01. Suspensi

43
Matakuliah Matakuliah Teknologi Sediaan Farmasi 2 Teknologi Sediaan Farmasi 2 ( 316H513 ) ( 316H513 ) Dosen : Dosen : Dra. Ermina Pakki, MSi, Apt Dra. Ermina Pakki, MSi, Apt Dra. Aisyah Fatmawaty, Apt Dra. Aisyah Fatmawaty, Apt Dr. Faizal Attamimi, MSi Dr. Faizal Attamimi, MSi

Transcript of 01. Suspensi

Page 1: 01. Suspensi

MatakuliahMatakuliahTeknologi Sediaan Farmasi 2 ( 316H513 )Teknologi Sediaan Farmasi 2 ( 316H513 )

Dosen :Dosen :Dra. Ermina Pakki, MSi, AptDra. Ermina Pakki, MSi, AptDra. Aisyah Fatmawaty, AptDra. Aisyah Fatmawaty, Apt

Dr. Faizal Attamimi, MSiDr. Faizal Attamimi, MSi

Page 2: 01. Suspensi

Nama matakuliah : Teknologi Sediaan Farmasi Nama matakuliah : Teknologi Sediaan Farmasi 22

Kode matakuliah : 316H513Kode matakuliah : 316H513SKS : 3SKS : 3Tujuan Instruksional Umum :Tujuan Instruksional Umum : Setelah menyelesaikan mk ini, mhs Setelah menyelesaikan mk ini, mhs diharapkan dapatdiharapkan dapat menerapkan dasar-dasar pengetahuan ttg menerapkan dasar-dasar pengetahuan ttg sed semipadatsed semipadat dan cair dlm penyusunan formulasi yg benar dan cair dlm penyusunan formulasi yg benar & rasional& rasionalDeskripsi matakuliah :Deskripsi matakuliah : Matakuliah ini membahas tentang bentuk-Matakuliah ini membahas tentang bentuk-bentuk bentuk sediaan semipadat dan cair serta dasar-sediaan semipadat dan cair serta dasar-dasar dasar perancangan formulasi berskala kecil untuk perancangan formulasi berskala kecil untuk penerapanpenerapan di industri farmasi.di industri farmasi. U/ mengikuti matakuliah ini, mahasiswa U/ mengikuti matakuliah ini, mahasiswa diharapkandiharapkan telah menyelesaikan matakuliah Farmasi telah menyelesaikan matakuliah Farmasi FisikaFisika

Garis Besar Program PengajaranGaris Besar Program Pengajaran

Page 3: 01. Suspensi

Kontrak PerkuliahanKontrak PerkuliahanMatakuliah Teknologi Sediaan Farmasi 2 Matakuliah Teknologi Sediaan Farmasi 2

(316H513)(316H513)

1.1.Manfaat Materi perkuliahan :Manfaat Materi perkuliahan : Perkuliahan ini membahas tentang Perkuliahan ini membahas tentang

4.4.

Page 4: 01. Suspensi

PUSTAKAPUSTAKA

Page 5: 01. Suspensi

1. Winfield, A. J., “Pharmaceutical Practice“ 1. Winfield, A. J., “Pharmaceutical Practice“ ( 2004 )( 2004 )2. Mollet, H., “Formulation Technology” 2. Mollet, H., “Formulation Technology”

( 2001 )( 2001 )3. Ansel, C. H., “ Pharmaceutical Dosage 3. Ansel, C. H., “ Pharmaceutical Dosage FormsForms and Drug Delivery Systems” ( 1999 ) and Drug Delivery Systems” ( 1999 )4. Lieberman, H. A., “Pharmaceutical 4. Lieberman, H. A., “Pharmaceutical DosageDosage Forms : Disperse Systems, Vol. 1, 2” Forms : Disperse Systems, Vol. 1, 2” ( 1996 )( 1996 )5. Aulton, M. E., “Pharmaceutics : The 5. Aulton, M. E., “Pharmaceutics : The Science ofScience of Dosage Form Design” ( 1996 ) Dosage Form Design” ( 1996 )

Page 6: 01. Suspensi

7. Farmakope Indonesia Ed. IV ( 1995 )7. Farmakope Indonesia Ed. IV ( 1995 )

8. Martin, A., “Physical Pharmacy” ( 1993 )8. Martin, A., “Physical Pharmacy” ( 1993 )9. Banker, G. S., “Modern Pharmaceutics” ( 9. Banker, G. S., “Modern Pharmaceutics” ( 1990 )1990 )

6. Lachman, L., “The Theory and Practice of6. Lachman, L., “The Theory and Practice of Industrial Pharmacy” ( 1986 ) Industrial Pharmacy” ( 1986 )

Page 7: 01. Suspensi

PENGERTIANPENGERTIANSUSPENSISUSPENSI

Page 8: 01. Suspensi

F. I. ed IV : Sediaan F. I. ed IV : Sediaan caircair yang mengandung yang mengandung partikelpartikel padat tidak larut yang padat tidak larut yang terdispersiterdispersi dalam dalam Fase cairFase cair

Apa ituSuspens

i?

Lachman : Sistem Heterogen yang terdiri Lachman : Sistem Heterogen yang terdiri dari 2 fasadari 2 fasa yaitu fasa kontinu atau fasa luar yaitu fasa kontinu atau fasa luar biasanyabiasanya berbentuk cair atau semipadat, berbentuk cair atau semipadat, sedangkansedangkan fasa terdispersi a/ fasa dalam fasa terdispersi a/ fasa dalam terdiri dariterdiri dari partikel yg tidak larut partikel yg tidak larut terdispersi di-terdispersi di- seluruh fasa kontinu seluruh fasa kontinu

Page 9: 01. Suspensi

DIAMETER PARTIKELDIAMETER PARTIKELSUSPENSISUSPENSI

Page 10: 01. Suspensi

Suspensi Kasar :Suspensi Kasar :

Suspensi Koloid :Suspensi Koloid :

> 1 µm> 1 µmUmumnya 10 – 50 Umumnya 10 – 50 µmµm

< 1 µm< 1 µm Umumnya 1,0 µm & Umumnya 1,0 µm & 0,5 µm0,5 µm

Page 11: 01. Suspensi

ROUTES OFROUTES OFADMINISTRATIONADMINISTRATION

Page 12: 01. Suspensi

Oral Contoh : Susp Kloramfenikol, Rifampisin, asam mefenamat, dll

Page 13: 01. Suspensi

Ocular Contoh : susp hidrokortison asetat, neomicyn

Page 14: 01. Suspensi

Otic Contoh : suspensi

hidrokortison

Page 15: 01. Suspensi

Parenteral Contoh : susp Penicillin G

( i.m )

Page 16: 01. Suspensi

Rectal Contoh : susp Paranitro

Sulfathiazol

Page 17: 01. Suspensi

Topical

Page 18: 01. Suspensi

Aerosol

Page 19: 01. Suspensi

Inhalasi

Page 20: 01. Suspensi

ALASAN PENGGUNAANALASAN PENGGUNAANSUSPENSI DALAM FARMASISUSPENSI DALAM FARMASI

Page 21: 01. Suspensi

1.1.Zat berkhasiat tidak larut dalam air Zat berkhasiat tidak larut dalam air atau mempunyai kelarutan rendahatau mempunyai kelarutan rendah

2. Zat berkhasiat yang tidak enak atau 2. Zat berkhasiat yang tidak enak atau pahitpahit

dalam bentuk larutan dibuat derivat dalam bentuk larutan dibuat derivat yangyang

tidak laruttidak larutContoh :Contoh :

Kloramphenikol base larut dalam air, Kloramphenikol base larut dalam air, rasa pahitrasa pahit

Bentuk esterBentuk ester

Kloramphenikol Palmitat yang tidak Kloramphenikol Palmitat yang tidak larut,larut,

tidak pahit dibuat suspensitidak pahit dibuat suspensi

Page 22: 01. Suspensi

3. Mengurangi proses penguraian zat 3. Mengurangi proses penguraian zat aktif dalam airaktif dalam air

Contoh :Contoh :

Oxytetrasiklin HCl ( larut dalam air )Oxytetrasiklin HCl ( larut dalam air )

mudah terhidrolisismudah terhidrolisis

Oxytetrasiklin Oxytetrasiklin CaCa

tidak larut dalam tidak larut dalam airairstabilstabil

Page 23: 01. Suspensi

4. Kontak zat padat dengan medium 4. Kontak zat padat dengan medium dispersi dipersingkatdispersi dipersingkat

Ampisilin Sirup Ampisilin Sirup KeringKering

5. Partikel halus yang terdispersi 5. Partikel halus yang terdispersi memberikan luas permukaan yang memberikan luas permukaan yang besar di dalam saluran pencernaanbesar di dalam saluran pencernaan

Contoh : Kaolin, Mg Carbonat, Mg Contoh : Kaolin, Mg Carbonat, Mg TrisilikatTrisilikat

Page 24: 01. Suspensi

6. Zat berkhasiat yang tidak stabil 6. Zat berkhasiat yang tidak stabil dalam airdalam airmenggunakan medium non airmenggunakan medium non air

Contoh :Contoh :

Tetrasikilin HCl dalam minyak kelapa Tetrasikilin HCl dalam minyak kelapa (Ocular)(Ocular)Phenoxymethil Penicilin dalam minyak Phenoxymethil Penicilin dalam minyak kelapakelapa

( Oral )( Oral )

Page 25: 01. Suspensi

7. Beberapa suspensi yang medium 7. Beberapa suspensi yang medium pembawanyapembawanya

adalah semipadat, digunakan basis adalah semipadat, digunakan basis lemaklemakTetrasiklin HCl dalam basis Tetrasiklin HCl dalam basis

lemaklemakPasta mengandung padatan yang Pasta mengandung padatan yang terdispersi dalam basis parafinterdispersi dalam basis parafin

Suspensi obat padat dalam basis Suspensi obat padat dalam basis emulsiemulsi

contoh : Krim Zinccontoh : Krim Zinc

Page 26: 01. Suspensi

8. Untuk memperpanjang pelepasan 8. Untuk memperpanjang pelepasan obat menggunakan pembawa minyakobat menggunakan pembawa minyak

vaksin imun, vaksin tetanus, vaksin imun, vaksin tetanus, zink insulin, medroxy zink insulin, medroxy

progesteron asetatprogesteron asetat9. Suspensi Barium Sulfat untuk kontras 9. Suspensi Barium Sulfat untuk kontras

dalam pemeriksaan X-raydalam pemeriksaan X-ray

Page 27: 01. Suspensi

KELEBIHAN DANKELEBIHAN DANKEKURANGAN SUSPENSIKEKURANGAN SUSPENSI

Page 28: 01. Suspensi

KELEBIHAN :KELEBIHAN :

1. Waktu paruh obat ( t-1. Waktu paruh obat ( t-½½ ) lebih ) lebih lamalama daripada larutandaripada larutan2. Absorpsi lebih cepat daripada 2. Absorpsi lebih cepat daripada tablet atautablet atau kapsul untuk obat yang samakapsul untuk obat yang sama3. Cocok untuk pasien yang sukar 3. Cocok untuk pasien yang sukar menelanmenelan obat bentuk padatobat bentuk padat4. Rute pemberian cukup luas4. Rute pemberian cukup luas

Page 29: 01. Suspensi

KEKURANGAN :KEKURANGAN :

1. Keseragaman & ketepatan dosis1. Keseragaman & ketepatan dosis tidak sebaik tablet / kapsultidak sebaik tablet / kapsul

2. Relatif menggunakan wadah 2. Relatif menggunakan wadah yang besaryang besar3. Formulasi lebih sulit daripada 3. Formulasi lebih sulit daripada bentukbentuk tablet / kapsultablet / kapsul

Page 30: 01. Suspensi

SIFAT FISIK FORMULASISIFAT FISIK FORMULASISUSPENSI YANG BAIKSUSPENSI YANG BAIK

Page 31: 01. Suspensi

1. Suspensi harus tetap homogen1. Suspensi harus tetap homogen

2. Harus mudah didispersikan 2. Harus mudah didispersikan kembalikembali3. Mudah dituang3. Mudah dituang

4. Partikel suspensi harus kecil & 4. Partikel suspensi harus kecil & seragamseragam

Page 32: 01. Suspensi

SASARAN UTAMA DALAMSASARAN UTAMA DALAMMERANCANG SEDIAANMERANCANG SEDIAAN

SUSPENSISUSPENSI

Page 33: 01. Suspensi

- Untuk memperlambat kecepatanUntuk memperlambat kecepatan sedimentasisedimentasi

- Mengupayakan partikel yang Mengupayakan partikel yang telahtelah tersedimentasi dapat disuspensi tersedimentasi dapat disuspensi dengandengan baikbaikJadi tidak untuk mencegah Jadi tidak untuk mencegah terjadinya pemisahan fasaterjadinya pemisahan fasa

Page 34: 01. Suspensi

FORMULASIFORMULASISUSPENSISUSPENSI

Page 35: 01. Suspensi

1.1.Ukuran PartikelUkuran Partikel Jumlah, ukuran & bentuk partikelJumlah, ukuran & bentuk partikel

Ditinjau dari Hukum StokesDitinjau dari Hukum Stokes 2 r2 r22 ( ( ρρSS – – ρρLL )g )g

V = _______________V = _______________ 9 9 ηη

Faktor – faktor yang Faktor – faktor yang mempengaruhi Formulasi sediaan mempengaruhi Formulasi sediaan

SuspensiSuspensi

→→ mempengaruhi sifat fisika dan kimia mempengaruhi sifat fisika dan kimia

sediaansediaan suspensisuspensi

Page 36: 01. Suspensi

2. Permukaan zat padat – cair2. Permukaan zat padat – cair

♦ ♦ Pembasahan Pembasahan

Mudah tidaknya zat padat terbasahi Mudah tidaknya zat padat terbasahi tergantungtergantung

pada interaksi yang terjadi antara zat pada interaksi yang terjadi antara zat padatpadat

dengan medium cairdengan medium cair

► ► pembasahanpembasahan► ► sudut kontaksudut kontak► ► tegangan permukaantegangan permukaan

Zat padat yg tidak larut Zat padat yg tidak larut

hidrofil hidrofil

hidrofob hidrofob

Page 37: 01. Suspensi

Pembasahan dipengaruhi o/ afinitas Pembasahan dipengaruhi o/ afinitas cairan-padatancairan-padatan

→ → Bila afinitas lemah/tidak ada » Bila afinitas lemah/tidak ada » cairan sulitcairan sulit meniadakan udara yg mengelilingi meniadakan udara yg mengelilingi partikelpartikel ≈ ≈ gaya kohesi molekul gaya kohesi molekul cairan/padatan lebihcairan/padatan lebih dominan daripada gaya adhesidominan daripada gaya adhesi →→ Bila afinitas kuat ≈ gaya adhesi Bila afinitas kuat ≈ gaya adhesi antara molantara mol cair-padat cair-padat lebih dominanlebih dominan daripada daripada gaya kohesigaya kohesi

∑∑→ → cairan sulit membasahi zat padatcairan sulit membasahi zat padat

∑∑→ → cairan mudah membasahi zat padatcairan mudah membasahi zat padat

Page 38: 01. Suspensi

Tahap Proses Pembasahan Zat Padat Tahap Proses Pembasahan Zat Padat oleh Zat Cair oleh Zat Cair

gambargambar

Page 39: 01. Suspensi

♦ ♦ Sudut Kontak Sudut Kontak

gambargambar

Sudut Kontak ( Sudut Kontak ( θθ ) adalah : sudut yg ) adalah : sudut yg dihasilkandihasilkan

dari su/ kesetimbangan yang dari su/ kesetimbangan yang melibatkan 3melibatkan 3

tegangan antar permukaan, tegangan antar permukaan, yaitu pd antar yaitu pd antar

permukaan antara fasa cair-fasa permukaan antara fasa cair-fasa udara, fasaudara, fasa

padat-fasa cair dan fasa padat-padat-fasa cair dan fasa padat-fasa udarafasa udara

Page 40: 01. Suspensi

Fenomena PembasahanFenomena Pembasahan

gambargambar

4.4.

Page 41: 01. Suspensi

♦ ♦ Tegangan Permukaan ( ∂ atau Tegangan Permukaan ( ∂ atau σσ ) ) Dalam sistem suspensi → antara zat padat danDalam sistem suspensi → antara zat padat dan cairan pembawa membtk daerah antar mukacairan pembawa membtk daerah antar muka

► ► terdpt su/ gaya terdpt su/ gaya ≈ tegangan antar ≈ tegangan antar mukamuka

Tegangan antar muka adalah : Gaya persatuan Tegangan antar muka adalah : Gaya persatuan panjang yang terjadi pada antar muka antara panjang yang terjadi pada antar muka antara 2 fasa yang tidak saling bercampur2 fasa yang tidak saling bercampur ∂ ∂ → → erat kaitannya dg erat kaitannya dg ΔΔG ( energi bebas permuk)G ( energi bebas permuk)

Page 42: 01. Suspensi

♦ Energi Bebas Permukaan ( ΔG atau F ) Pers termodinamika :

ΔG = ∂S/L • ΔA

ΔG = energi bebas permukaan ( erg )

∂S/L = teg antar muka pdt-cair ( dyne/cm ) ΔA = kenaikan luas permukaan ( cm2 )

Energi Bebas Permukaan : kerja yg diperlukan u/ menaikkan luas permukaan sebesar ΔA pada T, P yang tetap

Page 43: 01. Suspensi

Dalam pembuatan suspensi ↔ dilakukan pengecilan ukuran partikel

ukuran partikel zat pdt → luas permukaan

diperkecil spesifik menjadi besar

sistem cenderung ΔG meningkat, akibatnya

menuju kekeadaan ← sistem tidak stabil

stabil

ΔG ≈ 0, stabil ← ↓ ∂

← ↓ ΔA ( partikel bergabung/flokul)