Kultur Suspensi Sel+Diskusi (part 1)

11
Kultur Suspensi Sel+Diskusi (part 1) Nadira Putri Pinasthika 1306370814

description

Kultur sel

Transcript of Kultur Suspensi Sel+Diskusi (part 1)

Page 1: Kultur Suspensi Sel+Diskusi (part 1)

Kultur Suspensi Sel+Diskusi (part 1)

Nadira Putri Pinasthika1306370814

Page 2: Kultur Suspensi Sel+Diskusi (part 1)

Kultur Suspensi Sel• Tujuan penelitian biokimia dari fisiologi sel, pertumbuhan,

metabolisme, fusi protoplas, transformasi dan pada skala besar atau menengah digunakan untuk produksi metabolit sekunder.

Kultur Suspensi Sel

Batch cultures: sel-sel ditumbuhkan dengan

pemberian nutrisi dalam medium dengan volume

tertentu sampai tumbuh.

Continous cultures: sel ditumbuhkan dan dipelihara di dalam media nutrisi steril yang

selalu di ganti-ganti.

Page 3: Kultur Suspensi Sel+Diskusi (part 1)

Kultur Batch

• Batch cultures dimulai dengan inokulasi sel ke dalam media nutrisi dengan volume tertentu.

• Selama pertumbuhan jumlah sel akan meningkat sampai nutrisi di dalam media habis atau terjadi akumulasi zat penghambat.

Page 4: Kultur Suspensi Sel+Diskusi (part 1)

Kultur Continuous• Tujuan untuk

memperoleh keseimbangan pertumbuhan, karena dalam Batch cultures sulit untuk mendapatkan tingkat produksi yang stabil dengan sel-sel baru yang mempunyai ukuran tetap dan komposisi yang seimbang.

Page 5: Kultur Suspensi Sel+Diskusi (part 1)

Kultur Suspensi Sel pada Passlifora alatas

• Eksplan daun yang telah diberi 28,9 µM PIC.• Setelah 60 hari, kultur dibedakan berdasarkan

perlakuan yang diberikan. Beberapa kultur dibiakkan dengan cahaya, sedangkan sisanya dibiakkan dalam keadaan gelap.

• Masing-masing perlakuan akan memberikan hasil yang berbeda

Page 6: Kultur Suspensi Sel+Diskusi (part 1)

• Sel suspensi yang diberi cahaya telah memasuki fasa eksponensial setelah 3 hari pengkulturan. Pola ini diatur hingga hari ke-10, saat kultur meningkat 3 kali lipat dari jumlah akumulasi biomassa (Fig 3a)

• Sedangkan, kultur yang tidak diberikan cahaya sama sekali memasuki fasa eksponensial antara hari ke-15 dan ke-20, juga dengan peningkatan jumlah akumulasi biomassa sebanyak 3 kali lipat (Fig 3b).

Page 7: Kultur Suspensi Sel+Diskusi (part 1)

Diskusi

• Studi kultur jaringan sebelumnya dengan P. alata telah dilakukan, baik dengan eksplan dari tanaman rumah kaca atau dari bibit aksenik

• P. alata (bunga markisa) memiliki nilai ekonomi yang terus meningkat, sehingga kultur in vitro untuk spesies sangat marak. Namun, beberapa studi bertujuan untuk mengembangkan kultur in vitro ini sebagai alat propagasi dan konservasi.

• Metode kultur P. alata yang efisien sejauh ini belum dapat tercapai.

Sumber: https://www.rhs.org.uk

Page 8: Kultur Suspensi Sel+Diskusi (part 1)

• Tanaman ini tidak memerlukan langkah disinfestasi, dan biasanya melepaskan senyawa fenolik yang lebih sedikit, dimana senyawa ini dapat mempengaruhi efisiensi regenerasi in vitro secara negatif.

• Sebuah aspek penting dari pekerjaan ini adalah penggunaan tanaman in vitro yang diperoleh dari apeks pucuk yang dipotong dari bibit.

• Keuntungan utama dari pendekatan ini adalah tersedianya sejumlah besar individu yang secara fisiologis seragam, dan tidak adanya variasi musiman.

Page 9: Kultur Suspensi Sel+Diskusi (part 1)

• Namun, kesulitan memperoleh kultur utama P. alata adalah kesulitan pada pemanjangan tunas dimana dapat merusak penggunaannya sebagai sumber eksplan.

• Beberapa penulis telah mengungkapkan bahwa penggunaan GA3 dapat meningkatkan kualitas pemanjangan tunas.

• Di sisi lain, Trevisan dan Mendes (2005), Dornelas dan Vieira (1994), dan Hall dkk. (2000) melaporkan peningkatan produksi tunas adventif dan pemanjangan tunas P. edulis f. flavicarpa dengan adanya air kelapa 10%.

Page 10: Kultur Suspensi Sel+Diskusi (part 1)

• Dalam jurnal ini, penambahan GA3 mengurangi perkembangan tunas dan akar (data tidak ditunjukkan), sedangkan keberadaan air kelapa meningkatkan laju pemanjangan tunas dan jumlah node per tunas.

Page 11: Kultur Suspensi Sel+Diskusi (part 1)

Referensi

• Hutami, Sri. 2009. TINJAUAN: Penggunaan Suspensi Sel dalam Kultur In Vitro. Bogor: BB-Biogen

• Rifa’i, Mien. A. 2004. Kamus Biologi. Jakarta: Balai Pustaka