Kuliah Spi

83
KULIAH SEJARAH PERADABAN ISLAM Oleh: Drs. Rahmat Soi, M.Pd.I

Transcript of Kuliah Spi

Page 1: Kuliah Spi

KULIAHSEJARAH PERADABAN ISLAM

Oleh: Drs. Rahmat Soi, M.Pd.I

Page 2: Kuliah Spi

II. SEJARAH PERADABAN ISLAM SEBAGAI IP

A. Pengertian Sejarah

Page 3: Kuliah Spi

E. Kesimpulana. EtimologiSYAJARATUN (ARAB) SAJARAH (MELAYU) SEJARAH (INDONESIA)

SYAJARAT AN-NASAB

pohon geneologis/family history, to happen, to occur, to develop

Kejadian-kejadian menyangkut manusia pada masa silam

peristiwa, riwayat, pengetahuan, dan ilmu

tarikh (Arab), istoria (Yunani), history(Inggris), histoire (Prancis), geschiedenis (Belanda), geschichte (Jerman)

peristiwa, riwayat, ilmu, dan pengetahuan

BERKAITAN

SEMAKNA

DIARTIKAN

MENGANDUNG

Page 4: Kuliah Spi

b. TerminologiHuman societies in the past It was written by principles of knowladge

peristiwa kissah

Sejarah ilmiah

Sejarah sebagai pengetahuansejarah sebagai ilmu

metodologi subtansi

Sejarah merupakan ilmu pengetahuan

Page 5: Kuliah Spi

2. Pengertian peradaban

a. Secara bahasa (etimologi) kata “peradaban” adalah terjemahan dari kata Arab al-tamaddun (perkembangan), al-hadhaarah (kemajuan), al-madaniyah (perkotaan), dan civilization (Inggris). Kata “peradaban” sering dikaitkan pengertiannya dengan kata “kebudayaan” yang dipersamakan dengan kata al-tsaqaafah (Arab), dan culture (Inggris)

Page 6: Kuliah Spi

B. Syarat-syarat Sejarah sebagai Ilmu Pengetahuan

1.Obyek -Obyek material, yaitu manusia (masyarakat) dan

kebudayaannya -Obyek formal, yaitu peristiwa yang dialami manusia

pada masa lalu 2. Metodologi -Metode: Heuristik, kritik, Intrpretasi, dan Historiografi -Pendekatan: Ilmu-ilmu sosial 3. Manfaat -Tujuan: pengembangan wawasan -Guna: pelajaran(pengalaman), inspiratif,dan rekreatif

Page 7: Kuliah Spi

2. Pengertian peradaban (lanjutan)

b. Secara istilah (etimologi), yaitu keseluruhan yang kompleks dari kehidupan masyarakat manusia yang meliputi pengetahuan, dogma, seni, nilai-nilai moral, hukum, tradisi sosial, dan semua kemampuan dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai annggota masyarakat.

Page 8: Kuliah Spi

C. Metode Studi Sejarah Islam1. Memperhatikan lima unsur yang ada dalam studi sejarah, yaitu

apa(siapa), di mana, kapan, bagaimana, dan mengapa.2. Sejarah adalah fakta sekaligus realita dari sesuatu yang bersifat

empirik, bukan sesuatu yang normatif.3. Meskipun belajar sejarah membutuhkan suatu deskripsi terhadap

fakta-fakta, tetapi tidak kalah penting adalah penafsiran atau pemaknaan fakta-fakta yang dimaksud.

4. Studi sejarah dari aspek politik menuju studi aspek peradaban yang lebih komprehensif.

Page 9: Kuliah Spi

Metode Studi Sejarah (lanjutan)5. Belajar sejarah masa lampau harus tunduk pada pola dan logika

zaman di mana peristiwa sejarah terjadi.6. Sikap kritis dan selektif sangat diperlukan dalam mempelajari

sumber sejarah Islam.7. Meskipun hakekat sejarah adalah peristiwa masa lampau, tetapi

tujuan akhir studi sejarah peradaban Islam bukan untuk tenggelam ke dalam masa lampau yang dipelajari, tetapi untuk mempelajari pola, sistem, hikmah, dan bahkan teori-teori yang perna ada sebagai pengalaman masa lampau yang mungkin digunakan untuk memecahkan permasalahan kontemporer.

Page 10: Kuliah Spi

D. Periodesasi Sejarah Islam

1.Pendapat Harun Nasution: -Klasik (650-1250): Nabi, Khulafa’ al-

Rasyidin, Bani Umayyah, Bani Abbas -Pertengahan (1250-1800):Turki Utsmani, Safawi, dan Mughal -Modern (1800-sekarang):Munculnya

negara-negara Islam di berbagai kawasan

Page 11: Kuliah Spi

Lanjutan

2. Pendapat Marshall Hodgson:

- Klasik (abad ke-7 -10)

- Pertengahan (abad ke-10 -15)

- Modern (abad ke-15 - 20)

Page 12: Kuliah Spi

III. BANGSA ARAB PRA-ISLAM

Page 13: Kuliah Spi

Pendahuluan

Secara etimologi kata Arab berasal dari kata ‘araba yang berarti bergo-yang. Kata ini berubah menjadi kata i’rab (‘araba, ya’rabu, i’rab). Disebutbangsa Arab karena memiliki tempramen yang panas dan emosi yang labil.Arabia sering diasosiasikan dengan padang pasir, kurma, unta & serba ger-sang. Penduduk yang tinggal di daerah itu sering diasosiasikan pula denganwatak keras, kasar, dan suasana panas. Lingkungan hidup semacam itu nya-ris tidak dikaitkan dengan peradaban tinggi, karena peradaban tinggi se-ring diasosiasikan dengan lingk. alam yang paling nyaman untuk dihuni umatmanusia. Sulit dibayangkan sebagai tempat kelahiran sebuah agama terke-muka, yaitu Islam. Kelahirannya dapat diibaratkan bagaikan pancaran air ygmenyembur dari lubuk di padang pasir, kemudian bukan saja membasahi,melainkan air itu juga menyejukkan umat manusia.

Page 14: Kuliah Spi

A. Kondisi Sosial-Politik

Sebelum Islam datang wilayah sekitar semenanjung Arabia diapit oleh duaImperium, Romwi Timur di sebelah barat dan imperium Persia di sebelahtimur. Hubungan antara kedua imperium itu adalah hubungan revalitas.Kedudukan semenanjung Arabia dalam kaitannya dengan dgn konflik antarkedua imperium itu netral. Semenanjung ini dapat dikatakan terbebas daripengaruh komplik keduanya, kecuali beberapa daerah pinggiran seperti Ya-man dan daerah-2 sekitar teluk Persia. Dengan demikian daerah Hijaz be-bas dari pengaruh politik, agama, dan budaya dari luar.Kondisi sossial-politik internal wilayah Arabia di masa jahiliyah menjelangkedatangan Islam pada dasarnya terpecah-pecah, tidak mengenal kepe-mimpinan sentral ataupun persatuan. Kepemimpinan politik didasrkan kabi-lah-2 guna mempertahankan diri kabilah-kabilah lain. Ikatan-ikatan sosial dibuat berdasarkan hubungan darah dan kepentingan mempertahankan diri.Ikatan-2 demikian sering memunculkan apa yang disebut ‘ashabiyyah jahi-liyyah. Maka kondisi demikian melahirkan sikap-2 politik yag kuat adalahyang menang.

Page 15: Kuliah Spi

B. Kondisi Sosial-Ekonomi

Seperti diketahui bahwa kondisi alam Arabia gersang dan tandus karenaTerdiri dari padang pasir dan batu-batuan. Air merupakan kebutuhan Primer yang sulit diperoleh secara melimpah seperti sekarang. Karena ituKhusus di Mekah, pertanian tidak mungkin berkembang. Mata pencahari-an yg memungkinkan pada saat itu adalah berdagang dan beternak.Sebelum kedatangan Islam beberapa bangsawan Mekah adalah pedagangyg berhasil. Kota Mekah, bukanlah kota yang terisolir dari jalur perdaga-ngan. Meskipun demikian kekuatan ekonomi hanya dikuasai segelintirOrang sehingga terjadi eksplotatif dan kejam.

Page 16: Kuliah Spi

C. Kondisi Sosial dan Moral

Pada dasarnya masyarakat Arab Jahiliyah memiliki sejumlah sifat-2 positif dan kelebihan-2, seperti sifat dermawan, pemberani, setia, rama,sederhana, cinta kebebasan, ingatan kuat dan pandai bersyair. Namun,itu semua itu tenggelam dan tidak mampu menampilkan moralitas tinggimasyarakat Arab saat itu. Hal ini disebabkan oleh suatu kondisi yg me-nyelimuti kehidupan mereka, yaitu kemusyrikan, kekafiran, ketidakadilan,kejahatan, dan fanatisme suku-suku dan menhalalkan segala cara.Struktur masyarakat Arab menempatkan perempuan pada posisi yg ren-dah. Ia dinilai identik dgn barang-2 komoditas. Ia tidak diperbolehkan untuk tampil seperti laki-2 sehingga mereka tidak mempunyai keterampi-lan-2 dlm sektor publik.Struktur masyarakat Arab Jahilyah juga mengikuti sistem perbudakan.Para budak dipekerjakan sekehendak majikan, dan diperjual belikan.Struktur sosial membedakan kelas papan atas dari kaum bangsawan dgnkelas papan bawah dari rakyat jelata. Di antara dua kelas ini terjadi jurangyg tajam. Penghargaan manusia didasarkan atas prestise bukan prestasi,dan hubungan sosial ditentukan oleh ikatan darah dan emosi, bukan ikatan-2kemanusian dan keagamaan.

Page 17: Kuliah Spi

D. Kondisi Sosial-Budaya

Salah satu kelebihan bangsa Arab adalah terletak pada bahasanya. BhsArab merupakan merupakan salah satu bahasa rumpun Semit yg paling sempurna. Berkaitan dgn itu, bangsa Arabpun pandai dalam bidang sastra(syair-syair, natsr, amtsal, khitabah dan anshab).Bani Qahthaniyah berhasil mendirikan kerajaan besar. Mereka bangun ko-ta, istana megah, memahat patung, membangun bendungan. Salah satu pe-ninggalan sejarah mereka yang ditemukan sisa-sisanya sekarang adalahbendungan ma’arib.Kehidupan masyarakat Arab berpindah-2 dari satu ke lain tempat yg dapatdianggap memberikan kemudahan hidup. Kondisi demikian membuat merekabersikap sebagai pemberani dan bersikap keras dalam mempertahankan prinsip dan kepercayaan. Kondisi ini pula yg membuat mereka harus mengu-asai seperangkat ilmu dan keterampilan untuk hidup sesuai dgn lingkungan.Misalnya menguasai ilmu meramal jejak dan peristiwa alam yg akan terjadi.Di siang hari mereka mampu membaca jejak melalui padang pasir, sedangkandi malam hari, sedangkan di malam hari mereka menggunakan bintang-2.Bangsa Arab juga mahir dlm membuat dan menghafal silsilah keluarga dannenek moyangnya. Setiap kabilah mempunyai dan mengetahui silsilanya.

Page 18: Kuliah Spi

E. Sistem Kepercayaan dan Agama

Bangsa Arab Jahiliyah percaya dan mewarisi mitos-mitos dari nenek mo-yang yg bertumpuh pada sistem kepercayaan watsaniyah (paganisme).Seperti kepercayaan terhadap dewa, hantu, azimat dsbnya.Mayoritas bangsa Arab Jahiliyah menyembah berhala. Selain itu, merekamenyembah mata hari, bintang dan angin. Bahkan terkadang ada yg me-nyembah batu-batu kecil dan pohon-pohon yg dianggap keramat. Merekamempunyai berhala-berhala sesembahan, yang paling besar lagi terkenaladalah lata, mana, ’uzza dan Hubal. Di sekeliling Ka’bah terdapat sekitar360 berhala yang setiap tahun mereka kunjungi untuk disembah bersamaandgn pekan raya Ukadz.Di sisi lain terdapat sejumlah orang yang kemudian dlm Islam disebut AhlulKitab (mereka yg memahami dan konsiten pd Kitab Suci Taurat dan Injil)dari kalangan Yahudi dan Nasrani yang masih mempertahankan ajaran-2agamanya.

Page 19: Kuliah Spi

IV. NABI MUHAMMAD DAN PELETAK DASAR PERADABAN

ISLAM

Page 20: Kuliah Spi

A. Muhammad Sebelum Diangkat Menjadi Rasul 1. Asal usul keturunan Nabi Muhammad Nabi Muhammad lahir dari keturunan bangsawan kabilah Quraisy. Beliau mempunyai silsilah yg jelas sebagaimana layaknya keluarga Arab terhormat. Beliau sendiri menyatakan bahwa keturunannya adalah keturunan pilihan di antara kabilah-kabilah Arab, yaitu keturunan Nabi Ismail. Dari Nabi Ismail diperoleh 12 orang anak. Salah seorang di antaranya bernama Zaidar, yang keturunanya berkembang biak di kawasan padang pasir Nejed. Salah seo- rang dari mereka bernama adnan, yang hidup di sekitar awal abad pertama Masehi. Terdapat garis keturunan lurus antara Adnan dengan Muhammad yg kemudian menerima risalah dari Allah. Dari garis Adnan lahir Maad dan Fahr yg menduduki posisi kesembilan dalam silsilah sejak Adnan. Selanjut- dari garis nasab itu lahir al-Nadir bin Kinana yg kemudian melahirkan Bani Quraisy. Dari Bani Quraisy inilah lahir Qushay yg hidup di Mekkah sekitar th. 398-480 M. Kepadanya diserahkan tugas dan terhormat, yaitu menjaga Ka’bah. Salah seorang cucunya bernama Abdul Muttalib yg meneruskan tu- gas sosial sebagai penjaga Ka’bah. Dari Abdul Muttalib inilah lahir 12 laki-2 dan 6 perempuan. Salah seorang di antaranya ad. ayahanda Muhammad, yaitu Abdullah.

Page 21: Kuliah Spi

3. Kehidupan Muhammad sebelum kerasulan Sebagai calon pemimpin besar, sejak kecil Muhammad terlatih dgn kehidu- pan yg serba prihatin dan sulit. Muhammad yg lahir pd 12 R. Awwal 571 M., dlm keadaan yatim. Pada umur enam tahun, ibundanya, Aminah meninggal. Akhirnya ia diasuh sementara waktu oleh Ummu Aiman, seorang budak yang pernah membantu Aminah. Selanjutnya Muhammad diasuh oleh kakeknya tak lebih dr dua tahun. Setelah sang kakek wafat, Muhammad turut dlm keluarga pamannya, Abu Thalib hingga usia remaja. Karena keadaannya miskin, Muhammad kecil juga berlatih untuk bekerja dengan mengembalakan kambing dan unta. Di usia 12 th. Ia ikut pamannya berdagang ke Syiriah. Selanjutnya di usianya yg ke-25 Muhammad diminta oleh Khadijah bergabung untuk menjalankan dagangannya ke Syiriah. Melalui kegiatan perdagangan ini dan prilaku sehari-2, Muhammad dikenal sebagai orang yg terpercaya. Menjelang penerimaan misi rasul, dan setelah memasuki usia dewasa, Muhammad menerima lamaran Khadijah, setelah ia mengetahui sifat-2 terpu- ji calon suami selama berdagang bersamanya. Perkawinannya dgn Khadijah banyak membawa manfaat untuk pengembangan dakwah

Page 22: Kuliah Spi

Keadaan masyarakat Arab Jahiliyah yang kafir dan musyrik itu yg membuat Muhammad ketika memasuki usia 40 th. Dihantui rasa kesedihan dan kepriha- tian. Beliau senantiasa mencari jawaban yg tepat untuk mengeluarkan masya- rakat dari kejahiliaan. Maka, beliaupun suka merenung & akhirnya berkhulwat di gua Hira’ untuk beberapa waktu lamanya. Disitulah ia mendapatkan kunci jawaban dari Allah melalui malaikat Jibril dgn turunnya wahyu pertama surat al-’Alaq ayat 1-5 yg memerintahkan Muhammad untuk membaca dgn atas nm Allah. Selang waktu kemudian beliau menerima perintah untuk mendakwahkan agama Allah kepada semua manusia dimulai dari keluarga dan masyarakat terdekat. Dakwah Rasul pertama kali adalah memperkenalkan Allah Yang Maha Esa (tauhid). Allah adalah pencipta alam semesta, pemberi kehidupan, penentu kematian, pemberi rezki dll. Nabi Muhammad yakin bahwa perubahan menda- sar akan terjadi bila dimulai dari penanaman tauhid yg benar. Di samping itu, tauhid yg benar akan membawa pengaruh yg luar biasa terhadap kehidupan-2 yg lain. Intinya, dakwah itu menekankan aspek tauhid kpd Allah dlm arti yang luas. Tidak jarang terjadi penolakan, penentangan dan pembaikotan terhadapApa yang dilakukan oleh Rasulullah.

Page 23: Kuliah Spi

1. Strategi Dakwah Nabi Muhammad SAW

a. Nabi memperkenalkan tauhid. Ajaran tauhid tidaklah sebagai konsep & bersifat terbatas bidang ketuhanan saja, tetapi tauhid fungsional dan terapan. b. Nabi menggunakan strategi pentahapan yang jelas. c. Nabi menggunakan berbagai macam sumber potensi.

Page 24: Kuliah Spi

B. Pembentukan Sistem Sosial di Madinah

1. Rasulullah datang di Madinah sebagai: a. Penengah b. Pembangun masyarakat yang beradab 2. Rasulullah mengupayakan dasar-dasar masyarakat melalui langkah-langkah sbb: a. Mendirikan masjid b. Mempersatukan kalangan Muhajirin dan Ansar c. Kerjasama antar komponen penduduk Mekah d. Meletakkan dasar-2 pol., eko. & sosial.

Page 25: Kuliah Spi

C. Dinamika Setelah Pembentukan Konstitusi

Upaya Nabi di Madinah melahirkan dinamika masyarakat yg luar biasa,

baik yg bersifat positif maupun negatif. Yg positif masy. hidup

harmonis dan beradab. Yg negatif terjadi pelanggaran-2 atas perjanjian yg pernah dibuat bersama sehingga

melahirkan peperangan antara kaum Muslimin dengan kaum musyrikin &kafir.

Page 26: Kuliah Spi

A. Pembentukan Kekhilafahan dan Sistemnya

1. Pengangkatan Abu Bakar sebagai Khalifah Sebelum jenazah Nabi dimakamkan telah muncul di kalangan masyarakat masalah siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin negara. Kasak kusuk itu memaksa kaum Anshar lebih awal memprakarsai suatu pertemuan di balai pertemuan bani Sa’idah di Madinah. Pertemuan itu, secara sepontan diadakan dan pertama muncul wacana pengangkatan salah seorang sahabat dari kalangan Anshar yang bernama Saad bin Ubaidah sebagai khalifah. Mendengar hal tersebut, segeralah Umar bin Khattab mendatangi kediaman Nabi untuk meminta Abu Bakar yg masih dalam rumah duka itu untuk diajak ikut dalam pertemuan itu. Semula Abu Bakar menolak ajakan tersebut, tetapi akhirnya ia menerima untuk hadir. Di tengah perjalanan Umar dan Abu Bakar bertemu dgn salah seorang muhajirin, Abu Ubaidah bin Jarrah, lalu ia turut bergabung. Samapai di balai tersebut, terjadi perdebatan sengit antara kaum Anshar dgn Muha- jirin. Hampir tidak dapat menguasai diri, Umar ingin angkat bicara, tetapi Abu Bakar mencegahnya, lalu Abu Bakar dengan tenang mulai berbicara. Beliau memberikan pertimbangan tentang kariteria pengganti Nabi. Lalu mengajukan dua tokoh Quraisy, Umar bin Khattab dan Abu Baidah bin Jarrah, untuk dipilih salah satunya. Orang-0rang Ansar sangat terkesan

Page 27: Kuliah Spi

V. Kepemimpinan Khulafa’ al-Rasyidin

• Merupakan periode pemerintahan yang paling demokratis sepanjang sejarah peradaban Islam

• Khulafa’ al-Rasyidin:

Abu Bakar (632-634 M./11-13 H.)

Umar bin Khattab (634-644 M./13-24 H.)

Ustman bin Affan(644-656 M./24-36 H.)

Ali bin Abi Thalib (656-661 M./36-41 H.)

Page 28: Kuliah Spi

A. Pembentukan Kekhilafahan dan Sistemnya

1. Pengangkatan Abu Bakar sebagai Khalifah Sebelum jenazah Nabi dimakamkan telah muncul di kalangan masyarakat masalah siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin negara. Kasak kusuk itu memaksa kaum Anshar lebih awal memprakarsai suatu pertemuan di balai pertemuan bani Sa’idah di Madinah. Pertemuan itu, secara sepontan diadakan dan pertama muncul wacana pengangkatan salah seorang sahabat dari kalangan Anshar yang bernama Saad bin Ubaidah sebagai khalifah. Mendengar hal tersebut, segeralah Umar bin Khattab mendatangi kediaman Nabi untuk meminta Abu Bakar yg masih dalam rumah duka itu untuk diajak ikut dalam pertemuan itu. Semula Abu Bakar menolak ajakan tersebut, tetapi akhirnya ia menerima untuk hadir. Di tengah perjalanan Umar dan Abu Bakar bertemu dgn salah seorang muhajirin, Abu Ubaidah bin Jarrah, lalu ia turut bergabung. Samapai di balai tersebut, terjadi perdebatan sengit antara kaum Anshar dgn Muha- jirin. Hampir tidak dapat menguasai diri, Umar ingin angkat bicara, tetapi Abu Bakar mencegahnya, lalu Abu Bakar dengan tenang mulai berbicara. Beliau memberikan pertimbangan tentang kariteria pengganti Nabi. Lalu mengajukan dua tokoh Quraisy, Umar bin Khattab dan Abu Baidah bin Jarrah, untuk dipilih salah satunya. Orang-0rang Ansar sangat terkesan

Page 29: Kuliah Spi

Pengangkatan Abu Bakar: Lanjutan

dengan penjelasan Abu Bakar dan tampak berharap kepadanya, namun segeraUmar bin Khattab berdiri dan mengajukan Abu Bakar sebagai pengganti Nabi.Pasalnya, bahwa Abu Bakar jauh lebih tepat dari pada dirinya. Sebab, menurut-nya, Abu Bakar adalah orang kepercayaan Nabi, jika beliau uzur menjadi imamshalat, maka Abu Bakar diminta untuk menggantikannya. Atas dasar itu, hadirintidak keberatan menerima Abu Bakar sebagai Khalifah. Umar segera membaiatAbu Bakar dan menyatakan kesetiaanya, kemudian diikuti oleh Abu Ubaidah, serta para sahabat. Dimulai dari sabat Anshar kemudian sahabat Muhajirin. Setelah itu acara pembaitan secara umum dilakukan di Masjid Nabawi.

Page 30: Kuliah Spi

2. Pengangkatan Umar bin Khattab sebagai Khalifah Berbeda dengan cara pemilihan Abu Bakar, Umar menjadi khalifah dengan cara ditunjuk oleh khalifah sebelumnya. Ketika Abu Bakar jatuh sakit selama lima belas hari, ia meminta Umar menggantikannya sebagai imam shalat. Semakin hari sakitnya semakin para sehingga beliau khawatir jika suatu saat meninggal dan belum ada penggantinya yang siap, maka akan terjadi perten- tangan seperti terjadi pada saat Nabi wafat. Menurut Abu Bakar orang yang paling tepat menggantikannya adalah Umar bin Khattab. Untuk itu, Abu Bakar mulai melakukan konsultasi tertutup dengan sebagian sahabat senior, di antaranya adalah Abdurrahman bin Auf dan Usman bin Affan dari kelompok Muhajirin, serta Asid bin Khudair dari kelompok Ansar. Setelah berkonsultasi Abu Bakar meminta agar hasilnya ini tidak disampaikan kepada publik. Kemudian Abu Bakar meminta Usman untuk menulis pesan- nya agar kelak Umar menggantikannya. Semula Usman sendiri gusar akan kemungkinan perpecahan umat jika pesan ini tidak diselasaikan. Setelah Abu Bakar wafat, Umar bin Khattab dikukuhkan sebagai khalifah yang kedua dalam acara baiat umum dan terbuka di Masjid Nabawi.

Page 31: Kuliah Spi

Pengangkatan Abu Bakar: Lanjutan

dengan penjelasan Abu Bakar dan tampak berharap kepadanya, namun segeraUmar bin Khattab berdiri dan mengajukan Abu Bakar sebagai pengganti Nabi.Pasalnya, bahwa Abu Bakar jauh lebih tepat dari pada dirinya. Sebab, menurut-nya, Abu Bakar adalah orang kepercayaan Nabi, jika beliau uzur menjadi imamshalat, maka Abu Bakar diminta untuk menggantikannya. Atas dasar itu, hadirintidak keberatan menerima Abu Bakar sebagai Khalifah. Umar segera membaiatAbu Bakar dan menyatakan kesetiaanya, kemudian diikuti oleh Abu Ubaidah, serta para sahabat. Dimulai dari sabat Anshar kemudian sahabat Muhajirin. Setelah itu acara pembaitan secara umum dilakukan di Masjid Nabawi.

Page 32: Kuliah Spi

3. Pengangkatan Usman sebagai Khalifah Berbeda dengan cara pertama dan kedua, pengangkatan Utsman bin Affan menjadi khalifah pengganti Umar. Utsman diangkat berdasarkan sistem for- matur. Seperti diketahui dalam catatan sejarah, Umar bin Khattab jatuh sa- kit karena enam kali tikaman oleh seorang Persia, Abu Lu’luah. Datanglah sejumlah sahabat senior menjenguk Umar. Karena kesehatannya semakin memburuk, mereka yang datang menjenguk menghawatirkan akan terjadi perpecahan di kalangan umat jika beliau meninggal dan belum mem- punyai calon penggantinya. Akhirnya mereka memohon kepada Umar agar menentukan calon penggantinya kelak. Umar menolak cara yang diusulkan, dengan alasan orang yang layak menggantikannya telah meninggal, apa- lagi mereka memohon agar Umar menunjuk putranya sendiri, Abdullah. Jelas usul ini ditolak keras oleh Umar. Kemudian pada hari berikutbya para sahabat senior meminta kembali kpd Umar untuk memutuskan sesuatu karena takut kelak terjadi perpecahan. Karena desakan itu, Umar mengabulkannya, tetapi caranya dengan sistem formatur. Umar menunjuk enam sahabat senior yang kelak sepeninggalan- nya harus memilih salah satu di antara mereka sendiri untuk menjadi khali- fah. Mereka itu adalah: Ali bin Abi Thalib, Usman bin Affan, Saad bin Abi Waqqas, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwam, Talhah bin Ubaidillah dan Abdullah bin Umar, tetapi yang terakhir ini tanpa hak suara.

Page 33: Kuliah Spi

Pengangkatan Ustman bin Affan (lanjutan)Pertimbangan Umar dalam ini adalah mereka telah dinyatakan oleh Nabi seba-gai calon penghuni surga, mereka terdiri dari sahabat-sahabat kelompok Muha-jirin dan Anshar, dan bukan keterwakilan kelompok atau suku tertentu.Setelah Umar Wafat, lima dari enam sahabat tersebut segera bertemu untukmembahas masalah pengganti Umar, sementara Talha bin Ubaidillah saat itutidak berada di Madinah. Pada awalnya pertemuan itu mengalami kesulitan,Abuddraham bin Auf berusaha menjembatani dengan memohon di antara me-reka ada yang mengundurkan diri secara sukarela, dan memberikan kesempa-tan kepada salah seorang calon yang memang paling tepat untuk dipilih seba-gai khalifah. Tak seorangpun yg mau mengundurkan diri, hingga Abdurrahmansendiri yang menyatakan mundur. Akhirnya calon yang dipilih tinggal empat.Karena mengalami jalan buntu, maka Abdurrahman bermusyawarah denganTokoh-tokoh selain keempat sahabat tsb. Ternyata di luar terjadi pengelompo-kan, mereka yg mendukung Ali dan mereka yg mendukung Utsman. Selanjut-nya, Abdurrahman menayak Ali, jikalau bukan dirinya, siapa yg patut menjadikhalifah. Ali menjawab Utsman. Pertanyaan serupa diajukan kepada Zubairdan Saad, jawabannya adalah Ali. Tahap berikutnya Abdurrahman memanggil Ali & menanyakan kesediannya. Ali menjawab, bahwa dirinya berharap dapatberbuat sejauh pengetahuannya & kemampuannya. Abdurrahman melakukanhal yg sama kepada Utsman, dan jawabannya “ya, saya sanggup”.

Page 34: Kuliah Spi

4. Pengangkatan Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah Pemilihan Ali dilakukan dengan cara yang jauh dari sempurna dibanding dengan pemilihan-pemilihan khalifah sebelumnnya. Setelah para pembe- rontak membunuh Utsman bin Affan, mereka mendesak Ali agar bersedia diangkat menjadi khalifah. Tetapi ali menolaknya, sebab pada saat itu para tokoh sahabat senior banyak yang berada di luar kota Madinah untuk me- lakukan kunjungan, sementara sahabat senior yang masih berada di Madi- nah sedikit jumlahnya seperti Thalhah bin Ubaidillah dan Subair bin Awwan, dan lainnya seperti Saad bin Abi Waqqas dan Abdullah bin Umar yang menolak Ali. Ali tetap menolak desakan kaum pemberotak itu, dan justru menanyakan di mana peserta perang Badar, di mana Thalhah, Zubair dan saad, karena merekalah yang lebih berhak menentukan tentang siapa yang harus menjadi khalifah. Kemudian muncullah tiga sahabat senior itu, lalu membaiat Ali bin Abi Thalib. Kemudian segera diikuti orang banyak, baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshar.

Page 35: Kuliah Spi

B. Kepemimpinan Khulafa’ al-Rasyidin dan Konstribusinya di Bidang Peradaban 1. Abu Bakar Hambatan: Nabi palsu, gerakan kaum munafik, murtat dan kelompok pe- nentang zakat. Konstribusi: (a) Mengembalikan kebulatan keyakinan terhadap ajaran Islam. (b) Mengintegrasikan masyarakat dan politik Islam yang berpusat di Madinah. 2. Umar bin Khattab Konstribusi: (a) perluasan & penguasaan wilayah-wilayah baru yang bera- da di luar semenanjung Arabia, bahkan telah memasuki sebagian besar wilayah Persia dan Romawi. (b) Mengadakan dan memperbaiki adminis- trasi pemerintahan. (c) Penetapan kelender Hijeriah (4) Ide pertama kali pembukuan mushaf al-Qur’an. 3. Utsman bin Affan Konstribusinya: (a) Melakukan perluasan wilayah. (b) Membangun infra struktur (c) Meprakarsai pembukuan al-Qur’an. 4. Ali bi Abi Thalib Tantangan: Terjadi pergolakan, perang unta dan Siffin Konstribusi: Merintis penetapan hukum Islam

Page 36: Kuliah Spi

5. Sistem Pemerintahan Khulafa’ al-Rasyidin

• Prinsip musyawarah

• Bersifat terbuka

• Tidak absolut

• Prinsip baiat

Page 37: Kuliah Spi

VI. Dinasti Bani Umayyah di Damaskus

• Pemerintahan berlansung selama 90 tahun (661-750 M.)

• Proses berdiri diawali dengan perisiwa tahkim• Khalifah-khalifahnya berjumlah 14 orang dan

yang terkenal adalah: Muawiyah bin Abi Sufyan (661-680), Abdul Malik bin Marwan (685-705), al-Walid bin Abdul Malik (705-720), Umar bin Abdul Aziz (712-720), dan Hasyim bin Abdul Malik (724-743).

• Fokus perhatiannya adalah perluasan wilayah

Page 38: Kuliah Spi
Page 39: Kuliah Spi

A. Ekspansi dan politik

Perluasan wilayah ke arah barat: Afrika Utara, Spanyol dan PrancisAfrika Utara, Muawiyah mengutus Uqbah bin Nafi, berhasil menguasai Tunisia,di tahun 670, ia menjadikan kota Qairuwan sebagai ibukota dan pusat keb.Islam, namun kemudian kembali dikuasai bangsa Barbar. Dikuasai kembali pdmasa Abdul malik berkat pasukan yang dipimpin Hasan bin Nu’man. Setelah Hasan meninggal pd 708, jabatan Gubernur digantikn oleh Musa bin Nushair. Iamemperluas daerah kekuasaannya dengan menaklukkan Aljazair, Maroko, sam-pai ke pantai samudera Atlantik. Ekspedisinya juga berhasil merebut pulau Ma-jorka, Minorka dan Ivoka.Penaklukkan ke Spanyol(712) dilakukan pada masa pemerintahan Walid bin Abd.Malik. Tokoh-tokoh yang berjasa dalam penaklukkan Spanyol adalah Tharif binMalik, Thariq bin Ziad dan Musa bi Nushair.Di zaman Khalifah Umar bin Abd Azis, serangan dilakukan ke Prancismelalui pegunungan Pyranee, serangan ini dipimpin oleh Abdul Rahman binAbdullah al-Ghafiqi.Perluasan wilayah ke arah Timur: Asia Tengah & IndiaEkspansi ini dimulai oleh Khalifah Umayyah sendiri, berhasil menguasai daerahKhurasan sampai ke sungai Oxus, Afganistan, lalu Kabul. Angkatan lautnya melakukan serangan-2 ke ibukota Bizantine. Kemudian dilanjutkan oleh Khalifah

Page 40: Kuliah Spi

Lanjutan Ekspansi & politik

Walid bin Abdul malik. Usaha perluasan wilayah kekuasaan Islam pada masa ini terbagi dua rute, yaitu ke utara meliputiTransoxiana (Asia Tengah) dibawah pimpinan panglima perang Qutaybah bin al-Muslim, dan akhirnya berhasil me- naklukkan Balkh, Bukhara, Khawarizm, Ferghana dan Samarkand. Dan, ke selatan meliputi daerah India yang dipimpin oleh Muhammad bin al-Qasim, kemudian berhasil menaklukkan Balukhistan, Sind, dan daerah Punjab sampai ke Maltan. Muawiyah yang sangat kuat politik dan meliternya itu, tidak saja berhasil memp- perluas wilayah kekuasaannya, tetapi juga menjelang akhir hayatnya telah me- lakukan kebijakan yang mengejutkan lawan-lawannya, karena di luar tradisi para khalifah sebelumnya. Ia menunjuk seorang puteranya, Yasid untuk menjadi putera mahkota.

Page 41: Kuliah Spi

B. Pemerintahan dan Administrasi

• Pendiri dinasti ini banyak memasukkan unsur-unsur sistem pemerintahan dan

administrasi dari persia.• Negeri dibagi dua: pusat dipimpin khalifah

dan dibentuk beberapa departemen; dan daerah dipimpin gubernur/wali didampingi

sekretaris dan pejabat-2 laiinya.• Terjadi perubahan bahasa administrasi: dr

bahasa Yunani & Pahlawi ke bhs Arab.

Page 42: Kuliah Spi

C. Prestasi di Bidang Sain dan Kebudayaan

• Pengembangan bahasa dan Sastra Arab, ditandai dengan munculnya tokoh ilmu bhs

Sibawaih yang telah menyusun buku tata bhs Arab I yg berjudul al-Kitab.

• Perintisan ilmu-2 agama, ditandai dgn munculnya berbagai tokoh seperti Hasan al-

Basri, Ibn Shihab al-Zuhri, Wasil bin Atha’• Perintisan ilmu filsafat

• Mulai dilakukan gerakan penerjemahan• Pembangunan-pembanunan fisik

Page 43: Kuliah Spi

D. Analisis Kelemahan dan Kejatuhannya

• Berbagai tantangan dari berbagai pihak sejak awal berdirinya

• Potensi laten: permusuhan antara Arab selatan & utara serta ketidak puasan golongan Mawali

• Sistem penggantian khalifah• Sikap hidup mewah di kalangan istanah

• Sebagai penyebab langsung adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan al-Abbas bin Abdul Munthalib yang mendapat dukungan penuh dari bani Hsyim dan golongan Syi’ah, serta golongan

Mawali yang merasa dinomorduakan.

Page 44: Kuliah Spi

VII. DINASTI BANI ABBAS DI BAGHDAD

• Dinasti Bani Abbas merupakan perwakilan kekhalifahan Islam terbesar dan terpanjang dalam sejarah Islam periode klasik (750-1258 M./132-656 H.)

• Obsesi kekhalifahan ini adalah bercorak pluralistik-etnis, saintifik dan religius.

• Proses pembentukan dinasti ini cukup panjang, dan menggunakan starategi revolusi yang handal serta memanfaatkan berbagai kalangan.

Page 45: Kuliah Spi

A. Perkembangan Pemerintahan dan Politik

• Masa pemerintahan dua khalifah yang pertama, Abu al-Abbas al-Saffah (750-754) dan saudaranya Abu Jafar al-Mansur 754-755) merupakan masa

pembentukan dan konsolidasi orientasi pemerintahan.• Untuk mengokohkan dinastinya, al-Mansur membangun hubungan dengan

Persia, dan melengkapi struktur pemerintahan. Pertama ia memindahkan ibukota dari Damaskus ke Baghdad, dekat ibukota Persia, Ctesipon. Kedua,

tentara pengawal diambil dari orang-orang Persia. Ketiga Mengangkat Wasir (menteri). Keempat, ia mengkat Muhammad bin Abd al-Rahman

sebagai hakim tinggi negara. Kelima membangun sistem komunikasi antar wilayah.

• Tidak hanya melakukan konsolidasi ke dalam, al-Mansur melakukan upaya penarikan kembali daerah-daerah yang sebelumnya melepaskan diri dari

pemerintahan pusat, dan membentengi daerah-daerah perbatasan.• Untuk mengokohkan posisinya di mata rakyat, al-Mansur menggunakan

nama yang dilegitimasi oleh pandangan teologis. Ia menyebut dirinya dengan “Sulthan Allah fi al-Ardli”

Page 46: Kuliah Spi

Lanjutan: Perkembangan pemerintahan dan politik

• Kedua khalifah terdahulu telah berhasil meletakkan dasar-dasar bangunan kekhalifahan, maka sejumlah khalifah berikut melanjutkannya hingga dinasti ini mencapai puncak keemasannya.

• Al-Mahdi (775-785): membawa perekonomian meningkat• Harun al-Rasyid (786-809): Memanfaatkan kemajuan perokonomian

untuk membangun sarana umum, seperti rumah sakit, pusat-pusat pendidikan dan dilenkapi pasilitas dan sumber daya.

• Penyedian infrastruktur yang telah dilengkapi oleh Harun al-Rasyid, mendorong al-Ma’mun (813-833) untuk melanjutkan programnya, khususnya dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, kehidupan intelektual serta kebudayaan.

• Al-Mu’tashim (833-842): Memasukkan orang-orang Turki dalam pemerintahan.

• Al-Watsiq (842-847): Mendirikan Ibukota Samarra• Al-Mutawakkil (847-861): Memindahkan kembali ibukota ke

Baghdad.

Page 47: Kuliah Spi

B. Perkembangan Sains dan Kebudayaan

• Faktor-faktor penyebab perkembangan sains dan kebudayaan: Pertama, berkembangnya ajaran mu’tazilah. Kedua, Merekrut orang-orang Persia dalam pembinaan ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Ketiga, Bersifat terbuka menerima kebudayaan lain. Keempat para khalifah adalah orang-orang pencinta sains dan Kebudayaan. Kelima, kemajuan ekonomi.

• Indikasi Kemajuan Ilmu Pengetahuan: Munculnya ilmuan-ilmuan diberbagai bidang dan karya-karyanya.

Page 48: Kuliah Spi

B. Kepemimpinan Khulafa’ al-Rasyidin dan Konstribusinya di Bidang Peradaban 1. Abu Bakar Hambatan: Nabi palsu, gerakan kaum munafik, murtat dan kelompok pe- nentang zakat. Konstribusi: (a) Mengembalikan kebulatan keyakinan terhadap ajaran Islam. (b) Mengintegrasikan masyarakat dan politik Islam yang berpusat di Madinah. 2. Umar bin Khattab Konstribusi: (a) perluasan & penguasaan wilayah-wilayah baru yang bera- da di luar semenanjung Arabia, bahkan telah memasuki sebagian besar wilayah Persia dan Romawi. (b) Mengadakan dan memperbaiki adminis- trasi pemerintahan. (c) Penetapan kelender Hijeriah (4) Ide pertama kali pembukuan mushaf al-Qur’an. 3. Utsman bin Affan Konstribusinya: (a) Melakukan perluasan wilayah. (b) Membangun infra struktur (c) Meprakarsai pembukuan al-Qur’an. 4. Ali bi Abi Thalib Tantangan: Terjadi pergolakan, perang unta dan Siffin Konstribusi: Merintis penetapan hukum Islam

Page 49: Kuliah Spi

C. Disintegrasi Politik

• Dinasti-dinasti Kecil di bagian barat Baghdad: Dinasti Idrisi (788-932), Dinasti Aghlabi (800-909), Dinasti Thuluni (868-905), Dinasti Ikhsidi (935-969), Dinasti Hamdani (905-1004), Dinasti Bani umayya di Spanyol, dan Dinasti Fatimiyah di Mesir. Di bagian timur baghdad: Dinasti Thahiri (821-873), Dinasti Saffari (867-903), Dinasti Samani (874-999).

• Domonasi Bani Bawaih dan Bani Saljuk pada Baghdad.

• Perang Salib (1095-1291)

Page 50: Kuliah Spi

Dinasti-dinasti Kecil di Bagian Barat Baghdad

• Dinasti-dinasti kecil dimaksud adalah, semula setra wilayah tingkat I yg biasanya dikepalai oleh seorang wali/amir atau penunjukkan pemerintah pusat. Hubungan antara keduanya secara struktural, bersifat vertikal-konsultatif. Wilayah menjalankan pemerintahannya sejalan dengan pemerintahan pusat. Wilayah harus mengirimkan pajak tahunan kepada pusat dalam jumlah tertentu yang disepakati. Selanjutnya pusat memberi jaminan otonomi terhadap wilayah. Pada perkembangan selanjutnya wilayah tersebut sedikit demi sedikit memperoleh otonomi atau sengaja melepaskan diri dari pemerintahan pusat

Page 51: Kuliah Spi

Lanjutan dinasti-dinasti kecil• LB : Seiring dengan semakin melemahnya pemerintahan Abbasiyah

yang ditandai dengan menurunnya kharisma istana, ketidakjelasan menkanisme politik dan administrasi negara, kemerosotan ekonomi, serta munculnya berbagai pemberontakan – membawa peluang baru berupa tuntutan otonomisasi dan disintegrasi wilayah-wilayah propinsi yang dikepalai oleh seorang gubernur. Dan sebagai penyebab khusus yang bersifat kasuistik, yaitu secara geografis, terlalu jauhnya jarak antara pemerintahan pusat dengan wilayah; secara politis para gubernur menghendaki menghendaki otonomi kekuasaan; secara ideologis, terdapat pertentangan paham antara Baghdad yg sunni dan beberapa wilayah yang syi’I; secara etnis, terdapat beberapa kelompok wilayah seperti Persia, Turki dan Arab; dan suatu kasus lain menunjukkan adanya otonomisasi wilayah sebagai hadiah khalifah karena motif tertentu

• Kurun waktu dinasti-dinasti kecil : Pada dasarnya keemasan Abbasiyah hanya berlansung sektar tahun 750-950 dan dinasti-dinasti kecil yang memenuhi kurun waktu 172-394/788-1003.

Page 52: Kuliah Spi

1. Dinasti Idrisi (172-311/788-932)

• Didirikan oleh Idris ibn Abdullah cicit Hasan putra Ali. Salah seorang tokoh bani Alawiyyin

• Didirikan di Maroko, dan pusat pemerintahanya di Walila kemudian Fes

• Proses berdirinya: Pada masa al-Mansur pemberontakan dipimpin oleh dua orang bersaudara dari cucu hasan ibn Ali, Muhammad dan Ibrahim. Pada masa al-Hadi pemberontakan kembali dikobarkan di bawah komando al-Husain ibn Ali ibn al-Hasan. Perang dahsyat di Fakh, berhasil ditumpas oleh Abbasiyah setelah memakan korban dari pihak Alawiyyin. Dari peristiwa ini sebagian para pemuka Alawiyyin melarikan diri, termasuk Idris ibn Abdullah, menuju ke Afrika Utara. Di sana Idris diterima dengan baik. Atas kerja samanya yang baik, Idris berhasil membangun Fes. Atas keberhasilnya, dengan segera memperoleh pengakuan. Pada tahun 172/788 ia dibai’at sebagai imam.

• Sebagai pengganti Idris bin Abdullah adalah Idris ibn Idris, Pada masanya dinasti ini berkembang pesat.

Page 53: Kuliah Spi

Lanjutan Dinasti Idrisi

• Setelah Idris II wafat, kepemimpinan dinasti diganti oleh Muhammad al-Muntashir. Pada masa ini berbagai wilayah kekuasaan terpecah secara politis karena dibagi-bagikan kepada saudara amir sendiri.

• Setelah Muhammad al-Muntashir wafat, maka pemerintahan semakin rapuh. Berikutnya, datanglah serangan Barbar, disusul kemudian serangan dari dinasti Fathimi yang berhasil menduduki Fes tahun 921. Gempuran paling akhir datang dari bani Uayyah-Carova. Sejarah kehancuran total dinasti ini ditandai dengan diboyongnya keluarga terakhir Idrisi ke Cardova.

Page 54: Kuliah Spi

2. Dinasti Aghlabi (184-296/800-909)

• Dinasti ini didirikan oleh ibn Aghlab anak dari anak dari seorang pejabad khurasan dari militer bani Abbas

• Didirikan di Qairuwan• Proses berdirinya: Pada tahun 795 Ibrahim memperoleh hadiah

wilayah yang sekarang disebut Tunis dari Khalifah Harun al-Rasyid sebagai imbalan dan jasa-jasa Ibrahim dan kepatuhannya membayar pajak tahunan.

• Ibrahim digantikan Abdullah I, kemudian Ziyadatullah I. Pada masa Ziyadatullah I pemerintahan mengalami kemejuan pesat, ekspansi ke Cisilia, pada tahun 831 dia berhasil merebut Palermo.

• Menjelang abad ke-9, posisi dinasti Aghlabi yang sunni di Tunis merosot. Ziyadatullah III diusir ke Mesir setelah upaya yang sia-sia untuk mendapatkan bantuan dari pihak Abbasiyah.

Page 55: Kuliah Spi

3. Dinasti Thuluni (254-292/868-905)

• Dinasti ini didirikan oleh Ibn Thulun

Page 56: Kuliah Spi

D. Kemunduran dan Kehancuran

• Faktor-faktor yang membawa kejatuhan Dinasti Bani Abbas: Pertama, dominasi kekuatan luar ke dalam pusat pemerintahan Baghdad, kedua, banyak wilayah yang dipimpin oleh para gubernur melepaskan diri dari pemerintah pusat, ketiga, Ketidak jelasan sistem penggantian khalifah. Keempat, munculnya gerakan-gerakan pemberontakan. Kelima, Kesulitan ekonomi. Adanya ekspansi bangsa Mongolia.

• Berkahirnya Dinasti ini ditandai dengan penghancuran kota Baghdad oleh tentara yang dipimpin Hulagu pada 10 Pebruari 1258 M.

Page 57: Kuliah Spi

X. Masa Kemunduran

Page 58: Kuliah Spi

A. Bangsa Mongol dan Dinasti Ilkhan

• Bangsa Mongol berasal dari pengunungan mongolia.• Nenek moyang mereka bernama Alanja Khan, yang mempunyai

putera kembar, Tartar dan Mongol.• Bangsa Mongol adalah adalah bangsa nomod – mempunyai watak

yang kasar, suka berperang, berani menghadapi maut dalam mencapai keinginannya. Akan tetapi mereka sangat patuh kepada pimpinannya.

• Kemajuan bangsa Mongol secara besar-besaran terjadi pada masa kepemimpinan Yasugi Bahadur Khan.

• Timujin (Jengis Khan): Raja yang pertama-tama yang menetapkan suatu undang-undang yang disebutnya Alyasah. Untuk mengatur kehidupan rakyatnya.

• Pada tahun 1258/656, tentara Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan memasuki dan menghancurkan kota Baghdad.

• Baghdad dan daerah-daerah yang ditaklukkan Hulagu selanjutnya diperintah oleh dinasti Ilkhan.

Page 59: Kuliah Spi

B. Serangan-serangan Timur Lenk

• Malapetaka yang tidak kurang dasyatnya, yaitu serangan Timur Lenk.

• Timur Lenk lahir di dekat Kesh (sekarang Usbekistan) tahun 1336 dan meninggal di Otrar pada tahun 1404.

• Sekalipun Timur Lenk terkenal sebagai penguasa yang sangat ganas dan kejam terhadap penentangnya, sebagai seorang muslim Timur Lenk tetap memperhatikan pengembangan Islam. Bahkan dikatakan sebagai seorang yang saleh.

• Kerajaan Usmani, oleh Timur Lenk dipandang sebagai tantangan terbesar.

• Setelah Timur Lenk meninggal, dua orang anaknya, Muhammad Jehanekir dan Khalil, berperang memperebutkan kekuasaan.

Page 60: Kuliah Spi

C. Dinasti Mamalik di Mesir

• Mamalik adalah jamak dari Mamluk yang berarati budak. Mereka pada umumnya adalah orang-orang yang ditawan oleh penguasa Ayyubia sebagai budak, kemudian dididik dan dijadikan tentaranya.

• Mesir terhindar dari penghancuran Hulagu Khan dan Timur Lenk.

• Ayyubia - Mamluk – Usmani.• Periode Kekuasaan Mamluk: Mamluk Bahri (1250-1389)

dan Mamluk Burji (1389-1517).• Mamluk mencapai kemajuan diberbagai bidang: politik

(konsilidasi pemerintahan), ekonomi (membuka hub. dagang dengan dunia barat), ilmu pengetahuan (Baghdad menjadi tempat pelarian ilmuan-ilmuan asal Baghdad), Dan Arsitektur.

Page 61: Kuliah Spi

XI. Kerajaan Usmani di Turki

• Ottoman Empire didirikan oleh Usman bin Ertoghrul pada tahun 1299 M. dan berakhir pada tahun 1924 M.

Page 62: Kuliah Spi

A. Pembentukan dan Perkembangan

• Kehancuran dinasti Turki Saljuk merupakan momen terbentuknya Turki Usmani.

• Kekuasaan Usmani secara resmi dipimpin oleh 37 kalifah.• Pembentukan kekuatan meliter Usmani dimulai sejak Ertogrul

Sampai kepemimpin Orkhan.• Kegemilangan Usmani mulai tampak ketika Muhammad II berhasi

menaklukkan kerajaan Byzantine pada bulan Mei 1453 M.• Kegemilangan berlanjut pada masa pemerintahan Salim I (1512-

1520 M.). Dia berhasil daerah Syiria, Persia, Mesir, Jazirah Arab.• Puncak kegemilangan dicapai pada masa Sulaiman I (1520-1566

M.). Dia banyak membuat Undang-Undang dan peraturan-peraturan untuk mengatur berbagai institusi temasuk politik, hukum dan administrasi.

• Pada masa Sulaiman I, Kekuasaan Usmani meliputi beberapa daerah di tiga benua: Asia Kecil, Armenia, Irak, Syiria, Hijaz dan Yaman di Asia. Mesir, Libia, Tunesia, dan Alajazair di benua Afrika. Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria, dan Rumania di Eropah.

Page 63: Kuliah Spi

B. Kemajuan di Bidang Peradaban

• Kebudayaan Usmani bercorak pluralistik: Mempunyai wilayah yang sangat luas, pandai berbaur, dan bersikap terbuka.

• Kebudayaan yang menonjol: Persia, Bizantine, dan Arab.• Usmani lebih menonjol di bidang kemiliteran, dan bidang ilmu

pengetahuan tidak menonjol.• Usmani lebih banyak berkiprah dalam pengembangan seni

arsitektur Islam.• Agama dalam tradisi masyarakat Turki mempunyai peranan besar

dalam lapangan sosial dan politik.• Tarekat mengalami perkembangan: Tarekat Bektasyi berpengaruh

besar terhadap tentara Jenissari; dan tarekat Maulawi mendapat dukungan dari para penguasa.

• Kajian-kajian ilmu keagamaan tidak mengalami perkembangan yang signifikan, lebih cenderung menegakkan satu paham.

• Kemajuan bidang politik melampau bidang-bidang lain: Perluasan wilayah dan terjadi konpersi agama.

Page 64: Kuliah Spi

C. Kemunduran dan Kejatuhan• Sesudah Sulaiman al-Qanuni, Usmani dipimpin oleh khalifah-

khalifah yang lemah.• Kekalahan Usmani di Wina tahun 1683/1094 menandai titik

kemunduran kekuatan militer Usmani.• Kekalahan-kekalahan yang dialaminya menyebabkan kehilangan

banyak wilayah.• Selain berhadapan dengan pihak luar juga direpotkan oleh

pergolakan di dalam wilayah kekuasaannya sendiri.• Tatkala perang dunia I meletus (1914-1918), kerajaan Usmani

bergabung dengan Jerman yang kemudian mengalami kekalahan. Akibatnya diadakan perjanjian serves.

• Perjanjian serves itu tidak diakui oleh para nasionalis Turki. Mereka menentang khalifah dan sekutu dan mereka berhasil, termasuk berhasil merevisi perjanjian serves yang menghasilkan perjanjian Lausanne.

Page 65: Kuliah Spi

Lanjutan Kemunduran dan Kejatuhan Usmani

• Mustafa Kemal bersama kawan-kawannya berhasil membentuk Majelis Nasional Agung pada bulan 1920.

• Pada tahun 1922 atas usulan Mustafa Kemal, Majelis Nasional Agung memisahkan jabatak khalifah dan jabatan sultan yang dipegang oleh penguasa Usmani. Sejak itu Khalifah Abdul Majid hanya merupakan, lambang keislaman Turki

• Pada tanggal 29 oktober 1923 Majelis Nasional Agung memutuskan bahwa Turki adalah negara republik dan Mustafa Kemal dipilih sebagai Presiden.

• Pada tanggal 3 Maret 1924 Majelis itu memutuskan penghapusan jabatan khalifah.

• Faktor-faktor kemunduran Usmani. Faktor internal meliputi: wilayah pemerintahan yang sangat luas dan administrasi pemerintahan yang tidak beres; korupsi dan pungli merajalela; dekadensi moral dan kemewahan hidup beberapa penguasa; hetrogenitas penduduk, terjadinya banyak pemberontakan dan peperangan yang berkesinambungan; kelemehan beberapa penguasa; kemerosotan ekonomi negara; dan stagnasi di bidang iptek. Faktor-faktor eksternal: Munculnya negara-negara baru; dan munculnya ide-ide baru dari Eropa.

Page 66: Kuliah Spi

XII. Kerajaan Safawi di Persia

• Nama Safawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safiuddin yang kemudian mempelopori berdirinya kekhilafahan ini.

• Kerajaan ini penganut ajaran sekte Syi’ah Itsna Asy’ariyah yang dijadikan dasar-dasar doktrin Islam bagi pemerintahan Iran hingga sekarang.

• Masa pemerintahan kerajaan ini berlangsung dari tahun 15001-1736 M.

Page 67: Kuliah Spi

A. Pembentukan dan Perkembangan

• Kekhilafahan Safawi bermula dari kelompok tarekat kemudian berobah menjadi gerakan politik yang dipimpin oleh Safiuddin (1252-1332) di Ardabil.

• Pada kepemimpinan Imam Junaid (1447-1460), gerakan ini lebih tampak visi politiknya.

• Sepeninggalan Imam Junaid tarekat dipimpin oleh anaknya bernama Haidar.

• Sepeninggalan Haidar tarekat dipimpin oleh anaknya bernama Ismail yang kelak berhasil mendirikan kekhilafahan Safawi.

• Selama lima tahun Ismail mempersiapkan pasukan dengan membentuk Qizilbash yang bermarkas di Gilan.

• Qizilbash dapat mengalahkan Ak Koyunlu, dan dapat menguasai Tibriz. Di sini Ismail memproklamasikan diri sebagai raja pertama dinasti Safawi.

• Ismail berhasil mengawali perluasan wilayah kekuasaannya. Akan tetapi pada masa Tahmasp I, Ismail II, Muhammad Khudubanda, selalu dikalahkan oeh kekuatan Turki Utsmani, sehingga perluasan wilayah di masa ini mengalami hambatan.

Page 68: Kuliah Spi

Lanjujutan pembentukan dan perkembangan

• Sultan kelima Abbas I (1588-1628), berhasil memulihkan kekuatan Safawi untuk kembali melakukan ekspansi. Kebijakan yang diambil, pertama, mengurang dominasi pasukan Qizilbash dengan cara membentuk korp pasukan baru yang direkrut dari budak-budak. Kedua, mengadakan perjanjian damai dengan Turki Usmani, dengan melepaskan sebagian wilayah Azarbaijan dan Georgia.

Page 69: Kuliah Spi

B. Kemajuan di Bidang Peradaban

• Dengan dikuasainya Hurmuz (jalur perdagangan dunia timur dan barat) dan dikuasainya daerah-dareh subur membuat perekonomian Safawi semakin membaik.

• Dibanding dengan Turki Usmani, Safawi lebih unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya filsafat.

• Pembangunan fisik juga mengalami perkembangan.

Page 70: Kuliah Spi

C. Kemunduran dan Kejantuhan

• Sepeninggal Abbas I Safawi dipimpin oleh sultan-sultan yang tidak mampu mempertahankan kemajuan Safawi.

• Faktor-faktor yang membawa kemunduran dan kejatuhan Safawi: Ketegangan dan konflik dengan Usmani; keadaan para sultan yang lemah dan tidak efektif memimpin; melemahnya semangat pasukan budak-budak yang direkrut oleh Abbas I; Dekadensi moral khususnya di ligkungan istana.

Page 71: Kuliah Spi

XIII. Kerajaan Mughal di India

Page 72: Kuliah Spi

XIV. Penjajahan Barat Terhadap Dunia Islam dan Perjuangan

Kemerdekaan Negara-2 Islam• Di awal periode modern kondisi dunia Islam secara politis

berada di bawah penetrasi kolonialisme. Kemudian pada pertengahan abad ke-20, dunia Islam bangkit memerdekakan

negerinya.• Pada periode itu mulai bermunculan pemikiran pembaharuan

dalam Islam.• Penyebab munculnya gerakan pembaharuan: pertama, timbulnya kesadaran di kalangan ulama bahwa banyak ajaran asing yang masuk dan diterima sebagai ajaran Islam. Kedua, Barat mendominasi dunia di bidang politik dan peradaban.

• Kelemahan kerajaan Safawi, Mughal, Usmani menyebabkan Barat dapat menjajah Islam dengan mudah.

Page 73: Kuliah Spi

A. Latar Belakang dan Motif Penjajahan

• Pada awal kebangkitannya, Barat menghadapi tantangan yang berat dari dunia Islam.

• Jalur perdagangan laut tengah dikuasai umat Islam, sehingga bangsa Barat mencari jalur lain, Vasco da

Gama (1498) menemukan jalan ke Timur dan C. Colombus menuju ke Barat dan menemukan Benua

Amerika (1498).• Seiring dengan penemuan itu Barat mengalami

kemajuan yang dipercepat oleh penemuan dan perkembangan dalam bidang Iptek.

• Sebagai motif kedatangan Barat adalah: Gould, Gospel, dan Glory.

Page 74: Kuliah Spi

B. Penjajahan di Anak Benua India dan Asia Tenggara

• Pada tahun 1611, Inggris mendapat izin menanamkan modal di India, dan pada tahun 1617 belanda mendapat izin yang sama.

• Setelah merasa kuat mereka menguasai wilayah India. Pada tahun 1761 Qudh, Bengal, dan Orissa jatuh ke tangan Inggris. Pada tahun 1803, Delhi ibukota kerajaan Mughal di bawah bayang-2 kekuasaan

Inggris. Pada tahun 1842, keamiran Muslim Sind dikuasanya. Tahun 1857 kerajaan Mughal dikuasai penuh.

• Kerajaan Islam Malaka ditakklukkan Portugis pada tahun 1511. Sejak itu, perangan-2 antara Portugis melawan kerajaan-2 Islam di Indonesia seringkali berkobar. Pada tahun 1521, Spanyol datang ke

Maluku dengan tujuan dagang. Kemudian menuju Filipina, dan beberapa kesultanan dikuasai, seperti Maguindanao, Buayan dan

Sulu.

Page 75: Kuliah Spi

Lanjutan sub B• Akhir abad ke-16, Giliran Belanda, Inggeris, Denmark dan Prancis datang ke Asia Tenggara.

• Belanda datang ke Indonesia tahun 1595 dan dengan segera dapat menopoli perdagangan

dan segera pula memainkan peran politik.• Setelah Inggris datang ke Asia Tenggara, segera menjadi kekuatan yang cukup dominan

menyaingi kekuatan belanda. Kekuasaan Inggris tertancap di Semenanjung Malaya, termasuk

Singapura sekarang, Kalbar, termasuk Brunai. Bahkan sempat menguasai seluruh Indonesia

untuk jangka waktu yang tidak terlalu lama.

Page 76: Kuliah Spi

C.Kemunduran Usmani dan Ekspansi Barat ke Timur Tengah• Sejak kekalahan Usmani dalam pertempuran di Wina (1683), satu persatu wilayahnya dikuasai Barat. Usmani

berusaha bangkit dengan melakukan gerakan pembaharuan tetapi tidak berdaya. Ketidakberdayaan

itulah memudahkan Barat melakukan ekspansi.• Panetrasi Barat ke pusat dunia Islam itu pertama-2

dilakukan oleh Inggris dan Prancis. Perancis merasa perlu memutuskan hubungan komunikasi antara Inggeris

di Barat dan di India di Timur. Oleh karena itu, pintu gerbang ke India, yaitu mesir, harus berada di bawah kekuasaannya. Untuk maksud tersebut, Mesir dapat

ditaklukkan Prancis tahun 1798.

Page 77: Kuliah Spi

Lanjutan bagian C• Persaingan Inggris dan Prancis sudah lama

berlangsung, hal ini terlihat pada penaklukkan wilayah Islam di Timur Tengah dan Afrika: Oman dan Qatar

berada di bawa protektorat Inggris, penaklukkan Aljazair oleh Prancis, Aden dikuasai Inggris, Tunesia diserbu

Prancis, pada tahun 1882 Mesir diduduki Inggris, Sudan ditaklukkan Inggris, dan Chad diserbu Prancis.

• Pada abad ke-20, Italia dan Spanyol ikut bersama Inggris dan Prancis memperebutkan wilayah-2 di Afrika.

• Rusia menggorogoti wilayah-2 Muslim di Asia Tengah.

Page 78: Kuliah Spi

D. Bangkitnya Nasionalisme dan Timbulnya Gerakan yang

Memperjuangkan Kemerdekaan

• Benturan-2 antara Islam dan kekuatan Eropa telah menyadarkan umat Islam, bahwah, mereka jauh tertinggal.

• Usaha memulihkan kembali kekuatan Islam pada umumnya – yang dikenal dengan gerakan pemurnian dan pembaharuan. Gerakan pertama, seperti Wahhabiyah oleh M. ibn Abd. Al-Wahhab (1703-

1787) di Arabia, Syah Waliyullah (1703-1762) di India, dan Sanusia di Aljazair. Gerakan kedua, seperti Pan-Islamisme, dan

nasionalisme.• Munculnya gerakan Nasionalisme yang diikuti dengan berdirinya

partai-partai politik merupakan modal utama umat Islam dalam perjuangannya untuk mewujudkan negara merdeka.

Page 79: Kuliah Spi

Lanjutan bagian D• Negara Mayoritas Muslim yang pertama memperoklamasikan kemerdekaannya adalah

Indonesia. Kemudian Pakistan 15 Agustus 1947. Mesir 23 Juli 1952. Irak 1958. Syiria, Jordania & Libanon 1946.

Lybia 1951. Sudan dan Maroko 1956. Alajazair 1962. Malaysia dan Singapura 1957. Burunai 1984.

• Negara yang baru merdeka adalah Uzbekistan, Turkmenia, Kirghistan, Kazakthan, Tasjikistan dan Azerbaijan 1992. Bosnia memerdekakan diri dari

Yugoslavia tahun 1992.• Sampai saat ini masih ada umat Islam yang berharap

mendapatkan otonomi sendiri, Yaitu Kasymir di India, Moro di Filipina.

Page 80: Kuliah Spi

XV. Sejarah Peradan Islam di Indonesia

Page 81: Kuliah Spi

A. Masuknya Islam di Indonesia

Page 82: Kuliah Spi

B. Perkembangan Politik Islam di Indonesia

Page 83: Kuliah Spi

C. Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia