LAPKAS
-
Upload
riski-chairi -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
description
Transcript of LAPKAS
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 1/34
BAB I
PENDAHULUAN
Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat
infeksi setelah trauma atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Berbentuk radang
supuratif di dalam rongga mata dan struktur di dalamnya. Peradangan supuratif di
dalam bola mata akan memberikan abses di dalam badan kaca. 1
Di Amerika Serikat, Endoftalmitis endogen jarang ditemukan, hanya !1" #
dari semua kasus endoftalmitis. $ata!rata kejadiannya adalah sekitra " per 1%%.%%%
dari semua pasien. Semenjak 1&'%, infeksi (andida dilaporkan akibat penggunaan
obat intra)ena. Endoftalmitis eksogen ditemukan sekitar *%# kasus setelah operasi
intraocular. Biasanya muncul seminggu setelah operasis. Di Amerika Serikat,
endoftalmitis post katarak ditemukan sekitar %.1!%.+# operasi memiliki komplikasi,
biasanya setelah + tahun. Endoftalmitis juga bisa terjadi setelah suntik inta)itreal,
meskipun hanya %.%&# perinjeksi. Endoftalmitis post trauma, ditemukan !1+ dari
semua kecelakaan okuler. -nsiden endoftalmitis dengan intraocular foreign bodies
sekitar !+1#. Endoftalmitis oleh karena operasi katarak dijumpai pada usia lebih '%
tahun.
/eluhan berupa kemunduran tajam penglihatan yang diseratai dengan rasa
sakit merupakan keluhan yang menonjol pada endoftalmitis. 0erdapat edema
palpebra, konjungti)a kemotik dengan kekeluhan kornea yang ringan. Pemeriksaan
yang perlu dilakukan pada setiap endoftalmitis ialah mengambil cairan mata atau
badan kaca untuk pemeriksaan kuman penyebab. sebaiknya dilakukan pemerikasaan
sediaan hapus dan biakan dari bagian segmen anterior bola mata. +
Penatalaksanaan pada kasus endoftalmitis dapat diberikan antibiotic sesuai
penyebabnya, siklopegik dan kortikosteroid secara hati!hati. 0indakan pembedahan
1
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 2/34
pada endoftalmitis dapat berupa e)iserasi yaitu mengeluarkan seluruh isi bola mata
dan abses dalam bola mata dilakukan bila pengobatan dengan obat gagal, atau
enukleasi yaitu mengeluarkan bola mata dengan memotong otot penggerak mata serta
saraf optic dilakukan bila keadaan mata sudah tenang atau telah terjadi ftisis bulbi.
/adang!kadang dilakukan drainase untuk mengeluarkan nanah. +
2
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 3/34
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Anatomi Mata
a. Anatomi Kelopak Mata
/elopak mata atau sering disebut palpebra mempunyai fungsi melindungi
bola mata dari trauma, serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film
air mata di depan kornea. /elopak mata merupakan pelindung mata yang paling baik
dengan membasahi mata dan melakukan penutupan mata bila terjadi rangsangan dari
luar. /elopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedangkan di
bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungti)a tarsal. Pada
kelopak mata terdapat beberapa bagian antara lain kelenjar sebasea, kelenjar keringat
atau kelenjar 2oll, kelenjar 3eis pada pangkal rambut bulu mata, serta kelenjar
2eibom pada tarsus.
4ambar 1. Potongan Sagital Palpebra Superior
3
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 4/34
b. Anatomi Sistem Lakimal
Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal bola mata.
Sistem ekskresi mulai pada pungtum lakrimalis, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal
yang terletak di bagian depan rongga orbita, air mata dari duktus lakrimal akan
mengalir ke dalam rongga hidung di dalam meatus inferior.
4ambar . Sistem 5akrimalisSistem lakrimal terdiri atas bagian, yaitu6
o Sistem produksi atau glandula lakrimal. 4landula lakrimal terletak di temporo
antero superior rongga orbita.o Sistem ekskresi, yaitu yang terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal,
sakus lakrimal dan duktus nasolacrimal. Sakus lakrimal terletak di bagian
depan rongga orbita. Air mata dari duktus lakrimal akan mengalir ke dalam
rongga hidung di dalam meatus inferior.
!. Anatomi Kon"#n$ti%a
/onjungti)a atau selaput lendir mata adalah membran yang menutupi sklera
dan kelopak bagian belakang. /onjungti)a mengandung kelenjar musin yang bersifat
membasahi bola mata terutama kornea dihasilkan oleh sel 4oblet. 0erdapat tiga
bagian konjungti)a yaitu konjungti)a tarsal yang menutup tarsus, konjungti)a bulbi
4
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 5/34
membungkus bulbi okuli serta menutupi sklera, dan konjungti)a forniks sebagai
tempat peralihan konjungti)a tarsal dengan konjungti)a bulbi.
4ambar +. /onjungti)a
&. Anatomi Bola Mata
Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal mm. Bola mata di
bagian depan 7kornea8 mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat
kelengkungan yang berbeda. Bola mata dibungkus oleh + lapis jaringan, yaitu6
5
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 6/34
4ambar . Bola 2ata
o Sklera
Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada
mata serta bagian putih pada bola mata yang bersama kornea sebagai pembungkus
dan pelindung isi bola mata. Bagian terdepan sclera disebut kornea yang bersifat
transparan yang memudahkan sinar masuk ke dalam bola mata. /elengkungan
kornea lebih besar dibandingkan sclera.
o 9aringan u)ea
2erupakan jaringan )ascular. 9aringan sclera dan u)ea dibatasi oleh ruang
potensial mudah dimasuki darah bila terjadi perdarahan pada rudapaksa yang
disebut perdarahan suprakoroid.
9aringan u)ea terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid. Pada iris terdapat pupilyang oleh + susunan ototdapat mengatur jumlah sinar yang masuk ke dalam bola
mata. :tot dilator dipersarafi oleh para simpatis, sedang sfingter iris dan otot
siliar dipersarafi oleh para simpatis. :tot siliar yang terletak di badan siliar
mengatur bentuk lensa untuk kebutuhan akomodasi.
6
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 7/34
Badan siliar yang terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik mata
7akuos humor8, yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada pangkal
irirs di batas kornea dan sclera.
o $etina
$etina terletak paling dalam dan mempunyai susunan lapis sebanyak 1% lapis
yang merupakan lapis membrane neurosensoris yang akan merubah sinar menjadi
rangasangan pada saraf optic dan diteruskan ke otak.
Konea
/ornea merupakan selaput bening mata dan bagian terdepan dari sklera yang
bersifat transparan sehingga memudahkan sinar masuk ke dalam bola mata. /ornea
berperan meneruskan dan memfokuskan cahaya ke dalam bola mata. Pembiasan
terkuat dilakukan oleh kornea, dimana % dioptri dari "% dioptri pembiasan sinar
masuk kornea dilakukan oleh kornea. /ornea terdiri dari beberapa lapis jaringan yang
menutup bola mata bagian depan yaitu epitel, membran bo;man, stroma, membran
descement dan endotel. Saraf sensoris yang mempersarafi kornea yaitu saraf siliar
longus, saraf nasosiliar, saraf ke < saraf siliar longus berjalan suprakoroid yang
masuk ke dalam stroma korneamenembus membran Bo;man dan melepaskanselubung Sch;annya.
U%ea
=)ea merupakan lapis )askuler di dalam bola mata yang banyak mengandung
pembuluh darah yaitu iris, badan siliar, koroid. -ris atau selaput pelangi mempunyai
kemampuan mengatur secara otomatis masuknya sinar ke dalam bola mata. Badan
siliar mengandung otot untuk melakukan akomodasi sehingga lensa dapat
mencembung dan merupakan susunan otot melingkar dan mempunyai sistem ekskresi
di belakang limbus. /oroid itu sendiri lapis tengah pembungkus bola mata yang
banyak mengandung pembuluh darah dan memberikan makan lapis luar retina.
P#pil
7
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 8/34
Pupil pada anak!anak pupil berukuran kecil karena belum berkembangnya
saraf simpatis. :rang de;asa ukuran pupil sedang, dan orang tua pupil mengecil
akibat rasa silau yang dibangkitkan oleh lensa yang sklerosis. Pada ;aktu tidur pupil
mengalami pengecilan akibat dari berkurangnya rangsangan simpatis dan kurang
rangsangan hambatan miosis. 2engecilnya pupil berfungsi untuk mencegah aberasi
kromatis pada akomodasi.
S#&#t Bilik Mata Depan
Dibentuk oleh jaringan korneosklera dengan pangkal iris. Pada bagian ini
terjadi pengaliran keluar cairan bilik mata. Berkaitan dengan sudut ini didapatkan
jaringan trabekulum, kanal Schlemm, baji sclera, garis Sch;albe dan jonjot iris.
Lensa Mata
9aringan ini berasal dari ectoderm permukaan yang berbentuk lensa di dalam
mata dan bersifat bening. 5ensa di dalam bola mata terletak di belakang iris yang
terdiri dari 3at tembus cahaya berbentuk seperti cakram yang dapat menebal dan
menipis pada saat terjadinya akomodasi.
5ensa berbentuk lempeng cakram bikon)eks dan terletak di dalam bilik mata
belakang. 5ensa akan dibentuk oleh sel epitel lensa yang membentuk serat lensa di
dalam kapsul lensa. Epitel lensa akan membentuk serat lensa terus!menerus sehingga
membentuk nucleus lensa. >ucleus lensa mempunyai konsistensi lebih keras di
bandingkan korteks lensa yang lebih muda. Di bagian perifer kapsul lensa terdapat
3onula ?inn yang menggantungkan lensa diseluruh ekuatornya pada badan siliar.
Ba&an Ka!a
2erupakan suatu jaringan seperti kaca bening yang terletak antara lensa
dengan retina. Badan kaca bersifat semi cair di dalam bola mata. 2engandung air
sebanyak &%# sehingga tidak dapat lagi menyerap air. @ungsinya adalah
mempertahankan bola mata agar bola mata tetap bulat. Peranannya mengisi ruang
untuk meneruskan sinar dari lensa ke retina. Badan kaca melekat pada bagian tertentu
jaringan bola mata. Perlekatan itu terdapat pada bagian yang disebut ora serata, pars
plana, dan papil saraf optic.
8
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 9/34
'etina
$etina atau selaput jala merupakan bagian mata yang mengandung reseptor
dan akan meneruskan rangsangan cahaya yang diterimanya berupa bayangan. $etina
berbatas dengan koroid dengan sel epitel retina, dan terdiri atas lapisan6
o 5apis fotoreseptor, merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel batang yang
mempunyai bentuk ramping, dan sel kerucut.o 2embran limitan eksterna yang merupakan membrane ilusi.o 5apis nucleus luar, merupakan susunan lapis nucleus sel kerucut dan batang.o 5apis pleksiform luar, merupakan lapis aselular dan merupakan tempat
sinapsis fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel hori3ontal.o 5apis nucleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel hori3ontal dan sel
2uller.o 5apis pleksiform dalam merupakan bagian aseluler tempat sinaps sel bipolar,
sel amakrin dengan sel ganglion.o 5apis sel ganglion yang merupakan lapis badan sel neuron kedua.o 5apis serabut saraf, merupakan lapis akson sel ganglion menuju kea rah saraf
optic.o 2embrane limitan interna, merupakan membrane hialin antara retina dan
badan kaca.
9
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 10/34
4ambar ". 5apisan $etina
Saa( )ptik
Saraf optic yang keluar dari polus posterior bola mata memba;a jenis
serabut saraf, yaitu saraf penglihat dan saraf pupilomotor. /elainan saraf optic
menggambarkan gangguan yang diakibatkan tekanan langsung atau tidak langsung
terhadap saraf optic ataupun perubahan toksik dan anoksik yang mempengaruhi
penyaluran aliran listrik.
Sklea
Bagian putih bola mata yang bersama!sama dengan kornea merupakan
pembungkus dan pelindung isi bola mata. Sclera berjalan dari papil saraf optic sampai
kornea. Sclera anterior ditutupi oleh + lapis jaringan ikat )askuler. Sclera mempunyai
kekuatan tertentu sehingga mempengaruhi pengukuran tekanan bola mata.
10
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 11/34
4ambar *. -ris, Sklera dan Pupil
e. Anatomi 'on$$a )bita
$ongga orbita adalah rongga yang berisi bola mata dan terdapat tulang
yang membentuk dinding orbita yaitu6 lakrimal, etmoid, sfenoid, frontal, dan dasar
orbita yang terutama terdiri atas tulang maksila, bersama!sama tulang palatinum dan
3igomatikus. +
@oramen optic terletak pada apeks rongga orbita, dilalui oleh saraf optic,
arteri, )ena dan saraf simpatik yang berasal dari pleksus carotid. @isura orbita
superior di sudut orbita atas temporal dilalui oleh saraf lakrimal 7<8, saraf frontal 7<8,
saraf troklear 7-<8, saraf okulomotor 7---8, saraf nasosiliar 7<8, abdusen 7<-8, dan
arteri )ena oftalmik. @isura orbita inferior terletak di dasar tengan temporal orbita
dilalui oleh saraf infra!orbita dan 3igomatik dan arteri infra orbita. @ossa lakrimal
terletak di sebelah temporal atas tempat duduknya kelenjar lakrimal. +
11
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 12/34
4ambar . $ongga :rbita
2.2 De(inisi En&o(talmitis
Endoftalmitis adalah radang purulent pada seluruh jaringan intraocular,
disertai dengan terbentuknya abses di dalam badan kaca. Bila terjadi peradangan
lanjut yang mengenai ke + dinding bola mata, maka keadaan ini disebut
panoftalmitis."
Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat
infeksi setelah trauma atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Berbentuk radang
supuratif di dalam rongga mata dan struktur di dalamnya. Peradangan supuratif di
dalam bola mata akan memberikan abses di dalam badan kaca.1
2.* Epi&emiolo$i En&o(talmitis
Di Amerika Serikat, Endoftalmitis endogen jarang ditemukan, hanya !1" #
dari semua kasus endoftalmitis. $ata!rata kejadiannya adalah sekitra " per 1%%.%%%
dari semua pasien. Semenjak 1&'%, infeksi (andida dilaporkan akibat penggunaan
obat intra)ena. Endoftalmitis eksogen ditemukan sekitar *%# kasus setelah operasi
12
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 13/34
intraocular. Biasanya muncul seminggu setelah operasis. Di Amerika Serikat,
endoftalmitis post katarak ditemukan sekitar %.1!%.+# operasi memiliki komplikasi,
biasanya setelah + tahun. Endoftalmitis juga bisa terjadi setelah suntik inta)itreal,
meskipun hanya %.%&# perinjeksi. Endoftalmitis post trauma, ditemukan !1+ dari
semua kecelakaan okuler. -nsiden endoftalmitis dengan intraocular foreign bodies
sekitar !+1#. Endoftalmitis oleh karena operasi katarak dijumpai pada usia lebih '%
tahun.
2.+ Etiolo$i En&o(talmitis
Penyebab endoftalmitis supuratif adalah kuman dan jamur yang masuk
bersama trauma tembus 7eksogen8 atau sistemik melalui peredaran darah 7endogen8. 1
Endoftalmitis eksogen dapat terjadi akibat trauma tembus atau infeksi
sekunder pada tindakan pembedahan yang membuka bola mata. Endoftalmitis
endogen terjadi akibat penyebaran bakteri, jamur, ataupun parasite dari focus infeksi
di dalam tubuh. 1
Bakteri yang sering merupakan penyebab adalah stafilokok, streptokok,
pneumokok, pseudomonas dan basil sublitis. 1
9amur yang sering mengakibatkan endoftalmitis supuratif adalah aktinomises,
aspergilus, fitomikosis sportrikum dan kokidioides. 1
2., Tipe En&o(talmitis
0erdapat tipe endoftalmitis, endogen dan eksogen
a8 Endoftalmitis endogen diakibatkan penyebaran bakteri dari tempat lain di
tubuh kita melalui aliran darah. b8 Endoftalmitis eksogen dapat terjadi akibat trauma tembus atau infeksi pada
tindakan pembedahan yang membuka bola mata. Endoftalmitis endogen
sangat jarang, hanya !1"# dari seluruh endoftalmitis. 1
13
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 14/34
2.- Pato(isiolo$i En&o(talmitis
Endopthalmitis atau abses korpus )itreus adalah peradangan berat dalam bola
mata, biasanya akibat trauma mata atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Berbentuk
radang supuratif dalam bola mata, dan akan mengakibatkan abses di badan kaca.
Endopthalmitis eksogen terjadi akibat trauma tembus atau infeksi sekunder pada
tindakan pembedahan yang membuka bola mata. Endopthalmitis endogen akibat
penyebaran bakteri, jamur atau parasit dari focus infeksi dalam tubuh. 1
Peradangan oleh bakteri memberikan gambaran berupa rasa sakit yang sangat,
kelopak mata merah dan bengkak, bilik mata depan keruh, kadang disertai hipopion.
Di dalam badan kaca dapat ditemukan massa putih abu!abu hipopion ringan dan
bentuk abses satelit di dalam badan kaca. 1
2. /ambaan Klinis
Bila infeksi disebabkan oleh bakteri maka perjalanan penyakit cepat serta
gejala timbul beberapa jam, gejala ini makin lama makin berat. Endoftalmitis
baketeri pasca bedah dapat di lihat segera 71!+ hari8 sesudah pembedahan dengan
keluhan utama mata terasa sakit. Endoftalmitis yang disebabkan kuman yabg kurang
)irulen terlihat lambat sesudah pembedahan apalagi bila penderita sudah diberi
antibiotik. Bila penyebabnya jamur maka perjalan penyakit perlahan!lahan, malahan
kadang!kadang gejala mulai beberapa minggu kemudian. +
/eluhan berupa kemunduran tajam penglihatan yang diseratai dengan rasa
sakit merupakan keluhan yang menonjol pada endoftalmitis. 0erdapat edema
palpebra, konjungti)a kemotik dengan kekeluhan kornea yang ringan. +
0erdapat kekeruhan dalam bilik mata berupa flare ataupun hipopion. Badan
kaca keruh dan kadang terdapat abses di dalam badan kaca. /ekeruhan didalam
badan kaca akan memberikan refleks ber;arna putih pada pupil sehingga gambaran
seperti retinoblastoma atau pseudoretonoblastoma terutama pada anak!anak. Badan
kaca merupakan tempat peradangan ;alaupun tempat masuk trauma dari depan. +
14
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 15/34
Pada endoftalmitis bila telah terdapt hipopion maka keadan endoftalmitis
sudah lanjut sehingga prognosis nya sudah buruk. Endoftalmitis memerlukan
diagnosis dini yang cepat untuk menghindari keadaan yang biasanya berakhir dengan
kebutaan. Endoftalmitis yang yang sebabkan kuman yang kurang )irulen tidak
terlihat satu minggu sampai beberapa minggu sesudah trauma atau pembedahan.
Demikian pula infeksi jamur dapat terlihat sesudah beberapa hari atau minggu.
Endoftalmitis akibat jamur berjalan lambat, tidak sakit dan dengan gejala dibagian
luar bola mata yang enteng. 0erdapat iridosiklitia dan )itreitis prognosis yang tidak
bereaksi terhadap pengobatan dan obat anti radang. +
2.0 Dia$nosis En&o(talmitis
A. Anamnesis
Bila infeksi disebabkan oleh bakteri maka perjalanan penyakit cepat
serta gejala timbul beberapa jam, gejala ini makin lama makin berat. +
Endoftalmitis baketeri pasca bedah dapat di lihat segera 71!+ hari8
sesudah pembedahan dengan keluhan utama mata terasa sakit. +
Bila penyebabnya jamur maka perjalan penyakit perlahan!lahan,
malahan kadang!kadang gejala mulai beberapa minggu kemudian. +
/eluhan berupa kemunduran tajam penglihatan yang diseratai dengan
rasa sakit merupakan keluhan yang menonjol pada endoftalmitis. 0erdapat
edema palpebra, konjungti)a kemotik dengan kekeluhan kornea yang ringan.
Badan kaca keruh dan kadang terdapat abses di dalam badan kaca. /ekeruhan
didalam badan kaca akan memberikan refleks ber;arna putih pada pupil
sehingga gambaran seperti retinoblastoma atau pseudoretonoblastoma. +
Endoftalmitis yang yang sebabkan kuman yang kurang )irulen tidak
terlihat satu minggu sampai beberapa minggu sesudah trauma atau
pembedahan. Demikian pula infeksi jamur dapat terlihat sesudah beberapa
hari atau minggu. Endoftalmitis akibat jamur berjalan lambat, tidak sakit dan
dengan gejala dibagian luar bola mata yang enteng.+
15
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 16/34
B. Pemeiksaan Pen#n"an$
Pemeriksaan yang perlu dilakukan pada setiap endoftalmitis ialah
mengambil cairan mata atau badan kaca untuk pemeriksaan kuman penyebab.
sebaiknya dilakukan +
Bahan dibiakan dalam agar darah, agar coklat ataupun dalam larutan
thiaglycolat pada suhu + derajat selcius 7suhu badan8. Agar sabouraud dan
agar darah dipakai untuk membiakan jamur pada suhu " derajat 7suhu
kamar8. +
Pemeriksaan :ftalmoskopi di perlukan untuk melihat bagian mata
dalam mata yang meliputi, fundus dimana terdiri dari retina, diskus optikus,
macula dan pembuluh darah.
Bila dengan pemeriksaan oftalmoskop, fundus tidak terlihat. 2aka
dapat dilakukan pemeriksaan =S4. Dengan pemeriksaan =ltrasonografi
74elombang suara ultra8 dapat digunakan untuk mengukur dimensi dan
struktur okuler. Dapat mengetahui apakah ada benda asing alam bola mata
atau tidak. Pemindaian ultrasonografi dapat digunakan untuk mengukur
kedalaman dan bentuk bola mata sebelum pemasangan implant lensa
intraokuler sehingga dapat diperoleh refraksi yang tepat.
2. Dia$nosis Ban&in$ En&o(talmitis
Diagnosis banding endoftalmitis adalah6
• (a)ernous Sinus 0hrombosis
• (orneal 5aceration
•
(orneal =lceration dan =lcerati)e /eratitis pada Emergency 2edicine
• Emergency (are of (orneal Abrasion
• 4lobe $upture
16
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 17/34
• erpes ?oster :phthalmicus
•
-nfecti)e Endocarditis
• -ritis dan =)eitis
• Postoperati)e inflammation
2.1 Penatalaksanaan
a8 Antibiotik diberikan sebagai6
o Suntikan periokular atau subkonjungti)a
o Sistemik, ampisilin grhari dan kloramfenikol + grhari
o Sesuai kausa6
! Stafilococcus6 basitrasin topical, metisilin subkonjungti)a dan i)
! Pneumococcus, Streptococcus dan Stafilococcus6 penisilin 4, topical,
subkonjungti)a, i)
! Batang gram negati)e lain6 gentamisin
! 9amur6 amfoterisin intra)ena, subkonjungti)a, i)
b8 Siklopegik + kali sehari tetes mata
c8 Antobiotika intra)itreal bila sarana memungkinkan untuk melakukannyad8 /ortikosteroid diberikan dengan berhati!hati
Pembedahan
E)iserasi yaitu mengeluarkan seluruh isi bola mata dan abses dalam bola mata
dilakukan bila pengobatan dengan obat gagal.
Enukleasi yaitu mengeluarkan bola mata dengan memotong otot penggerak
mata serta saraf optic dilakukan bila keadaan mata sudah tenang atau telah terjadi
ftisis bulbi.
/adang!kadang dilakukan drainase untuk mengeluarkan nanah. +
2.11 Pen3#lit En&o(talmitis
17
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 18/34
Penyulit endoftalmitis adalah bila proses peradangan mengenai ketiga lapisan
mata 7retina, koroid dan sclera8 dan badan kaca maka akan mengakibatkan
panoftalmitis. 1,+,*
2.12 Po$nosis En&o(talmitis
Prognosis endoftalmitis dan panoftalmitis sangat buruk terutama bila
disebabkan jamur atau parasite. Bila penyebabnya bakteri dan mendapat pengobatan
yang tepat, maka hasil akan baik, sedangkan bila terlambat maka hasilnya sangat
tidak memuaskan. Diagnosis dini dan pemberian obat yang tepat dan cepat adalah
cara untuk menangani penderita dengan endoftalmitis sehingga dapat terhindar dari
kebutaan.1,+
18
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 19/34
BAB III
LAP)'AN KASUS
ANAMNESIS P'IBADI
>ama 6 Duth 2an
=mur 6 * tahun
9enis /elamin 6 5aki!laki
Pekerjaan 6 Petani
Alamat 6 Desa Perapat Batu >unggul, >AD
>o. 2$. 6 &.&."
0gl. 2asuk $S 6 " >o)ember %1"
ANAMNESIS PEN4AKIT
/eluhan =tama 6 2ata kiri merah
0elaah 6 al ini dialami pasien sejak C + hari yang lalu. $i;ayat
terkena tanaman padi + minggu yang lalu. $i;ayat mata
dikucek!kucek 78, mata merah 78, silau 78, kabur 78,$i;ayat penggunaan obat tetes mata tidak jelas. Pasien
merupakan rujukan dari $S /ota (ane.
$P0 6 !
$P: 6 !
19
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 20/34
A.<.:.D 6 "*% A.<.:.S 6 1+%%
/or. Sph 6 ! /or. Sph 6 !
(yl 6 ! (yl 6 !
2enjadi 6 ! 2enjadi 6 !
/2B 6 ! /2B 6 !
0:D 6 tdp 0:S 6 tdp
STATUS P'ESENT
Sensorium 6 (ompos mentis Anemis 6 7!8
0ekanan Darah 6 1%%mmg -kterik 6 7!8
@rekuensi >adi 6 '% menit Dyspnoe 6 7!8
@rekuensi >afas 6 % menit Sianosis 6 7!8
0emperatur 6 +*,o( Edema 6 7!8
STATUS /ENE'ALISATA
/epala 6 2ata 6 Pada Status :phthalmicus
idung 6 0idak dijumpai kelainan
5eher 6 0idak dijumpai kelainan
0hora 6 0idak dijumpai kelainan
Abdomen 6 0idak dijumpai kelainan
Ekstr Sup-nf 6 0idak dijumpai kelainan
20
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 21/34
STATUS )PHTHALMI5US
PEME'IKSAAN )5ULI DE6T'A )5ULI SINIST'A
<isus +*% 1+%%
Posisi :rthoforia :rthoforia
Palpebra Superior Blepharospasme 7!8, sekret 7!8Blepharospasme 78, sekret
78
Palpebra -nferior Blepharospasme 7!8, sekret 7!8Blepharospasme 78, sekret
78
(onj. 0ars.
Superior iperemis 7!8 iperemis 78
(onj. 0ars. -nferior iperemis 7!8 iperemis 78
(onj. Bulbi -njeksi siliar 7!8
-njeksi konjungti)a 7!8
-njeksi konjungti)a 78
-njeksi siliar 78
(ornea -nfiltrate 7!8 Defek hampir seluruh
marginal. Abses 78 total.
/esan 6 /orneamalasia
(:A Sedang Sulit dinilai
Pupil Bulat, regular, $( 78, F !+
mm
Sulit dinilai
-ris (oklat Sulit dinilai
5ensa 9ernih Sulit dinilai
(orpus <itreum 0idak dilakukan pemeriksaan 0idak dilakukan pemeriksaan
21
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 22/34
@undus :culi 0idak dilakukan pemeriksaan 0idak dilakukan pemeriksaan
4ambar
DIA/N)SIS 6 Endophthalmitis :S
ANJU'AN 6 ! 9aga kebersihan mata
! 0idak menggosok!gosok mata
! 2emakai kacamata pelindung! 2emakai obat secara teratur
'EN5ANA 6 ! $a;at -nap
! =S4 orbita sinista
! E)iscerasi
TE'API 6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S
! (. >atacent ED 1 gtt jam :S! (. 0ropin 1# ED gtt - :S
! (iprofloacin "% mg
22
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 23/34
! As. 2afenamat + "%% mg
! 2etyl Prednisolon + mg
! $anitidine 1 tab.
7)LL)8 UP
Tan$$al 9 2- No%embe 21,
S 6 2ata merah, >yeri 78
: 6 <:D 6 **% 7bedside8
23
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 24/34
<:S 6 1+%% 7bedside8
Status :phthalmicus :S
Palpebra Superior 6 Blepharospasme 78
Palpebra -nferior 6 Blepharospasme 78
(onjungti)a 0arsalis Superior 6 iperemis 78
(onjungti)a 0arsalis -nferior 6 iperemis 78
(onjungti)a Bulbi 6 -nj. (onjungti)a 78 -nj. Silier 78
(ornea 6 Defek hampir seluruh marginalAbses 78 total
(:A 6 Sulit Dinilai
-ris 6 Sulit Dinilai
Pupil 6 Sulit Dinilai
5ensa 6 Sulit Dinilai
A 6 Endophtalmitis :S
P 6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S
! (. >atacent ED 1 gtt jam :S
! (iprofloacin "%% mg 1
! Asam 2efenamat "%% mg +1
! $anitidine 1"% mg 1
24
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 25/34
$ 6 ! @oto 0horaks PA
! E/4
! /onsul -nterna
! /onsul Anastesi
asil 5aboratorium
! HB( $B( 4B (0 2(< 2( 2(( P50 5ED
1.% ," 1+,'% +*,&% +,% &,1% +,% ".%%% +,%%
! Haktu Protrombin ->$ AP00
1+,+ detik 1,% ! +%,1
! >atrium /alium (hlorida
1+ +," 11
! S4:0 S4P0 Alk. Phosp. 0ot. Bil. Dir. Bil =r (r =ric Acid /4D
Adr.
1& " %," %,1 " %,* +,% %1
Tan$$al 9 2 No%embe 21,
S 6 2ata merah, >yeri 78
: 6 Status :phthalmicus :S
Palpebra Superior 6 Blepharospasme 78
Palpebra -nferior 6 Blepharospasme 78
25
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 26/34
(onjungti)a 0arsalis Superior 6 iperemis 78
(onjungti)a 0arsalis -nferior 6 iperemis 78
(onjungti)a Bulbi 6 -nj. (onjungti)a 78 -nj. Silier 78
(ornea 6 Defek hampir seluruh marginalAbses 78 total
(:A 6 Sulit Dinilai
-ris 6 Sulit Dinilai
Pupil 6 Sulit Dinilai
5ensa 6 Sulit Dinilai
A 6 Endophtalmitis :S
P 6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S
! (. >atacent ED 1 gtt jam :S
! Asam 2efenamat "%% mg +1
! $anitidine 1"% mg 1
asil @oto 0horaks PA 6 (ardiomegali dengan Efusi Pleura /iri 0B Paru Aktif
asil E/4 6 Sinus $hytme
Tan$$al 9 20 No%embe 21,
S 6 2ata merah, >yeri 78
: 6 Status :phthalmicus :S
Palpebra Superior 6 Dalam Batas >ormal
Palpebra -nferior 6 Dalam Batas >ormal
26
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 27/34
(onjungti)a 0arsalis Superior 6 iperemis 78
(onjungti)a 0arsalis -nferior 6 iperemis 78
(onjungti)a Bulbi 6 -nj. (onjungti)a 78 -nj. Silier 78
(ornea 6 Defek hampir seluruh marginalAbses 78 total
(:A 6 Sulit Dinilai
-ris 6 Sulit Dinilai
Pupil 6 Sulit Dinilai
5ensa 6 Sulit Dinilai
A 6 Endophtalmitis :S
P 6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S
! (. >atacent ED 1 gtt jam :S
! Asam 2efenamat "%% mg +1
! $anitidine 1"% mg 1
Tan$$al 9 2 No%embe 21,
S 6 2ata merah, >yeri 78
: 6 Status :phthalmicus :S
Palpebra Superior 6 Dalam Batas >ormal
Palpebra -nferior 6 Dalam Batas >ormal
27
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 28/34
(onjungti)a 0arsalis Superior 6 iperemis 78
(onjungti)a 0arsalis -nferior 6 iperemis 78
(onjungti)a Bulbi 6 -nj. (onjungti)a 78 -nj. Silier 78
(ornea 6 Defek hampir seluruh marginalAbses 78 total
(:A 6 Sulit Dinilai
-ris 6 Sulit Dinilai
Pupil 6 Sulit Dinilai
5ensa 6 Sulit Dinilai
A 6 Endophtalmitis :S
P 6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S
! (. >atacent ED 1 gtt jam :S
! Asam 2efenamat "%% mg +1
! $anitidine 1"% mg 1
Tan$$al 9 * No%embe 21,
S 6 2ata merah, >yeri 78
: 6 Status :phthalmicus :S
Palpebra Superior 6 Dalam Batas >ormal
Palpebra -nferior 6 Dalam Batas >ormal
28
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 29/34
(onjungti)a 0arsalis Superior 6 iperemis 78
(onjungti)a 0arsalis -nferior 6 iperemis 78
(onjungti)a Bulbi 6 -nj. (onjungti)a 78 -nj. Silier 78
(ornea 6 Defek hampir seluruh marginalAbses 78 total
(:A 6 Sulit Dinilai
-ris 6 Sulit Dinilai
Pupil 6 Sulit Dinilai
5ensa 6 Sulit Dinilai
A 6 Endophtalmitis :S
P 6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S
! (. >atacent ED 1 gtt jam :S
! Asam 2efenamat "%% mg +1
! $anitidine 1"% mg 1
$ 6 ! /onsul Anastesi
! E)iscerasi :S (5/ 7(angkok 5emak /ulit8 tanggal 1 Desember %1"
Tan$$al 9 1 Desembe 21,
S 6 2ata merah, >yeri 78
: 6 Status :phthalmicus :S
Palpebra Superior 6 Dalam Batas >ormal
Palpebra -nferior 6 Dalam Batas >ormal
29
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 30/34
(onjungti)a 0arsalis Superior 6 iperemis 78
(onjungti)a 0arsalis -nferior 6 iperemis 78
(onjungti)a Bulbi 6 -nj. (onjungti)a 78 -nj. Silier 78
(ornea 6 Defek hampir seluruh marginalAbses 78 total
(:A 6 Sulit Dinilai
-ris 6 Sulit Dinilai
Pupil 6 Sulit Dinilai
5ensa 6 Sulit Dinilai
A 6 Endophtalmitis :S
P 6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S
! (. >atacent ED 1 gtt jam :S
! Asam 2efenamat "%% mg +1
! $anitidine 1"% mg 1
$ 6 ! E)iscerasi :S (5/ 7(angkok 5emak /ulit8 tanggal 1 Desember %1"
Tan$$al 9 2 Desembe 21,
S 6 Post :perasi 1
: 6 Status :phthalmicus :S
2ata dalam keadaan di)erband
A 6 Post E)iscerasi :S
30
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 31/34
P 6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S
! 4entamicin E: opplicated - :S
! (iprofloacine "%% mg 1
! Asam 2efenamat "%% mg +1
Tan$$al 9 * Desembe 21,
S 6 Post :perasi
: 6 Status :phthalmicus :S
2ata dalam keadaan di)erband
A 6 Post E)iscerasi :S
P 6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S
! 4entamicin E: opplicated - :S
! (iprofloacine "%% mg 1
! Asam 2efenamat "%% mg +1
Tan$$al 9 + Desembe 21,
S 6 Post :perasi +
: 6 Status :phthalmicus :S
2ata dalam keadaan di)erband
A 6 Post E)iscerasi :S
31
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 32/34
P 6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S
! 4entamicin E: opplicated - :S
! (iprofloacine "%% mg 1
! Asam 2efenamat "%% mg +1
Pasien PBJ tan$$al , Desembe 21, &en$an obat p#lan$ 9
! 5. L76 ED 1$tt:"am )S
! /entami!in E) 2 obt#ans I )S
! Asam Me(enamat , m$ *;1
BAB I<
KESIMPULAN
Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat
infeksi setelah trauma atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Berbentuk radang
supuratif di dalam rongga mata dan struktur di dalamnya.
32
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 33/34
Di Amerika Serikat, Endoftalmitis endogen jarang ditemukan, hanya !1" #
dari semua kasus endoftalmitis. $ata!rata kejadiannya adalah sekitra " per 1%%.%%%
dari semua pasien. Endoftalmitis eksogen ditemukan sekitar *%# kasus setelah
operasi intraocular. Biasanya muncul seminggu setelah operasis.
/eluhan berupa kemunduran tajam penglihatan yang diseratai dengan rasa
sakit merupakan keluhan yang menonjol pada endoftalmitis. 0erdapat edema
palpebra, konjungti)a kemotik dengan kekeluhan kornea yang ringan. Pemeriksaan
yang perlu dilakukan pada setiap endoftalmitis ialah mengambil cairan mata atau
badan kaca untuk pemeriksaan kuman penyebab. sebaiknya dilakukan pemerikasaan
sediaan hapus dan biakan dari bagian segmen anterior bola mata.
Penatalaksanaan pada kasus endoftalmitis dapat diberikan antibiotic sesuai
penyebabnya, siklopegik dan kortikosteroid secara hati!hati. 0indakan pembedahan
pada endoftalmitis dapat berupa e)iserasi yaitu mengeluarkan seluruh isi bola mata
dan abses dalam bola mata dilakukan bila pengobatan dengan obat gagal, atau
enukleasi yaitu mengeluarkan bola mata dengan memotong otot penggerak mata serta
saraf optic dilakukan bila keadaan mata sudah tenang atau telah terjadi ftisis bulbi.
/adang!kadang dilakukan drainase untuk mengeluarkan nanah.
DA7TA' PUSTAKA
1. -lyas, Sidarta. Endoftalmitis in Ilmu Penyakit Mata Edisi Ketiga. 9akarta6 Balai
Penerbit @/=-. %1%. P6 1"!'
. Egan, Daniel 9. Endophthalmitis. A)ailable on
http6emedicine.medscape.comarticle&&+1!o)er)ie;cited on December ,
%1"
33
7/21/2019 LAPKAS
http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 34/34
+. -lyas, Sidarta. Endoftalmitis in Kedaruratan Dalam Ilmu Penyakit Mata. 9akarta6
Balai Penerbit @/=-. %%". P6 &1!*
. -lyas, Sidarta. Anatomi dan Fisiologi Mata in Ilmu Penyakit Mata Edisi Ketiga.
9akarta6 Balai Penerbit @/=-. %1%. P6 1!1+
". -lyas, Sidarta. Endoftalmitis in Ilmu Penyakit Mata Edisi Kedua. 9akarta6 Balai
Penerbit @/=-. %%+. P6 &'!1%1
*. -lyas, Sidarta, 2u3akkir 0an3il, Salamun, ?ainal A3har. Endoftalmitis Non
Supuratif dan Supuratif in Sari Ilmu Penyakit Mata. 9akarta6 Balai Penerbit
@/=-. %%'. P6 *!%