Laporan 2 - Isolasi DNA Kromosom (Pembahasan)
-
Upload
anis-khoirunisa -
Category
Documents
-
view
680 -
download
2
Transcript of Laporan 2 - Isolasi DNA Kromosom (Pembahasan)
Pembahasan :
Pada praktikum kali ini dilakukan isolasi DNA kromosom yang bertujuan
untuk memahami metode isolasi DNA kromosom sel prokariot berupa bakteri
Gram negatif menggunakan GeneJETTM Genomic DNA Purification Kit.
Prinsipnya adalah memisahkan DNA kromosom atau DNA genom, yaitu seluruh
DNA yang ada pada suatu organisme (makhluk hidup), baik yang berfungsi atau
yang tidak, baik yang ada di inti sel, mitokondria, atau kloroplas, atau dengan kata
lain DNA genom adalah DNA mentah yang masih memiliki komponen lengkap
seperti promoter gen, bagian exon (mRNA yang akan dikirim keluar nukleus
untuk ditranslasikan), dan bagian intron (mRNA yang akan tetap berada di dalam
nukleus karena kemungkinan mRNA tersebut akan membentuk protein yang tidak
fungsional (tidak berguna) jika ditranslasikan). Bakteri gram negatif yang
digunakan adalah bakteri Eshericia coli. Bakteri gram negatif digunakan karena
struktur dinding sel bakteri gram negatif lebih tipis dibandingkan bakteri gram
positif sehingga akan lebih mudah dipecahkan. DNA kromosom yang diisolasi
adalah DNA kromosom dari bakteri Eschericia coli. Kromosom E.coli merupakan
1 untai ganda sirkular dengan ukuran sekitar 4.600kb. Ukuran DNA kromosom ini
lebih besar daripada DNA plasmid, oleh karena itu isolasi DNA kromosom harus
dilakukan secara lebih hati-hati supaya DNA tidak patah.
Hal pertama yang dilakukan adalah bakteri E.coli ditumbuhkan dengan
cara bakteri E.coli yang didapatkan dalam praktikum sebelumnya dimasukkan
kedalam 5 ml LB cair steril dan ditambahkan antibiotik Ampisilin 5 µL. Media
LB (Luria-Bertani) merupakan salah satu media yang paling umum digunakan
untuk memelihara dan menumbuhkan strain rekombinan dari Escherichia coli
dan digunakan pada industri sejak tahun 1950-an. Selain itu, media LB juga
merupakan medium optimal untuk pertumbuhan bakteri. Komposisi umum media
LB cair diantaranya adalah tryptone, NaCl, ekstrak ragi, dan aqua bidest (fungsi
masing2 zat ???). Penambahan antibiotik bertujuan untuk agar bakteri yang sudah
terdapat plasmid yang resisten terhadap antibiotik tetap stabil dan berkembang
dengan baik. Karena apabila LB cair biakan tidak mengandung antibiotik nanti
dikhawatirkan bakteri yang sudah mempunyai plasmid tersebut melepaskan
kembali plasmid resisten yang telah dimilikinya. Setelah itu, campuran diinkubasi
pada suhu 37oC selama 12-16 jam dengan pengocokan yang bertujuan agar koloni
bakteri E.coli tersebar homogen dalam media LB cair. Inkubasi tersebut bertujuan
untuk memberikan kondisi yang sesuai dengan kondisi pertumbuhan bakteri
sehingga bakteri dapat tumbuh secara maksimal. Dan dihasilkan bakteri yang
dipanen dalam bentuk suspensi bakteri E.coli. Pada praktikum yang dilakukan,
terdapat kesalahan pada penambahan antibiotik yang dilakukan, dimana pada
praktikum sebelumnya dilakukan transformasi dengan penyisipan gen resisten
kanamisin sedangkan antibiotik yang ditambahkan adalah ampisilin. Walaupun
demikian, bakteri E.coli tetap tumbuh sehingga dapat disimpulkan kemungkinan
bakteri telah mempunyai gen resisten terhadap ampisilin.
Suspensi E.coli yang didapatkan selanjutnya dimasukkan kedalam 5
tabung appendorf masing-masing 1 mL. Pembagian kedalam 5 tabung eppendorf
tersebut agar dapat sekaligus disentrifugasi dan proses sentifugasi bisa dilakukan
lebih cepat, karena jika digunakan hanya 1 tabung appendorf lalu 5 ml suspensi
bakteri dimasukkan maka waktu yang disentrifugasi menjadi lebih lama yakni 25
menit. Selain itu, kapasitas tabug appendorf yang hanya 1,5 mL dan agar endapan
yang dihasilkan lebih banyak sehingga sel yang DNAnya akan diisolasi menjadi
lebih banyak. Kemudian disentrifugasi pada kecepatan 5000g selama 5 menit.
Sentrifugasi merupakan teknik untuk memisahkan campuran berdasarkan berat
molekul komponennya. Molekul yang mempunyai berat molekul besar akan
berada di bagian bawah tabung dan molekul ringan akan berada pada bagian atas
tabung. Pemisahan sentrifugal menggunakan prinsip dimana objek diputar secara
horizontal pada jarak tertentu. Apabila objek berotasi di dalam tabung atau
silinder yang berisi campuran cairan dan partikel, maka campuran tersebut dapat
bergerak menuju pusat rotasi, namun hal tersebut tidak terjadi karena adanya gaya
yang berlawanan yang menuju kearah dinding luar silinder atau tabung, gaya
tersebut adalah gaya sentrifugasi. Gaya inilah yang menyebabkan partikel-partikel
menuju dinding tanbung dan terakumulasi membentuk endapan. Hasil sentrifugasi
akan menunjukkan dua macam fraksi yang terpisah, yaitu supernatan pada bagian
atas dan pelet pada bagian bawah. Pada sentrifugasi ini, didapatkan endapan dari
sel-sel DNA bakteri, karena sel-sel bakteri mempunyai berat molekul yang cukup
besar sehingga akan mengendap sebagai pelet di bagian bawah tabung. Kemudian
supernatan dari masing-masing tabung appendorf yang tidak mengandung sel-sel
bakteri (hanya mengandung sisa LB cair) dibuang. Supernatan dapat dibuang
dengan cara langsung dituang dari tabung appendorfnya kemudian sisa supernatan
yang sulit terbuang dipipet secara hati-hati dan jangan sampai pelletnya ikut
terpipet/terbuang. Kemudian pellet dari 5 tabung appendorf disatukan (dijadikan 1
tabung) dengan cara ditambahkan 500µL ddH2O steril dimasukkan kedalam
tabung appendorf pertama, kemudian dilakukan pipetting sampai pellet
tersuspensi dalam tabung. Selanjutnya dipipet dan dimasukan ke tabung kedua,
lakukan pipeting lagi hingga pellet tersuspensi lalu dipipet dan dimasukkan ke
tabung ketiga begitu selanjutnya hingga tabung ke 5. Penambahan aqua bidest
bertujuan untuk memudahkan dalam pemindahan pelet dari satu tabung ke tabung
selanjutnya dengan mengubah bentuknya menjadi suspensi. Aqua bidest
digunakan karena aqua yang diperoleh dari proses destilasi/penyulingan sebanyak
2 kali ini mempunyai kandungan bakteri yang sangat kecil/ tidak ada akibat proses
penguapan lalu pendinginan yang dilakukan saat pembuatannya. Selanjutnya
suspensi pellet tersebut disentrifugasi pada kecepatan 5000g selama 5 menit dan
supernatan dibuang. Sentrifugasi dengan kecepatan 5000 g ini berfungsi
untuk ............... Saat sentrifugasi, peletakan tabung yang akan disentrifugasi harus
berhadapan dengan tabung kelompok 2 agar selama sentrifugasi keseimbangannya
terjaga. Jika hanya 1 tabung yang akan disentrifugasi, maka harus digunakan
tabung kosong untuk membuat seimbang. Kemudian pellet ditambahkan kembali
dengan 500 µL aqua bidest dilanjutkan dengan pipeting dan disentrifugasi pada
kecepatan 5000 g selama 5 menit, supernatan dibuang. Proses ini bertujuan agar
sel-sel bakteri tersebut bersih dan bebas dari zat-zat yang larut bersamanya
sebelumnya.
Setelah itu, kedalam tabung yang berisi pellet ditambahkan 45µL digest
solution lalu dilakukan pipetting agar pelet tersuspensi, lalu ditambahkan 5µL
proteinase K lalu vortex. Penambahan proteinase K berfungsi untuk
menghancurkan/mendegradasi dengan memotong-motong atau memutus ikatan
peptida dari protein-protein yang terdapat pada sel bakteri tersebut seperti dinding
sel yang tersusun atas protein yang berikatan dengan polisakarida (peptidoglikan)
atau membran sel yang tersusun atas lemak dan protein. Digest solution adalah
campuran apa??....... berfungsi untuk melisis membran bakteri dan membebaskan
isi sel bakteri. Sedangkan vortex dilakukan untuk mengocok campuran sehingga
diperoleh campuran yang homogen dan agar pemutusan ikatan-ikatan peptida
karena penambahan Protease K dan pelisisan membran bakteri karena
penambahan digest solution tersebut dapat terjadi lebih cepat. Selanjutnya
suspensi sel yang pecah diinkubasi pada suhu 56oC di dalam shaking waterbath
sampai sel lisis secara sempurna kira-kira selama 30 menit. Hal tersebut bertujuan
untuk mengoptimalkan kerja enzim yang sangat dipengaruhi oleh temperatur dan
sesekali divortex untuk menghomogenkan larutan, agar lisis dari sel terjadi
sempurna. Kemudian ekstrak sel ditambahkan 5uL Rnase A kemudian vortex lalu
diinkubasi pada suhu ruangan. DNA yang telah dibersihkan dari protein dengan
menggunakan proteinase K dan dari remukan sel masih tercampur dengan RNA
sehingga penambahan RNAse diperlukan untuk menghancurkan RNA sehingga
DNA dapat diisolasi secara utuh. Karena dalam praktikum yang akan diisolasi
adalah DNA maka perlu penambahan RNase untuk menghancurkan RNA
begitupun sebaliknya jika yang akan diisolasi adalah RNA, maka yang harus
dihancurkan adalah DNA dengan DNase. Suhu ruangan digunakan untuk
menginaktifasi enzim yang mendegradasi DNA (DNase) dan tahapan ini termasuk
dalam pemecahan dinding sel dan membran inti secara fisik. Selanjutnya ke dalam
ekstrak ditambahkan lisis solution lalu vortex selama 15 detik hingga doperoleh
campuran yang homogen. Lisis solution berisi ...... konsentrasi ........ berfungsi
untuk membantu memaksimalkan kerja dari digestion solution. Kemudian
kedalamnya ditambahkan 100µL etanol 50% lalu vortex. Fungsi dari penambahan
etanol juga untuk mengikat strand DNA yang telah terkumpul atau agar terjadi
dehidrasi DNA sehingga terjadi praecipitasi, karena etanol 50% akan melarutkan
senyawa lain selain DNA. Strand-strand DNA yang terikat oleh etanol akan
nampak sebagai benang-benang putih yang terapung diatas filtrat. Pemekatan
dengan etanol pada lapisan atas sampel sehingga terjadi presipitasi DNA. Etanol
yang digunakan mempunyai konsentrasi 50% karena...............................
Lalu ekstrak dimasukkan kedalam kolom GeneJETTM (Genomic DNA
Purification Column) yang dibawahnya telah ditaruh tabung kolektor. Ekstrak
dimasukkan dengan cara dipipet tegak lurus dan secara perlahan mengarah ke
tengah membran kolom plasmid tetapi tip mikropipet tidak boleh menyentuh
membran kolom agar kolom tidak rusak. Selanjutnya disentrifugasi pada
kecepatan 6000g selama 1 menit. Hal ini bertujuan untuk memisahkan
kontaminan yang mungkin masih terdapat pada supernatan. Prinsip kerja dari
kromatografi kolom adalah didasarkan pada absorbsi komponen-komponen
terhadap afinitas berbeda terhadap fase diam. Absoben bertindak sebagai fase
diam dan fase geraknya adalah cairan yang mengalir membawa komponen
campuran sepanjang kolom. Sampel yang mempunyai afinitas besar terhadap
absorben akan tertahan secara selektif dan yang afinitasnya paling kecil akan
mengikuti aliran pelarut. Dalam hal ini, fase diam merupakan menbran plasmid
yang dapat berikatan dengan DNA. Kemudian supernatan yang berisi etanol 50%
dan tidak mengandung DNA (karena telah terikat pada membran plasmid) dalam
tabung kolektor dibuang. Dan kolom dimasukkan kembali ke dalam tabung
kolektor yang sama dan disentrifugasi dengan kecepatan 6000 g selama 1 menit
agar pemisahan berlangsung sempurna. Supernatan yang tertampung pada tabung
kolektor dibuang. Lalu ke dalam kolom dimasukkan wash buffer sebanyak 250µL
lalu disentrifugasi dengan kecepatan 8000g selama 1 menit. Wash buffer I
berisi................. Sedangkan sentrifugasi dengan kecepatan 8000 g berfungsi
untuk ........... Setelah disentrifugasi supernatan yang tertampung di tabung
kolektor dibuang. Kemudian ke dalam kolom dimasukkan wash buffer II, lalu
disentrifugasi dengan kecepatan 1200 g selama 1 menit. Wash buffer II
berisi............... Berbeda dengan sentrifugasi sbelumnya, sentrifugasi dengan
kecepatan 12000 g berfungsi untuk ........... Selanjutnya supernatan yang
tertampung di dalam tabung kolektor dibuang. Proses penambahan wash buffer
sebagai fase gerak pertama ini merupakan proses pencucian DNA (mencuci DNA
dari pengotor) karena wash buffer akan mengelusi residu dari kolom sedangkan
DNA akan tetap terikat pada membran plasmid (fase diam/kolom). Jika masih ada
larutan residu yang terlihat, maka disentrifugasi lagi dengan kecepatan yang sama
selama 1 menit. Pengulangan ini dimaksudkan agar mendapatkan pellet yang
lebih murni, sehingga hasil yang didapatkan akan lebih baik dibandingkan dengan
sentrifugasi tanpa pengulangan. Pada proses pencucian ini digunakan wash buffer
I dan II yang telah ditambahkan etanol 96-100% dengan perbandingan 3:1.
Kenapa beda??
Penampung di bawah kolom diganti dengan tabung appendorf 1,5 mL.
Kedalam kolom dimasukkan Elution buffer kebagian tengah membran kolom
plasmid (kolom mikropipet tidak boleh menyentuh membran kolom) sebanyak
30µL yang berisi 10mM TrisCl, pH 9,0 dan 0,5 mM EDTA. Penambahan Ellution
Buffer berfungsi untuk mengelusi DNA dan mengikat pengotor selain DNA
dalam kolom sehingga DNA terpisah sempurna dari pengotor dan dapat dibawa
keluar dari membran plasmid (kolom). Elution buffer dapat mengelusi DNA
karena ......... Volume Elution Buffer yang digunakan cukup kecil karena DNA
diisolasi dari jumlah sampel yang sedikit dan diperlukan konsentrasi DNA yang
lebih pekat, tetapi semakin sedikit volume Ellution Buffer maka akan semakin
sedikit pula kadar DNA yang terelusi. Kemudian diinkubasi pada suhu ruangan
selama 2 menit berfungsi untuk ................. Lalu disentrifugasi dengan kecepatan
8000g selama 1 menit. Sentrifugasi dengan kecepatan 8000 g berfungsi
untuk ........... Hasil dari penambahan elution buffer yang telah disentrifugasi
tersebut ditampung di tabung appendorf 1,5mL dan selanjutnya disebut fraksi A
dan disimpan pada suhu -20 oC. Setelah itu, kolom yang telah dilepas ditempatkan
pada tabung appendorf 1,5 mL baru untuk menampung hasil elusi kedua dan
ditambahkan kembali elution buffer sebanyak 30µL. Lalu diinkubasi pada suhu
ruangan selama 2 menit dan disentrifugasi pada kecepatan 8000g selama 1 menit.
Fraksi yang tertampung pada appendorf selanjutnya disebut fraksi B lalu disimpan
pada suhu -20 oC. Perlakuan tersebut dilakukan sebanyak 2 kali agar ................
Fungsi Sentrifugasi dengan kecepatan 5000g, 6000 g, 8000g
dan 12000g bisa dilihat di ncbi kata akangnya.
Warna merah : aku ga yakin jawabannya
Kuning : aku ga tau jawabnnya .. hehehe