Kebijakan Pengawasan Inspektorat Jenderal Kemristekdikti dan ...
draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti
Transcript of draft petunjuk teknis pengawasan bersama bpkp itjen kemristekdikti
PETUNJUK TEKNISPENGAWASAN BERSAMABPKP-INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
1
A LATAR BELAKANG
Sebagai wujud dari penandatangan Nota Kesepahaman
Kemristekdikti-BPKP NO 9/M/NK/IV/2016 dan MOU-5/K/D2/2016
tanggal 15 Juli 2016, pasal 2, Kerjasama pengawasan Intern, dalam
tahun 2016 direncanakan 2 (dua) agenda utama yang menjadi fokus
utama kegiatan pengawasan yaitu pelaksanaan audit atas aset
bermasalah di lingkungan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi dan pelaksanaan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang pada tahun
2015 memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian dari BPK RI.
Hal tersebut di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Audit Aset Bermasalah
Dalam beberapa tahun terakhir, pelaksanaan program pemerintah
khususnya pada pembangunan sarana dan prasarana Perguruan
Tinggi Negeri mengalami hambatan yaitu dijumpai permasalahan
tidak selesainya atau terbengkelainya pembangunan konstruksi
gedung (mangkrak).
Dampak dari hal tersebut di atas sarana dan prasarana pendidikan
tinggi yang seharusnya dapat menampung pertumbuhan jumlah
mahasiswa untuk meningkatkan angka partisipasi kasar menjadi
terganggu, di samping itu harapan untuk peningkatan mutu
pendidikan tinggi juga terpengaruh. Pada beberapa Perguruan
Tinggi Negeri telah muncul masalah penyediaan daya tampung.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi telah menyampaikan
GAMBARAN UMUM KEGIATANAUDIT DAN MONITORING PENGAWASANBERSAMA KEMRISTEKDIKTI
2
permasalahan tidak selesai/terbengkelai/mangkraknya beberapa
pembangunan sarana dan prasarana pendidikan tinggi berupa
Rumah Sakit Pendidikan, Gedung dan Asrama kepada Presiden RI
dalam rapat sidang paripurna kabinet, menyikapi hal tersebut
Presiden telah memberikan arahan kepada Kepala BPKP untuk
untuk melakukan audit terhadap aset bermasalah di lingkungan
Kemristekdikti.
Sebagai gambaran berdasarkan data awal dari Direktorat Jenderal
Sumber Daya Iptek dan Dikti pada 88 PTN di seluruh Indonesia
tercatat posisi Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2015
sebesar Rp9,076 Trilyun dan pada program pembangunan Rumah
Sakit Pendidikan, dari 24 Rumah Sakit Pendidikan Pendidikan baru
beroperasi sebanyak 6 RSP PTN sedangkan pada 19 RSP PTN
masih memerlukan dana untuk penyelesaiannya sebesar Rp7,822
Trilyun. Data tersebut di atas masih perlu divalidasi dengan
masing-masing PTN terutama pada data gedung dan bangunan
karena belum tersedia data nilai gedung dan bangunan yang
terbengkelai dan proyeksi kebutuhan penyelesaian
pembangunannya.
2. Strategi Peningkatan Kualitas Opini Laporan Keuangan
Hasil Perneriksaan atas Laporan Keuangan Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015, BPK menemukan
adanya kelernahan sistem pengendalian intern dalam
penyusunan laporan keuangan yaitu:
a. Proses penyusunan Laporan Keuangan Kemenristekdikti Tahun
2015 belurn tertib dan tidak melalui tahapan Iikuidasi yang
memadai sehingga mempengaruhi penyajian akun-akun
meliputi: (1) penyajian Kas dan Bank tidak sesuai dengan saldo
tunai dan rekening koran serta pengendalian pengelolaan kas
3
pada satker-satker di lingkungan Kemenristekdikti tidak
memadai, (2) penyajian dan pengungkapan Piutang tidak
menggambarkan kondisi yang sebenarnya. (3) Penyajian dan
pengungkapan Persediaan tidak menggambarkan kondisi
yang sebenarnya, dan (4) Penatausahaan dan penyajian Aset
Tetap belurn memadai.
b. Pengelolaan aset berupa tanah dan bangunan belum memadai,
meliputi: (1) penatausahaan aset tanah pada satker-satker
Kemenristekdikti belum optimal, (2) aset tanah pada PTN
dalam proses sengketa dan permasalahan hukum, dan (3) aset
tanah dan rumah dinas masih dikuasai oleh pihak lain.
Atas pemberian opini tersebut di atas selanjutnya telah disepakati
suatu Rencana Aksi (action plan) tindak lanjut rekomendasi BPK
RI, Inspektorat Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi sesuai dengan fungsi dan perannya
melaksanakan beberapa kegiatan pengawasan dalam wujud
pelaksanaan kegiatan audit, pemantauan penyelesaian tindak lanjut
hasil audit BPK RI dan di samping itu bersama dengan Sekretariat
Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
melaksanakan pemantauan atas rekomendasi BPK RI untuk
melakukan inventarisasi BMN secara menyeluruh di lingkungan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Menindaklanjuti hal tersebut di atas Inspektur Jenderal ementerian
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi telah menyurati BPKP untuk
mejalin kerjasama pengawasan bersama BPKP-Inspektorat Jenderal
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
B MAKSUD DAN TUJUAN
Kegiatan pengawasan bersama dimaksudkan untuk membantu
4
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk:
1. Melaksanakan audit aset bermasalah dilingkungan Kementerian
Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk memperoleh informasi
yang relevan dan valid mengenai jumlah, nilai dan kondisi aset
bermasalah sebagai bahan bagi Pemerintah dalam menetapkan
prioritas dan kebijakan penyelesaian pembangunannya
2. Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan negara melalui
serangkaian kegiatan pengawasan untuk meningkatkan kualitas
pencapaian opini atas laporan keuangan Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi, meningkatkan sistem
pengendalian intern dan alih pengetahuan dalam bidang
pengawasan kepada Inspektorat Jenderal Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
C RUANG LINGKUP KEGIATAN PENGAWASAN
Ruang lingkup kegiatan pengawasan meliputi:
1. Audit Aset Bermasalah
2. Audit Tujuan Tertentu Atas Aset Lancar, Aset Tetap, Aset Lainnya
3. Pendampingan Penyelesaian Tindak Lanjut BPK RI
4. Pendampingan dan Monitoring pelaksanaan Inventarisasi dan
Penilaian BMN
5. Pengawalan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Tinggi
APBNP Tahun 2016.
D SASARAN KEGIATAN PENGAWASAN
Sasaran kegiatan pengawasan meliputi satuan kerja Perguruan Tinggi
Negeri dan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) di seluruh
Indonesia.
5
E PELAKSANA
Pelaksana kegiatan pengawasan adalah Tim BPKP Pusat, Tim BPKP
Perwakilan dan Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi
F WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan kegiatan adalah dalam periode bulan Oktober
sampai dengan Desember 2016.
G OUTPUT
Output hasil kegiatan berupa Laporan Hasil
Audit/Pendampingan/Monitoring individual per satuan kerja dan Laporan
Kompilasi Nasional
H PEMBIAYAAN
Seluruh pembiayaan kegiatan pengawasan bersama menjadi beban
Inspektorat Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi
I SISTEMATIKA PEDOMAN
BAGIAN SATU Gambaran Umum Kegiatan Audit danMonitoring Pengawasan Bersama BPKP-Inspektorat Jenderal Kementerian RisetTeknologi dan Pendidikan Tinggi
BAGIAN DUA Audit Aset Bermasalah
BAGIAN TIGA Audit Tujuan Tertentu atas Aset Lancar, AsetTetap dan Aset Lainnya
BAGIAN EMPAT Pendampingan dan Monitoring Tindak LanjutHasil Audit BPK RI
BAGIAN LIMA Pendampingan dan Monitoring 4.pelaksanaanInventarisasi dan Penilaian BMN
BAGIAN ENAM Pengawalan Pengadaan Sarana dan PrasaranaPendidikan Tinggi APBNP Tahun 2016.
6
RANCANGAN JADWAL KEGIATAN PENGAWASAN BERSAMA
NO URAIAN
SEP OKTOBER NOPEMBER DESEMBER
M 4 M 1 M 2 M 3 M 4 M 1 M 2 M 3 M 4 M 1 M 2 M 3 M 4
A UMUM
1RAPAT KOORDINASIDAN SOSIALISASI
UT28-30
2 PENYUSUNAN RABUT28-30
BAUDIT ASETBERMASALAH
1 PERSIAPAN
2PELAKSANAANAUDIT
3QUALITYASSURANCE
4KOMPILASINASIONAL
CAUDIT TUJUANTERTENTU
1 PERSIAPAN
2PELAKSANAANAUDIT
3QUALITYASSURANCE
4KOMPILASINASIONAL
DPEMANTAUANTLHA BPK RI
1 PERSIAPAN
2PEMANTAUAN TLHABPK RI
3QUALITYASSURANCE
4KOMPILASINASIONAL
E
PEMANTAUANINVENTARISASIBMN
1 PERSIAPAN
2 PEMANTAUAN
7
NO URAIAN SEP OKTOBER NOPEMBER DESEMBER
INVENTARISASIBMN
3QUALITYASSURANCE
4KOMPILASINASIONAL
FPENGAWALANSARPRAS APBNP
1 PERSIAPAN
2VERIFIKASITUNGGAKANPEMBAYARAN
3REVIU PENGADAANBARANG/JASA
4PEMANTAUANPELAKSANAANPEMBANGUNAN
5QUALITYASSURANCE
6KOMPILASINASIONAL
8
No Nama PTN Provinsi RSP KDP APBNPATTASET
BMN
1Universitas Syiah Kuala, BandaAceh
AcehAPBNP
PTN BMN
2Universitas Malikussaleh,Lhokseumawe
Aceh RSPKDP APBNP
PTN BMN
3 Politeknik Negeri Lhokseumawe, AcehAPBNP
BMN
4Universitas Samudra, KotaLangsa
AcehKDP APBNP
BMN
5Universitas Teuku Umar,Meulaboh
AcehKDP
BMN
6 Kopertis 13 AcehKOPERTIS
BMN
7Universitas Sumatera Utara(USU), Medan
SumateraUtara
RSP BMN
8Universitas Negeri Medan(Unimed), Medan
SumateraUtara KDP
PTN BMN
9 Politeknik Negeri Medan, MedanSumateraUtara
BMN
10 Kopertis 1SumateraUtara KOPERTIS
BMN
11 Universitas Andalas, PadangSumateraBarat
RSPKDP APBNP
BLU BMN
12Universitas Negeri Padang,Padang
SumateraBarat KDP APBNP
BLU BMN
13Politeknik Negeri Padang,Padang
SumateraBarat KDP
PTN BMN
14Politeknik Pertanian NegeriPayakumbuh, Payakumbuh
SumateraBarat KDP APBNP
BMN
15Institut Seni Indonesia PadangPanjang , Padang Panjang
SumateraBarat KDP
BMN
16 Kopertis 10SumateraBarat KOPERTIS
BMN
17 Universitas Riau, Pekanbaru Riau RSPKDP APBNP
BLU BMN
18Politeknik Negeri Bengkalis,Bengkalis
RiauKDP
BMN
19Universitas Maritim Raja Ali Haji,Tanjungpinang
KepulauanRiau KDP APBNP
PTN BMN
9
No Nama PTN Provinsi RSP KDP APBNPATTASET
BMN
20 Politeknik Negeri Batam, BatamKepulauanRiau KDP APBNP
BMN
21 Universitas Jambi, Jambi Jambi RSPKDP APBNP
PTN BMN
22 Universitas Bengkulu, Bengkulu Bengkulu RSPKDP APBNP
BLU BMN
23Universitas Sriwijaya, Palembangdan Inderalaya
SumateraSelatan KDP
BLU BMN
24Politeknik Negeri Sriwijaya,Palembang
SumateraSelatan KDP APBNP
BMN
25 Kopertis 2SumateraSelatan KOPERTIS
BMN
26Universitas Lampung, BandarLampung
Lampung RSPKDP APBNP
BLU BMN
27Institut Teknologi Sumatera,Bandar Lampung
LampungKDP APBNP
PTN BMN
28Universitas Bangka Belitung,Bangka Belitung
BangkaBelitung KDP APBNP
PTN BMN
29Politeknik Manufaktur Negeri,Bangka Belitung
BangkaBelitung APBNP
BMN
30Universitas Sultan AgengTirtayasa, Serang dan Cilegon
BantenAPBNP
BLU BMN
31Universitas Terbuka, PondokCabe
BantenKDP
BLU BMN
32Universitas Indonesia (UI),Jakarta dan Depok, Jawa Barat
DKI Jakarta RSPAPBNP
BMN
33 Universitas Negeri Jakarta (UNJ) DKI JakartaKDP APBNP
BLU BMN
34Universitas PembangunanNasional "Veteran" Jakarta(UPN)
DKI JakartaAPBNP
PTN BMN
35 Politeknik Negeri Jakarta DKI JakartaKDP APBNP
PTN BMN
36 Politeknik Negeri Media Kreatif DKI JakartaKDP
BMN
37 Kopertis 3 DKI JakartaKOPERTIS
BMN
38 Politeknik Negeri Indramayu Jawa Barat BMN
10
No Nama PTN Provinsi RSP KDP APBNPATTASET
BMN
APBNP
39Politeknik Manufaktur NegeriBandung (Polman), Bandung
Jawa Barat PTN BMN
40Universitas Padjadjaran(UNPAD), Bandung danSumedang
Jawa Barat RSPKDP
PTN BH BMN
41Universitas Siliwangi (UNSIL),Tasikmalaya
Jawa Barat PTN BMN
42Institut Pertanian Bogor (IPB),Bogor
Jawa BaratAPBNP
BMN
43Politeknik Negeri Bandung(Polban), Bandung
Jawa BaratKDP
PTN BMN
44Universitas SingaperbangsaKarawang
Jawa Barat PTN BMN
45 Kopertis 4 Jawa BaratKOPERTIS
BMN
46Universitas Diponegoro,Semarang (UNDIP)
Jawa Tengah RSPKDP APBNP
PTN BH BMN
47Universitas Negeri Semarang,Semarang (UNNES)
Jawa TengahKDP APBNP
BLU BMN
48Universitas Jenderal Soedirman,Purwokerto (UNSOED)
Jawa TengahKDP
BLU BMN
49Universitas Sebelas Maret (UNS),Surakarta dan Kebumen
Jawa Tengah RSPKDP
BLU BMN
50Universitas Tidar (Untidar),Magelang
Jawa TengahKDP APBNP
PTN BMN
51Politeknik Negeri Cilacap,CIlacap
Jawa TengahAPBNP
BMN
52Politeknik Negeri Semarang,Semarang (Polines)
Jawa TengahKDP APBNP
BMN
53Politeknik Maritim NegeriIndonesia, Semarang
Jawa TengahKDP APBNP
BMN
54Institut Seni Indonesia Surakarta,Surakarta, Surakarta
Jawa TengahKDP APBNP
BMN
55 Kopertis 6 Jawa TengahKOPERTIS
BMN
56 Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta RSPAPBNP
BMN
11
No Nama PTN Provinsi RSP KDP APBNPATTASET
BMN
57Universitas Negeri Yogyakarta(UNY)
YogyakartaKDP
BLU BMN
58Universitas PembangunanNasional Veteran (UPN),Yogyakarta
Yogyakarta PTN BMN
59Institut Seni IndonesiaYogyakarta (ISI)
YogyakartaKDP
BMN
60 Kopertis 5 YogyakartaKOPERTIS
BMN
61Institut Teknologi SepuluhNopember (ITS), Surabaya
Jawa TimurKDP
PTN BH BMN
62Universitas Airlangga (Unair),Surabaya dan Banyuwangi
Jawa Timur RSPAPBNP
PTN BH BMN
63Universitas Negeri Surabaya(Unesa), Surabaya
Jawa TimurKDP APBNP
BLU BMN
64Universitas PembangunanNasional "Veteran" Jawa Timur(UPN), Surabaya
Jawa Timur PTN BMN
65Universitas Brawijaya (UB),Malang dan Kediri
Jawa Timur RSPKDP APBNP
BLU BMN
66Universitas Negeri Malang (UM),Malang
Jawa TimurKDP APBNP
BLU BMN
67Universitas Jember (UNEJ),Jember
Jawa Timur RSPKDP APBNP
PTN BMN
68Universitas Trunojoyo Madura(UTM), Bangkalan, Madura
Jawa TimurKDP APBNP
PTN BMN
69Politeknik Elektronika NegeriSurabaya (PENS), Surabaya
Jawa TimurKDP
BMN
70Politeknik Perkapalan NegeriSurabaya (PPNS), Surabaya
Jawa TimurKDP APBNP
BMN
71Politeknik Negeri Malang(POLINEMA), Malang
Jawa TimurKDP
BLU BMN
72Politeknik Negeri Jember(POLIJE), Jember
Jawa TimurKDP APBNP
BMN
73Politeknik Negeri Madiun (PNM),Madiun
Jawa TimurKDP
BMN
74Politeknik Negeri Madura(POLTERA), Sampang
Jawa TimurKDP APBNP
BMN
12
No Nama PTN Provinsi RSP KDP APBNPATTASET
BMN
75Politeknik Negeri Banyuwangi(Poliwangi), Banyuwangi
Jawa TimurKDP APBNP
BMN
76 Kopertis 7 Jawa TimurKOPERTIS
BMN
77Universitas Udayana (UNUD),Denpasar
Bali RSPKDP
BLU BMN
78Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja
BaliKDP APBNP
BLU BMN
79 Politeknik Negeri Bali, Badung BaliKDP
PTN BMN
80Institut Seni Indonesia Denpasar,Denpasar
BaliKDP
BMN
81 Kopertis 8 BaliKOPERTIS
BMN
82Universitas Mataram (Unram),Mataram
NTB RSPKDP APBNP
BLU BMN
83Universitas Nusa Cendana(Undana), Kupang
NTT RSPKDP APBNP
PTN BMN
84Politeknik Negeri Kupang,Kupang
NTTKDP APBNP
BMN
85Politeknik Pertanian NegeriKupang, Kupang
NTTKDP APBNP
BMN
86Universitas Tanjungpura,Pontianak
KalimantanBarat
RSPKDP APBNP
PTN BMN
87Politeknik Negeri Pontianak,Pontianak
KalimantanBarat KDP APBNP
BMN
88Politeknik Negeri Sambas,Sambas
KalimantanBarat KDP APBNP
BMN
89Politeknik Negeri Ketapang,Ketapang
KalimantanBarat KDP APBNP
BMN
90Universitas Palangka Raya,Palangka Raya
KalimantanTengah KDP
PTN BMN
91Universitas LambungMangkurat, Banjarmasin
KalimantanSelatan KDP
PTN BMN
92Politeknik Negeri Tanah Laut,Pelaihari
KalimantanSelatan KDP APBNP
BMN
93 Kopertis 11KalimantanSelatan KOPERTIS
BMN
13
No Nama PTN Provinsi RSP KDP APBNPATTASET
BMN
94Institut Teknologi Kalimantan(ITK), Balikpapan
KalimantanTimur APBNP
BMN
95Politeknik Negeri Samarinda,Samarinda
KalimantanTimur KDP APBNP
BMN
96Politeknik Pertanian NegeriSamarinda, Samarinda
KalimantanTimur KDP
BMN
97Politeknik Negeri Balikpapan,Balikpapan
KalimantanTimur KDP APBNP
BMN
98Universitas Mulawarman,Samarinda
KalimantanTimur KDP APBNP
BLU BMN
99Universitas Borneo Tarakan,Tarakan
KalimantanUtara KDP APBNP
BMN
100Universitas Sulawesi Barat,Majene
SulawesiBarat KDP APBNP
BMN
101Universitas Sam Ratulangi,Manado
SulawesiUtara
RSPKDP APBNP
PTN BMN
102Universitas Negeri Manado,Manado
SulawesiUtara KDP
BMN
103Politeknik Negeri Manado,Manado
SulawesiUtara KDP APBNP
BMN
104Politeknik Negeri Nusa Utara,Tahuna
SulawesiUtara APBNP
BMN
105Universitas Negeri Gorontalo,Gorontalo
GorontaloKDP APBNP
BLU BMN
106 Universitas Tadulako, PaluSulawesiTengah
RSPKDP APBNP
BLU BMN
107Universitas Negeri Makassar(UNM), Kota Makassar, KotaParepare, Kabupaten Bone
SulawesiSelatan KDP APBNP
BMN
108Universitas Hasanuddin (Unhas),Makassar
SulawesiSelatan
RSPKDP APBNP
BMN
109Politeknik Pertanian NegeriPangkajene Kepulauan,Pangkajene Kepulauan
SulawesiSelatan KDP APBNP
BMN
110Politeknik Negeri UjungPandang, Makassar
SulawesiSelatan KDP APBNP
BMN
111 Kopertis 9SulawesiSelatan KOPERTIS
BMN
14
No Nama PTN Provinsi RSP KDP APBNPATTASET
BMN
112 Universitas Haluoleo, KendariSulawesiTenggara
RSPKDP APBNP
BLU BMN
113Universitas 19 November,Kolaka
SulawesiTenggara KDP APBNP
PTN BMN
114 Universitas Pattimura, Ambon MalukuKDP APBNP
PTN BMN
115 Politeknik Perikanan Negeri Tual MalukuKDP
BMN
116 Kopertis 12 MalukuKOPERTIS
BMN
117 Universitas Khairun, TernateMalukuUtara KDP
PTN BMN
118Universitas Cendrawasih(Uncen), Jayapura
Papua RSPKDP APBNP
PTN BMN
119Universitas Musamus Merauke,Merauke
PapuaKDP APBNP
BMN
120 Kopertis 14 PapuaKOPERTIS
BMN
121 Universitas Papua, Manokwari Papua BaratKDP APBNP
PTN BMN
122 Politeknik Negeri Fak Fak Papua BaratKDP APBNP
BMN
1
A LATAR BELAKANG
Dalam beberapa tahun terakhir, pelaksanaan program pemerintah
khususnya pada pembangunan sarana dan prasarana Perguruan Tinggi
Negeri mengalami hambatan, dalam pelaksanaan pembangunan
gedung dan bangunan prasarana pembelajaran maupun pembangunan
rumah sakit pendidikan dijumpai permasalahan tidak selesainya atau
terbengkelainya pembangunan konstruksi gedung (mangkrak).
Hampir di seluruh PTN terdapat bangunan yang tidak selesai,
penyebabnya bervariasi antara lain rekanan yang melaksanakan
kontrak pembangunan wanprestasi atau tidak menyelesaikan
pekerjaannya, terlambatnya turunnya anggaran juga berpengaruh pada
penyelesaian pekerjaan, pada rencana pembangunan lanjutan
prasarana pendidikan terkendala dengan tidak berlanjutnya penyediaan
anggaran bahkan pada anggaran yang sudah disediakan terganggu
dengan adanya kebijakan penghematan anggaran.
Dampak dari hal tersebut di atas sarana dan prasarana pendidikan
tinggi yang seharusnya dapat menampung pertumbuhan jumlah
mahasiswa untuk meningkatkan angka partisipasi kasar menjadi
terganggu, di samping itu harapan untuk peningkatan mutu pendidikan
tinggi juga terpengaruh. Pada beberapa Perguruan Tinggi Negeri telah
muncul masalah penyediaan daya tampung.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi telah menyampaikan
permasalahan tidak selesai/terbengkelai/mangkraknya beberapa
pembangunan sarana dan prasarana pendidikan tinggi berupa Rumah
AUDIT ASET BERMASALAH
2
Sakit Pendidikan, Gedung dan Asrama kepada Presiden RI dalam rapat
sidang paripurna kabinet, menyikapi hal tersebut Presiden telah
memberikan arahan kepada Kepala BPKP untuk untuk melakukan audit
terhadap aset bermasalah di lingkungan Kemristekdikti.
Sebagai gambaran berdasarkan data awal dari Direktorat Jenderal
Sumber Daya Iptek dan Dikti pada 88 PTN di seluruh Indonesia tercatat
posisi Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2015 sebesar
Rp9,076 Trilyun dan pada program pembangunan Rumah Sakit
Pendidikan, dari 24 Rumah Sakit Pendidikan Pendidikan baru
beroperasi sebanyak 6 RSP PTN sedangkan pada 19 RSP PTN masih
memerlukan dana untuk penyelesaiannya sebesar Rp7,822 Trilyun.
Data tersebut di atas masih perlu divalidasi dengan masing-masing PTN
terutama pada data gedung dan bangunan karena belum tersedia data
nilai gedung dan bangunan yang terbengkelai dan proyeksi kebutuhan
penyelesaian pembangunannya.
B MAKSUD DAN TUJUAN AUDIT
Audit aset bermasalah dimaksudkan untuk :
1. Memperoleh informasi mengenai kondisi aset
bermasalah/mangkrak dan belum terselesaikan per 31 Desember
2015 dan permasalahannya
2. Mengidentifikasi kemajuan fisik pembangunan sarana dan
prasarana yang bermasalah dan kondisi fisiknya
3. Memperoleh informasi mengenai urgensi lanjutan pembangunan
sarana dan prasarana dan rencana kebutuhan pembiayaannya
Tujuan dilakukannya audit atas aset bermasalah di lingkungan
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi adalah untuk
menyajikan informasi yang relevan dan valid mengenai jumlah, nilai dan
kondisi aset bermasalah sebagai bahan bagi Pemerintah dalam
3
menetapkan prioritas dan kebijakan penyelesaian pembangunannya
dan penyediaan anggaran.
C RUANG LINGKUP AUDIT
Pelaksanaan audit aset bermasalah merupakan penugasan audit
dengan tujuan tertentu (special assignment) atas terjadinya kondisi
sarana dan prasarana pendidikan tinggi yang terbengkelai
pembangunannya pada satuan kerja PTN di seluruh Indonesia.
D SASARAN AUDIT
Sasaran audit adalah seluruh PTN yang memiliki potensi aset
bermasalah
E PELAKSANAAUDIT
Pelaksana audit adalah Tim BPKP Pusat, Tim BPKP Perwakilan dan Tim
Inspektorat Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi
F WAKTU PELAKSANAAN AUDIT
Audit direncanakan pada minggu pertama Oktober 2016 sampai dengan
minggu ke dua Oktober 2016 selama.... hari kerja.
G OUTPUT HASIL AUDIT
Output hasil audit berupa Laporan Hasil Audit terdiri dari Laporan Hasil
Audit induvidual dan Laporan Kompilasi Nasional.
H PERSIAPAN AUDIT
4
Tahapan persiapan audit meliputi perencanaan kegiatan audit,
penyusunan pedoman audit dan pembekalan pelaksanaan audit
I PELAKSANAAN AUDIT
1. METODOLOGI AUDIT
Audit Aset bermasalah dilaksanakan dengan melakukan
wawancara, reviu dokumen, opname fisik bangunan yang tidak
selesai, dan atau teknik audit lainnya yang relevan.
2. PROGRAM KERJAAUDIT
Program kerja audit aset bermasalah berisi langkah kerja bagi
auditor dalam pelaksanaan audit.
Langkah kerja utama dimaksud bertujuan untuk memberikan
panduan bagi auditor dalam melaksanakn tugasnya, langkah kerja
dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Informasi umum tentang aset bermasalah di PTN
b. Penelaahan status Konstruksi Dalam Pengerjaan per 30 Juni
2016
c. Identifikasi penyebab gedung dan bangunan belum
diselesaikan/terhenti pembangunannya
d. Penelaahan dokumen pembangunan gedung/bangunan
bermasalah
e. Opname atau observasi gedung/bangunan bermasalah
f. Penelaahan Proyeksi kebutuhan pembiayaan dan proyeksi
penyelesaian pembangunan gedung/bangunan
g. Penilaian urgensi lanjutan pembangunan gedung dan
bangunan.
Tim Audit dalam pelaksanaan penugasannya menggunakan Daftar
Isian.
Dalam melakukan opname fisik aset bermasalah, tim audit harus
5
membuat dokumentasi foto fisik bangunan dan hasilnya
dituangkan ke dalam Berita Acara Opname Fisik.
J PELAPORAN HASIL AUDIT
Laporan Hasil Audit Individual (Model I ) dibuat per satuan kerja
Perguruan Tinggi Negeri yang diaudit, Laporan Hasil Audit ditujukan
kepada Rektor/Direktur/Kepala Satuan Kerja PTN/Kopertis yang diaudit,
tembusan disampaikan kepada Inspektur Jenderal Kementerian Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Deputi PIP Bidang Politik, Hukum,
Keamanan, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Laporan Hasil Audit Nasional (Model K) dibuat oleh Tim BPKP Pusat
dan Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Kementerian Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi ditujukan kepada Menteri Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi dengan tembusan kepada Kepala BPKP dan
Sekretaris Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi
6
LAMPIRAN 1-1PROGRAM KERJAAUDIT
Nama objek audit :
Masa yang diaudit :
No UraianDilaksanakan Oleh Rencana Waktu Nomor
KKACatatan
Rencana Realisasi Rencana Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
I. AUDIT PENDAHULUAN
Tujuan
Melakukan pembicaraanpendahuluan dengan auditan danperolehan informasi awal tentangauditan
Langkah Kerja
1
Lakukan entry meeting denganpihak auditan, peroleh informasiawal tentang kondisi asetbermasalah yang ada di PTN,permasalahan terjadinya asetbermasalah, upaya yang telahdilakukan PTN , catat dantuangkan ke dalam Berita AcaraPembicaraan Pendahuluan.
2
Dapatkan informasi tentangstruktur pengorganisasianpengelolaan sarana dan prasaranaauditan dan pejabatpenanggungjawabnya
3 Dapatkan informasi apakah PTNmemiliki atau menunjuk tim teknisuntuk kegiatan/pekerjaanpembangunan gedung
5Buat Simpulan Hasil auditpendahuluan
7
No UraianDilaksanakan Oleh Rencana Waktu Nomor
KKACatatan
Rencana Realisasi Rencana Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
II PELAKSANAAN AUDIT
AGAMBARAN UMUM ASETBERMASALAH PTN
Tujuan
Identifikasi kondisi awal asetbermasalah di PTN
Langkah Kerja
1Dapatkan data awal mengenaiaset bermasalah yang ada di PTNmeliputi nama gedung/bangunan,lokasi, tahun terhentinya/belumselesainya prosespembangunan, sumberpembiayaan atas gedung danbangunan, volume dan nilaidan % fisik gedung danbangunan, tuangkan ke dalamDaftar Bangunan Yang BelumSelesai/TerhentiPembangunannya.
2Lakukan pengujian silang dengandata SIMAK BMN apakah BMNGedung dan Bangunan tersebuttelah tercatat dalam SIMAK BMN
3Berdasarkan penyajian KonstruksiDalam Pengerjaan dalam LaporanKeuangan Semester I Tahun 2016,teliti apakah nilai gedung danbangunan dimaksud butir 1 telahseluruhnya dilaporkan sebagaigedung dan bangunan yang belumselesai pengerjaannya sehinggabelum diakui sebagai BMN
4Atas gedung dan bangunan yangtelah tercatat dalam SIMAK BMNapakah terdapat gedung danbangunan yang belum dapatdimanfaatkan, antara laindisebabkan perlunya tambahanatau lanjutan pembangunan agar
8
gedung tersebut dapat berfungsi
5Tuangkan hasil penelaahan dataSIMAK BMN dan KDP gedung danbangunan dalam Daftar StatusGedung dan Bangunan YangBelum Selesai atau TerhentiPelaksanaan Pembangunannya.
6Buat kesimpulan sementara atashasil penelaahan sebagai bahanpengembangan informasi asetbermasalah
BPENELAAHAN STATUS KDPPER 30 JUNI 2016
Tujuan
Memastikan bahwa status KDPGedung dan Bangunan telahmenggambarkan nilai gedung danbangunan yang belum selesaisecara wajar
Langkah Kerja
1Minta rincian KDP Gedung danBangunan, lakukan analisisterhadap data pendukungterjadinya KDP dengan kriteriasebagai berikut:
1.1Gedung dan Bangunan secarafisik/teknis telah selesai 100%namun belum dapat diakui sebagaiBMN karena Berita AcaraPenyerahan Pekerjaan tidak dibuat(antara lain rekanan tidak menagihtermin terakhir sehingga tidakdibuat berita acara) - Bukantermasuk kategori asetbermasalah
1.2Gedung dan Bangunan secarafisik/teknis telah selesai 100%namun belum dapat diakui sebagaiBMN karena pembayaran ataspekerjaan belum dilakukan(pekerjaan lewat tahun dan masihmenjadi tunggakan pembayaran) -Bukan termasuk kategori aset
9
bermasalah
1.3Gedung dan Bangunan secarafisik/teknis selesai 100% untukpembangunan bertahap, namununtuk memfungsikan bangunanmasih harus ada pembangunanlanjutan, misalnya gedungdibangun tahap I untuk lantai I,dan masih diperlukanpembangunan tahap II untuk lantaiII dst dan belum ada penutupbangunan, sehingga secara teknisgedung belum dapat dimanfaatkan
1.4Gedung dan Bangunan secarafisik/teknis belum selesai 100%,disebabkan rekanan wanprestasidan dilakukan pemutusan kontrak,secara teknis gedung tidak dapatdimanfaatkan
1.5Gedung dan Bangunan secarafisik belum ada, KDP yang adaadalah untuk pekerjaan konsultanperencana- Bukan termasukkategori aset bermasalah
2Terhadap 1.3 dan 1.4 lakukanpenelaahan terhadap dokumenpendukungnya untuk memastikanbahwa aset dimaksud masihrelevan untuk dilanjutkanpembangunannya
3Buat kesimpulan sementara atashasil penelaahan status KDPsebagai bahan pengembanganinformasi aset bermasalah
CIDENTIFIKASI PENYEBABGEDUNG DAN BANGUNANBELUM DISELESAIKAN/TERHENTI PEMBANGUNANNYA
Tujuan
Memperoleh informasi penyebabaset bermasalah sebagai bahanpertimbangan untuk lanjutanpembangunan
10
Langkah Kerja
1Minta penjelasan kronologiskejadian aset bermasalah padamasing-masing gedung danbangunan
2Minta dan pelajari dokumenpendukung atas terjadinya asetbermasalah dan proses-prosesyang telah dilakukan untukmenyelesaikan aset bermasalah
3 Jika atas terjadinya asetbermasalah berkaitan dengansengketa atau permasalahanhukum, minta penjelasanmengenai status proses hukumyang telah dilakukan sampaidengan bulan September 2016dan bagaimana potensipenyelesaian masalahannya.
4Buat kesimpulan atas penyebabaset bermasalah
DPENELAAHAN DOKUMENPEMBANGUNANGEDUNG/BANGUNANBERMASALAH
Tujuan
Memastikan keberadaan,kelengkapan dokumen pendukungaset bermasalah
Langkah Kerja
1Lakukan penelaahan atasdokumen pendukung asetbermasalah yang meliputidokumen perencanaanpembangunan , dokumenperencanaan teknis dan dokumenpelaksanaan
2Teliti keberadaan dan kelengkapandokumen pendukung asetbermasalah, jika tidak lengkapminta penjelasan dari pejabat PTNyang berwenang penyebab tidaktersedianya dokumen dimaksud
11
3Buat kesimpulan hasilpenelaahan dokumen asetbermasalah
EOPNAME ATAU OBSERVASIGEDUNG/BANGUNANBERMASALAH
Tujuan
Memastikan keberadaan,kondisifisik aset bermasalah
Langkah Kerja
1Berdasarkan informasi asetbermasalah, lakukan observasiatau opname fisik pembangunanatas aset bermasalah, dalampelaksanaan observasi/opnamefisik jika diperlukan minta kepadaPTN untuk mengundang tim teknisdan Dinas PU setempat untuk ikutserta dalam peninjauan fisik
2Berdasarkan hasil pengamatanlapangan cek kondisi fisik, estimasitingkat kerusakan, statuspemanfaatan aset bermasalah,buat catatan atas hasilpengamatan dan tuangkan dalamberita acara observasi/opnamefisik
3Buat dokumentasi foto asetbermasalah pada saat observasi
4Diskusikan hasilobservasi/pengamatan fisik, jikaterdapat kerusakan teknis atasstruktur bangunan yang cukupsignifikan, sarankan kepada PTNuntuk meminta Dinas PU setempatuntuk melakukan penilaian tekniskembali atas struktur bangunan
5Buat kesimpulan hasil opname/observasi aset bermasalah
FPROYEKSI KEBUTUHANPEMBIAYAAN DAN PROYEKSIPENYELESAIANPEMBANGUNAN
12
GEDUNG/BANGUNAN
Tujuan
Memperoleh Informasi mengenaiproyeksi kebutuhan pembiayaandan proyeksi pelaksanaanpenyelesaian aset bermasalah
Langkah Kerja
1Minta informasi mengenai proyeksikebutuhan pembiayaan danproyeksi penyelesaianpembangunan aset bermasalah.
2Cek kategori lanjutan pekerjaanyang akan dilakukan(Penambahan unitbangunan/penyelesaian sisapekerjaan/penambahan saranaprasarana pendukung,renovasi/perbaikangedung/bangunan)
3Terhadap rencana pembangunanlanjutan di atas minta informasimengenai sumber pembiayaanuntuk menyelesaikanpembangunan gedung (Rencanasumber pembiayaan (DIPA APBN/PNBP/PendapatanBLU/Pendapatan PTN BH/PHLN/APBD )
4Cek proyeksi kebutuhanpembiayaan berdasarkan hasilperhitungan teknis yangdituangkan dalam usulan RAB
5Cek proyeksi waktu penyelesaianpembangunan
6Cek komitmen pembiayaan yangtelah dibuat PTN (Bentukkomitmen yang telah dibuat olehPTN misalnya diusulkan dalamDIPA 2017, dianggarkan melaluiPNBP/anggaran BLU/ anggaranpendapatan PTNBH/Investasi PTNBH, dianggarkan melalui PHLN)
13
7Buat kesimpulan hasil penelaahanproyeksi kebutuhan biaya danproyeksi penyelesaianpembangunan
FURGENSI LANJUTANPEMBANGUNAN GEDUNG DANBANGUNAN
Tujuan
Melakukan penilaian terhadapurgensi dilakukan lanjutanpembangunan gedung
Langkah Kerja
1Lakukan penilaian terhadapurgensi dilakukan lanjutanpembangunan/ penyelesaiangedung dengan kriteria urgensilanjutan pembangunan antara lainmenambah daya tampung,meningkatkan mutu akademik,kesatuan unit bangunan untuk RSPendidikan, diperlukan untukmemfungsikan bangunan utama(misalnya instalasi lab)
2Lakukan analisis terhadap urgensilanjutan pembangunanberdasarkan dokumenperencanaan kebutuhan yang ada
3Buat kesimpulan hasil penilaianterhadap urgensi lanjutanpembangunan
PROSEDUR AUDIT TAMBAHAN
Tujuan
Pengembangan pelaksanaan auditberdasarkan kondisipermasalahan di lapangan
Langkah Kerja
1Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
2Buat kesimpulan hasil audittambahan
14
No UraianDilaksanakan Oleh Rencana Waktu Nomor
KKACatatan
Rencana Realisasi Rencana Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
III PELAPORAN HASIL AUDIT
1Berdasarkan hasil audit, buat notisidan berita acara pembahasanhasil audit
2 Lakukan pembahasan atas hasilaudit dengan auditan, mintatanggapan dari auditan terhadaphasil audit
3Tuangkan hasil audit ke dalamlaporan hasil audit
4Pastikan bahwa temuan hasil audittelah diberi kode dan telah dientryke dalam SIM-HP
5Lakukan reviu berjenjang terhadaplaporan hasil audit
15
LAMPIRAN 1-2DAFTAR ISIAN
A DATA UMUM1 Nama Perguruan Tinggi Negeri :
2 Alamat :
3 Telepon/Fax/Email/Website :
4 Nama Rektor/Direktur/Kepala :
BDAFTAR BANGUNAN YANG BELUM SELESAI DAN TERHENTIPEMBANGUNANNYA
NoNama
Gedung/BangunanLokasi Tahun
SumberPembiayaan
Volume/Unit
% FisikNilai FisikBangunan
1
2
3
4
5
CSTATUS GEDUNG/BANGUNAN YANG BELUM SELESAI DAN TERHENTIPEMBANGUNANNYA
NoNama
Gedung/BangunanLokasi Tahun
Telahdientrydalam
SIMAK BMN
MasihPosisiKDP
NilaiKDP
Catatan/Penjelasan
1 Ya/tidak Ya/tidak
2 Ya/tidak Ya/tidak
3 Ya/tidak Ya/tidak
4 Ya/tidak Ya/tidak
5 Ya/tidak Ya/tidak
Kesimpulan Status BangunanBerdasarkan data tersebut di atas, terdapat ... unit Gedung dan Bangunan yang masihtercatat sebagai Konstruksi Dalam Pengerjaan sebesar Rp
Terdapat .... unit Gedung dan Bangunan yang telah tercatat dalam SIMAK BMN namungedung/bangunan tersebut tidak dimanfaatkan karena masih diperlukan pembiayaantambahan atau tahapan lanjutan agar gedung/bangunan dapat diselesaikan/berfungsi
16
Kesimpulan lainnya (sesuai dengan keadaan)..........
D PENELAAHAN STATUS KDP
No NamaGedung/Bangunan
Nilai KDP Tahun BangunanSelesai,BelumSerahTerima
BangunanSelesaiBelumDibayar
BangunanTidakSelesai,Perlu
LanjutanPekerjaan
KDP atasPerencanaan, PembangunanFisik Belum
Ada
1
2
3
4
5
Kesimpulan Status KDPTerdapat .... unit gedung yang pembangunannya telah selesai, namun masih berstatusKDP disebabkan Berita Acara Penyerahan Pekerjaan yang menjadi dasar pencatatanBMN belum dibuat.
Terdapat .... unit gedung yang pembangunannya telah selesai, namun masih berstatusKDP disebabkan pembayaran atas pekerjaan belum dilakukan (terhutang)
Terdapat.... unit gedung yang pembangunannya belum selesai yang masih perlu lanjutanpekerjaan
Terdapat KDP atas pengeluaran biaya konsultan perencana yang bangunan fisiknyabelum ada
EIDENTIFIKASI PENYEBAB GEDUNG DAN BANGUNAN BELUMDISELESAIKAN/TERHENTI PEMBANGUNANNYA
NoNama
Gedung/BangunanLokasi Penyebab
1
2
3
4
5
Penjelasan Kronologis Penyebab Gedung/Bangunan belum selesai atau terhentipembangunannya (dibuat per gedung/bangunan bermasalah)
17
Gedung..... mulai dibangun pada tahun ...... dengan nilai .........., sampai dengan akhirtahun pembangunan (tahun ....) bangunan tersebut belum selesai disebabkan........,terhadap pembangunan tersebut telah diusulkan pembiayaannya melalui ...... namunanggaran untuk penyelesaian tidak/belum diperoleh
dst uraikan kronologi sesuai dengan kondisi yangada..............................................................................................
FPENELAAHAN DOKUMEN PEMBANGUNAN GEDUNG/BANGUNANBERMASALAHPenelaahan Dokumen pembangunan gedung/bangunan bermasalah dilakukan untukseluruh gedung/bangunan bermasalah
PembangunanGedung
:
No Jenis DokumenDokumen(ada/ tidak
ada)
Lengkap/Tidak
LengkapKeterangan
I Dokumen Perencanaan
1Rencana Induk Pengembangan(Masterplan)
2 Kerangka Acuan Kegiatan (TOR)
3 Rencana Anggaran Biaya (RAB)
4 Usulan Anggaran/Proposal
5Surat-surat terkait dengan dokumenperencanaan pembangunangedung/bangunan
II Dokumen Perencanaan Teknis
1Detail Engineering Design PembangunanGedung
2 Spesifikasi Teknis Pembangunan
3 Dokumen Pelelangan Pekerjaan
III Dokumen Pelaksanaan Pekerjaan
1 Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan
2 Laporan Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan
3 Dokumen Pembayaran Pekerjaan (SP2D)
4 Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan
5 Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
6 Dokumentasi Foto Pekerjaan
7 Berita Acara/Surat Pemutusan Kontrak
8 As built drawing
Kesimpulan Hasil Penelaahan Dokumen
18
G OPNAME ATAU OBSERVASI GEDUNG/BANGUNAN BERMASALAHPelaksanaan opname atau observasi fisik gedung/bangunan bermasalah dilaksanakanpada tanggal....... , hasil pengamatan dapat diuraikan sebagai berikut:
No Gedung/Bangunan Lokasi KondisiStrukturBangunan
TingkatKerusakan
KondisiPemanfaatanBangunan/Gedung
Perlu penilaianteknis dari DinasPU setempat
ya/tidak
ya/tidak
ya/tidak
Kesimpulan Hasil Observasi/Opname Fisik BangunanBerdasarkan hasil observasi/opname fisik bangunan terdapat....... bangunan menunjukkanbahwa bangunan....... kondisi struktur bangunannya mengalami penurunan struktur teknisbangunan, .... bangunan dalam kondisi baik.
Dari hasil observasi/opname fisik bangunan, pada bangunan....... telahdimanfaatkan/digunakan secara permanen/sementara untuk .............................
Terhadap bangunan.......... yang masih perlu untuk dilanjutkan pembangunannya, karenadari hasil pengamatan fisik menunjukkan kerusakan/penurunan kualitas teknis bangunan,telah/perlu dilakukan penilaian teknis kembali oleh Dinas PU Setempat
HPROYEKSI KEBUTUHAN PEMBIAYAAN PENYELESAIAN PEMBANGUNANGEDUNG/BANGUNAN
NoNama
Gedung/Bangunan
KategoriPenyelesai
an
SumberPembiayaan
ProyeksiKebutuhanpembiayaan
ProyekWaktu
Penyelesaian
KomitmenPembiayaan
Keterangan
Kesimpulan Proyeksi Kebutuhan Pembiayaan
19
I URGENSI LANJUTAN PEMBANGUNAN GEDUNG DAN BANGUNAN
NoNama
Gedung/Bangunan
KategoriPenyelesa
ian
Urgensi LanjutanPembangunan
Penjelasan
Kesimpulan Urgensi pembangunan gedung dan bangunan
20
LAMPIRAN 1-3BERITA ACARA
HASIL OPNAME FISIK ASET BERMASALAH
Pada hari ini ............. s/d hari....... atau dari tanggal....... Oktober 2016 s/d tanggal.....Oktber 2016 telah dilakukan opname fisik aset bermasalah pada Universitas/Institut/Politeknik....... dengan hasil sebagai berikut:
A Hasil Pemeriksaan Kondisi Fisik PembangunanNo Gedung/Bangunan Lokasi Nilai
Bangunan/Gedung
KondisiStrukturBangunan
TingkatKerusakan
StatusPemanfaatan
1Penjelasan tambahan:
Dokumentasi Foto
Foto 1 Gedung danBangunan Kondisi saat
opname Fisik
Foto 2 Fisik Gedung danBangunan kondisi yangmengalami kerusakan
teknis
Foto 3 Fisik Gedung danBangunan kondisi yangmengalami kerusakan
teknis
No Gedung/Bangunan Lokasi NilaiBangunan/Gedung
KondisiStrukturBangunan
TingkatKerusakan
StatusPemanfaatan
2Penjelasan tambahan:
DokumentasiFoto
Foto 1 Gedung dan BangunanKondisi saat opname Fisik
Foto 2 Fisik Gedungdan Bangunankondisi yangmengalami
kerusakan teknis
Foto 3 Fisik Gedung danBangunan kondisi yangmengalami kerusakan
teknis
21
Dst sesuai dengan jumlah gedung dan bangunan yang diopname
B Kesimpulan Hasil Opname Fisik PembangunanUraikan catatan hasil opname yang perlu diinformasikan berdasarkan hasilopname fisik
.....(lokasi PTN), ..... Oktober 2016Pihak Universitas/Institut/Politeknik....... Tim Audit BPKP
1. Nama........ tanda tangan 1. Nama........ tanda tangan
2. Nama........ tanda tangan 2. Nama........ tanda tangan
3. Nama........ tanda tangan 3. Nama........ tanda tangan
Tim Teknis/Dinas PU .........................1. Nama........ tanda tangan
2. Nama........ tanda tangan
Mengetahui/MenyetujuiPimpinan
Universitas/Institut/Politeknik.......
...............................................
22
LAMPIRAN 1-4
BERITA ACARA ENTRY MEETING AUDIT ASET BERMASALAH PADAUNIVERSITAS/INSTITUT/POLITEKNIK ..........................
Tanggal :Tempat :
Sesuai dengan surat tugas Kepala Perwakilan BPKP Provinsi .................Nomor:ST-...../PW...../2/2016 tanggal ......... 2016 Tentang Audit Aset Bermasalah padaUniversitas/Institut/Politeknik......, telah dilakukan entry meeting untuk melaksanakanAudit Aset Bermasalah pada Universitas/Institut/Politeknik..... yaitu sebagai berikut:1. Entry Meeting dilaksanakan di .......................... dihadiri
oleh .................................... dan pejabat di lingkunganUniversitas/Institut/Politeknik.......
2. Tim audit menyampaikan surat tugas dan menjelaskan gambaran umumpelaksanaan Audit Bermasalah pada Universitas/Institut/Politeknik.......
3. Rektor/Direktur/Pimpinan Universitas/Institut/Politeknik...... dalam pertemuanentry meeting menyambut baik dilakukannya pelaksanaan audit hal ini karenapenugasan ini akan dapat membantu pihak Universitas/Institut/Politeknik......dalam menyelesaikan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan tinggiyang belum selesai/terbengkelai.
4. Tim Audit selanjutnya menjelaskan langkah-langkah audit yang akandilaksanakan.
5. Pimpinan/pejabat Universitas/Institut/Politeknik...... memberikan penjelasan awalmengenai kondisi aset bermasalah yang ada antara lain..................................,selanjutnya berkomitmen untuk mendukung kelancaran pelaksanaan audit danmenyepakati waktu pelaksanaan audit.
6. ...................................................(informasi lainnya yang didiskusikan dalam entrymeeting
Demikian hasil entry meeting pelaksanaan Audit Aset Bermasalah padaUniversitas/Institut/Politeknik.....
......................, ......................... 2016Rektor/Direktur/Pimpinan
Universitas/Institut/Politeknik..Pengendali Teknis Audit
.....................................NIP. ......................
.....................................NIP. ......................
Ketua Tim
.....................................NIP. ......................
23
LAMPIRAN 1-5
BERITAACARA EXIT CONFERENCE
Pada hari ini, .................... tanggal ................. bulan .............. tahun dua ribu enambelas (…-…-2016), bertempat di Kantor ......Universitas/Institut/Politeknik......di ........................., kami :1. .................................................................. : Pengendali Teknis2. .................................................................. : Ketua Tim3. .................................................................. : Anggota Tim
Berdasarkan Surat Tugas Kepala Perwakilan BPKP Provinsi ............... Nomor:ST-…/PW.../2/2016 tanggal ................2016, telah melakukan audit atas asetbermasalah pada Universitas/Institut/Politeknik...... dan memberitahukan sertamenjelaskan hasil audit kepada :Nama : ......................................................................NIP : ......................................................................Jabatan : ......................................................................
dengan pokok simpulan hasil audit yang dibahas sebagai berikut :1. ....................................................................................................................2. ....................................................................................................................3. Permasalahan hasil audit1) ................................................................................2) ................................................................................3) dst.
Ringkasan permasalahan hasil audit sebagaimana terdapat pada LampiranBerita Acara ini.
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya.
......................, ......................... 2016Pimpinan Universitas/Institut/Politeknik...... Pengendali Teknis Audit
.....................................NIP. ......................
.....................................NIP. ......................
Ketua Tim.....................................NIP. ......................
Anggota Tim.................................NIP. ......................
24
1
A LATAR BELAKANG
Opini Laporan Keuangan Kementerian Riset, Teknologi Dan Pendidikan
Tinggi tahun 2015 Wajar Dengan Pengecualian (WDP) disebabkan
antara lain catatan atas saldo kas dan setara kas, piutang, persediaan,
aset tetap, konstruksi dalam pengerjaan yang belum disajikan
secara memadai dan didukung dengan dokumen secara lengkap, dan
masih dijumpai kelemahan pengendalian yang berpengaruh terhadap
kewajaran penyajian saldo pos-pos neraca.
Inspektorat Jenderal Kemristekdikti ditugasi untuk menyusun Strategi
Peningkatan Kualitas Opini BPK di antaranya dalam bentuk audit
pendahuluan atas Laporan Keuangan Semester 1 Tahun 2016 untuk
mengidentifikasi permasalahan penyajian laporan keuangan yang
berpotensi menjadi catatan dalam Opini BPK dan untuk meningkatkan
sistem pengendalian internal atas pengelolaan keuangan di
lingkungan Kemristekdikti. Sumber permasalahan pengelolaan
keuangan sebagian besar terjadi di perguruan tinggi yang tersebar di
seluruh Indonesia
B MAKSUD DAN TUJUAN AUDIT
Audit dengan tujuan tertentu atas penyajian saldo aset lancar, aset tetap
dan aset lainnya dalam laporan keuangan satuan kerja perguruan tinggi
negeri dan koordinator perguruan tinggi negeri swasta semester I
tahun 2016 adalah untuk:
1. Menilai kewajaran penyajian pos-pos aset lancar, aset tetap dan
AUDIT TUJUAN TERTENTU ASET
LANCAR, ASET TETAP, ASET LAINNYA
2
aset lainnya dalam laporan keuangan satuan kerja
2. Mengidentifikasi kelemahan pengendalian internal atas pengelolaan
keuangan
3. Mengidentifikasi permasalahan pengelolaan aset lancar, aset tetap
dan aset lainnya yang berpotensi mempengaruhi kewwajaran dan
penyajian dalam laporan keuangan
4. Memberikan rekomendasi penyelesaian permasalahan dan
perbaikan atas kelemahan sistem pengendalian internaL
C RUANG LINGKUP AUDIT
Audit dilaksanakan terbatas pada penyajian saldo aset lancar, aset tetap
dan aset lainnya per 30 Juni 2016 atas Laporan Keuangan Satuan Kerja
Semester I Tahun 2016, audit tidak dimaksudkan untuk memberikan
opini atas laporan keuangan yang disusun satuan kerja
D SASARAN AUDIT
Audit Tujuan Tertentu atas aset lancar, aset tetap dan aset lainnya
semester I tahun 2016 dilaksanakan pada 76 satuan kerja PTN di
seluruh Indonesia terdiri atas 24 PTN BLU, 4 PTN BH yang dalam tahun
2016 masih berstatus BLU,24 PTN non BLU dan Politeknik Negeri, 10
PTN baru, 14 Koordinator Perguruan Tinggi Swasta
E PELAKSANAAUDIT
Audit dilaksanakan bersama oleh auditor BPKP (Perwakilan dan Pusat)
dan auditor Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti
F WAKTU PELAKSANAAN AUDIT
Audit direncanakan pada minggu pertama Oktober 2016 sampai dengan
minggu ke tiga Oktober 2016 selama 12 hari kerja secara serentak
3
dengan pelaksanaan pendampingan penyelesaian Tindak Lanjut Hasil
Audit BPK.
G OUTPUT HASIL AUDIT
Output hasil audit berupa Laporan Hasil Audit terdiri dari Laporan Hasil
Audit induvidual dan Laporan Kompilasi Nasional.
H PERSIAPAN AUDIT
Tahapan persiapan audit meliputi perencanaan kegiatan audit,
penyusunan pedoman audit dan pembekalan pelaksanaan audit .
I PELAKSANAAN AUDIT
1. METODOLOGI PENDEKATAN AUDIT
Audit Tujuan Tertentu dilaksanakan dengan pendekatan risk based
audit atas potensi permasalahan pengelolaan keuangan khususnya
aset tetap, aset lancar, aset lainnya yang mempengaruhi keputusan
pemberian opini oleh BPK RI.
Pelaksanaan audit menggunakan teknik audit yang relevan antara
lain melalui reviu dokumen, wawancara, konfirmasi, pemeriksaan
fisik dan teknik audit lainnya yang sesuai dengan keadaan
berdasarkan pertimbangan profesional auditor
2. TENTATIVE AUDIT OBJECTIVES
Tentative audit objectives berisikan risiko potensial pada penyajian
pos-pos Neraca debet (aset) berdasarkan informasi hasil audit
maupun risiko yang melekat pada pengelolaan keuangan dan aset
PTN.
Potensi risiko yang mungkin terjadi antara lain sebagai berikut:
4
01 Kas dan Setara KasRingkasan Temuan BPKPenyajian Kas dan Bank dalam LK Kemenristekdikti Tidak SesuaiDengan Data Saldo Rekening Koran dan Tunai serta TerdapatKelemahan Pengendalian Pengelolaan Kas pada Satker-Satker diLingkungan KemenristekdiktiTentative Audit Objectives01.1 Selisih Kas dengan bukti pendukung Kas dan setara kas
lainnya01.2 Dana Titipan di Rekening Kas PTN01.3 Selisih Kas yang tidak dapat dijelaskan01.4 Pengelolaan Uang Muka Kegiatan Belum Memadai01.5 Rekening belum mendapat persetujuan Menteri Keuangan02 Piutang
Ringkasan Temuan BPKPenyajian dan Pengungkapan Piutang pada Laporan KeuanganKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015Tidak Menggambarkan Kondisi yang SebenarnyaTentative Audit Objectives02.1 Selisih Piutang dengan bukti pendukung02.2 Tidak dilakukan analisis umur piutang02.3 Belum ada SOP tentang Piutang03 Persediaan
Ringkasan Temuan BPKPenyajian dan Pengungkapan Persediaan pada LaporanKeuangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan TinggiTahun 2015 Tidak Menggambarkan Kondisi yang SebenarnyaTentative Audit Objectives03.1 Selisih Persediaan dengan stock opname03.2 Hasil pengadaan belum tercatat dalam aplikasi persediaan03.3 Belum ada SOP tentang Persediaan04 Aset Tetap
Ringkasan Temuan BPKPencatatan Aset Tetap pada Kementerian Riset, Teknologi, danPendidikan Tinggi Belum MemadaiTentative Audit Objectives
04.1 Pengadaan tanah tidak sesuai prosedur04.2 Serah terima tanah dengan pihak ketiga belum selesai04.3 Aset berupa tanah tidak dilaporkan dalam LK/ SIMAK
BMN04.4 Selisih luas tanah dalam LK dengan dokumen04.5 Aset tetap yang tidak diketahui keberadaannya (lokasi,
pemakai )04.6 Aset tetap yang tidak diketemukan fisiknya
5
04.7 Belum dilakukan kapitalisasi atas aset tetap04.8 Aset tetap belum ada nilainya04.9 Pengakuan nilai aset tetap berdasarkan SP2D (belum
menggambarkan nilai aset tetap seharusnya)04.10 Aset tanah dalam sengketa04.11 Aset masih dikuasai oleh pihak ketiga04.12 Aset belum didukung dengan bukti kepemilikan04.13 Aset belum atas nama universitas atau kementerian04.14 Aset tetap yang tidak diketahui keberadaannya (lokasi,
pemakai )04.15 Bukti kepemilikan aset tidak dapat ditunjukkan04.16 Pemanfaatan aset yang tidak ijin menteri keuangan04.17 Pemanfaatan labschool tidak menghasilkan PNBP04.18 Pemanfaatan rumah dinas melewati batas waktu05 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
Ringkasan Temuan BPKPencatatan KDP pada Kementerian Riset, Teknologi, danPendidikan Tinggi Belum MemadaiTentative Audit Objectives
05.1 Nilai KDP melebihi satu perode akuntansi05.2 Terdapat nilai aset tetap yang belum disesuaikan05.3 Migrasi nilai KDP dalam SIMAK BMN pada saat likuidasi
gagal
3. PROGRAM KERJAAUDIT
Program kerja audit berisikan langkah kerja yang menjadi pedoman
bagi auditor untuk melaksanakan audit, Program Kerja Audit dapat
dikembangkan oleh auditor di lapangan berdasarkan sifat dan
luasnya pengujian sesuai dengan kondisi permadalahan di
lapangan.
J PELAPORAN HASIL AUDIT
Laporan Hasil Audit Individual (Model I ) dibuat per satuan kerja
Perguruan Tinggi Negeri yang diaudit, Laporan Hasil Audit ditujukan
kepada Rektor/Direktur/Kepala Satuan Kerja PTN/Kopertis yang diaudit,
tembusan disampaikan kepada Inspektur Jenderal Kementerian Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Deputi PIP Bidang Politik, Hukum,
6
Keamanan, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Laporan Hasil Audit Nasional (Model K) dibuat oleh Tim BPKP Pusat
dan Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Kementerian Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi ditujukan kepada Menteri Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi dengan tembusan kepada Kepala BPKP dan
Sekretaris Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi
7
LAMPIRAN 2-1PROGRAM KERJAAUDIT
Nama objek audit :
Masa yang diaudit :
No Uraian DilaksanakanOleh
Waktu yangdiperlukan
NomorKKA
Catatan
RencanaRealisasiRencanaRealisasi
I.AUDIT PENDAHULUAN
Tujuan
Melakukan pembicaraanpendahuluan dengan auditandan perolehan informasi awaltentang auditan
Langkah Kerja
1Lakukan entry meeting denganpihak auditan, peroleh informasiawal tentang kondisipenyelenggaraan pengelolaankeuangan auditan, catat dantuangkan ke dalam Berita AcaraPembicaraan Pendahuluan.
2Dapatkan Informasi Umumtentang auditan
3Dapatkan informasi dari SatuanPengawas Internal auditanmengenai penyusunan LaporanKeuangan Semester I,dapatkan informasi apakahtelah dilakukan reviu atasLaporan Keuangan Semester Itahun 2016, jika ya minta CHRdan LHR atas LK Satuan Kerja,catat informasi penting darihasil reviu SPI
4Dapatkan informasi apakahauditan pernah diaudit olehBPK RI tahun 2015 atau tahunsebelumnya, jika ya mintaIkhtisar Perkembangan TindakLanjut Hasil Pemeriksaan BPK,teliti jika terdapat permasalahanyang belum tuntas tindak
8
lanjutnya khususnya atas posAset Lancar, Aset Tetap danAset Lainnya, teliti jugamengenai rencana tindak/actionplan yang telah dibuat olehpimpinan auditan
5Buat Simpulan Hasil auditpendahuluan
II PELAKSANAAN AUDIT
APENGUJIAN TERBATASATAS SISTEMPENGENDALIAN INTERN
Tujuan
Mengidentifikasi risiko potensialatas kelemahan sistempengendalian intern auditan
Langkah Kerja
1Lakukan pengujian terbatasterhadap Sistem PengendalianIntern auditan denganmenggunakan Check ListPengujian Sistem PengendalianIntern
2 Identifikasi risiko melekat yangmungkin terjadi padapengelolaan keuangan auditan
3Lakukan analisis terhadaprisiko pengendalian yangdijumpai
4Buat kesimpulan hasilpengujian terbatas atas sistempengendalian intern auditan
BREVIU LAPORANKEUANGAN SEMESTER IPER 30 JUNI 2016
Tujuan
Mengidentifikasi keandalanpenyajian laporan keuanganauditan
Langkah Kerja
1Dapatkan Laporan KeuanganSemester I Per 30 Juni 2016
9
2Lakukan reviu terhadapLaporan Keuangan auditanapakah telah disusun sesuaidengan prosedur penyusunanlaporan keuangan secaramemadai
3Teliti atas Catatan atas LaporanKeuangan apakah telahdisajikan dan diungkapkansecara lengkap dan memadai
4Pada pos-pos Neraca Debetyang diaudit, teliti terhadapposisi saldo masing-masing,jika terdapat rincian posisisaldo, teliti apakah posisi saldotersebut telah dirinci secaralengkap dan dijelaskan secaramemadai dalam laporankeuangan, lakukan kontrolhubungan dengan lampiranlaporan keuangan
5Teliti terhadap pos-pos neracayang diaudit, apakah masihterdapat akun yang belumdisesuaikan, jika ya telitipenyebabnya dan cek dengandokumen sumbernya
6Teliti atas informasi lainnya,apakah terdapat informasitambahan yang relevan denganpos-pos neraca yang diaudit,catat jika terdapat informasispesifik yang mengungkapkanpermasalahan yang dijumpai.
7Teliti apakah terdapat kejadianpenting setelah tanggal neracayang diinformasikan dalamLaporan Keuangan
8Teliti apakah terdapat kejadianyang menyebabkan timbulnyaketidakpastian yangberpengaruh terhadappenyajian laporan keuangan
10
9Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
10Buat kesimpulan hasil reviuatas Laporan Keuangan
CAUDIT RINCI POS ASETLANCAR
C.1KAS DAN SETARA KAS
C.1.1TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01
Tujuan
aMemastikan penyajian saldokas tidak terdapat selisih Kasdengan bukti pendukung Kasdan setara kas lainnya
bMemastikan bahwa selisih kasdapat dijelaskan secaramemadai
Langkah Kerja
1Teliti apakah saldo kas dansetara kas telah didukungdengan Kas Opname pertanggal neraca
2Teliti apakah kas opname telahdilakukan secara menyeluruh diseluruh unit pengelola kas yangada, jika tidak menyeluruhminta penjelasan tentangalasan tidak dilakukan kasopname
3Apakah pelaksanaan kasopname telah dibuatkandengan Berita AcaraPemeriksaan Kas
4Teliti apakah terdapat selisihkas antara catatan dengan hasilkas opname, teliti apakahselisih kas telah dijelaskansecara memadai
11
5Teliti apakah terdapat saldo kasdengan valuta asing, jika yateliti apakah penjabaran kurspada tanggal neraca telahsesuai dengan ketentuan yangberlaku
6Teliti apakah selisih kas telahdiungkapkan secara memadaidalam laporan keuangan
7Apakah terdapat selisih lebihkas, jika ya telusuripenyebabnya
8Apakah terdapat selisihkurang/ketekoran kas, jika yatelusuri penyebabnya danapakah telah dilakukanpenjelasan yang memadai atasselisih kas yang terjadi
9Teliti apakah komponen setarakas telah dirinci dandiungkapkan secara memadai
10Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
11Buat kesimpulan hasil auditnya
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 02
Tujuan
Memastikan Dana Titipan diRekening Kas PTN telahdikelola secara memadai
Langkah Kerja
1Berdasarkan hasil opname kas,teliti apakah terdapat danatitipan yang berada di rekeningKas PTN
2Teliti apakah penempatan danatitipan di rekening kas telahmelalui prosedur yangmemadai dan telah dibuatBerita Acara Penitipan Dana
12
3Teliti apakah dokumenpendukung penerimaan danpenarikan dana titipan telah adasecara lengkap dan memadai
4Teliti apakah atas dana titipantelah disajikan secara rinci (jikalebih dari satu jenis danatitipan) dalam laporankeuangan
5Jika diperlukan lakukankonfirmasi kepada pihak yangmenitipkan dana di rekeningPTN untuk memastikankebenaran penitipan dana
6Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
7Buat kesimpulan hasil auditnya
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 03
Tujuan
Memastikan bahwa uang mukakegiatan telah dikelola secaramemadai
Langkah Kerja
1Teliti apakah dalam laporankeuangan masih terdapat saldouang muka kegiatan yangmasih terbuka
2Teliti apakah transaksi uangmuka kegiatan telah dicatatdengan benar
3Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
4Buat kesimpulan hasil auditnya
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 04
Tujuan
13
Memastikan bahwa rekeningyang digunakan telahmendapatkan persetujuanMenteri Keuangan
Langkah Kerja
1Dapatkan rincian jumlahrekening yang digunakan olehauditan
2Teliti apakah rekening yangdigunakan telah atas namaPTN/Pimpinan PTN dan bukanrekening atas nama pribadi
3Teliti terhadap rekening yangdigunakan apakah telahmendapatkan persetujuanMenteri Keuangan sesuaidengan PMK nomor252/PMK.05/2014 tentangRekening MilikKementerian/Lembaga/SatuanKerja
4Jika masih terdapat rekeningyang belum mendapatkanpersetujuan Menteri Keuanganapakah telah ada prosespengajuan ijin penggunaanrekening
5Teliti apakah rekening yangdigunakan tersebut telahdiinformasikan dalam laporankeuangan
6Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
7Buat kesimpulan hasil auditnya
C.1PIUTANG
C.1.1TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01
Tujuan
Memastikan dalam penyajiansaldo Piutang tidak terdapatselisih Piutang dengan bukti
14
pendukungnya
Memastikan bahwa ataspengelolaan piutang telah adaSOP yang dibuat oleh Satuankerja
Langkah Kerja
1Teliti apakah penyajian saldopiutang di neraca telahdidukung dengan rincian jenispiutang secara lengkap dandiungkapkan secara memadaidalam laporan keuangan
2Teliti apakah masing-masingjenis piutang telah memilikidasar hukum yang relevan(Peraturan Menteri/PeraturanRektor dll)
3Teliti apakah terhadap piutangtersebut telah dilakukanpencatatan secara memadai
4Teliti apakah auditan telahmemiliki SOP Piutang terkait,jika ya pelajari dan uji terhadapkecukupan SOP untukpengelolaan piutang
5Terhadap jenis piutang yangmemiliki transaksi yang cukupmaterial selama periodepelaporan, pilih dan lakukan ujipetik terhadap transaksi jenispiutang terutama pada piutangpendidikan dan piutangkerjasama (uji petik dapatdilakukan pula untuk jenispiutang lainnya sesuai dengankeadaan dan pertimbanganauditor)
6Terhadap piutang pendidikan,lakukan pengujian dengandokumen pendukung terjadinyapiutang antara lain basis dataakademik (Kartu Rencana Studi
15
atau penetapan biaya kuliahmahasiswa) dan uji denganpenerimaan kas ataspembayaran uang kuliahmahasiswa)
7Terhadap piutang kerjasamalakukan pengujian terhadapdokumen kerjasama dantransaksi penerimaan kas ataspendapatan kerjasama
8Lakukan konfirmasi secara ujipetik terhadap pengelolapendapatan pendidikan dankerjasama
9Berdasarkan hasil pengujianteliti apakah masih terdapatpiutang yang belum dicatat,atau pelunasan piutang yangbelum dikoreksi, cek apabilaterdapat saldo piutang yangbelum disesuaikan.
10Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
11Buat kesimpulan hasil auditnya
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 02
Tujuan
Memastikan bahwa penyisihanpiutang telah dibuat sesuaiketentuan yang berlaku
Langkah Kerja
1Teliti apakah dalam kebijakanakuntansi yang dibuat telahditetapkan umur piutang danpersentase penyisihan piutang.
2Teliti apakah auditan telahmembuat analisis umur piutangdan telah melakukanperhitungan penyisihan piutangsesuai dengan ketentuan yangberlaku, jika tidak minta
16
penjelasan atas tidakdilakukannya analisis umurpiutang
3Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
4Buat kesimpulan hasil auditnya
PERSEDIAAN
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01
Tujuan
Memastikan dalam penyajiansaldo persediaan tidakterdapat selisih persediaandengan hasil stock opname
Memastikan bahwa ataspengelolaan persediaan telahada SOP yang dibuat olehSatuan kerja
Langkah Kerja
1Teliti apakah penyajian saldopersediaan di neraca telahdidukung dengan rincian jenispersediaan secara lengkap dandiungkapkan secara memadaidalam laporan keuangan
2Teliti apakah auditan telahmemiliki SOP Persediaan , jikaya pelajari dan uji terhadapkecukupan SOP untukpengelolaan barang persediaan
3Teliti apakah terhadap saldopersediaan telah didukungdengan stock opnamepersediaan dan telahdimasukkan ke dalam aplikasipersediaan, jika tidak dilakukanseluruh atau sebagian mintapenjelasan tentang tidakdilakukannya opnamepersediaan
17
4Teliti Berita Acara OpnamePersediaan, apakah terdapatpersediaan yang tidak diketahuinilainya, minta penjelasanpenyebabnya, terutama jikajenis dan jumlahnya cukupmaterial
5Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
6Buat kesimpulan hasil auditnya
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 02
Tujuan
1Memastikan bahwa hasilpengadaan barang persediaantelah dimasukkan ke dalamaplikasi persediaan
2Langkah Kerja
3Minta daftar pengadaan barangpersediaan yang dilakukanselama semester I tahun 2016
4Berdasarkan berita acarapenerimaan barang, cekapakah seluruh barangpersediaan yang diterima telahdicatat dan dimasukkan kedalam aplikasi persediaan, jikatidak minta penjelasan tentangpenyebabnya
5Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
6Buat kesimpulan hasil auditnya
DAUDIT RINCI POS ASETTETAP
D.1ASET TETAP
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01
Tujuan
18
Memastikan bahwa perolehanaset tetap telah dicatat dandiakui secara memadai
Langkah Kerja
1Dapatkan informasi tentangsistem pengelolaan BMN dilingkungan satuan kerja,pelajari pedoman, SOP danmekanisme pengelolaan BMNauditan
2Dapatkan informasi tentanginventarisasi permasalahanBMN berdasarkan informasihasil pengawasan maupun daricatatan atas laporan keuangan
3Lakukan wawancara denganpenanggungjawab BMNauditan tentang permasalahanpencatatan dan pelaporan BMN
4Berdasarkan informasi yangdiperoleh, lakukan analisisterhadap Daftar InventarisasiMasalah BMN auditan apakahtidak terdapat:
4.1Pengadaan tanah yang tidaksesuai prosedur
4.2Serah terima tanah denganpihak ketiga yang belum selesai
4.3Aset berupa tanah tidakdilaporkan dalam LK/ SIMAKBMN
4.4Selisih luas tanah dalam LKdengan dokumen
4.5Aset tetap yang tidak diketahuikeberadaannya (lokasi,pemakai )
4.6Aset tetap yang tidakdiketemukan fisiknya
4.7Belum dilakukan kapitalisasiatas aset tetap
4.8Aset tetap belum ada nilainya
19
4.9Pengakuan nilai aset tetapberdasarkan SP2D (belummenggambarkan nilai asettetap seharusnya)
5Lakukan pengujian terhadaptransaksi perolehan BMNperiode yang diaudit, telitiapakah perolehan aset tersebuttelah dicatat, diakui secaramemadai
6Teliti apakah auditan telahmelakukan perhitunganpenyusutan aset tetap, jikatidak minta penjelasan tentangbelum dilakukannyapenyusutan aset tetap
7Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
8Buat kesimpulan hasil auditnya
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 02
Tujuan
Memastikan bahwa dalampengelolaan aset tetap tidakterdapat permasalahan hukumyang berpengaruh terhadappenyajian laporan keuangan
Langkah Kerja
1Berdasarkan informasi yangdiperoleh, lakukan analisisterhadap Daftar InventarisasiMasalah BMN auditan apakahtidak terdapat:
1.1Aset tanah dalam sengketa
1.2Aset masih dikuasai oleh pihakketiga
1.3Status pengelolaan aset yangbelum jelas
1.4Aset belum didukung denganbukti kepemilikan
20
1.5Aset belum atas namauniversitas atau kementerian
1.6Aset tetap yang tidak diketahuikeberadaannya (lokasi,pemakai )
1.7Bukti kepemilikan aset tidakdapat ditunjukkan
1.8Pemanfaatan aset yang tidakijin menteri keuangan
1.9Pemanfaatan aset yangtidak menghasilkan PNBP
1.10Pemanfaatan rumah dinasmelewati batas waktu
2Dapatkan informasi tentanglangkah-langkah dan rencanatindak yang telah disusun olehauditan terhadap permasalahandimaksud pada butir 1
3Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
4Buat kesimpulan hasil auditnya
D.2KONSTRUKSI DALAMPENGERJAAN
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01
Tujuan
Memastikan bahwa KonstruksiDalam Pengerjaan telahdisajikan secara memadai
Langkah Kerja
1Berdasarkan LaporanKeuangan auditan, teliti apakahmasih terdapat posisi KDP yangmasih terbuka
2Jika ya, teliti terhadap rincianKDP apakah terdapat:
2.1Nilai KDP melebihi satu perodeakuntansi
2.2Terdapat nilai aset tetap yangbelum disesuaikan
21
2.3Migrasi nilai KDP dalam SIMAKBMN pada saat likuidasi gagal
3Minta penjelasan kepadapejabat pengelola BMNmengenai penyebab belumcukupnya KDP untuk diakuimenjadi aset tetap (status KDPuntuk pekerjaan perencanaanfisik yang belum jelas rencanapembangunannya, tidaklengkapnya Berita Acara SerahTerima dan lain-lain)
4Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
5Buat kesimpulan hasil auditnya
EAUDIT RINCI POS ASETLAINNYA
E.1ASET LAINNYA
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01
Tujuan
Memastikan bahwa AsetLainnya telah dicatat dan diakuisecara memadai
Langkah Kerja
1Berdasarkan LaporanKeuangan auditan, teliti apakahmasih terdapat posisi AsetLainnya
2Jika ya, minta informasi tentangpengelolaan aset lainnya (AsetTidak Berwujud, Aset YangTidak Digunakan Lagi dll)
3Teliti apakah auditan telahmelakukan perhitunganamortisasi aset tidak berwujud,jika tidak minta penjelasantentang belum dilakukannyaamortisasi
22
4Terhadap aset yang tidakdigunakan lagi, mintapenjelasan kepada pejabatpengelola BMN apakah auditantelah menyusunlangkah/rencana tindak untukpenghapusan aset dimaksud
5Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
6Buat kesimpulan hasil auditnya
III PELAPORAN HASIL AUDIT
1Berdasarkan hasil audit, buatnotisi dan berita acarapembahasan hasil audit
2Lakukan pembahasan atashasil audit dengan auditan,minta tanggapan dari auditanterhadap hasil audit
3Tuangkan hasil audit ke dalamlaporan hasil audit tujuantertentu
4Pastikan bahwa temuan hasilaudit telah diberi kode dan telahdientry ke dalam SIM-HP
5Lakukan reviu berjenjangterhadap laporan hasil audit
1
A LATAR BELAKANG
Opini Laporan Keuangan Kementerian Riset, Teknologi Dan Pendidikan
Tinggi tahun 2015 Wajar Dengan Pengecualian (WDP) disebabkan
antara lain catatan atas saldo kas dan setara kas, piutang, persediaan,
aset tetap, konstruksi dalam pengerjaan yang belum disajikan
secara memadai dan didukung dengan dokumen secara lengkap, dan
masih dijumpai kelemahan pengendalian yang berpengaruh terhadap
kewajaran penyajian saldo pos-pos neraca.
Inspektorat Jenderal Kemristekdikti ditugasi untuk menyusun Strategi
Peningkatan Kualitas Opini BPK di antaranya dalam bentuk audit
pendahuluan atas Laporan Keuangan Semester 1 Tahun 2016 untuk
mengidentifikasi permasalahan penyajian laporan keuangan yang
berpotensi menjadi catatan dalam Opini BPK dan untuk meningkatkan
sistem pengendalian internal atas pengelolaan keuangan di
lingkungan Kemristekdikti. Sumber permasalahan pengelolaan
keuangan sebagian besar terjadi di perguruan tinggi yang tersebar di
seluruh Indonesia
B MAKSUD DAN TUJUAN AUDIT
Audit dengan tujuan tertentu atas penyajian saldo aset lancar, aset tetap
dan aset lainnya dalam laporan keuangan satuan kerja perguruan tinggi
negeri dan koordinator perguruan tinggi negeri swasta semester I
tahun 2016 adalah untuk:
1. Menilai kewajaran penyajian pos-pos aset lancar, aset tetap dan
AUDIT TUJUAN TERTENTU ASET
LANCAR, ASET TETAP, ASET LAINNYA
2
aset lainnya dalam laporan keuangan satuan kerja
2. Mengidentifikasi kelemahan pengendalian internal atas pengelolaan
keuangan
3. Mengidentifikasi permasalahan pengelolaan aset lancar, aset tetap
dan aset lainnya yang berpotensi mempengaruhi kewwajaran dan
penyajian dalam laporan keuangan
4. Memberikan rekomendasi penyelesaian permasalahan dan
perbaikan atas kelemahan sistem pengendalian internaL
C RUANG LINGKUP AUDIT
Audit dilaksanakan terbatas pada penyajian saldo aset lancar, aset tetap
dan aset lainnya per 30 Juni 2016 atas Laporan Keuangan Satuan Kerja
Semester I Tahun 2016, audit tidak dimaksudkan untuk memberikan
opini atas laporan keuangan yang disusun satuan kerja
D SASARAN AUDIT
Audit Tujuan Tertentu atas aset lancar, aset tetap dan aset lainnya
semester I tahun 2016 dilaksanakan pada 76 satuan kerja PTN di
seluruh Indonesia terdiri atas 24 PTN BLU, 4 PTN BH yang dalam tahun
2016 masih berstatus BLU,24 PTN non BLU dan Politeknik Negeri, 10
PTN baru, 14 Koordinator Perguruan Tinggi Swasta
E PELAKSANAAUDIT
Audit dilaksanakan bersama oleh auditor BPKP (Perwakilan dan Pusat)
dan auditor Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti
F WAKTU PELAKSANAAN AUDIT
Audit direncanakan pada minggu pertama Oktober 2016 sampai dengan
minggu ke tiga Oktober 2016 selama 12 hari kerja secara serentak
3
dengan pelaksanaan pendampingan penyelesaian Tindak Lanjut Hasil
Audit BPK.
G OUTPUT HASIL AUDIT
Output hasil audit berupa Laporan Hasil Audit terdiri dari Laporan Hasil
Audit induvidual dan Laporan Kompilasi Nasional.
H PERSIAPAN AUDIT
Tahapan persiapan audit meliputi perencanaan kegiatan audit,
penyusunan pedoman audit dan pembekalan pelaksanaan audit .
I PELAKSANAAN AUDIT
1. METODOLOGI PENDEKATAN AUDIT
Audit Tujuan Tertentu dilaksanakan dengan pendekatan risk based
audit atas potensi permasalahan pengelolaan keuangan khususnya
aset tetap, aset lancar, aset lainnya yang mempengaruhi keputusan
pemberian opini oleh BPK RI.
Pelaksanaan audit menggunakan teknik audit yang relevan antara
lain melalui reviu dokumen, wawancara, konfirmasi, pemeriksaan
fisik dan teknik audit lainnya yang sesuai dengan keadaan
berdasarkan pertimbangan profesional auditor
2. TENTATIVE AUDIT OBJECTIVES
Tentative audit objectives berisikan risiko potensial pada penyajian
pos-pos Neraca debet (aset) berdasarkan informasi hasil audit
maupun risiko yang melekat pada pengelolaan keuangan dan aset
PTN.
Potensi risiko yang mungkin terjadi antara lain sebagai berikut:
4
01 Kas dan Setara KasRingkasan Temuan BPKPenyajian Kas dan Bank dalam LK Kemenristekdikti Tidak SesuaiDengan Data Saldo Rekening Koran dan Tunai serta TerdapatKelemahan Pengendalian Pengelolaan Kas pada Satker-Satker diLingkungan KemenristekdiktiTentative Audit Objectives01.1 Selisih Kas dengan bukti pendukung Kas dan setara kas
lainnya01.2 Dana Titipan di Rekening Kas PTN01.3 Selisih Kas yang tidak dapat dijelaskan01.4 Pengelolaan Uang Muka Kegiatan Belum Memadai01.5 Rekening belum mendapat persetujuan Menteri Keuangan02 Piutang
Ringkasan Temuan BPKPenyajian dan Pengungkapan Piutang pada Laporan KeuanganKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Tahun 2015Tidak Menggambarkan Kondisi yang SebenarnyaTentative Audit Objectives02.1 Selisih Piutang dengan bukti pendukung02.2 Tidak dilakukan analisis umur piutang02.3 Belum ada SOP tentang Piutang03 Persediaan
Ringkasan Temuan BPKPenyajian dan Pengungkapan Persediaan pada LaporanKeuangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan TinggiTahun 2015 Tidak Menggambarkan Kondisi yang SebenarnyaTentative Audit Objectives03.1 Selisih Persediaan dengan stock opname03.2 Hasil pengadaan belum tercatat dalam aplikasi persediaan03.3 Belum ada SOP tentang Persediaan04 Aset Tetap
Ringkasan Temuan BPKPencatatan Aset Tetap pada Kementerian Riset, Teknologi, danPendidikan Tinggi Belum MemadaiTentative Audit Objectives
04.1 Pengadaan tanah tidak sesuai prosedur04.2 Serah terima tanah dengan pihak ketiga belum selesai04.3 Aset berupa tanah tidak dilaporkan dalam LK/ SIMAK
BMN04.4 Selisih luas tanah dalam LK dengan dokumen04.5 Aset tetap yang tidak diketahui keberadaannya (lokasi,
pemakai )04.6 Aset tetap yang tidak diketemukan fisiknya
5
04.7 Belum dilakukan kapitalisasi atas aset tetap04.8 Aset tetap belum ada nilainya04.9 Pengakuan nilai aset tetap berdasarkan SP2D (belum
menggambarkan nilai aset tetap seharusnya)04.10 Aset tanah dalam sengketa04.11 Aset masih dikuasai oleh pihak ketiga04.12 Aset belum didukung dengan bukti kepemilikan04.13 Aset belum atas nama universitas atau kementerian04.14 Aset tetap yang tidak diketahui keberadaannya (lokasi,
pemakai )04.15 Bukti kepemilikan aset tidak dapat ditunjukkan04.16 Pemanfaatan aset yang tidak ijin menteri keuangan04.17 Pemanfaatan labschool tidak menghasilkan PNBP04.18 Pemanfaatan rumah dinas melewati batas waktu05 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
Ringkasan Temuan BPKPencatatan KDP pada Kementerian Riset, Teknologi, danPendidikan Tinggi Belum MemadaiTentative Audit Objectives
05.1 Nilai KDP melebihi satu perode akuntansi05.2 Terdapat nilai aset tetap yang belum disesuaikan05.3 Migrasi nilai KDP dalam SIMAK BMN pada saat likuidasi
gagal
3. PROGRAM KERJAAUDIT
Program kerja audit berisikan langkah kerja yang menjadi pedoman
bagi auditor untuk melaksanakan audit, Program Kerja Audit dapat
dikembangkan oleh auditor di lapangan berdasarkan sifat dan
luasnya pengujian sesuai dengan kondisi permadalahan di
lapangan.
J PELAPORAN HASIL AUDIT
Laporan Hasil Audit Individual (Model I ) dibuat per satuan kerja
Perguruan Tinggi Negeri yang diaudit, Laporan Hasil Audit ditujukan
kepada Rektor/Direktur/Kepala Satuan Kerja PTN/Kopertis yang diaudit,
tembusan disampaikan kepada Inspektur Jenderal Kementerian Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Deputi PIP Bidang Politik, Hukum,
6
Keamanan, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Laporan Hasil Audit Nasional (Model K) dibuat oleh Tim BPKP Pusat
dan Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Kementerian Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi ditujukan kepada Menteri Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi dengan tembusan kepada Kepala BPKP dan
Sekretaris Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi
7
LAMPIRAN 2-1PROGRAM KERJAAUDIT
Nama objek audit :
Masa yang diaudit :
No Uraian DilaksanakanOleh
Waktu yangdiperlukan
NomorKKA
Catatan
RencanaRealisasiRencanaRealisasi
I.AUDIT PENDAHULUAN
Tujuan
Melakukan pembicaraanpendahuluan dengan auditandan perolehan informasi awaltentang auditan
Langkah Kerja
1Lakukan entry meeting denganpihak auditan, peroleh informasiawal tentang kondisipenyelenggaraan pengelolaankeuangan auditan, catat dantuangkan ke dalam Berita AcaraPembicaraan Pendahuluan.
2Dapatkan Informasi Umumtentang auditan
3Dapatkan informasi dari SatuanPengawas Internal auditanmengenai penyusunan LaporanKeuangan Semester I,dapatkan informasi apakahtelah dilakukan reviu atasLaporan Keuangan Semester Itahun 2016, jika ya minta CHRdan LHR atas LK Satuan Kerja,catat informasi penting darihasil reviu SPI
4Dapatkan informasi apakahauditan pernah diaudit olehBPK RI tahun 2015 atau tahunsebelumnya, jika ya mintaIkhtisar Perkembangan TindakLanjut Hasil Pemeriksaan BPK,teliti jika terdapat permasalahanyang belum tuntas tindak
8
lanjutnya khususnya atas posAset Lancar, Aset Tetap danAset Lainnya, teliti jugamengenai rencana tindak/actionplan yang telah dibuat olehpimpinan auditan
5Buat Simpulan Hasil auditpendahuluan
II PELAKSANAAN AUDIT
APENGUJIAN TERBATASATAS SISTEMPENGENDALIAN INTERN
Tujuan
Mengidentifikasi risiko potensialatas kelemahan sistempengendalian intern auditan
Langkah Kerja
1Lakukan pengujian terbatasterhadap Sistem PengendalianIntern auditan denganmenggunakan Check ListPengujian Sistem PengendalianIntern
2 Identifikasi risiko melekat yangmungkin terjadi padapengelolaan keuangan auditan
3Lakukan analisis terhadaprisiko pengendalian yangdijumpai
4Buat kesimpulan hasilpengujian terbatas atas sistempengendalian intern auditan
BREVIU LAPORANKEUANGAN SEMESTER IPER 30 JUNI 2016
Tujuan
Mengidentifikasi keandalanpenyajian laporan keuanganauditan
Langkah Kerja
1Dapatkan Laporan KeuanganSemester I Per 30 Juni 2016
9
2Lakukan reviu terhadapLaporan Keuangan auditanapakah telah disusun sesuaidengan prosedur penyusunanlaporan keuangan secaramemadai
3Teliti atas Catatan atas LaporanKeuangan apakah telahdisajikan dan diungkapkansecara lengkap dan memadai
4Pada pos-pos Neraca Debetyang diaudit, teliti terhadapposisi saldo masing-masing,jika terdapat rincian posisisaldo, teliti apakah posisi saldotersebut telah dirinci secaralengkap dan dijelaskan secaramemadai dalam laporankeuangan, lakukan kontrolhubungan dengan lampiranlaporan keuangan
5Teliti terhadap pos-pos neracayang diaudit, apakah masihterdapat akun yang belumdisesuaikan, jika ya telitipenyebabnya dan cek dengandokumen sumbernya
6Teliti atas informasi lainnya,apakah terdapat informasitambahan yang relevan denganpos-pos neraca yang diaudit,catat jika terdapat informasispesifik yang mengungkapkanpermasalahan yang dijumpai.
7Teliti apakah terdapat kejadianpenting setelah tanggal neracayang diinformasikan dalamLaporan Keuangan
8Teliti apakah terdapat kejadianyang menyebabkan timbulnyaketidakpastian yangberpengaruh terhadappenyajian laporan keuangan
10
9Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
10Buat kesimpulan hasil reviuatas Laporan Keuangan
CAUDIT RINCI POS ASETLANCAR
C.1KAS DAN SETARA KAS
C.1.1TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01
Tujuan
aMemastikan penyajian saldokas tidak terdapat selisih Kasdengan bukti pendukung Kasdan setara kas lainnya
bMemastikan bahwa selisih kasdapat dijelaskan secaramemadai
Langkah Kerja
1Teliti apakah saldo kas dansetara kas telah didukungdengan Kas Opname pertanggal neraca
2Teliti apakah kas opname telahdilakukan secara menyeluruh diseluruh unit pengelola kas yangada, jika tidak menyeluruhminta penjelasan tentangalasan tidak dilakukan kasopname
3Apakah pelaksanaan kasopname telah dibuatkandengan Berita AcaraPemeriksaan Kas
4Teliti apakah terdapat selisihkas antara catatan dengan hasilkas opname, teliti apakahselisih kas telah dijelaskansecara memadai
11
5Teliti apakah terdapat saldo kasdengan valuta asing, jika yateliti apakah penjabaran kurspada tanggal neraca telahsesuai dengan ketentuan yangberlaku
6Teliti apakah selisih kas telahdiungkapkan secara memadaidalam laporan keuangan
7Apakah terdapat selisih lebihkas, jika ya telusuripenyebabnya
8Apakah terdapat selisihkurang/ketekoran kas, jika yatelusuri penyebabnya danapakah telah dilakukanpenjelasan yang memadai atasselisih kas yang terjadi
9Teliti apakah komponen setarakas telah dirinci dandiungkapkan secara memadai
10Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
11Buat kesimpulan hasil auditnya
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 02
Tujuan
Memastikan Dana Titipan diRekening Kas PTN telahdikelola secara memadai
Langkah Kerja
1Berdasarkan hasil opname kas,teliti apakah terdapat danatitipan yang berada di rekeningKas PTN
2Teliti apakah penempatan danatitipan di rekening kas telahmelalui prosedur yangmemadai dan telah dibuatBerita Acara Penitipan Dana
12
3Teliti apakah dokumenpendukung penerimaan danpenarikan dana titipan telah adasecara lengkap dan memadai
4Teliti apakah atas dana titipantelah disajikan secara rinci (jikalebih dari satu jenis danatitipan) dalam laporankeuangan
5Jika diperlukan lakukankonfirmasi kepada pihak yangmenitipkan dana di rekeningPTN untuk memastikankebenaran penitipan dana
6Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
7Buat kesimpulan hasil auditnya
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 03
Tujuan
Memastikan bahwa uang mukakegiatan telah dikelola secaramemadai
Langkah Kerja
1Teliti apakah dalam laporankeuangan masih terdapat saldouang muka kegiatan yangmasih terbuka
2Teliti apakah transaksi uangmuka kegiatan telah dicatatdengan benar
3Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
4Buat kesimpulan hasil auditnya
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 04
Tujuan
13
Memastikan bahwa rekeningyang digunakan telahmendapatkan persetujuanMenteri Keuangan
Langkah Kerja
1Dapatkan rincian jumlahrekening yang digunakan olehauditan
2Teliti apakah rekening yangdigunakan telah atas namaPTN/Pimpinan PTN dan bukanrekening atas nama pribadi
3Teliti terhadap rekening yangdigunakan apakah telahmendapatkan persetujuanMenteri Keuangan sesuaidengan PMK nomor252/PMK.05/2014 tentangRekening MilikKementerian/Lembaga/SatuanKerja
4Jika masih terdapat rekeningyang belum mendapatkanpersetujuan Menteri Keuanganapakah telah ada prosespengajuan ijin penggunaanrekening
5Teliti apakah rekening yangdigunakan tersebut telahdiinformasikan dalam laporankeuangan
6Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
7Buat kesimpulan hasil auditnya
C.1PIUTANG
C.1.1TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01
Tujuan
Memastikan dalam penyajiansaldo Piutang tidak terdapatselisih Piutang dengan bukti
14
pendukungnya
Memastikan bahwa ataspengelolaan piutang telah adaSOP yang dibuat oleh Satuankerja
Langkah Kerja
1Teliti apakah penyajian saldopiutang di neraca telahdidukung dengan rincian jenispiutang secara lengkap dandiungkapkan secara memadaidalam laporan keuangan
2Teliti apakah masing-masingjenis piutang telah memilikidasar hukum yang relevan(Peraturan Menteri/PeraturanRektor dll)
3Teliti apakah terhadap piutangtersebut telah dilakukanpencatatan secara memadai
4Teliti apakah auditan telahmemiliki SOP Piutang terkait,jika ya pelajari dan uji terhadapkecukupan SOP untukpengelolaan piutang
5Terhadap jenis piutang yangmemiliki transaksi yang cukupmaterial selama periodepelaporan, pilih dan lakukan ujipetik terhadap transaksi jenispiutang terutama pada piutangpendidikan dan piutangkerjasama (uji petik dapatdilakukan pula untuk jenispiutang lainnya sesuai dengankeadaan dan pertimbanganauditor)
6Terhadap piutang pendidikan,lakukan pengujian dengandokumen pendukung terjadinyapiutang antara lain basis dataakademik (Kartu Rencana Studi
15
atau penetapan biaya kuliahmahasiswa) dan uji denganpenerimaan kas ataspembayaran uang kuliahmahasiswa)
7Terhadap piutang kerjasamalakukan pengujian terhadapdokumen kerjasama dantransaksi penerimaan kas ataspendapatan kerjasama
8Lakukan konfirmasi secara ujipetik terhadap pengelolapendapatan pendidikan dankerjasama
9Berdasarkan hasil pengujianteliti apakah masih terdapatpiutang yang belum dicatat,atau pelunasan piutang yangbelum dikoreksi, cek apabilaterdapat saldo piutang yangbelum disesuaikan.
10Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
11Buat kesimpulan hasil auditnya
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 02
Tujuan
Memastikan bahwa penyisihanpiutang telah dibuat sesuaiketentuan yang berlaku
Langkah Kerja
1Teliti apakah dalam kebijakanakuntansi yang dibuat telahditetapkan umur piutang danpersentase penyisihan piutang.
2Teliti apakah auditan telahmembuat analisis umur piutangdan telah melakukanperhitungan penyisihan piutangsesuai dengan ketentuan yangberlaku, jika tidak minta
16
penjelasan atas tidakdilakukannya analisis umurpiutang
3Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
4Buat kesimpulan hasil auditnya
PERSEDIAAN
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01
Tujuan
Memastikan dalam penyajiansaldo persediaan tidakterdapat selisih persediaandengan hasil stock opname
Memastikan bahwa ataspengelolaan persediaan telahada SOP yang dibuat olehSatuan kerja
Langkah Kerja
1Teliti apakah penyajian saldopersediaan di neraca telahdidukung dengan rincian jenispersediaan secara lengkap dandiungkapkan secara memadaidalam laporan keuangan
2Teliti apakah auditan telahmemiliki SOP Persediaan , jikaya pelajari dan uji terhadapkecukupan SOP untukpengelolaan barang persediaan
3Teliti apakah terhadap saldopersediaan telah didukungdengan stock opnamepersediaan dan telahdimasukkan ke dalam aplikasipersediaan, jika tidak dilakukanseluruh atau sebagian mintapenjelasan tentang tidakdilakukannya opnamepersediaan
17
4Teliti Berita Acara OpnamePersediaan, apakah terdapatpersediaan yang tidak diketahuinilainya, minta penjelasanpenyebabnya, terutama jikajenis dan jumlahnya cukupmaterial
5Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
6Buat kesimpulan hasil auditnya
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 02
Tujuan
1Memastikan bahwa hasilpengadaan barang persediaantelah dimasukkan ke dalamaplikasi persediaan
2Langkah Kerja
3Minta daftar pengadaan barangpersediaan yang dilakukanselama semester I tahun 2016
4Berdasarkan berita acarapenerimaan barang, cekapakah seluruh barangpersediaan yang diterima telahdicatat dan dimasukkan kedalam aplikasi persediaan, jikatidak minta penjelasan tentangpenyebabnya
5Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
6Buat kesimpulan hasil auditnya
DAUDIT RINCI POS ASETTETAP
D.1ASET TETAP
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01
Tujuan
18
Memastikan bahwa perolehanaset tetap telah dicatat dandiakui secara memadai
Langkah Kerja
1Dapatkan informasi tentangsistem pengelolaan BMN dilingkungan satuan kerja,pelajari pedoman, SOP danmekanisme pengelolaan BMNauditan
2Dapatkan informasi tentanginventarisasi permasalahanBMN berdasarkan informasihasil pengawasan maupun daricatatan atas laporan keuangan
3Lakukan wawancara denganpenanggungjawab BMNauditan tentang permasalahanpencatatan dan pelaporan BMN
4Berdasarkan informasi yangdiperoleh, lakukan analisisterhadap Daftar InventarisasiMasalah BMN auditan apakahtidak terdapat:
4.1Pengadaan tanah yang tidaksesuai prosedur
4.2Serah terima tanah denganpihak ketiga yang belum selesai
4.3Aset berupa tanah tidakdilaporkan dalam LK/ SIMAKBMN
4.4Selisih luas tanah dalam LKdengan dokumen
4.5Aset tetap yang tidak diketahuikeberadaannya (lokasi,pemakai )
4.6Aset tetap yang tidakdiketemukan fisiknya
4.7Belum dilakukan kapitalisasiatas aset tetap
4.8Aset tetap belum ada nilainya
19
4.9Pengakuan nilai aset tetapberdasarkan SP2D (belummenggambarkan nilai asettetap seharusnya)
5Lakukan pengujian terhadaptransaksi perolehan BMNperiode yang diaudit, telitiapakah perolehan aset tersebuttelah dicatat, diakui secaramemadai
6Teliti apakah auditan telahmelakukan perhitunganpenyusutan aset tetap, jikatidak minta penjelasan tentangbelum dilakukannyapenyusutan aset tetap
7Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
8Buat kesimpulan hasil auditnya
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 02
Tujuan
Memastikan bahwa dalampengelolaan aset tetap tidakterdapat permasalahan hukumyang berpengaruh terhadappenyajian laporan keuangan
Langkah Kerja
1Berdasarkan informasi yangdiperoleh, lakukan analisisterhadap Daftar InventarisasiMasalah BMN auditan apakahtidak terdapat:
1.1Aset tanah dalam sengketa
1.2Aset masih dikuasai oleh pihakketiga
1.3Status pengelolaan aset yangbelum jelas
1.4Aset belum didukung denganbukti kepemilikan
20
1.5Aset belum atas namauniversitas atau kementerian
1.6Aset tetap yang tidak diketahuikeberadaannya (lokasi,pemakai )
1.7Bukti kepemilikan aset tidakdapat ditunjukkan
1.8Pemanfaatan aset yang tidakijin menteri keuangan
1.9Pemanfaatan aset yangtidak menghasilkan PNBP
1.10Pemanfaatan rumah dinasmelewati batas waktu
2Dapatkan informasi tentanglangkah-langkah dan rencanatindak yang telah disusun olehauditan terhadap permasalahandimaksud pada butir 1
3Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
4Buat kesimpulan hasil auditnya
D.2KONSTRUKSI DALAMPENGERJAAN
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01
Tujuan
Memastikan bahwa KonstruksiDalam Pengerjaan telahdisajikan secara memadai
Langkah Kerja
1Berdasarkan LaporanKeuangan auditan, teliti apakahmasih terdapat posisi KDP yangmasih terbuka
2Jika ya, teliti terhadap rincianKDP apakah terdapat:
2.1Nilai KDP melebihi satu perodeakuntansi
2.2Terdapat nilai aset tetap yangbelum disesuaikan
21
2.3Migrasi nilai KDP dalam SIMAKBMN pada saat likuidasi gagal
3Minta penjelasan kepadapejabat pengelola BMNmengenai penyebab belumcukupnya KDP untuk diakuimenjadi aset tetap (status KDPuntuk pekerjaan perencanaanfisik yang belum jelas rencanapembangunannya, tidaklengkapnya Berita Acara SerahTerima dan lain-lain)
4Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
5Buat kesimpulan hasil auditnya
EAUDIT RINCI POS ASETLAINNYA
E.1ASET LAINNYA
TENTATIVE AUDITOBJECTIVES 01
Tujuan
Memastikan bahwa AsetLainnya telah dicatat dan diakuisecara memadai
Langkah Kerja
1Berdasarkan LaporanKeuangan auditan, teliti apakahmasih terdapat posisi AsetLainnya
2Jika ya, minta informasi tentangpengelolaan aset lainnya (AsetTidak Berwujud, Aset YangTidak Digunakan Lagi dll)
3Teliti apakah auditan telahmelakukan perhitunganamortisasi aset tidak berwujud,jika tidak minta penjelasantentang belum dilakukannyaamortisasi
22
4Terhadap aset yang tidakdigunakan lagi, mintapenjelasan kepada pejabatpengelola BMN apakah auditantelah menyusunlangkah/rencana tindak untukpenghapusan aset dimaksud
5Lakukan prosedur audit lainnyayang diperlukan sesuai dengankeadaan berdasarkanpertimbangan auditor.
6Buat kesimpulan hasil auditnya
III PELAPORAN HASIL AUDIT
1Berdasarkan hasil audit, buatnotisi dan berita acarapembahasan hasil audit
2Lakukan pembahasan atashasil audit dengan auditan,minta tanggapan dari auditanterhadap hasil audit
3Tuangkan hasil audit ke dalamlaporan hasil audit tujuantertentu
4Pastikan bahwa temuan hasilaudit telah diberi kode dan telahdientry ke dalam SIM-HP
5Lakukan reviu berjenjangterhadap laporan hasil audit
1
A LATAR BELAKANG
Berdasarkan Pasal 17 ayat (3) dan (6) Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab
Keuangan Negara, laporan hasil pemeriksaan keuangan, laporan hasil
pemeriksaan kinerja dan laporan hasil pemeriksaan dengan tujuan
tertentu, disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia kepada Menteri, sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
monitoring tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit, adalah rangkaian
kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis oleh Inspektorat Jenderal
untuk menentukan bahwa Pejabat telah melaksanakan rekomendasi
hasil audit dalam tenggang waktu yang telah ditentukan oleh
Undang-Undang.
Kewajiban Satuan Kerja Kemristekdikti dalam pelaksanaan tindak lanjut
rekomendasi hasil audit adalah:
1. Satuan Kerja Kemristekdikti wajib menindaklanjuti rekomendasi
dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan
setelah hasil audit diterima.
2. Tindak lanjut atas rekomendasi berupa jawaban atau penjelasan
atas pelaksanaan tindak lanjut dengan dilampiri dokumen bukti
pendukung.
3. Inspektorat Jenderal memiliki fungsi koordinasi dalam pelaksanaan
tindak lanjut menyampaikan bukti tindak lanjut kepada Badan
Pemeriksa Keuangan.
PENDAMPINGAN DAN MONITORINGPENYELESAIAN TINDAK LANJUT HASIL
AUDIT BPK RI
2
4. Apabila sebagian atau seluruh rekomendasi tidak dapat
dilaksanakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Satuan
Kerja Kemristekdikti wajib memberikan alasan yang sah dan
relevan
Strategi yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas opini atas
Laporan Keuangan Kemristekdikti adalah melakukan pendampingan
penyelesaian atas tindak lanjut hasil audit BPK untuk mendorong
Satuan Kerja untuk melaksanakan rekomendasi BPK secara efektif dan
efisien.
B MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN
Pendampingan dan monitoring Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan ini
adalah merupakan implementasi strategi peningkatan kualitas opini BPK
RI dengan tujuan untuk mendorong dan memberi masukan kepada
satuan kerja dalam menyelesaikan tindak lanjut terhadap hasil audit
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia secara efektif, efisien
dan akuntabel.
C RUANG LINGKUP KEGIATAN
Pendampingan dan monitoring TLHA BPK meliputi pelaksanaan
penyelesaian TLHA tahun 2015 untuk satuan kerja yang diuji petik audit
BPK dan TLHA BPK tahun sebelumnya untuk satuan kerja yang telah
diaudit oleh BPK namun masih terdapat saldo temuan/rekomendasi
hasil audit yang belum diselesaikan.
Termasuk dalam sasaran pendampingan dan monitoring atas TLHA
BPK adalah atas temuan hasil audit BPK RI pada satuan kerja pusat
yang dananya diberikan atau dikelola satuan kerja.
3
D SASARAN KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan pada satuan kerja PTN di seluruh Indonesia
yang menjadi sasaran audit tujuan tertentu yang masih memiliki saldo
TLHA BPK RI Tahun 2015 maupun tahun sebelumnya.
E PELAKSANA KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan bersama oleh PFA BPKP (Perwakilan dan
Pusat) dan PFA Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti
F WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan pendampingan TLHA dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan audit tujuan tertentu pada satuan kerja yang telah diaudit
BPK
G OUTPUT HASIL KEGIATAN
Output hasil kegiatan berupa Laporan Hasil Kegiatan terdiri dari Laporan
Hasil Kegiatan induvidual dan Laporan Kompilasi Nasional.
H PERSIAPAN KEGIATAN
Tahapan persiapan kegiatan meliputi perencanaan kegiatan ,
penyusunan pedoman dan pembekalan pelaksanaan pendampingan
dan monitoring TLHA BPK RI .
I PELAKSANAAN KEGIATAN
1. METODOLOGI KEGIATAN
Metodologi pendampingan adalah dalam bentuk pemberian
konsultasi terhadap perkembangan pelaksanaan tindak lanjut oleh
satuan kerja dan monitoring penyelesaian tindak lanjut dengan
cara melakukan penelaahan dokumen pelaksanaan tindak lanjut,
4
melakukan pemetaan terhadap rekomendasi BPK yang belum dapat
ditindaklanjuti dan mendorong komitmen pimpinan satuan kerja
untuk penyelesaian tindak lanjut BPK
2. LANGKAH KERJA KEGIATAN
Langkah kerja pelaksanaan pendampingan dan monitoring
penyelesaian TLHA adalah
a. Melakukan reviu atas ikhtisar temuan BPK per 30 Juni 2016
b. Melakukan reviu terhadap bukti pelaksanaan rekomendasi
TLHA dalam tahun 2016
c. Memetakan temuan hasil audit yang belum ditindaklanjuti oleh
satuan kerja
d. Mengidentifikasi kendala penyelesaian tindak lanjut oleh Satuan
Kerja
e. Memberikan konsultasi kepada satuan kerja untuk mendorong
upaya penyelesaian TLHA.
J PELAPORAN HASIL KEGIATAN
Laporan Hasil Kegiatan Individual (Model I ) dibuat per satuan kerja
Perguruan Tinggi Negeri, Laporan Hasil Kegiatan ditujukan kepada
Rektor/Direktur/Kepala Satuan Kerja PTN/Kopertis yang
dampingi/dimonitor, tembusan disampaikan kepada Inspektur Jenderal
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Deputi PIP
Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan.
Laporan Hasil Kegiatan Nasional (Model K) dibuat oleh Tim BPKP Pusat
dan Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Kementerian Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi ditujukan kepada Menteri Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi dengan tembusan kepada Kepala BPKP dan
Sekretaris Jenderal Kemristekdikti.
5
LAMPIRAN 3-1PROGRAM KERJA
PENDAMPINGAN DAN MONITORING TLHA BPK RI
A TINDAK LANJUT TEMUAN HASIL PENGAWASAN
DEFINISI 1. Tindak lanjut hasil audit adalah semua tindakanperbaikan, penertiban dan penyempurnaan yangdilakukan oleh Pejabat yang berwenang dan atau oleh auditanyang bersangkutan dalam rangka melaksanakan saran ataurekomendasi hasil audit
2. Rekomendasi adalah saran perbaikan berdasarkan hasil auditditujukan kepada orang dan/atau instansi yang berwenang untukmelakukan tindakan dan/atau perbaikan
3. Pemantauan Tindak Lanjut adalah rangkaiankegiatan yang dilaksanakan secara sistematis untukmemastikan bahwa Pejabat telah melaksanakan rekomendasihasil audit dalam tenggang waktu yang telah ditentukan
KLASIFIKASI
Klasifikasi penyelesaian tindak lanjut temuan hasil pengawasan:
TINDAKLANJUTTUNTAS
Apabila seluruh saranlrekomendasi yang diberikan didalamLaporan Hasil Audit telah dilaksanakan disertai data dukung/buktiyang dinilai sesuai dengan saran/rekomendasi, meliputi : Bukti penyetoran dan surat keterangan dari KPPN serta surat
keterangan bermaterai dari auditi untuk temuan yangbersifat penyetoran ke Kas Negara.
Berita acara perbaikan dan foto-foto untuk temuan yang bersifatperbaikan atau kekurangan pekerjaan (addendum) yang belumdilakukan serta hasil cek fisik oleh tim pemantau tindak Ianjut.
(Surat dan data dukung Iainnya untuk temuan yang bersifatadministrasi dan teguran.
TINDAKLANJUTDALAMPROSES
Apabila saran/rekomendasi hasil audit belum seluruhnyadilaksanakan oleh auditan atau atasan langsung auditi sesuaidengan rekomendasi didalam LHA dan/atau bukti tindak Ianjut yangdisampaikan oleh pejabat berwenang belum mendapat persetujuanInspektorat Jenderal
BELUM DITINDAKLANJUTI
Apabila seluruh saran/rekomendasi yang dimuat dalam LHAbelum dilaksanakan oleh auditan atau atasan !angsung auditan
TINDAKLANJUT DISANGGAH
Tindak Ianjut disanggah merupakan tindak Ianjut terhadap temuanhasil audit yang tidak disetujui oleh auditan dan atasanIangsung auditan baik sebagian maupun keseluruhan, sesuairekomendasi dan dilengkapi dengan bukti pendukung)
6
TIDAKDAPATDITINDAKLANJUTI
Tidak dapat ditindaklanjuti merupakan kondisi hasil audit yang tidakdapat ditindaklanjuti oleh auditi dan atau atasan Iangsung auditi sesuairekomendasi, disebabkan : Temuan Audit Yang Rekomendasinya Cacat
Rekomendasi bersifat himbauan Rekomendasi perbaikan atas tindakan masa
Ialu, yang pada saat pemeriksaan tidak perlu dilakukanlagi karena sudah diperbaiki
Rekomendasi kepada instansi diluar instansi yang diperiksa Rekomendasi terhadap suatu instansi yang
diperiksa yang saat ini instansi tersebut sudah tidak adaIagi
Rekomendasi yang tidak sejalan dengan ketentuanyang mengatur kegiatan yang bersangkutan
(Rekomendasi yang berada diluar kewenangan pimpinaninstansi yang diperiksa untuk melaksanakannya
Rekomendasi yang tindak Ianjutnya berkaitandengan rekanan yang sudah bubar atau alamatnyasudah tidak jelas Iagi, dengan pembuktian yang sah.
Temuan Audit Yang Tidak Memadai Dasar pembuktian tidak cukup kuat, antara lain karena
kurang dan atau tidak adanya data pendukung Sebelumnya tidak dibicarakan dengan instansi yang diaudit Tidak ada kesepakatan dengan pihak insta:nsi yang diaudit
Temuan Audit Lain Yang Tidak Dapat Ditindaklanjuti Penanggungjawabnya sudah tidak aktif (Pensiun,
Meninggal dan atau tidak diketahui lagi alamatnya) denganpembuktian yang sah, kecuali untuk temuan yang belumkadaluarsa dan sudah ada ketetapan TP/TGR atau SKTJM
Kurang material nilainya dan sudah berlarut-larut Pertimbangan lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan.
B TINDAK LANJUT ATAS LAPORAN HASIL AUDIT BPK-RI
Klasifikasi Tindak Lanjut Temuan BPK RI:1. Sesuai (S).2. Belum Sesuai (BS);3. Belum ditindaklanjuti (B);4. Tidak dapat ditindaklanjuti.Pelaksanaan tindak lanjut dilakukan terhadap TLHA yang belum sesuai (belumtuntas), belum ditindaklanjuti maupun yang tidak dapat ditindaklanjuti
7
C PROGRAM KERJA PENDAMPINGAN DAN MONITORING TINDAKLANJUT ATAS LAPORAN HASIL AUDIT BPK-RITujuan:a. Melakukan reviu atas ikhtisar temuan BPK per 30 Juni 2016b. Melakukan reviu terhadap bukti pelaksanaan rekomendasi TLHA
dalam tahun 2016c. Memetakan temuan hasil audit yang belum ditindaklanjuti oleh
satuan kerjad. Mengidentifikasi kendala penyelesaian tindak lanjut oleh Satuan
Kerjae. Memberikan konsultasi kepada satuan kerja untuk mendorong
upaya penyelesaian TLHA.Langkah Kerja:
1 Lakukan koordinasi awal dengan Satuan Pengawasan Internal PTNuntuk memperoleh informasi tentang temuan hasil audit BPK RI yangada di PTN nya dan perkembangan tindak lanjut yang telah dilakukans/d 30 Juni 2016
2 Lakukan koordinasi bersama SPI PTN dengan pejabat PTN yangditugasi untuk mengkoordinasikan pelaksanaan Tindak Lanjut HasilAudit BPK RI
3 Minta ikhtisar temuan BPK per 30 Juni 2016, pelajari dan lakukan reviuterhadap status temuan yang belum selesai dan belum ditindaklanjuti
4 Klasifikasikan temuan BPK RI dalam status tuntas (sesuai), belumtuntas (belum sesuai), belum ditindaklanjuti dan tidak dapatditindaklanjuti
5 Terhadap saldo temuan yang belum sesuai, belum ditindaklanjuti atauditindaklanjuti, minta penjelasan dari pejabat terkait mengenai alasanbahwa rekomendasi BPK RI belum dapat ditindak lanjuti
6 Lakukan diskusi/pembahasan dengan pejabat PTN terkait tentangrencana tindak atau strategi untuk penyelesaian tindak lanjut BPK yangmasih terbuka
7 Buat Rencana Tindak Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Audit BPK RIdan prioritas penyelesaiannya.
8
LAMPIRAN 3-2DAFTAR ISIAN
PENDAMPINGAN DAN MONITORING TINDAK LANJUT BPK RI
A DATA UMUM1 Nama Satuan Kerja :2 Alamat :3 Nama Rektor/Direktur/Kepala :4 Status Audit BPK RI : Pernah/Belum Pernah
Tahun Anggaran yang diaudit:.........(jika pernah, sebutkan tahunanggaran yang diaudit)
5 Temuan BPK RI : Ada/Tidak ada
A STATUS TINDAK LANJUT HASIL AUDIT BPK RI
No Kategori Jenis Temuan(Kepatuhan/SPI
JumlahKejadian
Nilai Kejadian(Rp)
1 SelesaiTahun 2015Tahun 2014Tahun 2013 dstSub Jumlah
2 Belum SelesaiTahun 2015Tahun 2014Tahun 2013 dstSub Jumlah
3 Belum Ditindak lanjutiTahun 2015Tahun 2014Tahun 2013 dstSub Jumlah
4 Tidak Dapat DitindakLanjutiTahun 2015Tahun 2014Tahun 2013 dstSub JumlahJumlah
9
B ANALISIS PENYEBAB BELUM SELESAINYA ATAU BELUM DITINDAK LANJUTINYA TEMUAN HASIL AUDIT BPK RI
No Uraian Temuan danRekomendasi Hasil Audit
LHATahun
Penyebab BelumDitindak Lanjuti
Penjelasan:Penyebab belum ditindaklanjutinya TLHA BPK RI antara lain:1. Tindak lanjut harus dikoordinasikan dengan Kemristekdikti terkait dengan
kebijakan/prosedur/ketentuan yang diatur oleh Kementerian2. Tindak lanjut terkait dengan pihak ketiga atau kementerian/lembaga terkait
dengan kebijakan/prosedur/ketentuan pengelolaan keuangan negara3. Tindak lanjut yang dibuat oleh Pimpinan Satuan Kerja PTN berupa
kebijakan/prosedur/peraturan sesuai kewenangannya yang belumselesai atau dalam proses
4. Ketidak cukupan dokumen pendukung pelaksanaan Tindak Lanjut5. Penyelesaian TP/TGR yang belum tuntas6. Lain-lain sesuai dengan kondisi status temuan dan alasan yang
disampaikan pihak Satker PTN
C HASIL PENDAMPINGAN PELAKSANAAN TINDAK LANJUTTEMUAN HASIL AUDIT BPK RI
1 Tanggal Pelaksanaan :2 Tempat :
No Materi Tindak Lanjut Hasil Audit BPK RI yang Dibahas
No Saran yang Disampaikan Untuk Mendorong Pelaksanaan TindakLanjut
10
Terhadap hasil pendampingan atas TLHA BPK RI pihak PTN...............Sepakat/tidak sepakat untuk melaksanakan rencana tindak (actionplan) penyelesaian TLHA BPK RI
D RENCANA TINDAK PENYELESAIAN TINDAK LANJUT TEMUANHASIL AUDIT BPK RI
No TemuanHasil Audit
RekomendasiBPK RI
Nilai(Rp)
RencanaTindakPTN
RencanaWaktuPenyelesaian
PenanggungJawab TindakLanjut
11
1
A LATAR BELAKANG
Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pengecekan antara data
administratif Barang Milik Negara (BMN) dengan kondisi fisik BMN yang
bersangkutan. Maksud inventarisasi adalah untuk mengetahui jumlah
dan nilai serta kondisi BMN yang sebenarnya, yang dikuasai Pengguna
Barang maupun Kuasa Pengguna Barang atas suatu obyek barang.
Sesuai pasal 16 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/ PMK.06/2007
tentang Penatausahaan BMN, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi selaku Pengguna Barang di lingkungan Kemenristek Dikti
bertanggung jawab melakukan inventarisasi BMN yang berada dalam
penguasaannya sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun.
Inventarisasi tersebut tidak termasuk BMN yang berupa persediaan dan
KDP.
Instruksi pelaksanaan inventarisasi adalah berdasarkan Surat Edaran
Sekretaris Jenderal Kementerian, Riset, Teknologi, Dan Pendidikan
Tinggi Nomor 1229/A.A3/PL/2016 Tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Inventarisasi Barang Milik Negara Di Lingkungan
Kementerian, Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi
Setiap unit Penatausahaan Kuasa Pengguna Barang
melakukan inventarisasi Barang Milik Negara yang ada dalam
penguasaannya. Pelaksanaan inventarisasi BMN di lingkungan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi berpedoman pada
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Inventarisasi BMN
MONITORING INVENTARISASI DAN
PENILAIAN BMN KEMRISTEKDIKTI
2
B MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN
Pelaksanaan pendampingan dan monitoring atas Inventarisasi BMN
Satker dimaksudkan untuk :
1. Memastikan proses pelaksanaan Inventarisasi BMN telah
dilaksanakan sesuai dengan Petunjuk Teknis Inventarisasi BMN;
2. Mengetahui hambatan pelaksanaan Inventarisasi BMN Satker;
3. Memberi masukan kepada satuan kerja terhadap hal-hal terkait
masalah pengelolaan BMN
4. Memastikan permasalahan BMN dari hasil inventarisasi BMN
telah/akan ditindaklanjuti;
C RUANG LINGKUP KEGIATAN
Ruang lingkup pendampingan dan monitoring atas Inventarisasi BMN
Satker adalah proses pelaksanaan inventarisasi BMN yang meliputi
tahapan perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan tindaklanjut.
D SASARAN KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan pada satuan kerja PTN di seluruh Indonesia
yang melaksanakan inventarisasi dan penilaian BMN
E PELAKSANA KEGIATAN
Kegiatan dilaksanakan bersama oleh PFA BPKP (Perwakilan dan
Pusat) dan PFA Inspektorat Jenderal Kemenristekdikti
F WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan pendampingan dan monitoring atas Inventarisasi BMN
Satker direncanakan pada minggu pertama November 2016 sampai
dengan minggu ke tiga Desember 2016 selama 5 hari kerja untuk
masing-masing satuan kerja dengan 2 orang personil pelaksana.
3
G OUTPUT HASIL KEGIATAN
Output hasil kegiatan berupa Laporan Hasil Kegiatan terdiri dari Laporan
Hasil Kegiatan induvidual dan Laporan Kompilasi Nasional.
H PERSIAPAN KEGIATAN
Tahapan persiapan kegiatan meliputi perencanaan kegiatan ,
penyusunan pedoman dan pembekalan pelaksanaan pendampingan
dan monitoring pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian BMN Satuan
Kerja
I PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan pendampingan dan monitoring terhadap seluruh tahapan
pelaksanaan Inventarisasi BMN meliputi 4 (empat), yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pelaporan dan tahap tindak lanjut.
Hal-hal yang harus dilakukan adalah:
1. Tim melaksanakan pendampingan dan monitoring setelah tim
inventarisasi satker melakukan inventarisasi;
2. Tim membuat kertas kerja pendampingan dan monitoring di setiap
tahapan inventarisasi;
3. Mengidentifikasi Hambatan pelaksanaan pendampingan dan
monitoring
Dalam pelaksanaan pendampingan dan monitoring, Tim pendampingan
dan monitoring juga agar mengungkapkan hambatan/kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaan pendampingan dan monitoring
Inventarisasi BMN pada masing-masing satuan kerja, antara lain:
a)Hambatan tim dalam melakukan pendampingan dan monitoring;
b)Hambatan satker dalam melakukan Inventarisasi BMN.
4
J PELAPORAN HASIL KEGIATAN
Laporan Hasil Kegiatan Individual (Model I ) dibuat per satuan kerja
Perguruan Tinggi Negeri, Laporan Hasil Kegiatan ditujukan kepada
Rektor/Direktur/Kepala Satuan Kerja PTN/Kopertis yang
dampingi/dimonitor, tembusan disampaikan kepada Inspektur Jenderal
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Deputi PIP
Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan.
Laporan Hasil Kegiatan Nasional (Model K) dibuat oleh Tim BPKP Pusat
dan Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Kementerian Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi ditujukan kepada Menteri Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi dengan tembusan kepada Kepala BPKP dan
Sekretaris Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi
K DAFTAR LAMPIRAN
4-1 PROGRAM KERJA PENDAMPINGAN DAN MONITORING
INVENTARISASI BMN
4-2 DAFTAR ISIAN PENDAMPINGAN DAN MONITORING
INVENTARISASI BMN
4-3 LAPORAN HASIL PENDAMPINGAN DAN MONITORING
INVENTARISASI BMN
5
LAMPIRAN 4-1PROGRAM KERJA PENDAMPINGAN DAN MONITORING
INVENTARISASI BMN SATKER PTN
A PERSIAPAN PENDAMPINGAN DAN MONITORINGINVENTARISASI
1 Melakukan koordinasi awal dengan PTN yang melakukanInventarisasi BMN untuk membahas:a. Kemajuan pelaksanaan inventarisasib. Menyusun rencana kerja pendampingan dan monitoring dan
inventarisasi2 Menetapkan Tim Pendamping dan Monitoring pelaksanaan
inventarisasi BMN
B PENDAMPINGAN DAN MONITORING INVENTARISASI
1 Pelaksanaan pendampingan dan monitoring dilakukan setelah timinventarisasi PTN melakukan inventarisasi;
2 Tahapan pelaksanaan Inventarisasi BMN meliputi 4 (empat), yaitutahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pelaporan dan tahap tindaklanjut, dalam pelaksanaan pendampingan dan monitoringmenggunakan Daftar Isian Pendampingan dan Monitoring
3 Tim Pendamping dan monitoring mengidentifikasi hambatan dankendala dalam pelaksanaan inventarisasi
4 Tim pendamping dan monitoring inventarisasi memberikan masukankepada Tim inventarisasi PTN jika terdapat permasalahan terkait hasilinventarisasi yang memerlukan saran tindak penyelesaiannya.
5 Tim pendampingan dan monitoring membuat Daftar InventarisasiMasalah BMN yang dijumpai dalam pelaksanaan inventarisasi
C PELAPORAN HASIL PENDAMPINGAN DAN INVENTARISASITim pendampingan dan monitoring wajib membuat laporan hasilpelaksanaan kegiatan segera setelah penugasan pendampingan danmonitoring berakhir,
6
LAMPIRAN 4-2DAFTAR ISIAN PENDAMPINGAN DAN MONITORING INVENTARISASI
BMN PTN
A DATA UMUM1 Nama Satuan Kerja :2 Alamat :3 Penanggungjawab
Inventarisasi BMN/Jabatan:
4 Tanggal pelaksanaanInventarisasi
:
5 Status pelaksanaaninventarisasi
: Baru Mulai/Sedang Berjalan /Selesai
B PERSIAPAN PELAKSANAAN INVENTARISASI
No Uraian Ya/Tidak
1 Apakah Tim Pelaksana Inventarisasi telah dibentuk berdasarkan SK?2 Apakah Tim Pelaksana Inventarisasi memahami Langkah Kerja
Inventarisasi BMN?3 Apakah Satker telah menyusun rencana kerja pelaksanaan inventarisasi
yang memuat :a. Jadwalb. Pembagian kerja tim inventarisasic. Langkah Kerja inventarisasi
4 Apakah telah dilakukan pemetaan pelaksanaan inventarisasi,antara lain :a. Menyiapkan denah lokasi.b. Memberi nomor/nama ruangan dan penanggungjawab ruangan pada
denah lokasi.5 Apakah Tim Inventarisasi menggunakan blanko label sementara (dari
kertas) yang akan ditempelkan pada BMN yang bersangkutan?6 Apakah data awal Inventarisasi berupa SIMAKBMN sampai dengan 31
Desember 2015 ?7 Apakah telah menggunakan Kertas Kerja Inventarisasi (KKI) seperti yang
telah dipersiapkan sesuai pedoman inventarisasi?
KESIMPULAN HASIL PERSIAPAN INVENTARISASI
7
B PELAKSANAAN INVENTARISASI
No Uraian Ya/Tidak
1 Apakah realisasi Inventarisasi telah sesuai dengan rencana kerja yangdisusun, antara lain:a. Jadwalb. Pembagian kerja tim inventarisasic. Langkah Kerja inventarisasi
2 Dalam pelaksanaan inventarisasi, apakah tim Inventarisasi telah :a. Menghitung jumlah barang (sesuai atau tidak sesuai dengan
dokumennya)b. Meneliti keberadaan barang (ditemukan atau tidak ditemukan)c. Meneliti kondisi barang (baik, rusak ringan atau rusak berat).d. Meneliti status penguasaan barang (digunakan, dimanfaatkan, idle,
sengketa, tidak ada surat, dikuasai pihak lain, dimanfaatkan tanpasewa, dimanfaatkan tanpa prosedur yang berlaku, dan lain-lain),
e. Menempelkan label registrasi sementara pada BMN yang telahdihitung,
f. Mencatat hasil inventarisasi tersebut pada Kertas Kerja Inventaris3 Apakah pelaksanaan inventarisasi telah melakukan indentifikasi, seperti :
a. Pemberian nilai BMN sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan.b. Mengelompokkan barang dan memberikan kode barang sesuai
penggolongan dan kodefikasi barang.c. Pemisahan barang-barang berdasarkan kategori kondisi.
KESIMPULAN HASIL PELAKSANAAN INVENTARISASI
DAFTAR INVENTARISASI MASALAHNO URAIAN MASALAH BMN NILAI BMN
8
HASIL PELAKSANAAN INVENTARISASI
No.
Uraian Barang
Nilai BMN per .....(sebelum
inventarisasi)
Nilai BMN per .....(setelah
inventarisasi)Selisih
Jumlah Nilai (Rp) Jumlah Nilai (Rp) Jumlah Nilai (Rp)
1 Tanah
2 Peralatan dan Mesin
3Gedung danBangunan
4Jalan, Irigasi, danJaringan
5 Aset Tetap Lainnya
6Konstruksi dalamPengerjaan
7 Aset Lainnya
Jumlah
C PELAPORAN INVENTARISASI
No
Uraian Ya/Tidak
1 Apakah tim Inventarisasi menyusun Daftar Barang Hasil Inventarisasi(DBHI) yang telah diinventarisasi berdasarkan data kertas kerja dan hasilidentifikasi ?
2 Apakah tim Inventarisasi membuat surat pernyataan kebenaran hasilpelaksanaan inventarisasi?
3 Apakah tim Inventarisasi menyusun laporan hasil inventarisasi BMN?4 Apakah tim Inventarisasi meminta pengesahan atas laporan hasil
inventarisasi BMN beserta DBHI dan surat pernyataan kepadapenanggung jawab UPKPB?
5 Apakah tim Inventarisasi menyampaikan laporan hasil inventarisasibeserta kelengkapannya kepada UPPB-W, UPPB-E1, atau UPPB?
KESIMPULAN PELAPORAN PELAKSANAAN INVENTARISASI
9
D TINDAK LANJUT INVENTARISASI
NoUraian Ya/
Tidak1 Apakah tim Inventarisasi membukukan dan mendaftarkan data hasil
inventarisasi pada Buku Barang, Kartu Identitas Barang (KIB) dan DaftarBarang Kuasa Pengguna?
2 Apakah tim Inventarisasi memperbaharui DBR dan DBL sesuai denganhasil inventarisasi yang telah ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembagaatau pejabat yang dikuasakan?
3 Apakah tim Inventarisasi menempelkan blanko label permanen padamasing-masing barang yang diinventarisasi sesuai hasil inventarisasi?
4 Jika diperlukan, apakah UPKPB melakukan rekonsiliasi/pemutakhirandata hasil inventarisasi dengan UPPB-W, UPPB-E1 atau UPPB danKPKNL?
5 Untuk barang yang hilang/tidak ditemukan,apakah ditindaklanjuti sesuaidengan ketentuan yang berlaku?
KESIMPULAN TINDAK LANJUT PELAKSANAAN INVENTARISASI
E DOKUMEN SUMBER INVENTARISASI
NoUraian ada/
Tidak1 Dokumen pengelolaan dan penatausahaan telah tersedia seperti :
a. Daftar Barang Kuasa Penggunab. Buku Barangc. Kartu Identitas Barangd. Daftar Barang Ruangane. Daftar Barang Lainnyaf. LMBT (Laporan Mutasi Barang Tahunan)g. Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran dan Tahunan
2 Dokumen terkait status kepemilikan BMN atau bukti kepemilikan, sepertisertifikat tanah dan BPKB. Dokumen terkait status kepemilikan BMNatau bukti kepemilikan, seperti sertifikat tanah dan BPKB tersedia
3 Dokumen anggaran terkait perolehan BMN, seperti :DIPA yang memuat keterangan belanja modal, belanja barang, hibah,bantuan,dan lain-lain yang mengakibatkan timbulnya BMN.SPM atas pelaksanaan pengadaan (SPM dan SP2D)
10
Data Kontrak pengadaanBerita Acara Serah Terima Barang (BAST) atas pengadaan BMN
4 Dokumen lainnya yang dianggap perlu, seperti, Hasil Pengawasan APIP,Hasil pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan, Hasil Inventarisasi olehPihak Ketiga, dan lain-lain.
KESIMPULAN KETERSEDIAAN DATA SUMBER INVENTARISASI
........(nama PTN).......... Tim Pendamping dan MonitoringRektor/Direktur/Kepala
1. .....................NIP ..............
……………………… 2. ....................NIP NIP ..............
11
1
A LATAR BELAKANG
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi memperoleh dana
alokasi APBN-P sebesar Rp710.000.000.000,00 untuk kegiatan
Lanjutan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendidikan Tinggi,
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi dana tersebut di atas akan direalokasikan kepada 74 Perguruan
Tinggi Negeri yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan pengadaan
dan pelaksanaan pembangunan diperlukan pengawasan atas proses
pelaksanaan kegiatan di atas. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi telah meminta BPKP untuk mengawal proses tersebut di atas.
B MAKSUD DAN TUJUAN PENGAWALAN
Pengawalan dimaksudkan untuk mendorong pelaksanaan proses
pengadaan dan lanjutan pembangunan sarana dan prasarana
pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip transparansi dan
akuntabilitas dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
C RUANG LINGKUP PENGAWALAN
Ruang lingkup pengawalan meliputi:
1. Pengawalan Proses Pengadaan dan Pelaksanaan Pembangunan
Pengawalan dilakukan dalam bentuk reviu pengadaan barang/jasa
dengan pendekatan probity audit, dan pemantauan pada saat
pelaksanaan pengadaan/pembangunan (on going monitoring)
PENGAWALAN PENGADAAN SARANA
PRASARANA PTN APBN-P 2016
2
2. Verifikasi Penyelesaian Tunggakan Pembayaran Penyelesaian
Pekerjaan Tahun Lalu
Pada PTN yang mengusulkan penyelesaian tunggakan pembayaran
atas pekerjaan tahun lalu wajib direviu oleh BPKP (nilai tagihan di
atas Rp 2 Milyar) atau oleh Inspektorat Jenderal Kementerian
Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Pelaksanaan verifikasi
mengacu pada Petunjuk Teknis Verifikasi Tunggakan Pembayaran
Tahun Lalu.
D SASARAN PENGAWALAN
Sasaran pengawalan adalah 74 PTN penerima realokasi dana APBN-P
yang mengusulkan kegiatan.
E PELAKSANA PENGAWALAN
Pelaksana pengawalan adalah Tim BPKP Perwakilan dan Pusat, dan
Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi
F WAKTU PELAKSANAAN PENGAWALAN
Waktu pelaksanaan pengawalan dilakukan pada awal kegiatan untuk
proses reviu Pengadaan Barang/Jasa dan verifikasi tunggakan
pembayaran atas pekerjaan tahun lalu (pertengahan Oktober 2016) dan
pada bulan Desember 2016 (titik kritis penyelesaian
pekerjaan/pembangunan).
G OUTPUT HASIL PENGAWALAN
Output hasil kegiatan berupa Laporan Hasil Kegiatan terdiri dari Laporan
Hasil Kegiatan induvidual dan Laporan Kompilasi Nasional.
3
H PELAKSANAAN PENGAWALAN
Pelaksanaan pengawalan akan ditentukan setelah proses realokasi
DIPA APBN P ke PTN selesai dilaksanakan (Minggu I Oktober 2016)
I PELAPORAN HASIL PENGAWALAN
Laporan Hasil Kegiatan Individual (Model I ) dibuat per satuan kerja
Perguruan Tinggi Negeri, Laporan Hasil Kegiatan ditujukan kepada
Rektor/Direktur/Kepala Satuan Kerja PTN yang dampingi/dimonitor,
tembusan disampaikan kepada Inspektur Jenderal Kementerian Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Deputi PIP Bidang Politik, Hukum,
Keamanan, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Laporan Hasil Kegiatan Nasional (Model K) dibuat oleh Tim BPKP Pusat
dan Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Kementerian Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi ditujukan kepada Menteri Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi dengan tembusan kepada Kepala BPKP dan
Sekretaris Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan
Tinggi
4
LAMPIRAN 6-1DAFTAR RENCANA ALOKASI APBN P SARANA DAN PRASARANA
NO Nama PTN Uraian Kegiatan Jumlah ALOKASI
1 Institut PertanianBogor
Pengadaan Alat Laboratorium untukPendidikan dan Penelitian,Peralatan Pendidikan, danMeubelair
1 4.000.000.000,00
2 Institut Seni IndonesiaSurakarta
Pembayaran Pembiayaan tahun2015 lanjutan pembangunangedung kuliah prodi teater FakultasSeni Pertunjukan
1 511.144.000,00
3 Institut TeknologiKalimantan
Lanjutan Pembangunan GedungKuliah Bersama Tahap II
1 10.000.000.000,00
4 Institut TeknologiSumatera
Lanjutan Pembangunan GedungLPPM Barat
1 8.000.000.000,00
5 Politeknik ManufakturNegeri BangkaBelitung
Pengadaan Alat Laboratorium &Fasilitas PembelajaranKemahasiswaan
1 5.000.000.000,00
6 Politeknik MaritimNegeri Indonesia
Pengadaan alat medium voltagepanel (real equipment)
1 8.800.000.000,00
7 Politeknik NegeriBalikpapan
Lanjutan Pembangunan Gedung 4Lantai
1 15.000.000.000,00
8 Politeknik NegeriBanyuwangi
Infrastruktur Kampus danLandscape
1 5.000.000.000,00
9 Politeknik NegeriBatam
Pengadaan Peralatan LaboratoriumTeknik Geomatika dan Perkapalan
1 11.000.000.000,00
10 Politeknik NegeriCilacap
Master Plan dan DEDPembangunan Prasarana PoltekCilacap
1 2.500.000.000,00
Politeknik NegeriCilacap
Pembangunan Gedung BengkelTeknik Mesin
1 10.000.000.000,00
11 Politeknik NegeriFakfak
Pembangunan Gedung KuliahBersama
1 15.000.000.000,00
12 Politeknik NegeriIndramayu
Master Plan dan DED Kampus 1 2.500.000.000,00
Politeknik NegeriIndramayu
Pengadaan Peralatan Laboratorium 1 8.000.000.000,00
13 Politeknik NegeriJakarta
Pengadaan sarana dan prasaranapenunjang kegiatan belajar
1 10.000.000.000,00
5
NO Nama PTN Uraian Kegiatan Jumlah ALOKASI
mengajar
14 Politeknik NegeriJember
Lanjutan Pembangunan Gedung:Jurusan Teknologi Informasi danGedung Jurusan Peternakan
1 10.000.000.000,00
15 Politeknik NegeriKetapang
Pengadaan Peralatan Laboratoriumdan Sarana PendukungPembelajaran
1 3.300.000.000,00
16 Politeknik NegeriKupang
Lanjutan pembangunan gedungkuliah dan pengembanganinfrastruktur kawasan kampus baru
1 23.218.086.060
17 Politeknik NegeriLhokseumawe
Pengadaan Peralatan LaboratoriumJurusan Teknik
1 10.000.000.000,00
18 Politeknik NegeriMadura
Pengadaan Meubelair dan alat labuntuk prodik teknik mesin alat berat(TMAB)
1 9.300.000.000,00
Politeknik NegeriMadura
Pembayaran Pembiayaan SisaPekerjaan Tahun AnggaranSebelumnya
1 796.976.053,00
19 Politeknik NegeriManado
Lanjutan Pengembangan danPembangunan Gedung PendidikanTerpadu
1 10.000.000.000,00
20 Politeknik Negeri NusaUtara
Pengadaan alat laboratorium 1 2.300.000.000,00
21 Politeknik NegeriPontianak
Lanjutan Pembangunan GedungKuliah Terpadu
1 7.500.000.000,00
22 Politeknik NegeriSamarinda
Pengadaan peralatan laboratorium 1 5.100.000.000,00
23 Politeknik NegeriSambas
Pembangunan bengkel, gedung labterpadu II dan infrastruktur kawasan1
1 22.500.000.000,00
Politeknik NegeriSambas
Pembayaran PembiayaanPembangunan Gedung KuliahTerpadu, Laboratorium TerpaduDan Bengkel
1 2.466.904.400,00
24 Politeknik NegeriSemarang
Pengembangan Layanan Polinesberbasis Teknologi Informasi danKomunikasi
1 5.000.000.000,00
6
NO Nama PTN Uraian Kegiatan Jumlah ALOKASI
25 Politeknik NegeriSriwijaya
Perluasan Gedung LaboratoriumPoliteknik Negeri Sriwijaya
1 6.000.000.000,00
26 Politeknik NegeriTanah Laut
Peralatan Pertambangan 1 3.000.000.000,00
27 Politeknik NegeriUjung Pandang
Pekerjaan drainase, timbunan, jalandan pagar keliling
1 5.000.000.000,00
28 Politeknik PerkapalanNegeri Surabaya
Pengadaan Peralatan PraktekPendukung PUT
1 10.000.000.000,00
29 Politeknik PertanianNegeri Kupang
Pembayaran pembiayaan sisapekerjaan pembangunan gedungComunity Center dan kandangternak Oesao
1 1.122.014.657,00
30 Politeknik PertanianNegeri PangkajeneKepulauan
Pembayaran Pembiayaan TA 2014Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa(PKM)
1 2.463.509.400,00
31 Politeknik PertanianNegeri Payakumbuh
Pengadaan Peralatan LaboratoriumKompetensi Terpadu
1 10.000.000.000,00
32 Universitas Airlangga Lanjutan Pembangunan RS.Pendidikan Unair
1 26.000.000.000,00
33 Universitas Andalas Pengadaan peralatan laboratoriumsentral Universitas Andalas
1 5.000.000.000,00
Universitas Andalas Pengembangan sistem informasiuntuk keperluan tata kelola
1 7.500.000.000,00
34 Universitas BangkaBelitung
Pembangunan jalan, landscape,gapura kampus dan perparkiran
1 10.000.000.000,00
35 Universitas Bengkulu Pengadaan alat laboratorium MIPAUniversitas Bengkulu
1 5.500.000.000,00
36 Universitas BorneoTarakan
Lanjutan Pembangunan GedungFKIP dan FIKES
1 10.000.000.000,00
37 Universitas Brawijaya Lanjutan Pembangunan GedungKuliah Fakultas Ilmu Administrasi
1 7.000.000.000,00
Universitas Brawijaya Pengadaan Sarana Prasarana Lab.Klinik Khusus Unggulan FakultasKedokteran
1 3.000.000.000,00
7
NO Nama PTN Uraian Kegiatan Jumlah ALOKASI
38 UniversitasCenderawasih
Peralatan Laboratorium dalamrangka peningkatan mutupendidikan dengan peralatanpendukung inovasi Fakultas Teknikdan Fakultas MIPA UniversitasCenderawasih.
1 3.000.000.000,00
39 UniversitasDiponegoro
Lanjutan Pembangunan GedungTraining Center II
1 16.000.000.000,00
40 Universitas GadjahMada
Lanjutan Pembangunan RumahSakit UGM (Blok Bima)
1 30.000.000.000,00
41 Universitas Haluoleo Lanjutan Pembangunan RumahSakit Pendidikan Tahap II dan IIIUHO
1 10.000.000.000,00
42 UniversitasHasanuddin
Lanjutan Pembangunan RumahSakit Gedung B dan C
1 15.000.000.000,00
43 Universitas Indonesia Pengadaan peralatan LaboratoriaInovasi Desain Produk BerbasisManusia
1 4.000.000.000,00
44 Universitas Jambi Pengadaan pengembanganperalatan laboratorium
1 10.000.000.000,00
45 Universitas Jember Pengadaan Alat PenunjangLaboratorium Terpadu dan SentraInovasi Teknologi
1 10.000.000.000,00
46 Universitas Lampung Pengadaan Alat LaboratoriumFakultas Teknik UniversitasLampung Tahun Anggaran 2016
1 4.000.000.000,00
47 UniversitasMalikussaleh
Lanjutan Pembangunan GedungPusat Administrasi Kampus BukitIndah (Tahap II)
1 10.000.000.000,00
48 Universitas MaritimRaja Ali Haji
Pembayaran PembiayaanPekerjaan Peningkatan Sarprasuntuk Studi Energi Alternatif padaDaerah Kepulauan
1 7.736.171.586,00
Universitas MaritimRaja Ali Haji
Sarana dan Prasarana untuk studikemaritiman
1 7.500.000.000,00
8
NO Nama PTN Uraian Kegiatan Jumlah ALOKASI
49 Universitas Mataram Kegiatan Pengadaan PeralatanLaboratorium PS. Farmasi danPeralatan Teaching HospitalPenunjang Operasional RumahSakit Pendidikan Unram
1 7.500.000.000,00
Universitas Mataram Pembayaran PembiayaanPembangunan Gedung KuliahBersama II (Prodi Farmasi dan ProdiFisipol)
1 4.636.346.250,00
50 UniversitasMulawarman
Lanjutan Pembangunan GedungPascasarjana
1 20.000.000.000,00
51 Universitas Musamus Lanjutan pembangunanperpustakaan dan lahan parkir tahapII
1 2.000.000.000,00
52 Universitas NegeriGorontalo
Pembayaran PembiayaanPembangunan GedungLaboratorium dan Gedung Kuliah,serta Pembangunan Sarana danPrasarana Lansekap UniversitasNegeri Gorontalo
1 3.717.232.890,00
53 Universitas NegeriJakarta
Lanjutan Pembangunan GedungFasilitas Penunjang Pendidikan(GFPP)
1 10.000.000.000,00
54 Universitas NegeriMakassar
Pengadaan Peralatan LaboratoriumPraktikum dan Penelitian FMIPAUNM
1 4.200.000.000,00
55 Universitas NegeriMalang
Lanjutan Pembangunan GrahaRektorat Tahap V (9 lantai)
1 23.000.000.000,00
56 Universitas NegeriPadang
Pengadaan Peralatan LaboratoriumUniversitas Negeri Padang
1 9.500.000.000,00
57 Universitas NegeriPapua
Pembayaran PembiayaanPembangunan Gedung RektoratLanjutan (Tahap VI) Tahun 2015
1 2.461.221.250,00
58 Universitas NegeriSemarang
Pembangunan Gedung PerkuliahanUNNES 2016
1 10.000.000.000,00
59 Universitas NegeriSurabaya
Lanjutan Pembangunan GedungLaboratorium FIK Tahap 2
1 10.000.000.000,00
60 Universitas NusaCendana
Lanjutan pembangunan RumahSakit Pendidikan
1 10.000.000.000,00
9
NO Nama PTN Uraian Kegiatan Jumlah ALOKASI
61 Universitas Pattimura Lanjutan Gedung Pusat KajianUnggulan Daerah danPengembangan PemberdayaanMasyarakat Pesisir UniversitasPattimura
1 14.200.000.000,00
62 UniversitasPembangunanNasional VeteranJakarta
Pengadaan Peralatan Laboratorium 1 8.000.000.000,00
63 UniversitasPendidikan Ganesha
Peralatan Penunjang Pendidikan 1 4.000.000.000,00
64 Universitas Riau Lanjutan Pembangunan gedunglaboratorium dan kuliah FakultasPertanian
1 3.600.000.000,00
65 Universitas SamRatulangi
Penyelesaian Rehap dan PerluasanGedung Pendidikan Fakultas Teknik
1 9.300.000.000,00
Universitas SamRatulangi
Pembayaran PembiayaanPengawasan Konstruksi RenovasiGedung FMIPA (Farmasi),Pembayaran PembiayaanPerencanaan PembangunanGedung Pendidikan FakultasKesehatan Masyarakat (FKM),Pembayaran Pembiayaan LanjutanPembangunan Rumah SakitPendidikan
1 10.656.859.590,00
66 Universitas Samudera Pembayaran Pembiayaan Sisa 10Paket Pekerjaan Tahun Anggaran2015 Pada Universitas Samudera
1 2.116.122.931,00
67 UniversitasSembilanbelasNopember Kolaka
Pembangunan gedung FKIP tahap II 1 2.000.000.000,00
UniversitasSembilanbelasNopember Kolaka
Pembayaran PembiayaanPembangunan Gedung KuliahFakultas Keguruan dan IlmuPendidikan (FKIP)
1 747.410.933,00
68 Universitas SulawesiBarat
Lanjutan Pembangunan gedungperkuliahan
1 15.000.000.000,00
69 Universitas SultanAgeng Tirtayasa
Penyelesaian Gedung FakultasTeknik Tahap II
1 17.000.000.000,00
10
NO Nama PTN Uraian Kegiatan Jumlah ALOKASI
70 Universitas SyiahKuala
Lanjutan Pembangunan GedungPendidikan
1 10.000.000.000,00
71 Universitas Tadulako Pengadaan Peralatan Laboratoriumdi Lingkungan Universitas Tadulako
1 5.750.000.000,00
72 UniversitasTanjungpura
Lanjutan Pembangunan RumahSakit Pendidikan
1 5.000.000.000,00
73 Universitas Tidar Lanjutan Pembangunan GedungKuliah FT Tahap III Universitas Tidar
1 10.000.000.000,00
74 Universitas TrunojoyoMadura
Lanjutan Pembangunan RuangKuliah Bersama
1 10.000.000.000,00
Grand Total 84710.000.000.000,00
LAMPIRAN POINTER AUDIT ASET BERMASALAHKEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
A LATAR BELAKANG1. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi telah
menyampaikan permasalahan tidak selesai/terbengkelai/mangkraknya beberapa pembangunan sarana dan prasaranapendidikan tinggi berupa Rumah Sakit Pendidikan, Gedung danAsrama kepada Presiden RI dalam rapat sidang paripurna kabinet
2. Arahan kepada BPKP untuk untuk melakukan audit terhadap asetbermasalah di lingkungan Kemristekdikti.
3. Permintaan Inspektur Jenderal Kementerian Riset Teknologi danPendidikan Tinggi kepada BPKP untuk melakukan audit asetbermasalah
4. Rapat Koordinasi Deputi PIP Bidang Polhukam PMK denganEselon 1 Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi(Itjen,Setjen, Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti)
5. Rapat koordinasi dengan Ditjen Sumber Daya Iptek dan Diktitentang pengembangan basis data aset bermasalah
B DEFINISI OPERASIONALAset sarana dan prasarana Pendidikan Tinggi dalam bentukbangunan gedung pendidikan, fasilitas pendidikan, asramamahasiswa dan atau bangunan pendidikan tinggi lainnya) yang dalamkeadaan belum siap operasional untuk pelayanan pendidikan tinggi.Kondisi yang dijumpai antara lain:1. Aset yang tidak selesai dibangun2. Aset yang terhenti pembangunannya3. Aset yang belum dimanfaatkan4. Aset yang masih perlu tahapan pembangunan lanjutan untuk
dapat berfungsi
C FAKTOR PENYEBABFaktor penyebab aset bermasalah antara lain:1. Rekanan wanprestasi atau tidak menyelesaikan pekerjaannya,2. Terlambatnya turunnya anggaran yang berpengaruh pada
penyelesaian pekerjaan,3. Rencana pembangunan lanjutan terkendala dengan tidak
berlanjutnya penyediaan anggaran atau dampak kebijakanpenghematan anggaran.
4. Permasalahan tanah yang belum selesai dan permasalahanhukum
D DATAAWAL ASET BERMASALAH1. Data posisi Konstruksi Dalam Pekerjaan per 31 Desember 2015
(Laporan Keuangan audited Tahun 2015) pada 88 PTN diseluruh Indonesia sebesar Rp9,076 Trilyun
2. Data kemajuan pembangunan Rumah Sakit Pendidikan di 24 PTNdan proyeksi kebutuhan lanjutan pembangunan per September2015 pada 19 PTN sebesar Rp Rp7,822 Trilyun(Sumber Data: Ditjen Sumber Daya Iptek dan Dikti)
E MAKSUD DAN TUJUAN AUDIT1. Memperoleh informasi mengenai kondisi aset
bermasalah/mangkrak dan belum terselesaikan per 31 Desember2015 dan permasalahannya
2. Mengidentifikasi kemajuan fisik pembangunan sarana danprasarana yang bermasalah dan kondisi fisiknya
3. Memperoleh informasi mengenai urgensi lanjutan pembangunansarana dan prasarana dan rencana kebutuhan pembiayaannya
Tujuan dilakukannya audit atas aset bermasalah adalah untukmenyajikan informasi yang relevan dan valid mengenai jumlah, nilaidan kondisi aset bermasalah sebagai bahan bagi Pemerintah dalammenetapkan prioritas dan kebijakan penyelesaian pembangunannya
F RUANG LINGKUP DAN SASARAN AUDITAudit dengan tujuan tertentu kondisi sarana dan prasaranapendidikan tinggi yang bermasalahi pembangunannya pada satuankerja PTN di seluruh Indonesia.
G WAKTU PELAKSANAAN AUDITMinggu pertama Oktober 2016 sampai dengan minggu ke duaOktober 2016 selama 5 hari kerjaRencana kompilasi hasil audit pada minggu ke 3 Oktober 2016
DAFTAR KEBUTUHAN PENYELESAIAN RSP PTN
No Nama PTN Provinsi RSPRSP
2015KEBU
TUHAN1Universitas Malikussaleh,Lhokseumawe
Aceh RSP 30,00 570,00
2Universitas Riau, Pekanbaru Riau RSP 174,00 176,00
3Universitas Jambi, Jambi Jambi RSP 180,00 420,00
4Universitas Bengkulu, Bengkulu Bengkulu RSP 336,00
5Universitas Lampung, BandarLampung
Lampung RSP 95,00 505,50
6Universitas Padjadjaran (UNPAD),Bandung dan Sumedang
Jawa Barat RSP 213,00 387,00
7Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta RSP 434,00 170,00
8Universitas Airlangga (Unair),Surabaya dan Banyuwangi
Jawa Timur RSP 600,60 126,00
9Universitas Brawijaya (UB), Malangdan Kediri
Jawa Timur RSP 331,58 700,00
10Universitas Jember (UNEJ), Jember Jawa Timur RSP 40,00 560,00
11Universitas Udayana (UNUD),Denpasar
Bali RSP 313,52 455,00
12Universitas Mataram (Unram),Mataram
NTB RSP 192,62 290,30
13Universitas Nusa Cendana (Undana),Kupang
NTT RSP 50,00 345,00
14Universitas Tanjungpura, Pontianak KalimantanBarat
RSP 275,00 410,00
15Universitas Sam Ratulangi, Manado SulawesiUtara
RSP 105,00 495,00
16Universitas Tadulako, Palu SulawesiTengah
RSP 40,00 560,00
17Universitas Hasanuddin (Unhas),Makassar
SulawesiSelatan
RSP 423,20 358,50
18Universitas Haluoleo, Kendari SulawesiTenggara
RSP - 500,00
19Universitas Cendrawasih (Uncen),Jayapura
Papua RSP 140,00 458,00
Jumlah 3.637,52 7.822,30
DAFTAR POSISI KONSTRUKSI DALAM PEKERJAAN PTNNo Nama PTN Provinsi KDP PTN
1 Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe Aceh 76.376.868.563,002 Universitas Samudra, Kota Langsa Aceh 15.904.117.200,003 Universitas Teuku Umar, Meulaboh Aceh 32.695.993.320,00
4Universitas Negeri Medan (Unimed),Medan
Sumatera Utara 41.477.169.382,00
5 Universitas Andalas, Padang Sumatera Barat 239.989.138.219,006 Universitas Negeri Padang, Padang Sumatera Barat 101.849.898.229,007 Politeknik Negeri Padang, Padang Sumatera Barat 11.560.996.320,00
8Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh,Payakumbuh
Sumatera Barat 21.804.337.840,00
9Institut Seni Indonesia Padang Panjang ,Padang Panjang
Sumatera Barat 6.099.956.270,00
10 Universitas Riau, Pekanbaru Riau 51.970.413.702,0011 Politeknik Negeri Bengkalis, Bengkalis Riau 11.495.649.000,00
12Universitas Maritim Raja Ali Haji,Tanjungpinang
Kepulauan Riau 33.932.299.021,00
13 Politeknik Negeri Batam, Batam Kepulauan Riau 79.712.548.317,0014 Universitas Jambi, Jambi Jambi 63.881.752.400,0015 Universitas Bengkulu, Bengkulu Bengkulu 23.823.383.250,00
16Universitas Sriwijaya, Palembang danInderalaya
Sumatera Selatan 107.095.067.780,00
17 Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang Sumatera Selatan 6.357.186.638,0018 Universitas Lampung, Bandar Lampung Lampung 52.412.870.800,00
19Institut Teknologi Sumatera, BandarLampung
Lampung 17.351.888.862,00
20Universitas Bangka Belitung, BangkaBelitung
Bangka Belitung 44.349.834.120,00
21 Universitas Terbuka, Pondok Cabe Banten 9.744.455.200,0022 Universitas Negeri Jakarta (UNJ) DKI Jakarta 195.459.070.580,0023 Politeknik Negeri Jakarta DKI Jakarta 31.104.528.267,0024 Politeknik Negeri Media Kreatif DKI Jakarta 29.590.501.756,00
25Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandungdan Sumedang
Jawa Barat 295.146.569.320,00
26Politeknik Negeri Bandung (Polban),Bandung
Jawa Barat 64.401.804.709,00
27 Universitas Diponegoro, Semarang (UNDIP) Jawa Tengah 61.099.663.250,00
28Universitas Negeri Semarang, Semarang(UNNES)
Jawa Tengah 549.961.370.652,00
No Nama PTN Provinsi KDP PTN
29Universitas Jenderal Soedirman,Purwokerto (UNSOED)
Jawa Tengah 15.050.538.145,00
30Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakartadan Kebumen
Jawa Tengah 170.578.267.930,00
31 Universitas Tidar (Untidar), Magelang Jawa Tengah 27.695.865.000,00
32Politeknik Negeri Semarang, Semarang(Polines)
Jawa Tengah 21.354.686.800,00
33Politeknik Maritim Negeri Indonesia,Semarang
Jawa Tengah 22.042.360.300,00
34Institut Seni Indonesia Surakarta,Surakarta, Surakarta
Jawa Tengah 10.265.271.782,00
35 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Yogyakarta 181.644.340.453,0036 Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI) Yogyakarta 86.974.566.901,00
37Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),Surabaya
Jawa Timur 313.019.996.039,00
38Universitas Negeri Surabaya (Unesa),Surabaya
Jawa Timur 359.604.571.205,00
39Universitas Brawijaya (UB), Malang danKediri
Jawa Timur 499.517.014.889,00
40 Universitas Negeri Malang (UM), Malang Jawa Timur 213.077.103.022,0041 Universitas Jember (UNEJ), Jember Jawa Timur 109.839.242.186,00
42Universitas Trunojoyo Madura (UTM),Bangkalan, Madura
Jawa Timur 167.179.629.615,00
43Politeknik Elektronika Negeri Surabaya(PENS), Surabaya
Jawa Timur 159.266.020.200,00
44Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya(PPNS), Surabaya
Jawa Timur 52.337.103.720,00
45Politeknik Negeri Malang (POLINEMA),Malang
Jawa Timur 278.377.098.600,00
46 Politeknik Negeri Jember (POLIJE), Jember Jawa Timur 109.488.615.632,0047 Politeknik Negeri Madiun (PNM), Madiun Jawa Timur 65.708.974.330,00
48Politeknik Negeri Madura (POLTERA),Sampang
Jawa Timur 68.704.933.100,00
49Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi),Banyuwangi
Jawa Timur 96.993.429.675,00
50 Universitas Udayana (UNUD), Denpasar Bali 485.049.439.668,0051 Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja Bali 27.023.981.399,0052 Politeknik Negeri Bali, Badung Bali 7.153.027.010,0053 Institut Seni Indonesia Denpasar, Denpasar Bali 25.363.053.789,00
No Nama PTN Provinsi KDP PTN54 Universitas Mataram (Unram), Mataram NTB 101.936.878.600,00
55Universitas Nusa Cendana (Undana),Kupang
NTT 115.438.235.852,00
56 Politeknik Negeri Kupang, Kupang NTT 105.085.983.800,00
57Politeknik Pertanian Negeri Kupang,Kupang
NTT 9.099.178.293,00
58 Universitas Tanjungpura, Pontianak Kalimantan Barat 190.903.041.675,0059 Politeknik Negeri Pontianak, Pontianak Kalimantan Barat 111.010.036.748,0060 Politeknik Negeri Sambas, Sambas Kalimantan Barat 58.664.079.900,0061 Politeknik Negeri Ketapang, Ketapang Kalimantan Barat 52.953.541.821,0062 Universitas Palangka Raya, Palangka Raya Kalimantan Tengah 17.494.122.350,00
63Universitas Lambung Mangkurat,Banjarmasin
Kalimantan Selatan 15.181.832.831,00
64 Politeknik Negeri Tanah Laut, Pelaihari Kalimantan Selatan 58.038.356.416,0065 Politeknik Negeri Samarinda, Samarinda Kalimantan Timur 45.668.749.700,00
66Politeknik Pertanian Negeri Samarinda,Samarinda
Kalimantan Timur 6.419.801.000,00
67 Politeknik Negeri Balikpapan, Balikpapan Kalimantan Timur 43.611.276.262,0068 Universitas Mulawarman, Samarinda Kalimantan Timur 157.132.618.964,0069 Universitas Borneo Tarakan, Tarakan Kalimantan Utara 101.030.373.170,0070 Universitas Sulawesi Barat, Majene Sulawesi Barat 32.611.051.000,0071 Universitas Sam Ratulangi, Manado Sulawesi Utara 175.149.073.335,0072 Universitas Negeri Manado, Manado Sulawesi Utara 314.132.641.810,0073 Politeknik Negeri Manado, Manado Sulawesi Utara 118.274.076.638,0074 Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo Gorontalo 88.050.347.502,0075 Universitas Tadulako, Palu Sulawesi Tengah 43.061.238.650,00
76Universitas Negeri Makassar (UNM), KotaMakassar, Kota Parepare, Kabupaten Bone
Sulawesi Selatan 171.241.200.529,00
77 Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar Sulawesi Selatan 444.184.164.638,00
78Politeknik Pertanian Negeri PangkajeneKepulauan, Pangkajene Kepulauan
Sulawesi Selatan 31.147.335.292,00
79 Politeknik Negeri Ujung Pandang, Makassar Sulawesi Selatan 95.937.756.608,00
80 Universitas Haluoleo, Kendari Sulawesi Tenggara 88.505.088.300,0081 Universitas 19 November, Kolaka Sulawesi Tenggara 5.025.157.100,0082 Universitas Pattimura, Ambon Maluku 71.428.557.784,0083 Politeknik Perikanan Negeri Tual Maluku 9.310.876.208,0084 Universitas Khairun, Ternate Maluku Utara 56.663.046.150,0085 Universitas Cendrawasih (Uncen), Jayapura Papua 104.292.780.519,00
No Nama PTN Provinsi KDP PTN86 Universitas Musamus Merauke, Merauke Papua 86.373.044.918,0087 Universitas Papua, Manokwari Papua Barat 12.175.342.442,0088 Politeknik Negeri Fak Fak Papua Barat 88.388.805.969,00
JUMLAH 9.075.578.157.131,00
SURAT EDARAN
NOMOR 1229/A.A3/PL/2016
.
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN, RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
Yth. 1. Inspektur Jenderal;
2. Para Direktur Jenderal;
3. Para Staf Ahli Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
4. Para Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Kopertis;
5. Para Kepala Biro/Kepala Pusat/Sekretaris Direktorat/Inspektorat Jenderal dan
Direktur
di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Jakarta
Umum
Sesuai pasal 16 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/ PMK.06/2007 tentang Penatausahaan
BMN, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi selaku Pengguna Barang di lingkungan
Kemenristek Dikti bertanggung jawab melakukan inventarisasi BMN yang berada dalam
penguasaannya sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun. Inventarisasi tersebut tidak
termasuk BMN yang berupa persediaan dan KDP. Untuk menunjang pelaksanaan Inventarisasi
BMN tersebut perlu disusun petunjuk pelaksanaannya yang digunakan sebagai pedoman ketika
kegiatan inventarisasi dilakukan.
Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan disusun Petunjuk Teknis ini adalah agar digunakan sebagai pedoman dan
adanya keseragaman ketika proses pelaksanaan inventarisasi dilakukan di lingkungan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup BMN yang dijadikan obyek adalah seluruh BMN pada Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN, atau berasal dari
perolehan lainnya yang sah, kecuali BMN berupa persediaan dan konstruksi dalam pengerjaan
(KDP).
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
Jalan Jenderal Sudirman, Gedung D, Senayan, Jakarta 10270
Telepon (021) 57946100; Faksimile (021) 57946109
Laman http://www.ristekdikti.go.id
Dasar Penyusunan
1. Peraturan Pemerintah nomor 27 Tahun 20014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik
Negara
3. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi
Pelaksanaan
Setiap unit Penatausahaan Kuasa Pengguna Barang melakukan inventarisasi Barang Milik
Negara yang ada dalam penguasaannya. Pelaksanaan inventarisasi BMN di lingkungan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi berpedoman pada Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Inventarisasi BMN sebagaimana tercantum dalam Lampiran Petunjuk Teknis ini
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Petunjuk Teknis ini.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 30 Maret 2016
a.n. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Sekretaris Jenderal,
Ainun Na'im
NIP 196012041986011001
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
A. Pengertian dan Maksud Inventarisasi BMN
Inventarisasi Barang Milik Negara di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan
pelaporan hasil pendataan BMN Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang
dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam lima tahun kecuali BMN berupa persediaan
dan konstruksi dalam pengerjaan. Maksud inventarisasi BMN adalah untuk mengetahui
keberadaan, jumlah, nilai serta kondisi BMN Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi.
B. Tujuan Inventarisasi BMN
Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan inventarisasi BMN di lingkungan Kementerian
Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi adalah agar semua BMN Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dapat terdata dengan baik dalam upaya mewujudkan tertib
administrasi dan mempermudah pelaksanaan pengelolaan BMN.
C. Sarana Inventarisasi BMN
Seluruh BMN Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang dibeli atau
diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau berasal dari
perolehannya yang sah, kecuali BMN berupa persediaan dan konstruksi dalam pengerjaan.
D. Umum
1. Istilah Teknis
a. BMN Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dikelompokkan menjadi:
1) BMN dalam daftar Barang Ruangan (DBR);
a) Berada dalam pengurusan pegawai;
b) Tidak berada dalam pengurusan pegawai.
2) BMN dalam Kartu Identitas Barang (KIB):
a) Tanah;
b) Bangunan Air;
c) Gedung dan Bangunan;
d) Alat Besar;
e) Alat Angkutan;
f) Alat Persenjataan.
3) BMN dalam Daftar Barang Lainnya (DBL).
LAMPIRAN SURAT EDARAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
NOMOR : 1229/A.A3/PL /2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
b. Pemakaian BMN adalah pegawai yang mengurusi dan menggunakan BMN dalam
ruangan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi.
c. Penanggung jawab ruangan merupakan pegawai yang bertanggung jawab dalam proses
pelaksanaan inventarisasi BMN dalam ruangan.
d. Selain poin b dan c, penunjukkan pelaksana proses inventarisasi terhadap BMN dalam
ruangan dilakukan dengan mempertimbangkan struktur organisasi yang ada pada
masing-masing satuan kerja (UPKPB). Hal ini untuk mengakomodir kebutuhan proses
inventarisasi terhadap BMN dalam ruangan yang belum ada penanggung jawab
ruangannya.
e. Pelaksana inventarisasi BMN merupakan pegawai pada tingkat satuan kerja atau Unit
Akuntansi Penatausahaan Pengguna Barang (UPKPB) yang diberi tugas/wewenang
untuk melaksanakan proses inventarisasi BMN di tingkat satuan kerja/UPKPB secara
keseluruhan.
2. Ketentuan Umum
a. Secara umum proses pelaksanaan inventarisasi BMN di lingkungan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dilaksanakan oleh pelaksana inventarisasi BMN pada
masing-masing satuan kerja yang ada di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi. Penetapan dan penunjukkan pelaksana inventarisasi BMN diserahkan kepada
kebijakan masing-masing tingkat satuan kerja. Pertimbangan tugas dan fungsi yang ada
dalam struktur organisasi dapat dijadikan pijakan dalam penetapan dan
penunjukkannya.
b. Untuk BMN yang berada dalam kelompok Daftar Barang Ruangan, proses
inventarisasinya juga melibatkan pegawai sebagai pemakai BMN, penanggung jawab
ruangan serta pihak sebagaimana dimaksud pada nomor 1 poin d istilah teknis diatas.
c. Untuk BMN selain yang dimaksud pada poin b, proses inventarisasinya sepenuhnya
dilakukan oleh Pelaksana Inventarisasi BMN sebagaimana dimaksud pada poin a.
d. Untuk pelaksanaan inventarisasi BMN dapat dibentuk Tim Inventarisasi BMN pada
masing-masing tingkat unit penatausahaan pada Kuasa Pengguna Barang dan Pengguna
Barang.
e. Dalam rangka pelaksanaan inventarisasi BMN, apabila BMN yang diinventarisasi
bukan berada dalam penguasaan masing-masing unit penatausahaan pada Kuasa
Pengguna Barang atau Pengguna Barang, maka dapat dibuat Berita Acara Inventarisasi
antara unit penatausahaan dengan pihak yang menguasai barang dimaksud.
f. Salah satu maksud inventarisasi BMN adalah untuk mengetahui kondisi BMN yang di
inventarisasi. Penentuan tentang kondisi BMN pada saat dilakukan inventarisasi
dilakukan dengan mempertimbangkan peraturan dan ketentuan yang berlaku terkait
dengan hal tersebut.
g. Atas BMN pada saat dilaksanakan inventarisasi BMN belum memiliki nilai, satuan
kerja dapat berkoordinasi dengan KPKNL.
E. Tata cara Inventarisasi BMN pada tingkat Unit Penatausahaan Kuasa Pengguna
Barang (UPKPB)
1. Dokumen Sumber
Dokumen sumber pada tingkat UPKPB dalam pelaksanaan inventarisasi BMN meliputi:
a. Buku Barang;
b. Kartu Identitas Barang (KIB);
1) Tanah;
2) Bangunan Air;
3) Gedung dan Bangunan;
4) Alat Besar;
5) Alat Angkutan;
6) Alat Persenjataan.
c. Daftar Barang Ruangan;
d. Daftar Barang Lainnya;
e. Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran dan Tahunan;
f. Dokumen Kepemilikan BMN
g. Dokumen Pengolahan BMN (penggunaan, pemanfaatan, penghapusan, dan
pemindahtanganan);
h. Dokumen lainnya yang dianggap perlu.
2. Keluaran dari inventarisasi BMN
Dokumen yang dihasilkan dalam pelaksanaan inventarisasi BMN pada tingkat UPKPB
meliputi:
a. Laporan Hasil Inventarisasi BMN;
b. Surat Pernyataan;
c. Blanko Label Sementara dan Permanen;
d. Kertas Kerja Inventarisasi terdiri dari:
1) Kertas Kerja Inventarisasi - Tanah;
2) Kertas Kerja Inventarisasi - Bangunan Air;
3) Kertas Kerja Inventarisasi - Gedung dan Bangunan;
4) Kertas Kerja Inventarisasi - Alat Besar;
5) Kertas Kerja Inventarisasi - Alat Angkutan;
6) Kertas Kerja Inventarisasi - Alat Persenjataan
7) Kertas Kerja Inventarisasi - Barang Ruangan;
8) Kertas Kerja Inventarisasi - Barang Lainnya.
e. Surat Penetapan Hasil Inventarisasi
f. Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN terdiri dari:
1) Baik dan Rusak Ringan;
2) Rusak Berat;
3) Tidak Ditemukan; dan
4) Berlebih.
3. Prosedur inventarisasi BMN
Prosedur pelaksanaan inventarisasi BMN pada tingkat UPKPB terdiri dari 3 (tiga) tahap,
meliputi:
a. Tahap Persiapan
Kepala satuan kerja (UPKPB) menetapkan dan menunjuk Petugas Pelaksana
Inventarisasi BMN untuk:
1) Menyusun rencana kerja pelaksanaan inventarisasi BMN;
2) Mengumpulkan dokumen sumber;
3) Melakukan pemetaan pelaksanaan inventarisasi BMN, antara lain;
a) Menyiapkan denah lokasi;
b) Memberi nomor/nama ruangan dan penanggung jawab ruangan pada denah
lokasi;
4) Menyiapkan blanko label sementara (dari kertas) yang akan ditempelkan pada
BMN yang bersangkutan;
5) Menyiapkan data awal sesuai objek inventarisasi BMN; dan
6) Menyiapkan kertas kerja inventarisasi BMN beserta tata cara pengisiannya.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Tahap identifikasi
a) BMN Dalam Ruangan
(1) Pemakai BMN melakukan identifikasi BMN yang ada dalam ruangan,
masing-masing pegawai mengidentifikasi BMN yang dikuasainya;
(a) Identifikasi pertama adalah memeriksa kondisi BMN apakah kondisi
BMN tersebut baik, rusak ringan atau rusak berat;
(b) Identifikasi kedua adalah ada atau tidak label registrasi BMN pada
BMN yang bersangkutan. Jika label registrasi tidak ada maka ikuti
tahapan pada SOP tentang labelisasi BMN
(c) Identifikasi ketiga adalah apakah BMN dalam pengurusan individu
pegawai yang bersangkutan atau tidak.
(2) Jika BMN berada dalam pengurusan individu pegawai, maka pemakai BMN
melakukan pencatatan kode BMN sesuai dengan formulir 015.UPKPB.7,
jika BMN tidak dalam pengurusan individu pegawai maka lakukan tahap (5);
(3) Data hasil perekaman pada poin (2) diserahkan kepada penanggung jawab
ruangan;
(4) Penanggung jawab ruangan menerima dan mengkompilasi data perekaman
dari seluruh pegawai dalam ruangan tersebut;
(5) BMN yang tidak berada dalam pengurusan individu pegawai secara teknis
merupakan tanggung jawab penanggung jawab ruangan untuk melakukan
perekaman kode BMN dan ruangan sesuai dengan formulir 015.UPKPB.8;
(6) Data hasil perekaman pada poin (5) akan digabungkan dengan data poin (4);
(7) Data gabungan hasil kegiatan pada poin (6) direkam pada aplikasi SIMAK
BMN oleh penanggung jawab ruangan;
(8) BMN selain yang telah direkam oleh pemakai BMN dan penanggung jawab
ruangan, proses perekaman data inventarisasinya dilakukan oleh pegawai
yang penetapan dan penunjukkannya diserahkan kepada kebijakan masing-
masing satuan kerja (form 015.UPKPB.10);
(9) Melakukan penempelan label sementara atau tanda lain yang menunjukkan
bahwa BMN telah di inventarisasi (untuk menghindari BMN di inventarisasi
lebih dari sekali pada periode inventarisasi yang sama);
(10) Penanggung jawab ruangan dan pegawai sebagaimana dimaksud pada poin
(8) mencetak kertas kerja inventarisasi dan menandatanganinya serta
membuat arsip data komputer (ADK) dari aplikasi SIMAK BMN setelah
kegiatan (6) dan (7) selesai dilaksanakan;
(11) Arsip Data Komputer (ADK) pada point (10) dikirimkan kepada petugas
SIMAK BMN satuan kerja;
(12) Petugas SIMAK BMN menerima ADK inventarisasi BMN dari seluruh
penanggung jawab ruangan dan pegawai sebagaimana dimaksud pada poin
(8); dan
(13) Petugas SIMAK BMN menggabungkan seluruh ADK ke dalam aplikasi
SIMAK BMN tingkat satuan kerja.
b) BMN selain BMN dalam ruangan terdiri dari:
(1) BMN yang memiliki Kartu Identitas Barang (KIB), masing-masing BMN
berupa:
a) Tanah;
b) Bangunan Air;
c) Gedung dan Bangunan;
d) Alat Besar;
e) Alat Angkutan;
f) Alat Persenjataan; dan
(2) Daftar Barang Lainnya (DBL).
Proses inventarisasi BMN terkait dengan hal ini tidak secara spesifik melibatkan
pegawai sebagai pemakai BMN, namun prosesnya lebih
diserahkan/dilaksanakan oleh pelaksana inventarisasi BMN untuk melakukan
perekaman data pada aplikasi SIMAK BMN, pembuatan kertas kerja
inventarisasi BMN tersebut serta membuat ADK-nya untuk digabungkan dengan
seluruh ADK BMN dalam ruangan. Pelaksana inventarisasi BMN dalam hal ini
melakukan tahapan kegiatan sebagai berikut:
(1) Identifikasi kondisi BMN apakah kondisi BMN tersebut baik, rusak ringan
atau rusak berat;
(2) Perekaman data dalam aplikasi inventarisasi BMN; dan
(3) Membuat Arsip Data Komputer (ADK) dari aplikasi inventarisasi BMN
setelah kegiatan (2) selesai dilaksanakan.
2) Tahap Verifikasi
a) Pelaksana inventarisasi BMN dan petugas SIMAK BMN memverifikasi
database inventarisasi BMN dengan mengidentifikasi database aplikasi
inventarisasi BMN dengan database SIMAK BMN. Proses ini untuk
mengakomodir kemungkinan adanya BMN tidak ditemukan atau BMN berlebih;
b) Pelaksana inventarisasi BMN melakukan penyesuaian pada aplikasi inventarisasi
BMN berdasarkan hasil verifikasi database pada point (a); dan
c) Pelaksana inventarisasi BMN mencetak kertas kerja inventarisasi BMN untuk
tingkat satuan kerja dan ditandatangani oleh pelaksana inventarisasi BMN dan
kepala satker yang bersangkutan.
3) Tahap Pelaporan
a) Menyusun Daftar Barang Hasil Inventarisasi (DBHI) berdasarkan data kertas
kerja dan hasil identifikasi dengan menggunakan aplikasi inventarisasi BMN,
yang terdiri dari:
(1) DBHI Barang Baik dan Rusak Ringan;
(2) DBHI Barang Rusak Berat;
(3) DBHI Barang Tidak Ditemukan; dan
(4) DBHI Barang yang Berlebih.
b) Menyusun laporan hasil inventarisasi BMN tingkat satuan kerja yang datanya
merupakan kompilasi dari data yang berasal dari output pada masing-masing
DBHI, dan ditandatangani oleh Kepala Satker selaku penanggung jawab
UPKPB;
c) Menyusun Surat Pernyataan;
d) Menyusun Surat Penetapan Hasil Inventarisasi BMN; dan
e) Menyampaikan laporan hasil inventarisasi BMN yang telah ditandatangani
(hardcopy), DBHI beserta ADK dari aplikasi inventarisasi BMN secara
berjenjang ke Tingkat Wilayah, Unit Eselon I dan Pengguna dengan tembusan
ke KPKNL.
c. Tahap Tindak Lanjut
1) Membukukan dan mendaftarkan data hasil inventarisasi BMN yang telah
dilakukan di tingkat UPKPB;
2) Memperbaharui DBR dan DBL sesuai dengan hasil inventarisasi BMN yang telah
ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang dikuasakan;
3) Menempelkan blanko label permanen pada masing-masing barang yang di
inventarisasi sesuai hasil inventarisasi BMN;
4) Jika diperlukan, UPKPB dapat melakukan rekonsiliasi/pemutakhiran data hasil
inventarisasi BMN dengan UPPB-W, UPPB-E1 atau UPPB;
5) Untuk barang yang rusak berat akan segera ditindaklanjuti sesuai dengan
ketentuan yang akan diterbitkan setelah petunjuk teknis inventarisasi BMN ini
ditetapkan; dan
6) Pemutakhiran data SIMAK BMN.
F. Tata Cara Pelaksanaan Inventarisasi BMN pada Tingkat Unit Penatausahaan Pengguna
Barang Tingkat Wilayah (UPPB-W)
1. Dokumen Sumber
Dokumen sumber pada tingkat UPPB-W dalam pelaksanaan inventarisasi BMN meliputi:
a. Laporan Hasil Inventarisasi BMN dari UPKPB;
b. Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN (DBHI) dari UPKPB;
c. Arsip Data Komputer aplikasi inventarisasi BMN dari UPKPB; dan
d. Surat Pernyataan Hasil Pelaksanaan Inventarisasi BMN dari UPKPB.
2. Keluaran dari Inventarisasi BMN
Dokumen yang dihasilkan dalam pelaksanaan inventarisasi BMN pada tingkat UPPB-W
meliputi:
a. Laporan Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Inventarisasi BMN tingkat UPPB-W;
b. Surat Penetapan Hasil Inventarisasi tingkat UPPB-W;
c. Surat Pernyataan tingkat UPPB-W;
d. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi (RDBHI) BMN tingkat UPPB-W yang
terdiri dari:
1) Baik dan Rusak Ringan;
2) Rusak Berat;
3) Tidak Ditemukan; dan
4) Berlebih.
3. Prosedur Inventarisasi BMN
a. Tahap persiapan
1) Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan inventarisasi BMN dengan UPKPB di
wilayah kerjanya; dan
2) Mengumpulkan dokumen sumber.
b. Tahap pelaksanaan
Melakukan bimbingan dan memberikan arahan kepada UPKPB di wilayah kerjanya
dalam melakukan inventarisasi BMN;
c. Tahap pelaporan
1) Menyusun Laporan Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Inventarisasi BMN tingkat
UPPB-W yang datanya berasal dari himpunan laporan hasil inventarisasi BMN dari
UPKPB di wilayah kerjanya
2) Menyusun Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi Tingkat UPPB-W;
3) Menyusun Surat Penetapan Hasil Inventarisasi Tingkat UPPB-W
4) Menyusun Konsep Surat Pernyataan tingkat UPPB-W;
5) Meminta pengesahan atas Laporan Rekapitulasi Hasil Inventarisasi BMN tingkat
UPPB-W, Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB-W,
Surat Penetapan Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB-W dan Surat Pernyataan
Pelaksanaan Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB-W kepada penanggung jawab
UPPB-W atau pejabat yang dikuasakan; dan
6) Menyampaikan Laporan Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Inventarisasi BMN tingkat
UPPB-W dan Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN UPPB-W kepada
UPPB-E1 dan tembusan ke Kanwil DJKN.
d. Tahap tindak lanjut
1) Mencatat dan mendaftarkan hasil pelaksanaan inventarisasi BMN yang telah
dilakukan di tingkat UPPB-W; dan
2) Jika diperlukan, UPPB-W dapat melakukan rekonsiliasi / pemutakhiran data hasil
inventarisasi BMN dengan UPKPB.
G. Tata Cara Pelaksanaan Inventarisasi BMN Pada Tingkat Unit Penatausahaan
Pengguna Barang Tingkat Eselon I (UPPB-E1)
1. Dokumen Sumber
Dokumen sumber pada tingkat UPPB-E1 dalam pelaksanaan inventarisasi BMN meliputi:
a. Laporan Hasil Inventarisasi BMN dari UPKPB dan UPPB-W;
b. Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN (DBHI) dari UPKPB dan UPKPB-W;
c. Arsip Data Komputer Aplikasi Inventarisasi BMN dari UPKPB dan UPPB-W; dan
d. Laporan Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Inventarisasi BMN dari UPPB-W;
e. Rekapitulasi DBHI tingkat Wilayah.
2. Keluaran dari Inventarisasi BMN
Dokumen yang dihasilkan dalam pelaksanaan inventarisasi BMN pada tingkat UPPB-E1
meliputi:
a. Laporan Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Inventarisasi BMN tingkat UPPB-E1;
b. Surat Penetapan Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB-E1;
c. Surat Pernyataan tingkat UPPB-E1;
d. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi (DBHI) BMN tingkat UPPB-E1 yang
terdiri dari:
1) Baik dan Rusak Ringan;
2) Rusak Berat;
3) Tidak Ditemukan;
4) Berlebih;
3. Prosedur Inventarisasi BMN
a. Tahap persiapan
1) Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan inventarisasi BMN dengan UPPB-W atau
UPKPB di wilayah kerjanya; dan
2) Mengumpulkan dokumen sumber.
b. Tahap pelaksanaan
1) Melakukan bimbingan dan memberikan arahan kepada UPKPB atau UPPB-W di
wilayah kerjanya dalam melakukan inventarisasi BMN; dan
2) Jika diperlukan, UPPB-E1 dapat melakukan rekonsiliasi/pemutakhiran data hasil
inventarisasi BMN dengan UPPB-W atau UPKPB;
c. Tahap Pelaporan
1) Menyusun Laporan Rekapitulasi Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB-E1
berdasarkan himpunan hasil inventarisasi BMN dari UPKPB, UPPB-W atau UPPB-
E1;
2) Menyusun Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN Tingkat UPPB-E1;
3) Menyusun Surat Penetapan Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB-E1;
4) Menyusun Konsep Surat Pernyataan tingkat UPPB-E1;
5) Meminta pengesahan atas Laporan Rekapitulasi Hasil Inventarisasi BMN tingkat
UPPB-E1, Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB-E1,
Surat Penetapan Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB-E1 dan Surat Pernyataan
Pelaksanaan Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB-E1 kepada penanggung jawab
UPPB-E1 atau pejabat yang dikuasakan; dan
6) Menyampaikan Laporan Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Inventarisasi BMN tingkat
UPPB-E1 dan Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN tingkat E-1
kepada UPPB dan tembusan ke DJKN.
d. Tahap evaluasi/tindak lanjut
Mencatat dan Mendaftarkan hasil pelaksanaan inventarisasi BMN yang telah dilakukan
di tingkat UPPB-E1.
H. Tata Cara Pelaksanaan Inventarisasi BMN Pada Tingkat Unit Penatausahaan
Pengguna Barang (UPPB)
1. Dokumen Sumber
Dokumen sumber pada tingkat UPPB dalam pelaksanaan inventarisasi BMN meliputi:
a. Laporan Hasil Inventarisasi BMN dari UPKPB, UPPB-W dan UPPB-E1;
b. Laporan Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Inventarisasi BMN dari UPPB-W dan UPPB-
E1;
c. Daftar Barang Hasil Inventarisasi (DBHI) BMN UPKPB, UPPB-W dan UPPB-E1; dan
d. Arsip Data Komputer Aplikasi SIMAK BMN dari UPKPB, UPPB-W dan UPPB-E1;
e. Rekapitulasi DBHI Tingkat Eselon I.
2. Keluaran dari Inventarisasi BMN
Dokumen yang dihasilkan dalam pelaksanaan inventarisasi BMN pada tingkat UPPB
meliputi:
a. Laporan Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Inventarisasi BMN tingkat UPPB;
b. Surat Penetapan Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB;
c. Surat Pernyataan Pelaksanaan Inventarisasi tingkat UPPB;
d. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi (DBHI) BMN tingkat UPPB yang terdiri
dari:
1) Baik dan Rusak Ringan;
2) Rusak Berat;
3) Tidak Ditemukan; dan
4) Berlebih.
3. Prosedur Inventarisasi BMN
a. Tahap persiapan
1) Mengkoordinasikan rencana pelaksanaan inventarisasi BMN dengan UPKPB, UPPB-
W dan/atau UPPB-E1; dan
2) Mengumpulkan dokumen sumber.
b. Tahap pelaksanaan
1) Menghimpun hasil pelaksanaan inventarisasi BMN dari UPKPB, UPPB-W atau
UPPB-E1 ke dalam Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN; dan
2) Melakukan pembinaan, bimbingan, monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan
inventarisasi BMN di UPKPB, UPPB-W atau UPPB-E1
c. Tahap pelaporan
1) Menyusun Laporan Rekapitulasi Hasil Inventarisasi BMN berdasarkan himpunan
hasil inventarisasi dari UPKPB, UPPB-W atau UPPB-E1
2) Menyusun Rekapitulasi Daftar Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB;
3) Menyusun konsep Surat Penetapan Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB;
4) Menyusun konsep Surat Pernyataan Pelaksanaan Inventarisasi BMN tingkat UPPB;
5) Meminta pengesahan atas Laporan Rekapitulasi Hasil Inventarisasi BMN tingkat
UPPB, Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB, Surat
Penetapan Hasil Inventarisasi tingkat UPPB dan Surat Pernyataan Pelaksanaan Hasil
Inventarisasi tingkat UPPB kepada penanggung jawab UPPB atau pejabat yang
dikuasakan; dan
6) Menyampaikan Laporan Rekapitulasi Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB dan
Rekapitulasi Daftar Hasil Inventarisasi BMN tingkat UPPB kepada DJKN.
d. Tahap tindak lanjut
1) Mencatat dan mendaftarkan hasil inventarisasi BMN yang telah dilakukan di tingkat
UPPB; dan
2) Jika diperlukan, UPPB dapat melakukan rekonsiliasi/pemutakhiran data hasil
inventarisasi BMN dengan UPKPB, UPPB-W atau UPPB-E1.
1. Bagan alur prosedur inventarisasi BMN
UPKPB
Menyusun
Program
Melakukan
Inventarisasi
Menyusun DBHI
(Daftar Barang Hasil
Inventarisasi BMN
Menyusun Surat
Pernyataan
Menyusun Laporan Hasil
Inventasiasi BMN
Membuat Surat
Penetapan
Menghimpun
Laporan
Mengkoordinasikan
pelaksanaan
Mengkoordinasikan
pelaksanaan
Mengkoordinasikan
pelaksanaan
UPPB-W UPPB-E1 UPPB
Menyusun
Program
Menyusun
Program
Menyusun
Program
Menghimpun
Laporan
Menghimpun
Laporan
Membuat Surat
Penetapan
Membuat Surat
Penetapan
Membuat Surat
Penetapan
Surat Pernyataan
II. Blanko label sementara
BLANKO LABEL SEMENTARA
BLANKO LABEL SEMENTARA
INVENTARISASI ASET TETAP
KODE UPKPB NOMOR KERTAS
KERJA
NOMOR URUT DALAM
KERTAS KERJA
NAMA PETUGAS
PERHATIAN
Dalam rangka pelaksanaan inventarisasi BMN di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi,
bersama ini dimohon bantuan dari seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi untuk tidak memindah barang selama pelaksanaan inventarisasi
Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih
Penanggung Jawab UPKPB
...........................................................................
DAFTAR DOKUMEN / FORMULIR
TINGKAT KUASA PENGGUNA BARANG (UPKPB)
NO NOMOR FORM NAMA DOKUMEN / FORMULIR
1. 015.UPKPB.1 Kertas Kerja Inventarisasi - Tanah
2. 015.UPKPB.2 Kertas Kerja Inventarisasi - Bangunan
3. 015.UPKPB.3 Kertas Kerja Inventarisasi - Bangunan Air
4. 015.UPKPB.4 Kertas Kerja Inventarisasi - Alat Angkut
5. 015.UPKPB.5 Kertas Kerja Inventarisasi - Alat Besar
6. 015.UPKPB.6 Kertas Kerja Inventarisasi - Alat Persenjataan
7. 015.UPKPB.7 Input Inventarisasi BMN Dalam Ruangan Oleh Pemakai BMN
8. 015.UPKPB.8 Input Inventarisasi BMN Dalam Ruangan Oleh Penanggung Jawab
Ruangan
9. 015.UPKPB.9 Daftar Input BMN Dalam Ruangan (Sub Satker)
10. 015.UPKPB.10 Input Inventarisasi BMN Dalam Ruangan Oleh Pegawai Selain
Penakai BMN dan Penanggung Jawab Ruangan
11. 015.UPKPB.11 Kertas Kerja Inventarisasi - Barang Dalam Ruangan
12. 015.UPKPB.12 Kertas Kerja Inventarisasi - Barang Dalam Ruangan (Sub Satker)
13. 015.UPKPB.13 Kertas Kerja Inventarisasi - Daftar Barang Lainnya
14. 015.UPKPB.14 Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Baik dan Rusak Ringan
15. 015.UPKPB.15 Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Rusak Berat
16. 015.UPKPB.16 Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Berlebih
17. 015.UPKPB.17 Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Tidak Ditemukan
18. 015.UPKPB.18 Laporan Hasil Inventarisasi
19. 015.UPKPB.19 Surat Penetapan Hasil Inventarisasi
20. 015.UPKPB.20 Surat Pernyataan
1. Kertas Kerja Inventarisasi - Tanah
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
KERTAS KERJA INVENTARISASI - TANAH
B RR RB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
(22) (23) (24) (25)
... , ....(26)....
Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN
1...(27)...
...(29)...
NIP 2...(28)...
Total
NOKode
BarangNUP
Nama
Barang
Tahun
PerolehanLuas (M²)
Nilai
TanahStatus
Kondisi Bukti
Kepemilikan
No Bukti
Kepemilikan
Atas
NamaLokasi Keterangan
015.UPKPB.1
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI - TANAH
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan Nomor Urut Pendaftaran Barang (NUP)
(9) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang
(10) : Diisi dengan tahun perolehan
(11) : Diisi dengan luas tanah
(12) : Diisi dengan nilai tanah (Nilai tercatat dalam laporan BMN)
(13) : Diisi dengan Status Tanah (Sengketa/Tidak Sengketa)
(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik
(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan
(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat
(17) : Diisi dengan Dokumen Bukti Kepemilikan (Ex: Sertifikat Hak Pakai, Bukti
Kepemilikan Tanah Lainnya
(18) : Diisi dengan identik spesifik dokumen bukti kepemilikan seperti : nomor bukti
kepemilikan
(19) : Diisi dengan nama yang tertera dalam dokumen kepemilikan tanah
(20) : Diisi dengan lokasi keberadaan tanah yang bersangkutan
(21) : Diisi dengan : Dipakai sendiri/Dipakai Pihak Ketiga
(22) : Diisi dengan jumlah kolom 6
(23) : Diisi dengan jumlah kolom 9
(24) : Diisi dengan jumlah kolom 10
(25) : Diisi dengan jumlah kolom 11
(26) : Diisi dengan tempat dan tanggal pelaksanaan inventarisasi BMN
(27) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi BMN
(28) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi BMN
(29) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKPB
2. Kertas Kerja Inventarisasi - Bangunan
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
KERTAS KERJA INVENTARISASI - BANGUNAN
B RR RB Nomor Tanggal SendiriPihak
Ketiga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15 16 17 18
(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)
(24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
... , ....(31)....
Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN
1...(32)...
...(34)...
NIP 2...(33)...
IMB Penguasaan
Keterangan
Total
NOKode
BarangNUP
Nama
Barang
Tahun
Perolehan
Luas
(M²)
Nilai
Bang
unan
KIB
Tanah
KondisiUnit
PemakaiLokasi
015.UPKPB.2
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI - BANGUNAN
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan Nomor Urut Pendaftaran Barang (NUP)
(9) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang
(10) : Diisi dengan tahun perolehan
(11) : Diisi dengan luas bangunan
(12) : Diisi dengan Total Nilai Bangunan (terakhir dengan mempertimbangkan kapitalisasi
nilai terhadap nilai bangunan secara keseluruhan
(13) : Diisi dengan data KIB tanah yang menunjukkan Bangunan/Gedung yang bersangkutan
terletak/berdiri di tanah sesuai KIB tanah-nya
(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik
(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan
(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat
(17) : Diisi dengan Nomor IMB
(18) : Diisi dengan Tanggal IMB
(19) : Diisi dengan nama Unit Pemakai Gedung/Bangunan yang bersangkutan
(20) : Diisi dengan lokasi keberadaan Bangunan/Gedung yang bersangkutan
(21) : Diisi dengan jumlah barang untuk penguasaan sendiri
(22) : Diisi dengan jumlah barang untuk penguasaan pihak ketiga
(23) : Diisi dengan keterangan yang dianggap perlu
(24) : Diisi dengan jumlah kolom 6
(25) : Diisi dengan jumlah kolom 7
(26) : Diisi dengan jumlah kolom 9
(27) : Diisi dengan jumlah kolom 10
(28) : Diisi dengan jumlah kolom 11
(29) : Diisi dengan jumlah kolom 16
(30) : Diisi dengan jumlah kolom 17
(31) : Diisi dengan tempat dan tanggal pelaksanaan inventarisasi BMN
(32) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi BMN
(33) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi BMN
(34) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKPB
3. Kertas Kerja Inventarisasi - Bangunan Air
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
KERTAS KERJA INVENTARISASI - BANGUNAN AIR
B RR RB SendiriPihak
Ketiga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 15 16 17 18
(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
(22) (23) (24) (25) (26) (27) (28)
... , ....(29)....
Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN
1...(30)...
...(32)...
NIP 2...(31)...
Penguasaan
Keterangan
Total
NOKode
BarangNUP
Nama
Barang
Tahun
Perolehan
Luas
(M²)
Nilai
Bangunan
KIB
Tanah
KondisiUnit
PemakaiLokasi
015.UPKPB.3
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI - BANGUNAN AIR
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan Nomor Urut Pendaftaran Barang (NUP)
(9) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang
(10) : Diisi dengan tahun perolehan
(11) : Diisi dengan luas bangunan
(12) : Diisi dengan Total Nilai Bangunan
(13) : Diisi dengan data KIB tanah yang menunjukkan Bangunan/Gedung yang bersangkutan
terletak/berdiri di tanah sesuai KIB tanah-nya
(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik
(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan
(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat
(17) : Diisi dengan nama Unit Pemakai Gedung/Bangunan yang bersangkutan
(18) : Diisi dengan lokasi keberadaan Bangunan/Gedung yang bersangkutan
(19) : Diisi dengan jumlah barang untuk penguasaan sendiri
(20) : Diisi dengan jumlah barang untuk penguasaan pihak ketiga
(21) : Diisi dengan keterangan yang dianggap perlu
(22) : Diisi dengan jumlah kolom 6
(23) : Diisi dengan jumlah kolom 7
(24) : Diisi dengan jumlah kolom 9
(25) : Diisi dengan jumlah kolom 10
(26) : Diisi dengan jumlah kolom 11
(27) : Diisi dengan jumlah kolom 16
(28) : Diisi dengan jumlah kolom 17
(29) : Diisi dengan tempat dan tanggal Pelaksanaan Inventarisasi
(30) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi
(31) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi
(32) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKPB
4. Kertas Kerja Inventarisasi - Alat Angkut
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
KERTAS KERJA INVENTARISASI - ALAT ANGKUT
B RR RB Mesin Rangka Polisi SendiriPihak
Ketiga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)
(24) (25) (26) (27) (28) (29) (30)
... , ....(31)....
Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN
1...(32)...
...(34)...
NIP 2...(33)...
Penguasaan
Keterangan
Total
NOKode
BarangNUP
Nama
Barang
Tahun
Perolehan
Merk/
Type
Jumlah
Barang
Nilai
Barang
KondisiUnit
Pemakai
Nomor Identitas
015.UPKPB.4
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI - ALAT ANGKUT
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan Nomor Urut Pendaftaran Barang (NUP)
(9) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang
(10) : Diisi dengan tahun perolehan
(11) : Diisi dengan merk/type
(12) : Diisi dengan jumlah barang
(13) : Diisi dengan nilai barang
(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi
(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi
(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi
(17) : Diisi dengan nomor mesin
(18) : Diisi dengan nomor rangka
(19) : Diisi dengan nomor polisi
(20) : Diisi dengan nama unit pemakai kendaraan dimaksud
(21) : Diisi dengan jumlah barang yang dikuasai sendiri
(22) : Diisi dengan jumlah barang yang dikuasai pihak ketiga
(23) : Diisi dengan jumlah keterangan yang dianggap perlu
(24) : Diisi dengan jumlah kolom 7
(25) : Diisi dengan jumlah kolom 8
(26) : Diisi dengan jumlah kolom 9
(27) : Diisi dengan jumlah kolom 10
(28) : Diisi dengan jumlah kolom 11
(29) : Diisi dengan jumlah kolom 15
(30) : Diisi dengan jumlah kolom 16
(31) : Diisi dengan tempat dan tanggal Pelaporan
(32) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi
(33) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi
(34) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKPB
5. Kertas Kerja Inventarisasi - Alat Besar
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
KERTAS KERJA INVENTARISASI - ALAT BESAR
B RR RB SendiriPihak
Ketiga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
(21) (22) (23) (24) (25) (26) (27)
... , ....(31)....
Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN
1...(32)...
...(34)...
NIP 2...(33)...
Penguasaan
KeteranganNO Kode Barang NUPNama
Barang
Tahun
PerolehanMerk/Type
Jumlah
Barang
Nilai
Barang
Kondisi
Unit Pemakai
Total
015.UPKPB.5
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI - ALAT BESAR
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan Nomor Urut Pendaftaran Barang (NUP)
(9) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang
(10) : Diisi dengan tahun perolehan
(11) : Diisi dengan merk/type
(12) : Diisi dengan jumlah barang
(13) : Diisi dengan nilai barang
(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi
(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi
(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi
(17) : Diisi dengan nama unit pemakai alat besar dimaksud
(18) : Diisi dengan jumlah barang yang dikuasai sendiri
(19) : Diisi dengan jumlah barang yang dikuasai pihak ketiga
(20) : Diisi dengan jumlah keterangan yang dianggap perlu
(21) : Diisi dengan jumlah kolom 7
(22) : Diisi dengan jumlah kolom 8
(23) : Diisi dengan jumlah kolom 9
(24) : Diisi dengan jumlah kolom 10
(25) : Diisi dengan jumlah kolom 11
(26) : Diisi dengan jumlah kolom 13
(27) : Diisi dengan jumlah kolom 14
(28) : Diisi dengan tempat dan tanggal Pelaporan
(29) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi
(30) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi
(31) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKPB
6. Kertas Kerja Inventarisasi - Alat Persenjataan
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
KERTAS KERJA INVENTARISASI - ALAT PERSENJATAAN
B RR RB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
(20) (21) (22) (23) (24) (26)
... , ....(25)....
Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN
1...(26)...
...(28)...
NIP 2...(27)...
Total
Unit
PemakaiKeteranganNO
Kode
BarangNUP
Nama
Barang
Tahun
PerolehanMerk/Type
Jumlah
Barang
Nilai
Barang
KondisiKaliber
015.UPKPB.6
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI - ALAT PERSENJATAAN
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan Nomor Urut Pendaftaran Barang (NUP)
(9) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang
(10) : Diisi dengan tahun perolehan
(11) : Diisi dengan merk/type
(12) : Diisi dengan jumlah barang
(13) : Diisi dengan nilai barang
(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi
(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi
(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi
(17) : Diisi dengan kaliber senjata
(18) : Diisi dengan nama unit pemakai alat besar yang dimaksud
(19) : Diisi dengan : Dipakai sendir / Dipakai pihak ketiga
(20) : Diisi dengan jumlah kolom 7
(21) : Diisi dengan jumlah kolom 8
(22) : Diisi dengan jumlah kolom 9
(23) : Diisi dengan jumlah kolom 10
(24) : Diisi dengan jumlah kolom 11
(25) : Diisi dengan tempat dan tanggal Pelaporan
(26) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi
(27) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi
(28) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKPB
7. Input Inventarisasi BMN dalam ruangan oleh pemakai BMN
INPUT INVENTARISASI BMN DALAM RUANGAN OLEH PEMAKAI BMN
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
Nama Ruangan : (6)
Kode Ruangan : (7)
Nama Penanggung Jawab : (8)
Ruangan / NIP
Nama Pemakai BMN : (9)
NIP : (10)
Jabatan : (11)
(21)
Pemakai BMN
(22)
.........................................................
NIP. (23)
B : Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh dan berfungsi dengan baik
RR : Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh tapi kurang berfungsi dengan baik.
Untuk berfungsi dengan baik maka memerlukan perbaikan ringan dan tidak memerlukan penggantian
bagian utama/komponen pokok
RB : Apabila kondisi BMN tidak utuh dan tidak berfungsi lagi atau memerlukan perbaikan besar/penggantian
utama/komponen pokok, sehingga tidak ekonomis lagi untuk diadakan perbaikan/rehabilitasi.
NO NAMA BARANG KODE INPUT BMN KONDISI
B RR RB
1 2 3 4 5 6
(12) (13) (14) (15) (16) (17)
(18) (19) (20)
015.UPKPB.7
INPUT INVENTARISASI BMN DALAM RUANGAN OLEH PEMAKAI BMN
Formulir/dokumen:
Digunakan oleh Pemakai BMN dalam ruangan untuk melakukan inventarisasi BMN dalam
ruangan yang berada dalam pengurusannya
BMN dalam ruangan yang tidak dalam pengurusan Pemakai BMN menjadi tanggung jawab
Penanggung Jawab Ruangan
dibuat dan ditandatangani oleh Pemakai BMN
Petunjuk Pengisian:
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi dengan nomor Nama Ruangan (sesuai hasil pemetaan ruangan di tingkat satuan
kerja)
(7) : Diisi dengan nomor Kode Ruangan (sesuai hasil pemetaan ruangan di tingkat satuan
kerja)
(8) : Diisi dengan nama penanggung jawab ruangan
(9) : Diisi dengan Pemakai BMN
(10) : Diisi dengan NIP Pemakai BMN
(11) : Diisi dengan Jabatan Pemakai BMN
(12) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang
(13) : Diisi dengan nama barang
(14) : Diisi dengan Kode Input BMN (merupakan kombinasi Kode UPPB, UPPB-E1, UPPB
W, UPKPB, Kode Barang, Tahun Perolehan, NUP...)
(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi
(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi
(17) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi
(18) : Diisi dengan jumlah kolom 4
(19) : Diisi dengan jumlah kolom 5
(20) : Diisi dengan jumlah kolom 6
(21) : Diisi dengan tempat dan tanggal pengisian formulir
(22) : Diisi dengan Pemakai BMN
(23) : Diisi dengan NIP Pemakai BMN
8. Input Inventarisasi BMN dalam ruangan oleh pemakai BMN
INPUT INVENTARISASI BMN DALAM RUANGAN OLEH PENANGGUNG JAWAB
RUANGAN
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
Nama Ruangan : (6)
Kode Ruangan : (7)
Nama Penanggung Jawab : (8)
Ruangan / NIP
(18)
Penanggung Jawab Ruangan
(19)
.........................................................
NIP. (20)
B : Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh dan berfungsi dengan baik
RR : Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh tapi kurang berfungsi dengan baik.
Untuk berfungsi dengan baik maka memerlukan perbaikan ringan dan tidak memerlukan penggantian
bagian utama/komponen pokok
RB : Apabila kondisi BMN tidak utuh dan tidak berfungsi lagi atau memerlukan perbaikan besar/penggantian
utama/komponen pokok, sehingga tidak ekonomis lagi untuk diadakan perbaikan/rehabilitasi.
NO NAMA BARANG KODE INPUT BMN
KONDISI
(B/RR/RB)
B RR RB
1 2 3 4 5 6
(9) (10) (11) (12) (13) (14)
(15) (16) (17)
015.UPKPB.8
INPUT INVENTARISASI BMN DALAM RUANGAN OLEH PENANGGUNG JAWAB
RUANGAN
Formulir/dokumen:
Digunakan oleh penanggung jawab ruangan untuk melakukan inventarisasi BMN dalam
ruangan yang tidak dilakukan oleh Pamakai BMN
untuk mengakomodir inventarisasi BMN masih berada dalam ruangan yang menjadi tanggung
jawab Penanggung Jawab Ruangan
ditandatangani oleh penanggung jawab ruangan
Petunjuk Pengisian:
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi dengan nomor Nama Ruangan (sesuai hasil pemetaan ruangan di tingkat satuan
kerja)
(7) : Diisi dengan nomor Kode Ruangan (sesuai hasil pemetaan ruangan di tingkat satuan
kerja)
(8) : Diisi dengan nama penanggung jawab ruangan
(9) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang
(10) : Diisi dengan nama barang
(11) : Diisi dengan Kode Input BMN
(12) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi
(13) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi
(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi
(15) : Diisi dengan jumlah kolom 4
(16) : Diisi dengan jumlah kolom 5
(17) : Diisi dengan jumlah kolom 6
(18) : Diisi dengan tempat dan tanggal pengisian formulir
(19) : Diisi dengan pegawai selaku Penanggung Jawab Ruangan
(20) : Diisi dengan NIP pegawai selaku Peananggung Jawab Ruangan
9. Daftar Input BMN dalam ruangan - sub satker
DAFTAR INPUT BMN DALAM RUANGAN - SUB SATKER
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
Nama Ruangan : (6)
Kode Ruangan : (7)
Nama Penanggung Jawab : (8)
Ruangan / NIP
(20)
Penanggung Jawab Ruangan
(21)
.........................................................
NIP. (22)
B : Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh dan berfungsi dengan baik
RR : Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh tapi kurang berfungsi dengan baik.
Untuk berfungsi dengan baik maka memerlukan perbaikan ringan dan tidak memerlukan penggantian
bagian utama/komponen pokok
RB : Apabila kondisi BMN tidak utuh dan tidak berfungsi lagi atau memerlukan perbaikan besar/penggantian
utama/komponen pokok, sehingga tidak ekonomis lagi untuk diadakan perbaikan/rehabilitasi.
NO NAMA BARANG KODE INPUT
BMN
KONDISI
(B/RR/RB) Pemakai
BMN Keterangan
B RR RB
1 2 3 4 5 6 7 8
(9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
(17) (18) (19)
015.UPKPB.9
DAFTAR INPUT BMN DALAM RUANGAN - SUB SATKER
Formulir/dokumen:
merupakan akumulasi daftar BMN dalam ruangan (baik yang di invetarisasi oleh Pemakai
BMN maupun oleh Penanggung Jawab Ruangan itu sendiri)
ditandatangani oleh penanggung jawab ruangan
Petunjuk Pengisian:
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi dengan nomor Nama Ruangan (sesuai hasil pemetaan ruangan di tingkat satuan
kerja)
(7) : Diisi dengan nomor Kode Ruangan (sesuai hasil pemetaan ruangan di tingkat satuan
kerja)
(8) : Diisi dengan nama penanggung jawab ruangan
(9) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang
(10) : Diisi dengan nama barang
(11) : Diisi dengan Kode Input BMN
(12) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi
(13) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi
(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi
(15) : Disii dengan Nama Pegawai Pengurus BMN
(16) : Diisi dengan Keterangan Yang dianggap perlu
(17) : Diisi dengan jumlah kolom 4
(18) : Diisi dengan jumlah kolom 5
(19) : Diisi dengan jumlah kolom 6
(20) : Diisi dengan tempat dan tanggal pengisian formulir
(21) : Diisi dengan pegawai selaku Penanggung Jawab Ruangan
(22) : Diisi dengan NIP pegawai selaku Penanggung Jawab Ruangan
10. Input Inventarisasi BMN dalam ruangan oleh Pegawai selain pemakai BMN dan
Penanggung Jawab Ruangan
INPUT INVENTARISASI BMN DALAM RUANGANOLEH PEGAWAI SELAIN
PEMAKAI BMN DAN PENANGGUNG JAWAB RUANGAN
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
Pegawai yang ditunjuk untuk melakukan proses inventarisasi BMN dalam ruangan
selain Pemakai BMN dan Penanggung Jawab Ruangan
Nama Pegawai : (6)
NIP : (7)
Jabatan : (8)
(18)
Pegawai
(19)
.........................................................
NIP. (20)
B : Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh dan berfungsi dengan baik
RR : Apabila kondisi BMN masih dalam keadaan utuh tapi kurang berfungsi dengan baik.
Untuk berfungsi dengan baik maka memerlukan perbaikan ringan dan tidak memerlukan penggantian
bagian utama/komponen pokok
RB : Apabila kondisi BMN tidak utuh dan tidak berfungsi lagi atau memerlukan perbaikan besar/penggantian
utama/komponen pokok, sehingga tidak ekonomis lagi untuk diadakan perbaikan/rehabilitasi.
NO NAMA BARANG KODE INPUT BMN
KONDISI
(B/RR/RB)
B RR RB
1 2 3 4 5 6
(9) (10) (11) (12) (13) (14)
(15) (16) (17)
015.UPKPB.10
INPUT INVENTARISASI BMN DALAM RUANGAN
OLEH PEGAWAI SELAIN PEMAKAI BMN DAN PENANGGUNG JAWAB RUANGAN
Formulir/dokumen:
digunakan oleh pegawai yang ditunjuk oleh Kepala Satker untuk melakukan inventarisasi
BMN dalam ruangan selain yang telah dilakukan oleh Pemakai BMN dan Penanggung Jawab
Ruangan.
untuk mengakomodir inventarisasi BMN dalam ruangan selain BMN yang diinput oleh
Pemakai BMN dan Penanggung Jawab Ruangan.
Petunjuk Pengisian:
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi dengan nama Pegawai yang ditunjuk untuk melakukan inventarisasi BMN dalam
ruangan selain BMN yang telah dilakukan inventarisasinya oleh Pemakai BMN dan
Penanggung Jawab ruangan
(7) : Diisi dengan NIP pegawai sebagaimana dimaksud pada poin 6
(8) : Diisi dengan jabatan pegawai sebagaimana dimaksud pada poin 6
(9) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang
(10) : Diisi dengan nama barang
(11) : Diisi dengan Kode Input BMN
(12) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi
(13) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi
(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi
(15) : Diisi dengan jumlah kolom 4
(16) : Diisi dengan jumlah kolom 5
(17) : Diisi dengan jumlah kolom 6
(18) : Diisi dengan tempat dan tanggal pengisian formulir
(19) : Diisi dengan pegawai sebagaimana dimaksud pada poin 6
(20) : Diisi dengan NIP pegawai sebagaimana dimaksud pada poin 6
11. Kertas Kerja Inventarisasi - Barang Dalam Ruangan
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
KERTAS KERJA INVENTARISASI - BARANG DALAM RUANGAN
B RR RB SendiriPihak
ketiga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
(21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (26)
... , ....(28)....
Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN
1...(29)...
...(31)...
NIP 2...(30)...
Total
Ruangan KeteranganNOKode
Barang
Nama
Barang
Tahun
PerolehanNUP Merk/Type
Jumlah
Barang
Nilai
Barang
Kondisi Penguasaan
015.UPKPB.11
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI - BARANG DALAM
RUANGAN
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang
(9) : Diisi dengan tahun perolehan
(10) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang
(11) : Diisi dengan merk/type
(12) : Diisi dengan jumlah barang
(13) : Diisi dengan nilai barang
(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi
(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi
(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi
(17) : Diisi dengan jumlah barang untuk penguasaan sendiri
(18) : Diisi dengan jumlah barang yang dikuasai pihak ketiga
(19) : Diisi dengan nama ruangan
(20) : Diisi dengan jumlah keterangan yang dianggap perlu
(21) : Diisi dengan jumlah kolom 7
(22) : Diisi dengan jumlah kolom 8
(23) : Diisi dengan jumlah kolom 9
(24) : Diisi dengan jumlah kolom 10
(25) : Diisi dengan jumlah kolom 11
(26) : Diisi dengan jumlah kolom 12
(27) : Diisi dengan jumlah kolom 13
(28) : Diisi dengan tempat dan tanggal Pelaporan
(29) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi
(30) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi
(31) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKPB
12. Kertas Kerja Inventarisasi - Barang Dalam Ruangan (Sub Satker)
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
KERTAS KERJA INVENTARISASI BARANG DALAM RUANGAN - SUB SATKER
B RR RB Nama NIP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
(20) (21) (22) (23) (26) (27) (26)
....... , ........(24)......
Penanggung Jawab Ruangan/Pegawai selain Penanggung Jawab Ruangan
...(25)...
NIP
Total
Ruangan KeteranganNOKode
Barang
Nama
Barang
Tahun
PerolehanNUP Merk/Type
Jumlah
Barang
Kondisi Pemakai Barang
015.UPKPB.12
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI - BARANG DALAM
RUANGAN (SUB - SATKER)
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang
(9) : Diisi dengan tahun perolehan
(10) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang
(11) : Diisi dengan merk/type
(12) : Diisi dengan jumlah barang
(13) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi
(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi
(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi
(16) : Diisi dengan nama Pemakai BMN
(17) : Diisi dengan NIP Pemakai BMN
(18) : Diisi dengan nama ruangan
(19) : Diisi dengan jumlah keterangan yang dianggap perlu
(20) : Diisi dengan jumlah kolom 7
(21) : Diisi dengan jumlah kolom 8
(22) : Diisi dengan jumlah kolom 9
(23) : Diisi dengan jumlah kolom 10
(24) : Diisi dengan tempat dan tanggal Pelaporan
(25) : Diisi dengan jabatan, nama, NIP, tanda tangan penanggung jawab ruangan/Pegawai
selain penanggung jawab ruangan
13. Kertas Kerja Inventarisasi - Daftar Barang Lainnya
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
KERTAS KERJA INVENTARISASI DAFTAR BARANG LAINNYA
B RR RB SendiriPihak
ketiga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
(21) (22) (23) (24) (25) (26) (27)
.....(28)....
Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN
1...(29)...
...(31)...
NIP 2...(30)...
Total
KeteranganNOKode
BarangNUP
Nama
Barang
Tahun
Perolehan
Merk/
Type
Jumlah
Barang
Nilai
Barang
Kondisi PenguasaanUnit
Pemakai
015.UPKPB.13
PETUNJUK PENGISIAN KERTAS KERJA INVENTARISASI - DAFTAR BARANG
LAINNYA
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang
(9) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang
(10) : Diisi dengan tahun perolehan
(11) : Diisi dengan merk/type
(12) : Diisi dengan jumlah barang
(13) : Diisi dengan nilai barang
(14) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik pada saat inventarisasi
(15) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi
(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat pada saat inventarisasi
(17) : Diisi dengan nama unit pemakai
(18) : Diisi dengan jumlah barang untuk penguasaan sendiri
(19) : Diisi dengan jumlah barang yang dikuasai pihak ketiga
(20) : Diisi dengan jumlah keterangan yang dianggap perlu
(21) : Diisi dengan jumlah kolom 7
(22) : Diisi dengan jumlah kolom 8
(23) : Diisi dengan jumlah kolom 9
(24) : Diisi dengan jumlah kolom 10
(25) : Diisi dengan jumlah kolom 11
(26) : Diisi dengan jumlah kolom 13
(27) : Diisi dengan jumlah kolom 14
(28) : Diisi dengan tempat dan tanggal Pelaporan
(29) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi
(30) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi
(31) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKPB
14. Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Baik dan Rusak Ringan
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
Kode Barang Nama BarangTahun
PerolehanNUP Merk/Type
Harga
SatuanJumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
(17) (22) (23) (18)
..... , ,,,,,(19).....
Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN
1...(20)...
...(22)...
NIP 2...(21)...
DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
KONDISI BAIK DAN RUSAK RINGAN
Total
KeteranganNOJumlah
Barang
Satuan
Barang
Nilai BarangSub-Sub Kelompok
015.UPKPB.14
PETUNJUK PENGISIAN
DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI KONDISI BAIK DAN RUSAK RINGAN
TINGKAT UPKPB
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang
(9) : Diisi dengan tahun perolehan
(10) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran
(11) : Diisi dengan merk/type
(12) : Diisi dengan jumlah barang
(13) : Diisi dengan satuan barang
(14) : Diisi dengan harga satuan barang
(15) : Diisi dengan nilai barang
(16) : Diisi dengan Keterangan
(17) : Diisi dengan jumlah kolom 7
(18) : Diisi dengan jumlah kolom 10
(19) : Diisi dengan tempat dan tanggal Inventarisasi
(20) : Diisi dengan Nama dan NIP Pelaksana Inventarisasi
(21) : Diisi dengan Nama dan NIP Pelaksana Inventarisasi
(22) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPKPB
15. Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Rusak Berat
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
Kode Barang Nama BarangTahun
PerolehanNUP Merk/Type
Harga
SatuanNilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
(17) (22) (23) (18)
..... , ,,,,,(19).....
Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN
1...(21)...
...(20)...
NIP 2...(22)...
DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
KONDISI RUSAK BERAT
Total
KeteranganNOJumlah
Barang
Satuan
Barang
Nilai BarangSub-Sub Kelompok
015.UPKPB.15
PETUNJUK PENGISIAN
DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI - RUSAK BERAT
TINGKAT UPKPB
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang
(9) : Diisi dengan tahun perolehan
(10) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran
(11) : Diisi dengan merk/type
(12) : Diisi dengan jumlah barang
(13) : Diisi dengan satuan barang
(14) : Diisi dengan harga satuan barang
(15) : Diisi dengan nilai barang
(16) : Diisi dengan Keterangan
(17) : Diisi dengan jumlah kolom 7
(18) : Diisi dengan jumlah kolom 10
(19) : Diisi dengan tempat dan tanggal Inventarisasi
(20) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPKPB
(21) : Diisi dengan Nama dan NIP Pelaksana Inventarisasi
(22) : Diisi dengan Nama dan NIP Pelaksana Inventarisasi
16. Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Berlebih
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
Kode
Barang
Nama
Barang
Tahun
PerolehanNUP Merk/Type
Harga
SatuanNilai B RR RB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
(20) (22) (23) (21) (22) (23) (24)
..... , ,,,,,(25).....
Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN
1...(26)...
...(28)...
NIP 2...(27)...
DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
BERLEBIH
Total
KeteranganNOJumlah
Barang
Satuan
Barang
Nilai BarangSub-Sub Kelompok Kondisi
015.UPKPB.16
PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI - BERLEBIH
TINGKAT UPKPB
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang
(9) : Diisi dengan tahun perolehan
(10) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang
(11) : Diisi dengan merk/type
(12) : Diisi dengan jumlah barang
(13) : Diisi dengan satuan barang
(14) : Diisi dengan harga satuan barang
(15) : Diisi dengan jumlah nilai
(16) : Diisi dengan jumlah barang kondisi baik
(17) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak ringan
(18) : Diisi dengan jumlah barang kondisi rusak berat
(19) : Diisi dengan Keterangan
(20) : Diisi dengan jumlah kolom 7
(21) : Diisi dengan jumlah kolom 10
(22) : Diisi dengan jumlah kolom 11
(23) : Diisi dengan jumlah kolom 12
(24) : Diisi dengan jumlah kolom 13
(25) : Diisi dengan tempat dan tanggal inventarisasi
(26) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi
(27) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi
(28) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKP
17. Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Tidak Ditemukan
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
Kode Barang Nama BarangTahun
PerolehanNUP Merk/Type
Harga
SatuanNilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
(17) (22) (23) (18)
..... , ,,,,,(19).....
Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN
1...(21)...
...(20)...
NIP
DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
TIDAK DITEMUKAN
Total
KeteranganNOJumlah
Barang
Satuan
Barang
Nilai BarangSub-Sub Kelompok
015.UPKPB.17
PETUNJUK PENGISIAN
DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI TIDAK DITEMUKAN
TINGKAT UPKPB
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang
(9) : Diisi dengan tahun perolehan
(10) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran
(11) : Diisi dengan merk/type
(12) : Diisi dengan jumlah barang
(13) : Diisi dengan satuan barang
(14) : Diisi dengan harga satuan barang
(15) : Diisi dengan nilai total barang
(16) : Diisi dengan Keterangan
(17) : Diisi dengan jumlah kolom 7
(18) : Diisi dengan jumlah kolom 10
(19) : Diisi dengan tempat dan tanggal Inventarisasi
(20) : Diisi dengan Nama dan NIP Pelaksana Inventarisasi
(21) : Diisi dengan Nama dan NIP Pelaksana Inventarisasi
(22) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPKPB
18. Laporan Hasil Inventarisasi
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
LAPORAN HASIL INVENTARISASI
B RR RB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)
(24) (22) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32)
..... , ,,,,,(33).....
Penanggung Jawab UPKPB Pelaksana Inventarisasi BMN
1...(34)...
...(36)...
NIP 2...(35)...
Menurut Administrasi
Nilai
Barang
Jumlah
Barang
Harga
Satuan
Barang
Lokasi
Kondisi
Menurut Inventarisasi
Jumlah
Barang
Harga
Satuan
Barang
Nilai
Barang
Selisih
Administrasi
dengan
Inventarisasi
Kuantitas Harga
Total
NOKode
Barang
Nama
Barang
Tahun
PerolehanNUP
Merk/
Type
015.UPKPB.18
PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR LAPORAN HASIL INVENTARISASI
TINGKAT UPKPB
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(7) : Diisi dengan kode barang per sub-sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan nama barang per sub-sub kelompok barang
(9) : Diisi dengan tahun perolehan
(10) : Diisi dengan nomor urut pendaftaran barang
(11) : Diisi dengan merk/type
(12) : Diisi dengan jumlah barang menurut administrasi
(13) : Diisi dengan harga satuan barang menurut administrasi
(14) : Diisi dengan harga barang menurut inventarisasi
(15) : Diisi dengan jumlah barang menurut inventarisasi
(16) : Diisi dengan harga satuan barang menurut inventarisasi
(17) : Diisi dengan jumlah nilai barang menurut inventarisasi
(18) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi baik pada saat inventarisasi
(19) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak ringan pada saat inventarisasi
(20) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak berat pada saat inventarisasi
(21) : Diisi dengan selisih kuantitas menurut administrasi dengan inventarisasi
(22) : Diisi dengan selisih nilai menurut administrasi dengan inventarisasi
(23) : Diisi dengan lokasi barang
(24) : Diisi dengan jumlah kolom 7 pada akhir periode akuntansi
(25) : Diisi dengan jumlah kolom 9 pada akhir periode akuntansi
(26) : Diisi dengan jumlah kolom 10 pada akhir periode akuntansi
(27) : Diisi dengan jumlah kolom 12 pada akhir periode akuntansi
(28) : Diisi dengan jumlah kolom 13 pada akhir periode akuntansi
(29) : Diisi dengan jumlah kolom 14 pada akhir periode akuntansi
(30) : Diisi dengan jumlah kolom 15 pada akhir periode akuntansi
(31) : Diisi dengan jumlah kolom 16 pada akhir periode akuntansi
(32) : Diisi dengan jumlah kolom 17 pada akhir periode akuntansi
(33) : Diisi dengan tempat dan tanggal Pelaporan
(34) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi
(35) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan pelaksana inventarisasi
(36) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPKPB
19. Surat Penetapan Hasil Inventarisasi - Tingkat UPKPB
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
SURAT PENETAPAN HASIL INVENTARISASI BMN
Telah selesai dilaksanakan inventarisasi Barang Milik Negara pada satuan
kerja....(5)....dengan periode pelaksanaan inventarisasi BMN sejak tanggal
....(dd/mm/yy) sampai dengan tanggal....(dd/mm/yy) berdasarkan surat tugas/SK Tim
Inventarisasi BMN Nomor....tanggal....(dd/mm/yy).
Dengan telah berakhirnya pelaksanaan inventarisasi BMN ini, selanjutnya
kami menetapkan hasil pelaksanaan inventarisasi BMN sebagai berikut:
1. Barang dengan kondisi baik ...(6)...unit Rp...(6)...
2. Barang dengan kondisi rusak ringan ...(6)...unit Rp...(6)...
3. Barang dengan kondisi rsuak berat ...(6)...unit Rp...(6)...
4. Barang tidak ditemukan ...(6)...unit Rp...(6)...
5. Berlebih ...(6)...unit Rp...(6)...
Demikian penetapan hasil inventarisasi BMN pada satuan kerja.....(5)....
Penanggung Jawab UPKPB
.........(7)......
NIP
015.UPKPB.18
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PENETAPAN HASIL INVENTARISASI
TINGKAT UPKPB
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi sesuai dengan data pada Daftar Barang Hasil Inventarisasi tingkat UPKPB
(7) : Diisi nama Penanggung Jawab UPKPB
20. Surat Pernyataan Pelaksanaan Inventarisasi - Tingkat UPKPB
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
UPPB-W : (3)
Kode UPKPB : (4)
Nama UPKPB : (5)
SURAT PERNYATAAN
Kami Pelaksana Inventarisasi BMN pada satuan kerja ...............(5)...................
Menyatakan bahwa kegiatan inventarisasi BMN telah selesai dilaksanakan dan kami
bersama dengan satuan kerja (unit pengelola BMN) telah melakukan validasi hasil
inventarisasi dengan data BMN pada SIMAK BMN satuan kerja.......(5).......secara
benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Pelaksana inventarisasi BMN menyatakan
bahwa pelaksanaan inventarisasi BMN telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Pelaksana Inventarisasi BMN
.........(6)......
NIP
015.UPKPB.20
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN TINGKAT UPKPB
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-W
(4) : Diisi dengan kode lokasi UPKPB
(5) : Diisi dengan nama UPKPB
(6) : Diisi dengan nama dan NIP Pelaksana Inventarisasi BMN
DAFTAR DOKUMEN / FORMULIR TINGKAT UPPB-W
NO Nomor Form NAMA DOKUMEN / FORMULIR
1. 015.UPPB-W.1 Laporan Rekapitulasi Pelaksanaan Hasil Inventarisasi
2. 015.UPPB-W.2 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Baik dan
Rusak Ringan
3. 015.UPPB-W.3 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Rusak Berat
4. 015.UPPB-W.4 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Berlebih
5. 015.UPPB-W.5 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Tidak Ditemukan
6. 015.UPPB-W.6 Surat Penetapan Hasil Inventarisasi
7. 015.UPPB-W.7 Surat Pernyataan
1. Laporan Rekapitulasi Pelaksanaan Hasil Inventarisasi Tingkat Wilayah
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
Kode UPPB-W : (3)
Nama UPPB-W : (4)
LAPORAN REKAPITULASI PELAKSANAAN HASIL INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA
015.UPPB-W.1
B RR RB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
(5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
(19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27)
...... , .........(28).........
Penanggung Jawab UPPB-W
...(29)...
NIP
Jumlah
Barang
Nilai
Barang
Menurut
Administrasi
Total
NONama
UPKPB
Nama
Barang
Kode
BarangKeterangan
KondisiNilai
BarangKuantitas Nilai Barang
Menurut InventarisasiSelisih Administrasi
dengan Inventarisasi
Jumlah
Barang
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN REKAPITULASI PELAKSANAAN HASIL INVENTARISASI
TINGKAT WILAYAH
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-W
(4) : Diisi dengan nama UPPB-W
(5) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(6) : Diisi dengan nama UPKPB
(7) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang
(9) : Diisi dengan jumlah barang menurut administrasi
(10) : Diisi dengan nilai barang menurut administrasi
(11) : Diisi dengan jumlah barang menurut inventarisasi
(12) : Diisi dengan nilai barang menurut inventarisasi
(13) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi baik
(14) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak ringan
(15) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak berat
(16) : Diisi dengan selisih kuantitas menurut administrasi dengan inventarisasi
(17) : Diisi dengan selisih nilai barang menurut administrasi dengan inventarisasi
(18) : Diisi dengan keterangan tambahan
(19) : Diisi dengan total kolom 5 pada akhir periode akuntansi
(20) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi
(21) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi
(22) : Diisi dengan total kolom 8 pada akhir periode akuntansi
(23) : Diisi dengan total kolom 9 pada akhir periode akuntansi
(24) : Diisi dengan total kolom 10 pada akhir periode akuntansi
(25) : Diisi dengan total kolom 11 pada akhir periode akuntansi
(26) : Diisi dengan total kolom 12 pada akhir periode akuntansi
(27) : Diisi dengan total kolom 13 pada akhir periode akuntansi
(28) : Diisi dengan tempat dan tanggal pelaporan
(29) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPPB-W
2. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Baik dan Rusak Ringan Tingkat
Wilayah
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
Kode UPPB-W : (3)
Nama UPPB-W : (4)
Kode Barang Nama Barang
1 2 3 4 5 6 7 8
(5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
(13) (14)
Penanggung Jawab UPPB-W
...(15)...
NIP
Total
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
KONDISI BAIK DAN RUSAK RINGAN
Jumlah
BarangNilai Barang Keterangan
Sub KelompokKode
UPKPBNo
Nama
UPKPB
015.UPPB-W.2
PETUNJUK PENGISIAN
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
KONDISI BAIK DAN RUSAK RINGAN
TINGKAT WILAYAH
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-W
(4) : Diisi dengan nama UPPB-W
(5) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(6) : Diisi dengan Nama UPKPB
(7) : Diisi dengan Kode UPKPB
(8) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang
(9) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang
(10) : Diisi dengan jumlah barang
(11) : Diisi dengan jumlah nilai barang
(12) : Diisi dengan Keterangan
(13) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi
(14) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi
(15) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB-W
3. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Rusak Berat Tingkat Wilayah
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
Kode UPPB-W : (3)
Nama UPPB-W : (4)
015.UPPB-W.3
Kode Barang Nama Barang
1 2 3 4 5 6 7 8
(5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
(13) (14)
Penanggung Jawab UPPB-W
...(15)...
NIP
Total
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
KONDISI RUSAK BERAT
Jumlah
BarangNilai Barang Keterangan
Sub KelompokKode
UPKPBNo
Nama
UPKPB
PETUNJUK PENGISIAN
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
KONDISI RUSAK BERAT
TINGKAT WILAYAH
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-W
(4) : Diisi dengan nama UPPB-W
(5) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(6) : Diisi dengan Nama UPKPB
(7) : Diisi dengan Kode UPKPB
(8) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang
(9) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang
(10) : Diisi dengan jumlah barang
(11) : Diisi dengan jumlah nilai barang
(12) : Diisi dengan Keterangan
(13) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi
(14) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi
(15) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB-W
4. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Berlebih Tingkat Wilayah
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
Kode UPPB-W : (3)
Nama UPPB-W : (4)
015.UPPB-W.4
Kode Barang Nama Barang
1 2 3 4 5 6 7 8
(5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
(13) (14)
Penanggung Jawab UPPB-W
...(15)...
NIP
Total
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
BERLEBIH
Jumlah
BarangNilai Barang Keterangan
Sub KelompokKode
UPKPBNo
Nama
UPKPB
PETUNJUK PENGISIAN
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI BERLEBIH
TINGKAT WILAYAH
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-W
(4) : Diisi dengan nama UPPB-W
(5) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(6) : Diisi dengan Nama UPKPB
(7) : Diisi dengan Kode UPKPB
(8) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang
(9) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang
(10) : Diisi dengan jumlah barang
(11) : Diisi dengan jumlah nilai barang
(12) : Diisi dengan Keterangan
(13) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi
(14) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi
(15) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB-W
5. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Tidak Ditemukan Tingkat Wilayah
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
Kode UPPB-W : (3)
Nama UPPB-W : (4)
015.UPPB-W.5
Kode Barang Nama Barang
1 2 3 4 5 6 7 8
(5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
(13) (14)
Penanggung Jawab UPPB-W
...(15)...
NIP
Total
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
TIDAK DITEMUKAN
Jumlah
BarangNilai Barang Keterangan
Sub KelompokKode
UPKPBNo
Nama
UPKPB
PETUNJUK PENGISIAN
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
TIDAK DITEMUKAN
TINGKAT WILAYAH
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-W
(4) : Diisi dengan nama UPPB-W
(5) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(6) : Diisi dengan Nama UPKPB
(7) : Diisi dengan Kode UPKPB
(8) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang
(9) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang
(10) : Diisi dengan jumlah barang
(11) : Diisi dengan jumlah nilai barang
(12) : Diisi dengan Keterangan
(13) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi
(14) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi
(15) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB-W
6. Surat Penetapan Hasil Inventarisasi - Tingkat Wilayah
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
Kode UPPB-W : (3)
Nama UPPB-W : (4)
SURAT PENETAPAN HASIL INVENTARISASI BMN
Telah selesai dilaksanakan inventarisasi Barang Milik Negara tingkat UPPB-W
....(4)....dengan jumlah satker sebanyak ....(5)....satker, yang telah selesai sebanyak
....(6).... satker, yang belum selesai sebanyak ....(7).... satker dengan periode
pelaksanaan inventarisasi BMN sejak tanggal.....(dd/mm/yy) sampai dengan
tanggal.....(dd/mm/yy). Dengan telah berakhirnya pelaksanaan inventarisasi BMN ini,
selanjutnya kami menetapkan hasil pelaksanaan inventarisasi BMN sebagai berikut:
1. Barang dengan kondisi baik ...(8)...unit Rp...(8)...
2. Barang dengan kondisi rusak ringan ...(8)...unit Rp...(8)...
3. Barang dengan kondisi rsuak berat ...(8)...unit Rp...(8)...
4. Barang tidak ditemukan ...(8)...unit Rp...(8)...
5. Berlebih ...(8)...unit Rp...(8)...
Demikian penetapan hasil inventarisasi BMN tingkat UPPB-W di ........(4).......
Penanggung Jawab UPPB-W
.........(9)......
NIP
015.UPPB-W.6
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PENETAPAN HASIL INVENTARISASI
TINGKAT WILAYAH
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan kode UPPB-W
(4) : Diisi dengan nama UPPB-W
(5) : Diisi dengan jumlah satker yang ada di tingkat UPPB-W
(6) : Diisi dengan jumlah satker yang telah selesai melaksanakan Inventarisasi BMN
di tingkat UPPB-W
(7) : Diisi dengan jumlah satker yang belum selesai melaksanakan Inventarisasi BMN
di tingkat UPPB-W
(8) : Diisi sesuai dengan data pada Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN
di tingkat UPPB-W
(9) : Diisi nama Penanggung Jawab UPPB-W
7. Surat Pernyataan - Tingkat Wilayah
UPPB : (1)
UPPB-E1 : (2)
Kode UPPB-W : (3)
Nama UPPB-W : (4)
SURAT PERNYATAAN
Kami Penanggung jawab pelaksanaan inventarisasi BMN pada .......(4)..............
menyatakan bahwa kegiatan inventarisasi BMN telah selesai dilaksanakan
oleh.....(5)..satker dari seluruh jumlah satker kami sejumlah ...(6)... satker dan kami
bersama dengan Unit Penatausahaan Pengguna Barang Tingkat Wilayah ....(4)...telah
melakukan validasi hasil inventarisasi dengan data BMN pada SIMAK BMN satuan
kerja Pada Wilayah Kerja...(4)...secara benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Setelah melalui proses validasi kami nyatakan bahwa pelaksanaan inventarisasi BMN
telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Penanggung Jawab UPPB-W
.........(7)......
NIP
015.UPPB-W.7
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN
TINGKAT WILAYAH
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan kode UPPB-W
(4) : Diisi dengan nama UPPB-W
(5) : Diisi dengan jumlah satker yang telah selesai melaksanakan Inventarisasi BMN
di tingkat UPPB-W
(6) : Diisi dengan jumlah satker yang ada di tingkat UPPB-W
(7) : Diisi nama Penanggung Jawab UPPB-W
DAFTAR DOKUMEN / FORMULIR TINGKAT UPPB-E1
NO Nomor Form NAMA DOKUMEN / FORMULIR
1. 015.UPPB-E1.1 Laporan Rekapitulasi Pelaksanaan Hasil Inventarisasi
2. 015.UPPB- E1.2 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Baik dan
Rusak Ringan
3. 015.UPPB- E1.3 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Rusak Berat
4. 015.UPPB- E1.4 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Berlebih
5. 015.UPPB- E1.5 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Tidak Ditemukan
6. 015.UPPB- E1.6 Surat Penetapan Hasil Inventarisasi
7. 015.UPPB- E1.7 Surat Pernyataan
1. Laporan Rekapitulasi Pelaksanaan Hasil Inventarisasi Tingkat Eselon I
UPPB : (1)
Kode UPPB-E1 : (2)
Nama UPPB-E1 : (3)
LAPORAN REKAPITULASI PELAKSANAAN HASIL INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA
015.UPPB-E1.1
B RR RB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
(18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
...... , .........(27).........
Penanggung Jawab UPPB-E1
...(28)...
NIP
Jumlah
Barang
Nilai
Barang
Menurut
Administrasi
Total
NONama
UPKPB/UPPB-W
Nama
Barang
Kode
BarangKeterangan
KondisiNilai
BarangKuantitas Nilai Barang
Menurut InventarisasiSelisih Administrasi
dengan Inventarisasi
Jumlah
Barang
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN REKAPITULASI PELAKSANAAN HASIL INVENTARISASI
TINGKAT ESELON I
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(4) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(5) : Diisi dengan nama UPKPB/UPPB-W
(6) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang
(7) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan jumlah barang menurut administrasi
(9) : Diisi dengan nilai barang menurut administrasi
(10) : Diisi dengan jumlah barang menurut inventarisasi
(11) : Diisi dengan nilai barang menurut inventarisasi
(12) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi baik
(13) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak ringan
(14) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak berat
(15) : Diisi dengan selisih kuantitas menurut administrasi dengan inventarisasi
(16) : Diisi dengan selisih nilai barang menurut administrasi dengan inventarisasi
(17) : Diisi dengan keterangan tambahan
(18) : Diisi dengan total kolom 5 pada akhir periode akuntansi
(19) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi
(20) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi
(21) : Diisi dengan total kolom 8 pada akhir periode akuntansi
(22) : Diisi dengan total kolom 9 pada akhir periode akuntansi
(23) : Diisi dengan total kolom 10 pada akhir periode akuntansi
(24) : Diisi dengan total kolom 11 pada akhir periode akuntansi
(25) : Diisi dengan total kolom 12 pada akhir periode akuntansi
(26) : Diisi dengan total kolom 13 pada akhir periode akuntansi
(27) : Diisi dengan tempat dan tanggal pelaporan
(28) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPPB-E1
2. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Baik dan Rusak Ringan
Tingkat Eselon I
UPPB : (1)
Kode UPPB-E1 : (2)
Nama UPPB-E1 : (3)
015.UPPB-E1.2
Kode
Barang
Nama
Barang
1 2 3 4 5 6 7 8
(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(12) (13)
Penanggung Jawab UPPB-E1
...(14)...
NIP
Total
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
KONDISI BAIK DAN RUSAK RINGAN
Jumlah
BarangNilai Barang Keterangan
Sub KelompokKode
UPKPB/UPPB-WNo
Nama
UPKPB/UPPB-W
PETUNJUK PENGISIAN
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
KONDISI BAIK DAN RUSAK RINGAN
TINGKAT ESELON I
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama unit UPPB-E1
(4) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(5) : Diisi dengan Nama UPKPB/UPPB-W
(6) : Diisi dengan Kode UPKPB/UPPB-W
(7) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang
(9) : Diisi dengan jumlah barang
(10) : Diisi dengan jumlah nilai barang
(11) : Diisi dengan Keterangan
(12) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi
(13) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi
(14) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB-E1
3. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Rusak Berat Tingkat Eselon I
UPPB : (1)
Kode UPPB-E1 : (2)
Nama UPPB-E1 : (3)
015.UPPB-E1.3
Kode Barang Nama Barang
1 2 3 4 5 6 7 8
(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(12) (13)
Penanggung Jawab UPPB-W
...(14)...
NIP
Total
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
KONDISI RUSAK BERAT
Jumlah
BarangNilai Barang Keterangan
Sub KelompokKode
UPKPB/UPPB-WNo
Nama
UPKPB/UPPB-W
PETUNJUK PENGISIAN
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
KONDISI RUSAK BERAT
TINGKAT ESELON I
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama unit UPPB-E1
(4) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(5) : Diisi dengan Nama UPKPB/UPPB-W
(6) : Diisi dengan Kode UPKPB/UPPB-W
(7) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang
(9) : Diisi dengan jumlah barang
(10) : Diisi dengan nilai barang
(11) : Diisi dengan Keterangan
(12) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi
(13) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi
(14) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB-E1
4. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Berlebih Tingkat Eselon I
UPPB : (1)
Kode UPPB-E1 : (2)
Nama UPPB-E1 : (3)
015.UPPB-E1.4
Kode Barang Nama Barang
1 2 3 4 5 6 7 8
(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(12) (13)
Penanggung Jawab UPPB-W
...(14)...
NIP
Total
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
BERLEBIH
Jumlah
BarangNilai Barang Keterangan
Sub KelompokKode
UPKPB/UPPB-WNo
Nama
UPKPB/UPPB-W
PETUNJUK PENGISIAN
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI BERLEBIH
TINGKAT ESELON I
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama unit UPPB-E1
(4) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(5) : Diisi dengan Nama UPKPB/UPPB-W
(6) : Diisi dengan Kode UPKPB/UPPB-W
(7) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang
(9) : Diisi dengan jumlah barang
(10) : Diisi dengan jumlah nilai barang
(11) : Diisi dengan Keterangan
(12) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi
(13) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi
(14) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB-E1
5. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Tidak Ditemukan Tingkat Eselon I
UPPB : (1)
Kode UPPB-E1 : (2)
Nama UPPB-E1 : (3)
015.UPPB-E1.5
Kode Barang Nama Barang
1 2 3 4 5 6 7 8
(4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
(12) (13)
Penanggung Jawab UPPB-E1
...(14)...
NIP
Total
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
TIDAK DITEMUKAN
Jumlah
BarangNilai Barang Keterangan
Sub KelompokKode
UPKPB/UPPB-WNo
Nama
UPKPB/UPPB-W
PETUNJUK PENGISIAN
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
TIDAK DITEMUKAN
TINGKAT ESELON I
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan kode lokasi UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama unit UPPB-E1
(4) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(5) : Diisi dengan Nama UPKPB/UPPB-W
(6) : Diisi dengan Kode UPKPB/UPPB-W
(7) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang
(9) : Diisi dengan jumlah barang
(10) : Diisi dengan jumlah nilai barang
(11) : Diisi dengan Keterangan
(12) : Diisi dengan jumlah barang (jumlah kolom 6)
(13) : Diisi dengan jumlah nilai barang (jumlah kolom 7)
(14) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB-E1
6. Surat Penetapan Hasil Inventarisasi - Tingkat Eselon I
UPPB : (1)
Kode UPPB-E : (2)
Nama UPPB-E1 : (3)
SURAT PENETAPAN HASIL INVENTARISASI BMN
Telah selesai dilaksanakan inventarisasi Barang Milik Negara tingkat ....(3)....
dengan jumlah UPPB-W sebanyak ....(4)....UPPB-W dengan periode pelaksanaan
inventarisasi BMN sejak tanggal.....(dd/mm/yy) sampai dengan
tanggal.....(dd/mm/yy). Dengan telah berakhirnya pelaksanaan inventarisasi BMN ini,
selanjutnya kami menetapkan hasil pelaksanaan inventarisasi BMN sebagai berikut:
1. Barang dengan kondisi baik ...(5)...unit Rp...(5)...
2. Barang dengan kondisi rusak ringan ...(5)...unit Rp...(5)...
3. Barang dengan kondisi rsuak berat ...(5)...unit Rp...(5)...
4. Barang tidak ditemukan ...(5)...unit Rp...(5)...
5. Berlebih ...(5)...unit Rp...(5)...
Demikian penetapan hasil inventarisasi BMN tingkat ........(3).......
Penanggung Jawab UPPB-E1
.........(6)......
NIP
015.UPPB-E1.6
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PENETAPAN HASIL INVENTARISASI
TINGKAT ESELON I
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan kode UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(4) : Diisi dengan jumlah UPPB-W yang ada di tingkat UPPB-E1
(5) : Diisi sesuai dengan data pada Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN
di tingkat UPPB-E1
(6) : Diisi nama Penanggung Jawab UPPB-E1
7. Surat Pernyataan Pelaksanaan Inventarisasi - Tingkat Eselon I
UPPB : (1)
Kode UPPB-E1 : (2)
Nama UPPB-E1 : (3)
SURAT PERNYATAAN
Kami Penanggung jawab pelaksanaan inventarisasi BMN pada .......(3)..............
menyatakan bahwa kegiatan inventarisasi BMN telah selesai dilaksanakan
oleh.....(4)..UPPB-W dari seluruh jumlah UPPB-W kami sejumlah ...(5)... UPPB-W
dan kami bersama dengan Unit Penatausahaan Pengguna Barang Tingkat ....(3)...telah
melakukan validasi hasil inventarisasi dengan data BMN pada SIMAK BMN di
tingkat...(4)...secara benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Setelah melalui proses
validasi kami nyatakan bahwa pelaksanaan inventarisasi BMN telah dilaksanakan
sesuai ketentuan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Penanggung Jawab UPPB-E1
.........(6)......
NIP
015.UPPB-E1.7
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN
PELAKSANAAN INVENTARISASI TINGKAT ESELON I
(1) : Diisi dengan nama UPPB
(2) : Diisi dengan kode UPPB-E1
(3) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(4) : Diisi dengan jumlah UPPB-W yang telah selesai melaksanakan Inventarisasi BMN
di tingkat UPPB-E1
(5) : Diisi dengan jumlah UPPB-W yang ada di tingkat UPPB-E1
(6) : Diisi nama Penanggung Jawab UPPB-W
DAFTAR DOKUMEN / FORMULIR TINGKAT UPPB
NO Nomor Form NAMA DOKUMEN / FORMULIR
1. 015.UPPB.1 Laporan Rekapitulasi Pelaksanaan Hasil Inventarisasi
2. 015.UPPB.2 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Baik dan Rusak
Ringan
3. 015.UPPB.3 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Rusak Berat
4. 015.UPPB.4 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Berlebih
5. 015.UPPB.5 Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Tidak Ditemukan
6. 015.UPPB.6 Surat Penetapan Hasil Inventarisasi
7. 015.UPPB.7 Surat Pernyataan
1. Laporan Rekapitulasi Pelaksanaan Hasil Inventarisasi BMN Tingkat UPPB
Kode UPPB : (1)
Nama UPPB : (2)
LAPORAN REKAPITULASI PELAKSANAAN HASIL INVENTARISASI BARANG MILIK NEGARA
015.UPPB.1
B RR RB
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
(17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25)
...... , .........(26).........
Penanggung Jawab UPPB
...(27)...
NIP
KeteranganKondisiNilai
BarangKuantitas Nilai
Menurut InventarisasiSelisih Administrasi
dengan Inventarisasi
Jumlah
Barang
Jumlah
Barang
Nilai
Barang
Menurut
Administrasi
Total
NO Nama UPPB-E1Nama
Barang
Kode
Barang
PETUNJUK PENGISIAN
LAPORAN REKAPITULASI PELAKSANAAN HASIL INVENTARISASI
TINGKAT WILAYAH
(1) : Diisi dengan kode loaksi UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB
(3) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(4) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(5) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang
(6) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang
(7) : Diisi dengan jumlah barang menurut administrasi
(8) : Diisi dengan harga barang menurut administrasi
(9) : Diisi dengan jumlah barang menurut inventarisasi
(10) : Diisi dengan nilai barang menurut inventarisasi
(11) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi baik
(12) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak ringan
(13) : Diisi dengan jumlah barang dengan kondisi rusak berat
(14) : Diisi dengan selisih kuantitas menurut administrasi dengan inventarisasi
(15) : Diisi dengan selisih nilai barang menurut administrasi dengan inventarisasi
(16) : Diisi dengan keterangan tambahan
(17) : Diisi dengan total kolom 5 pada akhir periode akuntansi
(18) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi
(19) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi
(20) : Diisi dengan total kolom 8 pada akhir periode akuntansi
(21) : Diisi dengan total kolom 9 pada akhir periode akuntansi
(22) : Diisi dengan total kolom 10 pada akhir periode akuntansi
(23) : Diisi dengan total kolom 11 pada akhir periode akuntansi
(24) : Diisi dengan total kolom 12 pada akhir periode akuntansi
(25) : Diisi dengan total kolom 13 pada akhir periode akuntansi
(26) : Diisi dengan tempat dan tanggal pelaporan
(27) : Diisi dengan nama, NIP, dan tanda tangan penanggung jawab UPPB
2. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Baik dan Rusak Ringan
Tingkat UPPB
Kode UPPB : (1)
Nama Unit UPPB : (2)
015.UPPB.2
Kode
Barang
Nama
Barang
1 2 3 4 5 6 7 8
(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
(11) (12)
Penanggung Jawab UPPB
...(13)...
NIP
Total
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
KONDISI BAIK DAN RUSAK RINGAN
Jumlah
BarangNilai Barang Keterangan
Sub Kelompok
Kode UPPB-E1No Nama UPPB-E1
PETUNJUK PENGISIAN
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
KONDISI BAIK DAN RUSAK RINGAN
TINGKAT UPPB
(1) : Diisi dengan kode lokasi UPPB
(2) : Diisi dengan nama unit UPPB
(3) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(4) : Diisi dengan Nama UPPB-E1
(5) : Diisi dengan Kode UPPB-E1
(6) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang
(7) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan jumlah barang
(9) : Diisi dengan nilai barang
(10) : Diisi dengan Keterangan
(11) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi
(12) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi
(13) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB
3. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Kondisi Rusak Berat Tingkat UPPB
Kode UPPB : (1)
Nama Unit UPPB : (2)
015.UPPB-E1.3
Kode Barang Nama Barang
1 2 3 4 5 6 7 8
(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
(11) (12)
Penanggung Jawab UPPB
...(13)...
NIP
Total
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
KONDISI RUSAK BERAT
Jumlah
Barang
Nilai
BarangKeterangan
Sub Kelompok
Kode UPPB-E1No Nama UPPB-E1
PETUNJUK PENGISIAN
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
KONDISI RUSAK BERAT
TINGKAT UPPB
(1) : Diisi dengan kode lokasi UPPB
(2) : Diisi dengan nama unit UPPB
(3) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(4) : Diisi dengan Nama UPPB-E1
(5) : Diisi dengan Kode UPPB-E1
(6) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang
(7) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan jumlah barang
(9) : Diisi dengan nilai barang
(10) : Diisi dengan Keterangan
(11) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi
(12) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi
(13) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB
4. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Berlebih Tingkat UPPB
Kode UPPB : (1)
Nama Unit UPP : (2)
015.UPPB.4
Kode
Barang
Nama
Barang
1 2 3 4 5 6 7 8
(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
(11) (12)
Penanggung Jawab UPPB
...(13)...
NIP
Total
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
BERLEBIH
Jumlah
BarangNilai Barang Keterangan
Sub Kelompok
KODE UPPB-E1No Nama UPPB-E1
PETUNJUK PENGISIAN
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI BERLEBIH
TINGKAT UPPB
(1) : Diisi dengan kode lokasi UPPB
(2) : Diisi dengan nama unit UPPB
(3) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(4) : Diisi dengan Nama UPPB-E1
(5) : Diisi dengan Kode UPPB-E1
(6) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang
(7) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan jumlah barang
(9) : Diisi dengan nilai barang
(10) : Diisi dengan Keterangan
(11) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi
(12) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi
(13) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB
5. Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi - Tidak Ditemukan Tingkat UPPB
Kode UPPB : (1)
Nama Unit UPPB : (2)
015.UPPB.5
Kode Barang Nama Barang
1 2 3 4 5 6 7 8
(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
(11) (12)
Penanggung Jawab UPPB-E1
...(13)...
NIP
Total
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
TIDAK DITEMUKAN
Jumlah
BarangNilai Barang Keterangan
Sub Kelompok
Kode UPPB-E1No Nama UPPB-E1
PETUNJUK PENGISIAN
REKAPITULASI DAFTAR BARANG HASIL INVENTARISASI
TIDAK DITEMUKAN
TINGKAT UPPB
(1) : Diisi dengan kode lokasi UPPB
(2) : Diisi dengan nama unit UPPB
(3) : Diisi dengan nomor urut pencatatan
(4) : Diisi dengan Nama UPPB-E1
(5) : Diisi dengan Kode UPPB-E1
(6) : Diisi dengan kode barang per sub kelompok barang
(7) : Diisi dengan nama barang per sub kelompok barang
(8) : Diisi dengan jumlah barang
(9) : Diisi dengan nilai barang
(10) : Diisi dengan Keterangan
(11) : Diisi dengan total kolom 6 pada akhir periode akuntansi
(12) : Diisi dengan total kolom 7 pada akhir periode akuntansi
(13) : Diisi dengan Nama Penanggung Jawab UPPB
6. Surat Penetapan Hasil Inventarisasi - Tingkat UPPB
Kode UPPB : (1)
Nama UPPB : (2)
SURAT PENETAPAN HASIL INVENTARISASI BMN
Telah selesai dilaksanakan inventarisasi Barang Milik Negara (BMN) tingkat
Kementerian Keuangan dengan jumlah Unit Eselon I sebanyak ....(3)....UPPB-E1
dengan periode pelaksanaan inventarisasi BMN sejak tanggal.....(dd/mm/yy) sampai
dengan tanggal.....(dd/mm/yy). Dengan telah berakhirnya pelaksanaan inventarisasi
BMN ini, selanjutnya kami menetapkan hasil pelaksanaan inventarisasi BMN sebagai
berikut:
1. Barang dengan kondisi baik ...(4)...unit Rp...(4)...
2. Barang dengan kondisi rusak ringan ...(4)...unit Rp...(4)...
3. Barang dengan kondisi rsuak berat ...(4)...unit Rp...(4)...
4. Barang tidak ditemukan ...(4)...unit Rp...(4)...
5. Berlebih ...(4)...unit Rp...(4)...
Demikian penetapan hasil inventarisasi BMN di tingkat Kementerian Keuangan
Penanggung Jawab UPPB
.........(5)......
NIP
015.UPPB.6
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PENETAPAN HASIL INVENTARISASI
TINGKAT UPPB
(1) : Diisi dengan kode UPPB
(2) : Diisi dengan nama UPPB
(3) : Diisi dengan jumlah UPPB-E1 yang ada di tingkat UPPB
(4) : Diisi sesuai dengan data pada Rekapitulasi Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN
tingkat UPPB
(5) : Diisi nama Penanggung Jawab UPPB
7. Surat Pernyataan Pelaksanaan Inventarisasi - Tingkat UPPB
Kode UPPB : (1)
Nama UPPB : (2)
SURAT PERNYATAAN
Kami Penanggung jawab pelaksanaan inventarisasi Barang Milik Negara pada
tingkat Kementerian Keuangan menyatakan bahwa kegiatan inventarisasi BMN telah
selesai dilaksanakan oleh.....(3)..UPPB-E1 dari seluruh jumlah UPPB-E1 kami
sejumlah ...(4)... UPPB-E1 dan kami bersama dengan Unit Penatausahaan Pengguna
Barang Tingkat Kementerian Keuangan telah melakukan validasi hasil inventarisasi
dengan data BMN pada SIMAK BMN di tingkat Kementerian Keuangan secara
benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Setelah melalui proses validasi kami
nyatakan bahwa pelaksanaan inventarisasi BMN telah dilaksanakan sesuai ketentuan
yang berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Penanggung Jawab UPPB
.........(5)......
NIP
015.UPPB.7
PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN
PELAKSANAAN INVENTARISASI TINGKAT UPPB
(1) : Diisi dengan kode UPPB-E1
(2) : Diisi dengan nama UPPB-E1
(3) : Diisi dengan jumlah UPPB-E1 yang telah selesai melaksanakan Inventarisasi BMN
di tingkat UPPB
(4) : Diisi dengan jumlah UPPB-E1 yang ada di tingkat UPPB
(5) : Diisi nama Penanggung Jawab UPPB
a.n. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Sekretaris Jenderal,
Ainun Na'im
NIP 196012041986011001