Lapkas I KPD
-
Upload
andar-samuel-tobing -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of Lapkas I KPD
-
7/23/2019 Lapkas I KPD
1/6
BAB II
KETUBAN PECAH DINI
Ketuban pecah dini adalah suatu keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum
persalinan. Bila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu disebut
Ketuban Pecah Dini pada kehamilan prematur. Dalam keadaan normal 8 1 ! perempuan
hamil aterm akan mengalami Ketuban Pecah Dini.
Mekanisme Ketuban Pecah Dini
Ketuban pecah dalam persalinan secara umum disebabkan oleh kontraksi uterus dan
peregangan berulang. "elaput ketuban pecah karena pada daerah tertentu terjadi perubahan
biokimia yang menyebabkan selaput ketuban in#erior rapuh$ bukan karena seluruh selaput
ketuban rapuh.
%erdapat keseimbangan antara sintesis dan degradasi ekstraseluler matriks. Perubahan
struktur$ jumlah sel$ dan katabolisme kolagen menyebabkan akti&itas kolagen berubah dan
menyebabkan selaput ketuban pecah.
'aktor risiko untuk terjadinya ketuban pecah dini adalah (
a. Berkurangan asam askorbik sebagai komponen kolagen)
b. Berkurangnya tembaga dan asam askorbik yang berakibat pertumbuhan struktur
abnormal karena antara lain merokok.
Degradasi kolagen dimediasi matriks metaloproteinase *++P, yang dihambat oleh
inhibitor jaringan spesi#ik dan inhibitor protease. +endekati -aktu persalinan$ keseimbangan
++P dan %+P/1 mengarah pada degradasi proteolitik dari matriks ekstraseluler dan
membran janin. 0kti&itas degradasi proteolitik ini meningkat menjelang persalinan. Pada
penyakit periodontitis di mana terdapat peningkatan ++P$ cenderung terjadi Ketuban Pecah
Dini.
"elaput ketuban sangat kuat pada kehamilan muda. Pada trimester ketiga selaput
ketuban mudah pecah. +elemahnya kekuatan selaput selaput ada hubungannya dengan
pembesaran uterus$ kontraksi rahim$ dan gerakan janin. Pada trimester terakhir terjadi
perubahan biokimia pada selaput ketuban. Pecahnya ketuban pada kehamilan aterm
merupakan hal yang #isiologis. Ketuban Pecah Dini pada kehamilan prematur disebabkan
oleh adanya #aktor #aktor eksternal$ misalnya in#eksi yang menjalar dari &agina. Ketuban
-
7/23/2019 Lapkas I KPD
2/6
Pecah Dini prematur sering terjadi pada polihidramnion$ inkompeten ser&iks$ solusio
plasenta.
Penatalaksanaan Ketuban Pecah Dini
/ Pastikan diagnosis
/ %entukan umur kehamilane&aluasi ada tidaknya in#eksi maternal maupun janin
/ 0pakah dalam keadaan inpartu$ terdapat kega-atan janin.
2i-ayat keluarnya air ketuban berupa cairan jernih keluar dari &agina yang kadang
kadang disertai tanda tanda lain dari persalinan. Diagnosis Ketuban Pecah Dini prematur
dengan inspekulo dilihat adanya cairan ketuban keluar dari ka&um uetri. Pemeriksaan p
&agina perempuan hamil sekita 4$5) bila ada cairan ketuban pnya sekitar 7$1 7$3.
0ntiseptik yang alkalin akan menaikkan p &agina.
Dengan pemeriksaan ultrasound adanya Ketuban Pecah Dini dapat dikon#irmasi
dengan adanya oligohidramnion. Bila air ketuban normal agaknya ketuban pecah dapat
diragukan ser&iks. Penderita dengan kemungkinan Ketuban Pecah Dini harus masuk rumah
sakit untuk diperiksa lebih lanjut. 6ika ada pera-atan air ketuban berhenti keluar$ pasien
dapat pulang untuk ra-at jalan. Bila terdapat persalinan dalam kala akti#$ korioamnionitis$
ga-at janin$ persalinan diterminasi. Bila Ketuban Pecah Dini pada prematur$ diperlukan
penatalaksanaan yang konprehensi#. "ecara umum penatalaksanaan pasien Ketuban Pecah
Dini yang tudak dalam persalinan serta tidak ada in#eksi dan ga-at janin$ penatalaksanaannya
bergantung pada usia kehamilan.
Konservatif
2a-at dirumah sakit$ berikan antibiotik *ampisilin 4 5 mg atau eritromisin bila
tidak tahan ampisilin dan metronidaol 9 5 mg selama 7 hari,. 6ika umur kehamilan : 39
34 minggu$ dira-at selama air ketuban masih keluar$ atau sampai air ketuban tidak lagi
keluar. 6ika usia kehamilan 39 37 minggu$ belum inpartu$ tidak ada in#eksi$ tes busa negati#beri deamethason$ obser&asi tanda tanda in#eksi$ dan kesejahteraan janin. %erminasi pada
usia kehamilan 37 minggu. 6ika usia kehamilan 39 37 minggu$ sudah inpartu$ tidak ada
in#eksi$ beri tokolitik *salbutamol,$ deamethason$ dan induksi sesudah 94 jam. 6ika usia
kehamilan 39 37 minggu$ ada in#eksi$ beri antibiotik dan lakukan induksi$ nilai tanda
tanda in#eksi *suhu$ leukosit$ tanda tanda in#eksi intrauterine,. Pada usia kehamilan 39 37
minggu berikan steroid untuk memacu kematangan paru janin$ dan bila memungkinkan
periksa kadar lesitin dan psingomielin tiap minggu. Dosis deamethason 19 mg sehari dosis
tunggal selama 9 hari$ deamethason + 5 mg setiap ; jam sebanyak 4 kali.
-
7/23/2019 Lapkas I KPD
3/6
Aktif
Kehamilan < 37 minggu$ induksi dengan oksitosin. Bila gagal seksio sesaria. Dapat
pula diberikan misoprostol 95 ug intra&aginal tiap ; jam maksimal 4 kali. Bila ada tanda
tanda in#eksi berikan antibiotik dosis tinggi dan persalinan diakhiri.
/ Bila skor pel&ik : 5$ lakukan pematangan ser&iks$ kemudian induksi. 6ika tidak berhasil
akhiri persalinan dengan seksio sesaria.
/ Bila skor pel&ik < 5$ induksi persalinan.
Komlikasi
Komplikasi yang timbul akibat ketuban pecah dini bergantung pada usia kehamilan.
Dapat terjadi in#eksi maternal maupun neonatal$ persalinan prematur$ hipoksia karena
kompresi tali pusat$ de#ornmitas janin$ meningkatnya insidensi seksio sesarea$ atau
gagalnya persaalinan normal.
Persalinan prematur
"etelah ketuban pecah biasanya disusul dengan persalinan. Periode laten tergantung
umur kehamilan. Pada kehamilan aterm =! terjadi dalam 94 jam setelah ketuban
pecah. Pada kehamilan antara 98 34 minggu 5! persalinan dalam 94 jam. Pada
kehamilan kurang dari 9; minggu persalinan terjadi dalam 1 minggu.
Infeksi
2esiko in#eksi ibu dan anak meningkat pada ketuban pecah dini. Pada ibu terjadi
korionamnionitis. Pada bayi dapat terjadi septikemia$ pneumonia$ om#alitis.
>mumnya terjadi korionamnionitis sebelum janin terin#eksi. Pada ketuban pecah dini
prematur$ in#eksi lebih sering terjadi dari pada aterm. "ecara umum insidensi in#eksi
sekunder pada ketuban pecah dini meningkat sebanding dengan lamanya periode laten
Hipoksia dan Asfiksia
Dengan pecahnya ketuban terjadi oligohidramnion yang menekan tali pusat hingga
terjadi as#iksia atau hipoksia. %erjadi hubungan antara terjadinya ga-at janin dan
derajat oligohidramnion$ semakinsedikit air ketuban$ janin semakin ga-at.
Sindrom Deformitas Janin
-
7/23/2019 Lapkas I KPD
4/6
Ketuban pecah dini yang terjadi terlalu dini menyebabkan pertumbuhan janin
terhambat$ kelainan disebabkan kompresi muka dan anggota badan janin$ serta
hipoplasi pulmonar.
I!entitas Pasien
?ama ( "amna +anulang *@1P0,
>mur ( 1= tahun
Pekerjaan ( Petani
0gama ( Katolik
Pendidikan ( "+0
"uku ( Batak toba
0lamat ( Bakara$ Dolok "anggul
+asuk ( %gl 94 Desember 914 *1;. AB,
K> ( Keluar air dari kemaluan
%elaah (
Pasien mengeluhkan keluarnya air dari kemaluan pada pukul 14. AB tgl 94
desember 914$ cairan ber-arna bening$ tidak berbeau dan tidak bercampur dengan darah.
"ebelumnya pasien juga sudah mengalami mules mules seperti mau melahirkan pada
tanggal 93 desember 914 pada pukul 9. AB$ lalu pada pukul 9. tgl 94 desember
914 mulai keluar bercak putih$ berbau$ dan tidak ada darah. Kemudian pukul 7. pasien
pergi ke Bidan di Balige untuk memeriksakan kandungannya$ namun pukul 14. AB sudah
keluar cairan dari kemaluannya$ dan setelah dilakukan pemeriksaan dalam ternyata pasien
sudah pembukaan 1 cm$ lalu ditunggu kemajuan persalinan sampai pukul 1;. ternyata
pembukaan masih tetap 1 cm$ oleh karena itulah pasien diba-a ke 2" KBP Balige.
"esampainya di 2"$ pasien diperiksa oleh dokter tidak mengalami kemajuan persalinan juga.
Pada pukul 91. AB dilakukan pemeriksaan dalam kembali$ ternyata pembukaan masih
tetap 1 cm$ akhirnya pasien dianjurkan untuk secsio saecaria.
-
7/23/2019 Lapkas I KPD
5/6
2P% (
2P (
0?C ( 4 * 3 di bidan$ 1 di dokter,
P% ( 3 914
%%P ( 19 914
"tatus Presens
K> ( Baik
Kesadaran ( Compos mentis
%D ( 19 E 8 mmg
2 ( 1 E i
22 ( 9 E i
%emperatur ( 3;$8 oC
"tatus #eneralisata
Kepala ( dbn
Feher ( dbn
%hora ( dbn
Gkstrimitas ( dbn
"tatus $bstetri
Payudara ( hiperpigmentasi pada areola mamae$ retraksi puting */,
0bdomen ( membesar asimetris$ linea nigra *H,
-
7/23/2019 Lapkas I KPD
6/6
F1 ( 3 jari bp
F9 ( punggung *kiri,
F3 ( kepala
F4 ( kon&ergen
" ( 9 4IE1
@erakan janin *H,
D66
J% ( ser&iks pembukaan 1 cm$
Diagnosis ( KPD H P@ H KD2 *aterm, H FK H 0
%erapi (
Diagnosa postoperati# ( Post "C aEi KPD
%erapi (