tidak terdapat selisih Kasdengan bukti pendukung Kasdan setara kas lainnya

bMemastikan bahwa selisih kasdapat dijelaskan secaramemadai

Langkah Kerja

1Teliti apakah saldo kas dansetara kas telah didukungdengan Kas Opname pertanggal neraca

2Teliti apakah kas opname telahdilakukan secara menyeluruh diseluruh unit pengelola kas yangada, jika tidak menyeluruhminta penjelasan tentangalasan tidak dilakukan kasopname

3Apakah pelaksanaan kasopname telah dibuatkandengan Berita AcaraPemeriksaan Kas

4Teliti apakah terdapat selisihkas antara catatan dengan hasilkas opname, teliti apakahselisih kas telah dijelaskansecara memadai

Page 76: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

11

5Teliti apakah terdapat saldo kasdengan valuta asing, jika yateliti apakah penjabaran kurspada tanggal neraca telahsesuai dengan ketentuan yangberlaku

6Teliti apakah selisih kas telahdiungkapkan secara memadaidalam laporan keuangan

7Apakah terdapat selisih lebihkas, jika ya telusuripenyebabnya

8Apakah terdapat selisihkurang/ketekoran kas, jika yatelusuri penyebabnya danapakah telah dilakukanpenjelasan yang memadai atasselisih kas yang terjadi

9Teliti apakah komponen setarakas telah dirinci dandiungkapkan secara memadai

10Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

11Buat kesimpulan hasil auditnya

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 02

Tujuan

Memastikan Dana Titipan diRekening Kas PTN telahdikelola secara memadai

Langkah Kerja

1Berdasarkan hasil opname kas,teliti apakah terdapat danatitipan yang berada di rekeningKas PTN

2Teliti apakah penempatan danatitipan di rekening kas telahmelalui prosedur yangmemadai dan telah dibuatBerita Acara Penitipan Dana

Page 77: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

12

3Teliti apakah dokumenpendukung penerimaan danpenarikan dana titipan telah adasecara lengkap dan memadai

4Teliti apakah atas dana titipantelah disajikan secara rinci (jikalebih dari satu jenis danatitipan) dalam laporankeuangan

5Jika diperlukan lakukankonfirmasi kepada pihak yangmenitipkan dana di rekeningPTN untuk memastikankebenaran penitipan dana

6Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

7Buat kesimpulan hasil auditnya

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 03

Tujuan

Memastikan bahwa uang mukakegiatan telah dikelola secaramemadai

Langkah Kerja

1Teliti apakah dalam laporankeuangan masih terdapat saldouang muka kegiatan yangmasih terbuka

2Teliti apakah transaksi uangmuka kegiatan telah dicatatdengan benar

3Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

4Buat kesimpulan hasil auditnya

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 04

Tujuan

Page 78: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

13

Memastikan bahwa rekeningyang digunakan telahmendapatkan persetujuanMenteri Keuangan

Langkah Kerja

1Dapatkan rincian jumlahrekening yang digunakan olehauditan

2Teliti apakah rekening yangdigunakan telah atas namaPTN/Pimpinan PTN dan bukanrekening atas nama pribadi

3Teliti terhadap rekening yangdigunakan apakah telahmendapatkan persetujuanMenteri Keuangan sesuaidengan PMK nomor252/PMK.05/2014 tentangRekening MilikKementerian/Lembaga/SatuanKerja

4Jika masih terdapat rekeningyang belum mendapatkanpersetujuan Menteri Keuanganapakah telah ada prosespengajuan ijin penggunaanrekening

5Teliti apakah rekening yangdigunakan tersebut telahdiinformasikan dalam laporankeuangan

6Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

7Buat kesimpulan hasil auditnya

C.1PIUTANG

C.1.1TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01

Tujuan

Memastikan dalam penyajiansaldo Piutang tidak terdapatselisih Piutang dengan bukti

Page 79: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

14

pendukungnya

Memastikan bahwa ataspengelolaan piutang telah adaSOP yang dibuat oleh Satuankerja

Langkah Kerja

1Teliti apakah penyajian saldopiutang di neraca telahdidukung dengan rincian jenispiutang secara lengkap dandiungkapkan secara memadaidalam laporan keuangan

2Teliti apakah masing-masingjenis piutang telah memilikidasar hukum yang relevan(Peraturan Menteri/PeraturanRektor dll)

3Teliti apakah terhadap piutangtersebut telah dilakukanpencatatan secara memadai

4Teliti apakah auditan telahmemiliki SOP Piutang terkait,jika ya pelajari dan uji terhadapkecukupan SOP untukpengelolaan piutang

5Terhadap jenis piutang yangmemiliki transaksi yang cukupmaterial selama periodepelaporan, pilih dan lakukan ujipetik terhadap transaksi jenispiutang terutama pada piutangpendidikan dan piutangkerjasama (uji petik dapatdilakukan pula untuk jenispiutang lainnya sesuai dengankeadaan dan pertimbanganauditor)

6Terhadap piutang pendidikan,lakukan pengujian dengandokumen pendukung terjadinyapiutang antara lain basis dataakademik (Kartu Rencana Studi

Page 80: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

15

atau penetapan biaya kuliahmahasiswa) dan uji denganpenerimaan kas ataspembayaran uang kuliahmahasiswa)

7Terhadap piutang kerjasamalakukan pengujian terhadapdokumen kerjasama dantransaksi penerimaan kas ataspendapatan kerjasama

8Lakukan konfirmasi secara ujipetik terhadap pengelolapendapatan pendidikan dankerjasama

9Berdasarkan hasil pengujianteliti apakah masih terdapatpiutang yang belum dicatat,atau pelunasan piutang yangbelum dikoreksi, cek apabilaterdapat saldo piutang yangbelum disesuaikan.

10Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

11Buat kesimpulan hasil auditnya

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 02

Tujuan

Memastikan bahwa penyisihanpiutang telah dibuat sesuaiketentuan yang berlaku

Langkah Kerja

1Teliti apakah dalam kebijakanakuntansi yang dibuat telahditetapkan umur piutang danpersentase penyisihan piutang.

2Teliti apakah auditan telahmembuat analisis umur piutangdan telah melakukanperhitungan penyisihan piutangsesuai dengan ketentuan yangberlaku, jika tidak minta

Page 81: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

16

penjelasan atas tidakdilakukannya analisis umurpiutang

3Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

4Buat kesimpulan hasil auditnya

PERSEDIAAN

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01

Tujuan

Memastikan dalam penyajiansaldo persediaan tidakterdapat selisih persediaandengan hasil stock opname

Memastikan bahwa ataspengelolaan persediaan telahada SOP yang dibuat olehSatuan kerja

Langkah Kerja

1Teliti apakah penyajian saldopersediaan di neraca telahdidukung dengan rincian jenispersediaan secara lengkap dandiungkapkan secara memadaidalam laporan keuangan

2Teliti apakah auditan telahmemiliki SOP Persediaan , jikaya pelajari dan uji terhadapkecukupan SOP untukpengelolaan barang persediaan

3Teliti apakah terhadap saldopersediaan telah didukungdengan stock opnamepersediaan dan telahdimasukkan ke dalam aplikasipersediaan, jika tidak dilakukanseluruh atau sebagian mintapenjelasan tentang tidakdilakukannya opnamepersediaan

Page 82: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

17

4Teliti Berita Acara OpnamePersediaan, apakah terdapatpersediaan yang tidak diketahuinilainya, minta penjelasanpenyebabnya, terutama jikajenis dan jumlahnya cukupmaterial

5Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

6Buat kesimpulan hasil auditnya

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 02

Tujuan

1Memastikan bahwa hasilpengadaan barang persediaantelah dimasukkan ke dalamaplikasi persediaan

2Langkah Kerja

3Minta daftar pengadaan barangpersediaan yang dilakukanselama semester I tahun 2016

4Berdasarkan berita acarapenerimaan barang, cekapakah seluruh barangpersediaan yang diterima telahdicatat dan dimasukkan kedalam aplikasi persediaan, jikatidak minta penjelasan tentangpenyebabnya

5Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

6Buat kesimpulan hasil auditnya

DAUDIT RINCI POS ASETTETAP

D.1ASET TETAP

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01

Tujuan

Page 83: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

18

Memastikan bahwa perolehanaset tetap telah dicatat dandiakui secara memadai

Langkah Kerja

1Dapatkan informasi tentangsistem pengelolaan BMN dilingkungan satuan kerja,pelajari pedoman, SOP danmekanisme pengelolaan BMNauditan

2Dapatkan informasi tentanginventarisasi permasalahanBMN berdasarkan informasihasil pengawasan maupun daricatatan atas laporan keuangan

3Lakukan wawancara denganpenanggungjawab BMNauditan tentang permasalahanpencatatan dan pelaporan BMN

4Berdasarkan informasi yangdiperoleh, lakukan analisisterhadap Daftar InventarisasiMasalah BMN auditan apakahtidak terdapat:

4.1Pengadaan tanah yang tidaksesuai prosedur

4.2Serah terima tanah denganpihak ketiga yang belum selesai

4.3Aset berupa tanah tidakdilaporkan dalam LK/ SIMAKBMN

4.4Selisih luas tanah dalam LKdengan dokumen

4.5Aset tetap yang tidak diketahuikeberadaannya (lokasi,pemakai )

4.6Aset tetap yang tidakdiketemukan fisiknya

4.7Belum dilakukan kapitalisasiatas aset tetap

4.8Aset tetap belum ada nilainya

Page 84: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

19

4.9Pengakuan nilai aset tetapberdasarkan SP2D (belummenggambarkan nilai asettetap seharusnya)

5Lakukan pengujian terhadaptransaksi perolehan BMNperiode yang diaudit, telitiapakah perolehan aset tersebuttelah dicatat, diakui secaramemadai

6Teliti apakah auditan telahmelakukan perhitunganpenyusutan aset tetap, jikatidak minta penjelasan tentangbelum dilakukannyapenyusutan aset tetap

7Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

8Buat kesimpulan hasil auditnya

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 02

Tujuan

Memastikan bahwa dalampengelolaan aset tetap tidakterdapat permasalahan hukumyang berpengaruh terhadappenyajian laporan keuangan

Langkah Kerja

1Berdasarkan informasi yangdiperoleh, lakukan analisisterhadap Daftar InventarisasiMasalah BMN auditan apakahtidak terdapat:

1.1Aset tanah dalam sengketa

1.2Aset masih dikuasai oleh pihakketiga

1.3Status pengelolaan aset yangbelum jelas

1.4Aset belum didukung denganbukti kepemilikan

Page 85: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

20

1.5Aset belum atas namauniversitas atau kementerian

1.6Aset tetap yang tidak diketahuikeberadaannya (lokasi,pemakai )

1.7Bukti kepemilikan aset tidakdapat ditunjukkan

1.8Pemanfaatan aset yang tidakijin menteri keuangan

1.9Pemanfaatan aset yangtidak menghasilkan PNBP

1.10Pemanfaatan rumah dinasmelewati batas waktu

2Dapatkan informasi tentanglangkah-langkah dan rencanatindak yang telah disusun olehauditan terhadap permasalahandimaksud pada butir 1

3Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

4Buat kesimpulan hasil auditnya

D.2KONSTRUKSI DALAMPENGERJAAN

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01

Tujuan

Memastikan bahwa KonstruksiDalam Pengerjaan telahdisajikan secara memadai

Langkah Kerja

1Berdasarkan LaporanKeuangan auditan, teliti apakahmasih terdapat posisi KDP yangmasih terbuka

2Jika ya, teliti terhadap rincianKDP apakah terdapat:

2.1Nilai KDP melebihi satu perodeakuntansi

2.2Terdapat nilai aset tetap yangbelum disesuaikan

Page 86: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

21

2.3Migrasi nilai KDP dalam SIMAKBMN pada saat likuidasi gagal

3Minta penjelasan kepadapejabat pengelola BMNmengenai penyebab belumcukupnya KDP untuk diakuimenjadi aset tetap (status KDPuntuk pekerjaan perencanaanfisik yang belum jelas rencanapembangunannya, tidaklengkapnya Berita Acara SerahTerima dan lain-lain)

4Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

5Buat kesimpulan hasil auditnya

EAUDIT RINCI POS ASETLAINNYA

E.1ASET LAINNYA

TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01

Tujuan

Memastikan bahwa AsetLainnya telah dicatat dan diakuisecara memadai

Langkah Kerja

1Berdasarkan LaporanKeuangan auditan, teliti apakahmasih terdapat posisi AsetLainnya

2Jika ya, minta informasi tentangpengelolaan aset lainnya (AsetTidak Berwujud, Aset YangTidak Digunakan Lagi dll)

3Teliti apakah auditan telahmelakukan perhitunganamortisasi aset tidak berwujud,jika tidak minta penjelasantentang belum dilakukannyaamortisasi

Page 87: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

22

4Terhadap aset yang tidakdigunakan lagi, mintapenjelasan kepada pejabatpengelola BMN apakah auditantelah menyusunlangkah/rencana tindak untukpenghapusan aset dimaksud

5Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.

6Buat kesimpulan hasil auditnya

III PELAPORAN HASIL AUDIT

1Berdasarkan hasil audit, buatnotisi dan berita acarapembahasan hasil audit

2Lakukan pembahasan atashasil audit dengan auditan,minta tanggapan dari auditanterhadap hasil audit

3Tuangkan hasil audit ke dalamlaporan hasil audit tujuantertentu

4Pastikan bahwa temuan hasilaudit telah diberi kode dan telahdientry ke dalam SIM-HP

5Lakukan reviu berjenjangterhadap laporan hasil audit

Page 88: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti
Page 89: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

1

A LATAR BELAKANG

Berdasarkan Pasal 17 ayat (3) dan (6) Undang-Undang Nomor 15

Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab

Keuangan Negara, laporan hasil pemeriksaan keuangan, laporan hasil

pemeriksaan kinerja dan laporan hasil pemeriksaan dengan tujuan

tertentu, disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik

Indonesia kepada Menteri, sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

monitoring tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit, adalah rangkaian

kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh Inspektorat Jenderal

untuk menentukan bahwa Pejabat telah melaksanakan rekomendasi

hasil audit dalam tenggang waktu yang telah ditentukan oleh

Undang-Undang.

Kewajiban Satuan Kerja Kemristekdikti dalam pelaksanaan tindak lanjut

rekomendasi hasil audit adalah:

1. Satuan Kerja Kemristekdikti wajib menindaklanjuti rekomendasi

dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan

setelah hasil audit diterima.

2. Tindak lanjut atas rekomendasi berupa jawaban atau penjelasan

atas pelaksanaan tindak lanjut dengan dilampiri dokumen bukti

pendukung.

3. Inspektorat Jenderal memiliki fungsi koordinasi dalam pelaksanaan

tindak lanjut menyampaikan bukti tindak lanjut kepada Badan

Pemeriksa Keuangan.

PENDAMPINGAN DAN MONITORINGPENYELESAIAN TINDAK LANJUT HASIL

AUDIT BPK RI

Page 90: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

2

4. Apabila sebagian atau seluruh rekomendasi tidak dapat

dilaksanakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Satuan

Kerja Kemristekdikti wajib memberikan alasan yang sah dan

relevan

Strategi yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas opini atas

Laporan Keuangan Kemristekdikti adalah melakukan pendampingan

penyelesaian atas tindak lanjut hasil audit BPK untuk mendorong

Satuan Kerja untuk melaksanakan rekomendasi BPK secara efektif dan

efisien.

B MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

Pendampingan dan monitoring Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan ini

adalah merupakan implementasi strategi peningkatan kualitas opini BPK

RI dengan tujuan untuk mendorong dan memberi masukan kepada

satuan kerja dalam menyelesaikan tindak lanjut terhadap hasil audit

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia secara efektif, efisien

dan akuntabel.

C RUANG LINGKUP KEGIATAN

Pendampingan dan monitoring TLHA BPK meliputi pelaksanaan

penyelesaian TLHA tahun 2015 untuk satuan kerja yang diuji petik audit

BPK dan TLHA BPK tahun sebelumnya untuk satuan kerja yang telah

diaudit oleh BPK namun masih terdapat saldo temuan/rekomendasi

hasil audit yang belum diselesaikan.

Termasuk dalam sasaran pendampingan dan monitoring atas TLHA

BPK adalah atas temuan hasil audit BPK RI pada satuan kerja pusat

yang dananya diberikan atau dikelola satuan kerja.

Page 91: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

3

D SASARAN KEGIATAN

Kegiatan dilaksanakan pada satuan kerja PTN di seluruh Indonesia

yang menjadi sasaran audit tujuan tertentu yang masih memiliki saldo

TLHA BPK RI Tahun 2015 maupun tahun sebelumnya.

E PELAKSANA KEGIATAN

Kegiatan dilaksanakan bersama oleh PFA BPKP (Perwakilan dan

Pusat) dan PFA Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

F WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan pendampingan TLHA dilakukan bersamaan dengan

pelaksanaan audit tujuan tertentu pada satuan kerja yang telah diaudit

BPK

G OUTPUT HASIL KEGIATAN

Output hasil kegiatan berupa Laporan Hasil Kegiatan terdiri dari Laporan

Hasil Kegiatan induvidual dan Laporan Kompilasi Nasional.

H PERSIAPAN KEGIATAN

Tahapan persiapan kegiatan meliputi perencanaan kegiatan ,

penyusunan pedoman dan pembekalan pelaksanaan pendampingan

dan monitoring TLHA BPK RI .

I PELAKSANAAN KEGIATAN

1. METODOLOGI KEGIATAN

Metodologi pendampingan adalah dalam bentuk pemberian

konsultasi terhadap perkembangan pelaksanaan tindak lanjut oleh

satuan kerja dan monitoring penyelesaian tindak lanjut dengan

cara melakukan penelaahan dokumen pelaksanaan tindak lanjut,

Page 92: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

4

melakukan pemetaan terhadap rekomendasi BPK yang belum dapat

ditindaklanjuti dan mendorong komitmen pimpinan satuan kerja

untuk penyelesaian tindak lanjut BPK

2. LANGKAH KERJA KEGIATAN

Langkah kerja pelaksanaan pendampingan dan monitoring

penyelesaian TLHA adalah

a. Melakukan reviu atas ikhtisar temuan BPK per 30 Juni 2016

b. Melakukan reviu terhadap bukti pelaksanaan rekomendasi

TLHA dalam tahun 2016

c. Memetakan temuan hasil audit yang belum ditindaklanjuti oleh

satuan kerja

d. Mengidentifikasi kendala penyelesaian tindak lanjut oleh Satuan

Kerja

e. Memberikan konsultasi kepada satuan kerja untuk mendorong

upaya penyelesaian TLHA.

J PELAPORAN HASIL KEGIATAN

Laporan Hasil Kegiatan Individual (Model I ) dibuat per satuan kerja

Perguruan Tinggi Negeri, Laporan Hasil Kegiatan ditujukan kepada

Rektor/Direktur/Kepala Satuan Kerja PTN/Kopertis yang

dampingi/dimonitor, tembusan disampaikan kepada Inspektur Jenderal

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Deputi PIP

Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan.

Laporan Hasil Kegiatan Nasional (Model K) dibuat oleh Tim BPKP Pusat

dan Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Kementerian Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi ditujukan kepada Menteri Riset Teknologi dan

Pendidikan Tinggi dengan tembusan kepada Kepala BPKP dan

Sekretaris Jenderal Kemristekdikti.

Page 93: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

5

LAMPIRAN 3-1PROGRAM KERJA

PENDAMPINGAN DAN MONITORING TLHA BPK RI

A TINDAK LANJUT TEMUAN HASIL PENGAWASAN

DEFINISI 1. Tindak lanjut hasil audit adalah semua tindakanperbaikan, penertiban dan penyempurnaan yangdilakukan oleh Pejabat yang berwenang dan atau oleh auditanyang bersangkutan dalam rangka melaksanakan saran ataurekomendasi hasil audit

2. Rekomendasi adalah saran perbaikan berdasarkan hasil auditditujukan kepada orang dan/atau instansi yang berwenang untukmelakukan tindakan dan/atau perbaikan

3. Pemantauan Tindak Lanjut adalah rangkaiankegiatan yang dilaksanakan secara sistematis untukmemastikan bahwa Pejabat telah melaksanakan rekomendasihasil audit dalam tenggang waktu yang telah ditentukan

KLASIFIKASI

Klasifikasi penyelesaian tindak lanjut temuan hasil pengawasan:

TINDAKLANJUTTUNTAS

Apabila seluruh saranlrekomendasi yang diberikan didalamLaporan Hasil Audit telah dilaksanakan disertai data dukung/buktiyang dinilai sesuai dengan saran/rekomendasi, meliputi : Bukti penyetoran dan surat keterangan dari KPPN serta surat

keterangan bermaterai dari auditi untuk temuan yangbersifat penyetoran ke Kas Negara.

Berita acara perbaikan dan foto-foto untuk temuan yang bersifatperbaikan atau kekurangan pekerjaan (addendum) yang belumdilakukan serta hasil cek fisik oleh tim pemantau tindak Ianjut.

(Surat dan data dukung Iainnya untuk temuan yang bersifatadministrasi dan teguran.

TINDAKLANJUTDALAMPROSES

Apabila saran/rekomendasi hasil audit belum seluruhnyadilaksanakan oleh auditan atau atasan langsung auditi sesuaidengan rekomendasi didalam LHA dan/atau bukti tindak Ianjut yangdisampaikan oleh pejabat berwenang belum mendapat persetujuanInspektorat Jenderal

BELUM DITINDAKLANJUTI

Apabila seluruh saran/rekomendasi yang dimuat dalam LHAbelum dilaksanakan oleh auditan atau atasan !angsung auditan

TINDAKLANJUT DISANGGAH

Tindak Ianjut disanggah merupakan tindak Ianjut terhadap temuanhasil audit yang tidak disetujui oleh auditan dan atasanIangsung auditan baik sebagian maupun keseluruhan, sesuairekomendasi dan dilengkapi dengan bukti pendukung)

Page 94: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

6

TIDAKDAPATDITINDAKLANJUTI

Tidak dapat ditindaklanjuti merupakan kondisi hasil audit yang tidakdapat ditindaklanjuti oleh auditi dan atau atasan Iangsung auditi sesuairekomendasi, disebabkan : Temuan Audit Yang Rekomendasinya Cacat

Rekomendasi bersifat himbauan Rekomendasi perbaikan atas tindakan masa

Ialu, yang pada saat pemeriksaan tidak perlu dilakukanlagi karena sudah diperbaiki

Rekomendasi kepada instansi diluar instansi yang diperiksa Rekomendasi terhadap suatu instansi yang

diperiksa yang saat ini instansi tersebut sudah tidak adaIagi

Rekomendasi yang tidak sejalan dengan ketentuanyang mengatur kegiatan yang bersangkutan

(Rekomendasi yang berada diluar kewenangan pimpinaninstansi yang diperiksa untuk melaksanakannya

Rekomendasi yang tindak Ianjutnya berkaitandengan rekanan yang sudah bubar atau alamatnyasudah tidak jelas Iagi, dengan pembuktian yang sah.

Temuan Audit Yang Tidak Memadai Dasar pembuktian tidak cukup kuat, antara lain karena

kurang dan atau tidak adanya data pendukung Sebelumnya tidak dibicarakan dengan instansi yang diaudit Tidak ada kesepakatan dengan pihak insta:nsi yang diaudit

Temuan Audit Lain Yang Tidak Dapat Ditindaklanjuti Penanggungjawabnya sudah tidak aktif (Pensiun,

Meninggal dan atau tidak diketahui lagi alamatnya) denganpembuktian yang sah, kecuali untuk temuan yang belumkadaluarsa dan sudah ada ketetapan TP/TGR atau SKTJM

Kurang material nilainya dan sudah berlarut-larut Pertimbangan lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan.

B TINDAK LANJUT ATAS LAPORAN HASIL AUDIT BPK-RI

Klasifikasi Tindak Lanjut Temuan BPK RI:1. Sesuai (S).2. Belum Sesuai (BS);3. Belum ditindaklanjuti (B);4. Tidak dapat ditindaklanjuti.Pelaksanaan tindak lanjut dilakukan terhadap TLHA yang belum sesuai (belumtuntas), belum ditindaklanjuti maupun yang tidak dapat ditindaklanjuti

Page 95: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

7

C PROGRAM KERJA PENDAMPINGAN DAN MONITORING TINDAKLANJUT ATAS LAPORAN HASIL AUDIT BPK-RITujuan:a. Melakukan reviu atas ikhtisar temuan BPK per 30 Juni 2016b. Melakukan reviu terhadap bukti pelaksanaan rekomendasi TLHA

dalam tahun 2016c. Memetakan temuan hasil audit yang belum ditindaklanjuti oleh

satuan kerjad. Mengidentifikasi kendala penyelesaian tindak lanjut oleh Satuan

Kerjae. Memberikan konsultasi kepada satuan kerja untuk mendorong

upaya penyelesaian TLHA.Langkah Kerja:

1 Lakukan koordinasi awal dengan Satuan Pengawasan Internal PTNuntuk memperoleh informasi tentang temuan hasil audit BPK RI yangada di PTN nya dan perkembangan tindak lanjut yang telah dilakukans/d 30 Juni 2016

2 Lakukan koordinasi bersama SPI PTN dengan pejabat PTN yangditugasi untuk mengkoordinasikan pelaksanaan Tindak Lanjut HasilAudit BPK RI

3 Minta ikhtisar temuan BPK per 30 Juni 2016, pelajari dan lakukan reviuterhadap status temuan yang belum selesai dan belum ditindaklanjuti

4 Klasifikasikan temuan BPK RI dalam status tuntas (sesuai), belumtuntas (belum sesuai), belum ditindaklanjuti dan tidak dapatditindaklanjuti

5 Terhadap saldo temuan yang belum sesuai, belum ditindaklanjuti atauditindaklanjuti, minta penjelasan dari pejabat terkait mengenai alasanbahwa rekomendasi BPK RI belum dapat ditindak lanjuti

6 Lakukan diskusi/pembahasan dengan pejabat PTN terkait tentangrencana tindak atau strategi untuk penyelesaian tindak lanjut BPK yangmasih terbuka

7 Buat Rencana Tindak Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Audit BPK RIdan prioritas penyelesaiannya.

Page 96: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

8

LAMPIRAN 3-2DAFTAR ISIAN

PENDAMPINGAN DAN MONITORING TINDAK LANJUT BPK RI

A DATA UMUM1 Nama Satuan Kerja :2 Alamat :3 Nama Rektor/Direktur/Kepala :4 Status Audit BPK RI : Pernah/Belum Pernah

Tahun Anggaran yang diaudit:.........(jika pernah, sebutkan tahunanggaran yang diaudit)

5 Temuan BPK RI : Ada/Tidak ada

A STATUS TINDAK LANJUT HASIL AUDIT BPK RI

No Kategori Jenis Temuan(Kepatuhan/SPI

JumlahKejadian

Nilai Kejadian(Rp)

1 SelesaiTahun 2015Tahun 2014Tahun 2013 dstSub Jumlah

2 Belum SelesaiTahun 2015Tahun 2014Tahun 2013 dstSub Jumlah

3 Belum Ditindak lanjutiTahun 2015Tahun 2014Tahun 2013 dstSub Jumlah

4 Tidak Dapat DitindakLanjutiTahun 2015Tahun 2014Tahun 2013 dstSub JumlahJumlah

Page 97: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

9

B ANALISIS PENYEBAB BELUM SELESAINYA ATAU BELUM DITINDAK LANJUTINYA TEMUAN HASIL AUDIT BPK RI

No Uraian Temuan danRekomendasi Hasil Audit

LHATahun

Penyebab BelumDitindak Lanjuti

Penjelasan:Penyebab belum ditindaklanjutinya TLHA BPK RI antara lain:1. Tindak lanjut harus dikoordinasikan dengan Kemristekdikti terkait dengan

kebijakan/prosedur/ketentuan yang diatur oleh Kementerian2. Tindak lanjut terkait dengan pihak ketiga atau kementerian/lembaga terkait

dengan kebijakan/prosedur/ketentuan pengelolaan keuangan negara3. Tindak lanjut yang dibuat oleh Pimpinan Satuan Kerja PTN berupa

kebijakan/prosedur/peraturan sesuai kewenangannya yang belumselesai atau dalam proses

4. Ketidak cukupan dokumen pendukung pelaksanaan Tindak Lanjut5. Penyelesaian TP/TGR yang belum tuntas6. Lain-lain sesuai dengan kondisi status temuan dan alasan yang

disampaikan pihak Satker PTN

C HASIL PENDAMPINGAN PELAKSANAAN TINDAK LANJUTTEMUAN HASIL AUDIT BPK RI

1 Tanggal Pelaksanaan :2 Tempat :

No Materi Tindak Lanjut Hasil Audit BPK RI yang Dibahas

No Saran yang Disampaikan Untuk Mendorong Pelaksanaan TindakLanjut

Page 98: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

10

Terhadap hasil pendampingan atas TLHA BPK RI pihak PTN...............Sepakat/tidak sepakat untuk melaksanakan rencana tindak (actionplan) penyelesaian TLHA BPK RI

D RENCANA TINDAK PENYELESAIAN TINDAK LANJUT TEMUANHASIL AUDIT BPK RI

No TemuanHasil Audit

RekomendasiBPK RI

Nilai(Rp)

RencanaTindakPTN

RencanaWaktuPenyelesaian

PenanggungJawab TindakLanjut

Page 99: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

11

Page 100: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti
Page 101: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

1

A LATAR BELAKANG

Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pengecekan antara data

administratif Barang Milik Negara (BMN) dengan kondisi fisik BMN yang

bersangkutan. Maksud inventarisasi adalah untuk mengetahui jumlah

dan nilai serta kondisi BMN yang sebenarnya, yang dikuasai Pengguna

Barang maupun Kuasa Pengguna Barang atas suatu obyek barang.

Sesuai pasal 16 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/ PMK.06/2007

tentang Penatausahaan BMN, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi selaku Pengguna Barang di lingkungan Kemenristek Dikti

bertanggung jawab melakukan inventarisasi BMN yang berada dalam

penguasaannya sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun.

Inventarisasi tersebut tidak termasuk BMN yang berupa persediaan dan

KDP.

Instruksi pelaksanaan inventarisasi adalah berdasarkan Surat Edaran

Sekretaris Jenderal Kementerian, Riset, Teknologi, Dan Pendidikan

Tinggi Nomor 1229/A.A3/PL/2016 Tentang Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Inventarisasi Barang Milik Negara Di Lingkungan

Kementerian, Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi

Setiap unit Penatausahaan Kuasa Pengguna Barang

melakukan inventarisasi Barang Milik Negara yang ada dalam

penguasaannya. Pelaksanaan inventarisasi BMN di lingkungan

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi berpedoman pada

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Inventarisasi BMN

MONITORING INVENTARISASI DAN

PENILAIAN BMN KEMRISTEKDIKTI

Page 102: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

2

B MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

Pelaksanaan pendampingan dan monitoring atas Inventarisasi BMN

Satker dimaksudkan untuk :

1. Memastikan proses pelaksanaan Inventarisasi BMN telah

dilaksanakan sesuai dengan Petunjuk Teknis Inventarisasi BMN;

2. Mengetahui hambatan pelaksanaan Inventarisasi BMN Satker;

3. Memberi masukan kepada satuan kerja terhadap hal-hal terkait

masalah pengelolaan BMN

4. Memastikan permasalahan BMN dari hasil inventarisasi BMN

telah/akan ditindaklanjuti;

C RUANG LINGKUP KEGIATAN

Ruang lingkup pendampingan dan monitoring atas Inventarisasi BMN

Satker adalah proses pelaksanaan inventarisasi BMN yang meliputi

tahapan perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan tindaklanjut.

D SASARAN KEGIATAN

Kegiatan dilaksanakan pada satuan kerja PTN di seluruh Indonesia

yang melaksanakan inventarisasi dan penilaian BMN

E PELAKSANA KEGIATAN

Kegiatan dilaksanakan bersama oleh PFA BPKP (Perwakilan dan

Pusat) dan PFA Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti

F WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan pendampingan dan monitoring atas Inventarisasi BMN

Satker direncanakan pada minggu pertama November 2016 sampai

dengan minggu ke tiga Desember 2016 selama 5 hari kerja untuk

masing-masing satuan kerja dengan 2 orang personil pelaksana.

Page 103: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

3

G OUTPUT HASIL KEGIATAN

Output hasil kegiatan berupa Laporan Hasil Kegiatan terdiri dari Laporan

Hasil Kegiatan induvidual dan Laporan Kompilasi Nasional.

H PERSIAPAN KEGIATAN

Tahapan persiapan kegiatan meliputi perencanaan kegiatan ,

penyusunan pedoman dan pembekalan pelaksanaan pendampingan

dan monitoring pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian BMN Satuan

Kerja

I PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan pendampingan dan monitoring terhadap seluruh tahapan

pelaksanaan Inventarisasi BMN meliputi 4 (empat), yaitu tahap

persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pelaporan dan tahap tindak lanjut.

Hal-hal yang harus dilakukan adalah:

1. Tim melaksanakan pendampingan dan monitoring setelah tim

inventarisasi satker melakukan inventarisasi;

2. Tim membuat kertas kerja pendampingan dan monitoring di setiap

tahapan inventarisasi;

3. Mengidentifikasi Hambatan pelaksanaan pendampingan dan

monitoring

Dalam pelaksanaan pendampingan dan monitoring, Tim pendampingan

dan monitoring juga agar mengungkapkan hambatan/kendala yang

dihadapi dalam pelaksanaan pendampingan dan monitoring

Inventarisasi BMN pada masing-masing satuan kerja, antara lain:

a)Hambatan tim dalam melakukan pendampingan dan monitoring;

b)Hambatan satker dalam melakukan Inventarisasi BMN.

Page 104: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

4

J PELAPORAN HASIL KEGIATAN

Laporan Hasil Kegiatan Individual (Model I ) dibuat per satuan kerja

Perguruan Tinggi Negeri, Laporan Hasil Kegiatan ditujukan kepada

Rektor/Direktur/Kepala Satuan Kerja PTN/Kopertis yang

dampingi/dimonitor, tembusan disampaikan kepada Inspektur Jenderal

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Deputi PIP

Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan.

Laporan Hasil Kegiatan Nasional (Model K) dibuat oleh Tim BPKP Pusat

dan Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Kementerian Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi ditujukan kepada Menteri Riset Teknologi dan

Pendidikan Tinggi dengan tembusan kepada Kepala BPKP dan

Sekretaris Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan

Tinggi

K DAFTAR LAMPIRAN

4-1 PROGRAM KERJA PENDAMPINGAN DAN MONITORING

INVENTARISASI BMN

4-2 DAFTAR ISIAN PENDAMPINGAN DAN MONITORING

INVENTARISASI BMN

4-3 LAPORAN HASIL PENDAMPINGAN DAN MONITORING

INVENTARISASI BMN

Page 105: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

5

LAMPIRAN 4-1PROGRAM KERJA PENDAMPINGAN DAN MONITORING

INVENTARISASI BMN SATKER PTN

A PERSIAPAN PENDAMPINGAN DAN MONITORINGINVENTARISASI

1 Melakukan koordinasi awal dengan PTN yang melakukanInventarisasi BMN untuk membahas:a. Kemajuan pelaksanaan inventarisasib. Menyusun rencana kerja pendampingan dan monitoring dan

inventarisasi2 Menetapkan Tim Pendamping dan Monitoring pelaksanaan

inventarisasi BMN

B PENDAMPINGAN DAN MONITORING INVENTARISASI

1 Pelaksanaan pendampingan dan monitoring dilakukan setelah timinventarisasi PTN melakukan inventarisasi;

2 Tahapan pelaksanaan Inventarisasi BMN meliputi 4 (empat), yaitutahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pelaporan dan tahap tindaklanjut, dalam pelaksanaan pendampingan dan monitoringmenggunakan Daftar Isian Pendampingan dan Monitoring

3 Tim Pendamping dan monitoring mengidentifikasi hambatan dankendala dalam pelaksanaan inventarisasi

4 Tim pendamping dan monitoring inventarisasi memberikan masukankepada Tim inventarisasi PTN jika terdapat permasalahan terkait hasilinventarisasi yang memerlukan saran tindak penyelesaiannya.

5 Tim pendampingan dan monitoring membuat Daftar InventarisasiMasalah BMN yang dijumpai dalam pelaksanaan inventarisasi

C PELAPORAN HASIL PENDAMPINGAN DAN INVENTARISASITim pendampingan dan monitoring wajib membuat laporan hasilpelaksanaan kegiatan segera setelah penugasan pendampingan danmonitoring berakhir,

Page 106: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

6

LAMPIRAN 4-2DAFTAR ISIAN PENDAMPINGAN DAN MONITORING INVENTARISASI

BMN PTN

A DATA UMUM1 Nama Satuan Kerja :2 Alamat :3 Penanggungjawab

Inventarisasi BMN/Jabatan:

4 Tanggal pelaksanaanInventarisasi

:

5 Status pelaksanaaninventarisasi

: Baru Mulai/Sedang Berjalan /Selesai

B PERSIAPAN PELAKSANAAN INVENTARISASI

No Uraian Ya/Tidak

1 Apakah Tim Pelaksana Inventarisasi telah dibentuk berdasarkan SK?2 Apakah Tim Pelaksana Inventarisasi memahami Langkah Kerja

Inventarisasi BMN?3 Apakah Satker telah menyusun rencana kerja pelaksanaan inventarisasi

yang memuat :a. Jadwalb. Pembagian kerja tim inventarisasic. Langkah Kerja inventarisasi

4 Apakah telah dilakukan pemetaan pelaksanaan inventarisasi,antara lain :a. Menyiapkan denah lokasi.b. Memberi nomor/nama ruangan dan penanggungjawab ruangan pada

denah lokasi.5 Apakah Tim Inventarisasi menggunakan blanko label sementara (dari

kertas) yang akan ditempelkan pada BMN yang bersangkutan?6 Apakah data awal Inventarisasi berupa SIMAKBMN sampai dengan 31

Desember 2015 ?7 Apakah telah menggunakan Kertas Kerja Inventarisasi (KKI) seperti yang

telah dipersiapkan sesuai pedoman inventarisasi?

KESIMPULAN HASIL PERSIAPAN INVENTARISASI

Page 107: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

7

B PELAKSANAAN INVENTARISASI

No Uraian Ya/Tidak

1 Apakah realisasi Inventarisasi telah sesuai dengan rencana kerja yangdisusun, antara lain:a. Jadwalb. Pembagian kerja tim inventarisasic. Langkah Kerja inventarisasi

2 Dalam pelaksanaan inventarisasi, apakah tim Inventarisasi telah :a. Menghitung jumlah barang (sesuai atau tidak sesuai dengan

dokumennya)b. Meneliti keberadaan barang (ditemukan atau tidak ditemukan)c. Meneliti kondisi barang (baik, rusak ringan atau rusak berat).d. Meneliti status penguasaan barang (digunakan, dimanfaatkan, idle,

sengketa, tidak ada surat, dikuasai pihak lain, dimanfaatkan tanpasewa, dimanfaatkan tanpa prosedur yang berlaku, dan lain-lain),

e. Menempelkan label registrasi sementara pada BMN yang telahdihitung,

f. Mencatat hasil inventarisasi tersebut pada Kertas Kerja Inventaris3 Apakah pelaksanaan inventarisasi telah melakukan indentifikasi, seperti :

a. Pemberian nilai BMN sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan.b. Mengelompokkan barang dan memberikan kode barang sesuai

penggolongan dan kodefikasi barang.c. Pemisahan barang-barang berdasarkan kategori kondisi.

KESIMPULAN HASIL PELAKSANAAN INVENTARISASI

DAFTAR INVENTARISASI MASALAHNO URAIAN MASALAH BMN NILAI BMN

Page 108: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

8

HASIL PELAKSANAAN INVENTARISASI

No.

Uraian Barang

Nilai BMN per .....(sebelum

inventarisasi)

Nilai BMN per .....(setelah

inventarisasi)Selisih

Jumlah Nilai (Rp) Jumlah Nilai (Rp) Jumlah Nilai (Rp)

1 Tanah

2 Peralatan dan Mesin

3Gedung danBangunan

4Jalan, Irigasi, danJaringan

5 Aset Tetap Lainnya

6Konstruksi dalamPengerjaan

7 Aset Lainnya

Jumlah

C PELAPORAN INVENTARISASI

No

Uraian Ya/Tidak

1 Apakah tim Inventarisasi menyusun Daftar Barang Hasil Inventarisasi(DBHI) yang telah diinventarisasi berdasarkan data kertas kerja dan hasilidentifikasi ?

2 Apakah tim Inventarisasi membuat surat pernyataan kebenaran hasilpelaksanaan inventarisasi?

3 Apakah tim Inventarisasi menyusun laporan hasil inventarisasi BMN?4 Apakah tim Inventarisasi meminta pengesahan atas laporan hasil

inventarisasi BMN beserta DBHI dan surat pernyataan kepadapenanggung jawab UPKPB?

5 Apakah tim Inventarisasi menyampaikan laporan hasil inventarisasibeserta kelengkapannya kepada UPPB-W, UPPB-E1, atau UPPB?

KESIMPULAN PELAPORAN PELAKSANAAN INVENTARISASI

Page 109: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

9

D TINDAK LANJUT INVENTARISASI

NoUraian Ya/

Tidak1 Apakah tim Inventarisasi membukukan dan mendaftarkan data hasil

inventarisasi pada Buku Barang, Kartu Identitas Barang (KIB) dan DaftarBarang Kuasa Pengguna?

2 Apakah tim Inventarisasi memperbaharui DBR dan DBL sesuai denganhasil inventarisasi yang telah ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembagaatau pejabat yang dikuasakan?

3 Apakah tim Inventarisasi menempelkan blanko label permanen padamasing-masing barang yang diinventarisasi sesuai hasil inventarisasi?

4 Jika diperlukan, apakah UPKPB melakukan rekonsiliasi/pemutakhirandata hasil inventarisasi dengan UPPB-W, UPPB-E1 atau UPPB danKPKNL?

5 Untuk barang yang hilang/tidak ditemukan,apakah ditindaklanjuti sesuaidengan ketentuan yang berlaku?

KESIMPULAN TINDAK LANJUT PELAKSANAAN INVENTARISASI

E DOKUMEN SUMBER INVENTARISASI

NoUraian ada/

Tidak1 Dokumen pengelolaan dan penatausahaan telah tersedia seperti :

a. Daftar Barang Kuasa Penggunab. Buku Barangc. Kartu Identitas Barangd. Daftar Barang Ruangane. Daftar Barang Lainnyaf. LMBT (Laporan Mutasi Barang Tahunan)g. Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran dan Tahunan

2 Dokumen terkait status kepemilikan BMN atau bukti kepemilikan, sepertisertifikat tanah dan BPKB. Dokumen terkait status kepemilikan BMNatau bukti kepemilikan, seperti sertifikat tanah dan BPKB tersedia

3 Dokumen anggaran terkait perolehan BMN, seperti :DIPA yang memuat keterangan belanja modal, belanja barang, hibah,bantuan,dan lain-lain yang mengakibatkan timbulnya BMN.SPM atas pelaksanaan pengadaan (SPM dan SP2D)

Page 110: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

10

Data Kontrak pengadaanBerita Acara Serah Terima Barang (BAST) atas pengadaan BMN

4 Dokumen lainnya yang dianggap perlu, seperti, Hasil Pengawasan APIP,Hasil pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan, Hasil Inventarisasi olehPihak Ketiga, dan lain-lain.

KESIMPULAN KETERSEDIAAN DATA SUMBER INVENTARISASI

........(nama PTN).......... Tim Pendamping dan MonitoringRektor/Direktur/Kepala

1. .....................NIP ..............

……………………… 2. ....................NIP NIP ..............

Page 111: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

11

Page 112: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti
Page 113: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

1

A LATAR BELAKANG

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi memperoleh dana

alokasi APBN-P sebesar Rp710.000.000.000,00 untuk kegiatan

Lanjutan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendidikan Tinggi,

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan

Tinggi dana tersebut di atas akan direalokasikan kepada 74 Perguruan

Tinggi Negeri yang tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan pengadaan

dan pelaksanaan pembangunan diperlukan pengawasan atas proses

pelaksanaan kegiatan di atas. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan

Tinggi telah meminta BPKP untuk mengawal proses tersebut di atas.

B MAKSUD DAN TUJUAN PENGAWALAN

Pengawalan dimaksudkan untuk mendorong pelaksanaan proses

pengadaan dan lanjutan pembangunan sarana dan prasarana

pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip transparansi dan

akuntabilitas dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

C RUANG LINGKUP PENGAWALAN

Ruang lingkup pengawalan meliputi:

1. Pengawalan Proses Pengadaan dan Pelaksanaan Pembangunan

Pengawalan dilakukan dalam bentuk reviu pengadaan barang/jasa

dengan pendekatan probity audit, dan pemantauan pada saat

pelaksanaan pengadaan/pembangunan (on going monitoring)

PENGAWALAN PENGADAAN SARANA

PRASARANA PTN APBN-P 2016

Page 114: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

2

2. Verifikasi Penyelesaian Tunggakan Pembayaran Penyelesaian

Pekerjaan Tahun Lalu

Pada PTN yang mengusulkan penyelesaian tunggakan pembayaran

atas pekerjaan tahun lalu wajib direviu oleh BPKP (nilai tagihan di

atas Rp 2 Milyar) atau oleh Inspektorat Jenderal Kementerian

Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Pelaksanaan verifikasi

mengacu pada Petunjuk Teknis Verifikasi Tunggakan Pembayaran

Tahun Lalu.

D SASARAN PENGAWALAN

Sasaran pengawalan adalah 74 PTN penerima realokasi dana APBN-P

yang mengusulkan kegiatan.

E PELAKSANA PENGAWALAN

Pelaksana pengawalan adalah Tim BPKP Perwakilan dan Pusat, dan

Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan

Tinggi

F WAKTU PELAKSANAAN PENGAWALAN

Waktu pelaksanaan pengawalan dilakukan pada awal kegiatan untuk

proses reviu Pengadaan Barang/Jasa dan verifikasi tunggakan

pembayaran atas pekerjaan tahun lalu (pertengahan Oktober 2016) dan

pada bulan Desember 2016 (titik kritis penyelesaian

pekerjaan/pembangunan).

G OUTPUT HASIL PENGAWALAN

Output hasil kegiatan berupa Laporan Hasil Kegiatan terdiri dari Laporan

Hasil Kegiatan induvidual dan Laporan Kompilasi Nasional.

Page 115: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

3

H PELAKSANAAN PENGAWALAN

Pelaksanaan pengawalan akan ditentukan setelah proses realokasi

DIPA APBN P ke PTN selesai dilaksanakan (Minggu I Oktober 2016)

I PELAPORAN HASIL PENGAWALAN

Laporan Hasil Kegiatan Individual (Model I ) dibuat per satuan kerja

Perguruan Tinggi Negeri, Laporan Hasil Kegiatan ditujukan kepada

Rektor/Direktur/Kepala Satuan Kerja PTN yang dampingi/dimonitor,

tembusan disampaikan kepada Inspektur Jenderal Kementerian Riset

Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Deputi PIP Bidang Politik, Hukum,

Keamanan, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Laporan Hasil Kegiatan Nasional (Model K) dibuat oleh Tim BPKP Pusat

dan Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Kementerian Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi ditujukan kepada Menteri Riset Teknologi dan

Pendidikan Tinggi dengan tembusan kepada Kepala BPKP dan

Sekretaris Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan

Tinggi

Page 116: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

4

LAMPIRAN 6-1DAFTAR RENCANA ALOKASI APBN P SARANA DAN PRASARANA

NO Nama PTN Uraian Kegiatan Jumlah ALOKASI

1 Institut PertanianBogor

Pengadaan Alat Laboratorium untukPendidikan dan Penelitian,Peralatan Pendidikan, danMeubelair

1 4.000.000.000,00

2 Institut Seni IndonesiaSurakarta

Pembayaran Pembiayaan tahun2015 lanjutan pembangunangedung kuliah prodi teater FakultasSeni Pertunjukan

1 511.144.000,00

3 Institut TeknologiKalimantan

Lanjutan Pembangunan GedungKuliah Bersama Tahap II

1 10.000.000.000,00

4 Institut TeknologiSumatera

Lanjutan Pembangunan GedungLPPM Barat

1 8.000.000.000,00

5 Politeknik ManufakturNegeri BangkaBelitung

Pengadaan Alat Laboratorium &Fasilitas PembelajaranKemahasiswaan

1 5.000.000.000,00

6 Politeknik MaritimNegeri Indonesia

Pengadaan alat medium voltagepanel (real equipment)

1 8.800.000.000,00

7 Politeknik NegeriBalikpapan

Lanjutan Pembangunan Gedung 4Lantai

1 15.000.000.000,00

8 Politeknik NegeriBanyuwangi

Infrastruktur Kampus danLandscape

1 5.000.000.000,00

9 Politeknik NegeriBatam

Pengadaan Peralatan LaboratoriumTeknik Geomatika dan Perkapalan

1 11.000.000.000,00

10 Politeknik NegeriCilacap

Master Plan dan DEDPembangunan Prasarana PoltekCilacap

1 2.500.000.000,00

Politeknik NegeriCilacap

Pembangunan Gedung BengkelTeknik Mesin

1 10.000.000.000,00

11 Politeknik NegeriFakfak

Pembangunan Gedung KuliahBersama

1 15.000.000.000,00

12 Politeknik NegeriIndramayu

Master Plan dan DED Kampus 1 2.500.000.000,00

Politeknik NegeriIndramayu

Pengadaan Peralatan Laboratorium 1 8.000.000.000,00

13 Politeknik NegeriJakarta

Pengadaan sarana dan prasaranapenunjang kegiatan belajar

1 10.000.000.000,00

Page 117: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

5

NO Nama PTN Uraian Kegiatan Jumlah ALOKASI

mengajar

14 Politeknik NegeriJember

Lanjutan Pembangunan Gedung:Jurusan Teknologi Informasi danGedung Jurusan Peternakan

1 10.000.000.000,00

15 Politeknik NegeriKetapang

Pengadaan Peralatan Laboratoriumdan Sarana PendukungPembelajaran

1 3.300.000.000,00

16 Politeknik NegeriKupang

Lanjutan pembangunan gedungkuliah dan pengembanganinfrastruktur kawasan kampus baru

1 23.218.086.060

17 Politeknik NegeriLhokseumawe

Pengadaan Peralatan LaboratoriumJurusan Teknik

1 10.000.000.000,00

18 Politeknik NegeriMadura

Pengadaan Meubelair dan alat labuntuk prodik teknik mesin alat berat(TMAB)

1 9.300.000.000,00

Politeknik NegeriMadura

Pembayaran Pembiayaan SisaPekerjaan Tahun AnggaranSebelumnya

1 796.976.053,00

19 Politeknik NegeriManado

Lanjutan Pengembangan danPembangunan Gedung PendidikanTerpadu

1 10.000.000.000,00

20 Politeknik Negeri NusaUtara

Pengadaan alat laboratorium 1 2.300.000.000,00

21 Politeknik NegeriPontianak

Lanjutan Pembangunan GedungKuliah Terpadu

1 7.500.000.000,00

22 Politeknik NegeriSamarinda

Pengadaan peralatan laboratorium 1 5.100.000.000,00

23 Politeknik NegeriSambas

Pembangunan bengkel, gedung labterpadu II dan infrastruktur kawasan1

1 22.500.000.000,00

Politeknik NegeriSambas

Pembayaran PembiayaanPembangunan Gedung KuliahTerpadu, Laboratorium TerpaduDan Bengkel

1 2.466.904.400,00

24 Politeknik NegeriSemarang

Pengembangan Layanan Polinesberbasis Teknologi Informasi danKomunikasi

1 5.000.000.000,00

Page 118: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

6

NO Nama PTN Uraian Kegiatan Jumlah ALOKASI

25 Politeknik NegeriSriwijaya

Perluasan Gedung LaboratoriumPoliteknik Negeri Sriwijaya

1 6.000.000.000,00

26 Politeknik NegeriTanah Laut

Peralatan Pertambangan 1 3.000.000.000,00

27 Politeknik NegeriUjung Pandang

Pekerjaan drainase, timbunan, jalandan pagar keliling

1 5.000.000.000,00

28 Politeknik PerkapalanNegeri Surabaya

Pengadaan Peralatan PraktekPendukung PUT

1 10.000.000.000,00

29 Politeknik PertanianNegeri Kupang

Pembayaran pembiayaan sisapekerjaan pembangunan gedungComunity Center dan kandangternak Oesao

1 1.122.014.657,00

30 Politeknik PertanianNegeri PangkajeneKepulauan

Pembayaran Pembiayaan TA 2014Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa(PKM)

1 2.463.509.400,00

31 Politeknik PertanianNegeri Payakumbuh

Pengadaan Peralatan LaboratoriumKompetensi Terpadu

1 10.000.000.000,00

32 Universitas Airlangga Lanjutan Pembangunan RS.Pendidikan Unair

1 26.000.000.000,00

33 Universitas Andalas Pengadaan peralatan laboratoriumsentral Universitas Andalas

1 5.000.000.000,00

Universitas Andalas Pengembangan sistem informasiuntuk keperluan tata kelola

1 7.500.000.000,00

34 Universitas BangkaBelitung

Pembangunan jalan, landscape,gapura kampus dan perparkiran

1 10.000.000.000,00

35 Universitas Bengkulu Pengadaan alat laboratorium MIPAUniversitas Bengkulu

1 5.500.000.000,00

36 Universitas BorneoTarakan

Lanjutan Pembangunan GedungFKIP dan FIKES

1 10.000.000.000,00

37 Universitas Brawijaya Lanjutan Pembangunan GedungKuliah Fakultas Ilmu Administrasi

1 7.000.000.000,00

Universitas Brawijaya Pengadaan Sarana Prasarana Lab.Klinik Khusus Unggulan FakultasKedokteran

1 3.000.000.000,00

Page 119: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

7

NO Nama PTN Uraian Kegiatan Jumlah ALOKASI

38 UniversitasCenderawasih

Peralatan Laboratorium dalamrangka peningkatan mutupendidikan dengan peralatanpendukung inovasi Fakultas Teknikdan Fakultas MIPA UniversitasCenderawasih.

1 3.000.000.000,00

39 UniversitasDiponegoro

Lanjutan Pembangunan GedungTraining Center II

1 16.000.000.000,00

40 Universitas GadjahMada

Lanjutan Pembangunan RumahSakit UGM (Blok Bima)

1 30.000.000.000,00

41 Universitas Haluoleo Lanjutan Pembangunan RumahSakit Pendidikan Tahap II dan IIIUHO

1 10.000.000.000,00

42 UniversitasHasanuddin

Lanjutan Pembangunan RumahSakit Gedung B dan C

1 15.000.000.000,00

43 Universitas Indonesia Pengadaan peralatan LaboratoriaInovasi Desain Produk BerbasisManusia

1 4.000.000.000,00

44 Universitas Jambi Pengadaan pengembanganperalatan laboratorium

1 10.000.000.000,00

45 Universitas Jember Pengadaan Alat PenunjangLaboratorium Terpadu dan SentraInovasi Teknologi

1 10.000.000.000,00

46 Universitas Lampung Pengadaan Alat LaboratoriumFakultas Teknik UniversitasLampung Tahun Anggaran 2016

1 4.000.000.000,00

47 UniversitasMalikussaleh

Lanjutan Pembangunan GedungPusat Administrasi Kampus BukitIndah (Tahap II)

1 10.000.000.000,00

48 Universitas MaritimRaja Ali Haji

Pembayaran PembiayaanPekerjaan Peningkatan Sarprasuntuk Studi Energi Alternatif padaDaerah Kepulauan

1 7.736.171.586,00

Universitas MaritimRaja Ali Haji

Sarana dan Prasarana untuk studikemaritiman

1 7.500.000.000,00

Page 120: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

8

NO Nama PTN Uraian Kegiatan Jumlah ALOKASI

49 Universitas Mataram Kegiatan Pengadaan PeralatanLaboratorium PS. Farmasi danPeralatan Teaching HospitalPenunjang Operasional RumahSakit Pendidikan Unram

1 7.500.000.000,00

Universitas Mataram Pembayaran PembiayaanPembangunan Gedung KuliahBersama II (Prodi Farmasi dan ProdiFisipol)

1 4.636.346.250,00

50 UniversitasMulawarman

Lanjutan Pembangunan GedungPascasarjana

1 20.000.000.000,00

51 Universitas Musamus Lanjutan pembangunanperpustakaan dan lahan parkir tahapII

1 2.000.000.000,00

52 Universitas NegeriGorontalo

Pembayaran PembiayaanPembangunan GedungLaboratorium dan Gedung Kuliah,serta Pembangunan Sarana danPrasarana Lansekap UniversitasNegeri Gorontalo

1 3.717.232.890,00

53 Universitas NegeriJakarta

Lanjutan Pembangunan GedungFasilitas Penunjang Pendidikan(GFPP)

1 10.000.000.000,00

54 Universitas NegeriMakassar

Pengadaan Peralatan LaboratoriumPraktikum dan Penelitian FMIPAUNM

1 4.200.000.000,00

55 Universitas NegeriMalang

Lanjutan Pembangunan GrahaRektorat Tahap V (9 lantai)

1 23.000.000.000,00

56 Universitas NegeriPadang

Pengadaan Peralatan LaboratoriumUniversitas Negeri Padang

1 9.500.000.000,00

57 Universitas NegeriPapua

Pembayaran PembiayaanPembangunan Gedung RektoratLanjutan (Tahap VI) Tahun 2015

1 2.461.221.250,00

58 Universitas NegeriSemarang

Pembangunan Gedung PerkuliahanUNNES 2016

1 10.000.000.000,00

59 Universitas NegeriSurabaya

Lanjutan Pembangunan GedungLaboratorium FIK Tahap 2

1 10.000.000.000,00

60 Universitas NusaCendana

Lanjutan pembangunan RumahSakit Pendidikan

1 10.000.000.000,00

Page 121: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

9

NO Nama PTN Uraian Kegiatan Jumlah ALOKASI

61 Universitas Pattimura Lanjutan Gedung Pusat KajianUnggulan Daerah danPengembangan PemberdayaanMasyarakat Pesisir UniversitasPattimura

1 14.200.000.000,00

62 UniversitasPembangunanNasional VeteranJakarta

Pengadaan Peralatan Laboratorium 1 8.000.000.000,00

63 UniversitasPendidikan Ganesha

Peralatan Penunjang Pendidikan 1 4.000.000.000,00

64 Universitas Riau Lanjutan Pembangunan gedunglaboratorium dan kuliah FakultasPertanian

1 3.600.000.000,00

65 Universitas SamRatulangi

Penyelesaian Rehap dan PerluasanGedung Pendidikan Fakultas Teknik

1 9.300.000.000,00

Universitas SamRatulangi

Pembayaran PembiayaanPengawasan Konstruksi RenovasiGedung FMIPA (Farmasi),Pembayaran PembiayaanPerencanaan PembangunanGedung Pendidikan FakultasKesehatan Masyarakat (FKM),Pembayaran Pembiayaan LanjutanPembangunan Rumah SakitPendidikan

1 10.656.859.590,00

66 Universitas Samudera Pembayaran Pembiayaan Sisa 10Paket Pekerjaan Tahun Anggaran2015 Pada Universitas Samudera

1 2.116.122.931,00

67 UniversitasSembilanbelasNopember Kolaka

Pembangunan gedung FKIP tahap II 1 2.000.000.000,00

UniversitasSembilanbelasNopember Kolaka

Pembayaran PembiayaanPembangunan Gedung KuliahFakultas Keguruan dan IlmuPendidikan (FKIP)

1 747.410.933,00

68 Universitas SulawesiBarat

Lanjutan Pembangunan gedungperkuliahan

1 15.000.000.000,00

69 Universitas SultanAgeng Tirtayasa

Penyelesaian Gedung FakultasTeknik Tahap II

1 17.000.000.000,00

Page 122: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

10

NO Nama PTN Uraian Kegiatan Jumlah ALOKASI

70 Universitas SyiahKuala

Lanjutan Pembangunan GedungPendidikan

1 10.000.000.000,00

71 Universitas Tadulako Pengadaan Peralatan Laboratoriumdi Lingkungan Universitas Tadulako

1 5.750.000.000,00

72 UniversitasTanjungpura

Lanjutan Pembangunan RumahSakit Pendidikan

1 5.000.000.000,00

73 Universitas Tidar Lanjutan Pembangunan GedungKuliah FT Tahap III Universitas Tidar

1 10.000.000.000,00

74 Universitas TrunojoyoMadura

Lanjutan Pembangunan RuangKuliah Bersama

1 10.000.000.000,00

Grand Total 84710.000.000.000,00

Page 123: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti
Page 124: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

LAMPIRAN POINTER AUDIT ASET BERMASALAHKEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

A LATAR BELAKANG1. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi telah

menyampaikan permasalahan tidak selesai/terbengkelai/mangkraknya beberapa pembangunan sarana dan prasaranapendidikan tinggi berupa Rumah Sakit Pendidikan, Gedung danAsrama kepada Presiden RI dalam rapat sidang paripurna kabinet

2. Arahan kepada BPKP untuk untuk melakukan audit terhadap asetbermasalah di lingkungan Kemristekdikti.

3. Permintaan Inspektur Jenderal Kementerian Riset Teknologi danPendidikan Tinggi kepada BPKP untuk melakukan audit asetbermasalah

4. Rapat Koordinasi Deputi PIP Bidang Polhukam PMK denganEselon 1 Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi(Itjen,Setjen, Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti)

5. Rapat koordinasi dengan Ditjen Sumber Daya Iptek dan Diktitentang pengembangan basis data aset bermasalah

B DEFINISI OPERASIONALAset sarana dan prasarana Pendidikan Tinggi dalam bentukbangunan gedung pendidikan, fasilitas pendidikan, asramamahasiswa dan atau bangunan pendidikan tinggi lainnya) yang dalamkeadaan belum siap operasional untuk pelayanan pendidikan tinggi.Kondisi yang dijumpai antara lain:1. Aset yang tidak selesai dibangun2. Aset yang terhenti pembangunannya3. Aset yang belum dimanfaatkan4. Aset yang masih perlu tahapan pembangunan lanjutan untuk

dapat berfungsi

C FAKTOR PENYEBABFaktor penyebab aset bermasalah antara lain:1. Rekanan wanprestasi atau tidak menyelesaikan pekerjaannya,2. Terlambatnya turunnya anggaran yang berpengaruh pada

penyelesaian pekerjaan,3. Rencana pembangunan lanjutan terkendala dengan tidak

berlanjutnya penyediaan anggaran atau dampak kebijakanpenghematan anggaran.

4. Permasalahan tanah yang belum selesai dan permasalahanhukum

Page 125: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

D DATAAWAL ASET BERMASALAH1. Data posisi Konstruksi Dalam Pekerjaan per 31 Desember 2015

(Laporan Keuangan audited Tahun 2015) pada 88 PTN diseluruh Indonesia sebesar Rp9,076 Trilyun

2. Data kemajuan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan di 24 PTNdan proyeksi kebutuhan lanjutan pembangunan per September2015 pada 19 PTN sebesar Rp Rp7,822 Trilyun(Sumber Data: Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti)

E MAKSUD DAN TUJUAN AUDIT1. Memperoleh informasi mengenai kondisi aset

bermasalah/mangkrak dan belum terselesaikan per 31 Desember2015 dan permasalahannya

2. Mengidentifikasi kemajuan fisik pembangunan sarana danprasarana yang bermasalah dan kondisi fisiknya

3. Memperoleh informasi mengenai urgensi lanjutan pembangunansarana dan prasarana dan rencana kebutuhan pembiayaannya

Tujuan dilakukannya audit atas aset bermasalah adalah untukmenyajikan informasi yang relevan dan valid mengenai jumlah, nilaidan kondisi aset bermasalah sebagai bahan bagi Pemerintah dalammenetapkan prioritas dan kebijakan penyelesaian pembangunannya

F RUANG LINGKUP DAN SASARAN AUDITAudit dengan tujuan tertentu kondisi sarana dan prasaranapendidikan tinggi yang bermasalahi pembangunannya pada satuankerja PTN di seluruh Indonesia.

G WAKTU PELAKSANAAN AUDITMinggu pertama Oktober 2016 sampai dengan minggu ke duaOktober 2016 selama 5 hari kerjaRencana kompilasi hasil audit pada minggu ke 3 Oktober 2016

Page 126: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

DAFTAR KEBUTUHAN PENYELESAIAN RSP PTN

No Nama PTN Provinsi RSPRSP

2015KEBU

TUHAN1Universitas Malikussaleh,Lhokseumawe

Aceh RSP 30,00 570,00

2Universitas Riau, Pekanbaru Riau RSP 174,00 176,00

3Universitas Jambi, Jambi Jambi RSP 180,00 420,00

4Universitas Bengkulu, Bengkulu Bengkulu RSP 336,00

5Universitas Lampung, BandarLampung

Lampung RSP 95,00 505,50

6Universitas Padjadjaran (UNPAD),Bandung dan Sumedang

Jawa Barat RSP 213,00 387,00

7Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta RSP 434,00 170,00

8Universitas Airlangga (Unair),Surabaya dan Banyuwangi

Jawa Timur RSP 600,60 126,00

9Universitas Brawijaya (UB), Malangdan Kediri

Jawa Timur RSP 331,58 700,00

10Universitas Jember (UNEJ), Jember Jawa Timur RSP 40,00 560,00

11Universitas Udayana (UNUD),Denpasar

Bali RSP 313,52 455,00

12Universitas Mataram (Unram),Mataram

NTB RSP 192,62 290,30

13Universitas Nusa Cendana (Undana),Kupang

NTT RSP 50,00 345,00

14Universitas Tanjungpura, Pontianak KalimantanBarat

RSP 275,00 410,00

15Universitas Sam Ratulangi, Manado SulawesiUtara

RSP 105,00 495,00

16Universitas Tadulako, Palu SulawesiTengah

RSP 40,00 560,00

17Universitas Hasanuddin (Unhas),Makassar

SulawesiSelatan

RSP 423,20 358,50

18Universitas Haluoleo, Kendari SulawesiTenggara

RSP - 500,00

19Universitas Cendrawasih (Uncen),Jayapura

Papua RSP 140,00 458,00

Jumlah 3.637,52 7.822,30

Page 127: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

DAFTAR POSISI KONSTRUKSI DALAM PEKERJAAN PTNNo Nama PTN Provinsi KDP PTN

1 Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe Aceh 76.376.868.563,002 Universitas Samudra, Kota Langsa Aceh 15.904.117.200,003 Universitas Teuku Umar, Meulaboh Aceh 32.695.993.320,00

4Universitas Negeri Medan (Unimed),Medan

Sumatera Utara 41.477.169.382,00

5 Universitas Andalas, Padang Sumatera Barat 239.989.138.219,006 Universitas Negeri Padang, Padang Sumatera Barat 101.849.898.229,007 Politeknik Negeri Padang, Padang Sumatera Barat 11.560.996.320,00

8Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh,Payakumbuh

Sumatera Barat 21.804.337.840,00

9Institut Seni Indonesia Padang Panjang ,Padang Panjang

Sumatera Barat 6.099.956.270,00

10 Universitas Riau, Pekanbaru Riau 51.970.413.702,0011 Politeknik Negeri Bengkalis, Bengkalis Riau 11.495.649.000,00

12Universitas Maritim Raja Ali Haji,Tanjungpinang

Kepulauan Riau 33.932.299.021,00

13 Politeknik Negeri Batam, Batam Kepulauan Riau 79.712.548.317,0014 Universitas Jambi, Jambi Jambi 63.881.752.400,0015 Universitas Bengkulu, Bengkulu Bengkulu 23.823.383.250,00

16Universitas Sriwijaya, Palembang danInderalaya

Sumatera Selatan 107.095.067.780,00

17 Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang Sumatera Selatan 6.357.186.638,0018 Universitas Lampung, Bandar Lampung Lampung 52.412.870.800,00

19Institut Teknologi Sumatera, BandarLampung

Lampung 17.351.888.862,00

20Universitas Bangka Belitung, BangkaBelitung

Bangka Belitung 44.349.834.120,00

21 Universitas Terbuka, Pondok Cabe Banten 9.744.455.200,0022 Universitas Negeri Jakarta (UNJ) DKI Jakarta 195.459.070.580,0023 Politeknik Negeri Jakarta DKI Jakarta 31.104.528.267,0024 Politeknik Negeri Media Kreatif DKI Jakarta 29.590.501.756,00

25Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandungdan Sumedang

Jawa Barat 295.146.569.320,00

26Politeknik Negeri Bandung (Polban),Bandung

Jawa Barat 64.401.804.709,00

27 Universitas Diponegoro, Semarang (UNDIP) Jawa Tengah 61.099.663.250,00

28Universitas Negeri Semarang, Semarang(UNNES)

Jawa Tengah 549.961.370.652,00

Page 128: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

No Nama PTN Provinsi KDP PTN

29Universitas Jenderal Soedirman,Purwokerto (UNSOED)

Jawa Tengah 15.050.538.145,00

30Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakartadan Kebumen

Jawa Tengah 170.578.267.930,00

31 Universitas Tidar (Untidar), Magelang Jawa Tengah 27.695.865.000,00

32Politeknik Negeri Semarang, Semarang(Polines)

Jawa Tengah 21.354.686.800,00

33Politeknik Maritim Negeri Indonesia,Semarang

Jawa Tengah 22.042.360.300,00

34Institut Seni Indonesia Surakarta,Surakarta, Surakarta

Jawa Tengah 10.265.271.782,00

35 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Yogyakarta 181.644.340.453,0036 Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI) Yogyakarta 86.974.566.901,00

37Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),Surabaya

Jawa Timur 313.019.996.039,00

38Universitas Negeri Surabaya (Unesa),Surabaya

Jawa Timur 359.604.571.205,00

39Universitas Brawijaya (UB), Malang danKediri

Jawa Timur 499.517.014.889,00

40 Universitas Negeri Malang (UM), Malang Jawa Timur 213.077.103.022,0041 Universitas Jember (UNEJ), Jember Jawa Timur 109.839.242.186,00

42Universitas Trunojoyo Madura (UTM),Bangkalan, Madura

Jawa Timur 167.179.629.615,00

43Politeknik Elektronika Negeri Surabaya(PENS), Surabaya

Jawa Timur 159.266.020.200,00

44Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya(PPNS), Surabaya

Jawa Timur 52.337.103.720,00

45Politeknik Negeri Malang (POLINEMA),Malang

Jawa Timur 278.377.098.600,00

46 Politeknik Negeri Jember (POLIJE), Jember Jawa Timur 109.488.615.632,0047 Politeknik Negeri Madiun (PNM), Madiun Jawa Timur 65.708.974.330,00

48Politeknik Negeri Madura (POLTERA),Sampang

Jawa Timur 68.704.933.100,00

49Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi),Banyuwangi

Jawa Timur 96.993.429.675,00

50 Universitas Udayana (UNUD), Denpasar Bali 485.049.439.668,0051 Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Bali 27.023.981.399,0052 Politeknik Negeri Bali, Badung Bali 7.153.027.010,0053 Institut Seni Indonesia Denpasar, Denpasar Bali 25.363.053.789,00

Page 129: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

No Nama PTN Provinsi KDP PTN54 Universitas Mataram (Unram), Mataram NTB 101.936.878.600,00

55Universitas Nusa Cendana (Undana),Kupang

NTT 115.438.235.852,00

56 Politeknik Negeri Kupang, Kupang NTT 105.085.983.800,00

57Politeknik Pertanian Negeri Kupang,Kupang

NTT 9.099.178.293,00

58 Universitas Tanjungpura, Pontianak Kalimantan Barat 190.903.041.675,0059 Politeknik Negeri Pontianak, Pontianak Kalimantan Barat 111.010.036.748,0060 Politeknik Negeri Sambas, Sambas Kalimantan Barat 58.664.079.900,0061 Politeknik Negeri Ketapang, Ketapang Kalimantan Barat 52.953.541.821,0062 Universitas Palangka Raya, Palangka Raya Kalimantan Tengah 17.494.122.350,00

63Universitas Lambung Mangkurat,Banjarmasin

Kalimantan Selatan 15.181.832.831,00

64 Politeknik Negeri Tanah Laut, Pelaihari Kalimantan Selatan 58.038.356.416,0065 Politeknik Negeri Samarinda, Samarinda Kalimantan Timur 45.668.749.700,00

66Politeknik Pertanian Negeri Samarinda,Samarinda

Kalimantan Timur 6.419.801.000,00

67 Politeknik Negeri Balikpapan, Balikpapan Kalimantan Timur 43.611.276.262,0068 Universitas Mulawarman, Samarinda Kalimantan Timur 157.132.618.964,0069 Universitas Borneo Tarakan, Tarakan Kalimantan Utara 101.030.373.170,0070 Universitas Sulawesi Barat, Majene Sulawesi Barat 32.611.051.000,0071 Universitas Sam Ratulangi, Manado Sulawesi Utara 175.149.073.335,0072 Universitas Negeri Manado, Manado Sulawesi Utara 314.132.641.810,0073 Politeknik Negeri Manado, Manado Sulawesi Utara 118.274.076.638,0074 Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo Gorontalo 88.050.347.502,0075 Universitas Tadulako, Palu Sulawesi Tengah 43.061.238.650,00

76Universitas Negeri Makassar (UNM), KotaMakassar, Kota Parepare, Kabupaten Bone

Sulawesi Selatan 171.241.200.529,00

77 Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar Sulawesi Selatan 444.184.164.638,00

78Politeknik Pertanian Negeri PangkajeneKepulauan, Pangkajene Kepulauan

Sulawesi Selatan 31.147.335.292,00

79 Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar Sulawesi Selatan 95.937.756.608,00

80 Universitas Haluoleo, Kendari Sulawesi Tenggara 88.505.088.300,0081 Universitas 19 November, Kolaka Sulawesi Tenggara 5.025.157.100,0082 Universitas Pattimura, Ambon Maluku 71.428.557.784,0083 Politeknik Perikanan Negeri Tual Maluku 9.310.876.208,0084 Universitas Khairun, Ternate Maluku Utara 56.663.046.150,0085 Universitas Cendrawasih (Uncen), Jayapura Papua 104.292.780.519,00

Page 130: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

No Nama PTN Provinsi KDP PTN86 Universitas Musamus Merauke, Merauke Papua 86.373.044.918,0087 Universitas Papua, Manokwari Papua Barat 12.175.342.442,0088 Politeknik Negeri Fak Fak Papua Barat 88.388.805.969,00

JUMLAH 9.075.578.157.131,00

Page 131: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti
Page 132: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

SURAT EDARAN

NOMOR 1229/A.A3/PL/2016

.

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN, RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Yth. 1. Inspektur Jenderal;

2. Para Direktur Jenderal;

3. Para Staf Ahli Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;

4. Para Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis;

5. Para Kepala Biro/Kepala Pusat/Sekretaris Direktorat/Inspektorat Jenderal dan

Direktur

di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Jakarta

Umum

Sesuai pasal 16 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/ PMK.06/2007 tentang Penatausahaan

BMN, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi selaku Pengguna Barang di lingkungan

Kemenristek Dikti bertanggung jawab melakukan inventarisasi BMN yang berada dalam

penguasaannya sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun. Inventarisasi tersebut tidak

termasuk BMN yang berupa persediaan dan KDP. Untuk menunjang pelaksanaan Inventarisasi

BMN tersebut perlu disusun petunjuk pelaksanaannya yang digunakan sebagai pedoman ketika

kegiatan inventarisasi dilakukan.

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan disusun Petunjuk Teknis ini adalah agar digunakan sebagai pedoman dan

adanya keseragaman ketika proses pelaksanaan inventarisasi dilakukan di lingkungan

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Ruang Lingkup

Ruang Lingkup BMN yang dijadikan obyek adalah seluruh BMN pada Kementerian Riset,

Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN, atau berasal dari

perolehan lainnya yang sah, kecuali BMN berupa persediaan dan konstruksi dalam pengerjaan

(KDP).

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Jalan Jenderal Sudirman, Gedung D, Senayan, Jakarta 10270

Telepon (021) 57946100; Faksimile (021) 57946109

Laman http://www.ristekdikti.go.id

Page 133: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

Dasar Penyusunan

1. Peraturan Pemerintah nomor 27 Tahun 20014 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik

Negara

3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi

Pelaksanaan

Setiap unit Penatausahaan Kuasa Pengguna Barang melakukan inventarisasi Barang Milik

Negara yang ada dalam penguasaannya. Pelaksanaan inventarisasi BMN di lingkungan

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi berpedoman pada Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Inventarisasi BMN sebagaimana tercantum dalam Lampiran Petunjuk Teknis ini

yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Petunjuk Teknis ini.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 30 Maret 2016

a.n. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Sekretaris Jenderal,

Ainun Na'im

NIP 196012041986011001

Page 134: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA

DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

A. Pengertian dan Maksud Inventarisasi BMN

Inventarisasi Barang Milik Negara di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan

pelaporan hasil pendataan BMN Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang

dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam lima tahun kecuali BMN berupa persediaan

dan konstruksi dalam pengerjaan. Maksud inventarisasi BMN adalah untuk mengetahui

keberadaan, jumlah, nilai serta kondisi BMN Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi.

B. Tujuan Inventarisasi BMN

Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan inventarisasi BMN di lingkungan Kementerian

Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi adalah agar semua BMN Kementerian Riset,

Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dapat terdata dengan baik dalam upaya mewujudkan tertib

administrasi dan mempermudah pelaksanaan pengelolaan BMN.

C. Sarana Inventarisasi BMN

Seluruh BMN Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang dibeli atau

diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau berasal dari

perolehannya yang sah, kecuali BMN berupa persediaan dan konstruksi dalam pengerjaan.

D. Umum

1. Istilah Teknis

a. BMN Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dikelompokkan menjadi:

1) BMN dalam daftar Barang Ruangan (DBR);

a) Berada dalam pengurusan pegawai;

b) Tidak berada dalam pengurusan pegawai.

2) BMN dalam Kartu Identitas Barang (KIB):

a) Tanah;

b) Bangunan Air;

c) Gedung dan Bangunan;

d) Alat Besar;

e) Alat Angkutan;

f) Alat Persenjataan.

3) BMN dalam Daftar Barang Lainnya (DBL).

LAMPIRAN SURAT EDARAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

NOMOR : 1229/A.A3/PL /2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN

INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

Page 135: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

b. Pemakaian BMN adalah pegawai yang mengurusi dan menggunakan BMN dalam

ruangan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi.

c. Penanggung jawab ruangan merupakan pegawai yang bertanggung jawab dalam proses

pelaksanaan inventarisasi BMN dalam ruangan.

d. Selain poin b dan c, penunjukkan pelaksana proses inventarisasi terhadap BMN dalam

ruangan dilakukan dengan mempertimbangkan struktur organisasi yang ada pada

masing-masing satuan kerja (UPKPB). Hal ini untuk mengakomodir kebutuhan proses

inventarisasi terhadap BMN dalam ruangan yang belum ada penanggung jawab

ruangannya.

e. Pelaksana inventarisasi BMN merupakan pegawai pada tingkat satuan kerja atau Unit

Akuntansi Penatausahaan Pengguna Barang (UPKPB) yang diberi tugas/wewenang

untuk melaksanakan proses inventarisasi BMN di tingkat satuan kerja/UPKPB secara

keseluruhan.

2. Ketentuan Umum

a. Secara umum proses pelaksanaan inventarisasi BMN di lingkungan Kementerian Riset,

Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dilaksanakan oleh pelaksana inventarisasi BMN pada

masing-masing satuan kerja yang ada di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi. Penetapan dan penunjukkan pelaksana inventarisasi BMN diserahkan kepada

kebijakan masing-masing tingkat satuan kerja. Pertimbangan tugas dan fungsi yang ada

dalam struktur organisasi dapat dijadikan pijakan dalam penetapan dan

penunjukkannya.

b. Untuk BMN yang berada dalam kelompok Daftar Barang Ruangan, proses

inventarisasinya juga melibatkan pegawai sebagai pemakai BMN, penanggung jawab

ruangan serta pihak sebagaimana dimaksud pada nomor 1 poin d istilah teknis diatas.

c. Untuk BMN selain yang dimaksud pada poin b, proses inventarisasinya sepenuhnya

dilakukan oleh Pelaksana Inventarisasi BMN sebagaimana dimaksud pada poin a.

d. Untuk pelaksanaan inventarisasi BMN dapat dibentuk Tim Inventarisasi BMN pada

masing-masing tingkat unit penatausahaan pada Kuasa Pengguna Barang dan Pengguna

Barang.

e. Dalam rangka pelaksanaan inventarisasi BMN, apabila BMN yang diinventarisasi

bukan berada dalam penguasaan masing-masing unit penatausahaan pada Kuasa

Pengguna Barang atau Pengguna Barang, maka dapat dibuat Berita Acara Inventarisasi

antara unit penatausahaan dengan pihak yang menguasai barang dimaksud.

f. Salah satu maksud inventarisasi BMN adalah untuk mengetahui kondisi BMN yang di

inventarisasi. Penentuan tentang kondisi BMN pada saat dilakukan inventarisasi

dilakukan dengan mempertimbangkan peraturan dan ketentuan yang berlaku terkait

dengan hal tersebut.

g. Atas BMN pada saat dilaksanakan inventarisasi BMN belum memiliki nilai, satuan

kerja dapat berkoordinasi dengan KPKNL.

Page 136: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

E. Tata cara Inventarisasi BMN pada tingkat Unit Penatausahaan Kuasa Pengguna

Barang (UPKPB)

1. Dokumen Sumber

Dokumen sumber pada tingkat UPKPB dalam pelaksanaan inventarisasi BMN meliputi:

a. Buku Barang;

b. Kartu Identitas Barang (KIB);

1) Tanah;

2) Bangunan Air;

3) Gedung dan Bangunan;

4) Alat Besar;

5) Alat Angkutan;

6) Alat Persenjataan.

c. Daftar Barang Ruangan;

d. Daftar Barang Lainnya;

e. Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran dan Tahunan;

f. Dokumen Kepemilikan BMN

g. Dokumen Pengolahan BMN (penggunaan, pemanfaatan, penghapusan, dan

pemindahtanganan);

h. Dokumen lainnya yang dianggap perlu.

2. Keluaran dari inventarisasi BMN

Dokumen yang dihasilkan dalam pelaksanaan inventarisasi BMN pada tingkat UPKPB

meliputi:

a. Laporan Hasil Inventarisasi BMN;

b. Surat Pernyataan;

c. Blanko Label Sementara dan Permanen;

d. Kertas Kerja Inventarisasi terdiri dari:

1) Kertas Kerja Inventarisasi - Tanah;

2) Kertas Kerja Inventarisasi - Bangunan Air;

3) Kertas Kerja Inventarisasi - Gedung dan Bangunan;

4) Kertas Kerja Inventarisasi - Alat Besar;

5) Kertas Kerja Inventarisasi - Alat Angkutan;

6) Kertas Kerja Inventarisasi - Alat Persenjataan

7) Kertas Kerja Inventarisasi - Barang Ruangan;

8) Kertas Kerja Inventarisasi - Barang Lainnya.

e. Surat Penetapan Hasil Inventarisasi

f. Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN terdiri dari:

1) Baik dan Rusak Ringan;

2) Rusak Berat;

3) Tidak Ditemukan; dan

4) Berlebih.

Page 137: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

3. Prosedur inventarisasi BMN

Prosedur pelaksanaan inventarisasi BMN pada tingkat UPKPB terdiri dari 3 (tiga) tahap,

meliputi:

a. Tahap Persiapan

Kepala satuan kerja (UPKPB) menetapkan dan menunjuk Petugas Pelaksana

Inventarisasi BMN untuk:

1) Menyusun rencana kerja pelaksanaan inventarisasi BMN;

2) Mengumpulkan dokumen sumber;

3) Melakukan pemetaan pelaksanaan inventarisasi BMN, antara lain;

a) Menyiapkan denah lokasi;

b) Memberi nomor/nama ruangan dan penanggung jawab ruangan pada denah

lokasi;

4) Menyiapkan blanko label sementara (dari kertas) yang akan ditempelkan pada

BMN yang bersangkutan;

5) Menyiapkan data awal sesuai objek inventarisasi BMN; dan

6) Menyiapkan kertas kerja inventarisasi BMN beserta tata cara pengisiannya.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Tahap identifikasi

a) BMN Dalam Ruangan

(1) Pemakai BMN melakukan identifikasi BMN yang ada dalam ruangan,

masing-masing pegawai mengidentifikasi BMN yang dikuasainya;

(a) Identifikasi pertama adalah memeriksa kondisi BMN apakah kondisi

BMN tersebut baik, rusak ringan atau rusak berat;

(b) Identifikasi kedua adalah ada atau tidak label registrasi BMN pada

BMN yang bersangkutan. Jika label registrasi tidak ada maka ikuti

tahapan pada SOP tentang labelisasi BMN

(c) Identifikasi ketiga adalah apakah BMN dalam pengurusan individu

pegawai yang bersangkutan atau tidak.

(2) Jika BMN berada dalam pengurusan individu pegawai, maka pemakai BMN

melakukan pencatatan kode BMN sesuai dengan formulir 015.UPKPB.7,

jika BMN tidak dalam pengurusan individu pegawai maka lakukan tahap (5);

(3) Data hasil perekaman pada poin (2) diserahkan kepada penanggung jawab

ruangan;

(4) Penanggung jawab ruangan menerima dan mengkompilasi data perekaman

dari seluruh pegawai dalam ruangan tersebut;

(5) BMN yang tidak berada dalam pengurusan individu pegawai secara teknis

merupakan tanggung jawab penanggung jawab ruangan untuk melakukan

perekaman kode BMN dan ruangan sesuai dengan formulir 015.UPKPB.8;

(6) Data hasil perekaman pada poin (5) akan digabungkan dengan data poin (4);

(7) Data gabungan hasil kegiatan pada poin (6) direkam pada aplikasi SIMAK

BMN oleh penanggung jawab ruangan;

Page 138: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

(8) BMN selain yang telah direkam oleh pemakai BMN dan penanggung jawab

ruangan, proses perekaman data inventarisasinya dilakukan oleh pegawai

yang penetapan dan penunjukkannya diserahkan kepada kebijakan masing-

masing satuan kerja (form 015.UPKPB.10);

(9) Melakukan penempelan label sementara atau tanda lain yang menunjukkan

bahwa BMN telah di inventarisasi (untuk menghindari BMN di inventarisasi

lebih dari sekali pada periode inventarisasi yang sama);

(10) Penanggung jawab ruangan dan pegawai sebagaimana dimaksud pada poin

(8) mencetak kertas kerja inventarisasi dan menandatanganinya serta

membuat arsip data komputer (ADK) dari aplikasi SIMAK BMN setelah

kegiatan (6) dan (7) selesai dilaksanakan;

(11) Arsip Data Komputer (ADK) pada point (10) dikirimkan kepada petugas

SIMAK BMN satuan kerja;

(12) Petugas SIMAK BMN menerima ADK inventarisasi BMN dari seluruh

penanggung jawab ruangan dan pegawai sebagaimana dimaksud pada poin

(8); dan

(13) Petugas SIMAK BMN menggabungkan seluruh ADK ke dalam aplikasi

SIMAK BMN tingkat satuan kerja.

b) BMN selain BMN dalam ruangan terdiri dari:

(1) BMN yang memiliki Kartu Identitas Barang (KIB), masing-masing BMN

berupa:

a) Tanah;

b) Bangunan Air;

c) Gedung dan Bangunan;

d) Alat Besar;

e) Alat Angkutan;

f) Alat Persenjataan; dan

(2) Daftar Barang Lainnya (DBL).

Proses inventarisasi BMN terkait dengan hal ini tidak secara spesifik melibatkan

pegawai sebagai pemakai BMN, namun prosesnya lebih

diserahkan/dilaksanakan oleh pelaksana inventarisasi BMN untuk melakukan

perekaman data pada aplikasi SIMAK BMN, pembuatan kertas kerja

inventarisasi BMN tersebut serta membuat ADK-nya untuk digabungkan dengan

seluruh ADK BMN dalam ruangan. Pelaksana inventarisasi BMN dalam hal ini

melakukan tahapan kegiatan sebagai berikut:

(1) Identifikasi kondisi BMN apakah kondisi BMN tersebut baik, rusak ringan

atau rusak berat;

(2) Perekaman data dalam aplikasi inventarisasi BMN; dan

(3) Membuat Arsip Data Komputer (ADK) dari aplikasi inventarisasi BMN

setelah kegiatan (2) selesai dilaksanakan.

2) Tahap Verifikasi

a) Pelaksana inventarisasi BMN dan petugas SIMAK BMN memverifikasi

database inventarisasi BMN dengan mengidentifikasi database aplikasi

inventarisasi BMN dengan database SIMAK BMN. Proses ini untuk

mengakomodir kemungkinan adanya BMN tidak ditemukan atau BMN berlebih;

Page 139: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

b) Pelaksana inventarisasi BMN melakukan penyesuaian pada aplikasi inventarisasi

BMN berdasarkan hasil verifikasi database pada point (a); dan

c) Pelaksana inventarisasi BMN mencetak kertas kerja inventarisasi BMN untuk

tingkat satuan kerja dan ditandatangani oleh pelaksana inventarisasi BMN dan

kepala satker yang bersangkutan.

3) Tahap Pelaporan

a) Menyusun Daftar Barang Hasil Inventarisasi (DBHI) berdasarkan data kertas

kerja dan hasil identifikasi dengan menggunakan aplikasi inventarisasi BMN,

yang terdiri dari:

(1) DBHI Barang Baik dan Rusak Ringan;

(2) DBHI Barang Rusak Berat;

(3) DBHI Barang Tidak Ditemukan; dan

(4) DBHI Barang yang Berlebih.

b) Menyusun laporan hasil inventarisasi BMN tingkat satuan kerja yang datanya

merupakan kompilasi dari data yang berasal dari output pada masing-masing

DBHI, dan ditandatangani oleh Kepala Satker selaku penanggung jawab

UPKPB;

c) Menyusun Surat Pernyataan;

d) Menyusun Surat Penetapan Hasil Inventarisasi BMN; dan

e) Menyampaikan laporan hasil inventarisasi BMN yang telah ditandatangani

(hardcopy), DBHI beserta ADK dari aplikasi inventarisasi BMN secara

berjenjang ke Tingkat Wilayah, Unit Eselon I dan Pengguna dengan tembusan

ke KPKNL.

c. Tahap Tindak Lanjut

1) Membukukan dan mendaftarkan data hasil inventarisasi BMN yang telah

dilakukan di tingkat UPKPB;

2) Memperbaharui DBR dan DBL sesuai dengan hasil inventarisasi BMN yang telah

ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang dikuasakan;

3) Menempelkan blanko label permanen pada masing-masing barang yang di

inventarisasi sesuai hasil inventarisasi BMN;

4) Jika diperlukan, UPKPB dapat melakukan rekonsiliasi/pemutakhiran data hasil

inventarisasi BMN dengan UPPB-W, UPPB-E1 atau UPPB;

5) Untuk barang yang rusak berat akan segera ditindaklanjuti sesuai dengan

ketentuan yang akan diterbitkan setelah petunjuk teknis inventarisasi BMN ini

ditetapkan; dan

6) Pemutakhiran data SIMAK BMN.

F. Tata Cara Pelaksanaan Inventarisasi BMN pada Tingkat Unit Penatausahaan Pengguna

Barang Tingkat Wilayah (UPPB-W)

1. Dokumen Sumber

Dokumen sumber pada tingkat UPPB-W dalam pelaksanaan inventarisasi BMN meliputi:

a. Laporan Hasil Inventarisasi BMN dari UPKPB;

b. Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN (DBHI) dari UPKPB;

c. Arsip Data Komputer aplikasi inventarisasi BMN dari UPKPB; dan

d. Surat Pernyataan Hasil Pelaksanaan Inventarisasi BMN dari UPKPB.

Page 140: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

2. Keluaran dari Inventarisasi BMN

Dokumen yang dihasilkan dalam pelaksanaan inventarisasi BMN pada tingkat UPPB-W

meliputi:

a. Laporan Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Inventarisasi BMN tingkat UPPB-W;

b. Surat Penetapan Hasil Inventarisasi tingkat UPPB-W;

c. Surat Pernyataan tingkat UPPB-W;

d. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi (RDBHI) BMN tingkat UPPB-W yang

terdiri dari:

1) Baik dan Rusak Ringan;

2) Rusak Berat;

3) Tidak Ditemukan; dan

4) Berlebih.

3. Prosedur Inventarisasi BMN

a. Tahap persiapan

1) Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan inventarisasi BMN dengan UPKPB di

wilayah kerjanya; dan

2) Mengumpulkan dokumen sumber.

b. Tahap pelaksanaan

Melakukan bimbingan dan memberikan arahan kepada UPKPB di wilayah kerjanya

dalam melakukan inventarisasi BMN;

c. Tahap pelaporan

1) Menyusun Laporan Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Inventarisasi BMN tingkat

UPPB-W yang datanya berasal dari himpunan laporan hasil inventarisasi BMN dari

UPKPB di wilayah kerjanya

2) Menyusun Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi Tingkat UPPB-W;

3) Menyusun Surat Penetapan Hasil Inventarisasi Tingkat UPPB-W

4) Menyusun Konsep Surat Pernyataan tingkat UPPB-W;

5) Meminta pengesahan atas Laporan Rekapitulasi Hasil Inventarisasi BMN tingkat

UPPB-W, Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB-W,

Surat Penetapan Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB-W dan Surat Pernyataan

Pelaksanaan Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB-W kepada penanggung jawab

UPPB-W atau pejabat yang dikuasakan; dan

6) Menyampaikan Laporan Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Inventarisasi BMN tingkat

UPPB-W dan Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN UPPB-W kepada

UPPB-E1 dan tembusan ke Kanwil DJKN.

d. Tahap tindak lanjut

1) Mencatat dan mendaftarkan hasil pelaksanaan inventarisasi BMN yang telah

dilakukan di tingkat UPPB-W; dan

2) Jika diperlukan, UPPB-W dapat melakukan rekonsiliasi / pemutakhiran data hasil

inventarisasi BMN dengan UPKPB.

Page 141: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

G. Tata Cara Pelaksanaan Inventarisasi BMN Pada Tingkat Unit Penatausahaan

Pengguna Barang Tingkat Eselon I (UPPB-E1)

1. Dokumen Sumber

Dokumen sumber pada tingkat UPPB-E1 dalam pelaksanaan inventarisasi BMN meliputi:

a. Laporan Hasil Inventarisasi BMN dari UPKPB dan UPPB-W;

b. Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN (DBHI) dari UPKPB dan UPKPB-W;

c. Arsip Data Komputer Aplikasi Inventarisasi BMN dari UPKPB dan UPPB-W; dan

d. Laporan Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Inventarisasi BMN dari UPPB-W;

e. Rekapitulasi DBHI tingkat Wilayah.

2. Keluaran dari Inventarisasi BMN

Dokumen yang dihasilkan dalam pelaksanaan inventarisasi BMN pada tingkat UPPB-E1

meliputi:

a. Laporan Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Inventarisasi BMN tingkat UPPB-E1;

b. Surat Penetapan Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB-E1;

c. Surat Pernyataan tingkat UPPB-E1;

d. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi (DBHI) BMN tingkat UPPB-E1 yang

terdiri dari:

1) Baik dan Rusak Ringan;

2) Rusak Berat;

3) Tidak Ditemukan;

4) Berlebih;

3. Prosedur Inventarisasi BMN

a. Tahap persiapan

1) Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan inventarisasi BMN dengan UPPB-W atau

UPKPB di wilayah kerjanya; dan

2) Mengumpulkan dokumen sumber.

b. Tahap pelaksanaan

1) Melakukan bimbingan dan memberikan arahan kepada UPKPB atau UPPB-W di

wilayah kerjanya dalam melakukan inventarisasi BMN; dan

2) Jika diperlukan, UPPB-E1 dapat melakukan rekonsiliasi/pemutakhiran data hasil

inventarisasi BMN dengan UPPB-W atau UPKPB;

c. Tahap Pelaporan

1) Menyusun Laporan Rekapitulasi Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB-E1

berdasarkan himpunan hasil inventarisasi BMN dari UPKPB, UPPB-W atau UPPB-

E1;

2) Menyusun Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN Tingkat UPPB-E1;

3) Menyusun Surat Penetapan Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB-E1;

4) Menyusun Konsep Surat Pernyataan tingkat UPPB-E1;

5) Meminta pengesahan atas Laporan Rekapitulasi Hasil Inventarisasi BMN tingkat

UPPB-E1, Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB-E1,

Surat Penetapan Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB-E1 dan Surat Pernyataan

Page 142: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

Pelaksanaan Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB-E1 kepada penanggung jawab

UPPB-E1 atau pejabat yang dikuasakan; dan

6) Menyampaikan Laporan Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Inventarisasi BMN tingkat

UPPB-E1 dan Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN tingkat E-1

kepada UPPB dan tembusan ke DJKN.

d. Tahap evaluasi/tindak lanjut

Mencatat dan Mendaftarkan hasil pelaksanaan inventarisasi BMN yang telah dilakukan

di tingkat UPPB-E1.

H. Tata Cara Pelaksanaan Inventarisasi BMN Pada Tingkat Unit Penatausahaan

Pengguna Barang (UPPB)

1. Dokumen Sumber

Dokumen sumber pada tingkat UPPB dalam pelaksanaan inventarisasi BMN meliputi:

a. Laporan Hasil Inventarisasi BMN dari UPKPB, UPPB-W dan UPPB-E1;

b. Laporan Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Inventarisasi BMN dari UPPB-W dan UPPB-

E1;

c. Daftar Barang Hasil Inventarisasi (DBHI) BMN UPKPB, UPPB-W dan UPPB-E1; dan

d. Arsip Data Komputer Aplikasi SIMAK BMN dari UPKPB, UPPB-W dan UPPB-E1;

e. Rekapitulasi DBHI Tingkat Eselon I.

2. Keluaran dari Inventarisasi BMN

Dokumen yang dihasilkan dalam pelaksanaan inventarisasi BMN pada tingkat UPPB

meliputi:

a. Laporan Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Inventarisasi BMN tingkat UPPB;

b. Surat Penetapan Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB;

c. Surat Pernyataan Pelaksanaan Inventarisasi tingkat UPPB;

d. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi (DBHI) BMN tingkat UPPB yang terdiri

dari:

1) Baik dan Rusak Ringan;

2) Rusak Berat;

3) Tidak Ditemukan; dan

4) Berlebih.

3. Prosedur Inventarisasi BMN

a. Tahap persiapan

1) Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan inventarisasi BMN dengan UPKPB, UPPB-

W dan/atau UPPB-E1; dan

2) Mengumpulkan dokumen sumber.

b. Tahap pelaksanaan

1) Menghimpun hasil pelaksanaan inventarisasi BMN dari UPKPB, UPPB-W atau

UPPB-E1 ke dalam Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN; dan

2) Melakukan pembinaan, bimbingan, monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan

inventarisasi BMN di UPKPB, UPPB-W atau UPPB-E1

Page 143: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

c. Tahap pelaporan

1) Menyusun Laporan Rekapitulasi Hasil Inventarisasi BMN berdasarkan himpunan

hasil inventarisasi dari UPKPB, UPPB-W atau UPPB-E1

2) Menyusun Rekapitulasi Daftar Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB;

3) Menyusun konsep Surat Penetapan Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB;

4) Menyusun konsep Surat Pernyataan Pelaksanaan Inventarisasi BMN tingkat UPPB;

5) Meminta pengesahan atas Laporan Rekapitulasi Hasil Inventarisasi BMN tingkat

UPPB, Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB, Surat

Penetapan Hasil Inventarisasi tingkat UPPB dan Surat Pernyataan Pelaksanaan Hasil

Inventarisasi tingkat UPPB kepada penanggung jawab UPPB atau pejabat yang

dikuasakan; dan

6) Menyampaikan Laporan Rekapitulasi Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB dan

Rekapitulasi Daftar Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB kepada DJKN.

d. Tahap tindak lanjut

1) Mencatat dan mendaftarkan hasil inventarisasi BMN yang telah dilakukan di tingkat

UPPB; dan

2) Jika diperlukan, UPPB dapat melakukan rekonsiliasi/pemutakhiran data hasil

inventarisasi BMN dengan UPKPB, UPPB-W atau UPPB-E1.

Page 144: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

1. Bagan alur prosedur inventarisasi BMN

UPKPB

Menyusun

Program

Melakukan

Inventarisasi

Menyusun DBHI

(Daftar Barang Hasil

Inventarisasi BMN

Menyusun Surat

Pernyataan

Menyusun Laporan Hasil

Inventasiasi BMN

Membuat Surat

Penetapan

Menghimpun

Laporan

Mengkoordinasikan

pelaksanaan

Mengkoordinasikan

pelaksanaan

Mengkoordinasikan

pelaksanaan

UPPB-W UPPB-E1 UPPB

Menyusun

Program

Menyusun

Program

Menyusun

Program

Menghimpun

Laporan

Menghimpun

Laporan

Membuat Surat

Penetapan

Membuat Surat

Penetapan

Membuat Surat

Penetapan

Surat Pernyataan

Page 145: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

II. Blanko label sementara

BLANKO LABEL SEMENTARA

BLANKO LABEL SEMENTARA

INVENTARISASI ASET TETAP

KODE UPKPB NOMOR KERTAS

KERJA

NOMOR URUT DALAM

KERTAS KERJA

NAMA PETUGAS

PERHATIAN

Dalam rangka pelaksanaan inventarisasi BMN di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi,

bersama ini dimohon bantuan dari seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan

Tinggi untuk tidak memindah barang selama pelaksanaan inventarisasi

Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih

Penanggung Jawab UPKPB

...........................................................................

Page 146: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

DAFTAR DOKUMEN / FORMULIR

TINGKAT KUASA PENGGUNA BARANG (UPKPB)

NO NOMOR FORM NAMA DOKUMEN / FORMULIR

1. 015.UPKPB.1 Kertas Kerja Inventarisasi - Tanah

2. 015.UPKPB.2 Kertas Kerja Inventarisasi - Bangunan

3. 015.UPKPB.3 Kertas Kerja Inventarisasi - Bangunan Air

4. 015.UPKPB.4 Kertas Kerja Inventarisasi - Alat Angkut

5. 015.UPKPB.5 Kertas Kerja Inventarisasi - Alat Besar

6. 015.UPKPB.6 Kertas Kerja Inventarisasi - Alat Persenjataan

7. 015.UPKPB.7 Input Inventarisasi BMN Dalam Ruangan Oleh Pemakai BMN

8. 015.UPKPB.8 Input Inventarisasi BMN Dalam Ruangan Oleh Penanggung Jawab

Ruangan

9. 015.UPKPB.9 Daftar Input BMN Dalam Ruangan (Sub Satker)

10. 015.UPKPB.10 Input Inventarisasi BMN Dalam Ruangan Oleh Pegawai Selain

Penakai BMN dan Penanggung Jawab Ruangan

11. 015.UPKPB.11 Kertas Kerja Inventarisasi - Barang Dalam Ruangan

12. 015.UPKPB.12 Kertas Kerja Inventarisasi - Barang Dalam Ruangan (Sub Satker)

13. 015.UPKPB.13 Kertas Kerja Inventarisasi - Daftar Barang Lainnya

14. 015.UPKPB.14 Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Baik dan Rusak Ringan

15. 015.UPKPB.15 Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Rusak Berat

16. 015.UPKPB.16 Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Berlebih

17. 015.UPKPB.17 Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Tidak Ditemukan

18. 015.UPKPB.18 Laporan Hasil Inventarisasi

19. 015.UPKPB.19 Surat Penetapan Hasil Inventarisasi

20. 015.UPKPB.20 Surat Pernyataan

Page 147: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

1. Kertas Kerja Inventarisasi - Tanah

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

KERTAS KERJA INVENTARISASI - TANAH

B RR RB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

(22) (23) (24) (25)

... , ....(26)....

Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN

1...(27)...

...(29)...

NIP 2...(28)...

Total

NOKode

BarangNUP

Nama

Barang

Tahun

PerolehanLuas (M²)

Nilai

TanahStatus

Kondisi Bukti

Kepemilikan

No Bukti

Kepemilikan

Atas

NamaLokasi Keterangan

015.UPKPB.1

Page 148: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI - TANAH

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan Nomor Urut Pendaftaran Barang (NUP)

(9) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang

(10) : Diisi dengan tahun perolehan

(11) : Diisi dengan luas tanah

(12) : Diisi dengan nilai tanah (Nilai tercatat dalam laporan BMN)

(13) : Diisi dengan Status Tanah (Sengketa/Tidak Sengketa)

(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik

(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan

(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat

(17) : Diisi dengan Dokumen Bukti Kepemilikan (Ex: Sertifikat Hak Pakai, Bukti

Kepemilikan Tanah Lainnya

(18) : Diisi dengan identik spesifik dokumen bukti kepemilikan seperti : nomor bukti

kepemilikan

(19) : Diisi dengan nama yang tertera dalam dokumen kepemilikan tanah

(20) : Diisi dengan lokasi keberadaan tanah yang bersangkutan

(21) : Diisi dengan : Dipakai sendiri/Dipakai Pihak Ketiga

(22) : Diisi dengan jumlah kolom 6

(23) : Diisi dengan jumlah kolom 9

(24) : Diisi dengan jumlah kolom 10

(25) : Diisi dengan jumlah kolom 11

(26) : Diisi dengan tempat dan tanggal pelaksanaan inventarisasi BMN

(27) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi BMN

(28) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi BMN

(29) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKPB

Page 149: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

2. Kertas Kerja Inventarisasi - Bangunan

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

KERTAS KERJA INVENTARISASI - BANGUNAN

B RR RB Nomor Tanggal SendiriPihak

Ketiga

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15 16 17 18

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)

(24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)

... , ....(31)....

Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN

1...(32)...

...(34)...

NIP 2...(33)...

IMB Penguasaan

Keterangan

Total

NOKode

BarangNUP

Nama

Barang

Tahun

Perolehan

Luas

(M²)

Nilai

Bang

unan

KIB

Tanah

KondisiUnit

PemakaiLokasi

015.UPKPB.2

Page 150: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI - BANGUNAN

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan Nomor Urut Pendaftaran Barang (NUP)

(9) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang

(10) : Diisi dengan tahun perolehan

(11) : Diisi dengan luas bangunan

(12) : Diisi dengan Total Nilai Bangunan (terakhir dengan mempertimbangkan kapitalisasi

nilai terhadap nilai bangunan secara keseluruhan

(13) : Diisi dengan data KIB tanah yang menunjukkan Bangunan/Gedung yang bersangkutan

terletak/berdiri di tanah sesuai KIB tanah-nya

(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik

(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan

(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat

(17) : Diisi dengan Nomor IMB

(18) : Diisi dengan Tanggal IMB

(19) : Diisi dengan nama Unit Pemakai Gedung/Bangunan yang bersangkutan

(20) : Diisi dengan lokasi keberadaan Bangunan/Gedung yang bersangkutan

(21) : Diisi dengan jumlah barang untuk penguasaan sendiri

(22) : Diisi dengan jumlah barang untuk penguasaan pihak ketiga

(23) : Diisi dengan keterangan yang dianggap perlu

(24) : Diisi dengan jumlah kolom 6

(25) : Diisi dengan jumlah kolom 7

(26) : Diisi dengan jumlah kolom 9

(27) : Diisi dengan jumlah kolom 10

(28) : Diisi dengan jumlah kolom 11

(29) : Diisi dengan jumlah kolom 16

(30) : Diisi dengan jumlah kolom 17

(31) : Diisi dengan tempat dan tanggal pelaksanaan inventarisasi BMN

(32) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi BMN

(33) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi BMN

(34) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKPB

Page 151: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

3. Kertas Kerja Inventarisasi - Bangunan Air

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

KERTAS KERJA INVENTARISASI - BANGUNAN AIR

B RR RB SendiriPihak

Ketiga

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 15 16 17 18

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

(22) (23) (24) (25) (26) (27) (28)

... , ....(29)....

Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN

1...(30)...

...(32)...

NIP 2...(31)...

Penguasaan

Keterangan

Total

NOKode

BarangNUP

Nama

Barang

Tahun

Perolehan

Luas

(M²)

Nilai

Bangunan

KIB

Tanah

KondisiUnit

PemakaiLokasi

015.UPKPB.3

Page 152: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI - BANGUNAN AIR

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan Nomor Urut Pendaftaran Barang (NUP)

(9) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang

(10) : Diisi dengan tahun perolehan

(11) : Diisi dengan luas bangunan

(12) : Diisi dengan Total Nilai Bangunan

(13) : Diisi dengan data KIB tanah yang menunjukkan Bangunan/Gedung yang bersangkutan

terletak/berdiri di tanah sesuai KIB tanah-nya

(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik

(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan

(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat

(17) : Diisi dengan nama Unit Pemakai Gedung/Bangunan yang bersangkutan

(18) : Diisi dengan lokasi keberadaan Bangunan/Gedung yang bersangkutan

(19) : Diisi dengan jumlah barang untuk penguasaan sendiri

(20) : Diisi dengan jumlah barang untuk penguasaan pihak ketiga

(21) : Diisi dengan keterangan yang dianggap perlu

(22) : Diisi dengan jumlah kolom 6

(23) : Diisi dengan jumlah kolom 7

(24) : Diisi dengan jumlah kolom 9

(25) : Diisi dengan jumlah kolom 10

(26) : Diisi dengan jumlah kolom 11

(27) : Diisi dengan jumlah kolom 16

(28) : Diisi dengan jumlah kolom 17

(29) : Diisi dengan tempat dan tanggal Pelaksanaan Inventarisasi

(30) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi

(31) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi

(32) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKPB

Page 153: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

4. Kertas Kerja Inventarisasi - Alat Angkut

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

KERTAS KERJA INVENTARISASI - ALAT ANGKUT

B RR RB Mesin Rangka Polisi SendiriPihak

Ketiga

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)

(24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)

... , ....(31)....

Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN

1...(32)...

...(34)...

NIP 2...(33)...

Penguasaan

Keterangan

Total

NOKode

BarangNUP

Nama

Barang

Tahun

Perolehan

Merk/

Type

Jumlah

Barang

Nilai

Barang

KondisiUnit

Pemakai

Nomor Identitas

015.UPKPB.4

Page 154: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI - ALAT ANGKUT

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan Nomor Urut Pendaftaran Barang (NUP)

(9) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang

(10) : Diisi dengan tahun perolehan

(11) : Diisi dengan merk/type

(12) : Diisi dengan jumlah barang

(13) : Diisi dengan nilai barang

(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi

(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi

(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi

(17) : Diisi dengan nomor mesin

(18) : Diisi dengan nomor rangka

(19) : Diisi dengan nomor polisi

(20) : Diisi dengan nama unit pemakai kendaraan dimaksud

(21) : Diisi dengan jumlah barang yang dikuasai sendiri

(22) : Diisi dengan jumlah barang yang dikuasai pihak ketiga

(23) : Diisi dengan jumlah keterangan yang dianggap perlu

(24) : Diisi dengan jumlah kolom 7

(25) : Diisi dengan jumlah kolom 8

(26) : Diisi dengan jumlah kolom 9

(27) : Diisi dengan jumlah kolom 10

(28) : Diisi dengan jumlah kolom 11

(29) : Diisi dengan jumlah kolom 15

(30) : Diisi dengan jumlah kolom 16

(31) : Diisi dengan tempat dan tanggal Pelaporan

(32) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi

(33) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi

(34) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKPB

Page 155: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

5. Kertas Kerja Inventarisasi - Alat Besar

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

KERTAS KERJA INVENTARISASI - ALAT BESAR

B RR RB SendiriPihak

Ketiga

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

(21) (22) (23) (24) (25) (26) (27)

... , ....(31)....

Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN

1...(32)...

...(34)...

NIP 2...(33)...

Penguasaan

KeteranganNO Kode Barang NUPNama

Barang

Tahun

PerolehanMerk/Type

Jumlah

Barang

Nilai

Barang

Kondisi

Unit Pemakai

Total

015.UPKPB.5

Page 156: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI - ALAT BESAR

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan Nomor Urut Pendaftaran Barang (NUP)

(9) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang

(10) : Diisi dengan tahun perolehan

(11) : Diisi dengan merk/type

(12) : Diisi dengan jumlah barang

(13) : Diisi dengan nilai barang

(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi

(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi

(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi

(17) : Diisi dengan nama unit pemakai alat besar dimaksud

(18) : Diisi dengan jumlah barang yang dikuasai sendiri

(19) : Diisi dengan jumlah barang yang dikuasai pihak ketiga

(20) : Diisi dengan jumlah keterangan yang dianggap perlu

(21) : Diisi dengan jumlah kolom 7

(22) : Diisi dengan jumlah kolom 8

(23) : Diisi dengan jumlah kolom 9

(24) : Diisi dengan jumlah kolom 10

(25) : Diisi dengan jumlah kolom 11

(26) : Diisi dengan jumlah kolom 13

(27) : Diisi dengan jumlah kolom 14

(28) : Diisi dengan tempat dan tanggal Pelaporan

(29) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi

(30) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi

(31) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKPB

Page 157: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

6. Kertas Kerja Inventarisasi - Alat Persenjataan

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

KERTAS KERJA INVENTARISASI - ALAT PERSENJATAAN

B RR RB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

(20) (21) (22) (23) (24) (26)

... , ....(25)....

Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN

1...(26)...

...(28)...

NIP 2...(27)...

Total

Unit

PemakaiKeteranganNO

Kode

BarangNUP

Nama

Barang

Tahun

PerolehanMerk/Type

Jumlah

Barang

Nilai

Barang

KondisiKaliber

015.UPKPB.6

Page 158: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI - ALAT PERSENJATAAN

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan Nomor Urut Pendaftaran Barang (NUP)

(9) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang

(10) : Diisi dengan tahun perolehan

(11) : Diisi dengan merk/type

(12) : Diisi dengan jumlah barang

(13) : Diisi dengan nilai barang

(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi

(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi

(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi

(17) : Diisi dengan kaliber senjata

(18) : Diisi dengan nama unit pemakai alat besar yang dimaksud

(19) : Diisi dengan : Dipakai sendir / Dipakai pihak ketiga

(20) : Diisi dengan jumlah kolom 7

(21) : Diisi dengan jumlah kolom 8

(22) : Diisi dengan jumlah kolom 9

(23) : Diisi dengan jumlah kolom 10

(24) : Diisi dengan jumlah kolom 11

(25) : Diisi dengan tempat dan tanggal Pelaporan

(26) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi

(27) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi

(28) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKPB

Page 159: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

7. Input Inventarisasi BMN dalam ruangan oleh pemakai BMN

INPUT INVENTARISASI BMN DALAM RUANGAN OLEH PEMAKAI BMN

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

Nama Ruangan : (6)

Kode Ruangan : (7)

Nama Penanggung Jawab : (8)

Ruangan / NIP

Nama Pemakai BMN : (9)

NIP : (10)

Jabatan : (11)

(21)

Pemakai BMN

(22)

.........................................................

NIP. (23)

B : Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh dan berfungsi dengan baik

RR : Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh tapi kurang berfungsi dengan baik.

Untuk berfungsi dengan baik maka memerlukan perbaikan ringan dan tidak memerlukan penggantian

bagian utama/komponen pokok

RB : Apabila kondisi BMN tidak utuh dan tidak berfungsi lagi atau memerlukan perbaikan besar/penggantian

utama/komponen pokok, sehingga tidak ekonomis lagi untuk diadakan perbaikan/rehabilitasi.

NO NAMA BARANG KODE INPUT BMN KONDISI

B RR RB

1 2 3 4 5 6

(12) (13) (14) (15) (16) (17)

(18) (19) (20)

015.UPKPB.7

Page 160: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

INPUT INVENTARISASI BMN DALAM RUANGAN OLEH PEMAKAI BMN

Formulir/dokumen:

Digunakan oleh Pemakai BMN dalam ruangan untuk melakukan inventarisasi BMN dalam

ruangan yang berada dalam pengurusannya

BMN dalam ruangan yang tidak dalam pengurusan Pemakai BMN menjadi tanggung jawab

Penanggung Jawab Ruangan

dibuat dan ditandatangani oleh Pemakai BMN

Petunjuk Pengisian:

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi dengan nomor Nama Ruangan (sesuai hasil pemetaan ruangan di tingkat satuan

kerja)

(7) : Diisi dengan nomor Kode Ruangan (sesuai hasil pemetaan ruangan di tingkat satuan

kerja)

(8) : Diisi dengan nama penanggung jawab ruangan

(9) : Diisi dengan Pemakai BMN

(10) : Diisi dengan NIP Pemakai BMN

(11) : Diisi dengan Jabatan Pemakai BMN

(12) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang

(13) : Diisi dengan nama barang

(14) : Diisi dengan Kode Input BMN (merupakan kombinasi Kode UPPB, UPPB-E1, UPPB

W, UPKPB, Kode Barang, Tahun Perolehan, NUP...)

(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi

(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi

(17) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi

(18) : Diisi dengan jumlah kolom 4

(19) : Diisi dengan jumlah kolom 5

(20) : Diisi dengan jumlah kolom 6

(21) : Diisi dengan tempat dan tanggal pengisian formulir

(22) : Diisi dengan Pemakai BMN

(23) : Diisi dengan NIP Pemakai BMN

Page 161: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

8. Input Inventarisasi BMN dalam ruangan oleh pemakai BMN

INPUT INVENTARISASI BMN DALAM RUANGAN OLEH PENANGGUNG JAWAB

RUANGAN

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

Nama Ruangan : (6)

Kode Ruangan : (7)

Nama Penanggung Jawab : (8)

Ruangan / NIP

(18)

Penanggung Jawab Ruangan

(19)

.........................................................

NIP. (20)

B : Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh dan berfungsi dengan baik

RR : Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh tapi kurang berfungsi dengan baik.

Untuk berfungsi dengan baik maka memerlukan perbaikan ringan dan tidak memerlukan penggantian

bagian utama/komponen pokok

RB : Apabila kondisi BMN tidak utuh dan tidak berfungsi lagi atau memerlukan perbaikan besar/penggantian

utama/komponen pokok, sehingga tidak ekonomis lagi untuk diadakan perbaikan/rehabilitasi.

NO NAMA BARANG KODE INPUT BMN

KONDISI

(B/RR/RB)

B RR RB

1 2 3 4 5 6

(9) (10) (11) (12) (13) (14)

(15) (16) (17)

015.UPKPB.8

Page 162: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

INPUT INVENTARISASI BMN DALAM RUANGAN OLEH PENANGGUNG JAWAB

RUANGAN

Formulir/dokumen:

Digunakan oleh penanggung jawab ruangan untuk melakukan inventarisasi BMN dalam

ruangan yang tidak dilakukan oleh Pamakai BMN

untuk mengakomodir inventarisasi BMN masih berada dalam ruangan yang menjadi tanggung

jawab Penanggung Jawab Ruangan

ditandatangani oleh penanggung jawab ruangan

Petunjuk Pengisian:

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi dengan nomor Nama Ruangan (sesuai hasil pemetaan ruangan di tingkat satuan

kerja)

(7) : Diisi dengan nomor Kode Ruangan (sesuai hasil pemetaan ruangan di tingkat satuan

kerja)

(8) : Diisi dengan nama penanggung jawab ruangan

(9) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang

(10) : Diisi dengan nama barang

(11) : Diisi dengan Kode Input BMN

(12) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi

(13) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi

(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi

(15) : Diisi dengan jumlah kolom 4

(16) : Diisi dengan jumlah kolom 5

(17) : Diisi dengan jumlah kolom 6

(18) : Diisi dengan tempat dan tanggal pengisian formulir

(19) : Diisi dengan pegawai selaku Penanggung Jawab Ruangan

(20) : Diisi dengan NIP pegawai selaku Peananggung Jawab Ruangan

Page 163: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

9. Daftar Input BMN dalam ruangan - sub satker

DAFTAR INPUT BMN DALAM RUANGAN - SUB SATKER

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

Nama Ruangan : (6)

Kode Ruangan : (7)

Nama Penanggung Jawab : (8)

Ruangan / NIP

(20)

Penanggung Jawab Ruangan

(21)

.........................................................

NIP. (22)

B : Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh dan berfungsi dengan baik

RR : Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh tapi kurang berfungsi dengan baik.

Untuk berfungsi dengan baik maka memerlukan perbaikan ringan dan tidak memerlukan penggantian

bagian utama/komponen pokok

RB : Apabila kondisi BMN tidak utuh dan tidak berfungsi lagi atau memerlukan perbaikan besar/penggantian

utama/komponen pokok, sehingga tidak ekonomis lagi untuk diadakan perbaikan/rehabilitasi.

NO NAMA BARANG KODE INPUT

BMN

KONDISI

(B/RR/RB) Pemakai

BMN Keterangan

B RR RB

1 2 3 4 5 6 7 8

(9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

(17) (18) (19)

015.UPKPB.9

Page 164: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

DAFTAR INPUT BMN DALAM RUANGAN - SUB SATKER

Formulir/dokumen:

merupakan akumulasi daftar BMN dalam ruangan (baik yang di invetarisasi oleh Pemakai

BMN maupun oleh Penanggung Jawab Ruangan itu sendiri)

ditandatangani oleh penanggung jawab ruangan

Petunjuk Pengisian:

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi dengan nomor Nama Ruangan (sesuai hasil pemetaan ruangan di tingkat satuan

kerja)

(7) : Diisi dengan nomor Kode Ruangan (sesuai hasil pemetaan ruangan di tingkat satuan

kerja)

(8) : Diisi dengan nama penanggung jawab ruangan

(9) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang

(10) : Diisi dengan nama barang

(11) : Diisi dengan Kode Input BMN

(12) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi

(13) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi

(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi

(15) : Disii dengan Nama Pegawai Pengurus BMN

(16) : Diisi dengan Keterangan Yang dianggap perlu

(17) : Diisi dengan jumlah kolom 4

(18) : Diisi dengan jumlah kolom 5

(19) : Diisi dengan jumlah kolom 6

(20) : Diisi dengan tempat dan tanggal pengisian formulir

(21) : Diisi dengan pegawai selaku Penanggung Jawab Ruangan

(22) : Diisi dengan NIP pegawai selaku Penanggung Jawab Ruangan

Page 165: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

10. Input Inventarisasi BMN dalam ruangan oleh Pegawai selain pemakai BMN dan

Penanggung Jawab Ruangan

INPUT INVENTARISASI BMN DALAM RUANGANOLEH PEGAWAI SELAIN

PEMAKAI BMN DAN PENANGGUNG JAWAB RUANGAN

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

Pegawai yang ditunjuk untuk melakukan proses inventarisasi BMN dalam ruangan

selain Pemakai BMN dan Penanggung Jawab Ruangan

Nama Pegawai : (6)

NIP : (7)

Jabatan : (8)

(18)

Pegawai

(19)

.........................................................

NIP. (20)

B : Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh dan berfungsi dengan baik

RR : Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh tapi kurang berfungsi dengan baik.

Untuk berfungsi dengan baik maka memerlukan perbaikan ringan dan tidak memerlukan penggantian

bagian utama/komponen pokok

RB : Apabila kondisi BMN tidak utuh dan tidak berfungsi lagi atau memerlukan perbaikan besar/penggantian

utama/komponen pokok, sehingga tidak ekonomis lagi untuk diadakan perbaikan/rehabilitasi.

NO NAMA BARANG KODE INPUT BMN

KONDISI

(B/RR/RB)

B RR RB

1 2 3 4 5 6

(9) (10) (11) (12) (13) (14)

(15) (16) (17)

015.UPKPB.10

Page 166: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

INPUT INVENTARISASI BMN DALAM RUANGAN

OLEH PEGAWAI SELAIN PEMAKAI BMN DAN PENANGGUNG JAWAB RUANGAN

Formulir/dokumen:

digunakan oleh pegawai yang ditunjuk oleh Kepala Satker untuk melakukan inventarisasi

BMN dalam ruangan selain yang telah dilakukan oleh Pemakai BMN dan Penanggung Jawab

Ruangan.

untuk mengakomodir inventarisasi BMN dalam ruangan selain BMN yang diinput oleh

Pemakai BMN dan Penanggung Jawab Ruangan.

Petunjuk Pengisian:

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi dengan nama Pegawai yang ditunjuk untuk melakukan inventarisasi BMN dalam

ruangan selain BMN yang telah dilakukan inventarisasinya oleh Pemakai BMN dan

Penanggung Jawab ruangan

(7) : Diisi dengan NIP pegawai sebagaimana dimaksud pada poin 6

(8) : Diisi dengan jabatan pegawai sebagaimana dimaksud pada poin 6

(9) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang

(10) : Diisi dengan nama barang

(11) : Diisi dengan Kode Input BMN

(12) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi

(13) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi

(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi

(15) : Diisi dengan jumlah kolom 4

(16) : Diisi dengan jumlah kolom 5

(17) : Diisi dengan jumlah kolom 6

(18) : Diisi dengan tempat dan tanggal pengisian formulir

(19) : Diisi dengan pegawai sebagaimana dimaksud pada poin 6

(20) : Diisi dengan NIP pegawai sebagaimana dimaksud pada poin 6

Page 167: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti
Page 168: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

11. Kertas Kerja Inventarisasi - Barang Dalam Ruangan

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

KERTAS KERJA INVENTARISASI - BARANG DALAM RUANGAN

B RR RB SendiriPihak

ketiga

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

(21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (26)

... , ....(28)....

Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN

1...(29)...

...(31)...

NIP 2...(30)...

Total

Ruangan KeteranganNOKode

Barang

Nama

Barang

Tahun

PerolehanNUP Merk/Type

Jumlah

Barang

Nilai

Barang

Kondisi Penguasaan

015.UPKPB.11

Page 169: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI - BARANG DALAM

RUANGAN

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang

(9) : Diisi dengan tahun perolehan

(10) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang

(11) : Diisi dengan merk/type

(12) : Diisi dengan jumlah barang

(13) : Diisi dengan nilai barang

(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi

(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi

(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi

(17) : Diisi dengan jumlah barang untuk penguasaan sendiri

(18) : Diisi dengan jumlah barang yang dikuasai pihak ketiga

(19) : Diisi dengan nama ruangan

(20) : Diisi dengan jumlah keterangan yang dianggap perlu

(21) : Diisi dengan jumlah kolom 7

(22) : Diisi dengan jumlah kolom 8

(23) : Diisi dengan jumlah kolom 9

(24) : Diisi dengan jumlah kolom 10

(25) : Diisi dengan jumlah kolom 11

(26) : Diisi dengan jumlah kolom 12

(27) : Diisi dengan jumlah kolom 13

(28) : Diisi dengan tempat dan tanggal Pelaporan

(29) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi

(30) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi

(31) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKPB

Page 170: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

12. Kertas Kerja Inventarisasi - Barang Dalam Ruangan (Sub Satker)

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

KERTAS KERJA INVENTARISASI BARANG DALAM RUANGAN - SUB SATKER

B RR RB Nama NIP

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

(20) (21) (22) (23) (26) (27) (26)

....... , ........(24)......

Penanggung Jawab Ruangan/Pegawai selain Penanggung Jawab Ruangan

...(25)...

NIP

Total

Ruangan KeteranganNOKode

Barang

Nama

Barang

Tahun

PerolehanNUP Merk/Type

Jumlah

Barang

Kondisi Pemakai Barang

015.UPKPB.12

Page 171: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI - BARANG DALAM

RUANGAN (SUB - SATKER)

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang

(9) : Diisi dengan tahun perolehan

(10) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang

(11) : Diisi dengan merk/type

(12) : Diisi dengan jumlah barang

(13) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi

(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi

(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi

(16) : Diisi dengan nama Pemakai BMN

(17) : Diisi dengan NIP Pemakai BMN

(18) : Diisi dengan nama ruangan

(19) : Diisi dengan jumlah keterangan yang dianggap perlu

(20) : Diisi dengan jumlah kolom 7

(21) : Diisi dengan jumlah kolom 8

(22) : Diisi dengan jumlah kolom 9

(23) : Diisi dengan jumlah kolom 10

(24) : Diisi dengan tempat dan tanggal Pelaporan

(25) : Diisi dengan jabatan, nama, NIP, tanda tangan penanggung jawab ruangan/Pegawai

selain penanggung jawab ruangan

Page 172: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

13. Kertas Kerja Inventarisasi - Daftar Barang Lainnya

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

KERTAS KERJA INVENTARISASI DAFTAR BARANG LAINNYA

B RR RB SendiriPihak

ketiga

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

(21) (22) (23) (24) (25) (26) (27)

.....(28)....

Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN

1...(29)...

...(31)...

NIP 2...(30)...

Total

KeteranganNOKode

BarangNUP

Nama

Barang

Tahun

Perolehan

Merk/

Type

Jumlah

Barang

Nilai

Barang

Kondisi PenguasaanUnit

Pemakai

015.UPKPB.13

Page 173: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI - DAFTAR BARANG

LAINNYA

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang

(9) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang

(10) : Diisi dengan tahun perolehan

(11) : Diisi dengan merk/type

(12) : Diisi dengan jumlah barang

(13) : Diisi dengan nilai barang

(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi

(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi

(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi

(17) : Diisi dengan nama unit pemakai

(18) : Diisi dengan jumlah barang untuk penguasaan sendiri

(19) : Diisi dengan jumlah barang yang dikuasai pihak ketiga

(20) : Diisi dengan jumlah keterangan yang dianggap perlu

(21) : Diisi dengan jumlah kolom 7

(22) : Diisi dengan jumlah kolom 8

(23) : Diisi dengan jumlah kolom 9

(24) : Diisi dengan jumlah kolom 10

(25) : Diisi dengan jumlah kolom 11

(26) : Diisi dengan jumlah kolom 13

(27) : Diisi dengan jumlah kolom 14

(28) : Diisi dengan tempat dan tanggal Pelaporan

(29) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi

(30) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi

(31) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKPB

Page 174: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

14. Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Baik dan Rusak Ringan

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

Kode Barang Nama BarangTahun

PerolehanNUP Merk/Type

Harga

SatuanJumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

(17) (22) (23) (18)

..... , ,,,,,(19).....

Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN

1...(20)...

...(22)...

NIP 2...(21)...

DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

KONDISI BAIK DAN RUSAK RINGAN

Total

KeteranganNOJumlah

Barang

Satuan

Barang

Nilai BarangSub-Sub Kelompok

015.UPKPB.14

Page 175: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN

DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI KONDISI BAIK DAN RUSAK RINGAN

TINGKAT UPKPB

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang

(9) : Diisi dengan tahun perolehan

(10) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran

(11) : Diisi dengan merk/type

(12) : Diisi dengan jumlah barang

(13) : Diisi dengan satuan barang

(14) : Diisi dengan harga satuan barang

(15) : Diisi dengan nilai barang

(16) : Diisi dengan Keterangan

(17) : Diisi dengan jumlah kolom 7

(18) : Diisi dengan jumlah kolom 10

(19) : Diisi dengan tempat dan tanggal Inventarisasi

(20) : Diisi dengan Nama dan NIP Pelaksana Inventarisasi

(21) : Diisi dengan Nama dan NIP Pelaksana Inventarisasi

(22) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPKPB

Page 176: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

15. Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Rusak Berat

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

Kode Barang Nama BarangTahun

PerolehanNUP Merk/Type

Harga

SatuanNilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

(17) (22) (23) (18)

..... , ,,,,,(19).....

Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN

1...(21)...

...(20)...

NIP 2...(22)...

DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

KONDISI RUSAK BERAT

Total

KeteranganNOJumlah

Barang

Satuan

Barang

Nilai BarangSub-Sub Kelompok

015.UPKPB.15

Page 177: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN

DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI - RUSAK BERAT

TINGKAT UPKPB

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang

(9) : Diisi dengan tahun perolehan

(10) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran

(11) : Diisi dengan merk/type

(12) : Diisi dengan jumlah barang

(13) : Diisi dengan satuan barang

(14) : Diisi dengan harga satuan barang

(15) : Diisi dengan nilai barang

(16) : Diisi dengan Keterangan

(17) : Diisi dengan jumlah kolom 7

(18) : Diisi dengan jumlah kolom 10

(19) : Diisi dengan tempat dan tanggal Inventarisasi

(20) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPKPB

(21) : Diisi dengan Nama dan NIP Pelaksana Inventarisasi

(22) : Diisi dengan Nama dan NIP Pelaksana Inventarisasi

Page 178: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

16. Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Berlebih

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

Kode

Barang

Nama

Barang

Tahun

PerolehanNUP Merk/Type

Harga

SatuanNilai B RR RB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

(20) (22) (23) (21) (22) (23) (24)

..... , ,,,,,(25).....

Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN

1...(26)...

...(28)...

NIP 2...(27)...

DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

BERLEBIH

Total

KeteranganNOJumlah

Barang

Satuan

Barang

Nilai BarangSub-Sub Kelompok Kondisi

015.UPKPB.16

Page 179: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI - BERLEBIH

TINGKAT UPKPB

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang

(9) : Diisi dengan tahun perolehan

(10) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang

(11) : Diisi dengan merk/type

(12) : Diisi dengan jumlah barang

(13) : Diisi dengan satuan barang

(14) : Diisi dengan harga satuan barang

(15) : Diisi dengan jumlah nilai

(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik

(17) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan

(18) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat

(19) : Diisi dengan Keterangan

(20) : Diisi dengan jumlah kolom 7

(21) : Diisi dengan jumlah kolom 10

(22) : Diisi dengan jumlah kolom 11

(23) : Diisi dengan jumlah kolom 12

(24) : Diisi dengan jumlah kolom 13

(25) : Diisi dengan tempat dan tanggal inventarisasi

(26) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi

(27) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi

(28) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKP

Page 180: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

17. Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Tidak Ditemukan

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

Kode Barang Nama BarangTahun

PerolehanNUP Merk/Type

Harga

SatuanNilai

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

(17) (22) (23) (18)

..... , ,,,,,(19).....

Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN

1...(21)...

...(20)...

NIP

DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

TIDAK DITEMUKAN

Total

KeteranganNOJumlah

Barang

Satuan

Barang

Nilai BarangSub-Sub Kelompok

015.UPKPB.17

Page 181: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN

DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI TIDAK DITEMUKAN

TINGKAT UPKPB

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang

(9) : Diisi dengan tahun perolehan

(10) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran

(11) : Diisi dengan merk/type

(12) : Diisi dengan jumlah barang

(13) : Diisi dengan satuan barang

(14) : Diisi dengan harga satuan barang

(15) : Diisi dengan nilai total barang

(16) : Diisi dengan Keterangan

(17) : Diisi dengan jumlah kolom 7

(18) : Diisi dengan jumlah kolom 10

(19) : Diisi dengan tempat dan tanggal Inventarisasi

(20) : Diisi dengan Nama dan NIP Pelaksana Inventarisasi

(21) : Diisi dengan Nama dan NIP Pelaksana Inventarisasi

(22) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPKPB

Page 182: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

18. Laporan Hasil Inventarisasi

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

LAPORAN HASIL INVENTARISASI

B RR RB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)

(24) (22) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32)

..... , ,,,,,(33).....

Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN

1...(34)...

...(36)...

NIP 2...(35)...

Menurut Administrasi

Nilai

Barang

Jumlah

Barang

Harga

Satuan

Barang

Lokasi

Kondisi

Menurut Inventarisasi

Jumlah

Barang

Harga

Satuan

Barang

Nilai

Barang

Selisih

Administrasi

dengan

Inventarisasi

Kuantitas Harga

Total

NOKode

Barang

Nama

Barang

Tahun

PerolehanNUP

Merk/

Type

015.UPKPB.18

Page 183: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR LAPORAN HASIL INVENTARISASI

TINGKAT UPKPB

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang

(9) : Diisi dengan tahun perolehan

(10) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang

(11) : Diisi dengan merk/type

(12) : Diisi dengan jumlah barang menurut administrasi

(13) : Diisi dengan harga satuan barang menurut administrasi

(14) : Diisi dengan harga barang menurut inventarisasi

(15) : Diisi dengan jumlah barang menurut inventarisasi

(16) : Diisi dengan harga satuan barang menurut inventarisasi

(17) : Diisi dengan jumlah nilai barang menurut inventarisasi

(18) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi baik pada saat inventarisasi

(19) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi

(20) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak berat pada saat inventarisasi

(21) : Diisi dengan selisih kuantitas menurut administrasi dengan inventarisasi

(22) : Diisi dengan selisih nilai menurut administrasi dengan inventarisasi

(23) : Diisi dengan lokasi barang

(24) : Diisi dengan jumlah kolom 7 pada akhir periode akuntansi

(25) : Diisi dengan jumlah kolom 9 pada akhir periode akuntansi

(26) : Diisi dengan jumlah kolom 10 pada akhir periode akuntansi

(27) : Diisi dengan jumlah kolom 12 pada akhir periode akuntansi

(28) : Diisi dengan jumlah kolom 13 pada akhir periode akuntansi

(29) : Diisi dengan jumlah kolom 14 pada akhir periode akuntansi

(30) : Diisi dengan jumlah kolom 15 pada akhir periode akuntansi

(31) : Diisi dengan jumlah kolom 16 pada akhir periode akuntansi

(32) : Diisi dengan jumlah kolom 17 pada akhir periode akuntansi

(33) : Diisi dengan tempat dan tanggal Pelaporan

(34) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi

(35) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi

(36) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKPB

Page 184: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

19. Surat Penetapan Hasil Inventarisasi - Tingkat UPKPB

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

SURAT PENETAPAN HASIL INVENTARISASI BMN

Telah selesai dilaksanakan inventarisasi Barang Milik Negara pada satuan

kerja....(5)....dengan periode pelaksanaan inventarisasi BMN sejak tanggal

....(dd/mm/yy) sampai dengan tanggal....(dd/mm/yy) berdasarkan surat tugas/SK Tim

Inventarisasi BMN Nomor....tanggal....(dd/mm/yy).

Dengan telah berakhirnya pelaksanaan inventarisasi BMN ini, selanjutnya

kami menetapkan hasil pelaksanaan inventarisasi BMN sebagai berikut:

1. Barang dengan kondisi baik ...(6)...unit Rp...(6)...

2. Barang dengan kondisi rusak ringan ...(6)...unit Rp...(6)...

3. Barang dengan kondisi rsuak berat ...(6)...unit Rp...(6)...

4. Barang tidak ditemukan ...(6)...unit Rp...(6)...

5. Berlebih ...(6)...unit Rp...(6)...

Demikian penetapan hasil inventarisasi BMN pada satuan kerja.....(5)....

Penanggung Jawab UPKPB

.........(7)......

NIP

015.UPKPB.18

Page 185: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PENETAPAN HASIL INVENTARISASI

TINGKAT UPKPB

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi sesuai dengan data pada Daftar Barang Hasil Inventarisasi tingkat UPKPB

(7) : Diisi nama Penanggung Jawab UPKPB

Page 186: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

20. Surat Pernyataan Pelaksanaan Inventarisasi - Tingkat UPKPB

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

UPPB-W : (3)

Kode UPKPB : (4)

Nama UPKPB : (5)

SURAT PERNYATAAN

Kami Pelaksana Inventarisasi BMN pada satuan kerja ...............(5)...................

Menyatakan bahwa kegiatan inventarisasi BMN telah selesai dilaksanakan dan kami

bersama dengan satuan kerja (unit pengelola BMN) telah melakukan validasi hasil

inventarisasi dengan data BMN pada SIMAK BMN satuan kerja.......(5).......secara

benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Pelaksana inventarisasi BMN menyatakan

bahwa pelaksanaan inventarisasi BMN telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Pelaksana Inventarisasi BMN

.........(6)......

NIP

015.UPKPB.20

Page 187: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN TINGKAT UPKPB

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-W

(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB

(5) : Diisi dengan nama UPKPB

(6) : Diisi dengan nama dan NIP Pelaksana Inventarisasi BMN

Page 188: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

DAFTAR DOKUMEN / FORMULIR TINGKAT UPPB-W

NO Nomor Form NAMA DOKUMEN / FORMULIR

1. 015.UPPB-W.1 Laporan Rekapitulasi Pelaksanaan Hasil Inventarisasi

2. 015.UPPB-W.2 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Baik dan

Rusak Ringan

3. 015.UPPB-W.3 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Rusak Berat

4. 015.UPPB-W.4 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Berlebih

5. 015.UPPB-W.5 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Tidak Ditemukan

6. 015.UPPB-W.6 Surat Penetapan Hasil Inventarisasi

7. 015.UPPB-W.7 Surat Pernyataan

Page 189: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

1. Laporan Rekapitulasi Pelaksanaan Hasil Inventarisasi Tingkat Wilayah

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

Kode UPPB-W : (3)

Nama UPPB-W : (4)

LAPORAN REKAPITULASI PELAKSANAAN HASIL INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA

015.UPPB-W.1

B RR RB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

(5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

(19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27)

...... , .........(28).........

Penanggung Jawab UPPB-W

...(29)...

NIP

Jumlah

Barang

Nilai

Barang

Menurut

Administrasi

Total

NONama

UPKPB

Nama

Barang

Kode

BarangKeterangan

KondisiNilai

BarangKuantitas Nilai Barang

Menurut InventarisasiSelisih Administrasi

dengan Inventarisasi

Jumlah

Barang

Page 190: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN

LAPORAN REKAPITULASI PELAKSANAAN HASIL INVENTARISASI

TINGKAT WILAYAH

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-W

(4) : Diisi dengan nama UPPB-W

(5) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(6) : Diisi dengan nama UPKPB

(7) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang

(9) : Diisi dengan jumlah barang menurut administrasi

(10) : Diisi dengan nilai barang menurut administrasi

(11) : Diisi dengan jumlah barang menurut inventarisasi

(12) : Diisi dengan nilai barang menurut inventarisasi

(13) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi baik

(14) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak ringan

(15) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak berat

(16) : Diisi dengan selisih kuantitas menurut administrasi dengan inventarisasi

(17) : Diisi dengan selisih nilai barang menurut administrasi dengan inventarisasi

(18) : Diisi dengan keterangan tambahan

(19) : Diisi dengan total kolom 5 pada akhir periode akuntansi

(20) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi

(21) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi

(22) : Diisi dengan total kolom 8 pada akhir periode akuntansi

(23) : Diisi dengan total kolom 9 pada akhir periode akuntansi

(24) : Diisi dengan total kolom 10 pada akhir periode akuntansi

(25) : Diisi dengan total kolom 11 pada akhir periode akuntansi

(26) : Diisi dengan total kolom 12 pada akhir periode akuntansi

(27) : Diisi dengan total kolom 13 pada akhir periode akuntansi

(28) : Diisi dengan tempat dan tanggal pelaporan

(29) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPPB-W

Page 191: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

2. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Baik dan Rusak Ringan Tingkat

Wilayah

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

Kode UPPB-W : (3)

Nama UPPB-W : (4)

Kode Barang Nama Barang

1 2 3 4 5 6 7 8

(5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

(13) (14)

Penanggung Jawab UPPB-W

...(15)...

NIP

Total

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

KONDISI BAIK DAN RUSAK RINGAN

Jumlah

BarangNilai Barang Keterangan

Sub KelompokKode

UPKPBNo

Nama

UPKPB

015.UPPB-W.2

Page 192: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

KONDISI BAIK DAN RUSAK RINGAN

TINGKAT WILAYAH

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-W

(4) : Diisi dengan nama UPPB-W

(5) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(6) : Diisi dengan Nama UPKPB

(7) : Diisi dengan Kode UPKPB

(8) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang

(9) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang

(10) : Diisi dengan jumlah barang

(11) : Diisi dengan jumlah nilai barang

(12) : Diisi dengan Keterangan

(13) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi

(14) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi

(15) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB-W

Page 193: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

3. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Rusak Berat Tingkat Wilayah

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

Kode UPPB-W : (3)

Nama UPPB-W : (4)

015.UPPB-W.3

Kode Barang Nama Barang

1 2 3 4 5 6 7 8

(5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

(13) (14)

Penanggung Jawab UPPB-W

...(15)...

NIP

Total

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

KONDISI RUSAK BERAT

Jumlah

BarangNilai Barang Keterangan

Sub KelompokKode

UPKPBNo

Nama

UPKPB

Page 194: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

KONDISI RUSAK BERAT

TINGKAT WILAYAH

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-W

(4) : Diisi dengan nama UPPB-W

(5) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(6) : Diisi dengan Nama UPKPB

(7) : Diisi dengan Kode UPKPB

(8) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang

(9) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang

(10) : Diisi dengan jumlah barang

(11) : Diisi dengan jumlah nilai barang

(12) : Diisi dengan Keterangan

(13) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi

(14) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi

(15) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB-W

Page 195: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

4. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Berlebih Tingkat Wilayah

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

Kode UPPB-W : (3)

Nama UPPB-W : (4)

015.UPPB-W.4

Kode Barang Nama Barang

1 2 3 4 5 6 7 8

(5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

(13) (14)

Penanggung Jawab UPPB-W

...(15)...

NIP

Total

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

BERLEBIH

Jumlah

BarangNilai Barang Keterangan

Sub KelompokKode

UPKPBNo

Nama

UPKPB

Page 196: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI BERLEBIH

TINGKAT WILAYAH

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-W

(4) : Diisi dengan nama UPPB-W

(5) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(6) : Diisi dengan Nama UPKPB

(7) : Diisi dengan Kode UPKPB

(8) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang

(9) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang

(10) : Diisi dengan jumlah barang

(11) : Diisi dengan jumlah nilai barang

(12) : Diisi dengan Keterangan

(13) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi

(14) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi

(15) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB-W

Page 197: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

5. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Tidak Ditemukan Tingkat Wilayah

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

Kode UPPB-W : (3)

Nama UPPB-W : (4)

015.UPPB-W.5

Kode Barang Nama Barang

1 2 3 4 5 6 7 8

(5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

(13) (14)

Penanggung Jawab UPPB-W

...(15)...

NIP

Total

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

TIDAK DITEMUKAN

Jumlah

BarangNilai Barang Keterangan

Sub KelompokKode

UPKPBNo

Nama

UPKPB

Page 198: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

TIDAK DITEMUKAN

TINGKAT WILAYAH

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-W

(4) : Diisi dengan nama UPPB-W

(5) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(6) : Diisi dengan Nama UPKPB

(7) : Diisi dengan Kode UPKPB

(8) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang

(9) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang

(10) : Diisi dengan jumlah barang

(11) : Diisi dengan jumlah nilai barang

(12) : Diisi dengan Keterangan

(13) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi

(14) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi

(15) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB-W

Page 199: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

6. Surat Penetapan Hasil Inventarisasi - Tingkat Wilayah

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

Kode UPPB-W : (3)

Nama UPPB-W : (4)

SURAT PENETAPAN HASIL INVENTARISASI BMN

Telah selesai dilaksanakan inventarisasi Barang Milik Negara tingkat UPPB-W

....(4)....dengan jumlah satker sebanyak ....(5)....satker, yang telah selesai sebanyak

....(6).... satker, yang belum selesai sebanyak ....(7).... satker dengan periode

pelaksanaan inventarisasi BMN sejak tanggal.....(dd/mm/yy) sampai dengan

tanggal.....(dd/mm/yy). Dengan telah berakhirnya pelaksanaan inventarisasi BMN ini,

selanjutnya kami menetapkan hasil pelaksanaan inventarisasi BMN sebagai berikut:

1. Barang dengan kondisi baik ...(8)...unit Rp...(8)...

2. Barang dengan kondisi rusak ringan ...(8)...unit Rp...(8)...

3. Barang dengan kondisi rsuak berat ...(8)...unit Rp...(8)...

4. Barang tidak ditemukan ...(8)...unit Rp...(8)...

5. Berlebih ...(8)...unit Rp...(8)...

Demikian penetapan hasil inventarisasi BMN tingkat UPPB-W di ........(4).......

Penanggung Jawab UPPB-W

.........(9)......

NIP

015.UPPB-W.6

Page 200: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PENETAPAN HASIL INVENTARISASI

TINGKAT WILAYAH

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan kode UPPB-W

(4) : Diisi dengan nama UPPB-W

(5) : Diisi dengan jumlah satker yang ada di tingkat UPPB-W

(6) : Diisi dengan jumlah satker yang telah selesai melaksanakan Inventarisasi BMN

di tingkat UPPB-W

(7) : Diisi dengan jumlah satker yang belum selesai melaksanakan Inventarisasi BMN

di tingkat UPPB-W

(8) : Diisi sesuai dengan data pada Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN

di tingkat UPPB-W

(9) : Diisi nama Penanggung Jawab UPPB-W

Page 201: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

7. Surat Pernyataan - Tingkat Wilayah

UPPB : (1)

UPPB-E1 : (2)

Kode UPPB-W : (3)

Nama UPPB-W : (4)

SURAT PERNYATAAN

Kami Penanggung jawab pelaksanaan inventarisasi BMN pada .......(4)..............

menyatakan bahwa kegiatan inventarisasi BMN telah selesai dilaksanakan

oleh.....(5)..satker dari seluruh jumlah satker kami sejumlah ...(6)... satker dan kami

bersama dengan Unit Penatausahaan Pengguna Barang Tingkat Wilayah ....(4)...telah

melakukan validasi hasil inventarisasi dengan data BMN pada SIMAK BMN satuan

kerja Pada Wilayah Kerja...(4)...secara benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Setelah melalui proses validasi kami nyatakan bahwa pelaksanaan inventarisasi BMN

telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Penanggung Jawab UPPB-W

.........(7)......

NIP

015.UPPB-W.7

Page 202: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN

TINGKAT WILAYAH

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan kode UPPB-W

(4) : Diisi dengan nama UPPB-W

(5) : Diisi dengan jumlah satker yang telah selesai melaksanakan Inventarisasi BMN

di tingkat UPPB-W

(6) : Diisi dengan jumlah satker yang ada di tingkat UPPB-W

(7) : Diisi nama Penanggung Jawab UPPB-W

Page 203: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

DAFTAR DOKUMEN / FORMULIR TINGKAT UPPB-E1

NO Nomor Form NAMA DOKUMEN / FORMULIR

1. 015.UPPB-E1.1 Laporan Rekapitulasi Pelaksanaan Hasil Inventarisasi

2. 015.UPPB- E1.2 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Baik dan

Rusak Ringan

3. 015.UPPB- E1.3 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Rusak Berat

4. 015.UPPB- E1.4 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Berlebih

5. 015.UPPB- E1.5 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Tidak Ditemukan

6. 015.UPPB- E1.6 Surat Penetapan Hasil Inventarisasi

7. 015.UPPB- E1.7 Surat Pernyataan

Page 204: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

1. Laporan Rekapitulasi Pelaksanaan Hasil Inventarisasi Tingkat Eselon I

UPPB : (1)

Kode UPPB-E1 : (2)

Nama UPPB-E1 : (3)

LAPORAN REKAPITULASI PELAKSANAAN HASIL INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA

015.UPPB-E1.1

B RR RB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)

(18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)

...... , .........(27).........

Penanggung Jawab UPPB-E1

...(28)...

NIP

Jumlah

Barang

Nilai

Barang

Menurut

Administrasi

Total

NONama

UPKPB/UPPB-W

Nama

Barang

Kode

BarangKeterangan

KondisiNilai

BarangKuantitas Nilai Barang

Menurut InventarisasiSelisih Administrasi

dengan Inventarisasi

Jumlah

Barang

Page 205: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN

LAPORAN REKAPITULASI PELAKSANAAN HASIL INVENTARISASI

TINGKAT ESELON I

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(4) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(5) : Diisi dengan nama UPKPB/UPPB-W

(6) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang

(7) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan jumlah barang menurut administrasi

(9) : Diisi dengan nilai barang menurut administrasi

(10) : Diisi dengan jumlah barang menurut inventarisasi

(11) : Diisi dengan nilai barang menurut inventarisasi

(12) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi baik

(13) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak ringan

(14) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak berat

(15) : Diisi dengan selisih kuantitas menurut administrasi dengan inventarisasi

(16) : Diisi dengan selisih nilai barang menurut administrasi dengan inventarisasi

(17) : Diisi dengan keterangan tambahan

(18) : Diisi dengan total kolom 5 pada akhir periode akuntansi

(19) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi

(20) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi

(21) : Diisi dengan total kolom 8 pada akhir periode akuntansi

(22) : Diisi dengan total kolom 9 pada akhir periode akuntansi

(23) : Diisi dengan total kolom 10 pada akhir periode akuntansi

(24) : Diisi dengan total kolom 11 pada akhir periode akuntansi

(25) : Diisi dengan total kolom 12 pada akhir periode akuntansi

(26) : Diisi dengan total kolom 13 pada akhir periode akuntansi

(27) : Diisi dengan tempat dan tanggal pelaporan

(28) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPPB-E1

Page 206: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

2. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Baik dan Rusak Ringan

Tingkat Eselon I

UPPB : (1)

Kode UPPB-E1 : (2)

Nama UPPB-E1 : (3)

015.UPPB-E1.2

Kode

Barang

Nama

Barang

1 2 3 4 5 6 7 8

(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

(12) (13)

Penanggung Jawab UPPB-E1

...(14)...

NIP

Total

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

KONDISI BAIK DAN RUSAK RINGAN

Jumlah

BarangNilai Barang Keterangan

Sub KelompokKode

UPKPB/UPPB-WNo

Nama

UPKPB/UPPB-W

Page 207: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

KONDISI BAIK DAN RUSAK RINGAN

TINGKAT ESELON I

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama unit UPPB-E1

(4) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(5) : Diisi dengan Nama UPKPB/UPPB-W

(6) : Diisi dengan Kode UPKPB/UPPB-W

(7) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang

(9) : Diisi dengan jumlah barang

(10) : Diisi dengan jumlah nilai barang

(11) : Diisi dengan Keterangan

(12) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi

(13) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi

(14) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB-E1

Page 208: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

3. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Rusak Berat Tingkat Eselon I

UPPB : (1)

Kode UPPB-E1 : (2)

Nama UPPB-E1 : (3)

015.UPPB-E1.3

Kode Barang Nama Barang

1 2 3 4 5 6 7 8

(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

(12) (13)

Penanggung Jawab UPPB-W

...(14)...

NIP

Total

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

KONDISI RUSAK BERAT

Jumlah

BarangNilai Barang Keterangan

Sub KelompokKode

UPKPB/UPPB-WNo

Nama

UPKPB/UPPB-W

Page 209: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

KONDISI RUSAK BERAT

TINGKAT ESELON I

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama unit UPPB-E1

(4) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(5) : Diisi dengan Nama UPKPB/UPPB-W

(6) : Diisi dengan Kode UPKPB/UPPB-W

(7) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang

(9) : Diisi dengan jumlah barang

(10) : Diisi dengan nilai barang

(11) : Diisi dengan Keterangan

(12) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi

(13) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi

(14) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB-E1

Page 210: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

4. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Berlebih Tingkat Eselon I

UPPB : (1)

Kode UPPB-E1 : (2)

Nama UPPB-E1 : (3)

015.UPPB-E1.4

Kode Barang Nama Barang

1 2 3 4 5 6 7 8

(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

(12) (13)

Penanggung Jawab UPPB-W

...(14)...

NIP

Total

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

BERLEBIH

Jumlah

BarangNilai Barang Keterangan

Sub KelompokKode

UPKPB/UPPB-WNo

Nama

UPKPB/UPPB-W

Page 211: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI BERLEBIH

TINGKAT ESELON I

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama unit UPPB-E1

(4) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(5) : Diisi dengan Nama UPKPB/UPPB-W

(6) : Diisi dengan Kode UPKPB/UPPB-W

(7) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang

(9) : Diisi dengan jumlah barang

(10) : Diisi dengan jumlah nilai barang

(11) : Diisi dengan Keterangan

(12) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi

(13) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi

(14) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB-E1

Page 212: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

5. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Tidak Ditemukan Tingkat Eselon I

UPPB : (1)

Kode UPPB-E1 : (2)

Nama UPPB-E1 : (3)

015.UPPB-E1.5

Kode Barang Nama Barang

1 2 3 4 5 6 7 8

(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

(12) (13)

Penanggung Jawab UPPB-E1

...(14)...

NIP

Total

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

TIDAK DITEMUKAN

Jumlah

BarangNilai Barang Keterangan

Sub KelompokKode

UPKPB/UPPB-WNo

Nama

UPKPB/UPPB-W

Page 213: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

TIDAK DITEMUKAN

TINGKAT ESELON I

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama unit UPPB-E1

(4) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(5) : Diisi dengan Nama UPKPB/UPPB-W

(6) : Diisi dengan Kode UPKPB/UPPB-W

(7) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang

(9) : Diisi dengan jumlah barang

(10) : Diisi dengan jumlah nilai barang

(11) : Diisi dengan Keterangan

(12) : Diisi dengan jumlah barang (jumlah kolom 6)

(13) : Diisi dengan jumlah nilai barang (jumlah kolom 7)

(14) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB-E1

Page 214: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

6. Surat Penetapan Hasil Inventarisasi - Tingkat Eselon I

UPPB : (1)

Kode UPPB-E : (2)

Nama UPPB-E1 : (3)

SURAT PENETAPAN HASIL INVENTARISASI BMN

Telah selesai dilaksanakan inventarisasi Barang Milik Negara tingkat ....(3)....

dengan jumlah UPPB-W sebanyak ....(4)....UPPB-W dengan periode pelaksanaan

inventarisasi BMN sejak tanggal.....(dd/mm/yy) sampai dengan

tanggal.....(dd/mm/yy). Dengan telah berakhirnya pelaksanaan inventarisasi BMN ini,

selanjutnya kami menetapkan hasil pelaksanaan inventarisasi BMN sebagai berikut:

1. Barang dengan kondisi baik ...(5)...unit Rp...(5)...

2. Barang dengan kondisi rusak ringan ...(5)...unit Rp...(5)...

3. Barang dengan kondisi rsuak berat ...(5)...unit Rp...(5)...

4. Barang tidak ditemukan ...(5)...unit Rp...(5)...

5. Berlebih ...(5)...unit Rp...(5)...

Demikian penetapan hasil inventarisasi BMN tingkat ........(3).......

Penanggung Jawab UPPB-E1

.........(6)......

NIP

015.UPPB-E1.6

Page 215: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PENETAPAN HASIL INVENTARISASI

TINGKAT ESELON I

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan kode UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(4) : Diisi dengan jumlah UPPB-W yang ada di tingkat UPPB-E1

(5) : Diisi sesuai dengan data pada Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN

di tingkat UPPB-E1

(6) : Diisi nama Penanggung Jawab UPPB-E1

Page 216: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

7. Surat Pernyataan Pelaksanaan Inventarisasi - Tingkat Eselon I

UPPB : (1)

Kode UPPB-E1 : (2)

Nama UPPB-E1 : (3)

SURAT PERNYATAAN

Kami Penanggung jawab pelaksanaan inventarisasi BMN pada .......(3)..............

menyatakan bahwa kegiatan inventarisasi BMN telah selesai dilaksanakan

oleh.....(4)..UPPB-W dari seluruh jumlah UPPB-W kami sejumlah ...(5)... UPPB-W

dan kami bersama dengan Unit Penatausahaan Pengguna Barang Tingkat ....(3)...telah

melakukan validasi hasil inventarisasi dengan data BMN pada SIMAK BMN di

tingkat...(4)...secara benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Setelah melalui proses

validasi kami nyatakan bahwa pelaksanaan inventarisasi BMN telah dilaksanakan

sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Penanggung Jawab UPPB-E1

.........(6)......

NIP

015.UPPB-E1.7

Page 217: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN

PELAKSANAAN INVENTARISASI TINGKAT ESELON I

(1) : Diisi dengan nama UPPB

(2) : Diisi dengan kode UPPB-E1

(3) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(4) : Diisi dengan jumlah UPPB-W yang telah selesai melaksanakan Inventarisasi BMN

di tingkat UPPB-E1

(5) : Diisi dengan jumlah UPPB-W yang ada di tingkat UPPB-E1

(6) : Diisi nama Penanggung Jawab UPPB-W

Page 218: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

DAFTAR DOKUMEN / FORMULIR TINGKAT UPPB

NO Nomor Form NAMA DOKUMEN / FORMULIR

1. 015.UPPB.1 Laporan Rekapitulasi Pelaksanaan Hasil Inventarisasi

2. 015.UPPB.2 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Baik dan Rusak

Ringan

3. 015.UPPB.3 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Rusak Berat

4. 015.UPPB.4 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Berlebih

5. 015.UPPB.5 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Tidak Ditemukan

6. 015.UPPB.6 Surat Penetapan Hasil Inventarisasi

7. 015.UPPB.7 Surat Pernyataan

Page 219: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

1. Laporan Rekapitulasi Pelaksanaan Hasil Inventarisasi BMN Tingkat UPPB

Kode UPPB : (1)

Nama UPPB : (2)

LAPORAN REKAPITULASI PELAKSANAAN HASIL INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA

015.UPPB.1

B RR RB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

(17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25)

...... , .........(26).........

Penanggung Jawab UPPB

...(27)...

NIP

KeteranganKondisiNilai

BarangKuantitas Nilai

Menurut InventarisasiSelisih Administrasi

dengan Inventarisasi

Jumlah

Barang

Jumlah

Barang

Nilai

Barang

Menurut

Administrasi

Total

NO Nama UPPB-E1Nama

Barang

Kode

Barang

Page 220: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN

LAPORAN REKAPITULASI PELAKSANAAN HASIL INVENTARISASI

TINGKAT WILAYAH

(1) : Diisi dengan kode loaksi UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB

(3) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(4) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(5) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang

(6) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang

(7) : Diisi dengan jumlah barang menurut administrasi

(8) : Diisi dengan harga barang menurut administrasi

(9) : Diisi dengan jumlah barang menurut inventarisasi

(10) : Diisi dengan nilai barang menurut inventarisasi

(11) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi baik

(12) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak ringan

(13) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak berat

(14) : Diisi dengan selisih kuantitas menurut administrasi dengan inventarisasi

(15) : Diisi dengan selisih nilai barang menurut administrasi dengan inventarisasi

(16) : Diisi dengan keterangan tambahan

(17) : Diisi dengan total kolom 5 pada akhir periode akuntansi

(18) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi

(19) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi

(20) : Diisi dengan total kolom 8 pada akhir periode akuntansi

(21) : Diisi dengan total kolom 9 pada akhir periode akuntansi

(22) : Diisi dengan total kolom 10 pada akhir periode akuntansi

(23) : Diisi dengan total kolom 11 pada akhir periode akuntansi

(24) : Diisi dengan total kolom 12 pada akhir periode akuntansi

(25) : Diisi dengan total kolom 13 pada akhir periode akuntansi

(26) : Diisi dengan tempat dan tanggal pelaporan

(27) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPPB

Page 221: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

2. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Baik dan Rusak Ringan

Tingkat UPPB

Kode UPPB : (1)

Nama Unit UPPB : (2)

015.UPPB.2

Kode

Barang

Nama

Barang

1 2 3 4 5 6 7 8

(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

(11) (12)

Penanggung Jawab UPPB

...(13)...

NIP

Total

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

KONDISI BAIK DAN RUSAK RINGAN

Jumlah

BarangNilai Barang Keterangan

Sub Kelompok

Kode UPPB-E1No Nama UPPB-E1

Page 222: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

KONDISI BAIK DAN RUSAK RINGAN

TINGKAT UPPB

(1) : Diisi dengan kode lokasi UPPB

(2) : Diisi dengan nama unit UPPB

(3) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(4) : Diisi dengan Nama UPPB-E1

(5) : Diisi dengan Kode UPPB-E1

(6) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang

(7) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan jumlah barang

(9) : Diisi dengan nilai barang

(10) : Diisi dengan Keterangan

(11) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi

(12) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi

(13) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB

Page 223: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

3. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Rusak Berat Tingkat UPPB

Kode UPPB : (1)

Nama Unit UPPB : (2)

015.UPPB-E1.3

Kode Barang Nama Barang

1 2 3 4 5 6 7 8

(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

(11) (12)

Penanggung Jawab UPPB

...(13)...

NIP

Total

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

KONDISI RUSAK BERAT

Jumlah

Barang

Nilai

BarangKeterangan

Sub Kelompok

Kode UPPB-E1No Nama UPPB-E1

Page 224: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

KONDISI RUSAK BERAT

TINGKAT UPPB

(1) : Diisi dengan kode lokasi UPPB

(2) : Diisi dengan nama unit UPPB

(3) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(4) : Diisi dengan Nama UPPB-E1

(5) : Diisi dengan Kode UPPB-E1

(6) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang

(7) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan jumlah barang

(9) : Diisi dengan nilai barang

(10) : Diisi dengan Keterangan

(11) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi

(12) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi

(13) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB

Page 225: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

4. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Berlebih Tingkat UPPB

Kode UPPB : (1)

Nama Unit UPP : (2)

015.UPPB.4

Kode

Barang

Nama

Barang

1 2 3 4 5 6 7 8

(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

(11) (12)

Penanggung Jawab UPPB

...(13)...

NIP

Total

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

BERLEBIH

Jumlah

BarangNilai Barang Keterangan

Sub Kelompok

KODE UPPB-E1No Nama UPPB-E1

Page 226: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI BERLEBIH

TINGKAT UPPB

(1) : Diisi dengan kode lokasi UPPB

(2) : Diisi dengan nama unit UPPB

(3) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(4) : Diisi dengan Nama UPPB-E1

(5) : Diisi dengan Kode UPPB-E1

(6) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang

(7) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan jumlah barang

(9) : Diisi dengan nilai barang

(10) : Diisi dengan Keterangan

(11) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi

(12) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi

(13) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB

Page 227: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

5. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Tidak Ditemukan Tingkat UPPB

Kode UPPB : (1)

Nama Unit UPPB : (2)

015.UPPB.5

Kode Barang Nama Barang

1 2 3 4 5 6 7 8

(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

(11) (12)

Penanggung Jawab UPPB-E1

...(13)...

NIP

Total

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

TIDAK DITEMUKAN

Jumlah

BarangNilai Barang Keterangan

Sub Kelompok

Kode UPPB-E1No Nama UPPB-E1

Page 228: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN

REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI

TIDAK DITEMUKAN

TINGKAT UPPB

(1) : Diisi dengan kode lokasi UPPB

(2) : Diisi dengan nama unit UPPB

(3) : Diisi dengan nomor urut pencatatan

(4) : Diisi dengan Nama UPPB-E1

(5) : Diisi dengan Kode UPPB-E1

(6) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang

(7) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang

(8) : Diisi dengan jumlah barang

(9) : Diisi dengan nilai barang

(10) : Diisi dengan Keterangan

(11) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi

(12) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi

(13) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB

Page 229: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

6. Surat Penetapan Hasil Inventarisasi - Tingkat UPPB

Kode UPPB : (1)

Nama UPPB : (2)

SURAT PENETAPAN HASIL INVENTARISASI BMN

Telah selesai dilaksanakan inventarisasi Barang Milik Negara (BMN) tingkat

Kementerian Keuangan dengan jumlah Unit Eselon I sebanyak ....(3)....UPPB-E1

dengan periode pelaksanaan inventarisasi BMN sejak tanggal.....(dd/mm/yy) sampai

dengan tanggal.....(dd/mm/yy). Dengan telah berakhirnya pelaksanaan inventarisasi

BMN ini, selanjutnya kami menetapkan hasil pelaksanaan inventarisasi BMN sebagai

berikut:

1. Barang dengan kondisi baik ...(4)...unit Rp...(4)...

2. Barang dengan kondisi rusak ringan ...(4)...unit Rp...(4)...

3. Barang dengan kondisi rsuak berat ...(4)...unit Rp...(4)...

4. Barang tidak ditemukan ...(4)...unit Rp...(4)...

5. Berlebih ...(4)...unit Rp...(4)...

Demikian penetapan hasil inventarisasi BMN di tingkat Kementerian Keuangan

Penanggung Jawab UPPB

.........(5)......

NIP

015.UPPB.6

Page 230: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PENETAPAN HASIL INVENTARISASI

TINGKAT UPPB

(1) : Diisi dengan kode UPPB

(2) : Diisi dengan nama UPPB

(3) : Diisi dengan jumlah UPPB-E1 yang ada di tingkat UPPB

(4) : Diisi sesuai dengan data pada Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN

tingkat UPPB

(5) : Diisi nama Penanggung Jawab UPPB

Page 231: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

7. Surat Pernyataan Pelaksanaan Inventarisasi - Tingkat UPPB

Kode UPPB : (1)

Nama UPPB : (2)

SURAT PERNYATAAN

Kami Penanggung jawab pelaksanaan inventarisasi Barang Milik Negara pada

tingkat Kementerian Keuangan menyatakan bahwa kegiatan inventarisasi BMN telah

selesai dilaksanakan oleh.....(3)..UPPB-E1 dari seluruh jumlah UPPB-E1 kami

sejumlah ...(4)... UPPB-E1 dan kami bersama dengan Unit Penatausahaan Pengguna

Barang Tingkat Kementerian Keuangan telah melakukan validasi hasil inventarisasi

dengan data BMN pada SIMAK BMN di tingkat Kementerian Keuangan secara

benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Setelah melalui proses validasi kami

nyatakan bahwa pelaksanaan inventarisasi BMN telah dilaksanakan sesuai ketentuan

yang berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

Penanggung Jawab UPPB

.........(5)......

NIP

015.UPPB.7

Page 232: draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN

PELAKSANAAN INVENTARISASI TINGKAT UPPB

(1) : Diisi dengan kode UPPB-E1

(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1

(3) : Diisi dengan jumlah UPPB-E1 yang telah selesai melaksanakan Inventarisasi BMN

di tingkat UPPB

(4) : Diisi dengan jumlah UPPB-E1 yang ada di tingkat UPPB

(5) : Diisi nama Penanggung Jawab UPPB

a.n. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Sekretaris Jenderal,

Ainun Na'im

NIP 196012041986011001