Praktikum isolasi dna

13
1 ©FR ONEXTON™Science One BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada dasarnya, sel mengandung dua asam nukleat yaitu DNA dan RNA. DNA terletak pada kromosom, dijumpai di nukleus, mitokondria dan kloroplas. Sedangkan RNA dijumpai di nukleus, sitoplasma, dan ribosom. DNA ada dalam setiap sel makhluk hidup. Zat ini disebut cetak biru kehidupan karena memiliki peranan yang sangat penting, yaitu sebagai pembawa informasi hereditas yang menentukan struktur protein dan proses metabolisme lain. DNA bisa mengalami denaturasi dan renaturasi. Banyak hal yang mempengaruhi prosestersebut, antara lain suhu yang tinggi, pH ekstrim, kandungan elektrolit Na+ atau K+ dan komposisi basa C-G. (Hays, 2005). Untuk mendapatkan DNA murni dari suatu sel dalam jaringan tubuh makhluk hidup dapat dilakukan suatu teknik isolasi DNA. Zubaidah (2004: 38) menyatakan bahwa isolasi DNA dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis maupun bagian tanaman dapat menimbulkan masalah berbeda, antara lain karena adanya senyawa polifenol dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi yang dapat menghambat pemurnian DNA dan juga mempengaruhi enzim-enzim seperti polimerase, ligase, endonuklease restriksi, atau enzim untuk kegiatan molekuler lain yang dapat menyebabkan DNA tidak dapat digunakan untuk aplikasi penelitian. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Metode Apa saja yang digunakan dalam melakukan isolasi ( pemisahan) DNA khususnya pada buah ? 2. Bagaimanakah tahapan tahapan dalam melakukan pengamatan isolasi DNA ? dan apa saja tujuan dari setiap langkah yang dilkukan ? 3. Dengan menggunakan meode isolasi yang kalian gunakan, detergen manakah yang terbukti lebih efektif untuk mengamati DNA buah ?, dan mengapa dapat terjadi demikian ?

Transcript of Praktikum isolasi dna

Page 1: Praktikum isolasi dna

1

©FRONEXTON™‖Science One

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada dasarnya, sel mengandung dua asam nukleat yaitu DNA dan RNA. DNA

terletak pada kromosom, dijumpai di nukleus, mitokondria dan kloroplas.

Sedangkan RNA dijumpai di nukleus, sitoplasma, dan ribosom. DNA ada dalam

setiap sel makhluk hidup. Zat ini disebut cetak biru kehidupan karena memiliki

peranan yang sangat penting, yaitu sebagai pembawa informasi hereditas yang

menentukan struktur protein dan proses metabolisme lain. DNA bisa mengalami

denaturasi dan renaturasi. Banyak hal yang mempengaruhi prosestersebut, antara

lain suhu yang tinggi, pH ekstrim, kandungan elektrolit Na+ atau K+ dan

komposisi basa C-G. (Hays, 2005).

Untuk mendapatkan DNA murni dari suatu sel dalam jaringan tubuh makhluk

hidup dapat dilakukan suatu teknik isolasi DNA. Zubaidah (2004: 38) menyatakan

bahwa isolasi DNA dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap

jenis maupun bagian tanaman dapat menimbulkan masalah berbeda, antara lain

karena adanya senyawa polifenol dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi yang

dapat menghambat pemurnian DNA dan juga mempengaruhi enzim-enzim seperti

polimerase, ligase, endonuklease restriksi, atau enzim untuk kegiatan molekuler

lain yang dapat menyebabkan DNA tidak dapat digunakan untuk aplikasi

penelitian.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Metode Apa saja yang digunakan dalam melakukan isolasi ( pemisahan)

DNA khususnya pada buah ?

2. Bagaimanakah tahapan – tahapan dalam melakukan pengamatan isolasi

DNA ? dan apa saja tujuan dari setiap langkah yang dilkukan ?

3. Dengan menggunakan meode isolasi yang kalian gunakan, detergen

manakah yang terbukti lebih efektif untuk mengamati DNA buah ?, dan

mengapa dapat terjadi demikian ?

Page 2: Praktikum isolasi dna

2

©FRONEXTON™‖Science One

a. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Untuk mengetahui cara atau metode mengisolasi DNA pada buah

2. Untuk mengetahui keefektifan deterjen dan buah pada percobaan isolasi

DNA.

3. Menambah kekayaan ilmu pengetahuan tentang ilmu biologi molekuler

4. Sebagai acuan sumber belajar, sekaligus sebagai pengetahuan awal dalam

penelitian berikutnya, terutama menegenai materi DNA

5. Mengetahui gen yang terdapat dalam mahluk hidup, guna mempermudah

dalam mempertahankan keanekaragaman hayati, dan memperoleh bibit

unggul melalui persilangan.

1.4 METODE PENULISAN

metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah

metode Pengamatan , dan literature.

1.5 LANDASAN TEORI

DNA merupakan persenyawaan kimia yang paling penting pada makhluk

hidup, yang membawa keterangan genetik dari sel khususnya atau dari

makhluk dalam keseluruhannya dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Molekul DNA terdapat pada nukleus, mitokondria, plastida dan sentriol.

Molekul DNA pada nucleus memiliki bentuk sebagai benang lurus dan tidak

bercabang, sedangkan DNA yang terletak pada mitokondria dan plastida

berbentuk lingkaran (Suryo, 2012 : 59).

DNA pada makhluk hidup dapat diisolasi secara sederhana. Pengisolasian

DNA secara sederhana dapat dilakukan dengan memecahkan dinding sel,

membran plasma dan membran inti baik secara mekanik maupun secara

kimiawi. Isolasi DNA merupakan suatu teknik yang digunakan untuk

memperoleh DNA murni, yaitu tanpa protein dan RNA dari suatu sel dalam

jaringan. Pemecahan dinding sel secara mekanik dapat dilakukan dengan

pemblenderan atau penggerus menggunakan mortar dan pistil. Sedangkan

secara kimiawi dapat dilakukan dengan pemberian detergen. Penambahan

Page 3: Praktikum isolasi dna

3

©FRONEXTON™‖Science One

sabun cair dan garam dapur adalah untuk melisiskan membran inti untuk

mengeluarkan isi inti sel yang berisi DNA.

Setelah menunggu beberapa saat terjadi presipitasi pada lapisan atas bukan

lapisan bawah, yang menunjukkan bahwa DNA tidak larut dalam etanol tetapi

larut dalam air. Ketika molekul DNA terlarut, mereka tersebar dalam larutan

sehingga tidak terlihat. Ketika molekul tersebut berpindah kedalam larutan

yang bukan pelarut meraka akan berkumpul/ menggumpal sehingga dapat

dilihat. Presipitat DNA terlihat seperti serabut-serabut putih yang terkumpul

diatas permukaan larutan karena masa jenis etanol lebih kecil dari pada masa

jenis air. Etanol yang digunakan harus benar-benar dingin dan berasal dari

lemari pendingin, hal ini bertujuan untuk menyempurnakan presipitasi.

Apabila etanol yang digunakan kurang dingin, maka mengakibatkan

pembentukan presipitat kurang sempurna.

DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) adalah master molecul (molekul utama)

yang mengkode semua informasi yang dibutuhkan untuk proses metabolisme

dalam setiap organisme (Jamilah, 2005). DNA ini tersusun atas 3 komponen

utama yaitu gula deoksiribosa, basa nitrogen dan fosfat yang tergabung

membentuk nukleotida (Istanti, 1999). Molekul DNA ini terikat membentuk

kromosom, dan ditemukan di nukleus, mitokondria dan kloroplas. DNA yang

menyusun kromosom ini merupakan nukleotida rangkap yang tersusun heliks

ganda (double helix), dimana basa nitrogen dan kedua ”benang”

polinukleotida saling berpasangan dalam pasangan yang tetap melalui ikatan

hidrogen dan antara nukleotida yang satu dengan nukleotida yang lain

dihubungkan dengan ikatan fosfat. DNA terdapat di dalam setiap sel makhluk

hidup dan disebut sebagai ”cetak biru kehidupan” karena molekul ini berperan

penting sebagai pembawa informasi hereditas yang menentukan struktur

protein dan proses metabolisme lain (Jamilah, 2005).

DNA dapat mengalami denaturasi dan renaturasi. Selain itu DNA juga

bisa diisolasi. Zubaidah (2004) dalam Jamilah (2005) menyatakan bahwa

isolasi DNA dapat dilakukan melauli tahapan-tahapan antara lain: preparasi

esktrak sel, pemurnian DNA dari ekstrak sel dan presipitasi DNA. Meskipun

Page 4: Praktikum isolasi dna

4

©FRONEXTON™‖Science One

isolasi DNA dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap

jenis atau bagian tanaman dapat memberikan hasil yang berbeda, hal ini

karena adanya senyawa polifenol dan polisakarida dalam konsentrasi tinggi

yang dapat menghambat pemurnian DNA. Jika isolasi DNA dilakukan dengan

sampel buah, maka kadar air yang pada masing-masing buah berbeda, dapat

memberi hasil yang berbeda pula. Buah dengan kadar air tinggi akan

menghasilkan isolat yang berbeda jika dibandingkan dengan buah berkadar air

rendah. Semakin tinggi kadar air maka sel yang terlarut di dalam ekstrak akan

semakin sedikit, sehingga DNA yang terpretisipasi juga akan sedikit.

Proses isolasi DNA diawali dengan proses ekstraksi DNA. Hal ini bertujuan

untuk memisahkan DNA dengan partikel lain yang tidak diinginkan. Proses

ini harus dilakukan dengan hati-hati, sehingga tidak menyebabkan kerusakan

pada DNA. Untuk mengeluarkan DNA dari sel, dapat dilakukan dengan

memecahkan dinding sel, membran plasma dan membran inti baik dengan

cara mekanik maupun secara kimiawi. Cara mekanik bisa dilakukan dengan

pemblenderan atau penggerus menggunakan mortar dan pistil. Sedangkan

secara kimiawi dapat dengan pemberian yang dapat merusak membran sel dan

membran inti, salah satunya adalah deterjen.

Penambahan deterjen dalam isolasi DNA dapat dilakukan karena deterjen

dapat menyebabkan rusaknya mebran sel, melalui ikatan yang dibentuk

melalui sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak pada membran

membentuk senyawa ”lipid protein-deterjen kompleks”. Senyawa tersebut

dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung hidrofilik dan

hidrofobik, demikian juga dengan deterjen, sehingga dapat membentuk suatu

ikatan kimia (Machmud, 2006).

Page 5: Praktikum isolasi dna

5

©FRONEXTON™‖Science One

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

2.1. ALAT DAN BAHAN

Alat

o Beaker gelas

o Pisau

o Pengaduk

o Penyaring (tissue/kapas)

o Mesin blender

o Spatula

o Tabung reaksi dan rak tabung reaksi

o Gelas kimia

o Pipet tetes

o Gelas ukur

o Corong saring

Bahan

o Buah (Tomat, papaya, pisang,stroberi,sawi, kangkung )

o Deterjen (rinso, attack, bukrim)

o Aquades

o Garam dapur (NaCl)

o Etanol 96%

o Es batu

2.2.LANGKAH KERJA

a. Deterjen dilarutkan (rinso, attack, dan bukrim) ke dalam 60 ml

aquades, diaduk perlahan selama 15 menit dan jangan sampai berbusa.

b. Ambil 100 gr daging buah ditambah 100 ml aquades, dimaukan

kedalam mesin blender, kemudian diblender selama 40 detik

c. Lalu dicampurkan maing-masing 4 ml larutan sabun dengan 4 ml jus

buah.

d. Menambahkan 1 spatula garam dapur kemudian diaduk selama 10

menit sampai diperoleh campuran yang homogen

e. Lalu, saring campuran yang dihasilkan pada point sebelumnya

sebanyak 2 kali

f. 6 ml hasil penyaringan pada point diatas dimasukan kedalam tabung

reaksi dan menambahkan 5 ml etanol 96% dingin

Page 6: Praktikum isolasi dna

6

©FRONEXTON™‖Science One

g. Amati proses timbulnya DNA, meliputi waktu yang diperlukan,bentuk,

warna, srta banyak sedikitnya DNA yang terbentuk

2.3.VARIABLE

Variabele Terikat : Jumlah aquades yang diberikan, waktu

penghancuran buah ( blender )

Variabele Bebas : banyaknya detergn

Variabele Kontrol : jumlah DNA yang dihasilkan

2.4.HIPOTESIS

Hipotesis 1 = Dalam pengamatan Isolasi DNA pada buah, detergen

Cream lebih efektif digunakan karena memiliki daya

rusak memberan sel yang tinggi tinggi

Hipotesis 0 = Dalam Pengamatan isolasi DNA detergen berbentuk

cream tidak efektif digunakan sebab warna hasil

filtrasinya tidak bagus

Page 7: Praktikum isolasi dna

7

©FRONEXTON™‖Science One

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. DNA DAN METODE ISOLASI

Isolasi DNA merupakan tahap terpenting dalam analisis biologi molekuler.

Teknik-teknik isolasi DNA yang telah dikembangkan sangat mahal dan

memerplukan waktu yang lama. (Listanto,1996)

DNA dapat diisolasi dari berbagai sel atau jaringan baik hewan, tumbuhan

maupun manusia. Isolasi DNA merupakan teknik awal dalam pemanfaatan

DNA untuk berbagai tujuan. Sebenarnya telah ada metode standar dalam

mengisolasi DNA, misalnya teknik atau metode yang dikemukakan oleh

Sambrook (1989). Isolasi DNA dari sel maupun jaringan eukariotik, misalnya

dari jaringan tumbuhan maupun hewan dilakukan melalui tahap penghancuran

sel (lisis), penghilangan RNA dan protein serta pemurnian DNA. isolasi DNA

ini membutuhkan alat-alat canggih dan bahan-bahan yang cukup mahal,

misalnya EDTA ( Etilendiamin tetra asetat ) yang berfungsi sebagai merusak

sel dengan cara mengikat ion Magnesium yang berfungsi mempertahankan

integritas sel, SDS ( Sodium dodesil sulfat ) yang dapat melarutkan membrane

sel, mendenaturasi protein, enzim proteinase K yang mendegradasi protein,

RNAse mendegradasi RNA serta NaCl dan chloroform untuk memurnikan

DNA.

Modifikasi teknik isolasi DNA telah dilakukan pada beberapa

laboratorium, misalnya pada takaran bahan-bahan yang digunakan atau

penguraian/ penggantian jenis bahan yang digunakan sesuai denga sel/

jaringan sumber DNA. Teknik/ metode isolasi DNA yang sangat sederhana

adalah metode Kitchen Preparation. Metode isolasi ini memanfaatkan bahan-

bahan yang biasanya digunakan ibu rumah tangga yaitu sabun cuci (cair,

bubuk atau krim) untuk menggantikan bahan utama yang berfungsi untuk

melisis sel, ekstrak buah nanas sebagai sumber enzim protease serta garam

dapur.

Isolasi DNA metode Kitchen Preparation menggunakan detergen sebagai

alternative pengganti EDTA dan SDS, garam dapur sebagai pengganti NaCl

analitik dan jus nanas sebagai pengganti enzim protease. Sedangkan bahan

yang akan dilihat DNA nya adalah strowberi, hal ini dikarenakan strowberi

mudah dihancurkan. Selain itu, strowberi matang menghasilkan enzim

pectinase dan selulase yang membantu memecah dinding sel. Strowberi yang

umum dibudidayakan adalah octoploid dengan delapan set genom. Hal ini

sangat baik untuk menunjukkan ekstraksi DNA karena memiliki delapan dari

Page 8: Praktikum isolasi dna

8

©FRONEXTON™‖Science One

setiap jenis kromosom yang juga dikatakan bahwa strowberi memiliki DNA

yang berlimpah.

Perbedaan Isolasi DNA Kasar dengan Isolasi DNA Buffer Ekstraksi

Isolasi DNA kasar Isolasi DNA dengan Buffer

Ekstraksi

Memecahkan dinding sel dan

membrane sel lapisan pembungkusan DNA dengan menggunakan detergen

dan garam dapur.

Memecahkan dinding sel dan

membrane sel dengan detergen modifikasi CTAB dan

mercaptoetanol

Tidak ada pemanasan pada proses ini.

Proses pemanasan pertama pertama bertujuan untuk melarutkan CTAB

dan mercaptoetanol.

Tidak ada pengendapan komponen polisakarida

Kloroform dan isoamilalkohol

(CIAA) berfungsi untuk mengekstrak dan mengendapkan komponenpolisakarida di dalam

buffer ekstraksi yang mengkontaminasilarutan DNA

Tidak ada penambahan buffer TE

Buffer TE berfungsi untuk melarutkan DNA yang dihasilkan

dan menjaga DNA agar tidak mudah rusak

Diambil larutan supernatan yang bercampur dengan kontaminan

lainnya.

Supernatant yang diambil kontaminannya sangat sedikit

Ekstraksi DNA dengan kitchen preparation akan menghasilkan DNA

kasar yang menggumpal dan belum murni (masih banyak zat lain yang

terkandung)

Ekstraksi DNA dengan CTAB akan menghasilkan pita DNA yang

berukuran tebal dan dapa

tmemisahkan DNA dari polisakarida Karena adanya perbedaan

karakteristik kelarutan (differentsial of solubility)

Page 9: Praktikum isolasi dna

9

©FRONEXTON™‖Science One

3.2. TAHAPAN ISOLASI DNA DAN TUJUAN LANGKAH KERJA

Dalam praktikum isolasi DNA menggunakan metode kasar (Kitchen

Preparation ), langkah pertama yang kami lakukan adalah menyiapkan buah

yang akan digunakan sebagai objek pengamatan ( strowberry, pisang, pepaya,

tomat , sawi,dan kangkung ), setelah buah disiapkan, langkah selanjutnya

adalah mengambil masing-masing 100 gr daging buah untuk dihaluskan

menggunakan blender selama 40 detik, dan jangan lupa menambahkan

aquades sebagai pelarut, agar buah mudah untuk dihancurkan dan diambil

ekstraknya.

Sementara itu, untuk mempersingkat waktu larutkan Detergen Rinso,

attack, dan Bukrim, kedalam 60 ml aquades, diaduk perlahan selama 15 menit

dan usahakan jangan sampai berbusa, hal ini bertujuan untuk mempermudah

peroses pengamatan munculnya gelembung-gelembung DNA sekaligus untuk

melisis sel pada buah. Deterjen yang sudah dilarutkan tadi kemudian masing-

masing dicampur dalam 4 ml jus buah yang sudah diblender, sehingga ada 3

buah tabung raksi yang diamati dengan detergen yang berbeda-beda dalam

setiap tabungnya. Kemudian Tambahkan 1 spatula garam dapur kedalam tiap-

tiap tabung reaksi dan diaduk selama 10 menit samapai diperoleh campuran

yang homogen.

Penambahan garam dapur bertujuan untuk memudahkan pemisahan

benang-benang DNA dari larutan dan untuk mengendapkan kotoran-

kotorannya sehingga benang-benang DNA tersebut akan mudah diamati.

Langkah brikutnya adalah melakukan penyaringan hasil campuran pada point

sebelumnya sebanyak 2 kali untuk memisahkan kotoran yang mengendap

dengan sari buah. 6 ml hasil Penyringan pada tersebut kemudian ditambahkan

5 ml etanol 96% dingin. Etanol ini berfungsi untuk menggumpalkan DNA.

Dan langkah akhir adalah melakukan pengamatan proses timbulnya benang-

benang DNA, mulai dari warna, bentuk dan jumlah DNA yang dihasilakn.

Page 10: Praktikum isolasi dna

10

©FRONEXTON™‖Science One

Berdasarkan Praktikum yang telah kami lakukan, diperoleh hasil

sesuai pada tabel berikut :

Page 11: Praktikum isolasi dna

11

©FRONEXTON™‖Science One

3.3. KEEFEKTIFAN DETERGEN DALAM PROSES ISOLASI DNA

Dari hasil data yang diperoleh dalam praktikum yang telah dilakukan,

dapat dijelasskan bahwa pada detergen yang bersifat cream mempunyai daya

rusak paling rendah dalam merusak membran sel, sehingga DNA yang

dihasilkan dalam proses pengamatan pun hanya terlihat sedikit, akibat

memberan sel tidak dapat dirusak, sehingga DNA yang ada dalam ini sel pun

menjadi tidak bisa diamati. Rata-rata dalam percobaan isolasi DNA dengan

sabun bukrim, menunjukan gelembung-gelembung DNA yang dihasilkan

berada dibagian bawah tabung reaksi.

Pada Detergen bubuk ( Attck dan Rinso), memiliki daya rusak yang baik

pada memberan sel, sehingga DNA juga tidak mengalami kerusakan, saat

dikakukan pengamatan. Proses isolasi DNA dengan menggunakan detergen

rinso dan attck menunjukan bahwa DNA hasil filtrasi rata-rata berada dibagian

atas, dan warna hasil filtrasi pun tidak memiliki pengaruh dari detergen.

Page 12: Praktikum isolasi dna

12

©FRONEXTON™‖Science One

Berdasarkan hasil literature didapatkan hasil bahwa antara detergen cair,

bubuk, dan cream yang seharusnya mempunyai daya rusak paling tinggi

dalam memecah membran sel adalah detergen cair. Karena di dalam detergen

cair mengandung konsentrasi yang tinggi misalnya lauryl sulfat yang dapat

berfungsi sama dengan dodesil sulfat dan disodium EDTA, serta kandungan

zat pewarna dan zat aktif pemutih yang biasanya ada dalam detergen cair.

Menurut Jamilah (2005: 95), detergen bubuk menghasilkan warna yang

paling baik, yaitu putih, detergen krim memberikan warna yang kurang baik

karena menyebabkan warna filtrat mendekati warna detergen, sehingga isolasi

DNA yang dihasilkan berwarna sama atau hampir sama dengan filtrat.

Ditinjau dari faktor penambahan garam ke dalam larutan detergen pada

proses isolasi DNA, garam digunakan untuk melarutkan DNA, karena ion

Na+ yang dikandung oleh garam mampu memblokir (membentuk ikatan)

dengan kutub negatif fosfat DNA, yaitu kutub yang bisa menyebabkan

molekul-molekul saling tolak mnolak satu sama lain sehinggga pada saat ion

Na+ membentuk ikatan dengan kutub negatif fosfat DNA, DNA akan

terkumpul (Dollard, 1994, dalam Jamilah, 2005: 21). Dari pernyataan tersebut,

nampak bahwa selain digunakan untuk menghilangkan protein dan

karbohidrat dan menjaga kesetabilan pH lysing buffer, garam juga membantu

proses pemekatan DNA.Konsentrasi DNA yang terpresipitasi tergantung dari

beberapa hal, antara lain: keenceran sumber DNA yang digunakan dan suhu

ethanol. Semakin encer filtrat, maka DNA yang terpresipitasi akan semakin

sedikit. Sementara semakin dingin ethanol, DNA yang terpresipitasi semakin

pekat. menambahkan bahwa semakin encer filtrat, maka DNA yang

terpresipitasi akan semakin sedikit.

Page 13: Praktikum isolasi dna

13

©FRONEXTON™‖Science One

BAB III

PENUTUP

4.1.KESIMPULAN

Isolasi DNA pada dasarnya dapat dilakukan dengan merusak dinding dan

membrane sel dan juga membrane inti. Perusakan ini dapat dilakukan

dengan pemblenderan, penggerusan atau yang lainnya. Namun dalam

praktikum kali ini digunakan dengan cara pemblenderan

DNA dapat diisolasikan dari sumber DNA berupa buah dengan

penambahan larutan deterjen, etanol serta garam untuk membantu

presipitasi DNA.

Hasil isolasi DNA sangat dipengaruhi oleh jenis buah. Terbukti dari hasil

pengamatan, pada masing-masing buah didapatkan hasil yang berbeda.

Lapisan filtrasi buah selalu berada di bagian bawah karena filtrasi ini

cenderung untuk mengendap.

Lapisan alcohol umumnya berada di bagian tengah karena masa jenisnya

lebih ringan.

Sedangkan lapisan DNA umumnya berada di bagian atas karena DNA

sangat ringan dan cenderung mengambang

Detergen yang paling efektif digunakan dalam isolasi DNA adalah Rinso

4.2.SARAN

o Seharusnya waktu yang disediakan untuk mengamati proses

pemisahan DNA lebih lama agar DNA dapat lebih jelas terlihat

o Dalam proses pengamatan usahakan untuk memanfaatkan waktu

sebaik mungkin dalam kegiatan agar kerja lebih efektif