Kulit Dan Jaringan

25
MODUL KULIT DAN JARINGAN PENUNJANG Trigger I : “OH…NENEKKU” Kelompok Tutorial : IX Fasilitator : dr. Bakri Yunar , DABK Ketua Kelompok : Rici Kurniawan (0710071000089) Sekretaris : Puji Tri Handayani (0710070100088) Anggota : Hendri Firmansyah (0710070100085) Widia Rina (0710070100086) Uly Hardiani Perdana (0710070100087) Dini Ariesta Pamela (0710070100090) Rahmat Prima MZ (0710070100091) Siti Rahayu (0710070100092) Rizki Mulia Abidin (0710070100093) Boby Pandu Pradana (0710070100094)

description

enzim

Transcript of Kulit Dan Jaringan

Page 1: Kulit Dan Jaringan

MODUL

KULIT DAN JARINGAN PENUNJANG

Trigger I : “OH…NENEKKU”

Kelompok Tutorial : IX

Fasilitator : dr. Bakri Yunar , DABK

Ketua Kelompok : Rici Kurniawan (0710071000089)

Sekretaris : Puji Tri Handayani (0710070100088)

Anggota : Hendri Firmansyah (0710070100085)

Widia Rina (0710070100086)

Uly Hardiani Perdana (0710070100087)

Dini Ariesta Pamela (0710070100090)

Rahmat Prima MZ (0710070100091)

Siti Rahayu (0710070100092)

Rizki Mulia Abidin (0710070100093)

Boby Pandu Pradana (0710070100094)

Fakultas Kedokteran

Universitas Baiturrahmah

Padang

3 April 2008

Page 2: Kulit Dan Jaringan

MODUL : Kulit dan Jaringan Penunjang

Trigger I : “ OH....NENEKKU ”

Kelompok Tutorial : IX

Fasilitator : Dr. Bakri Yunar DABK

Ketua Kelompok : Rici Kurniawan (0710070100089)

Sekretaris : Puji Tri Handayani (0710070100088)

Anggota : Hendri Firmansyah (0710070100085)

Widia Rina (0710070100086)

Uly Hardiani Perdana (0710070100087)

Dini Ariesta Pamela (0710070100090)

Rahmat Prima MZ (0710070100091)

Siti Rahayu (0710070100092)

Riski Mulya Abidin (0710070100093)

Boby Pandu Pradana (0710071000094)

Tutor kelompok IX Ketua kelompok IX

Dr. Bakri Yunar DABK Rici Kurniawan

Page 3: Kulit Dan Jaringan

Modul : Kulit dan Jaringan Penunjang

Trigger : 1. Oh,…Nenekku.

Tika, 18 tahun, membandingkan cutis neneknya yang berumur 70 tahun dengan cutis adiknya

yang masih bayi. Tika berpikir kenapa cutis neneknya keriput sedangkan cutis adiknya licin dan

halus ?

Apakah suatu saat nanti, cutis adiknya dan cutisnya sendiri akan keriput seperti neneknya ?

Mengapa dengan bertambah usia cutis menjadi keriput? Bagaiman fenomena yang terjadi pada

cutis neneknya, kata hati Tika…

Page 4: Kulit Dan Jaringan

STEP I : TERMINOLOGI

Cutis : Kulit

Keriput : Bentuk Kulit yang berkerut

Fenomena : Kejadian

Jaringan : Kumpulan-kumpulan sel yang mempunyai fungsi sama

STEP II : IDENTIFIKASI MASALAH

1. Histologi Kulit normal

( Lapisan, Ketebalan, Fungsi)

2. Bagaimana proses terjadi keriput ?

3. Apa saja faktor-faktor penyebab keriput ?

4. Bagaimana usaha memperlambat keriput ?

5. Apa perbedaan cutis normal & cutis keriput ?

STEP III : HIPOTESA

Dengan bertambahnya usia seseorang akan mempengaruhi penurunan kenormalan kulit

(seperti kulit menjadi keriput).

Page 5: Kulit Dan Jaringan

STEP IV : ANALISA MASALAH

1. Histologi Kulit

Cutis adalah organ yang terbesar dalam badan yang berperan penting untuk

menghalang kemasukan bakteria atau patogen kedalam tubuh kita.

Kulit terdiri atas 2 lapisan: epidermis, suatu epitel khusus berasal dari ektoderm, dan

dibawahnya, dermis atau korium berupa jaringan ikat (agak) padat, vaskular

(mengandung banyak pembuluh darah), dan berasal dari mesoderm. Kedua lapisan

tersebut, dermis dan epidermis, melekat erat satu sama lain dan membentuk membran

yang beragam tebalnya mulai dari 0,5-4 mm atau lebih pada berbagai tempat pada

tubuh. Di bawah kulit terdapat jaringan ikat longgar yang wujudnya beragam dari

jaringan ikat longgar sampai jaringan lemak. Ini disebut sebagai fasia superficial

dalam bidang anatomi makro yang kadang disebut hipodermis, tetapi ia dianggap

tidak termasuk turunan kulit. Dermis dilekatkan kepada hipodermis di bawahnya oleh

serat-serat jaringan ikat yang berselusupan ke dalam kedua lapisan jaringan tersebut.

Fasia superfisial ini memungkinkan keleluasaan gerak kulit di atasnya pada hampir

seluruh bagian kulit dipermukaan tubuh. Hanya pada beberapa tempat saja yang serat-

seratnya saling cekam sehingga keleluasaan gerak kulit di atasnya terbatas, yaitu pada

telapak tangan dan kaki.

Kulit secara garis besar terdiri atas dua golongan yaitu kulit tebal dan kulit tipis. Kulit

tebal terdapat pada telapak tangan dan kaki sedangkan kulit tipis terdapat pada bagian

badan yang lainnya.

Struktur kulit:

Lapisan Kulit

1. Epidermis

Epidermis yang merupakan epitel berlapis gepeng dengan tanduk, terdiri atas 4

jenis sel yang berbeda yaitu :

1. Keratinosit

2. Melanosit

3. Sel Langerhans

Page 6: Kulit Dan Jaringan

4. Sel Merker

Yang terbanyak jumlahnya ialah keratinosit, yang merupakan sel epitel yang akan

berkembang untuk membentuk keratin. Karena itu terbentuklah lapisan

permukaan kulit yang terdiri atas sel mati. Sel permukaan yang mengalami

keratinisasi ini terkelupas terus menerus dan harus digantikan oleh sel yang

tumbuh dari dari lapisan dibawahnya sebagai hasil kegiatan mitosis sel lapisan

basal epidermis. Sel-sel hasil proliferasi ini bergeser ke atas ke lapisan yang lebih

tinggi dan sambil bergeser ke atas mereka membentuk keratin. Keratin akan

menyulih sebagian besar sitoplasma, selnya akan mati dan akhirnya terkelupas.

Harus diingat bahwa lapis-lapis yang terdapat pada epidermis mencerminkan

tingkat-tingkat perkembangan keratinosit yang meliputi proliferasi dan

diferensiasi sel, pergeseran ke permukaan kulit, kematian dan pengelupasan sel.

EPIDERMIS TELAPAK TANGAN DAN KAKI

Terdiri atas lima lapisan atau stratum yaitu:

a. Lapis benih/Stratum germinativum atau lapis/stratum basal yang terletak

diatas demis.

Lapisan ini terdiri atas selapis sel kubis atau silindris, yang setiap selnya

mempunyai tonjolan sitoplasma pada permukaan basalnya.

b. Lapis taju/Stratum spinosum atau lapis sel duri.

Lapisan ini setebal beberapa lapis sel dan terdiri atas sel poligonal tidak

beratur yang satu sama lain terlihat terpisah. Makin permukaan sel-selnya

menggepeng.

c. Lapis berbutir/Stratum granulosum.

Disusun oleh 3-5 lapis sel gepeng yang sumbu penjangnya sejajar dengan

permukaan kulit. Sitoplasmanya mengandung granula keratohialin, yang

terpulas dengan beberapa zat warna basa tertentu.

d. Lapis bening/Stratum Lusidum.

Setebal 3-5 lapis sel. Masing-masing selnya tidak dapat dikenali dengan jelas

sebagai wujud yang utuh. Mereka gepeng dan terpampat erat. Intinya tidak

jelas atau tiada. Sitoplasma mengandung keratohialin.

e. Lapis tanduk/Stratum korneum lapis paling luar yang berzat tanduk.

Page 7: Kulit Dan Jaringan

Lapisan kelima, yang paling luar, yaitu stratum korneum, terdiri atas sel-sel

jernih, mati seperti sisik yang semakin menggepeng dan menyatu. Intinya

tiada dan sitoplasmanya disulih dengan keratin yang dianggap terutama

berasal dari tonofibril lapis-lapis epidermis dibawahnya.

EPIDERMIS PERMUKAAN TUBUH PADA UMUMNYA

Epidermis bagian lain tubuh lebih tipis dan sederhana dari yang terdapat pada

telapak tangan dan kaki. Semua lapisan epidermis menipis dan stratum lusidum

biasanya tiada. Stratum basale sama dengan kulit tebal, tetapi stratum basale sama

dengan kulit tebal, tetapi stratum spinosum tidak demikian tebal. Lapis berbutir

mungkin tampak sebagai satu atau dua deretan sel sepanjang tempat yang biasa

ditempatinya. Ketipisan epidermis kulit tipis mungkin disebabkan oleh

keratinisasi yang kurang nyata dan tidak terjadi terus-menerus disini.

2. Lapisan Dermis adalah lapisan dibawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada

epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastik dan fibrosa padat dengan

element-element seluler dan folikel rambut. Secara garis besar dibagi menjadi 2

bagian yaitu :

a. Pars Papilare, yaitu bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut

saraf dan pembuluh darah.

b. Pars Retikulare, yaitu bagian dibawahnya yang menonjol ke arah subcutanea,

bagian ini terdiri atas serabut-serabut penunjang misalnya ; serabut kolagen,

elastin dan retikulin. Dasar (matriks) lapisan ini terdiri atas cairan kental asam

hialuronat dan kondroitin sulfat, dibagian ini terdapat pula fibroblas. Serabut

kolagen dibentuk oleh fibroblas, membentuk ikatan bundel yang mengandung

hidroksiprolin dan hidroksisilin. Kolagen muda bersifat lentur dengan

bertambah umur menjadi kurang larut sehingga makin stabil. Retikulin mirip

kolagen muda. Serabut elastin biasanya bergelombang, berbentuk amorf dan

mudah mengembang serta lebih elastis.

Page 8: Kulit Dan Jaringan

Selain dua lapisan tersebut ada juga satu lapisan lagi yang terdapat pada kulit,

yaitu :

Lapisan Subcutis (hipodermis) adalah kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat

longgar berisi sel-sel lemak didalmnya. Sel-sel lemak merupakan sel bulat, besar,

dengan inti terdesak kepinggir sitoplasma lemak yang bertambah.

Sel-sel ini membentuk kelompok yang dipisahkan satu dengan yang lain oleh

trabekula yang fibrosa. Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adiposa, berfungsi

sebagai cadangan makanan. Dilapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi,

pembuluh darah, dan getah bening. Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama

bergantung pada lokalisasinya. Di abdomen dapat mencapai ketebalan 3 cm,

didaerah kelopak mata dan penis sangat sedikit. Lapisan lemak ini juga

merupakan bantalan.

Vaskularisasi dikulit diatur oleh 2 flexus yaitu fleksus yang terletak dibagian atas

dermis (pleksus superfisial) dan yang terletak disubcutis (pleksus profunda).

Pleksus yang didermis bagian atas mengadakan anastomosis di papildermis,

pleksus yang disubcutis dan di pars retikulare juga mengadakan anastomosis,

dibagaian ini pembuluah darah berukuran lebih besar. Bergandengandengan

pembuluh darah terdapat saluran getah bening.

Ketebalan (1,5 mm- 4 mm)

- Kulit Tipis : Epidermis : 75 m - 160 m

- Kulit Tebal : Epidermis : 400 m - 600 m

Fungsi Kulit :

a. Fungsi proteksi, kulit menjaga bagiandalam tubuh terdapat gangguan fisis atau

mekanis, gangguan yang bersifat panas, gangguan infeksi luar terutama kuman

atau bakteri maupun jamur. Dalam fungsi ini melanosit turut berperanan dalam

melindungi kulit terhadap pajanan sinar matahari dengan mengadakan tanning.

b. Fungsi absorpsi, kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda

padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebihmudah diserap, begitupun yang

larut lemak. Kemampuan arbsorpsi ini dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit,

hidrasi, kelembaban, metabolisme dan jenis retikulum.

Page 9: Kulit Dan Jaringan

c. Fungsi ekskresi, kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna

lagi atau sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, Urea, Asam Urat, dan

Amonia. Produk kelenjar lemak dan keringat dikulit menyebabkan keasaman kulit

pada pH 5-6.5.

d. Fungsi Persepsi, kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik didermis dan

subcutis. Rangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini didermis dan

subcutis. Dingin diperankan oleh badan-badan krause yang terletak didermis.

Badan taktil Meissner terletak di papilla dermis berperan terhadap rabaan,

demikian pula badan Merkel Ranvier yang terletak diepidermis. Sedangkan

tekanan diperankan ileh badan Paccini di epidermis.

e. Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh atau Termoregulasi, kulit melakukan peranan ini

dengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan (otot berkontraksi)

pembuluh darah kulit.

f. Fungsi pembentukan pigmen, sel pembentuk pigmen atau melanosit, terletak

dilapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Perbandingan jumlah sel basal :

Melanosit adalah 10 : 1. Jumlah melanosit dan jumlah serta besarnya butiran

pigmen (malnosomes) menentukan warna kulit ras mauun individu. Melanosom

dibentuk oleh alat golgi denganbantuan enzim tiroisinase, ion Cu dan O2. Pajanan

terhadap sinar matahari mempengaruhi produksi melanosom. Pigmen disebar ke

epidermis melalui tangan-tangan dendrit sedangkan kelapisan kulit dibawahnya

dibawa oleh sel melanofag atau melanofor. Warna kulit tidak sepenuhnya

dipengaruhi oleh pigmen kulit, melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit, reduksi

Hb, oksi Hb, dan karoten.

g. Fungsi keratinisasi, lapisan epidermis dewasa mempunyai 3 jenis sel utam yaitu;

keratinosit, sel langerhans, melanosit. Keratinosit dimulai dari sel basal

mengadakan pembelahan, sel basal yang lain akan berpindah keatas dan berubah

bentuknya menjadi sel spinosum, makin keatas sel semakin gepeng dan

bergranula di sel granulosum. Makin lama inti menghilang dan keratinosit ini

menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung terus menerus seumur

hidup, dan sampai sekarang belum sepenuhnya dimengerti. Matoltsy berpendapat

mungkin keratinosit melalui proses sintesis dan degradasi menjadi lapisan tanduk.

Page 10: Kulit Dan Jaringan

Proses ini berlangsung normal selama kira-kira 14-21 hari, dan memberi

perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis fisiologi.

h. Fungsi Pembentukan Vit.D, dimungkinkan dengan mengubah 7 dihidroksi

kolesterol dengan perlindungan sinar matahari. Tetapi kebutuhan tubuh akan

vitamin D tidak cukup hanya dari hal tersebut sehingga pemberian vit. D sistemik

masih tetap diperlukan.

2. Proses terjadinya keriput

Pada usia muda, kulit baru akan muncul ke lapisan epidermis setiap 28 – 30 hari.

Dengan bertambahnya usia, proses regenerasi berkurang secara cepat. Dan setelah

usia di atas 50 tahun prosesnya menjadi sekitar 37 hari.

Lapisan dermis kulit adalah lapisan kulit yang bertanggung jawab terhadap sifat

elastisitas, dan kehalusan kulit. Berfungsi mensuplai makanan untuk lapisan

epidermis, dan sebagai fondasi bagi kolagen serta serat elastin. Vitamin C

merangsang dan meningkatkan produksi kolagen kulit dengan cara meningkatkan

kemampuan perkembangbiakan sel fibroblast tua dermis.

Page 11: Kulit Dan Jaringan

Struktur Kolagen

Kolagen adalah komponen utama lapisan kulit dermis (bagian bawah epidermis)

yang dibuat oleh sel fibroblast. Pada dasarnya kolagen adalah senyawa protein rantai

panjang yang tersusun lagi atas asam amino alanin, arginin, lisin, glisin, prolin, serta

hiroksiproline. Sebelum menjadi kolagen, terlebih dahulu terbentuk pro kolagen.

Bilamana produksi kolagen menurun seiring dengan bertambahnya usia, dampaknya

adalah meningkatnya proses “kulit kering” serta sifat elastisitasnya. Lapisan dermis

inilah yang bertanggung jawab akan sifat elastisitas dan kehalusan kulit (skin

smoothness) yang merupakan kunci utama untuk disebut “awet muda” serta memiliki

kulit indah (beautiful skin).

Page 12: Kulit Dan Jaringan

 

Proses penuaan pada kulit

Proses Penuaan pada kulit pada dasarnya terbagi atas 2 proses besar, yaitu penuaan

kronologi (chronological aging) dan 'photo aging'. Penuaan kronologi ditunjukkan

dari adanya perubahan struktur, dan fungsi serta metabolik kulit seiring berlanjutnya

usia. Proses ini termasuk, kulit menjadi kering dan tipis; munculnya kerutan halus,

adanya pigmentasi kulit (age spot).

Sedangkan proses 'photo aging' adalah proses yang menyangkut berkurangnya

kolagen serta serat elastin kulit akibat dari paparan sinar UV matahari. Paparan sinar

sinar UV yang berlebihan, dapat menyebabkan kerusakan kulit akibat munculnya

enzim proteolisis dari radikal bebas yang terbentuk. Enzim ini selanjutnya

memecahkan kolagen serta jaringan penghubung di bawah kulit dermis.

Sehingga dari pengetahuan kita mengenai fakta dan proses penuaan kulit yang

merupakan penyebab penuaan dini, kita perlu melakukan tindakan yang tepat untuk

menangani penuaan dini. Salah satu tindakan yang tepat untuk menangani penuaan

dini adalah memakai produk antiaging yang tepat.

Page 13: Kulit Dan Jaringan

3. Faktor penyebab keriput

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses penuaan kulit antara lain:

a. Genetik: dimana kondisi kulit pada orang-orang tertentu mempunyai

kecenderungan untuk mengalami penuaan lebih awal, seperti kerut dan uban

b. Hormonal: sangat berperan terhadap perkembangan kelenjar-kelenjar kulit dan

folikel rambut, sehingga adanya perubahan hormonal akan mengganggu fungsi

organ-organ dalam kulit

c. Psikis: timbulnya stress psikis yang terus menerus dapat menyebabkan kulit

nampak cepat tua

d. Sinar matahari: paparan sinar matahari dapat menimbulkan berbagai derajat

kerusakan pada kulit dan akhirnya dapat menyebabkan terjadinya penuaan pada

kulit. Derajat kerusakan tergantung dari lamanya paparan serta dosis penyinaran

yang diterima

e. Penyakit: beberapa penyakit tertentu dapat mempercepat timbulnya penuaan kulit,

antara lain: diabetes mellitus, arteriosklerosis, penyakit auto imun dll

f. Pengaruh alkohol dan rokok: yang menyebabkan gangguan peredaran darah

sehingga nutrisi kulit terganggu dan berakibat terganggunya pembentukan sel-sel

kulit yang baru

g. Pengaruh lingkungan: salah satu faktor yang terpenting yaitu paparan yang lama

terhadap sinar matahari.

Hal ini menjelaskan mengapa proses penuaan lebih jelas pada bagian badan yang

terbuka. Paparan sinar matahari kronik selama beberapa tahun akan menimbulkan

kerusakan kulit yang lebih berat dari penuaan kulit secara kronologik (alamiah)

dalam jangka waktu yang sama.

Page 14: Kulit Dan Jaringan

4. Usaha memperlambat keriput

A. Konsumsi vitamin

Konsumsi vitamin sangat diperlukan bagi kulit yang kering. Dokter biasanya akan

memberikan pelembab yang mengandung bahan-bahan khusus, seperti vitamin E

maupun vitamin C. Sedangkan untuk kulit berkerut, bisa juga diberikan bahan

kandungan yang lain seperti tretinoin, asam alfa dan beta, atau vitamin C dan E.

B. Penggunaan krim

Maksudnya adalah penggunaan krim anti penuaan dini maupun krim anti keriput.

Krim seperti ini bisa juga dijual bebas di pasaran sehingga lebih mudah untuk

didapatkan. Untuk menggunakan krim ini, bisa tanyakan langsung pada beauty

consultant mengenai kandungan yang terdapat di dalam produk. Sebaiknya pilih

produk yang memiliki kandungan liposome yang bisa melembabkan kulit.

C. Laser

Cara ini ini termasuk pemanfaatan teknologi tinggi untuk mengatasi masalah

keriput. Tidak semua pusat kecantikan memiliki teknologi ini. Namun jika ada

yang menyediakannya, sebaiknya cari informasi terlebih dahulu tentang teknologi

ini, jangan sampai Anda salah pilih cara. Laser bisa digunakan untuk

meremajakan kulit adalah laser CO2, laser QsNd, dan lainnya.

D. Botox

Botox atau botulinum toxin adalah toksin yang dihasilkan oleh clostridium

botulinum. Yaitu suatu jenis mikroba anaerob berspora yang menyebabkan

paralisis otot lurik, sehingga dikembangkan sebagai terapi alternatif kulit menua.

E. Terapi sulin hormon

Terapi ini dapat menjadi pilihan pada kasus penuaan kulit terutama yang

disebabkan oleh gangguan faktor hormonal. Bahan yang digunakan antara lain

hormon setogen, melatonin

atau dehidro epiandrogen (DHEA). Dapat diaplikasikan secara topikal atau

sistemik.

5. Perbedaan cutis normal dan keriput

Page 15: Kulit Dan Jaringan

Saat umur kita bertambah, perubahan sel pada epidermis melambat dan epidermis itu

sendiri semakin menipis. dan batas antara dermal - epidermal semakin tidak jelas.

Coba perhatikan perbedaan tebal epidermis antara kulit muda dan kulit tua pada

gambar.

Penurunan produksi kolagen dan elstin dalam dermis juga dipengaruhi penambahan

usia. Karena produksi menurun, matriks kolagen dan elastin pada dermis semakin

rentan atas serangan lingkungan luar dan rusak. Sebagai akibatnya, makin sedikit

jumlah kolagen dan elastin yang ada pada dermis, kulit akan nampak lebih transparan

atau tipis. Kerusakan kolagen berakibat pada kulit yang makin kurang elastis dan

makin banyaknya garis penuaan serta kerutan. Pada ganmbar terlihat adanya ruang

kosong di mana kolagen tidak ada. Kolagen juga tidak tampil semerah kulit yang

masih muda, menandakan bahwa pada kulit tua, kolagen telah banyak rusak.

Efek dari GEN III pada Kulit Tua

Dengan pengertian masa kini, ada perbedaan antara kulit tua dan kulit muda. Dan kini

kita bisa mulai melihat ke efek anti-penuaan dari gen III.

SKEMA

Page 16: Kulit Dan Jaringan

STEP V : LEARNING OBJEKTIF

Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami :

1. Histologi kulit normal

2. Proses terjadinya keriput

3. Faktor Penyebab keriput

4. Cara memperlambat keriput

5. Perbedaan cutis normal & cutis keriput

CIRI - CIRI

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KERIPUT

USAHA MEMPERLAMBAT

KERIPUT

KULIT NORMAL

KERIPUT

Terlihat kulit yang tidak diinginkan

Page 17: Kulit Dan Jaringan

STEP VI : RESUME

Proses penuaan pada kulit

Proses Penuaan pada kulit pada dasarnya terbagi atas 2 proses besar, yaitu penuaan

kronologi (chronological aging) dan 'photo aging'. Penuaan kronologi ditunjukkan

dari adanya perubahan struktur, dan fungsi serta metabolik kulit seiring berlanjutnya

usia. Proses ini termasuk, kulit menjadi kering dan tipis; munculnya kerutan halus,

adanya pigmentasi kulit (age spot).

Sedangkan proses 'photo aging' adalah proses yang menyangkut berkurangnya

kolagen serta serat elastin kulit akibat dari paparan sinar UV matahari. Paparan sinar

sinar UV yang berlebihan, dapat menyebabkan kerusakan kulit akibat munculnya

enzim proteolisis dari radikal bebas yang terbentuk. Enzim ini selanjutnya

memecahkan kolagen serta jaringan penghubung di bawah kulit dermis.

Sehingga dari pengetahuan kita mengenai fakta dan proses penuaan kulit yang

merupakan penyebab penuaan dini, kita perlu melakukan tindakan yang tepat untuk

menangani penuaan dini. Salah satu tindakan yang tepat untuk menangani penuaan

dini adalah memakai produk antiaging yang tepat.

Page 18: Kulit Dan Jaringan

DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, Prof. Dr. dr. Adhi. 2007. ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN. Jakarta : FK. UI

Tambajong, dr. Jan. 1996. BUKU AJAR HISTOLOGI. Jakarta : EGC

Wikipedia

Kamus Kedokteran Dorlan