LAPKAS

34
7/21/2019 LAPKAS http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 1/34 BAB I PENDAHULUAN Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat infeksi setelah trauma atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Berbentuk radang supuratif di dalam rongga mata dan struktur di dalamnya. Peradangan supuratif di dalam bola mata akan memberikan abses di dalam badan kaca. 1 Di Amerika Serikat, Endoftalmitis endogen jarang ditemukan, hanya !1" # dari semua kasus endoftalmitis. $ata!rata kejadiannya adalah sekitra " per 1%%.%%% dari semua pasien. Semenjak 1&'%, infeksi (andida dilaporkan akibat penggunaan obat intra)ena. Endoftalmitis eksogen ditemukan sekitar *%# kasus setelah operasi intraocular. Biasanya muncul seminggu setelah operasis. Di Amerika Serikat, endoftalmitis post katarak ditemukan sekitar %.1!%.+# operasi memiliki komplikasi,  biasanya setelah + tahun. Endoftalmitis juga bisa terjadi setelah suntik inta)itreal, meskipun hanya %.%&# perinjeksi. Endoftalmitis post trauma, ditemukan !1+ dari semua kecelakaan okuler. -nsiden endoftalmitis dengan intraocular foreign bodies sekitar !+1#. Endoftalmitis oleh karena operasi katarak dijumpai pada usia lebih '% tahun. /eluhan berupa kemunduran tajam penglihatan yang diseratai dengan rasa sakit merupakan keluhan yang menonjol pada endoftalmitis. 0erdapat edema  palpebra, konjungti)a kemotik dengan kekeluhan kornea yang ringan. Pemeriksaan yang perlu dilakukan pada setiap endoftalmitis ialah mengambil cairan mata atau  badan kaca untuk pemeriksaan kuman penyebab. sebaiknya dilakukan pemerikasaan sediaan hapus dan biakan dari bagian segmen anterior bola mata. + Penatalaksanaan pada kasus endoftalmitis dapat diberikan antibiotic sesuai  penyebabnya, siklopegik dan kortikosteroid secara hati!hati. 0indakan pembedahan 1

description

LAPKAS ENDOFTALMITIS

Transcript of LAPKAS

Page 1: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 1/34

BAB I

PENDAHULUAN

Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat

infeksi setelah trauma atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Berbentuk radang

supuratif di dalam rongga mata dan struktur di dalamnya. Peradangan supuratif di

dalam bola mata akan memberikan abses di dalam badan kaca. 1

Di Amerika Serikat, Endoftalmitis endogen jarang ditemukan, hanya !1" #

dari semua kasus endoftalmitis. $ata!rata kejadiannya adalah sekitra " per 1%%.%%%

dari semua pasien. Semenjak 1&'%, infeksi (andida dilaporkan akibat penggunaan

obat intra)ena. Endoftalmitis eksogen ditemukan sekitar *%# kasus setelah operasi

intraocular. Biasanya muncul seminggu setelah operasis. Di Amerika Serikat,

endoftalmitis post katarak ditemukan sekitar %.1!%.+# operasi memiliki komplikasi,

 biasanya setelah + tahun. Endoftalmitis juga bisa terjadi setelah suntik inta)itreal,

meskipun hanya %.%&# perinjeksi. Endoftalmitis post trauma, ditemukan !1+ dari

semua kecelakaan okuler. -nsiden endoftalmitis dengan intraocular foreign bodies

sekitar !+1#. Endoftalmitis oleh karena operasi katarak dijumpai pada usia lebih '%

tahun.

/eluhan berupa kemunduran tajam penglihatan yang diseratai dengan rasa

sakit merupakan keluhan yang menonjol pada endoftalmitis. 0erdapat edema

 palpebra, konjungti)a kemotik dengan kekeluhan kornea yang ringan. Pemeriksaan

yang perlu dilakukan pada setiap endoftalmitis ialah mengambil cairan mata atau

 badan kaca untuk pemeriksaan kuman penyebab. sebaiknya dilakukan pemerikasaan

sediaan hapus dan biakan dari bagian segmen anterior bola mata. +

Penatalaksanaan pada kasus endoftalmitis dapat diberikan antibiotic sesuai

 penyebabnya, siklopegik dan kortikosteroid secara hati!hati. 0indakan pembedahan

1

Page 2: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 2/34

 pada endoftalmitis dapat berupa e)iserasi yaitu mengeluarkan seluruh isi bola mata

dan abses dalam bola mata dilakukan bila pengobatan dengan obat gagal, atau

enukleasi yaitu mengeluarkan bola mata dengan memotong otot penggerak mata serta

saraf optic dilakukan bila keadaan mata sudah tenang atau telah terjadi ftisis bulbi.

/adang!kadang dilakukan drainase untuk mengeluarkan nanah. +

2

Page 3: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 3/34

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Anatomi Mata

a. Anatomi Kelopak Mata

/elopak mata atau sering disebut palpebra mempunyai fungsi melindungi

 bola mata dari trauma, serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film

air mata di depan kornea. /elopak mata merupakan pelindung mata yang paling baik 

dengan membasahi mata dan melakukan penutupan mata bila terjadi rangsangan dari

luar. /elopak mempunyai lapis kulit yang tipis pada bagian depan sedangkan di

 bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungti)a tarsal. Pada

kelopak mata terdapat beberapa bagian antara lain kelenjar sebasea, kelenjar keringat

atau kelenjar 2oll, kelenjar 3eis pada pangkal rambut bulu mata, serta kelenjar 

2eibom pada tarsus.

4ambar 1. Potongan Sagital Palpebra Superior 

3

Page 4: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 4/34

b. Anatomi Sistem Lakimal

Sistem sekresi air mata atau lakrimal terletak di daerah temporal bola mata.

Sistem ekskresi mulai pada pungtum lakrimalis, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal

yang terletak di bagian depan rongga orbita, air mata dari duktus lakrimal akan

mengalir ke dalam rongga hidung di dalam meatus inferior.

4ambar . Sistem 5akrimalisSistem lakrimal terdiri atas bagian, yaitu6

o Sistem produksi atau glandula lakrimal. 4landula lakrimal terletak di temporo

antero superior rongga orbita.o Sistem ekskresi, yaitu yang terdiri atas pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal,

sakus lakrimal dan duktus nasolacrimal. Sakus lakrimal terletak di bagian

depan rongga orbita. Air mata dari duktus lakrimal akan mengalir ke dalam

rongga hidung di dalam meatus inferior.

!. Anatomi Kon"#n$ti%a

/onjungti)a atau selaput lendir mata adalah membran yang menutupi sklera

dan kelopak bagian belakang. /onjungti)a mengandung kelenjar musin yang bersifat

membasahi bola mata terutama kornea dihasilkan oleh sel 4oblet. 0erdapat tiga

 bagian konjungti)a yaitu konjungti)a tarsal yang menutup tarsus, konjungti)a bulbi

4

Page 5: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 5/34

membungkus bulbi okuli serta menutupi sklera, dan konjungti)a forniks sebagai

tempat peralihan konjungti)a tarsal dengan konjungti)a bulbi.

4ambar +. /onjungti)a

&. Anatomi Bola Mata

Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal mm. Bola mata di

 bagian depan 7kornea8 mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat

kelengkungan yang berbeda. Bola mata dibungkus oleh + lapis jaringan, yaitu6

5

Page 6: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 6/34

4ambar . Bola 2ata

o Sklera

Sklera merupakan jaringan ikat yang kenyal dan memberikan bentuk pada

mata serta bagian putih pada bola mata yang bersama kornea sebagai pembungkus

dan pelindung isi bola mata. Bagian terdepan sclera disebut kornea yang bersifat

transparan yang memudahkan sinar masuk ke dalam bola mata. /elengkungan

kornea lebih besar dibandingkan sclera.

o 9aringan u)ea

2erupakan jaringan )ascular. 9aringan sclera dan u)ea dibatasi oleh ruang

 potensial mudah dimasuki darah bila terjadi perdarahan pada rudapaksa yang

disebut perdarahan suprakoroid.

9aringan u)ea terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid. Pada iris terdapat pupilyang oleh + susunan ototdapat mengatur jumlah sinar yang masuk ke dalam bola

mata. :tot dilator dipersarafi oleh para simpatis, sedang sfingter iris dan otot

siliar dipersarafi oleh para simpatis. :tot siliar yang terletak di badan siliar 

mengatur bentuk lensa untuk kebutuhan akomodasi. 

6

Page 7: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 7/34

Badan siliar yang terletak di belakang iris menghasilkan cairan bilik mata

7akuos humor8, yang dikeluarkan melalui trabekulum yang terletak pada pangkal

irirs di batas kornea dan sclera. 

o $etina

$etina terletak paling dalam dan mempunyai susunan lapis sebanyak 1% lapis

yang merupakan lapis membrane neurosensoris yang akan merubah sinar menjadi

rangasangan pada saraf optic dan diteruskan ke otak.

Konea

/ornea merupakan selaput bening mata dan bagian terdepan dari sklera yang

 bersifat transparan sehingga memudahkan sinar masuk ke dalam bola mata. /ornea

 berperan meneruskan dan memfokuskan cahaya ke dalam bola mata. Pembiasan

terkuat dilakukan oleh kornea, dimana % dioptri dari "% dioptri pembiasan sinar 

masuk kornea dilakukan oleh kornea. /ornea terdiri dari beberapa lapis jaringan yang

menutup bola mata bagian depan yaitu epitel, membran bo;man, stroma, membran

descement dan endotel. Saraf sensoris yang mempersarafi kornea yaitu saraf siliar 

longus, saraf nasosiliar, saraf ke < saraf siliar longus berjalan suprakoroid yang

masuk ke dalam stroma korneamenembus membran Bo;man dan melepaskanselubung Sch;annya.

U%ea

=)ea merupakan lapis )askuler di dalam bola mata yang banyak mengandung

 pembuluh darah yaitu iris, badan siliar, koroid. -ris atau selaput pelangi mempunyai

kemampuan mengatur secara otomatis masuknya sinar ke dalam bola mata. Badan

siliar mengandung otot untuk melakukan akomodasi sehingga lensa dapat

mencembung dan merupakan susunan otot melingkar dan mempunyai sistem ekskresi

di belakang limbus. /oroid itu sendiri lapis tengah pembungkus bola mata yang

 banyak mengandung pembuluh darah dan memberikan makan lapis luar retina. 

P#pil

7

Page 8: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 8/34

Pupil pada anak!anak pupil berukuran kecil karena belum berkembangnya

saraf simpatis. :rang de;asa ukuran pupil sedang, dan orang tua pupil mengecil

akibat rasa silau yang dibangkitkan oleh lensa yang sklerosis. Pada ;aktu tidur pupil

mengalami pengecilan akibat dari berkurangnya rangsangan simpatis dan kurang

rangsangan hambatan miosis. 2engecilnya pupil berfungsi untuk mencegah aberasi

kromatis pada akomodasi. 

S#&#t Bilik Mata Depan

Dibentuk oleh jaringan korneosklera dengan pangkal iris. Pada bagian ini

terjadi pengaliran keluar cairan bilik mata. Berkaitan dengan sudut ini didapatkan

 jaringan trabekulum, kanal Schlemm, baji sclera, garis Sch;albe dan jonjot iris.

Lensa Mata

9aringan ini berasal dari ectoderm permukaan yang berbentuk lensa di dalam

mata dan bersifat bening. 5ensa di dalam bola mata terletak di belakang iris yang

terdiri dari 3at tembus cahaya berbentuk seperti cakram yang dapat menebal dan

menipis pada saat terjadinya akomodasi.

5ensa berbentuk lempeng cakram bikon)eks dan terletak di dalam bilik mata

 belakang. 5ensa akan dibentuk oleh sel epitel lensa yang membentuk serat lensa di

dalam kapsul lensa. Epitel lensa akan membentuk serat lensa terus!menerus sehingga

membentuk nucleus lensa. >ucleus lensa mempunyai konsistensi lebih keras di

 bandingkan korteks lensa yang lebih muda. Di bagian perifer kapsul lensa terdapat

3onula ?inn yang menggantungkan lensa diseluruh ekuatornya pada badan siliar.

Ba&an Ka!a

2erupakan suatu jaringan seperti kaca bening yang terletak antara lensa

dengan retina. Badan kaca bersifat semi cair di dalam bola mata. 2engandung air 

sebanyak &%# sehingga tidak dapat lagi menyerap air. @ungsinya adalah

mempertahankan bola mata agar bola mata tetap bulat. Peranannya mengisi ruang

untuk meneruskan sinar dari lensa ke retina. Badan kaca melekat pada bagian tertentu

 jaringan bola mata. Perlekatan itu terdapat pada bagian yang disebut ora serata, pars

 plana, dan papil saraf optic.

8

Page 9: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 9/34

'etina

$etina atau selaput jala merupakan bagian mata yang mengandung reseptor 

dan akan meneruskan rangsangan cahaya yang diterimanya berupa bayangan. $etina

 berbatas dengan koroid dengan sel epitel retina, dan terdiri atas lapisan6 

o 5apis fotoreseptor, merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel batang yang

mempunyai bentuk ramping, dan sel kerucut.o 2embran limitan eksterna yang merupakan membrane ilusi.o 5apis nucleus luar, merupakan susunan lapis nucleus sel kerucut dan batang.o 5apis pleksiform luar, merupakan lapis aselular dan merupakan tempat

sinapsis fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel hori3ontal.o 5apis nucleus dalam, merupakan tubuh sel bipolar, sel hori3ontal dan sel

2uller.o 5apis pleksiform dalam merupakan bagian aseluler tempat sinaps sel bipolar,

sel amakrin dengan sel ganglion.o 5apis sel ganglion yang merupakan lapis badan sel neuron kedua.o 5apis serabut saraf, merupakan lapis akson sel ganglion menuju kea rah saraf 

optic.o 2embrane limitan interna, merupakan membrane hialin antara retina dan

 badan kaca. 

9

Page 10: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 10/34

4ambar ". 5apisan $etina

Saa( )ptik 

Saraf optic yang keluar dari polus posterior bola mata memba;a jenis

serabut saraf, yaitu saraf penglihat dan saraf pupilomotor. /elainan saraf optic

menggambarkan gangguan yang diakibatkan tekanan langsung atau tidak langsung

terhadap saraf optic ataupun perubahan toksik dan anoksik yang mempengaruhi

 penyaluran aliran listrik.

Sklea

Bagian putih bola mata yang bersama!sama dengan kornea merupakan

 pembungkus dan pelindung isi bola mata. Sclera berjalan dari papil saraf optic sampai

kornea. Sclera anterior ditutupi oleh + lapis jaringan ikat )askuler. Sclera mempunyai

kekuatan tertentu sehingga mempengaruhi pengukuran tekanan bola mata.

10

Page 11: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 11/34

4ambar *. -ris, Sklera dan Pupil

e. Anatomi 'on$$a )bita

 $ongga orbita adalah rongga yang berisi bola mata dan terdapat tulang

yang membentuk dinding orbita yaitu6 lakrimal, etmoid, sfenoid, frontal, dan dasar 

orbita yang terutama terdiri atas tulang maksila, bersama!sama tulang palatinum dan

3igomatikus. +

@oramen optic terletak pada apeks rongga orbita, dilalui oleh saraf optic,

arteri, )ena dan saraf simpatik yang berasal dari pleksus carotid. @isura orbita

superior di sudut orbita atas temporal dilalui oleh saraf lakrimal 7<8, saraf frontal 7<8,

saraf troklear 7-<8, saraf okulomotor 7---8, saraf nasosiliar 7<8, abdusen 7<-8, dan

arteri )ena oftalmik. @isura orbita inferior terletak di dasar tengan temporal orbita

dilalui oleh saraf infra!orbita dan 3igomatik dan arteri infra orbita. @ossa lakrimal

terletak di sebelah temporal atas tempat duduknya kelenjar lakrimal. +

11

Page 12: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 12/34

4ambar . $ongga :rbita

2.2 De(inisi En&o(talmitis

Endoftalmitis adalah radang purulent pada seluruh jaringan intraocular,

disertai dengan terbentuknya abses di dalam badan kaca. Bila terjadi peradangan

lanjut yang mengenai ke + dinding bola mata, maka keadaan ini disebut

 panoftalmitis."

Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat

infeksi setelah trauma atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Berbentuk radang

supuratif di dalam rongga mata dan struktur di dalamnya. Peradangan supuratif di

dalam bola mata akan memberikan abses di dalam badan kaca.1

2.* Epi&emiolo$i En&o(talmitis

Di Amerika Serikat, Endoftalmitis endogen jarang ditemukan, hanya !1" #

dari semua kasus endoftalmitis. $ata!rata kejadiannya adalah sekitra " per 1%%.%%%

dari semua pasien. Semenjak 1&'%, infeksi (andida dilaporkan akibat penggunaan

obat intra)ena. Endoftalmitis eksogen ditemukan sekitar *%# kasus setelah operasi

12

Page 13: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 13/34

intraocular. Biasanya muncul seminggu setelah operasis. Di Amerika Serikat,

endoftalmitis post katarak ditemukan sekitar %.1!%.+# operasi memiliki komplikasi,

 biasanya setelah + tahun. Endoftalmitis juga bisa terjadi setelah suntik inta)itreal,

meskipun hanya %.%&# perinjeksi. Endoftalmitis post trauma, ditemukan !1+ dari

semua kecelakaan okuler. -nsiden endoftalmitis dengan intraocular foreign bodies

sekitar !+1#. Endoftalmitis oleh karena operasi katarak dijumpai pada usia lebih '%

tahun.

2.+ Etiolo$i En&o(talmitis

Penyebab endoftalmitis supuratif adalah kuman dan jamur yang masuk 

 bersama trauma tembus 7eksogen8 atau sistemik melalui peredaran darah 7endogen8. 1

Endoftalmitis eksogen dapat terjadi akibat trauma tembus atau infeksi

sekunder pada tindakan pembedahan yang membuka bola mata. Endoftalmitis

endogen terjadi akibat penyebaran bakteri, jamur, ataupun parasite dari focus infeksi

di dalam tubuh. 1

Bakteri yang sering merupakan penyebab adalah stafilokok, streptokok,

 pneumokok, pseudomonas dan basil sublitis. 1

9amur yang sering mengakibatkan endoftalmitis supuratif adalah aktinomises,

aspergilus, fitomikosis sportrikum dan kokidioides. 1

2., Tipe En&o(talmitis

0erdapat tipe endoftalmitis, endogen dan eksogen

a8 Endoftalmitis endogen diakibatkan penyebaran bakteri dari tempat lain di

tubuh kita melalui aliran darah. b8 Endoftalmitis eksogen dapat terjadi akibat trauma tembus atau infeksi pada

tindakan pembedahan yang membuka bola mata. Endoftalmitis endogen

sangat jarang, hanya !1"# dari seluruh endoftalmitis. 1

13

Page 14: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 14/34

2.- Pato(isiolo$i En&o(talmitis

Endopthalmitis atau abses korpus )itreus adalah peradangan berat dalam bola

mata, biasanya akibat trauma mata atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Berbentuk 

radang supuratif dalam bola mata, dan akan mengakibatkan abses di badan kaca.

Endopthalmitis eksogen terjadi akibat trauma tembus atau infeksi sekunder pada

tindakan pembedahan yang membuka bola mata. Endopthalmitis endogen akibat

 penyebaran bakteri, jamur atau parasit dari focus infeksi dalam tubuh. 1

Peradangan oleh bakteri memberikan gambaran berupa rasa sakit yang sangat,

kelopak mata merah dan bengkak, bilik mata depan keruh, kadang disertai hipopion.

Di dalam badan kaca dapat ditemukan massa putih abu!abu hipopion ringan dan

 bentuk abses satelit di dalam badan kaca. 1

2. /ambaan Klinis

Bila infeksi disebabkan oleh bakteri maka perjalanan penyakit cepat serta

gejala timbul beberapa jam, gejala ini makin lama makin berat. Endoftalmitis

 baketeri pasca bedah dapat di lihat segera 71!+ hari8 sesudah pembedahan dengan

keluhan utama mata terasa sakit. Endoftalmitis yang disebabkan kuman yabg kurang

)irulen terlihat lambat sesudah pembedahan apalagi bila penderita sudah diberi

antibiotik. Bila penyebabnya jamur maka perjalan penyakit perlahan!lahan, malahan

kadang!kadang gejala mulai beberapa minggu kemudian. +

/eluhan berupa kemunduran tajam penglihatan yang diseratai dengan rasa

sakit merupakan keluhan yang menonjol pada endoftalmitis. 0erdapat edema

 palpebra, konjungti)a kemotik dengan kekeluhan kornea yang ringan.  +

0erdapat kekeruhan dalam bilik mata berupa flare ataupun hipopion. Badan

kaca keruh dan kadang terdapat abses di dalam badan kaca. /ekeruhan didalam

 badan kaca akan memberikan refleks ber;arna putih pada pupil sehingga gambaran

seperti retinoblastoma atau pseudoretonoblastoma terutama pada anak!anak. Badan

kaca merupakan tempat peradangan ;alaupun tempat masuk trauma dari depan. +

14

Page 15: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 15/34

Pada endoftalmitis bila telah terdapt hipopion maka keadan endoftalmitis

sudah lanjut sehingga prognosis nya sudah buruk. Endoftalmitis memerlukan

diagnosis dini yang cepat untuk menghindari keadaan yang biasanya berakhir dengan

kebutaan. Endoftalmitis yang yang sebabkan kuman yang kurang )irulen tidak 

terlihat satu minggu sampai beberapa minggu sesudah trauma atau pembedahan.

Demikian pula infeksi jamur dapat terlihat sesudah beberapa hari atau minggu.

Endoftalmitis akibat jamur berjalan lambat, tidak sakit dan dengan gejala dibagian

luar bola mata yang enteng. 0erdapat iridosiklitia dan )itreitis prognosis yang tidak 

 bereaksi terhadap pengobatan dan obat anti radang. +

2.0 Dia$nosis En&o(talmitis

A. Anamnesis

Bila infeksi disebabkan oleh bakteri maka perjalanan penyakit cepat

serta gejala timbul beberapa jam, gejala ini makin lama makin berat. +

Endoftalmitis baketeri pasca bedah dapat di lihat segera 71!+ hari8

sesudah pembedahan dengan keluhan utama mata terasa sakit. +

Bila penyebabnya jamur maka perjalan penyakit perlahan!lahan,

malahan kadang!kadang gejala mulai beberapa minggu kemudian. +

/eluhan berupa kemunduran tajam penglihatan yang diseratai dengan

rasa sakit merupakan keluhan yang menonjol pada endoftalmitis. 0erdapat

edema palpebra, konjungti)a kemotik dengan kekeluhan kornea yang ringan.

Badan kaca keruh dan kadang terdapat abses di dalam badan kaca. /ekeruhan

didalam badan kaca akan memberikan refleks ber;arna putih pada pupil

sehingga gambaran seperti retinoblastoma atau pseudoretonoblastoma. +

Endoftalmitis yang yang sebabkan kuman yang kurang )irulen tidak 

terlihat satu minggu sampai beberapa minggu sesudah trauma atau

 pembedahan. Demikian pula infeksi jamur dapat terlihat sesudah beberapa

hari atau minggu. Endoftalmitis akibat jamur berjalan lambat, tidak sakit dan

dengan gejala dibagian luar bola mata yang enteng.+

15

Page 16: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 16/34

B. Pemeiksaan Pen#n"an$

Pemeriksaan yang perlu dilakukan pada setiap endoftalmitis ialah

mengambil cairan mata atau badan kaca untuk pemeriksaan kuman penyebab.

sebaiknya dilakukan +

Bahan dibiakan dalam agar darah, agar coklat ataupun dalam larutan

thiaglycolat  pada suhu + derajat selcius 7suhu badan8. Agar sabouraud dan

agar darah dipakai untuk membiakan jamur pada suhu " derajat 7suhu

kamar8. +

Pemeriksaan :ftalmoskopi di perlukan untuk melihat bagian mata

dalam mata yang meliputi, fundus dimana terdiri dari retina, diskus optikus,

macula dan pembuluh darah.

Bila dengan pemeriksaan oftalmoskop, fundus tidak terlihat. 2aka

dapat dilakukan pemeriksaan =S4. Dengan pemeriksaan =ltrasonografi

74elombang suara ultra8 dapat digunakan untuk mengukur dimensi dan

struktur okuler. Dapat mengetahui apakah ada benda asing alam bola mata

atau tidak. Pemindaian ultrasonografi dapat digunakan untuk mengukur 

kedalaman dan bentuk bola mata sebelum pemasangan implant lensa

intraokuler sehingga dapat diperoleh refraksi yang tepat.

2. Dia$nosis Ban&in$ En&o(talmitis

Diagnosis banding endoftalmitis adalah6

• (a)ernous Sinus 0hrombosis

• (orneal 5aceration

(orneal =lceration dan =lcerati)e /eratitis pada Emergency 2edicine

• Emergency (are of (orneal Abrasion

• 4lobe $upture

16

Page 17: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 17/34

• erpes ?oster :phthalmicus

-nfecti)e Endocarditis

• -ritis dan =)eitis

• Postoperati)e inflammation

2.1 Penatalaksanaan

a8 Antibiotik diberikan sebagai6

o Suntikan periokular atau subkonjungti)a

o Sistemik, ampisilin grhari dan kloramfenikol + grhari

o Sesuai kausa6

! Stafilococcus6 basitrasin topical, metisilin subkonjungti)a dan i)

! Pneumococcus, Streptococcus dan Stafilococcus6 penisilin 4, topical,

subkonjungti)a, i)

! Batang gram negati)e lain6 gentamisin

! 9amur6 amfoterisin intra)ena, subkonjungti)a, i)

 b8 Siklopegik + kali sehari tetes mata

c8 Antobiotika intra)itreal bila sarana memungkinkan untuk melakukannyad8 /ortikosteroid diberikan dengan berhati!hati

Pembedahan

E)iserasi yaitu mengeluarkan seluruh isi bola mata dan abses dalam bola mata

dilakukan bila pengobatan dengan obat gagal.

Enukleasi yaitu mengeluarkan bola mata dengan memotong otot penggerak 

mata serta saraf optic dilakukan bila keadaan mata sudah tenang atau telah terjadi

ftisis bulbi.

/adang!kadang dilakukan drainase untuk mengeluarkan nanah. +

2.11 Pen3#lit En&o(talmitis

17

Page 18: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 18/34

Penyulit endoftalmitis adalah bila proses peradangan mengenai ketiga lapisan

mata 7retina, koroid dan sclera8 dan badan kaca maka akan mengakibatkan

 panoftalmitis. 1,+,*

2.12 Po$nosis En&o(talmitis

Prognosis endoftalmitis dan panoftalmitis sangat buruk terutama bila

disebabkan jamur atau parasite. Bila penyebabnya bakteri dan mendapat pengobatan

yang tepat, maka hasil akan baik, sedangkan bila terlambat maka hasilnya sangat

tidak memuaskan. Diagnosis dini dan pemberian obat yang tepat dan cepat adalah

cara untuk menangani penderita dengan endoftalmitis sehingga dapat terhindar dari

kebutaan.1,+

18

Page 19: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 19/34

BAB III

LAP)'AN KASUS

ANAMNESIS P'IBADI

 >ama 6 Duth 2an

=mur 6 * tahun

9enis /elamin 6 5aki!laki

Pekerjaan 6 Petani

Alamat 6 Desa Perapat Batu >unggul, >AD

 >o. 2$. 6 &.&."

0gl. 2asuk $S 6 " >o)ember %1"

ANAMNESIS PEN4AKIT

/eluhan =tama 6 2ata kiri merah

0elaah 6 al ini dialami pasien sejak C + hari yang lalu. $i;ayat

terkena tanaman padi + minggu yang lalu. $i;ayat mata

dikucek!kucek 78, mata merah 78, silau 78, kabur 78,$i;ayat penggunaan obat tetes mata tidak jelas. Pasien

merupakan rujukan dari $S /ota (ane.

$P0 6 !

$P: 6 !

19

Page 20: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 20/34

A.<.:.D 6 "*% A.<.:.S 6 1+%%

/or. Sph 6 ! /or. Sph 6 !

(yl 6 ! (yl 6 !

2enjadi 6 ! 2enjadi 6 !

/2B 6 ! /2B 6 !

0:D 6 tdp 0:S 6 tdp

STATUS P'ESENT

Sensorium 6 (ompos mentis Anemis 6 7!8

0ekanan Darah 6 1%%mmg -kterik 6 7!8

@rekuensi >adi 6 '% menit Dyspnoe 6 7!8

@rekuensi >afas 6 % menit Sianosis 6 7!8

0emperatur 6 +*,o( Edema 6 7!8

STATUS /ENE'ALISATA

/epala 6 2ata 6 Pada Status :phthalmicus

idung 6 0idak dijumpai kelainan

5eher 6 0idak dijumpai kelainan

0hora 6 0idak dijumpai kelainan

Abdomen 6 0idak dijumpai kelainan

Ekstr Sup-nf 6 0idak dijumpai kelainan

20

Page 21: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 21/34

STATUS )PHTHALMI5US

PEME'IKSAAN )5ULI DE6T'A )5ULI SINIST'A

<isus +*% 1+%%

Posisi :rthoforia :rthoforia

Palpebra Superior Blepharospasme 7!8, sekret 7!8Blepharospasme 78, sekret

78

Palpebra -nferior Blepharospasme 7!8, sekret 7!8Blepharospasme 78, sekret

78

(onj. 0ars.

Superior iperemis 7!8 iperemis 78

(onj. 0ars. -nferior  iperemis 7!8 iperemis 78

(onj. Bulbi -njeksi siliar 7!8

-njeksi konjungti)a 7!8

-njeksi konjungti)a 78

-njeksi siliar 78

(ornea -nfiltrate 7!8 Defek hampir seluruh

marginal. Abses 78 total.

/esan 6 /orneamalasia

(:A Sedang Sulit dinilai

Pupil Bulat, regular, $( 78, F !+

mm

Sulit dinilai

-ris (oklat Sulit dinilai

5ensa 9ernih Sulit dinilai

(orpus <itreum 0idak dilakukan pemeriksaan 0idak dilakukan pemeriksaan

21

Page 22: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 22/34

@undus :culi 0idak dilakukan pemeriksaan 0idak dilakukan pemeriksaan

4ambar 

 

DIA/N)SIS 6 Endophthalmitis :S

ANJU'AN 6 ! 9aga kebersihan mata

! 0idak menggosok!gosok mata

! 2emakai kacamata pelindung! 2emakai obat secara teratur 

'EN5ANA 6 ! $a;at -nap

! =S4 orbita sinista

! E)iscerasi

TE'API  6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S

! (. >atacent ED 1 gtt jam :S! (. 0ropin 1# ED gtt - :S

! (iprofloacin "% mg

22

Page 23: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 23/34

! As. 2afenamat + "%% mg

! 2etyl Prednisolon + mg

! $anitidine 1 tab.

7)LL)8 UP

Tan$$al 9 2- No%embe 21,

S 6 2ata merah, >yeri 78

: 6 <:D 6 **% 7bedside8

23

Page 24: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 24/34

  <:S 6 1+%% 7bedside8

  Status :phthalmicus :S

  Palpebra Superior 6 Blepharospasme 78

  Palpebra -nferior 6 Blepharospasme 78

  (onjungti)a 0arsalis Superior 6 iperemis 78

  (onjungti)a 0arsalis -nferior 6 iperemis 78

  (onjungti)a Bulbi 6 -nj. (onjungti)a 78 -nj. Silier 78

  (ornea 6 Defek hampir seluruh marginalAbses 78 total

  (:A 6 Sulit Dinilai

  -ris 6 Sulit Dinilai

  Pupil 6 Sulit Dinilai

  5ensa 6 Sulit Dinilai

A 6 Endophtalmitis :S

P 6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S

  ! (. >atacent ED 1 gtt jam :S

  ! (iprofloacin "%% mg 1

  ! Asam 2efenamat "%% mg +1

  ! $anitidine 1"% mg 1

24

Page 25: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 25/34

$ 6 ! @oto 0horaks PA

  ! E/4

  ! /onsul -nterna

  ! /onsul Anastesi

asil 5aboratorium

! HB( $B( 4B (0 2(< 2( 2(( P50 5ED

1.% ," 1+,'% +*,&% +,% &,1% +,% ".%%% +,%%

! Haktu Protrombin ->$ AP00

1+,+ detik 1,% ! +%,1

! >atrium /alium (hlorida

1+ +," 11

! S4:0 S4P0 Alk. Phosp. 0ot. Bil. Dir. Bil =r (r =ric Acid /4D

Adr.

1& " %," %,1 " %,* +,% %1

Tan$$al 9 2 No%embe 21,

S 6 2ata merah, >yeri 78

: 6 Status :phthalmicus :S

  Palpebra Superior 6 Blepharospasme 78

  Palpebra -nferior 6 Blepharospasme 78

25

Page 26: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 26/34

  (onjungti)a 0arsalis Superior 6 iperemis 78

  (onjungti)a 0arsalis -nferior 6 iperemis 78

  (onjungti)a Bulbi 6 -nj. (onjungti)a 78 -nj. Silier 78

  (ornea 6 Defek hampir seluruh marginalAbses 78 total

  (:A 6 Sulit Dinilai

  -ris 6 Sulit Dinilai

  Pupil 6 Sulit Dinilai

  5ensa 6 Sulit Dinilai

A 6 Endophtalmitis :S

P 6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S

  ! (. >atacent ED 1 gtt jam :S

  ! Asam 2efenamat "%% mg +1

  ! $anitidine 1"% mg 1

asil @oto 0horaks PA 6 (ardiomegali dengan Efusi Pleura /iri 0B Paru Aktif 

asil E/4 6 Sinus $hytme

Tan$$al 9 20 No%embe 21,

S 6 2ata merah, >yeri 78

: 6 Status :phthalmicus :S

  Palpebra Superior 6 Dalam Batas >ormal

  Palpebra -nferior 6 Dalam Batas >ormal

26

Page 27: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 27/34

  (onjungti)a 0arsalis Superior 6 iperemis 78

  (onjungti)a 0arsalis -nferior 6 iperemis 78

  (onjungti)a Bulbi 6 -nj. (onjungti)a 78 -nj. Silier 78

  (ornea 6 Defek hampir seluruh marginalAbses 78 total

  (:A 6 Sulit Dinilai

  -ris 6 Sulit Dinilai

  Pupil 6 Sulit Dinilai

  5ensa 6 Sulit Dinilai

A 6 Endophtalmitis :S

P 6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S

  ! (. >atacent ED 1 gtt jam :S

  ! Asam 2efenamat "%% mg +1

  ! $anitidine 1"% mg 1

Tan$$al 9 2 No%embe 21,

S 6 2ata merah, >yeri 78

: 6 Status :phthalmicus :S

  Palpebra Superior 6 Dalam Batas >ormal

  Palpebra -nferior 6 Dalam Batas >ormal

27

Page 28: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 28/34

  (onjungti)a 0arsalis Superior 6 iperemis 78

  (onjungti)a 0arsalis -nferior 6 iperemis 78

  (onjungti)a Bulbi 6 -nj. (onjungti)a 78 -nj. Silier 78

  (ornea 6 Defek hampir seluruh marginalAbses 78 total

  (:A 6 Sulit Dinilai

  -ris 6 Sulit Dinilai

  Pupil 6 Sulit Dinilai

  5ensa 6 Sulit Dinilai

A 6 Endophtalmitis :S

P 6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S

  ! (. >atacent ED 1 gtt jam :S

  ! Asam 2efenamat "%% mg +1

  ! $anitidine 1"% mg 1

Tan$$al 9 * No%embe 21,

S 6 2ata merah, >yeri 78

: 6 Status :phthalmicus :S

  Palpebra Superior 6 Dalam Batas >ormal

  Palpebra -nferior 6 Dalam Batas >ormal

28

Page 29: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 29/34

  (onjungti)a 0arsalis Superior 6 iperemis 78

  (onjungti)a 0arsalis -nferior 6 iperemis 78

  (onjungti)a Bulbi 6 -nj. (onjungti)a 78 -nj. Silier 78

  (ornea 6 Defek hampir seluruh marginalAbses 78 total

  (:A 6 Sulit Dinilai

  -ris 6 Sulit Dinilai

  Pupil 6 Sulit Dinilai

  5ensa 6 Sulit Dinilai

A 6 Endophtalmitis :S

P 6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S

  ! (. >atacent ED 1 gtt jam :S

  ! Asam 2efenamat "%% mg +1

  ! $anitidine 1"% mg 1

$ 6 ! /onsul Anastesi

  ! E)iscerasi :S (5/ 7(angkok 5emak /ulit8 tanggal 1 Desember %1"

Tan$$al 9 1 Desembe 21,

S 6 2ata merah, >yeri 78

: 6 Status :phthalmicus :S

  Palpebra Superior 6 Dalam Batas >ormal

  Palpebra -nferior 6 Dalam Batas >ormal

29

Page 30: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 30/34

  (onjungti)a 0arsalis Superior 6 iperemis 78

  (onjungti)a 0arsalis -nferior 6 iperemis 78

  (onjungti)a Bulbi 6 -nj. (onjungti)a 78 -nj. Silier 78

  (ornea 6 Defek hampir seluruh marginalAbses 78 total

  (:A 6 Sulit Dinilai

  -ris 6 Sulit Dinilai

  Pupil 6 Sulit Dinilai

  5ensa 6 Sulit Dinilai

A 6 Endophtalmitis :S

P 6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S

  ! (. >atacent ED 1 gtt jam :S

  ! Asam 2efenamat "%% mg +1

  ! $anitidine 1"% mg 1

$ 6 ! E)iscerasi :S (5/ 7(angkok 5emak /ulit8 tanggal 1 Desember %1"

Tan$$al 9 2 Desembe 21,

S 6 Post :perasi 1

: 6 Status :phthalmicus :S

  2ata dalam keadaan di)erband

A 6 Post E)iscerasi :S

30

Page 31: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 31/34

P 6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S

  ! 4entamicin E: opplicated - :S

! (iprofloacine "%% mg 1

  ! Asam 2efenamat "%% mg +1

Tan$$al 9 * Desembe 21,

S 6 Post :perasi

: 6 Status :phthalmicus :S

  2ata dalam keadaan di)erband

A 6 Post E)iscerasi :S

P 6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S

  ! 4entamicin E: opplicated - :S

! (iprofloacine "%% mg 1

  ! Asam 2efenamat "%% mg +1

Tan$$al 9 + Desembe 21,

S 6 Post :perasi +

: 6 Status :phthalmicus :S

  2ata dalam keadaan di)erband

A 6 Post E)iscerasi :S

31

Page 32: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 32/34

P 6 ! (. 5@G ED 1gttjam :S

  ! 4entamicin E: opplicated - :S

! (iprofloacine "%% mg 1

  ! Asam 2efenamat "%% mg +1

Pasien PBJ tan$$al , Desembe 21, &en$an obat p#lan$ 9

! 5. L76 ED 1$tt:"am )S

! /entami!in E) 2 obt#ans I )S

! Asam Me(enamat , m$ *;1

BAB I<

KESIMPULAN

Endoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata, biasanya akibat

infeksi setelah trauma atau bedah, atau endogen akibat sepsis. Berbentuk radang

supuratif di dalam rongga mata dan struktur di dalamnya.

32

Page 33: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 33/34

Di Amerika Serikat, Endoftalmitis endogen jarang ditemukan, hanya !1" #

dari semua kasus endoftalmitis. $ata!rata kejadiannya adalah sekitra " per 1%%.%%%

dari semua pasien. Endoftalmitis eksogen ditemukan sekitar *%# kasus setelah

operasi intraocular. Biasanya muncul seminggu setelah operasis.

/eluhan berupa kemunduran tajam penglihatan yang diseratai dengan rasa

sakit merupakan keluhan yang menonjol pada endoftalmitis. 0erdapat edema

 palpebra, konjungti)a kemotik dengan kekeluhan kornea yang ringan. Pemeriksaan

yang perlu dilakukan pada setiap endoftalmitis ialah mengambil cairan mata atau

 badan kaca untuk pemeriksaan kuman penyebab. sebaiknya dilakukan pemerikasaan

sediaan hapus dan biakan dari bagian segmen anterior bola mata.

Penatalaksanaan pada kasus endoftalmitis dapat diberikan antibiotic sesuai

 penyebabnya, siklopegik dan kortikosteroid secara hati!hati. 0indakan pembedahan

 pada endoftalmitis dapat berupa e)iserasi yaitu mengeluarkan seluruh isi bola mata

dan abses dalam bola mata dilakukan bila pengobatan dengan obat gagal, atau

enukleasi yaitu mengeluarkan bola mata dengan memotong otot penggerak mata serta

saraf optic dilakukan bila keadaan mata sudah tenang atau telah terjadi ftisis bulbi.

/adang!kadang dilakukan drainase untuk mengeluarkan nanah.

DA7TA' PUSTAKA

1. -lyas, Sidarta.  Endoftalmitis in Ilmu Penyakit Mata Edisi Ketiga. 9akarta6 Balai

Penerbit @/=-. %1%. P6 1"!'

. Egan, Daniel 9.  Endophthalmitis. A)ailable on

http6emedicine.medscape.comarticle&&+1!o)er)ie;cited on December ,

%1"

33

Page 34: LAPKAS

7/21/2019 LAPKAS

http://slidepdf.com/reader/full/lapkas-56d97af803c7d 34/34

+. -lyas, Sidarta. Endoftalmitis in Kedaruratan Dalam Ilmu Penyakit Mata. 9akarta6

Balai Penerbit @/=-. %%". P6 &1!*

. -lyas, Sidarta.  Anatomi dan Fisiologi Mata in Ilmu Penyakit Mata Edisi Ketiga.

9akarta6 Balai Penerbit @/=-. %1%. P6 1!1+

". -lyas, Sidarta.  Endoftalmitis in Ilmu Penyakit Mata Edisi Kedua.  9akarta6 Balai

Penerbit @/=-. %%+. P6 &'!1%1

*. -lyas, Sidarta, 2u3akkir 0an3il, Salamun, ?ainal A3har.  Endoftalmitis Non

Supuratif dan Supuratif in Sari Ilmu Penyakit Mata.  9akarta6 Balai Penerbit

@/=-. %%'. P6 *!%